lapkas_kardio_chf_ec_peny_jantung_katup

Upload: annis

Post on 19-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi

    menjalankan fungsinya yaitu untuk memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh

    untuk metabolisme1.Hal ini menyebabkan seluruh organ akan kekurangan asupan

    darah sehingga mencetuskan reaksi kompensasi yang dapat memperberat kerja

    jantung dan mempercepat kegagalan jantung.

    Seiring perkembangan zaman, gagal jantung dapat ditemui pada usia

    muda, dimana usia diatas 45 tahun bagi lakilaki dan 55 tahun bagi perempuan

    memiliki faktor risiko terbesar untuk menderita gagal jantung.

    !i "ndonesia, gagal jantung merupakan salah satu penyebab kematian

    yang paling tinggi dan merupakan salah satu penyakit yang memiliki pre#alensi

    tinggi di rumah sakit, baik ra$at inap maupun ra$at jalan%

    &ingginya pre#alensi dan mortalitas pasien gagal jantung perlu menjadi

    perhatian khusus seiring dengan buruknya pola makan masyarakat masa kini dan

    kurangnya olahraga karena akti#itas yang padat. 'rangorang dengan obesitas,

    merokok, usia tua, memiliki faktor risiko yang lebih besar menderita gagal

    jantung.

    (enyakit jantung katup merupakan salah satu penyakit jantung yang dapat

    berakhir pada keadaan gagal jantung. )elainan katup yang terjadi dapat

    disebabkan oleh infeksi, kelainan ba$aan, ataupun trauma. *antung memiliki 4

    katup, dan kesemua katup dapat mengalami kerusakan. Satu kerusakan katup

    dapat menyebabkan kerusakan katup yang lain, oleh sebab itu, perlu kiranya

    identifikasi cepat pasien dengan penyakit jantung katup.

    )atup pada jantung akan menutup dan membuka sesuai dengan kerja

    jantung saat memompa dan menerima darah. +danya kelainan katup, baik stenosis

    1 -uku +jar )ardiologi, %/0% !epkes ", %2

    1

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    2/32

    tidak membuka sempurna0 maupun regurgitasi tidak menutup sempurna0

    menyebabkan gangguan jantung dalam menerima dan memompakan darah.

    *antung tidak akan optimal dalam menerima dan memompakan darah. )eadaan

    inilah yang jika dibiarkan dapat menyebabkan suatu keadaan gagal jantung.

    1.2. TUJUAN

    &ujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui

    definisi, faktor resiko, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pemeriksaan

    penunjang, pengobatan dan prognosis gagal jantung terutama yang disebabkan

    oleh penyakit jantung katup. Selain itu, penulisan laporan kasus ini juga bertujuan

    untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik di !epartemen kardiologi dan

    )edokteran 3askuler S Haji +dam alik edan.

    1.3. MANFAAT

    aporan kasus ini bermanfaat sebagai bahan informasi bagi pembaca

    mengenai gagal jantung yang disebabkan penyakit jantung katup.

    %

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    3/32

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2. Gagal Jantung

    2.1. Defn! Gagal Jantung

    Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah

    dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh atau

    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisianjantung yang

    tinggi atau keduaduanya/.

    Secara singkat menurut Sonnenblik, gagal jantung terjadi apabila jantung

    tidak mampu memompakan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

    metabolik tubuh pada tekanan pengisian yang normal, meskipun aliran balik #ena

    (venous return) ke jantung dalam keadaan normal4.

    2.2. Et"l"g#

    a. Kelainan Otot Jantung

    (enderita kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas

    jantung.)ondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup

    aterosklerosisi koroner, hipertensi arterial, dan penyakit otot degenaratif atau

    inflamasi.

    b. Aterosklerosis Koroner

    engakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah

    ke otot jantung.&erjadinya hipoksia dan asidosis akibat penumpukan asam

    laktat0. "nfark miokardium biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.

    c. Hipertensi Sistemik atau Pulmonal

    (eningkatan beban akhir afterload0 meningkatkan beban kerja jantung

    dan pada gilirannya mengakibatkanhipertrofi serabut otot jantung. 6fek tersebut

    / Shah, dkk %70

    4 Shonenblick dkk,128205 $'9!onnell,%:0

    /

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    4/32

    hipertrofi miokard0 dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena akan

    meningkatkan kontraktilitas jantung. &etapi untuk alasan yang tidak jelas,

    hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya akan

    terjadi gagal jantung.

    d. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degenaratif

    (ada kasus peradangan atau penyakit miokardium degenaratif dapat

    mengakibatkan terjadinya gagal jantung, karena berpengaruh secara lansung

    dengan merusak serabut jantung sehingga menyebabkan kontraklitas otot jantung

    menurun.

    e. Penyakit Jantung Lain

    Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang lain.

    Sebenarnya tidak langsung mempengaruhi jantung.ekanime yang biasanya

    terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui jantung misalnya, stenosis

    katup semiluner0, ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah misalnya,

    temponade jantung, perikarditis kontriktif atau stenosis katup +30, peningkatan

    mendadak afterload akibat meningkatnya tekanan darah sistemik dapat

    mengakibatkan gagal jantung meskipun tidak ada hipertrofi miokardial.

    f. aktor Sistemik

    &erdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan

    beratnya gagal jantung ;

    eningkatnya laju metabolisme misalnya, demam dan tirotoksikosis0

    Hipoksia dan anemia ; memerlukan peningkatan cairan jantung untuk

    memenuhi kebutuhan oksigen sistemik < menurunkan suplai oksigen ke

    jantung.

    +sidosis respiratori atau metabolik0

    +bnormalitas elektrolit ; menurunkan kontraktilitas jantung.

    4

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    5/32

    !isritmia jantung ; terjadi dengan sendirinya atau secara sekunder akibat

    gagal jantung menurunkan efisiensi keseluruhan fungsi jantung.

    2.3. Pat"f!"l"g

    -eban pengisian preload0 dan beban tahanan afterload0 pada #entrikel

    yang mengalami dilatasi dan hipertrofi memungkinkanadanya peningkatan daya

    kontraksi jantung yang lebih kuat, sehingga curahjantung meningkat. (embebanan

    jantung yang lebih besar meningkatkan simpatis, sehingga kadar katekolamin

    dalam darah meningkat dan terjaditakikardi dengan tujuan meningkatkan curah

    jantung. (embebanan jantung yang berlebihan dapat mengakibatkan curah jantung

    menurun, maka akan terjadi redistribusi cairan dan elektrolit natrium0 melalui

    pengaturan cairan oleh ginjal dan #asokonstriksi perifer dengan tujuan untuk

    memperbesar aliran balik #ena venous return0 ke dalam #entrikel sehingga

    meningkatkan tekanan akhir diastolik dan menaikkan kembali curah jantung.

    !ilatasi, hipertrofi, takikardi,dan redistribusi cairan badan merupakan

    mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah jantung dalam memenuhi

    kebutuhan sirkulasi badan. -ila semua kemampuan mekanisme kompensasi

    jantung tersebut diatas sudah dipergunakan seluruhnya dan sirkulasi darah dalam

    badan belum juga tepenuhi maka terjadilah keadaan gagal jantung.

    Gagal jantung kiri atau gagal jantung #entrikel kiri terjadi karena adanya

    gangguan pemompaan darah oleh #entrikelkiri sehingga curah jantung kiri

    menurun dengan akibat tekanan akhir diastole dalam #entrikel kiri dan #olume

    akhir diastol dalam #entrikel kiri meningkat. )eadaan ini merupakan beban

    atrium kiri dalam kerjanya untuk mengisi #entrikelkiri pada $aktu diastolik,

    dengan akibat terjadinya kenaikan tekanan rataratadalam atrium kiri.&ekanan

    dalam atrium kiri yang meninggi ini menyebabkanhambatan aliran masuknya

    darah dari #ena#ena pulmonal. -ila keadaan initerus berlanjut, maka bendungan

    akan terjadi juga dalam paruparu denganakibat terjadinyaedema paru dengan

    segala keluhan dan tandatanda akibat adanya tekanan dalam sirkulasi yang

    meninggi. )eadaan yang terakhir ini merupakan hambatan bagi #entrikel kanan

    yang menjadipompa darah untuk sirkuit paru sirkulasi kecil0. -ila beban pada

    5

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    6/32

    #entrikel kanan itu terus bertambah,maka akan merangsang #entrikel kanan untuk

    melakukan kompensasi dengan mengalami hipertrofi dan dilatasi sampai batas

    kemampuannya, dan bila beban tersebut tetap meninggi maka dapat terjadi gagal

    jantung kanan, sehingga pada akhirnya terjadi gagal jantung kirikanan. Gagal

    jantung kanan dapat pula terjadi karena gangguan atau hambatan pada daya

    pompa #entrikel kanan sehingga #olume sekuncup #entrikel kanan tanpa

    didahului oleh gagal jantung kiri. !engan menurunnya isi sekuncup #entrikel

    kanan, tekanan dan #olum akhir diastol #entrikel kanan akan meningkat dan ini

    menjadi beban atrium kanan dalam kerjanya mengisi #entrikel kanan pada $aktu

    diastol, dengan akibat terjadinyakenaikan tekanan dalam atrium kanan. &ekanan

    dalam atrium kanan yangmeninggi akan menyebabkan hambatan aliran masuknya

    darah dalam #enaka#a superior dan inferior ke dalam jantung sehingga

    mengakibatkan kenaikandan adanya bendungan pada #ena#ena sistemik tersebut

    bendungan padavena jugularis dan hepar0 dengan segala akibatnya

    mengakibatkan tekanan vena jugularis yang meninggi dan hepatomegali. -ika

    keadaan ini terusberlanjut, maka terjadi bendungan sistemik yang lebih berat

    dengan akibattimbulnya edema tumit atau tungkai ba$ah dan asites.:

    2.%. Kla!f&a!

    )lasifikasi menurut New York Heart Association =>H+0, merupakan

    pedoman untuk pengklasifikasian penyakit gagal jantung kongestif berdasarkan

    tingkat akti#itas fisik,antara lain;7

    NYHA class I, penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam

    kegiatan fisik serta tidak menunjukkan gejalgejala penyakit jantung

    seperti cepat lelah, sesak nafas atau berdebardebar, apabila melakukan

    kegiatan biasa.

    NYHA class II, penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik.

    ereka tidak mengeluh apaapa $aktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik

    : .(anggabean, %70.7 Ghanie, %70

    :

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    7/32

    yang biasa dapat menimbulkan gejalagejala insufisiensi jantung seperti

    kelelahan, jantung berdebar, sesak nafas atau nyeri dada.

    NYHA class III, penderita penyakit dengan pembatasan yang lebih banyak

    dalam kegiatan fisik. ereka tidak mengeluh apaapa $aktu istirahat, akan

    tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa sudah menimbulkan

    gejalagejala insufisiensi jantung seperti yang tersebut di atas.

    NYHA class IV, penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun

    tanpa menimbulkan keluhan, yang bertambah apabila mereka melakukan

    kegiatan fisik meskipun sangat ringan.

    2.#. Dagn"!!

    enurut Framingham kriterianya gagal jantung kongestifada % kriteria

    yaitu kriteria mayor dan kriteria minor.8

    a. )riteria mayor terdiri dari;

    10ispnea nokturnalparoksismal atau ortopnea

    %0 (eningkatan vena jugularis

    /0 onchi basah tidak nyaring

    40 )ardiomegali

    50 6dema paru akut

    :0 "rama derap S/

    70 (eningkatan tekanan #ena ? 1: cm H%' 1

    80 efluks hepatojugular

    b. )riteria minor terdiri dari;

    10 6dema pergelangan kaki

    %0 -atuk malam hari

    /0 !ispnea

    40 Hepatomegali

    50 6fusi pleura

    8 'esman ".=, 12240

    7

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    8/32

    :0 &akikardi ?1% @A menit0

    !iagnosis ditegakkan dari dua kriteria mayor atau satu kriteria mayor dan

    duakriteria minor di saat bersamaan.

    2.#.1. Pe'e(&!aan F!&

    (emeriksaan fisik yang cermat harus selalu dilakukan dalam menge#aluasi

    pasien dengan gagal jantung. &ujuan pemeriksaan adalah untuk membantu

    menentukan apa penyebab gagal jantung dan juga untuk menge#aluasi beratnya

    sindroma gagal jantung. emperoleh informasi tambahan mengenai profil

    hemodinamik, sebagai respon terhadap terapi dan menentukan prognosis adalah

    tujuan tambahan saat pemeriksaan fisik.2

    2.#.2. Kea)aan U'u' )an Tan)a *tal

    (ada gagal jantung ringan atau sedang, pasien bisa tampak tidak memiliki

    keluhan, kecuali merasa tidak nyaman saat berbaring datar selama lebih dari

    beberapa menit. (ada pasien dengan gagal jantung yang lebih berat, pasien bisa

    memiliki upaya nafas yang berat dan bisa kesulitan untuk menyelesaikan kata

    kata akibat sesak.

    &ekanan darah sistolik bisa normal atau tinggi, tapi pada umumnya

    berkurang pada gagal jantung lanjut karena fungsi 3 yang sangat menurun.

    &ekanan nadi bisa berkurang, dikarenakan berkurangnya stroke #olume, dan

    tekanan diastolik arteri bisameningkat sebagai akibat #asokontriksi sistemik.

    Sinus tachycardia adalah gejala non spesifik yang diakibatkan oleh akti#itas

    simpatis yang meningkat. 3asokontriksi perifer mengakibatkan ekstrimitas perifer

    menjadi lebih dingin dan sianosis dari bibir dan ujung jari juga diakibatkan oleh

    akti#itas simpatis yang berlebihan.1

    2.#.3. Pe'e(&!aan *ena Jugula(! )an Le+e(

    2 ann,%801 Shah, %70

    8

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    9/32

    (emeriksaan #ena jugularis memberikan perkiraan tekanan pada atrium

    kanan, dan secara tidak langsung tekanan pada atrium kiri. (emeriksaan tekanan

    #ena jugularis dinilai terbaik saat pasien tidur dengan kepala diangkat dengan

    sudut 45o.

    &ekanan #ena jugularis dihitung dengan satuan sentimeter H%'

    normalnya kurang dari 8 cm0, dengan memperkirakan tinggi kolom darah #ena

    jugularis diatas angulussternalis dalam centimeter dan menambahkan 5 cm pada

    postur apapun0. (ada tahap a$al gagal jantung, tekanan #ena jugularis bisa

    normal saat istirahat, tapi dapat secara abnormal meningkat saat diberikan tekanan

    yang cukup lama pada abdomen refluk hepatojugular positif0. !iant V $a#e

    menandakan keberadaan regurgitasi katup tricuspid.11

    2.#.%. Pe'e(&!aan Pa(u

    "ulmonar# $rackles ronkhi atau krepitasi0 dihasilkan oleh transudasi

    cairan dari rongga intra#askular kedalam al#eoli. (ada pasien dengan edema paru,

    ronki dapat didengar pada kedua lapang paru dan dapat disertai dengan $heezing

    ekspiratoar asma kardiale0. *ika ditemukan pada pasien tanpa penyakit paru,

    ronkhi spesifik untuk gagal jantung. Balau demikian harus ditekankan bah$a

    ronkhi seringkali tidak ditemukan pada pasien dengan gagal jantung kronik,

    bahkan ketika pulmonar# capilar# wedge pressure kurang dari % mmHg, hal ini

    karena pasien sudah beradaptasi dan drainase sistem limfatik cairan rongga

    al#eolar sudah meningkat. 6fusi pleura timbul sebagai akibat meningkatnya

    tekanan sistem kapiler pleura, hasilnya adalah transudasi cairan kedalam rongga

    pleura. )arena #ena pada pleura bermuara pada #ena sistemik dan pulmoner,

    effusi pleura paling sering terjadi pada kegagalan kedua #entrikel %iventricular

    failure)& Balau effusi pleura biasanya ditemukan bilateral, angka kejadian pada

    rongga pleura kanan lebih sering daripada yang kiri.1%

    2.#.#. Pe'e(&!aan Jantung

    11 ann, %801% ann, %80.

    2

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    10/32

    (emeriksaan jantung, $alau penting, seringkali tidak dapat memberikan

    informasi yang berguna mengenai beratnya gagal jantung. *ika terdapat

    kardiomegali titik impulse maksimal ictus cordis0 biasanya tergeser keba$ah

    intercostal space "CS0 ke 3, dan kesamping lateral0 linea midcla#icularis.

    Hipertrofi #entrikel kiri yang berat mengakibatkan pulsasi prekodial ictus0 teraba

    lebih lama kuat angkat0.

    (emeriksaan pulsasi prekordial ini tidak cukup untuk menge#aluasi

    beratnya disfungsi #entrikel kiri. (ada beberapa pasien, bunyi jantung ketiga dapat

    didengar dan teraba pada [email protected]/

    (ada pasien dengan #entrikel kanan yang membesar dan mengalami hipertrofi

    dapat memiliki impulse yang kuat dan lebih lama sepanjang sistole pada

    parasternal kiri right ventricular heave0.-unyi jantung ketiga gallop0 umum

    ditemukan pada pasien dengan #olume o#erload yang mengalami tachycardia dan

    tachypnea, dan seringkali menunjukkan kompensasi hemodinamik yang berat.

    -unyi jantung keempat bukan indikator spesifik gagal jantung, tapi biasanya ada

    pada pasien dengan disfungsi diastolik. urmur regurgitasi mitral dan trikuspid

    umumnya ditemukan pada pasien dengan gagal jantung yang lanjut.14

    2.#.,. Pe'e(&!aan A-)"'en )an E&!t(e'ta!

    Hepatomegali adalah tanda yang penting tapi tidak umum pada pasien

    dengan gagal jantung. *ika memang ada, hati yang membesar seringkali teraba

    lunak dan dapat berpulsasi saat sistol jika terdapat regurgitasi katup trikuspid.

    +scites dapat timbul sebagai akibat transudasi karena tingginya tekanan pada #ena

    hepatik dan sistem #ena yang berfungsi dalam drainase peritenium ann, %80.

    'aundice dapat juga ditemukan dan merupakan tanda gagal jantung stadium

    lanjut, biasanya kadar bilirubin direk dan indirek meningkat. "kterik pada gagal

    jantung diakibatkan terganggunya fungsi hepar sekunder akibat kongesti

    bendungan0 hepar dan hipoksia hepatoselular.15

    1/ Hes, %70

    14 ann, %8015 ann, %80

    1

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    11/32

    6dema perifer adalah manisfestasi kardinal gagal jantung, hal ini $alau

    demikian tidaklah spesifik dan biasanya tidak terdapat pada pasien yang telah

    mendapat diuretik. 6dema perifer pada pasien gagal jantung biasanya simetris,

    beratnya tergantung pada gagal jantung yang terjadi, dan paling sering terjadi

    sekitar pergelangan kaki dan daerah pretibial pada pasien yang masih berakti#itas.

    (ada pasien tirah baring, edema dapat ditemukan pada sakrum dan skrotum.

    6dema yang berlangsung lama dihubungkan dengan kulit yang mengeras dan

    pigmentasi yang bertambah.1:

    2.#.. Ka&e&!a Ka()a&

    (ada gagal jantung kronis yang berat, dapat ditemukan ri$ayat penurunan

    berat badan dan kaheksia. Balau mekanisme kakeksia tidak sepenuhnya

    dimengerti, kemungkinan besar faktor penyebabnya adalah multifaktorial,

    termasuk didalamnya adalah meningkatnya basal metabolik rate, anore@ia,

    nausea, dan muntahmuntah yang diakibatkan oleh hematomegali hepatomegali

    dan rasa penuh di abdomen, meningkatnya konsentrasi sitokin proinflamasi yang

    bersirkulasi, dan terganggunya absorpsi pada saluran cerna akibat kongesti #ena

    intestinal. *ika terdapat kakeksia maka prognosis gagal jantung akan semakin

    memburuk.17

    2.,. Pe'e(&!aan Penun/ang

    enurut 'ntoseno &. %5 0pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan

    untuk menegakkan diagnose CHD yaitu 518;

    6lektrokardiogram 6)G0

    Hipertropi atrial atau #entrikuler, penyimpangan aksis, iskemia,

    disritmia, takikardi, fibrilasi atrial.(ada elektrokardiografi 1% lead

    didapatkan gambaran abnormal pada hampir seluruh penderita dengan

    1: ann, %80

    17 ann, %8018 'ntoseno &. %5 0

    11

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    12/32

    gagal jantung, meskipun gambaran normal dapat dijumpai pada 1E

    kasus. Gambaran yang sering didapatkan antara lain gelombang F,

    abnormalitas S& &, hipertrofi #entrikel kiri,%undle %ranch %lock dan

    fibrilasi atrium. -ila gambaran 6)G dan foto dada keduanya

    menunjukkan gambaran yang normal, kemungkinan gagal jantung sebagai

    penyebab dispneu pada pasien sangat kecil kemungkinannya.

    Scan jantung

    &indakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan dinding .

    Sonogram ekocardiogram, ekokardiogram doppler0

    !apat menunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam

    fungsiAstruktur katup, atau area penurunan kontraktili tas #entrikular.

    6kokardiografi merupakan pemeriksaan nonin#asif yang sangat berguna

    pada gagal jantung. 6kokardiografi dapat menunjukkan gambaran obyektif

    mengenai struktur dan fungsi jantung. (enderita yang perlu dilakukan

    ekokardiografi adalah ; semua pasien dengan tanda gagal jantung,susah

    bernafas yang berhubungan dengan murmur,sesak yang berhubungan

    dengan fibrilasi atrium, serta penderita dengan risiko disfungsi #entrikel

    kiri infark miokard anterior, hipertensi tak terkontrol,atau aritmia0.

    6kokardiografi dapat mengidentifikasi gangguan fungsi sistolik, fungsi

    diastolik,mengetahui adanya gangguan katup, serta mengetahui risiko

    emboli.

    )ateterisasi jantung

    &ekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu

    membedakan gagal jantung kanan dan gagal jantung kiri dan stenosis

    katup atau insufisiensi.

    ongent dada

    1%

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    13/32

    !apat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan

    dilatasi atau hipertropi bilik, atau perubahan dalam pembuluh darah

    abnormal.

    (ada pemeriksaan foto dada dapat ditemukan adanya pembesaran

    siluet jantung cardio thoraic ratio ? 5E0, gambaran kongesti #ena

    pulmonalis terutama di zona atas pada tahap a$al, bila tekanan #ena

    pulmonal lebih dari %mmHg dapat timbul gambaran cairan pada fisura

    horizontal dan garis )erley - pada sudut kostofrenikus. -ila tekanan lebih

    dari %5 mmHg didapatkan gambaran %atwing pada lapangan paru yang

    menunjukkan adanya udema paru bermakna. !apat pula tampak gambaran

    efusi pleura bilateral, tetapi bila unilateral, yang lebih banyak terkena

    adalah bagian kanan.

    6nzim hepar

    eningkat dalam gagalAkongesti hepar.

    6lektrolit

    ungkin berubah karena perpindahan cairanApenurunan fungsi ginjal,

    terapi diuretik.

    'ksimetri nadi

    Saturasi 'ksigen mungkin rendah terutama jika gagal jantung kongestif

    akut menjadi kronis.

    +nalisa gas darah +G!0

    Gagal #entrikel kiri ditandai dengan alkaliosis respiratori ringan dini0 atau

    hipoksemia dengan peningkatan (C'% akhir0

    -lood ureum nitrogen -=0 dan kreatinin

    (eningkatan -= menunjukkan penurunan fungsi ginjal. )enaikan baik

    -= dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal

    1/

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    14/32

    (emeriksaan tiroid

    (eningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai prepencetus gagal jantung kongestif.

    2.. Penatala&!anaan

    A. Penatala&!anaan N"nfa('a&"l"g!10

    *ika tidak terdapat faktor penyebab yang dapat diobati, penatalaksanaan

    medisadalah dengan mengubah gaya hidup dan pengobatan medis. (erubahan

    gaya hidup ditujukan untuk kesehatan penderita dan untuk mengurangi gejalanya,memperlambat progresifitas gagal jantung kongestif, dan memperbaiki kualitas

    hidup penderita. Hal ini berdasarkan rekomendasi +merican Heart +ssociation

    dan organisasi jantung lainnya.

    1. +lcohol

    +lcohol merupakan miokardial depresan pada penderita gagal jantung

    kongenstif. )onsumsi alcohol dalam jangka $aktu yang klama dapat

    menyebabkan kardiomiopati khususnya pada lakilaki usia 4 tahun

    keatas.

    %. erokok

    &idak ada penelitian prospektif yang menunjukkan adanya efek

    merokok terhadap gagal jantung kongestif. =amun, merokok dapat

    memperburuk keadaangagal jantung kongestif pada beberapa kasus.

    !engan demikian, penderita dengangagal jantung kongestif harus

    menghindari rokok.

    /. +ktifitas fisik

    ekomendasi terhadap aktifitas fisik pada penderita gagal jantung

    kongestif masih kontro#ersi. =amun, berjalan selama : menit dapat

    memperbaiki kondisi klinis penderita gagal jantung kongestif. +ktifitas

    12 '9-rien,%:0

    14

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    15/32

    berjalan dapat ditoleransi dengan baik oleh penderita gagal jantung

    kongestif yang stabil. (ada salah satu penelitian,dibuktikan bah$a

    penderita gagal jantung kongestif yang melakukan aktifitas

    fisik memberikan outcome yang lebih baik daripada penderita gagal

    jantung kongestif yang hanya ditatalaksana seperti biasa. (enderita gagal

    jantung kongestif yang sudahstabil perlu dilakukan moti#asi untuk dapat

    melakukan aktifitas fisik denganintensitas yang rendah secara teratur.

    4. (engaturan diet

    a. embatasi konsumsi garam dan cairan

    Salah satu penelitian random dengan pemberian diet rendah garam

    pada penderita gagal jantung kongestif, menunjukkan adanya penurunan

    yang signifikanterhadap berat badan, namun tidak merubah klasifikasi

    =>H+. =amun percobaanklinis lainnya menyatakan bah$a pembatasan

    terhadap garam dan air pada penderitagagal jantung kongestif

    menunjukkan adanya perbaikan klinis yang signifikan dantidak adanyaedema dan fatiIue pada penderita gagal jantung kongestif sehinggadapat

    mengubah klasifikasi =>H+. (embatasan konsumsi garam pada

    penderitagagal jantung kongestif memiliki efek baik terhadap tekanan

    darah. (enderita gagal jantung kongestif harus membatasi garam yang

    dikonsumsi tidak boleh lebih dari :gram per hari.

    b. onitor berat badan per hari

    -elum ada percobaan klinis yang membuktikan adanya keterkaitan

    antaramonitor berat badan per hari dan penatalaksanaan gagal jantung

    kongestif. =amun,monitor terhadap berat badan ini perlu dilakukan untuk

    mengidentifikasi perolehan berat badan atau kehilangan berat badan per

    hari pada penderita gagal jantungkongestif

    B . Penatala&!anaan Fa('a&"l"g

    15

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    16/32

    (enanganan penyakit gagal jantung berupa tindakan umum untuk

    mengurangi beban kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap keiga penentu

    utama fungsi niokardium yaitu, beban a$al preload0, beban akhir afterload0, dan

    kontraktilitas. 'batobat yang sering digunakan untuk memperbaiki gejala

    gejaladan yang paling penting memperpanjang kelangsungan hidup, antara lain;

    B.1. Ang"ten!n "ne(tng En4'e $AE5 In+-t"(!

    +C6 inhibitors telah digunakan untuk pera$atan hipertensi lebih dari %

    tahun. )elompok obatobat ini juga telah dipelajari secara ekstensif dalam

    mera$at gagal jantung kongestif.'batobat ini menghalangi pembentukan dari

    angiotensin II, hormon dengan banyak efekefek merugikan yang potensial pada

    jantung dan sirkulasi pada pasienpasien dengan gagal jantung.!ari

    beberapapenelelitiandan studi dari ribuan pasien, obatobat ini telah menunjukan

    perbaikan gejalagejala yang luar biasa pada pasienpasien, pencegahan dari

    perburukan klinis, dan perpanjangan dari kelangsungan hidup.Sebagai tambahan,

    mereka barubaru ini telah ditunjukan mencegah perkembangan dari gagal jantung

    dan seranganserangan jantung.'leh karena bukti tersebut, sehingga penggunaan

    +C6 inhibitors harus dipertimbangkan pada semua pasienpasien dengan gagal

    jantung, terutama mereka yang dengan kelemahan otot jantung.

    6fekefek samping yang mungkin dari obatobat ini termasuk;

    batuk kering,

    tekanan darah rendah,

    perburukan fungsi ginjal dan ketidakseimbanganketidakseimbangan

    elektrolit, dan

    *ika digunakan secara hatihati dengan pengamatan yang tepat,

    bagaimanapun, mayoritas dari pasienpasien gagal jantung kongestif mentolerir

    obatobat ini tanpa persoalanpersoalan yang signifikan. Contohcontoh dari +C6

    inhibitors termasuk;

    1:

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    17/32

    captopril Capoten0,

    enalapril 3asotec0,

    lisinopril Jestril, (rini#il0,

    benazepril otensin0, dan

    ramipril +ltace0.

    ntuk pasienpasien yang tidak dapat mentolerir +C6 inhibitors,

    kelompok alternatif dari obatobatmungkin digunakan yaituangiotensin receptor

    blockers +-s0,. 'batobat ini bekerja pada jalur hormon yang sama seperti

    +C6 inhibitors, namun sebagai gantinya menghalangi aksi dari angiotensin II

    pada tempat reseptornya secara langsung. (ada beberapa studi a$al

    memberikangambaran kelangsungan hidup yang lebih besar padapasienpasien

    gagal jantung kongestif dibandingkan dengan peggunaan +C6 inhibitor.Studi

    studi selanjutnya, sedang dalam tahappenyelidikanterhadap penggunaan +-s

    pada gagal jantung kongestif berupa dosis tunggal atau kombinasi dengan +C6

    inhibitors.

    6fekefek samping yang mungkin dari obatobat ini adalah serupa pada

    yang berhubungan dengan +C6 inhibitors, meskipun menimbulkan batuk

    keringyang lebih rendah. Contohcontoh dari kelompok obatobat ini termasuk;

    losartan Cozaar0,

    candesartan +tacand0,

    telmisartan icardis0,

    #alsartan !io#an0, dan

    irbesartan +#apro0.

    B.2. Beta6-l"7&e(!

    Hormonhormon tertentu, seperti epinephrine adrenaline0,

    norepinephrine, dan hormonhormon serupa lain, bekerja pada reseptor beta dari

    beragam jaringanjaringan tubuh dan menghasilkan efek stimulasi.6fek dari

    17

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    18/32

    hormonhormon ini atas reseptorreseptor beta dari jantung adalah kontraksi yang

    lebih kuat dari otot jantung.-etablockers adalah agenagen yang menghalangi

    aksi dari hormonhormon yang menstimulasi ini atas reseptorreseptor beta dari

    jaringanjaringan tubuh. )arena diasumsikan bah$a menghalangi reseptor

    reseptor beta lebih jauh menekan fungsi dari jantung, betablockers secara tradisi

    telah tidak digunakan pada pasienpasien dengan gagal jantung kongestif.(ada

    gagal jantung kongestif, bagaimanapun, efek stimulasi dari hormonhormon ini,

    sementara a$alnya bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung, tampaknya

    mempunyai efekefek yang merugikan pada otot jantung dari $aktu ke $aktu.

    -agaimanapun, studistudi telah menunjukan manfaat klinik yang mengesankan

    dari betablockers dalam memperbaiki fungsi jantung dan kelangsungan hidup

    pada pasienpasien gagal jantung kongestif yang telah meminum +C6 inhibitors.

    &ampaknya bah$a kunci untuk sukses dalam menggunakan betablockers pada

    gagal jantung kongestif adalah untuk memulai dengan dosis yang rendah dan

    meningkatkan dosis dengan sangat perlahan

    6fekefek samping yang mungkin termasuk, antara lain;

    penahanan cairan,

    tekanan darah rendah,

    nadi yang rendah, dan

    kelelahan keseluruhan dan sakit kepala

    -etablockers umumnya tidak digunakan pada orangorang dengan

    penyakitpenyakit saluran nafas contohnya, asma atauemphysema0 atau pasien

    dengan denyut jantung sangat rendah pada saat istirahat.Sementara car#edilol

    Coreg0 telah menjadi obat yang dipelajari paling menyeluruh dalam setting dari

    gagal jantung kongestif, studistudi dari betablockers lain juga telah

    menjanjikan.(enelitian yng membandingkan car#edilol secara langsung dengan

    betablockers lain dalam mera$at gagal jantung kongestif sedang

    berlangsung.etoprolol &oprol K0 yang beraksi lama adalah juga sangat efektif

    pada pasienpasien dengan gagal jantung kongestif.

    18

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    19/32

    3. Dg"8n

    !igo@in ano@in0 telah digunakan dalam pera$atan dari gagal jantung

    kongestif beratusratus tahun."a dihasilkan secara alamiah oleh tanaman berbunga

    fo@glo#e. !igo@in menstimulasi otot jantung untuk berkontraksi lebih kuat."a juga

    mempunyai aksiaksi lain, yang tidak dimengerti sepenuhnya, yang memperbaiki

    gejalagejala gagal jantung kongestif dandapat mencegah lebih jauh gagal jantung.

    -agaimanapun, studi yang diacak dalam skala besar gagal untuk menunjukan efek

    mana saja dari digo@in atas kematian.

    !igo@in bermanfaat untuk banyak pasienpasien dengan gejalagejala

    gagal jantung kongestif yang signifikan, meskipun kelangsungan hidup jangka

    panjang mungkin tidak terpengaruh. 6fekefek sampingan yang potensial

    termasuk;

    mual,

    muntah,

    gangguangangguan irama jantung,

    disfungsi ginjal, dan

    kelainankelainan elektrolit.

    6fekefek sampingan ini, bagaimanapun, umumnya adalah akibat dari

    tingkattingkat racun dalam mdarah dan dapat dimonitor oleh testes darah.!osis

    dari digo@in mungkin juga perlu di sesuaikan pada pasienpasien dengangangguan ginjal yang signifikan.

    %. Du(et&

    !iuretik adalah seringkali komponen yang penting dari pera$atan gagal

    jantung kongestif untuk mencegah atau mengurangi gejalagejala dari penahanan

    cairan.'batobat ini membantu menahan pembetukan cairan dalam paruparu dan

    jaringanjaringan lain dengan meningkatkan aliran dari cairan melalui sekresi

    12

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    20/32

    ginjal.eskipun efektif dalam membebaskan gejalagejala seperti sesak napas dan

    pembengkakan pada kaki, tetapi penggunaan obat ini tidak menunjukan dampak

    secara positif terhadap jangka panjang kelangsungan hidup.

    eskipun demikian, diuretics tetap kunci dalam mencegah perburukan

    dari kondisi pasien dengan demikian keperluan opname rumah sakit.)etika

    opname rumah sakit diperlukan, diuretics seringkali dimasukan secara intra#ena

    karena kemampuan untuk menyerap diuretics oral mungkin terganggu, ketika

    gagal jantung kongestifnya parah. 6fekefek sampingan yang potensial dari

    diuretics termasuk; Aldosteron secara teoritis mempunyai banyak efekefek yang

    merugikan pada jantung dan sirkulasi pada gagal jantung kongestif.(elepasannya

    distimulasikan sebagian oleh angiotensin II lihat +C6 inhibitors, diatas0.(ada

    pasienpasien yang meminum +C6 inhibitors, bagaimanapun, ada peristi$a

    LlepasL dimana tingakttingkat aldosterone dapat meningkat meskipun dengan

    tingkattingkat angiotensin II yang rendah.(enelitipeneliti medis telah

    menemukan bah$a spironolactone dapat memperbaiki angka kelangsungan hidup

    dari pasienpasien dengan gagal jantung kongestif.!alam hal dosisdosis yang

    digunaka dalam studi adalah relatif kecil, telah diteorikan bah$a manfaat dari

    obat adalah dalam kemampuannya untuk menghalangi efekefek dari aldosterone

    daripada aksinya yang relatif lemah sebagai diuretic pil air0.6fekefek sampingan

    yang mungkin dari obat ini termasuk tingkattingkat potassium yang meninggi

    dan, pada priapria, pertumbuhan jaringan payudara g#necomastia0.Aldosteron

    inhibitor lainnya adalah eplerenone "nspra0.

    dehidrasi,

    kelainankelainan elektrolit, M

    tingkattingkat potassium yang sangat rendah,

    gangguangangguan pendengaran, dan

    tekanan darah rendah.

    %

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    21/32

    +dalah penting untuk mencegah tingkattingkat potassium yang rendah

    dengan meminum suplemensuplemen, jika tepat.Gangguangangguan elektrolit

    jenis ini mungkin membuat pasienpasien mudah kena gangguangangguan irama

    jantung yang serius. Contohcontoh dari beragam kelompokkelompok diuretics

    termasuk

    furosemide asi@0,

    hydrochlorothiazide Hydrodiuril0,

    bumetanide -ume@0,

    torsemide !emade@0,

    spironolactone +ldactone0, and

    metolazone Jaro@olyn0.

    Satu diuretik tertentu telah ditunjukan secara mengejutkan mempunyai

    efekefek menguntungkan atas kelangsungan hidup pada pasienpasien gagal

    jantung kongestif dengan gejalagejala yang relatif telah berlanjut. Spironolactone

    +ldactone0 telah digunakan bertahuntahun sebagai diuretikyang relatif lemah

    dalam pera$atan dari beragam penyakitpenyakit. !iantara halhal lain, obat ini

    menghalangi aksi dari hormon aldosteron.%

    2.9. K"':l&a!21

    1. 6fusi (leura

    erupakan akibat dari peningkatan tekanan dikapiler pleura, transudasi

    dari kapiler ini memasuki rongga pleura. 6fusi pleura ini biasanya terjadi pada

    lobus sebelah kanan ba$ah

    %. +rrhytmia

    % '9!onnell, %: 0%1 Ghanie, %70

    %1

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    22/32

    (asien dengan gagal jantung kongestif memiliki resiko tinggi mengalami

    aritmia, hampir setengah kejadian kematian jantung mendadak disebabkan oleh

    #entrikuler arrhytmia

    /. &rombus pada #entrikel kiri

    (ada kejadian gagal jantung kongestif akut ataupun kronik, dimana

    terjadinya pembesaran dari #entrikel kiri dan penurunan cardiac output hal ini

    akan meningkatkan kemungkinan pembentukan thrombus di#entrikel kiri,

    sehinggaAmerican college of cardiolog#danAHAmerekomendasikan pemberian

    antikoagulan pada pasien dengan gagal jantung kongestif dan atrial fibrilasi atau

    fungsi penurunan #entrikel kiri Cth; ejection fraction kurang dari %E0. Sekali

    terbentuk thrombus, hal ini bisa menyebabkan penurunan kontraksi #entrikel kiri,

    penurunan cardiac output dan kerusakan perfusi pasien akan menjadi lebih parah.

    (embentukan emboli dari thrombus juga mungkin mengakibatkan terjadinya

    cere%rovaskular accident ($VA)

    3. Regu(gta! A"(ta

    3.1. Defn!

    egurgitasi aorta adalah terdapatnya aliran darah dari aorta ke #entrikel

    kiri pada saat fase diastol akibat inkompetensi katup aorta.%%

    3.2. Et"l"g

    !ua penyebab paling sering dari regurgitasi aorta adalah endokarditis

    infektif dan disfungsi katup prostetik. (enyebab umum lainnya adalah diseksi

    aorta, hipertensi sistemik dan trauma.

    6tiologi regurgitasi aorta dapat berupa kelainan katup aorta atau dilatasi

    pangkal aorta. (enyebab regurgitasi aorta dapat dilihat pada tabel diba$ah ini;%/

    A-n"('alta! &atu: Dlata! :ang&al a"(ta

    %% '9ourke, .+., %20.%/ili, .S., %20

    %%

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    23/32

    )elainan congenital +neurisma aorta inflamasi, penyakit jaringan

    ikat seperti sindrom arfan6ndokarditis !iseksi aorta

    heumatic Fever 6ktasia anuloaortik

    Sifilis

    3.3. Pat"f!"l"g

    Hubungan tekanan dan #olume #entrikel kiri memegang peranan penting

    dalam patofisiologi regurgitasi aorta akut. )emampuan #entrikel kiri untuk

    dilatasi secara akut adalah terbatas, sehingga #olume yang berlebihan yang

    diakibatkan oleh regurgitasi aorta akut menyebabkan peningkatan tekanan

    diastolik di #entrikel kiri yang akan berdampak pada peningkatan tekanan di

    atrium kiri dan #ena pulmonalis sehingga bermanifestasi sebagai edema paru.

    Gambar patofisiologi regurgitasi aorta akut

    %/

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    24/32

    (ada regurgitasi aorta kronik, regurgitasi aorta memberat seiring dengan

    $aktu, sehingga hubungan tekanan dan #olume #entrikel kiri berbeda dengan

    yang terjadi pada regurgitasi aorta akut. (ada regurgitasi aorta kronik, #entrikel

    kiri dapat melakukan kompensasi sehingga peningkatan #olume tidak diikuti

    dengan peningkatan tekanan yang terlalu besar.=amun kompensasi yang

    dilakukan #entrikel kiri lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya disfungsi

    #entrikel kiri penurunan kemampuan kontraksi dan compliance #entrikel kiri0

    sehingga bermanifestasi sebagai gejala gagal jantung.

    Gambar patofisiologi regurgitasi aorta kronik%4

    3.%. Ge/ala &ln!

    (ada regurgitasi aorta yang ringansedang biasanya tanpa gejala. Gejala

    biasanya timbul pada regurgitasi aorta yang berat. Gejala klinis regursitasi aorta

    yaitu sebagai berikut ;

    %4 '9ourke, .+., %20

    %4

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    25/32

    (alpitasi perasaan jantung berdebardebar0

    Sesak napas

    =yeri dada

    udah lelah%5

    3.#. Pe'e(&!aan F!&

    (ada pemeriksaan fisik, dapat dijumpai adanya;

    1. !enyut yang kuat akibat lebarnya tekanan nadi dan impuls hiperdinamik dari

    #entrikel kiri0. &ekanan nadi akan menjadi sempit pada kasus lanjut dengan

    dilatasi dan dekompensasi #entrikel kiri. "ktus kordis akan menjadi difus atau

    bergeser ke lateral, serta dijumpai adanya S/ Gallop. (ada regurgitasi aorta yang

    parah dapat teraba adanya thrill di daerah apeks jantung.

    %. urmur dekresendo yang terdengar pada a$al fase diastole pada batas kiri atas

    sternum S-0. urmur akan lebih mudah didengar pada posisi pasien

    bersandar kedepan setelah fase ekspirasi. -eratnya regurgitasi berbanding lurus

    dengan durasi murmur kecuali pada +" yang akut dan kasus lanjut yang berat.

    Selain itu, murmur middiastolik dengan frekuensi yang rendah dapat didengar

    pada daerah apeks jantung pada pasien dengan regurgitasi aorta yang berat yang

    dikenal sebagai +ustin Dlint murmur pancaran regurgitasi aorta yang

    mengganggu aliran yang masuk ke katup mitral0.

    (elebaran tekanan nadi pada regurgitasi aorta kronik dapat bermanifestasi sebagai

    berikut ;%:

    1. (ulsus -isferiens ; "mpuls sistolik yang timbul dua kali pada arteri carotis

    dan brakialis.

    %. (ulsus Corringan * $ollapsing * +ater,Hammer ; pulsasi arteri yang

    menyebabkan distensi mendadak karena peningkatan dan penurunan yang

    sangat cepat.

    -& de .usset sign ; kepala yang menunduk setiap denyutan nadi.

    %5 amrakha, (., %:0%: ili, .S., %20

    %5

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    26/32

    /& uro0ie0 sign 1murmur yang terdengar pada arteri femoralis ketika arteri

    femoralis distalnya ditekan.

    2& Hill sign 1 tekanan sistolik popliteal lebih besar : mmHg dari tekanan

    sistolik arteri brakialis.

    3& .uller sign 1 (ulsasi sistolik pada u#ula pada fase sistolik.

    4& 5uinke sign1pulsasi kapiler yang terlihat pada bibir dan kuku proksimal.

    6& 7rau%e sign 1Suara letupan senjata yang terdengar pada arteri femoralis.

    3.,. Pe'e(&!aan Penun/ang

    F"t" t"(a&!

    (ada regurgitasi aorta didapatkan adanya;%7

    (embesaran #entrikel kiriA kardiomegali C& ? 5E0 pada regurgitasi aorta

    kronik0

    )ongesti pembuluh darah paru akibat peningkatan tekanan #ena pulmonalis

    pada regurgitasi aorta akut0

    !ilatasi aorta desending

    Ele&t("&a()"g(af $EKG5

    (ada gambaran 6)G dapat terlihat adanya ;%8

    Sinus takikardia

    !e#iasi aksis

    3H strain

    +!

    (emanjangan inter#al (

    E&"&a()"g(af )":le(

    !apat menentukan ;%2

    !erajat regurgitasi aorta dan dapat juga menentukan etiologi regurgitasi

    aorta.

    enilai ukuran dan fungsi #entrikel kiri

    )riteria ekokardiografi untuk regurgitasi aorta berat;

    )ualitatif Semikuantitatif )uantitatif

    orfologi katup ; +bnormalA

    defek coaptasio besar

    3ena contracta $idth ; ?: mm 6'+ ; ?N / mm%

    %7 amrakha, (., %:0

    %8 amrakha, (., %:0%2 amrakha, (., %:0

    %:

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    27/32

    Color flo$ regurgitant jet ;

    arge in central jets, #ariablein eccentric jets

    pstream #ein flo$ ; 3ol ; ?N : mlAbeat

    CB signal of regurgitant jet ;

    dense

    "nflo$ ; O enlargement of cardiac

    chambersA #essels

    'ther ; Holodiastolic flo$

    re#ersal in descending aorta

    6!3? % cmAs0

    (ressure halftime P % ms

    CBN Continuous $a#e< 6!3N 6nd diastolic #olume < 6'+N 6ffecti#e

    regurgitant orifice area< #ol N egurgitant #olume 6SC Guidelines0

    Katete(!a! /antung )engan &"nt(a!

    !apat digunakan untuk ;

    enge#aluasi fungsi #entrikel kiri

    enentukan derajat regurgitasi aorta, dan

    enilai ada tidaknya penyakit arteri koroner.

    MR $!ardiac Magnetic "esonance5 atau MST $Multislice !omputed

    #omograp$y5 !7an

    (emeriksaan ini direkomendasikan untuk e#aluasi aorta pada pasien

    dengan sindrom arfan.

    3.. Te(a: 'e)&a'ent"!a

    3asodilator, diuretik dan inotropik dapat digunakan untuk terapi jangka

    pendek untuk memperbaiki kondisi pasien dengan gagal jantung berat sebelum

    berlanjut pada operasi katup aorta0.

    (ada pasien dengan regurgitasi aorta kronis dengan gagal jantung, dapat

    diberikan #asodilator berupa +C6 inhibitor atau +ngiotensin eseptor -loker

    +-0.

    (ada pasien dengan sindrom arfan, beta bloker dapat memperlambat

    dilatasi pangkal aorta dan menurunkan risiko komplikasi aorta dan harus

    dipertimbangkan sebelum dan sesudah pembedahan. +- dikatakan memiliki

    %7

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    28/32

    efek intrinsik pada dinding aorta dengan mempertahankan serat elastin, namun

    masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut./

    Pe'e(&!aan !e(al

    (asien dengan regurgitasi aorta ringansedang dapat die#aluasi dengan

    ekokardiografi setiap % tahun. Semua pasien dengan regurgitasi aorta berat dengan

    fungsi #entrikel kiri yang normal harus die#aluasi setiap : bulan. *ika diameter

    #entrikel kiri atau Draksi 6jeksi 6D0 menunjukkan perubahan yang signifikan

    maka harus die#aluasi sampai inter#al : bulan./1

    Alg"(t'e :enatala&!anaan (egu(gta! a"(ta

    3.9. P("gn"!!

    &ujuh puluh persen penderita dengan regurgitasi aorta kronis mampu

    bertahan 5 tahun, sedangkan 5E mampu bertahan 1 tahun setelah diagnosis

    / 6SC Guidelines0/1 6SC Guidelines0

    %8

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    29/32

    ditegakkan. (enderita dengan regurgitasi aorta yang jelas mampu hidup secara

    normal, tetapi mudah terkena endokarditis infektif. *ika timbul gagal jantung, bisa

    bertahan % tahun, dan setelah timbul angina biasanya bertahan 5 tahun.

    (enderita dengan fraksi ejeksi prabedah 45E dan indeks jantung lebih

    besar dari %,5 literAmenitAm% mampu bertahan hidup lebih lama setelah operasi

    daripada penderita dengan fraksi ejeksi kurang dari 45E dan indeks jantung

    kurang dari %,5 literAmenitAm%.

    (enderita dengan regurgitasi aorta akut dan edema paru prognosisnya

    buruk, biasanya harus dilakukan operasi./%

    /% ilantono, .". dkk., %/0

    %2

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    30/32

    !aftar (ustaka

    .iller8 A&8 9:!ara8 "&8 ;ill#8 ;&8 & Valvular Heart isease& In1 ;ill#8 ;&8 ed&

    "athoph#siolog# of Heart isease& ?disi ke,2& "hiladelphia1 ;ippincott +illiams

    @ +ilkins&

    amrakha, (., Hill, *., %:. 9ford Hand%ook of $ardiolog#1 Valvular Heart

    isease. 1st ed. S+; '@ford ni#ersity (ress.

    6uropean Society of Cardiology. %1%. ?$ !uidelines on the management of

    valvular heart disease (version

  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    31/32

    KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

    1. +merican College of Cardiology Doundation and the +merican Heart

    +ssociation. %4.

    %. A$$*AHA !uidelines for the .anagement of "atients +ith 7,?levation

    .#ocardial Infarction. +#ailable from;

    http;AAcirc.ahajournals.orgAcontentA11A5A588.full R+ccessed 11 *une %1/

    /. -ro$n, &.C., %:. "en#akit Aterosklerotik Goroner. !alam; (rice, S.+.,

    Billiam, .., ed. "atofisiologi Gonsep Glinis "roses,proses "en#akit.

    6disi :. *akarta.

    4. 6uropean Society of Cardiology. %1%. ?$ !uidelines for the

    management of acute m#ocardial infarction in patients presenting with 7,

    segment elevation& +#ailable from; http;AAescardio.orgAguidelines...Aesc

    guidelinesAGuidelines!ocumentsAR+ccessed 11 *une %1/

    5. 6uropean Society of Cardiology. %1%. ?ssential .essages From ?$

    !uidelines. +#ailable from; http;AAescardio.orgAguidelines...Aesc

    guidelinesAGuidelines!ocumentsAR+ccessed 11 *une %1/

    :. Denton, !.6., %2. .#ocardial Infarction. +#ailable from;

    http;AAemedicine.medscape.comAarticleA752/%1o#er#ie$ . R+ccessed 1%

    *une %1/

    7. "rmalita, 122:. Infark .iokard. alam; ilantono, ."., -araas, D., )aro

    )aro, S., oebiono, (.S., ed.,uku Ajar Gardiologi. *akarta.

    8. )illip, &. )imbal, *.&. 12:7. 7reatment of m#ocardial infarction in a

    coronar# care unit1 A two #ear eperience with iadom, aame. %2. 7he iagnosis And

    7reatment of 7?.I In 7he ?mergenc# epartment& ?mergenc# .edicine

    /1

    http://circ.ahajournals.org/content/110/5/588.fullhttp://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://emedicine.medscape.com/article/759321-overviewhttp://content.onlinejacc.org/http://content.onlinejacc.org/http://circ.ahajournals.org/content/110/5/588.fullhttp://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://emedicine.medscape.com/article/759321-overviewhttp://content.onlinejacc.org/
  • 7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup

    32/32

    "ractice. +#ailable from; http;AA$$$.6-edicine.netR+ccessed 1% *une

    %1/

    1. =igam. (.)., %7. iochemical .arkers of .#ocardial Injur#. "ndian

    *ournal of Clinical -iochemistry& +#ailable from;

    http;AAmedind.nic.inAiafAt7Ai1Aiaft7i1p1.pdfR+ccessed 1% *une %1/

    11. (atel, =.., *ackson. G., 1222. erum markers in m#ocardial infarction. *

    Clin (athol. +#ailable from;

    http;AA$$$.ncbi.nlm.nih.go#ApmcAarticlesA(C514%4ATpageN1 .

    R+ccessed 1% *une %1/

    1%. amrakha, (., Hill, *., %:. 9ford Hand%ook of $ardiolog#1 $oronar#

    Arter# isease. 1st ed. S+; '@ford ni#ersity (ress.

    1/. Samsu, =., Sargo$o, !., %7. ensitivitas dan pesifisitas 7roponin 7

    dan I pada iagnosis Infark .iokard Akut. &injauan (ustaka. alang;

    Dakultas )edokteran -ra$ijaya. +#ailable from;

    http;[email protected]

    u(ageNmki.mkiQ#ie$allUsmodNmkiUs

    pNpublicUidQkatparentN14UidQartikelN178 . R+ccessed 1% *une %1/

    14. Sibarani Cristina >osua., %1/. !am%aran "rifil ;ipid "asien Infark

    .iokard Akut i epartemen Gardiologi E Haji Adam .alik .edan

    7ahun