makalah kelompok d7 (anemia normositik normokrom)

Upload: rory-sandika

Post on 21-Feb-2018

301 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    1/30

    A. Pendahuluan

    Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh

    dunia, di samping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara

    berkembang. Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah

    massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O 2dalam

    jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis anemia ditunjukkan oleh

    penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit. Tetapi yang paling

    laim dipakai adalah kadar hemoglobin kemudian hematokrit. !adar hemoglobin dan

    eritrosit sangat ber"ariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, ketinggian tempat

    tinggal serta keadaan fisiologis tertentu seperti misalnya kehamilan.#

    Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri, tetapi merupakan gejala

    berbagai macam penyakit dasar. Pendekatan terhadap pasien anemia memerlukan

    pemahaman tentang patogenesis dan patofisiologi anemia, serta ketrampilan dalam

    memilih, menganalisis serta merangkum hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,

    pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.#

    Anemia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan kadar

    hemoglobin atau nilai hematokrit atau jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah. !eadaan

    ini mengakibatkan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang sehinggaakan timbul gejala$gejala akibat terjadinya hipoksia dari ringan sampai berat. !adar

    %b, jumlah eritrosit dan nilai hematokrit setiap indi"idu tergantung beberapa faktor,

    antara lain usia, jenis kelamin, metoda pemeriksaan dan domisili &letak geografis'. 2

    !adar %b pada bayi lebih tinggi daripada orang dewasa dan kadar %b pria

    lebih tinggi daripada wanita. !adar %b pria terendah #( g)d* sedangkan kadar %b

    wanita terendah #2 g)d*. !adar %b penduduk yang berdomisili pada dataran tinggi

    lebih tinggi daripada dataran rendah. Pada ketinggian 2+++ m terjadi peningkatan

    kadar %b sebanyak # g)d* dan pada ketinggian (+++ m, kadar %b meningkat 2 g)d*.

    Pemeriksaan kadar %b dengan cara Sahli akan lebih rendah dibandingkan

    pemeriksaan kadar %b dengan metoda sian met %b. %asil pemeriksaan kadar %b

    dengan metoda sian met %b cukup memuaskan tetapi saat ini metoda ini mulai

    ditinggalkan karena mengandung sianida &-' yang bersifat toksik bagi petugas

    laboratorium dan mencemari lingkungan. Sekarang pemeriksaan kadar %b mulai

    diganti dengan metoda Sodium *auril Sulfat &S*S' dengan menggunakan alat

    #

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    2/30

    otomatik. atas bawah kadar %b untuk penduduk /ndonesia mengacu pada Surat

    !eputusan 0enteri !esehatan 1 no.(3a)0enkes)4/)#56.2

    Anemia normositik normokrom, dimana ukuran dan bentuk sel$sel darah

    merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi

    indi"idu menderita anemia. Penyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut,

    hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal,

    kegagalan sumsum, dan penyakit$penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.

    Penyebab anemia -ormokromik -ormositer &07 didalam batasan normal, 5+$

    #++'.#,2

    . Pembahasan

    #. Anamnesis

    Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara. Anamnesis

    dapat dilakukan langsung kepada pasien, yang disebut autoanamnesis, atau

    dilakukan terhadap orang tua, wali, orang yang dekat dengan pasien, atau sumber

    lain, disebut sebagai aloanamnesis.(

    2

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    3/30

    Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas, keluhan utama,riwayat

    penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga,

    kemudian kita menanyakan tentang penyakit yang berhubungan pada kasus.2

    #' /dentitas 1(,8

    -ama &9 nama keluarga'

    :mur) usia

    ;enis kelamin

    -ama orang tua

    Alamat

    :mur) pendidikan) pekerjaan orang tua

    Agama dan suku bangsa2' !eluhan utama(,8

    !eluhan) gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat &keluhan

    mudah lelah '

    ('

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    4/30

    Periksa tanda$tanda "ital 1 Tekanan darah -adi @rekuensi nafas Suhu8

    /nspeksi

    0elakukan inspeksi pada wajah pasien untuk melihat apakah wajahnya

    terlihat pucat atau tidak, konjuncti"a anemis atau tidak, sclera ikterik atau

    tidak.8

    Palpasi

    Pemeriksaan palpasi dengan cara meraba dilakukan pada thoraks, abdomen

    dan lien untuk melihat apakan ada pembesaran pada bagian$bagian tersebut

    atau masih dalam batas normal.8

    (. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penyaring untuk jenis anemia adalah pengukuran kadar %b,

    indeks eritrosit, dan hapus darah tepi. ari sini dapat dipastikan adanya

    anemia dan jenis morfologik anemia tersebut yang berguna untuk pengarahan

    diagnosis lebih lanjut. Pada darah tepi terdapat mikrosferosit, polikromasia,

    normoblast dalam darah tepi.2

    Pemeriksaan darah seri anemia

    Pemeriksaan ini meliputi hitung leukosit, trombosit, retikulosit, dan *B.

    Sekarang sudah banyak dipakai automatic hematology analyzer yang dapat

    memberikan presisi hasil yang lebih baik.2

    Pemeriksaan diagnosis untuk anemia hemolitik autoimun

    Pemeriksaan untuk mendeteksi autoantibodi pada eritrosit1 Direct Antiglobulin Test (direct Coombs test)1 sel eritrosit pasien

    dicuci dari protein$protein yang melekat dan direaksikan dengan

    antiserum atau antibodi monoclonal terhadap berbagai imunoglobulin

    dan fraksi komplomen, terutama /gC dan (d. ila pada permukaan

    sel terdapat salah satu atau kedua /gC dan d( maka akan terjadi

    aglutinasi.?

    8

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    5/30

    Cambar #. Skema irect Antiglobulin Test

    Indirect Antiglobulin Test (indirect Coombs test): untuk mendeteksi

    autoantibodi yang terdapat pada serum. Serum pasien direaksikan

    dengan sel$sel reagen. /munoglobulin yang beredar pada serum akan

    melekat pada sel$sel reagen, dan dapat dideteksi dengan antiglobulin

    sera dengan terjadinya aglutinasi.?

    Cambar 2. /ndirect Antiglobulin Test

    8. iagnosa banding#' Anemia hemolitik autoimun

    Anemia hemolitik imun &autoimmune hemolytic anemia D A/%A )

    A%A' merupakan suatu kelainan di mana terdapat antibodi terhadap sel$sel

    eritrosit sehingga umur eritrosit memendek.?

    Klasifikasi anemia hemolitik imun

    /. Anemia hemolitik autoimun &A/%A'a' A/%A tipe hangat

    o idiopatik

    o sekunder &karena cll, limfoma, S*B'

    b' A/%A tipe dingin

    o /diopatik

    o Sekunder &infeksi mycoplasma, mononucleosis, "irus,

    keganasan limforetokuler'

    c' ParoEysmal cold hemoglobinuri

    o /diopatik

    o Sekunder &"iral dan sifilis'd' A/%A atipik

    ?

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    6/30

    o A/%A test antiglobulin negatif

    o A/%A kombinasi tipe hangat dan dingin

    //. A/%A diinduksi obat

    ///. A/%A diinduksi aloantibodia'

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    7/30

    Cejala dan tanda1 Onset penyakit tersamar, gejala anemia terjadi

    perlahan$lahan, ikterik, dan demam. Pada beberapa kasus dijumpai

    perjalanan penyakit mendadak, disertai nyeri abdomen, dan anemia

    berat. :rin berwarna gelap karena terjadi hemoglobinuri. /kterik terjadipada 8+G pasien. Pada A/%A idiopatik splenomegali terjadi pada ?+$

    3+G, hepatomegali terjadi pada (+G, dan limfadenopati terjadi pada

    2?G pasien. %anya 2?G pasien tidak disertai pembesaran organ dan

    limfonodi.?

    Antibodi tipe dingin &cold type' yang aktif pada suhu 8F ?G'

    Pada sindrom tersebut , autoantibodi, baik monoklonal &seperti

    pada sindrom hemaglutinin dingin idiopatik atau yang terkait denganpenyakit limfoproliferatif' atau poliklonal &seperti sesudah infeksi, mis.

    0ononukleosis infeksiosa atau pneumonia oleh mycoplasma' melekat

    pada eritrosit terutama pada sirkulasi perifer pada suhu darah yang

    mendingin. Antibodi biasanya adalah /g0 dan paling baik berikatan

    dengan eritrosit pada suhu 8+ . antibodi /g0 sangat efisien untuk

    memfiksasi komplemen dan dapat terjadi hemolisis intra"askular dan

    ekstra"askular. !omplemen sendiri biasanya terdeteksis pada eritrosit,

    antibodinya telah mengalami elusi dari sel pada bagian sirkulasi yang

    lebih hangat. Hang menarik, pada hampir semua sindrom A/%A dingin ini,

    antibody ditujukan pada antigen I/J dipermukaan eritrosit. Pada

    mononukleosis infeksiosa, antibodynya adalah anti$i.?

    gambaran klinik1 sering terjadi aglutinisasi pada suhu dingin.

    %emolisi berjalan kronik. Anemia biasanya ringan dengan %b1 6$#2

    g)dl. Sering didapatkan akrosianosis, dan splenomegali.?

    ParoEysmal old %emoglobinuri

    /ni adalah bentuk anemia hemolitik yang jarang dijumpai,

    hemolisis terjadi secara masif dan berulang setelah terpapar suhu dingin.

    ahulu penyakit ini sering ditemukan, karena berkaitan dengan penyakit

    sifilis. Pada kondisi ekstrim autoandibodi onath$*andsteiner dan protein

    komplemen berikatan pada sel darah merah. Pada saat suhu kembali ( ,

    terjadilah lisis karena propagasi pada protein$protein komplemen yang

    lain.?

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    8/30

    gambaran klinisK A/%A &2$?G', hemolisis paroksismal disertai

    menggigil, panas, mialgia, sakit kepala, hemoglobinuri berlangsung

    beberapa jam. Sering disertai urtikaria

    laboratorium1 hemoglobinuria, sferositosis, eritrofagositos. oombspositif, antibodi onath$*andsteiner terdisosiasi dari sel darah merah.

    Terapi1 menghindari faktor pencetus. glukokortikoid dan splenektomi

    tidak ada manfaatnya.?

    2' Anemia hemolitik non$imun

    Anemia hemolitik adalah kadar hemoglobin kurang dari kadar normal akibat

    kerusakan sel eritrosit yang lebih cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk

    menggantikannya.?

    Ada dua faktor utama dan mendasar yang memegang peranan penting

    untuk terjadinya anemi hemolitik yaitu1

    @aktor instrinsik &/ntra !orpuskuler'.

    iasanya merupakan kelainan bawaan, diantaranya yaitu 1 a'

    !elainan membrane, b' !elainan molekul hemoglobin, c' !elainan

    salah satu enym yang berperan dalam metabolisme sel eritrosit.

    Sebagai contoh1 bila darah yang sesuai ditransfusikan pada pasien

    dengan kelainan intra korpuskuler maka sel eritrosi tersebut akan hidup

    secara normal, sebaliknya bila sel eritrosit dengan kelainan

    dengan kelainan intra korpuskuler tersebut ditransfusikan pada

    orang normal, maka sekeritrosit tersebut akan mudah hancur atau lisis.8,?

    !elainan faktor ekstrinsik &Bkstra !orpuskuler'

    iasanya merupakan kelainan yang didapat &aLuaired' dan

    selalu disebabkan oleh faktor immune dan non immune, bila eritrosit

    normal di transfusikan pada pasien ini, maka penghancuran sel eritrosit

    tersebut menjadi lebih cepat, sebaliknya bila eritrosit pasien dengan

    kelainan ekstra korpuskuler di transfusikan pada orang normal maka

    sel eritrosit akan secara normal. :mur sel eritrosit yang memendek

    tidak selalu dikaitkan dengan anemi hemolitik, ada beberapa penyakit

    yang menyebabkan anemi dengan umur eritrosit yang pendek

    namun tidak digolongkan kedalam anemi hemolitik, diantaranya

    5

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    9/30

    yaitu 1 a. leukemia, b. limfoma malignum, c. gagal ginjal kronik, d.

    penyakit li"er kronik, e. rheumatoid artheritis, f. anemi megaloblastik.8,?

    %emolisis ditandai oleh ikterus disertai meningkatnya bilirubin serum

    yang belumberkonjungasi, meningkatnya urobilinogen dalam urin dan tinja,

    meningkatnya heptoglobin, dan retikulositosis. Pada apus darah bisa tampak

    polikromasia, sferosit, eritrosit mengkerut dan pecah menjadi fragmen$

    fragmen. isa tampak gambaran1

    Penghancuran eritrosit yang cepat, peningkatan hemoglobin

    plasma, methmalbuminemia, menurunnya heptoglobin,

    hemoglobinuria, dan hemosiderinuri Pembentukan eritrosit berlebihan retikulositosis, heperplasia

    eritroid dan meningkatnya kebutuhan folat.?

    Sakit kuning &jaundice' dan air kemih yang berwarna gelap bisa terjadi

    karena bagian sel darah merah yang hancur masuk kedalam darah. *impa

    membesar karena menyaring sejumlah besar sel merah yang hancur, kadang

    menyebabkan nyeri perut. %emolisis yangberkelanjutan bias menyebabkan

    batu empedu yang berpigmen, dimana batu empedu berwarna gelap yang

    berasal dari pecahan sel darah merah.?

    Cejala dari anemia hemolitik mirip dengan anemia yang lainnya.

    !adang$kadang hemolisis terjadi secara tiba$tiba dan berat, menyebabkan

    krisis hemolitik, yang ditandai dengan1

    demam

    menggigil

    nyeri punggung dan nyeri lambung

    perasaan melayang

    penurunan tekanan darah yang berarti.8

    (' Anemia pasca perdarahan

    Anemia !arena Perdarahan adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau

    jumlah hemoglobin &protein pengangkut oksigen' yang disebabkan oleh

    perdarahan.3

    6

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    10/30

    ;ika kehilangan darah, tubuh dengan segera menarik cairan dari

    jaringan diluar pembuluh darah sebagai usaha untuk menjaga agar pembuluh

    darah tetap terisi. Akibatnya darah menjadi lebih encer dan persentase sel

    darah merah berkurang.3

    Pada akhirnya, peningkatan pembentukan sel darah merah akan

    memperbaiki anemia. Tetapi pada awalnya anemia bisa sangat berat, terutama

    jika timbul dengan segera karena kehilangan darah yang tiba$tiba, seperti yang

    terjadi pada1

    !ecelakaan

    Pembedahan

    Persalinan

    Pecahnya pembuluh darah.3

    Hang lebih sering terjadi adalah perdarahan menahun &terus menerus

    atau berulang$ulang', yang bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh1

    Perdarahan hidung dan wasir 1 jelas terlihat.3,

    Perdarahan pada tukak lambung dan usus kecil atau polip dan kanker

    usus besar' 1 mungkin tidak terlihat dengan jelas karena jumlah darahnya

    sedikit dan tidak tampak sebagai darah yang merah di dalam tinjaK jenis

    perdarahan ini disebut perdarahan tersembunyi.3,

    Perdarahan karena tumor ginjal atau kandung kemihK bisa

    menyebabkan ditemukannya darah dalam air kemih. Perdarahan menstruasi

    yang sangat banyak.3,

    %ilangnya sejumlah besar darah secara mendadak dapat menyebabkan 2

    masalah1

    Tekanan darah menurun karena jumlah cairan di dalam pembuluh

    darah berkurang

    Pasokan oksigen tubuh menurun karena jumlah sel darah merah yang

    mengangkut oksigen berkurang.

    !edua masalah tersebut bisa menyebabkan serangan jantung, stroke

    atau kematian. Anemia yang disebabkan oleh perdarahan bisa bersifat ringan

    #+

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    11/30

    sampai berat, dan gejalanya ber"ariasi. Anemia bisa tidak menimbulkan gejala

    atau bisa menyebabkan1

    pingsan

    pusing

    haus

    berkeringat

    denyut nadi yang lemah dan cepat

    pernafasan yang cepat.3

    Penderita sering mengalami pusing ketika duduk atau berdiri &hipotensi

    ortostatik'. Anemia juga bisa menyebabkan kelelahan yang luar biasa, sesak

    nafas, nyeri dada dan jika sangat berat bisa menyebabkan kematian. erat

    ringannya gejala ditentukan oleh kecepatan hilangnya darah dari tubuh. ;ika

    darah hilang dalam waktu yang singkat &dalam beberapa jam atau kurang',

    kehilangan sepertiga dari "olume darah tubuh bisa berakibat fatal.3

    ;ika darah hilang lebih lambat &dalam beberapa hari, minggu atau lebih lama

    lagi', kehilangan sampai dua pertiga dari "olumer darah tubuh bisa hanya

    menyebabkan kelelahan dan kelemahan atau tanpa gejala sama sekali. 3

    Manifestasi klinis menurut Brunner dan Suddart (2001):

    Pengaruh yang timbul segera

    Akibat kehilangan darah yang cepat terjadi reflek cardia "askuler

    yang fisiologis berupa kontraksi orteiola, pengurangan cairan darah

    atau komponennya ke organ tubuh yang kurang "ital &otak dan

    jantung'. Cejala yang timbul tergantung dari cepat dan banyaknya

    darah yang hilang dan apakah tubuh masih dapat mengadakan

    kompensasi. !ehilangan darah 2++ ml pada orang dewasa yang

    terjadi dengan cepat dapat lebih berbahaya daripada kehilangan darah

    sebanyak (+++ml dalam waktu yang lama.

    Pengaruh lambat

    ##

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    12/30

    eberapa jam setelah perdarahan terjadi pergeseran cairan

    ekstraseluler dan intra"askuler yaitu agar isi iontra"askuler dan

    tekanan osmotik dapat dipertahankan tetapi akibatnya terjadi

    hemodilati. Cejala yang ditemukan adalah leukositosis ?.+++$

    2+.+++)mm(' nilai hemoglobin, eritrosit dan hematokrit merendah

    akibat hemodilasi. :ntuk mempertahankan metabolisme, sebagai

    kompensasi sistem eritropoenik menjadi hiperaktif, kadang$kadang

    terlihat gejala gagal jantung. Pada orang dewasa keadaan hemodelasi

    dapat menimbulkan kelainan cerebral dan infark miokard karena

    hipoksemia. Sebelum ginjal kembali normal akan ditemukan oliguria

    atau anuria sebagai akibat berkurangnya aliran ke ginjal.

    8' Anemia drug induced

    Ada beberapa mekanisme yang menyebabkan hemolisis karena obat yaitu1

    hapten)penyerapan obat yang melibatkan antibodi tergantung obat,

    pembentukan kompleks ternary &mekanisme kompleks imun tipe innocent

    bystander', induksi autoantibodi yang bereaksi terhadap eritrosit tanpa ada lagi

    obat pemicu, serta oksidasi hemoglobin. Penyerapan)adsorpsi proteinnonimunologis terkait obat akan menyebabkan tes oomb positip tanpa

    kerusakan eritrosit.?,5

    Pada mekanisme hapten)absorpsi obat, obat akan melapisi eritrosit

    dengan kuat. Antibodi terhadap obat akan dibentuk dan bereaksi dengan obat

    pada permukaan eritrosit. Britrosit yang teropsonisasi oleh obat tersebut akan

    dirusak di limpa. Antibodi ini bila dipisahkan dari eritrosit hanya bereaksi

    dengan reagen yang mengandung eritrosit berlapis obat yang sama &misal

    penisilin'.5

    0ekanisme pembentukan kompleks ternary melibatkan obat atau

    metabolit obat, tempat ikatan obat permukaan sel target, antibodi, dan aktifasi

    komplemen. Antibodi melekat pada neoantigen yang terdiri dari ikatan obat

    dan eritrosit. /katan obat dan sel target tersebut lemah, dan antibodi akan

    membuat stabil dengan melekat pada obat ataupun membran eritrosit.

    eberapa antibodi tersebut memiliki spesifisitas terhadap antigen golongan

    #2

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    13/30

    darah tertentu seperti

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    14/30

    Clukosa 3 fosfat dehidrogenase &C3P' berfungsi meredukasi nikotiamida

    adenine dinukleotida &-AP%' ssmbil mengoksidasi glukosa 3 fosfat. /ni

    adalah satu$satunya sumber -AP% dalan eritrosit dan -AP% deperlukan

    untuk produksi gluation tereduksi sehingga defisiensi enim ini menyebabkan

    eritrosit rentan terhadap stress oksidatif.3

    -AP% penting bagi pemeliharaan hemoglobin yang fungsional,

    dihasilkan oleh katalisis glukosa 3 fosfat oleh C3P. efisiensi C3P

    mengakibatkan terjadi anemia hemolitik. efisiensi C3P diakibatkan oleh

    mutasi berbagai alel pada gen strukturalnya. Cen yang mengkode C3P

    terpaut kromososm 4, sehingga lebih banyak ditemukan pada pria. Sebagian

    besar orang dengan defisiensi C3P biasanya asimptomatik samoai terjadi

    serangan hemolitik akut yang dipicu oleh infeksi beberapa jenis obat &misalnya

    sulfanomik dan primakuin' dan setelah makan buncis &fa"a beans'.3

    %emolisis akut terjadi beberapa jam setelah terpajan oksidan, diikuti

    hemoglobinuria dan kolaps pembuluh darah perifer pada kasus yang berat.?

    Cambaran umum hemolisis ditemukan, badan %ein &akibat denaturasi

    hemoglobin yang tidak stabil' ditemukan pada sel darah merah. %ein bodies

    tampak pada hari pertama atau sampai ketika badan inklusi ini siap

    dikeluarkan oleh limpa sehingga membentuk Mbite cellsN. Akti"itas C3P sel

    darah merah rendah &2+G normal'.6

    Klasifikasi defisiensi G6PD :

    Klas I: "arian C3P yang defisiensi enimnya sangat berat

    &akti"itas enimkurang dari #+G dari normal' dengan anemia

    hemolitik akut.

    Klas II: "arian C3P yang defisiensi enimnya cukup berat

    &akti"itasenim kurang dari #+G dari normal' namun tidak ada

    anemia hemolitik kronis.

    Klas III:"arian C3P dengan akti"itas enimnya antara #+G$

    3+G darinormal dan anemi hemolitik terjadi bila terpapar bahan

    oksidan atauinfeksi.

    Klas I:"arian C3P yang tidak memberikan anemia hemolitik

    atau penurunan akti"itas enim C3P

    #8

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    15/30

    Klas :"arian C3P yang akti"itas enimnya meningkat. 6

    7arian klas /7 dan klas 7 secara biologis, genetik dan antropologis

    tidak didapat gejala klinik.6

    3' Anemia sicle cell

    Penyakit Sel Sabit &si!kle !ell disease) adalah suatu penyakit keturunan

    yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia

    hemolitik kronik" Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki

    hemoglobin &protein pengangkut oksigen' yang bentuknya abnormal,

    sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk

    sel menjadi seperti sabit. Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak

    pembuluh darah terkecil dalam limpa, ginjal, otak, tulang dan organ lainnyaK

    dan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke organ tersebut. Sel sabit

    ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah, menyebabkan

    anemia berat, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ dan mungkin

    kematian.8

    Penderita selalu mengalami berbagai tingkat anemia dan sakit kuning

    &jaundice' yang ringan, tetapi mereka hanya memiliki sedikit gejala lainnya.

    erbagai hal yang menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam darah,

    &misalnya olah raga berat, mendaki gunung, terbang di ketinggian tanpa

    oksigen yang cukup atau penyakit' bisa menyebabkan terjadinya krisis sel

    sabit, yang ditandai dengan1

    semakin memburuknya anemia secara tiba$tiba

    nyeri &seringkali dirasakan di perut atau tulang$tulang panjang'

    demam

    kadang sesak nafas.?

    -yeri perut bisa sangat hebat dan bisa penderita bisa mengalami muntahK

    gejala ini mirip dengan apendisitis atau suatukistaindung telur.8

    Pada anak$anak, bentuk yang umum dari krisis sel sabit adalah

    sindroma dada, yang ditandai dengan nyeri dada hebat dan kesulitan

    #?

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    16/30

    bernafas. Penyebab yang pasti dari sindroma dada ini tidak diketahui tetapi

    diduga akibat suatu infeksi atau tersumbatnya pembuluh darah karena adanya

    bekuan darah atau embolus &pecahan dari bekuan darah yang menyumbat

    pembuluh darah'. Sebagian besar penderita mengalami pembesaran limpa

    selama masa kanak$kanak. Pada umur 6 tahun, limpa terluka berat sehingga

    mengecil dan tidak berfungsi lagi. *impa berfungsi membantu melawan

    infeksi, karena itu penderita cenderung mengalami pneumonia

    pneumokokus atau infeksi lainnya. /nfeksi "irus bisa menyebabkan

    berkurangnya pembentukan sel darah, sehingga anemia menjadi lebih berat

    lagi.8

    *ama$lama hati menjadi lebih besar dan seringkali terbentuk batuempedu dari pecahan sel darah merah yang hancur. ;antung biasanya

    membesar dan sering ditemukan bunyi murmur.8

    Anak$anak yang menderita penyakit ini seringkali memiliki tubuh yang

    relatif pendek, tetapi lengan, tungkai, jari tangan dan jari kakinya panjang.

    Perubahan pada tulang dan sumsum tulang bisa menyebabkan nyeri tulang,

    terutama pada tangan dan kaki. isa terjadi episode nyeri tulang dan demam,

    dan sendi panggul mengalami kerusakan hebat sehingga pada akhirnya harus

    diganti dengan sendi buatan.8

    iagnosis1 Anemia, nyeri lambung dan nyeri tulang serta mual$mual

    pada seorang kulit hitam merupakan tanda yang khas untuk krisis sel sabit.

    Pada pemeriksan contoh darah dibawah mikroskop, bisa terlihat sel darah

    merah yang berbentuk sabit dan pecahan dari sel darah merah yang hancur.8

    lektro!oresis bisa menemukan adanya hemoglobin abnormal dan

    menunjukkan apakah seseorang menderita penyakit sel sabit atau hanya

    memiliki rantai sel sabit. Penemuan rantai sel sabit ini penting untuk rencana

    berkeluarga, yaitu untuk menentukan adanya resiko memiliki anak yang

    menderita penyakit sel sabit.8

    #3

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    17/30

    Cambar (. Sicle cell anemia

    ?. Btiologi

    Pasca perdarahan akut

    Anemia aplastik$hipoplastik

    Anemia hemolitik > terutama yang didapat

    Akibat penyakit kronis

    Anemia mieloplastik

    Cagal ginjal kronis

    0ielofibrosis

    Sindroma mielodisplastik

    *eukemia akut 6

    3. Bpidemiologi

    Bpidemiologi anemia hemolitik tergantung etiologinya dapat dilihat di table .#+,##

    #tiolo$i #%idemiolo$i

    K#&'I' I*ISIK (I*'K+*P,SK,&'*) #*I*+SI

    -erediter

    a. !elainan membrane sel darah merah

    Sferositosis Paling banyak di Bropah :tara

    Bliptositosis anyak di Afrika dan 0editerranean

    *ebih tinggi di daerah endemis malaria karena sur"i"alpenderita untuk tinggal di daerah endemis malaria lebih

    #

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    18/30

    tinggi dari orang normal

    b. efisiensi enim eritrosit

    efisiensi C3P Sering terjadi pada ras Afrika arat, Timur Tengah, *aut

    Tengah, dan Asia Tenggara

    erajat ber"ariasi

    $

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    19/30

    aribean

    d. Sekuestrasi di system

    fagosit mononukleus 1

    hipersplenisme

    oleh menyebabkan dan disebabkan oleh kongestif

    splenomegali seperti sirosis hati dan gagal jantung dan

    hyperplasia splenomegali yang disebabkan oleh anemia

    hemolitik murni, anemia kronik dan sebagainya

    Table #. Bpidemiologi Anemia %emolitik erdasarkan Btiologi

    . Patofisiologi

    Anemia hemolitik tergantung etiologinya sama ada hemolisis intra atau

    ekstrakorpuskular yang dapat dilihat pada gambar 8.

    %emolisis ekstrakorpuskular terjadi pada sel makrofag dari sistem

    retikuloendothelial &

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    20/30

    Cambar 8. &a' -ormalred blood cell &

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    21/30

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    22/30

    Cambar 8. Aktifasi komplemen pada A/%A

    5. Penatalaksanaan

    Anemia hemolitik autoimun

    alam kasus di mana gejala anemia hemolitik autoimun yang ringan, atau

    ketika penghancuran sel darah merah tampaknya akan menurun sendiri,

    orang mungkin tidak membutuhkan pengobatan medis. -amun, dalam

    kasus$kasus ketika anemia disebabkan oleh sumber yang mendasari,

    seperti mononukleosis atau pengobatan "irus yang digunakan untuk

    mengobati mono, pengobatan biasanya akan melibatkan berhubungan

    dengan penyebab yang mendasari. Pengobatan juga dapat melibatkan

    mengambil obat penekan sistem kekebalan tubuh seperti steroid atau

    22

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    23/30

    gamma globulin untuk membantu menekan serangan sistem sel darah

    merah.(,?

    Program studi yang paling sering terapi untuk A/%A adalah

    pemberian dosis tinggi kortikosteroid seperti prednison, yang memiliki

    tindakan anti$inflamasi dan immunosupressi"e diucapkan yang merusak

    fungsi dari berbagai komponen dari sistem kekebalan tubuh. Setelah

    penyakit ini dalam remisi, dosis terapi, rendah intermiten dilanjutkan

    selama beberapa bulan. tidak merespon pengobatan kortikosteroid dan

    memerlukan obat imunosupresif lebih kuat yang sering dikombinasikan

    dengan pengobatan kortikosteroid. Obat tersebut termasuk obat$obat

    sitotoksik seperti aathioprine dan cyclophosphamide.(

    Tipe hangat

    !ortikosteroid 1 #$#,? mg)kg)hari. alam 2 minggu sebagian

    besar akan menunjukkan respon klinis baik &%T0 meningkat,

    retikulosit meningkat, tes coombs direk positif lemah, tes coombs

    indirek negatif. -ilai normal dan stabil akan dicapai pada hari ke (+

    dampai kehi ke$6+. ila ada tanda respons terhadap steroid, dosis

    diturunkan tiap minggu hingga mencapai dosis #+$2+ mg)hari.

    Terapi steroid dosis (+ mg)hari dapat diberikan secara selang

    sehari. eberapa pasien akan memerlukan terapi rumahan dengan

    steroid dosis rendah, namun bila dosis perhari melebihi #? mg)hari

    untuk mempertahankan kadar %mt, maka perlu dipertimbangkan

    terapi dengan modalitas lain.?

    Splenektomi 1 bial terapi steroid tidak adekuat atau tidak bisa

    dilakukan tepering selama ( bulan, maka perlu dipertimbangkan

    splenektomi. Splenektomi akan menghilangkan tempaat utama

    penghancuran sel darah merah. %emolisis masi bisa terus

    berlangsung setelah splenektomi, namun akan dibutuhkan jumlah sel

    eritrosit terikat antibodi dalam jumlah yang lebih besar untuk

    menimbulkan kerusakan eritrosit yang sama.

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    24/30

    Clukokortikoid dosis rendah masih sering digunakan setelah

    splenektomi.?

    /munosupresi 1 aathioprin ?+$2++ mg)hari &5+ mg)m2',

    siklofosfamid ?+$#?+ mg)hari &3+ mg)m2'.?

    Terapi lain 1anaol 3++$5++ mg)hari. iasanya danaol dipakai bersama$sama

    steroid. ila terjadi perbaikan, steroid akan diturunkan atau

    dihentikan dan dosis danaol diturunkan menjadi 2++$8++ mg)hari.

    !ombinasi danaol dan prednison memberikan hasil yang bagus

    sebagai terapi inisial dan memberikan respon pada 5+G kasus. Bfek

    danaol akan berkurang bila diberikan pada kasus relaps atau B"anJs

    sindrom.?

    Terapi immunoglobulin intra"ena &8++mg)!g perhari selama ?

    hari' menunjukkan perbaikan pada beberapa pasien. -amun

    dilaporkan terapi ini juga tidak efektif pada beberapa pasien lain. ?

    0ycoplhenolate mofetil ?++ mg perhari sampai #+++ mg per hari

    dilaporkan memberikan hasil yang bagus pada A/%A refrakter.?

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    25/30

    Penatalaksanaan anemia hemolitik disesuaikan dengan penyebabnya. ila

    karena reaksi toksik imunologik yang didapat diberikan adalah

    kortikosteroid &prednison, prednisolon' kalau perlu dilakukan

    splenektomi. Apabila keduanya tidak berhasil, dapat diberikan obat$

    obatan sitostatik seperti klorambusil dan siklofosmid.3

    Anemia pasca perdarahan

    Pengobatan tergantung kepada kecepatan hilangnya darah dan beratnya

    anemia yang terjadi. Satu$satunya pengobatan untuk kehilangan darah

    dalam waktu yang singkat atau anemia yang berat adalah transfusi sel

    darah merah. Selain itu, sumber perdarahan harus ditemukan dan

    perdarahan harus dihentikan. ;ika darah hilang dalam waktu yang lebih

    lama atau anemia tidak terlalu berat, tubuh bisa menghasilkan sejumlah

    sel darah merah yang cukup untuk memperbaiki anemia tanpa harus

    menjalani transfusi. at besi yang diperlukan untuk pembentukan sel

    darah merah juga hilang selama perdarahan. !arena itu sebagian besar

    penderita anemia juga mendapatkan tambahan at besi, biasanya dalam

    bentuk tablet.3,

    Anemia drug induced0enghentikan pemakaian obat yang menjadi pemicu, hemolisis dapat

    dikurangi. !ortikosteroid dan transfusi darah dapat diberikan pada kondisi

    berat.?

    Anemia defisiensi C3P

    Pada pasien dengan defisiensi C3P tipe A$hemolisis terjadi self$limited

    sehingga tidak perlu terapi khusus kecuali terapi untuk infeksi yang

    mendasari dan hindari obat$obatan atau at yang mempresipitasi hemolisi

    serta mempertahankan aliran ginjal yang adekuat karena adanya

    hemoglobinuria saat hemolisis akut. Pada hemolisi berat, yang bisa terjadi

    pada "arian 0editeranian, mungkin diperlukan tranfusi darah.

    Hang terpenting adalah pencegahan episode hemolisis dengan cara

    mengobati infeksi dengan segera dan memperhatikan resiko penggunaan

    obat$obatan, at oksidan, dan fa"a beans. !husus untuk orang Afrika atau

    0editeranian sebaiknya sebelum dierikan at oksidan harus dilakukan

    skrining untuk mengetahui ada tidaknya defisiensi C3P.

    2?

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    26/30

    Anemia sicle cell Penderita harus menghindari kegiatan yang bisa menyebabkan

    berkurangnya jumlah oksigen dalam darah mereka dan harus

    segera mencari bantuan medis meskipun menderita penyakit

    ringan, misalnya infeksi "irus.8

    Penderita memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya infeksi,

    sehingga harus menjalani imunisasi dengan "aksin pneumokokus

    dan"emophilus in!luen#ae .8

    !risis sel sabit membutuhkan perawatan di rumah sakit. Penderita

    mendapatkan sejumlah besar cairan lewat pembuluh darah

    &intra$ena' dan obat$obatan untuk mengurangi rasa nyeri.8

    iberikan transfusi darah dan oksigen jika diperkirakan aneminya

    cukup berat sehingga bisa menimbulkan resiko terjadinya stroke,

    serangan jantung atau kerusakan paru$paru. !eadaan yang

    mungkin menyebabkan krisis, misalnya infeksi, harus diobati.8

    Obat$obatan yang mengendalikan penyakit sel sabit &misalnya

    hidroksiurea', masih dalam penelitian. %idroksiurea meningkatkan

    pembentukan sejenis hemoglobin yang terutama ditemukan pada

    janin, yang akan menurunkan jumlah sel darah merah yang

    berubah bentuknya menjadi sabit. !arena itu obat ini mengurangi

    frekuensi terjadinya krisis sel sabit. !epada penderita bisa

    dicangkokkan sumsum tulang dari anggota keluarga atau donor

    lainnya yang tidak memiliki gen sel sabit. Pencangkokan ini

    mungkin bisa menyembuhkan, tetapi resikonya besar dan

    penerima cangkokan harus meminum obat yang menekan

    kekebalan sepanjang hidupnya.8

    Saat ini sedang dikembangkan teknik pengobatan baru untuk SA,

    yaitu dengan terapi gen. Terapi genetik merupakan teknik

    penanaman gen normal ke dalam sel$sel prekursor &sel yang

    menghasilkan sel darah'. -amun, teknik ini masih dalam tahap

    penelitian dan baru diujicobakan pada tikus. Ualaupun para

    peneliti khawatir akan sulitnya menerapkan terapi gen pada

    manusia, mereka yakin bahwa terapi baru ini akan menjadi

    pengobatan yang penting untuk penyakit sickle cell anemia.8

    6. Pencegahan

    23

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    27/30

    Pencegahan primer

    Penyakit herediter, hindari pernikahan dengan keluarga dekat agi penyakit yang disebabkan oleh mutasi, hindaridari keadaan yang

    boleh menyebabkan mutasi seperti rokok Transfusi darah dilakukan dengan penuh hati$hati agar tidak terjadi

    sembarang inmkompatibilitas *akukan pemeriksaan darah bagi pembawa thalasemia dan penyakit

    herediter lain sebelum menikah(

    Pencegahan sekunder

    isebabkan kebanyakan etiologi anemia hemolitik dari herediter,

    pencegahan sekunder lebih utama Pasien dengan defisiensi C3P hendaklah mengelakkan bahan yang boleh

    menyebabkan serangan seperti naftalen, fava beans, sulfonamide,

    nitrofurantoin, salisilat, nitrit, dapson, riba"irin, fenaopiridin atau

    parakuat. %indari suasana dingin bagi anemia hemolitik autoimun tipe dingin *akukan pemeriksaan darah bagi pembawa thalassemia dan penyakit

    herediter lain sebelum menikah *akukan pemeriksaan secara periodic bagi mendeteksi respon

    pengobatan dan relaps. 0ereka yang dengan symptom anemia atau

    hemolisis perlu die"aluasi segera. Pasien dengan diabetes yang

    mengambil kortikosteroid perlu monitor yang lebih bagi pengendalian

    gula darah Pasien dengan splenektomi perlu mengambil antibiotic anafilaktik bila

    demam. *akukan pemeriksaan jika keluarga anemic.(

    #+. !omplikasi eep "ein thrombosis &7T', adalah bekuan darah yang terbentuk di "ena

    dalam, biasanya di tungkai bawah. !ondisi ini cukup serius, karena

    terkadang bekuan tersebut bisa pecah dan mengalir melalui peredaran

    darah ke organ$organ "ital seperti emboli paru atau menyumbat arteri

    pada limpa sehingga terjadi iskemi dan bisa menyebabkan gangguan

    jantung hingga kematian.

    2

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    28/30

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    29/30

    aftar Pustaka

    #. akta 0 /.Buku Ajar lmu Penyakit Dalam. ;ilid //. Bdisi 7. Pendekatan terhadap

    pasien anemia. ;akarta 1 @akultas !edokteran :ni"ersitas /ndonesia.2++. %al ##+6$#?

    2. Sudiono %, /skandar /, Bdward %.Penuntun Patologi !linik Hematologi. ;akarta1 @!

    :!

  • 7/24/2019 Makalah Kelompok d7 (Anemia Normositik Normokrom)

    30/30

    #2. !umar, Abbas, @austo, Aster.)ed blood cell and bleeding disordersdalam