laporan biokimia ridho
TRANSCRIPT
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 1/9
i
UJI SUPER OKSID
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
BLOK SISTEM TUBUH II
GANJIL 2015-2016
Disusun Oleh:
AURIDHO PRASETYO PUTRA DITYA
NIM. 151610101081
LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 2/9
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I DASAR TEORI .................................................................................. 1
BAB II LANGKAH KERJA ......................................................................... 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 5
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iii
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 3/9
1
BAB I
DASAR TEORI
I.1 Komponen darah
Darah terdiri atas 52-62% cairan plasma dan 38-48% sel-sel darah. Plasma
memiliki kandungan utama air (91,5%) dan berperan sebagai solven (pelarut)
untuk mengangkut material-material lain yaitu protein (7%) serta bahan lain
(1,5%). Sel-sel darah dibuat dari stem cell (sel induk) dalam suatu proses yangdinamakan hematopoiesis yang umumnya terjadi di dalam sumsum tulang. Stem
cell menghasilkan hemocytoblasts (hemositoblas) yang berubah menjadi
prekursor untuk berbagai jenis sel darah. Hemositoblas matur menjadi 3 jenis sel
darah yaitu eritrosit (sel darah merah), lekosit (sel darah putih) dan platelet
(trombosit). Lekosit dibagi menjadi dua yaitu granulosit (mengandung granula di
dalam sitoplasma) dan agranulosit (tak mengandung granula). Granulosit terdiri
atas netrofil (55-70%), eosinofil (1-3%) dan basofil (0,5-1%). Sedangkan
agranulosit terdiri atas limfosit (limfosit T dan limfosit B) dan monosit. Limfosit
beredar di dalam sistem darah dan sistem limfe dan membuat rumah di dalam
organ limfoid.
I.2 Sel neutrofil
Dari komponen darah tersebut yang berperan terhadap inflamasi adalah
neutrophil yang merupakan sel darah putih terbanyak dalam darah. Netrofil adalahsel pertahanan tubuh pertama dalam melawan jejas. Jejas dapat berupa bakteri,
virus, jamur ataupun bahan lain yang dianggap berdampak merugikan bagi tubuh.
Karena fungsinya dalam melawan jejas, maka sel ini juga disebut sel fagosit.
Menurut Arraes et all (2006) dan Effendi (2003) netrofil memiliki peran utama
yaitu sebagai pertahanan seluler terhadap invasi jasad renik dan memfagosit
partikel kecil terutama bakteri. Salah satu mekanisme yang digunakan adalah
mekanisme mikrobisidal, yaitu dengan cara memproduksi radikal bebas
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 4/9
2
superoksid. Radikal bebas superoksid yang membunuh sebagian besar bakteri bila
dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler maka dia akan
menyerang sel itu sendiri. (Guyton and Hall, 2008).
I.3 Radikal bebas
Pengertian oksidan dan radikal bebas ( free radicals) sering dibaurkan
karena keduanya memiliki sifat-sifat yang mirip. Aktivitas kedua jenis senyawa
ini sering menghasilkan akibat yang sama walaupun prosesnya berbeda. Oksidan
adalah senyawa penerima elektron, (electron acceptor ), yaitu senyawasenyawa
yang dapat menarik elektron. Ion ferri (Fe+++), misalnya, adalah suatu oksidan.
Sebaliknya, radikal bebas adalah atom atau molekul (kumpulan atom) yang
memiliki elektron yang tak berpasangan (unpaired electron). Elektron yang tak
berpasangan cenderung untuk membentuk pasangan, dan ini terjadi dengan
menarik elektron dari senyawa lain sehingga terbentuk radikal baru
(Suryohudoyo,1993).
I.4 Mekanisme Produksi Superoksid Oleh Neutrofil
Pada saat fagositosis bakteri, netrofil meningkatkan konsumsi oksigen
(disebut respiratory burst ). Peningkatan konsumsi oksigen bisa mencapai 10 atau
20 kali lipat dibanding netrofil saat resting /tidak terstimuli (Gough, 2006). Pada
saat yang sama juga terjadi peningkatan konsumsi glukosa oleh sel, utamanya
karena peningkatan jalur pentose fosfat yang menghasilkan NADPH. Peningkatan
oksigen dan NADPH yang terjadi secara cepat ini menginduksi aktivitas enzim
NADPH oksidase, yang kemudian mereduksi oksigen menjadi superoksid. Secara
ringkas proses tersebut ditulis sebagai berikut: NADPH+2O2 NADP+ + H+ + 2O2
-. Respiratory burst dapat dipicu oleh bakteri, zimosan yang diopsonin, beberapa
kimia seperti PMA ( phorbol myristic acid ) dan karsinogen (Susilawati, 2008).
Secara umum, respon awal netrofil terhadap injuri bakterial adalah respiratory
burst disusul dengan oxidative burst . Pada proses tersebut netrofil menghasilkan
ROS (terutama radikal superoksid) dalam jumlah besar (Poon dkk., 2001).
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 5/9
3
Mekanisme antimikrobial oksidatif pada netrofil yang melibatkan ROS terbagi
menjadi dua jalur utama yaitu, sistem NAD(P)H (nicotinamide-adenine
dinucleotide phosphate) oksidase dan enzim mieloperoksidase (MPO). Sistem
NAD(P)H oksidase dibutuhkan untuk mentransport elektron dari NAD(P)H
sitosol menuju membran permukaan eksternal membran plasma, selanjutnya,
NAD(P)H oksidase secara univalent atau divalent mereduksi oksigen berturut-
turut menjadi anion superoksid atau hidrogen peroksida (Kirkwood, 2006).
Superoksid yang dihasilkan dapat disalurkan secara intraseluler maupun
ekstraseluler. Aktivasi NAD(P)H oksidase netrofil dapat diinduksi oleh produk
bakterial seperti LPS, lipoprotein, atau sitokin seperti IFN-γ, IL-1β, atau IL-8.
Faktor lain yang dapat menginduksi aktivitas NAD(P)H oksidase adalah faktor
kekuatan hemodinamik, perubahan metabolik, thrombin, PDGF, dan beberapa
hormon (Susilawati, 2008).
Namun aktivasi yang berlebihan dapat berdampak pada degranulasi dan
lisisnya netrofil. Hal ini bisa menimbulkan konsekuensi yang fatal, karena selain
mengandung enzim-enzim sumber ROS (terutama NADPH oksidase dan
myeloperoksidase), granula-granula lisosomal netrofil juga mengandung enzim
hidrolitik dan proteolitik. Sehingga bila netrofil lisis dan enzim-enzim tumpah ke
jaringan, potensial menimbulkan kerusakan pada berbagai molekul organik di
sekitarnya (Susilawati, 2008).
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 6/9
4
BAB II
LANGKAH KERJA
II.1. Prosedur kerja
1. Menggunakan sampel cairan sel hasil isolasi sel inflammatory ( Praktikum
imun ).
2. Teteskan sampel diaaras cover glass yang ditaruh didalam well lalu
inkubasi selama 15 menit.
3.
Teteskan HBSS 600 µL lalu inkubasi selama 30 menit.
4. Tambahkan antigen 300 µL dan NBT 1000 µL dan inkubasi kurang lebih
1 jam atau sampai terbentuk warna ungu pada sampel.
5.
Fiksasi methanol.
6. Teteskan safranin 2-3 tetes lalu biarkan 2 menit.
7. Cuci dengan aquadest.
8. Amati sampel di mikroskop dengan perbesaran 1000x.
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 7/9
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
NO Gambar Keterangan
1. keadaan awal Pada keadaan awal diketahui
bahwa neutrophil berwarna merah
dan tidak ada perlakuan pemberian
antigen sehingga gambaran
preparat seperti sediaan normal
( digunakan sebagai control )
2. Keadaan setelah dipaparkan antigen Setelah pemaparan antigen akan
tampak warna ungu akibat reaksi
juga dengan pewarna safranin, hal
ini menunjukkan bahwa warna ini
adalah superoksid yang diproduksi
oleh sel darah putih dalam hal ini
neutrophil sebagai respon
pemaparan terhadap antigen,
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 8/9
6
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam pengamatan kami adalah sel darah
putih dalam hal ini neutrophil akan memproduksi antioksidan yaitu superoksid
ditunjukkan dengan warna ungu pada tepian yang apabila dibandingkan dengan
control tanpa pemaparan antigen menunjukkan warna merah tanpa ada warna
ungu.
7/23/2019 laporan biokimia ridho
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-biokimia-ridho 9/9
iii
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta:EGC