tk biopros fix
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
1/13
Tugas Khusus
Penghilangan warna pada chitosan (depigmentasi)
Industri pengolahan udang banyak menimbulkan hasil samping berupa
limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini
menyebabkan limbah kulit udang kurang memiliki nilai ekonomis dibanding
dengan mengolahnya menjadi kitin dan kitosan. Kitosan banyak digunakan di
berbagai industri antara lain sebagai bahan pengawet pengganti formalin. Kulit
limbah udang mengalami proses deproteinasi demineralisasi deasetilasi serta
proses depigmentasi atau penghilangan warna dari produk kitosan agar didapatkan
produk kitosan berbentuk Kristal putih .
Tahap depigmentasi yaitu tahap penghilangan warna terjadi setelah tahap
demineralisasi. Hasil dari proses depigmentasi disebut kitin. Tahap depigmentasi
ini dapat dilakukan dengan mengekstrak endapan hasil demineralisasi dengan
aceton dan di bleachingdengan !"#$ %a&'l selama $ menit pada suhu kamar.
Perbandingan solidsolen ##!. Tahap ini dapat dilewati karena sangat
dipengaruhi oleh jenis udang apabila produk yang dihasilkan pada tahap
demineralisasi sudah mengalami penghilangan warna akibat dari proses
pemisahan mineral oleh H'l.
Penghilangan warna ditunjukkan dengan adanya perubahan warna dari
merah oranye mendekati warna putih. Tahapan *epigmentasi residu juga dapat
dilakukan dengan ekstraksi menggunakan aseton dan dicuci kembali dengan air
sampai netral. +esidu yang berupa kitin dikeringkan dalam oen pada suhu ,$-
!o'. Kadar /at warna diperoleh setelah tahap depigmentasi karena /at warna
pada kulit udang windu larut dalam aseton. %amun proses depigmentasi ini tidak
memberikan hasil yang memuaskan karena warna residu yang dihasilkan masih
putih kecoklatan. Proses depigmentasi tidak hanya dilakukan pada proses
pembuatan kitosan. %amun juga diaplikasikan pada proses penanganan limbah
cair dimana depigmentasi ini berperan sebagai adsorben.
0at warna dan pigmen sangat luas digunakan pada beberapa industri
seperti tekstil kertas plastik kulit pangan dan kosmetik untuk mewarnai produkyang dihasilkan. 1ika tidak ditangani dengan tepat maka air limbah industri yang
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
2/13
masih mengandung /at warna atau pigmen akan mencemari lingkungan perairan.
Kebanyakan /at warna organik stabil secara kimia baik terhadap cahaya panas
dan /at oksidator serta sulit untuk disingkirkan dari air limbah secara biologis
karena tahan terhadap penguraian aerobik. 2erbagai metode dapat digunakan
untuk mengurangi atau mengambil /at warna sebagai bahan pencemar lingkungan
perairan seperti filtrasi membran adsorpsi koagulasi3flokulasi
pengendapan3flokulasi elektrolisis oksidasi kimiawi pertukaran ion dan
beberapa teknik biologis lainnya.
4dsorpsi merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi pencemaran /at
warna. 5angkah awal untuk mendapatkan proses adsorpsi yang efektif adalah
dengan memilih adsorben yang memiliki selektiitas dan kapasitas tinggi serta
dapat digunakan berulang-ulang. 4rang aktif telah lama digunakan untuk
menyerap /at warna tetapi karena harganya yang cukup tinggi maka penelitian
beralih ke adsorben yang lebih murah dan dapat dihasilkan dari bahan hasil
buangan. 'rini (6!!,) telah mengulas berbagai adsorben murah yang non-
konensional yang telah digunakan untuk menyingkirkan /at warna. 7alah satu
hasil buangan yang berpotensi digunakan sebagai adsorben /at warna adalah
kitosan karena memiliki beberapa karakteristik intrinsik yang berguna sebagai
biosorbent yang efektif untuk menghilangkan /at warna
Kitin dan kitosan atau turunannya telah dimanfaatkan sebagai adsorben
fenol logam berat Kitosan memiliki gugus amino (8%H6) merupakan sisi aktif
yang dalam kondisi asam berair akan menangkap H9dari lingkungannya sehingga
gugus aminonya terprotonasi menjadi 8%H"9. :uatan positif 8%H"
9 ini dapat
dimanfaatkan untuk mengadsorpsi /at warna anionik. 7ementara adsorpsi /at
warna kationik dan kation logam memanfaatkan keberadaan pasangan elektron
bebas pada gugus &H dan %H" yang bertindak sebagai ligan dan dapat
berinteraksi dengan /at warna kationik atau kation logam melalui mekanisme
pembentukan ikatan koalen koordinasi (kompleks).
1. Adsorbsi zat warna biru metilena
Pemanfaatan kitin dan kitosan sebagai adsorben /at warna masih sangat
kurang khususnya untuk /at warna basa. 0at warna biru metilena ('I $6!#$) atau
Basic Blue 9 merupakan suatu /at warna basa yang umumnya digunakan untuk
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
3/13
N
S+
N(CH3
)2
(CH3
)2
N
Cl
mewarnai kertas pewarna rambut /at warna kain katun wol dan lain-lain.
;alaupun biru metilena bukan termasuk /at warna berbahaya tetapi setelah
terhirup akan menimbulkan gejala sesak napas muntah-muntah diare dan mual.
7elama ini biru metilena telah digunakan sebagai model untuk mempelajari proses
adsorpsi bahan pencemar organik dari larutan berair dan telah diketahui kinetika
adsorpsinya pada kitin dan kitosan yang mengikuti reaksi orde dua. 7ecara
termodinamika proses adsorpsi akan mencapai kesetimbangan yang pada
umumnya digambarkan oleh persamaan isoterm adsorpsi 5angmuir dan
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
4/13
tentang keadaan kesetimbangan yang telah terjadi sehingga tidak ada perubahan
dalam konsentrasi adsorbat pada permukaan adsorbent dan yang ada pada larutan
ruah (bulk). Isoterm adsorpsi diperoleh dengan memetakan distribusi
kesetimbangan adsorbat dalam fase padat dan cair pada temperatur tetap. 4da dua
isoterm adsorpsi yang biasa digunakan untuk kasus adsorpsi spesies tunggal dalam
fase padat dan cair yaitu isoter5angmuir dan isoter
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
5/13
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
6/13
4danya gugus aktif 8%H6(merupakan gugus aktif yang mayoritas) pada
permukaan kitosan akan menimbulkan muatan positif pada medium air dan
medium yang asam . :uatan ini harus dimbangai muatan yang berlawanan
supaya netral. &leh karena itu kitosan dalam larutan yang bersifat asam (pH >C)
dapat menarik molekul-molekul lain yang bermuatan negatif. Pada pH >C
indikator :etil &ranye akan berbentuk sebagai gugus asamnya menurut
persamaan
reaksi HIn H9 9 In-
Hal ini yang menyebabkan mengapa /at warna indikator :etil &ranye dapat
diserap oleh adsorben kitosan. Ikatan yang terjadi adalah ikatan elektrostatik
(ionik) antara kitosan yang bermuatan positif dan /at warna yang bermuatan
negatif. 7tuktur :etil &ranye disajikan dalam gambar 6.
Gambar 2.Struktur Metil !ran"e
(#idhi, 2011)
7aat ini adsorben kitosan telah diproduksi secara industri di negara-
negara maju terutama 1epang dan 4merika 7erikat dan mengalami peningkatan
yang cukup tajam. 4dsorben kitosan ini merupakan bahan yang sumbernya
melimpah dan dapat diperbaharui maka dalam situasi pengurangan sumber-
sumber alam yang berkelanjutan serta perkembangan bioteknologi yang demikian
pesat menjadikan pemanfaatan sumber daya alam alternatif seperti kitosan
merupakan sesuatu yang sangat diperlukan.
2.1. Penyerapan zat warna indikator Metil Oranye (MO)
0at warna indikator :etil &ranye telah ditetapkan sebagai bahan pencemar
bagi perairan di lingkungan sekitar laboratorium kimia
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
7/13
tercemari dan semakin berkurang maka perlu dipikirkan juga kemungkinan
untuk memakai kembali sebagian air buangan yang mengalami pengolahan.
Pengolahan air limbah pada umumnya dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satunya adalah dengan cara penyerapan (adsorpsi). 4dsorpsi /at warna
asam Solo$hen"l %urquise Blue dengan menggunakan kitosan telah dilakukan
oleh Probondari pada tahun #BBB. Tetapi adsorpsi oleh kitosan terhadap /at
warna indikator :etil &ranya belum pernah dikerjakan. :enurut &scik
adsorpsi adalah proses akumulasi adsorbat pada permukaan adsorben yang
disebabkan oleh gaya tarik menarik antar molekul atau interaksi kimia atau
akibat dari medan gaya pada permukaan padatan (adsorben) yang menarik
molekul-molekul gas3uap atau cairan. *alam proses adsorpsi terdapat berbagai
macam gaya intermolekul yang sangat menentukan jenis adsorpsi yang
berlangsung yakni gaya Aan de ;aals gaya hidrofob ikatan hodrogen gaya
elektrostatik dan ikatan koalen.
=aya Aan de ;aals yang juga dikenal sebagai gaya 5ondon atau dispersi
merupakan gaya tarik menarik yang timbul akibat adanya interaksi dwikutub
sesaat dan dwikutub terimbas. Gnergi yang dihasilkan dari gaya ini sekitar 6 8
6! k13mol. =aya Hidrofob adalah gaya yang memnyebabkan kecenderungan
molekul untuk menetap pada pelarut melebihi gaya tarik ke permukaan
adsorben. 1ika pelarut mempunyai tarikan yang lebih besar terhadap /at terlarut
maka adsorpsi sukar untuk terjadi sebaliknya jika permukaan adsorben
mempunyai tarikan yang lebih besar terhadap /at terlarut maka adsorpsi dapat
berlangsung dengan mudah.
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan yang terjadi antara molekul-molekul
yang atom hidrogennya dapat tertarik oleh atom yang sangat elektronegatif
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
8/13
Ikatan koalen ikatan yang terbentuk melalui penggunaan pasangan
electron secara bersama-sama. 2erdasarkan besarnya interaksi antara adsorben
dengan adsorbat maka adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisika dan
adsorpsi kimia. *alam adsorpsi kimia molekul adsorbat dan adsorben
membentuk sistem homogen sedangkan dalam adsorpsi fisika dapat dianggap
sebagai dua sistem indiidu. 4dsorpsi fisika dan adsorpsi kimia dibedakan oleh
energi adsorpsi re&ersibilit" dan ketebalan lapis adsorben. 4dsorpsi fisika
energinya rendah (6! k13mol) sedangkan adsorpsi kimia energi adsorpsinya
lebih tinggi (6!k13mol). 4dsorpsi fisika melibatkan gaya antar molekul (gaya
Aan der ;alls ikatan hidrogen dan sebagainya). Panas adsorpsinya rendah /at
yang diadsorpsi relatif mudah dilepaskan sangat reersible memungkinkan
terjadi desorpsi pada temperatur yang sama. Ketebalan lapisan yang diasorpsi
lebih besar dari diameter adsorbat .
4dsorpsi kimia melibatkan ikatan koordinasi yang merupakan hasil
penggunaan elektron bersama antara adsorben dan adsorbat. Proses adsorpsi
biasanya diikuti dengan pengamatan isoterm adsorpsi yaitu banyaknya /at yang
teradsorpsi per gram /at padat yang dialurkan terhadap tekanan akhir fasa ruah
pada temperatur tetap. 4pabila system yang diteliti adalah system padat-cair
maka grafik yang harus dibuat adalah banyaknya /at yang teradsorpsi per gram /at
padat terhadap konsentrasi akhir dari fasa ruah pada temperatur tetap. =iles dan
:cGwan mengklasifikasikan isoteradsorpsi larutan encer menjadi empat jenis
dasar. *ari keempat jenis isoterm adsorpsi tersebut jenis isoterm adsorpsi 5 atau
jenis 5angmuir yang umum dijumpai dalam adsorpsi larutan encer. 5angmuir
mengembangkan suatu model kuantitatif yang telah diterapkan untuk menjelaskan
fenomena adsorpsi. 5angmuir mengasumsikan bahwa pada permukaan adsorben
terdapat situs-situs aktif yang proporsional dengan luas permukaan. :asing-
masing situs aktif hanya dapat mengadsorpsi satu molekul saja dengan demikian
adsorpsi hanya terbatas pada pembentukan lapis tunggal (onola"er).
:enurut 4damson (#BB!) batas minimal adsorpsi kimia adalah 6!B6
K13mol. 2erdasarkan liteatur tersebut maka energi adsorpsi :& pada adsorben
kitosan dapat dikatagorikan sebagai energi adsorpsi kimia. :enurut 7tum dan
:organ (#BC#) dalam proses adsorpsi terdapat berbagai macam gaya
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
9/13
intermolekuler yang sangat menentukan jenis adsorpsi yang berlangsung yang
diantaranya adalah gaya elektrostatik. =aya elektrostatik merupakan gaya yang
timbul akibat terjadinya tarik menarik antara ion-ion yang bermuatan berlawanan
dan merupakan gaya yang berperanan terhadap kecenderungan ion-ion terikat
pada permukaan adsorben yang bermuatan berlawanan gaya elektrostatik akan
menghasilkan ikatan ion. =ugus 8%H6 pada kitosan akan berinteraksi dengan
anion /at warna :etil &ranye secara elektrolitik berikut reaksinya
+-%H6 9 H9 +%H"
9
+%H"9
9 4:&
-
+%H"9
4:&
-
4:& J 4nion /at warna :&
:enurut &scik (#BC6) jika interaksinya melibatkan gaya elektrostatik
seperti pada adsorpsi :& oleh adsorben kitosan dikenal sebagai adsorpsi kimiawi
oleh karena itu mempunyai sifat lebih spesifik. 4dsorpsi berlangsung hanya dalam
satu lapisan monomolekuler dan mempunyai ikatan sedemikian kuat sehingga
spesies aslinya tidak diketemukan lagi.
3. Adsorpsi at Warna Direct Black 38
4dsorpsi menggunakan karbon aktif dari berbagai sumber bahan baku
telah umum dilakukan. 7alah satu adsorben yang dapat digunakan dalam proses
dekolorisasi limbah cair industri tekstil adalah kitosan . Kitosan dapat diperoleh
dari limbah krustasea seperti udang dan kepiting. Kitosan memiliki afinitas yang
sangat tinggi terhadap /at warna terutama jenis pewarna anionik seperti acid
reacti&e dan direct. Hal ini karena kitosan memiliki struktur yang unik yaitu
polikationik.
Penggunaan kitosan untuk dekolorisasi beberapa /at warna telah
dilakukan seperti Cr"stal Violet (5ing et al 6!##) Congo 'ed irect Blue#
('hatterjee et al 6!!BE Perju dan *ragan 6!#!)irect BlueC *cid Black6,
(7alehi et al 6!##) 'ea+ol Brilliant Blue ' Basic Blue ", (Ky/as et al
6!#!) 'eacti&e 'ed666 ('hiou et al 6!!") *cid -reen6 (Hu et al 6!!,)
Meth"l !range (7aha et al 6!#!) dan *cid .ello# " (Ibal et al 6!#!).
Penelitian ini menggunakan kitosan hasil transformasi kitin dari limbah udang*elta :ahakam (campuran jenis /enaeus onodon dan Meta$enaeus
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
10/13
onoceros). 4rifin et al (6!#!) melaporkan bahwa limbah udang *elta
:ahakam mempunyai rendemen kitin dan kitosan berturut-turut adalah sebesar
6"."!? dan #C.>"?.
Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa kitosan tersebut
memenuhi standar kualitas kitosan niaga. Kitosan tersebut digunakan untuk
menjerap /at warna *2 "C yang sering digunakan dalam proses pewarnaan
benang sarung samarinda. 4mbas (6!#!) telah melakukan penelitian dekolorisasi
*2 "C menggunakan karbon aktif dari cangkang biji ketapang. Kondisi optimum
diperoleh dengan persen penurunan warna sebesar >.$>?. 2erdasarkan
keberhasilan penelitian di atas dilakukan dekolorisasi *2 "C menggunakan
kitosan dari limbah udang *elta :ahakam.
!. Adsorpsi "#odamin $
+hodamin 2 adalah /at warna sintesis yang sering digunakan dalam
industri batik. +hodamin 2 berbentuk serbuk kristal tidak berbau berwarna
kehijauan berwarna merah keunguan pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah
terang pada konsentrasi rendah. 0at warna sintetis dalam limbah industri sangat
beracun bagi kehidupan di air. &leh karena itu penghilangan /at warna dari
limbah menjadi penting. 2erbagai metode telah dilakukan untuk menghilangkan
/at warna antara lain oksidasi kimia dengan o/on DA ditambah H6&6
bioremediasi anaerobik adsorpsi dan lain-lain. *i antara metode-metode
tersebut proses adsorpsi adalah salah satu metode yang efektif untuk
menghilangkan /at warna dari limbah cair. :enurut 'hatterjee et al adsorben
berbasis kitosan memiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi terhadap banyak /at
warna.Beadskitosan mempunyai kapasitas yang tinggi untuk mengadsorpsi /at
warna Black *% dan Black 2 Penurunan konsentrasi *irect 2lack "C dengan
kitosan mencapai ,"#!? dengan kapasitas adsorpsi sebesar >6# mg3g.
Kitosan dalam penelitian ini disintesis dari kitin kulit udang jerbung.
2erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh serbuk kitosan sebanyak
#C##? dari serbuk kulit udang yang digunakan sedangkan beadskitosan yang
diperoleh sebesar BC? dari serbuk kitosan yang digunakan. Pembuatan beads
kitosan diawali dengan melarutkan serbuk kitosan ke dalam asam asetat. 5arutan
kitosan yang diperoleh kemudian diteteskan ke dalam batch pengendapan yang
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
11/13
mengandung %a&H. Penetesan akan menetralkan asam asetat yang terkandung
dalam gel kitosan sehingga mengkoagulasi gel kitosan menjadi gel beadskitosan
yang seragam =el beads kitosan basah dibilas dengan akuades untuk
menghilangkan sisa %a&H yang masih terdapat pada beads kitosan.
'ahyaningrum dkk. (6!!C) menyebutkan bahwa pada proses pembuatan beads
kitosan kitosan mengalami re-polimerisasi kitosan sehingga diharapkan polimer
dalam kitosan dapat lebih tertata sehingga strukturnya lebih teratur. 4nalisis
menggunakan !! nm. Panjang gelombang maksimum
yang diperoleh untuk rhodamin 2 adalah $$>6 nm. 7pektrum DA-Visdan grafik
penentuan panjang gelombang maksimum dapat dilihat pada =ambar ".
Gambar 3./anang gelobang aksiu rhodain B(Mardi"ah, 201)
7etelah diperoleh panjang gelombang maksimum dari rhodamin 2
kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kura kalibrasi. Pembuatan kura
kalibrasi dilakukan dengan dibuat larutan rhodamin 2 dengan ariasi konsentrasi
!$E #!E 6!E "!E dan >! ppm. Tiap-tiap larutan diukur absorbansinya pada Lmaks
dengan spektrofotometer DA-Vis. *erajat keasaman (pH) suatu larutan merupakan
salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan kinerja adsorben dalam
proses adsorpsi. antara rhodamin 2 dengan +-%H"9 pada kitosan sehingga
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
12/13
menurunkan kemampuan adsorpsinya. *i lain pihak pada pH di atas > semakin
banyak gugus amina (+-%H6) yang terdapat pada kitosan berubah menjadi +-
%H6&H sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan kitosan dalam
mengadsorpsi rhodamin 2. Penurunan rhodamin 2 pada pH > sebesar "!$?.
Penurunan rhodamin 2 mengalami kenaikan mulai dari pH 6 hingga mencapai
optimum pada pH " dan mengalami penurunan setelah pH ". pH optimum dari
beads kitosan lebih kecil daripada kitosan serbuk hal ini disebabkan ikatan
intramolekul dalam beadskitosan lebih kuat dibanding kitosan serbuk. Penurunan
rhodamin 2 pada pH " sebesar >,$?.
;aktu kontak optimum merupakan waktu saat penyerapan adsorbat ke
permukaan adsorben terjadi secara maksimum. Peristiwa ini ditunjukkan dengan
konstannya nilai konsentrasi /at warna (adsorbat) dalam sampel yang telah
mengalami pengadukan selama waktu tertentu.Prinsipnya semakin lama waktu
kontak yang dilakukan terhadap adsorbat (/at warna) oleh adsorben maka akan
semakin banyak adsorbat yang dapat diadsorpsi oleh adsorben. ;aktu kontak
merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam proses adsorpsi.
-
7/24/2019 Tk Biopros Fix
13/13
%A&'A" P'A*A
Probondari. #BBB. 7tudi Pengambilan 0at ;arna 4sam 3Solo$hen"l %urquise
Blue4 7ecara Koagulasi dan