protein 12
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Protein 12
1/15
proteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai normalnya yaitu
lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2.1,3 Dalam keadaan
normal, protein di dalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap ungsional. !rang
de"asa normal dan sehat mengekskresi sedikit protein dalam urin sampai 150 mg/24 jam,
yang terutama terdiri dari albumin dan protein #amm-$orsall. 2%ejumlah protein ditemukan
pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala a"al dan
mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius. &danya protein di dalam urin
sangatlah penting, dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyebab atau
penyakit dasarnya. 'iasanya proteinuria dikatakan patologis bila kadarnya di atas 200
mg/hari pada beberapa kali pemeriksaan dalam "aktu yang berbeda. &da yang mengatakan
proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau lebih dan jumlahnya
biasanya hanya sedikit di atas normal. Dikatakan proteinuria masi bila terdapat protein di
urin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas terdiri atas albumin.1
Patofisiologi Proteinuria
10
-
7/25/2019 Protein 12
2/15
(roteinuria dapat meningkat melalui salah satu )ara dari ke-4 jalan di ba"ah ini *1
1+ (erubahan permeabilitas glomerulus yang mengikuti peningkatan iltrasi dari protein
plasma normal terutama albumin.
2+ egagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah ke)il protein yang normal diiltrasi.3+ iltrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal, o" ole)ular eight (rotein (+
dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.
4+ %ekresi yang meningkat dari makuloprotein uroepitel dan sekresi g& dalam respons
untuk inlamasi.
Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung dari mekanisme jejas pada
ginjal yang berakibat hilangnya protein. %ejumlah besar protein se)ara normal mele"ati
kapiler glomerulus tetapi tidak memasuki urin. uatan dan selektiitas dinding glomerulus
men)egah transportasi albumin, globulin dan protein dengan berat molekul besar lainnya
untuk menembus dinding glomerulus. &kan tetapi jika sa"ar ini rusak, terdapat kebo)oran
protein plasma ke dalam urinproteinuria glomerulus+. (rotein yang lebih ke)il 20 kDal+
se)ara bebas disaring tetapi diabsorpsi kembali oleh tubulus proksimal. (ada indiidu normal
ekskresi kurang dari 150 mg.hari dari protein total dan albumin hanya sekitar 30 mg/hari sisa
protein pada urin akan diekskresi oleh tubulus #amm $orsall, mmunoglobulin & dan
6rokinase+ atau sejumlah ke)il '-2 mikroglobulin, apoprotein, en7im dan hormon peptide.
Proteinuria Fisiologis
10
-
7/25/2019 Protein 12
3/15
(roteinuria sebenarnya tidaklah selalu menunjukkan kelainan/penyakit ginjal. 'eberapa
keadaan isiologis pada indiidu sehat dapat menyebabkan proteinuria. 'iasanya pada
keadaaan isiologis ini sering ditemukan *
1+ Demam yang tinggi2+ 8agal jantung
3+ atihan isik yang kuat terutama lari marathon
4+ (asien dalam keadaan transusi darah/plasma atau pasien yang kedinginan
5+ (asien-pasien yang hematuria dimana ditemukan proteinuria masi
9+ (asien yang lordotik ortostatik proteinuria+
:+ Dehidrasi
;+ %tres emosional
Proteinuria Patologis
(roteinuria adalah maniestasi besar dari penyakit ginjal dan merupakan indikator dari
perburukan ungsi ginjal. 'aik pada penyakit ginjal diabetes maupun penyakit ginjal non
diabetes, sejak dahulu proteinuria juga dianggap sebagai suatu aktor prognostik yang
bermakna dan paling akurat. #etapi tidak semua penyakit ginjal menunjukkan proteinuria,
misalnya pada penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjal obstruksi, penyakit ginjal akibat
obat-obat analgesik dan kelainan kongenital kista dan sebagainya, sering tidak ditemukan
proteinuria. (roteinuria dianggap patologis bila protein dalam urin melebihi 150 mg/24 jam,
ada pula kepustakaan yang menyebutkan bila protein dalam urin melebihi 200 mg/24 jam.
-
7/25/2019 Protein 12
4/15
ke)il saja.1 ?ontoh proteinuria glomerulus adalah a+ mikroalbuminuria dan b+ proteinuria
klinis.
a+ ikroalbuminuria
(ada keadaan normal albumin urin tidak melebihi 30 mg/hari.'ila albumin di urin antara 30-
300 mg/hari atau 30-350 mg/hari disebut mikroalbuminuria. 'iasanya terdapat pada pasien
D dan hipertensi esensial, dan beberapa penyakit glomeruloneritis. ikroalbuminuria
merupakan suatu marker untuk proteinuria klinis yang disertai penurunan aal ginjal 8
laju iltrasi glomerulus+ dan penyakit kardioaskular sistemik. &lbuminuria tidak hanya
petanda risiko penyakit kardioaskular dan penyakit ginjal, tetapi juga berguna sebagai target
keberhasilan pengobatan.
b+ (roteinuria linis
(emeriksaan ditentukan dengan pemeriksaan semi kuantitati misalnya dengan uji @sba)h
dan 'iuret. (roteinuria klinis dapat ditemukan antara 1-5 g/hari. 6ji @sba)hAAA
2+ (roteinuria #ubular
(roteinuria tubular terjadi bila penyakit tubulointerstitial menghalang tubulus proksimal
dari mengabsorpsi o" ole)ular eight (rotein (+. 'ila terdapat pasien dengan
penyakit tubular, biasanya kurang dari 2 gr protein diekskresi dalam "aktu 24 jam. (enyakit
tubular adalah seperti nerosklerosis hipertensi, neropati tubulointerstitial yang disebabkan
oleh obat antiinlamasi non steroid, renal tubular a)idosis
-
7/25/2019 Protein 12
5/15
lasiikasi (roteinuria 'erdasarkan (atoisiologi4
#ipe (atoisiologi (enyebab
8lomerular (ermeabilitas kapilari
glomerulus terhadap protein
meningkat
8lomerulopati primer atau
sekunder
#ubular
-
7/25/2019 Protein 12
6/15
%e)ondary glomerulonephropathy
-diabetes mellitus
-)ollagen as)ular disorders )th lupus nephritis+
-amiloidosis
-preeklamsia
-ineksi )th $E, hepatitis ' dan ?, poststreptokokus, siilis, malaria+
-anker pada gastrointestinal dan paru
-imoma
8lomerulopati yang berhubungan dengan obat*
-heroin
-&F%
-peni)illamine
-litium
#ubular Ferosklerosis hipertensi
(enyakit tubulointerstitial yang disebabkan
-neropati asam urat
-a)ute hypersensitiity interstitial nephritis
-%indrom an)oni
-ogam berat
-(enyakit si)kle )ell
-obat &F%, antibiotik
!erlo" $emoglobinuria
ioglobinuria
ultipel mieloma
&miloidosis
Evaluasi Diagnostik Proteinuria
Pemeriksaan Proteinuria
@sba)hAAAetode yang dipakai untuk mengukur proteinuria saat ini sangat berariasi dan
bermakna. etode dipsti)k adalah pemeriksaan semikuantitati untuk menilai konsentrasi
protein dalam urin.2arena mudah digunakan, maka tes dipsti)k ini paling sering digunakan
untuk menguji proteinuria.1,2,3 etode dipsti)k mendeteksi sebagian besar albumin dan
memberikan hasil positi bila p$ :,0 dan bila urin sangat pekat atau terkontaminasi darah.
6rin yang sangat en)er menutupi proteinuria pada pemeriksaan dipstik. Bika proteinuria yang
10
-
7/25/2019 Protein 12
7/15
tidak mengandung albumin dalam jumlah )ukup banyak akan menjadi negati palsu. ni
sangat penting untuk menentukan protein 'en)e Bones pada urin pasien dengan multipel
mieloma.1 (emeriksaan dipsti)k memberikan hasil positi palsu pada urin yang alkalis
p$:,5+, urin yang terlalu pekat, gross hematuria, adanya penisilin, sulonamid atau
tolbutamid dalam ekskresi urin, dan urin yang mengandung pus, semen atau sekret dari
agina.3%ekarang ini, dipstik yang sangat sensiti tersedia di pasaran dengan kemampuan
mengukur mikroalbuminuria dan merupakan petanda a"al dari penyakit glomerulus yang
terlihat untuk memprediksi jejas glomerulus pada neropati diabetik dini.1
(ada metode dipsti)k, ujung kertas dipsti)k di)elupkan ke dalam urin, lalu segera diangkat,
urin kemudian ditiriskan dengan mengetuk-mengetukkan ujung kertas dipsti)k tersebut pada
tepi tempat penampung kemih. $asilnya kemudian diba)a dengan membandingkan dengan
kartu datar "arna pada label. #ingkatannya berkisar dari 0 sampai 4G
%amar urang dari 30 mg/100 ml urin
1G 30 mg/100 ml urin
2G 100 mg/100 ml urin
3G 300 mg/100 ml urin
4G 1 g/100 ml urin
Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung dari mekanisme jejas pada
ginjal yang berakibat hilangnya protein. %ejumlah besar protein se)ara normal mele"ati
kapiler glomerulus, tetaip tidak memasuki urin. uatan dan selektiitas dinding glomerulus
men)egah transportasi albumin, globulin, dan protein dengan berat molekul besar lainnya
untuk menembus dinding glomerulus.2
&nalisa 6rin %e)ara ikroskopik
'ila ditemukan proteinuria dengan metode dipsti)k, sedimen urin harus diperiksa se)ara
mikroskopis. ntepretasi pada pemeriksaan mikroskopis urin dapat dilihat pada tabel
diba"ah3
i)ros)opi) inding (athologi) (ro)ess
atty )asts, ree at or oal at bodies Fephroti) range proteinuria 3,5 g per 24 hrs+
euko)yte, leuko)yte )asts "ith bakteria 6rinary tra)t ine)tion
euko)ytes, leuko)yte )asts "ithout ba)teria
-
7/25/2019 Protein 12
8/15
aHy, granular or )ellular )asts &dan)ed )hroni) renal disease
@osinophiluria %uggestie o drug-indu)ed a)ute interstitial
nephritis
$yaline )asts Fo renal disease present "ith dehydration and
"ith diureti) therapy
PROTEINURIA ISOLASI1,3
(roteinuria terisolasi adalah sejumlah protein yang ditemukan dalam urin tanpa gejala pada
pasien sehat yang tidak mengalami gangguan ungsi ginjal atau penyakit sistemik. 1,2
(roteinuria ini hampir selalu ditemukan se)ara kebetulan dapat menetap/persisten, dapat pula
hanya sementara, yang mungkin saja timbul karena posisi lordotik tubuh pasien. 'iasanya
sedimen urin normal. Dengan pemeriksaan pen)itraan ginjal tidak ditemukan gangguan
abnormal ginjal atau saluran kemih dan tidak ada ri"ayat gangguan ginjal sebelumnya.
'iasanya total ekskresi protein kurang dari 2 g/hari. (roteinuria terisolasi dibagi dalam 2
kategori 1+ Binak, termasuk yang ungsional, idiopatik, transien/tidak menetap, ortostatik, dan
intermiten, 2+ Iang lebih serius lagi adalah yang mungkin tidak ortostatik dan timbul se)ara
persisten.
1+ (roteinuria solasi Binak
(roteinuria ungsional
ni adalah bentuk umum proteinuria yang sering terlihat pada pasien yang
dira"at di rumah sakit karena berbagai penyakit. 'iasanya berhubungan
dengan demam tinggi, latihan sternosus, terpapar dengan dingin/kedinginan,
stress emosi, gagal jantiung kongesti dan penyakit akut lainnya. (roteinuria
ini adalah jenis glomerulus yang diyakini disebabkan oleh perubahan
hemodinamik ginjal yang meningkatkan iltrasi glomerulus protein plasma.
(enyakit ginjal yang progresi tidak timbul pada pasien ini.
(roteinuria #ransien diopatik
erupakan kategori proteinuria yang umum pada anak-anak dan de"asa
muda, yang ditandai oleh proteinuria yang timbul selama pemeriksaan urin
rutin orang sehat tetap hilang kembali setelah pemeriksaan urin dilakukan
kembali. (asien tidak mempunyai gejala, proteinuria selalu ditemukan se)ara
10
-
7/25/2019 Protein 12
9/15
insidentil pada penapisan urin rutin, atau selama pemeriksaan kesehatan
terhadap pekerja dan pemeriksaan rutin dari asuransi yang biasanya
merupakan enomena isiologis pada orang muda. (roteinuria jenis ini tidak
meningkatkan morbiditas dan mortalitas, jadi tidak diperlukan tindak lanjut
yang spesiik.
(roteinuria ntermiten
#erdapat pada lebih separuh )ontoh urin pasien yang tidak mempunyai
penyebab proteinuria. 'erbagai studi menunjukkan ariasi luas dari bentuk
abnormalitas ginjal yang berhubungan dengan keadaan ini. (rognosis pada
kebanyakan pasien adalah baik dan proteinuria kadang-kadang menghilang
setelah beberapa tahun. adang-kadang, "alaupun jarang, terdapat insuisiensi
ginjal progresi dan risiko untuk gagal ginjal terminal tidak lebih besar
daripada populasi umum. eadaan ini biasanya tidak berbahaya pada pasien
lebih muda dari 30 tahun, sedangkan pada pasien yang lebih tua, lebih jarang,
biasanya harus dimonitor tekanan darahnya, gambaran urinalisis, dan ungsi
ginjalnya.
(roteinuria !rtostatik (ostural+
(ada semua pasien dengan ekskresi protein masi, proteinuria meningkat pada
posisi tegak daripada pasien dalam posisi berbaring. (erubahan ortostatik pada
ekskresi protein tampaknya tidak mempunyai kepentingan diagnostik dan
prognostik. Dengan perkataan lain, pertimbangan prognostik yang bermakna
dapat dilakukan pada situasi proteinuria yang ditemukan hanya ketika pasien
dengan posisi tegak dan hilang pada "aktu berbaring. ni merujuk pada posisi
tegak/ortostatik proteinuria. @kskresi protein per hari hampir selalu di ba"ah 2
gram"alaupun lebih dari gram kadang-kadang dilaporkan+. (roteinuria
ortostatik sering pada usia muda, dengan prealensi se)ara umum 2-5>,
jarang terdapat pada usia di atas 30 tahun. (asien yang berumur kurang dari 30
tahun yang ekskresi proteinnya kurang dari 2 g/hari dan klirens kreatinin
normal harus diperiksa apakah terdapat proteinuria ortostatik.2
2+ (roteinuria #erisolasi (ersisten
'ila diagnosis proteinuria persisten ditegakkan,anamnesis dan pemeriksaan isik yang
lengkap harus dilakukan, khususnya untuk )ari adanya penyakit sistemik atau
penyakit ginjal yang menjadi penyebabnya.
10
-
7/25/2019 Protein 12
10/15
a+ Bika ditemukan tanda-tanda/gejala, lakukan pemeriksaan darah, pen)itraan, dan
atau biopsy ginjal untuk men)ari kausa.
b+ Bika tidak ditemukan bukti, ulangi tes kualitati untuk proteinuria dua/tiga kali,
i+ Bika tidak ada proteinuria dalam spesimen urin berarti kondisi ini hanya
transien atau ungsional. Filai kembali dan tidak perlu melakukan tes
ulang.
ii+ Bika proteinuria ditemukan tiap saat, periksa 'lood 6rea Fitrogen'6F+,
kreatinin dan kliren kreatinin, ukur ekskresi protein urin 24 jam, 6%8
ginal dan tes protein ortostatik/postural.
Bika ungsi ginjal/hasil 6%8 tidak normal, kembali ke 2a.
Bika ungsi ginjal dan hasil 6%8 normal dan proteinuria adalah tipe postural, tidak
diperlukan tes berikutnya.Follow uppasien tiap 1-2 tahun, ke)uali
)+ (roteinuria menjadi persisten
d+ (roteinuria membaik atau menjadi intermiten ikutifollow upberikutnya.
Bika ungsi ginjal dan 6%8 normal dan proteinuria non postural, ulang
pemeriksaan protein urin 24 jam 2-3J untuk menyingkirkan proteinuria
intermiten.
e+ Bika proteinuria intermiten, pasien de"asa muda umur kurang dari 30 tahun, harus
difollowuptiap 1-2 tahun dan pasien de"asa yang berusia lebih tua 30 tahun+difollow uptiap 9 bulan.
+ Bika proteinuria persisten, ealuasi lebih lanjut tergantung pada tingkat
proteinuria. Bika proteinuria 3 gram/24 jam, perlu dikonirmasi dengan imaging
ginjal yang )ukup untuk menyingkirkan obstruksi ginjal atau abnormalitas
anatomi ginjal dan penyakit ginjal polikistik. Buga pada pasien 45 tahun,
pemeriksaan elektrooresis urin diperlukan untuk menyingkirkan multipel
mieloma. Bika semua hasil negati, periksa ulang pasien tiap 9 bulan.
10
-
7/25/2019 Protein 12
11/15
10
-
7/25/2019 Protein 12
12/15
10
6lang urin k"antitati 2-3 J#est-test lain -+
ollo" up tiap 1-2 tahun
(roteinuria ntermiten
(erbaikan
(roteinuria/
(roteinuria
ntermiten
(roteinuria
!rtostatik
(roteinuria
(ersisten
ollo" up
#iap 1-2 tahun
30 tahun30 tahun
ollo" up
tia 1-2 tahun
ollo" up
tia 9 bulan
8&'&< 1 * Dikutip dari * 'a"a7ier &. (roteinuria. Dalam * %udoyo &, %etiyohadi ', &l"i K %etiati #.
'uku &jar lmu (enyakit Dalam. @disi E. (usat (enerbitan Departemen lmu (enyakit Dalam 6 2009 * 521-
524.
4.4 %kema @aluasi
(roteinuria1
@kskresi protein urin 24 jam
&tau
-
7/25/2019 Protein 12
13/15
4.5 (emeriksaan &njuran untuk asus (roteinuria3
(emeriksaan nterpretasi
&ntinu)lear &ntibody eningkat pada %@
&ntistreptolysin ! titer eningkat pada pas)a glomeruloneritis
streptokokus
?omplement ?3 dan ?4
-
7/25/2019 Protein 12
14/15
BAB V : KESIMPULA
&danya protein di dalam urin memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukanpenyebab atau penyakit dasarnya. alaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa
adanya proteinuria, kebanyakan kasus proteinuria bersiat sementara, tidak penting atau
merupakan penyakit ginjal yang tidak progresi. (endekatan diagnostik yang sistematik untuk
penanganan kasus proteinuria adalah sangat penting untuk membedakan penyebab
proteinuria isiologik maupun patologik.
10
-
7/25/2019 Protein 12
15/15
DAF!A" PUS!AKA
1. 'uku &jar lmu (enyakit Dalam, @disi E 2009, (usat (enerbitan Departemen lmu(enyakit Dalam akultas edokteran 6niersitas ndonesia
2. (atoisiologi * onsep linis (roses-(roses (enyakit, %ylia &. (ri)e K orraine .
ilson
3. (roteinuria in &dults * & Diagnosti) &pproa)h, i)hael . ?arroll .D and Bonathan
. .D, 6niersity o in)onsin-adison edi)al %)hool, adison, is)onsin
4. (roteinuria * Diagnosti) (rin)iples and (ro)edures, &buelo B8.
5. @aluation o (roteinuria * &n &pproa)h or the nternist, )?onnell