pemeriksaan bakteri udara dengan impinger
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
1/33
PEMERIKSAAN BAKTERI UDARA DENGAN IMPINGER
polusi udara baik dari polusi secara fisik, kimia dan biologi. Polutan kasat mata seperti bakteridan kapang dapat menjadi sumber infeksi bagi pekerja yang beraktivitas di ruangan tersebut.
Menurut Permenkes No:140!M"N#"$!$#!%&!'00' tentang Persyaratan #ese(atan )ingkungan#erja Perkantoran dan &ndustri, jumla( kuman kurang dari *00 koloni!m+ udara serta bebas
kuman patogen.
$umber polutan yang mempengaru(i kualitas udara ruangan diantarannya penggunaan ir
-onditioner -/ sebagai alternative untuk mengganti ventilasi alami namun - yang jarangdibersi(kan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berbiak, selain itu metoda
dan frekuensi pembersi(an ruangan dan jumla( karyaan di dalam ruangan juga berkontribusi
untuk menamba( jumla( dan jenis mikroba di udara. aktor lingkungan su(u dan kelembabanruangan juga mempengaru(i pertumbu(an mikroorganisme.
P"M"2$N 3#"2& 562
. ujuan:
$etela( melakukan pemeriksaan ma(asisa mampu untuk :
1. Mengambil sample untuk pemeriksaan bakteri udara
'. Melakukan pemeriksaan bakteri udara+. Membaca (asil pemeriksaan
4. Menyimpulkan polusi udara berdasarkan jumla( bakteri yang ada.
3. Materi :
5dara bukan merupakan (abitat jasad renik , sel7sel jasad renik terdapat dalam udara sebagai
kontaminan atauspora jamur yang tersebar di udara, kuman pat(ogen tersebar di udara melaluibutiran7butiran debu atau melalui residu tetesan air luda( yang kering. 3akteri yang terdapat di
udara umumnya yang berspora , misalnya : 3acillus $p, -lostridium $p, M. tuberculosa.
8asad renik pat(ogen terdapat di udara bersama ' jenis partikel :
1. 2esidu tetesan da(ak yang tela( diuapkan inti tetesan/
'. Partikel debu yang jau( lebi( besar.
$ifat7sifat dari dan pengendalian infeksi melalui udara
&N& ""$N P2") 562
$umber patikel di udara Penguapan tetesan yang dikeluarkan dari saluran pernapasan karena
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
2/33
bersin, batuk dan berbicara Pergerakan yg menyebabkan terlepasnya partikel dari kulit dan
pakaian, aliran udara yang dapat menerbangkan debu yang tela( mengendap sebelumnya.
#ebiasaan menetap etap diudara karena adanya gerakan udara kecepatan rata7rata
pengendapan pada ruang tenang, 1,' -m!menit/ 6engan cepat mengendap di tana( kecepatanrata7rata pengendapan, 49 -m!menit/ disebarkan lagi ole( pergerakan udara.
8asad renik tiap partikel 8arang lebi( dari satu 3iasanya banyak
6apat mencapai jaringan peka dan makna dalam penyakit 6iendapkan di paru7paru mungkinpenyebab 6iendapkan pada permukaan luar dan saluran pernapasan bagian atas.
$ifat7sifat epidemiologic "pidemi yang menjalar penyakit di tularkan secara berantai dari
orang per orang/ "pidemi ber(ubungan dengan tempat7tempat k(usus sebagai sumber infeksi
indakan7tindakan pengendalian entilasi, penyinaran sinar ultra ungu dari udara, penguapan
glikol. Pencega(an penumpukan ba(an penyebab infeksi misalnya, sterilisasi pakaian dan alas
tidur/ pencega(an penyebaran misalnya meminyaki lantai dan alas tidur, dan pengaturan systemventilasi yang baik/
3erdasarkan #eputusan Menteri #ese(an 2& Nomor : 1++ ! menkes ! $# ! ! '00'
entang standar operasional pengambilan dan pengukuran sampel kualitas udara di ruma( sakit.
itik pengambilan sampel
8umla( titik sampel minimal sebesar 10; dari jumla( masing7masing ruangan
-. a(ap pemeriksaan
1. lat dan ba(an
a. -aan Petri e. "rlenmayer
b. Pipet ukur f. P-c. &nkubator g. -oloni -ounter
d. &mpinger < vacuum (. abung reaksi
'. -ara #erja metode pendeda(an ! pengendapan
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
3/33
= $iapkan + bua( Petri disk steril dan isikan dengan P- tunggu (ingga beku.
= )etakan Petri pada lokasi yang akan disempling di + tempat yang berbeda maksud + tempat
agar populasi udara terambil secara rata, jumla( + petri tidak mengikat. 3ila lokasi cukup luasdapat dilebi(kan ! jumla( Petri tergantung luas lokasi yang akan disampling/ Petri biarkan
dalam kondisi terbuka, jau( dari sinar mata(ari langsung dan biarkan selama 10 menit.
= &nkubasi Petri pada su(u +0 >- selama '4 jam, buat kontrol agar yang tidak dibuka padapraktek ini bias digunakan kontrol agar pada pemeriksaan P-.
= ?itung koloni yang tumbu( pada bagian atas media, tidak ada keterikatan antara +0 @ +00,
seluru( koloni yang tumbu( di(itung..= 8umla( titik sangat tergantung dari luas ruangan 10; dari luas ruangan /
+. -ara #erja metode pengisapan udara dengan alat impinger.
a. Persiapan= Periksa batterai melalui indicator lo 2ate tingkat ak(ir/ ',0 )pm liter!menit/ apabila
indicator kisaran naik turun 0,' )7m perlu diganti batterai.
= &si &mpinger dengan larutan fisiologis Na-l 0,A; atau media buffer pepton 1 ; sebanyak 10
ml.= utup tabung impinger dengan rapat , jangan sampai terdapat gelembung.
= $terilisasi tabung impinger yang suda( berisi media penyerap dengan sterilisasi basa( padasu(u 1'1 >- , selama 1 menit.
= empatkan impinger pada badan alat.
b. Pelaksanaan.
= &mpinger yang tela( berisi larutan media atau Na-l 0,A; di(ubungkan denganlo meter.
= ?idupkan alat dan atur flo meter 17' )pm tergantung luas ruangan/
= 3aca dan catat flo meter pada skala indicator= )akukan pengambilan sampel selama 17+0 menit, sesuai dengan kondisi kebersi(an
ruangan.
= Matikan alat dan lepaskan impinger dari badan lat.= Masukan sampel kedalam -ool 3oB dan baa ke laboratorium.
c. Metode nalisis= $iapkan bua( caan Petri steril
= uangkan sampel kedalam 4 caan Petri steril, masing7masing 1 ml.
= Pada Petri ke digunakan sebagai kontrol tanpa sampel/
= Pada ke caan Petri masing7masing tuangkan media agar Plate -ount gar/ sebanyak 1071 ml dalam su(u 4970 >-.
= Coyangkan ke caan Petri secara perla(an agar bercampur merata.
= 6iamkan caan Petri yang berisi sampel sampai membeku kemudian inkubasi dalamincubator su(u +* >- selama '4 7 4D jam, dengan posisi caan terbalik..
= #oloni yang tumbu( di (itung.
d. Per(itungan
2 E koloni!ml F G E a < e F < E b < e F < E c < e F < E d < e F
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
4/33
4
8# G 2 B B 1000!mI
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHH J B t
#eterangan :
8# : 8umla( #uman
2 : 8umla( koloni rata7rata : )arutan fisiologis ! media E ml F
J : 6ebit aliran udara E ) ! menit F
t : )amanya aktu pengambilan sampel E menit F
a,b,c,d : 8umla( koloni pada caan Petri a,b,c dan d.e : 8umla( koloni pada caan Petri kontrol
$umber : im 6osen Pembimbing Praktikum P"NK"?N 562, Politeknik
#ementerian #ese(atan 8akarta && 8urusan #ese(atan )ingkungan, '011/
PEMANTAPAN MUTU
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah semua kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegiatan ini
terdiri atas empat komponen penting, yaitu : pemantapan mutu internal (PMI), pemantapan
mutu eksternal (PME), veriikasi, validasi, audit, dan pendidikan dan pelatihan.
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI)
Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pen!egahan dan penga"asan yang
dilaksanakan oleh setiap laboratorium se!ara terus#menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan
yang tepat. Kegiatan ini men!akup tiga tahapan proses, yaitu pra#analitik, analitik dan paska
analitik.
$eberapa kegiatan pemantapan mutu internal antara lain : persiapan penderita,
pengambilan dan penanganan spesimen, kalibrasi peralatan, uji kualitas air, uji kualitas reagen,
http://herdianaakhyar.blogspot.co.id/2012/10/pemantapan-mutu_5523.htmlhttp://herdianaakhyar.blogspot.co.id/2012/10/pemantapan-mutu_5523.html -
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
5/33
uji kualitas media, uji kualitas antigen#antisera, pemeliharaan strain kuman, uji ketelitian dan
ketepatan, pen!atatan dan pelaporan hasil.
2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
PME adalah kegiatan pemantapan mutu yang diselenggaralan se!ara periodik oleh
pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan
suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan PME dilaksanakan oleh
pihak pemerintah, s"asta atau internasional dan diikuti oleh semua laboratorium, baik milik
pemerintah maupun s"asta dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta
peri%inan laboratorium kesehatan s"asta.
PME harus dilaksanakan sebagaimana kegiatan pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh
petugas yang biasa melakukan pemeriksaan dengan reagen&peralatan&metode yang biasa
digunakan sehingga benar#benar dapat men!erminkan penampilan laboratorium tersebut yang
sebenarnya. 'etiap nilai yang diperoleh dari penyelenggara harus di!atat dan dievaluasi untuk
mempertahankan mutu pemeriksaan atau perbaikan#perbaikan yang diperlukan untuk
peningkatan mutu pemeriksaan.
3. Verifikasi
eriikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk men!egah terjadinya kesalahan dalam
melakukan kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra#analitik, analitik sampai dengan pas!a#
analitik. 'etiap tahapan tersebut harus dipastikan selalu berpedoman pada mutu sesuai dengan
bakuan mutu yang ditetapkan.
4. Validasi hasil
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
6/33
alidasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil
pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh laboratorium rujukan.
alidasi dapat men!egah keragu#raguan atas hasil laboratorium yang dikeluarkan.
5. Audit
udit adalah proses menilai atau memeriksa kembali se!ara kritis berbagai kegiatan
yang dilaksanakan di laboratorium. udit ada dua ma!am, yaitu audit internal dan audit
eksternal.
udit internal dilakukan oleh tenaga laboratorium yang sudah senior. Penilaian yang
dilakukan haruslah dapat mengukur berbagai indikator penampilan laboratorium, misalnya
ke!epatan pelayanan, ketelitian laporan hasil pemeriksaan laboratorium dan mengidentiikasi
titik lemah dalam kegiatan laboratorium yang menyebabkan kesalahan sering terjadi.
udit eksternal bertujuan untuk memperoleh masukan dari pihak lain di luar laboratorium
atau pemakai jasa laboratorium terhadap pelayanan dan mutu laboratorium. Pertemuan antara
kepala#kepala laboratorium untuk membahas dan membandingkan berbagai metode, prosedur
kerja, biaya dan lain#lain merupakan salah satu bentuk dari audit eksternal.
6. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan bagi tanaga laboratorium sangat penting untuk meningkatkan
mutu pelayanan laboratorium melalui pendidikan ormal, pelatihan teknis, seminar, "orkshop,
simposium, dsb. Kegiatan ini harus dilaksanakan se!ara berkelanjutan dan dipantau
pelaksanaannya.
PE!A"IA# PA$A M%"%
*aboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
7/33
klinik, atologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan +I o. -/&MEKE'&'K&III&011-).
*aboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi
terpenting dalam diagnostik invitro. 2engan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan
didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang
diidentiikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari data pokok pasien.
Indikasi permintaan laboratorium merupakan pertimbangan terpenting dalam kedokteran
laboratorium. Inormasi laboratorium dapat digunakan untuk diagnosis a"al yang dibuat
berdasarkan ri"ayat penyakit dan pemeriksaan isik. nalisis laboratorium juga merupakan
bagian integral dari penapisan kesehatan dan tindakan preventi kedokteran.
Pro. dr. 3ardjoeno, 'pPK#K dalam bukunya : Interpretasi Hasil Tes Laboratorium
Diagnostik, Bagian dari Standar Pelayanan Medik, mengemukakan tujuan dilakukannya
pemeriksaan laboratorium adalah :
4. Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes ke penyakit tertentu misalnya dengan
urinalisis ditemukan bilirubin dan urobilin positi yang berarti ikterus, maka tes selanjutnya
adalah untuk melihat gangguan aal hati.
0. Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis misalnya anemia, malaria, tb!, 2M.
-. Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan, misalnya tioid, hepatitis $, 3I.
/.
Memasukkan&mengeluarkan dari diagnosis dierensial misalnya pasien dengan panas5 tioid,
malaria, dengue hemorrhagic e!er(236).
7. Menentukan beratnya penyakit, misalnya hepatitis, ineksi saluran kemih
. Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis: tb! paru, sirosis hati.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
8/33
8. Menyaring penyakit dalam seleksi !alon donor darah.
9. Membantu menentukan ra"at inap, misalnya observasi tioid, observasi leukemia.
. Membantu dalam menentukan terapi atau pengelolaan dan pengendalian penyakit, misalnya
leukemia, diabetes.
41.Membantu ketepatan terapi, misalnya tes kepekaan kuman.
44.Memonitor terapi, misalnya tes 3b4! pada diabetes, "idal pada tioid.
40.Menghindari kesalahan terapi dan pemborosan obat setelah ditemukan diagnosis.
4-.Membantu mengikuti perjalanan penyakit, misalnya diabetes, hepatitis.
4/. Memprediksi atau menentukan ramalan (prognosis) penyakit, misalnya dislipidemia dengan
penyakit jantung, kanker dengan kematian.
47. Membantu menentukan pemulangan pasien ra"at inap, misalnya bila hasil pemeriksaan
laboratorium kembali normal.
4.
Membantu dalam bidang kedokteran kehakiman, misalnya tes untuk membuktikan perkosaan.
48.Mengetahui status kesehatan umum (general check up)
;leh karena itu laboratorium klinik menempati kedudukan sentral dalam pelayanan
kesehatan. Karena kedudukan yang penting itulah maka tanggung ja"ab laboratorium klinik
bertambah besar, baik tanggung ja"ab proessional (proessional responsibility), tanggung
ja"ab teknis (technical responsibility) maupun tanggung ja"ab pengelolaan (management
responsibility).
$inamika &l'alisasi
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
9/33
pentingnya peran dan kedudukan laboratorium klinik dalam upaya pelayanan kesehatan,
terdapat aktor lain yang mengharuskan setiap laboratorium berkomitmen terhadap penjaminan
mutu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran
laboratorium serta pesatnya arus inormasi, tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju,
dan adanya peraturan perundang#undangan dan hukum kesehatan telah mendorong tingginya
tuntutan akan mutu pelayanan laboratorium klinik.
Mutu Pemeriksaan a'rat'rium *linik
3asil pemeriksaan laboratorium klinik yang terbaik adalah apabila tes tersebut teliti,
akurat, sensiti, spesiik, !epat, tidak mahal dan dapat membedakan orang normal dari
abnormal.
"elitiatau presisi adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang hampir sama pada
pemeriksaan yang berulang#ulang dengan metode yang sama. amun teliti belum tentu akurat.
"epat atau akurat adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang sama atau
mendekati nilai biologis yang sebenarnya (true value), tetapi untuk dapat men!apainya mungkin
membutuhkan "aktu lama dan biaya yang mahal.
+ensitifadalah kemampuan menentukan substansi pada kadar terke!il yang diperiksa.
'e!ara teoritis tes dengan sensitiitas tinggi sangat dipilih namun karena nilai normalnya sangat
rendah misalnya en%im dan hormon, atau tinggi misalnya darah samar, dalam klinik lebih dipilih
tes yang dapat menentukan nilai abnormal.
=ontoh :
>uaia! tes untuk menentukan darah samar dalam eses lebih dipilih daripada ben%idin atau
orthotoluidin tes yang lebih sensitive. 2alam keadaan normal kedua tes terakhir dapat positi
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
10/33
karena ? -!! darah samar terdapat dalam aeses, sedangkan tes pertama positi dalam
keadaan abnormal saja.
@es KE2 dan =+P sensitive untuk perubahan abnormal tetapi tidak spesiik untuk penyakit
tertentu.
+pesifikadalah kemampuan mendeteksi substansi pada penyakit yang diperiksa dan
tidak dipengaruhi oleh substansi yang lain dalam sampel tersebut, misalnya @P3 (Treponema
Palidum Haemaglutination Test). 'e!ara teoritis spesiisitas sebaiknya 411A hingga tidak ada
positi palsu (alse positi!e).
=ontoh :
Pe"arnaan Biehl elson sputum, biakan *o"enstein Censen dan P=+ untuk tb! paru
spesitiitasnya 411A tetapi sensitiitasnya misalnya berturut#turut adalah 81A, 411A dan 9A.
@es yang baik adalah bila sensitivitas dan spesitiitasnya 411A atau mendekati 411A.
,epatberarti tidak memerlukan "aktu yang lama dan lekas diketahui oleh dokter yang
mera"at.
"idak mahaldan tidak sulit, artinya dapat dimanaatkan oleh banyak laboratorium dan
penderita&orang yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
Pada umumnya untuk tes saring diperlukan tes yang sensiti, !epat dan tidak mahal,
sedangkan untuk diagnosis pasti diperlukan tes spesiik yang biasanya lebih mahal. Ketepatan
dalam pemanaatan tes laboratorium untuk mendapatkan diagnosis akurat dan !epat serta
jaminan kualitas hasil pemeriksan laboratorium akan men-hemat pemiaaan, baik untuk
diagnosis, terapi maupun lama ra"at inap.
#ilai n'rmal harus ditetapkan oleh masing#masing laboratorium dan dilaporkan
bersama#sama dengan hasil pemeriksan. $iasanya praktisi laboratorium melaporkan rentang
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
11/33
normal berdasarkan umur dan jenis kelamin, dan dokter menginterpretasi hasil tersebut lebih
jauh dengan melihat aktor spesiik lain (mis. diet, aktivitas isik, kehamilan, dan pengobatan)
3asil pemeriksan laboratorium dapat mengalami /ariasidan bila variasi ini besar (lebih
dari 0 '2), maka dianggap menyimpang. Penyebab variasi hasil pemeriksaan laboratorium
se!ara garis besar dipengaruhi oleh aktor#aktor :
4. Pengambilan spesimen, seperti : antikoagulan, variasi isiologis pasien (puasa dan tidak puasa,
umur, jenis kelamin, latihan isik, pengobatan, kehamilan, konsumsi tembakau, dsb), !ara
pengambilan, kontaminasi, dsb.
0. Perubahan spesimen, seperti : suhu, p3, lisis, bekuan darah lama tidak dipisahkan dari serum,
dsb. Perubahan bisa terjadi di dalam laboratorium atau selama pengiriman ke laboratorium.
-. Personel. 6aktor personel yang dapat menimbulkan variasi yang besar pada hasil laboratorium
misalnya :
o Kesalahan administrasi, tertukar dengan pasien lain, kesalahan menyalin pada ormulir hasil
o Kesalahan pemba!an, kesalahan penghitungan
o Kesalahan teknis dalam prosedur pemeriksaan
/. Prasarana dan sarana laboratorium, misalnya :
o >angguan aliran listrik, air bersih.
o 'uhu tidak sesuai dengan suhu yang dianjurkan untuk penentuan tes.
o ir suling dengan p3 yang tidak netral.
o +eagensia yang tidak baik, tidak murni, rusak atau kadalu"arsa. $ahan standard kurang baik
atau tidak ada.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
12/33
o Peralatan (otometer, pipet, dsb) tidak akurat.
7. Kesalahan sistematis (systematic error), yaitu berkaitan dengan metode pemeriksan (alat,
reagensia, dsb)
. Kesalahan a!ak (random error). ariasi hasil yang tidak dapat dihindarkan apabila dilakukan
pemeriksaan berturut#turut pada sampel yang sama "alaupun prosedur pemeriksaan dilakukan
dengan !ermat.
Mana0emen Mutu
*aboratorium klinik bagaikan sebuah industri, dimana sampel yang diterima merupakan
bahan bakunya, sedangkan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan merupakan produk yang
dihasilkan. 3asil pemeriksaan yang dikeluarkan harus dapat dijamin mutunya.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
13/33
o Penerapan quality control %$"&, baik intralab maupun ekstralab.
Program kontrol dalam laboratorium (intralab) atau Pemantapan Mutu Internal (PMI) ialah
program pemantapan mutu, penge!ekan dengan nilai baku, penggunaan metode, alat, reagen
dan prosedur yang benar untuk melihat ketelitian, keakuratan, sensitiitas dan spesitiitas
pemeriksaan hingga menghasilkan hasil yang se!ara klinis dapat diper!aya.
Program kontrol kualitas ekstralab atau Pemantapan Mutu Eksternal (PME) ialah program
pemantapan mutu yang dikoordinasikan oleh 2epkes atau perkumpulan proesi misalnya P2'#
P@K*I sehingga hasil#hasil laboratorium tersebut dapat diper!aya kebenarannya.
3asil yang baik juga menunjukkan mutu laboratorium tersebut baik, termasuk semua yang
berkaitan dengan tes yaitu dokter, teknisi, metode, reagensia, peralatan dan sarana lainnya. 2i
pihak lain, mutu laboratorium klinik yang baik menunjukkan keper!ayaan dokter terhadap hasil
tes laboratorium tersebut.
o Penerapan manajemen mutu pelayanan laboratorium, seperti akreditasi, I'; 114 ($uality
Management System), I'; 4749 yang merupakan perpaduan I'; 114 dengan I';&IE=
48107 (International #lectrotechnical "ommission)
o Implementasi @M, =I, ser!ice satisaction, customer satisaction, dsb.
o Penerapan 'tandar Keselamatan Kerja
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
14/33
Pada saat akan menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium,
perlu meren!anakan dan memilih jenis metode, reagen, bahan, alat, sumber daya manusia dan
kemampuan yang dimiliki laboratorium.
0. $uality Laboratory Practice %$LP&
Membuat pedoman, petunjuk dan prosedur tetap yang merupakan a!uan setiap pemeriksaan
laboratorium. 'tandar a!uan ini digunakan untuk menghindari atau mengurangi terjadinya
variasi yang akan mempengaruhi mutu pemeriksaan.
-. $uality "ontrol %$"&
Penga"asan sistematis periodik terhadap : alat, metode, dan reagen. = lebih berungsi untuk
identiikasi ketika sebuah kesalahan terjadi
/. $uality (ssurance %$(&
Mengukur kinerja pada tiap tahap siklus tes laboratorium: pra analitik, analitik dan pas!a
analitik. Cadi, merupakan pengamatan keseluruhan input#proses#output&out!ome, dan
menjamin pelayanan dalam kualitas tinggi dan memenuhi kepuasan pelanggan. @ujuan
adalah untuk mengembangkan produksi hasil yang dapat diterima se!ara konsisten, jadi lebih
berungsi untuk men!egah kesalahan terjadi (antisipasi error).
Indikator kinerja adalah :
o Manajemen sampel :phlebotomy, preparasi spesimen
o
Manajemen proses : turn around time ("aktu tunggu), '@@ atau cyto, pelaporan hasil,
pemeliharaan alat
o Manajemen '2M : kompetensi, "ontinuing #ducation, Proesional De!elopment Programm.
o Keselamatan kerja : ke!elakaan jarum suntik (needle stick in)ury), kimia"i D biologis.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
15/33
7. $uality Impro!ement %$I&
2engan melakukan I, penyimpangan yang mungkin terjadi akan dapat di!egah dan diperbaiki
selama proses pemeriksaan berlangsung.
*angkah#langkah 6ive merupakan implementasi manajemen mutu laboratorium yang
berujung pada "ontinous $uality Impro!ement %"$I&, menjamin pelayanan berstandar tinggi
dan ter"ujudnya kepuasan pelanggan. 3al ini membutuhkan komitmen pimpinan (Top
Management&*
PEMA#"APA# M%"% PAA#AI"I* PEMEI*+AA# AA"I%M
*aboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi penting
dalam diagnosis invitro. 'etidaknya terdapat 7 alasan penting mengapa pemeriksaan
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
16/33
laboratorium diperlukan, yaitu : skrining, diagnosis, pemantauan progresiitas penyakit, monitor
pengobatan dan prognosis penyakit. ;leh karena itu setiap laboratorium harus dapat
memberikan data hasil tes yang teliti, !epat dan tepat.
2alam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan penting, yaitu
tahap pra analitik, analitik dan pas!a analitik. Pada umumnya yang sering sering dia"asi dalam
pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pas!a analitik yang lebih !enderung kepada
urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang mendapat perhatian.
Kesalahan pada proses pra#analitik dapat memberikan kontribusi sekitar 4A dari total
kesalahan laboratorium, sementara kesalahan analitik 07A, dan kesalahan pas!a analitik 4/A.
Proses pra#analitik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : pra#analitik ekstra laboratorium dan
pra#analitik intra laboratorium. Proses#proses tersebut meliputi persiapan pasien, pengambilan
spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, dan penyimpanan
spesimen.
PE+IAPA# PA+IE#
Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter meren!anakan pemeriksaan laboratorium
bagi pasien. 2okter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat memberikan inormasi mengenai
tindakan apa yang akan dilakukan, manaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus
dilakukan oleh pasien. Inormasi yang diberikan harus jelas agar tidak menimbulkan ketakutan
atau persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai
dengan kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan pasien
akan instruksi yang diberikan oleh dokter atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil
laboratorium5 tidak diikutinya instruksi yang diberikan akan memberikan penilaian hasil
laboratorium yang tidak tepat. 3al yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang
mera"at tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
17/33
da beberapa sumber kesalahan yang kurang terkontrol dari proses pra#analitik yang
dapat mempengaruhi keandalan pengujian laboratorium, tapi yang hampir tidak dapat
diidentiikasi oleh sta laboratorium. Ini terutama men!akup variabel isik pasien, seperti latihan
isik, puasa, diet, stres, eek posisi, menstruasi, kehamilan, gaya hidup (konsumsi alkohol,
rokok, kopi, obat adikti), usia, jenis kelamin, variasi diurnal, pas!a transusi, pas!a donasi,
pas!a operasi, ketinggian. Karena variabel tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap
beberapa variabel biokimia dan hematologi, maka gaya hidup individu dan ritme biologis pasien
harus selalu dipertimbangkan sebelum pengambilan sampel.
PE+IAPA# PE#&%MP%A# +PE+IME#
'pesimen yang akan diperiksa laboratorium haruslah memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Cenisnya sesuai jenis pemeriksaan
olume men!ukupi
Kondisi baik : tidak lisis, segar&tidak kadalu"arsa, tidak berubah "arna, tidak berubah bentuk,
steril (untuk kultur kuman)
Pemakaian antikoagulan atau penga"et tepat
2itampung dalam "adah yang memenuhi syarat
Identitas benar sesuai dengan data pasien
'ebelum pengambilan spesimen, periksa orm permintaan laboratorium. Identitas pasien
harus ditulis dengan benar (nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medis, dsb) disertai
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
18/33
diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar sesuai
dengan pasien yang akan diambil spesimen.
@anyakan persiapan yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet, puasa. @anyakan
juga mengenai obat#obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok, dsb. =atat apabila
pasien telah mengkonsumsi obat#obatan tertentu, merokok, minum alkohol, pas!a transusi,
dsb. =atatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil laboratorium.
1. PeralatanPeralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
bersih, kering
tidak mengandung deterjen atau bahan kimia
terbuat dari bahan yang tidak mengubah %at#%at dalam spesimen
sekali pakai buang (disposable)
steril (terutama untuk kultur kuman)
tidak retak&pe!ah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai dengan volume
spesimen
2. Antik'a-ulan
ntikoagulan adalah bahan kimia yang digunakan untuk men!egah pembekuan darah.
Cenis antikoagulan yang dipergunakan harus disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang
diminta. olume darah yang ditambahkan juga harus tepat.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
19/33
3. Pemilihan 'kasi Pen-amilan +pesimen
@entukan lokasi pengambilan spesimen sesuai dengan jenis spesimen yang diperlukan,
seperti :
2arah vena umumnya diambil dari vena lengan (median !ubiti, vena !ephali!, atau vena
basili!). @empat pengambilan tidak boleh pada jalur inus atau transusi, bekas luka,
hematoma, oedema, !anula, istula
2arah arteri umumnya diambil dari arteri radialis (pergelangan tangan), arteri bra!hialis
(lengan), atau arteri emoralis (lipat paha).
2arah kapiler umumnya diambil dari ujung jari tengah atau jari manis tangan bagian tepi
atau pada daerah tumit 4&- bagian tepi telapak kaki pada bayi. @empat yang dipilih untuk
pengambilan tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti sianosis
atau pu!at.
'pesimen untuk pemeriksaan biakan kuman diambil dari tempat yang sedang
mengalami ineksi, ke!uali darah dan !airan otak.
4. 7aktu Pen-amilan
Penentuan "aktu pengambilan spesimen penting untuk diperhatikan.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
20/33
'pesimen untuk mikroilaria diambil pada tengah malam
'pesimen dahak untuk pemeriksaan $@ diambil pagi hari setelah bangun tidur
'pesimen darah untuk pemeriksaan proil besi diambil pada pagi hari dan setelah puasa
41#40 jam
PE#&AMIA# +PE+IME#
3al#hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah :
4. @ehnik atau !ara pengambilan. Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar sesuai
dengan standard operating procedure(';P) yang ada.
0. =ara menampung spesimen dalam "adah&penampung.
o 'eluruh sampel harus masuk ke dalam "adah (sesuai kapasitas), jangan ada yang menempel
pada bagian luar tabung untuk menghindari bahaya ineksi.
o Fadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi berdiri untuk men!egah spesimen
tumpah.
o Memindahkan spesimen darah dari syringe harus memperhatikan hal#hal seperti berikut :
2arah harus segera dimasukkan dalam tabung setelah sampling.
*epaskan jarum, alirkan darah le"at dinding tabung perlahan#lahan agar tidak terjadi hemolisis.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
21/33
3omogenisasi segera darah yang menggunakan antikoagulan dengan lembut perlahan#lahan.
Cangan mengko!ok tabung keras#keras agar tidak hemolisis.
o Menampung spesimen urin
'ediakan "adah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka,
mudah ditutup, dan bermulut lebar
'ebaiknya pasien diinstruksikan membuang urine yang mula#mula keluar sebelum
mengumpulkan urine untuk diperiksa.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
22/33
'ediakan "adah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka,
mudah ditutup, dan bermulut lebar.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
23/33
0. Pemompaan menyebabkan kalium, laktat, glukosa, dan Mg0? meningkat, sedangkan p3
menurun
-. Pengambilan darah terlalu lama (tidak sekali tusuk kena) dapat menyebabkan :
o trombosit dan ibrinogen menurun5 PP@ dan P@@ memanjang
o kalium, *23 dan '>P@&*@ meningkat
/. Pengambilan darah pada jalur inus dapat menyebabkan :
o natrium meningkat pada inus saline
o kalium meningkat pada inus K=l
o glukosa meningkat pada inus detrose
o PP@, P@@ memanjang pada inus heparine.
o kreatinin, osat, *23, '>;@, '>P@, 3b, 3mt, lekosit, trombosit, eritrosit menurun pada semua
jenis inus
7. 3omogenisasi darah dengan antikoagulan yang tidak sempurna atau keterlambatan
homogenisasi menyebabkan terbentuknya bekuan darah.
. 3emolisis dapat menyebabkan peningkatan K?, Mg0?, osat, aminotranserase, *23, osatase
asam total
I$E#"II*A+I +PE+IME#
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen adalah tahapan yang harus dilakukan
karena merupakan hal yang sangat penting. Pemberian identitas meliputi pengisian ormulir
permintaan pemeriksaan laboratorium dan pemberian label pada "adah spesimen. Keduanya
harus !o!ok sama. Pemberian identitas ini setidaknya memuat nama pasien, nomor I2 atau
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
24/33
nomor rekam medis serta tanggal pengambilan. Kesalahan pemberian identitas dapat
merugikan.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
25/33
o PP@ & P@@ memanjang.
o Peningkatan kadar kalium ( K? ), phosphate, *23, '>P@.
o
*isisnya sel pada sample *=', transudat, eksudat.
o Perkembangbiakan bakteri
o Penundaan pengiriman sampel urine :
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
26/33
'eluruh spesimen harus diperlakukan sebagai bahan ineksius
Patuhi !ara pengambilan spesimen dan pengisian tabung yang benar
>unakan sentrius yang terkalibrasi
'egera pisahkan plasma atau serum dari darah dalam tabung lain, tempeli label
'egera distribusikan spesimen ke ruang pemeriksaan
PE#8IMPA#A# +PE+IME#
Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen akan dikirim ke
laboratorium lain
*ama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan, "adah dan stabilitasnya
3indari penyimpanan "hole blood di rerigerator
'ampel yang di!airkan (setelah dibekukan) harus dibolak#balik beberapa kali dan terlarut
sempurna. 3indari terjadinya busa.
'impan sampel untuk keperluan pemeriksaan konirmasi & pengulangan
Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu 0#9J=, suhu kamar, suhu #01J=, #81J=
atau #401J= jangan sampai terjadi beku ulang.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
27/33
Kimia klinik : 4 minggu dalam reerigerator
Imunologi : 4 minggu dalam reerigerator
3ematologi : 0 hari pada suhu kamar
Koagulasi : 4 hari dalam reerigerator
@oksikologi : minggu dalam reerigerator
$lood grouping : 4 minggu dalam reerigerator
+iapa an- "erliat $alam Pr'ses PraAnalitik9
'elalu ada beberapa orang yang terlibat dalam proses pra#analitik, yaitu pasien, dokter,
paramedis&pera"at, petugas layanan transportasi, analis dan dokter laboratorium5 mereka
semua berbagi tanggung ja"ab terhadap mutu bahan spesimen dan harus memahami
pentingnya tahap pra#analtik, serta mengenali kemungkinan penyebab kesalahan dan
konsekuensi mereka untuk hasil pemeriksaan.
Komunikasi antara dokter, paramedis&pera"at, petugas layanan transportasi, analis dan
dokter laboratorium harus selalu ditingkatkan dalam bentuk komunikasi langsung, telepon, atau
media lainnya. *ebih baik kalau laboratorium dapat membuat pedoman atau sema!am ';P
mengenai pengumpulan spesimen untuk penggunaan oleh bagian lain. Pedoman tersebut
harus ditinjau ulang oleh supervisor laboratorium. *aboratorium juga perlu menetapkan
prosedur untuk penanganan spesimen dan prosedur untuk manajemen spesimen (penerimaan
atau penolakan spesimen).
M%"% PEA8A#A# AA"I%M *I#I* %MA! +A*I"
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
28/33
Pelayanan kesehatan di +umah 'akit merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan se!ara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan sudah mengarah pada
spesialisasi dan subspesialisasi. 'emakin pesat lajunya pembangunan, semakin besar pula
tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Perlu disadari bah"a semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,
tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu pun semakin meningkat. 2i lain pihak
pelayanan +umah 'akit yang memadai, baik di bidang diagnostik maupun pengobatan semakin
dibutuhkan. 'ejalan dengan itu maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh
laboratorium klinik +umah 'akit sangat perlu untuk menerapkan sebuah standar mutu untuk
menjamin kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
29/33
0. Proses, ialah interaksi proessional antara pemberi layanan dengan konsumen (pasien &
masyarakat ). Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting.
-. ;utput&out!ome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada
konsumen (pasien&masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
30/33
Proses adalah transormasi dari input, dengan menggunakan mesin peralatan, perlengkapan
metoda dan '2M untuk menghasilkan produk atau jasa bagi pelanggan.
PE#I#&*A"A# M%"% PEA8A#A# AA"I%M *I#I*
Menurut Pusoro"ati (011/), mutu pada hakekatnya adalah tingkat kesempurnaan suatu
produk atau jasa. 'edangkan mutu pelayanan laboratorium klinik +umah 'akit diartikan
sebagai derajat kesempurnaan pelayanan laboratorium klinik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan dengan menggunakan potensi sumber daya
yang tersedia se!ara "ajar, eisien dan eekti serta diberikan se!ara aman dan memuaskan
sesuai dengan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan
dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
31/33
meliputi pemberdayaan sumber daya yang ada, termasuk di dalamnya adalah penatalaksanaan
logisti! dan pemberdayaan '2M.
Pendekatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di
Instalasi Patologi Klinik adalah :
4. Pendekatan tidak langsung
o Program menjaga mutu (quality assurance+quality impro!ement), seperti pemeriksaan kontrol
kualitas (quality control), Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
o $uality (ssesment, seperti akreditasi, I'; 114:0111
o Total $uality Managemen(@M)
o Pengembangan standar proesi, seperti seminar & kursus & "orkshop & pelatihan, pendidikan
berkelanjutan. Program ini dilakukan baik untuk Pranata *aboratorium maupun tenaga
administrasi.
o isk management, misalnya penanganan komplain dari pelanggan.
o Program#program khusus, misalnya mengukur kepuasan pelanggan melalui pemberian
kuesioner.
0. Pendekatan peme!ahan masalah
Peme!ahan masalah merupakan suatu proses siklus (daur) yang berkesinambungan.
*angkah pertama dalam siklus ini adalah identiikasi masalah. Identiikasi masalah merupakan
bagian sangat penting dari seluruh proses siklus karena akan menentukan kegiatan#kegiatan
selanjutnya dari pendekatan masalah. Masalah akan timbul apabila :
o @erdapat penyimpangan antara hasil yang di!apai (output) dengan standar yang adab.
o @erdapat ketidakpuasan akan penyimpangan tersebut.
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
32/33
Pendekatan peme!ahan masalah ini dapat dilakukan melalui kegiatan >ugus Kendali
Mutu (>KM) atau dengan program Problem Sol!ing or a Better Hospital(P'$3) yang tengah
digalakkan oleh Manajemen +umah 'akit. Pendekatan kegiatan P'$3 mirip dengan >KM.
ahan a:aan ;
4. Kun!oro, @., et. al., 48, Mana)emen Proses di Laboratorium -linik Menu)u Produk yang
Bermutu, 2alam : 'ianipar, ;. (ed), 48, Prinsip.prinsip Mana)emen /ntuk Peningkatan Mutu
Pelayanan Laboratorium Patologi -linik umah Sakit, Magister Manajemen +umah 'akit,
adjah Mada, ogyakarta.
0. *e"androvsky, Kent, 0110, "linical "hemistry 0 Laboratory Management and "linical
"orellations, *ippin!ot Filliam D Filkins, Philadelphia,
-
7/24/2019 Pemeriksaan Bakteri Udara Dengan Impinger
33/33
7. Pusoro"ati, unuk, 011/, -onsep Dasar /paya Peningkatan Mutu Pelayanan umah Sakit,
=lini!al Epidemiology and $iostatisti!s raha Ilmu, ogyakarta.