pengendalian infeksi nosokomial di icu

Upload: gege-sakhi

Post on 22-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    1/14

    PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI ICU

    PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI ICU

    Pendahuluan

    Infeksi nosokomial atau infeksi di dapat di rumah sakit berkembang sebagai akibat dari

    masuknya pasien ke rumah sakit. Hal ini sangat berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas

    dan menyangkut biaya perawatan. Infeksi sering berhubungan dengan organisme yang resisten

    atau menjadi resisten terhadap antibiotik. Adapun prinsip diagnose infeksi nosokomial menurut

    Centre for Disease Control adalah:

    1. Ditemukan adanya infeksi lokal yang dilihat dari pemeriksaan klinik dan hasil laboratorium dan

    tes diagnosa yang lain.

    . Dokter mendiagnose infeksi dengan melihat langsung pada luka operasi! endos"opi dan prosedur

    diagnostik lain.

    #. Didapatkan infeksi di rumah sakit dalam masa inkubasi! tetapi kejadian infeksi setelah pulang

    dari rumah sakit.

    $ambaran%mum

    & ' 1() pasien rawat inap mendapat infeksi nosokomial. #) pasien meninggal akibat infeksi

    nosokomial meskipun angka kematian ber*ariasi untuk sumber sepsisnya. Penelitian di Amerika

    +erikat menunjukkan bah**a akibat infeksi nosokomial! lama perawatan bertambah rata'rata

    empat hari dan biaya perawatan meningkat. IC% yang mempunyai ' ,) dari tempat tidur

    rumah sakit! tetapi angka kejadian infeksi nosokomialnya #( ' -().

    rganisme penyebab infeksi bersumber dari e/ogen seperti kontaminasi imus! alat'alat bantu

    pemafasan! ataupun bersumber dari flora endogen pasien sendiri dari oropharing! saluran "erna!

    saluran ken"ing! dan permukaan kulit. rganisme penyebab infeksi nosokomial terbanyak

    telah berubah'ubah dalam #( tahun terakhir. 0ahun 1&( staphylo"o""us aureuy merupakan

    bakleri yang dominan. $ram negatif dominan tahun 1,(! tetapi baksil gram positif yang

    menunjukkan resistensi pada beberapa antibiotik dominan pada tahun 12(. 3akteri lain yang

    biasanya dengan tingkat keganasan rendah seperti *irus! jamur! dan parasit mempengaruhi daya

    tahan tubuh pasien. 4asalah ini bertambah dengan epidemi dari AID+! Hepatitis 3! Hepatitis C

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    2/14

    dan HI5 dimana pengobatan masih terbatas! dari ini juga merupakan an"aman bagi petugas

    kesehatan sebagaimana an"aman pada pasien.

    Faktor-faktor yang Mempermuda

    3anyak penelitian klinis menunjukkan bahwa ada - konsep dasar yang berpengaruh terhadap

    kejadian infeksi.

    1. 6lora 7ndogen

    rganisme yang merupakan flora normal pada beberapa organ dapat menjadi penyebab infeksi

    ketika ada perantara seperti pasien dengan endotrakheal tube! tusukan intra*ena atau kateter

    urine.

    . 6aktor 8umah +akit

    8umah sakit menjadi reser*oir bagi organismepatogen yang meliputi adanya pasien yang parah!

    staf rumah sakit yang menularkan organisme antar pasien! penggunaan antibiotik spektrum

    luas dan penggunaan alat'alat untuk monitor atau pengobatan pada pasien.

    +emua faktor ini meningkatkan pertumbuhan dan penyebaran organisme di rumah sakit dan

    diantara pasien dengan pasien.

    #. 6aktor Pasien

    3eberapa faktor intrinsik dapat mendukung terjadinya infeksi! seperti usia tua! pasien dengan

    gangguan yang kronis! luka terkontaminasi! pengobatan steroid atau obat'obat immunosupresif

    dan perawatan di rumah sakit yang lama.

    -. 8esistensi Antibiulik

    8esisten terhadap satu atau lebih antibiotik senng menyebabkan organisme tersebut

    memmbulkan infeksi. Penggunaan antibiotik berspektrum luas akan menambah masalah. bat

    ini membabat flora normal dalam saluran gastro intestinal! pharing! dan saluran ken"ing dan

    kemudian diikuti pertumbuhan *ang berlebihan dengan ikatan yang lebih resisten.

    Sum!er Infek"# No"okom#a$

    3eberapa hal yangdapat menjadi sumber kejadian infeksi nosokomial meliputi:

    1. 0indakan In*ansif

    0indakan in*ansif adalah suatu tindakan menusukkan alat'alat kesehatan ke dalam tubuh

    pasien! sehingga memungkinkan mikro organisme masuk ke dalam tubuh. 0indakan in*ansif

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    3/14

    sangat banyak jemsnya! khususnya di IC%! dimana pasien sering menggunakan berma"am'

    ma"am selang sekaligus! atau mengalami beberapa tindakan seperti:

    +untikan pungsi 9*ena! lumbat! perikardial! pleura! suprapubik! arteri! dll

    Pemasangan alat 9kontrasepsi! katheter urine! katheter jantung! intra*ena! arteri pipa

    endotrakheal! nasogaster! drain! dll.

    0indakan bronkoskopi! angiografi! dll.

    . 0indakan In*asif perasi

    0indakanoperasi ini membutuhkan sayatan pada tubuh pasien! sehingga mi"ro organisme. dapat

    masuk ke dalam tubuh. Infeksi luka operasi menunjukkan ( ' & ) dari semua infeksi

    nosokomial. 4ikro organisme biasanya berasal dan flora pasien itu sendiri! tetapi dapat juga dari

    kontammasi alat "airan yang digunakan atau juga dari para petugas yang ada.

    #. 0indakan ;on In*asif

    0indakan ini menggunakan alat'alat kesehatan tanpa memasukkan ke dalam tubuh pasien! telapi

    dapal menyebabkan mi"ro organisme masi:k atau menular kepada orang lain.

    Dan semua komponen yang terlibat dan berada disekitar pasien dirawat dapat merupakan sumber

    infeksi. Hal ini meliputi:

    a. Prosedur tindakan dari petugas yang tidak baik

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    4/14

    Cu"i tangan se"ara khusus telah . dipromosikan untuk mengurangi penularan infeksi sejak ? 1&

    tahun 5II. Cu"i tangan yang benar dari petugas dapat menurunkan & '#() kejadian infeksi

    nosokomial. %ntuk "u"i tangan ini dipergunakan :

    Air mengalir

    +abun

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    5/14

    4enetapkan petunjuk untuk men"egah infeksi'infeksi tertentu.

    4enetapkan prosedur isolasi atau penampungan infeksi.

    4ensuper*isi petugas kesehatan tennasuk tentang *aksinasinya.

    #. Dekontaminasi +elektif +aluran $astro IntestinalPertumbuhan bakteri yang "epat pada saluran pen"ernaan sebagai hasil pemberian obat'obatan

    penghambat asam lambung dapat membawa pada infeksi pneumonia dan multi organ distress

    syndrom. 3akteri tersebut dapat membenmk kolonisasi di oroparing. +ejumlah penehtian

    membuktikan bahwa dekontaminasi selektif saluran pen"ernaan dapat memutuskan lingkaran

    kolonisasi infeksi.

    Pada pasien diberikan antibiotik oral! seperti : polimi/in! tobramy"in! $entamy"in!

    ;eomy"in! ;istatin atau amphoteri"in. Preparat ini aktif melawan ba"teri gram negatif atau

    jamur disaluran $astro intestinal.

    -. Isolasi

    Isolasi adalah usaha pen"egahanenis isolasi yang dilakukan sesuai

    patogenitas kuman dan "ara penularan< penyebarannya.

    &. Pengelolaan 8uangan dan Bingkungan

    8uangan dan lingkungan harus dijaga kebersihan! kelembaban! penyinaran dan *entilasinya.

    >uga periu dilakukan monitoring angka kuman ruangan dan jenis mikrobia se"ara periodik!

    terutama ruang operasi! IC%! ruang bayi beresiko.

    . Pengelolaan +ampah

    Diruangan harus tersedia tempat sampah yang dibedakan antara sampah biasa 9tidak

    terkontaminasi dengan sampah yang terkontaminasi! juga sampah medis seperti spuit! >arum!

    dan benda tajam lamnya harus disediakan.

    Dan pengelolaannyapun harus dibedakan antara masing'masing >enis sampah tersebut.

    ,.

    4emakai Alat'Alat PerlindunganPetugas dapat menggunakan alat'alat proteksi diri seperti : pakaian khusus! sarung tangan!

    masker! dll! terutamabilaberhubungan dengan kasus. =asus infeksi yang menular!

    2. Pen"egahan Infeksi yang 3erkaitan Dengan 0indakan In*asif

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    6/14

    3eberapa tindakan in*asif' terutama di IC%! dapat menjadi sumber terjadinya infeksi. Infeksi

    yang dilaporkan paling banyak! mengenai saluran ken"ing! saluran pemafasan bawah dan luka

    operasi.

    a. Infeksi +aluran =en"ing

    Infeksi saluran ken"ing merupakan -() kejadian dari seluruh infeksi nosokomial. Infeksi

    ini terjadi paling senng karena pemakaian kateter urine. rganisme bisa masuk ke kandung

    ken"ing melalui lumen kateter 9intra luminal maupun sisi luar keteter 9ekstra luminal. Pyuria

    dan bakteri uria dapat terjadi pada wanita! orang tua! dan pasien dengan sakit parah.

    %ntuk pen"egahan dan penanganannya adalah :

    Pemasangan kateter urine harus dengan indikasi pasti seperti inkonentia urine dan segera

    dilepas setelah memungkinkan.

    Insersi kateter harus dengan tehnik aseptik

    +ambungan ke urine bag harus rapat dan kuat.

    +ampel untuk pemeriksaan laboratorium harus dengan "ara dan alat steril.

    Perawatan harus baik! dengan menggunakan antiseptik dan tidak boleh sampai terjadi obstruksi.

    b. Infeksi +aluran Pemafasan 3awah

    Pneumonia adalah penyebab umum kematian di rumah sakit dan merupakan 1&) dan semua

    infeksi nosokomial.

    6aktor yang mempermudahkejadian pneumonia antara lain :

    o Intubasi dan trakheostomi

    o Perawatan di IC%

    %ntuk pen"egahan dan penanganannya.:

    =eadaan dan prosedur yang dapat meningkatkan resiko aspirasi harus diperhatikan! misalriya

    pasien tidak sadar.

    Pemasangan pipa endotrakheal se"ara aseptik.

    +irkuit *entilator diganti setiap - ' -2 jam.

    Penghisapan lendir dari endotrakheal atau trakheostomi harus dengan prinsip aseptik.

    Pemberian antibiotik sesuai hasil kultur.

    0inggikan bagian kepala dari tempat tidur #(

    ". Infeksi Buka perasi

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    7/14

    %ntuk pen"egahan infeksi luka operasi adalah dengan :

    1 0indakan %mum

    ' Petugas harus memperhatikan kesehatan dan personal hygiene dirinya.

    ' 4enerapkan tehnik operasi yang benar.

    ' 3ekerja sesuai dengan prinsip aseptik dan antiseptik! 4engikuti peraturan dan tata tertib yang

    berlaku.

    ' 4empertahankan kesterilan alat! lingkungan! dll.

    ' 4enjaga petugas dengan infeksi yang aktif untuk diluar ruang operasi.

    Penggunaan Antibiotik Profilaksis Antibiotik profilaktik diberikan dengan indikasi yang tepat!

    baik single dose maupun yang kontinyu.

    d. Infeksi karena alat'alat intro*askuler

    Alat intra*askuler sudah umum di rumah sakil! khususnya di IC%! dimana pasien sering

    menggunakan beberapa alat sekaligus. Alat'alat ini memungkinkan masuknya mikro

    organisme ke dalam sirkulasi dan meningkatkan kemungkinan terjadi bakt"riemia dan

    septi"emia. =ompliksi *ang lain adalah plebitis dan infeksi uiidokaidilis.

    6aktor resiko te@adinya ba"teriemia kar"na alat'alat intra*askuler adalah:

    ' =ulit yang mengelupas

    ' ;eutropenia

    ' %sia kurang dari satu tahun atau lebih dari ( tahun.

    ' Penyakit dasar yang parah.

    ' 0erapi steroid atau immunosupresi

    ' Adanya infeksi

    U"aa-u"aa pen%%gaan #nfek"#&

    0indakan %mum :

    ' Cu"i tangan se"ara adekuat.

    ' Disinteksi kulit dengan benar.

    ' Insersi dilakukan dengan prinsip aseptik.

    ' Insersi dan pengelolaannya dilakukan oleh tim intra*ena.

    ' 6iksasi yang kuat untukmen"egahperubahan posisi.

    ' +elang'selang harus tertutup rapat.

    ' Dilakukan dressing se"ara steril ditempat tusukan.

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    8/14

    ' 4onitor tempat tusukan setiap hari.

    0indakan =husus:

    a. =ateter *ena perifer

    =ateter diputar'putar setiap -2 ' , jam.

    b. =ateter *ena sentral dan kateter arteri pulmonal

    ' Preparasi tempat tusukan se"ara adekuat.

    ' Insersi dengan prinsip aseptik.

    ' 4onitor tempat tusukan.

    ". =ateter arteri:

    ' $anti selang setelah jam.

    ' $unakan tehnik aseptik untuk memasang dome dan selang'selang.

    ' Hindari stop"o"k yang tidak perlu.

    0ehnik'tehnik yang tidak memberikan keuntungan :

    ' Antispetik krim untuk tempat tusukan.

    ' +ering mengganti dressing.

    ' 8utin memflush kateter *ena sentral.

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    9/14

    '(ANSPO('ASI PADA PASIEN K(I'IS

    0ransportasi pasien atau memindahkan pasien dari salu tempatketempat lain seringkali

    diperlukan! namun perlu diingat bahwa pasien dengan sakit yang kritis tidak mempunyai atau

    hanya mempunyai sedikit "adangan fisiologik. +ehingga pemindaliaii pasien kritis dapat

    menimbulkan problem yang besar. Alasan itulah maka pemindahan pasien kritis memerlukan

    peren"anaan yang "ermat serta pengawasan yang ketat.

    Pedoman 'ran"porta"# Pa"#en Kr#t#"

    Pemindahan pasien kritis dengan aman didasarkan atas & pedoman! yaitu :

    1. Peren"anaan

    . +umber daya manusia

    #. Peralatan

    -. Prosedur

    &. Bintasan.

    Kategor# 'ran"porta"# Pa"#en

    1. 0ransportasi intra mural 9pemindahan dalam satu lingkup 8+.

    . 0ransportasi ekstra mural 9pemindahan di luar 8+.

    Ada # jenis pemindahan:

    a Pre 8+ 9primer

    Dari tempat kejadian ke 8+

    b Inter 8+ 9sekunder

    Pemindahan dari 8+ ke 8+ lain

    " International

    >arak lebih dari &.((( km.

    #. =ategori 0ransportasi lainnya.

    a 0ransportasi ;eonatus

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    10/14

    Pemindahan pasien dalam lingkungan E8+ seringkali dipedukan! sebagai "ontoh dari %$D!

    kamar operasi atau dari ruanganumlah tenaga! ketrampilan skill petugas liarus dipertimbangkan sesuai dengan kondisi pasien

    yang dipindahkan. 0im transportasi merupakan kombinasi dari dokter! perawat dan profesi lain

    yang terkait. +etiap anggota tim liarus familiar terliadap peralatan yang digunakan! mempunyai

    kemampuan serta berpengalaman mengenaii dan mengatasi masalah! seperti kemampuan

    untuk pembebasan jalan nafas! *entilasi! resusitasi ataupun undakan kedaruratan lain. Di dalam

    tim harus ada pembagian tugas yang jelas! sehingga memudahkan prosedur.

    Pera$atan

    Peralatan selama pemindalian liarus tetap berfungsi sampai tempat tujuan. Peralatan liarus

    mudah penggnnaannya! dan tidak dibenarkan peralatan diletakkan pada pasien atau dibawa oleh

    petugas. Peralatan yang dibawa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. 4onitor

    7=$! denyut nadi dan t"nsi dipedukan oleh setiap pasien 9ke"uali pada pemindalian pasien

    dalam proses penyembuhan ke bangsal perawatan biasa.

    4onitor respirasi! oksi metri! alat defebrilasi dan su"tion liarus disediakan pada pasien yang

    tergantung pada *entilator atau pasien yang unstabil. 5entilator portable akan memberikan

    *entilasi yang lebih konsisten dibandingkan dengan kantong 8esusilator manual.

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    11/14

    4onitor tekanan darah otomatisnonin*asif dan pompa infus sangat dibutulikan. =otak

    emergen"y kit jangan berisi obal'obat emergen"y analgetik! sedatif! pelumpuh otot dan intubasi

    set sangat membantu untuk mengatasi masalah'masalah darurat yang mungkin terjadi selama

    tindakan transportasi pasien. Peralatan yang menggunakanaruslistrik harus tetap berfungsi.

    +elama perjalanan! bila perlu membawa baterai "adangan.

    Peralatan yang terpasang pada pasien seperti drainage! %+D! iiifus line alau "up line! "atheter

    harus dipaslikan dalam keadaan ainan selama perjalanan. +emua peralatan tersebut liarus siap

    pakai dan diperiksa se"ara teratur.

    Pro"edur

    0im transport harus lerbebas dari tugas lain. Pelugas penenma lelali siap sebeluin pemindahan

    dimulai. Gaktu kedalangan diketaliui dengan jelas. +ebelinn berangkat alal'alat siap! perbaikan

    pasien dapat dilakukan mis! pemberian sedatif! menggand "airan infus! transfusi yang habis!

    memasukan obat'obat motorik telah masuk ke dalam infus! dan sebagainya. Pemberian transport

    lidak boleh mengabaikan pengobatan dan perawalan dasar pasien.

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    12/14

    L#nta"an

    0empat tidur

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    13/14

    Apabila menggunakan peralatan elektronikaa harus dilengkapi dengan baterai "adangan untuk

    kali perhitungan. Alat komunikasi jarak jauh. Peralatan selngkapnya dapat dilihat pada

    lampiran.

    Pro"edur

    Penilaian pasien di tempat kejadian meliputi A! 3! C dari resusitasi ditambah koreksi suku dan

    biokimia. Bakukan intubasi jika perlu di luar kendaraan. 0anda'tanda *italika nudi dihendkan liarus diperhitungkan kejadian hipoglikemia harus

    di"egah dengan memberikan infus deksdose 1( ) dan monitor gula darah. +yringe pump dapat

    mengontrol pengaturan obat dan "airan dengan baik selama perjalanan.

    Pa""age

    0ransportasi udara digunakan untuk lintas kota atau medan yang berat! darat biasa digunakan

    untuk daerah perkotaan! atau daerah yang memungkinkan. Pesawat udara menjadi pilihan untuk

    sebagian besar sistim medik darural! baik helikopter ataupun pesawat. 4asalah utama

    penggunaan transport udara adalah ketinggian yang menyebabkan berkurangnya tekanan

    parsial oksigen! meningkatnya tekanan gas di ruang tertutup! dan menurunnya suhu udara.

    Pasien yang mungkin terganggu dengan ketinggian 9hipoksemia berat dapat dibenkan oksigen

    1(( ) dan diterbangkan dengan ketinggian serendah yang diijinkan. Posisi melintang akan

    memberikan perubahan terke"il pada "airan tubuh! tetapi hanya sedikit alat transportasi yang

    mempunyai ruang untnk iiu. Ada beberapa problem penting yang dapat lerjadi dalain perjalanan

    antara lain :

    a. 3rankard pasi"n tidak sesuai dengan k"ndaraan yang digunakan.

    b. Bingkungan atau "ua"a yang tidak baik.

    ". =etidaknyanianan perjalanan! terik matahari! malam hari.

    d. $etaran dan suara bising.

  • 7/24/2019 Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Icu

    14/14

    e. 0ransportasi =husus

    a. 0ransportasi pada ;eoratus

    Inkubator biasanya besar dengan berat ? 2( kg! dan menggunakan tenaga (( G 9menggunakan

    AC atau DC untuk hemostatis suhu dan sekitar ( G untuk monitoring. =egunaan dari gas

    medis serta energi listrik disediakan di kendaraan adalali untuk mengurangi silinder gas dan

    tenaga baterai konser*atif yang harus dibawa. Aeronudi"al transport adalali penting untuk

    mengatur 6i ! meminimalkan resiko terjadinya fibroplasia retrolental.

    b. 0ransportasi pada Pasien yang mengalami ke"elakaan sewaktu menyelam

    Pasien dengan nyeri dikompresi atau emboh gas arterial tidak dapat ditolelir walau

    kedalamannya rendah 91(('(( m! karena gelembung yang meluas akan mengakibatkan

    eksaserbasi gejala klinis. %ntuk perjalanan udara! sebagian besar pasien dengan ke"elakaan

    di saat menyelam diberi oksigen 1(() dengan masker wajah! dan die*aluasi dengan ke"epatan

    penuh pada tekanan permukaan air laut ke unit hiperbarik yang dapat dipindahkan! dapat dibawa

    ke tempat kejadian! tetapi beberapa modelnya dapat menimbulkan beberapa masalah

    pembawaan! ! dan kurangnya ruangan untuk membawa.

    ". 0ransportasi Pasien IC% bila terjadi kebakaran

    Penyebab kematian terbesar adalah inhalasi asap ddan kera"unan C serta +ianida.

    =onsekuensinya! ketika thnbul kebakaran di dalam