pelanggaran obat tradisional
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
1/12
BADAN R IPOM
Topiksajian utama
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
MengenalPenyalahgunaan
Dekstrometorfan
Siaran Pers
Hasil Pengawasan Kosmeka
Mengandung Bahan
Berbahaya/Dilarang
Dinankan Lahirnya:
Payung Hukum yang Lebih
Kuat untuk Pengawasan
Obat dan Makanan
Seri Swamedikasi 6
Infeksi Jamur pada Kulit
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
2/122
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
Editorial
Redaksi menerima sumbangan
arkel yang berisi informasi terkait
dengan obat, makanan, kosmeka,
obat tradisional, komplemen
makanan, zat adikf dan bahan
berbahaya. Kirimkan tulisan melalui
alamat redaksi dengan melampirkan
identas diri penulis.
Redaksi
Tim
Pembaca yang terhormat,
Kasus penyalahgunaan obat batuk yang mengandung dekstrometorfan
belakangan cukup marak terjadi. Penyalahgunaan obat yang dijual secara
bebas terbatas ini, ada yang sampai menyebabkan kemaan karena
overdosis. Dekstrometorfan sering disalahgunakan karena selain dapat
menyebabkan euforia dan rasa tenang (jika digunakan dalam dosis besar),
juga dapat diperoleh secara bebas. Selain itu, dekstrometorfan juga dianggap
sebagai obat yang relaf aman. Namun, apa dampak / risiko yang terjadi
jika dekstrometorfan disalahgunakan? Mari kita mengenal lebih lanjut
tentang obat ini dalam Sajian Utama kami Mengenal Penyalahgunaan
Dekstrometorfan agar kita bisa mewaspadai penggunaannya.
Selain tentang obat, dalam edisi kali ini kita juga menyajikan arkel tentang
obat tradisional. Jinten hitam saat ini sedang naik daun di masyarakat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh atau dengan kata lain sebagai imunosmulan.
Banyaknya faktor risiko seper infeksi virus, bakteri, stres psikologi, serta
kondisi lingkungan dan cuaca yang dak menentu membuat masyarakat lebih
menyadari penngnya pencegahan penyakit dengan menjaga daya tahan
tubuhnya, dan salah satunya adalah dengan mengkonsumsi imunosmulan.
Bagaimana mekanisme jinten hitam dalam meningkatkan daya tahan
tubuh? Dan bagaimana cara penggunaannya? Serta hal-hal apa yang harus
diperhakan dalam mengkonsumsi jinten hitam? Mari kita simak dalam arkel
Jinten Hitam sebagai Imunosmulan.
Begitu banyaknya produk obat dan makanan yang beredar di pasaranmembuat Badan POM RI harus bekerja ekstra melakukan pengawasan.
Dengan misi melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang
membahayakan kesehatan, Badan POM melakukan pengawasanfull spectrum
mulai daripre-market hinggapost market control yang disertai dengan upaya
penegakkan hukum dan pemberdayaan masyarakat. Namun demikian, di
masyarakat masih ditemukan produk obat dan makanan ilegal dan atau
mengandung bahan berbahaya yang berisiko terhadap kesehatan masyarakat.
Hukuman yang diberikan terhadap para pelanggar hukum relaf sangat ringan
dan dak menimbulkan efek jera, sehingga pelaku kembali beroperasi setelah
menjalani hukumannya. Hal ini terjadi karena lemahnya payung hukum yang
mengatur pengawasan obat dan makanan. Oleh karena itu, saat ini kita sedang
menankan Payung Hukum yang Lebih Kuat untuk Pengawasan Obat dan
Makanan.
Seper biasa, untuk melengkapi sajian InfoPOM akhir tahun ini, kami juga
sajikan arkel swamedikasi dengan tema Infeksi Jamur Kulit.
Oya pemirsa, setelah sekian lama bersama kami, layak kiranya kami ingin
mengetahui pendapat dan saran anda terhadap bulen InfoPOM ini. Untuk itu
kami harap anda dak keberatan untuk mengisi kuisioner yang kami sediakan
dan mengembalikannya kepada kami.
Selamat membaca.
Penasehat
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan
Pengarah
Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat
dan Makanan
Penanggungjawab
Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan
Redaktur
Kepala Bidang Informasi Obat
Editor
Irhamahaya, Apt., MTI; Dra. Mur
Hadiyani; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt;
Eriana Karka Asri, S.Si, Apt
Kontributor
DR. Tepy Usia, M.Phil; Soiani Dewi, STP,
Msi; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt.;
Dra. Tri As I., Apt., M.Pharm.; Dra. Tutut
Sumarni, MM; Dra. Sutan Si Namni,
Ph.D; Sandhyani ED, S.Si., Apt.; Dra Rini
Tria Supranni, M.Sc; Yusna Muliani,
S.Si., Apt.; Judhi Saraswa, SP., MKM;
Indah Widyaningrum, S.Si, Apt.; Khusnul
Khomah, S.Si; Eriana Karka Asri, S.Si,
Apt.; drg. Indah Ratnasari; Arlinda Wibiayu,
S.Si., Apt.; Fitri Fama, S.Si., Apt.; Linda
Octaviani, S.Si., Apt.
Sekretariat
Judhi Saraswa, SP., MKM; Arlinda Wibiayu,
S.Si., Apt.; Riani Fajar Sari, A.Md; Tan
Kuspriyanto, S.Si., M.Si.; Arif Dwi Putranto,
S.Si., Apt.; Ney Sirait; Surningsih
Desain Gras
Dwi Resmiyar, S.Farm, Apt.; Eriana Karka
Asri, S.Si, Apt.
Foto
Ridwan Sudiro, S.Sos.
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
3/123
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
SIARAN PERS
HASIL PENGAWASAN KOSMETIKA
MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA/DILARANG
Untuk melindungi masyarakat dari penggunaan kosmeka yang dak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu,Badan POM secara run dan berkesinambungan melakukan pengawasan peredaran kosmeka, termasuk kemungkinan
penggunaan bahan berbahaya/dilarang dalam sediaan kosmeka.
Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM di seluruh Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan bulan Oktober ditemukan
48 kosmeka yang mengandung bahan berbahaya/dilarang. Untuk itu Badan POM mengeluarkan peringatan publik/public
warning sebagaimana Lampiran I sampai dengan III, dengan tujuan agar masyarakat dak menggunakan kosmeka tersebut
karena dapat membahayakan kesehatan.
Temuan kosmeka yang mengandung bahan berbahaya/dilarang selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan dari 3,19%
menjadi 0,42% temuan dari jumlah produk yang disampling. Pada 2008 jumlah temuan 3,19% dari produk yang disampling; 2009
jumlah temuan 1,49% ; tahun 2010 jumlah temuan 0,86%; tahun 2011 jumlah temuan 0,70%; dan tahun 2012 jumlah temuan
0,42%.
Bahan berbahaya/ dilarang yang diidenkasi terkandung dalam kosmeka tahun 2012 menunjukkan tren yang sama dengan
tahun-tahun sebelumnya, yaitu penggunaan bahan berbahaya/dilarang pada bahan pemuh kulit dan pewarna dilarang.
Sebagai ndak lanjut terhadap seluruh temuan kosmeka mengandung bahan berbahaya/ dilarang tersebut, dilakukan penarikan
produk dari peredaran dan dimusnahkan.
Karena temuan ini merupakan ndak pidana, maka kasusnya dibawa ke pengadilan, dalam hal ini Badan POM bekerja sama
dengan aparat penegak hukum lainnya. Selama lima tahun terakhir sejumlah 219 kasus diajukan ke pengadilan dengan sanksi
putusan pengadilan paling nggi berupa hukuman penjara 2 tahun 1 bulan. Putusan pengadilan ini ternyata belum menimbulkan
efek jera bagi pelaku ndak pidana di bidang obat dan makanan.
Badan POM berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi lintas sektor antara lain dengan Pemda Kab/Kota (Dinas Kesehatan/
Dinas Perindustrian/Dinas Perdagangan) Kepolisian serta Asosiasi dalam pengawasan dan penanganan kasus kosmeka
mengandung bahan berbahaya/ dilarang. Selain itu, dilakukan pula pembinaan/advokasi kepada Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) kosmeka.
Diserukan kepada pelaku usaha yang melakukan produksi dan/atau mengedarkan kosmeka mengandung bahan berbahaya/
dilarang untuk menghenkan praktek-praktek tersebut.
Kepada masyarakat:
ditegaskan untuk dak menggunakan kosmeka mengandung bahan berbahaya/ dilarang sebagaimana tercantum1.
dalam lampiran peringatan publik/public warning ini termasuk peringatan publik/public warning yang sudah diumumkan
sebelumnya, karena dapat menyebabkan risiko bagi kesehatan bahkan dapat berakibat fatal.
diharapkan melaporkan kepada Badan POM atau Pemda setempat apabila diduga adanya produksi dan peredaran kosmeka2.
secara ilegal kepada Unit Layanan Pengaduan Konsumen Badan POM RI di Jakarta, nomor telepon: 021-4263333 dan 021-
32199000 atau email [email protected] dan [email protected] atau melalui Layanan Informasi Konsumen di Balai
Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.
Demikian peringatan ini disampaikan untuk diketahui dan disebarluaskan.
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
4/124
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
Sajian Utama
Mengenal PenyalahgunaanDekstrometorfan
Kasus penyalahgunaan obat batuk dengan kandungan
dekstrometorfan kerap terjadi. Beberapa waktu lalu kasus
penyalahgunaan obat batuk yang dijual bebas ini terjadi
di Kabupaten Cilacap, dimana dua siswa SMP warga Desa
Tambaksari, Kecamatan Kedungreja, meninggal dunia
akibat overdosis setelah mencobafydengan menggunakan
obat batuk ini. Sedangkan dua orang lainnya, masih bisa
diselamatkan dan harus menjalani perawatan (1). Obat
batuk dekstrometorfan sering disalahgunakan karena dapat
menyebabkan euforia dan rasa tenang (seper halnya
psikotropika) keka digunakan dalam dosis besar. Selain itu,
obat ini juga dapat dibeli secara bebas sehingga dianggap
obat yang aman.
Mengenal Dekstrometorfan
Dekstrometorfan (DXM) adalah zat akf dalam bentuk
serbuk berwarna puh, yang berkhasiat sebagai antusif
atau penekan batuk. Zat akf ini selain banyak digunakan
pada obat batuk tunggal juga digunakan pada obat
u kombinasi dengan zat akf lain seper fenilefrin,
paracetamol, dan klorfeniramin maleat. Obat yang
mengandung dekstrometorfan tersedia di pasar dalam
berbagai bentuk sediaan seper sirup, tablet, spray, dan
lozenges.
Ada beberapa alasan mengapa dekstrometorfan banyak
disalahgunakan, diantaranya adalah :
Desktrometorfan mudah didapat. Dekstrometorfan
merupakan yang dapat diperoleh secara bebas baik di
apotek maupun di warung-warung. Dekstrometorfan yang
disalahgunakan umumnya dalam bentuk sediaan tablet,
karena dalam bentuk tablet dapat diperoleh dosis yang lebih
nggi dibandingkan dengan bentuk sediaan lain seper
sirup.
Harga dekstrometorfan relaf murah. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 092/Menkes/
SK/II/2012 tentang Harga Eceran Ternggi Obat Generik
Tahun 2012, harga eceran ternggi Desktrometorfan HBr
tablet 15 mg dengan kemasan kotak isi 10 x 10 tablet adalah
Rp. 14.850,- . Dekstrometorfan HBr tablet 15 mg dengan
kemasan botol isi 1000 tablet, harga eceran terngginya
adalah Rp. 53.406,-. Jadi rata-rata harga eceran ternggi
untuk 1 tablet Dekstrometorfan HBr adalah Rp. 50,- hingga
Rp. 150,-.
Persepsi masyarakat bahwa obat bebas itu aman, karena
dekstrometorfan dapat dibeli secara bebas sebagai
obat batuk, sehingga banyak orang beranggapan bahwa
penyalahgunaan dekstrometorfan relaf lebih aman
dibandingkan dengan obat golongan narkoka atau
psikotropika yang regulasinya lebih ketat.
Anggapan masyarakat bahwa Dekstrometorfan aman karenasaat ini di Indonesia statusnya sebagai Obat Bebas, perlu
dipikirkan kembali, karena legal status Dekstrometorfan
sebenarnya dak selalu demikian. Bila kita lihat sejarahnya,
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
5/125
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
status penggolongan Dekstrometorfan pada Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Kefarmasian No. 2669/Dir.Jend/SK/68
tahun 1968, Dekstrometorfan HBr digolongkan sebagai obat
keras. Kemudian pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
9548/A/SK/71 tahun 1971 disebutkan bahwa sediaan-sediaanyang mengandung dekstrometorfan HBr dak lebih dari 16
mg ap takaran digolongkan sebagai Obat Bebas Terbatas.
Lalu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2500/Menkes/
SK/XII/2011 tentang Daar Obat Esensial Nasional 2011
menyebutkan bahwa dekstrometorfan tablet 15mg dan sirup
10 mg/5 ml merupakan obat yang termasuk dalam DOEN
2011. Dapat disimpulkan bahwa walaupun Dekstrometorfan
banyak dijual di berbagai tempat, namun dosis penggunaannya
memang telah dibatasi dan dak tepat jika digunakan melebihi
dosis yang dianjurkan, dan mengingat statusnya pernah
sebagai Obat Keras, maka tetap perlu keha-haan dan dak
serta merta menganggapnya aman. Di negara lain legal status
Dekstrometorfan juga bervariasi, ada yang menggolongkannya
sebagai produk Over the Counter (OTC) atau Obat Bebas,
seper Kanada, ada juga yang memasukkan sebagai obat yang
hanya diperoleh dengan resep (Prescipon Only Medicines)
atau Obat Keras, ada juga yang menggolongkan sebagai obat
yang Pharmacy Medicines (hanya dapat dibeli di apok dengan
penjelasan/informasi dari apoteker) atau Obat Bebas Terbatas.
Di Singapura misalnya, Dekstrometorfan hanya bisa didapatkan
dengan resep dokter.
Mekanisme Penyalahgunaan
DekstrometorfanDekstrometorfan adalah dekstroisomer dari kodein analog
metorfan. dekstrometorfan dak bekerja pada reseptor opioid
pe mu dan delta seper jenis levoisomer, tetapi bekerja pada
reseptor pe sigma.
Dekstrometorfan memiliki efek halusinogen. Zat yang
memiliki peran dalam mengakibatkan efek halusinogen ini
adalah metabolit akf dari dekstrometorfan yaitu dekstrorfan
(3-hydroxy-17-methylmorphinan). Dekstrorfan dapat terikat
dengan anitas lemah dengan reseptor opioid pe sigma dan
terikat dengan anitas kuat dengan reseptor NMDA (N-methyl-
D-aspartate). (Klein et al., 1989; Murray et al., 1984); (Franklinet al., 1992). Dextrorfan bekerja sebagai antagonis reseptor
N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang akan memproduksi efek
yang sama dengan efek dari ketamin maupun fenisiklidin
(PCP). Hal inilah yang menyebabkan orang menggunakan
dekstrometorfan untuk mendapatkan efek yang mirip dengan
penggunaan ketamin. Ketamin sendiri adalah obat yang
digunakan sebagai anestek umum.
Akumulasi dekstrorfan dapat mengakibatkan efek psikotropik.
Efek yang muncul dibagi dalam 4 ngkatan:
Dosis 100 200mg, mbul efek smulasi ringan1.
Dosis 200 400mg, mbul efek euforia dan halusinasi2.Dosis 300 600mg, mbul efek perubahan pada3.
penglihatan dan kehilangan koordinasi motorik
Dosis 500 1500mg, mbul efek sedasi disosiaf4.
Efek Penyalahgunaan Dekstrometorfan
Dosis lazim dekstrometorfan hidrobromida untuk dewasa
dan anak diatas 12 tahun adalah 10mg - 20mg ap 4 jam atau
30mg ap 6 - 8 jam, dan dak lebih dari 120mg dalam satuhari. Pada penggunaan dengan dosis lazim efek samping yang
pernah muncul seper mengantuk, pusing, nausea, gangguan
pencernaan, kesulitan dalam berkonsentrasi dan rasa kering
pada mulut dan tenggorok.
Pada kasus penyalahgunaan, dosis yang digunakan biasanya
jauh lebih besar daripada dosis lazim. Pada dosis 5-10 kali
lebih besar dari dosis yang lazim, efek samping yang mbul
menyerupai efek samping yang diama pada penggunaan
ketamin atau PCP, dan efek ini melipu: kebingungan, keadaan
seper mimpi, rasa kehilangan identas pribadi, gangguan
bicara dan pergerakan, disorientasi, keadaan pingsan,
mengantuk (Schwartz, 2005; Siu et al., 2007).
Toksisitas bromida akut dapat terjadi pada kasus
penyalahgunaan dekstrometorfan HBr meskipun sangat jarang
dan sedikit disebutkan dalam literatur. Biasanya toksisitas
bromida terjadi keka kadar bromida pada serum lebih besar
daripada 50-100 mg/dl. Toksisitas akut dapat dihubungkan
dengan adanya depresi sistem saraf pusat, hipotensi, dan
takikardia. Konsumsi kronis dapat mengakibatkan sindrom
bromism, yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku,
iritabilitas, dan letargi. Tidak ada andot khusus untuk
menangani toksisitas bromida. Untuk menangani kasus
keracunan bromida biasanya digunakan metode hidrasi denganmenggunakan larutan saline untuk mendorong ekskresi
Dekstrometorfan banyak
dijual di berbagai
tempat, namun dosis
penggunaannya memang
telah dibatasi dan tidaktepat jika digunakan
melebihi dosis yang
dianjurkan, dan mengingat
statusnya pernah sebagai
Obat Keras, maka tetap
perlu kehati-hatian
dan tidak serta mertamenganggapnya aman
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
6/126
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
melalui urin, dan pada kasus yang parah digunakan metode
hemodialisis.
Pemberian bersama dekstrometorfan dengan obat dari
golongan inhibitor Monoamin Oksidase (MAOI) sepermoklobemid dan isoniazid, dapat menyebabkan sindrom
serotonin, yaitu keadaan dimana terjadi perubahan status
mental, hiperaktas saraf otonom dan abnormalitas saraf
otot (neuromuscular). Meskipun demikian, keadaan ini dak
selalu muncul pada orang yang mengkonsumsi kedua obat
tersebut.
Jika obat batuk dan obat u yang mengandung
dekstrometorfan dikonsumsi dengan jumlah 5- 10 kali dosis
lazimnya maka dapat terjadi peningkatan toksisitas bahan
tambahan dan atau bahan akf kombinasi lainnya. Kombinasi
dekstrometorfan dengan guaifenesin dosis nggi dapat
menyebabkan mual yang hebat dan muntah. Sedangkan
kombinasi dengan klorfeniramin dapat menyebabkan rasa
terbakar pada kulit, midriasis, takikardia, delirium, gangguan
pernafasan, syncopedan kejang. Penyalahgunaan dalam
bentuk sirup, memiliki kecenderungan yang lebih nggi untuk
menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan karena
larutan tersebut mengandung etanol sebagai pelarutnya.
Pencegahan
Tenaga kesehatan memiliki peranan penng dalam
pencegahan penyalahgunaan dengan memberikan edukasi
kepada masyarakat saat pembelian obat dekstrometorfan.
Selain itu diperlukan komunikasi dan edukasi kepada remaja
tentang risiko penyalahgunaan dekstrometorfan. Komunikasi
dan edukasi ini selain dilakukan pada remaja juga sebaiknya
dilakukan pada para orangtua supaya dapat berperan akfdalam pencegahan penyalahgunaan dekstrometorfan pada
anak remaja mereka.
Untuk menghindari penggunaan yang salah dari obat
dekstrometorfan pada anak-anak maka para orang tua
harus memperhakan penyimpanan obat di lemari/kotak
penyimpanan obat. Lemari penyimpanan obat diletakkan pada
tempat dimana anak-anak dak dapat menjangkaunya.
Penulis
Pusat Informasi Obat dan Makanan
Daar PustakaWHO Expert Commiee on Drug Dependence, Dextromethorphan Pre-1.
Review Report, Juni 2012
SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 092/MENKES/SK/II/20122.
tentang Harga Eceran Ternggi Obat Generik Tahun 2012
Frank Romanelli and Kelly M. Smith, Review Arcle: Dextromethorphan3.
abuse: Clinical eects and Management.
Edward W. Boyer, M.D., Ph.D., and Michael Shannon, M.D., M.P.H., Review4.
Arcle: current concepts The Serotonin Syndrome
AHFS 2010, hal 2787.5.
Informasi untuk Tenaga Medis
Penanggulangan Keracunan Dekstrometorfan
Karena ngginya ngkat penyalahgunaan Dekstrometorfan, maka akan meningkatkan potensi terjadinya keracunan
dekstrometorfan. Untuk itu, perlu juga diketahui bahwa bila hal itu terjadi maka dilakukan penanggulangan sebagai
berikut :
Tidak ada andot khusus untuk intoksikasi dekstrometorfan. Arang diketahui dapat menyerap opiat dan diharapkan
dapat mengikat dekstrometorfan. Prosedur standar lainnya yang juga diharapkan memberikan hasil efekf untukmengurangi penyerapan dekstrometorfan dari saluran pencernaan jika dilakukan tepat waktu adalah dengan
melakukan emesis atau bilas lambung.
Penggunaan nalokson untuk menangani keracunan dekstrometorfan masih diperdebatkan karena bertentangan dengan
laporan tentang keefekvitasannya. Walaupun dak ada kontradiksi dalam penggunaan nalokson, kemampuannya
untuk menangani gejala dari keracunan dekstrometorfan masih dipertanyakan. Keka digunakan, nalokson sebaiknya
diberikan pada dosis standard yang direkomendasikan untuk penanganan asupan opioid. (0.42 mg I.V. diulangi ap
23 menit hingga respon dicapai pada dosis maksimum 10 mg). Proses detoksikasi tetap perlu dilakukan pada pasien
dengan riwayat penyalahgunaan dekstrometorfan kronis.
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
7/127
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
Dinankan Lahirnya:Payung Hukum yang Lebih Kuat untukPengawasan Obat dan MakananPendahuluan
Pengawasan Obat dan Makanan merupakan bagian integral
dari upaya pembangunan kesehatan di Indonesia. Misi Badan
POM dalam melindungi masyarakat dari produk Obat dan
Makanan yang membahayakan kesehatan dituangkan dalam
sistem pengawasanfull spectrum mulai daripre-market
hinggapost-market control yang disertai dengan upaya
penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat (communityempowerment).
Dewasa ini dan di masa depan pengawasan obat dan makanan
sebagai bagian integral pembangunan kesehatan di Indonesia
menghadapi lingkungan strategis yang sangat dinamis.
Globalisasi yang ditandai dengan meningkatnya peredaran
obat, obat tradisional, suplemen makanan, kosmek dan
makanan dalam jumlah yang sangat besar dan arus yang
sangat cepat karena tereduksinya berbagai hambatan ekspor
impor yang terjadi sebelumnya. Kondisi ini dapat mempunyai
implikasi meningkatnya peredaran produk-produk ilegal, dak
saja di dalam negeri tetapi juga antar negara.
Dalam sistem pengawasan obat dan makanan (SISPOM),
peran akf masyarakat/publik sangat strategis sebagai mata
dan telinga Badan POM telah dapat memberikan umpan balik
dalam melakukan perbaikan secara terus menerus. Disisi lain
kerja sama lintas sektor dalam implementasi SISPOM masih
belum opmal karena kerja sama dengan instansi penegak
hukum yang masih bersifat marjinal dan ndakan hukum yang
belum memberikan efek jera terhadap para pelanggar.
Sistem Pengawasan Obat dan Makanan
Untuk menekan sekecil mungkin risiko kesehatan yang
mungkin terjadi dari produk obat dan makanan, dilakukan
Sistem Pengawasan ga lapis (SISPOM 3 lapis). Lapis pertama
dalam sistem pengawasan adalah pengawasan yang dilakukan
oleh produsen melalui pelaksanaan cara-cara produksi
yang baik agar seap bentuk penyimpangan dari standar
mutu dapat dideteksi sejak awal. Secara hukum produsen
bertanggung jawab atas mutu dan keamanan produk yang
dihasilkannya. Apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran
terhadap standar yang telah ditetapkan maka produsen
dikenakan sangsi, baik administraf maupun pro-jussia.
Pengawasan lapis kedua adalah pengawasan yang dilakukan
oleh pemerintah melalui pengaturan dan standardisasi;penilaian keamanan, khasiat dan mutu produk sebelum
diijinkan beredar di Indonesia; inspeksi, pengambilan sample
dan pengujian laboratorium produk yang beredar serta
peringatan kepada publik yang didukung penegakan hukum.
Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat
konsumen terhadap mutu, khasiat dan keamanan produk
maka pemerintah juga melaksanakan kegiatan komunikasi,
informasi dan edukasi. Dengan pengawasan yang berlapis,
diharapkan masyarakat dapat terhindar dari produk obat dan
makanan yang berbahaya bagi kesehatan.
Pengawasan lapis kega adalah pengawasan oleh konsumen
melalui peningkatan kesadaran dan peningkatan pengetahuan
mengenai kualitas produk yang digunakannya dan cara-
cara penggunaan produk yang rasional. Pengawasan olehmasyarakat sendiri sangat penng dilakukan karena pada
akhirnya masyarakatlah yang mengambil keputusan untuk
membeli dan menggunakan suatu produk. Konsumen dengan
kesadaran dan ngkat pengetahuan yang nggi terhadap mutu
dan kegunaan suatu produk, disatu sisi dapat membentengi
dirinya sendiri terhadap penggunaan produk-produk yang
dak memenuhi syarat dan dak dibutuhkan, sedang pada sisi
lain akan mendorong produsen untuk ekstra ha-ha dalam
menjaga kualitas produknya.
Payung Hukum Pengawasan Obat dan
Makanan
Sistem pengawasan ga lapis diharapkan dapat menjamin
keamanan, mutu dan manfaat produk obat dan makanan yag
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
8/128
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
beredar di Indonesia. Namun demikian, pada kenyataannya
masih ditemukan produk obat dan makanan ilegal dan atau
mengandung bahan berbahaya yang berisiko terhadap
kesehatan masyarakat luas.
Merujuk pada beberapa kasuspro juscia hasil penyidikanBadan POM, hukuman yang diberikan kepada pelaku relaf
sangat ringan dan dak menimbulkan efek jera. Hal ini
menyebabkan pelaku kembali beroperasi setelah menjalani
hukumannya. Keadaan ini terjadi karena lemahnya payung
hukum yang mengatur pengawasan obat dan makanan, yang
saat ini masih merujuk pada Undang-Undang No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang No. 7 Tahun 1996
tentang Pangan, Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang No. 35 Tahun
2009 tentang Narkoka.
Hukuman yang terlalu ringan, denda yang dak cukup beratuntuk membuat pelakunya bangkrut, hingga minimnya
pengawasan pada jalur-jalur distribusi obat dan makanan
resmi, membuat bisnis ini dianggap lebih menguntungkan
dibandingkan bisnis haram narkoka atau penyelundupan
produk tembakau/rokok yang konsekwensi hukumnya lebih
berat.
Diperlukan legal basis `yang kuat, agar kasus-kasus pemalsuan
dan peredaran obat dan makanan ilegal serta produk
mengandung bahan berbahaya dak terus bermunculan yang
berar akan memperbesar risiko kesehatan yang mungkin
mbul di masyarakat. Untuk itu, pemerintah mengusulkanRancangan Undang-Undang Pengawasan Obat dan Makanan
kepada Lembaga Legislaf dengan usulan nama Undang-
Undang Pengawasan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta Undang-
Undang Pangan.
UU Pangan telah disahkan sejak bulan November 2012,
yaitu UU nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, sedangkan
pembahasan terhadap RUU Pengawasan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan PKRT saat ini telah memasuki tahap akhir.
Dalam UU Pangan yang baru ini mengatur seap lingkup
penyelenggaran pangan, melipu perencanaan, ketersediaan,
keterjangkauan, konsumsi, keamanan, label dan iklan,
pengawasan, sistem informasi, penelian dan pengembangan,
kelembagaan, peran serta masyarakat dan penyidikan.
Hukuman bagi pelaku pelanggaran dingkatkan dan lebih
mencakup secara luas dan mendel untuk seap perbuatan
yang termasuk ndak pidana.
UU Pengawasan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan PKRTyang diusulkan secara lengkap mengatur pengawasan di
seap fungsi melipu penetapan standar dan persyaratan,
pembuatan, penandaan (label) dan informasi, peredaran,
pengeluaran (ekspor), pemasukan (impor), promosi dan iklan,
pengujian laboratorium, penarikan kembali dan pemusnahan
produk, pemeriksaan sarana dan pengambilan contoh produk,
penyidikan, serta parsipasi masyarakat. UU tersebut juga
menyebutkan secara jelas kewenangan Badan Pengawas,
dalam melakukan pengawasan. Mengenai hukuman atau
sanksi yang dikenakan, pada RUU ini diusulkan sanksi yang
lebih berat baik pidana maupun denda yang diharapkan dapat
memberikan efek jera kepada pelaku usaha yang melakukan
pelanggaran.
Diharapkan apabila Undang-Undang ini sudah disahkan,
maka Indonesia mempunyai payung hukum yang jelas dalam
mengawasi produk obat, obat tradisional, suplemen makanan,
kosmek dan produk pangan untuk melindungi masyarakat
dari risiko kesehatan yang mungkin mbul dari produk-produk
yang dak memenuhi syarat keamanan, khasiat/manfaat dan
mutu produk obat dan makanan.
Penutup.
Payung hukum pengawasan obat dan makanan merupakan
syarat mutlak yang diperlukan untuk melindungi masyarakat
terhadap produk obat dan makanan yang berisiko terhadap
kesehatan. Dengan adanya Undang-Undang yang mengatur
pengawasan obat dan makanan, maka petugas pengawas
dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik dan membuat
masyarakat lebih terlindungi sehingga cita-cita Indonesia
Sehat sesuai target Millenium Development Goals bukan
hanya menjadi tujuan dan mimpi, tetapi dapat segera menjadi
kenyataan.
Penulis
Biro Hukum dan Humas
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
9/129
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
Seri Swamedikasi 6
Penyakit yang satu ini memang sangat meresahkan karena
dapat menganggu akvitas serta membuat berkurangnya
rasa kepercayaan diri. Oleh karena itu masyarakat akan
melakukan berbagai cara untuk menghilangkan infeksi jamur
ini. Penanganan yang dak tepat serta kurangnya pengetahuan
masayarakat terkait infeksi jamur, seringkali menjadikan
pengobatan yang dilakukan dak efekf.
Infeksi jamur pada kulit sering disebut juga dengan nea atau
kurap. Biasanya infeksi jamur pada manusia dapat terjadi di
permukaan kulit dan mukosa (supersial), subkutan, atau
sistemik. Karakterisk nea atau kurap berupa luka berbentukcincin dengan lingkaran merah dan batas yag bersisik .
Infeksi jamur biasanya diberi sesuai dengan area tubuh yang
terinfeksi, sebagaimana dijelaskan berikut:
Tinea pedis1.
Infeksi ini biasanya terjadi diantara jari kaki keempat dan
kelima atau diantara jari kaki kega dan keempat. Dari area
ini, infeksi biasanya menyebar ke punggung kaki dan kadang-
kadang ke telapak kaki, seper terlihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 1. Kaki yang terkena Tinea pedis.
Tinea unguium2.
Tinea unguium atau jamur pada kuku kaki. Warna kuku yang
terserang jamur akan menjadi buram dan dak bersinar. Jika
dak ditangani segera maka kuku akan menjadi tebal, kasar,
dan rapuh seperi gambar berikut ini:
Infeksi Jamur pada Kulit
Gambar 2. Kuku kaki yang terkenaTinea unguium.
Tinea corporis3.
Tinea corporis yaitu infeksi ditandai dengan luka kecil
berbentuk lingkaran yang makin lama makin besar dan bersisik
serta adanya tonjolan ( pustule ) pada pinggiran luka. Tinea
corporis dapat menyerang semua bagian tubuh, seper
gambar berikut ini :
Gambar 3. Kulit yang terkena Tinea corporis.
Tinea cruis4.
Infeksi jamur ini biasanya terjadi pada paha dan selangkangan
paha. Lebih sering terjadi pada laki laki, jarang terjadi pada
anak anak, ditandai dengan luka yang memanjang dengan
batas yang jelas, bagian pinggir lebih bersisik dibanding bagian
tengah.seper gambar dibawah ini:
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
10/1210
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
Gambar 4. Kulit yang terkena Tinea cruis.
Tinea capis5.
Mempunyai ciri ciri luka dengan tonjolan kecil disekitarlubang rambut. Penyebaran dari nea capis berasal dari
kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, melalui
penggunaan sisir, topi, mainan,telepon atau baju dan handuk
secara berganan dengan orang yang terinfeksi seper gambar
di bawah ini:
Gambar 5. Kulit Kepala yang terkena Tinea capis.
Untuk menghindari infeksi jamur pada kulit ini, kita harus
mengenali penyebab-penyebannya. Berikut beberapa
penyebab terjadinya infeksi jamur:
Infeksi jamur disebabkan oleh beberapa species yaitu1.
Trichophyton, Microsorum Epidermophyton dan candida.
Perpindahan jamur dapat disebabkan oleh kontak dengan2.
orang atau hewan yang terinfeksi walaupun kebanyakan
infeksi terjadi karena kontak antara orang dengan orang.
Kurang terjaganya kebersihan badan dan lingkungan.3.
Seseorang yang mempunyai masalah kesehatan dan atau4.
sedang menjalani terapi pengobatan yang menurunkan
system imun (daya tahan tubuh).
Faktor lingkungan seper iklim dan adat kebiasaan dapat5.
mempengaruhi perkembangan penyakit.
Kenali gejala penyakit jamur pada kulit.
Gejala akibat infeksi jamur ini yaitu dimulai dari gatal-gatal
ringan diiku proses peradangan eksudaf dengan ciri ciri
penggundulan, kulit terbelah-belah dan atau perubahan warna
pada kulit.
Pengobatan
Setelah mengenali macam-macam infeksi jamur, penyebab,
serta gejalanya, kita harus mengetahui cara pengobatannya
agar infeksi jamur ini dak muncul kembali. Terapi atau
pengobatan infeksi jamur dibedakan menjadi terapi non obat
dan terapi obat.
1. Terapi non obat
Gunakan handuk tersendiri untuk mengeringkan bagiana.
yang terkena infeksi atau bagian yang terinfeksi dikeringkan
terakhir untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian
tubuh lainnya.
Jangan mengunakan handuk, baju, atau benda lainnyab.
secara berganan dengan orang yang terinfeksi.
Cuci handuk dan baju yang terkontaminasi jamur dengan airc.
panas untuk mencegah penyebaran jamur tersebut.
Bersihkan kulit seap hari menggunakan sabun dan aird.
untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran agar jamur dak
mudah tumbuh.
Jika memungkinkan hindari penggunaan baju dan sepatue.
yang dapat menyebabkan kulit selalu basah seper bahan
wool dan bahan sintes yang dapat menghambat sirkulasi
udara.
Sebelum menggunakan sepatu, sebaiknya dilap terlebihf.
dahulu dan bersihkan debu-debu yang menempel padasepatu.
Hindari kontak langsung dengan orang yang mengalamig.
infeksi jamur. Gunakan sandal yang terbuat dari bahan kayu
dan karet.
2. Terapi obat
Pengobatan infeksi jamur bisa secara topikal, sistemik atau
kombinasi keduanya. Pengobatan topikal adalah pengobatan
pada bagian tubuh yang terinfeksi menggunakan obat
luar seper salep dan krim. Pengobatan sistemik adalah
pengobatan dari dalam tubuh melalui oral atau injeksi yang
dampaknya ke seluruh bagian tubuh. Jenis pengobatan infeksijamur seringkali tergantung pada kondisi klinisnya.
Berikut ini beberapa zat akf yang biasa digunakan secara
topikal untuk pengobatan infeksi jamur diantaranya sebagai
berikut :
a. Asam Salisilat
Digunakan untuk kulit yang terinfeksi jamur. Mempunyai sifat
keratolik (pengelupasan pada kulit ) sehingga membantu
penyerapan obat an jamur. Hindarkan kontak dengan mulut,
mata, membran mukosa, efek sistemik setelah penggunaan
yang berlebihaan. Biasanya efek yang dak diinginkaan reaksiiritasi kulit. Aturan pakai dioleskan 2 -3 kali sehari.
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
11/1211
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
b. Asam Benzoat
Digunakan untuk kulit yang terinfeksi jamur dan juga
mempunyai efek anbakteri. Efek yang dak diinginkan
biasanya reaksi iritasi kulit. Aturan pemakaian dengan
dioleskan 2 3 kali sehari.
c. Sulfur
Digunakan untuk kulit yang terinfeksi jamur dengan kandungan
sulfur 3% sampai 10% bersifat sebagai keratolik dan
anbakteri . Aturan pemakaian dengan dioleskan 1 3 kali
sehari.
d. Asam Undesilinat dan seng Undesilinat
Asam undesilinat mempunyai efek fungistak ( penghambat
pertumbuhan jamur ). Sedangkan seng undesilinat mempunyai
efek astringen yang berfungsi membantu mengurangi iritasidan peradangan akibat infeksi. Asam undesilinat efekf untuk
nea pedis. Efek yang dak diinginkan rasa terbakar akibat
kandungan alcohol yang nggi dan aturan pakai digunakan 2
kali sehari setelah bagian yang terinfeksi dibersihkan.
e. Klotrimazol
Mempunyai efek fungisida dengan menghancurkan kulit sel
jamur tersebut dan digunakan untuk mengoba Tinea pedis,
Tinea cruris dan Tinea corporis. Jangan digunakan pada mata
dan selaput lendir. Efek yang dak diinginkan kadang kadang
iritasi atau sensivitas, rasa terbakar dan pedih pada saat
digunakan dan aturan pakai dioleskan 2 kali sehari, pada pagihari dan sekali pada malam hari selama 4 minggu.
f. Mikonazol
Mikonazol mempunyai efek aninfeksi jamur dengan cara
merusak dinding sel jamur karena kosentrasi mikonazol yang
nggi dalam sel. Jangan digunakan pada mata dan selaput
lendir. Efek yang dak diinginkan menyebabkan iritasi danreaksi alergi dan aturan pakai biasanya untuk anak anak dan
dewasa gunakan pada area yang terkena kemudian dioleskan
2 kali sehari, pada pagi hari dan sekali pada malam hari selama
4 minggu. Henkan swamedikasi dan konsultasi kedokter
apabila terjadi kemerahan, ruam kulit, rasa terbakar dan
lecet / melepuh.
g. Terbinan
Tebinan digunakan untuk mengoba infeksi akibat nea
pedis, nea cruris dan nea corporis. Cara kerjanya yaitu
dengan membunuh dan menghambat pertumbuhan jamur.
Pada saat menggunakan terbinan, sebaiknya gunakan terusmenerus hingga beberapa minggu atau lebih walaupun gejala
dari infeksi tersebut sudah hilang. Jika penggunaan obat terlalu
singkat maka gejala dari infeksi tersebut akan mbul kembali.
Jangan digunakan pada mata dan selaput lendir. Biasanya efek
yang dak diinginkan itu menyebabkan kemerahan, gatal, atau
perasan tertusuk, jarang terjadi reaksi alergi. Aturan pakai
oleskan pis 1 -2 kali sehari hingga satu minggu pada nea
pedis, 1 -2 minggu pada nea corporis dan nea cruris.
Pustaka :Badan POM RI, 2011. Kompendia Obat Bebas. Jakarta. Penerbit Badan POM1.
RI
Tips Pencegahan
Mandilah minimal 2 kali dalam sehari. Keka mandi, jangan hanya menghabiskan waktu 2 menit, hanya menggosok1.
tubuh seadanya, dan setelah itu selesai. Bersihkanlah tubuh anda dengan baik dan benar, jika perlu gunakan sabun
an bakteri untuk membuat kulit anda tetap bersih agar jamur dak mudah tumbuh.
Gunakan handuk tersediri untuk mengeringkan bagian yang terinfeksi2.
Jangan menggunakan handuk, baju atau benda lainnya secara berganan dengan orang yang terkena infeksi.3.
Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi jamur.4.
Jika memungkinkan hindari penggunaan baju dan sepatu yang dapat menyebabkan kulit menjadi basah5.
Gan handuk Anda sesering mungkin. Jangan menggunakan handuk yang sama selama berbulan-bulan. Ganlah6.
handuk Anda satu atau dua kali dalam seminggu.
Gantung pakaian Anda di tempat yang kering. Pakaian yang telah Anda cuci, simpanlah di tempat yang kering.7.
-
7/22/2019 pelanggaran obat tradisional
12/12
InfoPOM - Vol.13 No. 6 November-Desember 2012
FORUM PIO Nas
Penanganan Efek Samping Batuk
Kering dari Kaptopril
FORUM SIKer NasPIONas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan
akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat
yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM
sebagai NRA (Naonal Regulatory Authority). PIONas melayani
permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaanobat. Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara
langsung dengan datang ke PIONas (Ged. A lt. 1 BPOM, Jl.
Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di
nomor 021-428889117 / 021 - 4259945, HP nomor 08121899530,
email ke [email protected]
SIKerNas adalah Sentra Informasi Kecanduan Nasional yang secara
akf mencari dan mengumpulkan data/informasi keracunan dan
menyiapkannya sebagai informasi yang teli, benar dan mutakhir
serta siap pakai untuk diberikan/ diinformasikan kepada masyarakat
luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swastayang membutuhkannya dalam rangka mencegah dan mengoba
keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapat disampaikan
secara langsung dengan datang ke SIKerNas (Ged. A lt. 1 BPOM,
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon
di nomor 021-428889117 / 021-4259945, HP SIKerNas nomor
081310826879, email ke [email protected]
Jawaban:
Kaptopril merupakan obat golongan penghambat ACE yang diindikasikanuntuk hipertensi. Efek samping yang sering terjadi pada pasien yang
mengkonsumsi obat-obat golongan ACE adalah batuk kering yang menetap.
Hal ini terjadi pada 10% populasi orang kulit puh dan mencapai 44%pada populasi Asia. Wanita memiliki kemungkinan dua kali lebih banyakmengalami efek samping tersebut dibandingkan laki-laki.
Pertanyaan:Ibu saya menderita hipertensi, setelah mengkonsumsi
kaptopril Ibu mengalami batuk kering. Apakah konsumsiKaptoprilnya harus dihenkan dan apakah obat batuk yangtepat untuk ibu saya?
(Dian, Pelajar/Mahasiswa)
Mekanisme terjadinya efek samping batuk kering belum dapat dipaskan,namun diperkirakan efeknya terjadi akibat ACE inhibitor menghambatpemecahan bradikinin sehingga kadar bradikinin meningkat dan
mempengaruhi saluran pernapasan atas.
Penggunaan kaptopril dak boleh dihenkan tanpa anjuran dari dokter, karenapenghenan obat an hipertensi dapat mempengaruhi stabilitas tekanandarah pasien sehingga dapat membahayakan kesehatan pasien. Jika batuk
kering yang menetap tersebut terasa sangat mengganggu maka sampaikan
keluhan tersebut kepada dokter agar dokter dapat menggan kaptopril denganobat an hipertensi dari golongan lain yang sesuai.
Pustaka:
Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan POM RI 2008, hal.1121.
Sukandar, E.Y., Andraja, R., Sigit, J.I dan Kusnandar., 2008. ISO Farmakoterapi.2.
ISFI, Jakarta.Cardiovascular Drugs Angiotensin-Converng Enzyme Inhibitors, Nancy J.3.Brown, MD; Douglas E. Vaughan, MD. WeMeReC Bullen, March 2012
Apoteker adalah Sarjana Profesi Farmasi,
merupakan orang yang paling tepat untukmenjawab berbagai pertanyaan mengenai
obat-obatan.
Jangan segan untuk bertanya kepada Apoteker,
karena Anda berhak memperoleh segala
informasi obat yang Anda.
Segenap Tim Redaksi Bulen InfoPOM mengucapkan
Selamat Tahun Baru
2013