analisis kebutuhan fasilitas.pdf

Upload: paul-young

Post on 23-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    1/27

    i

    MANAJEMEN BENGKEL

    ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN

    DISAMPAIKAN PADA IHT MANAJEMEN BENGKEL

    Disusun oleh:

    TIM MANAJEMEN BENGKEL

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DANTENAGA KEPENDIDIKAN BIDANGBANGUNAN DAN LISTRIK

    JLN. SETIA BUDI NO. 75 HELVETIA MEDAN 20124TELP. (061) 8455417, FAX. (061) 8456871

    2015

    giz

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    2/27

    ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Kata Pengantar ........................................................ iPeta Kedudukan Modul .. ii

    Daftar Isi .. iii

    PENDAHULUAN

    A. Rasional .. 1

    B. Tujuan .. 2

    C. Ruang Lingkup .. 2

    PERENCANAAN FASILITAS PENDIDIKAN

    A. Konsep Sarana dan Prasarana Pendidikan. 3

    B. Dasar Perencanaan . 4

    C. Prosedur Perencanaan . 5

    D. Stake Holder . 6

    E. Inventarisasi . 6

    EVALUASI . 8

    ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKANA. Analisis Kebutuhan Fasilitas 9

    B. Uraian Prosedur Kerja . 11

    C. Rambu-rambu Pelaksanaan Analisis. 13

    EVALUASI . 18

    PROSEDUR PENGADAAN FASILITAS

    A. Pengadaan ... 20

    B. Prosedur Pengadaan Fasilitas 21

    EVALUASI 24

    Referensi . 26

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    3/27

    1Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    A. Rasional

    Fasilitas praktik yang ada di laboratorium/bengkel Sekolah Menengah

    Kejuruan (SMK) sangat mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Oleh

    karena itu perlu diperhatikan sistem pengelolaannya. Pengelolaan ini juga

    meliputi sistem penataan dan perawatan (maintenance) peralatan, sehingga

    siswa dapat secara optimal menggunakannya dalam upaya meningkatkan

    kualitas pembelajaran.

    Pengadaan dan penambahan fasilitas laboratorium dan bengkel pendidikan

    di sekolah membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu perlu

    dicari solusi bagaimana menghemat biaya yang berhubungan dengan

    kelengkapan fasilitas praktik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

    adalah dengan program penerapan sistem manajemen perawatan dan

    perbaikan peralatan laboratorium dan bengkel.

    Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMK pada

    tahun 2008 dijelaskan bahwa sistem penataan dan perawatan sangat

    dibutuhkan di SMK. Secara ekonomis telah dikaji bahwa dengan adanya

    sistem penataan dan perawatan yang baik akan menghemat biaya yang

    cukup besar. Diasumsikan masing-masing dari ke 5 jurusan di SMK Industri

    memiliki 5 macam fasilitas, baik berupa mesin, peralatan, maupun

    perkakas. Jumlah SMK Industri di Indonesia sebanyak 2.525 sekolah,

    angka penghematan yang bisa diperoleh adalah sebesar (5x5x2.525) x

    Rp1.589.270,96= Rp100.322.739.350,00per tahun.

    Terkait dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, sekolah harus

    melakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana berdasarkan tuntutan

    standar sarana dan prasarana agar dapat diperoleh data kesenjangan

    sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Dalam Peraturan

    Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 42 Ayat 1

    B PENDAHULUAN

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    4/27

    2Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan

    prasarana yang memenuhi kriteria minimal yang meliputi antara lain lahan,

    ruang belajar, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang

    tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,

    tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat berkreasi, dan sumber

    belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran dan

    intalasi listrik yang menunjang penggunaan teknologi informasi dan

    komunikasi serta memenuhi rasio minimum sesuai Lampiran Peraturan

    Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.

    Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan

    pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran dalam

    pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan pendidikan.

    Agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna dan berdaya guna

    (efektivitas dan effisiensi), diperlukan suatu analisis kebutuhan yang tepat di

    dalam perencanaan pemenuhannya.

    B. TujuanSetelah menyelesaikan pelatihan, diharapkan peserta dapat menganalisis

    kebutuhan fasilitas pendidikan sesuai dengan kriteria sarana dan prasarana

    minimal yang diperlukan untuk menunjang keperluan proses pembelajaran.

    C. Ruang Lingkup

    Modul ini berisi tentang Analisis Kebutuhan Fasilitas yang meliputi:

    - Analisis Fasilitas Pendidikan

    - Dasar Perencanaan

    - Prosedur Perencanaan

    - Pengadaan

    - Prosedur Pengadaan Fasilitas

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    5/27

    3Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Tujuan Pembelajaran:

    Setelah pembelajaran peserta diharapkan mampu :

    - Memahami dasar perencanaan kebutuhan fasilitas

    - Menentukan stake holder dalam perencanaan kebutuhan fasilitas

    A. Konsep Sarana dan Prasarana Pendidikan

    Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah semua

    perangkatan peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung

    digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Wahyuningrum (2004: 5),

    berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah segala fasilitas yang

    diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang

    bergerak maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan tercapai.

    Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat di atas, bahwa sarana

    pendidikan adalah segala fasilitas bisa berupa peralatan, bahan dan

    perabot yang langsung dipergunakan dalam proses belajar di sekolah.

    Dalam konteks pendidikan, sarana dan prasarana adalah semua fasilitas

    yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak

    maupun tidak bergerak, yang secara langsung maupun tidak langsung

    dapat berpengarauh terhadap tujuan pendidikan.

    Ibrahim Bafadal (2004: 12), mengemukakan bahwa Prasarana pendidikan

    dapat diartikan sebagai perangkat yang menunjang keberlangsungan

    sebuah proses pendidikan, sedangkan definisi dari prasarana adalah

    semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung

    menunjang pelaksanaan proses pendidikan sekolah. Menurut Riduone

    (2009), prasarana pendidikan dapat diartikan sebagai perangkat penunjang

    utama suatu proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai.

    B

    PERENCANAAN FASILITAS PENDIDIKAN

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    6/27

    4Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prasarana

    pendidikan adalah perangkat yang menunjang keberlangsunan proses

    pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai.

    B. Dasar Perencanaan

    Perencanaan adalah proses memilih sejumlah kegiatan untuk ditetapkan

    sebagai keputusan tentang suatu pekerjaan yang harus dilakukan, kapan,

    bagaimana dan siapa yang melakukannya. Pengertian ini menekankan

    bahwa perencanaan merupakan rangkaian kegiatan atau proses

    pembuatan keputusan. Kegiatan ini meliputi penetapan pekerjaan dimasa

    yang akan dating, penetapan waktu pelaksanaan, bagaimana cara

    melaksanakannya dan menetapkan sumber daya dalam melaksanakannya

    baik SDM maupun materi.

    Perencanaan fasilitas satuan pendidikan menyangkut seluruh kegiatan

    penetapan jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

    sebuah satuan pendidikan. Dalam proses perencanaan fasilitas ini, perlu

    mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya:

    1. Fungsi

    Setiap alat yang akan diadakan harus memiliki fungsi yang dapat

    menunjang program yaitu sesuai dengan tuntutan kurikulum dan

    mutu tamatan yang diharapkan.

    Contoh: Program Keahlian Kerja Batu memerlukan alat untuk

    membuat adukan, maka alat yang diadakan adalah mixer dengan

    spesifikasi yang benar.

    2. Aman

    Perlengkapan yang akan diadakan jauh dari kemungkinan membuat

    para pengguna mendapat bahaya kecelakaan.

    Contoh: Dalam pengadaan mixer harus dilengkapi dengan alat

    pengaman seperti penutup mesin dan penutup roda gigi.

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    7/27

    5Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    3. Ekonomis

    Ekonomis dalam hal ini bukan hanya keterkaitan dengan harga saja

    tetapi juga merupakan transformasi wujud efisiensi, efektifitas dan

    praktisitas dalam pendayagunaannya.

    Contoh: suku cadang dalam upaya penggantian komponen mudah di

    dapat, mudah diperbaiki serta tahan lama.

    C. Prosedur Perencanaan

    Persoalan pokok dalam perencanaan keperluan fasilitas pengadaan

    peralatan yang sesuai baik kualiatas, kuantitas maupun waktu sehingga

    dapat digunakan secara optimal. Untuk itu perlu dikembangkan system

    informasi yang cepat dan teratur akan memungkinkan tersusunnya

    perencanaan yang lengkap. Dengan demikian ada beberapa hal yang perlu

    diketahui dalam prosedur perencanaan, yaitu:

    1. Untuk barang yang habis pakai

    - Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan

    dari rencana kegiatan sekolah tiap bulan.

    - Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang

    tersebut setiap bulannya.

    - Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana

    triwulan kemudian menjadi rencana tahunan.

    2. Untuk barang yang tak habis pakai

    - Menganalisis dan manyusun keperluan perlengkapan sesuai dengan

    rencana kegiatan sekolah serta memperhatikan perlengkapan yang

    masih ada dan yang masih dapat dipergunakan.

    - Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan dengan

    memperhatikan standar yang telah ditentukan.

    - Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia, urgensi

    kebutuhan dan anggaran tahunan.

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    8/27

    6Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    D. Stake holder

    Supaya maksud dan tujuan analisis fasilitas sesuai dengan harapan maka

    perlu mengikutsertakan pihak-pihak yang terkait didalam perencanaan

    pengembangan fasilitas sekolah. Masukan dan ide dari mereka sangat

    membantu dalam penyusunan analisis kebutuhan fasilitas. Beberapa pihak

    tersebut antara lain :

    1. Guru

    Mereka dapat memberikan masukan yang berkaitan dengan peralatan

    yang digunakan sesuai dengan metode mengajar, spesifikasi peralatan

    yang sebaiknya diadakan, penataan atau tata letak peralatan.

    2. Administrator sekolah

    Para administrator sekolah dapat member penjelasan seperti kebijakan

    pendidikan, ukuran sekolah yang akan dikembangkan, penyediaan

    dana, administrasi peralatan yang sudah ada dan system

    pengadministrasian peralatan.

    3. Pihak industri

    Mereka dapat memberikan informasi tentang jenis dan standar

    kompetensi yang dibutuhkan oleh industry, lowongan pekerjaan yang

    dimungkinkan atau dikembangkan di masa yang akan datang.

    E. Inventarisasi

    Inventarisasi adalah pencatatan dan penyusunan daftar barang milik

    Negara secara sistematis, tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan pedoman yang berlaku. Barang milik Negara adalah berupa

    semua barang yang berasal atau dibeli dengan dana yang bersumber, baik

    secara keseluruhan atau sebagiannya, dari APBN atau dana lainnya atau

    yang barang-barangnya dibawah penguasaan

    pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah otonom, baik yang berada

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    9/27

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    10/27

    8Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa inventarisasi merupakan

    kegiatan pencatatan dan penyusunan daftar milik negara secara sistematis

    berdasarkan ketentuan pedoman yang berlaku. Inventarisasi dapat

    diklasifikasikan menjadi dua yaitu inventaris barang dan inventaris bukan

    barang. Inventaris barang maupun bukan barang yang diterima harus

    dicatat dalam buku penerimaan.

    Format Daftar Inventaris Ruangan seperti ditunjukkan pada table berikut ini.

    Nama UPB : Nama Ruangan:

    Kode UPB : Kode Ruangan :

    No No. UrutPendaft

    Nama Barang Identitas Barang JumlahBarang

    Penguasaan Ket

    Merk/Type

    KdBarang

    Th.Prlh

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Evaluasi :

    1. Apa yang dimaksud dengan sarana dan prasarana pendidikan?

    2. Tentukan stake holder dalam perencanaan fasilitas pendidikan di

    sekolah!

    E

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    11/27

    9Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Tujuan Pembelajaran:

    Setelah pembelajaran peserta diharapkan mampu :

    - Menghitung jumlah peralatan sesuai dengan kebutuhan

    - Menyusun daftar fasilitas pendidikan sesuai kebutuhan

    A. Analisis Kebutuhan Fasilitas

    Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

    penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk

    memperoleh pengertian tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Standar

    sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

    dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat

    beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

    tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan

    untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

    informasi dan komunikasi.

    Analisis standar sarana prasarana difokuskan pada analisis kebutuhan

    ruang, perabot, peralatan, dan lahan. Aktivitas pembelajaran, mempunyai

    implikasi terhadap kebutuhan sarana yang harus tersedia secara memadai

    agar pembelajaran berlangsung secara efisien, efektif, dan menghasilkan

    lulusan sesuai Standar Kompetensi Lulusan. Implikasi program

    pembelajaran terhadap kebutuhan sarana pendidikan adalah sebagaiberikut:

    1. Aktivitas pembelajaran merupakan dasar dalam

    menghitung/menentukan kebutuhan sarana pendidikan;

    2. Setiap jenis aktivitas pembelajaran yang bertujuan membentuk

    kemampuan/ keterampilan dianalisis implikasinya terhadap kebutuhan

    ruang, kebutuhan perabot, peralatan, dan kebutuhan lahan;

    B ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    12/27

    10Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    3. Kebutuhan sarana pendidikan dalam jenis dan jumlah sesuai tuntutan

    kompetensi.

    Untuk menghitung kebutuhan sarana pendidikan perlu dikembangkan

    berbagai asumsi, misalnya :

    a. Sistem pembelajaran dikembangkan berdasarkan kelas berjalan yang

    artinya, rombongan belajar/kelompok praktik tidak selalu menetap

    pada suatu ruang/ tempat, tetapi bergerak/berpindah sesuai kegiatan

    belajar yang harus diikuti/ dilaksanakan, atau menetap pada suatu

    ruang tertentu;

    b. Pembelajaran teori, polanya bersifat klasikal (satu rombongan belajar

    atau 1 kelas utuh);

    c. Pembelajaran praktik, dapat dibagi menjadi kelompok dengan

    komposisi:

    kelompok praktik terdiri atas 32 peserta didik (1 rombongan

    belajar);

    kelompok praktik terdiri atas 16 peserta didik (1/2 rombongan

    belajar);

    kelompok praktik terdiri atas 8 peserta didik (1/4 rombongan

    belajar); dan seterusnya.

    d. Untuk praktik yang memerlukan teori sebagai pengantar praktik

    dilaksanakan di ruang praktik;

    e. Analisis didasarkan pada rombongan belajar dengan komposisi kelas

    satu per jurusan. Apabila sekolah akan membuka lebih dari satu

    kelas perhitungan kebutuhan sarana dapat dilakukan denganmengalikan berdasarkan jumlah kelas paralel yang akan dibuka

    dengan mempertimbangkan faktor guna (used factor) sarana;

    f. Pada kegiatan pembelajaran praktik yang bersifat individu, diperlukan

    satu alat untuk setiap peserta didik;

    g. Kegiatan praktik yang sifatnya kelompok, setiap alat digunakan lebih

    dari satu peserta didik/pemakai.

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    13/27

    11Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Mekanisme analisis pemenuhan kebutuhan ruang, perabot, peralatan,

    dan lahan sebagai berikut:

    a. Melakukan kajian terhadap Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar

    (SK/KD) dari setiap mata pelajaran dan menentukan alokasi

    waktu/bobot jam pelajaran dari setiap SK/KD yang ada;

    b. Menentukan ruang tempat melaksanakan aktivitas pembelajaran, baik

    di kelas (ruang tertutup) maupun di luar kelas (ruang

    terbuka/lapangan) sesuai dengan beban jam pembelajaran;

    c. Menentukan perabot yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

    pembelajaran;

    d. Menentukan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

    pembelajaran;

    e. Secara umum menentukan luas lahan yang diperlukan untuk

    mewadahi ruang tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran,

    penunjang pembelajaran, dan ruang administrasi/perkantoran.

    B. Uraian Prosedur Kerja:

    1. Kepala sekolah menugaskan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah

    dan memberikan arahan teknis untuk melakukan analisis standar fasilitas.

    Arahan teknis sekurang-kurangnya memuat:

    a. Dasar pelaksanaan analisis standar fasilitas,

    b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan analisis standar fasilitas,

    c. Manfaat analisis standar fasilitas,

    d. Hasil yang diharapkan dari analisis standar fasilitas, dan

    e. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam melaksanakan

    analisis standar fasilitas.

    2. TPK sekolah menyusun rencana kegiatan analisis standar fasilitas sekurang-

    kurangnya berisi tentang uraian kegiatan, sasaran, pelaksana kegiatan, dan

    jadwal pelaksanaan kegiatan.

    3. TPK sekolah melakukan pembagian tugas pada dewan guru dan MGMP

    sekolah untuk melakukan identifikasi dan analisis terhadap fasilitas satuan

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    14/27

    12Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    pendidikan meliputi satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung dan

    kelengkapan fasilitas;

    4. Dewan guru dan MGMP sekolah melakukan identifikasi dan menyusun draf

    analisis fasilitas sesuai pembagian tugas;

    5. TPK sekolah, dewan guru dan MGMP sekolah mereviu, merevisi dan

    mengfinalkan dokumen analisis setiap komponen dari draf analisis;

    6. TPK sekolah merangkum hasil analisis dari dokumen analisis setiap

    komponen dan menyusun draf laporan analisis standar fasilitas secara

    menyeluruh untuk satuan pendidikan, yang mencakup:

    Kebutuhan ruang berdasarkan fungsi, jenis, jumlah, dan ukuran ruang.

    Fungsi dan jenis ruang terdiri atas 3 kelompok, yaitu:

    a. Kelompok ruang pembelajaran (jenis ruang, misalnya ruang kelas/teori,

    ruang olahraga, lab.fisika, lab.biologi, lab.kimia, lab.komputer, lab.

    bahasa),

    b. Kelompok ruang penunjang pembelajaran (jenis ruang, misalnya ruang

    perpustakaan, ruang BK, ruang UKS, ruang OSIS, ruang ibadah, dsb),

    dan

    c. Kelompok ruang administrasi/perkantoran (ruang pimpinan, ruang tata

    usaha, ruang guru)

    Jumlah dan ukuran ruang:

    a. Kebutuhan jumlah ruang mempertimbangkan jenis kegiatan, jumlah

    rombongan belajar, dan jumlah kelompok belajar (misal, kelompok

    praktik),

    b. Penentuan luas/ukuran ruang mengikuti standar (Permendiknas Nomor

    24 Tahun 2007)

    c. Kebutuhan peralatan meliputi peralatan pembelajaran/praktik, peralatan

    media (alat bantu mengajar), dan peralatan administrasi/kantor.

    Kebutuhan peralatan didasarkan atas fungsi, jenis, dan jumlahnya;

    d. Kebutuhan perabot/mebeuler meliputi perabot yang bergerak/mudah

    dipindahkan (meja, kursi, dsb.), dan perabot yang tetap/tidak mudah

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    15/27

    13Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    dipindahkan (lemari tempel, meja beton, bak cuci, dsb.). Kebutuhan

    perabot didasarkan atas fungsi, jenis, dan jumlah pemakai;

    e. Kebutuhan lahan disesuaikan dengan standar yang terdapat pada

    Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007;

    7. Kepala sekolah bersama komite sekolah, TPK sekolah, dewan guru dan

    MGMP sekolah mereviu dan merivisi draf laporan analisis standar fasilitas

    satuan pendidikan;

    8. TPK sekolah melakukan finalisasi dokumen laporan analisis fasilitas satuan

    pendidikan;

    9. Kepala Sekolah mengesahkan dokumen laporan hasil analisis;

    10. TPK sekolah menggandakan dokumen laporan hasil analisis dan

    mendistribusikan kepada pihak yang berkepentingan.

    C. Rambu-Rambu Pelaksanaan Analisis

    Dalam melaksanakan analisis standar fasilitas, satuan pendidikan mengikuti

    rambu-rambu yang terdiri dari :

    1. Tahap persiapan

    a. Pembentukan TPK yang memiliki tugas : manyiapkan instrumen analisis

    yang dijadikan alat untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan

    sarana dan prasarana satuan pendidikan dan membuat kelompok untuk

    masing-masing unsur yang dianalisis;

    b. Kepala sekolah melakukan kajian instrumen analisis yang melibatkan

    TPK, MGMP sekolah, dewan pendidik dan komite sekolah;

    c. memfinalisasi instrumen agar dapat dipergunakan untuk menganalisis

    standar fasilitas.

    2. Tahap pelaksanaan

    a. melakukan pengumpulan data tentang kondisi fasilitas satuan

    pendidikan dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan

    oleh TPK;

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    16/27

    14Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    b. masing-masing kelompok melaporkan hasil pengumpulan data kepada

    TPK untuk ditindaklanjuti menjadi sebuah rekomendasi kepada pihak

    terkait;

    c. TPK mengolah data berdasarkan observasi kondisi fasilitas yang

    menggunakan instrumen;

    d. TPK merangkum hasil analisis fasilitas.

    3. Tahap laporan

    a. Memberikan rekomendasi hasil analisis yang didalamnya terdapat

    proses pemenuhan terhadap fasilitas yang belum dimilki;

    b. Membuat rencana kerja satuan pendidikan dalam rangka pemenuhan

    fasilitas baik dalam jangka waktu 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun.

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    17/27

    15Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Contoh Instrumen Analisis Standar Sarana Dan PrasaranaANALISIS STANDAR FASILITAS

    Nama Sekolah : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .NISN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    Alamat : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Tahun : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .a. Satuan Pendidikan yang terkait dengan Rombongan Belajar

    Petunjuk Pengisian:1) Kondisi satuan pendidikan diisi dengan kuantitatif dari setiap komponen yang ada pada satuan pendidikan2) Kesesuaian dengan SNP diisi (dicentang) dengan alternatif pilihan:

    Ya : jika sesuai dengan yang di atur dalam standar sarana dan prasarana (SNP)Tidak : jika tidak sesuai dengan yang di atur dalam standar sarana dan prasarana (SNP)

    3) Analisis penyesuaian/pemenuhan diisi dengan upaya yang dilakukan satuan pendidikan untuk memenuhi standar sarana prasarana4) Alokasi Program diisi (dicentang) dengan alternatif pilihan:

    1 :jika analisis penyesuaian/pemenuhan pada komponen yang dimaksud dapat dituangkan dalam Program Jangka Pendek (1tahun)

    2 :jika analisis penyesuaian/pemenuhan pada komponen yang dimaksud dapat dituangkan dalam Program Jangka Menengah (4tahun)

    3 :jika analisis penyesuaian/pemenuhan pada komponen yang dimaksud dapat dituangkan dalam Program Jangka Panjang (5Tahun ke atas)

    5) Keterangan diisi jika analisis penyesuaian/pemenuhan komponen tersebut tidak memungkinkan untuk diprogramkan baik dalamjangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

    No KomponenKondisi Satuan

    Pendidikan

    Kesesuaiandengan SNP Analisis Penyesuaian/

    Pemenuhan

    Program Ket

    Ya Tidak 1 2 3

    1 Rombongan belajar

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    18/27

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    19/27

    17Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Bentuk lain Analisis Kebutuhan Fasilitas Sekolah

    No Unit KerjaNamaAlat

    SpesifikasiJumlah

    yang adaYang

    DibutuhkanKurang

    Hargasatuan

    JumlahHarga

    Ket

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    20/27

    18Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    EVALUASISebagai Kepala Bengkel/ kepala departemen yang baru, Anda menghadapi

    permasalahan tentang fasilitas bengkel yang kondisinya sudah

    memprihatinkan. Disamping usia peralatan yang sudah tua juga jumlahnya

    kurang memadai dalam proses pembelajaran.

    Diskusikan bagaimana cara Anda menghadapi permasalahan tersebut serta

    susunlah sebuah analisis kebutuhan fasilitasnya.

    Analisislah Kebutuhan Fasilitas Sekolah dengan :

    1. Peserta dibagi berdasarkan Unit Kerja

    2. Setiap kelompok menganalisis kebutuhan fasilitas untuk 3 tahun ke

    depan.

    3. Analisis menggunakan format 01.

    E

    T

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    21/27

    19Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Tujuan Pembelajaran

    Setelah selesai pembelajaran, peserta diklat diharapkan:

    - Menjelaskan pengertian pengadaan barang

    - Menyusun prosedur pengadaan fasilitas pendidikan

    A. Pengadaan

    Perencanaan yang baik tentunya berdasarkan analisis kebutuhan dan skala

    prioritas yang disesuaikan dengan dana dan tingkat kepentingannya. Ary H.

    Gunawan (1982: 8), mengemukakan bahwa penyesuaian perencanaan

    dengan analisis kebutuhan itu meliputi empat tahapan, antara lain: (1)

    identifikasi tujuan umum yang mungkin dapat dicapai, (2) menyusun tujuan

    berdasarkan kepentingannya, (3) identifikasi perbedaaan antara yang

    diinginkan dan apa yang sesungguhya dan (4) menentukan skala prioritas.

    Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan harus sesuai dengan Perpres

    No.54 Tahun 2010. Pengadaan adalah menghadirkan alat atau media

    dalam menunjang pelaksanaan proses pembelajaran. Pengadaan sarana

    pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara. Suharsimi

    Arikunto (1979: 40) menyebutkan bahwa secara garis besar alat atau media

    itu diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan dibuat oleh pabrik dan dibuat

    sendiri. Ary H G (1982: 23) menyebutkan tentang pengadaan sarana

    pendidikan dengan empat cara, yaitu: 1) pembelian tanpa lelang ataudengan lelang, 2) membuat sendiri, 3) menerima bantuan atau hibah, dan

    4) dengan cara menukar. Dalam kaitan pengadaan perlengkapan sekolah

    ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pengelola untuk

    mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan antara lain dengan cara

    membeli, mendapatkan hadiah atau sumbangan, tukar-menukar dan

    meminjam.

    B PROSEDUR PENGADAAN FASILITAS

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    22/27

    20Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Salah satu contah dalam pengadaan alat/bahan laboratorium ada beberapa

    hal yang harus diperhatikan oleh pengelola sebelum pembelian dilakukan.

    Hal-hal tersebut antara lain:

    Percobaan apa yang akan dilakukan; Alat-alat atau bahan yang mana

    yang akan dibeli; Pengetahuan untuk menggunaan alat yang akan

    dibeli; Adanya dana; Jenis, ukuran alat yang akan dibeli; Prosedur

    pembelian; Pelaksanaan pembelian.

    Setelah semua yang dibutuhkan ditulis. Kemudian hasil dari pencatatan

    tersebut diberikan kepada kepala sekolah untuk proses pembelian atau

    diserahkan kepada guru yang telah diberi wewenang atas nama kepala

    sekolah. Biasanya pembelian itu dilakukan pada permulaan tahun ajaran

    baru.

    Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengadaan

    sarana prasarana terdapat perencanaan didalamnya dan berkait satu sama

    lain. Dalam melakukan perencanaan dan pengadaan harus sesuai dengan

    prosedur dengan melihat kekayaan yang telah ada, sehingga sekolah dapat

    menentukan sarana prasarana apa saja yang dibutuhkan sekolah saat itu.

    Langkah-langkah dalam perencanaan dan pengadaan sarana dan

    prasarana pendidikan antara: analisis kebutuhan, inventarisasi,

    mengadakan seleksi, mengadakan perhitungan tafsiran biaya, perencanaan

    pengadaan (beli, hibah/ menukar), penunjukan staf yang diserahi tugas

    untuk pengadaan.

    B. Prosedur Pengadaan Fasilitas

    Sebelum proses pengadaan fasilitas, terlebih dahulu dilakukan usulan

    rencana kebutuhan dengan langkah sebagai berikut:

    - Kebutuhan dibuat/dilakukan oleh guru ke kepala instalasi atau guru

    bersama-sama menyusunnya dengan kepala instalasi dengan skala

    prioritas.

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    23/27

    21Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    - Kepala instalasi melanjutkan ke Wakasek Sarana dan Prasarana/

    Kepala sekolah.

    - Kepala sekolah menyeleksi dan menyetujui pembelian dan pengadaan

    dana diserahkan ke Kasubbag. Tata Usaha.

    - Pada Subbag. Tata Usaha menyediakan dana melalui Bendahara.

    - Uang diserahkan oleh bendahara ke urusan pengadaan.

    - Urusan pengadaan akan membeli sesuai dengan usulan.

    Pengadaan fasilitas dalam mata rantainya disebut proses pengadaan

    perlengkapan, kata proses ditambahkan hanya untuk menonjolkan bahwa

    dalam kegiatan pengadaan dilakukan pihak lain

    (konsultan/perusahaan/pengusaha dan lain-lain) sedangkan lembaga yang

    bersangkutan dalam hal ini sekolah bersifat Pemberi Order.

    Dalam pelaksanaannya harus memenuhi aspek administrasi berupa

    prosedur dan tata cara yang ditentukan pemerintah dan juga harus

    mempertimbangkan aspek teknis operasional pelaksanaan pembelian

    seperti : keadaan pasar dan format-format yang digunakan.

    Berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang maka

    berikut ini pemilihan Sistem Pengadaan Barang, yaitu:

    Kepala Sekolah

    Kasubbag

    Taus

    Wakasek Ur.

    Kesiswaan

    Wakasek Ur.

    Kurikulum

    Wakasek Ur.

    Sarana & Pra

    Wakasek Ur.

    Humas

    Bendahara

    Pengadaan

    Kepala Instalasi

    Guru

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    24/27

    22Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    a. Pelelangan

    1) Untuk pengadaan Barang yang dilakukan melalui pelelangan metode

    pemilihan dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

    a) Pelelangan Umum; dan

    b) Pelelangan Sederhana.

    2) Pada prinsipnya pengadaan menggunakan metode Pelelangan

    Umum.

    3) Pelelangan Sederhana dapat digunakan untuk pengadaan tidak

    kompleks yang nilainya sampai dengan nilai Rp 200.000.000,00 (dua

    ratus juta rupiah).

    b. Penunjukan Langsung

    1) Pejabat Pengadaan memilih sistem pengadaan Penunjukan

    Langsung sesuai kriteria yang ditetapkan Perpres No.54 Tahun

    2010.

    2) Metode penyampaian dokumen untuk Penunjukan Langsung adalah

    1 (satu) sampul.

    3) Evaluasi kualifikasi untuk Penunjukan Langsung dilakukan dengan

    sistem gugur dan dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi

    harga.

    c. Pengadaan Langsung

    1) Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Barang

    yang bernilai sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

    dengan ketentuan sebagai berikut:a) merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I;

    b) teknologi sederhana;

    c) risiko kecil; dan/atau

    d) dilaksanakan oleh penyedia orang perseorangan dan/atau badan

    Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil.

    2) Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang

    berlaku di pasar kepada penyedia yang memenuhi kualifikasi.

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    25/27

    23Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    3) Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Pejabat

    Pengadaan.

    d. Kontes

    1) Kontes dilakukan untuk pengadaan yang memiliki karakteristik:

    a) tidak mempunyai harga pasar; dan

    b) tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan.

    2) Metode penyampaian dokumen untuk Kontes adalah 1 (satu) sampul.

    3) Evaluasi administrasi dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dan evaluasi

    teknis dilakukan oleh Tim Juri/Tim Ahli dengan memberi nilai terhadap

    kriteria yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kontes.

    Penerimaan barang dibuat dengan berita acara, penerimaan barang tidak

    diperkenankan membuka atau menyimpan dan membukukan barang

    sebelum dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa barang (Panitia

    Pemeriksa Barang). Bilamana terdapat kekurangan ataupun kerusakan

    harus dicatat supaya kepala sekolah membentuk Panitia Pemeriksaan

    Barang yang terdiri sekurang-kurangnya 3 orang.

    Panitia bertugas membuka, menilai dan mencocokkan barang yang diterima

    dengan faktur dan surat pesanan. Panitia membuat Berita Acara

    Pemeriksaan barang yang ditandatangani sekurang-kurangnya oleh 3

    orang.

    EVALUASI

    Di sekolah yang anda pimpin akan dibuka jurusan baru berdasarkan

    kesepakatan antara Pemerintah Daerah, Majelis Sekolah dan Dinas

    E

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    26/27

    24Disampaikan pada IHT Manajemen Bengkel SMK

    Pendidikan. Untuk kelancaran PBM di jurusan yang baru tersebut tentu

    diperlukan peralatan praktik yang baru.

    Diskusikan langkah pengadaan peralatan yang diperlukan pada jurusan

    tersebut!

    Peserta membuat Daftar Inventaris Ruangan (DIR) sesuai dengan format 02.

    T

  • 7/24/2019 Analisis Kebutuhan Fasilitas.pdf

    27/27

    25

    Referensi:

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 17, Pasal 35 ayat 1, 2 dan 3,Pasal 45 ayat 1 dan 2;

    2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 1, Pasal 42 , 43, 44, 45, 46,47, 48;

    3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentangStandar Sarana dan Prasarana;

    4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentangStandar Pengelolaan Pendidikan;

    5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentangStandar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 52 Tahun 2008 tentang

    Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Atas/MadrasahAliyah;

    7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentangStandar Pembiayaan Operasi Nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs.,SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB dan SMALB;

    8. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, edisi keempat,Depdiknas, Jakarta: 2008

    9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Lampiran

    Bab I, Pasal 1 ayat 8.10. Peraturan Presiden No. 54 tentang Pengadaan Barang.11. Ibrahim Bafadal. (2003). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

    Aplikasinya. Jakarta : Bumi Aksara.12. Wahyuningrum. (2000). Buku Ajar Manajemen Fasilitas Pendidikan.

    Yogyakarta: FIP UNY.13. Warsono. (2005). Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Sewon.

    Tesis Magister, tidak diterbitkan. Yogyakarta: PPs UNY.