lapsus bab 1 2 3 4

68
7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4 http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 1/68 BAB I PENDAHULUAN Gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan utama di banyak negara di dunia, terutama di negara-negara yang sedang berkembang di Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Salah satu klasifikasi dari gizi buruk adalah marasmik-kwashiorkor. Di seluruh dunia, diperkirakan terdapat 8! "uta orang yang menderita gizi buruk pada tahun ###$##, dan 8%! "uta diantaranya hidup di negara berkembang. &re'alensi yang tinggi terdapat pada anak-anak di bawah umur ! tahun (balita). &re'alensi balita yang mengalami gizi buruk di *ndonesia masih tinggi. +erdasarkan laporan propinsi selama tahun ##! terdapat .%8 balita mengalami gizi buruk dan data Susenas (Sur'ei Sosial dan konomi  /asional) tahun ##! memperlihatkan pre'alensi balita gizi buruk sebesar 8,80. &ada tahun ##! telah ter"adi peningkatan "umlah kasus gizi buruk di beberapa propinsi dan yang tertinggi ter"adi di dua propinsi yaitu /usa Tenggara Timur dan /usa Tenggara +arat. %, 1enurut +adan &usat Stasitik (+&S) dan laporan sur'ey kesehatan 2ni3ef tahun ##!, dari 454 6abupaten atau 6ota di *ndonesia, sekitar %7 6abupaten atau 6ota memiliki pre'alensi sangat tinggi ke"adian gizi buruk, dan sekitar ! 6abupaten atau kota memiliki pre'alensi tinggi ke"adian gizi buruk. Gizi buruk tidak hanya diderita anak balita, namun semua kelompok umur. &erempuan adalah yang paling rentan disamping anak-anak. Sekitar 5 "uta ibu hamil setengahnya mengalami kekurangan gizi dan % "uta lainnya mengalami kekurangan energi kronis (66). Dalam kondisi itu, rata-rata setiap tahun lahir 4!#.### bayi dengan kekurangan berat badan (berat badan rendah). 4 6enyataan di lapangan menun"ukkan bahwa anak gizi buruk dengan ge"ala klinis (marasmus, kwashiorkor, marasmus kwashiorkor) umumnya disertai dengan penyakit infeksi seperti diare, *nfeksi Saluran &ernafasan Akut (*S&A), tuber3ulosis (T+), serta  penyakit infeksi lainnya. Data dari 9: menun"ukkan bahwa !50 angka kesakitan pada  balita disebabkan karena gizi buruk, %70 diare, %70 *S&A, %80 perinatal, 0 3ampak, !0 malaria, dan 40 penyebab lainnya. 5 +anyak faktor yang mempengaruhi timbulnya gizi buruk dan faktor tersebut saling  berkaitan. Se3ara langsung penyebab ter"adinya gizi buruk yaitu anak kurang mendapat 1

Upload: dhonat-flash

Post on 19-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 1/68

BAB I

PENDAHULUAN

Gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan utama di banyak negara di dunia,

terutama di negara-negara yang sedang berkembang di Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan

Amerika Selatan. Salah satu klasifikasi dari gizi buruk adalah marasmik-kwashiorkor. Di

seluruh dunia, diperkirakan terdapat 8! "uta orang yang menderita gizi buruk pada tahun

###$##, dan 8%! "uta diantaranya hidup di negara berkembang. &re'alensi yang tinggi

terdapat pada anak-anak di bawah umur ! tahun (balita). &re'alensi balita yang mengalami

gizi buruk di *ndonesia masih tinggi. +erdasarkan laporan propinsi selama tahun ##!

terdapat .%8 balita mengalami gizi buruk dan data Susenas (Sur'ei Sosial dan konomi

 /asional) tahun ##! memperlihatkan pre'alensi balita gizi buruk sebesar 8,80. &adatahun ##! telah ter"adi peningkatan "umlah kasus gizi buruk di beberapa propinsi dan yang

tertinggi ter"adi di dua propinsi yaitu /usa Tenggara Timur dan /usa Tenggara +arat.%,

1enurut +adan &usat Stasitik (+&S) dan laporan sur'ey kesehatan 2ni3ef tahun

##!, dari 454 6abupaten atau 6ota di *ndonesia, sekitar %7 6abupaten atau 6ota

memiliki pre'alensi sangat tinggi ke"adian gizi buruk, dan sekitar ! 6abupaten atau kota

memiliki pre'alensi tinggi ke"adian gizi buruk. Gizi buruk tidak hanya diderita anak balita,

namun semua kelompok umur. &erempuan adalah yang paling rentan disamping anak-anak.

Sekitar 5 "uta ibu hamil setengahnya mengalami kekurangan gizi dan % "uta lainnya

mengalami kekurangan energi kronis (66). Dalam kondisi itu, rata-rata setiap tahun lahir 

4!#.### bayi dengan kekurangan berat badan (berat badan rendah).4

6enyataan di lapangan menun"ukkan bahwa anak gizi buruk dengan ge"ala klinis

(marasmus, kwashiorkor, marasmus kwashiorkor) umumnya disertai dengan penyakit

infeksi seperti diare, *nfeksi Saluran &ernafasan Akut (*S&A), tuber3ulosis (T+), serta

 penyakit infeksi lainnya. Data dari 9: menun"ukkan bahwa !50 angka kesakitan pada

 balita disebabkan karena gizi buruk, %70 diare, %70 *S&A, %80 perinatal, 0 3ampak, !0

malaria, dan 40 penyebab lainnya.5

+anyak faktor yang mempengaruhi timbulnya gizi buruk dan faktor tersebut saling

 berkaitan. Se3ara langsung penyebab ter"adinya gizi buruk yaitu anak kurang mendapat

1

Page 2: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 2/68

asupan gizi seimbang dalam waktu 3ukup lama dan anak menderita penyakit infeksi. Anak 

yang sakit, asupan zat gizi tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh se3ara optimal karena

adanya gangguan penyerapan akibat penyakit infeksi. Se3ara tidak langsung penyebab

ter"adinya gizi buruk yaitu tidak 3ukupnya persediaan pangan di rumah tangga, pola asuh

kurang memadai, dan sanitasi ; kesehatan lingkungan kurang baik, serta akses pelayanan

kesehatan terbatas. Akar masalah tersebut berkaitan erat dengan rendahnya tingkat

 pendidikan, tingkat pendapatan dan kemiskinan keluarga.4

<aporan kasus ini dibuat sebagai a3uan minimal bagi dokter umum agar dapat

menangani kasus gizi buruk di wilayah 3akupan kesehatannya sehingga dapat melakukan

 pen3egahan ataupun mengurangi angka kematian dan komplikasi yang disebabkan oleh

kekurangan gizi pada anak.

2

Page 3: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 3/68

BAB II

DATA KASUS

II.1 IDENTITAS PASIEN

 /ama = An. >

2mur = % bulan 4 hari

?enis kelamin = &erempuan

++ = ,! kg

Anak ke = &ertama

Alamat = Gondanglegi

Tanggal lahir = %7 Agustus ##%5

Tanggal periksa = %7 :ktober #%!

 /o. @egister = 485!8

II.2 IDENTITAS ORANG TUA

 /ama Ayah = Tn. A

2mur = ! th

Alamat = Gondanglegi

&eker"aan = iraswata

&endidikan = S1A

&erkawinan ke = &ertama

 /ama ibu = /y.

2mur = th

&eker"aan = *@T

Alamat = Gondanglegi

&endidikan = S1A

&erkawinan = &ertama

3

Page 4: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 4/68

II.3 ANAMNESIS (Heteroanamness!

%. 6eluhan utama = bengkak 

. @iwayat penyakit sekarang=

&asien datang ke poli anak @S2D 6epan"en atas ru"ukan &2S6S1AS

Gondang <egi dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh. +engkak diketahui ibu

 pasien pada tanggal 4# agustus #%!. +engkak bermula pada kedua kaki, beberapa

hari kemudian kaki semakin membengkak, bengkak "uga mun3ul pada tangan dan

wa"ah selain itu kulit pasien terlihat pe3ah-pe3ah dan mengelupas. +erat badan

 pasien "uga menurun dalam dua bulan (dari 7kg $ ,!kg) walaupun nafsu makan dan

minum pasien tidak berkurang. &asien sering mengalami demam dan diare yanghilang timbul, terakir diare mulai 5 hari sebelum masuk rumah sakit sampai masuk 

rumah sakit. &asien "uga mengeluhkan batuk dan pilek.

4. @iwayat penyakit dahulu

Tidak ada riwayat bengkak sebelumnya.

Demam sering hilang timbul (sering,%bulan %)

Sering diare bila salah makan (3ontoh makan bakso terlalu banyak)

Sering sariawan yang hilang timbul

5. @iwayat penyakit keluarga

1enderita sakit serupa = disangkal

@iwayat 1@S = disangkal

!. @iwayat pengobatan

Sebelumnya orangtua pasien membawa pasien untuk berobat di puskesmas

Gondanglegi dan di beri obat penurun panas,antibioti3(amoilin),'itamin dan salep

kulit

. @iwayat alergi=

Di sangkal

. @iwayat 6ehamilan dan persalinan

4

Page 5: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 5/68

@iwayat 6ehamilan= A/B di +idan setiap bulan, 2sia kehamilan 7 bulan,

selama hamil ibu pasien tidak pernah menderita penyakit apapun, @iwayat

 persalinan spontan di bidan. 6ondisi bayi saat lahir= +erat badan lahir= 47## gram

&an"ang badan= (lupa), <ingkar kepala= (lupa), <angsung menangis= (C), arna kulit

kemerahan= (C), /ilai A&GA@= (tidak tahu).

8. @iwayat *munisasi

*munisasi wa"ib = <engkap (sesuai "adwal)

7. @iwayat pertumbuhan dan &erkembangan

&ertumbuhan dan perkembangan dalam batas normal= tangan dan kaki

 bergerak aktif, kepala menoleh ke samping kanan dan kiri, bereaksi terhadap suara

dan menatap wa"ah ibu;pengasuh.%#. @iwayat Gizi dan /utrisi

- &asien mendapatkan AS* se"ak lahir sampai dengan usia 8bulan

- &asien pernah diberi pisang saat usia % bulan

- &asien diberi makan bubur se"ak usia %,! bulan

- &asien mulai makan nasi,lontong,sayur,lauk dan minum susu formula se"ak usia

8 bulan (sudah tidak minum AS*)

II." PEMERIKSAAN #ISIK 

1. 6eadaan umum = Tampak sakit sedang, rewel

• 6esadaran = Bompos 1entis

• Status Gizi = +aik  

2. ital Sign

• Tensi = -

•  /adi = %%! ;menit, regular, kuat angkat.

• @@ = 4# ;menit

• Suhu = 4,% EB

• Spo = 780

3. 6ulit

5

Page 6: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 6/68

arna kuning, pu3at (-), berkeringat (-), turgor kulit menurun, kulit kering (C),

sianosis (-).

". 6epala dan a"ah

+entuk normo3ephal, rambut tipis,warna merah ke3oklatan (rambut "agung) rambut

tidak mudah di3abut,kulit kepala kering, mata 3owong (-) Mongolian face (-).

$. 1ata

Bon"un3ti'a anemis (-;-), sklera ikterik (-;-), mata 3owong (-)

%. Telinga

+entuk normal, sekret (-), pendengaran normal

&. 9idung

 /afas 3uping hidung (-), sekret (-), pistaksis (-).'. 1ulut dan tenggorokan

+ibir kering (-), hiperemi dan mengelupas (-), bibir 3ianosis (-), tonsil membesar (-),

faring hiperemis (-), mukosa edema (-), tonsil T%;T%.

. <eher 

Trakea ditengah, pembesaran kelen"ar tiroid (-), pembesaran kelen"ar getah bening

3olli (-)

1). Thorak

Simetris, normo3hest, pembesaran kelen"ar ailla (-)

&ulmo

• *nspeksi = pergerakan dada kanan sama dengan dada kiri, irama

  regular, @etraksi Suprasternal dan sub3ostal (C).

• &alpasi = fremitus raba kiri sama dengan kanan

• &erkusi = sonor;sonor 

• Auskultasi = suara dasar 'esikuler (C;.C), suara tambahan =

ronkhi (-;-),wheezing (-;-) stridor (-)

Bor 

• *nspeksi = i3tus 3ordis tampak 

• &alpasi = i3tus 3ordis kuat angkat

6

Page 7: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 7/68

• &erkusi = +atas "antung normal

• Auskultasi= bunyi "antung *-** tunggal, regular, mur-mur (-), gallop (-)

11. Abdomen=

• *nspeksi = perut tampak mendatar, tidak tampak adanya massa

• Auskultasi = bising usus (C) normal.

• &alpasi = Soefl, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)

• &erkusi = timpani, meteorisme (-)

12. kstremitas

• Superior = akral hangat (C;C), edema (-;-)

• *nferior = akral hangat (C;C), edema (C;C)

13. Genitalia = kemerahan,(C), kulit mengelupas (C)

1". Status /eurologis =

• 6esadaran = Bompos mentis

• >ungsi Sensorik dan 1otorik= karena usia masih % bulan sehingga sulit di

e'aluasi (dalam batas normal).

• @eflek fisiologis= +&@;T&@= C;C, 6&@;A&@= C;C

• @eflek &atologis= +abinski (-), Bhaddo3k (-), 9offmen (-), Trommer(-)

• 1eningeal Sign= 6aku kuduk= (-)

1$. S3or 13larren

- dema C Dermatosis F

- &erubahan pada rambut F %

- Albumin F

7

Page 8: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 8/68

%4

8

Page 9: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 9/68

II.$ PEMERIKSAAN PENUN*ANG

a. La+orator,m

Dara- Len/a0 11)32)1$ Na R,,/an

9b !, g;d< %%,!-%5,!

9ematokrit , 0 44-54

<eukosit %.8## 3ell;3mm 5.###-%.###

ritrosit 4,%! ;3mm 4,8-!,5

Trombosit 484### 3ell;3mm %!#.###-5!#.###

1B ,7 fl -7

1B9 ,4 pg !-4%

1B9B 4,! g;d< 4-4

Diff Bount

u+as/e<im1on

#,%;,4;8,%;!,;4,8 #-!;#-%;4#-#;#-4!;4-8

GDA sti3k = 84 mg;d<

SG:T = 5 2;<

SG&T = 5% 2;<

Albumin = %,4! g;<

6alium = ,5 mmol;<

 /atrium = %48 mmol;<

6lorida = %% mmol;<

II.% Res,me

&asien datang ke poli anak @S2D 6epan"en atas ru"ukan &2S6S1AS Gondang

<egi dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh. +engkak bermula pada kedua kaki, +erat

 badan pasien "uga menurun dalam dua bulan (dari 7kg $ ,!kg) walaupun nafsu makan dan

minum pasien tidak berkurang. &asien sering mengalami demam dan diare yang hilang

timbul, terakir diare mulai 5 hari dari pemeriksaan fisik didapatkan rambut tipis dan

9

Page 10: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 10/68

 berwarna merah ke 3oklatan kesan seperti rambut "agung,kulit kepala kering turgor kulit

menurun dan mengelupas penun"ang di dapatkan adanya penurunan dari albumin ya itu

%,4! g;<

II.& Da4tar Masaa-

omiting

Diare

dema

6andidiasis

II.' 5or/n Danoss

Gizi +uruk 6warshiorkor 

II. Tera0

II..1 Me6/amentosa

1ulti'itamin % % 3th

Bandistatin #,4 ml

ink % H s3h

Asam >olat % ! mg

Non 4arma/oo

Diit > ! >%## >%4!

Susu

II.." Montorn

6eadaan umum

Diare

ital Sign

BAB III

10

Page 11: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 11/68

TIN*AUAN PUSTAKA

3.1 De4ns

1arasmus-6washiorkor adalah salah satu kondisi dari kurang gizi berat yang ge"ala

klinisnya merupakan gabungan dari marasmus, yaitu kondisi yang disebabkan oleh

kurangnya asupan energi, dan kwashiorkor, yaitu kondisi yang disebabkan oleh kurangnya

asupan protein sehingga ge"alanya disertai edema.%

:rganisasi 6esehatan Dunia (9:) mendefinisikan kekurangan gizi sebagai

Iketidakseimbangan seluler antara asupan nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh untuk 

men"amin pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi-fungsi khusus.I 1alnutrisi protein-

energi (6&) berlaku untuk sekelompok gangguan yang berhubungan seperti marasmus,

kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor. *stilah marasmus berasal dari kata Junani

KmarasmosL, yang berarti layu atau kurang tenaga. 1arasmus berhubungan dengan asupan

yang tidak memadai protein dan kalori dan ditandai oleh kekurusan. *stilah kwashiorkor ini

diambil dari bahasa Ga dari Ghana dan berarti Ipenyakit dari penyapihan.I illiams

 pertama kali menggunakan istilah pada tahun %744, dan menga3u pada asupan protein yang

tidak memadai dengan asupan kalori dan energi yang wa"ar. dema adalah karakteristik 

dari kwashiorkor namun tidak ada dalam marasmus.4

Studi menun"ukkan bahwa marasmus merupakan respon adaptif;penyesuaianterhadap kelaparan, sedangkan kwashiorkor merupakan respon maladapti'e terhadap

kelaparan. Anak-anak mungkin datang dengan gambaran beragam antara marasmus dan

kwashiorkor, dan anak-anak dapat datang dengan bentuk yang lebih ringan dari malnutrisi.

2ntuk alasan ini, ?elliffe menyarankan istilah malnutrisi protein-kalori (energi) untuk 

menyatukan istilah dari keduanya.4

3.2 Etoo

&enyakit 6& merupakan penyakit lingkungan. :leh karena itu ada beberapa faktor yang

 bersama-sama men"adi penyebab timbulnya penyakit tersebut, antara lain faktor diet, faktor 

so3ial, kepadatan penduduk, infeksi, kemiskinan, dan lain-lain.

11

Page 12: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 12/68

A. &eranan diet

1enurut konsep klasik, diet yang mengandung 3ukup energi tetapi kurang protein

akan menyebabkan anak men"adi penderita kwashiorkor, sedangkan diet kurangenergi walaupun zat-zat gizi esensialnya seimbang akan menyebabkan anak men"adi

 penderita marasmus. Tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh Gopalan dan

 /arasnya (%7%) terlihat bahwa dengan diet yang kurang-lebih sama, pada beberapa

anak timbul ge"ala-ge"ala kwashiorkor, sedangkan pada beberapa anak yang lain

timbul ge"ala-ge"ala marasmus. 1ereka membuat kesimpulan bahwa diet bukan

merupakan faktor yang penting, tetapi ada faktor lain yang masih harus di3ari untuk 

dapat men"elaskan timbulknya ge"ala tersebut.

+. &eranan faktor sosial

&antangan untuk menggunakan bahan makanan tertentu yang sudah turun-temurun

dapat mempengaruhi ter"adinya penyakit 6&. Adakalanya pantangan tersebut

didasarkan pada keagamaan, tetapi ada pula yang merupakan tradisi yang turun-

temurun. ?ika pantangan itu didasarkan pada keagamaan, maka akan sulit diubah.

Tetapi "ika pantangan tersebut berlangsung karena kebiasaan, maka dengan

 pendidikan gizi yang baik dan dilakukan terus-menerus hal tersebut masih dapat

diatasi. >aktor-faktor sosial lain yang dapat mempengaruhi ter"adinya penyakit 6&

adalah =

a) &er3eraian yang sering ter"adi antara wanita yang sudah mempunyai banyak 

anak dengan suaminya yang merupakan pen3ari nafkah tunggalM

 b) &ara pria dengan penghasilan ke3il mempunyai banyak istri dan anak,

sehingga dengan pendapatan yang ke3il ia tidak dapat member 3ukup makan

 pada anggota keluarganya yang besar ituM

3) &ara ibu men3ari nafkah tambahan pada waktu-waktu tertentu, misalnya

 pada musim panen mereka pergi memotong padi para pemilik sawah yang

letak sawahnya "auh dari tempat tinggal para ibu tersebut. Anak-anak 

12

Page 13: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 13/68

terpaksa ditinggalkan di rumah sehingga "atuh sakit dan mereka tidak 

mendapat perhatian dan pengobatan semestinyaM

d) &ara ibu yang setelah melahirkan menerima peker"aan tetap sehingga harusmeninggalkan bayinya dari pagi sampai sore. Dengan demikian, bayi

tersebut tidak mendapat AS* sedangkan pemberian pengganti AS* maupun

makanan tambahan tidak dilakukan dengan semestinya.

B. &eranan kepadatan penduduk 

Dalam orld >ood Bonferen3e di @oma (%75) telah dikemukakan bahwa

meningkatnya "umlah penduduk yang 3epat tanpa diimbangi dengan bertambahnya persediaan bahan makanan setempat yang memadai merupakan sebab utama krisis

 pangan. Sedangkan kemiskinan penduduk merupakan akibat lan"utannya.

Ditekankan pula perlunya bahan makanan yang bergizi baik di samping

kuantitasnya. 

13<aren (%78) memperkirakan bahwa marasmus terdapat dalam "umlah yang

 banyak "ika suatu daerah terlalu padat penduduknya dengan keadaan hygiene yang

 buruk, misalnya, di kota-kota dengan kemungkinan pertambahan penduduk yang

sangat 3epatM sedangkan kwashiorkor akan terdapat dalam "umlah yang banyak di

desa-desa dengan penduduk yang mempunyai kebiasaan untuk member makanan

tambahan berupa tepung, terutama pada anak-anak yang tidak atau tidak 3ukup

mendapat AS*. 

D. &eranan infeksi

Telah lama diketahui adanya interaksi antara malnutrisi dan infeksi. *ndeksi dera"at

apapun dapat memperburuk keadaan gizi. 1alnutrisi, walaupun masih ringan,

mempunyai pengaruh negati'e pada daya tahan tubuh terhadap infeksi. 9ubungan

13

Page 14: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 14/68

ini sinergistis, sebab malnutrisi disertai infeksi pada umumnya mempunyai

konsekuensi yang lebih besar daripada sendiri-sendiri. 

. &eranan kemiskinan

&enyakit 6& merupakan masalah negara-negara miskin dan terutama merupakan

 problema bagi golongan termiskin dalam masyarakat negara tersebut. &entingnya

kemiskinan ditekankan dalam laporan :da Ad'isory Bommittee on &rotein pada

tahun %75. 1ereka menganggap kemiskinan merupakan dasar penyakit 6&. Tidak 

 "arang ter"adi bahwa petani miskin harus men"ual tanah miliknya untuk men3ukupi

kebutuhan hidup sehari-hari, lalu ia men"adi penggarap yang menurunkan lagi

 penghasilannya, atau ia meninggalkan desa untuk men3ari nafkah di kota besar.

Dengan penghasilan yang tetap rendah, ketidakmampuan menanam bahan makanan

sendiri, ditambah pula dengan timbulnya banyak penyakit infeksi karena kepadatan

tempat tinggal seperti telah diutarakan tadi, timbulnya ge"ala 6& lebih diper3epat.

3.3 Patoeness 6an Pato4soo

+anyak manifestasi dari 6& merupakan respon penyesuaian pada kurangnya

asupan energi dan protein. 2ntuk menghadapi asupan yang kurang, maka

dilakukannya pengurangan energi dan aktifitas. /amun, meskipun ini respon

 penyesuaian, deposit lemak dimoilisasi untuk memenuhi kebutuhan energi yang

sedang berlangsung meskipun rendah. Setelah deposit lemk habis, katabolisme

 protein harus menyediakan substrat yang berkelan"utan untuk men"aga metabolisme

 basal.

Alasan mengapa ada anak yang menderita edema dan ada yang tidak 

mengalami edema pada 6& masih belum diketahui. 1eskipun tidak ada faktor 

spesifik yang ditemukan, beberapa kemungkinan dapat dipikirkan. Salah satu

 pemikiran adalah 'ariabilitas antara bayi yang satu dengan yang lainnya dalam

kebutuhan nutrisi dan komposisi 3airan tubuh saat kekurangan asupan ter"adi. 9al

ini "uga telah dipertimbangkan bahwa pemberian karbohidrat berlebih pada anak-

anak dengan non-edematous 6& membalikkan respon penyesuaian untuk asupan

14

Page 15: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 15/68

 protein rendah, sehingga deposit protein tubuh dimobilisasikan. Akhirnya, sintesis

albumin menurun, sehingga ter"adi hipoalbuminemia dengan edema.  >atty li'er "uga

 berkembang se3ara sekunder, mungkin, untuk lipogenesis dari asupan karbohidrat

 berlebih dan mengurangi sintesis apoliprotein. &enyebab lain 6& edematous

adalah kera3unan aflatoksin serta diare, gangguan fungsi gin"al dan penurunan

akti'itas /A 6 AT&ase. Akhirnya, kerusakan radikal bebas telah diusulkan sebagai

faktor penting dalam mun3ulnya 6& edematous. 6e"adian ini didukung dengan

konsentrasi plasma yang rendah akan metionin, suatu pre3rusor dari sistein, yang

diperlukan untuk sintesis dari faktor antioksidan ma"or, glutathione. 6emungkinan

ini "uga didukung oleh tingkat yang lebih rendah dari sintesis glutathione pada anak-

anak dengan pembengkakan dibandingkan dengan non-edematous 6&.

%

3." KLASI#IKASI

1. Kas4/as men,r,t 6eraat +eratn7a KEP

?ika tu"uannya untuk menentukan pre'alensi 6& di suatu daerah, maka yang

diperlukan klasifikasi menurut dera"at beratnya 6&,  hingga dapat ditentukan

 persentasi gizi-kurang dan berat di daerah tersebut. Dengan demikian pemerintah

dapat menentukan prioritas tindakan yang harus diambilnya untuk menurunkan

insidensi 6&. 6lasifikasi demikian yang sering dipakai adalah sebagai berikut =

A. Kas4/as men,r,t Gome8 (1$%!

6lasifikasi tersebut didasarkan atas berat badan indi'idu dibandingkan

dengan berat badan yang diharapkan pada anak sehat seumur. Sebagai baku

 patokan dipakai persentil !# baku 9ar'ard (Stuart dan Ste'enson,%7!5). Gomez

mengelompokkan 6& dalam 6&-ringan, sedang, dan berat. Tabel di bawah

memperlihatkan 3ara yang dilakukan oleh Gomez.

Kas4/as KEP men,r,t Gome8

Dera"at 6& +erat badan 0 dari bakuN

# (normal) O7#0

15

Page 16: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 16/68

% (ringan) 87-!0

(sedang) 5-#0

4 (berat) P#0

N+aku F persentil !# 9ar'ard

B. Mo64/as 7an 6a/,/an oe- De0artemen Kese-atan R.I.

Demi keseragaman dalam membuat ren3ana dan menge'aluasi

 program-program pangan dan gizi serta kesehatan di *ndonesia, maka <okakarya

Antropometri Gizi Departemen 6esehatan @.*. yang diadakan pada tahun %7!

membuat keputusan yang merupakan modifikasi klasifikasi Gomez. +erbeda

dengan penggolongan yang ditetapkan oleh Gomez, lokakarya

mengklasifikasikan status gizi dalam gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan gizi

 buruk. Tabel di bawah memperlihatkan batas-batasnya =

Kas4/as KEP men,r,t De0./es. (1&$!

Dera"at 6& +erat badan 0 dari bakuN

# F normal

% F gizi kurang

F gizi buruk 

F ; Q 8# 0

# $ 7 0

P # 0

NSebagai baku patokan dipakai persentik !# 9ar'ard

2. Kas4/as men,r,t t0e (/as4/as /,atat4!

6lasifikasi ini menggolongkan 6& dalam kelompok menurut tipenya = gizi $ 

kurang, marasmus, kwashiorkor, dan kwashiorkor marasmik.

A. Kas4/as /,atat4 men,r,t 5e9ome Tr,st (#AO:5HO

E;0.<omm.=1&1!

Bara ell3ome Trust dapat dipraktekkan dengan mudah, tidak diperlukan

 penentuan ge"ala klinis maupun laboratoris, dan dapat dilakukan oleh tenaga

16

Page 17: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 17/68

 para medis setelah diberi latihan seperlunya. 2ntuk sur'ei lapangan guna

menentukan pre'alensi tipe-tipe 6& banyak gunanya. Akan tetapi "ika 3ara

ell3ome Trust diterapkan pada penderita yang sudah beberapa hari dirawat dan

dapat pengobatan diet, maka adakalanya dapat dibuat diagnosa yang salah.

Seorang penderita dengan edema, kelainan kulit, kelainan rambut, dan

 perubahan-perubahan lain yang khas bagi kwashiorkor dengan berat badan lebih

dari #0, "ika dirawat selama % minggu akan kehilangan edemanya dan

 beratnya dapat menurun dibawah #0 walaupun ge"ala klinisnya masih ada.

Dengan berat dibawah #0 dan tidak terdapatnya edema, penderita tersebut

dengan klasifikasi ell3ome Trust didiagnosia sebagai penderita marasmus.

Tabel di bawah menun"ukkan klasifikasi kualitatif menurut ell3ome Trust =

Kas4/as /,atat4 KEP men,r,t 5e9ome Tr,st

+erat badan 0 dari bakuNdema

Tidak ada Ada

Q # 0 Gizi kurang 6washiorkor  

P # 0 1arasmus 6washiorkor marasmi3

N +aku F persentil !# 9ar'ard

B. Kas4/as /,atat4 men,r,t M9Laren=6// (1%&!

13<aren mengklasifikasikan 6& berat dalam 4 kelompok menurut tipenya.

Ge"ala klinis edema, dermatosis, edema disertai dermatosis, perubahan pada rambut,

dan pembesaran hati diberi nilai bersama-sama dengan menurunnya kadar albumin

atau total protein serum. Bara demikian dikenal dengan  scoring system McLaren

dan tabel di bawah memperlihatkan 3ara pemberian angka

<ara 0em+eran an/a men,r,t M9Laren

Ge"ala klinis;laboratories Angka

dema 4

17

Page 18: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 18/68

Dermatosis

dema disertai dermatosis

&erubahan pada rambut

9epatomegali

%

%

!

5

4

%#

Albumin seru atau protein total serum;g0

P %.## P 4.!

%.## $ %.57 4.! $ 4.77

%.!# $ %.77 5.## $ 5.5

.## $ .57 5.! $ !.57

.!# $ .77 !.!# $ .5

4.## $ 4.57 .! $ .77

4.!# $ 4.77 .## $ .5

Q 5.## Q .!

&enentuan tipe berdasarkan atas "umlah angka yang dapat dikumpulkan tiap penderita=

#-4 angka F marasmus

5-8 angka F marasmi3-kwashiorkor 

7-%! angka F kwashiorkor 

Bara demikian mengurangi kesalahan-kesalahan "ika dibandingkan dengan 3ara

ell3ome Trust, akan tetapi harus dilakukan oleh seorang dokter dengan bantuan

laboratorium.

<. Kas4/as KEP Men,r,t 5atero> (1&3!

aterlow membedakan antara penyakit 6& yang ter"adi akut dan menahun.

aterlow berpendapat bahwa defisit berat terhadap tinggi men3erminkan gangguan

18

Page 19: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 19/68

gizi yang akut dan menyebabkan keadaan wasting (kurus kering). Sedangkan defisit

tinggi menurut umur merupakan akibat kekurangan gizi yang berlangsung lama atau

kronis. Akibatnya la"u tinggi badan akan terganggu, hingga anak akan men"adi

 pendek (stunting) untuk seusianya.

Kas4/as KEP men,r,t 5atero>

Dera"at gangguan Stunting

(tinggi menurut umur)

asting

(berat terhadap tinggi)

#

%

4

Q 7!0

7! $ 7# 0

87 $ 8! 0

P 8! 0

Q 7# 0

7# $ 8# 0

8# $ # 0

P # 0

<okakarya Antropometri Dep.6es.@.* pada tahun %7! memutuskan untuk 

mengambil baku 9ar'ard persentil !# sebagai patokan dan menggolongkannya

sebagai berikut =

Ba tn men,r,t ,m,r

Tinggi normal = diatas 8! 0 9ar'ard persentil !#

Tinggi kurang = # $ 85 0 9ar'ard persentil !#

Tinggi sangat kurang = dibawah # 0 9ar'ard persentil !#

Ba +erat ter-a6a0 tn

Gizi baik = 7# 0 atau lebih dari 9ar'ard persentil !#

Gizi kurang dan buruk = di bawah 7# 0 9ar'ard persentil !#

+eberapa 3ara membuat klasifikasi diren3anakan sedemikian, hingga hanya

memerlukan alat-alat yang sederhana, tidak diperlukan untuk menkalkulir hasilnya,

tidak perlu mengetahui umur yang akan diperiksa, hingga dapat dilakukan olehtenaga paramedik atau sukarelawan setelah mendapat petun"uk seperlunya.

3.$ Man4estas Kns

. MANI#ESTASI KLINIS

19

Page 20: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 20/68

GE*ALA KLINIS KEP

Ge"ala klinis 6& berbeda-beda tergantung dari dera"at dan lamanya deplesi protein

dan energi, umur penderita, modifikasi disebabkan oleh adanya kekurangan 'itamin

dan mineral yang menyertainya. &ada 6& ringan yang ditemukan hanya

 pertumbuhan yang kurang, seperti berat badan yang kurang dibandingkan dengan

anak yang sehat. 6eadaan 6& yang berat memberi ge"ala yang kadang-kadang

 berlainan, tergantung dari dietnya, fluktuasi musim, keadaan sanitasi, kepadatan

 penduduk, dan sebagainya.

A. Geaa /ns K>as-or/or 

Gambar %. 1anifestasi klinis anak dengan kwashiorkor 

  Penam0an

&enampilannya seperti anak yang gemuk ( suger baby) bilamana dietnya

mengandung 3ukup energi disamping kekurangan protein, walaupun di bagian

tubuh lainnya, terutama di pantatnya terlihat adanya atrofi.

 

Gan,an Pert,m+,-an

20

Page 21: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 21/68

&ertumbuhan terganggu, berat badan di bawah 8#0 dari baku 9ar'ard

 persentil !# walaupun terdapat edema, begitu pula tinggi badannya terutama

 "ika 6& sudah berlangsung lama. 

  Per,+a-an Menta

&erubahan mental sangat men3olok. &ada umummnya mereka banyak 

menangis, dan pada stadium lan"ut bahkan sangat apatis. &erbaikan kelainan

mental tersebut menandakan suksesnya pengobatan. 

  E6ema

dema baik yang ringan maupun berat ditemukan pada sebagian besar 

 penderita kwashiorkor. alaupun "arang, asites dapat mengiringi edema. 

Gambar . dema dan kelainan kulit pada kwashiorkor 

21

Page 22: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 22/68

 

Atro4 otot

Atrofi otot selalu ada hingga penderita tampak lemah dan berbaring terus-

menerus, walaupun sebelum menderita penyakit demikian sudah dapat

 ber"alan. 

  Sstem astrontestn,m

Ge"ala saluran pen3ernaan merupakan ge"ala penting. &ada anoreksia yang

 berat penderita menolak segala ma3am makanan, hingga adakalanya makanan

hanya dapat diberikan melalui sonde lambung. Diare tampak pada sebagian

 besar penderita, dengan feses yang 3air dan mengandung banyak asam laktak 

karena mengurangnya produksi la3tase dan enzim disakaridase lain.

Adakalanya diare demikian disebabkan pula oleh 3a3ing dan parasit lain. 

  Per,+a-an ram+,t

&erubahan rambut sering di"umpai, baik mengenai bangunnya (texture)

maupun warnanya. Sangat khas bagi penderita kwashiorkor ialah rambut yang

mudah di3abut. &ada penyakit kwashiorkor yang lan"ut dapat terlihat rambut

kepala yang kusam, kering, halus, "arang, dan berubah warnanya. arna

rambut yang hitam men"adi merah, 3oklat, kelabu, maupun putih. @ambutalispun menun"ukkan perubahan demikian, akan tetapi tidak demikian dengan

rambut matanya yang "ustru meman"ang. 

  Per,+a-an /,t

&erubahan kulit yang oleh illiams, dokter wanita pertama yang melaporkan

adanya penyakit kwashiorkor, diberi nama crazy pavement dermatosis

merupakan kelainan kulit yang khas bagi penyakit kwashiorkor. 6elainan kulit

tersebut dimulai dengan titik-titik merah menyerupai pte3hiae, berpadu

men"adi ber3ak yang lambat-laun menghitam. Setelah ber3ak hitam

mengelupas, maka terdapat bagian-bagian yang merah dikelilingi oleh batas-

 batas yag masih hitam. +agian tubuh yang sering membasah dikarenakan

keringat atau air ken3ing, dan yang terus-menerus mendapat tekanan

22

Page 23: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 23/68

merupakan predileksi crazy pavement dermatosis,seperti di punggung, pantat,

sekitar 'ul'a, dan sebagainya. &erubahan kulit lainnya seperti kulit kering

dengan garis kulit yang mendalam, luka yang mendalam tanpa tanda-tanda

inflamasi. 6adang-kadang pada kasus yang sangat lan"ut ditemui pete3hiae

tanpa trombositopenia dengan prognosis yang buruk bagi si penderita.  

  Pem+esaran -at

Termasuk ge"ala yang sering ditemukan. 6adang-kadang batas hati terdapat

setinggi pusar. 9ati yang membesar dengan mudah dapat diraba dan terasa

kenyal pada rabahan dengan permukaan yang li3i dan pinggir yang ta"am.

Sediaan hati demikian "ika dilihat dibawah mikroskop menun"ukkan, bahwa

 banyak sel hati terisi dengan lemak. &ada kwashiorkor yang relatif ringaninfiltrasi lemak itu terdapat terutama di segi taga 6irnan, lebih berat

 penyakitnya lebih banyak sel hati yang terisi dengan lemak, sedangkan pada

yang sangat berat perlemakan terdapat pada hamper semua sel hati.

Adakalanya terlihat "uga adanya fibrosis dan nekrosis hati.  

  Anema

Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita demikian. +ilamana

kwashiorkor disertai oleh penyakit lain, terutama ankylostomiasis, maka dapat

di"umpai anemia yang berat. ?enis anemia pada kwashiorkor berma3am-

ma3am, seperti normositik normokrom, mikrositik hipokrom, makrositik 

hiperkrom, dan sebagainya. &erbedaan ma3am anemia pada kwashiorkor dapat

di"elaskan oleh kekurangan berbagai faktor yang mengiringi kekurangan

 protein, seperti zat besi, asam folat, 'itamin +%, 'itamin B, tembaga,

insufisiensi hormone, dan sebagainya. 1a3am anemia yang ter"adi

menun"ukkan faktor mana yang lebih dominan. &ada pemeriksaan sumsum

tulang sering ditemukan mengurannya sel system eripoitik. 9ipoplasia atau

aplasia sumsum tulang demikian disebabkan terutama oleh kekurangan protein

dan infeksi menahun. 

  Keanan +o/ma> 6ara-

23

Page 24: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 24/68

Ada hipotesis mengatakan bahwa pada penyakit kwashiorkor tubuh tidak 

dapat beradaptasi terhadap keadaan baru yang disebabkan oleh kekurangan

 protein maupun energi. :leh sebab itu banyak perubahan biokimiawi dapat

ditemukan pada penderita kwashiorkor, misalnya=

o Albumin serum

Albumin serum yang merendah merupakan kelainan yang sering dianggap

spesifik dan sudah ditemukan pada tingkat dini, maka 13<arena member 

angka (skor) untuk membedakan kwashiorkor dan marasmus. <ebih

rendah kadar albumin serum, lebih tinggi pemberian angkanya. 

o Globulin serum

6adar globulin dalam serum kadang-kadang menurun akan tetapi tidak sebanyak menurunnya albumin serum, hingga pada kwashiorkor terdapat

rasio albumin;globulin yang biasanya men"adi lebih rendah, bahkan

 pada kwashiorkor yang berat ditemukan rasio yang terbalik.

o 6adar kolesterol serum

&ada penderita kwashiorkor, terutama yang berat, kadar kolesterol

darahnya rendah. 1ungkin sa"a rendahnya kolesterol darah disebabkan

oleh makanan sehari-harinya yang terdiri dari sayuran hingga tidak 

mengandung kolesterol, atau adanya gangguan dalam pembentukan

kolesterol dalam tubuh. 

o Tes thymol turbidity(dera"at kekeruhan)

1erupakan tes fungsi hati. &enentuan terhadap %#7 penderita kwashiorkor 

member hasil sebagai berikut = pada 4 penderita meninggi, sedangkan

 pada selebihnya tidak. Tidak ditemukan korelasi antara tingginya

kekeruhan dan beratnya perlemakan hati maupun tingginya angka

kematian, maka tes tersebut tidak mempunyai nilai diagnosis maupun

 prognosis. 

B. Geaa /ns Marasm,s

1arasmus dapat ter"adi pada segala umur, akan tetapi yang sering di"umpai pada

 bayi yang tidak mendapat 3ukup AS* dan tidak diberi makanan penggantinya atau

24

Page 25: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 25/68

sering diserang diare. 1arasmus "uga dapat ter"adi akibat berbagai penyakit lain,

seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pen3ernaan atau "antung, malabsorbsi,

gangguan metaboli3, penyakit gin"al menahun, dan "uga pada gangguan saraf 

 pusar. &erhaian ibu dan pengasuh yang berlebihan sehingga anak dipaksa

menghabiskan makanan yang disediakan, walaupun "umlahnya "auh melampaui

kebutuhannya, dapat menyebabkan anak kehilangan nafsu makannya, atau

muntah begitu melihat makanan atau formula yang akan diberikannya.

Adakalanya anak demikian menolak segala ma3am makanan hingga

 pertumbuhannya terganggu. 

Gambar 4. 1anifestasi klinis marasmus

 

Penam0an

1uka seorang penderita marasmus menun"ukkan wa"ah seorang tua. Anak 

terlihat sangat kurus (vel over been) karena hilangnya sebagian besar lemak 

dan otot-ototnya. 

 

Per,+a-an menta

25

Page 26: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 26/68

Anak menangis, "uga setelah mendapat makan oleh sebab masih merasa lapar.

6esadaran yang menurun (apati) terdapat pada penderita marasmus yang

 berat. 

  Keanan 0a6a /,t t,+,-

6ulit biasanya kering, dingin, dan mengendor disebabkan kehilangan banyak 

lemak dibawah kulit serta otot-ototnya. 

  Keanan 0a6a ram+,t /e0aa

alaupun tidak sering seperti pada penderita kwashiorkor, adakalanya tampak 

rambut kering, tipis dan mudah rontok. 

  Lema/ 6+a>a- /,t

<emak subkutan menghilang hingga turgor kulit mengurang.  

  Otototot

:tot-otot atrofis, hingga tulang-tulang terlihat lebih "elas. 

  Sa,ran 0en9ernaan

&enderita marasmus lebih sering menderita diare atau konstipasi. 

  *ant,n

Tidak "arang terdapat bradikardi. 

 

Te/anan 6ara-

&ada umummnya tekanan darah penderita lebih rendah dibandingkan dengan

anak sehat seumur. 

26

Page 27: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 27/68

  Sa,ran na4as

Terdapat pula frekuensi pernafasan mengurang. 

  Sstem 6ara-

&ada umummnya ditemukan kadar hemoglobin yang agak rendah.  

<. Geaa /ns Marasm,sK>as-or/or

&enyakit marasmus-kwashiorkor memperlihatkan ge"ala 3ampuran antara

 penyakit marasmus dan kwashiorkor. 1akanan sehari-harinya tidak 3ukup

mengandung protein dan "uga energi untuk pertumbuhan yang normal. &ada

 penderita demikian, disamping menurunnya berat badan di bawah #0 dari

normal memperlihatkan ge"ala-ge"ala kwashiorkor, seperti edema, kelainan

rambut, kelainan kulit, sedangkan kelainan biokimiawi terlihat pula. 

Gambar 5. 1anifestasi klinis 1arasmus-6washiorkor 

DIAGNOSIS

27

Page 28: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 28/68

Jang dimaksud dengan gizi buruk adalah terdapatnya edema pada kedua

kaki atau adanya severe wasing  (++;T+ P # 0 atau P -4SD), atau ada ge"ala klinis

gizi buruk (kwashiorkor, marasmus, dan marasmus-kwashiorkor). alaupun kondisi

klinis pada kwashiorkor, marasmus, dan marasmus kwashiorkor berbeda tetapi

tatalaksananya sama.!,

A. Danoss

Ditegakkan berdasarkan tanda dan ge"ala klinis serta pengukuran antropometri.

Anak didiagnosis gizi buruk apabila =

• ++;T+ P -4 SD atau P #0 dari median (marasmus)

• dema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh (kwashiorkor =

++;T+ Q -4 SD atau marasmus-kwashiorkor= ++;T+ P -4SD)

?ika ++;T+ atau ++;&+ tidak dapat diukur, gunakan tanda klinis berupa ana/ 

tam0a/ sanat /,r,s (visible severe wasting ) dan tidak mempunyai "aringan

lemak di bawah kulit terutama pada kedua bahu, lengan, pantan dan pahaM tulang

iga terlihat "elas, dengan atau tanpa adanya edema. !,

Anak-anak dengan BB:U ? %)@ belum tentu gizi buruk, karena mungkin anak 

tersebut pendek, sehingga tidak terlihat sangat kurus. Anak seperti itu tidak 

membutuhkan perawatan di rumah sakit, ke3iali "ika ditemukan penyakit lain

yang berat. !,

B. Penaan a>a ana/ 8 +,r,/ 

&ada setiap anak gizi buruk lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis.

Anamnesis terdiri dari anamnesis awal dan anamnesis lan"utan. !,

Anamness a>a (,nt,/ /e6ar,ratan!

• 6e"adian mata 3ekung yang baru sa"a mun3ul

• <ama dan frekuensi diare dan muntah serta tampilan dari bahan muntah dan

diare (en3er;darah;lendir)

• 6apan terakhir berkemih

• Se"ak kapan tangan dan kaki teraba dingin

28

Page 29: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 29/68

+ila didapatkan hal tersebut di atas, sangat mungkin anak mengalami dehidrasi

dan;atau syok, serta harus diatasi segera. !,

Anamness an,tan

Dilakukan untuk men3ari penyebab dan ren3ana tatalaksana selan"utnya,

dilakukan setelah kedaruratna ditangani=

• Diet (pola makan);kebiasaan makan sebelum sakit

• @iwayat pemberian AS*

• Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hari terakhir 

• 9ilangnya nafsu makan

• 6ontak dengan pasien 3ampak atau tuberkulosis paru

• &ernah sakit 3amapat dalam 4 bulang terakhir 

• +atuk kronik 

• 6e"adian dan penyebab kematian saudara kandung

• +erat badan lahir 

• @iwayat tumbuh kembang= duduk, berdiri, bi3ara dan lain-lain

• @iwayat imunisasi

• Apakah ditimbang setiap bulan

• <ingkungan keluarga (untuk memahami latar belakang sosial anak)

• Diketahi atau tersangka infeksi 9*

Pemer/saan 4s/ 

• Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung kaki.

Tentukan status gizi dengan menggunakan ++;T+-&+.

• Tanda dehidrasi = tampak haus, mata 3ekung, turgor buruk (hati-hati

menentukan status dehidrasi pada gizi buruk)

• Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang melambat, nadi

lemah dan 3epat) kesadaran menurun.

29

Page 30: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 30/68

• Demam (suku aksilar O 4,!#B) atau hipotermi (suhu aksilar P 4!,!#B)

• >rekuensi dan tipe pernapasan = pneumonia atau gagal "antung

• Sangat pu3at

• &embesaran hati dan ikterus

• Adakah perut kembung, bising usu melemah;meninggi, tanda asites, atau

adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash)

• Tanda defisiensi 'itamin A pada mata =

Gambar !. +er3ak +itot pada mata

o 6on"ungti'a atau kornea yang kering, ber3ak +itot

o 2lkus kornea

o

6eratomalasia• 2lkus pada mulut

• >okus infeksi = telinga, tenggorokan, paru, kulit

• <esi kulit pada kwashiorkor =

o 9ipo- atau hiper- pigmentasi

o Deskuamasi

o 2lserasi (kaki, paha, genital, lipatan paha, belakang telinga)

o <esi eksudatif (menyerupai luka bakar), seingkali dengan infkesi

sekunder (termasuk "amur)

• Tampilan tin"a (konsistensi, darah, lendir)

• Tanda dan ge"ala 9*

30

Page 31: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 31/68

Batatan =

• Anak dengan defisiensi 'itamin A seringkali fotofobia. &enting untuk 

memeriksa mata dengan hati-hati untuk menghindari robeknya kornea.

• &emeriksaan laboratorium terhadap 9+ dan atau 9t, "ika didapatkan anak 

sangat pu3at!,.

3.%. DIAGNOSIS BANDING

6& berat;Gizi buruk se3ara klinis terdapat dalam 4 (tiga) tipe yaitu kwashiorkor,

marasmus, dan marasmik-kwashiorkor sehingga perlu dibedakan dari masing-

masing ge"ala yang telah di"elaskan sebelumnya di atas.

3.&. PENATALAKSANAAN

Gambar . Alur pemeriksaan anak gizi buruk 

31

Page 32: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 32/68

Pa6a saat mas,/ r,ma- sa/t

• Anak dipisahkan dari pasien infeksi

• Ditempatkan di ruangan yang hangat (!-4#oB, bebas dari angin)

• Dipantau se3ara rutin

• 1emandikan anak dilakukan seminimal mungkin dan harus segera

keringkan.

Demi keberhasilan tatalaksana diperlukan=

• >asilitas dan staf yang professional (Tim Asuhan Gizi)

• Timbangan badan yang akurat

• &enyediaan dan pemberian makan yang tepat dan benar 

• &en3atatan asupan makanan dan berat badan anak, sehingga kema"uan selama

 perawatan dapat die'aluasi

• 6eterlibatan orang tua

32

Page 33: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 33/68

Gambar . Alur pelayanan anak gizi buruk di rumah sakit;puskesmas perawatan

Tataa/sana ,m,m

&enilaian triase anak dengan gizi buruk dilakukan dengan tatalaksana syok pada

anak dengan gizi buruk =

• <akukan penanganan ini hanya "ika ada tanda syok dan anak letargis atau

idak sadar.

• &astikan anak menderita gizi buruk dan benar-benar menun"ukkan tanda

syok.

• Timbang anak untuk menghitung 'olume 3airan yang harus diberikan

• &asang infus (dan ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium gawat

darurat)

• 1asukkan larutan @inger <aktat dengan dekstrose!0 (@<D!0) atau @inger 

<aktat atau Garam /ormal $ pastikan aliran infus ber"alan lan3er. +ila gula

33

Page 34: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 34/68

darah tinggi maka berikan @inger <aktat (tanpa dekstrose) atau Garam

 /ormal.

• Alirkan 3airan infus %#ml;kg++ selama 4# menit

• 9itung denyut nadi dan frekuensi napas anak mulai dari pertama kali

 pemberian 3airan dan setiap !-%#menit

 Jika ada perbaikan tapi belum adekuat (denyut nadi melambat, frekuensi

napas anak melambat, dan capillary refill ! detik)"

o +erikan lagi 3airan di atas %# ml;kb++ selama 4# menit

o  /ilai kembali setelah 'olume 3airan infus yang sesuai telah diberikan

 Jika ada perbaikan dan sudah adekuat (denyut nadi melambat, frekuensi

napas anak melambat, dan capillary refill # $ detik)"

o Alihkan ke terapi oral atau menggunakan /GT dengan @eSo1al

%#ml;kg++;"am hingga %# "am

o 1ulai berikan anak makanan dengan >-! (resep formula modifikasi)

?ika tidak ada perbaikan, lan"utkan dengan pemberian 3airan rumatan

5ml;kg++;"am dan pertimbangkan penyebab lain selain hipo'olemik 

o Transfusi darah %#ml;kg++ selama % "am (bila ada perdarahan nyata yangsignifikan dan darah tersedia)

o +ila kondisi stabil ru"uk ke rumah sakit dengan kemampuan lebih tinggi.

?ika kondisi anak menurun selama diberikan 3airan infus (napas anak 

meningkat ! kali;menit atau denyut nadi %! kali;menit), hentikan infus karena

3airan infus dapar memperburuk kondisi anak. Alihkan ke terapi oral atau

menggunakan pipa nasogastrik dengan @eSo1al, %# ml;kg++;"am hingga %#

 "am.

<atatan 0a6a saat mem+er/an 0enananan a>at6ar,rat 0a6a ana/ 

6enan 8 +,r,/ 

34

Page 35: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 35/68

Selama proses triase, semua anak dengan gizi buruk akan diidentifikasi

sebagai anak dengan tanda prioritas, artinya mereka memerlukan

 pemeriksaan dan penanganan segera.

&ada saat penilaian triase, akan ditemukan sebagian ke3il anak gizi buruk 

dengan tanda kegawatdaruratan.

Gambar 8. 6lasifikasi tanda bahaya atau tanda kegawatdaruratan

Ha -a 0entn 7an -ar,s 60er-at/an &

%. ?angan berikan >e sebelum minggu ke- (>e diberikan pada fase

stabilisasi)

35

Page 36: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 36/68

. ?angan berikan 3airan intra'ena ke3uali syok atau dehidrasi berat.

4. ?angan berikan protein terlalu tinggi pada fase stabilisasi.

5. ?angan berikan diureti3 pada penderita kwashiorkor.

• Anak dengan tanda dehidrasi berat tapi tidak mengalami syok tidak boleh

dilakukan rehidrasi dengan infus. 9al ini karena diagnosis dehidrasi berat

 pada anak dengan gizi buruk sulit dilakukan dan sering ter"adi salah

diagnosis. +ila diinfus berarti menempatkan anak ini dalam resiko o'er-

hidrasi dan kematian karena gagal "antung. Dengan demikian, anak ini

harus diberi perawatan rehidrasi se3ara oral (melalui mulut) dengan larutan

rehidrasi khusus untuk gizi buruk (@eSo1al). 

• Anak dengan tanda syok dinilai untuk tanda lainnya (letargis atau tidak 

sadar). &ada gizi buruk, tanda gawat darurat umum yang biasa ter"adi pada

anak syok mungkin timbul walaupun anak tidak mengalami syok.

o ?ika anak letargis atau tidak sadar, "aga agar tetap hangat dan

 berikan 3airan infus dan glukosa %#0 !ml;kg++ i'.

o ?ika anak sadar (tidak syok) "aga agar tetap hangat dan berikan

glukosa %#0 %#ml;kg++ lewat mulut atau pipa nasogastrik dan

lakukan segera penilaian menyeluruh dan pengobatan lebih lan"ut. 

• Batatan = ketika memberikan 3airan infus untuk anak syok, pemberian

3airan infus tersebut berbeda dengan anak yang dalam kondisi gizi baik.

Syok yang ter"adi karena dehidrasi dan sepsis mungkin dapat ter"adi se3ara

 bersamaan dan hal ini sulit untuk dibedakan dengan tampilan klinis

semata. Anak dengan dehidrasi memberikan reaksi yang baik pada

 pemberian 3airan infus (napas dan denyut nadi lebih lambat, capillary

refill lebih 3epat). Anak yang mengalami syok sepsis dan tidak dehidrasi,

tidak akan memberikan reaksi. ?umlah 3airan yang diberikan harus melihat

reaksi anak. 9indari ter"adi o'er-hidrasi. &antau denyut nadi dan

 pernapasan pada saat infus dimulai dari tiap !-%# menit untuk melihat

36

Page 37: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 37/68

kondisi anak mengalami perbaikan atau tidak. *ngat bahwa "umlah dan

ke3epatan aliran 3airan infus berbeda pada gizi buruk. 

• Semua anak dengan gizi buruk membutuhkan penilaian dan pengobatan

segera untuk mengatasi masalah serius seperti hipoglikemi, hipotermi,

infeksi berat, anemia berat dan kemungkinan besar kebutaan pada mata.

&enting "uga melakukan pen3egahan timbulnya maslah tersebut bila belum

ter"adi pada saat anak dibawa ke rumah sakit. 

Anak marasmus kwashiorkor berat memerlukan perawatan karena terdapat

 berbagai komplikasi yang membahayakan hidupnya. Tindakan yang dilakukan

 berdasarkan pada ada tidaknya tanda bahaya dan tanda penting, yangdikelompokkan men"adi !, yaitu=

Kon6s I

?ika ditemukan= @en"atan (syok), letargis, muntah dan atau diare atau

dehidrasi.<akukan @en3ana *, dengan tindakan segera, yaitu=

%. &asang : %-<;menit

. &asang infus @inger <aktat dan Detrosa ; Glukosa %#0 dengan perbandingan %=%

(@<G !0)

4. +erikan glukosa %#0 intra'ena (*) bolus, dosis !ml;kg++ bersamaan dengan

5. @eSo1al !ml;kg++ melalui /GT

Kon6s II

?ika ditemukan= letargis, muntah dan atau diare atau dehidrasi.<akukan @en3ana

**, dengan tindakan segera, yaitu=

%. +erikan bolus glukosa %# 0 intra'ena, !ml;kg++

. <an"utkan dengan glukosa atau larutan gula pasir %#0 melalui /GT sebanyak 

!#ml

4. "am pertama

37

Page 38: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 38/68

•  berikan @eSo1al se3ara :ral;/GT setiap 4# menit, dosis = !ml;kg++

setiap pemberian

• 3atat nadi, frekuensi nafas dan pemberian @eSo1al setiap 4# menit

Kon6s III

?ika ditemukan= muntah dan atau diare atau dehidrasi.<akukan @en3ana ***,

dengan tindakan segera, yaitu=

%. +erikan !#ml glukosa atau larutan gula pasir %#0 (oral;/GT)

. ?am pertama

•  berikan @eSo1al se3ara oral ; /GT setiap 4# menit, dosis !ml;kg++

setiap pemberian

• 3atat nadi, frekuensi nafas dan beri @eSo1al setiap 4# menit

Kon6s IC

?ika ditemukan= letargis. <akukan @en3ana *, dengan tindakan segera, yaitu=

%. +erikan bolus glukosa %#0 intra'ena, !ml;kg++

. <an"utkan dengan glukosa atau larutan gula pasir %#0 melalui /GT sebanyak 

!#ml4. "am pertama

•  berikan > ! setiap 4# menit, . dari dosis untuk "am sesuai dengan

 berat badan (/GT)

• 3atat nadi, frekuensi nafas

Kon6s C

?ika tidak ditemukan= ren"atan (syok), letargis, muntah dan atau diare atau

dehidrasi. <akukan @en3ana , dengan tindakan segera, yaitu=

%. +erikan !#ml glukosa atau larutan gula pasir %#0 oral

. Batat nadi, frekuensi nafas

38

Page 39: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 39/68

+erikut ini adalah bagan langkah ren3ana pengobatan anak gizi buruk=

Gambar 7. +agan <angkah @en3ana &engobatan Anak Gizi +uruk 

1enurut Depkes @* pada pasien dengan gizi buruk dibagi dalam 5 fase yang harus

dilalui yaitu fase stabilisasi (9ari %-), fase transisi (9ari 8 $ %5), faserehabilitasi

39

Page 40: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 40/68

(1inggu ke 4 $ ), fase tindak lan"ut (1inggu ke $ ). Dimana tindakan

 pelayanan terdiri dari %# tindakan pelayanan sbb=

Gambar %#. %# <angkah 2tama Tatalaksana Anak Gizi +uruk 

A. Prns0 Dasar Peno+atan G8 B,r,/ (1) Lan/a- ,tama!

Lan/a- Ke1 Peno+atan:Pen9ea-an H0o/ema

Tanda-tanda hipoglikemi8 =

%. 9ipoglikemi adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa darah yang sangat

rendah.

40

Page 41: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 41/68

. Anak gizi buruk, dianggap hipoglikemia bila kadar glukosa darah ? 3

mmo:ter ata, ?$" m:6.

4. 9ipoglikemia biasanya "uga ter"adi bersamaan dengan hipotermia.

5. Tanda lain hipoglikemia adalah letargis, nadi lemah, dan kehilangan

kesadaran.

!. Ge"ala hipoglikemia berupa berkeringat dan pu3at, sangat "arang di"umpai

 pada anak gizi buruk.

. 6ematian karena hipoglikemia pada anak gizi buruk, kadang-kadang hanya

didahului dengan tanda seperti mengantuk sa"a.

. Di unit pelayanan kesehatan yang belum mampu memeriksa kadar glukosa

darah, setiap anak gizi buruk yang dating harus dianggap mengalamihipoglikemia. :leh "arena itu harus segera mendapatkan perawatan dan

 penanganan sebagai penderita hipoglikemia.

Bara mengatasi hipoglikemia=8

%. Sadar (tidak letargis)

• +erikan larutan Glukosa %#0 atau larutan gula pasir %#0 N se3ara oral atau

 /GT (bolus) sebanyak !#ml

. Tidak sadar (letargis)

• +erikan larutan Glukosa %#0 se3ara intra'ena(i') (bolus) sebanyak !

ml;kg++

• Selan"utnya berikan larutan Glukosa %#0 atau larutan gula pasir %#0

se3ara oral atau /GT (bolus) sebanyak !# ml.

4. @en"atan(syok)

• +erikan 3airan intra'ena (i') berupa @inger <aktat dan Detrose;Glukosa

%#0 dengan perbandingan %=% (F@<G !0) sebanyak %!ml;kg++ selama %

 "am pertama atau ! tetes;menit;kg++

• Selan"utnya berika larutan Glukosa %#0 se3ara intra'ena (i') (bolus)

sebanyak !ml;kg++

41

Page 42: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 42/68

%& gram gula pasir (' sendok teh munung) * air matang s+d &ml 

&emantauan =

?ika kadar gula darah awal rendah, ulangi pengukuran kadar gula darah setelah 4#

menit.

• ?ika kadar gula darah P 4 mmol;< (P !5 mg;dl), ulangi pemberian larutan

glukosa atau gula %#0.

• ?ika suhu re3tal P4!,!#B atau bila kesadaran memburuk, mungkin

hipoglikemia disebabkan oleh hiponatremia, ulangi pengukuran kadar gula

darah dan tangani sesuai keadaan (hiponatremia dan hipoglikemia).

&en3egahan =

+eri makanan awal (>-!) setiap "am, mulai sesegera mungkin atau "ika perlu,

lakukan rehidrasi lebih dulu. &emberian makan harus teratur setiap -4 "am siang

malam.

Langkah Ke-2: Pengobatan / Pencegahan Hipotermia

9ipotermia8 =

%. Adalah suatu keadaan tubuh dimana suhu aksiler P4#B

. 9ipetermia biasanya ter"adi bersama-sama dengan ke"adian hipoglikemia.

4. 9ipoglikemia daan hipotermia pada anak gizi buruk biasanya merupakan

tanda dari adanya infeksi sistemik yang serius.

5. Semua anak gizi buruk dengan hiponatremia harus mendapat pengobatan

untuk mengatasi hipoglikemia dan infeksi.

!. Badangan energi anak gizi buruk sangat terbatas, sehingga tidak mampumemproduksi panas untuk mempertahankan suhu tubuh.

. Setiap anak gizi buruk harus dipertahankan suhu tubuhnya dengan menutup

tubuhnya dengan penutup yang memadai.

42

Page 43: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 43/68

. Tindakan menghangatkan tubuh, adalah usaha untuk menghemat penggunaan

3adangan energi pada anak tersebut.

Suhu tubuh 4-4#B 8

6eadaan ini pada anak gizi buruk dapat dengan mudah "atuh pada hiponatremia,

3ara untuk mempertahankan (pen3egahan) agar tidak hipotermia adalah =

%. Tutuplah tubuh anak termasuk kepalanya

. 9indari adanya hembusan angin dalam ruang perawatan

4. &etahankan suhu ruangan sekitar !-4##B.

5. ?angan membiarkan anak tanpa ba"u terlalu lama pada saat tindakan

 pemeriksaan dan penimbangan.

!. 2sahakan tangan dari pemberi perawatan pada saat menangani anak gizi buruk dalam keadaan hangat.

. Segeralah ganti ba"u atau peralatan tidur yang basah oleh karena air ken3ing

atau keringat atau sebab-sebab yang lain.

. +ila anak baru sa"a dibersihkan tubuhnya dengan air, segera keringkan

dengan sebaik-baiknya.

8. ?angan menghangati anak dengan air panas dalam botol, hal ini untuk 

menghindari ibu anak;pengasuh lupa membungkus botol dengan kain akan

menyebabkan kulit anak terbakar.

Suhu tubuh P4#B (hipotermia)8

Bara untuk memulihkan penderita gizi buruk yang mengalami hipotermia adalah=

%. +ila suhu P4#B harus dilakukan tindakan menghangati untuk 

mengembalikan kembali suhu tubuh anak.

. &emanasan suhu tubuh anak yang hipotermia adalah dengan 3ara KkanguruL,

yaitu dengan mengadakan kontak langsung kulit ibu dan kulit anak untuk 

memindahkan panas tubuh ibu kepada tubuh anak dan anak digendong serta

diselimuti seluruh tubuhnya.

4. &emanasan tubuh anak "uga dapat dilakukan dengan menggunakan lampu.

<ampu harus diletakkan !#3m dari tubuh anak.

43

Page 44: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 44/68

5. Suhu tubuh harus dimonitor setiap 4# menit untuk memastikan bahwa suhu

tubuh anak tidak terlalu tinggi akibat pemanasan.

!. 9entikan pemanasan bila suhu tubuh sudah men3apai 4#B.

&emantauan =

%. 2kur suhu aksilar anak setiap "am sampai suhu meningkat men"adi 4,!#B

atau lebih. ?ika digunakan pemanas, ukur suhu tiap setengah "am. 9entikan

 pemanasan bila suhu men3apai 4,!#B.

. &atikan bahwa anak selalu tertutup pakaian atau selimut, terutama pada

malam hari.

4. &eriksa kadar gula darah bila ditemukan hiponatremi.

Langkah Ke-3: Pengobatan/Pencegahan Dehidrasi 

Diagnosis

Benderung ter"adi diagnosis berlebihan dari dehidrasi dan estimasi yang

 berlebihan mengenai dera"at keparahannya pada anak dengan gizi buruk. 9al ini

disebabkan oleh sulitnya menentukan status dehidrasi se3ara tepat pada anak 

dengan gizi buruk hanya dengan menggunakan ge"ala klinis sa"a. Anak gizi buruk 

dengan diare 3air, bila ge"ala dehidrasi tidak "elas, anggap dehidrasi ringan.

Batatan= hipo'olemia dapat ter"adi bersamaan dengan adanya edema.

Tatalaksana

%. ?angan gunakan infus untuk rehidrasi, ke3iali pada kasus dehidrasi berat

dengan;tanpa syok.

. +eri -e.oMal , se3ara oral atau melalui /GT, lakukan lebih lambat dibanding

 "ika melakukan rehidrasi pada anak dengan gizi baik.

• +eri !ml;kg++ setiap 4# menit untuk "am pertama.

• Setelah "am, berikan @eSo1al !-%# ml.kg++;"am berselang-seling

dengan >-! dengan "umlah yang sama setiap "am selama %# "am.

?umlah yang pasti tergantung seberapa banyak anak mau, 'olume tin"a

yang keluar, dan apakah anak muntah.

44

Page 45: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 45/68

/atatan= <arutan oralit 9: (9:-:@S) yang biasa digunakan

mempunyai kadar natrium tinggi dan kadar kalium rendahM 3airan yang

lebih tepat adalah @eSo1al.

• Selan"utnya berikan >-! se3ara teratur setiap "am.

• ?ika masih diare, beri @eSo1al setiap kali diare. 2ntuk usia P%th= !#-

%##ml setiap buang air besar, usia O % th< %##-##ml setiap buang air 

 besar.

@esep @eSo1al

@eSo1al mengandung 4,! mmol /a, 5# mmol 6, 4 mmol 1g per liter 

+ahan ?umlah

:ralit 9:N

Gula pasir 

<arutan mineral-miNN

Ditambah air sampai men"adi

% sa3het (##ml)

%# gr 

8 ml

5##

N, g /aBlM ,7 g trisodium 3itrate dehydrate, %.! g 6Bl, %4.! g glukosa dalam

%<

NN<ihat resep larutan mineral mi

+ila larutan mineral mi tidak tersedia, sebagai pengganti @eSo1al dapat dibuat

larutan sebagai berikut=

+ahan ?umlah

:ralit

Gula pasir 

+ubuk 63lDitambah air sampai men"adi

% sa3het (##ml)

%# g

#,8 g5## ml

:leh karena larutan pengganti tidak mengandung 1g, n, dan Bu, maka dapat

diberikan makanan yang merupakan sumber mineral tersebut. Dapat pula

45

Page 46: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 46/68

diberikan 1gS:5 5#0 *1 %;hari dengan dosis #,4 ml.kg++, maksimum

ml;hari.

<arutan 1ineral-mi

<arutan ini digunakan pada pembuatan >-!, >-%## dan @eSo1al.

?ika tidak tersedia larutan mineral-mi siap pakai, buatlah larutan dengan

menggunakan bahan berikut ini =

+ahan ?umlah (g)

6alium klorida (6B<)Tripotassium 3itrate

1agnesium klorida (1gBl, 9:)

Seng asetat (n asetat, 9:)

Tembaga sulfat (BuS:5, !9:)

Air tambahkan men"adi

87,!4,5

4#,!

4,4

#,!

%### ml

&emantauan

&antau kema"uan proses rehidrasi dan perbaikan keadaan klinis setiap setengah

 "am selama "am pertama, kemudian tiap "am sampai %# "am berikutnya.

aspada terhadap ge"ala kelebihan 3airan, yang sangat berbahaya dan bias

mengakibatkan gagal "antung dan kematian.

&eriksalah

• >rekuensi napas

• >rekuensi nadi

• >rekuensi miksi dan "umlah produksi urin

• >rekuensi buang air besar dan muntah

Selama proses rehidrasi, frekuensi napas dan nadi akan berkurang dan mulai adadieresis. 6embalinya air mata, mulut basahM 3ekung mata dan fontanel berkurang

serta turgor kulit membaik merupakan tanda membaiknya hidrasi, tetapi anak 

gizi buruk seringkali tidak memperlihatkan tanda tersebut walaupun rehidrasi

 penuh telah ter"adi, sehingga sangat penting untuk memantau berat badan.

46

Page 47: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 47/68

 Jika ditemukan tanda kelebihan cairan (frekuensi napas meningkat &x+menit dan

 frekuensi nadi &x+menit), hentikan pemberian cairan+-e.oMal segera dan

lakukan penilaian ulang setelah am01 

&en3egahan

Bara men3egah dehidrasi akibat diare yang berkelan"utan sama dengan pada anak 

dengan gizi baik, ke3uali penggunaan 3airan @eSo1al sebagai pengganti larutan

oralit standar.

• ?ika anak masih mendapat AS*, lan"utkan pemberian AS*

•&emberian >-! sesegera mungkin

• +eri @eSo1al sebanyak !#-%## ml setiap buang air besar 3air.

Langkah Ke-4: Koreksi Gangguan Keseimbangan Elektrolit 

&ada semua 6& berat ter"adi kelebihan natrium (/a) tubuh, walaupun kadar /a

 plasma rendah. Defisiensi kalium (6) dan magnesium (1g) sering ter"adi dan

 paling sedikit perlu minggu untuk pemulihan.7

6etidakseimbangan elektrolit ini ikut berperan pada ter"adinya edema ("angan

obati edema dengan pemberian diuretikum)7

+erikan =

- Tambahan 6alium -5 mR;kg ++;hari (F %!#-4## mg 6Bl;kg++;hari)

- Tambahkan 1g #.4-#. mR;kg ++;hari (F .!-%! mg 1gBl ;kg++;hari)

- 2ntuk rehidrasi, berikan 3airan rendah natrium (@esomal;pengganti)- Siapkan makanan tanpa diberi garam;rendah garam.

Tambahan 6 dan 1g dapat disiapkan dalam bentuk larutan yang ditambahkan

langsung pada makanan. &enambahan # ml larutan tersebut pada % liter formula,

47

Page 48: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 48/68

dapat memenuhi kebutuhan 6 dan 1g. (<ihat lampiran untuk 3ara pembuatan

larutan).7

Lan/a- Ke$ Peno+atan Dan Pen9ea-an In4e/s

&ada 6& berat;gizi buruk, tanda yang biasanya menun"ukkan adanya infeksi

seperti demam seringkali tidak tampak.

6arenanya pada semua 6& berat;gizi buruk beri se3ara rutin =

- Antibiotik spektrum luas

- aksinasi Bampak bila umur anak Q bulan dan belum pernah diimunisasi

(tunda bila ada syok). 2langi pemberian 'aksin setelah keadaan gizi anak 

men"adi baik.7

Batatan=

+eberapa ahli memberikan metronidazol (.! mg;kg, setiap 8 "am selama hari)

sebagai tambahan pada antibiotik spektrum luas guna memper3epat perbaikan

mu3osa usus dan mengurangi resiko kerusakan oksidatif dan infeksi sistemik 

akibat pertumbuhan bakteri anaerobik dalam usus halus.7

&ilihan antibiotik spektrum luas=

+ila tanpa komplikasi=

• 6otrimoksasol ! ml suspensi pediatri se3ara oral, ;hari selama ! hari (,!

ml bila berat badan P 5 6g)

Atau

48

Page 49: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 49/68

Bila anak sakit berat (apatis, letargi) atau ada komplikasi

(hipoglikemia: hipotermia, infeksi kulit, saluran nafas atau saluran

kencing), beri :

 Ampisilin 50 mg/kgBB/i.m./i.v. setiap ! "am selama # hari,dilan"utkan dengan Amoksisilin secara oral $5 mg/%gBB setiap &

 "am selama 5 hari. Bila amoksisilin tidak ada, teruskan ampisilin 50

mg/kgBB setiap ! "am secara oral.

'an

• entamicin .5 mg /%g/BB/i.m./i.v. sekali sehari, selama hari.

• Bila dalam *& "am tidak terdapat kema"uan klinis, tambahkan

kloramfenikol #5 mg/kg/BB/i.m./i.v. setiap ! "am selama 5 hari.

Bila terdeteksi infeksi kuman +ang spesik, tambahkan antibiotik

spesik +ang sesuai. -ambahkan obat anti malaria bila pemeriksaan

darah untuk malaria positif.

Bila anoreksia menetap setelah 5 hari pengobatan antibiotik, lengkapi

 pemberian hingga $0 hari.

Bila masih tetap ada, nilai kembali kadaan anak secara lengkap,

termasuk lokasi infeksi, kemungkinan adan+a organisme +ang resisten

serta apakah vitamin dan mineral telah diberikan dengan benar.

Langkah Ke-6: Koreksi Defsiensi ikro !utrien

Semua 6& berat menderita kekurangan 'itamin dan mineral. alaupun anemia

 biasa di"umpai, "angan terburu-buru memberikan preparat besi (>e), tetapi tunggu

sampai anak mau makan dan berat badannya mulai naik (biasanya setelah minggu

ke-). &emberian besi pada masa awal dapat memperburuk keadaan infeksinya.7

49

Page 50: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 50/68

+erikan setiap hari=

- Suplementasi multi'itamin

- Asam folat % mg;hari (! mg pada hari pertama)

- Seng (n) mg;kg++;hari

- Tembaga (Bu) #. mg;kg++;hari

- +ila ++ mulai naik= >e 4 mg;kg++;hari atau sulfas ferrosus %#

mg;kg++;hari

- itamin A oral pada hari : umur 1 $ tahun : #00.000 2, !3$#

bulan : $00.000 2, 4 ! bulan : 50.000 2, kecuali bila dapat

dipastikan anak sudah mendapat suplementasi vit.A pada $ bulan

terakhir. Bila ada tanda/ge"ala desiensi vit.A, berikan vitamin dosisterapi.

Langkah Ke-": emberikan makanan untuk stabilisasi dan

transisi 

&ada masa rehabilitasi, dibutuhkan berbagai pendekatan se3ara gen3ar agar 

ter3apai masukan makanan yang tinggi dan pertambahan berat badan O !#

g;minggu. Awal fase rehabilitasi ditandai dengan timbulnya selera makan,

 biasanya %- minggu setelah dirawat. Transisi se3ara perlahan dian"urkan untuk menghindari risiko gagal "antung dan intoleransi saluran 3erna yang dapat ter"adi

 bila anak mengkonsumsi makanan dalam "umlah banyak se3ara mendadak.7

&ada periode transisi, dian"urkan untuk merubah se3ara perlahan-lahan dari

formula khusus awal ke formula khusus lan"utan7 =

- Ganti formula khusus awal (energi ! 6kal dan protein #.7-%.# g per %##

ml) dengan formula khusus lan"utan (energi %## 6kal dan protein .7 gram per 

%## ml) dalam "angka waktu 58 "am. 1odifikasi bubur;makanan keluarga dapat

digunakan asalkan dengan kandungan energi dan protein yang sama.

- 6emudian naikkan dengan %# ml setiap kali, sampai hanya sedikit formula

tersisa, biasanya pada saat ter3apai "umlah 4# ml;kg++;kali (F## ml;kg++;hari).

50

Page 51: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 51/68

&emantauan pada masa transisi=

frekwensi nafas

frekwensi denyut nadi

+ila ter"adi peningkatan detak nafas Q!;menit dan denyut nadi Q!;menit dalam

 pemantauan setiap 5 "am berturutan, kurangi 'olume pemberian formula. Setelah

normal kembali, ulangi menaikkan 'olume seperti di atas.7

Setelah periode transisi dilampaui, anak diberi=

- 1akanan;formula dengan "umlah tidak terbatas dan sering.- nergi = %!#-# 6kal;kg++;hari

- &rotein 5- gram;kg++;hari

- +ila anak masih mendapat AS*, teruskan, tetapi "uga beri formula, karena

energi dan protein AS* tidak akan men3ukupi untuk tumbuh-ke"ar.7

&emantauan setelah periode transisi=

6ema"uan dinilai berdasarkan ke3epatan pertambahan berat badan =

- Timbang anak setiap pagi sebelum diberi makan.

- 'aluasi kenaikan ++ setiap minggu

+ila kenaikan ++=

- kurang ( P!# g;minggu ), perlu re-e'aluasi menyeluruh =

3ek apakah asupan makanan men3apai target atau apakah infeksi telah dapat

diatasi.

- +aik (O !# g;minggu), lan"utkan pemberian makanan

@esep formula 9: >-! dan >-%##

+ahan makanan &er %### ml >-! >-! (Fsereal) >-%##

Susu krim bubuk gram ! ! 8!

51

Page 52: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 52/68

Gula pasir 

Tepung beras;maizena

1inyak sayur 

<arutan elektrolit

Tambahan air s;d

gram

gram

gram

ml

ml

%##

-

#

%###

#

4!

#

%###

!#

-

#

#

%###

Na 8:1)))m

nergi

&rotein

<aktosa

6alium

 /atrium

1agnesium

Seng

Tembaga

0 energi protein

0 energi lemak 

:smolaritas

6kal

gram

gram

mmol

mmol

mmol

mg

mg

-

-

m:sm;l

!#

7

%4

5#

5.4

#

.!

!

4

5%4

!#

%%

%4

5

5.

#

.!

4

445

%###

7

5

4

%7

.4

4

.!

%

!4

5%7

Langkah Ke-#: emberikan makanan untuk tumbuh ke$ar 

&ada awal fase stabilisasi, perlu pendekatan yang sangat berhati-nati karena

keadaan faali anak sangat lemah dan kapasitas homeostatik berkurang.7 

52

Page 53: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 53/68

&emberian makanan harus dimulai segera setelah anak dirawat dan diran3ang

sedemikian rupa sehingga energi dan protein 3ukup untuk memenuhi

metabolisme basal.7

&rinsip pemberian nutrisi pada fase ini adalah =

&orsi ke3il tapi sering dengan formula laktosa rendah dan hipo;iso-osmolar.

+erikan se3ara oral;nasogastrik 

nergi = 8# $ %## kal;kg++;hari

&rotein = % $ %.! g;kg++;hari

Bairan = %4# ml;kg++;hari (%## ml;kg++;hari bila terdapat edema)+ila masih mendapat AS*, tetap diberikan tetapi setelah pemberian formula.

>ormula khusus seperti >-! yang dian"urkan dan "adwal pemberian makanan

harus disusun sedemikian rupa agar dapat men3apai prinsip tersebut di atas= (lihat

tabel halaman 5). +erikan formula dengan 3angkir;gelas. +ila anak terlalu

lemah, berikan dengan sendok ; pipet.7

&ada anak dengan selera makan baik dan tanpa edema, "adwal pemberian

makanan pada fase stabilisasi ini dapat diselesaikan dalam -4 hari sa"a (% hari

untuk setiap tahap). +ila asupan makanan tidak men3apai dari 8# 6kal;kg

++;hari, berikan sisa formula melalui pipa nasogastrik. ?angan beri makanan

lebih %## 6kal;kg++;hari pada fase stabilisasi ini.7

&antau dan 3atat =

- ?umlah yang diberikan dan sisanya

- 1untah

- >rekwensi buang air besar dan konsistensi tin"a

- ++ (harian)

53

Page 54: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 54/68

Selama fase stabilisasi, diare se3ara perlahan berkurang dan ++ mulai naik, tetapi

 pada penderita dengan edema ++-nya akan menurun dulu bersamaan dengan

menghilangnya edema, baru kemudian ++ mulai naik.7

Langkah Ke-%: &erikan 'timulasi 'ensorik Dan Dukungan

Emosional 

&ada 6& berat ter"adi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku,

karenanya berikan=7

• 6asih sayang

• <ingkungan yang 3eria

• Terapi bermain terstruktur selama %! $ 4# menit;hari

• Aktifitas fisik segera setelah sembuh

• 6eterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dsb).

Langkah Ke-(): *indak Lan$ut Di +umah

+ila ge"ala klinis sudah tidak ada dan ++ anak sudah men3apai 8#0 ++;2, dapat

dikatakan anak sembuh.

&ola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilan"utkan dirumah

setelah penderita dipulangkan.

7

&eragakan kepada orangtua =

- pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang

 padat

- terapi bermain terstruktur.

Sarankan=

- 1embawa anaknya kembali untuk kontrol se3ara teratur=

 bulan * = %;minggu

 bulan ** = %; minggu

 bulan *** = %;bulan

- &emberian suntikan;imunisasi dasar dan ulangan (booster)

54

Page 55: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 55/68

- &emberian 'itamin A setiap bulan.

B. Peno+atan Pen7a/t Pen7erta

1. Les /,t 0a6a />as-or/or

Defisiensi seng (n)M sering ter"adi pada anak dengan kwashiorkor dan

kulitnya akan membaik se3ara 3epat dengan pemberian suplementasi

seng. !,

Sebagai tambahan=

• 6ompres daerah luka dengan larutan 6alium permanganate &6M

61n:5) #,#%0 selama %#menit;hari.• +ubuhi salep;krim (seng dengan minyak kastor, tulle gras) pada

daerah yang kasar, dan bubuhi gentian 'iolet (atau "ika tersedia, salep

nistatin) pada lesi kulit yang pe3ah-pe3ah.

• 9indari penggunaan popok-sekali-pakai agar daerah perineum tetap

kering. !,

2. Dare 0erssten

Tataa/sana

Giardiasis dan kerusakan mukosa usus

• ?ika mungkin, lakukan pemeriksaan mikroskopis atas spe3imen

feses.

• ?ika ditemukan kista atau trofozoit dari Giardia lamblia, beri

1etronidazol ,! mg;kg setiap 8 "am selama hari).

 Intoleransi laktosa

Diare "arang disebabkan oleh intoleransi laktosa sa"a. Tatalaksana

intoleransi laktosa hanya diberikan "ika diare terus menerus ini

menghambat perbaikan se3ara umum. &erlu diingat bahwa >-! sudah

merupakan formula rendah laktosa. !,

55

Page 56: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 56/68

&ada kasus tertentu =

• Ganti formula dengan yoghurt atau susu formula bebas laktosa.

• &ada fase rehabilitasi, formula yang mengandung susu diberikan

kembali se3ara bertahap.

 Diare osmotic

Diare osmoti3 perlu diduga "ika diare makin memburuk pada pemberian

>-! yang hiperosmolar dan akan berhenti "ika kandungan gula dan

osmolaritasnya dikurangi. !,

• &ada kasus seperti ini gunakan >-! berbahan dasar serealia dengan

osmolaritas yang lebih rendah.

• +erikan >-%## untuk tumbuh ke"ar se3ara bertahap.

3. T,+er/,oss

?ika anak diduga kuat menderita tuberkulosis,lakukan= !,

• Tes 1antou (walaupun seingkali negati'e palsu)

• >oto thoraks, bila mungkin

• 2ntuk diagnosis dan tatalaksana sesuai dosis pengobatan T+ pada

anak 

<. Pem,anan 6an tn6a/ an,t

+ila telah ter3apai ++;T+ Q -SD (setara dengan Q8#0) dapat dianggap anak telah

sembuh. Anak mungkin masih mempunyai ++;2 rendah karena anak berperwakan

 pendek. &ola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilan"utkan di

rumah.

!,

+erikan 3ontoh kepada orang tua= !,

• 1enu dan 3ara membuat makanan kaya energia dan padat dizi serta frekuensi

 pemberian makan yang sering.

Sarankan=

56

Page 57: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 57/68

• 1elengkapi imunisasi dasar dan;atau ulangan

• 1engikuti program pemberian 'itamin A

 Pemulangan sebelum sembuh total 

Anak-anak yang belum sembuh total mempunyai risiko tinggi untuk kambuh.

aktu untuk pemulangan harus mempertimbangkan manfaat dan faktor risiko.

>aktor sosial "uga harus dipertimbangkan. Anak membutuhkan perawatan lan"utan

melalui rawat "alan untuk menyelesaikan fase rehabilitasi serta untuk men3egah

kekambuhan. !,

+eberapa pertimbangan agar perawatan di rumah berhasil =

Anak seharusnya = !,

• Telah menyelesaikan pengobatan antibioti3

• 1empunyai nafsu makan yang baik 

• 1enun"ukkan kenaikan berat badan yang baik 

• dema sudah hilang atau setidaknya sudah berkurang

*bu atau pengasuh seharusnya = !,

• 1empunyai waktu untuk mengasuh anak 

• 1emperoleh pelatihan mengenai pemberian makan yang tepat ("enis, "umlah dan

frekuensi)

• 1empunyai sumber daya untuk member makan anak. ?ika tidak mungkin,

nasihati tentang dukungan yang tersedia.

&enting untuk mempersiapkan orang tua dalam hal perawatan di rumah. 9al ini

men3akup= !,

• &emberian makanan seimbang dengan bahan lo3al yang ter"angkau.

• &emberian maknan minimal ! kali sehari termasuk makanan selingan (sna3ks)

tinggi kalori di antara waktu makan (misalnya susu,pisang,roti, bis3uit).

• +antu dan bu"uk anak untuk menghabiskan makanannya.

57

Page 58: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 58/68

• +eri anak makanan tersendiri;terpisah, sehingga asupan makan anak dapat

di3ek.

• +eri suplemen mikronutrien dan elektrolit.

• AS* diteruskan sebagai tambahan.

Tindak lanjut bagi anak yang pulang sebeblum sembuh

?ika anak dipulangkan lebih awal, buatlah ren3ana untuk tindak lan"ut sampai anak 

sembuh=

• 9ubungi unit rawat "alan, pusat rehabilitasi gizi, klinik kesehatan lo3al untuk 

melakukan super'ise dan pendampingan.

• Anak harus ditimbang se3ara teratur setiap minggu. ?ika ada kegagalan kenaikan

 berat badan dalam waktu minggu berturut-turut atau ter"adi penurunan berat

 badan, anak harus diru"uk kembali ke rumah sakit. !,

3.%. KOMPLIKASI

Gizi buruk atau 6& berat seperti marasmus-kwashiorkor memiliki komplikasi-

komplikasi yaitu =

• &erkembangan mental

1wnurut ini3k dan @osso (%7!) bahwa 6& yang diderita pada masa dini

 perkembangan otak akan mengurangi sintesis protein D/A, dengan akibat

terdapatnya otak dengan "umlah sel yang kurang walaupun besarnya otak 

normal. ?ika 6& ter"adi setelah masa di'isi otak berhenti, hambatan sintesis

 protein akan menghasilkan otak dengan "umlah sel yang normal namun dengan

ukuran yang lebih ke3il. Dari hasil penelitian 6aryadi (%7!) terhadap 7# anak 

yang pernah menderita 6& bahwa terdapat deifisit * pada anak-anak tersebut,defi3it tersebut meningkat pada penderita 6& lebih dini. Didapatkan "uga hasil

 pemeriksaan G yang abnormal men3apai 4# persen pada pemeriksaan setelah

! tahun lalu meningkat hinggal ! persen pada pemeriksaan ulang ! tahun

setelahnya.

58

Page 59: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 59/68

•  /oma

 /oma atau stomatitis gangrenosa merupakan pembusukan mukosa mulut yang

 bersifat prograsif hingga dapat menembus pipi, bibir, dan dagu, biasanya disertai

nekrosis sebagian tulang rahang yang berdekatan dengan lokasi noma tersebut.

 /oma merupakan salah satu penyakit yang menyertai 6& berat akibat imunitas

tubuh yang menurun, noma timbul umumnya pada tipe kwashiorkor. 

• Ueroftalmia

1erupakan penyakit penyerta 6& berat yang sering ditemui akibat defisiensi

dari 'itamin A umumnya pada tipe kwashiorkor namun dapat "uga ter"adi pada

marasmus. &enyakit ini perlu diwaspadai pada penderita 6& berat karena

ditakutkan akan mengalami kebutaan.

• 6ematian

6ematian merupakan efek "angka pan"ang dari 6& berat. &ada umumnya

 penderita 6& berat menderita pula penyakit infeksi seperti tuberkulosa paru,

radang paru lain, disentri, dan sebagainya. Tidak "arang pula ditemukan tanda-

tanda penyakit gizi lainnya. 1aka dapat dimengerti mengapa angka mortalitas

 pada 6& berat tinggi. Daya tahan tubuh pada penderita 6& berat akan

semakin menurun "ika disertai dengan infeksi, sehingga per"alanan penyakit

infeksi "uga akan semakin berat.

3.&. PEN<EGAHAN

Tindakan pen3egahan penyakit 6& bertu"uan untuk mengurangi insidensi 6& dan

menurunkan angka kematian sebagai akibatnya. Akan tetapi tu"uan yang lebih luas

dalam pen3egahan 6& ialah memperbaiki pertumbuhan fisik dan perkembangan

mental anak-anak *ndonesia sehingga dapat menghasilkan manusia *ndonesia yang

dapat beker"a baik dan memiliki ke3erdasan yang 3ukup. Ada berbagai ma3am 3ara

inter'ensi gizi, masing-masing untuk mengatasi satu atau lebih dari satu faktor dasar 

 penyebab 6& (Austin, %78%), yaitu =

59

Page 60: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 60/68

• 1eningkatkan hasil produksi pertanian, agar persediaan bahan makanan

men"adi lebih banyak, yang sekaligus merupakan tambahan penghasilan rakyat.

• &enyediaan makanan formula yang mengandung tinggi protein dan tinggi energi

untuk anak-anak yang disapih.• 1emperbaiki infrastruktur pemasarna.

• Subsidi harga bahan makanan.

• &emberian makanan suplementer.

• &endidikan gizi yang bertu"uan untuk menga"arkan rakyat untuk mengubah

kebiasaan mereka dalam menanam bahan makanan dan 3ara menghidangkan

makanan agar menghasilkan makanan yang bermutu.

• &endidikan dan pemeliharaan kesehatan=

o &emeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu, misalnya ke &usksesmas,

&osyandu.o 1elakukan imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi yang memiliki

 pre'alensi yang tinggi.

o 1emperbaikin higienitas lingkungan.

o 1endidik rakyat untuk mengun"ungi &uskesmas se3epatnya "ika kesehatan

terganggu.

o 1engan"urkan keluarga beren3ana.

3.'. PROGNOSIS

&rognosis pada penyakit ini buruk karena banyak menyebabkan kematian dari

 penderitanya akibat infeksi yang menyertai penyakit tersebut, tetapi prognosisnya

dapat dikatakan baik apabila malnutrisi ditangani se3ara tepat dan 3epat. 6ematian

dapat dihindarkan apabila dehidrasi berat dan penyakit infeksi kronis lain seperti

tuberkulosis atau hepatitis yang menyebabkan ter"adinya sirosis hepatis dapat

dihindari. &ada anak yang mendapatkan malnutrisi pada usia yang lebih dewasa.

9al ini berbanding terbalik dengan psikomotor anak yang mendapat penanganan

malnutrisi lebih 3epat menurut umurnya, anak yang lebih muda saat mendapat

 perbaikan keadaan gizinya akan 3enderung mendapatkan kesembuhan

 psikomotornya lebih sempurna dibandingkan dengan anak yang lebih tua, sekalipun

60

Page 61: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 61/68

telah mendapatkan penanganan yang sama. 9anya sa"a pertumbuhan dan

 perkembangan anak yang pernah mengalami kondisi marasmus in 3enderung lebih

lambat, terutama terlihat "elas dalam hal pertumbuhan tinggi badan anak dan

 pertambahanan berat anak, walaupun "ika dilihat se3ara ratio berat dan tinggi anak 

 berada dalam batas yang normal.%,

3. Pem+a-asan Kas,s

1. 6lasifikasi 1enurut 13<aren (%7)

13<aren mengklasifikasikan 6& berat dalam 4 kelompok menurut tipenya.

Ge"ala klinis edema disertai dermatosis, perubahan pada rambut, dan pembesaran

hati diberi nilai bersama-sama dengan menurunnya kadar albumin atau total protein

serum.!

Geaa /ns : a+oratores An/a

dema 4

Dermatosis dema disertai dermatosis

&erubahan pada rambut %

9epatomegali %Albumin serum atau protein total serum;g 0

P%,## P4,! %,##-%,57 4,!-4,77

%,!#-%,77 5,##-5,5 !,##-,57 5,!-!,57 5

,!#-,77 !,!#-,5 4

4,##-4,57 ,!-,77 4,!#-4,77 ,##-,5 %

Q5,## Q,! #

Tabel 5. 6lasifikasi 6& menurut 13<aren!

&enentuan tipe berdasarkan atas "umlah angka yang dapat dikumpulkan tiap

 penderita=

#-4 angka F marasmus

5-8 angka F marasmi3-kwashiorkor 

61

Page 62: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 62/68

7-%! angka F kwashiorkor 

Bara demikian mengurangi kesalahan-kesalahan "ika dibandingkan dengan 3ara

ell3ome Trust, akan tetapi harus dilakukan oleh seorang dokter dengan bantuan

laboratorium.

+erdasarkan klasifikasi di atas pasien mendapatkan nilai %4 poin dari edema C

dermatosis,adanya perubahan pada rambut dan nilai albumin yang rendah yaitu %,4!

g;< yang menun"ukan pasien 6& 6washiorkor &ada kondisi ini penting peranan

radikal bebas dan anti oksidan. Dengan demikian pada 6& dapat ter"adi = gangguan

 pertumbuhan, atrofi otot, penurunan kadar albumin serum, penurunan hemoglobin,

 penurunan sistem kekebalan tubuh, penurunan berbagai sintesa enzim.

+agan %. &atogenesis 6&

62

Page 63: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 63/68

&ada gizi buruk , infeksi ganda merupakan hal yang sering ter"adi karena pengaruh

imunitas tubuh. Ge"ala yang mun3ul dapat berupa demam, diare 3air, maupun infeksi

saluran pernafasan. &ada pasien ditemukan ge"ala tersebut yaitu demam, diare 3air,

 batuk dan sesak nafas. Diare dapat ter"adi karena kerusakan fili usus yang diakibatkan

oleh kurangnya pasokan nutrisi seperti asam amino dan zink yang berpengaruh dalam

 pembentukan bagian-bagian organ saluran 3erna. 6erusakan fili usus inilah yang

membuat reabsorbsi tidak sempurna dan ter"adi penarikan 3airan dari usus halus

sehingga ter"adi diare 3air. Diare "uga dapat ter"adi karena infeksi 'irus dimana bagi

anak dengan gizi buruk mudah sekali terkena infeksi.

+agan . &atofisiologi Diare8

&enatalaksanana pasien

63

Page 64: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 64/68

&emberian gizi dan nutrisi pada 6& tidak sama dengan pemberian makanan pada

anak yang tidak mengalami gizi buruk.

Tabel 7. Tatalaksana 2tama &enanganan Gizi +uruk 

&emberian pada hari pertama adalah (%) 'itamin A per oral dengan dosis ##.###

*2 untuk usia Q % bulan, %##.### *2 untuk usia $ % bulan, dan !#.### *2 untuk 

usia # $ ! bulanM () asam folat ! mg per oral. <alu selama minggu selan"utnya

 pemberian mikronutrien harian berupa (%) suplemen multi'itaminM () asam folat %

mg;hariM (4) zink mg;kg++;hariM (5) Bopper #,4mg;kg++;hariM (!) &reparat besi 4

mg;kg++;hari pada fase rehabilitasi.%%

&emberian makan pada fase stabilisisasi adalah pemberian makan melalui oral atau

 pipa nasogastrik dengan porsi ke3il dan sering dengan osmolaritas rendah dan rendah

laktosa (>! F ! kkal;%## ml dan #,7 gram protein; %## ml). &ada fase stabilisasi,

kebutuhan energi sebesar 8# $ %## kkal;kg++;hari, kebutuhan protein sebesar % $ %,!

gram;kg++;hari, dan kebutuhan 3airan sebesar %4# ml;kg++;hari.%%

64

Page 65: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 65/68

2ntuk keluhan kandidiasis pada pasien di berikan 3andistatin #,4 ml diberikan

untuk mengurangi keluhan gatal yg menggangu di daerah selangkangan dan di sekitar 

kelamin pasien

1alnutrisi yang hebat mempunyai angka kematian yang tinggi, kematian sering

disebabkan oleh karena infeksi, sering tidak dapat dibedakan antara kematian karena

infeksi atau karena malnutrisi sendiri. &rognosis tergantung dari stadium saat

 pengobatan mulai dilaksanakan. Dalam beberapa hal walaupun kelihatannya

 pengobatan adekuat, bila penyakitnya progesif kematian tidak dapat dihindari,

mungkin disebabkan perubahan yang irre'ersibel dari sel-sel tubuh akibat under 

nutrition maupun overnutrition0

Gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan utama di banyak negara di dunia,terutama di negara-negara yang sedang berkembang termasuk *ndonesia. Salah satu

klasifikasi dari gizi buruk adalah tipe marasmik-kwashiorkor, yang diakibatkan

defisiensi protein berat dan pemasukan kalori yang sedikit atau tidak 3ukup untuk 

memenuhi kebutuhan gizi.

6arena itu diperlukan anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik dan penun"ang

yang tepat sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan marasmik-kwashiorkor se3ara

optimal. &enanganan penyakit ini harus dilakukan dengan tepat dalam waktu sedini

mungkin untuk men3egah komplikasi yang menurunkan kualitas hidup bahkan

kematian.

65

Page 66: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 66/68

BAB IC

PENUTUP

".1. RANGKUMAN

Gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan utama di banyak negara di dunia,

terutama di negara-negara yang sedang berkembang termasuk *ndonesia. Salah satu

klasifikasi dari gizi buruk adalah tipe marasmik-kwashiorkor, yang diakibatkan

defisiensi protein berat dan pemasukan kalori yang sedikit atau tidak 3ukup untuk 

memenuhi kebutuhan gizi.

1anifestasi klinis marasmik-kwashiorkor yang sering ditemui antara lain hambatan

 pertumbuhan, hilangnya "aringan lemak bawah kulit, atrofi otot, perubahan tekstur dan

warna rambut, kulit kering dan memperlihatkan alur yang tegas dalam, pembesaran

hati, anemia, anoreksia, edema, dan lain-lain.

Diagnosis marasmik-kwashiorkor ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik 

(ge"ala klinis dan abnormalitas pada pemeriksaan antropometrik) dan laboratorium yang

memperlihatkan penurunan kadar albumin, kolesterol, glukosa, gangguan

keseimbangan elektrolit, hemoglobin, serta defisiensi mikronutrien yang penting bagi

tubuh.

&enatalaksanaan gizi buruk se3ara umum memiliki %# prinsip yang harus dilakukan

yaitu mengatasi;men3egah hipoglikemia, mengatasi;men3egah hiponatremia,

mengatasi;men3egah dehidrasi, koreksi gangguan keseimbangan elektrolit, obati;3egah

infeksi, mulai pemberian makanan, fasilitasi tumbuh-ke"ar (Kcatch up growth2), koreksi

defisiensi nutrient mikro, stimulasi sensorik dan dukungan emosi;mental, persiapkan

dan ren3anakan tindak lan"ut setelah sembuh.

".2. SARAN

66

Page 67: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 67/68

1arasmus-kwashiorkor merupakan salah satu manifestasi klinis dari kurang energi

 protein berat yang sering ter"adi dan anak-anaklah yang banyak mengalami kondisi gizi

 buruk ini. ?ika kondisi ini dibiarkan, maka akan banyak anak *ndoneisa yang tumbuh

kembangnya terhambat dan mempengaruhi sumber daya manusianya di kemudian hari,

sehingga diperlukan usaha yang lebih untuk menanggulangi permasalahan tersebut,

seperti=

%. Anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sebaiknya mendapatkan

asupan gizi yang adekuat sesuai Kempat sehat lima sempurnaL, yaitu ke3ukupan

karbohidrat, lemak, protein, serat, 'itamin dan mineral dalam makanan sehari-

harinya.

. :rang tua lebih memperhatikan asupan anak-anaknya apakah makanan yangdiberikan sudah men3ukupi nutrisi yang dibutuhkan dalam masa tumbuh

kembang serta se3ara rutin memeriksakan anaknya ke pusat kesehatan terdekat

seperti posyandu atau puskesmas untuk memantau tumbuh kembang anak-

anaknya.

4. &emerintah bersama dengan masyarakat melalui posyandu dan puskesmas turut

 berperan aktif sebagai basis terdepan dalam usaha meningkatkan taraf hidup

masyarakat terutama anak-anak dalam menu"u *ndonesia sehat di masa depan.

5. &emerintah menggalakan kembali program 6eluarga +eren3ana melalui puskesmas-puskesmas maupun pusat kseshatan lain yang tersebar di kota

maupun di daerah tertinggal untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk 

sehingga dengan rendahnya pertumbuhan penduduk maka akan meningkatkan

tingkat kese"ahteraan indi'idu dan keluarga teruama anak-anak, Sehingga kasus

gizi buruk pada anak-anak dapat ditekan serendah mungkin.

67

Page 68: Lapsus Bab 1 2 3 4

7/23/2019 Lapsus Bab 1 2 3 4

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-bab-1-2-3-4 68/68

DA#TAR PUSTAKA

%. 6liegman @1, +ehrman @, ?enson 9+, Stenton +>.  3elson 4extbook of 

 5ediatrics0%7th dition. 2nited States of Ameri3a = Sunders lse'ier *n3.#%%.. &ud"i S. *lmu gizi klinis &enyakit 6& (kurang nergi &rotein) ?akarta balai penerbit

fakultas kedokteran *ndonesia = %777#.&.7!-%47 #%#4. Departemen 6esehatan @epublik *ndonesia Direktorat ?enderal +ina 6esehatan

1asyarakat Direktorat +ina Gizi 1asyarakat. Sistem 6ewaspadaan Dini (S6D) 6<+-

Gizi +uruk. Departemen 6esehatan @*, #%%.

5. &ud"iadi, 9egar, 9andriastuti dkk. #%# 5edoman 5elayanan Medis ?akarta =*DA*!. Departemen 6esehatan @epublik *ndonesia Direktorat ?enderal +ina 6esehatan

1asyarakat Direktorat +ina Gizi 1asyarakat. +uku +agan Tatalaksana Anak Gizi

+uruk. Departemen 6esehatan @*, #%%.

. 6risnansari D0 /utrisi Dan Gizi +uruk. ?urnal 1andala of 9ealth. #%#.5(%)=#-8.. <iansyah, 1enawati, tita, 1A</2T@*S* &ADA A/A6 +A<*TA *SS/ 4!!-%#U

olume ** /omor %. 4. #%4

8. 9ida"ad, *rwan dan 9ida"ati. &edoman Diagnosis dan Terapi = +ag;S1> iV*lmu

kesehatan Anak. Surabaya @S2 dr.Soetomo. #%#.

7. Departemen 6esehatan @epublik *ndonesia Direktorat ?enderal +ina 6esehatan

1asyarakat Direktorat +ina Gizi 1asyarakat. +uku &etun"uk Teknis Tatalaksana Anak 

Gizi +uruk. Departemen 6esehatan @*, #%%.

%#. Departemen6esehatan @epublik*ndonesia Direktorat?enderal +ina6esehatan