kebutuhan psikologis remaja

Upload: lettasamudra

Post on 10-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    1/12

    Kebutuhan Psikologis Remaja

    OPINI| 09 June 2013 | 17:14 Dibaca: 634 Komentar: 2 1

    Sudah menjadi sunnatullah bahwa dalam menjalani sebuah kehidupan , manusia harus melewatibeberapa massa dimulai dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa hingga ke masa yang sering

    mereka keluhkan yaitu masa tua. Dan diantara masa-masa tersebut ada suatu masa yang konon,

    orang-orang menyebutnya sebagai masa yang paling indah yaitu masa yang akrab kita sebutdengan masa remaja.

    Menurut ilmu psikologis remaja adalah suatu masa dimana manusia mulai mengenal dan

    menyukai lawan jenis, musik, tempat-tempat romantis dan lain sebagainya. Sehingga tidaklah

    mengherankan lagi jika mereka mendapatkan kebahagiaan dan kenang-kenangan yang tak

    terlupakan pada masa itu. Akan tetapi untuk mewujudkan hal-hal tersebut mereka harus bisamemenuhi kebutuhan-kebutuhan seorang remaja, kebutuhan yang mana sudah menjadi syarat

    untuk memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup mereka. Seperti yang telah kitaketahui bahwa orang yang menjalani sebvuah kehidupan senantiasa memiliki kebutuhan, terlepas

    dari jenis kebutuhannya, entah kebutuhan sandang, pangan atau papan.

    Mereka harus memenuhinya dengan jalan ikhtiar tapi untuk para remaja ikhtiar mereka bukanlahpada materi melainkan pada peraihan prestasi dan gengsi. Mereka kerahkan daya dan upaya yangmereka miliki dengan demikian mereka dapat meraih kesuksesan yang mereka damba dan impi-

    impikan, tapi apakah sebenarnya apa kebutuhan yang harus mereka penuhi ? dan apa pengaruh

    kebutuhan tersebut dngan pendidikan mereka???

    Tentu, bagi seorang remaja pendidikanlah kebutuhan yang paling penting bagi mereka, karenakesuksesan dan kegagalan mereka di msad epan ditentukan oleh pendidikan mereka di masa

    remaja, hal itu memang sudah menjadi hukum alam di dunia ini, seperti apa yang dikatakan oleh

    pepatah arab, barang siapa bersungguh maka ia akan mendapat.

    Maka sudah menjadi keharusan bagi seorang remaja untuk memperoleh pendidikan yang layakdan memadai. Di samping itu sorang remaja juga harus memenuhi kebutuhan lain yang sangat

    berpengaruh bagi pendidikan mereka yaitu kebutuhan fisik material dan kebutuhan psikologis.

    Untuk kebutuhan fisik material pasti semua orang sudah mengetahuinya yaitu kebutuhan yang

    berupa makanan, minuman, dan pakaian tetapi untuk kebutuhan psikologi mungkin hanya sedikitorang yang mengetahuinya dan disini kami akan mengulas tentang kebutuhan tersebut.

    Pada umumnya kebutuhan psikologis ini berhubungan dengan fungsi pengenalan, ingatan, dayakhayal dan berfikir yang tentunya berbeda antara satu individu dengan lainnya baik secara

    kualitas maupun kuantitas karena hal ini didasari kebutuhan diri masing- masing. Taraf dan

    kualitas pemuasan kebutuhan psikologis akan menentukan suasana aman bagi mereka dan rasaaman itulah kebutuhan psikologis yang paling pokok dan penting bahkan jika kebutuhan itu tidak

    terpenuhi mereka akan memberontak untuk mengdapatkannya.

    http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/
  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    2/12

    Jadi sebuah keharusan bagi seorang remaja untuk memenuhi kebutuhan psikologis tersebut

    mengingat bahwa kebutuhan tersebut sangat besar bagi remaja. Dan disini akan dijelaskan

    mngenai 7 kebutuhan psikologis yang seyogyanya diperoleh dan dimiliki seorang remaja.

    Pertama, kebutuhan kasih sayang semua orang pasti membutuhkan yang namanya kasih sayang,

    khususnya bagi para remaja, baik itu kasih sayang dari keluarga atau orang lain, karena dengankasih sayang tersebut mereka akan lebih percaya diri dan semangat dalam belajar ataupun

    bersosialisasi dengan masyarakat sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mendapatkan sebuah

    kesuksesan dan kebahagiaan.

    Kedua kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam suatu kelompok, sesuai dengan

    perkembangan remaja, mereka akan mempunyai keinginan untuk berkumpul dan keinginantersebut akan mereka realisasikan dengan dengan cara mengikutsertakan diri mereka ke dalam

    suatu kelompok atau organisasi yang akan memberikan motivasi, pengalaman atau sekedar

    sambutan hangat kepada mereka.

    Ketiga, kebutuhan untuk berdiri sendiri, dalam proses menuju kedewasaan seorang remaja pastimempunyai keinginan untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, tanpa campur tangan

    sedikitpun dri orang tua. Mereka menganggap bahwa diri mereka sudah dewasa tetapi itulahyang memang dibutuhkan seorang remaja, dengan hal itu mereka akan mencoba untuk

    merencanakan masa depan mereka sehingga presentase kesuksesan mereka menjadi lebih besar.

    Keempat, kebutuhan untuk dihargai. Semua orang pasti menginginkan yang namanya

    penghargaan, lebih-lebih bagi seorang remaja, mereka menganggap bahwa penghargaan itu

    kebutuhan pokok bagi mereka baik dari segi pribadi maupun prestasi. Itu disebabkan karenapenghargaan adalah faktor pendorong bagi mereka utnuk cenderung berbuat baik dan lebih

    bersemangat dalam menjalani sebuah kehidupan.

    Kelima, kebutuhan untuk berprestasi. Sebagaimana kebanyakan remaja, mereka senantiasa ingin

    dapat meraih suatu prestasi, baik dalam segi akademis maupun non akademis, karena dengan

    adanya prestasi hidup mereka akan menjadi lebih bermakna dan berharga.

    Keenam, kebutuhan akan pengakuan dari orang lain sudah menjadi sifat seorang remaja bahwa

    mereka senantiasa ingin diakui eksistensinya oleh orang tua, guru, atau kelompok mereka karenadengan tidka adanya hal itu mereka akan merasa rendah diri dan selalu pesimis dalam

    memandang hidup.

    Ketujuh, kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh. Remaja adalah usia yang rawan akan

    pengaruh dari teknologi maupun orang lain sehingga utnuk mengatasinya mereka membutuhkan

    sebuah falsafah atau pedoman hidup. Pedoman hidup tersebut dapat berbentuk kajian agama,

    aturan nilai ataupun norma, kaidah atau peraturan hukum yang akan menjadi filter ataupenyaring dalam perbuatan mereka sehari-haris ehingga mereka lebih cenderung untuk

    melakukan perbuatan yang lebih bermanfaat.

    Itulah ketujuh kebutuhan yang sangatlah penting eksistensinya dalam Life of Teenagers, jadi

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    3/12

    sudah menjadi harga mati yang takkan bisa ditawar bagi mereka yang mengaku remaja untuk

    bisa menyempurnakan langkahnya dengan usaha terbaik agar dapat merengkuh masa depan yang

    cerah di kemudian harinya./sun/

    MEMAHAMI DINAMIKA PSIKOLOGI REMAJA Drs. Soleh Amini Yahman. MSI Fakultas

    Psikologi UMS

    A. PENDAHULUAN

    Kenakalan remaja yang terjadi pada akhir penghujung abad 20 sekarang ini tidak lagi dikatkan nakal

    sekedar nakal sebagaimana lazimnya nakalnya anak muda era tahun 70 80 an yang semestinya

    hanya mengundang senyuman atau geleng-geleng kepala. Secara kualitatif kenakalan remaja jaman

    sekarang sudah bergeser dari sekedar nakal menjadi tindakan yang menjurus atau bahkan sudah

    digolongkan sebagai tindakan kriminal. Tentu saja kenakalan yang demikian tersebut tidak lagimungundang senyum atau sekedar geleng-geleng kepala, tapi membuat orang jadi jengkel dan marah !

    Kenakalan remaja telah bergeser kepada bentuk-bentuk kriminal remaja yang sangat merisaukan dan

    mengancam taraf keselamatan dan ketentraman hidup masyarakat.

    Kalau dahulu kenakalan remaja (misalnya perkelahian) hanya _ dimaksudkan untuk sekedar

    mendapatkan pengakuan atas kejagoaannya dan berkelahi dengan tangan kosong, maka sekarang ini

    telah mulai menggunakan senjata tajam, potongan besi, parang, clurit, panah bahkan senjata api , yang

    kesemuanya itu bukan untuk sekedar melukai, tapi untuk membunuh dan melenyapkan musuh-

    musuhnya Kengerian masyarakat terhadap menggilanya kenakalan/kriminal remaja dapat kita tengok

    melalu kasus-kasus yang baru saja terjadi di kota pelajar yogyakarta dimana seorang pelajar SMU

    tewas sia-sia ditangan siswa SMK lain dengan senjata pembunuh berupa panah, selain juga kasus-kasus

    lain yang tejadi di kota besar (Semarang, Jakarta, Surabaya) . Misalnya bagaimna sekelompok remaja di

    Jakarta beberapa bulan lalu merampok Bus Kota dan merampas harta benda milik penumpangnya.

    Bahkan bukan skedar itu, bila penumpang menolak menyerahkan hartanya, mereka tidak-segan-segan

    melukai secara sadis dan tak berperikemnausiaan, dan itu dilakukan oleh remaja yang kebetulan

    berstatus sebagai pelajar.! Untuk itu guna memahami dinamika kehidupan psikologis seorang remaja

    tulisan/uraian berikut di bawah ini dapat dijadikan bacaan awal untuk memahami perilaku dan

    kehidupan psikologis remaja.

    Membicarakan remaja memang selalu menarik. Mengapa? karena dinamika/ritme kehidupan

    individu di usia remaja memang sangat variatif, cenderung unstabil, bergejolak, dan penuh tantangan.

    Dengan kondisi seperti ini, bagaimana cara orangtua/pendidik bisa mengadakan pendekatan pada

    remaja, memang perlu pengenalan yang lebih mendalam tentang mereka. Artinya, orangtua/pendidik

    perlu berusaha untuk memahami tentang siapa dan bagaimana remaja itu.

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    4/12

    Agar orangtua/pendidik mampu mengadakan pendekatan se-cara efektif pada remaja

    dibutuhkan pemahaman tentang bagaimana proses perkembangan remaja, serta bagaimana orangtua/

    pendidik harus mensikapinya. Untuk itu terlebih dahulu orangtua/pendidik perlu mengetahui prinsip-

    prinsip perkembangan. Gambaran mengenai pola perkembangan yang tepat merupakan dasar untuk

    mampu memahami remaja, sehingga proses pendidikan yang akan diberikan dapat mengenai sasaran

    secara efektif.

    Menurut para ahli psikologi perkembangan bila orangtua memahami tentang prinsip-prinsip

    perkembangan, maka diharapkan mereka akan: 1) mengetahui apa yang diharapkan dari remaja, dalam

    arti pada usia berapa kira-kira akan muncul berbagai perilaku khas, dan kapan pola-pola perilaku

    tersebut akan digantikan oleh pola perilaku yang lebih matang. 2) da-pat membantu proses penyesuaian

    diri remaja secara tepat, dan 3) mengetahui pola normal perkembangan, sehingga memungkinkan

    orangtua membantu remaja untuk mempersiapkan diri ketika proses perkembangan tersebut akan

    dialami.

    B. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

    Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa untuk memahami tentang bagaimana proses

    perkembangan individu di usia remaja berlangsung, perlu diketahui terlebih dahulu tentang prinsip-

    prinsip perkembangan. Mengapa demikian? Karena gambaran mengenai pola perkembangan yang tepat

    merupakan dasar untuk memahami individu secara lebih baik. Selain itu juga perlu dipelajari tentang

    apa yang menyebabkan adanya variasi dalam perkembangan, sehingga pemahaman terhadap anak

    remaja dapat lebih bersifat personal (Hurlock, 1991).

    Adapun yang termasuk ke dalam prinsip-prinsip perkembangan adalah (Hurlock, 1990):

    1. Perkembangan Mengandung Arti Perubahan

    Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif. Artinya adalah perubahan

    tersebut terjadi secara progresif, teratur dan koheren (maju terarah, serta ada hubungan yang nyata

    antara perubahan yang sedang terjadi dengan yang telah mendahului dan yang akan mengikuti)

    (Neugarten, dikutip Hurlock, 1991; dan Monks, dkk., 1999). Menurut Maslow (dalam Hurlock, 1991)

    tujuan dari perubahan adalah untuk self-actualization (aktualisasi diri), yaitu upaya untuk menjadi orang

    terbaik secara fisik dan mental.

    2. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan & Belajar

    Yang dimaksud kematangan adalah karakteristik yang secara potensial telah "dibawa" individu yang

    bersangkutan, misalnya: kecerdasan, bakat, minat, dsb. (M"nks, dkk, 1999).

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    5/12

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    6/12

    - masa remaja akhir : 18-21 tahun

    Pendapat lain dari Monks, dkk. (1999) menggolongkan ma-sa remaja sebagai berikut:

    - masa pra-puber (anak akhir) : 10-12 tahun

    - masa puber (remaja awal) : 12-15 tahun

    - masa remaja : 15-18 tahun

    - masa remaja akhir : 18-21 tahun

    Adapun Hurlock (1991) memiliki pendapat yang sedikit berbeda, yaitu bahwa masa remaja awal

    berlangsung dari 13-16 dan masa remaja akhir berlangsung dari 16-18 tahun. Mereka yang telah

    memasuki usia 18 tahun ke atas (18-40 tahun) dikelompokkan sebagai masa dewasa dini.

    Dari beberapa pendapat di atas dan melihat fakta yang ada di masyarakat Indonesia, maka

    dapat ditarik kesimpulan bahwa masa remaja berlangsung pada usia sekitar 12-21 tahun.

    C. PERKEMBANGAN FISIK DAN SEKSUAL REMAJA

    Memasuki masa puber individu mengalami percepatan per-tumbuhan fisik yang luar biasa. Dan

    proses pertumbuhan fisik ini berlangsung secara tidak bersama-sama, artinya pada bagian-bagian tubuh

    tertentu mengalami percepatan lebih dahulu dibanding bagian tubuh yang lainnya. Akibatnya, bentuk

    tubuh individu menjadi tidak proporsional (Mussen, et.al., 1989; Hurlock, 1990; Sulaeman, 1995; Monks,

    dkk., 1999). Kondisi ini menyebabkan individu harus menyesuaikan diri dengan kondisi fisiknya yang

    baru, dan bagi mereka hal tersebut bukan sesuatu yang mudah. Ketika mereka masih dibebani tugasuntuk mengadakan penyesuaian dengan kondisi fisiknya yang baru, proses kematangan seksual mulai

    berlangsung, dengan segala efek yang mengikutinya. Dalam situasi seperti ini penerimaan (acceptance)

    dan pengertian (understanding) dari lingkungan terdekat (keluarga) sangatlah didambakan.

    D. PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA

    Perkembangan fisik dan kematangan seksual remaja mengakibatkan perubahan dalam

    perkembangan sosialnya (Monks, dkk., 1999). Remaja mulai memperhatikan personal appearance

    (penampilan diri) (Sulaeman, 1995), dan mengarahkan aktivitas sosialnya ke arah teman-teman sebaya,meskipun ikatan dengan orangtua tetap tidak dilepas 100% (Monks, dkk., 1999). Dalam situasi seperti ini

    konformitas kepada teman-teman sebaya sangat mudah terjadi, terutama bila mereka merasa tidak at

    home di rumah, sehingga apapun yang diperintahkan oleh kelompok (peer-group) akan dituruti dan

    diikuti tanpa "reserve", bahkan melupakan komitmen dengan keluarganya.

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    7/12

    E. PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA

    Stanley Hall (dalam Mussen, et. al., 1989; Hurlock, 1991; dan Monks, dkk., 1999) menyatakan

    bahwa individu di usia remaja berada dalam periode storm and stress (badai dan tekanan) dan sedang

    mengalami hightened emotionality (kepekaan emosi yang meningkat), sehingga emosi individu di masa

    remaja cenderung unstabil (labil) dan sangat sensitif. Selain itu pola-pola emosi yang dialami remajalebih banyak mengarah ke emosi tidak menyenangkan (negatif), seperti: marah, jengkel, frustrasi, takut,

    cemburu, iri, duka cita, dsb. Sedangkan pola-pola emosi menyenangkan (positif), seperti: afeksi, love,

    dan happiness relatif kurang begitu dirasakan. Padahal, idealnya antara emosi menyenangkan dan tidak

    menyenangkan harus lebih didominasi oleh emosi menyenangkan, agar remaja mudah mengadakan

    penyesuaian dengan dirinya sendiri, dan pada gilirannya akan mampu mencapai kematangan emosi.

    F. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

    Dalam setiap fase perkembangan, individu mempunyai tugas-tugas perkembangan

    (developmental tasks) yang harus dilaksanakan (Havighurst, dalam Hurlock,1990; Sulaeman, 1995; dan

    Monks, dkk., 1999). Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dari

    kehidupan individu yang harus dikuasai agar memperoleh social acceptance (penerimaan sosial). Pada

    masa remaja, beberapa tugas perkembangan yang harus dilaksanakan, adalah sebagai berikut

    (Havighurst, dalam Hurlock, 1990; dan Sulaeman, 1995):

    1. Menerima kondisi fisik dan mampu memanfaatkannya seefektif mungkin.

    2. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman-teman sebaya, baik yang sejenis maupun

    lain jenis.

    3. Mampu menjalankan peran-peran sosial sesuai jenis kelaminnya.

    4. Mencapai kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lain.

    5. Mempersiapkan karier ekonomi.

    6. Mempersiapkan perkawinan dan berkeluarga.

    7. Mengembangkan kecakapan intelktual untuk kepentingan hidup bermasyarakat.

    8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etika tertentu sebagai pedoman di dalam berperilaku.

    Untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan tersebut anak membutuhkan bantuan dari

    lingkungan, sehingga peran dari masyarakat dewasa, khususnya yang terdekat dengan anak (orangtua)

    sangatlah diharapkan. Anak yang mampu melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dengan baik,

    akan dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal.

    G. BERKOMUNIKASI DENGAN REMAJA

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    8/12

    Berkomunikasi merupakan salah satu aktivitas utama yang harus dilakukan individu agar dapat

    memenuhi fungsinya sebagai mahluk sosial. Komunikasi yang baik adalah kemampuan untuk

    mengatakan sesuatu secara tepat, pada waktu, tempat dan pada subjek yang tepat (Mussen, et.al.,

    1984). Lalu, bagaimana berkomunikasi dengan anak remaja secara baik?

    Dalam berkomunikasi dengan remaja, faktor pemahaman, pengakuan, dan penerimaansangatlah penting, seperti pendapat Gordon (1987) yang menyatakan bahwa memahami, mengakui dan

    menerima anak sebagaimana adanya, adalah faktor penting dalam menjalin komunikasi dengan mereka.

    Dengan adanya pemahaman, pengakuan dan penerimaan, seorang anak dapat tumbuh, berkembang,

    dan membuat perubahan-perubahan yang progresif, serta belajar memecahkan masalah. Selain itu,

    secara psikologis anak juga akan semakin sehat, produktif, kreatif dan mampu mengaktualkan potensi

    yang dimiliki.

    Namun, kebanyakan para orangtua ketika berkomunikasi dengan anak justru cenderung lebih

    sering menggunakan "bahasa penolakan (memberi penilaian, mengkritik, memberi peringatan, dan

    perintah). "Pesan-pesan" ini akan mengisyaratkan bahwa anak tidak dipahami, diakui dan diterima

    sebagaimana adanya.

    "Bahasa penolakan" akan mengakibatkan anak bersikap tertutup terhadap orangtua, dan dapat

    menyebabkan munculnya gap communication, yang pada gilirannya akan memunculkan remaja-remaja

    yang broken home dan menjadi trouble maker di lingkungannya

    H. PENUTUP

    Agar dapat mengadakan pendekatan dan pendidikan yang pas pada remaja dibutuhkan

    kemampuan untuk dapat memahami tentang siapa dan bagaimana remaja itu. Adapun cara-cara yang

    dapat ditempuh oleh orangtua/pendidik adalah dengan mengetahui prinsip-prinsip perkembangan,perkembangan psikologis, dan tugas-tugas perkembangan remaja. Dari pengetahuan ini diharapkan

    orangtua/pendidik dapat membantu mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki remaja, agar dapat

    teraktualisasi secara optimal, serta menghindarkan mereka dari perilaku-perilaku distruktif yang akan

    merugikan semua pihak

    DAFTAR PUSTAKA

    Hurlock, E.B. 1991. Child Development. 6th. Ed. (Alih Bahasa oleh Tjandrasa, M; dan Zarkasih, M.).

    Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

    -----------. 1990. Developmental Psychology. A Life-Span Approach. Fifth Edition (Terjemahan oleh

    Istiwidayanti, dkk.) Jakarta: Penerbit Erlangga.

    M"nks, F.J.; Knoers, A.M.P.; dan Haditono, S.R. 1999. Psikologi Perkembangan. Pengantar dalam

    Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    9/12

    Mussen, P.H.; Conger, J.J.; Kagan, J.; and Huston, A.C., 1989. Child Development And Personality. New

    York: Harper & Row Publishers Inc.

    Sulaeman, D. 1995. Psikologi Remaja. Dimensi-dimensi perkembangan. Bandung: Mandar maju.

    Perkembangan Psikologi Remaja. Bicara tentang psikologi remaja tentu tak lepas dariperkembangan psikologis remaja, yang mana dapat dikatakan suatu fase perkembangan yang

    dialami seseorang ketika memasuki usia 12-22 tahun. Pada fase perkembanganpsikologi remaja,

    anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya. Lebih lanjut tentang psikologi

    remajasimak disini.

    Perkembangan Psikologi Remaja

    1. Siapa Remaja itu?

    Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)masa remaja adalah peralihan dari masa anak

    dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masadewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 1215 tahun = masa

    remaja awal, 1518 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 21 tahun = masa remaja akhir.

    Baca selengkapnya diBatasan Usia Remaja

    2. Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja

    a. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja

    Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak

    luas bagi perkembangan berikutnya. Padaremaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapitidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi

    tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005).

    Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini

    dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :

    1) Ciri-ciri Seks Primer

    Perkembangan psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh

    yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini

    memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 15 tahun, mengalami mimpi basah, keluarsperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang

    http://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/http://belajarpsikologi.com/batasan-usia-remajahttp://belajarpsikologi.com/batasan-usia-remajahttp://belajarpsikologi.com/batasan-usia-remajahttp://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/http://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/http://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/http://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/http://belajarpsikologi.com/batasan-usia-remajahttp://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/http://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htm
  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    10/12

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    11/12

    1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya

    2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsiobat penenang, minuman keras, atau obat terlarang

    Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantukematangan emosi remaja menjadi :

    1) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek

    (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya

    2) Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak

    meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak

    d. Pekembangan Moral Psikologi Remaja

    Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapimeningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).

    psikologi remaja

    e. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja

    Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social

    cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas

    psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan

    kepribadiannya.

    Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitukecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnyadalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-

    lainnya.

    f. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja

    Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri)

    yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem

    siapa saya? (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola

    dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam

    perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :

    1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula

    2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru

    3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya

  • 7/22/2019 Kebutuhan Psikologis Remaja

    12/12

    4) Kebutuhaninteraksidan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis

    5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa.Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara

    identitas diri

    Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:

    1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya

    2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan

    3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya

    4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

    g. Perkembangan Kesadaran Beragama

    Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembanganspiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis

    psikologi remajahingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa

    nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritiskepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama,

    bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan

    spiritual remaja mengalami benturan-benturan danujian.

    Demikian perkebanganpsikologi remaja, mudah-mudahanan dapat bermanfaat.

    Kata kunci artikel:

    Perkembangan Psikologi Remaja

    http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/http://belajarpsikologi.com/tips-menghadapi-ujian-nasional/http://belajarpsikologi.com/tips-menghadapi-ujian-nasional/http://belajarpsikologi.com/tips-menghadapi-ujian-nasional/http://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://c/Users/Mr_sobirin/Desktop/letta/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja_files/PSIKOLOGI%20REMAJA%20%20%20%20Perkembangan%20Psikologis%20Remaja.htmhttp://belajarpsikologi.com/tips-menghadapi-ujian-nasional/http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/