makalah mekanika statistik

Upload: auristariris

Post on 21-Feb-2018

335 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    1/35

    PERSAMAAN KEADAAN STATISTIK FERMI-DIRAC

    DAN BOSE-EINSTEIN

    Makalah ini dibuat guna memenuhi Mata Kuliah Mekanika Statistik

    Dsen ! D"# Siti Nu"ul Khtimah

    KE$OMPOK % !

    N&R FAI'IN ()*)%+*+,

    RIA D.I I'A/0ANTI ()*)%+**1

    A&RISTA MIFTA/AT&$ I ()*)%+**2

    PRO3RAM ST&DI PASCASAR4ANA FISIKA

    FAK&$TAS MATEMATIKA DAN I$M& PEN3ETA/&AN A$AM

    INSTIT&T TEKNO$O3I BAND&N3

    )*%5

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    2/35

    I# PENDA/&$&AN

    Ditinjau secara Kuantum, statistika dibagi menjadi dua yaitu statistika Bose Einstein

    dan Statistika Fermi Dirac, salah satu perbedaan dari keduanya adalah pemenuhan larangan

    pauli, dimana Bose einstein tidak memenuhi kaidah larangan pauli, sedangkan fermi dirac

    memenuhi larangan pauli.Sebelum kita membahas tentang persamaan keadaan pada Sistem

    fermi dan bose einsten, alangkah baiknya kita membahas terlebih dahulu tentang perbedaan

    utama fermi dirac dan bose einstein secara umum.

    I#% Statistika Fe"mi Di"a6

    Fermion memenuhi prinsip eksklusi Pauli dan juga sesuai dengan statistik Fermi

    Dirac.eori spin!statistik menyatakan bah"a fermion mempunyai spin yang berupa separuh

    bilangan bulat. Salah satu cara untuk menggambarkan spin ini ialah bah"a partikel dengan

    spin #$% , seperti fermion, harus diputar oleh dua rotasi penuh untuk mengembalikan mereka

    ke keadaan semula. &ontoh!contoh fermion antara lain' elektron, proton, dan neutron. Karena

    masing!masing keadaan kuantum hanya dapat dihuni paling banyak oleh satu elektron (adi,

    untuk memberikan jumlah dari tingkat energi )Surungan, %*##+.

    banyaknya cara menempati tingkat!tingkat energi ini adalah

    ( )

    #iii

    is

    ik

    NgN

    gW

    ==

    ...)#+

    Dengan mengumpamakan maka kita -enggunakan

    Pendekatan Sterling, kita dapat menghitung Entropi dari fermion.

    Entropi dari fermion

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    3/35

    ...)%+

    Fungsi partisi dari Fermi Dirrac

    Fungsi partisi dari grand kanonik sendiri adalah

    ( ) ( )

    ==

    *

    ,,,N

    NN TVzTVzQ

    ... )+

    dengan ,

    ( )

    =n

    n

    nNi

    ii

    egTV

    ,

    maka

    ( )

    =

    =

    *

    ,,N n

    n

    n

    N iii

    egzTVzQ

    Bila=

    =

    i

    i

    n

    nN

    untukFermig +)#

    ( ) ( )

    +

    =*

    ,,N n

    n

    ii

    iizeTVzQ

    Dengan fungsi fugasikTez

    =

    Sehingga Di dapat

    ( ) ( ) ( ) =* #

    ##

    **,,

    n n

    nnzezeTVzQ

    ( ) ( )

    =

    n

    n

    i

    izeTVzQ

    ,,

    /anya, oleh karena prinsip ekslusi pauli

    Sehingga

    ( ) ( izeTVzQi

    += #,, ...)0+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    4/35

    Banyaknya jumlah partikel dalam sistem,

    -aka distribusi fermi diract untuk fermion adalah

    ...)1+

    I#) Statistik Bse-Einstein

    Penamaan statistik Bose!Einstein berhubungan dengan kenyataan bah"a partikel yang

    ditinjau adalah partikel boson, yaitu yang memiliki momen magnetik intrisik )spin+ bulat.Partikel jenis ini tidak diatur oleh larangan Pauli sehingga dapat berada pada tingkat energi

    yang samadengan yang lainnya. Boson dapat berupa partikel elementer, contohnya foton,

    gluon dan partikel hipotetik /iggs boson2 dapat pula berupa komposit seperti meson dan

    atom!atom bahkan molekul2 bergantung pada jumlahan spin!nya, apakah bulat atau pecahan

    )Surungan, %*##+

    banyaknya cara menempati tingkat!tingkat energi ini adalah

    ( )

    ( )#

    #

    # +

    ==

    ii

    iis

    ik

    gN

    NgW

    Dengan perlakuan sama pada statistik fermi dirac maka didapat untuk entropi dari Bose

    Einstein adalah

    Entropi Bose! einstein

    = i ii

    ii

    i

    i g

    N

    gN

    g

    NkS #ln#ln...)3+

    ...(6+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    5/35

    Fungsi Partisi

    Dalam peninjauan fungsi partisi dari masing masing statistik , fungsi partisi dari fungsi

    partisi kanonik lengkap yaitu '

    Kita dapat menulis ulang persamaan fungsi partisi pada persamaan )+ adalah

    ( ) ( )

    =

    =*

    ,,,N

    N

    N TVzTVzQ

    dengan

    ( )

    =n

    n

    nNi

    ii

    egTV

    ,

    maka

    ( )

    =

    =

    *

    ,,

    N n

    n

    n

    N iii

    egzTVzQ

    Bila=

    =

    i

    i

    n

    nN

    untukBoseg +)#

    -aka

    ( ) ( )

    +

    =*

    ,,N n

    n

    ii

    iizeTVzQ

    Dengan fungsi fugasi

    kTez

    =

    Sehingga Di dapat

    ( ) ( ) ( ) =* #

    ##

    **,,

    n n

    nnzezeTVzQ

    ( ) ( )

    =

    n

    n

    i

    izeTVzQ

    ,,

    Sehingga Fungsi partis dari Bose Einstein

    ...)4+

    Banyaknya jumlah partikel dalam sistem,

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    6/35

    -aka distribusi Bose! einstein 5ntuk Boson adalah

    ...)6+

    Pada sistem boson tidak ada batas dalam mengisi jumlah pada masing!masing le7el anda

    positif dan negatif pada persamaan inilah yang menyebabkan perbedaan antara kedua

    distribusi ini. Di mana bah"a dalam distribusi Fermi!Dirac terbukti bah"a peluang elektron

    menempati suatu keadaan adalah antara * dan #, karena dibatasi oleh pembagi 8#. keadaan

    atau tidak memenuhi eksklusi Pauli.

    I#, 3as Ideal Da"i Fe"mi Di"a6

    Persamaan keadaan pada umumnya didapat dengan persamaan

    ...)#*+

    Dengan fungsi partisi yang ditunjukkan persamaan )0+

    ( ) ( izeTVzQi

    += #,,

    -aka

    ...)##+

    Serta jumlah keadaan dapat ketahui adalah pada persamaan )1+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    7/35

    Serta kerapatan dari keadaan adalah

    ... )#%+

    Dengan mengganti sigma menjadi integral maka didapat

    dan

    dengan Serta

    Dengan menggunakan fungsi Fermi Dirac yaitu

    -aka didapat bentuk seperti pada persamaan )#0+ diba"ah ini

    Dengan mkT

    h

    %=

    I#+ Pe"samaan Keadaan 3as Ideal Bse Einstein

    ...)#+

    ...)#0+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    8/35

    Persamaan keadaan pada umumnya didapat dengan persamaan )##+, caranya sama denga

    fermi dirac

    Dengan( ) izeTVzQ

    i

    = #,,

    -aka

    ...)#1+

    Serta jumlah keadaan dapat ketahui adalah

    Serta kerapatan dari keadaan adalah

    Dengan mengganti sigma menjadi integral maka didapat

    Dan 8

    Dengan

    ...)#9+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    9/35

    Dengan menggunakan fungsi Bose einstein yaitu

    -aka didapat bentuk seperti diba"ah ini

    Dengan mkT

    h

    %=

    dan

    II# PERSAMAAN KEADAAN 3AS FERMI IDEA$

    5ntuk melihat salah satu aplikasi mekanika statistik maka akan dibahas gas fermi

    ideal. :as fermi ideal adalah kumpulan fermion bebas )/uang,#643+. ;dapun ungkapan dari

    persamaan keadaan dari fermion adalah sebagai berikut,

    5ngkapan fungsi grand partisi untuk fermion, yaitu

    < )#+

    Dengan, < )%+

    fungsi grand partisi dapat juga ditulis dalam bentuk

    < )+

    sehingga,

    ...)#3+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    10/35

    < )0+

    5ntuk menentukan secara eksplisi fungsi grand partisi pada persamaan )0+ kitamengganti tanda penjumlahan dengan integral terhadap 7ariable momentum. 5ntuk maksud

    tersebut, terlebih dahulu kita ubah ungkapan diskrit menjadi kontinu sebagai berikut,

    < )1+

    Dengan menggunakan )1+ maka )0+ menjadi,

    < )9+

    (umlah rata!rata sistem

    < )3+

    kita dapat menulis,

    < )4+

    Dengan demikian, jumlah rata!rata system dapat ditulis sebagai,

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    11/35

    < )6+

    Dari semua penjelasan di atas dapat dituliskan dua persamaan utama, yaitu

    < )#*+

    ;gar lebih sederhana, didefinisikan panjang gelombang termal sebagai berikut,

    < )##+

    Dengan definisi )##+ maka persamaan )#*+ dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana

    sebagai berikut,

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    12/35

    < )#%+

    di mana,

    < )#+

    < )#0+

    5ntuk = yang sangat kecil maka pada persamaan )#0+ dapat diuraikan dalam

    deret taylor disekitar = > *, 5raian tersebut adalah,

    < )#1+

    Sebaliknya, pendekatan untuk = yang besar dilakukan proses berikut,di definisikan

    , karena maka,

    < )#9+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    13/35

    Dengan demikian dapat ditulis sebagai,

    < )#3+

    Selanjutnya dengan mengganti 7ariabel sehingga dan

    , dengan demikian persamaan )#3+ mengambi bentuk,

    < )#4+

    5ntuk menyelesaikan integral pada persamaan )#4+ secara parsial dan diperoleh,

    < )#6+

    Suku pertama di ruas kanan persamaan )#6+ adalah nol sehingga,

    < )%*+

    Selanjutnya kita uraikan dalam deret taylor disekitar dan didapat,

    < )%#+

    Dengan demikian

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    14/35

    < )%%+

    < )%+

    a# Suhu tinggi dan ke"a7atan 8e"min "endah

    Pada suhu tinggi laju partikel sangat besar sehingga panjang gelombang de Broglie

    sangat kecil. Pada kerapatan rendah jarak antar partikel sangat besar sehingga 7olum yang

    ditempati per partikel besar. ;kibatnya pada kondisi suhu tinggi dan kerapatan fermion

    rendah terpenuhi,

    < )%0+

    etapi sehingga pada kondisi ini menuju * yang

    menandakan = menuju *. Dengan demikian, berdasarkan persamaan )%+, dapat dilakukan

    aproksimasi menuju pada = menuju *, yaitu

    < )%1+

    atau

    < )%9+

    5ntuk mencari = dilakukan operasi rekursif sebagai berikut. Dari persamaan di atas,

    < )%3+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    15/35

    Pendekatan pertama untuk = adalah hanya mengambil suku pertama saja, yaitu

    ?ilai disubstitusikan pada = dalam persamaan )%3+ untuk mendapatakan

    pendekatan yang lebih teliti untuk =, yaitu

    < )%4+

    Selanjutnya kita mendapat kan jumlah rata!rata system pada keadaan energi ke!i , yaitu

    < )%6+

    -engingat dan ketika @ A terjadi , maka

    < )*+

    yang merupakan distribusi -a"ell!Boltmann )partikel klasik+. Cni berarti pada suhu tinggi

    dan kerapatan rendah fermion berperilaku sebagai partikel klasik. Ketika membahas fermion

    pada suhu tinggi dan kerapatan rendah sebenarnya kita dapat langsung menggunakan statsitik

    klasik, yaitu -a"ell !Bolt=mann, untuk menghindari kerumitan statistik Fermi!dirac.

    Persamaan keadaan dapat diperoleh sebagai berikut,

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    16/35

    < )#+

    ;tau

    < )%+

    Suku kedua di sebalah kanan sangat kecil sehingga praktis yang merupakan

    persamaan keadaan gas ideal klasik

    b# Suhu "endah dan ke"a7atan 8e"min tinggi

    5ntuk kondisi ini berlaku sehingga dapat digunakan aproksimasi

    < )%+

    ;mbil satu suku diruas kanan sebagai aproksimasi dan samakan dengan sehingga,

    atau

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    17/35

    < )+

    -engingat maka,

    < )0+

    etapi sehingga,

    atau

    < )1+

    (umlah sistem yang menempati keadaan energy ke!i adalah

    < )9+

    (ika maka ketika atau terjadi ,

    sebaliknya jika maka ketika atau terjadi

    .

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    18/35

    II#% AP$IKASI SISTEM 3AS FERMI IDEA$ PADA BINTAN3 KATAI P&TI/

    Bintang katai putih adalah bintang yang sudah kehabisan bahan bakar hydrogen .

    idak ada reaksi fusi lebih lanjut. -ateri penyusun bintang hanyalah helium. Sumber energi

    bintang semata!mata karena energi gra7itasi yang berasal dari kontraksi bintang secara

    perlahan !lahan. Energi yang dipancarkan sangat sedikit sehingga bintang tampak putih

    remang !remang. &ontoh bintang ini adalah pengiring Sirius. Binatng ini tidak tampak oleh

    mata karena terlalu redup tetapi secara periodik menutup Sirius. Bintang ini dan Sirius

    berotasi mengelilingi pusat massa keduanya.

    Perkiraan besaran!besaran fisis bintang katai putih adalah

    Kerapatan kg$m

    -assa kg

    Suhu pusat K

    Suhu sebesar K berkaitan dengan energi sebesar

    . Pada suhu ini semua atom

    helium terionisasi. Bintang katai putih dapat dipandang sebagai kumpulan inti helium dan

    electron!elektron yang berberak bebas.

    Berdasarkan data kerapatan bintang kita dapat memperkirakan jumlah atom helium

    per satuan 7olum. -assa atom helium adalah

    (umlah atom helium per satuan 7olum adalah

    Satu atom helium menyumbang dua electron. Dengan demikian, kerapatan electron adalah

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    19/35

    Kerapatan ini melahirkan energi fermi sebesar

    ampak bah"a energi termal. Dengan demikian dapat dikatakan bah"a dalam

    bintang katai putih, electron menempati tingkat!tingkat energi paling dasar, jauh di ba"ah

    energi fermi. Keadaan ini sangat mirip dengan assembli electron yang berada pada suhu

    mendekati nol. (adi meskipun suhu bintang katai putih sangat tinggi, tetapi kerapatan yang

    luar biasa tinggi menyebabkan energi fermi sangat besar. Energi yang dimiliki electron

    sangat jauh di ba"ah energi fermi. Dari sifat ini kita dapat lakukan idealisasi sebagai berikut,

    a. Bintang katai putih adalah assembli ? elektron pada keadaan dasar dengan kerapatan

    sangat tinggi sehingga dinamika electron harus dijelaskan secara relati7istic.

    b. Elektron bergerak dalam background ?$% buah inti helium yang melakukan gaya

    gra7itasi sehingga seluruh system menyatu membentuk binatng.

    ;da tiga mekanisme yang harus diperhitungkan secara bersama pada bintang katai putih,

    yaitu,

    a. ekanan electron akibat ekslusi Pauli

    b. /ukum gra7itasi

    c. Dinamika relati7istic

    Energi total relati7istic yang dimiliki electron adalah

    Energi assembli gas fermi pada keadaan dasar adalah

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    20/35

    Faktor % dimasukkan karena tiap tingkat energi ditepati dua electron dengan arah spin

    berla"anan. Penjumlahan dia atas dapat diganti dengan integral dengan terlebih dahulu

    melakukan transformasi sebagai berikut

    (adi,

    5ntuk menyelesaikan integral diatas dimisalkan

    Dengan pemisalan diatas maka persamaan menjadi,

    Energi rata!rata yang dimiliki tiap electron adalah

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    21/35

    dengan

    Dengan,

    -isalkan massa total bintang - dan jari!jarinya maka

    Karena dan maka

    ;tau

    Dengan

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    22/35

    ekanan yang dilakukan oleh gas Fermi adalah

    Dengan

    (adi didapatkan,

    5ntuk kasus nonrelati7istic

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    23/35

    5ntuk kasus relati7istic

    Dengan

    Plot Posebagai fungsi untuk kondisi nonrelati7istk dan relat7isitik tampak pada gambar

    berikut,

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    24/35

    :ambar #. Kebergantungan tekanan pada jari !jari bintang untuk kasus relati7istik dan

    nonrelati7istik

    III# STATISTIK BOSE-EINSTEIN (B-E

    III#% Pe"samaan Keadaan B-E

    Berangkat dari persamaan keadaan Bose!Einstein yaitu

    ( ) =p

    pzekT

    PV #ln

    )#+

    dan

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    25/35

    =

    =p

    p

    p

    ze

    zeQ

    zzN

    #ln

    )%+

    dengan > kT

    #

    , kadalah konstanta Blot=mann dan padalah energi setiap partikel

    yang memiliki momentump. 5ntuk gas ideal B!E, persamaan # dan % berbeda saatz@

    #, hal ini berkaitan dengan 7 > *. Dengan mengganti bentuk penjumlahan menjadi

    bentuk integral diperoleh persamaan keadaan untuk gas ideal B!E yaitu,

    ( ) ( )

    =*

    %$%

    . #ln

    ##ln

    0 %z

    Vdpzep

    hkT

    P mp

    )a+

    ( )

    +

    =

    *%$#

    %

    .#

    #

    #

    0#%

    z

    z

    Vez

    dpp

    h mp

    )b+

    dimana > V$N. Di sini diperkenalkan fungsi B!E yaitu,

    ( ) ( )

    =

    ==* #

    %$1

    %

    %$1

    %

    #ln0

    l

    lx

    l

    zdxzexzg

    )0a+

    ( ) ( )

    =

    =

    =#

    %$.%$1%$.

    l

    l

    l

    zzg

    zzzg

    )0b+

    dengan memanfaatkan fungsi B!E ini, persamaan keadaan di atas dapat dituliskan

    menjadi

    ( )( )z

    V

    zg

    kT

    P= #ln

    #.

    %$1

    )1a+( )

    ( )z

    z

    V

    zg

    +=

    #

    ##.

    %$.

    )1b+

    dimana> mkTh %$ . 5ntukz # persamaan keadaan B!E dapat ditulis( )

    .

    %$1

    zg

    kT

    P=

    )9a+

    ( ).

    %$.#

    zg=

    . )9b+

    Energi internal dari gas ideal B!E dituliskan

    TQkTU

    = ln%

    )3+

    dimana

    kT

    PVQ=ln

    . )4+

    Sehingga diperoleh energi internal gas ideal B!E yaitu

    ( ) PVzgVkT

    U%

    .

    %

    .%$1. ==

    )6+

    PVU

    %

    .=

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    26/35

    Dari persamaan energi internal yang dituliskan pada persamaan 6, selanjutnya akan

    dicari kapasitas kalor untuk gas ideal B!E. Sebelum diperoleh kapasitas kalor, terlebih

    dahulu dibahas hubungan antara persamaan 9a dan 9b. Dari kombinasi kedua persamaan

    tersebut diperoleh persamaan berikut,#

    .

    #

    =

    =

    l

    l

    lV

    N

    NkT

    PV

    . )#*+

    Bagian kanan dari persamaan #* disebut sebagai ekspansi 7irial dengan nilai lada!lah

    Kapasitas kalor dapat didefinisikan sebagai

    =Nk

    PV

    TNk

    !V

    %

    .

    . )##+

    Sehingga diperoleh kapasitas kalor#

    .

    # %

    .1

    %

    .

    =

    =

    l

    l

    lV

    V

    N

    l

    Nk

    !

    atau dapat dituliskan dalam bentuk deret

    +

    +

    +

    +=

    ..

    %..

    ***0,***99,**440,*#%

    .

    V

    N

    V

    N

    V

    N

    Nk

    !V

    )#%+

    dimana> mkTh %$ , untuk T@ A kapasitas kalor pada persamaan #% akan menjadi

    yaituNk!V

    %

    .=

    . Kapasitas kalor untuk tinjauan kuantum akan menjadi klasik saat

    temperatur sistem sangat besar.

    III#) Kndensasi B-E

    5ntuk mempelajari lebih detail tentang sifat!sifat persamaan keadaan B!E, kita harus

    mencari fungsi Fugasi sebagai fungsi dari temperatur dan 7olume spesifik. Dengan

    menggunakan persamaan 1b. 5ntuk menyelesaikan persamaan 1b terlebih dahulu kita

    pelajari sifat!sifat dari persamaan B!E secara umum,

    ( )

    =

    =#l

    n

    l

    nl

    zzg

    . )#+

    ampak bah"a untuk nilai z dari * sampai #, memberikan nilai gn)z+ yang meningkat

    secara positif. :rafik untukgn)z+ dengan nilaizdari * sampai # ditunjukkan pada gambar

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    27/35

    #. ?ilai aproksimasi persamaan B!E saatz> # adalahgn)#+ > %,9#%. Selanjutnya dengan

    mendefinisikan rata!rata bilangan okupasi untuk le7el partikel tunggal dengan

    momentum 7> * yaitu

    ( )zzn = #$* )#0+

    persamaan 1b dapat ditulis menjadi

    ( )zgV

    n%$.

    .*

    .

    =

    )#1+

    nilai V

    n*.

    harus bernilai positif maka

    ( )#%$..

    g>

    )#9+

    persamaan #9 menunjukkan bah"a nilai harus berhingga. Fenomena ini disebut

    sebagai Kondensasi Bose!Einstein.

    :ambar #. :rafik antaragn)z+ denganz.

    Selanjutnya kita akan melihat bah"a pada daerah ini, sistem dapat dinyatakan sebagai

    gabungan dari dua fase termodinamika, fase pertama terdiri dari partikel!partikel yang

    memiliki momentum 7 > *, fase yang kedua yaitu partikel!partikel yang memiliki

    momentum 7 *. Saatz> # atau nilaign)#+ > %,9#% menunjukkan temperatur kritis T",

    sehingga dapat didefinisikan

    ( )#%$..

    g" = )#3+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    28/35

    atau

    ( )( ) .%

    %$.

    %

    #

    %

    gmkT"

    = )#4+

    dimana > 7olume spesifik, m > massa partikel dan k> konstanta Bolt=mann. Dari

    persamaan #3 dapat diperoleh 7olume kritis "saat temperaturnya Tyaitu

    ( )#%$.

    .

    g"

    =

    )#6+

    dalam fungsi T"dan "daerah yang terjadi kondensasi adalah daerah dimana TT" atau

    # ". Berikut ini grafik solusi untuk persamaan 1b,

    :ambar %. :rafik hubungan antara G$H denganz

    dan grafik antara fungsi Fugasizdengan H$Gditunjukkan pada gambar .

    :ambar . :rafik fungsi Fugasi untuk gas ideal B!E

    :rafik pada gambar % dan dipenuhi untuk 7olume Vyang berhingga. 5ntuk kasus V@

    A kita peroleh,

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    29/35

    ( )

    ( ) ( )

    =

    =

    #,

    #,#

    %$.

    ..

    %$.

    %$.

    .

    gzgkrkr

    g

    z

    . )%*+

    5ntuk( ) ( )#$ %$.

    .g

    , nilaizhanya dapat diperoleh dengan numerik.

    Fungsi termodinamika yang lain untuk gas ideal Bose!Einstein ditunjukkan pada

    persamaan %#, %%, %, %0, dan %1. Dengan mempertimbangkan temperatur kritis T"dan

    7olume kritis " terhadap temperatur mutlak T dan 7olume spesifik diperoleh

    persamaan!persamaan termodinamika berikut,

    ( )

    ( )

    >=

    ""

    ""

    tuTTgkT

    tuTTzgkT

    N

    U

    ,#%.

    ,%

    .

    %$1.

    %$1.

    2 )%#+

    ( )

    ( )

    >=

    ""

    ""

    tuTTg

    tuTTzzg

    NkT

    %

    ,#

    ,ln

    %$1.

    %$1.

    2 )%%+

    >

    =""

    ""

    tuTT

    tuTTz

    NkT

    &

    ,*

    ,ln

    2 )%+

    ( )

    ( )

    >=

    ""

    ""

    tuTTg

    tuTTzzg

    Nk

    S

    ,#%

    1

    ,ln%

    1

    %$1.

    %$1.

    2 )%0+

    ( ) ( )

    ( )

    ( )

    >=

    ""

    ""

    V

    tuTTg

    tuTTzg

    zgzg

    Nk

    !

    ,#0

    #1

    ,0

    6

    0

    #1

    %$1.

    %$#

    %$.

    %$1.

    . )%1+

    Persamaan %# adalah persamaan Energi Cnternal gas ideal B!E, persamaan %% merupakan

    Fungsi /elmholt= untuk gas ideal B!E, persamaan % merupakan Fungsi :ibbs untuk gas

    ideal B!E, persamaan %0 adalah Entropi gas ideal B!E, dan persamaan %1 adalah

    Kapasitas Kalor untuk gas ideal B!E.

    III#, Ftn

    &ahaya merupakan salah satu contoh dari gelombang elektromagnetik. Dalam teori

    kuantum foton dihasilkan dari medan elektromagnetik. Setiap foton memiliki energi

    yaitu '( dan momentum ', dimana ) > 99 : ($". Sesuai dengan konsekuensi

    trans7ersalitas gelombang yang merupakan salah satu sifat dari gelombang

    elektromagnetik, foton hanya memiliki dua 7ektor polarisasi . Dengan mengambil kasus

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    30/35

    gelombang elektromagnetik yang berada pada kubus dengan 7olume V>*, didapatkan

    nilai untuk yaitu,

    : *

    %

    n. )%9+

    dimana n adalah komponen 7ektor yang bernilai *, I #, I %, I ,... . Dari nilai pada

    persamaan %9, maka dapat jumlah momentum yang dibolehkan antara )dan )8 d)dapat

    dirumuskan sebagai berikut,

    ( )( )

    d

    Vd+

    %

    .%

    0=

    . )%3+

    Selama atom dapat mengemisi dan mengabsorbsi foton, maka jumlah kuantitas foton

    tidak tetap.

    Energi total untuk foton sejumlah n,dengan momentum propagasi dan polarisasi

    adalah( ) =

    ,

    ,, nn,

    , )%4+

    dimana J > c dan n,: *, #, %, ,... . Dalam ruang 7akum, foton tidak tampak, hal ini

    akan mengakibatkan nilai potensial kimia dari foton adalah *. Sehingga fungsi partisi

    dari foton dapat dituliskan,

    = e

    Q#

    #

    ,, )%6+

    dengan> #$kTdan (> c , jika persamaan %6 ditulis dalam logaritmik menjadi

    ( = eQ #ln%ln

    . )*+

    Sedangkan rata!rata bilangan okupasi untuk foton adalah( )( ) #

    %ln#

    =

    = e

    Qn

    , )#+

    faktor % menunjukkan dua kemungkinan polarisasi dari foton. Energi internal foton U

    didefinisikan sebagai,

    ( )

    =

    QU

    ln

    , )%+

    maka diperoleh

    =

    nU . )+

    ekanan dapat diperoleh dengan mengubah terlebih dahulu fungsi Q)J,T+ menjadi

    Q)V,T+, sehingga fungsi partisinya dapat ditulis,

    ( ) =

    n

    nV"eQ.$#

    %#ln%ln

    , )0+

    dengan definisi tekanan( )

    V

    QP

    = ln#

    , )1+diperoleh

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    31/35

    UPV

    nV

    P

    .

    #

    .

    #

    =

    =

    . )9+

    Sekarang kita menghitung energi internal U untuk seluruh ruang, dengan

    memanfaatkan persamaan %3 dan mengganti bentuk penjumlahan menjadi integral pada

    persamaan , maka

    ( ) ( ) ( )

    =

    =

    *

    .

    *

    .%

    .

    .##%

    4

    e

    d

    "

    V

    e

    d"VU

    "

    . )3+

    Sehingga diperoleh energi internal per satuan 7olume yaitu

    ( )

    =*

    , dTuV

    U

    , )4+

    dimana u)(,T+ adalah fungsi radiasi Planck dengan bentuk

    ( )( )#

    ,.%

    .

    =

    e"Tu

    , )6+

    dengan menghitung bentuk integral pada persamaan 4, diperoleh hasil

    ( )

    ( ).

    0%

    #1 "

    kT

    V

    U

    =. )0*+

    Selanjutnya diperoleh kapasitas kalor per satuan 7olume yaitu

    ( )..0%

    #1

    0

    "

    Tk"V

    =

    . )0#+Dari hasil ini terlihat bah"a kapasitas kalor !V L T.

    Cntensitas foton adalah jumlah energi foton yang menembus suatu permukaan per

    satuan "aktu. Cntensitas foton dapat dirumuskan sebagai berikut,

    ( ) ( )

    ( )#00,

    ,%%

    .

    ==

    e"

    Tu"T-

    , )0%+

    jika kita plotkan intensitas foton sebagai fungsi dari frekuensi dengan temperatur yang

    berbeda!beda maka diperoleh grafik seperti yang ditunjukkan pada gambar 0.

    :ambar 0. :rafik hukum adiasi Planck

    :rafik pada gambar 0 menunjukkan bah"a bila temperatur benda berbeda!beda maka

    akan menghasilkan frekuensi intensitas maksimum yang berbeda!beda pula. Selanjutnya

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    32/35

    dengan mengintegralkan persamaan 0% untuk seluruh nilai frekuensi, maka diperoleh

    intensitas foton sebagai fungsi dari temperatur.

    ( ) ( )( ) ( )

    ==

    *

    .

    %

    * #%

    ,

    d

    e"dT-T-

    diperoleh

    ( )( )

    0

    .

    0%

    9*T

    "

    kT-

    =

    . )0+

    dimana( )

    =

    .

    0%

    9* "

    k

    , konstanta .disebut sebagai konstanta Stefan!Bolt=mann.

    III#+ Fnn

    Fonon merupakan kuantitas gelombang bunyi dalam bentuk makroskopis. Bahasantentang fonon biasanya pada =at padat. Dalam =at padat kecepatan fonon " tidak

    bergantung pada 7ektor polarisasi. Sehingga kita dapat mengabaikan faktor polarisasi

    pada fonon. (ika suatu =at padat memiliki Nbuah atom, maka fonon akan memiliki N

    mode normal. (umlah mode normal pada fonon dengan frekuensi antara (dan (8 d(

    dapat dituliskan

    ( )

    d

    "d+

    .%

    %

    %

    .=

    . )00+

    (ika persamaan 00 kita integralkan sampai nilai frekuensi maksimum (mmaka diperoleh

    ( ) =m

    Nd+

    *

    .

    . )01+

    ?ilai N ini merupakan jumlah maksimum mode gelombang fonon. Sehingga energi

    total dari fonon dapat ditulis

    ( ) =

    =N

    i

    ii nn,.

    #

    . )09+

    Sehingga fungsi partisinya menjadi

    ( ) #.

    ##

    == eQ

    N

    i , )03+

    jika ditulis dalam logaritmik

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    33/35

    ( )=

    =N

    i

    ieQ.

    #

    #lnln

    . )04+

    Sedangkan energi internal fonon adalah

    =

    =

    =

    N

    i

    i

    ie

    QU

    .

    # #

    ln

    . )06+

    Selanjutnya dengan memanfaatkan persamaan 00, kita hitung energi internal fonon

    untuk seluruh ruang

    ( ) =m

    e

    d

    "

    VU

    *

    .

    .% #%

    .

    , )1*+

    dengan memisalkan t= maka persamaan 1* menjadi

    ( )

    ( ) ( ) =

    *

    .

    .

    0

    #

    6te

    dttkT

    N

    U

    , )1#+

    dimana kT$#= . Persamaan 1# mirip dengan fungsi Debye seperti berikut

    ( )( ) ( ) =

    x

    te

    dtt

    xx/

    *

    .

    .#

    .

    , )1%+

    jika ditulis dalam bentuk deret

    ( )( )

    ( ) ( )

    >>+

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    34/35

    ( )

    ( )

    ( )

    >

    +

    +

    ==

    /T

    T

    /

    ///

    TTe

    T

    TkT

    TTT

    T

    T

    TkT

    kT/N

    U

    /

    ,

    1

    .

    ,%*

    #

    4

    .#.

    ..

    0

    %

    , )11+

    dimana T

    T/. Sedangkan kapasitas kalor untuk fonon adalah

    dTdU!V $= , )19+

    diperoleh

    ( ) ( )

    ( )

    =+=

    #

    .0...

    e/

    dT

    d/T/

    Nk

    !V

    , )13+

    atau dalam bentuk deret

    ( )

    ( )

    +

    =

    /T

    T

    /

    //

    V

    TTeTT

    TTT

    T

    Nk

    !

    /

    ,1

    #%

    ,%*

    ##.

    .0

    %

    . )14+

    (ika persamaan 14 diplotkan akan diperoleh grafik seperti yang ditunjukkan pada gambar

    1 berikut ini

    :ambar 1. :rafik kapasitas kalor fonon terhadap temperatur.

    :rafik pada gambar 1 menunjukkan bah"a kapasitas kalor fonon sebanding dengan T

    jika TT/, hal ini akan memberikan konsekuensi untuk TT/, kapasitas kalor fonon

    akan menuju nol. Sedangkan untuk TMMT/, kapasitas kalor fonon akan N Nk, hal ini

  • 7/24/2019 MAKALAH MEKANIKA STATISTIK

    35/35

    menunjukkan bah"a untuk temperatur fonon yang sangat tinggi maka nilai kapasitas

    kalornya akan menuju statistik klasik.

    Re8e"ensi !

    /uang, K. )#643+. Sttisti"l0e"hni"s, %nd ed. )(ohnOiley, ?e" ork+

    Pathria, .K. Q Beale, P.D. )%*##+. Sttisti"l 0e"hni"s, rd ed. )Butter"orth

    /einemann+

    Surungan,asrief1 /iktt 2ulih Fisik Sttistik. 5ni7ersitas /asanudin.