netii keperawatan

Upload: dhinda-bestari

Post on 24-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    1/29

    Netii Keperawatan

    Sabtu, 24 Desember 2011

    LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DEA REUA!IK "ANAK#

    KAJIAN TEORI

    A$ DE%INISI

    Demam reumatik adalah penyakit inflamasi serius yang dapat terjadi pada

    individu 1 sampai 4 minggu setelah infeksi tenggorokan oleh bakteri Streptococcusbeta-hemolitik grup A yang tidak diobati. Kondisi akut ditandai dengan demam daninflamasi di persendian , jantung sistem saraf, dan kulit. Pada beberapa kasus, demamreumatik dapat seara permanen memengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutamakatup jantung. Demam !eumatik adalah jenis penyakit yang jarang terjadi, hanyamenyerang "# penderita infeksi streptokokus yang tidak diobati.

    Demam reumatik merupakan penyakit vaskular kolagen multisistem yang terjadisetelah infeksi streptokokus grup A pada individu yang mempunyai faktor predisposisi.Penyakit ini masih merupakan penyebab terpenting penyakit jantung didapat $a%uiredheart disease& pada anak dan de'asa muda di banyak negara terutama negara sedang

    berkembang. Keterlibatan kardiovaskular pada penyakit ini ditandai oleh inflamasiendokardium dan miokardium melalui suatu proses autoimun yang menyebabkankerusakan jaringan.

    (erangan pertama demam reumatik akut terjadi paling sering antara umur )-1)tahun. Demam reumatik jarang ditemukan pada anak di ba'ah umur ) tahun.

    Demam reumatik akut menyertai faringitis (treptoous beta hemolytius grup Ayang tidak diobati. Pengobatan yang tuntas terhadap faringitis akut hampir meniadakanresiko terjadinya demam reumatik. Diperkirakan hanya sekitar " # dari individu yangbelum pernah menderita demam reumatik akan menderita komplikasi ini setelahmenderita faringitis streptokokus yang tidak diobati

    http://netiinetiari.blogspot.com/http://netiinetiari.blogspot.com/
  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    2/29

    B. EPIDEMIOLOGI(aat ini diperkirakan insiden demam reumatik di Amerika (erikat adalah *,+ per

    1**.*** penduduk pada kelompok usia ) sampai 1 tahun. nsidens yang hampir samadilaporkan di negara ropa /arat. Angka tersebut menggambarkan penurunan tajamapabila dibandingkan angka yang dilaporkan pada a'al abad ini, yaitu 1**-0** per

    1**.*** penduduk.. (ebaliknya insidens demam reumatik masih tinggi di negara berkembang. Datadari negara berkembang menunjukkan bah'a prevalensi demam reumatik masih amattinggi sedang mortalitas penyakit jantung reumatik sekurangnya 1* kali lebih tinggidaripada di negara maju. Di (rilangka insidens demam reumatik pada tahun 1+dilaporkan lebih kurang 1**-1)* kasus per 1**.*** penduduk. Di ndia, prevalensidemam reumatik dan penyakit jantung reumatik pada tahun 12* diperkirakan antara +-11 per 1*** anak. Di 3emen, masalah demam reumatik dan penyakit jantung reumatiksangat besar dan merupakan penyakit kardiovaskular pertama yang menyerang anak-anak dan menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Di 3ogyakarta pasiendengan demam reumatik dan penyakit jantung reumatik yang diobati di nit Penyakit

    Anak dalam periode 12*-12 sekitar 0)-") per tahun, sedangkan di nit PenyakitAnak !(. 5ipto 6angunkusumo teratat rata-rata +*-2* kasus baru per tahun.

    nsidens penyakit ini di negara maju telah menurun dengan tajam selama +dekade terakhir, meskipun begitu dalam 1* tahun terakhir ini telah terjadi peningkatankasus demam reumatik yang menolok di beberapa negara bagian Amerika (erikat. 7altersebut mengingatkan kita bah'a demam reumatik belum seluruhnya terberantas, danselalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan masalah kesehatan masyarakat baikdi negara berkembang maupun negara maju.

    C. ETIOLOGI

    Demam reumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat

    interaksi individu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. nfeksi Streptococcus beta

    hemolyticus grup Apada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam reumatik, baik

    pada serangan pertama maupun serangan ulangan. ntuk menyebabkan serangan

    demam reumatik, (treptokokus grup A harus menyebabkan infeksi pada faring, bukan

    hanya kolonisasi superfiial. /erbeda dengan glumeronefritis yang berhubungan

    dengan infeksi (treptoous di kulit maupun di saluran napas, demam reumatik

    agaknya tidak berhubungan dengan infeksi (treptoous di kulit.

    7ubungan etiologis antara kuman (treptoous dengan demam reumatik

    diketahui dari data sebagai berikut8

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    3/29

    1. Pada sebagian besar kasus demam reumatik akut terdapat peninggian kadar antibodi

    terhadap (treptoous atau dapat diisolasi kuman beta-(treptoous hemolytius

    grup A, atau keduanya.

    0. nsidens demam reumatik yang tinggi biasanya bersamaan dengan insidens oleh beta-

    (treptoous hemolytius grup A yang tinggi pula. Diperkirakan hanya sekitar "# dari

    individu yang belum pernah menderita demam reumatik akan menderita komplikasi ini

    setelah menderita faringitis (treptoous yang tidak diobati.

    ". (erangan ulang demam reumatik akan sangat menurun bila penderita mendapat

    penegahan yang teratur dengan antibiotika..

    D. PATOFISIOLOGI

    Demam reumatik adalah suatu hasil respon imunologi abnormal yang

    disebabkan oleh kelompok kuman A beta-hemoliti treptoous yang menyerang pada

    pharyn9.

    (treptoous diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 0* prodak

    ekstrasel: yang terpenting diantaranya ialah streptolisin ;, streptolisin (, hialuronidase,

    streptokinase, difosforidin nukleotidase, deoksiribonuklease serta streptooa

    erythrogeni to9in. Produk-produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. Demam

    reumatik yang terjadi diduga akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap

    beberapa produk tersebut.

    (ensitivitas sel / antibodi memproduksi antistreptoous yang membentuk

    imun kompleks. !eaksi silang imun komleks tersebut dengan sarolema kardiak

    menimbulkan respon peradangan myoardial dan valvular. Peradangan biasanya terjadi

    pada katup mitral, yang mana akan menjadi skar dan kerusakan permanen.

    Demam rematik terjadi 0-+ minggu setelah tidak ada pengobatan ataupengobatan yang tidak tuntas karena infeksi saluran nafas atas oleh kelompok kuman A

    betahemolyti.

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    4/29

    6ungkin ada predisposisi genetik, dan ruangan yang sesak khususnya di ruang

    kelas atau tempat tinggal yang dapat meningkatkan risiko. Penyebab utama morbiditas

    dan mortalitas adalah fase akut dan kronik dengan karditis.

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    5/29

    E. PATHWAY

    /akteri (treptoous /eta 7emolytius group A

    6enginfeksi tenggorokan

    (el / memproduksi antibody anti streptoous

    !eaksi antigen antibody

    Demam rematik hipertermi menggigil

    (terptoous menghasilkan en

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    6/29

    !eaksi inflamasi $terjadi di persendian, jantung, system saraf dan kulit&

    Katup membengkok kemerahan

    dema pada jantung

    ;bstruksi pembentukan darah

    =angguan sirkulasi darah

    =angguan aliran darahgangguan darah ke jaringan perifer gangguan aliran

    darah ke muskuloskeletal

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    7/29

    (ubstansi pengangkutan ;0 berkurang berkurangnya ;0

    sianosis gangguan perfusi kekurangan o0

    jaringan

    ;0 menuju paru paru berkurangmetabolism anaerob metabolism basal terganggu

    (esak nafas penimbunan asam laktat

    energi yang terbentuk berkurang

    Pola nafas tidak efektif gangguan rasa nyaman > nyeri kelelahan

    ntoleransi aktifitas

    penurunan urah jantung

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    8/29

    F. MANIFESTASI KLINIS

    ani&estasi a'(r Manifestasi Minor

    5ardistis $tidak berfungsinya katup

    mitral dan aorta, pulse meningkat

    'aktu istirahat dan tidur&.

    Polyarthritis $panas, merah,

    bengkak pada persendian&.

    rytema marginatum $kemerahan

    pada batang tubuh dan telapak

    tangan&

    ?odula subutaneous $terdapat

    pada permukaan ekstensor

    persendian&.

    Khorea $kelainan neurologis akibat

    perubahan vaskular ((P&

    Demam

    Althralgia

    Demam rematik atau penyakit

    jantung rematik

    @D meningkat

    5-reative protein $5!P&

    Antistretolysin ; meningkat

    Anemia

    @eukositosis.

    Perubahan rekaman 5= $P!

    memanjang, interval BC&.

    Dengan adanya ri'ayat infeksi stretoous.

    G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PEN!N"ANG

    1& Pemeriksaan darah

    - @D tinggi sekali

    - @ekositosis

    - ?ilai hemoglobin dapat rendah

    0& Pemeriksaan bakteriologi

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    9/29

    - /iakan hapus tenggorokan untuk membuktikan adanya streptoous.

    - Pemeriksaan serologi. Diukur titer A(C;, astistreptokinase, anti hyaluronidase.

    "& Pemeriksaan radiologi

    - lektrokardoigrafi dan ekokardiografi untuk menilai adanya kelainan jantung.

    H. PENATALAKSANAANKarena demam rematik berhubungan erat dengan radang (treptoous beta-

    hemolytius grup A, maka pemberantasan dan penegahan ditujukan pada radang

    tersebut. ni dapat berupa 8

    a. radikasi kuman (treptoous beta-hemolytius grup A

    Pengobatan adekuat harus dimulai seepatnya pada D! dan dilanjutkan dengan

    penegahan. rythromyin diberikan kepada mereka yang alergi terhadap peniillin.b. ;bat anti rematik

    /aik ortoisteroid maupun salisilat diketahui sebagai obat yang berguna untuk

    mengurangi>menghilangkan gejala-gejala radang akut pada D!.

    . Diet

    6akanan yang ukup kalori, protein dan vitamin.

    d. stirahat

    stirahat dianjurkan sampai tanda-tanda inflamasi hilang dan bentuk jantung

    mengeil pada kasus-kasus kardiomegali. /iasanya -14 hari pada kasus D! minus

    arditis. Pada kasus plus arditis, lama istirahat rata-rata " minggu " bulan tergantung

    pada berat ringannya kelainan yang ada serta kemajuan perjalanan penyakit.

    e. ;bat-obat @ain

    Diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus dengan dekompensasi kordis

    diberikan digitalis, diuretika dan sedative. /ila ada horea diberikan largatil dan lain-

    lain.

    I. KOMPLIKASI

    1& Dekompensasi 5ordis

    Peristi'a dekompensasi ordis pada bayi dan anak menggambarkan

    terdapatnya sindroma klinik akibat myoardium tidak mampu memenuhi keperluan

    metaboli termasuk pertumbuhan. Keadaan ini timbul karena kerja otot jantung yang

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    10/29

    berlebihan, biasanya karena kelainan struktur jantung, kelainan otot jantung sendiri

    seperti proses inflamasi atau gabungan kedua faktor tersebut.

    Pada umumnya payah jantung pada anak diobati seara klasik yaitu dengan

    digitalis dan obat-obat diuretika. Cujuan pengobatan ialah menghilangkan gejala

    $simptomatik& dan yang paling penting mengobati penyakit primer.

    0& Periarditis

    Peradangan pada periard viseralis dan parietalis yang bervariasi dari reaksi

    radang yang ringan sampai tertimbunnnya airan dalam avum periard.

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    11/29

    KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA)A!AN PADA

    PASIEN DEA REUA!IK "ANAK#

    A. PENGKA"IAN

    Data fokus8

    Peningkatan suhu tubuh biasanya terjadi pada sore hari.

    Adanya ri'ayat infeksi saluran nafas.

    Cekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, respirasi meningkat.

    /atuk non produktif.

    pistaksis

    ?yeri abdomen

    Arthralgia

    Kelemahan otot

    Kehilangan nafsu makan

    Kehilangan berat badan

    6anifestasi khusus8

    #. Car$itis%

    a. Cakikardia

    b. Kardiomegali

    . suara murmur

    d. perubahan suara jantung

    e. perubahan 5= $P! memanjang&

    f. Preordial pain

    g. Preardial frition rub

    &. Po'(art)ritis

    a. /engkak persendian, panas, kemerahan, nyeri tekan.

    b. 6enyebar pada sendi lutut, siku, bahu, lengan.

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    12/29

    *. No$+' s+,-+taneo+s%

    a. /engkak pada kulit, teraba lunak.

    b. 6unul sesaat, pada umumnya langsung diserap.

    . Cerdapat pada permukaan ekstensor persendian

    . K)orea%

    a. Pergerakan ireguler pada ekstremitas, involunter.

    b. nvolunter mimik 'ajah

    . =angguan biara

    d. mosi labil

    e. Kelemahan otot

    f. Ketegangan otot bila emas, hilang bila istirahat.

    /. Erite0a 0ar1inat+0%

    a. 6akula kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak tangan.

    b. 6akula dapat berpindah lokasi tidak permanen

    . 6akula bersifat non pruritus

    B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Penurunan urah jantung berhubungan dengan adanya gangguan pada penutupan

    pada katup mitral.

    0. =angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah perifer:

    penghentian aliran arteri-vena: penurunan aktifitas.

    ". ntoleran aktifitas berhubungan dengan adanya pembengkakan dan nyeri pada

    persendian, kelemahan otot, penurunan urah jantung $ketidakseimbangan antara

    suplai oksigen miokard dan kebutuhan&

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    13/29

    C. INTER2ENSI KEPERAWATAN

    1& Penurunan urah jantung b>d adanya gangguan pada penutupan katup mitral.

    Cujuan8 (etelah diberikan asuhan kepera'atan selama " hari, penurunan urah jantung

    dapat diminimalkan.Kriteria hasil8 Eital sign dalam batas normal, =ambaran 5= normal, bebas gejala

    gagal jantung, urine output adekuat *,)-0 ml>kg//, klien ikut serta dalam aktifitas yang

    mengurangi beban kerja jantung.

    !enana intervensi dan rasional8

    Inter*ensi Rasiona'

    Kaji frekuensi nadi, !!, CD seara teratursetiap 4 jam.

    5atat bunyi jantung.

    Kaji perubahan 'arna kulit terhadap

    sianosis dan puat.

    Pantau intake dan output setiap 04 jam.

    /atasi aktifitas seara adekuat.

    /erikan kondisi psikologis lingkungan yang

    tenang.

    Memonitor adanya perubahan

    sirkulasi jantung sedini mungkin.

    6engetahui adanya perubahan

    irama jantung.

    Puat menunjukkan adanya

    penurunan perfusi perifer terhadap

    tidak adekuatnya urah jantung.

    (ianosis terjadi sebagai akibatadanya obstruksi aliran darah pada

    ventrikel.

    =injal berespon untuk menurunkna

    urah jantung dengan menahan

    produksi airan dan natrium.

    stirahat memadai diperlukan untuk

    memperbaiki efisiensi kontraksi

    jantung dan menurunkan komsumsi

    ;0 dan kerja berlebihan.

    (tres emosi menghasilkan

    vasokontriksi yang meningkatkan

    CD dan meningkatkan kerja

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    14/29

    jantung.

    0& =angguan perfusi jaringan b>d penurunan sirkulasi darah perifer.

    Cujuan8 (etelah diberikan asuhan kepera'atan selama " hari perfusi jaringan adekuat.

    Kriteria hasil8 vital sign dalam batas yang dapat diterima, intake output seimbang, akralteraba hangat, sianosis $-&, nadi perifer kuat, pasien sadar>terorientasi, tidak ada

    oedem, bebas nyeri>ketidaknyamanan.

    !enana intervensi dan rasional8

    Inter*ensi Rasiona'

    6onitor perubahan tiba-tiba atau

    gangguan mental kontinu $amas,bingung, letargi, pinsan&.

    ;bservasi adanya puat, sianosis, belang,

    kulit dingin>lembab, atat kekuatan nadi

    perifer.

    Kaji tanda 7oman $nyeri pada betis

    dengan posisi dorsofleksi&, eritema,

    edema.

    Dorong latihan kaki aktif>pasif.

    Pantau pernafasan.

    Kaji fungsi =, atat anoreksia, penurunan

    bising usus, mual>muntah, distensi

    abdomen, konstipasi.

    Pantau masukan dan perubahan keluaran

    urine.

    Perfusi serebral seara langsung

    berhubungan dengan urahjantung, dipengaruhi oleh

    elektrolit>variasi asam basa,

    hipoksia atau emboli sistemik.

    Easokonstriksi sistemik diakibatkan

    oleh penurunan urah jantung

    mungkin dibuktikan oleh penurunan

    perfusi kulit dan penurunan nadi.

    ndikator adanya trombosis vena

    dalam.

    6enurunkan stasis vena,

    meningkatkan aliran balik vena dan

    menurunkan resiko tromboplebitis.

    Pompa jantung gagal dapat

    menetuskan distres pernafasan.

    ?amun dispnea tiba-tiba>berlanjut

    menunjukkan komplikasi

    tromboemboli paru.

    Penurunan aliran darah ke

    mesentri dapat mengakibatkan

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    15/29

    disfungsi =, ontoh kehilangan

    peristaltik.

    Penurunan pemasukan>mual terus-

    menerus dapat mengakibatkan

    penurunan volume sirkulasi, yang

    berdampak negatif pada perfusi

    dan organ.

    "& ntoleran aktifitas b>d adanya pembengkakan dan nyeri pada persendian, kelemahan

    otot, penurunan urah jantung $ ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan

    kebutuhan&.

    Cujuan8 (etelah diberikan asuhan kepera'atan selama " hari, klien dapat beraktifitas

    sesuai batas toleransi yang daapt diukur.

    Kriteria hasil8 menunjukkan peningaktan dalam beraktifitas, dengan frekuensi

    jantung>irama dan Cd dalam batas normal, kulit hangat, merah muda dan kering.

    !enana intervensi dan rasional8

    Inter*ensi Rasiona'

    Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas

    menggunakan parameter berikut8 nadi

    0*>mnt di atas frek nadi istirahat, atat

    peningaktan CD, dispnea, nyeri dada,

    kelelahan berat, kelemahan, berkeringat,

    pusing atau pinsan.

    Cingkatkan istirahat, batasi aktifitas pada

    dasar nyeri>respon hemodinamik, berikan

    aktifitas senggang yang tidak berat.

    /atais pengunjung atau kunjungan oleh

    pasien.

    Kaji kesiapan untuk meningaktkan aktifitas

    Parameter menunjukkan respon

    fisiologis pasien terhadap stres

    aktifitas dan indikator derajat

    penagruh kelebihan kerja jnatung.

    6enurnkan kerja

    miokard>komsumsi oksigen ,

    menurunkan resiko komplikasi.

    Pembiaraan yang panjang sangat

    mempengaruhi pasien, naum

    periode kunjungan yang tenang

    bersifat terapeutik.

    (tabilitas fisiologis pada istirahat

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    16/29

    ontoh8 penurunan kelemahan>kelelahan,

    CD stabil>frek nadi, peningaktan perhatian

    pada aktifitas dan pera'atan diri.

    Dorong memajukan aktifitas>toleransi

    pera'tan diri.

    /erikan bantuan sesuai kebutuhan

    $makan, mandi, berpakaian, eleminasi&.

    Anjurkan pasien menghindari peningkatan

    tekanan abdomen, mnegejan saat

    defekasi.

    Felaskan pola peningkatan bertahap dari

    aktifitas, ontoh8 posisi duduk ditempat

    tidur bila tidak pusing dan tidak ada nyeri,

    bangun dari tempat tidur, belajar berdiri

    dst.

    penting untuk menunjukkan tingkat

    aktifitas individu.

    Komsumsi oksigen miokardia

    selama berbagai aktifitas dapat

    meningkatkan jumlah oksigen yang

    ada. Kemajuan aktifitas bertahap

    menegah peningkatan tiba-tiba

    pada kerja jantung.

    Ceknik penghematan energi

    menurunkan penggunaan energi

    dan membantu keseimbangan

    suplai dan kebutuhan oksigen.

    Aktifitas yang memerlukan

    menahan nafas dan menunduk

    $manuver valsava& dapat

    mengakibatkan bradikardia,

    menurunkan urah jantung,

    takikardia dengan peningaktan CD.

    Aktifitas yang maju memberikan

    kontrol jantung, meningaktkan

    regangan dan menegah aktifitas

    berlebihan.

    D. IMPLEMENTASI

    (esuai dengan intervensi

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    17/29

    E. E2AL!ASI

    1. Penurunan urah jantung dapat diminimalkan

    0. Perfusi jaringan adekuat.

    3. Klien dapat beraktifitas sesuai batas toleransi yang dapat diukur.

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    18/29

    KAS!S

    AS!HAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.M3

    A. PENGKA"IAN

    #. I$entitas

    ?ama 8 An. 6'

    mur 8 ) thn

    Fenis Kelamin 8 Perempuan

    (tatus 8 -

    (uku /angsa8 ndonesia

    Alamat 8 Papua

    Diagnosa 6edis 8 Demam !eumatik

    &. Ri3a(at Kese)atan.

    Keluhan utama.

    /adan panas, nyeri, dan pembengkakan sendi

    !i'ayat penyakit dahulu.

    Cidak pernah mengalami penyakit yang sama, hanya demam biasa

    !i'ayat penyakit sekarang.

    Kardiomegali, bunyi jantung muffled dan perubahan K=

    *. Ri3a(at 4ese)atan 4e'+ar1a.

    -

    . Ri3a(at 4e)a0i'an $an 5ersa'inan.

    -/. Ri3a(at 4ese)atan 'in14+n1an.

    Keadaan sosial ekonomi yang buruk

    klim dan geografi

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    19/29

    5uaa

    6. I0+nisasi.

    --

    7. Ri3a(at n+trisi.

    Adanya penurunan nafsu makan selama sakit sehingga dapat mempengaruhi status

    nutrisi berubah.

    8. Pen14a9ian 5ersiste0.a. (istem pernapasan.

    Adanya takipneu, suara tambahan dan uping hidung.

    b. (istem kardiovaskuler.

    /iasanya pada pasien yang mengalami !heumati 7eart Disease ditemukan suara

    abnormal yaitu murmur, kemudian adanya takikardi.

    . (istem persarafan.

    Apakah kesadaran itu penuh atau apatis, somnolen atau koma pada penderita !7D.

    d. (istem perkemihan.

    Apakah di dalam penderita !7D mengalami konstipasi, produksi kemih mengalami

    oligurie.

    e. (istem penernaan.

    Adanya gangguan penernaan karena disebabkan perubahan pola makan akibat

    anore9sia.

    f. (istem muskuloskeletal.Apakah ada gangguan pada ekstermitas atas maupun ekstermitas ba'ah.

    g. (istem integumen.

    ntegritas turgor kulit menurun, puat, berkeringat banyak.

    h. (istem endokrin

    Pada penderita !7D tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid.

    :. Perse5si oran1 t+a

    Keemasan orang tua terhadap kondisi anaknya.

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    20/29

    #;.Pe0eri4saan Fisi4

    Canda Eital 8 /P G 14*>1** 7! G 229>mnit

    !! G 029>mnt C G "2H5

    . /reathing

    si 8 terdapat sesak nafas, adanya otot bantu pernapasan, adanya

    uping hidung

    tasi 8 terdapat penumpukan airan $ krekels &, adanya efusi pleura.

    Palpasi 8 terdapat retraksi interkosta.

    Perkusi 8 terdapat suara redup.

    b. /lood

    nspeksi 8 adanya sianosis.

    Auskultasi 8 terdapat suara jantung murmur.

    Palpasi 8 akral dingin, tekanan darah., kapileir refill.

    Perkusi 8 terdapat pergeseran suara jantung.

    . /rain

    nspeksi 8 tidak tampakPalapsi 8 tampak

    d. /lader

    - Kaji adanya poliurine

    - rine apakah ada keton.

    e. /o'el

    - /A/ berapa kali.

    - Fumlah input dan output

    - Apakah ada kelainan pada organ penernaan.

    f. /one

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    21/29

    - Adanya nyeri sendi>kelemahan sendi karena tirah baring.

    ##.Diet 5a$a Pen(a4it De0a0 R)e0ati4

    Cujuan Diit 8

    6emberikan makanan seukupnya tanpa memberatkan kerja jantung, menegah

    penimbunan garam atau air

    (yarat syarat Diit 8

    nergi ukup untuk mempertahankan // normal

    Protein ukup, *,2 gram>kg //

    @emak sedang, 0) "* # kebutuhan total kalori $1* # lemak jenuh, 1) # lemak tak

    jenuh&Eitamin dan mineral ukup

    !endah garam, 0-" gram perhari

    5airan ukup 0 liter perhari /ila makanan per oral tdk ukup berikan enteral atau parenteral

    /entuk makanan sesuai keadaan pasien

    5ara menghidangkan menarik

    B. PEMERIKSAAN PEN!N"ANG1. Pemeriksaan laboratorium darah0. Ioto rontgen menunjukkan pembesaran jantung". lektrokardiogram menunjukkan aritmia 4. hokardiogram menunjukkan pembesaran jantung dan lesi

    C. ANALISA DATA

    N

    ODATA INTERPRETASI MASALAH

    1 Ds 8 orang tua klien

    mengatakan badan

    klien teraba panas

    Do 8 badan klien

    teraba panas, suhu

    badan klien 8 "2,) o 5

    (treptoous /eta 7emolius Cipe

    A

    Demam rematik

    kerusakan katub jantung

    7ipertermi

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    22/29

    respon sistem hipotalamus

    Demam

    7ipertermi

    0 Ds 8 Pasien

    mengatakan nyeri di

    siku kanan

    Do 8 pembengkakan

    sendi.

    P8 klien mengatakan

    nyeri terasa berat

    ketika melakukan

    aktivitas, klien

    mengatakan nyeri

    terasa ringan ketika

    beristirahat.

    B 8 nyeri terasa

    tertusuk tusuk

    ! 8 siku tangan kiri

    ( 8 skala nyeri +

    C8 klien mengatakan

    nyeri terasa berat

    saat melakukan

    aktivitas.

    (treptoous /eta 7emolius Cipe

    A

    Demam rematik

    kerusakan katub jantung

    mempengaruhi otak

    atrofi

    nyeri sendi

    nyeri akut

    " Ds 8 orang tua klien

    selalu menanyakan

    tentang penyebab

    dari penyakit yang

    Kurangnya informasi tentang

    penyakit yang diderita

    Kurang

    pengetahuan

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    23/29

    diderita anaknya dan

    apa yang akan

    dilakukan terhadap

    anaknya

    Do 8 orang tua klien

    terlihat bingung.

    Do 8 -

    Kurangnya pengetahuan

  • 7/24/2019 Netii Keperawatan

    24/29

    D. DIAGNOSA

    1. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi penyakit ditandai dengan badan klien teraba

    panas, suhu badan 8 "2,)o5

    0. ?yeri akut b.d proses inflamasi ditandai dengan klien mengeluh nyeri, skala nyeri 8 +.". Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit ditandai dengan orang tua

    klien mengatakan bingung dengan penyakit anaknya dan tidak tau apa yang harus

    dilakukan.

    E. INTER2ENSI KEPERAWATAN

    NO.

    D