latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat

Upload: fiqih-andrian-ilmansyah

Post on 18-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPemeriksaan fisik merupakan hal yang penting untuk mengetahui kondisi fisik seseorang apakah orang itu sudah mencapai batas normal atau bahkan jauh di bawah batas normal. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga kesehatan yang merupakan bagian dari pengkajian dalam proses keperawatan.

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang kuantitasnya tak diragukan lagi. Namun, tak sedikit perawat di Indonesia memiliki kualitas individu yang belum begitu baik. Perawat yang professional lah yang sangat dibutuhkan untuk terjun membantu masyarakat. Salah satu syarat sebagai perawat yang professional adalah harus menguasai beberapa aspek yang sangat penting saat menghadapi pasien, dan salah satu kemampuan yang harus dikuasai adalah pemeriksaan fisik. Kondisi fisik tiap orang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu umur. Pemeriksaan fisik ini bisa dilakukan pada semua umur, baik pada anak, orang dewasa ataupun lansia. Diantara berbagai tingkatan umur tersebut, tentunya hasil pemeriksaan fisik tidak akan sama. Karena aktifitas dan kerja tubuh pun sudah berbeda. Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan fisik, kami melakukan pemeriksaan fisik kepada beberapa orang yang kami pilih secara acak dengan ketentuan seorang anak, satu orang dewasa, dan seorang lansia.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut, dapat dibuat beberapa rumusan masalah. Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana pemeriksaan fisik itu?2. Alat apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik?3. Bagaimana langkah langkah yang benar dalam pemeriksaan fisik ?4. Pendekatan apa yang dipakai untuk melakukan pemeriksaan pada tiap golongan usia ?5. Bagaimana perbedaan hasil pemeriksaan fisik pada tiap golongan umur ( anak, dewasa, lansia ) ?

C. Tujuan

Tujuan dilakukannya penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana pemeriksaan fisik itu.

2. Mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik.3. Mengetahui langkah langkah yang benar dalam pemeriksaan fisik.4. Mengetahui pendekatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan pada tiap golongan usia5. Mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan fisik antara anak anak, orang dewasa dan lansia.D. Manfaat

Manfaat dilakukan ny pemeriksaan fisik ini adalah sebagai berikut:1. Manfaat bagi masyarakat: memberikan informasi kepada masyarakat mengenai prosedur pemeriksaan fisik dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan fisik.2. Manfaat bagi akademik: sebagai bahan pembelajaran untuk pemeriksaan fisik.BAB II

ISI2.1 Pemeriksaan Fisik

2.2 Alat yang Diperlukan dalam Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pemeriksaan RR, Suhu Badan, Nasi, Tekanan darah, rambut, kuku dan telinga. Alat-alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan fisik tersebut adalah :

1. thermometer axilla

2. tensimeter

3. stetoskop

4. garpu tala2.3 Langkah umum pemeriksaan fisik

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk melakukan pemeriksaan fisik terhadap seseorang, yaitu:

1. Perkenalkan diri pada klien

2. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada klien

3. Sepakati waktu bersama klien

4. Pastikan klien berada dalam keadaan rileks, karena keadaan klien akan berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan

5. Siapkan semua alat yang dibutuhkan

6. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan fisik

7. Lakukan pemeriksaan fisik yang perlu untuk dilakukan

8. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, segera cuci tangan, rapikan kembali semua alat,dan jangan lupa mengucapkan terima kasih pada klien

2.4 Pendekatan yang Dilakukan

Untuk melakukan pemeriksaan fisik pada kalangan usia yang berbeda, diperlukan teknik pendekatan yang berbeda pula, yaitu:1. Pendekatan pada anak: diperlukan kerjasama bersama orang tua untuk mengajak anak melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, sikap yang ramah, humoris dan lucu juga sangat mendukung terhadap pemeriksaan pada anak.

2. Pendekatan pada orang dewasa : keramahan sangat diperlukan sebgai pendektan pada kaum dewasa. Sebagian dari mereka cenderung sudah mengetahui pentingnya pemeriksaan fisik, jadi jangan bersikap berlebihan yang membuat mereka merasa bahwa mereka sedang digurui.

3. Pendekatan pada orang tua : untuk melakukan pendekatan orang tua, bahasa menjadi alat yang harus dikuasai. Kita harus berusaha mengikuti bahasa mereka, kebanyakan dari orang tua menggunakan bahasa jawa, jadi kita juga harus menggunakan bahasa jwawa yang sopan untu mengkomunikasikan pemeriksaan fisik yang akan kita lakukan pada mereka. Keramahan juga menjadi sikap yang harus diutamaka, kita harus berusaha ramah dan sopan agar klien juga mau bekerjasama melakukan pemeriksaan fisik.

Setiap tingkatan usia memerlukan yeknik pendekatan yang berbeda agar klien mau bekerjasama dengan kita untuk melakukan pemeriksaan fisik. Namun satu hal yang tidak boleh lepas, yaitu kita harus bersikap ramah dan sopan kepada semua klien.2.5 Data hasil pemeriksaan FisikBerikut adalah data hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan:No.Identitas KlienHasil Px Fisik

1. Ibu Mukminah (60 Tahun). Saat diperiksa, klien dalam keadaan setelah bekerja. RR Regular

12 x 2 = 24 Suhu Axila

35,6 C

Nadi

39 x 2 = 78 Tekanan Darah

160/90

Rambut dan kulit kepala

Rambut merata dengan sedikit uban, ujung rambut hitam, kasar

terdapat cukup banyak kutu, telur kutu tampak seperti partikel oval ketombe

Kuku

Transparan, halus, cembung, warna merah muda, kokoh, sudut normal, dan capillary refill time normal

Telinga

Simetris, mastoideus dan daun telinga tidak ada nyeri, liang tidak bengkak. Tes pendengaran dengan garpu tala memperoleh hasil :

Telingan kanan

=>diletakkan pada prossesus mastoideus: 13 detik

=>Didekatkan meatus eksternal: 17 detik

Telinga kiri

=> diletakkan pada prossesus mastoideus: 11 detik

=> Didekatkan meatus eksternal:18 detik

- Diletakkan pada dahi : suara hilang bersamaan

2. RRRegular

12 x 2 = 24

Suhu Axilla

36.50 C

Tekanan Darah

110/70 mmhg

Rambut

Ttidak ditemukan adanya lesi, rambut rontok dan juga beruban

Kuku

Kuku kaki

Terdapat penebalan dan putih. Kuku berwarna pink, sudut normal, dan capillary refill time normal

Kuku tanganBersih, sudut normal, dan capillary refill time normal

Pendengaran: normal

Mata

: (+) 1.25

Berat Badan : 97kg

Tinggi Badan:155cm

3.Dewa Alerahmad Aziz (10 tahun). Sebelum diperiksa, anak berjalan kani sepulang sekolah. RR regular

22 kali/menit

Suhu

360C Tekanan Darah

110/80 mmHg (pengukuran Tekanan darah dilakukan dengan menggunakan alat tensi untuk orang tua, jadi sangat memungkinkan terjadi kesalahan/data tidak mutlak)

Rambut

Lembut, warna kecoklatan, dan tidak ditemukan adanya lesi.

Kuku

Warna kuku dasar merah muda, capillary refill time normal. Kuku agak panjang dan sedikit kotor.

Telinga

Telinga normal, simetris dan tidak ditemukan lesi. Tes pendengaran dengan garpu tala memperoleh hasil :

Telingan kanan

=>diletakkan pada prossesus mastoideus: 7 detik

=>Didekatkan meatus eksternal: 13detik

Telinga kiri

=> diletakkan pada prossesus mastoideus: 5 detik

=> Didekatkan meatus eksternal:12detik

- Diletakkan pada dahi : suara hilang dalam waktu 6 detik pada telinga kanan dan 4 detik pada telinga kiri.

4.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran