mkalah-fitokimia2
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Semakin berlimpahnya bahan-bahan kimia baru khususnya yang ada
di alam, memungkinkan manusia dengan berbagai penelitian dan metode untuk
mendapatkan bahan-bahan tersebut agar bisa di manfaatkan untuk kebutuhan
sehari hari baik dalam bidang ilmu pengetahuan, kedokteran, teknologi dll. Salah
satu contoh bahan yang di temukan di alam tersebut adalah flavonoid yaitu
merupakan kandungan khas tumbuhan hijau kecuali alga dan hornwort. Flavonoid
terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung
sari, nectar, bunga, buah buni, dan biji dan hanya sedikit saja flavonoid yang
terdapat pada hewan. Senyawa aromatik ini mengandung cincin karbon aromatik
yaitu cincin aromatic yang hanya terdiri dari atom karbon seperti benzene,
naftalen dan antrasen. Cincin karboaromatik ini biasanya tersubstitusi oleh satu
atau lebih gugus hidroksil atau gugus lainnya yang ekivalen ditinjau dari
biogenetiknya. leh karena itu senyawa bahan alam aromatic ini sering disebut
sebagai senyawa-senyawa fenol walaupun sebagian diantaranya bersifat netralkarena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas. Salah satu tumbuhan
yang mengandung senyawa flavonoid yaitu tumbuhan !atu "Sauropus
androgynus "#.$ %err.$.&umbuhan !atu "Sauropus androgynus "#.$ %err.$ telah lama
dimanfaatkan oleh masyarakat 'ndonesia dan beberapa negara tetangga, baik
sebagai obat tradisional, sebagai sayuran atau pewarna. (ilaporkan bahwa
tumbuhan ini sering digunakan untuk pengobatan demam, bisul, borok,
frambusia, sebagai diuretik, memperlancar )S' dan obat luar. &etapi disebutkan
juga bahwa konsumsi daun katu yang berlebihan dapat menimbulkan pusing,
mengantuk dan sembelit. !atu diduga berasal dari 'ndia, kemudian menyebar ke
%alaysia, 'ndonesia dan negara-negara )sia &enggara lainnya. &umbuhan ini
dapat tumbuh di daerah berketinggian * m sampai + m di atas permukaan laut,
1
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
2/13
tetapi tumbuh paling baik di daerah berhawa sejuk dengan kelembaban dan curah
hujan yang tinggi.
(i 'ndonesia tumbuhan ini umumnya ditanam sebagai tumbuhan pagar,
sebagai tanaman selingan diantara tanaman lain, atau tumbuh liar. (ari hasil
penelitian dilaporkan bahwa daun katu mengandung protein, vitamin, senyawa
sterol, lemak, alkaloid dan mineral. (ari 'ndia dan %alaysia dilaporkan bahwa
daun katu mengandung papaverin sebesar * mg per + g daun segar.
!andungan protein /,-0,+1. 2itamin berupa -karoten 3 mg, thiamin , mg,
riboflavin , mg vitamin C 4 mg dan niasin mg per + g daun segar.
5enelitian tentang kandungan daun katu yang tumbuh di 'ndonesia belumbanyak dilakukan. leh karena itu dalam rangka menunjang program pemerintah
untuk pengembangan obat tradisional 'ndonesia menjadi sediaan fitofarmaka,
perlu dilakukan penelitian kandungan kimia tumbuhan obat yang telah banyak
digunakan oleh masyarakat, sehingga dapat membantu proses standardisasi bahan
baku obat tradisional. 5ada kesempatan ini dilakukan penelitian kandungan
senyawa flavonoid yang terdapat pada daun katu, dengan tujuan untuk
mengetahui jenis flavonoid yang terdapat pada daun katu.
1.2 Tujuan
%engetahui dan memahami isolasi dan identifikasi flavonoid pada daun katu
"Sauropus androgynus "#.$ %err$.
BAB II
PEMBAHASAN
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
3/13
II.1 Pengertian Senyawa Fla!n!i"
Flavonoid merupakan pigmen tumbuhankelompok fenol yang terdiri dari
+ atom karbon yang dengan warna kuning dan merah yang dapat ditemukan pada
tumbuhan seperti buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herbal, rempah-
rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh,
cokelat, anggur merah, dan obat herbal. Senyawa ini berperan penting dalam
menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan. &umbuhan
umumnya hanya menghasilkan senyawa flavonoid tertentu. !eberadaan
flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan proses evolusi
yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya. 6agi tumbuhan, senyawa flavonoid
berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, kompetisi, interaksi
dengan mikrobia, pelindung terhadap radiasi sinar 72, molekul sinyal pada
berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan.
Flavanoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari + atom karbon,
dimana dua cincin benzene "C3$ terikat pada suatu rantai propane "C$ sehingga
membentuk suatu susunan C3-C8-C83. Flavonoid merupakan golongan filifenol
sehingga memiliki sifat kimia senyawa fenol,
''.4 %etode 5enelitian
&anaman katu "Sauropus androgynus "#.$ %err. yang diambil dari kebun
budidaya 5&. !imia Farma 6andung dideterminasi di 6alai 5enelitian dan
5engembangan 6otani 5usat 5enelitian dan 5engembangan 6iologi, #'5' 6ogor.
Sejumlah + gram serbuk bahan ditambah + ml air panas, dididihkan selama
menit dan disaring, filtrat digunakan sebagai larutan percobaan. !e dalam ml
larutan percobaan ditambahkan sedikit serbuk magnesium, + ml asam klorida
pekat dan 4 ml amil-alkohol, dikocok dengan kuat dan dibiarkan memisah.
&erbentuknya warna jingga atau merah jingga pada lapisan amil-alkohol
menunjukkan adanya senyawa flavonoid. (aun katu "Sauropus androgynus "#.$
%err. diambil dari dari tanaman yang terdapat di kebun budidaya 5&. !imia
Farma 6andung, pada waktu tumbuhan tersebut sedang berbunga. Setelah
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
4/13
dibersihkan dari bagian tumbuhan lain, dari bahan organik asing dan pengotor
lainnya, daun dikeringkan secara alami di udara dengan tidak dikenai sinar
matahari langsung, kemudian digiling dan diayak dengan ayakan nomor 3,
sehingga diperoleh serbuk dengan derajat kehalusan tertentu. 9kstraksi dilakukan
secara maserasi bertingkat dengan menggunakan pelarut mula-mula n-heksana
kemudian etanol 01. Sejumlah + kg serbuk kering daun katu pertama-tama
diekstrasi dengan n-heksana berkali-kali sampai filtrat jernih. )mpas dikeringkan
kemudian diekstraksi dengan etanol 01 berkali-kali hingga filtrat jernih.
%asing-masing ekstrak dipekatkan dengan penguap putar vakum sehingga
diperoleh ekstrak kental :+;. 5ada penelitian ini yang digunakan adalah ekstrak
etanol. 6agan ekstraksi dapat dilihat pada
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
5/13
#a
$%ar 1. Bagan ek&trak&i &ina$%ung
7ntuk melihat profil kromatografi dari setiap fraksi. digunakan cara
kromatografi kertas. %asing-masing fraksi ditotolkan pada kertas =athman no.+,
dielusi menggunakan cairan pengembang n-butanol - asam asetat > air "3 ? 44 ? +,4 $
:+,0,++;. Setelah diketahui bahwa fraksi yang mengandung jenis flavonoid terbanyak
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
6/13
adalah fraksi n-butanol ', maka dilakukan isolasi senyawa flavonoid dengan cara
kromatografi kertas preparatif.
- Cairan pengembang
yang digunakan ? n-butanol>asam asetat>air "@?+?$
- Aarak rambat ? @ cm
- &eknik pengembangan ? %enurun.
- 5enotolan ? 6entuk pita.
- 5endeteksi ? Sinar 72 4@B 33
%asing-masing pita kromatogram dipisahkan, dipotong kecil-kecil dan diekstraksi
dengan metanol. 7ntuk pemurnian isolat dilakukan pengembangan kedua secara
kromatografi kertas preparatif.
- Cairan pengembang ? )sam asetat 4 1 dalam air
- Aarak rambat ? 4 cm
- &eknik pengembangan ? %enurun
- 5enotolan ? 6entuk pita
- 5endeteksi ? Sinar 72 4@B33
Setiap pita kromatogram yang diperoleh kemudian diekstraksi dengan metanol,
sehingga diperoleh beberapa isolat dari senyawa flavonoid.
'dentifikasi senyawa golongan flavonoid dilakukan dengan mengamati warna
fluoresensi di bawah sinar ultraviolet sebelum dan sesudah penambahan uap amonia
terhadap bercak isolat yang diperoleh :,*;. !emudian dengan menggunakan
spektrofotometer ultraviolet dilihat geseran batokromik setelah setiap isolat dalam
larutan metanol diberikan pereaksi geser natrium hidroksida, aluminium klorida,
asam klorida, natrium asetat, dan asam borat secara bergantian. (engan melihat
geseran batokromik tersebut dapat diidentifikasi jenis flavonoid :,*;. (ilakukan juga
pembuatan spektrum derivatisasi dengan menggunakan spektrofotometer 72 dan
dibuat spectrum inframerah terhadap 4 "dua$ isolat untuk lebih meyakinkan hasil
identifikasi.
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
7/13
#a$%ar 2. Bagan 'rak&ina&i untuk i&!la&i &enyawa 'la!n!i".
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
8/13
II.(. Ha&il "an Pe$%a)a&an
(ari proses isolasi terhadap fraksi n-butanol dengan menggunakan cairan
pengembang ', didapatkan "lima$ bercak senyawa flavonoid yang mempunyai
f .44, ,40, ,/, ,@* dan ,3. 6ercak dominan adalah yang mempunyai f
./ dan ,@*. !romatogram dapat dilihat pada
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
9/13
#
a$%ar (. *r!$at!gra$ )a&il 'rak&ina&i ek&trak etan!l
!eterangan ?
+DFraksi kloroform, 4DFraksi etil asetat, DFraksi n-butanol ''', @DFraksi n-6utanol
', D Fraksi n-butanol '', 3DFraksi air.
5engembang ? n-butanol>as.asetat>air "3?44?+,4$
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
10/13
5enampak bercak ? #ar. )luminium klorida 1, sinar 72 dan uap ammonia
Easil pemeriksaan pendahuluan pada senyawa ini mengarah pada glikosida
flavonol dengan E- tersubstitusi dan mempunyai E-@, atau flavon dengan E-
, atau flavanon dengan E- atau kalkon tanpa E pada cincin 6. Eal ini
didasarkan pada bercak berwarna ungu gelap di bawah sinar 72, dan warna tersebut
berubah menjadi kuning setelah direaksikan dengan uap ammonia. (alam larutan
metanol senyawa ini memberikan 4 serapan maksimum yaitu pita ' *, dan pita ''
4*, sehingga menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah flavon atau flavanon.
)danya pundak pada serapan maksimum pita '' menunjukkan adanya 4 atau lebih
atom pada cincin 6. (engan penambahan natrium hidroksida serapan maksimum
pita ' menjadi @+,, terjadi pergeseran batokromik nm dan tanpa disertai
penurunan intensitasnya, hal ini menunjukkan adanya E-@ bebas. &erbentuknya
pita baru dengan serapan maksimum menunjukkan adanya E-/ bebas. Aadi
senyawa tersebut mengarah ke flavonol bukan kalkon.
Semakin memperkuat adanya E-/ bebas, dengan penambahan asam borat
pada larutan natrium asetat serapan amksimum pita ' bergeser sebesar 44 nm, hal ini
menunjukkan adanya ortodihidroksi ada cincin 6. 5enambahan aluminium klorida
mengakibatkan pergeseran batokromik serapan maksimum pita ' sebesar nm, ini
menunjukkan adanya E- bebas tanpa oksigenasi pada posisi 3 dan pergeseran
berkurang pada penambahan asam klorida untuk pita ' menunjukkan gugus
ortodihidroksi. (ari data tersebut di atas, maka senyawa tersebut mengarah pada
struktur flavonol E- tersubstitusi, dengan E pada posisi atom C nomor , /, @,
, dan dengan melihat hasil derivatisasi dan spektrum inframerah maka senyawa S)-
(9-+ mengarah pada struktur senyawa rutin. Easil derivatisasi dan spectrum
inframerah dapat dilihat pada
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
11/13
penambahan natrium hidroksida, serapan maksimum pita ' bergeser batokromik
sebesar nm menjadi @+, nm tanpa pengurangan intensitas.
(alam larutan metanol senyawa ini memberikan serapan maksimum pita '
@3 nm dan pita '' 43* nm. =arna bercak ungu gelap di bawah sinar ultraviolet dan
berubah sedikit bila diberikan uap amonia. (ari data tersebut senyawa ini mengarah
kepada struktur flavon, flavonol E- tersubstitusi atau khalkon. &etapi dengan
adanya E-/ "terlihat dengan adanya pergeseran batokromik pita '' setelah
penambahan natrium asetat$, maka senyawa tersebut mengarah ke flavonol E-
tersubstitusi atau flavon. 5ada penambahan natrium hidroksida maka terjadi
pergeseran batokromik pita ' dan tidak terjadi penurunan intensitas sebesar nm, hal
ini menunjukkan adanya E-@ bebas. &idak terjadinya perubahan serapan
maksimum 5ita ' pada penambahan aluminium klorida dan asam klorida
menunjukkan kemungkinan adanya E- dengan gugus prenil pada posisi atom C
nomor 3. ari data spektrum tersebut, maka senyawa S)-(9-3 mengarah pada struktur
flavon atau flavonol E- tersubstitusi, dengan substitusi E pada atom C nomor ,
/, @ dan kemungkinan dengan gugus prenil pada atom C nomor 3.
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
12/13
BAB III
PENUTUP
III.1 *e&i$+ulan
9nam senyawa flavonoid telah berhasil diisolasi dari daun katu dari
ekstrak etanol 01. Setelah dilakukan identifikasi salah satu senyawa flavonoid
tersebut adalah rutin, sedangkan senyawa lainnya mengarah kepada golongan
flavonol E- tersulih, atau golongan flavon. Senyawa rutin dapat digunakan
sebagai zat identitas untuk daun katu.
III.2 Saran
(isarankan untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut terhadap senyawa
flavonoid yang telah berhasil diisolasi, dengan menggunakan peralatan yang
lebih canggih.
-
7/24/2019 mkalah-fitokimia2
13/13
DAFTA, PUSTA*A
C.). 6aker, .C.6. 2an den 6rink, Flora of Aava. +0**. Spermatophyta Only,Wolters-Noodhoff,G.2.