refarat muflih

13
7/25/2019 REFARAT MUFLIH http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 1/13  BAB I PENDAHULUAN Opioid adalah kelompok obat yang sering dipergunakan pada penanganan  pasien dengan nyeri yang berat. Berawal dari tumbuhan  Papaver somniferum atau opium yang diekstrak dan digunakan secara luas pada peradaban kuno Persia, Mesir dan Mesopotamia. Kata opium sendiri berasal dari bahasa yunani yang berarti jus. Telah dicatat bahwa penggunaan opium yang pertama kali adalah pada salah satu teks kuno bangsa Sumeria pada tahun !!! SM. ",#,$, Opium digunakan dengan dihirup atau dengan cara disuntikkan pada kulit yang akan memberikan e%ek analgesia, selain itu juga akan menyebabkan depresi  perna%asan dan kematian sesuai dengan derajat absorbsi yang diberikan. Opium merupakan campuran bahan kimia yang mengandung gula, protein, lemak, air, lilin nabati alami, lateks, dan beberapa alkaloid. &dapun alkaloid yang terkandung antara lain mor%in '"!()"*(+, kodein '"()$(+, noskapin '()(+, papa-erin '"()$(+, dan thebain '"()#(+. Beberapa dari alkaloid)alkaloid tersebut banyak digunakan untuk pengobatan diantaranya untuk nyeri 'mor%in dan kodein+, untuk batuk 'kodein dan noskapin+ dan untuk mengobati spasme -isceral 'papa-erin+. Mor%in berhasil diisolasi oleh Seturner pada tahun "!$, kemudian dilanjutkan dengan kodein tahun "$# lalu papa-erin tahun ". ",,*,/ 0stilah opioid digunakan untuk semua obat baik alami maupun sintetik yang dapat menduduki reseptor opioid di tubuh manusia. 0stilah opiat digunakan untuk semua obat yang diekstrak dari tumbuhan opium yang menempati dan bekerja pada reseptor opioid. ,*

Upload: muflih-mahsyar

Post on 24-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 1/13

 BAB I

PENDAHULUAN

Opioid adalah kelompok obat yang sering dipergunakan pada penanganan

 pasien dengan nyeri yang berat. Berawal dari tumbuhan  Papaver somniferum  atau

opium yang diekstrak dan digunakan secara luas pada peradaban kuno Persia, Mesir 

dan Mesopotamia. Kata opium sendiri berasal dari bahasa yunani yang berarti jus.

Telah dicatat bahwa penggunaan opium yang pertama kali adalah pada salah satu teks

kuno bangsa Sumeria pada tahun !!! SM. ",#,$,

Opium digunakan dengan dihirup atau dengan cara disuntikkan pada kulit

yang akan memberikan e%ek analgesia, selain itu juga akan menyebabkan depresi

 perna%asan dan kematian sesuai dengan derajat absorbsi yang diberikan. Opium

merupakan campuran bahan kimia yang mengandung gula, protein, lemak, air, lilin

nabati alami, lateks, dan beberapa alkaloid. &dapun alkaloid yang terkandung antara

lain mor%in '"!()"*(+, kodein '"()$(+, noskapin '()(+, papa-erin '"()$(+,

dan thebain '"()#(+. Beberapa dari alkaloid)alkaloid tersebut banyak digunakan

untuk pengobatan diantaranya untuk nyeri 'mor%in dan kodein+, untuk batuk 'kodein

dan noskapin+ dan untuk mengobati spasme -isceral 'papa-erin+. Mor%in berhasil

diisolasi oleh Seturner pada tahun "!$, kemudian dilanjutkan dengan kodein tahun

"$# lalu papa-erin tahun ". ",,*,/

0stilah opioid digunakan untuk semua obat baik alami maupun sintetik yang

dapat menduduki reseptor opioid di tubuh manusia. 0stilah opiat digunakan untuk 

semua obat yang diekstrak dari tumbuhan opium yang menempati dan bekerja pada

reseptor opioid.

,*

Page 2: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 2/13

Opiat atau yang dikenal sebagai narkotik adalah bahan yang digunakan untuk 

menidurkan atau melegakan rasa sakit, tetapi mempunyai potensi yang tinggi untuk 

menyebabkan ketagihan. Sebagian dari opiate, seperti candu, mor%in, heroin dan

kodein diperoleh dari getah buah popi yang terdapat atau berasal dari negara)negara

Timur Tengah dan &sia.,*

Obat)obat opioid yang biasanya digunakan dalam anastesi antara lain adalah

mor%in, petidin dan %entanil. &nalgesik opioid merupakan kelompok obat yang

memiliki si%at)si%at seperti opium maupun mor%in. Meskipun mempelihatkan berbagai

e%ek %armakologik yang lain, golongan obat ini digunakan terutama untuk meredakan

atau menghilangkan rasa nyeri.", #, $

Pengaruh dari berbagai obat golongan opioid sering dibandingkan dengan

mor%in, dan tidak semua obat golongan opioid yang dipasarkan di 0ndonesia. &kan

tetapi dengan sediaan yang sudah ada kiranya penangganan nyeri yang membutuhkan

obat opioid dapat dilakukan. Terbatasnya peredaran obat tersebut tidak terlepas pada

kekhawatiran terjadinya penyalahgunaan obat., *

1ahulu digunakan istilah analgesik narkotik untuk analgesik kuat yang mirip

mor%in. 0stilah ini berasal dari kata yunani yang berarti stupor. 0stilah narkotik ini

telah lama ditinggalkan jauh sebelum ditemukannya ligand yang mirip opioid

endogen dan reseptor untuk 2at ini. 1engan ditemukannya obat yang bersi%at

campuran agonis dan antagonis opioid yang tidak meniadakan ketergantungan %isik 

akibat mor%in maka penggunaan istilah analgesik narkotik untuk pengertian

%armakologik tidak sesuai lagi.$

Page 3: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 3/13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI

Opioid adalah semua 2at baik sintetik atau natural yang dapat berikatan

dengan reseptor opioid. Opioid disebut juga sebagai analgesia narkotik yang sering

digunakan dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan dan nyeri

 paska pembedahan.#, $

2. KLASIFIKASI OPIOID

Berdasarkan kerjanya terhadap reseptor, obat golongan opioid dibagi menjadi

"+ &gonis penuh 'kuat+

#+ &gonis parsial 'agonis lemah sampai sedang+

$+ 3ampuran agonis dan antagonis, dan

+ &ntagonis

Opioid golongan agonis kuat hanya mempunyai e%ek agonis, sedangkan agonis

 parsial dapat menimbulkan e%ek agonis atau sebagai antagonis dengan menggeser 

agonis kuat dari ikatannya pada reseptor opioid dan mengurangi e%eknya. Opioid yang

merupakan campuran agonis dan antagonis adalah opioid yang memiliki e%ek agonis

 pada satu subtype reseptor opioid dan sebagai suatu parsial agonis atau antagonis pada

subtype reseptor opioid lainnya.$

4ang termasuk golongan opioid ialah alkaloid opium, deri-ate

semisintetikalkaloid opium, senyawa sintetik dengan si%at %armakologik menyerupai

mor%in. Obat yang mengantagonis e%ek opioid disebut antagonis opioid.$

&gonis opioid merupakan obat opioid yang menyerupai mor%in yang dapat

mengakti%kan reseptor, terutama pada reseptor m, dan mungkin pada reseptor k 

Page 4: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 4/13

contoh mor%in, papa-eretum, petidin 'meperidin, demerol+, %entanil, al%entanil,

su%entanil, remi%entanil, kodein, al%aprodin.

$,

Sedangkan campuran agonis dan antagonis merupakan obat opioid dengan

kerja campuran, yaitu yang bekerja sebagai agonis pada beberapa reseptor dan sebagai

antagonis atau agonis lemah pada reseptor lain, contoh penta2osin, nabul%in,

 butar%anol, bu%renor%in.$,

1i dalam klinik opioid dapat digolongkan menjadi lemah 'kodein+ dan kuat

'mor%in+. &kan tetapi pembagian ini sebetulnya lebih banyak didasarkan pada e%ikasi

relati%nya, dan bukannya pada potensinya. Opioid kuat mempunyai rentang e%ikasi

yang lebih luas, dan dapat menyembuhkan nyeri yang berat lebih banyak 

dibandingkan dengan opioid lemah. Penggolongan opioid lain adalah opioid natural

'mor%in, kodein, pa-aperin, dan tebain+, semisintetik 'heroin, dihidro

mor%in5mor%inon, deri-ate tebain+ dan sintetik 'petidin, %entanil, al%entanil, su%entanil

dan remi%entanil+.#,

Klasi%ikasi Opioid

a+. 6atural opiates alkaloid

) Mor%in

) Kodein

) Theibaine

) Papa-erine

) 6oscapine

 b+. Semisintetik opioid

) 7idromorphone

) 7idrocodone

) O8ycodone

) O8ymorphone

) 1esomorphone

) 1iacetylmorphine 'heroin+

) 6ocimorphine) 1e8rtomethorphan

Page 5: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 5/13

c+. Sintetik opioid

) 9entanyl

) Petidhine) Methadone

) Tramadol

) Meperidine

3. MEKANISME KERJA

:eseptor opioid sebenarnya tersebar luas diseluruh jaringan system sara% 

 pusat, tetapi lebih terkonsentrasi di otak tengah yaitu di sistem limbic, thalamus,

hipothalamus corpus striatum, sistem akti-asi retikuler dan di korda spinalis yaitu

substantia gelatinosa dan dijumpai pula di pleksus sara% usus. Molekul opioid dan

 polipeptida endogen 'metenke%alin, beta)endor%in, dinor%in+ berinteraksi dengan

reseptor mor%in dan menghasilkan e%ek.#

:eseptor tempat terikatnya opioid disel otak disebut reseptor opioid dan dapat

diidenti%ikasikan menjadi * golongan, yaitu antara lain#, $,

• :eseptor ; 'mu+ o ; )", analgesia supraspinal, sedasi.

o ; )#, analgesia spinal, depresi na%as, euphoria, ketergantungan %isik, kekakuan

otot.

• :eseptor d 'delta+ analgesia spinal, epileptogen.

• :eseptor k 'kappa+

o k)", analgesia spinal.

o k)# tak diketahui.

o k)$ analgesia supraspinal.

• :eseptor s 'sigma+ dis%oria, halusinasi, stimulasi jantung.• :eseptor e 'epsilon+ respon hormonal.

Suatu opioid mungkin dapat berinteraksi dengan semua jenis reseptor akan

tetapi dengan a%initas yang berbeda, dan dapat bekerja sebagai agonis, antagonis, dan

campuran.$,

Page 6: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 6/13

Opioid mempunyai persamaan dalam hal pengaruhnya pada reseptor < karena

itu e%eknya pada berbagai organ tubuh juga mirip. Perbedaan yang ada menyangkut

kuantitas, a%initas pada reseptor dan tentu juga kinetik obat yang bersangkutan.

Secara umum, e%ek obat)obat narkotik5opioid antara lain

A. Efek sentra !

a. Menurunkan persepsi nyeri dengan stimulasi 'pacuan+ pada reseptor opioid 'e%ek 

analgesi+.

 b. Pada dosis terapi normal, tidak mempengaharui sensasi lain.

c. Mengurangi akti-itas mental 'e%ek sedati-e+.

d. Menghilangkan kon%lik dan kecemasan 'e%ek trans=uali2er+.

e. Meningkatkan suasana hati 'e%ek eu%oria+, walaupun sejumlah pasien merasakan

sebaliknya 'e%ek dis%oria+.

%. Menghambat pusat respirasi dan batuk 'e%ek depresi respirasi dan antitusi%+.

g. Pada awalnya menimbulkan mual)muntah 'e%ek emetik+, tapi pada akhirnya

menghambat pusat emetik 'e%ek antiemetik+.

h. Menyebabkan miosis 'e%ek miotik+.

i. Memicu pelepasan hormon antidiuretika 'e%ek antidiuretika+.

 j. Menunjukkan perkembangan toleransi dan dependensi dengan pemberian dosis

yang berkepanjangan.

B.Efek "er#fer !

a. Menunda pengosongan lambung dengan kontriksi pilorus.

 b. Mengurangi motilitas gastrointestinal dan menaikkan tonus 'konstipasi spastik+.

c. Kontraksi s%ingter saluran empedu.

d. Menaikkan tonus otot kandung kencing.

e. Menurunkan tonus -askuler dan menaikkan resiko reaksi ortostastik.

%. Menaikkan insidensi reaksi kulit, urtikaria dan rasa gatal karena pelepasan

histamin, dan memicu bronkospasmus pada pasien asma.

$. OBAT %OLON%AN OPIOID &AN% UMUM DI%UNAKAN

Page 7: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 7/13

%''n(an A('n#s K)at !

1. MORFIN

Meskipun mor%in dapat dibuat secara sintetik, tetapi secara komersial lebih

mudah dan menguntungkan yang dibuat dari bahan getah papa-er somni%erum.

Mor%in paling mudah larut dalam air dibandingkan golongan opioid lain dan kerja

analgesinya cukup panjang 'long acting+.#, $

>%ek kerja dari mor%in 'dan juga opioid pada umumnya+ relati% selekti%, yakni

tidak begitu mempengaruhi unsur sensoris lain, yaitu rasa raba, rasa getar '-ibrasi+,

 penglihatan dan pendengaran, bahkan persepsi nyeripun tidak selalu hilang setelah

 pemberian mor%in dosis terapi$,

>%ek analgesi mor%in timbul berdasarkan $ mekanisme '"+ mor%in

meninggikan ambang rangsang nyeri. '#+ mor%in dapat mempengaruhi emosi, artinya

mor%in dapat mengubah reaksi yang timbul di korteks serebri pada waktu persepsi

nyeri diterima oleh korteks serebri dari thalamus. '$+ mor%in memudahkan tidur dan

 pada waktu tidur ambang rangsang nyeri meningkat.$

Far*ak'+#na*#k

>%ek mor%in terjadi pada susunan syara% pusat dan organ yang mengandung

otot polos. >%ek mor%in pada system syara% pusat mempunyai dua si%at yaitu depresi

dan stimulasi. 1igolongkan depresi yaitu analgesia, sedasi, perubahan emosi,

hipo-entilasi al-eolar. Stimulasi termasuk stimulasi parasimpatis, miosis, mual

muntah, hiper akti% re%lek spinal, kon-ulsi dan sekresi hormone anti diuretika

'&17+.#, $, , /

Far*ak'k#net#k

Mor%in tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi dapat menembus kulit yang

luka.Mor%in juga dapat menembus mukosa. Mor%in dapat diabsorsi usus, tetapi e%ek 

analgesik setelah pemberian oral jauh lebih rendah daripada e%ek analgesik yang

timbul setelah pemberian parenteral dengan dosis yang sama. Mor%in dapat melewati

Page 8: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 8/13

sawar uri dan mempengaruhi janin.>ksresi mor%in terutama melalui ginjal. Sebagian

kecil mor%in bebas ditemukan dalam tinja dan keringat.

#, $, , /

In+#kas#

Mor%in dan opioid lain terutama diidenti%ikasikan untuk meredakan atau

menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesik non)opioid.

?ebih hebat nyerinya makin besar dosis yang diperlukan. Mor%in sering diperlukan

untuk nyeri yang menyertai '"+ 0n%ark miokard, '#+ 6eoplasma, '$+ Kolik renal atau

kolik empedu, '+ Oklusi akut pembuluh darah peri%er, pulmonal atau koroner, '*+

Perikarditis akut, pleuritis dan pneumotorak spontan, '/+ 6yeri akibat trauma

misalnya luka bakar, %raktur dan nyeri pasca bedah.$

Efek sa*"#n(

>%ek samping mor%in 'dan deri-at opioid pada umumnya+ meliputi depresi

 perna%asan, nausea, -omitus, di22ines, mental berkabut, dis%oria, pruritus, konstipasi

kenaikkan tekanan pada traktus bilier, retensi urin, dan hipotensi.#, $, , *, /

D's#s +an se+#aan

Mor%in tersedia dalam tablet, injeksi, supositoria. Mor%in oral dalam bentuk 

larutan diberikan teratur dalam tiap jam. 1osis anjuran untuk menghilangkan atau

mengurangi nyeri sedang adalah "!)"* mg. @ntuk nyeri hebat pada dewasa atau nyeri

yang tidak dapat dikontrol dengan opioid lemah maka dosis awal #!)$! mg.#, $

2. PETIDIN

Petidin ' meperidin, demerol+ adalah 2at sintetik yang %ormulanya sangat

 berbeda dengan mor%in, tetapi mempunyai e%ek klinik dan e%ek samping yang

mendekati sama. Secara kimia petidin adalah etil)"metil)%enilpiperidin))karboksilat.$

Far*ak'+#na*#k 

Meperidin 'petidin+ secara %armakologik bekerja sebagai agonis reseptor m

'mu+.Seperti halnya mor%in, meperidin 'petidin+ menimbulkan e%ek analgesia, sedasi,

eu%oria, depresi na%as dan e%ek sentral lainnya. Aaktu paruh petidin adalah * jam.

>%ekti-itasnya lebih rendah dibanding mor%in, tetapi leih tinggi dari kodein. 1urasi

Page 9: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 9/13

analgesinya pada penggunaan klinis $)* jam. 1ibandingkan dengan mor%in, meperidin

lebih e%ekti% terhadap nyeri neuropatik.

$, /

Perbedaan antara petidin 'meperidin+ dengan mor%in sebagai berikut #

". Petidin lebih larut dalam lemak dibandingkan dengan mor%in yang larut dalam

air.

#. Metabolisme oleh hepar lebih cepat dan menghasilkan normeperidin, asam

meperidinat dan asam normeperidinat. 6ormeperidin adalah metabolit yang

masih akti% memiliki si%at kon-ulsi dua kali lipat petidin, tetapi e%ek 

analgesinya sudah berkurang *!(. Kurang dari "!( petidin bentuk asli

ditemukan dalam urin.

$. Petidin bersi%at atropin menyebabkan kekeringan mulut, kekaburan pandangan

dan takikardia.

. Seperti morpin ia menyebabkan konstipasi, tetapi e%ek terhadap s%ingter oddi

lebih ringan.

*. Petidin cukup e%ekti% untuk menghilangkan gemetaran pasca bedah yang tidak 

ada hubungannya dengan hipiotermi dengan dosis #!)#* mg i.- pada dewasa.

Mor%in tidak.

/. ?ama kerja petidin lebih pendek dibandingkan mor%in.

Far*ak'k#net#k 

&bsorbsi meperidin setelah cara pemberian apapun berlangsung baik. &kan

tetapi kecepatan absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan 0M. Kadar puncak 

dalam plasma biasanya dicapai dalam * menit dan kadar yang dicapai antar indi-idu

sangat ber-ariasi. Setelah pemberian meperidin 0, kadarnya dalam plasma menurun

secara cepat dalam ")# jam pertama, kemudian penurunan berlangsung lebih lambat.

Kurang lebih /!( meperidin dalam plasma terikat protein.Metabolisme meperidin

terutama dalam hati.Pada manusia meperidin mengalami hidrolisis menjadi asam

meperidinat yang kemudian sebagian mengalami konyugasi.Meperidin dalam bentuk 

Page 10: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 10/13

utuh sangat sedikit ditemukan dalam urin.Sebanyak "5$ dari satu dosis meperidin

ditemukan dalam urin dalam bentuk deri-at 6)demitilasi.

$

Meperidin dapat menurunkan aliran darah otak, kecepatan metabolik otak, dan

tekanan intra kranial. Berbeda dengan mor%in, petidin tidak menunda persalinan, akan

tetapi dapat masuk ke%etus dan menimbulkan depresi respirasi pada kelahiran. $

In+#kas#

Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia.Pada beberapa

keadaan klinis, meperidin diindikasikan atas dasar masa kerjanya yang lebih pendek 

daripada mor%in.Meperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetrik 

dan sebagai obat preanestetik, untuk menimbulkan analgesia obstetrik dibandingkan

dengan mor%in, meperidin kurang karena menyebabkan depresi na%as pada janin.$

D's#s +an se+#aan

Sediaan yang tersedia adalah tablet *! dan "!! mg < suntikan "! mg5ml, #*

mg5ml, *! mg5ml, C* mg5ml, "!! mg5ml. < larutan oral *! mg5ml. Sebagian besar 

 pasien tertolong dengan dosis parenteral *!)"!! mg. 1osis untuk bayi dan anak< ")",

mg5kg BB., /

Efek sa*"#n(

>%ek samping meperidin dan deri-at %enilpiperidin yang ringan berupa pusing,

 berkeringat, eu%oria, mulut kering, mual)muntah, perasaan lemah, gangguan

 penglihatan, palpitasi, dis%oria, sinkop dan sedasi.$, , /

3. Fentan#

9entanil adalah 2at sintetik seperti petidin dengan kekuatan "!!8 mor%in.

9entanil merupakan opioid sintetik dari kelompok %enilpiperedin. ?ebih larut dalam

lemak dan lebih mudah menembus sawar jaringan.#, $,

Far*ak'+#na*#k

Turunan %enilpiperidin ini merupakan agonis opioid poten.Sebagai suatu

analgesik, %entanil C*)"#* kali lebih potendibandingkan dengan mor%in. &witan yang

cepat dan lama aksi yang singkat mencerminkan kelarutan lipid yang lebih besar dari

%entanil dibandingkan dengan mor%in. 9entanil 'dan opioid lain+ meningkatkan aksi

Page 11: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 11/13

anestetik lokal pada blok sara% tepi. Keadaan itu sebagian disebabkan oleh si%at

anestetsi lokal yamg lemah 'dosis yang tinggi menekan hantara sara%+ dan e%eknya

terhadap reseptor opioid pada terminal sara% tepi. 9entanil dikombinasikan dengan

droperidol untuk menimbulkan neureptanalgesia.$, /

Far*ak'k#net#k

Setelah suntikan intra-ena ambilan dan distribusinya secara kualitati% hampir 

sama dengan dengan mor%in, tetapi %raksi terbesar dirusak paru ketika pertama kali

melewatinya. 9entanil dimetabolisir oleh hati dengan 6)dealkilase dan hidrosilasidan,

sedangkan sisa metabolismenya dikeluarkan lewat urin./

In+#kas#

>%ek depresinya lebih lama dibandingkan e%ek analgesinya. 1osis ")$ mcg5kg

BB analgesianya hanya berlangsung $! menit, karena itu hanya dipergunakan untuk 

anastesia pembedahan dan tidak untuk pasca bedah. 1osis besar #!)*! mcg5kg BB

digunakan untuk induksi anastesia dan pemeliharaan anastesia dengan kombinasi

 bensodioa2epam dan inhalasi dosis rendah pada bedah jantung. Sediaan yang tersedia

adalah *! mcg5ml., /

Efek sa*"#n(

>%ek yang tidak disukai ialah kekakuan otot punggung yang sebenarnya dapat

dicegah dengan pelumpuh otot. 1osis besar dapat mencegah peningkatan kadar gula,

katekolamin plasma, &17, rennin, aldosteron dan kortisol. #

Obat terbaru dari golongan %entanil adalah remi%entanil, yang dimetabolisir 

oleh esterase plasma nonspesi%ik, yang menghasilkan obat dengan waktu paruh yang

singkat, tidak seperti narkotik lain durasi e%eknya relati% tidak tergantung dengan

durasi in%usinya.

BAB III

Page 12: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 12/13

KESIMPULAN

". Pengaruh dari berbagai obat golongan opioid sering dibandingkan dengan mor%in,

dan tidak semua obat golongan opioid yang dipasarkan di 0ndonesia. Terbatasnya

 peredaran obat tersebut tidak terlepas pada kekhawatiran terjadinya

 penyalahgunaan obat.

#. Obat golongan obat yang agonis yang sering digunakan didalam anastesia antara

lain adalah mor%in, petidin, %entanil.

$. Opioid adalah semua 2at baik sintetik atau natural yang dapat berikatan dengan

reseptor mor%in, opioid disebut juga sebagai analgesia narkotik yang sering

digunakan dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan dan nyeri

 paska pembedahan.

. Sedangkan berdasarkan kerjanya pada reseptor opioid maka obat)obat opioid

dapat digolongkan menjadi agonis penuh 'kuat+, agonis parsial 'agonis lemah

sampai sedang+, campuran agonis dan antagonis, dan antagonis opioid.

DAFTAR PUSTAKA

". Muhardi dan Susilo. Penanggulangan Nyeri Pasca Bedah. Bagian &nestiologi dan

Terapi 0ntensi% 9K)@0. Dakarta. "EE. hal "EE.

#. ?atie%, S. &, Suryadi, K. &, dan 1achlan, M. :.  Petunjuk Praktis Anestesiologi.

>disi 00. Bagian &nestesiologi dan Terapi 0ntensi% 9K)@0. Dakarta. Duni. #!!". hal

CC)$, "/".

$. 7. Sardjono, Santoso dan 7adi :osmiati 1.  Farmakologi dan Terapi. Bagian

9armakologi 9K)@0. Dakarta. "EE*. hal "E)#!/.

Page 13: REFARAT MUFLIH

7/25/2019 REFARAT MUFLIH

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-muflih 13/13

. Samekto Aibowo dan &bdul Fopur. Farmakoterapi Dalam Neuorologi, Penerbit

Salemba Medika. hal "$)"$.*. Sunatrio S.  Ketamin vs Petidin as Analgetic for Tiva with Propofol , Majalah

Kedokteran 0ndonesia. ol . 6omor *, Mei "EE. hal #C)#CE.

/. Omorgui, S. Buku aku !"at#o"atan Anastesi. >disi 00. >F3. Dakarta. "EEC. hal

#!$)#!C.

C. Brunton ?, Parker K, Blumenthal 1. Opioid analgesics in Foodman and FilmanGs

Manual o% %armacology and Therapeutics..6ew 4ork?ange Medical Books5Mc

Fraw 7ill< #!!.p $*")C". Stoelting :K, 7illier S3. Pharmacology and physiology in anesthetic practice.

th ed. Philadelphia< ?ippincott Ailliam and Ailkins<#!!/.p.C)"##

E. Kat2ung BF. Basic and clinical pharmacology "!th ed. 6ew 4ork ?ange Medical

Books5 Mc)Fraw)7ill<#!!C.