penydalam-srimaryani2
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
1/10
2003 Digitized by USU digital library 1
DIARE KRONIK
SRI MARYANI SUTADI
Fakultas Kedokteran
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari)yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak
pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal.1-4
Diare terbagi menjadi diare Akut dan Kronik.Diare akut berdurasi 2 mingguatau kurang, sedangkan diare kronis lamanya lebih dari 2 minggu. Selanjutnya
pembahasan dikhususkan mengenai diare kronis.5,6
Diare menetap selama beberapa minggu atau bulan,baik yang menetap atau
intermitten, memerlukan evaluasi.Meskipun pada umumnya sebagian besar kasusdisebabkan oleh Iritable Bowel Syndrome(IBS), diare dapat mewakili manifestasi dari
penyakit serius yang mendasarinya. Pencarian yang seksama terhadap penyakit iniharus dilakukan.7
PATOFISIOLOGIBeberapa hal yang dapat menebabkan diare adalah 910 Menurunnya absorbsi
normal larutan dalam air,(2) Meningkatnya sekresi elektrolit kedalam lumenintestinal,(3) Adanya absorbsi yang buruk secara osmosis larutan aktif di lumen
usus,(4) Meningkatnya motilitas intestinal,(5) Penyakit Inflamasi yang menghasilkandarah,pus dan mucus.2-3
Diare sekretori biasanya disebabkan abnormalitas baik absorbsi maupunsekresi elektrolit. Diare Sekretori secara normal berhubungan dengan meningkatnya
camp inttraselular. Meningkatnya camp disebabkan oleh rangkaian kejadian yang
dimulai dengan adanya molekukl penanda. Sesudah molekul penandamengkomplekskan permukaan reseptor sel, suatu G-protein diaktivasi kedalam
membran sel dan menstimulasi produksicAMP. 1,3,6Hal ini dapat dilihat dari gambar
Seperti yang diperlihatkan oleh gambar diatas, meningkatnya camp menghambatabsorbsi NaCL dan menstimulasi sekresi klorida tanpa merubah mekanisme transport
lainnya. Hal ini membuat toksin yang labil dalam keadaan panas seperti basil kolera,
menyebabkan diare dengan meningkatnya camp intraseluler tanpa merusakpermukaan mukosa. Jalur penanda melalui protein spesifik sangatlan spesifik
sehingga hidrasi dapat dipertahankan dengan pemberian larutan Natrium Glukosa,dimana melalui jalan lain hal ini tidak dipengaruhi. Diare sekretori mempunyai
penyebablain, tetapi sebagian besar sedikit dimengerti. Meningkatnya cGNP ataukalsium intrasel juga menyebabkan sekresi. Kelainan Usus Halus yang menyebabkan
atrofi villi seperti celiacsprue sering dihubungkan dengan sekresi yang abnormal darielektrolit. Agaknya hal ini disebabkan tidak memadainya permukaan absortif dari
sekresi kripta normal.
Kelainan yang berhubungan dengan malabsorbsi pada diare osmotic dapatberkaitan dengan komponen sekretori, tetapi mekanismenya sampai saat ini kurang
dipahami. Asam empedu yang tidak diabsorbsi dan asam-asam lemak dapatmenstimulasi sekresi ion dalam kolon, menyebabkan diare massif yang berlanjut
walaupun dalam keadaan puasa. Pada diare ini yang menoonjol adalah air danelektrolit. Osmolalitas fecal secara keseluruhan dapat dihitung dengan mengukur
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
2/10
2003 Digitized by USU digital library 2
Na+,K+,CL, dan HCO 3-dengan gap larutan fecal (osmolalitas plasma 2(Na++ K+)
mendekati nol.4
Diare osmotic disebabkan oleh akumulasi larutan yang sulit diserap dalamlumen intestinal. Terdapat tiga mekanisme utama yang menyebabkan hal ini. (1)Makan larutan yang sulit diabsorbsi seperti laktulosa,SO4
-2,PO4-3atau Mg2+, (2)
Malabsorbsi secara menyeluruh, (3) Kegagalan mengabsorbsi komponen diet yang
spesifik seperti lactose.Diare osmotic dapat dicegah secara sempurna melalui puasa dengan
mengeliminasi intake larutan yang menyebabkan diare. Kolon tidak dapatmempertahankan gradien air, konsentrasi Natrium dan Kalium akan turun dengan
adanya larutan aktif secara osmotic abnormal. Pengukuran elektrolit feses [2(Na++
K+)] tidak dapat menilai osmolalitas cairan faeces. Osmolalitas cairan feses
diperkirakan sama dengan osmolalitas serum. Pada kasus intake makanan yang sulit
diabsorbsi, anion seperti SO42-dan PO4
-3, diare osmotic mungkin akan memiliki gap
larutan normal sebab perhitungan dengan kation lebih baik dari pada anion.Malabsorbsi Karbohidrat menyebabkan diare osmotic, menghasilan fases yang asam
karena fermentasi bakteri terhadap karbohidrat. 3,4,6 Perubahan elektrolit yang cepatpada lumen selama memproses makanan normal dan memproses makanan yang
menyebabkan diare osmotic diperlihatkan pada skema dibawah ini :.
KLASIFIKASI DAN GAMBARAN KLINISKLASIFIKASI Diare Kronik berdasarkan penyebabnya terdiri dari : proses
inflamasi, osmotic (malabsorbsi), sekretori dan dismotilitas.
Diare Inflamasi :
Diare Inflamasi ditandai dengan adanya demam, nyeri perut, fases yangberdarah dan berisi lekosit serta lesi inflamasi pada biopsy mukosa intestinal. Pada
beberapa kasus terdapat hipoalbuminemia, hipoglobulinemia, protein losingenterophaty. Mekanisme inflamasi ini dapat bersamaan dengan malabsorbsi dan
meningkatnya sekresi intestinal.
Pada pasien tanpa penyakitsistemik, adanya fases yang berisi cairan atau
darah tersamar kemungkinan suatu neoplasma kolon atau proktitis ulcerative.Terjadinya diare kronik yang berdarah dapat disebabkan oleh Collitis Ulcerativa atauChrons Disease. Manisfestasi ekstraintestinal yang timbul arthritis, lesi pada
kulit,uveitis atau vaskulitis.Diare yang terjadi pada IBD penyebabnya adalah kerusakan absorbsi
permukaan epitel dan pelepasan kedalam sirkulasi oleh sekretagogue seperti
leukotriens, prostaglandins, histamin dan sitoksin lain yang merangsang sekresiintestinal atau system saraf enteric.
Diare inflamasi dapat dilihat pada pasien dengan enterokolitis radiasi kronik
akibat iradasi malignansi terhadap tractus urogenital wanita atau prostat pria.
Sekmen yang biasanya terlihat adalah ileum terminal, caecum dan rektosigmoid.Kolonoskopi dapat melihat menyempitnya lumen, ulcerasi, perubahan
inflamasi difus dan karakteristik mukosa telengiektasi yang dapat menyebabkan
perdarahan berat.Diare juga terjadi sebagai hasil malabsorbsi asam empedu yang disebabkan
oleh inflamasi ileal atau pertumbuhan bakteri dari striktur instestinal atau stasis.
Gastroentroenteritis Eosinophilic ditandai oleh infiltrasi beberapa bagian
traktus gastrointestinal oleh eosinophil. Gambaran klinik berupa : diare, nyeriabdomen, neusea, muntah, penurunan berat badan, eosinophilia perifer, steatorea
dan protein losing enterophaty. Pada protein losing enterophaty berat, dapat terjadi
edema ferofer, asites dan anasaarka. Penyakit ini merupakan variasi penyakit
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
3/10
2003 Digitized by USU digital library 3
termasuk infeksi,IBD, kondisi yang berhubungan dengan abstruksi limfatik dan
akhir-akhir ini terkait dengan infeksi yang disebabkan oleh HIV/AIDS. 1,5,6
Diare OsmotikDiare osmotic terjadi jika cairan yang dicerna tidak seluruhnya aiabsorbsi oleh
usus halus akibat tekanan osmotic yang mendesak cairan kedalam lumen intestinal.
Peningkatan volume cairan lumen tersebut meliputi kapasitas kolon untukreabsorbsi, nutrien dan obat sebagai cairan yang aggal dicerna dan diabsorbsi.
Pada umumnya penyebab diare osmotic adalah malabsorbsi lemak ataukarbohidrat. Malabsorbsi protein secara klinik sulit diketahui namun dapat
menyebabkan malnutrisi atau berakibat kepada defisiensi spesifik asam amino.Variasi kelainan ini dihubungkan dengan malabsorbsi dan maldigesti. Maldigesti
intraluminal terjadi oleh karena insufisiensi eksoktrin pancreas jika kapasitas sekresi
berkurang sampai 90%. Keadaan ini terjadi pada pankreatitis kronik, obstruksiduktus pancreas, somastostaninoma, kolestasis dan bacterial overgrowth.
Diare osmotic dapat terjadi akibat gangguan pencernaan kronik terhadapmakanan tertentu seperti buah,gula/manisan, permen karet,makanan diet dan
pemanis obat berupa karbohidrat yang tidak ddiabsorbsi seperti sorbitol ataufruktosa. Kelainan congenital spesifik seperti tidak adanya hidrolase karbohidrat atau
defisiensi lactase pada laktosa intolerans dapat juga menyebabkan diare kronik.Malabsorbsi mukosa terjadi pada celiac sprue atau enteropati sensitive
glutein. Pasien dengan celiac sprue memiliki presentasi atipik yaitu gangguan
pertumbuhan, otot kecil, distensi abdomen, defisiensi besi, retardasi dan anoreksia.Pada tropical sprue ditandai dengan malabsorbsi dan perubahan histologik usus
halus berupa atrofi villus, hiperplasia kripta, kerusakan epitel permukaan dan infiltrasi mononuclear ke lamina propria.
Malabsorbsi Intestinal (Whipp;es Disease) disebabkan tropehyma whippeli,umumnya terjadi pada usia dewasa. Manisfestasi berupa artralgia, demam,
menggigil,hipotensi,limfadenopati dan keterlibatan system saraf.
A betalipoproteinemia disebabkan karena tidak adanya Apo B akibat defekformassi kilomikron. Pada anak-anak dengan kelainan ini ditandai dengan steatore,
sel darah merah akantositik,ataksia,pigmentosa retinitis. Steatore disebabkan jugaoleh Giardia,Isospora,Strogyloides dan kompleks mycobacterium avium. Steatore
yang disebabkan oleh obet terjadi kerusakan pada enterosit misalnya kolkisine,neomisin dan paraaminosalisilic acid. Limpangiektasia menyebabkan protein losing
enterophaty dengan steatorea, tetapi absorbsi karbohidrat tetap baik misalnya pada
post mukosal obstruction of lymphatic channels. Penyakit ini dapat congenital ataudidapat misalnya trauma,limfoma,karsinoma atau Penyakit whipple.
Reseksi Intestinal yang luas dapat menyebabkan short bowel syndromeberupa steatore akibat tidak adekuatnya absorbsi, menurunnya transit time, dan
menurunnya pool garam empedu. Faktor lain yang mungkin mendukung diare danshort bowel syndrome adalah efek osmotic cairan non absorbsi, hipersekresi gaster
dan beberapa penyebab dari pertumbuhan bakteri.1,4,6
Diare SekretoriDiare Sekretori ditandai oleh volume feses yang besar oleh karena
abnormalita cairan dan transport elektrolit yang tidak selalu berhubungan dengan
makanan yang dimakan. Diare ini biasanya menetap dengan puasa. Pada keadaan initidak ada malabsorbsi larutan. Osmolalitas feses dapat diukur dengan unsure ion
normal tanpa adanya osmotic gap pada feses.Diare sekretori terjadi pada Carcinoid tumor traktus gastrointestinal sebagai
suatu : Sndrom Carcinoid yaitu : episodic flushing, telangiectatic skin lesions,sianosis, pellagra like skin lesions, bronchospasm dan cardiac murmur yang
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
4/10
2003 Digitized by USU digital library 4
disebabkan right sided valvular lesions. Sindrom ini terjadi akibat substans vasoaktif
sebagai secretagogue poten intestinal, misalnya seratonin, histamin, katekolamin,
prostaglandin dan kinin.Sepertiga kasus diare ini adalah Sindroma Zollinger Ellison dan simtom ini
terjadi 10% kasus. Diare terjadi karena sekresi dengan volume tinggi asam
hidroklorik, maldigesti lemak akibat inaktivasi lipase pancreas dan rendahnya pH
asam empedu.Pada adenoma pankreatik sel non beta, diare ini terjadi akibat sekresi
vasoaktif intestinal polypeptide(VIP) dihubungkan dengan Watery DiarrheaHypoklemia Achlorhydria (WDHA) yang sering terjadi diare massif, akhlohidria,
hipokalemia,hipomagnesemia,hiperkalsemia tanpa hiperparatiroidisme. Beberapakasus dijumpai adanya flushing,miopati atau nefropati.
Carcinoma Medular pada thyroid mungkin sekali menggambarkan sindrom
multiple neoplasia endokrin type II a dengan feokromositoma danhiperparatiroidisme. Diare ini dimediasi oleh kalsitonin yang dihasilkan oleh tumor.
Adanya diare pada medullari tumor menunjukkan suatu prognostic yang buruk.Mastosiosis Sistemik diare terjadi akibat mediasi histamin atau amalabsorbsi
yang disebabkan oleh infiltrasi mukosa intestinal oleh sel mast. Diare yangdisebabkan oleh Adenoma Villous pada rectum atau rektosigmoid biasanya terjadi
pada tumor yang besar dengan diameter 3-4 cm. Sering juga disertai denganhipokalemia.
Kolitis limfositik dan Kolitis kollagenous, karakteristik penyakit ini ditandai lesi
histologik berupa infiltrasi sel inflamasi dan limfosit intraepithelial ke lamina propriadan adanya subepitelial kolagen band pada colitis kolagen. Gambaran mukosa
kolonoskopi normal.Diare Sekretori berat dapat terjadi pada reseksi atau bypass dari ileum distal
sedikitnya 100 cm. Diare terjadi akibat stimulasi sekresi kolon oleh garam empedudihidroksi yang absorbsinya pada illeum terminal (diare kolerik). Dengan mencegah
kontraksi kandung empedu dan membawa sejumlah besar empedu ke intestine
melalui puasa dapat mengeliminasi diare ini. Jika lebih dari 100 cm direksesi, sintesishepatic tidak dapat mempertahankan pool asam empedu intraluminal secara
memadai daan steatore terjadi. Asam empedu yang menyebabkan diare dapatterjadi sesudah kolisistektomi karena kehilangan kapasitas penyimpanan dari
kandung empedu.Kasus yang jarang adalah malabsorbsi primer asam empedu idiopatik
(primer) dari Illeium terminal. Terjadinya diare sekretorik ini dapat diterangkan.
Transit usus halus yang cepat meningkatkan asam empedu kolon. Kejadian ini dapatjuga terjadi pada diare post vogotomi pada 30% pasien yang menjalani prosedur
drainase vagotomi trunkal untuk ulkus peptikum. Diare ini berkurang pada vogotomigaster proksimal.14-6
Perubahan Motilitas Intestinal (Altered Intestinal Motility)
Diare ini disebabkan oleh kelainan yang menyebabkan perubahan motilitasintestinal. Kasus paling sering adalah Irritable Bowel Syndrome. Diare ini ditandai
dengan adanya konstipasi, nyeri abdomen, passase mucus dan rasa tidak sempurnadalam defaksi. Pada beberapa pasien dijumpai konstipasi dengan kejang perut yang
berkurang dengan diare, kemungkinan disebabkan kelainan motilitas intestinal. Diare
terjadi akibat pengaruh fekal atau obstruksi tumor dengan melimpahnya cairan kolondiantara feses atau obstruksi.
Penyakit Neurologi sering dihubungkan dengan diare, disebabkan perubahankontrol otonom dari fungsi defekasi. Diare yang banyak dan inkontinen sering terjadi
pada pasien Diabetes tipe I yang dihibungkan dengan neuropati berat, nefropati danertinopati. Faktor tambahan termasuk pertumbuhan sekunder bakteri terhadap
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
5/10
2003 Digitized by USU digital library 5
dismotilitas intestinal, insufisiensi eksokrin pancreas, celiac sprue(jarang), traumatic
neuriphaty, the shy Drager Syndrome atau lesi pada cauda equina. 3,6
Diare Factitia (Factitious Diarrhea)Diare ini terjadi pada pasien yang diduga memiliki riwayat penyakit psikiatrik
atau tanpa riwayat penyakit diare sebelumnya. Penyebabnya dapat berupa infeksi
intestinal, penggunaan yang salah terhadap laktsantia. Pasien ini umumnya wanitadengan diare kronik berat, nyeri abdomen, berat badan menurun, oedem perifer dan
hipokalemia. Kejadian ini terjadi pada sekitar 15 % pasien diare kronik, 5,6,9
PENDEKATAN DIAGNOSTIK
Pendekatan diagnostik Diare Kronik, anamnesa dan pemeriksaan fisik yang telitidapat mendasari katagori patofisiologi yang menuntun diagnosa kerja.
Diare Kronik
Eksklusi : 1. Penyebab diare akut2. Intoleran Laktosa
3. Riwayat operasi gasteratau reseksi ileum
4. Infeksi parasit
5. Medikasi6. Penyakit Sistemik
Lekosit fekal dan darah tersamatSigmoidoskopi fleksibel dgn biopsy
Upper GL series,barium enema
Abnormal Normal
Elektrolit feses
osmolalitas, BeratFeses/24jam,lemak
IBD Kanker Kuantitaif
Meningkatnya osmotic gap Normal osmotic gap
Me lemak fekal Normal Lemak Fekal Berat Normal Feses Me Brt Feses
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
6/10
2003 Digitized by USU digital library 6
Sindrome Malabsorbsi Intoleran Laktosa IBS > 1000g : Sekret
Insufisiensi Pankreas Sorbitol,Laktulosa Diare Factitia Laxative abuse
Bacterial GrowthGambar 3 : Diagram Pendekatan Diagnostik Terhadap Diare Kronik dikutip dari 1 dan 8
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PENUNJANG LAINNYA
Pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan pada diare kronik adalahsebagai berikut :1. Lekosit Feses (Stool Leukocytes) : Merupakan pemeriksaan awal terhadap diare
kronik. Lekosit dalan feses menunjukkan adanya inflamasi intestinal. Kultur
Bacteri dan pemeriksaan parasit diindikasikan untuk menentukan adanya infeksi.
Jika pasien dalam keadaan immunocompromisedd, penting sekali kulturorganisma yang tidak biasa seperti Kriptokokus,Isospora dan M.AviumIntracellulare. Pada pasien yang sudah mendapat antibiotik, toksin C difficle
harus diperiksa.2. Volume Feses : Jika cairan diare tidak terdapat lekosit atau eritrosit, infeksi
enteric atau imfalasi sedikit kemungkinannya sebagai penyebab diare. Feses 24
jam harus dikumpulkan untuk mengukur output harian. Sekali diare harus dicatat
(>250 ml/day), kemudian perlu juga ditentukan apakah terjadi steatore ataudiare tanpa malabsorbsi lemak.
3. Mengukur Berat dan Kuantitatif fecal fat pada feses 24 jam : Jika berat feses >
300/g24jam mengkonfirmasikan adanya diare. Berat lebih dari 1000-1500 grmengesankan proses sektori. Jika fecal fat lebih dari 10g/24h menunjukkanproses malabsorbstif.
4. Lemak Feses : Sekresi lemak feses harian < 6g/hari. Untuk menetapkan suatu
steatore, lemak feses kualitatif dapat menolong yaitu >100 bercak merak orangeper lapang pandang dari sample noda sudan adalah positif. False negatif dapatterjadi jika pasien diet rendah lemak. Test standard untuk mengumpulkan feses
selama 72 jam biasanya dilakukan pada tahap akhir. Eksresi yang banyak dari
lemak dapat disebabkan malabsorbsi mukosa intestinal sekunder atau insufisiensipancreas.
5. Osmolalitas Feses : Dipeerlukan dalam evaluasi untuk menentukan diare osmoticatau diare sekretori. Elekrolit feses Na,K dan Osmolalitas harus diperiksa.Osmolalitas feses normal adalah 290 mosm. Osmotic gap feses adalah 290mosm dikurangi 2 kali konsentrasi elektrolit faeces (Na&K) dimana nilai
normalnya
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
7/10
2003 Digitized by USU digital library 7
postmukosa. Protombin time,karotin dan kolesterol mungkin turun tetapi Fe,folat
dan albumin mengkin sekali rendaah jika penyakit adalah mukosa primer dan
normal jika malabsorbsi akibat penyakit mukosa atau obstruksi limfatik.8. Tes Laboratorium lainnya : Pada pasien yang diduga sekretori maka dapat
diperiksa seperti serum VIP (VIPoma), gastrin (Zollinger-Ellison Syndrome),
calcitonin (medullary thyroid carcinoma), cortisol (Addisons disease), anda
urinary 5-HIAA (carcinoid syndrome).9. Diare Factitia : Phenolptalein laxatives dapat dideteksi dengan alkalinisasi feses
dengan NaOH yang kan berubah warna menjadi merah. Skrining laksatif fesesterhadap penyebab lain dapat dilakukan pemeriksaan analisa feses lainnya.
Diantaranya Mg,SO4 dan PO4 dapat mendeteksi katartik osmotic sepertiMgSO4,mgcitrat Na2SO4 dan Na2PO4.
Biopsi Usus HalusBiopsi usus halus diindikasikan pada (a) pasien dengan diare yang tidak
dapat dijelaskan atau steatore,(b) anemia defisiensi Fe yang tidak dapat dijelaskanyang mungkin menggambarkan absorbsi Fe yang buruk pada celiac spure dan (c)
Osteoporosis idiopatik yang menggambarkan defisiensi terisolasi terhadap absorbsikalsium.
Enteroskopi Usus HalusMemerlukan keterampilan khusus yang dapat membantu menidentifikasi lesi
pada usus halus.
Protosigmoidoskopi dengan Biopsi Mukosa : Pemeriksaan ini dapat membantudalam mendeteksi IBD termasuk colitus mikroskopik,melanosis coli dan indikasi
penggunaan kronis anthraguinone laksatif.
Rangkaian Pemeriksaan Usus Halus
Pemeriksaan yang optimal diperlukan bagi klinisi untuk mengetahui segalasesuatu ayng terjadi di abdomen. Radiologis dapat melakukan flouroskopi dalam
memeriksa keseluruhan bagian usus halus atau enteroclysis yang dapat menjelaskandalam 6 jam pemeriksaan dengan interval 30 menit. Tube dimasukkan ke usus halus
melewati ligamentum treitz, kemudian diijeksikan suspensi barium melalui tube dansesudah itu 1-2 liter 0,5% metil selulosa diinjeksikan.
Imaging
Penyebab diare dapat secara tepat dan jelas melalui pemeriksaan imaging
jika diindikasikan. Klasifikasi pada radiografi plain abdominal dapat mengkonfirmasipankreatitis kronis. Studi Seri Gastrointestinal aatas atau enterokolosis dapat
membantu dalam mengevaluasi Chrons disease, Limfoma atau sindroma carcinoid.Kolososkopi dapat membantu mengevaluasi IBD. Endoskopi dengan biopsy usus
halus berguna dalam mendiagnosa dugaan malabsorbsi akibat penyakit padamukosa. Endoskopi dengan aspirasi duodenum dan biopsy usus halus berguna pada
pasien AIDS, Cryptosporidium, Mccrosporida, Infeksi M Avium Intraseluler. CTAbdpminal dapat menolong dalam mendeteksi pankreatitis kronis atau endokrin
pancreas.
Beberapa Tes Untuk Malabsorbsi 4
Tes Untuk Menilai Abnormalitas Mukosa
1. The d-xylose absorption test : Absorbsi xylose tidak lengkap dimetabolisme diusus halus bagian proksimal, Abnormalitas ini ditandai jika eksresi pada ginjal
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
8/10
2003 Digitized by USU digital library 8
rendah kurang dari 4 gram urine setelah pemberian 25 gr dosis oral. False positif
terjadi pada renal insufisiensi, hipertensi portal dan penggunaan NSAID.
2. Breath Hidrogen Test : Hidrogen dihasilkan dari fermentasi bakteri darikarbohidrat, dimana akan meningkat pada pertumbuhan bakteri dan intoleranslaktosa. Hidrogen Breath Test akan mencapai pucaknya 2 jam setelah
pertumbuhan bakteri dan 3-6 jam pada pasien dengan defisiensi lactase atau
insufisiensi pancreas. Membedakan defisiensi lactase dan insufisiensi pancreas,pemberian enzim pancreas akan menurunkan Breath hydrogen.
Test Menilai Fungsi pancreas 3,4
1. Schiling test : Protease pancreas dari ikatan R-protein diperlukan untukpembelahan B12 sebelum bergabung dengan factor intrinsic dimana pada
insufisiensi pancreas berat kan menurunkan absorbsi B12. Label yang digunakan
adalah Cobalamin (CO) dengan isotop yang berbeda. CO ini mengikat R proteindan factor intrinsic. Pada insufisiensi pancreas CO tidak diabsorbsi.
2. Test Stimulasi Pankreas : Pankreas dapat distimulasi dengan CCK intravena atausekretin atau makanan yang mengandung lemak,protein dan karbohidrat. Cairan
pancreas diaspirasi melalui kateter dari duodenum sebagai bikarbonat atau enzimpancreas spesifik. Tidak adanya peningkatan bikarbonat atau enzim pancreas
setelah distimulasi menunjukkan insufisiensi pancreas.
Test Menilai Pertumbuhan Bakreri4
Kultur bakteri kuantitatif : Dilakukan intubasi pada duodenum atau jejunumproksimal kemudian diinjeksikan NaCl steril kedalam lumen dan kemudian
ddiaspirasi. Terdapatnya >105bakteri/ml menunjukkan pertumbuhan bakteri.
Algaritma Pemeriksaan penunjangMengkaji uraian diatas dapat digambarkan dalam algoritma seperti dibawah
ini :
Pemeriksaan fisik, gross dan pemeriksaan mikroskopik feses
InflamasiYa Pemeriksaan Feses IBD
Tidak Untuk Parasit IskemiaRadiografi Amebiasis
Biopsi Skistosomiasis
Riwayat Penggunaan YaLaksantia atau absorbsi Observasi Abuse laksantia
KH yang buruk Sorbitol,lactose,laktulosaTidak
Test Skrining Malabsorbsi Celiac Sprue
(fecal fat stain,serum karotin, Positif Evaluasi Chrons Disease
protombin time,tanda klinik Malabsorbsi Bacterial overgrowth
malabsorbsi) Whipples diseaseNegatif Insufisiensi Pankreas
Radioraf
Riwayat Pem.fsikPenemuan radiograf thd Positif Biopsi
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
9/10
2003 Digitized by USU digital library 9
Pembedahan, kelainan motilitas, Evaluasi pertumbuhan Post pembedahan
IBD Bacteri dan kelainan mobilitas
Pertimbangkan enteropati DNegatif Garam empedu
Test Tiroid
Diare sekretori Kronik
Hormon Secreting TumorKadar Hormon Serum
CT Scan atau pemeriksaan lainPemeriksaan ulang penggunaan laksantia dan absorbsi yang buruk karbohidrat
Biopsi (Kolitis Mikroskopis)
Ganbar 4 : Algoritma Pemeriksaan Penunjang dikutif dari 3
PENGOBATAN 1,8
Pengobatan diare kronik ditujuan terhadap penyakit yang mendasari.
Sejumlah agen anti diare dapat digunakan pada diare kronik. Opiat mungkin dapatdigunakan dengan aman pada keadaan gejala stabil.
1. Loperamid : 4 mg dosis awal, kemudian 2 mg setiap mencret. Dosis maksimum16 mg/hari.
2. Dhypenoxylat dengan atropin : diberikan 3-4 kali per hari.
3. Kodein, paregoric : Disebabkan memiliki potensi additif, obat ini sebaiknyadihindari. Kecuali pada keadaan diare yang intractable. Kodein dapat diberikan
dengan dosis 15-60 mg setiap 4 jam. Paregoric diberikan 4-8 ml.4. Klonidin : 2 adrenergic agonis yang menghambat sekresi elektrolit intestinal.
Diberikan 0,1-0,2 mg/hariselama 7 hari. Bermanfaat pada pasien dengan diaresekretori, kriptospdidiosis dan diabetes.
5. Octreotide : Suatu analog somatostatin yang menstimulasi cairan instestinal danabsorbsi elektrolit dan menghambat sekresi melalui pelepasan peptida
gastrointestinal. Berguna pada pengobatan diare sekretori yang disebabkan oleh
VIPoma dan tumor carcinoid dan pada beberapa kasus diare kronik yangberkaitan dengan AIDS. Dosis efektif 50mg 250mg sub kutan tiga kali sehari.
6. Cholestiramin : Garam empedu yang mengikat resin, berguna pada pasien diaresekunder karena garam empedu akibat reseksi intestinal atau penyakit ileum.
Dosis 4 gr 1 s/d 3 kali sehari.
KESIMPULANDiare kronik sampai saat ini dan dimasa mendatang tetap menjadi problem
dibidang gastroenterologi. Pendekatan Diagnostik yang tepat untuk mendapatkan
pengobatan yang optimal tetap menjadi harapan kita.
KEPUSTAKAAN
1. Kearney David et al. Chronic Diarrhea. Current Diagnosis & Treatment inGastroenterology, Prentice-Hall International,Inc,1996:14-17.
2. Tarigan Pengarapen,Marpaung Betthin. Diare Kronik.In. Suparman (Ed). IlmuPenyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FK UI 1990: 163
3. Andreoli Thomas et al Diarrhea Cecil Essentials Of Medicine 3thEd W.B SaundersCompany, 1993 : 271
4. Daldiyono. Diare.Gastroenterologi-Hepatologi.Infomedika Jakarta,1990 : 14-41
5. Spiro Hooward M et. Chronic Diarrhea. Clinical Gastroenterology 4thEd, Mc Graw-Hill,Inc,1995 : 169
-
7/21/2019 penydalam-srimaryani2
10/10
2003 Digitized by USU digital library 10
6. Hadi Sujono. Gastroenterologi.Alumni Bandung, 1995 : 42-55.
7. Friedman Lawrence 14thEd Mc Graw Hill,1998 : 239
8. McQuaid Kenneth. Chronic Diarrhea. In Lawrence M (Eds). Current MedicalDiagnosis & Treatment 37thEd. Prentice Hall International Inc, 1998 : 544