semester 2 pendidikan kewarganegaraan.docx

Upload: alamsyah1910

Post on 08-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    1/32

    PENDIDIKAN

    KEWARGANEGARAAN

    Disusun Oleh : DEDI ALAMSYAH

    Jurusan : TEKNIK ELEK TRO 2

    Mata Kuliah : KEWARGANEGARAAN

    Dosen Pembimbing : ROBINSON.SH

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    2/32

    KATAPENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas

    rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah

    yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan.

    Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan

    untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan dan

    Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih

    banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun

    materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu

    kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi

    penyempurnaan pembuatan makalah ini.

    Akhirnya saya sebagai penulis berharap semoga Allah

    memberikan pahala yang setimpal pada mereka yang telah

    memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini

    sebagai ibadah, Amiin Yaa RobbalAlamiin.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    3/32

    BAB I

    PENDAHULUAN1. Latar Belakang

    Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di

    dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-

    generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah

    yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat

    menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat

    menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan

    atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena

    itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam

    lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak

    sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri,

    sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki

    akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan

    santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan

    bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara

    mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti

    peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian

    dianggap hal biasa padahal menyontek merupakan salah satu hal yang

    tidak mengindahkan makna dari etika. Perlu Anda ketahui bahwa realita

    banyaknya bermunculan para koruptor di Indonesia disebabkan oleh

    seseorang yang tidak memahami arti kata dari iman dan etika.

    Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era

    sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era

    perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    4/32

    pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda

    sesuai dengan jamannya.

    Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa

    Indonesia berdasarkan kesamaan nilainilai perjuangan bangsa yang

    senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilainilai ini dilandasi

    oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh

    menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara

    Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.

    Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada

    kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta

    ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk

    berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilainilai

    perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh

    setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itu nilainilai perjuangan

    bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam

    bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya.

    Tetapi nilainilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai

    dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

    Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang

    kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi.

    Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembagalembaga

    kemasyarakatan internasional, negaranegara maju yang ikut mengatur

    percaturan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan

    keamanan global. Disamping itu, isu global yang meliputi demokratisasi,

    hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi

    keadaan nasional.

    Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi,

    dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi transparan seolaholah

    menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    5/32

    Semangat perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan mental

    spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa

    perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan

    datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang

    profesi masingmasing.

    Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi

    setiap warga negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai

    calon cendikiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan

    Kewarganegaraan.

    2. Rumusan Masalah

    1. Apa latar belakang, tujuan, serta landasan hukum dari pendidikan

    kewarganegaraan

    2. Apa pengertian bangsa dan negara?

    3. Bagaimana hak dan kewajiban sebagai warga negara?

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    6/32

    Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta

    didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten

    untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat

    negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern.

    Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya

    didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada

    tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di

    bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut

    berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

    Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

    Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),

    Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998]. Komitmen yang

    kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan

    Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara

    terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang

    Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia

    telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.

    Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang

    berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha

    Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan

    kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

    permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan

    sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia 1945]. Dalam perkembangannya sejak

    Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20,

    rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam

    keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan

    komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    7/32

    kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

    yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

    Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada

    seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai

    generasi penerus. Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan

    otoriter yang memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan

    prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

    dan bernegara. Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-

    hari di lingkungan keluarga, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-

    organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan

    diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi.

    Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan

    terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian

    lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan

    membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan

    nepotisme.

    Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata

    pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang

    memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

    menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter

    yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

    2.2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

    Pendidikan kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

    sebagai berikut.

    1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

    kewarganegaraan

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    8/32

    2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak

    secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

    serta anti-korupsi

    3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

    berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

    bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

    4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

    langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi

    dan komunikasi.

    2.3. Kompetensi Pendidikan

    Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin

    kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna

    (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan

    kemampuan kognotif dan psikomotorik). Generasi penerus melalui

    pendidikan kewarganegaraan diharapkan akan mampu mengantisipasi

    hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks

    dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional serta

    memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki

    pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air

    berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh dan

    tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk

    menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku

    yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan

    nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa calon

    sarjana/ilmuwan warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji

    dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    9/32

    Berkaitan dengan pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian

    diperlukan pembekalan kepada peserta didik di Indonesia yang dilakukan

    melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu

    Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi nilai dalam

    kehidupan) yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan

    Kepribadian (MKPK) dalam komponen kurikulum perguruan tinggi.

    Setiap warga negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu

    pengetahuan dan teknologi serta seni yang merupakan misi atau tanggung

    jawab Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan

    warga negara dalam hal persahabatan, pengertian antar bangsa,

    perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang

    bersendikan nilainilai budaya bangsa .

    Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara

    akan terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan

    bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguhsungguh

    merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya seharihari.

    Rakyat Indonesia, melalui MPR menyatakan bahwa : Pendidikan

    Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia diarahkan

    untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,

    mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan

    bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas mandiri, sehingga

    mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat

    memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas

    pembangunan bangsa .

    Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia

    Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,

    cerdas, kreatif. Terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

    bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

    UndangUndang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional menyebutkan bahwa kurikulum dan isi pendidikan yang memuat

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    10/32

    Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan

    Kewarganegaraan terus ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur,

    jenis, dan jenjang pendidikan.

    Kompetensi diartikan sebagai perangkat tindakan cerdas, penuh rasa

    tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang agar ia mampu

    melaksanakan tugastugas dalam bidang pekerjaan tertentu.

    Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat

    tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari seorang warga negara dalam

    berhubungan dengan negara, dan memecahkan berbagai masalah hidup

    bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan konsepsi

    falsafah bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

    Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap

    mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap

    ini disertai dengan perilaku yang :

    1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

    menghayati nilainilai falsafah bangsa

    2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa

    dan bernegara.

    3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga

    negara.

    4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.

    5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk

    kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

    Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Republik

    Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisa, dan menjawab

    masalahmasalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya

    secara konsisten dan berkesinambungan dengan citacita dan tujuan

    nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945 .

    Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilainilai ini

    disemua aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan,

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    11/32

    kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme;

    menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar

    memiliki daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan

    bangsa; dan berpikir obyektif rasional serta mandiri.

    2.4 Pengertian Dan Pemahaman Tentang Bangsa Dan Negara

    Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta

    perilaku cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan, wawasan nusantara

    serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa sebagai calon

    sarjana yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEK dan Seni.

    Bangsa

    I. Bangsa adalah Orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan,

    adat istiadat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.

    II. Bangsa adalah Kumpulan manusia yang terikat karena kesatuan bahasa

    & wilayah tertentu di muka bumi. Bangsa Indonesia adalah sekelompok

    manusia yg mempunyai kepentingan yg sama & menyatakan dirinya

    sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu wilayah yg disebut

    nusantara Indonesia.

    Negara

    I. Negara adalah Suatu organisasi dari sekelompok manusia yang

    bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    12/32

    pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok

    atau beberapa kelompok manusia tersebut.

    II.Negara adalah Satu perserikatan yang melaksanakan satu

    pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan

    kekuasaan untuk memaksa untuk ketertiban sosial.

    Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Bangsa adalah

    orangorang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan

    sejarah serta berpemerintahan sendiri. Atau bisa diartikan sebagai

    kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan

    wilayah tertentu dimuka bumi.

    Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai

    kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa

    serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.

    Bangsa adalah kumpulan manusia yang terikat karena kesatuan

    bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Bangsa Indonesia adalah

    sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan

    menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu

    wilayah yang disebut nusantara Indonesia .

    Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa

    kelompok manusia yang samasama mendiami satu wilayah tertentu dan

    mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta

    keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

    Atau bisa diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu

    pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan

    kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.

    1. Teori terbentuknya negara

    a. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles).

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    13/32

    Kondisi Alam => Berkembang Manusia => Tumbuh Negara.

    b. Teori Ketuhanan

    Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara.

    c. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)

    Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan, manusia akan

    musnah bila ia tidak mengubah caracaranya. Manusia pun bersatu

    (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan menggunakan

    persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

    Di dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebabkan

    karena :

    a. Penaklukan.

    b. Peleburan.

    c. Pemisahan diri

    d. Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya.

    2. Unsur Negara

    a. Konstitutif.

    Negara meliputi wilayah udara, darat, dan perairan (unsur perairan tidak

    mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat

    b. Deklaratif.

    Negara mempunyai tujuan, undangundang dasar, pengakuan dari negara

    lain baik secara de jure dan de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa

    bangsa, misalnya PBB.

    3. Bentuk Negara

    a. Negara kesatuan

    1. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi

    2. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi

    b. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    14/32

    Proses bangsa yang bernegara adalah melibatkan gambaran tentang

    terbentuknya bangsa dimana kelompok manusia didalamnya bagian dari

    bangsa. Negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa tersebut

    berdasarkan pentingnya keberadaan negara sehingga tumbuhlah

    kesadaran untuk mempertahankan keutuhan negara melalui upaya bela

    negara. Upaya ini dapat terlaksana dengan baik apabila tercipta pola pikir

    sikap dan tindak perilaku bangsa yang berbudaya yang memotivasi untuk

    membela negara.

    Proses bangsa yang menegara diawali dengan adanya pengakuan

    yang sama atas kebenaran hakiki dan kesejahteraan yang merupakan

    gambaran kebenaran secara factual dan otentik .

    Proses bangsa yang menegara diawali dengan adanya pengakuan

    yagn sama atas kebenaran hakiki dan kesejarahan yang merupakan

    gambaran kebenaran secara faktual dan otentik. Yang dimaksud adalah:

    1. Kebenaran yang berasal dari Tuhan pencipta alam semesta, kebenaran

    tersebut adalah meliputi: Keesaan Tuhan, manusia harus beradab,

    manusia harus bersatu, manusia harus memiliki hubungan sosial,

    kekuasaan di dunia adalah kekuasaan manusia. Kebenaran inilah yang

    dijadikan falsafah hidup atau ideologi NKRI yaitu seperti terdapatnya

    dalam falsafah Pancasila.

    2. Kesejarahan, sejarah adalah satu dasar yang tidak dapat ditinggalkan

    berdasarkan asal mula bangsabangsa kita memahami proses

    terbentuknya NKRI sebagai hasil perjuangan bangsa dengan demikian kita

    akan mengerti dan menyadari kewajiban individual terhadap bangsa dan

    negara.

    2.5 Sistem Kenegaraan Di Indonesia

    Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara berdaulat yang

    mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dan menjadi anggota

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    15/32

    PBB. Dan mempunyai kedudukan dan kewajiban yang sama dengan

    negaranegara lain di dunia, yaitu ikut serta memelihara dan menjaga

    perdamaian dunia. Dalam UUD 1945 telah diatur tentang kewajiban negara

    terhadap warga negaranya, juga tentang hak dan kewajiban warga negara

    kepada negaranya. Negara wajib memberikan kesejahteraan hidup dan

    keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya

    serta melindungi hak asasi warganya sebagai manusia secara individual

    berdasarkan ketentuan yang berlaku yang dibatasi oleh ketentuan agama,

    etika moral, dan budaya yang berlaku di Indonesia dan oleh sistem

    kenegaraan yang digunakan.

    2.6 Proses Bangsa Yang Menegara

    Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang

    bagimana terbentuknya bangsa dimana sekelompok manusia yang berada

    didalamnya merasa sebagai bagian dari bangsa. Bangsa yang berbudaya,

    artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya

    (Tuhan) disebut agama ; bangsa yang mau berusaha untuk memenuhi

    kebutuhan hidupnya disebut ekonomi; bangsa yang mau berhubungan

    dengan lingkungan sesama dan alam sekitarnya disebut sosial; bangsa

    yang mau berhubungan dengan kekuasaan disebut politik; bangsa yang

    mau hidup aman tenteram dan sejahtera dalam negara disebut pertahanan

    dan keamanan.

    Di Indonesia proses menegara telah dimulai sejak Proklamasi 17

    Agustus 1945, dan terjadinya Negara Indonesia merupakan suatu proses

    atau rangkaian tahaptahapnya yang berkesinambungan. Secara ringkas,

    proses tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia.

    b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    16/32

    c. Keadaan bernegara yang nilainilai dasarnya ialah merdeka, bersatu,

    berdaulat, adil, dan makmur.

    Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan

    teori kenegaraan tentang terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia

    sebagai berikut :

    a. Perjuangan kemerdekaan.

    b. Proklamasi

    c. Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa

    d. Pembangunan Negara Indonesia

    e. Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Proses bangsa yang menegara di Indonesia diawali adanya

    pengakuan yang sama atas kebenaran hakiki kesejarahan. Kebenaran

    hakiki dan kesejarahan yang dimaksud adalah :

    a. Kebenaran yang berasal dari Tuhan pencipta alam semesta yakni; Ke-

    Esa-an Tuhan; Manusia harus beradab; Manusia harus bersatu; Manusia

    harus memiliki hubungan sosial dengan lainnya serta mempunyai nilai

    keadilan; Kekuasaan didunia adalah kekuasaan manusia.

    b. Kesejarahan. Sejarah adalah salah satu dasar yang tidak dapat

    ditinggalkan karena merupakan bukti otentik sehingga kita akan

    mengetahui dan memahami proses terbentuknya Negara Kesatuan

    Republik Indonesia sebagai hasil perjuangan bangsa.

    Pendidikan pendahuluan bela negara adalah kesamaan pandangan

    bagi landasan visional (wawasan nusantara) dan landasan konsepsional

    (ketahanan nasional) yang disampaikan melalui pendidikan, lingkungan

    pekerjaan dan lingkungan masyarakat.

    2.7 Pemahaman Hak Dan Kewajiban Warga Negara

    Setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu

    sama lain tanpa terkecuali. Persamaan antara manusia slalu dijunjung

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    17/32

    tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan social yang dapat

    memicu berbagai permasalahan dikemudian hari. Namun biasanya bagi

    yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan

    pengurangan kewajiban sebagai warga Negara kesatuan republic

    Indonesia.

    a. Hak warga negara.

    Hakhak asasi manusia dan warga negara menurut UUD 1945 mencakup

    1.Hak untuk menjadi warga negara (pasal 26)

    2.Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum (pasal 27 ayat 1)

    3.Hak atas persamaan kedudukan dalam pemerintahan (pasal 27ayat 1)

    4.Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)

    5.Hak bela negara (pasal 27 ayat 3)

    6.Hak untuk hidup (pasal 28 A)

    7.Hak membentuk keluarga (pasal 28 B ayat 1)

    8.Hak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan dan

    diskriminasi bagi anak (pasal 28 B ayat 2)

    9.Hak pemenuhan kebutuhan dasar (pasal 28 C ayat 1)

    10.Hak untuk memajukan diri (pasal 28 C ayat 2)

    11.Hak memperoleh keadilan hukum (pasal 28 d ayat 1)

    12.Hak untuk bekerja dan imbalan yang adil (pasal 28 D ayat 2)

    13.Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal

    28 D ayat 3)

    14.Hak atas status kewarganegaraan (pasal 28 D ayat 4)

    15.Hak Kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,

    memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih

    kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan

    meninggalkannya serta berhak kembali (pasal 28 E ayat 1)

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    18/32

    16.Hak atas kebebasan menyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan

    sikap sesuai denga hati nuraninya (pasal 28 E ayat 2)

    17.Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan

    pendapat (pasal 28 E ayat 3)

    18.Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi (pasal 28 F)

    19.Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat

    dan harta benda (pasal 28 G ayat 1)

    20.Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan

    derajat dan martabat manusia (pasal 28 G ayat 2)

    21.Hak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28 G ayat 2)

    22.Hak hidup sejahtera lahir dan batin (pasal 28 H ayat 1)

    23.Hak mendapat kemudahan dan memperoleh kesempatan dan manfaat

    yang sama (pasal 28 H ayat 2)

    24.Hak atas jaminan sosial (pasal 28 H ayat 3)

    25.Hak milik pribadi (pasal 28 H ayat 4)

    26.Hak untuk tidak diperbudak (pasal 28 I ayat 1)

    27.Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (pasal

    28 I ayat 1)

    28.Hak bebas dari perlakuan diskriminatif (pasal 28 I ayat 2)

    29.Hak atas identitas budaya (pasal 28 I ayat 3)

    Hak kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat baik

    lisan maupun tulisan (pasal 28)

    Hak atas kebebasan beragama (pasal 29)

    30.Hak pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1)

    31.Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1)

    b. Kewajiban warga Negara

    antara lain :

    1.Melaksanakan aturan hukum.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    19/32

    2.Menghargai hak orang lain.

    3.Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhankebutuhan

    masyarakatnya.

    4.Melakukan kontrol terhadap para pemimpin dalam melakukan tugas

    tugasnya

    5.Melakukan komuniksai dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal

    dan pemerintah nasional.

    6.Membayar pajak

    7.Menjadi saksi di pengadilan

    8.Bersedia untuk mengikuti wajib militer dan lainlain.

    c. Tanggung jawab warga Negara

    Tanggung jawab warga negara merupakan pelaksanaan hak (right) dan

    kewajiban (duty) sebagai warga negara dan bersedia menanggung akibat

    atas pelaksanaannya tersebut.

    Bentuk tanggung jawab warga negara :

    1.Mewujudkan kepentingan nasional

    2.Ikut terlibat dalam memecahkan masalahmasalah bangsa

    3.Mengembangkan kehidupan masyarakat ke depan (lingkungan

    kelembagaan)

    4.Memelihara dan memperbaiki demokrasi

    d. Peran warga Negara

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    20/32

    1.Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan

    pelaksanaan kebijaksanaan publik oleh para pejabat atau lembaga

    lembaga negara.

    2.Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.

    3.Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional.

    4.Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, mela- kukan

    pembinaan kepada fakir miskin.

    5.Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.

    6.Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.

    7.Menciptakan kerukunan umat beragama.

    8.Ikut serta memajukan pendidikan nasional.

    9.Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa.

    10.Memelihara nilainilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll).

    11.Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.

    12.Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.

    2.8 Pemahaman Demokrasi

    2.8.1. Konsep Demokrasi

    Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari, oleh, dan

    untuk rakyat (demos). Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan

    arti politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga

    masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Demos menyiratkan

    makna diskriminatif atau bukan rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus

    tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal

    mengontrol akses ke sumbersumber kekuasaan dan bisa mengklaim

    kepemilikan atas hakhak prerogratif dalam proses pengambilan

    keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.

    2.8.2 Bentuk Demokrasi Dalam Pengertian Sistem Pemerintahan Negara

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    21/32

    Ada dua bentuk demokrasi dalam pemerintahan negara, antara lain :

    a. Pemerintahan Monarki (monarki mutlak, monarki konstitusional, dan

    monarki parlementer)

    b. Pemerintahan Republik : berasal dari bahasa latin, RES yang artinya

    pemerintahan dan PUBLICA yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat

    diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk

    kepentingan orang banyak.

    Menurut John Locke kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan

    menjadi tiga yaitu :

    a. Kekuasaan Legislatif (kekuasaan untuk membuat undangundang yang

    dijalankan oleh parlemen)

    b. Kekuasaan Eksekutif (kekuasaan untuk menjalankan undang-undang

    yang dijalankan oleh pemerintahan)

    c. Kekuasaan Federatif (kekuasaan untuk menyatakan perang dan

    damai dan tindakan-tindakan lainnya dengan luar negeri).

    Sedangkan kekuasaan Yudikatif (mengadili) merupakan bagian dari

    kekuasaan eksekutif.

    Kemudian Montesque (teori Trias Politica) menyatakan bahwa

    kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga orang atau

    badan yang berbeda-beda dan terpisah satu sama lainnya (berdiri

    sendiri/independent) yaitu :

    a. Badan Legislatif (kekuasaan membuat undangundang)

    b. Badan Eksekutif (kekuasaan menjalankan undangundang)

    c. Badan Yudikatif (kekuasaan untuk mengadili jalannya pelaksanaan

    undang-undang)

    3. Klasifikasi sistem pemerintahan

    Dalam sistem kepartaian dikenal adanya tiga sistem kepartaian,

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    22/32

    Yaitu :

    1.sistem multi partai (poliparty system), sistem dua partai (biparty

    system), dan sistem satu partai (monoparty system).

    2.Sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan negara.

    3.Hubungan antar pemegang kekuasaan negara, terutama antara

    eksekutif dan legislatif.

    Mengenai model sistem pemerintahan negara, ada empat macam,

    yaitu :

    - Sistem pemerintahan diktator (borjuis dan proletar)

    - Sistem pemerintahan parlementer

    - Sistem pemrintahan presidential

    - Sistem pemerintahan campuran

    2.9 Prinsip Dasar Pemerintahan Republik Indonesia

    Pancasila merupakan pandangan hidup dan jiwa bangsa, kepribadian

    bangsa, tujuan dan citacita hukum bangsa dan negara, serta citacita

    moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai

    kedudukan yang pasti dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara

    Indonesia.

    Beberapa prinsip dasar sistem pemerintahan Indonesia yang terdapat

    dalam UUD 1945 adalah bahwa Indonesia ialah negara yang berdasar atas

    hukum (rechtstaat), sistem konstitusi, kekuasaan negara yang tertinggi di

    tangan MPR, Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang

    tertinggi dibawah Majelis, Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR,

    menteri Negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak

    bertanggungjawab kepada DPR, dan kekuasaan kepala negara tidak tak

    terbatas.

    Dalam menjalankan tugasnya, Presiden dibantu oleh badan pelaksana

    Pemerintahan yang berdasarkan tugas dan fungsi dibagi menjadi :

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    23/32

    a. Departemen beserta aparat dibawahnya.

    b. Lembaga pemerintahan bukan departemen.

    c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

    Sedangkan pembagian berdasarkan kewilayahannya dan tingkat

    pemerintahan adalah:

    a. Pemerintah Pusat, tugas pokok pemerintahan RI adalah melindungi

    segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

    ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan,

    perdamaian abadi dan keadilan sosial.

    b. Pemerintah Wilayah, (propinsi, daerah khusus ibukota/daerah

    istimewa, kabupaten, kotamadya, kota administratif, kecamatan,

    desa/kelurahan). Wilayah dibentuk berdasarkan asas dekonsentrasi.

    Wilayahwilayah disusun secara vertikal dan merupakan lingkungan kerja

    perangkat pemerintahan umum didaerah. Urusan pemerintahan umum

    meliputi bidang ketentraman dan ketertiban, politik koordinasi

    pengawasan dan urusan pemerintahan lainnya yang tidak termasuk

    urusan rumah tangga daerah.

    c. Pemerintah Daerah (Pemda I dan Pemda II), daerah dibentuk berdasar

    asas desentralisasi yang selanjutnya disebut daerah otonomi. Daerah

    otonomi bertujuan untuk memungkinkan daerah yang bersangkutan

    mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri agar dapat

    meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan

    dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan

    pembangunan. Pemerintahan daerah adalah kepala daerah dan DPRD.

    Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan

    nilainilai falsafah Pancasila atau pemerintahan dari, oleh dan untuk

    rakyat berdasarkan silasila Pancasila. Ini berarti :

    1. Sistem pemerintahan rakyat dijiwai dan dituntun oleh nilainilai

    pandangan hidup bangsa Indonesia (Pancasila).

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    24/32

    2. Demokrasi Indonesia adalah transformasi Pancasila menjadi suatu

    bentuk dan sistem pemerintahan khas Pancasila.

    3. Merupakan konsekuensi dari komitmen pelaksanaan Pancasila dan

    UUD 1945 secara murni dan konsekuen di bidang pemerintahan atau

    politik.

    4. Pelaksanaan demokrasi telah dapat dipahami dan dihayati sesuai

    dengan nilainilai falsafah Pancasila.

    5. Pelaksanaan demokrasi merupakan pengamalan Pancasila melalaui

    politik pemerintahan.

    Selain pengertian diatas, ada beberapa rumusan mengenai

    demokrasi, antara lain:

    1. Demokrasi Indonesia adalah sekaligus demokrasi politik, ekonomi,

    dan sosial budaya. Artinya demokrasi Indonesia merupakan satu sistem

    pemerintahan rakyat yang mengandung nilainilai politik, ekonomi, sosial

    budaya dan religius.

    2. Menurut Prof. Dr. Hazarin, SH, Demokrasi Pancasila adalah demokrasi

    sebagaimana telah dipraktekkan oleh bangsa Indonesia sejak dulu kala

    dan masih dijumpai sekarang ini dalam kehidupan masyarakat hukum adat

    seperti desa, kerja bakti, marga, nagari dan wanua .. yang telah

    ditingkatkan ke taraf urusan negara di mana kini disebut Demokrasi

    Pancasila.

    3. Rumusan Sri Soemantri adalah sebagai berikut : Demokrasi

    Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

    dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semagat

    Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,

    persatuan Indonesia dan keadilan sosial .

    4. Rumusan Pramudji menyatakan : Demokrasi Indonesia adalah

    kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

    permusyawaratan/perwakilan yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa, yang

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    25/32

    berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia,

    dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

    5. Rumusan Sadely menyatakan bahwa : Demokrasi Indonesia ialah

    demokrasi berdasarkan Pancasila yang meliputi bidangbidang politik,

    sosial, dan ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalahmasalah

    nasional berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan

    untuk mencapai mufakat .

    Sehingga Demokrasi Indonesia adalah satu sistem pemerintahan

    berdasarkan kedaulatan rakyat dalam bentuk musyawarah untuk mufakat

    dalam menyelesaikan dan memecahkan masalahmasalah kehidupan

    berbangsa dan bernegara demi terwujudnya suatu kehidupan masyarakat

    yang adil dan makmur merata secara material dan spiritual.

    Paham yang dianut dalam sistem kenegaraan Republik Indonesia

    adalah Negara Kesatuan (United States Republic of Indonesia).

    Penyelenggara kekuasaan adalah rakyat yang membagi kekuasaan

    menjadi lima yaitu :

    1. Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada MPR (Lembaga

    Konstitutif)

    2. DPR sebagai pembuat undangundang (Lembaga Legislatif)

    3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan (Lembaga Eksekutif)

    4. Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan dan penguji undang

    undang (Lembaga Yudikatif)

    5. Badan Pemeriksa Keuangan sebagai lembaga yang mengaudit

    keuangan negara (Lembaga Auditatif)

    Dalam sistem otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik

    Indonesia, penyelenggara pemerintahan didasarkan atas luasnya wilayah

    dan asas kewilayahannya, yaitu daerah merupakan daerahnya pusat dan

    pusat merupakan pusatnya daerah. Titik otonomi berada di daerah

    tingkat II, kecuali urusan luar negeri, moneter, pertahanan, dan

    keamanan.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    26/32

    2.10 Pemahaman Tentang Hak Asasi Manusia

    Didalam mukadimah Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

    Manusia yang telah disetujui oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan

    Bangsa Bangsa Nomor 217 A (III) tanggal 10 Desember 1948 terdapat

    pertimbanganpertimbangan berikut :

    1. Menimbang bahwa pengakuan atas martabat yang melekat dan

    hakhak yang sama dan tidak terasingkan dari semua anggota keluarga

    kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian di dunia.

    2. Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah pada hak

    hak asasi manusia telah mengakibatkan perbuatanperbuatan bengis yang

    menimbulkan rasa kemarahan dalam hati nurani umat manusia dan bahwa

    kebebasan berbicara dan agama serta kebebasan dari rasa takut dan

    kekurangan telah dinyatakan sebagai aspirasi tertinggi dari rakyat jelata.

    3. Menimbang bahwa hakhak manusia perlu dilindungi oleh peraturan

    hukum supaya tercipta perdamaian.

    4. Menimbang bahwa persahabatan antara negaranegara perlu

    dianjurkan.

    5. Menimbang bahwa negaranegara anggota PBB telah menyatakan

    penghargaan terhadap hakhak asasi manusia, martabat penghargaan

    seorang manusia baik lakilaki dan perempuan serta meningkatkan

    kemajuan-sosial dan tingkat kehidupan yang lebih baik dalam

    kemerdekaan yang lebih luas.

    6. Menimbang bahwa negaranegara anggota telah berjanji akan

    mencapai perbaikan penghargaan umum terhadap pelaksanaan hakhak

    manusia dan kebebasan asas dalam kerja sama dengan PBB.

    7. Menimbang bahwa pengertian umum terhadap hakhak dan

    kebebasan ini adalah penting sekali untuk pelaksanaan janji ini secara

    benar.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    27/32

    2.11 Kerangka Dasar Kehidupan Nasional

    Meliputi Keterkaitan antara Falsafah Pancasila, UUD 1945, Wawasan

    Nusantara, dan Ketahanan Nasional

    1. Konsepsi Hubungan antara Pancasila dan Bangsa

    Manusia Indonesia yang sudah menjadi bangsa Indonesia saat itu yaitu

    sejak tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) telah mengakui bahwa

    diatasnya ada Sang Pencipta, yang akhirnya menimbulkan rasa

    kemanusiaan yang tinggi baik dengan bangsa sendiri ataupun dengan

    bangsa lain. Kemudian timbullah segala tindakan yang selalu berdasarkan

    pertimbangan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga hal

    tersebut menumbuhkan persatuan yang kokoh. Sedangkan agar jiwajiwa

    itu terpelihara maka perlu kebijaksanaan untuk mewujudkan citacita

    yang dimusyawarahkan dan dimufakati oleh seluruh bangsa Indonesia

    melalui perwakilan.

    Jadi uraian diatas menunjukkan secara tegas bahwa silasila dalam

    Pancasila menjadi falsafah dan citacita bagi bangsa Indonesia.

    2. Pancasila sebagai Landasan Ideal Negara

    Citacita bangsa Indonesia yang luhur kemudian menjadi citacita negara

    karena Pancasila merupakan landasan idealisme Negara Kesatuan

    Republik Indonesia, karena silasila yang ada didalamnya merupakan

    kebenaran hakiki yang perlu diwujudkan.

    2.12 Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik

    Indonesia

    1. Pancasila sebagai ideologi negara

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    28/32

    Telah disebutkan bahwa Pancasila merupakan falsafah bangsa sehingga

    ketika Indonesia menjadi negara, falsafah Pancasila ikut masuk dalam

    negara. Citacita bangsa tercermin dalam Pembukaan UUD 1945,

    sehingga dengan demikian Pancasila merupakan Ideologi Negara.

    2. UUD 1945 sebagai landasan konstitusi

    Kemerdekaan Indonesia merupakan momentum yang sangat berharga

    dimana bangsa kita bisa terlepas dari penjajahan. Tetapi kemerdekaan ini

    bukan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena :

    a. Teks Proklamasi secara tegas menyatakan bahwa yang merdeka adalah

    bangsa Indonesia, bukan negara (karena tidak memenuhi syarat adanya

    negara dalam hal ini tidak adanya pemerintahan).

    b. Mengingat kondisi seperti ini, maka dengan segera dibentuk PPKI yang

    bertugas untuk membuat undangundang. Sehingga pada tanggal 18

    Agustus 1945 telah terbentuk UUD 1945 sehingga secara resmi berdirilah

    Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi UUD 1945 merupakan landasan

    konstitusi NKRI.

    3. Implementasi konsepsi UUD 1945 sebagai landasan konstitusi

    i. Pancasila : citacita dan ideologi negara

    ii. Penataan : supra dan infrastruktur politik negara

    iii. Ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan air

    oleh negara untuk kemakmuran bangsa.

    iv. Kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan bangsa

    bangsa lain.

    v. Agar bangsa dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh, diperlukan

    kekuatan pertahanan dan keamanan melalui pola politik strategi

    pertahanan dan kemanan.

    4. Konsepsi pertama tentang Pancasila sebagai citacita dan ideologi

    negara

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    29/32

    a. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan

    dengan hak asasi manusia.

    b. Kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho Allah

    SWT karena merupakan motivasi spiritual yang harus diraih jika negara

    dan bangsa ini ingin berdiri dengan kokoh.

    c. Adanya masa depan yang harus diraih.

    d. Citacita harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara

    Kesatuan Republik Indonesia.

    5. Konsepsi UUD 1945 dalam mewadahi perbedaan pendapat dalam

    masyarakat

    Paham Negara RI adalah demokratis, karena itu idealisme Pancasila

    yang mengakui adanya perbedaan pendapat dalam kelompok bangsa

    Indonesia. Hal ini telah diatur dalam undangundang pelaksanaan tentang

    organisasi kemasyarakatan yang tentunya berdasarkan falsafah

    Pancasila.

    6. Konsepsi UUD 1945 dalam infrastruktur politik

    Infrastruktur politik adalah wadah masyarakat yang menggambarkan

    bahwa masyarakat ikut menentukan keputusan politik dalam mewujudkan

    citacita nasional berdasarkan falsafah bangsa. Pernyataan bahwa tata

    cara penyampaian pikiran warga negara diatur dengan undangundang.

    2.13 Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

    1. Situasi NKRI terbagi dalam periodeperiode

    Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai 1965 disebut periode

    lama atau Orde Lama. Ancaman yang dihadapi datangnya dari dalam

    maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung, menumbuhkan

    pemikiran mengenai cara menghadapinya. Pada tahun 1954, terbitlah

    produk UndangUndang tentang PokokPokok Perlawanan Rakyat (PPPR)

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    30/32

    dengan Nomor 29 Tahun 1954. Sehingga terbentuklah organisasi

    organisasi perlawanan rakyat pada tingkat desa (OKD) dan sekolah-

    sekolah (OKS).

    Tahun 1965 sampai 1998 disebut periode baru atau Orde Baru. Ancaman

    yang dihadapi dalam periode ini adalah tantangan non fisik. Pada tahun

    1973 keluarlah Ketetapan MPR dengan Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN,

    dimana terdapat penjelasan tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan

    Nasional. Lalu pada tahun 1982 keluarlah UU No. 20 Tahun 1982 tentang

    KetentuanKetentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik

    Indonesia, dengan adanya penyelenggaraan Pendidikan Pendahuluan Bela

    Negara dari Taman KanakKanak hingga Perguruan Tinggi.

    Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode Reformasi, untuk

    menghadapi perkembangan jaman globalisasi maka diperlukan undang

    undang yang sesuai maka keluarlah UndangUndang Nomor 2 Tahun 1989

    tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur kurikulum Pendidikan

    kewarganegaraan, yang kemudian pasal ini menjelaskan bahwa yang

    dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah hubungan negara

    dengan warga negara, antara warga negara serta Pendidikan Pendahuluan

    Bela Negara. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus

    terus ditingkatkan guna menjawab tantangan masa depan, sehingga

    keluaran peserta didik memiliki semangat juang yang tinggi dan

    kesadaran bela negara sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap

    tegak dan utuhnya NKRI.

    Perguruan Tinggi perlu mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan

    karena Perguruan Tinggi sebagai institusi ilmiah bertugas secara terus

    menerus mengembangkan ilmu pengetahuan dan Perguruan Tinggi

    sebagai instrumen nasional bertugas sebagai pencetak kader-kader

    pemimpin bangsa.

    Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi diberikan pemahaman

    filosofi secara ilmiah meliputi pokok-pokok bahasan,

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    31/32

    yaitu : Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik dan Strategi

    Nasional.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Secara umum penyusunan makalah Pengantar Pendidikan

    Kewarganegaraan adalah mengajak kepada mahasiswa untuk memahami

    betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan perlu dipelajari oleh

    setiap generasi bangsa indonesia.

    Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sumber nilai dan pedoman

    penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa untuk

    mengembangjkan kepribadian menjadi warga negara Indonesia yang baik.

    Selain itu dapat membantu mahasiswa selaku warga negara agar

    mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia,

    kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmunya secara

    bertanggung jawab terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan

    demikian dapat disimpulkan bahwa penyusunan makalah ini adalah untuk

    membangkitkan kesadaran nasional dan membentuk kepribadian

    mahasiswa agar memiliki :

    1. Kemampuan berpikir,bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas

    sebagai intelektual.

    2. Memiliki wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela

    negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.

  • 7/22/2019 SEMESTER 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

    32/32

    3. Memiliki wawasan kebangsaan demi Ketahanan Nasional ( national

    resellience ) untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara ( national

    survival ).

    4. Memiliki pola pikir dan pola sikap yang komprehensif integral dalam

    memecahkan masalah dan implementasi pembangunan nasional pada

    seluruh aspek kehidupan nasional.