ref. besar pitiriasis vesikolor
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
1/15
PITIRIASIS VESIKOLOR
I. PENDAHULUAN
Pitiriasis (PityriasisYunani : Pityron (bekatul) + -iasis), berarti penyakit
kulit yang ditandai dengan pembentukan skuama mirip bekatul (sekam padi) yang
halus. Versikolor (Versicolor Latin : Vertere (berubah) + color), berarti
beraneka ragam, yang mengubah arna.!
Pitiriasis "ersikolor (PV) adalah penyakit #amur super$isial yang kronik,
biasanya asimptomatik, disebabkan olehMalassezia furfurberupa bercak dengan
pigmentasi yang ber"ariasi pada umumnya mengenai badan.%
&ercak berarna
putih sampai coklat kehitaman. 'erutama meliputi badan dan kadang-kadang
dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit.!
Pitiriasis "ersikolor adalah penyakit uni"ersal dan terutama di daerah tropis.!
stilah "ersikolor mengacu pada akibat yang ditimbulkan #amur ini yaitu
perubahan arna kulit tergantung dari kondisi kulit.!
Pitiriasis Versikolor memiliki sinonim 'inea Versikolor, romo$itosis,
*ermatomikosis, Li"er pots, 'inea la"a, Pitiriasis Versikolor la"a dan Panu.!
Pitiriasis Versikolor (biasa disebut Panu), merupakan penyakit #amur
super$isial yang kronik, biasanya tidak memberikan keluhan subyekti$, yang
disebabkanMalassezia furfur, termasukyeastlipo$ilik, dimor$ik yang merupakan
$lora normal kulit. ondisi patogen ter#adi bila terdapat perubahan keseimbangan
hubungan antara hospes dengan ragi sebagai $lora normal kulit. Pitiriasis
"ersikolor timbul ketika ragiMalasseziayang secara normal mengkoloni kulit
berkembang men#adi bentuk miselial yang bersi$at patogenik, kemudian
mengin"asi stratum korneum kulit.!,
&eberapa kondisi dan $aktor yang berperan pada patogenesis Pitiriasis
Versikolor antara lain lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi, produksi
kelen#ar sebum dan keringat, genetik, penyakit yang mempengaruhi imunitas,
penggunaan obat-obatan yang menurunkan imunitas dan malnutrisi.!
Pitiriasis Versikolor memberikan gambaran klinis sebagai bercak atau
makula dalam berbagai arna, ber"ariasi dari lesi hipopigmentasi, kekuning-
kuningan, kemerahan, kecoklatan sampai hiperpigmentasi, berbagai ukuran danbentuk, ditutupi skuama halus dengan disertai rasa gatal. Predileksi Pitiriasis
1
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
2/15
Versikolor adalah pada badan, dada dan punggung. Lesi #uga kadang-kadang
dapat di#umpai pada bagian tubuh lain seperti lipat ketiak, lipat paha, lengan,
tungkai atas, leher, a#ah dan kulit kepala yang berambut.
II.EPIDEMIOLOGI
Pitiriasis "ersikolor merupakan in$eksi #amur super$isial yang paling sering
ditemukan. Pre"alensi pitiriasis "ersikolor di merika erikat diperkirakan -/0
dari semua penduduk. Pre"alensi pitiriasis "ersikolor lebih tinggi di daerah tropis
yang bersuhu panas dan kelembapan relati$. *i dunia pre"alensi angka pitiriasis
"ersikolor mencapai %10 di daerah yang panas dan lembab dan !,!0 di daerah
yang dingin.2, Penyakit ini sering ditemukan pada usia !2-3 tahun%. *i
ndonesia penyakit ini sering disebut panu dan angka ke#adian di ndonesia belum
diketahui tetapi di sia dan ustralia pernah dilakukan secara umum percobaan
pada tahun 11/ didapatkan angka yang cukup tinggi karena didukungnya iklim
di daerah sia., 2
2.1 Umur
Pitiriasis "ersikolor dapat menyerang masyarakat kita tanpa
memandang golongan umur tertentu. *ari segi usia yakni usia !4-31 tahun.
emungkinan karena segmen usia tersebut lebih banyak mengalami $aktor
predisposisi atau pencetus misalnya peker#aan basah, trauma, banyak keringat,
selain pa#anan terhadap #amur lebih lama.!-2
2.2 Jenis Kelamin
Pitiriasis "ersikolor dapat menyerang pria dan anita dengan
perbandingan yang sama.
!-2
2. Ras
nsiden pitiriasis "ersikolor sama pada semua ras.!-2
2.!Daera"
Pitiriasis "ersikolor merupakan penyakit kulit yang biasa didapatkan
didaerah beriklim sedang, bahkan lebih sering terdapat didaerah yang beriklim
tropis.!-2
III. ETIOLOGI
Flora normal pada kulit ada beberapa termasuk #amur lopopilik. &isa
berupa #amur polimorpik single spesies seperti Pityrosporum ovale atauPityrosporum oblicular, namun sekarang diakui baha namagenus tersebut tidak
2
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
3/15
"alid, dan #amur ini sudah di klasi$ikasikan ulang dalamgenus malassezia sebagai
spesies tunggal, Malassezia furfur. 5amun, analisa genetik mendemonstrasikan
baha sekarang #auh lebih komplek. aat ini setidaknya sudah ! spesies terpisah
dari #amur lo$ilik yang dapat di#elaskan, dan hanya / yang dapat mengin$eksi kulit
manusia. pesies yang tergantug pada lemak adalah M. sympodialis,M. globosa,
M. restricta, M. slooffiae, M. fufur, M. obtusa, dan yang terbaru ditemukan M.
dermatis,M. japonica,M. yamotoensis,M. nana,M. carpae, danM. equina. da
satu lipo$ilik yang tidak sepenuhnya bergantung pada lemak yaitu M.
pachydermatis ini sering ditemukan pada kulit hean. Yang sebelumnya kita
kenal sebagai M. fufur sebenarnya terdiri dari beberapa spesies.!,2 . &eberapa
penelitian pada kulit normal dan kulit yang terdapat lesi khususnya kulit yang
dicurigai malasseziabeberapa percobaan ada yang menggunakan mikroskopis dan
kultur, karena teknik sampling yang berbeda-beda maka sangat sedikit sekali yang
bisa dibandingkan. &eberapa peneliti menemukan baha M. globosa adalah
spesies yang paling sering ditemukan pada pitiriasis "ersikolor. 2
*ari pemeriksaan mikroskopis sisik #amur pitiriasis "ersikolor hampir
selalu berdinding tebal, bentuk bulat dan tunas dari dasarnya berbentuk sempit
sesuai gambaran M. globosa dan mycelium bersepta dan tersusun atas $ilamen-
$ilamen tipis. *i daerah tropis mycelium muncul bersama #amur berbentuk oval
yang bertunas dari dasarnya secara mor$ologi mirip dengan M. furfur atau M.
obtusa. Pada aalanya sangat tidak mungkin untuk menggambarkan $ase mycelial
dari spesies malassezia di dalam makhluk hidup. 'etapi pada tahun !677 tiga
kelompok peneliti sukses menun#ukkan #amur dan bentuk mycelial dengan
beberapa media. asus terkait M. furfur ter#adi karenaflora yang ada di host tapi#uga dapat dikarenakan transmisi dari orang lain.!,,2 Pitiriasis "ersikolor dalam
beberapa kasus ter#adi karena tidak seimbangnya atara host dan flora #amur
tersebut. da beberapa $aktor yang berkontribusi menganggu keseimbangan
tersebut. *iketahui beberapa spesies malassezia berubah men#adi mycelial dan
memeliki tingkat yang lebih besar. &eberapa keluarga dengan riayat positi$
terkena pitiriasis "ersikolor lebih sering terkena penyakit tersebut, hal ini belum
diketahui karena genetik atau disebabkan $aktor resiko paparan yang semakin
besar dariM. furfur. 2
3
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
4/15
aktor predesposisi yang mempengaruhi perkembangan pitiriasis
"ersikolor ber"ariasi, yang perlu diperhatikan adalah $aktor lingkungan dan $aktor
host tersebut. Pada lingkungan beriklim hangat ditemukan hi$a yang berhubugan
dengan #amur malasseziapada kulit normal. 8enis kelamin adalah $aktor yang.2
Pitiriasis "ersikolor diklaim sebagai penyakit yang serius, sangat rentan
ter#adi pada orang yang malnutrisi. ehamilan dan kontrasepsi oral #uga salah satu
$aktor dari timbulnya Pitiriasis "ersikolor. oloni dari M. furfur sendiri biasanya
ditemukan di kulit kepala, tungkai atas, dan daerah lipatan, area yang kaya akan
kelen#ar sebasea dan sekresinya dalam kondisi tertentu, malassezia akan
berkembang dari bentuk #amur sporo$it men#adi bentuk miselial dan bersi$at
patogen. eadaan yang mempengaruhi keseimbangan antara hospes dan #amur
tersebut adalah $aktor endogen dan eksogen. aktor endogen antara lain produksi
kelen#ar sebasea dan keringat, genetik, malnutrisi, $aktor immunologi dan
pemakaian obat-obatan, sedangankan $aktor eksogen yang terpenting adalah suhu
dan kelembapan kulit. 2
Malessezia furfur(sebelumnya dikenal dengan nama Pityrosporum ovale,
P. orbiculare) adalah #amur lipo$ilik yang normal terdapat pada keratin kulit
dan $olikel rambut. 8amur ini merupakan organisme oportunistik yang dapat
menyebabkan pityriasis "ersikolor.% 8amur ini membutuhkan asam lemak
untuk tumbuh.
9ambar 2.!.Malassezia fu
rfur
ingdom : ungi
Phylum : &asidiomycota
lass : ;ymenomycetes
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
5/15
elain mengakibatkan pitiriasis "ersikolor, Malassezia furfur #uga dapat
mengakibatkan dermatitis seboroik, $olikulitis, dan ble$aritis. oloni
=alasse>ia $ur$ur dapat tumbuh dengan cepat dan matur dalam % hari dengan
suhu 21-27? . @arna koloniMalassezia furfuradalah kuning krem.
9ambar 2.. oloni =alasse>ia ur$ur
umber : medscape.com
Malassezia furfur memiliki $ragmen hi$a dengan gambaran seperti
sphagetti atau meatball saat dilihat dengan mikroskop. el #amur terdiri dari
bentuk :
!. &entuk ;i$a (pseudo hi$a) yang merupakan bentuk "egetati$
. &entuk spora yang merupakan bagian #amur untuk bertahan hidup
IV. PATOGENESIS
Pada kulit manusia terdapat $lora normal yang berhubungan dengan
timbulnya Pitiriasis Versikolor, yaituPityrosporum ovaleyang berbentuk o"al dan
Pityrosporum orbiculare yang berbentuk bulat, dengan si$at lipo$ilik dan
tergantung pada kondisi lemak pada kulit seseorang. elama #amur ini masih
dalam bentuk ragi maka kulit akan tetap seperti biasa atau normal. *engan adanya
$aktor-$aktor predisposisi, yaitu $aktor eksogen dan $aktor endogen, maka #amur
akan cepat bermultiplikasi dan berubah bentuk. 8amur mengalami trans$ormasi
dari bentuk ragi ke bentuk hi$a yang disebutMalassezia furfur, dimana bentuk ini
akan berubah si$at dari $lora normal men#adi patogen, yang didapatkan pada
skuama dari lesi Pitiriasis Versikolor.!
Yang termasuk $aktor endogen adalah kulit berminyak dan hiperhidrosis
(produksi kelen#ar sebum dan keringat berlebih), genetik, imunode$isiensi,
sindrom ushing, malnutrisi. edangkan yang termasuk $aktor eksogen adalah
5
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
6/15
lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi, hygiene kurang, oklusi pakaian,
penggunaan emolien yang berminyak.!
Malassezia furfurberubah dari bentuk blastosporeke bentuk mycelial. ;al
ini dipengaruhi oleh $aktor predisposisi. Malassezia furfur memiliki en>im
oksidasi yang dapat merubah asam lemak pada lipid yang terdapat pada
permukaan kulit men#adi asam dikarboksilat. sam dikarboksilik ini menghambat
tyrosinase pada melanosit epidermis dan dapat mengakibatkan hipomelanosit.%
'irosinase adalah en>im yang memiliki peranan penting dalam pembentukan
melanin.!2 Malassezia furfur dapat mengin$eksi pada indi"idu yang sehat
sebagaimana ia dapat mengin$eksi indi"idu dengan immunocompromised,
misalnya pada pasien kanker atau *.!,
V. DIAGNOSIS
V.1 Dia#n$sis
*iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis dan pemeriksaan
penun#ang (dengan menggunakan lampu @ood dan sediaan langsung kerokan lesi
dengan menggunakan
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
7/15
dengan menggunakan cellotape yang ditempel pada lesi. etelah diambil, bahan
diletakkan di atas gelas obyek lalu diteteskan larutan
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
8/15
kulit lebih terang dibanding kulit sekitarnya), tetapi pada orang yang berkulit
pucat, kelainan yang ter#adi tampak sebaliknya (arna kulit lebih gelap dibanding
kulit sekitarnya, bisa berarna kekuningan, kecoklatan, kehitaman ataupun
kemerahan). *i atas kelainan kulit tersebut terdapat skuama (sisik halus). &ercak-
bercak tersebut ber$luoresensi bila dilihat dengan lampu @ood. &iasanya,
penderita datang berobat karena alasan kosmetik yang disebabkan bercak-bercak
tersebut. &entuk papulo-"esikular dapat terlihat alaupun #arang. elainan
biasanya asimtomatik sehingga adakalanya penderita tidak mengetahui baha ia
berpenyakit tersebut.3
adang-kadang penderita dapat merasakan gatal ringan, yang #uga
merupakan alasan berobat. Pseudoakromia, akibat tidak terkena sinar matahari
atau kemungkinan pengaruh tokis #amur terhadap pembentukan pigmen, sering
dikeluhkan penderita.
Penyakit ini sering dilihat pada rema#a, alaupun anak-anak dan orang
deasa tua tidak luput dari in$eksi. =enurut &BCD (!64!), ada beberapa $aktor
yang mempengaruhi in$eksi, yaitu $aktor herediter, penderita yang sakit kronik
atau yang mendapat pengobatan steroid dan malnutrisi.3, %
. Pasien yang menderita pitiriasis "ersikolor biasanya mengeluhkan bercak
pigmentasi dengan alasan kosmetik. Predileksi pitiriasis "esikolor yaitu pada
tubuh bagian atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia.%
&entuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai di$us dengan ukuran lesi dapat
milier, lentikuler, numuler sampai plakat. da dua bentuk yang sering di#umpai : 3,
%
!. &entuk makuler: berupa bercak yang agak lebar, dengan skuama halusdiatasnya, dan tepi tidak meninggi.
. &entuk $olikuler: seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut.
8
http://2.bp.blogspot.com/-6egEqUS5JD0/ThR6Fjn159I/AAAAAAAAAGM/9oih6hPfEPI/s1600/pitver4s.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-b29xnaR0JGg/ThR6Fe9nGwI/AAAAAAAAAGE/xhivBTgl2iQ/s1600/pitver2s.jpg -
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
9/15
9ambar %.2 Pityriasis "ersicolor menun#ukkan lesi hiperpigmentasi
VI. DIAGNOSA &ANDING
1. Eri'rasma
Dritrasma merupakan penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang
dianggap sebagai penyakit #amur, yang disebabkan oleh Corynebacterium
minitussismum, ditandai dengan adanya lesi eritema dan skuama halus, terutama
di daerah ketiak dan lipat paha.
Pada pemeriksaan dengan lampu @ood, lesi terlihat ber$luoresensi merah
membara (coral-red). edangkan pada sediaan langsung kerokan lesi, ditemukan
susunan struktur semacam hi$a pendek halus, berdiameter ! mikron atau kurang,
yang mudah putus sebagai bentuk basil kecil atau di$teroid (untuk melihat bentuk
terakhir tersebut diperlukan ketelitian).!-%
9
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
10/15
2. Pi'iriasis Al(a
Pitiriasis lba ditandai dengan adanya bercak kemerahan atau merah muda
berbentuk bulat, o"al atau plakat yang tidak teratur, dengan skuama halus.
etelah eritema menghilang, lesi yang di#umpai hanya depigmentasi denganskuama halus. &ercak biasanya multipel 3 A 1 dengan diameter 1.% A cm.
ering di#umpai pada anak-anak pada bagian a#ah (paling sering di
sekitar mulut, dagu, pipi serta dahi). Lesi #uga dapat di#umpai pada ekstremitas
dan badan, dapat simetris pada bokong, paha atas, punggung dan ekstensor
lengan, tanpa keluhan. Lesi umumnya menetap, terlihat sebagai leukoderma
setelah skuama menghilang.!-%
10
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
11/15
. Vi'ili#$
Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya
makula putih berdiameter mm sampai cm, bulat atau lon#ong dengan batas tegas,
tanpa perubahan epidermis lain, yang dapat meluas, dapat mengenai bagian tubuh
yang mengandung sel melanosit (kulit, rambut dan mata).*aerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama di atas
#ari, periori$isial sekitar mata, mulut dan hidung, tibialis anterior, dan pergelangan
tangan bagian $leksor. Lesi bilateral dapat simetris ataupun asimetris. Pada area
yang terkena trauma dapat timbul "itiligo. =ukosa #arang terkena, kadang-kadang
mengenai genital eksterna, puting susu, bibir dan ginggi"a.!-%
11
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
12/15
!. M$r(us Hansen
=orbus ;ansen (usta) merupakan penyakit in$eksi yang kronik, dan
penyebabnya ialah =ycobacterium leprae yang berbentuk basil gram positi$,
tahan asam dan alkohol. Pada usta, lesi berupa makula hipopigmentasi,
hiperpigmentasi atau eritematosa, berukuran sampai plakat, dan ditemukan
gangguan sensibilitas pada lesi (hipostesia sampai anestesia).
VII. PENATALAKSANAAN
12
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
13/15
Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan cara non medikamentosa dan
medikamentosa. Penatalaksanaan harus dilakukan menyeluruh, tekun dan
konsisten.!, 2, !1
1. N$n Me)i*amen'$sa
'erapi non medikamentosa dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi
baha kondisi ini dapat kambuh kembali. =aka dari itu, harus menghindari
$aktor predisposisi, antara lain : selalu men#aga higienitas perseorangan, dan
menghindari kelembaban kulit.!1
2. Me)i*amen'$sa
'erapi medikamentosa dapat dilakukan baik secara topikal maupun sistemik. 'erapi topikal ditu#ukan terutama untuk lesi yang minimal. 'erapi topikal yang
digunakan, antara lain :!1
ol (ketokona>ol, bi$ona>ol, tiokona>ol) dalam
bentuk krim selama A 2 minggu cukup e$ekti$ untuk pengobatan
Pitiriasis Versikolor. esulitan pemakaian krim adalah pada lesi yang luas.
!1
uspensi selenium sul$ide (sel-sun) dapat digunakan sebagai
sampo A 2 kali seminggu selama A 3 minggu, untuk lesi luas dengan
pemakaian yang lebih e$ekti$ dan relati$ mudah. ampo dioleskan pada
lesi dan didiamkan !% A 21 menit, sebelum mandi, kemudian dicuci. 6, !1
Pemakaian ketokona>ol 0 dalam bentuk sampo #uga dapat
digunakan. ;al ini didukung dengan adanya e$ek antimikotik yang lebih
poten dibandingkan dengan selenium sul$ide (sel-sun). ampo dioleskan
pada lesi dan didiamkan selama !1 A !% menit, sebelum mandi, kemudian
dicuci. *ilakukan A 2 kali seminggu selama A 3 minggu. 6, !1
'erapi sistemik diberikan #ika lesi sulit sembuih setelah diberikan terapi
topikal, lesi yang luas, dan episode yang berulang. 'erapi sistemik yang
digunakan, antara lain :
etokona>ol oral 11 mg per hari selama 7 A !1 hari, atau
trakena>ol oral 11 A 311 mg per hari selama 2 A 7 hari, atau
lukona>ol oral 311 mg (dosis tunggal), atau
lukona>ol oral dosis 211 mg dengan selang aktu ! minggu.
13
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
14/15
ol, karena
absorpsi gastrointestinal yang tinggi, ikatan protein yang lebih rendah dan
interaksi en>im hati yang lebih kurang dibandingkan ketokona>ol, namun
memiliki e$ikasi yang sama.!1
VIII. PROGNOSIS
Prognosis baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun, dan
konsisten. Pengobatan harus diteruskan minggu setelah $luoresensi negati$
dengan pemeriksaan lampu ood dan sediaan langsung negati$.!2
=eskipun #amur telah dieradikasi dengan pengobatan, tetapi hipopigmentasi
menetap selama beberapa minggu sampai melanosit memulai untuk memproduksi
melanin lagi.
DA+TAR PUSTAKA
1. 8anik =P. ;e$$ernan =P. Yeast n$ections: andidiasis and 'inea ( Pityriasis
Vesikolor. n: @ol$ , et all Dditors. Fitzpatric!s "ermatology in #eneral
Medicine$th edition. B: =c9ra-;illE 116. P. !//-!/21.
2. obera 8>o 8L, Capini CP, editors.
%olognia "ermatology &th edition. B: =osby Dlse"ier, 11/, p. !-7.. ;ay C8, shbee C8. =ycology. n: &urns ', &rea$itnach', et al Dditors. 'oo!s
(e)tboo of "ermatology $th ed. =assachusetts: &lsckell Publishing ncE 113.
P.24.!1-!.
!. 8ames @*. andidiasis. n: 8ames @*.*ndre+!s "isease of the ,in- Clinical
"ermatology /thedition. Pennysyl"ania: aunders Dlse"iersE 114. P. 2!2.
,. Patel &, ubba C, ubba . Clinicopathological Correlationof acquired
popigmentary disorders. 8*. 1!2E 76 (2) : 276.
-. l-ou>an , Yassin =.Pityriasis 0esicolor- 1istopatological ,tudy. (he #ulf
journal of "ermatology and 0enerology. 1!E !(!): 2%-3.
. &udimu#a B. =ikosis. *alam: *#uanda , ;am>ah =, isah , Dditor. 2lmu
Penyait 3ulit dan 3elamin 4disi 5. 8akartaE BE 117. P. !1-!1!.
/. hairlan, Lestari Dstu. =ikologi. *alam: =ahode lbertus,dr. Pedoman (eni
"asar 6ntu 7aboratorium 3esehatan. 8akartaE Penerbit &uku edokteranE 1!!.
P. 1
0. 'an ukmaati, Ceginata 9abriela. 6ji Provoasi ,uama pada Pitiriasis
0ersiolor. 8akartaE akultas edokteran Bni"erstas 'arumanegaraE 1!%. P. !-3.
14
-
7/25/2019 REF. BESAR Pitiriasis Vesikolor
15/15
1. Yanhendri, Yenny atya. %erbagai %entu ,ediaan (opial dalam "ermatologi.
Padang8 &agian lmu esehatan ulit dan elamin akultas edokteran
Bni"ersitas ndalasE 1!. P. !-/.
15