konsep dasar plasenta previa

7/24/2019 Konsep Dasar Plasenta Previa

1/18

I. Konsep Dasar Plasenta Previa

1. Pengertian

Plasenta merupakan bagian dari kehamilan yang penting, mempunyai

bentuk bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan

beratnya 500 gram. Plasenta merupakan organ yang sangat aktif dan

memiliki mekanisme khusus untuk menunjang pertumbuhan dan ketahanan

hidup janin. al ini termasuk pertukaran gas yang efisien, transport aktif !at"

!at energi, toleransi imunologis terhadap imunitas ibu pada alograft dan

akuisisi janin. #elihat pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi

kelainan pada plasenta akan menyebabkan kelainan pada janin ataupun

mengganggu proses persalinan. $alah satu kelainan pada plasenta adalah

kelainan implantasi atau disebut dengan plasenta pre%ia anuaba, 2005'.

Plasenta pre%ia adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada

segmen ba(ah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh

pembukaan jalan lahir.

Plasenta pre%ia adalah plasenta yang ada didepan jalan lahir &prae ) di

depan * %ias ) jalan'. +adi yang dimaksud plasenta pre%ia ialah keadaan

dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen

ba(ah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan

lahir &ostium uteri internal' dan oleh karenanya bagian terendah sering kali

terkendala memasuki Pintu tas Panggul &PP' atau menimbulkan kelainan

janin dalam rahim. Pada keadaan normal plasenta umumnya terletak di

korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus uteri

&Pra(irohardjo, 200-'.

2. Etiologi

Penyebab plasenta pre%ia belum diketahui secara pasti, namun ada

beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta pre%ia,

antara lain

/mur

anyaknya jumlah kehamilan dan persalinan &paritas'

ipoplasia endometrium

orpus luteum bereaksi lambat

umor"tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium


2/18

ndometrium cacat, seksio cesarea, kuretase, dan manual plasenta

ehamilan kembar

4i(ayat plasenta pre%ia sebelumnya ochtar, 2002'.

3. Klasifikasi

a. #enurut e $noo

lasifikasi plasenta pre%ia menurut e $noo dalam #ochtar &2002',

berdasarkan pembukaan 6"5 cm dibagi menjadi dua, yaitu

1' Plasenta pre%ia sentralis &totalis', bila pada pembukaan 6"5 cm

teraba plasenta menutupi seluruh ostium.

2' Plasenta pre%ia lateralis, bila pada pembukaan 6"5 cm sebagian

pembukaan ditutupi oleh plasenta, dapat dibagi menjadi

Plasenta pre%ia lateralis posterior, bila sebagian menutupi

ostium bagian belakang.

Plasenta pre%ia lateralis anterior, bila sebagian menutupi

ostium bagian depan

Plasenta pre%ia lateralis marginalis, bila sebagian kecil

atau hanya pinggir ostium yang ditutupi plasenta.

b. #enurut ro(ne

lasifikasi plasenta pre%ia menurut ro(ne dalam #ochtar &2002' yaitu

1' ingkat 1 )Lateral plasenta previa

Pinggir ba(ah plasenta berinsersi sampai ke segmen ba(ah

rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan.

2' ingkat 2 )Marginal plasentapre%ia.

Plasenta mencapai pinggir pembukaan 3.

3' ingkat 3 ) Complete plasenta previa

Plasenta menutupi ostium (aktu tertutup, dan tidak menutupi bila

pembukaan hampir lengkap.

6' ingkat 6 ) Central plasenta previa

Plasenta menutupi seluruhnya pada pembukaan hampir lengkap

$ecara umum plasenta pre%ia dapat dibagi menjadi empat, yaitu

1) Plasenta pre%ia totalis, yaitu apabila jaringan plasenta menutupi

seluruh ostium uteri internum.


3/18

2) Plasenta pre%ia parsialis, yaitu apabila jaringan plasenta menutupi

sebagian ostium uteri internum.

3) Plasenta pre%ia marginalis, yaitu plasenta yang tepinya terletak pada

pinggir ostium uteri internum.

4) Plasenta pre%ia letak rendah, yaitu apabila jaringan plasenta berada

kira"kira 3"6 cm di atas ostium uteri internum, pada pemeriksaan

dalam tidak teraba &Pra(irohardjo, 200-'.

7ambar 2.1 8mplantasi plasenta normal 7ambar 2.2 Plasenta pre%ia letak rendah

7ambar 2.3Plasenta pre%ia parsialis 7ambar 2.6 Plasenta pre%ia totalis

4. Tanda dan Gejala

7ambaran klinik plasenta pre%ia adalah sebagai berikut

Perdarahan per%aginam


4/18

arah ber(arna merah terang pada umur kehamilan trimester kedua

atau a(al trimester ketiga merupakan tanda utama plasenta pre%ia.

Perdarahan pertama biasanya tidak banyak sehingga tidak akan

berakibat fatal, tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu lebih

banyak dari perdarahan sebelumnya.

anpa alasan dan tanpa nyeri

ejadian yang paling khas pada plasenta pre%ia adalah perdarahan

tanpa nyeri yang biasanya baru terlihat setelah kehamilan mendekati

akhir trimester kedua atau sesudahnya.

Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang,

perdarahan yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah banyak

dengan (aktu yang singkat, dapat menimbulkan anemia sampai syok.

Pada janin, turunnya bagian terba(ah janin ke dalam Pintu tas

panggul &PP' akan terhalang, tidak jarang terjadi kelainan letak janin

dalam rahim, dan dapat menimbulkan aspiksia sampai kematian janin

dalam rahim anuaba, 2005'.

5. Patofisiologi

Plasenta pre%ia terjadi akibat gangguan implantasi karena

%askularisasi endometrium yang abnormal yang terkait dengan atropi dan

scaring akibat trauma atau inflamasi. al ini menyebabkan implantasi

embrio pada segmen ba(ah rahim. Perumbuhan plasenta menyebabkan

plasenta menutupi cer%ix. 9ormalnya plasenta berimplantasi di fundus uteri

dan aliran darah di fundus lebih baik dari segmen ba(ah uterus. danya

implantasi abnormal dapat diakibatkan jaringan parut : skar pada uterus dan

kerusakan pada uterus. ;askularisasi yang berkurang atau perubahan atropipada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta

pre%ia, dimana plasenta yang letaknya normal akan memperluas

permukaannya sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan

jalan lahir.

6. Peeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan darah hemoglobin, hematokrit

Pemeriksaan ultra sonografi, dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan

plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap ostium


5/18

Pemeriksaan inspekkulo secara hati"hati dan benar, dapat

menentukansumberperdarahan dari karnalis ser%isis atau sumber lain

&ser%isitis, polip,keganasan, laserasi:troma'

!. Penatalaksanaan "edisPenatalaksanaan tergantung dari jumlah perdarahan uterus abnormal,

apakah janin sudah %iabel atau belum untuk hidup diluar uterus, besarnya

plasenta yang menutupi ser%iks, posisi janin di dalam rahim, dan paritas.

Pada kehamilan a(al, transfusi dapat diberikan untuk menggantikan

kehilangan darah ibu.


6/18

janin matur

janin mati atau menderita anomali atau keadaan yang

mengurangi kelangsungan hidupnya &misalnya anensefali'

pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapiaktif tanpa memandang maturitas janin.

b. +ika terdapat plasenta letak rendah dan perdarahan yang terjadi

sangat sedikit, persalinan per %aginam masih mungkin

dilaksanakan. +ika tidak, tindakan melahirkan dengan seksio

sesaria.

c. Pemilihan cara persalinan tergantung dari derajat plasenta pre%ia,

paritas, dan banyaknya perdarahan. Persalinan per %aginam dapat

dilakukan pada multigra%ida dengan plasenta letak rendah, plasenta

pre%ia marginalis, atau plasenta pre%ia parsialis pada pembukaan

lebih dari 5 cm yang dapat ditanggulangi dengan pemecahan

selaput ketuban. Persalinan per %aginam bertujuan agar bagian

terba(ah janin menekan plasenta dan bagian plasenta yang

berdarah selama persalinan berlangsung, sehingga perdarahan

berhenti. pabila pemecahan selaput ketuban tidak berhasil, dapat

dilakukan cara lain dengan pemasangan cunam Willettdan

%ersiBraxton Hicks.

d. +ika persalinan dengan seksio sesaria dan terjadi perdarahan dari

tempat plasenta

jahit tempat perdarahan

pasang infus oksitosin 10 8/ dalam 500 ml cairan intra%ena

&9aAl atau 4B' dengan kecepatan =0 tetes per menit

e. +ika perdarahan terjadi pasca persalinan, segera lakukan

penanganan yang sesuai &ligasi arteri atau histerektomi'

II. Konsep #s$%an Kepera&atan Plasenta Previa

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data

1' namnesa

a' 8dentitas klien ata diri klien meliputi nama, umur,

pekerjaan, pendidikan, alamat, medicalrecord dll.

b' eluhan utama 7ejala pertama* perdarahan pada

kehamilan setelah 2- minggu:trimester 888.

$ifat perdarahan* tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang

$ebab perdarahan* placenta dan pembuluh darah yang

robek* terbentuknya $4, terbukanya osteum:

manspulasi intra%aginal:rectal.


7/18

$edikit banyaknya perdarahan* tergantung besar atau

kecilnya robekan pembuluh darah dan placenta.

c' 8nspeksi

apat dilihat perdarahan per%aginam banyak atausedikit.

+ika perdarahan lebih banyak* ibu tampak anemia.

d' Palpasi abdomen

+anin sering belum cukup bulan* >/ masih rendah.

$ering dijumpai kesalahan letak

agian terba(ah janin belum turun, apabila letak

kepala biasanya kepala masih goyang:floating

2' 4i(ayat esehatan

a' 4i(ayat


8/18

ondisi kronis seperti dibetes melitus, hipertensi, dan

penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan.


9/18

&11' $ystem musculoskeletal

Persendian tulang pinggul yang mengendur

7aya berjalan yang canggung

erjadi pemisahan otot rectum abdominalis

dinamakan dengan diastasis rectal

b' husus

&1' inggi fundus uteri

&2' Posisi dan persentasi janin

&3' Panggul dan janin lahir

&6' enyut jantung janin

2. Diagnosa Kepera&atan

Penurunan cardiac out put berhubungan dengan perdarahan dalam

jumlah yang besar.

nsietas yang berhubungan dengan perdarahan kurangnya pengetahuan

mengenai efek perdarahan dan menejemennya.

4esiko tinggi cedera &janin' b:d ipoksia jaringan : organ, profil darah

abnormal, kerusakan system imun.

3. Peren'anaan

(o Diagnosa

Kepera&atan

T$j$an)Kriteria

*asil

Intervensi +asional

1 Penurunan

kardiak output

berhubungan

dengan

perdarahan

dalam jumlah

yang besar

$etelah

dilakukkanya

tindakan

kepera(atan 2 E

26 jam diharapkan

penurunan kardiak

output tidak terjadi

atau teratasi dengan

kriteria hasil

1. ;olume darah

intra%askuler

dan kardiak

output dapat

diperbaiki

sampai nadi,

tekanan darah,

1. aji dan catat

;, serta

jumlah

perdarahan.

2. antu

pemberian

pelayanan

kesehatan atau

mulai

sarankan

terapi cairan

8; atau terapi

transfusi darah

sesuai

kebutuhan.

1. Pengkajian yang akurat

mengenai status

hemodinamik merupakan

dasar untuk perencanaan,

inter%ensi, e%aluasi.

2. #emperbaiki %olume

%askuler membutuhkan

terapi 8; dan inter%ensi

farmakologi. ehilangan

%olume darah harus

diperbaiki untuk

mencegah komplikasi

seperti infeksi, gangguan

janin dan gangguan %ital

ibu hamil.


10/18

nilai

hemodinamik,

serta nilai

laboratorium

menunjukkan

tanda normal

2 nsietas

berhubungan

dengan

kurangnya

pengetahuanefek

perdarahan dan

manejemennya

.

$etelah dilakukan

tindakan

kepera(atan

selama 3 x 26

diharapkan ansietasdapat berkurang

dengan kriteria

hasil

1. Pasangan

dapat

mengungkapk

an harapannya

dengan kata"

kata tentang

manajemen

yang sudah

direncanakan,

sehingga dapat

mengurangi

kecemasan

pasangan.

1. erapi bersama

pasangan dan

menyatakan

perasaan.

2. #enentukan

tingkat

pemahaman

pasangan

tentang situasi

dan manajemen

yang sudah

direncanakan.

3. erikan

pasangan

informasi

tentang

manajemen

yang sudah

direncanakan.

1. ehadiran pera(at dan

pemahaman secara empati

merupakan alat terapi

yang potensial untuk

mempersiapkan pasanganuntuk menanggulangi

situasi yang tidak

diharapkan.

2. al yang diberikan

pera(at akan memperkuat

penjelasan dokter dan

untuk memberitahu dokter

jika ada penjelasan yang

penting.

3. Pendidikan pasien yang

diberikan merupakan cara

yang efektif mencegah dan

menurunkan rasa cemas.

Pengetahuan akan

mengurangi ketakutanakan ha"hal yang tidak

diketahui.

3 4esiko tinggi

cedera &janin'

b:d hipoksia

jaringan:

organ,profil

darah

$etelah dilakukan

tindakan

kepera(atan

selama 3 x 26

diharapkan

1. #enunjukkan

1. aji jumlah

darah yang

hilang. Pantau

tanda:gejala

syok

2. Aatat suhu,

1. emoragi berlebihan dan

menetap dapat

mengancam hidup klien

atau mengakibatkan

infeksi pascapartum,

anemia pascapartum, 8,


11/18

abnormal,keru

sakan system

imun

profil darah

dengan hitung

$P, b, dan

pemeriksaan

koagulasi

9 normal.

hitung $P,

dan bau serta

(arna rabas

%agina,

dapatkan

kultur bila

dibutuhkan.

2. Aatat

masukan:halua

ran urin. Aatat

berat jenisurin.

3. erikan

heparin, bila

diindikasikan

6. erikan

antibiotic

secara

parenteral

gagal ginjal, atau nekrosis

hipofisis yang disebabkan

oleh hipoksia jaringan dan

malnutrisi.

2. ehilangan darah

berlebihan dengan

penurunan b

meningkatkan risiko klien

untuk terkena infeksi.

3. Penurunan perfusi ginjal

mengakibatkan penurunan

haluaran urin.

2. eparin dapat digunakan

pada 8 di kasus

kematian janin, atau

kematian satu janin pada

kehamilan multiple, atau

untukmemblok siklus

pembekuan dengan

melindungi factor"faktor

pembekuan dan

menurunkan hemoragi

sampai terjadi perbaikan

pembedahan

3. 5. #ungkin diindikasikan

untuk mencegah atau

meminimalkan infeksi.

III. ,onto% #s$%an Kepera&atan Plasenta Previa

#-*#( KEPE+#/#T#( P#D# (0. -

DE(G#( P#-E(T# P+EI#

DI +#(G I(-T##-I G#/#T D#++#T IGD

+-D P+#"I*


12/18

8. PE(GK#I#(

#. IDE(TIT#-

9ama 9y. $

/mur 2- ahun

gama 8slamPendidikan $#P

Pekerjaan 8bu 4umah angga

lamat arang 4ajo 9o 3

$uku:angsa C98

anggal #asuk 4$ 2- rekuensi gerakan anak:26 +am G10 kali

?. iet


13/18

Pola makan 3x:hari

omposisi makanan 9asi ,sayur ,lauk pauk

Perubahan makan yang dialami $elama hamil klian makan

sering nambah

-. liminasi

Pola eliminasi 1"2x:hari

arakteristik Bunak terkadang keras

Pola eliminasi ="?x:hari

arekteristik uning &urin'

9. kti%itas sehari"hari lien adalah seorang ibu rumah tangga ,sehari

" hari mengurusi rumah dan suaminya

10.Personal hygiene lien tampak cukup bersih

11.Pola istirahat:tidur lien tidur ?"- jam:hari

12.$eksualitas khir Hakhir menjelang - bulan dan perut

semakin membesar akti%itas seksual jarang dilakukan

13.ontrasepsi "

14.8munisasi 8 pril 2013

8munisasi 88 #ei 2013

15.4i(ayat lergi "

16.4i(ayat operasi "

,. +I/#7#T "E(-T+#-I

1. #enerche umur 16 ahun

2. eratur:tidak teratur teratur

3. $iklus 2- hari4. Bamanya ="? hari

5. anyaknya 1"2 pembalut:hari

6. $ifat darah mis dan kental

7. ismenorrhoe da namun tidak mengganggu akti%itas

D. +I/#7#T PE(7#KIT -I-TE"IK 7#(G PE+(#* DIDE+IT#

1. ipertensi idak da

2. +antung idak da

3. 7injal idak da

6. epatitis idak da

5. # idak da

=. pilepsi idak da?. sma: paru idak da

E. +I/#7#T PE(7#KIT KE#+G#

1. ipertensi idak da

2. +antung idak da

3. 7injal idak da

4. epatitis idak da

5. 4i(ayat gemeli idak da

6. sma idak da

>. PE"E+IK-##( 8I-IK

Tanda-tanda vital

ekanan darah 160:100 mmg


14/18

enyut nadi D0x:menit

Pernafasan 2-x:menit

$uhu 3=,5 A

sebelum hamil 52 kg

setelah hamil =6 kg

1=2 cm

Wajah

entuk $imetris


15/18


16/18

kemaluannya


17/18

intra%askuler

dan kardiak

output dapat

diperbaiki

sampai nadi,

tekanan darah,

nilai

hemodinamik,

serta nilai

laboratorium

menunjukkan

tanda normal

sarankan

terapi cairan

8; atau terapi

transfusi darah

sesuai

kebutuhan.

diperbaiki untuk

mencegah komplikasi

seperti infeksi, gangguan

janin dan gangguan %ital

ibu hamil.

2 nsietas

berhubungan

dengan

kurangnya

pengetahuan

efek

perdarahan dan

manejemennya

.

$etelah dilakukan

tindakan

kepera(atan

selama 3 x 26

diharapkan ansietas

dapat berkurang

dengan kriteria

hasil

1. Pasangan

dapat

mengungkapka

n harapannya

dengan kata"

kata tentang

manajemen

yang sudah

direncanakan,

sehingga dapat

mengurangi

kecemasan

pasangan.

1. erapi bersama

pasangan dan

menyatakan

perasaan.

2. #enentukan

tingkat

pemahaman

pasangan

tentang situasi

dan manajemen

yang sudahdirencanakan.

3. erikan

pasangan

informasi

tentang

manajemen

yang sudah

direncanakan.

1. ehadiran pera(at dan

pemahaman secara empati

merupakan alat terapi yang

potensial untuk

mempersiapkan pasangan

untuk menanggulangi

situasi yang tidak

diharapkan.

2. al yang diberikan

pera(at akan memperkuat

penjelasan dokter dan

untuk memberitahu dokter

jika ada penjelasan yang

penting.

3. Pendidikan pasien yang

diberikan merupakan cara

yang efektif mencegah dan

menurunkan rasa cemas.

Pengetahuan akan

mengurangi ketakutan

akan ha"hal yang tidak


18/18

diketahui.

#ansjoer, rief. 2012. apita $elekta edokteran , edisi ketiga. +akarta #edia

esculapius

$andra #. 9ettina. 2001. Pedoman Praktik epera(atan. +akarta 7A

$ar(ono. 1DD?. 8lmu ebidanan. +akarta Iayasan bina pustaka $ar(ono

Pra(irohardjo

Bobak, dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Doenges , Dkk, 1999Rencana Asuhan Keperawatan; Edisi Ke Tiga.

Jakarta : EGC

!arer ", 2001 Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC

#$%. &'n(a%an %staka *asenta re+'a. n*'ne : #+a'*ab*e-tts://.aade'a.ed%/74262/B#B2&J##8#d'aksestangga* 19 8eteber 19.20 ;)
https://www.academia.edu/8748262/BAB_2_TINJAUAN_PUSTAKAhttps://www.academia.edu/8748262/BAB_2_TINJAUAN_PUSTAKA

konsep dasar plasenta previa

Documents