lapkas_kardio_chf_ec_peny_jantung_katup
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
menjalankan fungsinya yaitu untuk memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh
untuk metabolisme1.Hal ini menyebabkan seluruh organ akan kekurangan asupan
darah sehingga mencetuskan reaksi kompensasi yang dapat memperberat kerja
jantung dan mempercepat kegagalan jantung.
Seiring perkembangan zaman, gagal jantung dapat ditemui pada usia
muda, dimana usia diatas 45 tahun bagi lakilaki dan 55 tahun bagi perempuan
memiliki faktor risiko terbesar untuk menderita gagal jantung.
!i "ndonesia, gagal jantung merupakan salah satu penyebab kematian
yang paling tinggi dan merupakan salah satu penyakit yang memiliki pre#alensi
tinggi di rumah sakit, baik ra$at inap maupun ra$at jalan%
&ingginya pre#alensi dan mortalitas pasien gagal jantung perlu menjadi
perhatian khusus seiring dengan buruknya pola makan masyarakat masa kini dan
kurangnya olahraga karena akti#itas yang padat. 'rangorang dengan obesitas,
merokok, usia tua, memiliki faktor risiko yang lebih besar menderita gagal
jantung.
(enyakit jantung katup merupakan salah satu penyakit jantung yang dapat
berakhir pada keadaan gagal jantung. )elainan katup yang terjadi dapat
disebabkan oleh infeksi, kelainan ba$aan, ataupun trauma. *antung memiliki 4
katup, dan kesemua katup dapat mengalami kerusakan. Satu kerusakan katup
dapat menyebabkan kerusakan katup yang lain, oleh sebab itu, perlu kiranya
identifikasi cepat pasien dengan penyakit jantung katup.
)atup pada jantung akan menutup dan membuka sesuai dengan kerja
jantung saat memompa dan menerima darah. +danya kelainan katup, baik stenosis
1 -uku +jar )ardiologi, %/0% !epkes ", %2
1
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
2/32
tidak membuka sempurna0 maupun regurgitasi tidak menutup sempurna0
menyebabkan gangguan jantung dalam menerima dan memompakan darah.
*antung tidak akan optimal dalam menerima dan memompakan darah. )eadaan
inilah yang jika dibiarkan dapat menyebabkan suatu keadaan gagal jantung.
1.2. TUJUAN
&ujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui
definisi, faktor resiko, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pemeriksaan
penunjang, pengobatan dan prognosis gagal jantung terutama yang disebabkan
oleh penyakit jantung katup. Selain itu, penulisan laporan kasus ini juga bertujuan
untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik di !epartemen kardiologi dan
)edokteran 3askuler S Haji +dam alik edan.
1.3. MANFAAT
aporan kasus ini bermanfaat sebagai bahan informasi bagi pembaca
mengenai gagal jantung yang disebabkan penyakit jantung katup.
%
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
3/32
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Gagal Jantung
2.1. Defn! Gagal Jantung
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah
dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh atau
kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisianjantung yang
tinggi atau keduaduanya/.
Secara singkat menurut Sonnenblik, gagal jantung terjadi apabila jantung
tidak mampu memompakan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh pada tekanan pengisian yang normal, meskipun aliran balik #ena
(venous return) ke jantung dalam keadaan normal4.
2.2. Et"l"g#
a. Kelainan Otot Jantung
(enderita kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas
jantung.)ondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup
aterosklerosisi koroner, hipertensi arterial, dan penyakit otot degenaratif atau
inflamasi.
b. Aterosklerosis Koroner
engakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah
ke otot jantung.&erjadinya hipoksia dan asidosis akibat penumpukan asam
laktat0. "nfark miokardium biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
c. Hipertensi Sistemik atau Pulmonal
(eningkatan beban akhir afterload0 meningkatkan beban kerja jantung
dan pada gilirannya mengakibatkanhipertrofi serabut otot jantung. 6fek tersebut
/ Shah, dkk %70
4 Shonenblick dkk,128205 $'9!onnell,%:0
/
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
4/32
hipertrofi miokard0 dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena akan
meningkatkan kontraktilitas jantung. &etapi untuk alasan yang tidak jelas,
hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya akan
terjadi gagal jantung.
d. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degenaratif
(ada kasus peradangan atau penyakit miokardium degenaratif dapat
mengakibatkan terjadinya gagal jantung, karena berpengaruh secara lansung
dengan merusak serabut jantung sehingga menyebabkan kontraklitas otot jantung
menurun.
e. Penyakit Jantung Lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang lain.
Sebenarnya tidak langsung mempengaruhi jantung.ekanime yang biasanya
terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui jantung misalnya, stenosis
katup semiluner0, ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah misalnya,
temponade jantung, perikarditis kontriktif atau stenosis katup +30, peningkatan
mendadak afterload akibat meningkatnya tekanan darah sistemik dapat
mengakibatkan gagal jantung meskipun tidak ada hipertrofi miokardial.
f. aktor Sistemik
&erdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan
beratnya gagal jantung ;
eningkatnya laju metabolisme misalnya, demam dan tirotoksikosis0
Hipoksia dan anemia ; memerlukan peningkatan cairan jantung untuk
memenuhi kebutuhan oksigen sistemik < menurunkan suplai oksigen ke
jantung.
+sidosis respiratori atau metabolik0
+bnormalitas elektrolit ; menurunkan kontraktilitas jantung.
4
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
5/32
!isritmia jantung ; terjadi dengan sendirinya atau secara sekunder akibat
gagal jantung menurunkan efisiensi keseluruhan fungsi jantung.
2.3. Pat"f!"l"g
-eban pengisian preload0 dan beban tahanan afterload0 pada #entrikel
yang mengalami dilatasi dan hipertrofi memungkinkanadanya peningkatan daya
kontraksi jantung yang lebih kuat, sehingga curahjantung meningkat. (embebanan
jantung yang lebih besar meningkatkan simpatis, sehingga kadar katekolamin
dalam darah meningkat dan terjaditakikardi dengan tujuan meningkatkan curah
jantung. (embebanan jantung yang berlebihan dapat mengakibatkan curah jantung
menurun, maka akan terjadi redistribusi cairan dan elektrolit natrium0 melalui
pengaturan cairan oleh ginjal dan #asokonstriksi perifer dengan tujuan untuk
memperbesar aliran balik #ena venous return0 ke dalam #entrikel sehingga
meningkatkan tekanan akhir diastolik dan menaikkan kembali curah jantung.
!ilatasi, hipertrofi, takikardi,dan redistribusi cairan badan merupakan
mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah jantung dalam memenuhi
kebutuhan sirkulasi badan. -ila semua kemampuan mekanisme kompensasi
jantung tersebut diatas sudah dipergunakan seluruhnya dan sirkulasi darah dalam
badan belum juga tepenuhi maka terjadilah keadaan gagal jantung.
Gagal jantung kiri atau gagal jantung #entrikel kiri terjadi karena adanya
gangguan pemompaan darah oleh #entrikelkiri sehingga curah jantung kiri
menurun dengan akibat tekanan akhir diastole dalam #entrikel kiri dan #olume
akhir diastol dalam #entrikel kiri meningkat. )eadaan ini merupakan beban
atrium kiri dalam kerjanya untuk mengisi #entrikelkiri pada $aktu diastolik,
dengan akibat terjadinya kenaikan tekanan rataratadalam atrium kiri.&ekanan
dalam atrium kiri yang meninggi ini menyebabkanhambatan aliran masuknya
darah dari #ena#ena pulmonal. -ila keadaan initerus berlanjut, maka bendungan
akan terjadi juga dalam paruparu denganakibat terjadinyaedema paru dengan
segala keluhan dan tandatanda akibat adanya tekanan dalam sirkulasi yang
meninggi. )eadaan yang terakhir ini merupakan hambatan bagi #entrikel kanan
yang menjadipompa darah untuk sirkuit paru sirkulasi kecil0. -ila beban pada
5
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
6/32
#entrikel kanan itu terus bertambah,maka akan merangsang #entrikel kanan untuk
melakukan kompensasi dengan mengalami hipertrofi dan dilatasi sampai batas
kemampuannya, dan bila beban tersebut tetap meninggi maka dapat terjadi gagal
jantung kanan, sehingga pada akhirnya terjadi gagal jantung kirikanan. Gagal
jantung kanan dapat pula terjadi karena gangguan atau hambatan pada daya
pompa #entrikel kanan sehingga #olume sekuncup #entrikel kanan tanpa
didahului oleh gagal jantung kiri. !engan menurunnya isi sekuncup #entrikel
kanan, tekanan dan #olum akhir diastol #entrikel kanan akan meningkat dan ini
menjadi beban atrium kanan dalam kerjanya mengisi #entrikel kanan pada $aktu
diastol, dengan akibat terjadinyakenaikan tekanan dalam atrium kanan. &ekanan
dalam atrium kanan yangmeninggi akan menyebabkan hambatan aliran masuknya
darah dalam #enaka#a superior dan inferior ke dalam jantung sehingga
mengakibatkan kenaikandan adanya bendungan pada #ena#ena sistemik tersebut
bendungan padavena jugularis dan hepar0 dengan segala akibatnya
mengakibatkan tekanan vena jugularis yang meninggi dan hepatomegali. -ika
keadaan ini terusberlanjut, maka terjadi bendungan sistemik yang lebih berat
dengan akibattimbulnya edema tumit atau tungkai ba$ah dan asites.:
2.%. Kla!f&a!
)lasifikasi menurut New York Heart Association =>H+0, merupakan
pedoman untuk pengklasifikasian penyakit gagal jantung kongestif berdasarkan
tingkat akti#itas fisik,antara lain;7
NYHA class I, penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam
kegiatan fisik serta tidak menunjukkan gejalgejala penyakit jantung
seperti cepat lelah, sesak nafas atau berdebardebar, apabila melakukan
kegiatan biasa.
NYHA class II, penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik.
ereka tidak mengeluh apaapa $aktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik
: .(anggabean, %70.7 Ghanie, %70
:
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
7/32
yang biasa dapat menimbulkan gejalagejala insufisiensi jantung seperti
kelelahan, jantung berdebar, sesak nafas atau nyeri dada.
NYHA class III, penderita penyakit dengan pembatasan yang lebih banyak
dalam kegiatan fisik. ereka tidak mengeluh apaapa $aktu istirahat, akan
tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa sudah menimbulkan
gejalagejala insufisiensi jantung seperti yang tersebut di atas.
NYHA class IV, penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun
tanpa menimbulkan keluhan, yang bertambah apabila mereka melakukan
kegiatan fisik meskipun sangat ringan.
2.#. Dagn"!!
enurut Framingham kriterianya gagal jantung kongestifada % kriteria
yaitu kriteria mayor dan kriteria minor.8
a. )riteria mayor terdiri dari;
10ispnea nokturnalparoksismal atau ortopnea
%0 (eningkatan vena jugularis
/0 onchi basah tidak nyaring
40 )ardiomegali
50 6dema paru akut
:0 "rama derap S/
70 (eningkatan tekanan #ena ? 1: cm H%' 1
80 efluks hepatojugular
b. )riteria minor terdiri dari;
10 6dema pergelangan kaki
%0 -atuk malam hari
/0 !ispnea
40 Hepatomegali
50 6fusi pleura
8 'esman ".=, 12240
7
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
8/32
:0 &akikardi ?1% @A menit0
!iagnosis ditegakkan dari dua kriteria mayor atau satu kriteria mayor dan
duakriteria minor di saat bersamaan.
2.#.1. Pe'e(&!aan F!&
(emeriksaan fisik yang cermat harus selalu dilakukan dalam menge#aluasi
pasien dengan gagal jantung. &ujuan pemeriksaan adalah untuk membantu
menentukan apa penyebab gagal jantung dan juga untuk menge#aluasi beratnya
sindroma gagal jantung. emperoleh informasi tambahan mengenai profil
hemodinamik, sebagai respon terhadap terapi dan menentukan prognosis adalah
tujuan tambahan saat pemeriksaan fisik.2
2.#.2. Kea)aan U'u' )an Tan)a *tal
(ada gagal jantung ringan atau sedang, pasien bisa tampak tidak memiliki
keluhan, kecuali merasa tidak nyaman saat berbaring datar selama lebih dari
beberapa menit. (ada pasien dengan gagal jantung yang lebih berat, pasien bisa
memiliki upaya nafas yang berat dan bisa kesulitan untuk menyelesaikan kata
kata akibat sesak.
&ekanan darah sistolik bisa normal atau tinggi, tapi pada umumnya
berkurang pada gagal jantung lanjut karena fungsi 3 yang sangat menurun.
&ekanan nadi bisa berkurang, dikarenakan berkurangnya stroke #olume, dan
tekanan diastolik arteri bisameningkat sebagai akibat #asokontriksi sistemik.
Sinus tachycardia adalah gejala non spesifik yang diakibatkan oleh akti#itas
simpatis yang meningkat. 3asokontriksi perifer mengakibatkan ekstrimitas perifer
menjadi lebih dingin dan sianosis dari bibir dan ujung jari juga diakibatkan oleh
akti#itas simpatis yang berlebihan.1
2.#.3. Pe'e(&!aan *ena Jugula(! )an Le+e(
2 ann,%801 Shah, %70
8
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
9/32
(emeriksaan #ena jugularis memberikan perkiraan tekanan pada atrium
kanan, dan secara tidak langsung tekanan pada atrium kiri. (emeriksaan tekanan
#ena jugularis dinilai terbaik saat pasien tidur dengan kepala diangkat dengan
sudut 45o.
&ekanan #ena jugularis dihitung dengan satuan sentimeter H%'
normalnya kurang dari 8 cm0, dengan memperkirakan tinggi kolom darah #ena
jugularis diatas angulussternalis dalam centimeter dan menambahkan 5 cm pada
postur apapun0. (ada tahap a$al gagal jantung, tekanan #ena jugularis bisa
normal saat istirahat, tapi dapat secara abnormal meningkat saat diberikan tekanan
yang cukup lama pada abdomen refluk hepatojugular positif0. !iant V $a#e
menandakan keberadaan regurgitasi katup tricuspid.11
2.#.%. Pe'e(&!aan Pa(u
"ulmonar# $rackles ronkhi atau krepitasi0 dihasilkan oleh transudasi
cairan dari rongga intra#askular kedalam al#eoli. (ada pasien dengan edema paru,
ronki dapat didengar pada kedua lapang paru dan dapat disertai dengan $heezing
ekspiratoar asma kardiale0. *ika ditemukan pada pasien tanpa penyakit paru,
ronkhi spesifik untuk gagal jantung. Balau demikian harus ditekankan bah$a
ronkhi seringkali tidak ditemukan pada pasien dengan gagal jantung kronik,
bahkan ketika pulmonar# capilar# wedge pressure kurang dari % mmHg, hal ini
karena pasien sudah beradaptasi dan drainase sistem limfatik cairan rongga
al#eolar sudah meningkat. 6fusi pleura timbul sebagai akibat meningkatnya
tekanan sistem kapiler pleura, hasilnya adalah transudasi cairan kedalam rongga
pleura. )arena #ena pada pleura bermuara pada #ena sistemik dan pulmoner,
effusi pleura paling sering terjadi pada kegagalan kedua #entrikel %iventricular
failure)& Balau effusi pleura biasanya ditemukan bilateral, angka kejadian pada
rongga pleura kanan lebih sering daripada yang kiri.1%
2.#.#. Pe'e(&!aan Jantung
11 ann, %801% ann, %80.
2
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
10/32
(emeriksaan jantung, $alau penting, seringkali tidak dapat memberikan
informasi yang berguna mengenai beratnya gagal jantung. *ika terdapat
kardiomegali titik impulse maksimal ictus cordis0 biasanya tergeser keba$ah
intercostal space "CS0 ke 3, dan kesamping lateral0 linea midcla#icularis.
Hipertrofi #entrikel kiri yang berat mengakibatkan pulsasi prekodial ictus0 teraba
lebih lama kuat angkat0.
(emeriksaan pulsasi prekordial ini tidak cukup untuk menge#aluasi
beratnya disfungsi #entrikel kiri. (ada beberapa pasien, bunyi jantung ketiga dapat
didengar dan teraba pada [email protected]/
(ada pasien dengan #entrikel kanan yang membesar dan mengalami hipertrofi
dapat memiliki impulse yang kuat dan lebih lama sepanjang sistole pada
parasternal kiri right ventricular heave0.-unyi jantung ketiga gallop0 umum
ditemukan pada pasien dengan #olume o#erload yang mengalami tachycardia dan
tachypnea, dan seringkali menunjukkan kompensasi hemodinamik yang berat.
-unyi jantung keempat bukan indikator spesifik gagal jantung, tapi biasanya ada
pada pasien dengan disfungsi diastolik. urmur regurgitasi mitral dan trikuspid
umumnya ditemukan pada pasien dengan gagal jantung yang lanjut.14
2.#.,. Pe'e(&!aan A-)"'en )an E&!t(e'ta!
Hepatomegali adalah tanda yang penting tapi tidak umum pada pasien
dengan gagal jantung. *ika memang ada, hati yang membesar seringkali teraba
lunak dan dapat berpulsasi saat sistol jika terdapat regurgitasi katup trikuspid.
+scites dapat timbul sebagai akibat transudasi karena tingginya tekanan pada #ena
hepatik dan sistem #ena yang berfungsi dalam drainase peritenium ann, %80.
'aundice dapat juga ditemukan dan merupakan tanda gagal jantung stadium
lanjut, biasanya kadar bilirubin direk dan indirek meningkat. "kterik pada gagal
jantung diakibatkan terganggunya fungsi hepar sekunder akibat kongesti
bendungan0 hepar dan hipoksia hepatoselular.15
1/ Hes, %70
14 ann, %8015 ann, %80
1
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
11/32
6dema perifer adalah manisfestasi kardinal gagal jantung, hal ini $alau
demikian tidaklah spesifik dan biasanya tidak terdapat pada pasien yang telah
mendapat diuretik. 6dema perifer pada pasien gagal jantung biasanya simetris,
beratnya tergantung pada gagal jantung yang terjadi, dan paling sering terjadi
sekitar pergelangan kaki dan daerah pretibial pada pasien yang masih berakti#itas.
(ada pasien tirah baring, edema dapat ditemukan pada sakrum dan skrotum.
6dema yang berlangsung lama dihubungkan dengan kulit yang mengeras dan
pigmentasi yang bertambah.1:
2.#.. Ka&e&!a Ka()a&
(ada gagal jantung kronis yang berat, dapat ditemukan ri$ayat penurunan
berat badan dan kaheksia. Balau mekanisme kakeksia tidak sepenuhnya
dimengerti, kemungkinan besar faktor penyebabnya adalah multifaktorial,
termasuk didalamnya adalah meningkatnya basal metabolik rate, anore@ia,
nausea, dan muntahmuntah yang diakibatkan oleh hematomegali hepatomegali
dan rasa penuh di abdomen, meningkatnya konsentrasi sitokin proinflamasi yang
bersirkulasi, dan terganggunya absorpsi pada saluran cerna akibat kongesti #ena
intestinal. *ika terdapat kakeksia maka prognosis gagal jantung akan semakin
memburuk.17
2.,. Pe'e(&!aan Penun/ang
enurut 'ntoseno &. %5 0pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
untuk menegakkan diagnose CHD yaitu 518;
6lektrokardiogram 6)G0
Hipertropi atrial atau #entrikuler, penyimpangan aksis, iskemia,
disritmia, takikardi, fibrilasi atrial.(ada elektrokardiografi 1% lead
didapatkan gambaran abnormal pada hampir seluruh penderita dengan
1: ann, %80
17 ann, %8018 'ntoseno &. %5 0
11
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
12/32
gagal jantung, meskipun gambaran normal dapat dijumpai pada 1E
kasus. Gambaran yang sering didapatkan antara lain gelombang F,
abnormalitas S& &, hipertrofi #entrikel kiri,%undle %ranch %lock dan
fibrilasi atrium. -ila gambaran 6)G dan foto dada keduanya
menunjukkan gambaran yang normal, kemungkinan gagal jantung sebagai
penyebab dispneu pada pasien sangat kecil kemungkinannya.
Scan jantung
&indakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan dinding .
Sonogram ekocardiogram, ekokardiogram doppler0
!apat menunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam
fungsiAstruktur katup, atau area penurunan kontraktili tas #entrikular.
6kokardiografi merupakan pemeriksaan nonin#asif yang sangat berguna
pada gagal jantung. 6kokardiografi dapat menunjukkan gambaran obyektif
mengenai struktur dan fungsi jantung. (enderita yang perlu dilakukan
ekokardiografi adalah ; semua pasien dengan tanda gagal jantung,susah
bernafas yang berhubungan dengan murmur,sesak yang berhubungan
dengan fibrilasi atrium, serta penderita dengan risiko disfungsi #entrikel
kiri infark miokard anterior, hipertensi tak terkontrol,atau aritmia0.
6kokardiografi dapat mengidentifikasi gangguan fungsi sistolik, fungsi
diastolik,mengetahui adanya gangguan katup, serta mengetahui risiko
emboli.
)ateterisasi jantung
&ekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu
membedakan gagal jantung kanan dan gagal jantung kiri dan stenosis
katup atau insufisiensi.
ongent dada
1%
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
13/32
!apat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan
dilatasi atau hipertropi bilik, atau perubahan dalam pembuluh darah
abnormal.
(ada pemeriksaan foto dada dapat ditemukan adanya pembesaran
siluet jantung cardio thoraic ratio ? 5E0, gambaran kongesti #ena
pulmonalis terutama di zona atas pada tahap a$al, bila tekanan #ena
pulmonal lebih dari %mmHg dapat timbul gambaran cairan pada fisura
horizontal dan garis )erley - pada sudut kostofrenikus. -ila tekanan lebih
dari %5 mmHg didapatkan gambaran %atwing pada lapangan paru yang
menunjukkan adanya udema paru bermakna. !apat pula tampak gambaran
efusi pleura bilateral, tetapi bila unilateral, yang lebih banyak terkena
adalah bagian kanan.
6nzim hepar
eningkat dalam gagalAkongesti hepar.
6lektrolit
ungkin berubah karena perpindahan cairanApenurunan fungsi ginjal,
terapi diuretik.
'ksimetri nadi
Saturasi 'ksigen mungkin rendah terutama jika gagal jantung kongestif
akut menjadi kronis.
+nalisa gas darah +G!0
Gagal #entrikel kiri ditandai dengan alkaliosis respiratori ringan dini0 atau
hipoksemia dengan peningkatan (C'% akhir0
-lood ureum nitrogen -=0 dan kreatinin
(eningkatan -= menunjukkan penurunan fungsi ginjal. )enaikan baik
-= dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal
1/
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
14/32
(emeriksaan tiroid
(eningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai prepencetus gagal jantung kongestif.
2.. Penatala&!anaan
A. Penatala&!anaan N"nfa('a&"l"g!10
*ika tidak terdapat faktor penyebab yang dapat diobati, penatalaksanaan
medisadalah dengan mengubah gaya hidup dan pengobatan medis. (erubahan
gaya hidup ditujukan untuk kesehatan penderita dan untuk mengurangi gejalanya,memperlambat progresifitas gagal jantung kongestif, dan memperbaiki kualitas
hidup penderita. Hal ini berdasarkan rekomendasi +merican Heart +ssociation
dan organisasi jantung lainnya.
1. +lcohol
+lcohol merupakan miokardial depresan pada penderita gagal jantung
kongenstif. )onsumsi alcohol dalam jangka $aktu yang klama dapat
menyebabkan kardiomiopati khususnya pada lakilaki usia 4 tahun
keatas.
%. erokok
&idak ada penelitian prospektif yang menunjukkan adanya efek
merokok terhadap gagal jantung kongestif. =amun, merokok dapat
memperburuk keadaangagal jantung kongestif pada beberapa kasus.
!engan demikian, penderita dengangagal jantung kongestif harus
menghindari rokok.
/. +ktifitas fisik
ekomendasi terhadap aktifitas fisik pada penderita gagal jantung
kongestif masih kontro#ersi. =amun, berjalan selama : menit dapat
memperbaiki kondisi klinis penderita gagal jantung kongestif. +ktifitas
12 '9-rien,%:0
14
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
15/32
berjalan dapat ditoleransi dengan baik oleh penderita gagal jantung
kongestif yang stabil. (ada salah satu penelitian,dibuktikan bah$a
penderita gagal jantung kongestif yang melakukan aktifitas
fisik memberikan outcome yang lebih baik daripada penderita gagal
jantung kongestif yang hanya ditatalaksana seperti biasa. (enderita gagal
jantung kongestif yang sudahstabil perlu dilakukan moti#asi untuk dapat
melakukan aktifitas fisik denganintensitas yang rendah secara teratur.
4. (engaturan diet
a. embatasi konsumsi garam dan cairan
Salah satu penelitian random dengan pemberian diet rendah garam
pada penderita gagal jantung kongestif, menunjukkan adanya penurunan
yang signifikanterhadap berat badan, namun tidak merubah klasifikasi
=>H+. =amun percobaanklinis lainnya menyatakan bah$a pembatasan
terhadap garam dan air pada penderitagagal jantung kongestif
menunjukkan adanya perbaikan klinis yang signifikan dantidak adanyaedema dan fatiIue pada penderita gagal jantung kongestif sehinggadapat
mengubah klasifikasi =>H+. (embatasan konsumsi garam pada
penderitagagal jantung kongestif memiliki efek baik terhadap tekanan
darah. (enderita gagal jantung kongestif harus membatasi garam yang
dikonsumsi tidak boleh lebih dari :gram per hari.
b. onitor berat badan per hari
-elum ada percobaan klinis yang membuktikan adanya keterkaitan
antaramonitor berat badan per hari dan penatalaksanaan gagal jantung
kongestif. =amun,monitor terhadap berat badan ini perlu dilakukan untuk
mengidentifikasi perolehan berat badan atau kehilangan berat badan per
hari pada penderita gagal jantungkongestif
B . Penatala&!anaan Fa('a&"l"g
15
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
16/32
(enanganan penyakit gagal jantung berupa tindakan umum untuk
mengurangi beban kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap keiga penentu
utama fungsi niokardium yaitu, beban a$al preload0, beban akhir afterload0, dan
kontraktilitas. 'batobat yang sering digunakan untuk memperbaiki gejala
gejaladan yang paling penting memperpanjang kelangsungan hidup, antara lain;
B.1. Ang"ten!n "ne(tng En4'e $AE5 In+-t"(!
+C6 inhibitors telah digunakan untuk pera$atan hipertensi lebih dari %
tahun. )elompok obatobat ini juga telah dipelajari secara ekstensif dalam
mera$at gagal jantung kongestif.'batobat ini menghalangi pembentukan dari
angiotensin II, hormon dengan banyak efekefek merugikan yang potensial pada
jantung dan sirkulasi pada pasienpasien dengan gagal jantung.!ari
beberapapenelelitiandan studi dari ribuan pasien, obatobat ini telah menunjukan
perbaikan gejalagejala yang luar biasa pada pasienpasien, pencegahan dari
perburukan klinis, dan perpanjangan dari kelangsungan hidup.Sebagai tambahan,
mereka barubaru ini telah ditunjukan mencegah perkembangan dari gagal jantung
dan seranganserangan jantung.'leh karena bukti tersebut, sehingga penggunaan
+C6 inhibitors harus dipertimbangkan pada semua pasienpasien dengan gagal
jantung, terutama mereka yang dengan kelemahan otot jantung.
6fekefek samping yang mungkin dari obatobat ini termasuk;
batuk kering,
tekanan darah rendah,
perburukan fungsi ginjal dan ketidakseimbanganketidakseimbangan
elektrolit, dan
*ika digunakan secara hatihati dengan pengamatan yang tepat,
bagaimanapun, mayoritas dari pasienpasien gagal jantung kongestif mentolerir
obatobat ini tanpa persoalanpersoalan yang signifikan. Contohcontoh dari +C6
inhibitors termasuk;
1:
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
17/32
captopril Capoten0,
enalapril 3asotec0,
lisinopril Jestril, (rini#il0,
benazepril otensin0, dan
ramipril +ltace0.
ntuk pasienpasien yang tidak dapat mentolerir +C6 inhibitors,
kelompok alternatif dari obatobatmungkin digunakan yaituangiotensin receptor
blockers +-s0,. 'batobat ini bekerja pada jalur hormon yang sama seperti
+C6 inhibitors, namun sebagai gantinya menghalangi aksi dari angiotensin II
pada tempat reseptornya secara langsung. (ada beberapa studi a$al
memberikangambaran kelangsungan hidup yang lebih besar padapasienpasien
gagal jantung kongestif dibandingkan dengan peggunaan +C6 inhibitor.Studi
studi selanjutnya, sedang dalam tahappenyelidikanterhadap penggunaan +-s
pada gagal jantung kongestif berupa dosis tunggal atau kombinasi dengan +C6
inhibitors.
6fekefek samping yang mungkin dari obatobat ini adalah serupa pada
yang berhubungan dengan +C6 inhibitors, meskipun menimbulkan batuk
keringyang lebih rendah. Contohcontoh dari kelompok obatobat ini termasuk;
losartan Cozaar0,
candesartan +tacand0,
telmisartan icardis0,
#alsartan !io#an0, dan
irbesartan +#apro0.
B.2. Beta6-l"7&e(!
Hormonhormon tertentu, seperti epinephrine adrenaline0,
norepinephrine, dan hormonhormon serupa lain, bekerja pada reseptor beta dari
beragam jaringanjaringan tubuh dan menghasilkan efek stimulasi.6fek dari
17
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
18/32
hormonhormon ini atas reseptorreseptor beta dari jantung adalah kontraksi yang
lebih kuat dari otot jantung.-etablockers adalah agenagen yang menghalangi
aksi dari hormonhormon yang menstimulasi ini atas reseptorreseptor beta dari
jaringanjaringan tubuh. )arena diasumsikan bah$a menghalangi reseptor
reseptor beta lebih jauh menekan fungsi dari jantung, betablockers secara tradisi
telah tidak digunakan pada pasienpasien dengan gagal jantung kongestif.(ada
gagal jantung kongestif, bagaimanapun, efek stimulasi dari hormonhormon ini,
sementara a$alnya bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung, tampaknya
mempunyai efekefek yang merugikan pada otot jantung dari $aktu ke $aktu.
-agaimanapun, studistudi telah menunjukan manfaat klinik yang mengesankan
dari betablockers dalam memperbaiki fungsi jantung dan kelangsungan hidup
pada pasienpasien gagal jantung kongestif yang telah meminum +C6 inhibitors.
&aknya bah$a kunci untuk sukses dalam menggunakan betablockers pada
gagal jantung kongestif adalah untuk memulai dengan dosis yang rendah dan
meningkatkan dosis dengan sangat perlahan
6fekefek samping yang mungkin termasuk, antara lain;
penahanan cairan,
tekanan darah rendah,
nadi yang rendah, dan
kelelahan keseluruhan dan sakit kepala
-etablockers umumnya tidak digunakan pada orangorang dengan
penyakitpenyakit saluran nafas contohnya, asma atauemphysema0 atau pasien
dengan denyut jantung sangat rendah pada saat istirahat.Sementara car#edilol
Coreg0 telah menjadi obat yang dipelajari paling menyeluruh dalam setting dari
gagal jantung kongestif, studistudi dari betablockers lain juga telah
menjanjikan.(enelitian yng membandingkan car#edilol secara langsung dengan
betablockers lain dalam mera$at gagal jantung kongestif sedang
berlangsung.etoprolol &oprol K0 yang beraksi lama adalah juga sangat efektif
pada pasienpasien dengan gagal jantung kongestif.
18
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
19/32
3. Dg"8n
!igo@in ano@in0 telah digunakan dalam pera$atan dari gagal jantung
kongestif beratusratus tahun."a dihasilkan secara alamiah oleh tanaman berbunga
fo@glo#e. !igo@in menstimulasi otot jantung untuk berkontraksi lebih kuat."a juga
mempunyai aksiaksi lain, yang tidak dimengerti sepenuhnya, yang memperbaiki
gejalagejala gagal jantung kongestif dandapat mencegah lebih jauh gagal jantung.
-agaimanapun, studi yang diacak dalam skala besar gagal untuk menunjukan efek
mana saja dari digo@in atas kematian.
!igo@in bermanfaat untuk banyak pasienpasien dengan gejalagejala
gagal jantung kongestif yang signifikan, meskipun kelangsungan hidup jangka
panjang mungkin tidak terpengaruh. 6fekefek sampingan yang potensial
termasuk;
mual,
muntah,
gangguangangguan irama jantung,
disfungsi ginjal, dan
kelainankelainan elektrolit.
6fekefek sampingan ini, bagaimanapun, umumnya adalah akibat dari
tingkattingkat racun dalam mdarah dan dapat dimonitor oleh testes darah.!osis
dari digo@in mungkin juga perlu di sesuaikan pada pasienpasien dengangangguan ginjal yang signifikan.
%. Du(et&
!iuretik adalah seringkali komponen yang penting dari pera$atan gagal
jantung kongestif untuk mencegah atau mengurangi gejalagejala dari penahanan
cairan.'batobat ini membantu menahan pembetukan cairan dalam paruparu dan
jaringanjaringan lain dengan meningkatkan aliran dari cairan melalui sekresi
12
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
20/32
ginjal.eskipun efektif dalam membebaskan gejalagejala seperti sesak napas dan
pembengkakan pada kaki, tetapi penggunaan obat ini tidak menunjukan dampak
secara positif terhadap jangka panjang kelangsungan hidup.
eskipun demikian, diuretics tetap kunci dalam mencegah perburukan
dari kondisi pasien dengan demikian keperluan opname rumah sakit.)etika
opname rumah sakit diperlukan, diuretics seringkali dimasukan secara intra#ena
karena kemampuan untuk menyerap diuretics oral mungkin terganggu, ketika
gagal jantung kongestifnya parah. 6fekefek sampingan yang potensial dari
diuretics termasuk; Aldosteron secara teoritis mempunyai banyak efekefek yang
merugikan pada jantung dan sirkulasi pada gagal jantung kongestif.(elepasannya
distimulasikan sebagian oleh angiotensin II lihat +C6 inhibitors, diatas0.(ada
pasienpasien yang meminum +C6 inhibitors, bagaimanapun, ada peristi$a
LlepasL dimana tingakttingkat aldosterone dapat meningkat meskipun dengan
tingkattingkat angiotensin II yang rendah.(enelitipeneliti medis telah
menemukan bah$a spironolactone dapat memperbaiki angka kelangsungan hidup
dari pasienpasien dengan gagal jantung kongestif.!alam hal dosisdosis yang
digunaka dalam studi adalah relatif kecil, telah diteorikan bah$a manfaat dari
obat adalah dalam kemampuannya untuk menghalangi efekefek dari aldosterone
daripada aksinya yang relatif lemah sebagai diuretic pil air0.6fekefek sampingan
yang mungkin dari obat ini termasuk tingkattingkat potassium yang meninggi
dan, pada priapria, pertumbuhan jaringan payudara g#necomastia0.Aldosteron
inhibitor lainnya adalah eplerenone "nspra0.
dehidrasi,
kelainankelainan elektrolit, M
tingkattingkat potassium yang sangat rendah,
gangguangangguan pendengaran, dan
tekanan darah rendah.
%
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
21/32
+dalah penting untuk mencegah tingkattingkat potassium yang rendah
dengan meminum suplemensuplemen, jika tepat.Gangguangangguan elektrolit
jenis ini mungkin membuat pasienpasien mudah kena gangguangangguan irama
jantung yang serius. Contohcontoh dari beragam kelompokkelompok diuretics
termasuk
furosemide asi@0,
hydrochlorothiazide Hydrodiuril0,
bumetanide -ume@0,
torsemide !emade@0,
spironolactone +ldactone0, and
metolazone Jaro@olyn0.
Satu diuretik tertentu telah ditunjukan secara mengejutkan mempunyai
efekefek menguntungkan atas kelangsungan hidup pada pasienpasien gagal
jantung kongestif dengan gejalagejala yang relatif telah berlanjut. Spironolactone
+ldactone0 telah digunakan bertahuntahun sebagai diuretikyang relatif lemah
dalam pera$atan dari beragam penyakitpenyakit. !iantara halhal lain, obat ini
menghalangi aksi dari hormon aldosteron.%
2.9. K"':l&a!21
1. 6fusi (leura
erupakan akibat dari peningkatan tekanan dikapiler pleura, transudasi
dari kapiler ini memasuki rongga pleura. 6fusi pleura ini biasanya terjadi pada
lobus sebelah kanan ba$ah
%. +rrhytmia
% '9!onnell, %: 0%1 Ghanie, %70
%1
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
22/32
(asien dengan gagal jantung kongestif memiliki resiko tinggi mengalami
aritmia, hampir setengah kejadian kematian jantung mendadak disebabkan oleh
#entrikuler arrhytmia
/. &rombus pada #entrikel kiri
(ada kejadian gagal jantung kongestif akut ataupun kronik, dimana
terjadinya pembesaran dari #entrikel kiri dan penurunan cardiac output hal ini
akan meningkatkan kemungkinan pembentukan thrombus di#entrikel kiri,
sehinggaAmerican college of cardiolog#danAHAmerekomendasikan pemberian
antikoagulan pada pasien dengan gagal jantung kongestif dan atrial fibrilasi atau
fungsi penurunan #entrikel kiri Cth; ejection fraction kurang dari %E0. Sekali
terbentuk thrombus, hal ini bisa menyebabkan penurunan kontraksi #entrikel kiri,
penurunan cardiac output dan kerusakan perfusi pasien akan menjadi lebih parah.
(embentukan emboli dari thrombus juga mungkin mengakibatkan terjadinya
cere%rovaskular accident ($VA)
3. Regu(gta! A"(ta
3.1. Defn!
egurgitasi aorta adalah terdapatnya aliran darah dari aorta ke #entrikel
kiri pada saat fase diastol akibat inkompetensi katup aorta.%%
3.2. Et"l"g
!ua penyebab paling sering dari regurgitasi aorta adalah endokarditis
infektif dan disfungsi katup prostetik. (enyebab umum lainnya adalah diseksi
aorta, hipertensi sistemik dan trauma.
6tiologi regurgitasi aorta dapat berupa kelainan katup aorta atau dilatasi
pangkal aorta. (enyebab regurgitasi aorta dapat dilihat pada tabel diba$ah ini;%/
A-n"('alta! &atu: Dlata! :ang&al a"(ta
%% '9ourke, .+., %20.%/ili, .S., %20
%%
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
23/32
)elainan congenital +neurisma aorta inflamasi, penyakit jaringan
ikat seperti sindrom arfan6ndokarditis !iseksi aorta
heumatic Fever 6ktasia anuloaortik
Sifilis
3.3. Pat"f!"l"g
Hubungan tekanan dan #olume #entrikel kiri memegang peranan penting
dalam patofisiologi regurgitasi aorta akut. )emampuan #entrikel kiri untuk
dilatasi secara akut adalah terbatas, sehingga #olume yang berlebihan yang
diakibatkan oleh regurgitasi aorta akut menyebabkan peningkatan tekanan
diastolik di #entrikel kiri yang akan berdampak pada peningkatan tekanan di
atrium kiri dan #ena pulmonalis sehingga bermanifestasi sebagai edema paru.
Gambar patofisiologi regurgitasi aorta akut
%/
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
24/32
(ada regurgitasi aorta kronik, regurgitasi aorta memberat seiring dengan
$aktu, sehingga hubungan tekanan dan #olume #entrikel kiri berbeda dengan
yang terjadi pada regurgitasi aorta akut. (ada regurgitasi aorta kronik, #entrikel
kiri dapat melakukan kompensasi sehingga peningkatan #olume tidak diikuti
dengan peningkatan tekanan yang terlalu besar.=amun kompensasi yang
dilakukan #entrikel kiri lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya disfungsi
#entrikel kiri penurunan kemampuan kontraksi dan compliance #entrikel kiri0
sehingga bermanifestasi sebagai gejala gagal jantung.
Gambar patofisiologi regurgitasi aorta kronik%4
3.%. Ge/ala &ln!
(ada regurgitasi aorta yang ringansedang biasanya tanpa gejala. Gejala
biasanya timbul pada regurgitasi aorta yang berat. Gejala klinis regursitasi aorta
yaitu sebagai berikut ;
%4 '9ourke, .+., %20
%4
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
25/32
(alpitasi perasaan jantung berdebardebar0
Sesak napas
=yeri dada
udah lelah%5
3.#. Pe'e(&!aan F!&
(ada pemeriksaan fisik, dapat dijumpai adanya;
1. !enyut yang kuat akibat lebarnya tekanan nadi dan impuls hiperdinamik dari
#entrikel kiri0. &ekanan nadi akan menjadi sempit pada kasus lanjut dengan
dilatasi dan dekompensasi #entrikel kiri. "ktus kordis akan menjadi difus atau
bergeser ke lateral, serta dijumpai adanya S/ Gallop. (ada regurgitasi aorta yang
parah dapat teraba adanya thrill di daerah apeks jantung.
%. urmur dekresendo yang terdengar pada a$al fase diastole pada batas kiri atas
sternum S-0. urmur akan lebih mudah didengar pada posisi pasien
bersandar kedepan setelah fase ekspirasi. -eratnya regurgitasi berbanding lurus
dengan durasi murmur kecuali pada +" yang akut dan kasus lanjut yang berat.
Selain itu, murmur middiastolik dengan frekuensi yang rendah dapat didengar
pada daerah apeks jantung pada pasien dengan regurgitasi aorta yang berat yang
dikenal sebagai +ustin Dlint murmur pancaran regurgitasi aorta yang
mengganggu aliran yang masuk ke katup mitral0.
(elebaran tekanan nadi pada regurgitasi aorta kronik dapat bermanifestasi sebagai
berikut ;%:
1. (ulsus -isferiens ; "mpuls sistolik yang timbul dua kali pada arteri carotis
dan brakialis.
%. (ulsus Corringan * $ollapsing * +ater,Hammer ; pulsasi arteri yang
menyebabkan distensi mendadak karena peningkatan dan penurunan yang
sangat cepat.
-& de .usset sign ; kepala yang menunduk setiap denyutan nadi.
%5 amrakha, (., %:0%: ili, .S., %20
%5
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
26/32
/& uro0ie0 sign 1murmur yang terdengar pada arteri femoralis ketika arteri
femoralis distalnya ditekan.
2& Hill sign 1 tekanan sistolik popliteal lebih besar : mmHg dari tekanan
sistolik arteri brakialis.
3& .uller sign 1 (ulsasi sistolik pada u#ula pada fase sistolik.
4& 5uinke sign1pulsasi kapiler yang terlihat pada bibir dan kuku proksimal.
6& 7rau%e sign 1Suara letupan senjata yang terdengar pada arteri femoralis.
3.,. Pe'e(&!aan Penun/ang
F"t" t"(a&!
(ada regurgitasi aorta didapatkan adanya;%7
(embesaran #entrikel kiriA kardiomegali C& ? 5E0 pada regurgitasi aorta
kronik0
)ongesti pembuluh darah paru akibat peningkatan tekanan #ena pulmonalis
pada regurgitasi aorta akut0
!ilatasi aorta desending
Ele&t("&a()"g(af $EKG5
(ada gambaran 6)G dapat terlihat adanya ;%8
Sinus takikardia
!e#iasi aksis
3H strain
+!
(emanjangan inter#al (
E&"&a()"g(af )":le(
!apat menentukan ;%2
!erajat regurgitasi aorta dan dapat juga menentukan etiologi regurgitasi
aorta.
enilai ukuran dan fungsi #entrikel kiri
)riteria ekokardiografi untuk regurgitasi aorta berat;
)ualitatif Semikuantitatif )uantitatif
orfologi katup ; +bnormalA
defek coaptasio besar
3ena contracta $idth ; ?: mm 6'+ ; ?N / mm%
%7 amrakha, (., %:0
%8 amrakha, (., %:0%2 amrakha, (., %:0
%:
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
27/32
Color flo$ regurgitant jet ;
arge in central jets, #ariablein eccentric jets
pstream #ein flo$ ; 3ol ; ?N : mlAbeat
CB signal of regurgitant jet ;
dense
"nflo$ ; O enlargement of cardiac
chambersA #essels
'ther ; Holodiastolic flo$
re#ersal in descending aorta
6!3? % cmAs0
(ressure halftime P % ms
CBN Continuous $a#e< 6!3N 6nd diastolic #olume < 6'+N 6ffecti#e
regurgitant orifice area< #ol N egurgitant #olume 6SC Guidelines0
Katete(!a! /antung )engan &"nt(a!
!apat digunakan untuk ;
enge#aluasi fungsi #entrikel kiri
enentukan derajat regurgitasi aorta, dan
enilai ada tidaknya penyakit arteri koroner.
MR $!ardiac Magnetic "esonance5 atau MST $Multislice !omputed
#omograp$y5 !7an
(emeriksaan ini direkomendasikan untuk e#aluasi aorta pada pasien
dengan sindrom arfan.
3.. Te(a: 'e)&a'ent"!a
3asodilator, diuretik dan inotropik dapat digunakan untuk terapi jangka
pendek untuk memperbaiki kondisi pasien dengan gagal jantung berat sebelum
berlanjut pada operasi katup aorta0.
(ada pasien dengan regurgitasi aorta kronis dengan gagal jantung, dapat
diberikan #asodilator berupa +C6 inhibitor atau +ngiotensin eseptor -loker
+-0.
(ada pasien dengan sindrom arfan, beta bloker dapat memperlambat
dilatasi pangkal aorta dan menurunkan risiko komplikasi aorta dan harus
dipertimbangkan sebelum dan sesudah pembedahan. +- dikatakan memiliki
%7
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
28/32
efek intrinsik pada dinding aorta dengan mempertahankan serat elastin, namun
masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut./
Pe'e(&!aan !e(al
(asien dengan regurgitasi aorta ringansedang dapat die#aluasi dengan
ekokardiografi setiap % tahun. Semua pasien dengan regurgitasi aorta berat dengan
fungsi #entrikel kiri yang normal harus die#aluasi setiap : bulan. *ika diameter
#entrikel kiri atau Draksi 6jeksi 6D0 menunjukkan perubahan yang signifikan
maka harus die#aluasi sampai inter#al : bulan./1
Alg"(t'e :enatala&!anaan (egu(gta! a"(ta
3.9. P("gn"!!
&ujuh puluh persen penderita dengan regurgitasi aorta kronis mampu
bertahan 5 tahun, sedangkan 5E mampu bertahan 1 tahun setelah diagnosis
/ 6SC Guidelines0/1 6SC Guidelines0
%8
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
29/32
ditegakkan. (enderita dengan regurgitasi aorta yang jelas mampu hidup secara
normal, tetapi mudah terkena endokarditis infektif. *ika timbul gagal jantung, bisa
bertahan % tahun, dan setelah timbul angina biasanya bertahan 5 tahun.
(enderita dengan fraksi ejeksi prabedah 45E dan indeks jantung lebih
besar dari %,5 literAmenitAm% mampu bertahan hidup lebih lama setelah operasi
daripada penderita dengan fraksi ejeksi kurang dari 45E dan indeks jantung
kurang dari %,5 literAmenitAm%.
(enderita dengan regurgitasi aorta akut dan edema paru prognosisnya
buruk, biasanya harus dilakukan operasi./%
/% ilantono, .". dkk., %/0
%2
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
30/32
!aftar (ustaka
.iller8 A&8 9:!ara8 "&8 ;ill#8 ;&8 & Valvular Heart isease& In1 ;ill#8 ;&8 ed&
"athoph#siolog# of Heart isease& ?disi ke,2& "hiladelphia1 ;ippincott +illiams
@ +ilkins&
amrakha, (., Hill, *., %:. 9ford Hand%ook of $ardiolog#1 Valvular Heart
isease. 1st ed. S+; '@ford ni#ersity (ress.
6uropean Society of Cardiology. %1%. ?$ !uidelines on the management of
valvular heart disease (version
-
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
31/32
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. +merican College of Cardiology Doundation and the +merican Heart
+ssociation. %4.
%. A$$*AHA !uidelines for the .anagement of "atients +ith 7,?levation
.#ocardial Infarction. +#ailable from;
http;AAcirc.ahajournals.orgAcontentA11A5A588.full R+ccessed 11 *une %1/
/. -ro$n, &.C., %:. "en#akit Aterosklerotik Goroner. !alam; (rice, S.+.,
Billiam, .., ed. "atofisiologi Gonsep Glinis "roses,proses "en#akit.
6disi :. *akarta.
4. 6uropean Society of Cardiology. %1%. ?$ !uidelines for the
management of acute m#ocardial infarction in patients presenting with 7,
segment elevation& +#ailable from; http;AAescardio.orgAguidelines...Aesc
guidelinesAGuidelines!ocumentsAR+ccessed 11 *une %1/
5. 6uropean Society of Cardiology. %1%. ?ssential .essages From ?$
!uidelines. +#ailable from; http;AAescardio.orgAguidelines...Aesc
guidelinesAGuidelines!ocumentsAR+ccessed 11 *une %1/
:. Denton, !.6., %2. .#ocardial Infarction. +#ailable from;
http;AAemedicine.medscape.comAarticleA752/%1o#er#ie$ . R+ccessed 1%
*une %1/
7. "rmalita, 122:. Infark .iokard. alam; ilantono, ."., -araas, D., )aro
)aro, S., oebiono, (.S., ed.,uku Ajar Gardiologi. *akarta.
8. )illip, &. )imbal, *.&. 12:7. 7reatment of m#ocardial infarction in a
coronar# care unit1 A two #ear eperience with iadom, aame. %2. 7he iagnosis And
7reatment of 7?.I In 7he ?mergenc# epartment& ?mergenc# .edicine
/1
http://circ.ahajournals.org/content/110/5/588.fullhttp://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://emedicine.medscape.com/article/759321-overviewhttp://content.onlinejacc.org/http://content.onlinejacc.org/http://circ.ahajournals.org/content/110/5/588.fullhttp://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://escardio.org/guidelines.../esc-guidelines/GuidelinesDocuments/http://emedicine.medscape.com/article/759321-overviewhttp://content.onlinejacc.org/ -
7/23/2019 Lapkas_Kardio_CHF_ec_peny_jantung_katup
32/32
"ractice. +#ailable from; http;AA$$$.6-edicine.netR+ccessed 1% *une
%1/
1. =igam. (.)., %7. iochemical .arkers of .#ocardial Injur#. "ndian
*ournal of Clinical -iochemistry& +#ailable from;
http;AAmedind.nic.inAiafAt7Ai1Aiaft7i1p1.pdfR+ccessed 1% *une %1/
11. (atel, =.., *ackson. G., 1222. erum markers in m#ocardial infarction. *
Clin (athol. +#ailable from;
http;AA$$$.ncbi.nlm.nih.go#ApmcAarticlesA(C514%4ATpageN1 .
R+ccessed 1% *une %1/
1%. amrakha, (., Hill, *., %:. 9ford Hand%ook of $ardiolog#1 $oronar#
Arter# isease. 1st ed. S+; '@ford ni#ersity (ress.
1/. Samsu, =., Sargo$o, !., %7. ensitivitas dan pesifisitas 7roponin 7
dan I pada iagnosis Infark .iokard Akut. &injauan (ustaka. alang;
Dakultas )edokteran -ra$ijaya. +#ailable from;
http;[email protected]
u(ageNmki.mkiQ#ie$allUsmodNmkiUs
pNpublicUidQkatparentN14UidQartikelN178 . R+ccessed 1% *une %1/
14. Sibarani Cristina >osua., %1/. !am%aran "rifil ;ipid "asien Infark
.iokard Akut i epartemen Gardiologi E Haji Adam .alik .edan
7ahun