makalah statistik b-e & f-d revisi 02-05-15 jadi

Upload: auristariris

Post on 20-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    1/30

    I. PENDAHULUAN

    Ditinjau secara Kuantum, statistika dibagi menjadi dua yaitu Statistika Fermi-Dirac

    dan Bose-Einstein, salah satu perbedaan dari keduanya adalah pemenuhan Larangan Pauli,

    dimana Bose-Einstein tidak memenuhi kaidah larangan pauli, sedangkan Fermi-Dirac

    memenuhi Larangan Pauli Kita perkenalkan !ungsi distribusi Fermi-Dirac dan Bose-Einsten

    yaitu,

    ( )"e#p

    "

    +

    +

    =

    kT

    f

    $F-D% dan

    ( )"e#p

    "

    +

    =

    kT

    f

    $B-E%

    dimana kadalah konstanta Bolt&mann, T adalah temperatur, adalah energi, dan adalah

    potensial kimia

    I.1 Statistika Fermi-Dirac (F-D)

    Statistik Fermi-Dirac memenuhi prinsip Larangan Pauli hal ini berhubungan dengan

    teori spin-statistik yang menyatakan bah'a partikel !ermion mempunyai spin separuh

    bilangan bulat (ontoh-contoh partikel !ermion antara lain) elektron, proton, dan neutron

    Karena masing-masing keadaan kuantum hanya dapat ditempati paling banyak satu elektron

    Dari pernyataan ini maka diperoleh peluang termodinamikanya yaitu

    ( )***

    "iii

    is

    iDF

    NgN

    gW

    ==

    . $"%

    dimana,Ni=Jumlah partikel yangmengisi padatingkat kei

    WFD=Peluang Keadaan Makrountuk FermiDirac

    S=Banyaknyatingkat keadaan

    Selanjutnya untuk memperoleh Entropi, kita ambil nilaigi danNi1 Dengan

    menggunakan pendekatan Stirling, kita peroleh Entropi dari Fermion yaitu,

    S=klnWk=k $+%

    Penjelasan Slide dan

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    2/30

    Karena kita anggap sistem terjadi !luktuasi jumlah partikel maka untuk memperoleh Fungsi

    Partisi .rand Kanonik perlu ditambahkanzN, maka dapat ditulis

    ( ) ( )

    =

    =/

    ,,,N

    N

    N TVzTVzQ

    $%

    dengan

    ( )

    =n

    n

    nNi

    ii

    egTV

    ,

    , maka

    ( )

    =

    =

    /

    ,,N n

    n

    n

    N iii

    egzTVzQ

    untuk Fermi-Dirac,gn0 " dan mende!inisikan

    =i

    inN

    , maka diperoleh

    ( ) ( )

    +

    =/

    ,,N n

    n

    ii

    iizeTVzQ

    dimanazadalah Fungsi Fugasi yaitukTez

    = 1ika diekspansikan dapat dituliskan,

    ( ) ( ) ( ) =/ "

    ""

    //,,

    n n

    nn

    zezeTVzQ

    Sehingga diperoleh

    ( ) ( )

    =

    n

    n

    i

    izeTVzQ

    ,,

    $a%

    Karena statistik Fermi-Dirac memenuhi Ekslusi Pauli, dimana n hanya bernilai / dan "

    Sehingga diperoleh

    ( ) ( )izeTVzQi

    += ",,

    $b%

    1ika ditulis dalam logaritmik

    Penjelasan Slide 2 dan 3

    Penjelasan Slide 4

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    3/30

    ( +=i

    izeQ "lnln

    $c%

    I.2 Statistik Bose-Einstein (B-E)

    Penamaan Statistik Bose-Einstein berhubungan dengan kenyataan bah'a partikel

    yang ditinjau adalah partikel boson, yaitu yang memiliki momen magnetik intrinsik $spin%

    bulat Partikel jenis ini tidak diatur oleh Larangan Pauli, sehingga setiap partikel dapat berada

    pada tingkat energi yang sama (ontoh dari partikel Boson adalah !oton dan !onon Karena

    Statistik Bose-Einstein tidak memenuhi Larangan Pauli maka peluang termodinamikanya

    dapat ditulis,

    ( )( )*"*

    *"

    " +=

    =ii

    iis

    iEB

    gN

    NgW

    $2%

    denganNi0 jumlah partikel yang mengisi pada tingkat ke-i

    5B-E0 peluang keadaan makro untuk statistik Bose-Einstein

    S 0 banyaknya tingkat keadaan

    Sebagaimana pada Statistik F-D, dalam Statistik B-E juga mengambil nilai gi , Ni66 " dan

    menggunakan aproksimasi Stirling, diperoleh Entropi untuk Statistik B-E yaitu,

    =

    i i

    ii

    i

    ii

    g

    Ng

    N

    gNkS "ln"ln

    $3%

    Selanjutnya dengan menggunakan persamaan a dapat diperoleh !ungsi partisi grand kanonik

    untuk B-E Karena statistik B-E tidak memenuhi Larangan Pauli, maka nilai ndapat bernilai

    /, ", +, , dst Sehingga persamaan a dapat ditulis,

    ( ) ( ) ( ) ( ) ++++= +"",, iii zezezeTVzQi

    $7%

    dimana

    kTez

    = Selanjutnya dengan menggunakan deret Polinomial yang berbentuk,

    Penjelasan Slide 7

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    4/30

    ++++=

    +"

    "

    "xxx

    x

    8aka !ungsi partisi untuk Bose-Einstein dapat dituliskan,

    ( ) ( ) "",, = izeTVzQi

    $4a%

    1ika ditulis dalam bentuk logaritmik

    ( =i

    izeQ

    "lnln

    $4b%

    9erlihat bah'a statistik B-E dan F-D memiliki bentuk !ungsi partisi yang berbeda

    Perbedaan ini timbul karena adanya kaedah Larangan Pauli Larangan Pauli menyebutkan

    bah'a tidak boleh ada dua atau lebih partikel yang menempati tingkat energi yang sama Dari

    kedua statistik ini yaitu B-E dan F-D, statistik F-D memenuhi larangan Pauli sedangkan

    statistik B-E tidak memenuhi larangan Pauli

    II. PERSAAAN !EADAAN "AS IDEAL FERI

    :ntuk melihat salah satu aplikasi mekanika statistik maka akan dibahas gas ideal

    !ermi .as ideal !ermi adalah kumpulan !ermion bebas ;dapun ungkapan dari persamaan

    keadaan dari !ermion adalah sebagai berikut,

    :ngkapan !ungsi grand partisi untuk !ermion, yaitu

    ( ) ( izeTVzQi

    += ",,

    < $"%

    !ungsi grand partisi dapat juga ditulis dalam bentuk

    kTPV

    G eQZ ===

    < $+%

    sehingga,

    < $%

    Penjelasan Slide >>>

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    5/30

    :ntuk menentukan secara eksplisi !ungsi grand partisi pada persamaan $% kita

    mengganti tanda penjumlahan dengan integral terhadap ?ariable momentum :ntuk maksud

    tersebut, terlebih dahulu kita ubah ungkapan diskrit menjadi kontinu sebagai berikut,

    < $%

    Dengan menggunakan $% maka $% menjadi,

    < $2%

    1umlah rata-rata sistem

    < $3%

    kita dapat menulis,

    < $7%

    Dengan demikian, jumlah rata-rata system dapat ditulis sebagai,

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    6/30

    < $4%

    Dari semua penjelasan di atas dapat dituliskan dua persamaan utama, yaitu

    < $@%

    ;gar lebih sederhana, dide!inisikan panjang gelombang termal sebagai berikut,

    < $"/%

    Dengan de!inisi $"/% maka persamaan $@% dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana

    sebagai berikut,

    < $""%

    di mana,

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    7/30

    < $"+%

    < $"%

    :ntuk & yang sangat kecil makaf3 /2(z ) pada persamaan $"% dapat diuraikan dalam deret

    taylor disekitar & 0 /, :raian tersebut adalah,

    < $"%

    Sebaliknya, pendekatan untuk & yang besar dilakukan proses berikut,di de!inisikan

    = /k! , karena =( " #" N)$ %! maka,

    < $"2%

    Dengan demikianf3 /2(z ) dapat ditulis sebagai,

    < $"3%

    Selanjutnya dengan mengganti ?ariabel &2=y sehingga &=y dan &=

    1

    2y1/2

    dy ,

    dengan demikian persamaan $"3% mengambi bentuk,

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    8/30

    < $"7%

    :ntuk menyelesaikan integral pada persamaan $"7% secara parsial dan diperoleh,

    < $"4%

    Suku pertama di ruas kanan persamaan $"4% adalah nol sehingga,

    < $"@%

    Selanjutnya kita uraikan y3/2

    dalam deret taylor disekitar dan didapat,

    < $+/%

    Dengan demikian

    < $+"%

    < $++%

    a. S#$# tin%%i &an kera'atan ermion ren&a$

    Pada suhu tinggi laju partikel sangat besar sehingga panjang gelombang de Broglie

    sangat kecil Pada kerapatan rendah jarak antar partikel sangat besar sehingga ?olum yang

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    9/30

    ditempati per partikel besar ;kibatnya pada kondisi suhu tinggi dan kerapatan !ermion

    rendah terpenuhi,

    < $+%

    9etapi'

    3

    =f

    3 /2(z ) sehingga pada kondisi ini f3 /2(z ) menuju / yang menandakan &

    menuju / Dengan demikian, berdasarkan persamaan $++%, dapat dilakukan aproksimasi

    f3 /2(z ) menuju pada & menuju /, yaitu

    < $+%

    atau

    < $+2%

    :ntuk mencari & dilakukan operasi rekursi! sebagai berikut Dari persamaan di atas,

    < $+3%

    Pendekatan pertama untuk & adalah hanya mengambil suku pertama saja, yaitu

    Ailaiz

    1 disubstitusikan pada & dalam persamaan $+3% untuk mendapatakan

    pendekatan yang lebih teliti untuk &, yaitu

    < $+7%

    Selanjutnya kita mendapat kan jumlah rata-rata system pada keadaan energi ke-i , yaitu

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    10/30

    < $+4%

    8engingat (=1/k! dan ketika 9 C terjadi ze( i1 , maka

    < $+@%

    yang merupakan distribusi 8a#'ell-Boltmann $partikel klasik% ni berarti pada suhu tinggi

    dan kerapatan rendah !ermion berperilaku sebagai partikel klasik Ketika membahas !ermion

    pada suhu tinggi dan kerapatan rendah sebenarnya kita dapat langsung menggunakan statsitik

    klasik, yaitu 8a#'ell -Bolt&mann, untuk menghindari kerumitan statistik Fermi-dirac

    Persamaan keadaan dapat diperoleh sebagai berikut,

    < $/%

    ;tau

    < $"%

    Suku kedua di sebalah kanan sangat kecil sehingga praktisP$

    k! )1

    yang merupakan

    persamaan keadaan gas ideal klasik

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    11/30

    . S#$# ren&a$ &an kera'atan ermion tin%%i

    :ntuk kondisi ini berlaku '3/ 1 sehingga dapat digunakan aproksimasi

    < $+%

    ;mbil satu suku diruas kanan sebagai aproksimasi dan samakan dengan '3/ sehingga,

    atau

    < $%

    8engingat z * e( F

    maka,

    < $%

    9etapi'=(2 +mk!)

    1/2

    sehingga,

    atau

    < $2%

    1umlah sistem yang menempati keadaan energy ke-i adalah

    < $3%

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    12/30

    1ika,i,F maka ketika ! -0 atau ( - . terjadi ni )0

    II.1 APLI!ASI SIS*E "AS IDEAL FERI PADA BIN*AN" !A*AI PU*IH

    Bintang katai putih adalah bintang yang sudah kehabisan bahan bakar hydrogen

    9idak ada reaksi !usi lebih lanjut 8ateri penyusun bintang hanyalah helium Sumber energi

    bintang semata-mata karena energi gra?itasi yang berasal dari kontraksi bintang secara

    perlahan -lahan Energi yang dipancarkan sangat sedikit sehingga bintang tampak putih

    remang -remang (ontoh bintang ini adalah pengiring Sirius Binatng ini tidak tampak olehmata karena terlalu redup tetapi secara periodik menutup Sirius Bintang ini dan Sirius

    berotasi mengelilingi pusat massa keduanya

    Perkiraan besaran-besaran !isis bintang katai putih adalah

    Kerapatan )1010

    kg=m )1010

    /M

    8assa )1030

    kg) MM

    Suhu pusat )107

    K) !M

    Suhu sebesar 107

    K berkaitan dengan energi sebesar k! )1,3&1016

    J )103

    e$

    Pada suhu ini semua atom helium terionisasi Bintang katai putih dapat dipandang sebagai

    kumpulan inti helium dan electron-elektron yang berberak bebas

    Berdasarkan data kerapatan bintang kita dapat memperkirakan jumlah atom helium

    per satuan ?olum 8assa atom helium adalah 4& (1,67&1027

    kg ))6& 1027 kg 0 1umlah

    atom helium per satuan ?olum adalah

    Satu atom helium menyumbang dua electron Dengan demikian, kerapatan electron adalah

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    13/30

    Kerapatan ini melahirkan energi !ermi sebesar

    9ampak bah'aF energi termal Dengan demikian dapat dikatakan bah'a dalam

    bintang katai putih, electron menempati tingkat-tingkat energi paling dasar, jauh di ba'ah

    energi !ermi Keadaan ini sangat mirip dengan assembli electron yang berada pada suhu

    mendekati nol 1adi meskipun suhu bintang katai putih sangat tinggi, tetapi kerapatan yang

    luar biasa tinggi menyebabkan energi !ermi sangat besar Energi yang dimiliki electron

    sangat jauh di ba'ah energi !ermi Dari si!at ini kita dapat lakukan idealisasi sebagai berikut,

    a Bintang katai putih adalah assembli A elektron pada keadaan dasar dengan kerapatan

    sangat tinggi sehingga dinamika electron harus dijelaskan secara relati?istic

    b Elektron bergerak dalam background A=+ buah inti helium yang melakukan gaya

    gra?itasi sehingga seluruh system menyatu membentuk binatng

    ;da tiga mekanisme yang harus diperhitungkan secara bersama pada bintang katai putih,

    yaitu,

    a 9ekanan electron akibat ekslusi Pauli

    b ukum gra?itasi

    c Dinamika relati?istic

    Energi total relati?istic yang dimiliki electron adalah

    Energi assembli gas !ermi pada keadaan dasar adalah

    Faktor + dimasukkan karena tiap tingkat energi ditepati dua electron dengan arah spin

    berla'anan Penjumlahan dia atas dapat diganti dengan integral dengan terlebih dahulu

    melakukan trans!ormasi sebagai berikut

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    14/30

    1adi,

    :ntuk menyelesaikan integral diatas dimisalkan

    Dengan pemisalan diatas maka persamaan menjadi,

    Energi rata-rata yang dimiliki tiap electron adalah

    dengan

    Dengan,

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    15/30

    8isalkan massa total bintang 8 dan jari-jarinya maka

    Karenamn) mp dan

    memp maka

    ;tau

    Dengan

    9ekanan yang dilakukan oleh gas Fermi adalah

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    16/30

    Dengan

    1adi didapatkan,

    :ntuk kasus nonrelati?istic1F1

    :ntuk kasus relati?istic1F1

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    17/30

    Dengan

    Plot Posebagai !ungsi untuk kondisi nonrelati?istk dan relat?isitik tampak pada gambar

    berikut,

    .ambar " Kebergantungan tekanan pada jari -jari bintang untuk kasus relati?istik dan

    nonrelati?istik

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    18/30

    III. S*A*IS*I! B+SE-EINS*EIN (B-E)

    III.1 Persamaan !ea&aan "as I&ea, B-E

    Fungsi partisi grand kanonik mempunyai hubungan dengan tekananP, ?olume V, dan

    temperatur T ubungan ini dapat dituliskan dalam ungkapan berikut,kTPV

    eQ =

    =$"%

    maka diperoleh persamaan berikut,

    ( ) =p

    pzekT

    PV "ln

    $+%

    dan

    =

    =p

    p

    p

    ze

    zeQ

    zzN

    "ln

    $%

    dengan0kT

    "

    , kadalah konstanta Blot&mann dan padalah energi setiap partikel yang

    memiliki momentump :ntuk gas ideal B-E, persamaan + dan berbeda saatz ", hal

    ini berkaitan dengan ' 0 / Dengan mengganti bentuk penjumlahan menjadi bentuk

    integral diperoleh persamaan keadaan untuk gas ideal B-E yaitu,

    ( ) ( )

    =/

    +=+

    "ln

    ""ln

    - +z

    Vdpzep

    hkT

    P mp

    $a%

    Penjelasan Slide "" dan -2

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    19/30

    ( )

    +

    =

    /+="

    +

    "

    "

    "

    -"+

    z

    z

    Vez

    dpp

    h mp

    $b%

    dimana 0 V=N Di sini diperkenalkan !ungsi B-E yaitu,

    ( ) ( )

    =

    ==/ "

    +=2

    ++=2

    +"ln-

    x

    zdxzexzg

    $2a%

    ( ) ( )

    =

    =

    ="

    +=+=2+=

    zzg

    zzzg

    $2b%

    dengan meman!aatkan !ungsi B-E ini, persamaan keadaan di atas dapat dituliskan

    menjadi

    ( )( )z

    V

    zg

    kT

    P = "ln"

    +=2

    $3a%

    ( )

    ( )z

    z

    V

    zg

    +=

    "

    ""

    +=

    $3b%

    dimana!0

    mkTh += :ntukzGG " persamaan keadaan gas ideal B-E dapat ditulis

    ( )

    +=2

    zg

    kT

    P=

    $7a%

    ( )+="

    zg=

    $7b%

    Energi internal dari gas ideal B-E dituliskan

    T

    QkT"

    = ln+

    $4%

    dimana

    kT

    PVQ=ln

    $@%

    Sehingga diperoleh energi internal gas ideal B-E yaitu

    ( ) PVzgVkT

    "+

    +

    +=2

    ==

    $"/%

    PV"+

    =

    Dari persamaan energi internal yang dituliskan pada persamaan "/, selanjutnya akan

    dicari kapasitas kalor untuk gas ideal B-E Sebelum diperoleh kapasitas kalor, terlebih

    dahulu dibahas hubungan antara persamaan 7a dan 7b Dari kombinasi kedua persamaan

    tersebut diperoleh persamaan berikut,

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    20/30

    "

    "

    =

    =

    V

    N#

    NkT

    PV

    $""%

    Bagian kanan dari persamaan "" disebut sebagai ekspansi ?irial dengan nilai #ada-lah

    Kapasitas kalor dapat dide!inisikan sebagai

    =Nk

    PV

    TNk

    $V

    +

    $"+%

    Sehingga diperoleh kapasitas kalor"

    " +

    2

    +

    =

    =

    V

    V

    N#

    Nk

    $

    atau dapat dituliskan dalam bentuk deret

    +

    +

    +

    +=

    +

    ///-,///33,//44-,/"+

    V

    N

    V

    N

    V

    N

    Nk

    $V

    $"%

    dimana!0

    mkTh +=

    , untuk T C kapasitas kalor pada persamaan "+ akan menjadi

    yaitu

    Nk$V+

    =

    Kapasitas kalor untuk tinjauan kuantum akan menjadi klasik saat

    temperatur sistem sangat besar

    III.2 !on&ensasi B-E

    :ntuk mempelajari lebih detail tentang si!at-si!at persamaan keadaan B-E, kita harusmencari !ungsi Fugasi sebagai !ungsi dari temperatur dan ?olume spesi!ik Dengan

    menggunakan persamaan 3b :ntuk menyelesaikan persamaan 3b terlebih dahulu kita

    pelajari si!at-si!at dari persamaan B-E secara umum,

    ( )

    =

    ="

    n

    n

    zzg

    $"%

    9ampak bah'a untuk nilai z dari / sampai ", memberikan nilai gn$z% yang meningkat

    secara positi! .ra!ik untukgn$z% dengan nilaizdari / sampai " ditunjukkan pada gambar

    Penjelasan Slide 3-4

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    21/30

    " Ailai aproksimasi persamaan B-E saatz0 " adalahgn$"% 0 +,3"+ Selanjutnya dengan

    mende!inisikan rata-rata bilangan okupasi untuk le?el partikel tunggal dengan

    momentum '0 / yaitu

    ( )zzn = "=/$"2%

    persamaan 3b dapat ditulis menjadi

    ( )zgV

    n+=

    /

    =

    $"3%

    nilaiV

    n/

    harus bernilai positi! maka

    ( )"+=

    g>

    $"7%

    persamaan "7 menunjukkan bah'a nilai harus berhingga Fenomena ini disebut

    sebagai Kondensasi Bose-Einstein

    .ambar " .ra!ik antaragn$z% denganz

    Selanjutnya kita akan melihat bah'a pada daerah ini, sistem dapat dinyatakan sebagai

    gabungan dari dua !ase termodinamika, !ase pertama terdiri dari partikel-partikel yang

    memiliki momentum ' 0 /, !ase yang kedua yaitu partikel-partikel yang memiliki

    momentum 'H / Saatz0 " atau nilaign$"% 0 +,3"+ menunjukkan temperatur kritis T%,

    sehingga dapat dide!inisikan

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    22/30

    ( )"+=

    g% =$"4%

    atau

    ( )( ) +

    +=

    +

    "

    +

    gmkT%

    =

    $"@%

    dimana 0 ?olume spesi!ik, m 0 massa partikel dan k0 konstanta Bolt&mann Dari

    persamaan "4 dapat diperoleh ?olume kritis %saat temperaturnya Tyaitu

    ( )"+=

    g%

    =

    $+/%

    dalam !ungsi T%dan %daerah yang terjadi kondensasi adalah daerah dimana TG T%atau

    & % Berikut ini gra!ik solusi untuk persamaan 3b,

    .ambar + .ra!ik hubungan antara I=J denganz

    dan gra!ik antara !ungsi Fugasizdengan J=Iditunjukkan pada gambar

    .ambar .ra!ik !ungsi Fugasi untuk gas ideal B-E

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    23/30

    .ra!ik pada gambar + dan dipenuhi untuk ?olume Vyang berhingga :ntuk kasus V

    C kita peroleh,

    ( )

    ( ) ( )

    =

    =

    ",

    ","

    +=

    +=

    +=

    gzg#k#'#k#'

    gz

    $+"%

    :ntuk

    ( ) ( )"=+=

    g, nilaizhanya dapat diperoleh dengan numerik

    Fungsi termodinamika yang lain untuk gas ideal Bose-Einstein ditunjukkan pada

    persamaan ++, +, +, +2, dan +3 Dengan mempertimbangkan temperatur kritis T%dan

    ?olume kritis % terhadap temperatur mutlak T dan ?olume spesi!ik diperoleh

    persamaan-persamaan termodinamika berikut,

    ( )

    ( )

    >=

    %%

    %%

    #(#)TTgkT

    #(#)TTzgkT

    N

    "

    ,"+

    ,+

    +=2

    +=2

    $++%

    ( )

    ( )

    >=

    %%

    %%

    #(#)TTg

    #(#)TTzzg

    NkT

    *

    ,"

    ,ln

    +=2

    +=2

    $+%

    >

    =%%

    %%

    #(#)TT

    #(#)TTz

    NkT

    G

    ,/

    ,ln

    $+%

    ( )

    ( )

    >=

    %%

    %%

    #(#)TTg

    #(#)TTzzg

    Nk

    S

    ,"+

    2

    ,ln+

    2

    +=2

    +=2

    $+2%

    ( ) ( )

    ( )

    ( )

    >=

    %%

    %%

    V

    #(#)TTg

    #(#)TTzg

    zgzg

    Nk

    $

    ,"-

    "2

    ,-

    @

    -

    "2

    +=2

    +="

    +=+=2

    $+3%

    Persamaan ++ adalah persamaan Energi nternal gas ideal B-E, persamaan + merupakan

    Fungsi elmholt& untuk gas ideal B-E, persamaan + merupakan Fungsi .ibbs untuk gas

    ideal B-E, persamaan +2 adalah Entropi gas ideal B-E, dan persamaan +3 adalah

    Kapasitas Kalor untuk gas ideal B-E

    Penjelasan Slide @-

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    24/30

    III. Foton

    (ahaya merupakan salah satu contoh dari gelombang elektromagnetik Dalam teori

    kuantum !oton dihasilkan dari medan elektromagnetik Setiap !oton memiliki energi

    yaitu +, dan momentum +, dimana - 0 / ,=% Sesuai dengan konsekuensi

    trans?ersalitas gelombang yang merupakan salah satu si!at dari gelombang

    elektromagnetik, !oton hanya memiliki dua ?ektor polarisasi Dengan mengambil kasus

    gelombang elektromagnetik yang berada pada kubus dengan ?olume V0., didapatkan

    nilai untuk yaitu,

    /.

    +

    n $+7%

    dimana n adalah komponen ?ektor yang bernilai /, ", +, , Dari nilai pada

    persamaan +3, maka dapat jumlah momentum yang dibolehkan antara -dan -M d-dapat

    dirumuskan sebagai berikut,

    ( )( )

    d

    Vdf

    +

    +

    -=

    $+4%

    Selama atom dapat mengemisi dan mengabsorbsi !oton, maka jumlah kuantitas !oton

    tidak tetap

    Energi total untuk !oton sejumlah n,dengan momentum propagasi dan polarisasi

    adalah

    ( ) = , ,, nnE , $+@%

    dimana N 0 c OO dan n,/ /, ", +, , Dalam ruang ?akum, !oton tidak tampak, hal ini

    akan mengakibatkan nilai potensial kimia dari !oton adalah / Sehingga !ungsi partisi

    dari !oton dapat dituliskan,

    = e

    Q"

    "

    ,

    , $/%

    dengan0 "=kTdan ,0 c OO , jika persamaan +@ ditulis dalam logaritmik menjadi( =

    eQ "ln+ln

    $"%

    Sedangkan rata-rata bilangan okupasi untuk !oton adalah

    ( )( ) "

    +ln"

    =

    =

    eQ

    n

    , $+%

    !aktor + menunjukkan dua kemungkinan polarisasi dari !oton Energi internal !oton "

    dide!inisikan sebagai,

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    25/30

    ( )

    =

    Q"

    ln

    , $%

    maka diperoleh

    =

    n"

    $%

    9ekanan dapat diperoleh dengan mengubah terlebih dahulu !ungsi Q$N,T% menjadi

    Q$V,T%, sehingga !ungsi partisinya dapat ditulis,

    ( =

    n

    nV%eQ="

    +"ln+ln

    , $2%

    dengan de!inisi tekanan

    ( )V

    QP

    = ln"

    , $3%diperoleh

    "PV

    nV

    P

    "

    "

    =

    =

    $7%

    Sekarang kita menghitung energi internal " untuk seluruh ruang, dengan

    meman!aatkan persamaan +4 dan mengganti bentuk penjumlahan menjadi integral pada

    persamaan , maka

    ( ) ( ) ( )

    =

    =

    /

    /

    +

    ""+

    4

    e

    d

    %

    V

    e

    d%V"

    %

    $4%

    Sehingga diperoleh energi internal per satuan ?olume yaitu

    ( )

    =/

    , dT)V

    "

    , $@%

    dimana )$,,T% adalah !ungsi radiasi Planck dengan bentuk

    ( ) ( )", +

    = e%T)

    , $/%

    dengan menghitung bentuk integral pada persamaan @, diperoleh hasil

    ( )

    ( )

    -+

    "2 %

    kT

    V

    "

    =

    $"%

    Selanjutnya diperoleh kapasitas kalor per satuan ?olume yaitu

    ( )-+

    "2

    -

    %

    Tk%V

    =

    $+%

    Dari hasil ini terlihat bah'a kapasitas kalor $V T

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    26/30

    ntensitas !oton adalah jumlah energi !oton yang menembus suatu permukaan per

    satuan 'aktu ntensitas !oton dapat dirumuskan sebagai berikut,

    ( ) ( )

    ( )"--,

    ,++

    ==

    e%

    T)%T/

    , $%jika kita plotkan intensitas !oton sebagai !ungsi dari !rekuensi dengan temperatur yang

    berbeda-beda maka diperoleh gra!ik seperti yang ditunjukkan pada gambar

    .ambar .ra!ik hukum adiasi Planck

    .ra!ik pada gambar menunjukkan bah'a bila temperatur benda berbeda-beda maka

    akan menghasilkan !rekuensi intensitas maksimum yang berbeda-beda pula Selanjutnya

    dengan mengintegralkan persamaan untuk seluruh nilai !rekuensi, maka diperoleh

    intensitas !oton sebagai !ungsi dari temperatur

    ( ) ( )( ) ( )

    ==

    /

    +

    / "+

    ,

    d

    e%dT/T/

    diperoleh

    ( )( )

    -

    -+

    3/T

    %

    kT/

    =

    $%

    dimana

    ( )

    =

    -+

    3/ %

    k

    , konstanta 0disebut sebagai konstanta Ste!an-Bolt&mann

    III.0 Fonon

    Fonon merupakan kuantitas gelombang bunyi dalam bentuk makroskopis Bahasan

    tentang !onon biasanya pada &at padat Dalam &at padat kecepatan !onon % tidak

    bergantung pada ?ektor polarisasi Sehingga kita dapat mengabaikan !aktor polarisasi

    pada !onon 1ika suatu &at padat memiliki Nbuah atom, maka !onon akan memiliki N

    mode normal 1umlah mode normal pada !onon dengan !rekuensi antara ,dan ,M d,

    dapat dituliskan

    ( )

    d%df +

    +

    +

    = $2%

    Penjelasan Slide -@

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    27/30

    1ika persamaan kita integralkan sampai nilai !rekuensi maksimum ,mmaka diperoleh

    ( ) =m

    Ndf

    /

    $3%

    Ailai N ini merupakan jumlah maksimum mode gelombang !onon Sehingga energi

    total dari !onon dapat ditulis

    ( ) =

    =N

    i

    ii nnE

    "

    $7%

    Sehingga !ungsi partisinya menjadi

    ( ) "

    ""

    == eQ

    N

    i

    , $4%

    jika ditulis dalam logaritmik

    ( )=

    =N

    i

    ieQ

    "

    "lnln

    $@%

    Sedangkan energi internal !onon adalah

    =

    =

    =

    N

    i

    i

    ie

    Q"

    " "

    ln

    $2/%

    Selanjutnya dengan meman!aatkan persamaan 2, kita hitung energi internal !onon

    untuk seluruh ruang

    ( ) =m

    e

    d

    %

    V"

    /

    +"+

    , $2"%

    dengan memisalkan

    (=maka persamaan 2" menjadi

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    28/30

    ( )

    ( ) ( ) =

    /

    -

    "

    @(e

    d((kT

    N

    "

    , $2+%

    dimanakT="=

    Persamaan 2+ mirip dengan !ungsi Debye seperti berikut

    ( )( ) ( ) =

    x

    (e

    d((

    xxD

    /

    "

    , $2%

    jika ditulis dalam bentuk deret

    ( )( )

    ( ) ( )

    >>+

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    29/30

    ( ) ( )

    ( )

    =+=

    "

    -

    eD

    dT

    dDTD

    Nk

    $V

    , $24%

    atau dalam bentuk deret

    ( )

    ( )

    +

    =

    DT

    T

    D

    DD

    V

    TTeT

    T

    TTT

    T

    Nk

    $

    D

    ,2

    "+

    ,+/

    ""

    -

    +

    $2@%

    1ika persamaan 2@ diplotkan akan diperoleh gra!ik seperti yang ditunjukkan pada gambar

    2 berikut ini

    .ambar 2 .ra!ik kapasitas kalor !onon terhadap temperatur

    .ra!ik pada gambar 2 menunjukkan bah'a kapasitas kalor !onon sebanding dengan T

    jika TG TD, hal ini akan memberikan konsekuensi untuk TGG TD, kapasitas kalor !onon

    akan menuju nol Sedangkan untuk T66 TD, kapasitas kalor !onon akan Q Nk, hal ini

    menunjukkan bah'a untuk temperatur !onon yang sangat tinggi maka nilai kapasitas

    kalornya akan menuju statistik klasik

    I. !ESIPULAN

    Dari penjelasan tentang Statistik Fermi-Dirac dan Bose-Einstein di atas , diperoleh

    kesimpulan sebagai berikut)

    Statistik Fermi-Dirac memenuhi Larangan Pauli, sedangkan statistik Bose-

    Einstein tidak memenuhi Larangan Pauli

    Persamaan keadaan gas ideal Fermi-Dirac berbeda dengan persamaan keadaan gas

    ideal Bose-Einstein

  • 7/24/2019 Makalah Statistik B-e & F-d Revisi 02-05-15 Jadi

    30/30

    Ailai energi internal untuk Fermi-Dirac dan Bose-Einstein sama yaitu

    2=3

    2P$

    Reerensi

    uang, K $"@47% S(#(is(i%# 1e%h#ni%s, +nd ed $1ohn 5iley, Ae' Rork%

    Pathria, K Beale, PD $+/""% S(#(is(i%# 1e%h#ni%s, rd ed $Butter'orth

    einemann%