konsep dasar kesehatan jiwa (modul 1 & 2)

Upload: shintapuspitasari

Post on 27-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    1/13

    .

    Konsep dasar Kesehatan Jiwa(Definisi dan Pengertian Jiwa, Perkembangan Ilmu

    Kesehatan Jiwa, Definisi Sehat jiwa, & Definisi

    Gangguan Jiwa)dr. Manoe Bernd P. SpKJ., MKes

    MODUL 1.

    [01/2014]

    [Modul ini adalah sebagai tambahan belajar Ilmu Kedokteran Jiwa, isinya sebagaian besar dari

    Kaplan & Saddock, Stahl Psychofarmacology. Sehubungan Modul ini hanya merupakan

    tambahan bahan belajar, sehingga sangat penting untuk mempelajari dari bahan-bahan lain]

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    2/13

    2 | P a g e

    Definisi dan Pengertian Jiwa

    I. Definisi dan pengertian Jiwa

    I. 1. Apakah jiwa manusia itu ?

    Menurut kamus besar bahasa indonesia, jiwa adalah bagian yang bukan material

    (immaterial) dari seseorang. Jiwa diyakini mencakup pikiran dan kepribadian dansinonim dengan roh dan akal.

    Menurut Saddock dalam buku ajar psikiatri, dituliskan jiwa adalah komponen

    utama pada manusia yang terdiri dari empat dimensi utama yaitu : Emosi, kognitif,perilaku, dan kemauan. Keseluruhannya saling berintergrasi menentukan seluruh aspek

    kehidupan manusia, sejak lahir hingga akhir masa kehidupannya.

    1. Emosi : adalah suasana perasaan seseorang terhadap stimuli eksternal maupun

    internal2. Kognitif : adalah komponen kecerdasan yang terdiri dari sensasi, persesepsi,

    perhatian, ingatan, asosiasi, pikiran intelektualitas, dan penilaian.

    3. Kemauan : dorongan atau inisiatif dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu

    4.

    Perilaku (behavior) : adalah suatu tindakan atau tingkah laku individu yangmerupakan hasil dari emosi, kognitif, dan kemauan.

    I.2. Dimanakah Jiwa itu ?Jika dibandingkan dengan bidang ilmu kedoteran yang lain, seperti ilmu

    kedokteran jantung, ilmu kedokteran paru, maupun ilmu-ilmu kedokteran lainnya, maka

    ilmu kedoteran jiwa selalu menjadi pertanyaan, jika ilmu-ilmu yang lain dengan jelasdapat dipelajari organ anatominya, bagaimana dengan ilmu kedokteran jiwa ?

    Sesuai dengan definisi jiwa, maka organ yang paling memegang peranan pada

    seluruh aspek jiwa, adalah otak. Seluruh aspek jiwa sangat dipengaruhi olehkeseimbangan neurokimiawi otak, yang berperan untuk perjalanan jaras saraf.

    Otak manusia adalah organ dasar yang memberikan seseorang adanyakemampuan untuk merasakan (sensorik), perilaku, emosi, dan kognitif.

    Otak manusia terdiri dari 1011

    neuron dan diperkirakan terdapat 1012

    sel-sel glial. Secaraumum setiap sel saraf terdiri dari badan sel yang intinya disebut nukleus, dari inti sel

    jaras saraf dihantarkan ke sel-sel saraf lainnya melalui axon, dan hubungan antara satu sel

    saraf dengan sel saraf lainnya disebut sebagai axon termina. Neurotransmiter adalahsenyawa kimiawi yang dilepaskan di axon terminal, dan merupakan mekanisme utama

    untuk terbentuknya komunikasi antara neuron. Senyawa kimiawi inilah yang dipengaruhi

    dengan pemberian obat-obatan dalam pengobatan jiwa (psikofarmaka).

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    3/13

    3 | P a g e

    Gambar2.Pada gambar berikut adalah proses hubungan komunikasi antara sel-sel saraf. 1. Impuls elektrik berjalan dalari satu sel saraf ke selsaraf lainnya dengan hubungan yang dinamakan Synapse. 2. Pada saat impuls elektrik mencapai Axon terminal, akanmengakibatkan pelepasan neurokimiawi (neurotransmiter). Molekul neurokimiawi yang dilepaskan akan ditangkap oleh reseptorsaraf berikutnya.Faktor biologi terjadinya gangguan jiwa, diakibakan gangguan keseimbangan neurokimiawi (neurotransmiter) pada celah synapse.

    I.2.1 Peran neurotransmiter terhadap perilaku.Berbagai neruotransmiter ini berperan sebagai media penyampaian pesan dari satu

    sel saraf ke sel saraf lainnya, masing-masing neurotransmiter memiliki jaras (sirkuit) nya

    masing-masing pada beragam area di otak, dan saling berkomunikasi antara satu daerahdengan daerah lainnya. Komunikasi ini terjadi dengan perasn neurotransmiter. Saat ini

    dikenali sangat banyak jenis neurotransmiter, seperti serotonin, dompamin, dan dopamine.

    Gambar1.Pada gambar berikut nampak selsaraf yang terdiri dari badan sel,didalam badan sel terdapat inti selyang menghasilkan cairanneurokimiawi (neurotransmitter),Setiap stimulus saraf diterima oleh

    dendrit, kemudian dilanjutkan keaxon, perjalanan stimulus sarafakan dipercepat hantarannya olehselubung Myeline, hinggamencapai ujung sel saraf (axonterminal), yang kemudian akandilanjutkan ke sel saraf berikutnya.Inilah yg disebut komunikasi antarasel saraf dengan peranneurotransmiter

    11

    22

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    4/13

    4 | P a g e

    I.2.1.1 Neurotransmiter serotonin.Serotonin adalah neurotransmiter yang dihasilkan di batang otak. Neurotransmiter

    ini memiliki beragam fungsi yang sangat penting, seperti ; mengatur siklus tidur,berperan pada mempengaruhi emosi. Obat-obatan yang digunakan saat ini, sangat banya

    yang berperan dalam mempengaruhi neurotransmiter serotonin. Saat ini neurotransmiter

    Serotonin diyakini berperan dalam terjadinya gangguan depresi, skizofrenia, sertaberagam gangguan jiwa lainnya.

    I.2.1.2 Neurotransmiter Dopamin.Dopamin adalah neurotransmiter yang tersebar secara luas di otak. Dopamin

    memiliki beragam peran yang sangat penting, diantaranya adalah ; motivasi danpeningkatan aktivitas, sebagai contoh pada orang yang menggunakan cocaine atau

    amphetamine akan nampak sangat aktif, melompat-lompat, banyak bergerak, semua hal

    ini diyakini akibat peran dari dopamin. Dopamin juga diyakini berperan dalam

    memperngaruhi kognitif yang didapatkan pada lobus frontalis, selain itu ia juga berperandalam pengambilan keputusan. Saat ini Dopamin juga diketahui berperan pada sistem

    kepuasan di Otak, oleh karena itu obat-obatan yang sangat mempengaruhi dopamin

    seringkali disalahgunakan.I.2.1.3 Neurotransmiter Norepinefrin.Norepinefrine adalah neurotransmiter yang berperan meningkatkan rasa

    semangat atau gairah. Neirotransmiter ini dilhasilkan oleh bagian otak yang disebut locus

    coreleus.Jika kadar norepinefrin meningkat, maka akan didapatkan tanda-tanda sebagaiberikut ; denyut nadi meningkat, peningkatan frekwensi nafas, serta peningkatan tonus

    otot. Pelepasan neurotransmiter norepinefrin terutama terjadi saat seseorang merasakan

    kecemasan atau panik.

    Lobus FrontalisPeran dalam sistemkognisis danpengambilankeputusan

    Lobus ParietalSistem informasisensorik dari tubuh

    LobusOccipitalPenglihatan

    Lobus OccipitalEmosi, Memori,Pendengarandan berbahas

    Gambar3.Area-area di Otak berdasarkanfungsinya.

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    5/13

    5 | P a g e

    I.2.1 Proses Kognisi, reaksi emosi dan perilaku dalam otakSeluruh keadaan diluar tubuh dan dalam tubuh kita menawarkan suatu informasi

    yang sangat luas tanpa batas. Dari Informasi yang sangat banyak ini, sistem sensoriumharus mampu mendeteksi dan memilah stimulus. Sistem sensorium harus mampu

    mendeteksi dan menentukan stimulus yang diterima merupakan informasi yang relevan,

    oleh karena itu sistem sensorium memliki kemampuan untuk melakukan penyaringandiseluruh tingkatan.Awalnya, sistem sensorium merubah stiumulus ekternal pada impuls-impuls neuronal,

    setelah itu iya akan memilah informasi-informasi yang penting, dan membuang

    informasi-informasi yang tidak penting.

    Gambar3.Pada gambar berikut adalah proses masuknya inforrmasi (stimulus external) melalui berbagai panca indera kita (Lihat, cium, dengar,kecap, raba). Seluruh Stiimulus yang diterima disaring di otak, hal-ha yang tidak dibutuhkan akan disingkirkan, sementara yangpenting akan di simpan dalam memori (short term memori/ memori jangka pendek) informasi ini akan diperkuat (rehearsed)sehingga menetap untuk jangka waktu tertentu di memori jangka pendek. Setelah itu informasi dari memori jangka pendek akandisaring kembali, memori2x yang tidak terlalu penting/ berkesan akan dilupakan, sementara yang penting akan disimpan di Memorijangka panjang (long term memori).

    Setiap informasi dari stimulus ekternal akan diberikan muatan-muatan emosi yangberasal dari pengalaman-pengalaman hidup setiap individu sepanjang keehidupannya.

    Contoh :saat kita bertemu dengan seseorang, kita merasa dekat karena wajahnya mirip

    dengan seseorang yang dekat dengan kita, misalnya kakak atau ibu.

    Kita mengetahui rasa asin, manis, pahit, karena kita pernah merasakannya padapengalaman sebelumnya.

    Dapat disimpulkan seluruh pemahaman, perilaku, emosi, kecerdasan, pada masa

    kini, sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar dari masa lalu, yang ditentukan oleh

    lingkungan.Berikut adalah urutan setiap stimulus yang diterima dari setiap kejadian disekitar

    kita, hingga terbentuknya suatu perilaku.

    33

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    6/13

    6 | P a g e

    Bagan1.Pada bagan diatas nampak dari kejadian atau peristiwa apapun, maka akan ditangkap oileh panca indera kita ( Stimulus Sensorik),stimulus sensorik akan disaring yang sitmulus yang diperlukan dipersepsikan, dilakukan pengolahan Pikiran, dan ditentukanreaksi yang akan dilakukan dan diberikan muatan emosi hingga akhirnya terbentuklah Perilaku tertentu berdasarkan Kejadianyang ada.

    I.3 Konsep Biopsikososial dan Gangguan Jiwa.Konsep Biopsikososial merupakan Konsep yang diperkenalkan oleh George

    Engel, untuk menggantikan konsep Biomedik. Konsep biomedik adalah konsep yang

    memandang kesehatan hanya dari sisi biologis dan medik saja, semerntara itu konsep

    Biopsikososial adalah suatu konsep yang melibatkan interaksi antara biologis, psikologis,dan sosial dalam memahami proses penyakit dan menadi sakitnya seseorang dengan

    memandang pikiran dan tubuh sebagai suatu kesatuan. Pendekatan tersebut membawa

    pengertian kondisi sakit bukan saja dari segi medis, tetapi juga dari segi psikologis yang

    dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Konsep biopsikososial memberikan suatu gambaran yang menyeluruh tentang

    munculnya suatu kondisi sakit yang dihubungkan dengan faktor lingkungan dan stres

    yang terkait didalamnya. Kondisi lingkungan dalam hal ini, dukunga sosial, dapatmemberikan perbaikan kondisi sakit seseorang. Kondisi kesehatan jiwa seseorang dapat

    dilihat sebagai suatu keadaan yang melibatkan faktor biologis, psikologis, dan sosial

    orang tersebut.

    Secara biologis gangguan kesehatan jiwa seseorang dapat diakibatkan karenagangguan keseimbangan hormon dan neurotransmiter di otak.

    Secara psikologis, gangguan kesehatan jiwa seseorang diakibatkan mekanisme adaptasi

    psikis individu yang tidak berfungsi baik. Sementara itu secara sosial, gangguankesehatan jiwa dapat dipicu oleh lingkungan yang tidak nyaman, penuh dengan tekanan

    dan ketakutan.

    Ketiga faktor diatas akan berperan secara sinergis dalam terjadinya gangguan jiwa

    seseorang. Dengan mengetahui kondisi tersebut, maka penatalaksanaan gangguankesehatan jiwa juga melibatkan ketiga faktor tersebut. Biologis dengan menggunakan

    obat-obatan, psikologis dengan menggunakan psikoterapi, sosial dengan menggunakan

    dukungan atau modifikasi sosial.

    KKKeeejjjaaadddiiiaaannn SSSttt iiimmmuuullluuusssSSSeeennnsssooorrr iiikkk PPPeeerrrssseeepppsssiii

    PPPiiikkkiiirrraaannnRRReeeaaakkksssiiiEEEmmmooosssiii

    PPPeeerrr iii lllaaakkkuuu

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    7/13

    7 | P a g e

    Bagan2.Memperlihatkan Gangguan Jiwa terjadi akibat adalanya keterkaitan antara faktor biologis, psikologis, dan Lingkungan yang salingmempengaruhi.

    I.4 Perkembangan Ilmu Kesehatan JiwaPada masa sebelum masehi, orang telah mengenali gangguan jiwa, namun

    demikian gangguan jiwa masih dianggap diakibatkan oleh Roh Jahat. Pada masa itu dinegara Mesir dan Asia Timur, diyakini perubahan perilaku terjadi akibat kekuatan magis

    (Demonologic). Pada masa Yunani Roma, Hipocrates mengutarakan teorinya setiapindividu terdiri atas psyche dan soma (Jiwa dan Tubuh). Hipocrates mengungkapkan jika

    otak adalah dasar dari kehidupan, dan manusia terbagi menjadi 4 golongan sifat

    berdasarkan warna cairan empedunya.

    Pada tahun 130 200 setelah masehi, Gallen mendefinisikan emosi manusiaberdasarkan 4 golongan yaitu; panas, dingin, kering, dan lembab. Pada masaReinesance,

    kebudayaan Roma dan Yunani runtuh, pada masa ini perkembangan ilmu jiwa kembali

    mengalami masa kegelapan dengan kembali ke masa pemahaman Demonologi, padamasa ini sangat banyak pasien dengan gangguan jiwa meninggal akibat tuduhan

    kerasukan setan atau diguna-gunai. Pada masa ini juga banyak orang meninggal akibat

    dituduh sebagai penyihir.Pada abad ke 18 perkembangan kesehatan jiwa sudah semakin modern. Pada abad

    ini otak mulai dikenali bagian-bagiannya, sehingga penatalaksanaan pasien menjadi lebih

    rasional, dan pennggunaan cara-cara kekerasan mulai berkurang.Pada masa Modern, tahun 1745 -1826 Phillipe Pinel membebaskan pasien dari

    belenggu rantai, dan menekankan pentingnya peranan perawat dan terapi kerja. Pada

    masa yang sama, Benyamin Rush (bapak Psikiatri AS) semakin mengembangkan terapi

    yang rasional pada pasien-pasien gangguan jiwa di Amerika Serikat. Selain itu EmilKraeplin mengenalkan klasifikasi baru gangguan jiwa, ia mengenalkan konsep penyebab

    gangguan jiwa yang bersifat Endogen (dari diri pasien) dan dari Eksogen (faktor

    lingkungan)

    I.4.2 Perkembangan Perawatan Jiwa Di Indonesia.Pada masa kolonial sebelum adanya rumah sakit jiwa, maka pasien ditampung di

    rumah sakit umum. Tahun 1862 pernah dilakukan sensus kesehatan jiwa dan didapatkan600 penderita gangguan jiwa di jawa dan madura, serta 200 penderita diluar daerah

    Biologis :Keseimbangan hormonaldan neurotransmitter

    Lingkungan :Dukungan lingkunganModifikasi lingkungan

    Psikologis :Kemampuan mekanismeadaptasi menghadapimasalah

    JI

    WA

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    8/13

    8 | P a g e

    tersebut. Pada tahun 1882 mulai didirikan Rumah Sakit Jiwa Bogor, tahun 1902 mulai

    didirikan Rumah Sakit Jiwa Lawang, tahun 1923 didirikan rumah sakit jiwa Magelang,

    dan pada tahun 1927 didirikan Rumah Sakit Jiwa Sabang.Tahun 1800 an, perawatan pasien gangguan jiwa masih bersifat isolasi dan

    penjagaan, pada masa ini gangguan jiwa masih sangat mengalami stigma dan keluarga

    cenderung menjauhkan diri dari pasien.Tahun 1910 mulai coba dikembangangkan menghindari perawatan denganpenjagaan ketat dan pengikatan, dan dimulai dengan terapi kerja, seperti menggarap

    lahan pertanian, namun setelah mengalami pendudukan jepang upaya kesehatan jiwa

    kembali terhambat.Setelah Proklamasi kemerdekaan pada tahun 1947 Pemerintah membentuk

    Jawatan Urusan Penyakit Jiwa, namun belum dapat bekerja dengan baik. Pada tahun

    1950 pemerintah mengalihkan Jawatan Urusan Penyakit Jiwa dibawah Departemen

    Kesehatan. Tahun 1966 mulai diberlakukan undang-undang kesehatan jiwa no. 3 tahun1966, dan ditetapkan adanya Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa

    dengan instansi diluar bidang kesehatan.

    Tahun 1975 diterbitakan Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan GangguanJiwa Satu. Pada tahun 1970 an, pihak-pihan non pemerintah mulai memikirkan masalah

    kesehatan jiwa, selain itu Ilmu Kedokteran Jiwa semakin berkembang, mulai didapatkan

    sub spesialisasi kesehatan jiwa seperti Psikiatri Komunitas, Emergensi Psikiatri, Psikiatri

    Forensik, dan Psikiatri Geriatri (bagi lansia)Saat ini dikembangkan Program Kesehatan Jiwa nasional yang terbagi dalam 3

    sub program yang terpusat pada masyarakat, yaitu perbaikan pelayanan kesehatan jiwa,

    pengembangan sistem, dan penyelenggaraan komunitas sehat jiwa.Di Indonesia, semakin meningkat jumlah gangguan jiwa, hal ini diakibatkan ;

    permasalahan ekonomi dunia yang mengakibatkan peningkatan beban hidup setiap

    individu. Dengan perkembangan teknologi dan sistem pendidikan saat ini semakin

    meningkatkan kasus-kasus neurosis pada anak dan remaja. Segala perubahan yangbersifat sangat cepat baik bidang sosioekonomi, situasi politik yang tidak menentu

    mengakibatkan semakin tingginya pengangguran, dan kemiskinan yang semakin

    mendorong tingginya angka gangguan jiwa. Beragam gangguan jiwa yang umum terjadisesuai dengan perkembangan masa saat ini adalah : Psikotik gelandangan, Masalah anak

    jalanan, kenakalan remaja, penyalahgunaan zat, pelecehan dan penyimpangan seksual,

    kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dalam masyarakat, stres pasca trauma,pengungsian, dan masalah pada lanjut usia. Sesuai perkembangan gangguan jiwa yang

    semakin kompleks maka peran perawatan jiwa saat ini perlu dikembangkan sebagai

    berikut :

    1. Perubahan sistem perawatan dari perawtan di rumah sakit, menjadi bentukperawatan berdasarkan komunitas, yang lebih menekankan aspek preventif dan

    promotif.

    2. Tidak hanya fokus pada mengobati gejala gangguan jiwa, namun lebih pada

    peningkatan kualitas hidup pasien.3. Tenaga kesehatan perlu memiliki standart global dengan meniitikberatkan

    profesionalisme dan spesifikasi keahlian.

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    9/13

    9 | P a g e

    I.4. Definisi sehat, sehat jiwa, dan gangguan jiwaSesuai Undang-undang RI no 23 tahun 1992 pasal 1 mendefinisikan Keadaan

    Sehat adalah suatu keadaan individu yang bersifat Sejahtera baik Jiwa, Fisik, dan Sosial,sehingga mampu produktif baik secara sosial maupun ekonomi. Hal in sinergis dengan

    definisi sehat sesuai WHO.

    Report of the general surgeon dalam Kaplan & Sadock, mendefinisikan SehatJiwa adalah suatu keadaan fungsi mental yang terdiri dari perilaku, pikiran, dan emosiyang berfungsi baik sehingga individu dapat produktif, mampu membentuk hubungan

    yang memuaskan dengan lingkungan disekitarnya, serta mampu beradaptasi serta mempu

    menghadapi tantangan. Offer dan Sabshin mendefinisikan Sehat Jiwa sesuai definisidiatas, namun ditambahkan keterlibatan peran lingkungan dan budaya yang menunjang

    sehat jiwa.

    Gangguan jiwa adalah suatu kelompok gejala atau perilaku yang ditemukan

    secara klinis, disertai dengan penderitaan yang diakibatkan oleh gejala tersebut terhadappasien maupun lingkungannya, dan mengakibatkan terganggunya fungsi pasien.

    Didapatkan 3 pedoman klasifikasi gangguan jiwa, yaitu ;

    International Classification of Diseases (ICD-10), Classification of Mental andBehavioural Disorders.

    Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders4th ed (DSM IV)

    Pedoman Penggolongan dan Diagnosuis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ

    III).Secara umum gangguan jiwa terbagi menjadi 2 golongan besar, yaitu gangguan psikotik,

    dan non psikotik.

    1. Gangguan psikotik ditandai : ketidak mampuan membedakan khayalan danKenyataan, tidak mampu membedakan pemikiran Abstrak dan Konkrit,

    didapatkan cara berpikir, bicara, tingkah laku aneh dan sulit dimengerti, serta

    adanya wawasan diri (kesadaran diri) yang buruk.

    2. Gangguan non psikotik, memiliki ciri : Daya nilai diri relatif baik, Kepribadiantidak berubah, Bicara dan tingkah laku sesuai nilai masyarakat, yang terganggu :

    emosi & pikiran, serta wawasan diri relatif baik.

    =======================Akhir Modul 1==========================

    No Health without Mental Health

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    10/13

    10 | P a g e

    Materi : Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

    Sub materi : Arti gejala-gejala gangguan jiwa

    Pembagian gejala-gejala gangguan jiwa

    Gejala gangguan kognisi

    Gejala gangguan volisi

    Gejala gangguan Emosi

    2.1. Gejala-gejala gangguan jiwa.Tubuh memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan melakukan perlawanan jika

    terpapar kuman penyakit. Saat terpapar kuman penyakit, maka tubuh kita akan beresponmelalui daya tahan tubuh (sel darah putih, dan lainnya), saat daya tahan tubuh kita tidak

    mampu bertahan baik, maka akan timbul gejala-gejala fisik yang dapat dirasakan, seperti

    demam, nyeri otot, batuk, pilek atau lainnya.

    Demikian pula dengan jiwa. Jiwa memiliki sistem pertahanan yang disebutsebagai mekanisme pertahanan jiwa. Saat seseorang menghadapi sressor, maka

    mekanisme pertahanan jiwa akan berkerja, jika mekanisme pertahanan jiwa tidak mampu

    mengatasi stressor yang ada, maka akan muncul gejala-gejala gangguan jiwa.Mekanisme pertahanan jiwa adalah beragam cara yang dilakukan oleh jiwa kita untuk

    menjaga jiwa terasa nyaman. Beragam bentuk mekanisme pertahanan jiwa diantaranya

    adalah :

    a. Represi Adalah suatu kemampuan menekan kejadian-kejadian yangmengecewakan ke memori asadar.

    Contoh : Saat X berjalan ke kampus ia diserempet oleh motor, ia terjatuh

    namun tidak terluka. Ia sempat merasa sangat kesal, namun ia tidakmelakukan apapun, setelah tiba di Kampus, ia mengikuti kuliah dan tidak

    ingat samasekali kejadian ia terserempet motor tadi pagi.

    Kemampuan pikiran untuk menekan kejadian mengecewakan seperti contoh

    diatas, disebut Represi.b. Displacement Adalah suatu kemampuan pikiran memindahkan sejumlah

    energi dari objek yang sesungguhnya pada simbol-simbol objek tertentu.

    Contoh : X marah kepada temannya, saat pertengkaran tersebut ia punmemukul tembok

    Dari contoh diatas, kemarahan X yang ingin memukul temannya,

    disimbollisasikan dengan memukul tembok.c. Fantasi kemampuan penggambaran jiwa terhadap rangkaian peristiwa yang

    mengecewakan untuk mencari penyelesaian terhadap konflik.

    Contoh : X sangat menginginkan memiliki sepeda, namun karena

    keterbatasan kemampuan ekonomi, ayah X tidak dapat mengabulkankeinginan X, Sejak saat itu X nampak sering melamun menghayalkan jika

    dirinya memiliki motor.

    X tanpa sadar menghayalkan motor yang sangat diinginkannya sebagai

    pemecahan masalah yang dihadapinya.Selain contoh diatas, sangat banyak jenis mekanisme pertahanan mental lainnya yang

    merupakan cara jiwa dalam menghadapi stressor, jika cara-cara yang digunakan ini tidak

    efektif, maka akan nampak gejala-gejala gangguan jiwa, sebagai berikut :Berdasarkan asalnya, gangguan jiwa terbagi menjadi :

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    11/13

    11 | P a g e

    1. Gejala organogenik

    Gejala gangguan jiwa yang muncul akibat gangguan organ tertentu.

    Contoh: Perdarahan Intrakranial, demam berdarah, malaria cerebral, demamtyphoid, dan lainnya.

    2. Gejala Psikogenik

    Gejala gangguan jiwa yang timbul akibat gangguan psikologis yang berat yangmengakibatkan gangguan keseimbangan kimiawi diotak dan memunculkangejala-gejala gangguan jiwa.

    Berdasarkan jenisnya, gangguan jiwa terbagi menjadi 3 kelompok besar :1. Gejala gangguan kognisi

    2. Gejala gnagguan volisi / konasi

    3. Gejala gangguan emosi

    1. Gangguan kognisiKognisi terbagi menjadi :

    1.

    Sensasi & Persepsi2.

    Perhatian

    3. Ingatan

    4. Pertimbangan

    5. Pikiran6. Kesadaran

    Satu persatu akan dibahas sebagai berikut :

    1. Gangguan persepsiPersepsi adalah pemindahan stimulasi fisik menajdi informasi psikologis

    sesuai penginderaan.

    Terdiri dari 2 jenis gangguan utama :

    a. IlusiPersepsi yang salah terhadap stimulasi eksternal

    b. Halusinasi

    Persepsi yang salah tanpa didapatkan stimulasi eksternal.Halusinai terdiri atas beragam jenis yaitu sebagai berikut :

    Gangguan persepsi Penjelasan

    1. Halusinasi Persepsi palsu, rangsang dari luar [x] ada

    H. Hipnagogik Persepsi palsu yg terjadi saat akan tdr

    H. Hipnopompik Persepsi palsu yg terjadi saat bgn tdr

    H. Auditoris

    H. Visual

    H. Cium

    H. Kecap

    H. Raba

    H. Somatik/kenestetik Sensasi palsu bahwa sesuatu hal terjadi di dlm/thdp tubuh

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    12/13

    12 | P a g e

    2. Gangguan perhatian

    Perhatian adalah kemampuan untuk mempertahankan perhatian pada 1 aktivitas

    atau kemampuan berkonsentrasi.Terdiri atas :

    Gangguan Atensi (perhatian) Penjelasan

    1.

    Distraktibilias Ketidakmampuan memusatkan atensi

    1.Inatensi Selekif Hambatan pada hal yg menimbulkan kecemasan

    1.Hipervigilensi Atensi & pemusatan yg berlebihan pada semua simuli internal & eksternal

    Merupakan sekunderdr keadaan delusional/paranoid

    1.Trance (keadaan tidak

    sadarkan diri)

    Atensi yg terpusat & kesadaran yg berubah

    Terlihat pada hipnosis, gangguan disosiasi,pengalaman religius yg luar

    biasa

    3. Gangguan ingatan

    Gangguan daya ingat Penjelasan

    1. Amnesia Tidak mampu mengingat pengalaman masa lalu

    Anterograd Amnesia kejadian yg terjadi sesudah wkt tertentu

    petinju

    Retrograd Amnesia yg terjadi sbelum waktu tertentu lupa kejadian

    sblm terjadi kecelakaan

    2.

    Paramnesia Pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan

    Konfabulasi Secara [x] sadar mengisi kekosongan memori dg cerita yg

    [x] sesuai dg kenyataan

    De ja vu Sensasi ilusi situasi baru dianggap pengulangan ingatan

    sebelumnya

    4. Gangguan proses berpikir

    Pikiran adalah aliran gagasan, simbol, & asosiasi yg diarahkan oleh tujuan dimulai oleh

    suatu masalah / tugas & mengarah pada kesimpulan yg berorientasi kenyataan.

    Gangguan bentuk pikiran :Bentuk pikiran autistik : ditandai oleh ketidakmampuan membedakan hayalan dan

    kenyataan. Pikiran ini didominasi oleh waham dan halusinasi.

    Gangguan isi pikiran : konten pikiran

    Waham : Keyakinan palsu didasarkan pada kesimpulan yg salah tentang kenyataaneksternal (bertentangan) dan tidak dapat dipatahkan (disanggah)

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr

  • 7/25/2019 Konsep Dasar Kesehatan Jiwa (Modul 1 & 2)

    13/13

    13 | P a g e

    Waham kacau / bizzare Keyakinan palsu yg aneh, mustahil

    Waham nihilistik Yakin jika sudah kiamat, dunia sudah

    berakhir.

    Waham somatik Keyakinan palsu menyangkut fungsi

    tubuh ps

    Waham paranoid Didominasi pikiran curiga

    Waham presekutorik Yakin sedang dekejar atau dibuntuti

    Waham kebesaran Yakin dirinya sangat penting, dan hebat.

    5. Gangguan Kesadaran

    Terdiri dari 2 macam, adanya kesardaran kualitatif, dan kesadaran kwantitatif.Kuwantitatif adalah dilakukan pengukuran terhadap tingkat kesadaran.

    Kuantitatif adalah pengelompokan gangguan tingkat kesadaran, terdiri dari :

    Confuse, stupor, dellirium, trance.

    2. Gangguan Volisi

    Adalah gejala-gejala motorik atau kemampuan gerak yang didasari gangguan psikologis.Terdiri dari :

    Abulia : lamban bergerak, tidak nampak inisiatif.

    Hiperaktivitas : aktivitas yang meningkat

    Stereotipi : gerakan-gerakan berulangNegativisme : Tingkahlaku menentang

    Compulsive : perilaku berulang yang terdorong oleh pengulangan pikiran

    3. Gangguan Afek dan Mood (Emosi)Afek adalah nada perasaan yang dirasakan oleh seseorang, menyertai pikiran.

    Mood adalah nada perasaan yang nampak, dan dapat dinilai oleh lingkungan.

    Contoh gangguan afek :Afek tumpul : tidak menampakan emosi

    Afek Apatis : tidak bersemangat

    Afek depresi : didominasi oleh rasa putus asa, pesimistik.Afek cemas : didominasi oleh rasa cemas dan kuatir.

    ========================akhir modul 2=============================

    ile was converted using http://www.convertapi.com Please purchase credits to remove this text http://www.convertapi.com/pr