prescil dr mamun chf
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
1/22
PRESENTASI KASUS KECIL
CONGESTIVE HEART FAILURE
(CHF)
Pembimbing : dr. M!m"n# S$.P%
%i&"&"n 'e :
K'*+in ,"ni F G-A/011
N"r2i+ Prn&ri G-A/0/
UNIVERSITAS 3EN%ERAL SOE%IRMAN
FAKULTAS KE%OKTERAN %AN ILMU4ILMU KESEHATAN
3URUSAN KE%OKTERAN
SMF ILMU PEN5AKIT %ALAM
RSU% PROF. %R. MARGONO SOEKAR3O
PUR6OKERTO
7/-
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
2/22
LEM8AR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS KECIL
9C'nge&+i2e Her+ Fi"re(CHF)
Diajukan untuk memenuhi syarat
mengikuti Kepaniteraan Klinik
di bagian Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto
telah disetujui dan dipresentasikan
pada tanggal !uli "#$%
Disusun oleh
K'*+in ,"ni F G-A/011
N"r2i+ Prn&ri G-A/0/
Purwokerto& !uli "#$%
Pembimbing&
dr. M!m"n# S$.P%
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
3/22
8A8 I
PRESENTASI KASUS
I. I%ENTITAS PASIEN
'ama 'y. S
Umur (" tahun
!enis kelamin Perempuan
)gama Islam
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Status Menikah
)lamat Kebadongan& Kebumen
*anggal masuk RSMS $# !uni "#$%
*anggal periksa $" !uni "#$%
Ruang Rawat Dahlia
'o. +M ##,(#"-
II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Sesak napas
2. Keluhan tambahan
Pasien merasa mudah lelah& batuk berdahak malam hari& berdebar/
debar& perut terasa penuh dan kembung& napsu makan berkurang& serta
kedua kakinya bengkak.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke I0D pada hari Senin& - !uni "#$% dengan keluhan
sesak napas. Keluhan sudah dirasakan sejak ( hari sebelum masuk ke
rumah sakit. Sesak dirasakan hilang timbul terutama saat berakti1itas berat
maupun ringan dan tidur terlentang. Pasien juga mengeluh tidak bisa tidur
karena sesak dan batuk berdahak malam hari. Keadaan ini mengganggu
akti1itas pasien dan waktu istirahatnya. Pasien merasa sesak berkurang
ketika posisi duduk dan tidur menggunakan bantal yang tinggi 2/%bantal3. Pasien mengatakan bahwa sesak napas dirasakan semakin
memberat. 'apas dirasakan 4epat dan dalam.
Pasien juga merasa mudah lelah& batuk malam hari& berdebar/debar&
perut terasa penuh dan kembung& napsu makan berkurang& serta kedua
kakinya bengkak.
4. Riwayat penyakit dahulu
a. Riwayat penyakit yang sama )da
b. Riwayat hipertensi )da& , tahun
4. Riwayat DM disangkal
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
4/22
d. Riwayat asma disangkal
e. Riwayat keganasan disangkal
f. Riwayat operasi disangkal
5. Riwayat penyakit keluarga
a. Riwayat hipertensi )da& ibub. Riwayat DM )da& bapak& kakak& dan adik pasien
4. Riwayat asma disangkal
d. Riwayat alergi disangkal.
6. Riwayat sosial dan exposure
a. Community
Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk. Rumah satu dengan
yang lain berdekatan. 5ubungan antara pasien dengan tetangga dan
keluarga dekat baik.
b. Home
Sehari/hari pasien hanya tinggal bersama dengan anaknya. Rumah
yang dihuni terdiri dari kamar& ruang tamu& dapur dan ruang makan.
Memiliki kamar mandi dan jamban duduk di dalam rumah. )tapnya
memakai genteng dan lantai terbuat dari keramik. 6entilasi
pen4ahayaan setiap ruangan memiliki jendela yang selalu dibuka pada
pagi hari.
c. Occupational
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga& dan biaya pengobatan
ditanggung 7P!S.
d. Personal habit
Keseharian pasien adalah memasak di rumah.
e. Diet
Dalam kesehariannya& pasien mengaku lebih menyukai makanan asin
dan gorengan.
III. PEMERIKSAAN FISIK
$. Keadaan umum Sedang
". Kesadaran +ompos mentis
. 6ital sign tanggal $" !uni "#$
*D $8#9$## mm5g
' 88 : 9 menit
RR "# : 9 menit
S ;&, o+
S++"& Generi&
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
5/22
7entuk kepala Meso4ephal& simetris& tanda radang 2/3
Rambut eher De1iasi trakea 2/3& pembesaran kelenjar tiroid 2/3& !6P ( ?
4m
P"m'
Inspeksi Dinding dada simetris& retraksi interkostal 2/3& ketinggalan
gerak 2/3& jejas 2/3Palpasi 6okal fremitus hemitoraks kanan sama dengan hemitoraks
kiri
Perkusi Sonor di kedua lapang paru
)uskultasi Suara dasar 1esikuler 2=3 normal& R75 2=9=3& R7K 2/9/3&
whee@ing 2/9/3& ekspirasi memanjang 2/3
C'r
Inspeksi I4tus 4ordis tampak SI+ 6I " jari lateral >M+S
Palpasi I4tus 4ordis teraba pada SI+ 6I " jari lateral >M+S& kuat
angkat 2/3Perkusi 7atas jantung
Kanan atas SI+ II >PSD
Kanan bawah SI+ I6 >PSD
Kiri atas SI+ II >PSS
Kiri bawah SI+ 6I " jari lateral >M+S
)uskultasi S$ A S"& regular& murmur 2/3& gallop 2/3
Abd'men
Inspeksi +embung)uskultasi 7ising usus 2=3 'ormal
Perkusi *impani& tes pekak alih 2=3& pekak sisi 2=3
Palpasi Supel& undulasi 2=3& nyeri tekan 2/3
5epar *eraba jari 7)+D tepi tumpul permukaan rata
>ien *idak teraba
E;&+remi+&
Superior Bdema 2/9/3& akral dingin 2/9/3& sianosis 2=9=3& ptekie2/9/3
Inferior Bdema 2=9=3& akral dingin 2/9/3& sianosis 2=9=3& ptekie 2/9/3
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
6/22
IV. PEMERIKSAAN PENUN3ANG
). Pemeriksaan >aboratorium tanggal $" !uni "#$%
$. 5ematologi
N' 3eni& Pemeri;&n H&i Ke+.$ 5b $$.; gr9d> 2C3
" >eukosit $$,$# 9ul 23
5t E 2C3
% Britrosit %.$ : $#;9ul 2C3
( *rombosit "",### 9ul 'ormal
; M+6 8$., fl 'ormal
, M+5 "8.% pg 'ormal
8 M+5+ %., E 'ormal
- RD< $%.; E 23
$# MP6 $#.- fl 'ormal
Hi+"ng 3eni&
$. 7asofil #.% E 'ormal
". Bosinofil (.( E 23
. 7atang $.# E 2C3
%. Segmen ,(.# E 23
(. >imfosit $#." E 2C3
;. Monosit ,.- E 'ormal
Kimi Kini;
$"
Ureum darahKreatinin darah
0lukosa puasa
,$.,(.-
$$,
mg9d>mmol9>
mmol9>
2323
23
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
7/22
". Foto *horaks )P
Kesan
Bfusi pleura bilateral minimal
Kardiomegali
Sistema tulang yang ter1isualisasi dengan baik
. BK0
V. RESUME
). )namnesis
Sesak napas sejak ( hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga
merasakan mudah lelah& batuk berdahak malam hari& berdebar/debar& perut
terasa penuh dan kembung& napsu makan berkurang& serta kedua kakinya
bengkak.
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Sedang
Kesadaran +ompos mentis
6ital sign tanggal $" 'o1ember "#$
*D $8#9$## mm5g
' 88 : 9 menit
RR "# : 9 menit
S ;., o+
M+ Konjungti1a anemis 2=9=3
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
8/22
M""+ 7ibir sianosis 2=3& lidah sianosis 2=3
Leer !6P ( ? 4m
P"m'
)uskultasi R75 2=9=3
C'r
Inspeksi I4tus 4ordis tampak SI+ 6I " jari lateral >M+S
Palpasi I4tus 4ordis teraba pada SI+ 6I " jari lateral >M+S
Perkusi 7atas jantung
Kanan atas SI+ II >PSD
Kanan bawah SI+ I6 >PSD
Kiri atas SI+ II >PSS
Kiri bawah SI+ 6I " jari lateral >M+S
Abd'men
Inspeksi +embung
Perkusi *es pekak alih 2=3& pekak sisi 2=3
Palpasi Undulasi 2=3
5epar *eraba jari 7)+D tepi tumpul permukaan rata
E;&+remi+&
Superior Sianosis 2=9=3
Inferior Bdema 2=9=3& sianosis 2=9=3
+. Pemeriksaan >aboratorium
$. Pemeriksaan 5ematologi5emoglobin menurun
>eukosit meningkat
5ematokrit menurun
Britrosit menurun
Bosinofil meningkat
7atang menurun
Segmen meningkat
>imfosit menurun
Ureum darah meningkat
Kreatinin meningkat
0lukosa puasa meningkat
". Foto *horaks )P
Kesan
Bfusi pleura bilateral minimal
Kardiomegali
Sistema tulang yang ter1isualisasi dengan baik
. BK0
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
9/22
VI. %IAGNOSIS KER3A
+5F
5ipertensi 0rade II
VII. PENATALAKSANAAN
). Farmakologi
I6FD Martos $# tpm
Inj. +eftria:one $ gr I6Inj. Furosemid :" amp I6
Inj. Rantin $ amp i1
Inj. )4trapid :% U s4
PG. ISD' ( mg
Kalitake $ sa4het
'on/Farmakologi
7ed rest
Diet lunak
Diet rendah garam
Diet rendah lemak
VIII. PROGNOSIS
)d 1itam Dubia ad malam
)d fungsionam Dubia ad malam
)d sanamtionam Dubia ad malam
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
10/22
8A8 II
TIN3AUAN PUSTAKA
/. %e
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
11/22
meningkatkan beban awal 2preload meliputi regurgitasi aorta& dan 4a4at
septum 1entrikelH beban akhir 2a!terload3 meningkat pada keadaan/
keadaan seperti stenosis aorta dan hipertensi sistemik. Kontraktilitas
miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan kardiomiopati
2Sugeng et al.& "##%3.
0. K&i
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
12/22
Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis& gejala
dan penilaian klinis& didukung oleh pemeriksaan penunjang seperti BK0&
foto toraks& biomarker& dan ekokardiografi doppler.
a. Pasien segera diklasifikasikan apakah disfungsi sistolik atau disfungsi
diastolik dan karakteristik !or$ard or bac&$ard& le!t or ri)ht heart
!ailure. Kriteria diagnosis gagal jantung menurut +ramin)ham Heart
,tudy -
$3 Kriteria mayor
a3 Paroksismal nokturnal dispneu
b3 Ronki paru
43 Bdema akut paru
d3 Kardiomegali
e3 0allop Sf3 Distensi 1ena leher
g3 Refluks hepatojugular
h3 Peningkatan tekanan 1ena jugularis
"3 Kriteria minor
a3 Bdema ekstremitas
b3 7atuk malam hari
43 5epatomegali
d3 Dispnea dJeffort
e3 Bfusi pleura
f3 *akikardi 2$"# :9menit3
g3 Kapasitas 1ital berkurang $9 dari normal
Kriteria mayor dan minor Penurunan berat badan %&( kg dalam
( hari pengobatan. Diagnosis gagal jantung ditegakkan dengan dua
kriteria mayor atau satu kriteria mayor dan " kriteria minor.
b. Pemeriksaan Penunjang
$3 >aboratorium Darah
/ Pemeriksaan darah lengkap
/ Kimia klinik 2S0P*& S0G*& ureum& kreatinin& natrium& kalium&
klorida& kolesterol total& >D>& 5D>3
"3 Blektrokardiogram
Dalam kasus kardiogenik& elektrokardiogram 2BK03 dapat
menunjukkan bukti MI 2Mio4ardium Infark3 atau iskemia& namun
dalam kasus nonkardiogenik& BK0 biasanya normal.
3 Radiologi
a3 Foto thoraks
Fungsi utama pemeriksaan foto thoraks adalah mengetahui
ukuran dan bentuk siluet jantung& serta edema di dasar paru/
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
13/22
paru. Pada gagal jantung hampir selalu ada dilatasi dari satu
atau lebih pada ruang/ruang di jantung& menghasilkan
pembesaran pada jantung. Pemeriksaan radiologi memberikan
informasi berguna mengenai ukuran jantung dan bentuknya&
distensi 1ena pulmonalis& dilatasi aorta& dan kadang/kadang
efusi pleura& begitu pula keadaan 1askuler pulmoner dan dapat
mengidentifikasi penyebab nonkardiak pada gejala pasien
2Russell et al."##;3.
b3 +omputed *omography
+* s4an jantung biasanya tidak diperlukan dalam diagnosis rutin
dan manajemen gagal jantung kongestif. Multi4hannel +* s4an
berguna dalam menggambarkan kelainan bawaan dan katup&
namun& ekokardiografi dan pen4itraan resonansi magnetik
2MRI3 dapat memberikan informasi yang sama tanpa
mengekspos pasien untuk radiasi pengion 2Russell et al."##;3.
43 B4ho4ardiografi
Bkokardiografi dua dimensi dianjurkan sebagai bagian awal dari
e1aluasi pasien dengan gagal jantung kongestif yang diketahui
atau diduga. Fungsi 1entrikel dapat die1aluasi& dan kelainan
katup primer dan sekunder dapat dinilai se4ara akurat.
Bkokardiografi Doppler mungkin memainkan peran berharga
dalam menentukan fungsi diastolik dan dalam menegakkan
diagnosis 5F diastolik. Dua dimensi dan Bkokardiografi
Doppler dapat digunakan untuk menentukan kinerja sistolik dan
diastolik >6 21entrikel kiri3& 4ardia4 output 2fraksi ejeksi3& dan
tekanan arteri pulmonalis dan pengisian 1entrikel.
B4ho4ardiography juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
penyakit katup penting se4ara klinis. *ingkat keper4ayaan di
e4ho4ardiography adalah tinggi& dan tingkat temuan positif palsu
dan negatif palsu yang rendah 2Russell et al."##;3.
=. P+'
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
14/22
sistolik terjadi gangguan pada 1entrikel kiri yang menyebabkan terjadinya
penurunan cardiac output. 5al ini menyebabkan akti1asi mekanisme
kompensasi neurohormonal& sistem ReninL)ngiotensinL)ldosteron
2sistem R))3 serta kadar 1asopresin dan natriuretik peptide yang
bertujuan untuk memperbaiki lingkungan jantung sehingga akti1itas
jantung dapat terjaga 20reenberg& "##,3.
)kti1asi sistem simpatis melalui tekanan pada baroreseptor
menjaga cardiac output dengan meningkatkan denyut jantung&
meningkatkan kontraktilitas serta 1asokonstriksi perifer 2peningkatan
katekolamin3. )pabila hal ini timbul berkelanjutan dapat menyebabkan
gangguan pada fungsi jantung. )kti1asi simpatis yang berlebihan dapatmenyebabkan terjadinya apoptosis miosit& hipertofi dan nekrosis miokard
fokal 20reenberg& "##,3.
Stimulasi sistem R)) menyebabkan peningkatan konsentrasi
renin& angiotensin II plasma dan aldosteron. )ngiotensin II merupakan
1asokonstriktor renal yang poten 2arteriol eferen3 dan sirkulasi sistemik
yang merangsang pelepasan noradrenalin dari pusat saraf simpatis&
menghambat tonus 1agal dan merangsang pelepasan aldosteron.
)ldosteron akan menyebabkan retensi natrium dan air serta meningkatkan
sekresi kalium. )ngiotensin II juga memiliki efek pada miosit serta
berperan pada disfungsi endotel pada gagal jantung 20reenberg& "##,H
Kumar et al."##,3.
*erdapat tiga bentuk natriureti4 peptide yang berstruktur hampir
sama yeng memiliki efek yang luas terhadap jantung& ginjal dan susunan
saraf pusat.'trial #atriuretic Peptide 2)'P3 dihasilkan di atrium sebagai
respon terhadap peregangan menyebabkan natriuresis dan 1asodilatsi.Pada manusia/rain #atriuretic Peptide 27'G3 juga dihasilkan di jantung&
khususnya pada 1entrikel& kerjanya mirip dengan )'P. C0type
natriureticpeptide terbatas pada endotel pembuluh darah dan susunan saraf
pusat& efek terhadap natriuresis dan 1asodilatasi minimal. )trial dan brain
natriureti4 peptide meningkat sebagai respon terhadap ekspansi 1olume
dan kelebihan tekanan dan bekerja antagonis terhadap angiotensin II pada
tonus 1askuler& sekresi aldosteron dan reabsorbsi natrium di tubulus renal.
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
15/22
Karena peningkatan natriureti4 peptide pada gagal jantung& maka banyak
penelitian yang menunjukkan perannya sebagai marker diagnostik dan
prognosis& bahkan telah digunakan sebagai terapi pada penderita gagal
jantung 20reenberg& "##,H 5auser& "##(3.
6asopressin merupakan hormon antidiuretik yang meningkat
kadarnya pada gagal jantung kronik yang berat. Kadar yang tinggi juga
didapatkan pada pemberian diuretik yang akan menyebabkan
hiponatremia. Bndotelin disekresikan oleh sel endotel pembuluh darah dan
merupakan peptide 1asokonstriktor yang poten menyebabkan efek
1asokonstriksi pada pembuluh darah ginjal& yang bertanggung jawab atas
retensi natrium. Konsentrasi endotelin/$ plasma akan semakin meningkatsesuai dengan derajat gagal jantung. Selain itu juga berhubungan dengan
tekananpulmonary artery capillary $ed)e pressure& perlu perawatan dan
kematian. *elah dikembangkan endotelin/$ antagonis sebagai obat
kardioprotektor yang bekerja menghambat terjadinya remodelling 1askular
dan miokardial akibat endotelin 25auser& "##(H Kumar& "##,3.
Disfungsi diastolik merupakan akibat gangguan relaksasi miokard&
dengan kekakuan dinding 1entrikel dan berkurangnya compliance
1entrikel kiri menyebabkan gangguan pada pengisian 1entrikel saat
diastolik. Penyebab tersering adalah penyakit jantung koroner& hipertensi
dengan hipertrofi 1entrikel kiri dan kardiomiopati hipertrofik& selain
penyebab lain seperti infiltrasi pada penyakit jantung amiloid. . Pen+;&nn
Penatalaksanaan penderita dengan gagal jantung meliputi
penalaksanaan se4ara non farmakologis dan se4ara farmakologis.
Penatalaksanaan gagal jantung baik akut maupun kronik ditujukan untuk
mengurangi gejala dan memperbaiki prognosis& meskipun penatalaksanaan
se4ara indi1idual tergantung dari etiologi serta beratnya kondisi.
a. 'on Farmakalogi
$3 )njuran umum
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
16/22
a3 Bdukasi mengenai hubungan keluhan& gejala dengan
pengobatan.
b3 )kti1itas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan
seperti biasa. Sesuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang
masih bisa dilakukan.
43 0agal jantung berat harus menghindari penerbangan panjang.
"3 *indakan Umum
a3 Diet 2hindarkan obesitas& rendah garam " g pada gagal jantung
ringan dan $ g pada gagal jantung berat& jumlah 4airan $ liter
pada gagal jantung berat dan $&( liter pada gagal jantung ringan.
b3 5entikan rokok
43 5entikan alkohol pada kardiomiopati. 7atasi "#/# g9hari pada
yang lainnya.d3 )kti1itas fisik 2latihan jasmani jalan /( kali9minggu selama
"#/# menit atau sepeda statis ( kali9minggu selama "# menit
dengan beban ,#/8#E denyut jantung maksimal pada gagal
jantung ringan dan sedang3.
e3 Istirahat baring pada gagal jantung akut& berat dan eksaserbasi
akut.
b. Farmakologi
*erapi farmakologik terdiri atas panghambat )+B& )ntagonis
)ngiotensin II& diuretik& )ntagonis aldosteron& /blo4ker& 1asodilator
lain& digoksin& obat inotropik lain& anti/trombotik& dan anti/aritmia.
$3 Diuretik
Permulaan dapat digunakan loop diuretik atau tia@id. 7ila respon
tidak 4ukup baik& dosis diuretik dapat dinaikkan& berikan diuretik
intra1ena& atau kombinasi loop diuretik dengan tia@id. Diuretik
hemat kalium& spironolakton& dengan dosis "(/(# mg9hari dapat
mengurangi mortalitas pada pasien dengan gagal jantung sedangsampai berat 2klas fungsional I63 yang disebabkan gagal jantung
sistolik.
"3 Penghambat )+B bermanfaat untuk menekan akti1itas
neurohormonal& dan pada gagal jantung yang disebabkan disfungsi
sistolik 1entrikel kiri. Pemberian dimulai dengan dosis rendah&
dititrasi selama beberapa minggu sampai dosis yang efektif.
3 Penyekat 7eta bermanfaat sama seperti penghambat )+B.
Pemberian dimulai dosis ke4il& kemudian dititrasi selama beberapa
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
17/22
minggu dengan kontrol ketat sindrom gagal jantung. 7iasanya
diberikan bila keadaan sudah stabil. Pada gagal jantung klas
fungsional II dan III. Penyekat 7eta yang digunakan 4ar1edilol&
bisoprolol atau metaprolol. 7iasa digunakan bersama/sama dengan
penghambat )+B dan diuretik.
%3 )ngiotensin II antagonis reseptor dapat digunakan bila ada
intoleransi terhadap )+B ihibitor.
(3 Digoksin diberikan untuk pasien simptomatik dengan gagal
jantung disfungsi sistolik 1entrikel kiri dan terutama yang dengan
fibrilasi atrial& digunakan bersama/sama diuretik& )+B inhibitor&
beta blo4ker.
;3 )ntikoagulan dan antiplatelet. )spirin diindikasikan untuk
pen4egahan emboli serebral pada penderita dengan fibrilasi atrial
dengan fungsi 1entrikel yang buruk. )ntikoagulan perlu diberikan
pada fibrilasi atrial kronis maupun dengan riwayat emboli&
trombosis dan "rancient schemic 'ttac&s& trombus intrakardiak
dan aneurisma 1entrikel.
,3 )ntiaritmia tidak direkomendasikan untuk pasien yang
asimptomatik atau aritmia 1entrikel yang menetap. )ntiaritmia klas
I harus dihindari ke4uali pada aritmia yang mengan4am nyawa.
)ntiaritmia klas III terutama amiodaron dapat digunakan untuk
terapi aritmia atrial dan tidak digunakan untuk terapi aritmia atrial
dan tidak dapat digunakan untuk men4egah kematian mendadak.
83 )ntagonis kalsium dihindari. !angan menggunakan kalsium
antagonis untuk mengobati angina atau hipertensi pada gagal
jantung.
Pada penderita yang memerlukan perawatan& restriksi 4airan 2$&( L" l9hari3 dan pembatasan asupan garam dianjurkan pada pasien. *irah
baring jangka pendek dapat membantu perbaikan gejala karena
mengurangi metabolisme serta meningkatkan perfusi ginjal. Pemberian
heparin subkutan perlu diberikan pada penderita dengan imobilitas.
Pemberian antikoagulan diberikan pada penderita dengan fibrilasi atrium&
gangguan fungsi sistolik berat dengan dilatasi 1entrikel 20rady et al.&
"###3.
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
18/22
Penderita gagal jantung akut datang dengan gambaran klinis
dispneu& takikardia serta 4emas&pada kasus yang lebih berat penderita
tampak pu4at dan hipotensi. )danya trias hipotensi 2tekanan darah sistolik
N -# mm5g3& oliguria serta cardiac output yang rendah menunjukkan
bahwa penderita dalam kondisi syok kardiogenik. 0agal jantung akut yang
berat serta syok kardiogenik biasanya timbul pada infark miokard luas&
aritmia yang menetap 2fibrilasi atrium maupun 1entrikel3 atau adanya
problem mekanis seperti ruptur otot papilari akut maupun defek septum
1entrikel pas4a infark 20radyet al.& "###3.
0agal jantung akut yang berat merupakan kondisi emergensi
dimana memerlukan penatalaksanaan yang tepat termasuk mengetahuipenyebab& perbaikan hemodinamik& menghilangan kongesti paru& dan
perbaikan oksigenasi jaringan. Menempatkan penderita dengan posisi
duduk dengan pemberian oksigen konsentrasi tinggi dengan masker
sebagai tindakan pertama yang dapat dilakukan. Monitoring gejala serta
produksi ken4ing yang akurat dengan kateterisasi urin serta oksigenasi
jaringan dilakukan di ruangan khusus. /ase excess menunjukkan perfusi
jaringan& semakin rendah menunjukkan adanya asidosis laktat akibat
metabolisme anerob dan merupakan prognosa yang buruk. Koreksi
hipoperfusi memperbaiki asidosis&pemberian bikarbonat hanya diberikan
pada kasus yang refrakter 20radyet al.& "###3.
Pemberian loop diuretik intra1ena seperti furosemid akan
menyebabkan 1enodilatasi yang akan memperbaiki gejala walaupun belum
ada diuresis. >oop diuretik juga meningkatkan produksi prostaglandin
1asdilator renal. Bfek ini dihambat oleh prostaglandin inhibitor seperti
obat antiflamasi nonsteroid& sehingga harus dihindari bila memungkinkan
20radyet al.& "###3.
Gpioid parenteral seperti morfin atau diamorfin penting dalam
penatalaksanaan gagal jantung akut berat karena dapat menurunkan
ke4emasan& nyeri dan stress& serta menurunkan kebutuhan oksigen. Gpiat
juga menurunkan preload dan tekanan pengisian 1entrikel serta udem paru.
Dosis pemberian " L mg intra1ena dan dapat diulang sesuai kebutuhan
20radyet al.& "###3.
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
19/22
Pemberian nitrat 2sublingual& bu44al dan intra1enus3 mengurangi
preload serta tekanan pengisian 1entrikel dan berguna untuk pasien dengan
angina serta gagal jantung. Pada dosis rendah bertindak sebagai
1asodilator 1ena dan pada dosis yang lebih tinggi menyebabkan
1asodilatasi arteri termasuk arteri koroner. Sehingga dosis pemberian
harus adekuat sehingga terjadi.keseimbangan antara dilatasi 1ena dan
arteri tanpa mengganggu perfusi jaringan. Kekurangannya adalah teleransi
terutama pada pemberian intra1ena dosis tinggi& sehingga pemberiannya
hanya $; L "% jam 20radyet al.& "###3.
Sodium nitropusside dapat digunakan sebagai 1asodilator yang
diberikan pada gagal jantung refrakter& diberikan pada pasien gagaljantung yang disertai krisis hipertensi. Pemberian nitropusside dihindari
pada gagal ginjal berat dan gangguan fungsi hati. Dosis #& L #&(
Og9kg9menit 20radyet al.& "###3.
'esiritide adalah peptide natriuretik yang merupakan
1asodilator. 'esiritide adalah 7'P rekombinan yang identik dengan yang
dihasilkan 1entrikel. Pemberiannya akan memperbaiki hemodinamik dan
neurohormonal& dapat menurunkan akti1itas susunan saraf simpatis dan
menurunkan kadar epinefrin& aldosteron dan endotelin di plasma.
Pemberian intra1ena menurunkan tekanan pengisian 1entrikel tanpa
meningkatkan laju jantung& meningkatkan stroke 1olume karena
berkurangnya afterload. Dosis pemberiannya adalah bolus " Og9kg dalam $
menit dilanjutkan dengan infus #$ Og9kg9menit 20radyet al.& "###3.
Pemberian inotropik dan inodilator ditujukan pada gagal jantung
akut yang disertai hipotensi dan hipoperfusi perifer. Gbat inotropik dan 9
atau 1asodilator digunakan pada penderita gagal jantung akut dengantekanan darah 8( L $## mm5g. !ika tekanan sistolik N 8( mm5g maka
inotropik dan9atau 1asopressor merupakan pilihan. Peningkatan tekanan
darah yang berlebihan akan dapat meningkatkan afterload. *ekanan darah
dianggap 4ukup memenuhi perfusi jaringan bila tekanan arteri rata / rata A
;( mm5g 20radyet al.& "###3.
Pemberian dopamin " Og9kg9mnt menyebabkan 1asodilatasi
pembuluh darah splanknik dan ginjal. Pada dosis " L ( Og9kg9mnt akan
merangsang reseptor adrenergik beta sehingga terjadi peningkatan laju dan
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
20/22
4urah jantung. Pada pemberian ( L $( Og9kg9mnt akan merangsang
reseptor adrenergik alfa dan beta yang akan meningkatkan laju jantung
serta 1asokonstriksi. Pemberian dopamin akan merangsang reseptor
adrenergik $ dan "& menyebabkan berkurangnya tahanan 1askular sistemik
21asodilatasi3 dan meningkatnya kontrkatilitas. Dosis umumnya " L
Og9kg9mnt& untuk meningkatkan 4urah jantung diperlukan dosis "&( L $(
Og9kg9mnt. Pada pasien yang telah mendapat terapi penyekat beta& dosis
yang dibutuhkan lebih tinggi yaitu $( L "# Og9kg9mnt 20radyet al.& "###3.
Phospodiesterase inhibitor menghambat penguraian 4y4li4/
)MP menjadi )MP sehingga terjadi efek 1asodilatasi perifer dan inotropik
jantung. ang sering digunakan dalam klinik adalah milrinone daneno:imone. 7iasanya digunakan untuk terapi penderia gagal jantung akut
dengan hipotensi yang telah mendapat terapi penyekat beta yang
memerlukan inotropik positif. Dosis milrinone intra1ena "( Og9kg bolus
$# L "# menit kemudian infus #&,( L #,( Og9kg9mnt. Dosis eno:imone
#&"(L #&,( Og9kg bolus kemudian $&"( L ,&( Og9kg9mnt 20rady et al.&
"###3.
Pemberian 1asopressor ditujukan pada penderita gagal jantung
akut yang disertai syok kardiogenik dengan tekanan darah N ,# mm5g.
Penderita dengan syok kardiogenik biasanya dengan tekanan darah N -#
mm5g atau terjadi penurunan tekanan darah sistolik # mm5g selama #
menit.Gbat yang biasa digunakan adalah epinefrin dan norepinefrin.
Bpinefrin diberikan infus kontinyu dengan dosis #( L #&( Og9kg9mnt.
'orepinefrin diberikan dengan dosis #&" L $ Og9kg9mnt 20rady et al.&
"###3.
Penanganan yang lain adalah terapi penyakit penyerta yangmenyebabkan terjadinya gagal jantung akut de noo atau dekompensasi.
ang tersering adalah penyakit jantung koroner dan sindrom koroner akut.
7ila penderita datang dengan hipertensi emergensi pengobatan bertujuan
untuk menurunkan preload dan afterload. *ekanan darah diturunkan
dengan menggunakan obat seperti lood diuretik intra1ena& nitrat atau
nitroprusside intra1ena maupun natagonis kalsium intra1ena2ni4ardipine3.
>oop diuretik diberkan pada penderita dengan tanda kelebihan 4airan.
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
21/22
*erapi nitrat untuk menurunkan preload dan afterload& meningkatkan
aliran darah koroner. 'i4ardipine diberikan pada penderita dengan
disfungsi diastolik dengan afterload tinggi. Penderita dengan gagal
ginjal&diterapi sesuai penyakit dasar. )ritmia jantungharus diterapi 20rady
et al.& "###3.
Penanganan in1asif yang dapat dikerjakan adalah Pompa balon
intra aorta& pemasangan pa4u jantung implantable cardioerter
de!ibrilator entricular assist deice. Pompa balon intra aorta ditujukan
pada penderita gagal jantung berat atau syok kardiogenik yang tidak
memberikan respon terhadap pengobatan& disertai regurgitasi mitral atau
ruptur septum inter1entrikel. Pemasangan pa4u jantung bertujuan untukmempertahankan laju jantung dan mempertahankan sinkronisasi atrium
dan 1entrikel& diindikasikan pada penderita dengan bradikardia yang
simtomatik dan blok atrio1entrikular derajat tinggi. mplantable
cardioerterdeice bertujuan untuk mengatasi fibrilasi 1entrikel dan
takikardia 1entrikel. ascular 'ssist Deicemerupakan pompa mekanis
yang mengantikan sebgaian fungsi 1entrikel& indikasi pada penderita
dengan syok kardiogenik yang tidak respon terhadap terapi terutama
inotropik 20radyet al.& "###3.
?. Pr'gn'&i&
Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi tidak
diketahui. Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang
mendapat terapi yaitu
a. Kelas '5) I mortalitas ( tahun $#/"#E
b. Kelas '5) II mortalitas ( tahun $#/"#E
4. Kelas '5) III mortalitas ( tahun (#/,#E
d. Kelas '5) I6 mortalitas ( tahun ,#/-#E
25auser et al.& "##(3.
-
7/23/2019 Prescil Dr Mamun Chf
22/22
%AFTAR PUSTAKA
Da1is& Russell +. "##;.'/C o! heart !ailure second edition.)ustralia 7la4kwell
publishing. 5al. $#/$$.0rady K>& Dra4us K& Kennedy 0. "###. "eam mana)ement o! patients $ith heart
!ailure. *he +ardio1as4ular 'ursing +oun4ils of *he )meri4an 5eart
)ssi4iation +ir4ulation.
0reenberg& 7arry 5. "##,. Con)estue Heart +ailure. Philadephia& US)
>ipin4ott