rangkuman mpkt – a buku ajar 1

5
 RANGKUMAN MPKT – A BUKU AJAR 1 Kekuatan dan keutamaan karakter Kepribadian adalah kesatuan unsur-unsur yang berkaitanter!rganisasi se"ara dina#is dari keseluruhan siste# psik!-$isik dala# diri indi%idu dan #enentukan  penyesuaian diri nya terhadap lingkungan serta terus berke#bang& 'edangkan karakter adalah segi-segi kepribadian yang dita#pilkan dan sesuai dengan n!r#a dan nilai yang berlaku& Karakter diper!leh #elalui pengasuhan dan pendidikan& Tiga le%el k!nseptual karakter dan bersi$at hierarkis yaitu keuta#aan kekuatan dan te#a situasi!nal dari karakter& Keuta#aan #erupakan karakteristik uta#a dari karakter& Berbagai perilaku dapat dinilai berdasarkan keuta#aan yang terdiri dari () keuta#aan dan se"ara u#u# di kateg!rikan #e*adi ena# yaitu+ kebi*aksanaan dan  pengetahuan courage ,kesatriaan ke#anusiaan dan "inta keadilan pengendalian atau pengel!laan diri dan transendensi atau spiritual& 'ese!rang dikatakan #e#iliki karakter yang baik apabila #e#iliki ena# keuta#aan tersebut& Kekuatan karakter adalah unsur psik!l!gis dan keuta#aan dapat di"apai #elalui pen"apaian kekuatan karakter& Kekuatan karakter #erupakan indikat!r #engenali adanya keuta#aan dala# diri sese!rang& Te#a situasi!nal dari karakter adalah kebiasaan khusus yang #engara hkan !rang untuk #e.u*udkan kekuatan karakter dala# situasi tertentu& Kekuatan dala# kebi*aksanaan dan pengetahuan adalah kreati%itas dan !risinilitas rasa ingin tahu "inta akan pe#bela*aran pikiran yang kritis dan terbuka serta ke#a#puan #e#aha#i berbagai perspekti$& Keuta#anaan dala# ke#anusiaan dan "inta yaitu baik dan #urah hati selalu #e#iliki .aktu dan tenaga untuk #e#bantu !rang lain #en"intai dan #e#b!lehkan diri sendiri untuk di"intai serta ke"erdasan s!sial dan ke"erdasan e#!si!nal Kekuatan dala# kesatriaan yaitu #enyatakan kebenaran dan #engakui kesalahan/ kegigihan tegas dan keras hati/ integritas dan ke*u*uran/ dan %italitas  berse#angat dan antusias& Kekuatan dala# keadilan yaitu ke.arganegaraan kesetaraan perlakuan terhadap !rang lain dan kepe#i#pinan& Kekuatan dala#  pengel!laan diri yaitu pe#aa$ dan penga#pun pen gendalian diri kerendahan hati dan kehati-hatian& Kekuatan dala# transedensi adalah penghargaan terhadap keindahan dan kese#purnaan kebersyukuran penuh harapan dan !pti#is

Upload: bebikalonica

Post on 05-Oct-2015

178 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

rangkuman isi buku mpkt a. mata kuliah wajib UI

TRANSCRIPT

RANGKUMAN MPKT A BUKU AJAR 1Kekuatan dan keutamaan karakterKepribadian adalah kesatuan unsur-unsur yang berkaitan,terorganisasi secara dinamis dari keseluruhan sistem psiko-fisik dalam diri individu dan menentukan penyesuaian diri nya terhadap lingkungan, serta terus berkembang. Sedangkan karakter adalah segi-segi kepribadian yang ditampilkan dan sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Karakter diperoleh melalui pengasuhan dan pendidikan.Tiga level konseptual karakter dan bersifat hierarkis yaitu keutamaan, kekuatan, dan tema situasional dari karakter. Keutamaan merupakan karakteristik utama dari karakter. Berbagai perilaku dapat dinilai berdasarkan keutamaan yang terdiri dari 24 keutamaan dan secara umum di kategorikan mejadi enam, yaitu: kebijaksanaan dan pengetahuan, courage (kesatriaan), kemanusiaan dan cinta, keadilan, pengendalian atau pengelolaan diri, dan transendensi atau spiritual. Seseorang dikatakan memiliki karakter yang baik apabila memiliki enam keutamaan tersebut. Kekuatan karakter adalah unsur psikologis, dan keutamaan dapat dicapai melalui pencapaian kekuatan karakter. Kekuatan karakter merupakan indikator mengenali adanya keutamaan dalam diri seseorang. Tema situasional dari karakter adalah kebiasaan khusus yang mengarahkan orang untuk mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi tertentu. Kekuatan dalam kebijaksanaan dan pengetahuan, adalah kreativitas dan orisinilitas, rasa ingin tahu, cinta akan pembelajaran, pikiran yang kritis dan terbuka, serta kemampuan memahami berbagai perspektif. Keutamanaan dalam kemanusiaan dan cinta yaitu baik dan murah hati, selalu memiliki waktu dan tenaga untuk membantu orang lain, mencintai dan membolehkan diri sendiri untuk dicintai, serta kecerdasan sosial dan kecerdasan emosionalKekuatan dalam kesatriaan , yaitu menyatakan kebenaran dan mengakui kesalahan; kegigihan, tegas, dan keras hati; integritas dan kejujuran; dan vitalitas, bersemangat dan antusias. Kekuatan dalam keadilan yaitu kewarganegaraan, kesetaraan perlakuan terhadap orang lain, dan kepemimpinan. Kekuatan dalam pengelolaan diri yaitu pemaaf dan pengampun, pengendalian diri, kerendahan hati, dan kehati-hatian. Kekuatan dalam transedensi adalah penghargaan terhadap keindahan dan kesempurnaan, kebersyukuran, penuh harapan dan optimis, spiritualitas, menikmati hidup dan selera humor yang memadai. Spiritualitas adalah dasar dari kekuatan dan keutamaan karakter manusia.Dasar-dasar filsafatFilsafat ilmu berkaitan dengan asumsi, fondasi, metode, dan implikasi dari ilmu pengetahuan, untuk menghasilkan kebenaran. Filsafat dan ilmu pengetahuan saling membutuhkan. Tiga bidang kajian filsafat yang dibutuhkan ilmu pengetahuan adalah etika, epistemologi, dan logika. Filsafat adalah usaha manusia untuk memahami segala perwujudan kenyataan secara kritis, radikal, dan sistematis.Filsafat dibagi menjadi tiga, yaitu ontologi (mengkaji tentang hal nyata), epistemologi (mengkaji hakikat dan lingkup pengetahuan), dan axiologi (mengkaji nilai yang dilakukan manusia). Ontologi dibagi dua, yaitu yang mengkaji hal yang ada, dan hal yang tak terjangkau indra (metafisika). Epistemologi dibagi menjadi empat, yaitu dalam arti sempit (sumber pengetahuan, struktur pengetahuan, keabsahan pengetahuan, dan batas-batas pengetahuan), filsafat ilmu (ciri dan cara memperoleh ilmu), metodologi (metode memperoleh pengetahuan secara valid dan teruji), dan logika (teknik kaidah penalaran). Logika berkaitan dengan argumen. Jenis argument ada dua, induktif dan deduktif. Axiologi terbagi atas etika (mengkaji nilai perilaku) dan estetika (mengkaji pengalaman penghayatan). Beberapa aliran filsafat yaitu: rasionalisme, emprisme, kritisisme, idealisme, vitalisme, dan fenomenologi.

Dasar dasar logikaLogika dapat diartikan sebagai asas pengaturan alam dan isinya yang dikembangkan manusia. Logika mencakup cara manusia mengategorikan sesuatu. Fungsi berpikir manusia dikategorikan dalam kuantitas, kualitas, relasi, dan modalitas. Kategori merupakan istilah paling umum untuk menggolongkan pengalaman. Tiga kategori utama: firstness, secondness, dan thirdness, yang masing-masing berperan dalam pemaknaan monadic, dyadic, dan polyadic.Term adalah tanda yang didasarkan pada kelaziman, bukan tanda alamiah dan digunakan untuk menyatakan ide yang dapat di inderai sesuai dengan kesepakatan. Definisi adalah pernyataan yang menerangkan hakikat suatu hal. Definisi real dibagi dua, definisi esensial (menerangkan inti) dan definisi deskriptif (mengemukakan sisi positif). Definisi deskriptif dibagi empat, yaitu definisi distingtif (menunjukkan property),definisi genetik (asal mula suatu hal), definisi kausal (sebab-akibat) dan definisi aksidental (tidak mengandung hal esensial). Aturan pembuatan definisi yaitu: harus jelas, tidak boleh mengandung ide atau term, definisi dan yang di definisikan harus bersifat reversible, dan harus dinyatakan dalam kalimat positif.Divisi adalah uraian suatu keseluruhan kedalam bagian-bagian berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu. Jenis divisi dibagi dua, yaitu divisi real (membagi berdasarkan faktor fisik) dan divisi logis (membagi berdasarkan pemikiran manusia). Aturan pembuatan divisi yaitu tidak boleh ada bagian yang terlewati, bagian tidak boleh melewati keseluruhan, tidak boleh ada bagian yang meliputi bagian yang lain, divisi harus jelas dan teratur, dan jumlah bagian harus terbatas.Pertanyaan dan perintah tidak dapat salah, sedangkan pernyataan memiliki nilai kebenaran. Proposisi ialah makna yang diungkapkan melalui pernyataan. Pernyataan sederhana hanya mengandung satu proposisi, sedangkan pernyataan kompleks mengandung lebih dari satu proposisi. Proposisi yang dikandung disebut komponen logika (yang turut menentukan kebenaran pernyataan).Berdasarkan hubungan diantara proposisi, terdapat empat jenis pernyataan kompleks, yaitu negasi (bukan P), konjungsi (P dan Q), disjungsi (P atau Q) dan kondisional (jika P maka Q). Ada dua kondisi dalam kondisional yaitu mencukupi dan niscaya. Terdapat lima jenis hubungan, yaitu kausal, konseptual, definisional, regulatori, dan logis. Dua pernyataan disebut inkonsisten jika keduanya tidak mungkin benar pada saat yang bersamaan. Tiga jenis hubungan antar-pernyataan adalah implikasi, ekuivalensi, dan independensi logis. Penalaran adalah penarikan kesimpulan berdasarkan alas an-alasan yang relevan. Penyimpulan langsung dilakukan melalui indera dan menghasilkan pengetahuan dasar bagi manusia. Penyimpulan tak langsung adalah penyimpulan melalui perbandingan ide-ide. Ada dua jenis penalaran, yaitu deduksi (proses penalaran yang menghasilkan kesimpulan dari suatu hukum atau prinsip yang umum) dan induksi ( proses penalaran yang menghasilkan kesimpulan dari hukum atau prinsip umum dari kasus yang khusus). Kesalahan penyimpulan digolongkan atas dua, yaitu kesalahan material (kesalahan putusan yang digunakan sebagai pertimbangan yang seharusnya memberi fakta) dan kesalahan formal (berasal dari penyimpulan yang tidak konsisten).Ungkapan verbal dari penalaran adalah argumentasi. Preposisi yang dijadikan dasar dari kesimpulan disebut premis atau anteseden. Silogisme adalah jenis argument logis yang kesimpulan nya diturunkan dari dua preposisi umum yang berbentuk prosisi kategoris. Jenis induksi ada 2, yaitu induksi enumeratif dan diagnostik. Ciri khas argumen diagnostic adalah mengungkapkan bukti, kondisi pembatas, dan hipotesis bantuan. Sesat pikir adalah kekeliruan dalam penalaran berupa penarikan kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah yang disebabkan oleh dilanggarnya kaidah-kaidah logika. Penyebab sesat pikir dalam deduksi yaitu empat term, term tengah yang tidak terdistribusi, proses ilisit, premis-premis afirmatif tetapi kesimpulannya negatif, premis negatif dan kesimpulan afirmatif, dua premis negatif, mengafirmasi konsekuensi, menolak anteseden, mengiyakan suatu pilihan dalam suatu susunan argumentasi atau, dan mengingkari suatu pilihan dalam suatu disjungsi yang kontrer. Dalam sesat pikir nonformal, disebabkan oleh perbincangan dengan ancaman, salah guna, argumentasi berdasarkan kepentingan, ketidaktahuan, belas kasihan, disangkutkan dengan orang banyak, dengan kewibawaan ahli yang tidak relevan, perumusan yang tergesa-gesa, sebab yang salah, penalaran sirkuler, dsb. Kesalahan umum penalaran induktif terdiri dari kesalahan generalisasi, kesalahan penggunaan buktu secara salah, kesalahan statistikal, kesalahan kausal, dan kesalahan analogi.

Dasar dasar etikaEtika adalah persoalan moral pada situasi tertentu dan dengan pendekatan tertentu. Sedangkan moral adalah keyakinan dan pilihan individu dalam menentukan sesuatu tersebut benar atau salah, baik atau buruk. Terdapat empat bidang utama etika, yaitu etika normatif (berfokus pada prinsip-prinsip yang seharusnya dari tindakan yang baik), etika terrapin (penerapan teori etika secara spesifik), etika deskriptif (hanya melakukan observasi terhadap hal yang dianggap baik), dan metaetika (berfokus pada arti dari pernyataan-pernyataan etika). Klasifikasi etika ada dua, yaitu etika normatif dan etika non-normatif. Etika normatif terbagi atas teori etika dan etika terapan. Teori etika terbagi atas etika deontology, etika teleologis (utilitarianisme dan etika egoisme), etika kebajikan,dll. Etika terapan terbagi atas etika bisnis, etika profesi, dan etika lingkungan. Sedangkan etika non-normatif terbagi atas etika deskriptif dan metaetika.Terdapat dua fitur yang diperlukan agar permasalahan dapat dianggap sebagai masalah etika terapan, yaitu permasalahan tersebut harus kontroversial yaitu ada kelompok-kelompok yang saling berhadapan terkait dengan permasalahan moral, serta mempunyai dimensi dilemma etis. Terdapat dua aliran terhadap cara melihat kualitas etis, yaitu realisme etis dan non realism etis. Realisme etis berpusat pada manusia menemukan kebenaran etis yang memiliki eksistensi independen di luar dirinya, atau absolutisme etis. Non realisme etis adalah manusia yang menciptakan kebenaran etis, atau relativisme etis. Relativisme etis menghormati keragaman budaya dan tindakan manusia yang berbeda dalam merespon situasi yang berbeda.Pernyataan etika ada empat, yaitu fakta etis (realism moral), perasaan diri (subjektivisme), ekspresi perasaan (emotivisme), dan instruksi atau larangan (preskriptivisme). Fungsi etika adalah sebagai alat untuk berfikir tentang isu moral. Menurut Immanual Kant, sikap etis tidak dating dari luar individu, dan konsep kewajiban sebagai dasar dari segala perbuatan etis. Prinsip moral bagi Kant bukanlah argumen etis, tetapi keharusan, karena nya disebut sebagai imperatif kategoris.Teori moral dalam filsafat dibagi menjadi dua aliran besar, yaitu deontologis dan konsekuensialis. Deontologis adalah konsep kewajiban yang menyatakan bahwa suatu tindakan memiliki nilai moral yang baik bila terlepas dari kepentingan individu dan hanya bertujuan terhadap prinsip kewajiban. Sedangkan pandangan konsekuensialis menyatakan bahwa segla tindakan dianggap bernilai secara moral bila mempertimbangkan hasil akhirnya. Prinsip moral utility adalah kebahagiaan sebagai fondasi moral.Menurut W.D Ross kebenaran moral adalah memperbanyak kebaikan bagi semain banyak orang. Prima Facie adalah situasi moral yang telah ditelaah secara objektif. Terdapat berbagai macam kewajiban yang membutuhkan pertimbangan (Prima Facie) yaitu: fidelitas (kesetiaan), kewajiban atas rasa terima kasih, kewajiban berdasarkan keadilan, kewajiban beneficene (menolong orang lain), kewajiban menjaga diri sendiri, dan kewajiban tidak menyakiti orang lain. Prima Facie menunjukkan apabila dalam keadaan terdesak, maka membutuhkan pertimbangan intuitif manusia untuk mengambil keputusan, dan pertimbangan intuitif tersebut menggunakan segala aspek kecerdasan dan sensibilitas individu.