sop radiologi

82
RADIOLOGI PENDAFTARAN PASIEN DI UNIT RADIOLOGI No. Dokumen Revisi Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. Ditya Arisanti Pengertian Mencatat atau mengarsipkan semua pasien di Instalasi Radiologi Tujuan Mencatat jumlah kunjungan penderita pada instalasi Radiologi guna pembuatan pelaporan dan pengarsipan Ruang Lingkup Bagian administrasi Unit Radiologi Kebijakan Melakukan pencatatan identitas penderita beserta permintaan foto Memberikan nomor urut pada penderita Prosedur 1. Catat data pasien (Nama, AlamatNo Register, dll) pada buku register pasien : , a. Buku register pemeriksaan foto polos dan foto kontras untuk pasien pasien rawat jalan dan rawat inap RS dr. Etty Asharto. b. Buku register USG untuk pemeriksaan USG 2. Tuliskan nomor urut sesuai kedatangan pasien 3. Konfirmasikan dengan radiographer apabila ada pasien cito atau pemeriksaan kontras Unit Terkait Unit Radiologi Pemberlakuan Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya Ketua Komite Medis Kepala Unit Radiologi

Upload: nurkhaula

Post on 08-Sep-2015

395 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

hjj

TRANSCRIPT

RADIOLOGI

PENDAFTARAN PASIEN DI UNIT RADIOLOGI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Mencatat atau mengarsipkan semua pasien di Instalasi Radiologi

Tujuan

Mencatat jumlah kunjungan penderita pada instalasi Radiologi guna pembuatan pelaporan dan pengarsipan

Ruang Lingkup

Bagian administrasi Unit Radiologi

Kebijakan

Melakukan pencatatan identitas penderita beserta permintaan foto

Memberikan nomor urut pada penderita

Prosedur

1. Catat data pasien (Nama, AlamatNo Register, dll) pada buku register pasien : ,

1. Buku register pemeriksaan foto polos dan foto kontras untuk pasien pasien rawat jalan dan rawat inap RS dr. Etty Asharto.

1. Buku register USG untuk pemeriksaan USG

1. Tuliskan nomor urut sesuai kedatangan pasien

1. Konfirmasikan dengan radiographer apabila ada pasien cito atau pemeriksaan kontras

Unit Terkait

Unit Radiologi

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo Husodo, SpR

RADIOLOGI

ALUR PELAYANAN INSTALASI RADIOLOGI RS dr. ETTY ASHARTO

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Membuat bagan alur penderita

Tujuan

Memberikan kejelasan alur pasien di Instalasi Radiologi

Ruang Lingkup

Manajemen RS. Dr ETTY ASHARTO

Kebijakan

Membuat tulisan atau bagan alur penderita instalasi Radiologi

Prosedur

(Pasien rawat inap) (Pasien rawat jalan / UGD) (X-RAY HASIL) (PASIEN) (PROSES) (Radiologi pendaftaran) (Loket pendaftaran / pembayaran) (PASIEN RUJUKAN)

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PENGISIAN FORMULIR PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Menulis surat pengantar foto dengan jelas

Tujuan

Surat permintaan foto bisa terbaca secara jelas

Ruang Lingkup

Dokter poliklinik/rawat inap/ UGD/rujukan

Kebijakan

Menulis identitas penderita dengan jelas dan lengkap

Menulis permintaan foto dengan jelas

Menulis nama yang meminta foto

Prosedur

1. Dokter ruangan/poli/ UGD

a. Ambil formulir permintaan pemeriksaan radiologi sesuai asal pasien dan sifat permintaan

b. Isi formulir permintaan pemeriksaan radiologi dengan lengkap, meliputi :

Nama

Jenis kelamin

Alamat

Poliklinik/ UGD/ruangan

No. register

Klinis

Jenis pemeriksaan

Tanda tangan dokter dan nama terang

2. Petugas Radiologi

a. Beri tanda pada kolom baru untuk pasien dengan pemeriksaan baru

b. Beri tanda pada kolom ulangan untuk foto kontrol

c. Isi no register pasien radiologi dan tahun pemeriksaan. Apabila foto kontrol isi dengan pemeriksaan yang terakhir

d. isi kolom catatan apabila ada catatan untuk pasien

e. isi kolom pemakaian film setelah mengerjakan pemeriksaan sesuai film yang dipakai

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PENGGUNAAN MARKER

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Memberikan tanda pada setiap x-foto

Tujuan

Supaya tidak terjadi kekeliruan pada setiap x-foto yang dibuat

Ruang Lingkup

Radiografer

Kebijakan

Meletakkan marker atau tanda ditiap-tiap foto yang akan dibuat

Prosedur

1. Letakkan marker pada bidang yang tidak menutupi obyek

2. Letakkan marker pada bagian kaset yang terkena sinar x

3. Letakkan marker dengan perekat ( plester)

4. Letakkan marker sesuai posisi pasien

5. Gunakan marker yang sesuai jenis pemeriksaan

6. Marker R untuk pemeriksaan exstremitas kanan, posisi lateral kanan atau posisi tubuh bagian kanan

7. Marker L untuk pemeriksaan exstremitas kiri, posisi lateral kiri atau posisi tubuh bagian kiri

8. Marker angka untuk identitas pasien atau penunjuk waktu pada pemeriksaan IVP

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PENGGUNAAN CASSETTE

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Pemakaian tempat x-ray film

Tujuan

Untuk menghasilkan x-foto yang optimal

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Pilih ukuran kaset sesuai kebutuhan

Perhatikan posisi kaset

Bersihkan dari semua kotoran

Prosedur

1. Isi kaset yang sesuai dengan ukurannya

1. Gunakan kaset dengan sisi yang bertuliskan tube side menghadap tabung sinar x

1. Bersihkan kaset apabila terkena kotoran terutama bila terkena media kontras

1. Letakkkan kaset pada tempat yang aman, jangan sampai terjatuh atau terbentur

1. Isi kaset dengan film dan tutuplah kaset apabila tidak terpakai

1. Gunakan film yang sesuai dengan jenis screen

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMAKAIAN APRON

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Menggunakan jaket pelindung badan

Tujuan

Menahan sinar hambur pada waktu ada sinar-x

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi, petugas lain

Kebijakan

Memakai jaket dari bahan Pb

Menghindari dari paparan sinar sekunder

Prosedur

1. Ambil apron dari tempat penyimpanan

2. Kenakan ke tubuh, pemakaian tidak boleh terbalik

3. Penggunaan apron tidak boleh membelakangi arah berkas radiasi

4. Kancingkan apron yang sudah terpakai

5. Letakkan kembali ke tempat penyimpanan dan jangan sampai terlipat

6. Bersihkan apabila terkena kotoran

7. Untuk pasien wanita hamil, gunakan apron untuk menutupi daerah abdomen yang menghadap tabung sinar x

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PENERIMAAN,PENGGANTIAN DAN PENGARSIPAN FILM BADGE HASIL PAPARAN RADIASI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Membuat catatan paparan secara rutin

Tujuan

Mencatat dan mengarsipkan hasil paparan secara berkala

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi, petugas lain

Kebijakan

Catat setiap hasil yang diterima secara teratur pada kartu dosis masing-masing

Prosedur

1. Terima film badge baru catat di bagian umum Rumah Sakit

2. Terima di instalasi radiologi

3. Catat dibagian arsip radiologi

4. Nilai hasil paparan radiasi dicatat pada masing-masing kartu pada tempat semula

5. Simpan kembali masing-masing kartu pada tempat semula

6. Buka holder badge, keluarkan film lama dan ganti yang baru, lalu tutup kembali

7. Film badge lama dikumpulkan, masukkan dalam amplop BPFKS yang ada, kembalikan ke bagian umum rumah sakit

8. Kirim kembali ke BPFKS

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

OPERASIONAL ALAT USG GE. LOGIK 100

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Menghidupkan alat sebelum di operasionalkan, dan mematikan

Tujuan

Bagaimana mengoperasionalkan alat yang benar

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi, petugas lain

Kebijakan

Menghidupkan dan mematikan pesawat sesuai prosedur

Prosedur

1. Hidupkan UPS

2. Tekan tombol ON pada USG

3. Tekan tombol ON pada printer

4. Lakukan pemeriksaan USG sesuai permintaan

5. Tekan tombol OFF pada USG

6. Tekan tombol OFF pada printer

7. Bersihkan tranduser setelah pemakaian

8. Tutup kembali kain penutup USG

9. Matikan UPS

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

OPERASIONAL KX0-15R

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Menghidupkan dan mematikan pesawat x-ray secara aman

Tujuan

Menghidupkan dan mematikan pesawat x-ray yang benar dan aman

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Hidupkan panel listrik (PLN)

Hidupkan pesawat x-ray

Matikan pesawat x-ray

Matikan panel listrik (PLN)

Prosedur

MENGHIDUPKAN

1. ON kan switch pada panel listrik

2. Switch ON pada control table dan tunggu sampai tanda OVER LOAD hilang

3. Tekan tombol pilihan kondisi radiografi

MENGOPERASIONALKAN

1. Posisikan pasien sesuai kebutuhan

2. Posisikan tube dan kaset stand / bucky table sesuai kebutuhan foto

3. Setelah posisi sesuai, brake semua posisi

4. Atur kolimasi sesuai kebutuhan, tidak melebihi area obyek / film

5. Lakukan expose

MEMATIKAN ALAT

1. Posiskan tube pada posisi aman

2. Pada control table posiskan semua indicator ke posisi terendah

3. Switch OFF kontrol table

4. Switch OFF panel listrik

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PROCESSING FILM SECARA MANUAL

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Mencuci x-foto setelah terkena expose

Tujuan

Mendapatkan hasil x-foto yang baik dan aman

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Lakukan pencucian sesuai prosedur

Prosedur

0. Letakkan kaset yang telah di expose diatas meja

0. Siapkan hanger sesuai ukuran

0. Buka penutup tangki developer dan fixer

0. Hidupkan tombol exhauster dan lampu safe light

0. Tutup pintu kamar gelap dan kunci

0. Matikan lampu penerangan

0. Buka kunci kaset, keluarkan film

0. Jepit film pada hanger yang telah disiapkan secara sempurnaI(4 sudut)

0. Masukkan hanger dan film kedalam tangki developer kurang lebih 2 menit

0. Angkat film lihat didepan safe light jika terlihat garbaran sesuai keinginan berarti sudah cukup

0. Masukkan film dalam tangki air sebagai pembilas lebih kurang 0,5 menit

0. Angkat film lalu masukkan dalam tangki fixer lebih kurang 3 menit, sampai film terlihat bersih (clear)

0. Nyalakan lampu penerangan

0. Angkat film masukkan dalam tangki air untuk bilas sampai bersih dari larutan fixer.

0. Angkat film, tiriskan dan keringkan

0. Film siap dibaca dokter

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

Dr. Andi Mulyanto, SpA

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PENANGANAN ALERGI KONTRAS MEDIA

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan pertolongan pada pasien alergi

Tujuan

Pertolongan pertama pada penderita alergi

Ruang Lingkup

Dokter spesialis radiologi

Kebijakan

Lakukan tindakan sesuai prosedur

Prosedur

Lakukan tindakan apabila:

1. Reaksi pada kulit : merah gatal, bengkak, dsb

Terapi : methylprednisolon 100-200 mg

2. Reaksi pada lambung : mual, muntah, dsb

Terapi : diphenhydramin 1cc atau avil 1 ampul iv

3. Reaksi pada pernafasan : sesak, asma, dsb

Terapi : - Pasien duduk atau setengah duduk

Bronchodilator aerosol

O2 (2-3 l/menit)

Pada kasus berat berikan : aminophylin 5-6 mg/kg bb, methylprednisolon 100-200 mg, tracheostomi

4. Reaksi pada cardiovaskuler : tensi menurun, tachycardia, dsb

Terapi : - berbaring

Infus RL

Atropin 0,5-1 mg IV

Dopamin 5-10 mg/kgbb

Monitor ECG dan tekanan darah

5. Reaksi pada anafilaktik shock

Terapi : - beri o2 masker 2-3 l /menit

Pasang infuse

Adrenalin sub cutan 0,3-0,5 mg

Penanganan ABC (airway, breath, circulation)

Monitor pernafasan dan hemodinamik

Obat sekunder antihistamin 25-100 mg im

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO GENU

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto lutut

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien :

a. Proyeksi AP (antero posterior)

Perintah pasien supine atau duduk di meja pemeriksaan

Atur tungkai atas dan bawah lurus

Letakkan lutut true AP diatas salah satu area kaset

b. Proyeksi Lateral

Perintah pasien miring ke salah satu sisi yang akan diperiksa

Fleksikan tungkai atas dan bawah

Atur lutut true lateral di area kaset yang lain

Atur tungkai yang lain lurus

3. Arahkan sinar : tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik : pertengahan condylus lateral dan medial atau tengah patella

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO THORAX

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto thorax

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien :

a. Proyeksi AP (Antero Posterior)

Perintah pasien berdiri dengan dada menempel pada kaset yang diiisi film dengan bahu ke depan

Arahkan sinar: tegak lurus film

Atur titik bodi: vertebra thoracalis V

b. Proyeksi lateral

Perintah pasien dengan bagian samping kiri atau kanan menempel film, kedua tangan diangkat diatas kepala

Arahkan sinar: tegak lurus film

Atur titik bidik: vertebra thoracalis V

3. Perintah pasien agar ambil nafas dalam dan tahan nafas sampai selesai pemotretan

4. Tekan tombol pemotretan

5. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO BOF

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto Abdomen

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Persiapkan pasien 24 jam sebelum pemeriksaan sesuai blanko petunjuk persiapan foto

3. Atur posisi pasien :

Proyeksi AP (Antero Posterior)

Perintah pasien berbaring terlentang di meja pemeriksaan, kedua tungkai lurus dan kedua tangan di samping badan

Letakkan abdomen true AP ditengah kaset yang sudah diisi film

4. Arahkan sinar : tegak lurus kaset

5. Atur titik bidik : pertengahan crista iliaca

6. Perintah pasien agar ambil nafas dan tahan nafas sampai selesai pemotretan

7. Tekan tombol pemotretan

8. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO CLAVICULA

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto Clavicula

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien :

Proyeksi AP (antero posterior)

Perintah pasien duduk / berdiri menghadap tabung x-ray

Atur clavikula tepat pada garis tengah kaset

3. Arahkan sinar : tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik : ditengah clavikula

5. Tekan tobol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO VERTEBRATA CERVICAL

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto vert cervicalis

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien :

a. Proyeksi AP (antero posterior)

Perintah pasien supine di meja pemeriksaan atau berdiri menghadap tube

Atur tubuh tegak lurus kaset berada di tengah kaset, kedua tanagan disampaing badan kepala sedikit tengadah

Arahkan sinar : tegak lurus kaset (area sinar dibatasi)

Atur titik bodi : vertebra cervicalis IV

b. Proyeksi lateral

Perintah pasien miring, sisi yang akan diperiksa dekat dengan kaset

Atur cervical true lateral dan mid axillary plane pada garis tengah kaset. Dan kepala sedikit tengadah

Arahkan sinar : tegak lurus kaset

Atur titik bidik : mid axillary plane setinggi cervical IV

c. Proyeksi oblik kanan (RAO)

Perintah pasien miring 45 derajat terhadap kaset dan kepala sedikit tengadah

Sisi kanan dekat dengan kaset

Arahkan sinar : tegak lurus kaset

Atur titik bidik : mid axillary plane setinggi cervical IV

d. Proyeksi oblik kiri (LAO)

Perintah pasien 45 derajat terhadap kaset dan kepala sedikit tengadah

Sisi kiri dekat dengan kaset

Arahkan sinar : tegak lurus kaaset

Atur titik bidik : mid axillary plane setinggi cervical iv

3. Tekan tombol pemotretan

4. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO VERTEBRA THORACHALIS

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto vert.thoraxalis

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat roentgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien :

a. Proyeksi ap (antero posterior)

Perintah pasien supine di meja pemeriksaan

Atur tubuh tegak lurus kaset berada ditengah meja pemeriksaan, kedua tanagn disamping badan

Arahkan sinar : tegak lurus kaset

Atur titik bidik : vertebra thoracalis vi

b. Proyeksi lateral

Perintah pasien miring, sisi yang akan diperiksa dekat dengan kaset

Atur thorax true lateral dan mid axillary plane tepat pada garis tengah kaset

arahkan sinar : tegak lurus kaset

Atur titik bodi : mid axillary plane setinggi thoracal vi

3. Perintah pasien agar buang nafas dan tahan nafas sampai selesai pemotretan

4. Tekan tombol pemotretan

5. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Penaggung Jawab

Pemegang Proses

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO VERTEBRA LUMBO SACRAL

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto vert. lumbosakral

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien :

c. Proyeksi AP (antero posterior)

Perintah pasien supine di meja pemeriksaan

Letakkan kaset yang sudah diisi film di bucky

Letakkan abdomen true ap dan axis vertebra ls di tengah kaset

Arahkan sinar : tegak lurus kaset

Atur titik bodi : 2 cm dibawah crista iliaka

d. Proyeksi lateral

Perintah pasien miring, sisi yang akan diperiksa dekat dengan kaset

Letakkan Abdomen True Lateral dan mid axillary plane tepat pada garis tengah kaset

Fleksikan sendi lutut dan kedua tangan diatas kepala

Arahkan sinar : tegak lurus film

Atur titik bodi : 2 cm dibawah crista iliaka

3. Perintah pasien agar buang nafas dan tahan nafas sampai selesai pemotretan

4. Tekan tombol pemotretan

5. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO PELVIS

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto pelvis

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien untuk proyeksi AP (Antero Posterior)

Perintah pasien supine di meja pemeriksaan, tengah badan lurus pada tengah meja.

Tarik ankle agar ruas tulang belakang lurus

Putar kedua ankle kearah medial dan diganjal

Tekuk lutut setinggi 15 cm dan di ganjal dengan bantal

Arahkan sinar : tegak lurus kaset

Atur titik bidik : 4 cm diatas simphisis pubis pada tengah badan

3. Perintah pasien agar buang nafas dan tahan nafas sampai selesai pemotretan

4. Tekan tombol pemotretan

5. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO GAWAT DARURAT ABDOMEN

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto abdomen

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Lakukan pemeriksaan foto gawat darurat abdomen dengan :

a. Lakukan proyeksi AP sesuai dengan SOP/PROTAP pembuatan foto BOF

b. Lakukan proyeksi setengah duduk/ erect

Perintah pasien setengah duduk pada bed, kedua tungkai lurus dan kedua tangan disamping badan

Letakkan abdomen true AP ditengah kaset yang sudah diisi film

Batas atas kaset pada diafragma

Titik bidik pada tengah kaset

c. Lakukan proyeksi LLD sesuai dengan SOP/PROTAP pembuatan foto BOF LLD

3. Tekan tombol pemotretan

4. Ambil film dan proses dikamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Penaggung Jawab

Pemegang Proses

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO ATRESIAANI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto abdomen

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Tempelkan marker ukuran 1 x 1 cm pada anus bayi

3. Lakukan pemeriksaan foto gawat darurat abdomen dengan:

Lakukan proyeksi AP sesuai dengan SOP/PROTAP pembuatan foto BOF

Lakukan proyeksi lat sesuai dengan SOP/PROTAP pembuatan foto BOF plus kaki dilipat menempel dada, sinar dari arah horisontal

4. Tekan tombol pemotretan

5. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO BOF LLD

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto abdomen

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

Perintahkan pesien berbaring dengan sisi kiri dekat dengan meja pemeriksaan

Fleksikan sendi lutut dan kedua lengan di atas kepala

Atur bidang coronal tubuh sejajar dengan kaset, abdomen true lateral

Arahkan sinarhorisontal: Tegak lurus film

Atur titik bidik : Diaphragma kanan

3. Perintah pasien agar buang nafas dan tahan nafas sampai selesai pemotretan

4. Tekan tombol pemotretan

5. Ambil kaset dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO CRANIUM

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto kepala

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

A. Proyeksi AP (Antero Posterior)

a. Perintah pasien supine di atas meja pemeriksaan

b. Letakkan kaset yang sudah di isi film di bucky

c. Atur kedua tungkai lurus dan tangan lurus di samping badan

d. Atur mid plane berada di tengah kaset

B.Proyeksi Lateral

Perintah pasien semi prone , sisi yang akan diperiksa dekat dengan kaset

Miringkan tubuh 30 , lutut dan siku ditekuk untuk menopang kemiringan tubuh.

Sejajarkan medial sagital plane dengan permukaan dan cantomeatal line tegak lurus meja bila perlu dagu diganjal

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: 2 cm di atas meatus acusticus external

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO SHOULDER

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto bahu

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

a) Proyeksi AP endorotasi

b) Perintah pasien tidur atau berdiri dan endorotasikan lengan

c) Proyeksi AP exorotasi

d) Perintah pasien tidur atau berdiri dan exorotasikan lengan

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik:Coracoid

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUTAN FOTO HUMERUS

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto humerus

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

4. Proyeksi AP

Perintah pasien supine di meja pemeriksaan / berdiri membelakangi standar kaset

Letakkan lengan atas dan bawah true AP di atas salah satu area kaset

Lakukan dengan batas atas sendi bahu dan batas bawah sendi siku

5. Proyeksi Lateral

Perintah pasien supine atau berdiri

Fleksikan sendi siku 90 , telapak tangan dan lengan bawah diletakkan di atas perut

3. Arahkan sinar: tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: Pertengahan os humerus

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO ANTEBRACHII

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto antebrachi

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

a. Proyeksi AP

Perintah pasien duduk menyamping di meja pemeriksaan dan sisi yang akan diperiksa dekat dengan meja pemeriksaan

Letakkan lengan bawak true AP di atas salah satu area kaset

Lakukan dengan batas atas sendi siku dan batas bawah pergelangan tangan

b. Proyeksi Lateral

1. Perintah pasien duduk menyamping di meja pemeriksaan dan sisi yang akan diperiksa dekat dengan meja pemeriksaan

1. Fleksikan sendi siku 90 , lengan bawah true lateral pada sisi ulnaris di atas area kaset lainnya

1. Lakukan dengan batas atas sendi siku dan batas bawah pergelangan tangan

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: Pertengahan os antebrachii

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO WRIST JOIN

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto pergelangan tangan

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

a. Proyeksi PA (Postero Anterior)

Perintah pasien duduk menyamping di meja pemeriksaan dan sisi yang akan diperiksa dekat dengan meja pemeriksaan

Letakkan lengan bawahdan telapak tangan true PA dan pergelangan tangan di atas salah satu area kaset

b. Proyeksi Lateral

Perintah pasien duduk menyamping di meja pemeriksaan dan sisi yang akan diperiksa dekat dengan meja pemeriksaan

1. Fleksikan sendi siku 90 , lengan bawah true lateral pada sisi ulnaris dan pergelangan tangan di atas salah satu area kaset

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: Pertengahan os antara processus styloideus radius ulna

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO MANUS

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto manus

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

a. Proyeksi PA (Postero Anterior)

Perintah pasien duduk menyamping di meja pemeriksaan dan sisi yang akan diperiksa dekat dengan meja pemeriksaan

Letakkan telapak tangan true PA di atas salah satu area kaset

b. Proyeksi Obliq Postero Anterior

Perintah pasien duduk menyamping di meja pemeriksaan dan sisi yang akan diperiksa dekat dengan meja pemeriksaan

Letakkan telapak tangan lateral di atas area kaset lainnya kemudian endorotasi 45

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: Articulatio metacarpo phalangeal III

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO FEMUR

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto femur

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

a. Proyeksi PA (Postero Anterior)

Perintah pasien supine di atas meja pemeriksaan

Atur tungkai atas dan bawah lurus

Letakkan Os femur true AP di atas salah satu area kaset

b. Proyeksi Lateral

Perintah pasien miring di atas meja pemeriksaan, dengan sisi yang akan diperiksa menempel meja pemeriksaan

Fleksikan tungkai atas dan bawah

Letakkan os femur true lateral di area kaset lainnya

Atur tungkai yang lain lurus

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: pertengahan os femur

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO CRURIS

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto cruris

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

a. Proyeksi AP (Antero Posterior)

Perintah pasien supine di atas meja pemeriksaan

Atur tungkai atas dan bawah lurus serta os cruris true AP di salah satu area kaset

b. Proyeksi Lateral

Perintah pasien miring ke salah satu sisi yang akan diperiksa

Posisikan tungkai bawah true lateral pada sisi kaset yang lain

Fleksikan tungkai yang lain untuk menjaga posisi

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: pertengahan tibia dan fibula

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO ANKLE

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto ankle

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Atur posisi pasien:

a. Proyeksi AP (Antero Posterior)

Perintah pasien supine di atas meja pemeriksaan

Atur tungkai atas dan bawah lurus

Atur pergelangan kaki true AP letakkan di salah satu area kaset yang sudah diisi film

b. Proyeksi Lateral

Perintah pasien miring ke salah satu sisi yang akan diperiksa

Posisikan tungkai bawah true lateral pada area kaset yang lainnya

Fleksikan tungkai yang lain untuk menjaga posisi

3. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

4. Atur titik bidik: Ujung proximal metacarpal III

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO PEDIS

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto pedis

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

1. Atur posisi pasien:

a.Proyeksi AP (Antero Posterior)

1. Perintah pasien duduk di atas meja pemeriksaan

1. Tempelkan telapak kaki yang akan diperiksa true AP pada salah satu area kaset

b.Proyeksi Obliq 45

1. Perintah pasien duduk di atas meja pemeriksaan

1. Tempelkan telapak kaki yang akan diperiksa true AP pada kaset lalu rotasikan 45 kearah medial dan letakkan di area kaset yang lain.

1. Fleksikan kaki yang tidak diperiksa untuk membantu keseimbangan tubuh.

1. Arahkan sinar: Tegak lurus kaset

1. Atur titik bidik: ujung proximal metacarpal III

1. Tekan tombol pemotretan

1. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO GAWAT DARURAT KARENA BENDA ASING

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto sesuai kebutuhan

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan alat rontgen pada kondisi yang sesuai dengan rencana pemotretan

2. Lakukan pemeriksaan foto gawat darurat karena benda asing dengan :

Lakukan pemeriksaan foto cervical , thorax dan BOF sesuai letak benda asingnya (corpus alienum)

Lakukan pemeriksaan foto cervical kondisi lunak pada kelainan karena tertelan duri , jarum atau benda radioopak lainnya apabila pasien masih merasa benda tersebut masih berada di daerah cervical. Gunakan kontras barium yang dicampur dengan kapas bila diperlukan.

Lakukan foto dengan posisi AP dan lateral dengan menempelkan marker ukuran 1 x 1 cm yang di tempel pada lokasi masuknya benda asing tersebut

Tekan tombol pemotretan

Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PERSIAPAN COLON IN LOOP

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Memberi penjelasan persiapan foto colon

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan penjelasan

Prosedur

1. Jelaskan pada pasien tentang maksud, tujuan prosedur serta biaya pemeriksaan

2. Perintahkan pesien sebelum pemeriksaan colon in loop, 2 hari sebelum pemeriksaan, yaitu:

a. Perintahkan makan pagi makanan lunak rendah serat (bubur halus)

b. Perintahkan makan siang makanan lunak rendah serat (bubur halus)

c. Perintahkan makan sore makanan lunak rendah serat (bubur halus)

3. Perintahkan sehari sebelum pemeriksaan pada jam 20.00 minum obat urus-urus

4. Lakukan lavemen pagi hari sebelum pemeriksaan pada pasien rawat inap

5. Suruh pasien puasa makan (boleh minum) sampai pemeriksaan dilakukan

6. Suruh pasien membawa kain jarik atau sarung, air mineral 1,5 liter dan air hangat 0,5 liter pada saat pemeriksaan

7. Buatkan resep untuk membeli alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan.

8. Berikan formulir Petunjuk Persiapan Pemeriksaan BOF / IVP / Colon In Loop

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN COLON IN LOOP

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto colon

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Isi informed consent

2. Persiapkan alat dan bahan :

a. Irigator stainless atau irigator (dengan balon dan pompa udara terpasang bila dilakukan pemeriksaan metode kontras ganda)

b. Standard irigator

c. Foley catheter (dewasa : nomor 24)

d. Ky jelly

e. Handscoon

f. Klem

g. Bengkok

h. Kaset ukuran 24 x 30 dan 35 x 35

i. Apron

j. Kacamata timbal

k. Barium dicaampur air dengan perbandingan 1 :8

3. Siapkan pesawat rontgen sesuai dengan rencana pemotretan. Lebih baik menggunakan fluoroscopy

4. Siapkan penderita : ( jelaskan tentang Tata Cara pemeriksaan)

Injeksi Buscopan 1 ampul I.V lebih kurang setengah jam sebelum pemeriksaan melihat keadaan umum penderita & bila tak ada kontaindikasi

5. Buat foto abdomen (BOF) , bila bersih lanjutkan pemeriksaan

6. Pakailah handscoon

7. Miringkan pasien kesisi kiri dengan hip joint flexi maksimal

8. Masukkan catheter ke dalam rektum, masukkan udara ke balon dan hubungkan dengan selang irrigator

9. Metode kontras tunggal :

a. Masukkan kontras barium ke dalam rektum, ikuti dengan fluoroskopi sampai mencapai ileum terminate

b. Meja periksa di buat posisi Trendelenburg / anti trendelenburg sesuai dengan aliran barium

c. Lakukan pemotretan pada :

Rektum dengan posisi AP dan lateral

Flexura hepatica dengan posisi pasien obliq kanan

Flexura lienalis dengan posisi pasien obliq kiri

Seluruh abdomen dengan posisi AP

10. Metode Kontas ganda :

a. Masukkan kontras barium ke dalam rectum, dan ikuti dengan fluoroskopi sampai dengan fleksura linealis

b. Pompakan udara ke dalam usus sehingga udara mendorong barium sampai dengan caaecum, ileum terminale

c. Seluruh pasien bergulung prone, miring ke kanan, telentang, sehingga barium meliputi seluruh mukosa

d. Meja pemeriksaan di posisikan trendelenburg / anti trendelenburg sesuai dengan aliran barium

e. Buat foto abdomen dengan posisi AP

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN HSG

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto HSG

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Lakukan pemeriksaan pada hari ke 10 dari menstruasi pertama

2. Jelaskan maksud, tujuan dan tata cara pemeriksaan ini

3. Isi informed consent

4. Siapkan alat & media kontras/bahan :

a. Apron

b. Bengkok

c. Lampu standart

d. HSG steril

e. Speculum vagina steril

f. Sonde tang steril

g. Portio tang steril

h. Sarung tangan / handscoon steril

i. Urografin 76 % 10 cc/ lopamiro 300 10cc

j. KYJelly

k. Kasa steril

l. Doek steril

m. Betadin

n. Kapas sublimat

o. Disposible spuit 20cc

5. Gunakan apron dan handscoon steril

6. Atur pasien tidur terlentangdengan posisi litotomi pada meja X-Ray. Bagian bawah diberi doek steril. Lakukan desinfeksi dengan kasa sublimat dan betadin pada daerah vagina dan sekitarnya

7. Masukkan urografin 76% sebanyak 10cc/ lopamiro 300 sebanyak 10 cc kedalam spuit dan pasang pada HSG set

8. Buka vagina dengan speculum

9. Portio atas di klem dengan portio tang

10. Masukkan sonde uterus untuk mengetahui posisi uterus

11. Masukkan HSG set ke dala portio lalu kunci dengan portio tang agar tidak lepas

12. Masukkan kontras dan lakukan pemotretan tanpa / denga fluroskopi (sebaiknya dengan fluroskopi)

13. Buat foto dengan posisi :

Pelvis AP :saat uterus dan kedua tuba terisi kontras

Oblik kana dan kiri

14. Tekan tombol pemotretan

15. Ambil film dan proses dikamar gelap

16. Suruh pasien membersihkan daerah kemaluan dikamar mandi

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN CYSTOGRAFI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto cystogafi

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Buatkan Informed Concent

2. Siapkan alat & media kontras :

a. Tabung suntik disposable 50 cc + jarum suntik No. 18

b. Mangkok steril

c. Catheter dengan ukuran sesuai keadaan pasien

d. Kaset ukuran 18X24 / 24X30

e. Klem

f. Sarung tangan steril

g. Obat-obat desinfeksi

h. KY Jelly

i. Aquadest steril

j. Kontras media : Urografin / lopamiro

3. Campur media kontras dan aquadest dengan perbandingan : media kontras : aqua = 1 : 10 -12)

4. Siapkan Penderita :

Pasang catheter secara steril (bila belum dipasang), kembangkan balon catheter kira-kira 30 35 cc. Kosongkan buli-buli sebelum pemeriksaan dimulai, bila perlu penderita dipersiapkan dengan urus-urus seperti pada BOF)

5. Masukkan kontras media yang sudah diencerkan ke dalam buli-buli sampai penderita merasa ingin kencing kemudian catheter di klem.

6. Lakukan pemotretan pada daerah buli-buli :

Posisi AP dengan ukuran film 18X24 / 24X30

Posisi oblik kanan dan kiri dengan 18X24 / 24X30

7. Tekan tombol pemotretan

8. Ambil film dan proses dikamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN URETHROGRAFI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto ureter

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Buatkan Informed Consent

2. Siapkan alat dan bahan:

a. Disposible spuit 50 cc

b. Penile clamp

c. Mangkok steril

d. Media kontras

e. Aguadest steril

f. KY jelly

g. Betadin

h. Sarung tangan steril

i. Cassette 24 x 30

j. Film 24 x 30

3. Lakukan Pemeriksaan :

a. Buat plain foto pelvis

b. Pakai sarung tangan steril

c. Encerkan media kontras dengan aquadest dalam mangkok steril dengan perbandingan 1:4 sejumlah 50 cc

d. Lakukan tindakan antiseptic

4. Masukkan kontras melalui penile clamp ke dalam urethra dengan posisi obligue

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proseslah di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN COLON IN LOP PADA INVAGINASI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto colon

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Isi informed consent

2. Persiapkan :

a. Campuran kontras barium : air masak = 1 : 10

b. Cateter : - bayi kurang dari 6 bulan no. 12

bayi lebih dari 6 bulan no. 16

c. Irigator

d. Kaset 18 x 24 / 24 x 30

e. Pesawat x-ray dengan fluroskopi

f. Klem

g. Disposible spuit 50 cc

h. Apron

3. Lakukan teknik pemeriksaan :

a. Buat foto polos BOF LLD, lihat apakah ada perforasi. Bila ada perforasi maka pemeriksaan colon in loop dibatalkan

b. Gunakan USG untuk melihat adanya tanda-tanda doughnut sign atau pseudokidney.

c. Bayi kecil sebauknya kontras dimasukkan dengan spuit yang di isi kontra barium lalu dimasukkan ke dalam rectum melalui cateter dengan fluroskopi

d. Bayi lebih besar dari 6 bulan kontras dapat dimasukkan kedalam irigator dan dimasukkan kedalam rectum melalui cateter. Harus diperhatikan ketinggian irigator dari meja pemeriksaan tidak boleh lebih dari 1 m.

4. Tekan tombol pemotretan

5. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PERSIAPAN FOTO OESOPHAGUS , LAMBUNG , DUODENUM

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Menjelaskan persiapan pembuatan foto UGI

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan penjelasan

Prosedur

1. Jelaskan pada pasien tentang maksud ,tujuan, prosedur serta biaya pemeriksaan.

2. Perintahkan pasien untuk puasa 8 jam sebelum pemeriksaan

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMBUATAN FOTO OESOPHAGUS, LAMBUNG, DUODONEM DEWASA DAN ANAK

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto UGI

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Buat informed consent

2. Siapkan alat &media kontras/ obat :

Cangkir dan sendok

Buskopan 1 ampul, bila tidak ada kontra indikasi

Spuit 2,5cc & kapas alkohol

Suspensi Ba Sulfat (Ba.Sulfat : air = 1:2) sebanyak kurang lebih 100cc (untuk pemeriksaan lambung / duodenum)

Apron

Pesawat X-Ray dan fluroskopi

Kaset 24x30, 18 x 24 dan film

3. Lakukan teknik pemeriksaan lambung / duodenum :

Metode Kontras Ganda

Suntik penderita dengan buskopan 1 ampul i.v / i.m

Miringkan penderita ke kiri dengan kepala disangga oleh siku. Dalam posisi ini Na Bic 1 sendik kecil di masukkan kedalam mulut, lalu diberi minum larutan barium

Instruksikan penderita utuk bergulung-gulung ke arah kanan bberapa kali ( 6-7 kali) sehingga kontras melekat pada lambung

Periksa dengan fluoroskopi daerah lambung, burbus duodeni dan duodenal loop

Posisi pemotretan lambung / duodenum :

Supine : antrhum dan korpus kosong, melihat burbus duodeni. Film 24 x 30.

Prone : fundus kosong melihat bulbus duodeni dan duodenal loop. Film 24 x 30

Erect : melihat hipotinik / hipertonik gaster. Film 24 x 30

Tambah spot film kalau perlu. Posisi RAO / LAO untuk melihat / memperjelas kelainan pada bulbus duodeni yang kosong atau setengah terisi/ penuh. Film 24 x 30 di bagi 4 / Film 18 x 24

4. Lakukan teknik pemotretan esofagus :

Larutkan barium dan air dengan perbandingan 1 : 1

Minumkan bariun dengan sendok

Lakukan pemeriksaan dengan fluroskopi, ikuti perjalanan barium yang di minum sampai ke lambung

Posisi AP dan lateral

Potret penderita dalam keadaan :

Menahan nafas

Mengejan

5. Tekan tombol pemotretan

6. Ambil film dan proses di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN OESOPHAGUS, LAMBUNG, DUODONEM PADA BAYI DENGAN KONTRAS TUNGGAL

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto UGI

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer, dokter ahli radiologi

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Siapkan penderita : puasa 4 jam sebelum pemeriksaan

2. Buatkan informed consent

3. Siapka alat & kontras media, obat :

Gelas + sendok

NG tube, disposable spuit 20 cc

Apron

Suspensi barium sulfat ( Ba sulfat + air hangat = 1:4) sebanyak 30-50 cc.

Pesawat sinar X dengan fluroskopi

Kaset 18 x 24 / 24 x 30

4. Lakukan pemeriksaan :

a. Bayi kecil < 1 bulan = digendong. Miringkan badan ke kiri. Masukkan kontras menggunaka NG tube + spuit

Bayi besar > 1 tahun tidak usah di gendong. Miringkan badan ke kiri dan minumkan kontras melalui botol / dot

b. Guling-gulingkan pasien ke kiri kanan setelah kontras masuk 6-7 kali. Kontras dilihat dengan fluroskopi.

LPO: untuk melihat fundus isi

LPO: untuk melihat bulbus kosong

RAO: untuk melihat fundus kosong

Rao: untuk melihat bulbus isi

Bila bayi kecil dengan HPS, masukan kontras 10 cc dahulu dan ikuti dengan fluoroskopi pada saat masuknya kontras ke antrum pylorus lalu buat foto, setelah itu baru tambahkan kontras untuk melihat bagian lambung / duodenum

5. Ambil film dan proseslah di kamar gelap

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PERSIAPAN BOF / IVP

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Menjelaskan persiapan foto BON / IVP

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan penjelasan

Prosedur

1. Jelaskan pada pasien tentang maksud, tujuan, prosedur serta biaya pemeriksaan

2. Periksa hasil pemeriksaan laboratorium yaitu BUN dan serum creatinin pada pemeriksaan IVP

a. Bila serum creatinin 2-4 mg% dilakukan infusion pielografi

b. Bila serum creatinin lebih dari 4 mg% Intravena Pielografi tak dapat dilakukan

3. Perintahkan pasien sebelum pemeriksaan BOF dan IVP, sehari sebelum pemeriksaan yaitu :

a. Perintahkan makan pagi makanan lunak rendah serat (bubur halus)

b. Perintahkan makan siang makanan lunak rendah serat (bubur halus)

c. Perintahkan makan sore makanan lunak rendah serat (bubur halus

4. Perintahkan sehari sebelum pemeriksaan pada jam 20.00 minum obat urus-urus.

5. Suruh pasien puasa makan (boleh minum) sampai pemeriksaan dilakukan

6. Lakukan lavemen pagi hari sebelum pemeriksaan pada pasien rawat inap

7. Buatkan resep untuk membeli obat-obatan yang diperlukan untuk pemeriksaan

8. Berikan formulir petunjuk persiapan pemeriksaan BOF / IVP /Colon in Loop.

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN INTRAVENA PYLEOGRAFI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto IVP

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Persiapkan Penderita

2. Buatkan Informed Consent

3. Siapkan alat & bahan :

Media kontras Dosis : 1-2 mg / kg BB ( Gunakan media kontras non ionic pada pasien yang mempunyai alergi).

Spuit disposable 20 cc.

Wing needle No. 21/23

Kapas Alkohol.

Obat-obat / alat-alat seperti Paket Shock.

Kaset 18X24, 24X30, 30X40 + marker.

4. Lakukan pemeriksaan :

a. BOF : bila persiapan baik, buli dikosongkan dulu, kemudian lakukan penyuntikan kontras

b. Penyuntikan kontras media i.v. harus diawasi / dilakukan oleh dokter / dokter ahli Radiologi.

c. Lakukan pemotretan pada 5 menit setelah penyuntikan media kontras di daerah ginjal (antara Vert. Thorical 12 sampai Vert. Lumbal 4).

d. Lakukan pemotretan pada 15 menit setelah penyuntikan media kontras dengan posisi sama dengan pembuatan foto BOF.

e. Lakukan pemotretan pada 30 menit setelah penyuntikan media kontras dengan posisi sama dengan pembuatan foto BOF.

f. Buatlah Foto khusus buli-buli (bila sudah penuh kontras) dengan proyeksi AP, oblique kanan dan kiri (bila diperlukan).

g. Suruh pasien untuk kencing.

h. Buatlah foto post miksi dengan posisi sama dengan pembuatan foto BOF. Apabila pasien menggunakan catheter foto ini tidak perlu dibuat.

i. Buatlah foto pada 1 jam, 2 jam atau lebih post penyuntikan media kontras untuk melihat keadaan patologi ginjal apabila ginjal masih belum terlihat

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN INFUSION PIELOGRAFI

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan foto IVP

Tujuan

Mendapatkan hasil foto yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan foto

Prosedur

1. Sipakan penderita

2. Buatkan informed consent

3. Siapkan alat & bahan :

Media kontras dosis : 1-2 mg/kg BB (gunakan media kontras non ionik pada pasien yang mempunyai alergi)

Infus set

Cairan infus D5 100ml

Spuit disposible 20 cc, wing needle No.21/23, kapas alkohol

Obat-obat/alat-alat seperti pada paket shock

Kaset 18 x 24, 24 x 30, 30 x 40 + marker

4. Lakukan pemeriksaan

a. BOF : bila persiapan baik, lakukan penyuntikan kontras

b. Masukkan media kontras ke dalam cairan D5 dengan perbandingan 1:1

c. Pasang infus pada pasien

d. Lakukan pemotretan pada 5 menit setelah penyuntikan media kontras di daerah ginjal (antara Vert.Thoracal 12 sampai Vert.Lumbal 4).

e. Lakukan pemotretan pada 15 menit setelah penyuntikan media kontras dengan posisi sama dengan pembuatan foto BOF

f. Lakukan pemotretan pada 30 menit setelah penyuntikan media kontras dengan posisi sama dengan pembuatan foto BOF

g. Buatlah foto fokus khusus buli-buli (bila sudah penuh kontras) dengan proyeksi AP, oblique kanan dan kiri (bila diperlukan)

h. Suruh pasien untuk kencing

i. Buatlah foto post miksi dengan posisi sama dengan posisi sama dengan pembuatan foto BOF. Apabila pasien menggunakan cateter foto ini tidak perlu dibuat.

j. Buatlah foto pada 1 jam, 2 jam atau lebih post penyuntikan media kontras untuk melihat keadaan patologi ginjal apabila ginjal masih belum terlihat.

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PERSIAPAN USG ABDOMEN

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Menjelaskan persiapan USG

Tujuan

Mendapatkan hasil gambaran USG yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan penjelasan

Prosedur

1. Jelaskan pada pasien maksud, tujuan, prosedur pemeriksaan

2. Perintahkan pasien banyak minum dan tahan kencing sebelum pemeriksaan sampai pemeriksaan selesai

3. Perintahkan pasien untuk puasa 6 jam sebelum pemeriksaan khusus untuk pemeriksaan gall blader.

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN USG

No. Dokumen

Revisi

Halaman

1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur

dr. Ditya Arisanti

Pengertian

Melakukan tindakan pembuatan USG

Tujuan

Mendapatkan hasil USG yang sempurna

Ruang Lingkup

Radiographer

Kebijakan

Melakukan tindakan USG

Prosedur

1. Isi data pasien

2. Tidurkan pasien supine / terlentang atau sesuai variasi pemeriksaan

3. Berikan jelly pada daerah yang akan diperiksa untuk menambah daya tembus tranduser

4. Gunakan tranduser sesuai jenis pemeriksaan agar hasil lebih baik

5. Cetak gambar

6. Bersihkan jelly yang berada di tubuh pasien.

Unit Terkait

Instalasi Radiologi RS. Dr ETTY ASHARTO

Pemberlakuan

Sejak tangal ditetapkan sampai dengan revisi selanjutnya

Ketua Komite Medis

dr. Andi Wahjono Adi

Kepala Unit Radiologi

Dr. Heru Priyo H, SpR