tk biopros fix

Upload: yohanamd14

Post on 22-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    1/13

    Tugas Khusus

    Penghilangan warna pada chitosan (depigmentasi)

    Industri pengolahan udang banyak menimbulkan hasil samping berupa

    limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini

    menyebabkan limbah kulit udang kurang memiliki nilai ekonomis dibanding

    dengan mengolahnya menjadi kitin dan kitosan. Kitosan banyak digunakan di

    berbagai industri antara lain sebagai bahan pengawet pengganti formalin. Kulit

    limbah udang mengalami proses deproteinasi demineralisasi deasetilasi serta

    proses depigmentasi atau penghilangan warna dari produk kitosan agar didapatkan

    produk kitosan berbentuk Kristal putih .

    Tahap depigmentasi yaitu tahap penghilangan warna terjadi setelah tahap

    demineralisasi. Hasil dari proses depigmentasi disebut kitin. Tahap depigmentasi

    ini dapat dilakukan dengan mengekstrak endapan hasil demineralisasi dengan

    aceton dan di bleachingdengan !"#$ %a&'l selama $ menit pada suhu kamar.

    Perbandingan solidsolen ##!. Tahap ini dapat dilewati karena sangat

    dipengaruhi oleh jenis udang apabila produk yang dihasilkan pada tahap

    demineralisasi sudah mengalami penghilangan warna akibat dari proses

    pemisahan mineral oleh H'l.

    Penghilangan warna ditunjukkan dengan adanya perubahan warna dari

    merah oranye mendekati warna putih. Tahapan *epigmentasi residu juga dapat

    dilakukan dengan ekstraksi menggunakan aseton dan dicuci kembali dengan air

    sampai netral. +esidu yang berupa kitin dikeringkan dalam oen pada suhu ,$-

    !o'. Kadar /at warna diperoleh setelah tahap depigmentasi karena /at warna

    pada kulit udang windu larut dalam aseton. %amun proses depigmentasi ini tidak

    memberikan hasil yang memuaskan karena warna residu yang dihasilkan masih

    putih kecoklatan. Proses depigmentasi tidak hanya dilakukan pada proses

    pembuatan kitosan. %amun juga diaplikasikan pada proses penanganan limbah

    cair dimana depigmentasi ini berperan sebagai adsorben.

    0at warna dan pigmen sangat luas digunakan pada beberapa industri

    seperti tekstil kertas plastik kulit pangan dan kosmetik untuk mewarnai produkyang dihasilkan. 1ika tidak ditangani dengan tepat maka air limbah industri yang

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    2/13

    masih mengandung /at warna atau pigmen akan mencemari lingkungan perairan.

    Kebanyakan /at warna organik stabil secara kimia baik terhadap cahaya panas

    dan /at oksidator serta sulit untuk disingkirkan dari air limbah secara biologis

    karena tahan terhadap penguraian aerobik. 2erbagai metode dapat digunakan

    untuk mengurangi atau mengambil /at warna sebagai bahan pencemar lingkungan

    perairan seperti filtrasi membran adsorpsi koagulasi3flokulasi

    pengendapan3flokulasi elektrolisis oksidasi kimiawi pertukaran ion dan

    beberapa teknik biologis lainnya.

    4dsorpsi merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi pencemaran /at

    warna. 5angkah awal untuk mendapatkan proses adsorpsi yang efektif adalah

    dengan memilih adsorben yang memiliki selektiitas dan kapasitas tinggi serta

    dapat digunakan berulang-ulang. 4rang aktif telah lama digunakan untuk

    menyerap /at warna tetapi karena harganya yang cukup tinggi maka penelitian

    beralih ke adsorben yang lebih murah dan dapat dihasilkan dari bahan hasil

    buangan. 'rini (6!!,) telah mengulas berbagai adsorben murah yang non-

    konensional yang telah digunakan untuk menyingkirkan /at warna. 7alah satu

    hasil buangan yang berpotensi digunakan sebagai adsorben /at warna adalah

    kitosan karena memiliki beberapa karakteristik intrinsik yang berguna sebagai

    biosorbent yang efektif untuk menghilangkan /at warna

    Kitin dan kitosan atau turunannya telah dimanfaatkan sebagai adsorben

    fenol logam berat Kitosan memiliki gugus amino (8%H6) merupakan sisi aktif

    yang dalam kondisi asam berair akan menangkap H9dari lingkungannya sehingga

    gugus aminonya terprotonasi menjadi 8%H"9. :uatan positif 8%H"

    9 ini dapat

    dimanfaatkan untuk mengadsorpsi /at warna anionik. 7ementara adsorpsi /at

    warna kationik dan kation logam memanfaatkan keberadaan pasangan elektron

    bebas pada gugus &H dan %H" yang bertindak sebagai ligan dan dapat

    berinteraksi dengan /at warna kationik atau kation logam melalui mekanisme

    pembentukan ikatan koalen koordinasi (kompleks).

    1. Adsorbsi zat warna biru metilena

    Pemanfaatan kitin dan kitosan sebagai adsorben /at warna masih sangat

    kurang khususnya untuk /at warna basa. 0at warna biru metilena ('I $6!#$) atau

    Basic Blue 9 merupakan suatu /at warna basa yang umumnya digunakan untuk

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    3/13

    N

    S+

    N(CH3

    )2

    (CH3

    )2

    N

    Cl

    mewarnai kertas pewarna rambut /at warna kain katun wol dan lain-lain.

    ;alaupun biru metilena bukan termasuk /at warna berbahaya tetapi setelah

    terhirup akan menimbulkan gejala sesak napas muntah-muntah diare dan mual.

    7elama ini biru metilena telah digunakan sebagai model untuk mempelajari proses

    adsorpsi bahan pencemar organik dari larutan berair dan telah diketahui kinetika

    adsorpsinya pada kitin dan kitosan yang mengikuti reaksi orde dua. 7ecara

    termodinamika proses adsorpsi akan mencapai kesetimbangan yang pada

    umumnya digambarkan oleh persamaan isoterm adsorpsi 5angmuir dan

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    4/13

    tentang keadaan kesetimbangan yang telah terjadi sehingga tidak ada perubahan

    dalam konsentrasi adsorbat pada permukaan adsorbent dan yang ada pada larutan

    ruah (bulk). Isoterm adsorpsi diperoleh dengan memetakan distribusi

    kesetimbangan adsorbat dalam fase padat dan cair pada temperatur tetap. 4da dua

    isoterm adsorpsi yang biasa digunakan untuk kasus adsorpsi spesies tunggal dalam

    fase padat dan cair yaitu isoter5angmuir dan isoter

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    5/13

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    6/13

    4danya gugus aktif 8%H6(merupakan gugus aktif yang mayoritas) pada

    permukaan kitosan akan menimbulkan muatan positif pada medium air dan

    medium yang asam . :uatan ini harus dimbangai muatan yang berlawanan

    supaya netral. &leh karena itu kitosan dalam larutan yang bersifat asam (pH >C)

    dapat menarik molekul-molekul lain yang bermuatan negatif. Pada pH >C

    indikator :etil &ranye akan berbentuk sebagai gugus asamnya menurut

    persamaan

    reaksi HIn H9 9 In-

    Hal ini yang menyebabkan mengapa /at warna indikator :etil &ranye dapat

    diserap oleh adsorben kitosan. Ikatan yang terjadi adalah ikatan elektrostatik

    (ionik) antara kitosan yang bermuatan positif dan /at warna yang bermuatan

    negatif. 7tuktur :etil &ranye disajikan dalam gambar 6.

    Gambar 2.Struktur Metil !ran"e

    (#idhi, 2011)

    7aat ini adsorben kitosan telah diproduksi secara industri di negara-

    negara maju terutama 1epang dan 4merika 7erikat dan mengalami peningkatan

    yang cukup tajam. 4dsorben kitosan ini merupakan bahan yang sumbernya

    melimpah dan dapat diperbaharui maka dalam situasi pengurangan sumber-

    sumber alam yang berkelanjutan serta perkembangan bioteknologi yang demikian

    pesat menjadikan pemanfaatan sumber daya alam alternatif seperti kitosan

    merupakan sesuatu yang sangat diperlukan.

    2.1. Penyerapan zat warna indikator Metil Oranye (MO)

    0at warna indikator :etil &ranye telah ditetapkan sebagai bahan pencemar

    bagi perairan di lingkungan sekitar laboratorium kimia

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    7/13

    tercemari dan semakin berkurang maka perlu dipikirkan juga kemungkinan

    untuk memakai kembali sebagian air buangan yang mengalami pengolahan.

    Pengolahan air limbah pada umumnya dapat dilakukan dengan berbagai cara

    salah satunya adalah dengan cara penyerapan (adsorpsi). 4dsorpsi /at warna

    asam Solo$hen"l %urquise Blue dengan menggunakan kitosan telah dilakukan

    oleh Probondari pada tahun #BBB. Tetapi adsorpsi oleh kitosan terhadap /at

    warna indikator :etil &ranya belum pernah dikerjakan. :enurut &scik

    adsorpsi adalah proses akumulasi adsorbat pada permukaan adsorben yang

    disebabkan oleh gaya tarik menarik antar molekul atau interaksi kimia atau

    akibat dari medan gaya pada permukaan padatan (adsorben) yang menarik

    molekul-molekul gas3uap atau cairan. *alam proses adsorpsi terdapat berbagai

    macam gaya intermolekul yang sangat menentukan jenis adsorpsi yang

    berlangsung yakni gaya Aan de ;aals gaya hidrofob ikatan hodrogen gaya

    elektrostatik dan ikatan koalen.

    =aya Aan de ;aals yang juga dikenal sebagai gaya 5ondon atau dispersi

    merupakan gaya tarik menarik yang timbul akibat adanya interaksi dwikutub

    sesaat dan dwikutub terimbas. Gnergi yang dihasilkan dari gaya ini sekitar 6 8

    6! k13mol. =aya Hidrofob adalah gaya yang memnyebabkan kecenderungan

    molekul untuk menetap pada pelarut melebihi gaya tarik ke permukaan

    adsorben. 1ika pelarut mempunyai tarikan yang lebih besar terhadap /at terlarut

    maka adsorpsi sukar untuk terjadi sebaliknya jika permukaan adsorben

    mempunyai tarikan yang lebih besar terhadap /at terlarut maka adsorpsi dapat

    berlangsung dengan mudah.

    Ikatan Hidrogen merupakan ikatan yang terjadi antara molekul-molekul

    yang atom hidrogennya dapat tertarik oleh atom yang sangat elektronegatif

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    8/13

    Ikatan koalen ikatan yang terbentuk melalui penggunaan pasangan

    electron secara bersama-sama. 2erdasarkan besarnya interaksi antara adsorben

    dengan adsorbat maka adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisika dan

    adsorpsi kimia. *alam adsorpsi kimia molekul adsorbat dan adsorben

    membentuk sistem homogen sedangkan dalam adsorpsi fisika dapat dianggap

    sebagai dua sistem indiidu. 4dsorpsi fisika dan adsorpsi kimia dibedakan oleh

    energi adsorpsi re&ersibilit" dan ketebalan lapis adsorben. 4dsorpsi fisika

    energinya rendah (6! k13mol) sedangkan adsorpsi kimia energi adsorpsinya

    lebih tinggi (6!k13mol). 4dsorpsi fisika melibatkan gaya antar molekul (gaya

    Aan der ;alls ikatan hidrogen dan sebagainya). Panas adsorpsinya rendah /at

    yang diadsorpsi relatif mudah dilepaskan sangat reersible memungkinkan

    terjadi desorpsi pada temperatur yang sama. Ketebalan lapisan yang diasorpsi

    lebih besar dari diameter adsorbat .

    4dsorpsi kimia melibatkan ikatan koordinasi yang merupakan hasil

    penggunaan elektron bersama antara adsorben dan adsorbat. Proses adsorpsi

    biasanya diikuti dengan pengamatan isoterm adsorpsi yaitu banyaknya /at yang

    teradsorpsi per gram /at padat yang dialurkan terhadap tekanan akhir fasa ruah

    pada temperatur tetap. 4pabila system yang diteliti adalah system padat-cair

    maka grafik yang harus dibuat adalah banyaknya /at yang teradsorpsi per gram /at

    padat terhadap konsentrasi akhir dari fasa ruah pada temperatur tetap. =iles dan

    :cGwan mengklasifikasikan isoteradsorpsi larutan encer menjadi empat jenis

    dasar. *ari keempat jenis isoterm adsorpsi tersebut jenis isoterm adsorpsi 5 atau

    jenis 5angmuir yang umum dijumpai dalam adsorpsi larutan encer. 5angmuir

    mengembangkan suatu model kuantitatif yang telah diterapkan untuk menjelaskan

    fenomena adsorpsi. 5angmuir mengasumsikan bahwa pada permukaan adsorben

    terdapat situs-situs aktif yang proporsional dengan luas permukaan. :asing-

    masing situs aktif hanya dapat mengadsorpsi satu molekul saja dengan demikian

    adsorpsi hanya terbatas pada pembentukan lapis tunggal (onola"er).

    :enurut 4damson (#BB!) batas minimal adsorpsi kimia adalah 6!B6

    K13mol. 2erdasarkan liteatur tersebut maka energi adsorpsi :& pada adsorben

    kitosan dapat dikatagorikan sebagai energi adsorpsi kimia. :enurut 7tum dan

    :organ (#BC#) dalam proses adsorpsi terdapat berbagai macam gaya

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    9/13

    intermolekuler yang sangat menentukan jenis adsorpsi yang berlangsung yang

    diantaranya adalah gaya elektrostatik. =aya elektrostatik merupakan gaya yang

    timbul akibat terjadinya tarik menarik antara ion-ion yang bermuatan berlawanan

    dan merupakan gaya yang berperanan terhadap kecenderungan ion-ion terikat

    pada permukaan adsorben yang bermuatan berlawanan gaya elektrostatik akan

    menghasilkan ikatan ion. =ugus 8%H6 pada kitosan akan berinteraksi dengan

    anion /at warna :etil &ranye secara elektrolitik berikut reaksinya

    +-%H6 9 H9 +%H"

    9

    +%H"9

    9 4:&

    -

    +%H"9

    4:&

    -

    4:& J 4nion /at warna :&

    :enurut &scik (#BC6) jika interaksinya melibatkan gaya elektrostatik

    seperti pada adsorpsi :& oleh adsorben kitosan dikenal sebagai adsorpsi kimiawi

    oleh karena itu mempunyai sifat lebih spesifik. 4dsorpsi berlangsung hanya dalam

    satu lapisan monomolekuler dan mempunyai ikatan sedemikian kuat sehingga

    spesies aslinya tidak diketemukan lagi.

    3. Adsorpsi at Warna Direct Black 38

    4dsorpsi menggunakan karbon aktif dari berbagai sumber bahan baku

    telah umum dilakukan. 7alah satu adsorben yang dapat digunakan dalam proses

    dekolorisasi limbah cair industri tekstil adalah kitosan . Kitosan dapat diperoleh

    dari limbah krustasea seperti udang dan kepiting. Kitosan memiliki afinitas yang

    sangat tinggi terhadap /at warna terutama jenis pewarna anionik seperti acid

    reacti&e dan direct. Hal ini karena kitosan memiliki struktur yang unik yaitu

    polikationik.

    Penggunaan kitosan untuk dekolorisasi beberapa /at warna telah

    dilakukan seperti Cr"stal Violet (5ing et al 6!##) Congo 'ed irect Blue#

    ('hatterjee et al 6!!BE Perju dan *ragan 6!#!)irect BlueC *cid Black6,

    (7alehi et al 6!##) 'ea+ol Brilliant Blue ' Basic Blue ", (Ky/as et al

    6!#!) 'eacti&e 'ed666 ('hiou et al 6!!") *cid -reen6 (Hu et al 6!!,)

    Meth"l !range (7aha et al 6!#!) dan *cid .ello# " (Ibal et al 6!#!).

    Penelitian ini menggunakan kitosan hasil transformasi kitin dari limbah udang*elta :ahakam (campuran jenis /enaeus onodon dan Meta$enaeus

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    10/13

    onoceros). 4rifin et al (6!#!) melaporkan bahwa limbah udang *elta

    :ahakam mempunyai rendemen kitin dan kitosan berturut-turut adalah sebesar

    6"."!? dan #C.>"?.

    Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa kitosan tersebut

    memenuhi standar kualitas kitosan niaga. Kitosan tersebut digunakan untuk

    menjerap /at warna *2 "C yang sering digunakan dalam proses pewarnaan

    benang sarung samarinda. 4mbas (6!#!) telah melakukan penelitian dekolorisasi

    *2 "C menggunakan karbon aktif dari cangkang biji ketapang. Kondisi optimum

    diperoleh dengan persen penurunan warna sebesar >.$>?. 2erdasarkan

    keberhasilan penelitian di atas dilakukan dekolorisasi *2 "C menggunakan

    kitosan dari limbah udang *elta :ahakam.

    !. Adsorpsi "#odamin $

    +hodamin 2 adalah /at warna sintesis yang sering digunakan dalam

    industri batik. +hodamin 2 berbentuk serbuk kristal tidak berbau berwarna

    kehijauan berwarna merah keunguan pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah

    terang pada konsentrasi rendah. 0at warna sintetis dalam limbah industri sangat

    beracun bagi kehidupan di air. &leh karena itu penghilangan /at warna dari

    limbah menjadi penting. 2erbagai metode telah dilakukan untuk menghilangkan

    /at warna antara lain oksidasi kimia dengan o/on DA ditambah H6&6

    bioremediasi anaerobik adsorpsi dan lain-lain. *i antara metode-metode

    tersebut proses adsorpsi adalah salah satu metode yang efektif untuk

    menghilangkan /at warna dari limbah cair. :enurut 'hatterjee et al adsorben

    berbasis kitosan memiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi terhadap banyak /at

    warna.Beadskitosan mempunyai kapasitas yang tinggi untuk mengadsorpsi /at

    warna Black *% dan Black 2 Penurunan konsentrasi *irect 2lack "C dengan

    kitosan mencapai ,"#!? dengan kapasitas adsorpsi sebesar >6# mg3g.

    Kitosan dalam penelitian ini disintesis dari kitin kulit udang jerbung.

    2erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh serbuk kitosan sebanyak

    #C##? dari serbuk kulit udang yang digunakan sedangkan beadskitosan yang

    diperoleh sebesar BC? dari serbuk kitosan yang digunakan. Pembuatan beads

    kitosan diawali dengan melarutkan serbuk kitosan ke dalam asam asetat. 5arutan

    kitosan yang diperoleh kemudian diteteskan ke dalam batch pengendapan yang

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    11/13

    mengandung %a&H. Penetesan akan menetralkan asam asetat yang terkandung

    dalam gel kitosan sehingga mengkoagulasi gel kitosan menjadi gel beadskitosan

    yang seragam =el beads kitosan basah dibilas dengan akuades untuk

    menghilangkan sisa %a&H yang masih terdapat pada beads kitosan.

    'ahyaningrum dkk. (6!!C) menyebutkan bahwa pada proses pembuatan beads

    kitosan kitosan mengalami re-polimerisasi kitosan sehingga diharapkan polimer

    dalam kitosan dapat lebih tertata sehingga strukturnya lebih teratur. 4nalisis

    menggunakan !! nm. Panjang gelombang maksimum

    yang diperoleh untuk rhodamin 2 adalah $$>6 nm. 7pektrum DA-Visdan grafik

    penentuan panjang gelombang maksimum dapat dilihat pada =ambar ".

    Gambar 3./anang gelobang aksiu rhodain B(Mardi"ah, 201)

    7etelah diperoleh panjang gelombang maksimum dari rhodamin 2

    kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kura kalibrasi. Pembuatan kura

    kalibrasi dilakukan dengan dibuat larutan rhodamin 2 dengan ariasi konsentrasi

    !$E #!E 6!E "!E dan >! ppm. Tiap-tiap larutan diukur absorbansinya pada Lmaks

    dengan spektrofotometer DA-Vis. *erajat keasaman (pH) suatu larutan merupakan

    salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan kinerja adsorben dalam

    proses adsorpsi. antara rhodamin 2 dengan +-%H"9 pada kitosan sehingga

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    12/13

    menurunkan kemampuan adsorpsinya. *i lain pihak pada pH di atas > semakin

    banyak gugus amina (+-%H6) yang terdapat pada kitosan berubah menjadi +-

    %H6&H sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan kitosan dalam

    mengadsorpsi rhodamin 2. Penurunan rhodamin 2 pada pH > sebesar "!$?.

    Penurunan rhodamin 2 mengalami kenaikan mulai dari pH 6 hingga mencapai

    optimum pada pH " dan mengalami penurunan setelah pH ". pH optimum dari

    beads kitosan lebih kecil daripada kitosan serbuk hal ini disebabkan ikatan

    intramolekul dalam beadskitosan lebih kuat dibanding kitosan serbuk. Penurunan

    rhodamin 2 pada pH " sebesar >,$?.

    ;aktu kontak optimum merupakan waktu saat penyerapan adsorbat ke

    permukaan adsorben terjadi secara maksimum. Peristiwa ini ditunjukkan dengan

    konstannya nilai konsentrasi /at warna (adsorbat) dalam sampel yang telah

    mengalami pengadukan selama waktu tertentu.Prinsipnya semakin lama waktu

    kontak yang dilakukan terhadap adsorbat (/at warna) oleh adsorben maka akan

    semakin banyak adsorbat yang dapat diadsorpsi oleh adsorben. ;aktu kontak

    merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam proses adsorpsi.

  • 7/24/2019 Tk Biopros Fix

    13/13

    %A&'A" P'A*A

    Probondari. #BBB. 7tudi Pengambilan 0at ;arna 4sam 3Solo$hen"l %urquise

    Blue4 7ecara Koagulasi dan