ref. besar pitiriasis vesikolor

Upload: nfrnufa

Post on 25-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    1/15

    PITIRIASIS VESIKOLOR

    I. PENDAHULUAN

    Pitiriasis (PityriasisYunani : Pityron (bekatul) + -iasis), berarti penyakit

    kulit yang ditandai dengan pembentukan skuama mirip bekatul (sekam padi) yang

    halus. Versikolor (Versicolor Latin : Vertere (berubah) + color), berarti

    beraneka ragam, yang mengubah arna.!

    Pitiriasis "ersikolor (PV) adalah penyakit #amur super$isial yang kronik,

    biasanya asimptomatik, disebabkan olehMalassezia furfurberupa bercak dengan

    pigmentasi yang ber"ariasi pada umumnya mengenai badan.%

    &ercak berarna

    putih sampai coklat kehitaman. 'erutama meliputi badan dan kadang-kadang

    dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit.!

    Pitiriasis "ersikolor adalah penyakit uni"ersal dan terutama di daerah tropis.!

    stilah "ersikolor mengacu pada akibat yang ditimbulkan #amur ini yaitu

    perubahan arna kulit tergantung dari kondisi kulit.!

    Pitiriasis Versikolor memiliki sinonim 'inea Versikolor, romo$itosis,

    *ermatomikosis, Li"er pots, 'inea la"a, Pitiriasis Versikolor la"a dan Panu.!

    Pitiriasis Versikolor (biasa disebut Panu), merupakan penyakit #amur

    super$isial yang kronik, biasanya tidak memberikan keluhan subyekti$, yang

    disebabkanMalassezia furfur, termasukyeastlipo$ilik, dimor$ik yang merupakan

    $lora normal kulit. ondisi patogen ter#adi bila terdapat perubahan keseimbangan

    hubungan antara hospes dengan ragi sebagai $lora normal kulit. Pitiriasis

    "ersikolor timbul ketika ragiMalasseziayang secara normal mengkoloni kulit

    berkembang men#adi bentuk miselial yang bersi$at patogenik, kemudian

    mengin"asi stratum korneum kulit.!,

    &eberapa kondisi dan $aktor yang berperan pada patogenesis Pitiriasis

    Versikolor antara lain lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi, produksi

    kelen#ar sebum dan keringat, genetik, penyakit yang mempengaruhi imunitas,

    penggunaan obat-obatan yang menurunkan imunitas dan malnutrisi.!

    Pitiriasis Versikolor memberikan gambaran klinis sebagai bercak atau

    makula dalam berbagai arna, ber"ariasi dari lesi hipopigmentasi, kekuning-

    kuningan, kemerahan, kecoklatan sampai hiperpigmentasi, berbagai ukuran danbentuk, ditutupi skuama halus dengan disertai rasa gatal. Predileksi Pitiriasis

    1

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    2/15

    Versikolor adalah pada badan, dada dan punggung. Lesi #uga kadang-kadang

    dapat di#umpai pada bagian tubuh lain seperti lipat ketiak, lipat paha, lengan,

    tungkai atas, leher, a#ah dan kulit kepala yang berambut.

    II.EPIDEMIOLOGI

    Pitiriasis "ersikolor merupakan in$eksi #amur super$isial yang paling sering

    ditemukan. Pre"alensi pitiriasis "ersikolor di merika erikat diperkirakan -/0

    dari semua penduduk. Pre"alensi pitiriasis "ersikolor lebih tinggi di daerah tropis

    yang bersuhu panas dan kelembapan relati$. *i dunia pre"alensi angka pitiriasis

    "ersikolor mencapai %10 di daerah yang panas dan lembab dan !,!0 di daerah

    yang dingin.2, Penyakit ini sering ditemukan pada usia !2-3 tahun%. *i

    ndonesia penyakit ini sering disebut panu dan angka ke#adian di ndonesia belum

    diketahui tetapi di sia dan ustralia pernah dilakukan secara umum percobaan

    pada tahun 11/ didapatkan angka yang cukup tinggi karena didukungnya iklim

    di daerah sia., 2

    2.1 Umur

    Pitiriasis "ersikolor dapat menyerang masyarakat kita tanpa

    memandang golongan umur tertentu. *ari segi usia yakni usia !4-31 tahun.

    emungkinan karena segmen usia tersebut lebih banyak mengalami $aktor

    predisposisi atau pencetus misalnya peker#aan basah, trauma, banyak keringat,

    selain pa#anan terhadap #amur lebih lama.!-2

    2.2 Jenis Kelamin

    Pitiriasis "ersikolor dapat menyerang pria dan anita dengan

    perbandingan yang sama.

    !-2

    2. Ras

    nsiden pitiriasis "ersikolor sama pada semua ras.!-2

    2.!Daera"

    Pitiriasis "ersikolor merupakan penyakit kulit yang biasa didapatkan

    didaerah beriklim sedang, bahkan lebih sering terdapat didaerah yang beriklim

    tropis.!-2

    III. ETIOLOGI

    Flora normal pada kulit ada beberapa termasuk #amur lopopilik. &isa

    berupa #amur polimorpik single spesies seperti Pityrosporum ovale atauPityrosporum oblicular, namun sekarang diakui baha namagenus tersebut tidak

    2

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    3/15

    "alid, dan #amur ini sudah di klasi$ikasikan ulang dalamgenus malassezia sebagai

    spesies tunggal, Malassezia furfur. 5amun, analisa genetik mendemonstrasikan

    baha sekarang #auh lebih komplek. aat ini setidaknya sudah ! spesies terpisah

    dari #amur lo$ilik yang dapat di#elaskan, dan hanya / yang dapat mengin$eksi kulit

    manusia. pesies yang tergantug pada lemak adalah M. sympodialis,M. globosa,

    M. restricta, M. slooffiae, M. fufur, M. obtusa, dan yang terbaru ditemukan M.

    dermatis,M. japonica,M. yamotoensis,M. nana,M. carpae, danM. equina. da

    satu lipo$ilik yang tidak sepenuhnya bergantung pada lemak yaitu M.

    pachydermatis ini sering ditemukan pada kulit hean. Yang sebelumnya kita

    kenal sebagai M. fufur sebenarnya terdiri dari beberapa spesies.!,2 . &eberapa

    penelitian pada kulit normal dan kulit yang terdapat lesi khususnya kulit yang

    dicurigai malasseziabeberapa percobaan ada yang menggunakan mikroskopis dan

    kultur, karena teknik sampling yang berbeda-beda maka sangat sedikit sekali yang

    bisa dibandingkan. &eberapa peneliti menemukan baha M. globosa adalah

    spesies yang paling sering ditemukan pada pitiriasis "ersikolor. 2

    *ari pemeriksaan mikroskopis sisik #amur pitiriasis "ersikolor hampir

    selalu berdinding tebal, bentuk bulat dan tunas dari dasarnya berbentuk sempit

    sesuai gambaran M. globosa dan mycelium bersepta dan tersusun atas $ilamen-

    $ilamen tipis. *i daerah tropis mycelium muncul bersama #amur berbentuk oval

    yang bertunas dari dasarnya secara mor$ologi mirip dengan M. furfur atau M.

    obtusa. Pada aalanya sangat tidak mungkin untuk menggambarkan $ase mycelial

    dari spesies malassezia di dalam makhluk hidup. 'etapi pada tahun !677 tiga

    kelompok peneliti sukses menun#ukkan #amur dan bentuk mycelial dengan

    beberapa media. asus terkait M. furfur ter#adi karenaflora yang ada di host tapi#uga dapat dikarenakan transmisi dari orang lain.!,,2 Pitiriasis "ersikolor dalam

    beberapa kasus ter#adi karena tidak seimbangnya atara host dan flora #amur

    tersebut. da beberapa $aktor yang berkontribusi menganggu keseimbangan

    tersebut. *iketahui beberapa spesies malassezia berubah men#adi mycelial dan

    memeliki tingkat yang lebih besar. &eberapa keluarga dengan riayat positi$

    terkena pitiriasis "ersikolor lebih sering terkena penyakit tersebut, hal ini belum

    diketahui karena genetik atau disebabkan $aktor resiko paparan yang semakin

    besar dariM. furfur. 2

    3

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    4/15

    aktor predesposisi yang mempengaruhi perkembangan pitiriasis

    "ersikolor ber"ariasi, yang perlu diperhatikan adalah $aktor lingkungan dan $aktor

    host tersebut. Pada lingkungan beriklim hangat ditemukan hi$a yang berhubugan

    dengan #amur malasseziapada kulit normal. 8enis kelamin adalah $aktor yang.2

    Pitiriasis "ersikolor diklaim sebagai penyakit yang serius, sangat rentan

    ter#adi pada orang yang malnutrisi. ehamilan dan kontrasepsi oral #uga salah satu

    $aktor dari timbulnya Pitiriasis "ersikolor. oloni dari M. furfur sendiri biasanya

    ditemukan di kulit kepala, tungkai atas, dan daerah lipatan, area yang kaya akan

    kelen#ar sebasea dan sekresinya dalam kondisi tertentu, malassezia akan

    berkembang dari bentuk #amur sporo$it men#adi bentuk miselial dan bersi$at

    patogen. eadaan yang mempengaruhi keseimbangan antara hospes dan #amur

    tersebut adalah $aktor endogen dan eksogen. aktor endogen antara lain produksi

    kelen#ar sebasea dan keringat, genetik, malnutrisi, $aktor immunologi dan

    pemakaian obat-obatan, sedangankan $aktor eksogen yang terpenting adalah suhu

    dan kelembapan kulit. 2

    Malessezia furfur(sebelumnya dikenal dengan nama Pityrosporum ovale,

    P. orbiculare) adalah #amur lipo$ilik yang normal terdapat pada keratin kulit

    dan $olikel rambut. 8amur ini merupakan organisme oportunistik yang dapat

    menyebabkan pityriasis "ersikolor.% 8amur ini membutuhkan asam lemak

    untuk tumbuh.

    9ambar 2.!.Malassezia fu

    rfur

    ingdom : ungi

    Phylum : &asidiomycota

    lass : ;ymenomycetes

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    5/15

    elain mengakibatkan pitiriasis "ersikolor, Malassezia furfur #uga dapat

    mengakibatkan dermatitis seboroik, $olikulitis, dan ble$aritis. oloni

    =alasse>ia $ur$ur dapat tumbuh dengan cepat dan matur dalam % hari dengan

    suhu 21-27? . @arna koloniMalassezia furfuradalah kuning krem.

    9ambar 2.. oloni =alasse>ia ur$ur

    umber : medscape.com

    Malassezia furfur memiliki $ragmen hi$a dengan gambaran seperti

    sphagetti atau meatball saat dilihat dengan mikroskop. el #amur terdiri dari

    bentuk :

    !. &entuk ;i$a (pseudo hi$a) yang merupakan bentuk "egetati$

    . &entuk spora yang merupakan bagian #amur untuk bertahan hidup

    IV. PATOGENESIS

    Pada kulit manusia terdapat $lora normal yang berhubungan dengan

    timbulnya Pitiriasis Versikolor, yaituPityrosporum ovaleyang berbentuk o"al dan

    Pityrosporum orbiculare yang berbentuk bulat, dengan si$at lipo$ilik dan

    tergantung pada kondisi lemak pada kulit seseorang. elama #amur ini masih

    dalam bentuk ragi maka kulit akan tetap seperti biasa atau normal. *engan adanya

    $aktor-$aktor predisposisi, yaitu $aktor eksogen dan $aktor endogen, maka #amur

    akan cepat bermultiplikasi dan berubah bentuk. 8amur mengalami trans$ormasi

    dari bentuk ragi ke bentuk hi$a yang disebutMalassezia furfur, dimana bentuk ini

    akan berubah si$at dari $lora normal men#adi patogen, yang didapatkan pada

    skuama dari lesi Pitiriasis Versikolor.!

    Yang termasuk $aktor endogen adalah kulit berminyak dan hiperhidrosis

    (produksi kelen#ar sebum dan keringat berlebih), genetik, imunode$isiensi,

    sindrom ushing, malnutrisi. edangkan yang termasuk $aktor eksogen adalah

    5

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    6/15

    lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi, hygiene kurang, oklusi pakaian,

    penggunaan emolien yang berminyak.!

    Malassezia furfurberubah dari bentuk blastosporeke bentuk mycelial. ;al

    ini dipengaruhi oleh $aktor predisposisi. Malassezia furfur memiliki en>im

    oksidasi yang dapat merubah asam lemak pada lipid yang terdapat pada

    permukaan kulit men#adi asam dikarboksilat. sam dikarboksilik ini menghambat

    tyrosinase pada melanosit epidermis dan dapat mengakibatkan hipomelanosit.%

    'irosinase adalah en>im yang memiliki peranan penting dalam pembentukan

    melanin.!2 Malassezia furfur dapat mengin$eksi pada indi"idu yang sehat

    sebagaimana ia dapat mengin$eksi indi"idu dengan immunocompromised,

    misalnya pada pasien kanker atau *.!,

    V. DIAGNOSIS

    V.1 Dia#n$sis

    *iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis dan pemeriksaan

    penun#ang (dengan menggunakan lampu @ood dan sediaan langsung kerokan lesi

    dengan menggunakan

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    7/15

    dengan menggunakan cellotape yang ditempel pada lesi. etelah diambil, bahan

    diletakkan di atas gelas obyek lalu diteteskan larutan

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    8/15

    kulit lebih terang dibanding kulit sekitarnya), tetapi pada orang yang berkulit

    pucat, kelainan yang ter#adi tampak sebaliknya (arna kulit lebih gelap dibanding

    kulit sekitarnya, bisa berarna kekuningan, kecoklatan, kehitaman ataupun

    kemerahan). *i atas kelainan kulit tersebut terdapat skuama (sisik halus). &ercak-

    bercak tersebut ber$luoresensi bila dilihat dengan lampu @ood. &iasanya,

    penderita datang berobat karena alasan kosmetik yang disebabkan bercak-bercak

    tersebut. &entuk papulo-"esikular dapat terlihat alaupun #arang. elainan

    biasanya asimtomatik sehingga adakalanya penderita tidak mengetahui baha ia

    berpenyakit tersebut.3

    adang-kadang penderita dapat merasakan gatal ringan, yang #uga

    merupakan alasan berobat. Pseudoakromia, akibat tidak terkena sinar matahari

    atau kemungkinan pengaruh tokis #amur terhadap pembentukan pigmen, sering

    dikeluhkan penderita.

    Penyakit ini sering dilihat pada rema#a, alaupun anak-anak dan orang

    deasa tua tidak luput dari in$eksi. =enurut &BCD (!64!), ada beberapa $aktor

    yang mempengaruhi in$eksi, yaitu $aktor herediter, penderita yang sakit kronik

    atau yang mendapat pengobatan steroid dan malnutrisi.3, %

    . Pasien yang menderita pitiriasis "ersikolor biasanya mengeluhkan bercak

    pigmentasi dengan alasan kosmetik. Predileksi pitiriasis "esikolor yaitu pada

    tubuh bagian atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia.%

    &entuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai di$us dengan ukuran lesi dapat

    milier, lentikuler, numuler sampai plakat. da dua bentuk yang sering di#umpai : 3,

    %

    !. &entuk makuler: berupa bercak yang agak lebar, dengan skuama halusdiatasnya, dan tepi tidak meninggi.

    . &entuk $olikuler: seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut.

    8

    http://2.bp.blogspot.com/-6egEqUS5JD0/ThR6Fjn159I/AAAAAAAAAGM/9oih6hPfEPI/s1600/pitver4s.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-b29xnaR0JGg/ThR6Fe9nGwI/AAAAAAAAAGE/xhivBTgl2iQ/s1600/pitver2s.jpg
  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    9/15

    9ambar %.2 Pityriasis "ersicolor menun#ukkan lesi hiperpigmentasi

    VI. DIAGNOSA &ANDING

    1. Eri'rasma

    Dritrasma merupakan penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang

    dianggap sebagai penyakit #amur, yang disebabkan oleh Corynebacterium

    minitussismum, ditandai dengan adanya lesi eritema dan skuama halus, terutama

    di daerah ketiak dan lipat paha.

    Pada pemeriksaan dengan lampu @ood, lesi terlihat ber$luoresensi merah

    membara (coral-red). edangkan pada sediaan langsung kerokan lesi, ditemukan

    susunan struktur semacam hi$a pendek halus, berdiameter ! mikron atau kurang,

    yang mudah putus sebagai bentuk basil kecil atau di$teroid (untuk melihat bentuk

    terakhir tersebut diperlukan ketelitian).!-%

    9

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    10/15

    2. Pi'iriasis Al(a

    Pitiriasis lba ditandai dengan adanya bercak kemerahan atau merah muda

    berbentuk bulat, o"al atau plakat yang tidak teratur, dengan skuama halus.

    etelah eritema menghilang, lesi yang di#umpai hanya depigmentasi denganskuama halus. &ercak biasanya multipel 3 A 1 dengan diameter 1.% A cm.

    ering di#umpai pada anak-anak pada bagian a#ah (paling sering di

    sekitar mulut, dagu, pipi serta dahi). Lesi #uga dapat di#umpai pada ekstremitas

    dan badan, dapat simetris pada bokong, paha atas, punggung dan ekstensor

    lengan, tanpa keluhan. Lesi umumnya menetap, terlihat sebagai leukoderma

    setelah skuama menghilang.!-%

    10

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    11/15

    . Vi'ili#$

    Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya

    makula putih berdiameter mm sampai cm, bulat atau lon#ong dengan batas tegas,

    tanpa perubahan epidermis lain, yang dapat meluas, dapat mengenai bagian tubuh

    yang mengandung sel melanosit (kulit, rambut dan mata).*aerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama di atas

    #ari, periori$isial sekitar mata, mulut dan hidung, tibialis anterior, dan pergelangan

    tangan bagian $leksor. Lesi bilateral dapat simetris ataupun asimetris. Pada area

    yang terkena trauma dapat timbul "itiligo. =ukosa #arang terkena, kadang-kadang

    mengenai genital eksterna, puting susu, bibir dan ginggi"a.!-%

    11

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    12/15

    !. M$r(us Hansen

    =orbus ;ansen (usta) merupakan penyakit in$eksi yang kronik, dan

    penyebabnya ialah =ycobacterium leprae yang berbentuk basil gram positi$,

    tahan asam dan alkohol. Pada usta, lesi berupa makula hipopigmentasi,

    hiperpigmentasi atau eritematosa, berukuran sampai plakat, dan ditemukan

    gangguan sensibilitas pada lesi (hipostesia sampai anestesia).

    VII. PENATALAKSANAAN

    12

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    13/15

    Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan cara non medikamentosa dan

    medikamentosa. Penatalaksanaan harus dilakukan menyeluruh, tekun dan

    konsisten.!, 2, !1

    1. N$n Me)i*amen'$sa

    'erapi non medikamentosa dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi

    baha kondisi ini dapat kambuh kembali. =aka dari itu, harus menghindari

    $aktor predisposisi, antara lain : selalu men#aga higienitas perseorangan, dan

    menghindari kelembaban kulit.!1

    2. Me)i*amen'$sa

    'erapi medikamentosa dapat dilakukan baik secara topikal maupun sistemik. 'erapi topikal ditu#ukan terutama untuk lesi yang minimal. 'erapi topikal yang

    digunakan, antara lain :!1

    ol (ketokona>ol, bi$ona>ol, tiokona>ol) dalam

    bentuk krim selama A 2 minggu cukup e$ekti$ untuk pengobatan

    Pitiriasis Versikolor. esulitan pemakaian krim adalah pada lesi yang luas.

    !1

    uspensi selenium sul$ide (sel-sun) dapat digunakan sebagai

    sampo A 2 kali seminggu selama A 3 minggu, untuk lesi luas dengan

    pemakaian yang lebih e$ekti$ dan relati$ mudah. ampo dioleskan pada

    lesi dan didiamkan !% A 21 menit, sebelum mandi, kemudian dicuci. 6, !1

    Pemakaian ketokona>ol 0 dalam bentuk sampo #uga dapat

    digunakan. ;al ini didukung dengan adanya e$ek antimikotik yang lebih

    poten dibandingkan dengan selenium sul$ide (sel-sun). ampo dioleskan

    pada lesi dan didiamkan selama !1 A !% menit, sebelum mandi, kemudian

    dicuci. *ilakukan A 2 kali seminggu selama A 3 minggu. 6, !1

    'erapi sistemik diberikan #ika lesi sulit sembuih setelah diberikan terapi

    topikal, lesi yang luas, dan episode yang berulang. 'erapi sistemik yang

    digunakan, antara lain :

    etokona>ol oral 11 mg per hari selama 7 A !1 hari, atau

    trakena>ol oral 11 A 311 mg per hari selama 2 A 7 hari, atau

    lukona>ol oral 311 mg (dosis tunggal), atau

    lukona>ol oral dosis 211 mg dengan selang aktu ! minggu.

    13

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    14/15

    ol, karena

    absorpsi gastrointestinal yang tinggi, ikatan protein yang lebih rendah dan

    interaksi en>im hati yang lebih kurang dibandingkan ketokona>ol, namun

    memiliki e$ikasi yang sama.!1

    VIII. PROGNOSIS

    Prognosis baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun, dan

    konsisten. Pengobatan harus diteruskan minggu setelah $luoresensi negati$

    dengan pemeriksaan lampu ood dan sediaan langsung negati$.!2

    =eskipun #amur telah dieradikasi dengan pengobatan, tetapi hipopigmentasi

    menetap selama beberapa minggu sampai melanosit memulai untuk memproduksi

    melanin lagi.

    DA+TAR PUSTAKA

    1. 8anik =P. ;e$$ernan =P. Yeast n$ections: andidiasis and 'inea ( Pityriasis

    Vesikolor. n: @ol$ , et all Dditors. Fitzpatric!s "ermatology in #eneral

    Medicine$th edition. B: =c9ra-;illE 116. P. !//-!/21.

    2. obera 8>o 8L, Capini CP, editors.

    %olognia "ermatology &th edition. B: =osby Dlse"ier, 11/, p. !-7.. ;ay C8, shbee C8. =ycology. n: &urns ', &rea$itnach', et al Dditors. 'oo!s

    (e)tboo of "ermatology $th ed. =assachusetts: &lsckell Publishing ncE 113.

    P.24.!1-!.

    !. 8ames @*. andidiasis. n: 8ames @*.*ndre+!s "isease of the ,in- Clinical

    "ermatology /thedition. Pennysyl"ania: aunders Dlse"iersE 114. P. 2!2.

    ,. Patel &, ubba C, ubba . Clinicopathological Correlationof acquired

    popigmentary disorders. 8*. 1!2E 76 (2) : 276.

    -. l-ou>an , Yassin =.Pityriasis 0esicolor- 1istopatological ,tudy. (he #ulf

    journal of "ermatology and 0enerology. 1!E !(!): 2%-3.

    . &udimu#a B. =ikosis. *alam: *#uanda , ;am>ah =, isah , Dditor. 2lmu

    Penyait 3ulit dan 3elamin 4disi 5. 8akartaE BE 117. P. !1-!1!.

    /. hairlan, Lestari Dstu. =ikologi. *alam: =ahode lbertus,dr. Pedoman (eni

    "asar 6ntu 7aboratorium 3esehatan. 8akartaE Penerbit &uku edokteranE 1!!.

    P. 1

    0. 'an ukmaati, Ceginata 9abriela. 6ji Provoasi ,uama pada Pitiriasis

    0ersiolor. 8akartaE akultas edokteran Bni"erstas 'arumanegaraE 1!%. P. !-3.

    14

  • 7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor

    15/15

    1. Yanhendri, Yenny atya. %erbagai %entu ,ediaan (opial dalam "ermatologi.

    Padang8 &agian lmu esehatan ulit dan elamin akultas edokteran

    Bni"ersitas ndalasE 1!. P. !-/.

    15