kel 4_pinjaman daerah
TRANSCRIPT
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otonomi daerah sebagai suatu cita-cita pemerintah dan bangsa pada era
reformasi ini di harapkan dapat memberi spirit bagi pemerintah daerah untuk aktif
dan membenahi diri dengan melaksanakan program-program pembangunan
daerah dan masyarakatnya. Suatu daerah di katakan mengalami kemajuan apabila
daerah tersebut senantiasa melaksanakan pembangunan baik pembangunan fisik
maupun pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan fisik dapat berupa
sarana dan prasarana daerah yang menyangkut :
1. Infrastuktur sosial, seperti rumah sakit, gelanggang olahraga, dan taman.
. Infrastuktur ekonomi, seperti pusat perbelanjaan, ka!asan industri, gedung
perkantoan, dan lain-lain.
". Infrastuktur khusus, seperti sarana dan prasarana yang di bangun atas
dasar pelayanan masyarakat dan bukan sekedar untuk memperoleh
keuntungan secara murni, seperti pasar, terminal bus, dan lain-lain.
#ntuk dapat melaksanakan pembangunan tersebut tentu di perlukan dana
yang tidak sedikit. Suatu daerah yang tidak memiliki dana yang cukup atau
memadai tentu memerlukan tambahan dari pihak lain, agar program pembangunan
yang telah di rencanakan tersebut dapat terlaksana. Pihak lain yang di maksud
adalah suatu lembaga perbankan, pemerintah pusat, atau pihak asing yang perduli
dengan program pembangunan suatu daerah. $alam hubungan ini pemerintah
daerah dapat melakukan suatu kegiatan yang di kenal dengan nama %Pinjaman
$aerah& yaitu suatu transaksi yang mengakibatkan pemerintah daerah'(#)$
menerima dari pihak lain sejumlah uang atau manfaat bernilai uang, sehingga
pada akhirnya pemerintah daerah'(#)$ berke!ajiban melakukan pembayaran
atas pinjamannya tersebut.
Pinjaman Daerah | 1
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 2/28
1.2 Rumusan Masalah
a. *pa dasar hukum mengenai pinjaman daerah +
b. *pa pengertian pinjaman daerah +
c. Seperti apa prinsip-prinsp umum yang ada dalam pinjaman daerah+
d. $arimanakah sumber pinjaman daerah +
e. Seperti apa jenis, sumber dan proses penggunaan pinjaman daerah+
f. (agaimana persyaratan umum dalam pinjaman daerah +
g. (agaimana prosedur pinjaman daerah itu +
h. (agaimana pembayaran kembali pinjaman daerah+
i. (agaimana pembukuan dan pelaporan pinjman daearh +
j. Seperti apa kasus pinjaman daerah beserta analisisnya +
k. (agaimana solusi pemecahan masalah dalam kasus yang ada +
1.3 Tujuan Penulsan
$iharapkan dengan penulisan makalah ini, dapat memberikan kontribusi
pengetahuan dalam memahami pinjaman daerah beserta kasus dan pemecahannya
secara komprehensif.
Pinjaman Daerah | 2
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 3/28
BAB II
TIN!AUAN PU"TA#A
2.1 Dasar Hukum1
1. ## omor 1 ahun //" tentang 0euangan egara
. ## omor 1 ahun //2 tentang Perbendaharaan egara
". ## omor 3 ahun //2 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
asional
2. ## omor " ahun //2 tentang Pemerintahan $aerah
3. ## omor "" ahun //2 tentang Perimbangan 0euangan *ntara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan $aerah
4. PP omor 1/ ahun /11 tentang ata 5ara Pengadaan Pinjaman 6uar
egeri dan Penerimaan 7ibah
. PP omor "/ ahun /11 tentang Pinjaman $aerah
8. Peraturan )enteri egara Perencanaan Pembangunan asional'0epala
(appenas omor //3').PP'/4'//4 tentang atacara Perencanaan dan
Pengajuan #sulan serta Penilaian 0egiatan yang $ibiayai dari Pinjaman
dan'atau 7ibah 6uar egeri
9. Peraturan )enteri 0euangan omor 23'P)0./'//4 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan )ekanisme Pemantauan $efisit *nggaran Pendapatan
dan (elanja $aerah dan Pinjaman $aerah
1/. Peraturan )enteri 0euangan omor 12'P)0./'//4 tentang atacara
Penerbitan, Pertanggungja!aban, dan Publikasi Informasi Obligasi
$aerah.
1http:''!!!.djpk.depkeu.go.id'data-series'pembiayaan-dan-kapasitas-daerah'pinjaman-
daerah'konsep-pinjaman-daerah, diakses april /13
Pinjaman Daerah | 3
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 4/28
2.2 Pengertan Pnjaman Daerah
Pinjaman daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bertujuan
untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat. Pembiayaan yang bersumber dari pinjaman harus dikelola
secara benar agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi keuangan daerah
sendiri serta stabilitas ekonomi dan moneter secara nasional. Oleh karena itu,
pinjaman daerah perlu mengikuti kriteria, persyaratan mekanisme, dan sanksi
pinjaman daerah sebagaimana diatur dalam #ndang-#ndang o. "" tahun //2
tentang Perimbangan 0euangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
#ndang-undang o.. "" tahun //2 tentang perimbangan keuangan
pemerintahan pusat dan daerah menetapkan bah!a pinjaman daerah merupakan
salah satu sumber penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaa desentralisasi yang
dicatat dan dikelola dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah."
Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah
menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak
lain sehingga daerah tersebut di bebani ke!ajiban untuk membayar kembali.2
Pinjaman daerah merupakan alternatif sumber pembiayaan anggaran
pendapatan dan belanja daerah atau untuk menutup kekurangan kas yang
digunakan untuk membiayai kegiatan yang merupakan inisiatif dan ke!enangan
daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan.
$ana pinjaman merupakan pelengkap dari sumber-sumber penerimaan
daerah yang ada dan ditujukan untuk membiayai pengadaan prasarana daerah atau
harta tetap lain yang berkaitan dengan kegiatan yang bersifat meningkatkan
penerimaan yang dapat di gunakan untuk mengembalikan pinjaman, serta
2 (udi S. Purnomo, Obligasi Daerah Alternatif Investasi Masyarakat Dan Sumber Bagi
Pemerintah Daerah, *lfabeta, (andung, //9, 7lm. 2.
3 #ndang-undang o. "" tahun //2 tentang Perimbangan 0euangan *ntara
Pemerintahan Pusat $an $aerah, pasal 1
4 *hmad ani, Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Di
Indonesia, P ;aja<rafindo Persada, =akarta, //9, hlm. 8/.
Pinjaman Daerah | 4
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 5/28
memberikan manfaat bagi pelayanan masyarkat. Selain itu daerah dimungkinkan
pula melakukan pinjaman dengan tujuan lain. Seperti mengatasi masalah jangka
pendek yang berkaitan dengan arus kas daerah.3
$alam pelaksanaannya , besaran pinjaman daerah perlu di sesuaikan dengan
kemampuan daerah karena dapat menimbulkan beban anggaran pemdapatan dan
belanja daerah tahun-tahun berikutnya sehingga perlu di dukung dengan
keterampilan perangkat daerah dalam mengelola pinjaman daerah.
#ntuk meningkatkan kemampuan objektif dan disiplin pemerintah daerah
dalam melaksanakan pengembalian pinjaman, diperlukan kecermatan dan kehati-
hatian dalam pengelolaan pinjaman daerah. Peraturan pemerintah tentang
pinjaman daerah bertujuan untuk mengatur lebih lanjut hal-hal yang menyangkut
pinjaman daerah, dengan mengantisipasi kebutuhan masa depan serta dengan
mempertimbangkan perlunya mempertahankan kondisi kesehatan dan
kesinambungan perekonomian nasional.
$alam ## o. "" tahun //2 ketentuan mengenai pinjaman daerah ini di
atur dalam pasal 29-pasal 43, sebagai pelaksanaannya telah di keluarkan Peraturan
Pemerintah o. "/ tahun /11 tentang pinjaman daerah. Peraturan pemerintah
tersebut memuat pokok-pokok muatan antara lain, prinsip umum pinjaman
daerah, batas pinjaman daerah, persyaratan umum pinjaman daerah, prosedur
pinjaman daerah yang bersumber dari pemerintah, prosedur pinjaman daerah yang
bersumber dari selain pemerintah, obligasi daerah, dan pembayaran kembali
pinjaman daerah.
5 H.A.W Widjaja, Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom, PT Raja
Grafndo Persada, Jakara, 2!!2, h"m. 1#3.
Pinjaman Daerah | 5
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 6/28
2.3 Prns$ Umum Pnjaman Daerah
Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman daerah dengan prinsip dasar
sebagai berikut:4
1. Pinjaman daerah adalah salah satu alternatif sumber pendanaan yang
digunakan untuk menutupi kekurangan kas, defisit anggaran, dan
pengeluaran pembiayaan
. Pinjaman daerah merupakan inisiatif pemerintah daerah dalam rangka
melaksanakan ke!enangan daerah berdasarkan peraturan perundang-
undangan
". Pemerintah daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak
luar negeri
2. Pemerintah dapat memberikan pinjaman kepada pemerintah daerah yang
dananya berasal dari luar negeri on!lending" dan
3. idak melebihi batas defisit *P($ dan batas kumulatif pinjaman daerah
yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan pinjaman daerah juga harus memenuhi prinsip :
1. aat peraturan perundang-undangan
. ransparan
". *kuntabel
2. >fisien dan efektif serta
3. 0ehati-hatian.
$ *bdul 7alim, Mana#emen Keuangan Sektor Publik Problematika Penerimaan Dan
Pengeluaran Pemerintah Anggaran Penda$atan Dan Belan#a %egara&Daerah", Salemba
>mpat, =akarta, /12, 7lm. 194-19.
Pinjaman Daerah | $
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 7/28
2.% "um&er Pnjaman Daerah
Pinjaman daerah dapat bersumber dari dalam negeri dan luar negeri
Pinjaman Daerah Dari Dalam Negeri
1. Pemerintah pusat. 0etentuan-ketentuan mengenai pinjaman yang
bersumber dari pemerintah, seperti jenis, jangka !aktu pinjaman, masa
tenggang, tingkat bunga, cara perhitungan dan cara pemabayaran bunga,
pengadministrasian dan penyaluran dana pinjaman ditetapkan oleh menteri
keuangan.
. 6embaga keuangan bank. Pelaksanaan pinjaman daerah yang bersumber
dari lembaga keuangan bank mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
". 6embaga keuangan bukan bank. Pelaksanaan pinajaman daerah yang
bersumber dari lembaga keuangan bukan bank mengikuti ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
2. )asyarakat. Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat, antara lain
melalui penerbitan obligasi daerah. Pelaksanaan penerbitan dan
pembayaran kembali obligasi daerah mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Sumber lainnya. Pinjaman daerah selain sumber tersebut diatas, misalnya
pinjaman daerah dari pemerintah daerah lain.
Pinjaman Daerah Dari Luar Negeri
Pinjaman daerah dari luar negeri dapat berupa pinjaman bilateral atau
pinjaman multilateral.
# %. Aries Djaen&ri, Hubungan Keuangan Pusat-Daerah (Elemen-
Elemen Penting Hubungan Keuangan Pusat-Daerah), Gha"ia 'ndonesia,
(o)or, 2!12, h"m. 1!*.
Pinjaman Daerah | #
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 8/28
2.' !ens( "um&er )an Penggunaan Pnjaman Daerah
!ens
Pnjama
n
!angka
*aktu"um&er Penggunaan
#e+aj&an
Pelunasan
Pinjaman
jangka
pendek
? 1 tahun Pemda lain
60(
60((.
7anya digunakan
untuk menutup
kekurangan arus kas
$alam tahun
anggaran yang
berjalan.
Pinjaman
jangka
menengah
@1 tahun Pemerintah
pemda lain
60(
60((.
Pembiayaan
pelayanan publik
yang tidak
menghasilkan
penerimaan.
$alam kurun
!aktu yang
tidak melebihi
sisa masa
jabatan kepala
daerah yang bersangkutan.
Pinjaman
jangka
panjang
@1 tahun Pemerintah
pemda lain
60(
60((
masyarakat.
Pembiayaan kegiatan
inAestasi
sarana'prasarana
BsarprasC dalam
rangka penyediaan
pelayanan publik :
a. )enghasilkan
penerimaan
langsung maupun
tidak langsung
BpenghematanC
b. )emberikan
manfaat ekonomi
dan sosial.
Pada tahun-
tahun
anggaran
berikutnya
sesuai dengan
persyaratan
perjanjian
pinjaman itu.
Pinjaman Daerah | *
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 9/28
Sumber : PP o. "/ ahun /11 BdiolahC
2., Pers-aratan Umum Pnjaman Daerah
2.,.1 Pers-aratan Pnjaman !angka Pen)ek
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam melakukan pinjaman jangka pendek
adalah sebagai berikut :
a. 0egiatan yang akan dibiayai dari pinjaman jangka pendek telah dianggarkan
dalam *P($ tahun bersangkutan.
0etentuan ini dimaksudkan untuk membatasi penggunaan pinjaman
jangka pendek hanya untuk menutup pembiayaan kegiatan yang telah
dianggarkan dalam *P($ yang mengalami kekurangan arus kas.
b. 0egiatan sebagaimana dimaksud pada poin 1 merupakan kegiatan yang
bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda. 0egiatan yang bersifat mendesak
dan tidak dapat ditunda antara lain gaji pega!ai.
c. Persyaratan lainnya yang dipersyaratkan oleh calon pemberi pinjaman.
2.,.2 Pers-aratan Pnjaman Daerah Menengah )an !angka Panjang
=ika pemerintah daerah akan melakukan pinjaman jangka menengah atau
jangka panjang, pemerintah daerah !ajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. =umlah sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik
tidak melebihi 3D dari jumlah penerimaan umum *P($ tahun
sebelumnya.
%jumlah sisa pinjaman daerah& adalah jumlah pinjaman lama yang
belum dibayar.
%jumlah pinjaman yang akan ditarik& adalah rencana pencairan dana
pinjaman tahun yang bersangkutan.
%penerimaan umum *P($ tahun sebelumnya& adalah seluruh
penerimaan *P($ tidak termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dana
pinjaman lama, dan penerimaan lain yang kegunaannya dibatasi untuk
membiayai pengeluaran tertentu.
Pinjaman Daerah | +
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 10/28
. ;asio proyeksi kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan
pinjaman paling sedikit ,3D.
;asio kemampuan keuangan daerah dihitung berdasarkan
perbandingan antara proyeksi tahunan jumlah pendapatan asli daerah, dana
bagi hasil tidak termasuk dana bagi hasil dana reboisasi, dan dana alokasi
umum setelah dikurangi belanja !ajib dibagi dengan proyeksi penjumlahan
angsuran pokok, bunga, dan biaya lain yang jatuh tempo setiap tahunnya
selama jangka !aktu pinjaman yang akan ditarik.
(elanja !ajib yang dimaksud adalah belanja pega!ai dan belanja
anggota $P;$.
(iaya lain, yaitu antara lain biaya administrasi, biaya proAisi, biaya
komitmen, asuransi dan denda.
$S5; E FP*$ G B$(7 H $(7$;C G $*# H (elanja Jajib
*ngsuran pokok pinjaman G bunga G biaya lain
$S5; : debt servi'e 'overage ratio atau rasio kemampuan membayar
kembali pinjaman
P*$ : pendapatan asli daerah
$*# : dana alokasi umum
$(7 : dana bagi hasil
$(7$; : dana bagi hasil dana reboisasi
". idak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang berasal
dari pemerintah.
2. Pinjaman tersebut mendapatkan persetujuan $P;$.
Pinjaman Daerah | 1!
2,5
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 11/28
Persetujuan $P;$ dimaksud termasuk dalam hal pinjaman tersebut
diteruspinjamkan dan'atau diteruskan sebagai penyertaan modal kepada
(#)$.
2. Pr/se)ur Pnjaman Daerah
2..1 Pr/se)ur Pnjaman Daerah -ang Bersum&er Dar Pemerntah
1. Pr/se)ur $njaman )aerah )ar $emerntah -ang )anan-a
&ersum&er )ar $njaman luar neger.
#sulan kegiatan yang akan dibiayai dengan pinjaman daerah dari
pemerintah yang dananya bersumber dari pinjaman luar negeri harus
tercantum dalam daftar rencana prioritas pinjaman dan'atau hibah luar
negeri yang dikeluarkan oleh menteri negara perencanaan pembangunan
nasional'kepala badan perencanaan pembangunan nasional.
Pemerintah daerah menyampaikan rencana pinjaman daerah untuk
membiayai usulan kegiatan tersebut kepada menteri keuangan dengan
sekurang-kurangnya melampirkan:
a. ;ealisasi *P($ selama tiga tahun terakhir berturut-turut
b. *P($ tahun bersangkutan
c. Perhitungan tentang kemampuan daerah dalam memenuhi
ke!ajiban pembayaran kembali pinjaman Bproyeksi $S5;C
d. ;encana keuangan finan'ing $lan" pinjaman yang akan diusulkan
dan
e. Surat persetujuan $P;$.
)enteri keuangan setelah mendapatkan pertimbangan dari )enteri
$alam egeri menetapkan pinjaman daerah. Penetapan menteri
keuangan ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan negoisasi dengan calon
pemberi pinjaman luar negeri, dengan berdasarkan :
a. $aftar rencana prioritas pinjaman dan'atau hibah luar negeri
Pinjaman Daerah | 11
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 12/28
b. *lokasi pinjaman pemerintah menurut sumber dan persyaratannya
c. 0emampuan membayar kembali
d. 0apasitas fiskal daerah.
Pinjaman daerah dari pemerintah yang dananya berasal dari luar
negeri dilakukan melalui perjanjian penerusan pinjaman. Perjanjian
penerusan pinjaman dilakukan antara menteri keuangan dan kepala
daerah.
)enteri keuangan menetapkan persyaratan penerusan pinjaman.
Persyaratan penerusan pinjaman yang dimaksud adalah tingkat suku
bunga, masa tenggang, tanggal jatuh tempo, dan persyaratan lainnya.
)ata uang yang digunakan dalam perjanjian penerusan pinjaman dalam
mata uang rupiah atau mata uang asing.
2. Pr/se)ur $njaman )aerah )ar $emerntah -ang )anan-a
&ersum&er selan )ar $njaman luar neger.
$aerah mengajukan usulan pinjaman kepada menteri keuangan
dengan melampirkan dokumen sekurang-kurangnya :
a. Persetujuan $P;$
b. Studi kelayakan proyek dan
c. $okumen lain yang diperlukan.
)enteri keuangan melakukan penilaian atas usulan pinjaman.
)enteri 0euangan dapat memberikan persetujuan atau penolakan atas
usulan pinjaman. Pinjaman daerah dari pemerintah yang dananya berasal
selain dari pinjaman luar negeri dilakukan melalui perjanjian pinjaman
yang ditandatangani oleh menteri keuangan dan kepala daerah.
0etentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian pinjaman
daerah dari pemerintah yang dananya bersumber dari pinjaman luar
negeri, dan pinjaman daerah dari pemerintah yang dananya bersumber
selain dari pinjaman luar negeri diatur dalam peraturan menteri
keuangan.
2..2 Pr/se)ur Pnjaman Daerah 0ang Bersum&er Dar "elan Pemerntah
1. Pr/se)ur $njaman jangka $en)ek
Pinjaman Daerah | 12
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 13/28
Pemerintah daerah mengusulkan pinjaman kepada calon pemberi
pinjaman. 5alon pemberi pinjaman memberi penilaian atas usulan
pinjaman daerah. Pinjaman daerah jangka pendek dilakukan dengan
perjanjian pinjaman yang ditandatangani oleh kepala daerah atau pejabat
yang diberi kuasa dan pemberi pinjaman, dengan memperhatikan
persyaratan yang paling menguntungkan pemerintah daerah penerima
pinjaman.
2. Pr/se)ur $njaman jangka menengah atau jangka $anjang
Pemerintah daerah !ajib melaporkan rencana pinjaman yang
bersumber selain dari permintah kepada )enteri $alam egeri untuk
mendapatkan pertimbangan, dengan menyampaikan sekurang-kurangnya
dokumen antara lain :
a. 0erangka acuan proyek
b. *P($ tahun bersangkutan
c. Perhitungan tentang kemampuan daerah dalam memenuhi
ke!ajiban pembayaran kembali pinjaman Bproyeksi $S5;C
d. ;encana keuangan finan'ing $lan" pinjaman yang akan diusulkan
e. Surat persetujuan dari $P;$
)enteri $alam egeri memberikan pertimbangan dalam rangka
pemantauan defisit *P$( dan batas komulatif pinjaman pemerintah
daerah. =ika )enteri $alam egeri telah memberikan pertimbangan,
pemerintah daerah memberikan usulan pinjaman daerah kepada calon
pemberi pinjaman sesuai dengan pertimbangan )enteri $alam egeri
tersebut.
Pemerintah daerah mengajukan usulan pinjaman daerah kepada
calon pemberi pinjaman sesuai dengan perarturan perundang-undangan.
5alon pemberi pinjaman daerah melakukan penilaian atas usulan
pinjaman daerah.
Pinjaman daerah yang bersumber selain dari pemerintah
dituangkan dalam perjanjian pinjaman yang ditandatangani oleh kepala
Pinjaman Daerah | 13
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 14/28
daerah dan pemberi pinjaman. Perjanjian pinjaman ini !ajib dilaporkan
kepada )enteri 0euangan dan )enteri $alam egeri.
)enteri 0euangan dapat menetapkan lebih lanjut pelaksanaan
pinjaman jangka menengah dan jangka panjang yang bersumber selain
dari pemerintah dalam rangka pengendalian dan kehati-hatian fiskal
dengan memperhatikan keadaan perekonomian nasional dan batas
kumulatif pinjaman pemerintah dan pemerintah daerah.
2. Pem&a-aran #em&al Pnjaman Daerah
Semua pembayaran yang menjadi ke!ajiban daerah yang jatuh tempo atas
pinjaman daerah merupakan prioritas dan dianggarkan dalam pengeluaran *P($.
Pembayaran kembali pinjaman daerah yang bersumber dari luar negeri oleh
daerah dilakukan dengan mata uang sesuai yang ditetapkan dalam perjanjian
pinjaman luar negeri.
$alam hal daerah tidak memenuhi ke!ajiban pembayaran atas pinjaman
daerah dari pemerintah pusat, pemerintah pusat memperhitungkan ke!ajiban
tersebut dengan $*# kepada daerah. =ika daerah tidak memenuhi ke!ajiban
pembayaran atas pinjaman daerah yang bersumber dari luar negeri, ke!ajiban
tersebut diselesaikan sesuai perjanjian pinjaman.
0e!ajiban atas pinjaman yang jatuh tempo meliputi seluruh anggsuran
pokok pinjaman ditambah dengan biaya pinjaman seperti bungan pinjaman, biaya
bank, dan biaya komitmen.
$engan menempatkan ke!ajiban daerah atas pinjaman daerah sebagai salah
satu prioritas dan dianggarkan dalam pengeluaran *P($, maka pemenuhan
ke!ajiban tersebut dimaksudkan mempunyai kedudukan yang sejajar dengan
pengeluaran yang apabila tidak dilakukan dapat menimbulkan kera!anan sosial.
$engan demikian pemenuhan ke!ajiban atas pinjaman daerah dikesampingkan
apabila target penerimaan *P($ tidak tercapai.
0etentuan lebih lanjut mengenai penyaluran dan pembayaran kembali
pinjaman daerah yang bersumber dari luar negeri ditetapkan oleh )enteri
0euangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pinjaman Daerah | 14
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 15/28
idak memenuhi ke!ajiban pembayaran atas pinjaman daerah adalah tidak
dipenuhinya ke!ajiban pembayaran anggsuran pokok dan biaya pinjaman seperti
bunga pinjaman, bunga bank dan biaya komitmen sesuai dengan jad!al !aktu
dan jumlah yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Sesuai dengan
ketentuan semua ke!ajiban pembayaran kembali pinjaman daerah adalah menjadi
tanggung ja!ab daerah. Pemerintah pusat tidak menanggung pembayaran kembali
yang menjadi ke!ajiban dan tanggung ja!ab daerah.
2. Pem&ukuan Dan Pela$/ran
Semua penerimaan dan ke!ajiban dalam rangka pinjaman daerah
dicantumkan dalam *P($ dan dibukukan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan pemerintah daerah. $alam hal belum ada standar akuntansi keuangan
pemerintah daerah, maka pemerintah daerah melakukan pembukuan dalam rangka
pinjaman daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. 0eterangan tentang semua pinjaman jangka panjang dituangkan dalam
lampiran dari dokumen *P($. 6ampiran ini merupakan bagian dari dokumen
*P($ sehingga menjadi dokumen yang dapat diperoleh masyarakat.
0epala daerah melaporkan kepada $P;$ secara berkala dengan tembusan
kepada menteri keuangan tentang perkembangan jumlah ke!ajiban pinjaman
daerah dan tentang pelaksanaan dalam rangka memenuhi ke!ajiban pinjaman
yang telah jatuh tempo.
*pabila dalam hal daerah tidak menyampaikan laporan, Pemerintah dapat
menunda penyaluran $ana Perimbangan.
Pinjaman Daerah | 15
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 16/28
BAB III
PEMBAHA"AN
3.1 Isu "e$utar Pnjaman Daerah
Pinjaman Daerah Merupakan Alternatif Pembiayaan yang Belum Dioptimakan
$engan meningkatnya kegiatan perekonomian dan pembangunan dalam era
otonomi daerah saat ini, pemerintah daerah berupaya menyediakan fasilitas
pelayanan publik yang lebih baik, sementara kemampuan keuangan daerah sangat
terbatas. #paya yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah
keterbatasan pembiayaan keuangan daerah diantaranya adalah dengan melakukan
pinjaman daerah. Pinjaman daearh sebagai alternatif pembiayaan pembangunan
belum banyak dimanfaatkan oleh pemerintah daerah di Indonesia.
Pada tabel diba!ah menunjukan bah!a pemerintah daerah masih
mengandalkan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya BSi6P*C sebagai
sumber penerimaan pembiyaan *P($ untuk menutupi defisit anggaran. )enurut
$=P0-0emenkeu, penerimaan pembiayaan *P($ /11 sebagian besar berasal
dari Si6P* tahun sebelumnya yakni sebesar 9/D, sedangkan penerimaan
pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan obligasi daerah hanya sebesar 4D. Ini
menunjukan bah!a pemerintah daerah belum banyak memanfaatkan sumber
pembiayaan dari pinjaman daerah.
abel *P($ //-/11
APBD 2 2 2 21 211
PEMBIA0AAN 32,88/ 38,9// 43,"84 2/,24 "","/
Penermaan 4",412 43,4/2 2,2/8 28,/91 21,191
Si6P* * Sebelumnya 4/,8" 41,//" /,22 2",114 ",4/4
Pencairan $ana 5adangan 1,12/ 1,9/2 44/ 44 "44
7asil Penjualan 0ekayaan $aerah yang $ipisahkan 1 9" 3 1" "2
Penerimaan Pinjaman $aerah dan Obligasi $aerah 4"/ 1,// 1,38/ 1,93 ,"92
Penerimaan 0embali Pemberian Pinjaman 93/ 84 831 ,"8 91
Penerimaan Piutang $aerah 13 298
Pengeluaran 8,"2 4,/3 9,/ ,42 ,81
Pembentukan $ana 5adangan 1,48 42 82/ 31" 3/
Pinjaman Daerah | 1$
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 17/28
Penyertaan )odal BinAestasiC $aerah 2,319 ",442 2,/84 ,88 ",29
Pembayaran Pokok #tang 1,9/ 1,29/ ,2" "," ",18/
Pemberian Pinjaman $aerah "8 "" 81 99/ "3"Pembayaran 0egiatan 6anjutan 11 14 18
Pengeluaran Perhitungan Pihak 0etiga "49 123 18/
Sumber: $=0P-0emenkeu
#paya pemerintah daerah untuk menjadikan pinjaman daerah sebagai
alternatif pembiayaan sudah ada. beberapa pemerintah sudah melakukan kajian
atas pinjaman daerah dan merencanakan pengajuan pinjaman daerah kepada
pemerintah pusat. )isalnya, Pemerintah 0ota $epok, =a!a (arat, pada tahun
//8 melakukan kajian atas pinjaman daerah dengan hasil bah!a Pemerintah
0ota $epok dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan persyaratan pinjaman
daerah yang telah ditentukan peraturan perundang-undangan. Pemerintah daerah
lainnya merencanakan pinjaman daerah kepada pemerintah pusat melalui
mekanisme penerusan pinjaman sebagaimana tercantum dalam ;encana Pinjaman
=angka )enengah B/11-/12C yang diterbitkan (appenas.
Persyaratan dan Mekanisme Pinjaman Daerah yang Ketat
Persyaratan dan mekanisme yang ketat dalam pengajuan pinjaman daearh
ditunjukan dengan perubahan peraturan pemerintah tentang pinjaman daerah
dalam kurun !aktu satu dasa!arsa, yakni PP omor 1/ ahun ///, PP omor
32 ahun //3, dan PP omor "/ ahun /11. Persayaratan yang ketat dapat
dilihat dari adanya persyaratan dan sanksi yang tegas dari pemerintah berupa
penundaan atau pemotongan dana alokasi umum dan'atau dana bagi hasil daerahtersebut, jika pemerintah daerah tidak melaksanakan ke!ajiban atau ketentuan
pinjaman daerah. Sanksi berkenaan dengan pemotongan $*#'$(7 atas
tunggakan pinjaman daerah ditegaskan dalam Peraturan )enteri 0euangan
omor 2'P)0. /'/11.
Persyaratan pinjaman daerah ini !alaupun sangat tegas diharapkan tidak
menurunkan minat pemerintah daerah dalam mencari alternatif pembiayaan
melalui pinjaman daerah. (erdasarkan $aftar ;encana Pinjaman dan 7ibah 6uar
Pinjaman Daerah | 1#
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 18/28
egeri =angka )enengah B$;P76-=)C tahun /11-/12 yang diterbitkan oleh
(appenas, terlihat bah!a masih sedikit pemerintah daerah yang mengajukan
pinjaman daerah kepada pemerintah pusat melalui mekanisme penerusan 6.
6embaga pemerintah dalam $;P76-=) yang mengajukan prosposal
pinjaman'hibah sebanyak 221 proposal, yang terdiri dari: pemerintah daerah
sebanyak " proposal B3,DC, (#) sebanyak "/ proposal B8,4DC, dan
kementerian'lembaga pemerintah lainnya sebanyak "4/ proposal B84,DC.
3.2 #e&utuhan Pem&angunan In4rastruktur se&aga Isu "entral Pnjaman
Daerah
3.2.1 #e&utuhan Pem&angunan In4rastruktur
(erdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada BtujuhC daerah
sampel penelitian, maka dapat dikemukakan bah!a ternyata kebutuhan
pembangunan infrastruktur memiliki beberapa kesamaan antara satu daerah
dengan daerah lainnya. 0ota Surabaya merupakan salah satu daerah kota di
Indonesia yang cukup pesat perkembangan pembangunannya. 0arena itu
tuntutan terhadap kebutuhan pembangunan infrastruktur juga cukup tinggi.
#ntuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik, kota yang
berkembang pesat membutuhkan pembangunan infrastruktur seperti yang
dapat dilihat pada tabel di ba!ah.
0ebutuhan pembangunan infrastruktur ini ada yang dalam jangka
menengah dan ada juga dalam jangka pendek atau kebutuhan yang dianggap
mendesak. 0arakteristik dinamika kota'daerah sangat mempengaruhi jenis
infrastruktur tersebut. )isalnya daerah $0I =akarta yang terdesak masalah
kemacetan dan pengelolaan limbah sudah tentu membutuhkan solusi secara
cepat melalui pembangunan infrastruktur yang terkait dan memadai. 0ota
Padang yang pernah dilanda gempa bumi membutuhkan pasar dan terminal
baru yang memenuhi persyaratan dan tahan gempa. Sedangkan 0ota )ataram
* ;aksasa )ahi, )asriKal, dan LauKiah Men. /1. Potensi Penyediaan Pin#aman (unak
ke Daerah untuk Pembangunan Infrastruktur . im *sisitensi 0ementerian 0euangan
(idang $esentralisasi Liskal.
Pinjaman Daerah | 1*
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 19/28
dan ProAinsi ( membutuhkan pelabuhan laut yang bisa menghubungkan
mereka dengan kepulauan luar.
Ta&el #e&utuhan Pem&angunan In4rastruktur ) Be&era$a Daerah
o $aerah 0ebutuhan Pembangunan Infrastruktur
1 0ota Surabaya Pembangunan jalan lingkar kota
Pembangunan sarana dan prasarana sekolah
Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
Pembangunan monorail
2 0ota Padang Pembangunan jalan jalur eAakuasi
Pembangunan jembatan
Pembangunan ;S#$
Pembangunan shelter
Pembangunan terminal
Pembangunan pasar
3 0ota )ataram Pembangunan jalan dalam kota
Pembangunan pelabuhan laut
Pembangunan sarana N prasarana air bersih
Pembangunan irigasi
Pembangunan rehabilitasi pasar )anggalika% 0ota (atam Pembangunan jalan dan jembatan
Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan
Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
Pembangunan sarana dan prasarana air bersih
Pembangunan ;S#$
' 0ota
Pontianak Pembangunan jalan
Pembangunan ;S#$
Pembangunan sarana dan
prasarana air bersihPembangunan drainase
, ProA. ( Pembangunan ;S#$
Pembangunan pelabuhan laut
Pembangunan gedung hasil produksi
daerah
$0I =akarta Pembangunan proyek monorel N );
Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan
Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
Pinjaman Daerah | 1+
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 20/28
Pembangunan pari!isata
Pembangunan sarana dan prasarana transportasiPembangunan pengolahan air limbah
Penanggulangan banjir
Pembangunan pasar N P06
Pembangunan ;usuna!a
3.2.2 #e&utuhan Pem&a-aan In4rastruktur )an "um&er Pem&a-aan
Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bah!a kebutuhan pembiayaan
terhadap pembangunan infrastruktur daerah adalah sangat besar. 7al ini
kelihatannya tidak seimbang dengan kemampuan Pemerintah $aerah untuk
membiayai pembangunan tersebut. 0enyataan ini ditunjukkan dari masih
tingginya tingkat ketergantungan seluruh Pemerintah $aerah terhadap dana
perimbangan. Pada tahun /1, menurut data dari 0ementerian 0euangan
porsi dana perimbangan masih mendominasi *P($ dimana besarnya mencapai
44,/D.
7asil L<$ dan kuesioner menunjukkan kebutuhan infrastruktur
biasanya semakin tinggi pada daerah dengan dinamika pembangunan dan
aktiAitas ekonomi yang tinggi, seperti $0I =akarta dan 0ota Surabaya.
0ebutuhan pembiayaan untuk pembangunan monorail di $0I =akarta
mencapai ;p 8 triliun dan di Surabaya ;p 11 triliun, sedangkan untuk
pembangunan ); =akarta dibutuhkan biaya sebesar ;p 2 triliun. )enurut
peraturan dan perundangundangan yang berlaku, daerah dapat memanfaatkan
beberapa sumber pembiayaan di luar dari penerimaan di *P($, yaitu dana
yang berasal dari:
1. Pemerintah Pusat BPenerusan Pinjaman 6uar egeri, Penerusan Pinjaman dalam
egeri, dan pinjaman melelui Pusat InAestasi PemerintahC
. Pemerintah $aerah lain
". 6embaga keuangan bank
2. 6embaga keuangan bukan bank
3. )asyarakat dalam bentuk obligasi daerah
)eskipun terdapat opsi sumber pembiayaan seperti tersebut di atas,
hasil
Pinjaman Daerah | 2!
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 21/28
penelitian menunjukkan Pemda masih cenderung mengandalkan dana *P(
dalam bentuk $*0 atau hibah. Padahal dana *P( sangat terbatas
dibandingkan dengan berbagai kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan
infrastruktur. *dapun mengenai harapan dan rencana Pemda untuk
membangun infrastruktur beserta perkiraan besaran biaya dan sumber
pembiayaan yang diharapkan, seperti tabel berikut.
o $aerah 0ebutuhan Pembangunan
Infrastruktur
0ebutuhan
Pembiayaan B;pC
Sumber
Pembiayaan
1 0otaSurabaya 1. Pembangunan jalan lingkar kota
1 triliun *P( B$*0,7ibah, dan bantuan
lainnyaC. Pembangunan sarana dan
prasarana sekolah
,3 miliar
". Pembangunan sarana dan
prasarana kesehatan
/,3 miliar
2. Pembangunan monorail 11 triliun
0ota
Padang1. Pembangunan jalan jalur
eAakuasi
, triliun *P(
. Pembangunan ;S#$ 1// miliar Pinjaman
". Pembangunan shelter 1,8 triliun *P( B$*0,
7ibah dan (antuanC
2. Pembangunan terminal 3/ miliar Pinjaman
3. Pembangunan pasar / miliar *P($ dan *P(
" 0ota
)ataram1. Pembangunan ;S#$ 1/,4 miliar *P($
. Pembangunan jalan dalam
kota
1.4// miliar Pinjaman
". Pembangunan sarana dan
prasarana air bersih
3/ miliar *P($ dan
Pinjaman
2. Pembangunan rehabilitasi
pasar )anggalika
" miliar *P($ dan
Pinjaman
2 0ota (atam 1. Pembangunan jalan dan
jembatan
8// miliar *P( B$*0C
. Pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan
2// miliar *P(N*P($
". Pembangunan sarana dan
prasarana kesehatan
"// miliar *P(N*P($
Pinjaman Daerah | 21
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 22/28
2. Pembangunan sarana dan
prasarana air bersih
"3/ miliar Pinjaman
3. Pembangunan ;S#$ 3/ miliar *P($'Pinjaman
3 0ota
Pontianak 1. Pembangunan jalan "// miliar *P($
. Pembangunan ;S#$ 1/ miliar *P($'Pinjaman
". Pembangunan sarana dan
prasarana air bersih
2// miliar *P($'Pinjaman
2. Pembangunan drainase 48 miliar
4 ProA. ( 1. Pembangunan ;S#$ 33/ miliar "3/ ) Pinjaman N
// ) *P($. Pembangunan =alan 4// miliar *P(
". Pembangunan pelabuhan laut/ miliar
*P($'Pinjaman
2. Pembangunan gedung hasil
produksi daerah
miliar
$0I
=akarta1. Pembangunan proyek
monorel N ); 2 triliun )onorel riliun
dan ); 2/ riliun
. Pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan
1, triliun Pinjaman
". Pembangunan sarana dan
prasarana kesehatan
," triliun *P($
2. Pembangunan pari!isata / miliar *P($
3. Pembangunan sarana dan
prasarana transportasi
8// miliar Pinjaman
4. Pembangunan pengolahan
air limbah
. Penanggulangan banjir
8. Pembangunan pasar N P069. Pembangunan ;usuna!a
3.2.3 Pengalaman Memnjam )an Mnat Memnjam
$ari BtujuhC daerah yang menjadi sampel penelitian,
ditemukan BduaC
daerah Byaitu 0ota Surabaya dan 0ota PadangC yang memiliki pengalaman
meminjam dengan sistem pinjaman lama, dan daerah, yaitu 0ota Padang
dan ProA. ( yang sedang dalam proses untuk melakukan pinjaman baru.
Pinjaman Daerah | 22
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 23/28
)eskipun 0ota Surabaya telah memiliki pengalaman dalam melakukan
pinjaman, namun saat ini 0ota Surabaya tampaknya masih belum berminat
untuk melakukan pinjaman baru, sedangkan 0ota Padang masih belum
memutuskan atau raguragu untuk melakukan pinjaman. *dapun beberapa
alasan yang menyebabkan ada daerah yang tidak mau meminjam dan ada
yang masih ragu tersebut antara lain ada lah:
Pemda 0ota Surabaya dan Pemda 0ota Padang merasa terbebani oleh
pengalaman pinjaman masa lalu. Pinjaman masa lalu tersebut beban
bunganya saja sudah lebih besar dari pokok pinjaman. $isamping itu,
ada lagi beban fee yang cukup besar harus dibayar juga oleh pemda
yaitu sebesar ;p. miliar yang perhitungan besarnya fee tersebut tidak
dipahami oleh pemda.
Saat ini Pemda 0ota Surabaya menjalankan anggaran surplus. 0alau pun
ada defisit *P($ maka ditutupi dengan SI6P*. Pada ahun *nggaran
//9 saja SI6P* *P($ 0ota Surabaya mencapai ;p1 triliun.
(eberapa kegiatan pembangunan dilakukan oleh Pemda dengan jalan
memanfaatkan dana kerjasama'kemitraan dengan pihak ketiga Bdana
5S;C.
#ntuk memenuhi kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan
infrastruktur yang masih cukup besar, Pemda 0ota Surabaya tampaknya
mengharapkan dana *P( baik berupa $*0, hibah dan bantuan
lainnya.
$isamping itu banyaknya permasalahan hukum yang menjerat be
berapa pejabat daerah dalam pengelolaan keuangan daerah, tampaknya
juga mengurangi minat Pemda untuk melakukan pinjaman, meskipun
dita!arkan dengan bunga lunak.
Pemda yang berpotensi meminjam untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik cenderung tidak mau mengambil risiko, baik risiko dalam
bentuk defisit anggaran, maupun risiko yang terkait dengan masalah hukum.
0ekuatiran hukum terkait dengan keraguan kinerja pengelolaan dana pinjaman
yang belum transparan dan akuntabel. Pemda juga umumnya masih
mempunyai pandangan pendek myo$i'" yang belum mengantisipasi kebutuhan
infrastruktur di masa depan untuk disiapkan sejak saat ini.
(eberapa daerah yang menunjukkan minat meminjam adalah Pemda
0ota )ataram untuk pembangunan jalan kota, pembangunan sarana dan
Pinjaman Daerah | 23
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 24/28
prasarana air bersih dan pembangunan rehabilitasi pasar. Pemda 0ota (atam
dan Pemda 0ota Pontianak juga memiliki minat untuk meminjam terutama
untuk pembangunan sarana dan prasarana air bersih. Sedangkan Pemda ProAinsi
( sudah mengajukan pinjaman melalui PIP sebesar ;p
"3/ miliar dari ;p
33/ miliar kebutuhan dana pembangunannya. #ntuk pembiayaan monorail,
Pemda $0I juga sudah mengajukan pinjaman dengan bunga lunak sebesar ;p
8 triliun pada tahun //3.
Salah satu permasalahan yang menghambat keinginan untuk meminjam
adalah proses dan prosedur meminjam yang masih dianggap rumit dan tidak
jelas, serta tingkat biaya Bbunga dan feeC yang dianggap tidak menarik. )enurut
pendapat peserta L<$, PIP mengenakan bunga yang cukup tinggi dan hampir
setara dengan bunga (P$. Sedangkan untuk Penerusan Pinjaman 6uar egeri
BPP6C risiko Aolatilitas nilai tukar e)'hange risk" dibebankan ke daerah
peminjam sehingga tingkat bunga yang ditanggung daerah lebih tinggi daripada
tingkat bunga yang dikenakan oleh lembaga kreditur. (ahkan hal ini
menimbulkan kecurigaan daerah bah!a Pemerintah Pusat mengambil untung
dari PP6. abel di ba!ah memberikan ringkasan mengenai pengalaman
meminjam dan minat meminjam bebe rapa daerah.
o. $aerah)inat
)emin 0eterangan
1 0ota Surabaya idak rauma dengan adanya beban fee yang tinggi
0ota Padang (erminat
tapi ragu-
ragu
)asih ragu, karena prosesnya
kurang transparan dan akuntabel.
" 0ota )ataram (erminat Proses perlu dipercepat dan
di ermudah
2 0ota (atam (erminat Proses perlu dipercepat dan
di ermudah
3 0ota Pontianak (erminat Proses perlu dipercepat dan
di ermudah
Pinjaman Daerah | 24
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 25/28
4 ProA. ( (erminat Sudah dalam proses PIP
$0I (erminat Proses
3.3 ANALI"I"
Sampai sekarang ini, tampaknya pinjaman daerah belum menjadi
pertimbangan dan prioritas utama bagi pemerintah daerah untuk membiayai
pembangunan infrastruktur. 7al ini terbukti dari tidak banyaknya daerah yang
melakukan kebijakan defisit yang dibiayai dengan pinjaman daerah. Selama
ini defisit *P($ cenderung ditutupi dengan menggunakan SilP* tahun
sebelumnya. )eskipun Pemerintah telah berupaya untuk mena!arkan
pinjaman bunga lunak bersubsidi, namun masih banyak daerah yang belum
tertarik untuk memanfaatkan pinjaman tersebut. (erbagai pertimbangan
daerah untuk tidak melakukan pinjaman saat ini adalah karena:
1. ingkat bunga pinjaman masih relatif tinggi
. )ekanisme dan prosedur pinjaman yang terlalu sulit birokrasinya.
". )asih ada keraguan karena prosesnya kurang transparan dan akuntabel.
2. Pengalaman dan trauma daerah dengan sistem pinjaman lama.
3. *danya keraguan kinerja pengelolaan dana pinjaman yang belum
transparan dan akuntabel.
3.% "INTE"I"
Solusi yang akan dikemukakan terhadap permasalahan pinjaman daerah,
yaitu:
1. )enurunkan tingkat bunga pinjaman daerah berbasis pinjaman lunak.
. )enyederhanakan prosedur pinjaman dengan tetap memperhatikan
kaidah-kaidah hukum yang berlaku.
". )eningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pinjaman
daerah.
Pinjaman Daerah | 25
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 26/28
2. )enghilangkan sikap trauma terhadap pengalaman meminjam dengan
sama-sama menerapkan sikap saling menga!asi antara Pemda dan pihak
pemberi pinjamansupaya proses pinjaman dapat berjalan terbuka, tidak
memberatkan, dan rasional.
3. )eningkatkan sikap profesional dalam pengelolaan pinjaman daerah,
sehingga upaya pembangunan tidak terhalang oleh sikap ragu dengan
memperhatikan aKas transparansi dan akuntabilitas.
BAB I5
PENUTUP
#esm$ulan
Pinjaman daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bertujuan
untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi daerah dan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pembiayaan yang bersumber dari
pinjaman harus dikelola dengan baik dan benar dengan memperhatikan analisis
kebutuhan dan upaya pembayarannya kembali. Oleh karena itu, pinjaman daerah
Pinjaman Daerah | 2$
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 27/28
harus mengikuti kriteria, mekanisme, dan memperhatikan sanksi pinjaman daerah
sebagaimana diatur dalam undang-undang.
DA6TAR PU"TA#A
PP o. "/ ahun /11 tentang Pinjaman $aerah
#ndang-undang o. "" tahun //2 tentang Perimbangan 0euangan *ntara
Pemerintahan Pusat $an $aerah
$jaenuri, ). *ries. /1. Hubungan Keuangan Pusat!Daerah *lemen!*lemen
Penting Hubungan Keuangan Pusat!Daerah". (ogor : <halia Indonesia.
Pinjaman Daerah | 2#
7/23/2019 Kel 4_Pinjaman Daerah
http://slidepdf.com/reader/full/kel-4pinjaman-daerah 28/28
7alim, *bdul. /12. Mana#emen Keuangan Sektor Publik Problematika
Penerimaan Dan Pengeluaran Pemerintah Anggaran Penda$atan Dan
Belan#a %egara&Daerah". =akarta : Salemba >mpat.
Purnomo, (udi S. //9. Obligasi Daerah Alternatif Investasi Masyarakat Dan
Sumber Bagi Pemerintah Daerah+ (andung: *lfabeta.
Jidjaja, 7.*.J. //. Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom. =akarta: P
;aja<rafindo Persada.
ani, *hmad. //9. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
Di Indonesia, =akarta: P ;aja<rafindo Persada.
http:''!!!.djpk.depkeu.go.id'data-series'pembiayaan-dan-kapasitas-
daerah'pinjaman-daerah'konsep-pinjaman-daerah, diakses april /13
;aksasa )ahi, )asriKal, dan LauKiah Men. /1. Potensi Penyediaan Pin#aman
(unak ke Daerah untuk Pembangunan Infrastruktur . im *sisitensi
0ementerian 0euangan (idang $esentralisasi Liskal.
Pi j D h | 2*