laporan praktikum 1.pdf

19
LAPORAN R-LAB DISIPASI KALOR HOT WIRE NAMA/NPM : Andikaputra Brahma Widiantoro / 1406607893 FAKULTAS / PRODI : Teknik / Teknik Kimia GRUP & KAWAN KERJA : GRUP 5 1. Andikaputra Brahma Widiantoro T. Kimia 14 2. Melissa Putri Hidayat T Industri 14 3. Salma Tarizka Noor T. Industri 14 4. Ramadana Guna Prakasa T. Elektro 14 5. Muhamad Ruby Mujakki T Kimia 14 6. Givanny Permata Sari T. Industri 14 7. Egi Aulia Mahendra T. Industri 14 NOMOR & NAMA PERCOBAAN : KR 01 DISIPASI KALOR HOT WIRE MINGGU PERCOBAAN : PEKAN 1 TANGGAL PERCOBAAN : SELASA, 3 Maret 2015 NAMA ASISTEN :

Upload: andika

Post on 18-Dec-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN R-LAB

    DISIPASI KALOR HOT WIRE

    NAMA/NPM : Andikaputra Brahma Widiantoro / 1406607893

    FAKULTAS / PRODI : Teknik / Teknik Kimia

    GRUP & KAWAN KERJA : GRUP 5

    1. Andikaputra Brahma Widiantoro T. Kimia 14

    2. Melissa Putri Hidayat T Industri 14

    3. Salma Tarizka Noor T. Industri 14

    4. Ramadana Guna Prakasa T. Elektro 14

    5. Muhamad Ruby Mujakki T Kimia 14

    6. Givanny Permata Sari T. Industri 14

    7. Egi Aulia Mahendra T. Industri 14

    NOMOR & NAMA PERCOBAAN : KR 01 DISIPASI KALOR HOT WIRE

    MINGGU PERCOBAAN : PEKAN 1

    TANGGAL PERCOBAAN : SELASA, 3 Maret 2015

    NAMA ASISTEN :

  • LABORATORIUM FISIKA DASAR

    UPP IPD

    UNIVERSITAS INDONESIA

    I. Tujuan Percobaan

    Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. Peralatan yang Digunakan

    1. Kawat pijar (hotwire)

    2. Voltmeter dan Amperemeter

    3. Camcorder

    4. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    5. Fan

    6. Adjustable power supply

    III. Teori

    Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan

    sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe

    seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua

    kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi

    listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor.

    Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang

    mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    P = v i t .........( 1 )

  • Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat

    sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara

    yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus

    listrik yang mengalir juga berubah.

    Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat

    ratio yang dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio = Rw/Ra

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

    Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang

    menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan

    kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh,

    kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi

    menggunakan persamaan tersebut.

    Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan

    polinomial.

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada

    temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan

    kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan

    divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 0 , 70 , 110 , 150 dan 190

    dari daya maksimal 230 m/s.

  • Gambar 1. Disipasi Kalor Hot Wire

    IV. Cara Kerja

    Eksperimen rLab ini dilakukan dengan cara meng-klik tombol rLab di bagian

    bawah halaman.

    1. Mengaktifkan Web cam. (mengklik icon video pada halaman web r-Lab).

    2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan

    drop down pada icon atur kecepatan aliran.

    3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon

    menghidupkan power supply kipas.

  • 4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik

    icon ukur.

    5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 m/s , 110 m/s , 150 m/s , 190

    m/s dan 230 m/s.

    V. Pengolahan data dan Evaluasi

    I. DATA PENGAMATAN

    Pada percobaan Disipasi Kalor Hotwire, kecepatan aliran angin yang digunakan

    berubah-ubah mulai dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Berikut

    adalah hasil pengamatan percobaan Disipasi Kalor Hotwire :

    i. Tabel Pengamatan Saat Kecepatan Angin 0 m/s

    No Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

    1 1 0 2.112 54.4

    2 2 0 2.112 54.4

    3 3 0 2.112 54.5

    4 4 0 2.112 54.5

    5 5 0 2.112 54.4

    6 6 0 2.112 54.2

    7 7 0 2.112 54.2

    8 8 0 2.112 54.0

    9 9 0 2.112 54.0

    10 10 0 2.112 53.9

    Rata-Rata 2,112 54.25

  • ii. Tabel Pengamatan Saat Kecepatan Angin 70 m/s

    No Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

    1 1 70 2.068 54.7

    2 2 70 2.066 54.6

    3 3 70 2.065 54.4

    4 4 70 2.063 54.4

    5 5 70 2.064 54.3

    6 6 70 2.064 54.3

    7 7 70 2.064 54.3

    8 8 70 2.065 54.4

    9 9 70 2.065 54.5

    0 10 70 2.066 54.6

    Rata-Rata 2.065 54.45

    iii. Tabel Pengamatan Saat Kecepatan Angin 110 m/s

    No Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

    1 1 110 2.047 54.5

    2 2 110 2.048 54.6

    3 3 110 2.048 54.8

    4 4 110 2.048 55.0

    5 5 110 2.048 55.3

    6 6 110 2.048 55.5

    7 7 110 2.047 55.6

    8 8 110 2.049 55.7

    9 9 110 2.048 55.5

    10 10 110 2.047 55.3

    Rata-Rata 2.0478 55.18

  • iv. Tabel Pengamatan Saat Kecepatan Angin 150 m/s

    No Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

    1 1 150 2.040 55.3

    2 2 150 2.040 55.0

    3 3 150 2.041 54.8

    4 4 150 2.040 54.7

    5 5 150 2.040 54.6

    6 6 150 2.040 54.6

    7 7 150 2.041 54.7

    8 8 150 2.040 55.0

    9 9 150 2.041 55.2

    10 10 150 2.040 55.5

    Rata-Rata 2.0403 54.94

    v. Tabel Pengamatan Saat Kecepatan Angin 190 m/s

    No Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

    1 1 190 2.036 56.0

    2 2 190 2.036 56.0

    3 3 190 2.036 55.9

    4 4 190 2.035 55.8

    5 5 190 2.035 55.8

    6 6 190 2.035 55.7

    7 7 190 2.036 55.5

    8 8 190 2.036 55.5

    9 9 190 2.036 55.4

    10 10 190 2.036 55.2

    Rata-Rata 2.0357 55.68

  • vi. Tabel Pengamatan Saat Kecepatan Angin 230 m/s

    No Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

    1 1 230 2.032 56.1

    2 2 230 2.033 55.9

    3 3 230 2.033 55.6

    4 4 230 2.033 55.4

    5 5 230 2.033 55.1

    6 6 230 2.032 54.9

    7 7 230 2.033 54.8

    8 8 230 2.033 54.7

    9 9 230 2.033 54.7

    10 10 230 2.033 54.9

    Rata-Rata 2.0328 55.21

    VI.1 Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu

    Melalui tabel data pengamatan percobaan Disipasi Kalor Hotwire, kita dapat

    membuat grafik hubungan antara tegangan hotwire dengan waktu untuk setiap kecepatan

    angin.

    a. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan Aliran Angin

    0 m/s

  • b. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan Aliran

    Angin 70 m/s

    c. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan Aliran Angin

    110 m/s

    0

    500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n

    waktu

    Hubungan Tegangan Hotwire dan Waktu saat Kecepatan Angin 0m/s

    2.06

    2.062

    2.064

    2.066

    2.068

    2.07

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n

    waktu

    Hubungan Tegangan Hotwire dan Waktu saat Kecepatan Angin 70m/s

  • d. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan Aliran Angin

    150 m/s

    e. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan Aliran Angin

    190 m/s

    2.046

    2.047

    2.048

    2.049

    2.05

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n

    waktu

    Hubungan Tegangan Hotwire dan Waktu saat Kecepatan Angin 110 m/s

    2.0395

    2.04

    2.0405

    2.041

    2.0415

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n

    waktu

    Hubungan Tegangan Hotwire dan Waktu saat Kecepatan Angin 150 m/s

  • Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan Aliran Angin 230 m/s

    Dengan menganalisis grafik diatas, persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari

    tegangan hotwire dapat diperoleh dengan menggunakan least square dari grafik hubungan

    keduanya. Perhitungannya dapat diamati dari tabel berikut:

    Tabel Least Square

    No Kecepatan Kecepatan (xi)2 (yi)2 xi.yi

    2.0345

    2.035

    2.0355

    2.036

    2.0365

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n

    waktu

    Hubungan Tegangan Hotwire dan Waktu saat Kecepatan Angin 190 m/s

    2.0315

    2.032

    2.0325

    2.033

    2.0335

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n

    waktu

    Hubungan Tegangan Hotwire dan Waktu saat Kecepatan Angin 230 m/s

  • Angin (xi) Rata-rata

    (yi)

    1 0 2.112 0 4.46054 0

    2 70 2.065 4900 4.26422 144.55

    3 110 2.0478 12100 4.19348 225.258

    4 150 2.0403 22500 4.16282 306.045

    5 190 2.0357 36100 4.14407 386.783

    6 230 2.0328 52900 4.13227 467.544

    Total 750 12.3336 128500 20.89688 1530.18

    Kemudian ditentukan hubungan antara kecepatan angin dengan tegangan dengan

    menggunakan rumusan persamaan garis:

    Dimana nilai m dan c dapat kita tentukan dengan rumus berikut:

    = ()

    ()

    =6 1530,18 750 (12,3336)

    6 128500 (750)2

    =69,12

    208500

    = ,

  • =

    ()

    = 128500 12,3336 (750 1530,18)

    6 128500 (750)2

    =437232,6

    208500

    = ,

    m adalah besarnya gradien dari grafik hubungan antara kecpeatan angin dan tegangan

    hotwire dan b adalah faktor penambah. Keduanya merupakan variabel pada persamaan

    yang menghubungkan kecepatan angin dengan tegangan.

    Dari data di atas, kita mendapatkan persamaan (least square) dari hubungan tegangan dan

    Kecepatanangin,dengan kecepatan angin sebagaivariabel bebas x dan tegangan sebagai

    variable terikatnya, adalah :

    = , ,

    Dari data y diatas dapat dicari kesalahan relatif dengan cara :

    b= y dengan y =

  • = 1

    6 2 25,4651

    128500(12,3599)2 2(750)(12,3599)(1534,07) + 6(1534,07)2

    6 128500 750 2

    = 81,42216

    =

    n X2 (X)2

    = 0.01146 6

    6 128500 (750)2

    = 0.000061476

    Kesalahan Relatif = b

    b x 100%

    Kesalahan Relatif = 0.000061476

    0,00031417 x 100% = 19,57 %

    Maka kesalahan dari perhitungan adalah sebesar b = 0.0000835

    Berdasarkan dari berbagai data dan perhitungan yang telah diambil, dapat disimpulkan

    bahwa kawat hot wire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan anginkarena

    tegangan hot wire mempengaruhi kecepatan angin. Besar tegangan hot wire dan

    kecepatan angin berbanding lurus, sehingga semakin kecil tegangan, semakin kecil pula

  • kecepatan angin, begitu juga sebaliknya.

    B. Evaluasi

    1. Kawat hot wire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin karena

    kecepatan angin akan mempengaruhi tegangan hot wire. Jika kecepatan angin meningkat,

    maka tegangan hotwire akan berkurang. Bila hotwire dihembuskan udara maka akan

    merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir.

    Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi akan semakin besar

    dan arus listrik berubah. Hal ini menunjukkan bahwa kawat hotwire bisa dipakai untuk

    pengukur kecepatan angin.

    2. Analisis dari hasil percobaan ini

    a. Analisis Percobaan

    Percobaan Disipasi Kalor Hot Wire ini bertujuan untuk menggunakan hotwire

    sebagai sensor kecepatan aliran udara. Percobaan ini menggunakan Single Normal Probe.

    Pada ujung probe telah diberi tegangan sehingga tercipta energi listrik yang terdisipasi

    menjadi energi kalor. Tegangan dan arus yang melewati kawat probe bersifat konstan.

    Hal ini karena resistansi kawat probe juga konstan(tidak mengalami perubahan). Setelah

    kawat diberi udara dengan kecepatan tertentu, tegangan dan arus mengalami penurunan.

    Hal ini diasumsikan karena udara yang memiliki massa dan kecepatan sehingga memiliki

    energi kinetik akan menerpa kawat probe dengan gaya yang memiliki besaran tertentu.

    Peristiwa ini menyebabkan peristiwa yang mempengaruhi kawat ,tepatnya di

    resistansi kawat. Semakin cepat kecepatan angin yang menerpa kawat maka semakin

    kecil tegangan pada kawat probe namun sebaliknya arus yang mengali pada kawat

    menjadi semakin besar. Pada percobaan ini ditentukan enam kondisi kecepatan angin

    yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, 230 m/s.

    b. Analisis Hasil

  • Dari hasil percobaan Disipasi Kalor Hot Wire, didapatkan perbedaan tegangan hot

    wire pada tiap kecepatan aliran angin. Pada kecepatan aliran angin 0 m/s, kecepatan

    angin tidak mempengaruhi tegangan hotwire. Namun, saat kecepatan aliran angin yang

    diberikan adalah 70 m/s kecepatan angin mempengaruhi tegangan hotwire. Hal ini

    dibuktikan pada saat tegangan hot wire mengalami kenaikan dan penurunan tegangan,

    begitu pula dengan kecepatan aliran angin lainnya, yaitu 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, 230

    m/s. Terlihat pula dari data yang didapatkan dari percobaan disipasi kalor ini makin besar

    kecepatan aliran angin yang diberikan maka tegangan pada hotwire akan menurun.

    Maka, pada percobaan ini ditegaskan bahwa tegangan hotwire berbanding terbalik

    dengan kecepatan aliran udara yang diberikan. Berdasarkan persamaan seharusnya

    tegangan dan kecepatan udara saling berbanding lurus, namun kuat arus yang berbanding

    lurus dengan kecepatan udara dan mempengaruhi tegangan membuat tegangan

    berbanding terbalik dengan kecepatan aliran udara.Kuat arus pada percobaan semakin

    meningkat ketika kecepatan yang diberikan semakin besar pula.Inilah yang menyebabkan

    tegangan tidak tegak lurus dengan kecepatan aliran udara. Semakin besarnya kecepatan

    aliran angin ke hot wire membuat disipasi kalor yang terjadi semakin kecil karena

    tegangan dan arus berbanding terbalik dengan kecepatan angin yang dihembuskan,

    dengan begitu disipasi juga ikut mengecil karena disipasi kalor sebanding dengan

    tegangan dan arus.

    Percobaan yang dilakukan mencatat perubahan tegangan dari suatu kecepatan aliran

    udara per detik, setiap kecepatan diperlukan sepuluh detik.Dari data percobaan ini

    ditunjukkan waktu tidak selalu berbanding lurus dengan tegangan hot wire yang

    dihasilkan dari kecepatan aliran udara yang dilakukan. Terjadi beberapa fluktuasi, tidak

    ada kepastian tentang hubungan waktu dengan tegangan yang diberikan.

    Pada pengolahan data, tegangan dari tiap kecepatan yang ada dijadikan sebuah

    rataan agar lebih mudah dalam menggambar grafik hubungan tegangan hot wire dengan

    kecepatan aliran udara. Kesalahaan pada percobaan ini relatif lebih kecil bila

    dibandingkan jika kita melakukan percobaan secara langsung karena bila secara langsung

    masih aka nada kesalahan yang berupa human error. Kesalahan pada percobaan RLab ini

    dapat dibuktikan dengan mensubstitusikan tegangan hotwire ke dalam persamaan yang

    menyatakan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. Hal ini terjadi karena

  • semua sistem dan peralatan telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi realnya.

    c. Analisis Grafik

    VII.2.1 Hubungan Antara Tegangan dengan Waktu

    Pada grafik ini hubungan antara tegangan dengan waktu , kita amati dari

    kecepatan 0 s hingga 10 s, tegangan hanya mengalami perubahan yang sangat kecil

    sehingga kenaikan dan penurunan grafik sangat kecil. Namun antara kecepatan satu

    dengan yang lain, pada kecepatan diawal awal, seperti antara 0 m/s dengan 70 m/s

    memiliki jarak yang sangat besar, dimana semakin tinggi kecepatan, jarak antar grafik

    semakin kecil.

    Semakin lama waktu yang diberikan, maka akan semakin besar tegangan yang

    terbaca pada alat. Apabila kita kaitkan dengan persamaan energi untuk mendapatkan

    energi kalor dari disipasi energi listrik, kita dapat melihat bahwa besarnya tegangan

    berbanding terbalik dengan lamanya waktu. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang

    didapat oleh praktikan bahwa sebagian besar hasil percobaan melalui pemberian

    kecepatan angin yang berbeda-beda dalam selang waktu yang lama, akan didapatkan

    besar tegangan yang semakin kecil pula.

    VII.2.1 Hubungan Antara Tegangan dengan Kecepatan Aliran Udara

    Pada grafik hubungan antara tegangan degan kecepatan, dapat dikatakan bahwa

    grafik mengalami penurunan. Dapat dikatakan bahwa nilai kecepetan berbanding terbalik

    dengan tegangan dan berbanding lurus dengan arus. Dimana semakin kecil nilai

    kecepatan maka tegangan semakin besar dan semakin besar kecepatan angin maka

    semakin kecil nilai tegangan. Namun, dapat diamati juga bahwa semakin besar kecepatan

    angin makan penurunan nilai tegangan semakin kecil sampai mendekati 0. Hal ini

    menandakan bahwa grafik memiliki gradien yang bernilai negatif.

  • Besarnya penurunan tegangan pada setiap pertambahan kecepatan angin tidak

    selalu sama. Hal ini dikarenakan kesalahan-kesalahan pengukuran yang mungkin terjadi

    saat dilakukannya percobaan. Apabila kita tinjau lebih dalam, tegangan yang terbaca

    pada alat menjadi semakin menurun disebabkan karena perubahan arus listrik yang

    semakin bertambah. Pertambahan arus listrik ini disebabkan oleh nilai resistansi kawat

    yang semakin membesar. Nilai resistansi kawat yang semakin membesar ini sebanding

    dengan semakin besarnya kecepatan aliran udara yang mengalir melewati kawat.

    VII.3 Analisis Kesalahan

    Dalam melaksanakan percobaan, terdapat banyak sekali faktor-faktor yang

    menyebabkan kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil percobaan yang diperoleh.

    Faktor faktor tersebut adalah :

    1. Koneksi internet yang kurang baik. Karena percobaan ini menggunakan internet

    sebagai sehingga dalam melakukan percobaan remote ini, praktikan

    melakukannya dengan terputus-putus yang membuat pengambilan data untuk

    percobaan tidak maksimal.

    2. Kesalahan dalam proses penghitungan.

    Pada percobaan Disipasi Kalor Hotwire ini, praktikan mendapatkan

    kesalahan relative sebesar 19,57 %. Kesalahan relative tersebut dapat terjadi

    karena kesalahan pengukuran dan kesalahan penghitungan. Karena percobaan ini

    dilakukan dengan cara remote, maka praktikan tidak dapat mengamati secara

    langsung dan jelas skala tegangan yang terbaca pada alat.

    Referensi

    Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,

    NJ, 2000.

  • Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,

    JohnWiley& Sons, Inc., NJ, 2005.

    http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01