kelompok 10 modul 3

55
TUTOR : DR. TIRTA PURWITASARI, SP.GK ANGGOTA : AISYAH AFTITA K 2012730005 DIDI SURYANA 2012730029 FANNY FADHILATUNNISA 2012730040 HARYOKO ANANDAPUTRA 2012730049 LARAS ASRI FATAHANI 2012730057 RIZKI FEBRIAN 2012730088 NIA NURHAYATI ZAKIAH 2012730067 YUSTIANTICA NUR INDRIAMAS 2012730111 RETTI TRIANDANING 2012730082 INDRA BUDI PUTRA 2009730086 KELOMPOK 10

Upload: aisyah

Post on 19-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

onkologi

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 10 Modul 3

TUTOR : DR . T IRTA PURWITASAR I , SP.GK

A N G G O TA : A I S YA H A F T I TA K 2 0 1 2 7 3 0 0 0 5D I D I S U RYA N A 2 0 1 2 7 3 0 0 2 9FA N N Y FA D H I L AT U N N I S A 2 0 1 2 7 3 0 0 4 0H A RYO KO A N A N DA P U T RA 2 0 1 2 7 3 0 0 4 9L A RA S A S R I FATA H A N I 2 0 1 2 7 3 0 0 5 7R I Z K I F E B R I A N 2 0 1 2 7 3 0 0 8 8N I A N U R H AYAT I Z A K I A H 2 0 1 2 7 3 0 0 6 7Y U S T I A N T I C A N U R I N D R I A M A S 2 0 1 2 7 3 0 1 1 1R E TT I T R I A N DA N I N G 2 0 1 2 7 3 0 0 8 2I N D RA B U D I P U T RA2 0 0 9 7 3 0 0 8 6

KELOMPOK 10

Page 2: Kelompok 10 Modul 3

SKENARIO 2

Wanita 25 tahun dengan keluhan benjolan pada leher ditengah kiri. Sakit atau nyeri tekan disangkal. Merasa tidak enak karena mengganggu sewaktu menelan atau makan. Sebetulnya pasien tidak tahu persis sudah berapa lama tapi teman-temannya mengatakan ada benjolan di leher sejak 2 bulan terakhir.

Kata Sulit -

Page 3: Kelompok 10 Modul 3

MIND MAP

Page 4: Kelompok 10 Modul 3

Benjolan di leher

pada wanita 25

tahun

Etiologi

Mekansime Faktor yang mepercepat

Penyakit dengan gejala benjol di

leher

Karakteristik benjol

Anatomi leher

Fisiologi KGB dan

Kel.Tiroid

Anamnesis Tambahan

Pemfis

- Benjolan tidak nyeri

- Menganggu waktu menelan

- Benjolan di leher tengah kiri

DD Pemeriksaan Penunjang

WDPenatalaksanaan Prognosis

Page 5: Kelompok 10 Modul 3

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mempelajari anatomi, fisiologi KGB dan hubungan dengan infeksi dan neoplasma

2. Mengetahui etiologi benjolan 3. Mengetahui mekansime benjolan4. Mengetahui faktor yang mempercepat terjadinya

kanker5. Mengetahui penyakait-penyakit yang mempunyai

gejala benjol di leher6. Mengetahui TNM dan stadium kanker di area leher7. Mengetahui alur diagnosis kasus di skenario 8. Mengetahui diagnosis banding kasus di skenario +

pencegahan + terapi

Page 6: Kelompok 10 Modul 3

ANATOMI DAN FISIOLOGI LEHER

Page 7: Kelompok 10 Modul 3
Page 8: Kelompok 10 Modul 3
Page 9: Kelompok 10 Modul 3

ETIOLOGI BENJOL

Page 10: Kelompok 10 Modul 3

MEKANISME BENJOL

Page 11: Kelompok 10 Modul 3

Sel normal

Kerusakan DNA

Mutasi

Mengaktifkan onkogen

Faktor penghambat pertumbuhan

Ketidak seimbangan

anatara pertumbuhan dan

kematian sel

Benjol

Page 12: Kelompok 10 Modul 3

PENYAKIT-PENYAKIT DENGAN GEJALA BENJOL DI LEHER

Page 13: Kelompok 10 Modul 3

FAKTOR YANG MEMPERCEPAT TUMOR

Page 14: Kelompok 10 Modul 3

1. Faktor penderita• Umur : Kanker pada anak cepat.• Jenis kelamin• Penyakitnya

2. Faktor tumor• Jenis tumor• Asal sel tumor : Kanker yang berasal dari jaringan mesenkim tumbuh dengan cepat

3. Sifat tumor• Tumor jinak : tumbuh pelan dalam tahunan.• Tumor in situ : tumbuh pelan-pelan sampai mencapai stadium invasif.• Tumor ganas : tumbuh cepat, dalam bulanan.• Tumor yang sifat tidak tentu atau tidak jelas.

4. Derajat keganasan• Derajat keganasan rendah : kanker tmbuh dg pelan waktu tahunan & lambat

mengadakan metastase.• Derajat keganasan sedang :Kecepatan tumbuh biasa saja, antara kecepatan pada

derajat keganasan rendah dan tinggi, dalam waktu bulanan.• Derajat keganasan tinggi : Kanker tumbuh dengan cepat waktu mingguan atau

bulanan

Page 15: Kelompok 10 Modul 3

5. Rasio sel yang tumbuh• Fraksi sel yang tumbuh (clonogenic fraction)• Fraksi sel yang tidak tumbuh (non clonogenic

fraction)• fraksi sel yang hilang (cells loss fraction)

6. Besar tumor7. Faktor lingkungan• Pasokan darah

Sel kanker yang jauh dari pembuluh darah -> hipoxia & bahkan anoxia -> menghambat pertumbuhannya -> bila kekurangan darah -> sel kanker mati -> lisis atau nekrosis di dalam tumor -> timbul kista.• Penyakit-penyakit tertentu

Pada penyakit tertentu seperti diabetes dengan gula darah yang tinggi di dalam darah, kanker akan cepat tumbuh

Page 16: Kelompok 10 Modul 3

TNM DAN STADIUM KANKER TIROID

Page 17: Kelompok 10 Modul 3

TUMOR PRIMER

Tx Tumor primer tidak dapat dinilai

T0 Tidak didapat tumor primer

T1 Tumor dengan ukuran ≤ 2 cm, masih terbatas pada tiroid

T2 Tumor dengan ukuran 2-4 cm, masih terbatas pada tiroid

T3 Tumor dengan ukuran terbesar > 4 cm, masih terbatas pada tiroid atau tumor dengan ukuran berapa saja dengan ekstensi ekstratiroid minimal (misalnya ke m.sternocleidomastoideus atau jaringan lunak paratiroid)

T4 Tumor telah berekstensi keluar kapsul dan menginvasi ke tempat-tempat berikut: jaringan subkutan, laring, trakea, esophagus, n. laryngeus recurrens

Page 18: Kelompok 10 Modul 3

KELENJAR GETAH BENING REGIONAL

Nx Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

N0 Tidak didapat metastasis ke kelenjar getah bening

N1 Terdapat metastasis kelenjar getah bening

N1a Metastasis kelenjar getah bening servikal VI (pretaracheal, paratracheal, prelaryngeal dan delphian)

N1b Metastasis pada kelenjar getah bening servikal unilateral, bilateral, ataukontralateral atau ke kelnjar getah bening mediastinal atas.

Page 19: Kelompok 10 Modul 3

METASTASIS

Mx Metastasis tidak dapat dinilai

M0 Tidak terdapat metastasis

M1 Terdapat metastasis jauh

Page 20: Kelompok 10 Modul 3

STADIUM KLINIS

Tipe dan stadium < 45 tahun ≥ 45 tahun

PapilerStadium IStadium IIStadium IIIStadium IV

Setiap T, setiap N, M0Setiap T, setiap N;M1--

Setiap T, N0,M0; T1,N1,M0T2-4, N1, M0-Setiap T, setiap N, M1

Page 21: Kelompok 10 Modul 3

FolikulerStadium IStadium IIStadium IIIStadium IV

Setiap T, setiap N, M0Setiap T, setiap N, M1--

T1, N0, M0T2-4, N0, M0Setiap T, N1, M0Setiap T, setiap N, M0

MedulerStadium IStadium IIStadium IIIStadium IV

-Setiap T, setiap N, M0-Setiap T, setiap N, M1

--Setiap T, setiap N, M0Setiap T, setiap N, M1

Tidak dapat diklasifikasikan

Stadium IStadium IIStadium IIIStadium IV

---Setiap T, setiap N, setiap M

---Setiap T, setiap N, setiap M

Page 22: Kelompok 10 Modul 3

ALUR DIAGNOSIS

Page 23: Kelompok 10 Modul 3

ANAMNESIS

Benjolan pada leher• Lamanya gejala• Besar dan bentuk benjolan • Konsistensi benjolan• Benjolan satu sisi atau dua sisi• Simetris• Warna benjolan• Ada cairan atau darah yang

keluar dari benjolan

RPS• Benjolan ditempat lain• Disfagia

• Suara serak• Sesak napas• Batuk darah• Demam• Keringat malam• Lemah, letih• Anemia• Nafsu makan menurun• BB menurun• Mudah lelah• Mentruasi

Page 24: Kelompok 10 Modul 3

RPD• Hipertiroid/Hipotiroid• DM• TB• Penyakit Infeksi lainRPK• Kanker tiroidR.OBAT• Riwayat kemoterapiR.Psikososial

• Riwayat radiasi• Riwayat makan• Kebiasaan makan• Olah raga• Kopi dan teh• Rokok• Alkohol

Page 25: Kelompok 10 Modul 3

PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum• Tingkat Kesadaran• Tanda-tanda Vital• Inspeksi• Palpasi• Pemeriksaan KGB

Page 26: Kelompok 10 Modul 3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan serum T3, T4 dan TSH• Pemeriksaan kadar kalsitonin serum• USG • CT Scan • MRI lebih sensitif dari CT Scan tapi waktu lebih

lama• Biopsi

Page 27: Kelompok 10 Modul 3

CA TIROIDDD 1

Page 28: Kelompok 10 Modul 3

DEFINISI

• Karsinoma adalah pertumbuhan baru yang ganas dan terbentuk dari sel-sel epitelial yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya serta menimbulkan metastasis. (Dorland,s Medical Dictionary)

• Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid

Page 29: Kelompok 10 Modul 3

EPIDEMIOLOGI

• Urutan ke-1 untuk keganasan kelenjar endokrin• Urutan ke-9 dari sepuluh keganasan tersering di Indonesia• Wanita > Laki-laki (3:1)• Angka insidensi bervariasi di seluruh dunia : 0,5-10 jiwa

per 100.000 populasi. • ±17.000 kasus baru muncul setiap tahunnya di Amerika

Serikat dan sekitar, 1700 diantaranya mengakibatkan kematian (American Cancer Society)

• 44.670 kasus baru (10.740 laki-laki dan 33.930 perempuan) di Amerika Serikat pada tahun 2010 [Altekruseet al. 2010]

• Insidens kanker tiroid di Indonesia belum ada data pasti

Page 30: Kelompok 10 Modul 3
Page 31: Kelompok 10 Modul 3

ETIOLOGI

• Etiologi pasti belum diketahui.• Faktor resiko yang memungkinkan adalah

- Radiasi- Lingkungan- Hormonal- Genetik

Page 32: Kelompok 10 Modul 3

KLASIFIKASI KARSINOMA TIROID MENURUT WHO 2003

Papiler Folikuler Medular Anaplastik

Epidemiologi 80% kasus 10-20% kasus, sering terjadi di daerah dengan def yodium

5% kasus <5% kasus, terutama di daerah endemik gondok

Usia timbul 30-50 tahun 50-60 tahun 40-50 tahun 70 tahun

Gejala Tumor leher tidak nyeri

Hiperfungsi kelenjar tiroid

Tumor, demam, muka merah, berkeringat

Disfagia, dispnea, disfonia

Prognosis Sangat baik, tingkat survival 10 tahun sampai 95%

Tingkat survival 10 tahun sekita 75-95%

Tingkat survival 20-90%

Survival hanya 6bulan walaupun dengan terapi multimodal yang agresif

Page 33: Kelompok 10 Modul 3

GEJALA KLINIS

• Pembesaran tiroid berupa nodul, tidak nyeri• Suara serak• Disfagia• Dispnea

Page 34: Kelompok 10 Modul 3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• FNA / BAJAH• USG• Sidik tiroid• CT scan dan MRI• Pemeriksaan darah

Page 35: Kelompok 10 Modul 3

STADIUM BERDASARKAN TNM

Page 36: Kelompok 10 Modul 3

PENATALASANAAN

• Operasi• Terapi ablasi iodium radioaktif• Terapi supresi L-tiroksin

Page 37: Kelompok 10 Modul 3

STRUMA NODUSA

Page 38: Kelompok 10 Modul 3

Definisi:

Struma adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tyroid, disebabkan oleh kurangnya diet yodium yang dibutuhkan untuk produksi hormon tyroid. Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak.

Etiologi:Oleh karena ukuran sel bertambah besar atau karena volume jaringan kelenjar dan sekitarnya• Proses radang atau gangguan autoimun (grave’s disease dan tiroiditis hashimoto)• Pembesaran yang di dasari oleh suatu tumor atau neoplasia • Gangguan perkembangan (spt terbentuknya kista atau jaringan tiroid yang tumbuh di dasar lidah• Fisiologis: peningkatan ukuran kelenjar akibat peningkatan kebutuhan hormon tiroid saat pubertas dan selama kehamilan.•Defisiensi iodium: menyebabkan penurunan kadar T4 dan peningkatan stimulasi TSH yang menyebabkan struma difus.•Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.

Page 39: Kelompok 10 Modul 3

Klasifikasi:1. Berdasarkan fisiologisnya:• Eutiroid• Hipotiroid • Hipertiroid

2. Berdasarkan klinisnya :a) Non toksik (eutiroid dan

hipotiroid)• Difusa (endemik goiter)• Nodusa ( neoplasma)b) Toksik (Hipertiroid)• Difus (grave, tirotoksikusis

primer)• Nodusa (tirotoksikosis

sekunder)

3. Berdasarkan morfologinya :a) Struma hyperplastica diffusab) Struma colloides diffusac) Struma nodular

Gejala Klinis ::•Adanya benjolan pada leher depan bagian tengah•Struma dapat membesar tanpa memberikan gejala•Nodul dapat tunggal, tetapi kebanyakan berkembang atau berubah menjadi multinoduler tanpa perubahan fungsi•Intoleransi panas dan keringat berlebihan•Nafsu makan meningkat, penurunan BB, diare•Kecemasan, kelelahan, palpitasi•Oligomenorea•Telapak tangan hangat dan lembab, tremor•Bicara menjadi gagap•Mata membesar

Page 40: Kelompok 10 Modul 3

Pemeriksaan Penunjang:•Laboratorium (kadar TSH, T3 dan T4)•USG (mendeteksi nodul yang kecil)•Radiologi

PenatalaksanaanMedika Mentosa :•Obat antitiroid, Propiltiourasil (PTU) , menurunkan pembentukan hormon tiroid atau menyekat sintesis dan pelepasan tiroksin•Penyekat beta (propanolol) diberikan bersamaan dengan obat antitiroid

Tindakan bedah :•Tiroidektomi subtotal (mengangkat sebagian kelenjar tiroid)•Tiroidektomi total (mengangkat seluruh kelenjar tiroid)

prognosis:•Umumnya membaik jika dilakukan pengobatan

Page 41: Kelompok 10 Modul 3

LIMFOMA MALIGNADD 3

Page 42: Kelompok 10 Modul 3

LIMFOMA MALIGNA

• Definsi : Limfoma adalah kanker yang berasal dari jaringan limfoid yang disebabkan oleh limfosit ganas yang biasanya berkumpul dalam kelenjar getah bening

Berdasarkan gambaran

histologisnyaLimfoma Hodgkin

Limfona non-Hodgkin

(LNH)

Page 43: Kelompok 10 Modul 3

DEFINSI• Limfoma non-

Hodgkina/ klmpk keganasan

primer limfosit yang dapat berasal dari limfosit B, limfosit T dan kadang (amat jarang) berasal dari sel NK yang berada dalam sistem limfe

• Limfoma HodgkinSuatu limfoma maligna dengan adanya sel-sel Reedstern Berg

Page 44: Kelompok 10 Modul 3

EPIDEMIOLOGI

• Indonesia = LNH, penyakit Hodgkin, dan leukemia merupakan urutan ke-6 tersering

• LNH 5x lipat lebih dari penyakit Hodgkin dan merupakan urutan ke-7 diseluruh dunia

• L>P• LNH = rata” untuk semua tipe LNH >50 tahun• Penyakit Hodgkin= 15-34 tahun dan >55 tahun

Page 45: Kelompok 10 Modul 3

ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

• Infeksi (EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, dan Helicobacter pylori)

• Faktor lingkungan & pekerjaan• Imunodefisiensi • Faktor genetik• Diet dan paparan lainnya

Page 46: Kelompok 10 Modul 3

GEJALA KLINIS

• LNH- Limfadenopati

superfisial- Gejala konstitusional- Gangguan orofaring - Anemia, netropenia

dengan infeksi, trombositopenia dengan purpura

- Penyakit abdomen - Organ lain

• Penyakit Hodgkin- Limfodenopati

superfisial- Gejala konstitusional- Splenomegali,

Hepatomegali- Keterlibatan

mediastium , efusi pleura atau obstruksi vena kava superior

- Kulit dan organ” lain

Page 47: Kelompok 10 Modul 3
Page 48: Kelompok 10 Modul 3

KLASIFIKASI LNH

Low grade limfoma

Intermediate-grade limfoma

High grade limfoma

1. Limfositik kecil

1. Sel folikular, besar

1. Sel besar imunoblastik

2. Sel folikular kecil, berbelah

2. Sel kecil berbelah, difus

2. Limfoblastik

3. Sel folikular & campuran sel besar & kecil berbelah

3. Sel campuran, besar & kecil, difus

3. Sel kecil tidak berbelah

4. Sel besar, difus

Page 49: Kelompok 10 Modul 3

KLASIFIKASI HODGKIN

• Limfosit predominan

• Sklerosis nodular• Selularitas

campuran• Sedikit limfosit• Kaya limfosit

Page 50: Kelompok 10 Modul 3

STADIUM LIMFOMA

Page 51: Kelompok 10 Modul 3

PEMERIKSAAN PENUNJANGa. Laboratorium• Rutin- DPL- GDT- Urin lengkap- SGOT, SGPT,LDH, protein

total, albumin,

b. Biopsic. Aspirasi sumsum

tulang dan biopsi sumsum tulang

d. Radiologi- Toraks foto PA dan

lateral- CT scan seluruh

abdomen (atas dan bawah)

- USG abdomen- LimfografiE. Gastroskopi atau foto

saluran cerna tas dengan kontras

Page 52: Kelompok 10 Modul 3

TERAPI

LNH Indolen

•Indolen, Stadium I, Stadium II

1. Iradiasi2. Kemoterapi dengan

terapi radiasi3. Extendend

(regional) iradiasi4. Kemoterapi saja

atau “wait and see” jika terapi radiasi tidak dapat dilakuakan

•Indolen, Stadium II,III,IV

1. Tanpa terapi/ wait and see

2. Rituximab3. Kemoterapi

Kombinasi

Page 53: Kelompok 10 Modul 3

LNH Agresif

• LNH Intermediate/High Grade Terlokalisir, Stadium IA dan IIA dengan keterlibatan ekstranodal (E)

1. (CHOP/CHVmP/BV) dilanjutkan dengan IFRT

• Stadium I,II,III, IV CHOP siklus lengkap

Page 54: Kelompok 10 Modul 3

SIMPULAN

• Pada skenario ini belum dapat dipastikan diagnosis kerjanya apa, karena data yang diberikan sangat minim. Perlu anamnesis, pemeriksaa fisik dan pemeriksaan penunjang untuk membantu dalam menegakkan diagnosis.

Page 55: Kelompok 10 Modul 3

TERIMA KASIH