kasus 5 kebutuhan seksualitas

27
BAB I PENDAHULUAN A. LATA R B EL AK ANG Setiap orang akan mengalami proses penuaan seiring dengan bertambahnya usia. Penuaan adalah suatu proses menghilangnya secara perla han-la han kemampuan jaringan untuk memperbai ki diri atau mengga nti dan mempe rtahan kan fungs i normal nya sehingga tidak dapat ber tah an terhadap infeksi ser ta memperb aiki ker usa kan ya ng dideri ta. Saat mengalami proses penuaan banyak perubahan yang terjadi dalam diri seseorang, antara lain  penurunan fungsi organ-organ tubuh, penurunan d aya ingat dan kondisi kejiwaan yang labil. Sal ah satu mas alah ya ng ser ing dia lami lan sia seirin g dengan proses penuaan adalah  penurunan pemenuhan kebutuhan seksual. Perubahan fisiologis pada wanita dan pria serta adanya masalah medis merupakan  beberapa penyebab dari penurunan pemenuhan kebutuhan seksual. Orang yang berumur diatas 50 tahun umumnya mengalami kerusakan biologis parsial yang meningkat menjadi ketid akmampuan dalam pemenuhan kebutuh an seksu al . Penurunan pemenuhan kebutuhan seksua li tas pada lansia menyebabka n lan sia hany a mel akuk an penekan an kebutuhan seksualitas pada pertemanan, kedekatan fisik, komunikasi intim, dan hubungan fisik mencari kesenangan. Perlu adanya hubungan intim yang teratur untuk mempertahankan kemampuan dar i ela sti si tas din ding !agi na wani ta dan kemampu an lubrik asi sehingga kebu tuh an seksualitas lansia terpenuhi. "ibutuhkan suatu pengertian dari pria dalam memahami kondisi seksua l pas anganny a sehingga tid ak ti mbul mas ala h lai n yan g lebih ber at # . $ungki n menurut sebagian orang hal ini tabu untuk dibicarakan, sehinngga banyak dari para lansia me mbia rkan ma sa la h in i be rl ar ut -l ar ut ta npa me ncar i solusi yang te pa t untu k menyelesaikannya. %eber apa lansi a memi liki koping yang salah dalam menghadapi masalah kebutuhan seksualitas. %anyak pria yang sering marah karena merasa istrinya tidak bisa memenuhi kebutuhan seksualitasnya dan memilih untuk menikah lagi. Penanganan yang salah ini harus dikaji dan diper baiki . Perbai kan dalam penanganan masalah kebutuhan seksual pada lansi a  bisa dilakukan oleh perawat, lansia send iri, dan keluarga. Peran perawat sangat dibutuhkan dalam hal ini sehing ga nantinya kebutuhan seksual para lansia tetap dapat terpenu hi. Peran

Upload: idayeppeoyo

Post on 10-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 1/27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap orang akan mengalami proses penuaan seiring dengan bertambahnya usia.

Penuaan adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan

untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga

tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Saat

mengalami proses penuaan banyak perubahan yang terjadi dalam diri seseorang, antara lain

 penurunan fungsi organ-organ tubuh, penurunan daya ingat dan kondisi kejiwaan yang labil.

Salah satu masalah yang sering dialami lansia seiring dengan proses penuaan adalah

 penurunan pemenuhan kebutuhan seksual.

Perubahan fisiologis pada wanita dan pria serta adanya masalah medis merupakan

 beberapa penyebab dari penurunan pemenuhan kebutuhan seksual. Orang yang berumur

diatas 50 tahun umumnya mengalami kerusakan biologis parsial yang meningkat menjadi

ketidakmampuan dalam pemenuhan kebutuhan seksual. Penurunan pemenuhan kebutuhan

seksualitas pada lansia menyebabkan lansia hanya melakukan penekanan kebutuhan

seksualitas pada pertemanan, kedekatan fisik, komunikasi intim, dan hubungan fisik mencari

kesenangan. Perlu adanya hubungan intim yang teratur untuk mempertahankan kemampuandari elastisitas dinding !agina wanita dan kemampuan lubrikasi sehingga kebutuhan

seksualitas lansia terpenuhi. "ibutuhkan suatu pengertian dari pria dalam memahami kondisi

seksual pasangannya sehingga tidak timbul masalah lain yang lebih berat#. $ungkin

menurut sebagian orang hal ini tabu untuk dibicarakan, sehinngga banyak dari para lansia

membiarkan masalah ini berlarut-larut tanpa mencari solusi yang tepat untuk

menyelesaikannya.

%eberapa lansia memiliki koping yang salah dalam menghadapi masalah kebutuhan

seksualitas. %anyak pria yang sering marah karena merasa istrinya tidak bisa memenuhi

kebutuhan seksualitasnya dan memilih untuk menikah lagi. Penanganan yang salah ini harus

dikaji dan diperbaiki. Perbaikan dalam penanganan masalah kebutuhan seksual pada lansia

 bisa dilakukan oleh perawat, lansia sendiri, dan keluarga. Peran perawat sangat dibutuhkan

dalam hal ini sehingga nantinya kebutuhan seksual para lansia tetap dapat terpenuhi. Peran

Page 2: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 2/27

 perawat salah satunya yaitu dengan melakukan pengkajian yang tepat dan memberikan

inter!ensi untuk mengatasi masalah seksualitas pada lansia. &ansia sendiri harus bisa

menyadari kondisinya dan kondisi pasangannya. 'eluarga berperan dalam memberikan

dukungan positif kepada lansia sehingga lansia bisa menerima kondisi seksualitasnya.

B. TUJUAN

. (ujuan umum

$ahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada lansia dengan

gangguan pola seksual.

#. (ujuan khusus

a. $ahasiswa mampu menjelaskan teori penuaan yang berhubungan dengan lansia yang

mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan.

 b. $ahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan yang berhubungan dengan

gangguan kebutuhan seksualitas pada lansia.

c. $ahasiswa mampu menjelaskan peran keluarga dalam melakukan inter!ensi pada

lansia yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan seksualitas.

Page 3: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 3/27

BAB II

ISI

KASUS 5

%p. ) berusia *5 tahun. Sejak + bulan yang lalu %p. ) tidak aktif bekerja karena sudah

 pensiun (. %p. ) mempunyai istri y. berusia */ tahun. %p. ) mempunyai kebiasaan olah

raga seperti bulu tangkis, senam dan lari pagi sejak menjadi mahasiswa di akademi. 'ebiasaan

 berolah raga tersebut selalu %p. ) jalani sampai saat ini, sedangkan y. jarang mengikuti olah

raga. %p. ) sampai saat ini selalu memiliki keinginan untuk selalu berhubungan intim dengan

 y. , apalagi setelah berolah raga %p. ) merasa badannya segar dan biasanya keinginan

memenuhi kebutuhan seksualitasnya meningkat. akan tetapi y. selalu mengatakan mudah

lemes dan tidak mungkin berhubungan intim seperti waktu masih muda. Penolakan yang

 berulang-ulang dari y. , membuat %p. ) marah-marah, bahkan sampai %p. ) mempunyai

keinginan untuk menikah lagi.

A. TEORI PENUAAN

Penuan adalah perubahan fisik dan tingkah laku yang terjadi pada semua orang.

Peroses penuaan dibahas dalam beberapa toeri penuaan antara lain

. (eori %iologis

(eori biologis merupakan proses penuaan secara fisik yang meliputi perubahan

fungsi dan struktur, yang berpengaruh pada pengembangan, panjang usia dan kematian.

(eori biologi menjelaskan mengapa orang mengalami penuaan dengan cara yang berbeda

dari waktu ke waktu dan faktor apa yang mempengaruhi usia panjang, perlawanan

terhadap penyakit dan kematian atau perubahan seluler +. Salah satunya yaitu perubahan

 pada fungsi dan struktur sistem reproduksi.

#. (eori munitas

(eori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun yang

 berhubungan dengan penuaan. 'etika orang tambah usia, pertahanan mereka terhadap

organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita

 berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi, sehingga banyak lansia lebih berhati-hati

dan berusaha menghindar untuk berhubungan dengan pasangannya+.

Page 4: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 4/27

+. (eori euroendokrin

Penuaan terjadi oleh karena adanya suatu perlambatan dalam sekresi hormon

tertentu yang mempunyai dampak pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. 'asus

tersebut bisa diketahui sistem neuroendokrin berpengaruh dimana sistem hormon pada

lansia dapat berubah seiring dengan akti!itas dan perubahan-perubahan yang lain pada

lansia+.

/. (eori Psikososiologis

(eori psikososiologis menjelaskan bagaimana pengaruh perubahan

 psikososiologis seseorang seiring pertambahan usia. Perubahan sikap dan perilaku pada

seseorang juga dapat mempengaruhi pola seksualitasnya+.

5. (eori kepribadian

(eori lingkungan menyebutkan penuaan yang sehat tidak bergantung pada

 jumlah akti!itas sosial seseorang tetapi pada kepuasan orang tersebut pada akti!itas sosial

yang dia lakukan. $enurut 1ung pada teori kepribadian terdapat aspek-aspek

 pertumbuhan psikologis yang tidak menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia.

Pengembangan kepribadian orang dewasa memandang kepribadian sebagai ekstrovert

atau introvert . 'eseimbangan antara kedua hal tersebut penting bagi kesehatan.

$enurunya tanggung jawab serta tuntutan dari keluarga dan ikatan sosial yang terjadi

 pada lansia mengakibat lansia manjadi introvert +.

*. (eori tugas perkembangan

(ugas perkembangan adalah aktifitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh

seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang

sukses+.

2. (eori disengagement  

(eori disengagement  menggambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari peran

dan tanggung jawab dalam masyarakat. $enurut ahli teori ini penarikan diri dapat

diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari dan penting untuk fungsi yang tepat dari

masyarakat sedang tumbuh. $anfaat pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah

mempunyai waktu untuk merefleksikan hidupnya dan untuk menghadapi hadapan yang

tidak terpenuhi+.

Page 5: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 5/27

3. (eori aktifitas

(eori aktifitas merupakan lawan langsung dari teori disengagement   yang

 berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif.

4agasan pemenuhan kebutuhan seseorang harus seimbang dengan pentingnya perasaan

yang dibutuhkan orang lain. 'esempatan untuk berperan dengan cara penuh arti bagi

seseorang yang penting adalah suatu komponen kesejahteraan yang penting bagi lansia.

ilangnya fungsi peran pada lansia secara negatif mempengaruhi kepuasan hidup. Selain

itu pentingnya aktifitas mental dan fisik yang berkesinambungan untuk mencegah

kehilangan dan pemeliharaan kesehatan disepanjang masa+.

6. (eori kontinuitas

(eori ini menjelaskan dampak kepribadian pada kebutuhan untuk tetap aktif atau

memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan diusia tua.

(eori ini menekankan pada kemampuan koping indi!idu dan kepribadian untuk sebagian

dasar memprediksi bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap

 perubahan akibat penuaan+.

B. PERUBAHAN - PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA PENUAAN

&ansia mengalami beberapa perubahan fisiologis pada sistem reproduksinya. al ini

 berpengaruh pada aktifitas seksual lansia, yang cenderung mengalami penurunan fungsi

seksualnya. Perubahan terjadi pada wanita maupun pria.

. Perubahan fisiologis pada wanita antara lain

a. $enopause

Sarrel dalam bukunya menjelaskan ada lima perubahan dasar fungsi seksual

yang terjadi pada wanita yang mengalami menopause. Perubahan tersebut antara lain

 penurunan respon seksual, timbulnya rasa nyeri saat bersenggama, menurunnya

aktifitas seksual, menurunnya hasrat atau gairah berhubungan seksual serta adanya

masalah pada pasangan seksual. Perubahan fungsi fisiologis dipengaruhi oleh kadar

hormon o!arium. Penatalaksanaan serta terapi dapat dilakukan pada lansia dengan

menopause untuk aktifitas seksualitas seperti terapi sulih hormon. (erapi ini

hendaknya dilakukan setelah didiskusi dengan dokter maupun perawat.

 

Page 6: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 6/27

 b. Perubahan pada saluran genital

%eberapa organ !ul!a seperti labia mayora, labia minora, klitoris dan

!estibula !agina mengalami atrofi. ilangnya rambut dan lemak subkutan

menjadikan penampilan kulit menjadi tipis dan kendur, elastisitasnya berkurang

sehingga mengurangi kenikmatan bersenggama. 7pitel !agina menjadi tipis dan

kehilangan !askularisasi sehingga !agina tampak pucat dan kering. %erkurangnya

sekresi !agina mengakibatkan penurunan lubrikasi sebagai pelumas dalam

 bersenggama, akibatnya timbul nyeri saat bersenggama. Ser!iks mengalami

 pengecilan dan mengalami retraksi sehingga menjadi satu dengan dinding !agina.

c. Perubahan pada payudara

Payudara pada lansia mengalami pengecilan. 'ulit payudara mengendur dan

 pucat, kendur serta putting payudara mengkerut. al ini mengurangi hasrat atau

gairah pasangan untuk melakukan hubungan seksual.

#. Perubahan fisiologis pada pria

Perubahan fisiologis pada pria adalah adanya disfungsi ereksi. "isfungsi ereksi

merupakan ketidakmampuan seorang pria dalam mencapai dan atau mempertahankan

ereksi penis. 'urangnya informasi pada pria tentang penyebab disfungsi ereksi baik

 penyebab fisik maupun psikologis, dapat memperburuk gejala seksual ini dan akan

membuat mereka semakin enggan untuk mencari bantuan. 8aktor-faktor psikologis yang

mempengaruhi adalah ansietas, perasaan bersalah dan marah.

C. PERUBAHAN FISIOLOGIK AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA

Perubahan fisiologik akti!itas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari

 pembagian tahapan seksual menurut Kaplan adalah berikut ini

. 8ase "esire

"ipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan

kultural, kecemasan akan kemampuan seks. asrat pada lansia wanita menurun seiring

makin lanjutnya usia, tetapi bisa ber!ariasi. nter!al untuk meningkatkan hasrat seksual

 pada lansia pria meningkat serta testoteron menurun secara bertahap sejak usia 55 tahun

akan mempengaruhi libido/.

Page 7: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 7/27

#. 8ase )rousal

a. &ansia wanita pembesaran payudara berkurang9 terjadi penurunan flushing,

elastisitas dinding !agina, lubrikasi !agina dan peregangan otot-otot9 iritasi uretra dan

kandung kemih.

 b. &ansia pria ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat9

 penurunan produksi sperma sejak usia /0 tahun akibat penurunan testoteron9 ele!asi

testis ke perineum lebih lambat/.

+. 8ase Orgasmic

a. &ansia wanita tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit konstraksi

kemampuan mendapatkan orgasme multipel berkurang.

 b. &ansia pria kemampuan mengontrol ejakulasi membaik9 kekuatan dan jumlah

kontraksi otot berkurang9 !olume ejakulat menurun/.

/. 8ase Pasca Orgasmic

$ungkin terdapat periode refrakter dimana pembangkitan gairah sampai

timbulnya fase orgasme berikutnya lebih sukar terjadi/.

Tabel perubahan fisiologi dari aktivitas seksual yang diakibatkan oleh proses menua

menurut Kaplan/

Fase tanggapanses!a"

Pa#a $an%ta "ans%a Pa#a p&%a "ans%a

8ase desire (erutama dipengaruhi oleh

 penyakit baik dirinya sendiri

atau pasangan, masalah

hubungan antar keduanya,

harapan kultural dan hal-hal

tentang harga diri. "esire pada

lansia wanita mungkin

menurun dengan semakin

lanjutnya usia, tetapi hal ini

 bisa ber!ariasi.

nter!al untuk meningkatkan

hasrat melakukan kontak seksual

meningkat9hasrat sangat

dipengaruhi oleh penyakit9

kecemasan akan kemampuan

seks dan masalah hubungan

antara pasangan. $ulai usia 55

tahun testosteron menurun

 bertahap yang akan

mempengaruhi libido.

8ase arousal Pembesaran payudara $embutuhkan waktu lebih lama

Page 8: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 8/27

 berkurang, semburan panas

dikulit menurun9 elastisitas

dinding !agina menurun9 iritasi

uretra dan kandung kemih

meningkat9 otot-otot yang

menegang pada fase ini

menurun.

untuk ereksi9 ereksi kurang

 begitu kuat9 testosteron

menurun9 produksi sperma

menurun bertahap mulai usia /0

tahun9 ele!asi testis ke perineum

lebih lambat dan sedikit9

 penguasaan atas ejakulasi

 biasanya membaik.

8ase orgasmik :fase

muskular;

(anggapan orgasmik mungkin

kurang intens disertai sedikit

kontraksi9 kemampuan untuk

mendapatkan orgasme multipel berkurang dengan makin

lanjutnya usia.

'emampuan mengontrol

ejakulasi membaik9 kekuatan

kontraksi otot dirasakan

 berkurang9 jumlah kontraksimenurun9 !olume ejakulat

menurun.

8ase pasca orgasmik $ungkin terdapat periode

refrakter, dimana

 pembangkitan gairah secara

segera lebih sukar.

Periode refrakter memanjang

secara fisiologis, dimana ereksi

dan orgasme berikutnya lebih

sukar terjadi.

D. 'ASALAH KESEHATAN (ANG 'E'PENGARUHI POLA SEKSUALPenyakit dari satu maupun kedua pasangan merupakan sebab utama dari penurunan

fungsi seksual. %anyak proses penyakit serta pengobatannya yang dapat mengganggu fungsi

normal seksual, antara lain

. "iabetes

"iabetes yang berpotensi pada laki-laki bahkan pada usia muda. "iabetes

menyebabkan arteriosklerosis dan pada banyak kasus menyebabkan neuropati autonomik.

al ini mungkin menyebabkan disfungsi ereksi dan disfungsi !asokonstriksi yang

memberikan kontribusi untuk terjadinya disfungsi seksual. Pengobatan baru seperti

<iagra dapat mencegah indi!idu dari impoten5.

#. )rtritis

Page 9: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 9/27

 yeri sendi seperti artritis dapat mengganggu akti!itas seksual. %eberapa posisi

 bersenggama adalah menyakitkan dan kelemahan atau kontraktur fleksi mungkin

mengganggu apabila distimulasi secara memadai. yeri dan kaku mungkin berkurang

dengan pemanasan, latihan, analgetik sebelum akti!itas seksual. Pengobatan anti

inflamasi dapat mengurangi nyeri namun dapat juga menurunkan gairah seksual5.

+. nfark $iokard

$asalah jantung juga dapat mengganggu akti!itas seksual yang normal. esiko

kematian pada penderita jantung masih rendah, tetapi sebaiknya lansia dengan riwayat

 penyakit jantung konsultasi dengan dokter. Penderita stroke tidak menghalangi dalam

melakukan hubungan seksual dengan memodifikasi posisi atau penggunaan alat bantu.

Pasien pasca stroke memilki banyak masalah yaitu

$asalah seksual mungkin timbul setelah perawatan di rumah sakit karena pasien

mengalami ansietas akibat perubahan gambaran diri, hilangnya kapasitas, takut akan

kehilangan cinta atau dukungan relasi serta pekerjaan atau rasa bersalah dan malu atas

situasi. Pola seksual termasuk kuantitas dan kualitas akti!itas seksual sebelum stroke

sangat penting untuk diketahui sebelum nasihat spesifik tentang akti!itas seksual

ditawarkan. Sistem saraf otonomik jarang mengalami kerusakan pada stroke, maka

respon seksual mungkin tidak terpengaruh.

&ibido biasanya tidak terpengaruh secara langsung. 1ika terjadi hemiplegi

 permanen maka diperlukan penyesuaian pada akti!itas seksual. Perubahan penglihatan

mungkin membatasi pengenalan orang atau benda-benda, dalam beberapa kasus, pasien

dan pasangannya mungkin perlu belajar untuk menggunakan area yang tidak mengalami

kerusakan. 'elemahan motorik dapat menimbulkan kesulitan mekanik, namun dapat

diatasi dengan bantuan fisik atau teknik =bercinta> alternatif. 'ehilangan kemampuan

 berbicara mungkin memerlukan sistem non-!erbal untuk berkomunikasi+,5.

/. 7fek Pembedahan

isterektomi serta mastektomi tidak mengubah fungsi seksual pada lansia,

walaupun kehilangan organ tertentu membuat wanita merasa berbeda serta menimbulkan

ketakutan. 'onseling dapat dilakukan untuk membantu wanita menghadapi kondisinya.

Prostatektomi tidak mengganggu ereksi, karena telah ditemukan pembedahan dengan

metode baru yang tidak merusak saraf 5.

Page 10: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 10/27

5. 'onsumsi Obat dan )lkohol

  )lkohol dan pengobatan dapat mempengaruhi fungsi seksual pada lansia.

'onsumsi alkohol mengakibatkan penundaan orgasme pada wanita dan gangguan ereksi

 pada laki-laki. "igitalis, diuretik, antihipertensif, trans?uili@er, dan antidepresan dapat

menyebabkan masalah pada kehidupan seksual laki-laki dan perempuan. Penyesuaian

obat atau dosis dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pengobatan

antiparkinsonian mampu menaikkan hasrat seksual tetapi tidak meningkatkan performa

seksual5.

*. Penyakit paru obstruktif kronik

Penyakit paru obstruktif kronik, libido mungkin terpengaruh karena adanya

kelelahan umum, kebutuhan pernafasan selama akti!itas seksual mungkin dapat

menyebabkan dispnea, yang mungkin dapat membahayakan jiwa+.

E. INSTRU'ENT PENGKAJIAN PADA ASPEK SEKSUALITAS

. 8O$)( P74')1) P7$7'S)) 8S' S7'SA)&()S

a. Organ eproduksi &aki-laki*

 o. Pemeriksaan 8isik 1awaban

. )danya lesi BesCo

#. )danya keluaran BesCo

+. yeri testis BesCo/. $asa pada testis BesCo

5. $asalah pada prostat BesCo

*. Penyakit kelamin BesCo

2. Perubahan pengendalian hubungan seksual BesCo

3. mpoten BesCo

6. Perhatian sebelum melakukan akti!itas seksualitas BesCo

 b. Organ eproduksi Perempuan*

 o. Pemeriksaan 8isik 1awaban

. )danya lesi BesCo

#. )danya keluaran BesCo

+. "ispare urin BesCo

/. yeri tulang pel!is BesCo

5. Dystocola C rectocela BesCo

Page 11: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 11/27

*. Penyakit kelamin BesCo

2. nfeksi BesCo

3. Perhatian sebelum melakukan akti!itas seksualitas BesCo

6. iwayat menstruasi

:umur menstruasi pertama, tanggal terakhir

menstruasi;

BesCo

0. iwayat menopause

:umur, gejalanya, masalah setelah menopause;

BesCo

#. P7()B)) A(A' P74')1) P)") S7'SA)&()S

a. "apatkah )nda memberitahu bagaimana )nda mengekspresikan kebutuhan

seksualitas )ndaE

 b. )pa perhatian yang )nda miliki untuk memenuhi kebutuhan seksual )ndaE

c. %agaimana cara yang )nda lakukan saat melakukan hubungan seksual dengan

 pasangan )nda seiring bertambahnya usiaE

d. )pa inter!ensi atau informasi yang dapat saya berikan untuk membantu memenuhi

kebutuhan seksualitas )ndaE

e. )pa pertanyaan )nda untuk melanjutkan kebutuhan seksual )nda dan fungsinyaE 5

+. (7S &)% B)4 $7"A'A4 P74')1) S7'SA)&

a. (otal Serum (estosteron

 b. "ihydrotestosteron

c. 7stradiol

d. $ean 4onodotropin-releasing ormon : 4n;

e. Serum &uteini@ing ormon : &;

f. Serum Prolaktin

g. Prostat Specifik )ntigen :PS); *

F. ASUHAN KEPERA)ATAN

KASUS 5

%p. ) berusia *5 tahun. Sejak + bulan yang lalu %p. ) tidak aktif bekerja karena

sudah pensiun (. %p. ) mempunyai istri y. berusia */ tahun. %p. ) mempunyai

kebiasaan olah raga seperti bulu tangkis, senam dan lari pagi sejak menjadi mahasiswa di

Page 12: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 12/27

akademi. 'ebiasaan berolah raga tersebut selalu %p. ) jalani sampai saat ini, sedangkan y.

jarang mengikuti olah raga. %p. ) sampai saat ini selalu memiliki keinginan untuk selalu

 berhubungan intim dengan y. , apalagi setelah berolah raga %p. ) merasa badannya segar

dan biasanya keinginan memenuhi kebutuhan seksualitasnya meningkat. akan tetapi y.

selalu mengatakan mudah lemas dan tidak mungkin berhubungan intim seperti waktu masih

muda. Penolakan yang berulang-ulang dari y. , membuat %p. ) marah-marah, bahkan

sampai %p. ) mempunyai keinginan untuk menikah lagi.

. P74')1)

a. "7(()S P)S7

 ama %p. )

1enis 'elamin &aki-laki

Amur *5 (ahun

Pekerjaan Pensiunan (

'eluhan Atama 'ebutuhan seksual tidak terpenuhi

 b. F)B)( '7S7)()

; iwayat 'esehatan Sekarang

%p. ) mempunyai kebiasaan olah raga seperti bulu tangkis, senam dan lari

 pagi. Setelah berolahraga keinginan untuk berhubungan seksual selalu meningkat

sehingga %p. ) selalu ingin berhubungan seksual dengan istrinya.

#; iwayat 'esehatan "ahulu

Sejak dulu %p. ) mempunyai kebiasaan olahraga seperti bulu tangkis, senam

dan lari pagi karena %p. ) merupakan mahasiswa di akademi. al itu menyebabkan

%p. ) selalu sehat, bugar, dan kebutuhan seksual %p. ) selalu terpenuhi.

+; iwayat 'esehatan 'eluarga

 y. :*/ tahun; yang merupakan istri dari %p. ) mempunyai masalah

dengan seksualitasnya, yaitu apabila berhubungan intim dengan %p. ) tidak seperti

sewaktu masih muda dahulu, y. merasa lemas saat berhubungan intim.

Page 13: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 13/27

c. P7$7'S)) 8S' 

; ((<

(ekanan darah /0C00 mmg

Pernapasan #/GCmenit

 adi 60GCmenit

Suhu +20 D

#; P74')1) P7$7'S)) 8S' S7'SA)&()S

Organ eproduksi &aki-laki

 o. Pemeriksaan 8isik 1awaban

. )danya lesi (idak  

#. )danya keluaran (idak

+. yeri testis (idak

/. $asa pada testis (idak5. $asalah pada prostat (idak

*. Penyakit kelamin (idak

2. Perubahan pengendalian hubungan seksual (idak

3. mpoten (idak

6. Perhatian sebelum melakukan akti!itas

seksualitas

(idak 

Organ eproduksi Perempuan

 o. Pemeriksaan 8isik 1awaban

. )danya lesi (idak

#. )danya keluaran (idak

+. "ispare urin (idak

/. yeri tulang pel!is Ba

5. Dystocola C rectocela (idak

*. Penyakit kelamin (idak

2. nfeksi (idak

3. Perhatian sebelum melakukan akti!itasseksualitas

(idak 

6. iwayat menstruasi

:umur menstruasi pertama, tanggal terakhir

menstruasi;

5 tahun, *

 o!ember 63#

0. iwayat menopause 5/ tahun9 tidak

Page 14: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 14/27

:umur, gejalanya, masalah setelah

menopause;

menstruasi, nyeri

dan badan terasa

 panas9 libido

menurun

d. P7$7A) '7%A(A) ")S) $)AS)

; 'ebutuhan seksualitas

Sebelum istrinya memasuki usia menopause kebutuhan seksual pasien selalu

terpenuhi dan tidak bermasalah.

Saat istrinya memasuki usia menopause kebutuhan seksual pasien tidak terpenuhi

dengan baik.#; 'ebutuhan )"&

Sejak muda sampai saat ini pasien selalu berolahraga setiap hari, badannya selalu

segar dan bugar.

+; 'ebutuhan Stress dan 'oping

Sebelum istrinya memasuki usia menopause pasien bisa mengatasi stress yang

dialami dan bisa menemukan koping yang tepat dalam mengatasi masalahnya.

Saat istrinya memasuki usia menopause pasien tidak bisa mengatasi masalah yang

dialami. Pasien mudah marah dan mudah tersinggung. Pasien ingin menikah lagi.

/; 'ebutuhan asa )man dan yaman

Pasien merasa tidak nyaman dengan keadaan istrinya sekarang yang mudah lemas

dan selalu menolak jika diajak berhubungan seksual.

Page 15: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 15/27

Page 16: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 16/27

#. ")4OS) '7P7)F)()

 o. "ata 8okus $asalah 7tiologi "iagnosa 'eperawatan

. "s %p. ) mengatakan kebutuhan

seksualitasnya tidak terpenuhi.

%p. ) mengatakan istrinya mudah lemas

dan tidak bergairah saat melakukan

hubungan seksual.

 y. mengatakan terasa nyeri saat

 berhungan intim.

 y. mengatakan bahwa melakukan

hubungan intim dilakukan hanya # bulan

sekali.

"o Asia istri memasuki menopause :*/

tahun;

'etidakefektifan

 pola seksualitas

ambatan

hubungan dengan

orang terdekat

'etidakefektifan pola

seksualitas berhubungan

dengan hambatan hubungan

dengan orang terdekat2

#. "s %p. ) mengatakan istrinya selalu

menolak jika diajak berhubungan intim

%p. ) mengatakan ingin menikah lagi

"o %p. ) selalu marah-marah saat

istrinya menolak berhubungan intim

 y. terlihat murung dan sedih saat %p.

) mengatakan ingin menikah lagi

'etidakefektifan

koping

4angguan dalam

 pola melepaskan

tekanan

'etidakefektifan koping

 berhubungan dengan

gangguan dalam pola

melepaskan tekanan2

+. (7<7S '7P7)F)()

Page 17: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 17/27

 o "iagnosa

'eperawatan

(ujuan dan kriteria hasil 'ode

:D;

nter!ensi 'eperawatan asional

. 'etidakefektifan

 pola seksualitas

 berhubungan

dengan hambatan

hubungan dengan

orang terdekat

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama minggu dengan

+ kali pertemuan masing-

masing +0 menit pola

seksulitas pasien efektif 3

. (idak terjadi

hambatan pemenuhan

kebutuhan seksual,

dengan criteria hasil

a. Pasien bisa

mengidentifikasi

 pola seksual yang

sesuai dengan

kondisinya

 b. 'ebutuhan

seksual pasien

terpenuhi

c. Pasien mengerti

 pemenuhan

kebutuhan seksual

5#/3

/+5*

. %angun hubungan

teraupetik dan bina

hubungan saling

 percaya.

#. %erikan informasi

kepada pasien dan

istrinya tentang fungsi

dari seksual secara

tepat.

+. "iskusikan efek dari

kondisi kesehatan pada

seksualitas.

/. "iskusikan dengan

 pasien dan istrinya

 pentingnya modifikasi

 pada akti!itas seksual,

seperti Posisi yang

nyaman saat

melakukan hubungan

intim :memberikan

. $embantu perawat dalam

mengkajian dan

memberikan inter!ensi

yang sesuai dengan pasien.

#. $embantu pasien dan

 pasangannya untuk

mengetahui fungsi dari

hubungan seksual.

+. Pasien dapat mengetahui

kondisi kesehatannya bisa

mempengaruhi kebutuhan

seksualitas.

/. $odifikasi bisa digunakan

 jika hubungan seksual

seperti biasanya tidak

memuaskan.

Page 18: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 18/27

selain

 berhubungan

intim

ganjalan bantal saat

 berhubungan;.

5. "iskusikan bentuk

alternatif ekspresi

seksual yang tepat pada

 pasien dan istrinya,

seperti

a. %ermesraan

 b. $akan malam

romantis berdua

c. 1alan-jalan berdua

d. onton t! bersama

*. (unjukkan kepada

 pasien terapi seG yang

tepat, seperti

mengingat kenanganindah pada masa lalu

saat masih muda.

2. "iskusikan efek negatif

dari kebiasaan

seksualitas yang tidak

sesuai.

5. Pasien dan istrinya bisa

mengetahui keinginan satu

sama lain.

*. $embantu pasien memilih

terapi seks yang sesuai

kondisinya.

2. $engurangi kebiasaan

seksualitas yang

merugikan.

Page 19: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 19/27

3. %erikan pendidikan

seksualitas kepada

 pasien dan istrinya

yang tepat berdasarkan

tahapan usia.

6. "iskusikan dengan

 pasien cara yang tepat

untuk memenuhi

kebutuhan seksualnya,

seperti

a. (idur berdua tanpa

 busana

 b. %erciuman

0. Sarankan istri pasien

untuk memakai

lubrikan saat berhubungan intim.

. Sarankan istri pasien

untuk berolahraga,

minimal seminggu #

kali.

#. )jarkan istri pasien

3. $emberikan pasien

 pengetahuan seksualitas

yang sesuai kondisinya.

6. $engetahui cara yang

tepat dalam pemenuhan

kebutuhan seksualitas.

0. )gar saat melakukan

hubungan intim istri pasien

tidak merasa nyeri.

. Supaya istri pasien tidak

cepat lemas dan stamina

istri meningkat.

#. $embant mengoreksi

Page 20: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 20/27

melakukan senam

kegel.

+. %antu keluarga dalam

mengatasi kebiasaan

seksualitas yang tidak

sesuai6.

kebiasaan seksualitas yang

salah dari pasien.

+. Antuk meningkatkan

kekencangan otot-otot

!agina.

#. 'etidakefektifan

koping

 berhubungan

dengan gangguan

dalam pola

melepaskan

tekanan

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama minggu dengan

+ kali pertemuan masing-

masing +0 menit pasien

dapat menerapkan koping

yang efektif 3

. Pasien bisa mengatasi

masalahnya dan tidak

tertekan dengan

kriteria hasil

a. Pasien mampu

mengidentifikasi

 pola koping yang

efektif berfokus

 pada penyelesaian

masalahnya

5#+0 . 4unakan kesabaran

sebagai pendekatan

terhadap pasien.

#. )jarkan pasien dalam

mengembangkan

hubungan.

+. %antu pasien

mengidentifikasi respon

 positif dari istrinya.

/. 7ksplorasi metode

 pemecahan masalah

yang digunakan klien

saat menghadapi

masalah-masalah

sebelumnya.

5. nstruksikan pada pasien

 penggunaan teknik

. Antuk membina hubungan

yang efektif dengan

 pasien.

#. $embuat hubungan pasien

dengan orang lain lebih

 baik.

+. $embantu menunjukkan

 perhatian dari istrinya.

/. $engetahui metode yang

 pernah dilakukan pasien.

5. $embantu menghilangkan

stress pada klien.

Page 21: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 21/27

 b. Pasien mampu

mengidentifikasi

 pola koping yang

tidak efektif tidak

 berfokus pada

 penyelesaian

masalah

c. Pasien melaporkan

 penurunan tingkat

stress dengan tidak

ingin menikah lagi

d. Pasien dapat

 beradaptasi

terhadap

 perkembangan

 perubahan polaseksual yang

terjadi

e. Pasien bisa

menggunakan

strategi koping

yang efektif

relaksasi, misalnya

a. apas dalam

 b. $engenang masa

lalu yang indah saat

 berdua

c. $endengarkan lagu-

lagu kenangan

*. %antu pasien untuk

mengingat hal-hal

 bahagia saat bersama

istrinya.

2. %antu istri pasien dalam

membangun komunikasi

yang efektif dengan

 pasien6.

*. $engingatkan memori

 bahagia pasien.

2. $embuat hubungan pasien

dan istrinya lebih

harmonis.

Page 22: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 22/27

 berfokus pada

 penyelesaian

masalah

f. Pasien melaporkan

 penurunan

 perasaan yang

negatif.

Page 23: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 23/27

G. PERAN KELUARGA DALA' PE'ENUHAN SEKSUALITAS PADA LANSIA

%erdasarkan kasus diatas tugas perkembangan keluarga dengan lansia dalam

 pemenuhan kebutuhan seksualitas dapat dilakukan dengan cara mempertahankan hubungan

 perkawinan. $empertahankan hubungan perkawinan merupakan suatu hal yang lebih

 penting dalam mewujudkan kebahagiaan dalam suatu keluarga. Perkawinan mempunyai

kontribusi yang sangat besar bagi moral dan akti!itas yang dijalani dari pasangan lansia.

Salah satu mitos tentang lansia yang mengatakan bahwa pada lansia dorongan seks

mengalami penurunan bahkan akti!itas sosialnya tidak ada lagi. $itos tersebut tidak

dibenarkan oleh hasil penelitian yang memperlihatkan keadaan yang sebaliknya. $enurut

&obsen@, 625 mengatakan bahwa meskipun terjadi penurunan kapasitas seksualitas secara

 perlahan-lahan pada lansia, namun keinginan dalam kegiatan seksual selalu ada bahkan

meningkat. %iasanya salah satu yang menjadi penyebab terjadinya menurunya akti!itas

seksual adalah masalah psikologis0.

'eluarga merupakan support sistem utama bagi lansia dalam mempertahankan

kesehatan. Peran keluarga dalam perawatan lansia meliputi menjaga merawat lansia

mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial

ekonomi, serta memberikan moti!asi kebutuhan spiritual bagi lansia. Perkembangan

keluarga merupakan tanggung jawab yang harus dicapai oleh keluarga dalam setiap

 perkembangan0. 'eluarga memiliki banyak peran dalam menyelesaikan masalah kebutuhan

seksual pada lansia. Peran keluarga yang dapat dilakukan antara lain keluarga dapat

memberikan pengertian dan pemahaman kepada bapak ) tentang perubahan seksualitas

yang terjadi terutama penurunan fungsi organ reproduksi wanita. 'etika wanita mengalami

 penurunan fungsi organ reproduksi, wanita mengalami cepat lelah ketika melakukan

hubungan intim dan penurunan rasa bergairah untuk melakukan hubungan intim. Sedangkan

 pada pria tidak ada yang namanya penurunan fungsi organ reproduksi, bahkan pria

cenderung lebih semangat dan lebih bergairah dalam melakukan hubungan intim.

"iharapkan, setelah diberikan pemahaman dan pengertian tentang perubahan sesksual yang

terjadi, bapak ) mengerti dengan kondisi nyonya yang telah mengalami penurunan fungsi

organ reproduksi berkaitan dengan masa menopause yang dialami oleh y. . 'eluarga

dapat menginformasikan cara memenuhi kebutuhan seksualitas pada lansia dengan cara

tidak harus berhubungan intim langsung tetapi bisa juga melakukan dengan menonton (<

Page 24: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 24/27

sambil telanjang, berciuman, berpelukan, tidur bersama sambil telanjang, dan makan berdua.

Sehingga %apak ) tidak perlu meminta menikah lagi untuk memenuhi kebutuhan

seksualitasnya.

Page 25: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 25/27

BAB III

PENUTUP

A. KESI'PULAN

Proses menua pasti akan dialami oleh semua orang. Penuaan yang dialami oleh

semua orang pasti akan menimbulkan banyak masalah, dan salah satu maslah tersebut

adalah tentang pemenuhan kebutuhan seksualitas. )da beberapa teori penuaan yang

mendukung munculnya masalah pemenuhan kebutuhan seksualitas, diantranya yaitu

(eori %iologis, (eori munitas, (eori euroendokrin, (eori Psikososiologis, (eori

kepribadian, (eori (ugas Perkembangan, (eori "isengagement, (eori )ktifitas, dan

(eori 'ontinuitas. $asalah pemenuhan kebutuhan seksualitas juga disebabkan oleh

reaksi perubahan fisiologis pada organ reproduksi wanita ataupun pria. Fanita

mengalami perubahan fisiologis pada payudara, saluran genitalia, dan menopause,

sedangkan pria mengalami perubahan fisiologis yaitu terjadinya disfungsi ereksi. al

yang bisa mempengaruhi kebutuhan seksualitas pada lansia yaitu adanya reaksi atau

komplikasi yang ditimbulkan oleh beberapa penyakit seperti penyakit "iabetes, penyakit

)rtritis, penyakit nfark $iokard, Penyakit Paru Obstruktif 'ronik, serta efek dari

Pembedahan dan efek dari 'onsumsi Obat dan )lkohol. "iperlukan asuhan keperawatan

yang tepat dalam mengatasi pemunuhan kebutuhan seksualitas pada lansia. )da beberapa

instrument yang bisa dipakai untuk melakukan pengkajian pada pemenuhan kebutuhan

seksualitas. Perawat perlu melakukan pengkajian yang mendalam dan membina

hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarganya sebelum memberikan asuhan

keperawatan sehinggaa asuhan yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien. Peran

keluarga sangat diperlukan dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan seksualitas

 pada lansia.

B. SARAN

. &ansia harus mampu melakukan komunikasi efektif dengan pasangannya.

#. "alam pemenuhan kebutuhan seksualitas lansia tidak harus berhubungan intim tetapi

 bisa dengan cara lain.

+. 'eluarga harus memberikan perhatian dan dukungan yang lebih kepada lansia.

Page 26: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 26/27

")8() PAS()')

. Stanley, $ickey H Patricia 4auntlett %eare. #00*. Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Ed..

1akarta 74D

#. Potter, Patricia ) H )nne 4riffin Perry. #005.  Buku Ajar   !undamental Keperawatan "

 Konsep, #roses, dan #raktik, Ed.$ %ol.&. 1akara 74D

+. "armojo, %oedi dan $artono, adi. #000. Geriatri ' ilmu kesehatan usia lanjut (.

1akarta 8'A

/. Fidyastuti, dkk. #006. Kesehatan )eproduksi. Bogyakarta 8itramaya

5. offman, 4loria.666. Basi* Geriatri* +ursing , 7d.#. Philadelphia $osby

*. &ueckenotte, )nnettte 4. #000. Gerontologi* +ursing, se*ond edition. Philadelphia $osby

2. anda. #006-#0. iagnos Keperawatan. 1akarta 74D

3. 1ohnson, $arion, dkk. #000.  +ursing -ut*omes lassifi*ation '+-( se*ond edition. St.

&ouis, $issouri $osby inc

6. $cDloskey, 1oanne D H %ulechek, 4loria $. #000.  +ursing /ntervention lassifi*ation

'+/( third edition. St. &ouis, $issouri $osby inc

0. $aryam, Siti , dkk. #003.  0engenal 1sia 2anjut dan #erawatannya. 1akarta Salemba

$edika

Page 27: Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 27/27

$)')&)

')SAS 5

P7$7A) '7%A(A) S7'SA)&()S P)") &)S)

"isusun untuk memenuhi tugas mata ajar 'eperawatan 4erontik

Oleh 'elompok 5

)inur ahmah )malia 4#%0060*/

Iuniati 4#%0060**

Sil!ia 7!a "ewi 4#%0060*3

 isa aelatul @@ah 4#%006020

7ma $aulina 4#%00602#

7fni ahma Sartika 4#%0060221anitra 'harisma 4#%006026

7ka Fakyu Oktafiani 4#%00603

Fajinah 4#%00603+

Siti Shofiyah 4#%006065

ani Soraya F. 4#%00606*

PO4)$ S(A" &$A '7P7)F)()

8)'A&()S '7"O'(7)

A<7S()S "PO74OO

#0