(15)paper; studi perilaku bangunan 15 lantai menggunakan metode nonlinear time history analysis...

Upload: hmjs-uki

Post on 26-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 (15)Paper; Studi Perilaku Bangunan 15 Lantai Menggunakan Metode Nonlinear Time History Analysis Dengan Me

    1/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

    Abstrak--Perencanaan bangunan tahan gempa sudahmenjadi pembahasan yang erat kaitannya dengan

    struktur bangunan tinggi seperti apartemen multi tower.

    Metode statik linier (Pushover) masih merupakan

    metode yang banyak digunakan untuk perencanaan

    tersebut, metode dimana gempa yang terjadi

    disimulasikan dalam sebuah beban statis yang bersifat

    linier. Metode tersebut masih dikatakan memiliki

    keakuratan yang lebih rendah dibandingkan metode

    yang berbasis dinamis dan bersifat nonlinier. Nonlinier

    merupakan sebuah konsep dimana memperhitungkan

    sifat yang ada pada material-material yang digunakan

    pada struktur. Nonlinear Time History Analysis

    (NLTHA) merupakan metode dinamik nonlinear yang

    banyak dipakai untuk menganalisa bangunan tinggi

    pada wilayah gempa kuat. Metode NLTHA akan

    digunakan dalam studi ini agar dapat melihat perilaku

    struktur dari pola keruntuhannya akibat gempa kuat

    seperti El-Centro 1940. Bangunan multi tower 15 lantai

    dengan dua posisi shear wall berbeda akan menjadi

    pembanding untuk melihat pola keruntuhan dengan

    NLTHA tersebut. Perbandingan hasil yang akan

    menjadi output dari metode ini akan berupa grafik-

    grafik yang akan menunjukan perilaku inelastik

    struktur dari besarnya penyerapan energi (energy

    dissipation) yang dilakukan oleh bangunan tersebut.

    Metode NLTHA akan memperlihatkan pembentukan

    pola keruntuhan struktur sampai pada batasnya serta

    energi yang dihasilkan oleh struktur tersebut terhadap

    time historygempa yang diberikan.

    Kata kunci : Nonli near Time H istory Analysis, perilaku

    struktur, el centro, shearwall, energy dissipati on.

    I. PENDAHULUAN

    Pada studi ini akan dipelajari perilaku bangunan multitower 15 lantai. Rancangan bangunan multi tower 15 lantai

    ini harus di desain dengan memperhitungkan beban gempa,

    karena pada dasarnya energi gempa memiliki pengaruh

    terhadap ketahanan hidup struktur. Suatu struktur dapatmenahan gempa jika kapasitas penyerapan energi struktur

    lebih besar dari energi gempa yang terjadi.

    Hakekatnya perilaku struktur dapat bersifat linier maupun

    nonlinier, namun dalam kondisi nyata sebagian besar sistem

    struktur bersifat nonlinier [1], untuk itu kajian mengenai

    kinerja struktur pada saat terjadi gempa kuat yang akanmengakibatkan pelelehan atau kerusakan struktural

    membutuhkan analisa nonlinier [2]. Analisa nonlinier juga

    digunakan untuk struktur bangunan dengan kategori tidak

    beraturan.

    Perilaku struktur yang bersifat nonlinier dapat

    diperkirakan dengan menganalisa kinerja dari struktur

    bangunan tersebut dengan metode Nonlinear Time HistoryAnalysis (Analisa Nonlinier Riwayat Waktu). Metode ini

    merupakan salah satu metode analisa dinamis. Metode ini

    cukup akurat dalam menentukan perilaku struktur

    berdasarkan data time history gempa kuat yang digunakan[2], lalu disesuaikan dengan gempa pada lokasi bangunanyang ditinjau.

    Nonlinear Time History Analysis (NLTHA) merupakan

    metode yang numerik, yaitu menggunakan pendekatan-

    pendekatan didalam analisanya. Sejauh ini NLTHA

    bermanfaat sebagai metode acuan atau sebagai verifikasi

    metode kinerja struktur yang lebih sederhana. Hasil evaluasiNLTHA berupa mekanisme terbentuknya sendi-sendi

    plastis, perpindahan (Displacement), simpangan (Drift) dan

    disipasi energi yang akan digunakan dalam mengidentifikasi

    kemungkinan dari susunan kegagalan struktur. Studi

    mengenai NLTHA ini dimasa depan diharapkan menjadi

    lebih dikenal dan bermanfaat memberikan pengetahuan sertawawasan mengenai ilmu konstruksi dalam kajiannya yang

    terus berkembang.

    II. TINJAUANPUSTAKA

    Penskalaan pada metode NLTHA merupakan prosespenyesuaian time history gempa kuat dengan respon

    spektrum wilayah gempa pada lokasi bangunan yang akan

    ditinjau. Penjelasan tersebut memberitahukan bahwa beban

    gempa time history dapat diskalakan atau dimodifikasi

    berkaitan dengan respon spektrum suatu wilayah gempa,

    dari time history yang sudah mempunyai skala (scalefactor) dapat diambil respon maksimum gempa kuat untuk

    keperluan analisa struktur. Hasil penskalaan ini nantinya

    akan menjadi input dalam program untuk menganalisa

    perilaku struktur dengan metode NLTHA.

    Gambar 1. Global Displacement Limit and Component

    Acceptability

    Pada gambar 1 dijabarkan mengenai perilaku inelastik

    elemen struktur berupa batasan-batasan seperti Immediate

    Occupancy (IO), Life Safety (LS) dan Collapse Prevention(CP), yang akan menjadi sebuah syarat agar struktur

    bangunan berupa balok dan kolom bersifat nonlinier

    berdasar pada materialnya [4]. Nilainya merupakan

    parameter yang akan menjadi input dalam metode NLTHA

    ini. Nilai dari parameter- parameter tersebut dapat dilihat

    pada Tabel Parameter Pemodelan dan Kriteria Numerik

    Balok dan Kolom pada Prosedur Nonlinier [4].

    STUDI PERILAKU BANGUNAN MULTI TOWER 15 LANTAI MENGGUNAKAN METODE NONLINEAR

    TIM E H ISTORY ANALYSIS DENGAN MEMBANDINGKAN DUA LETAK SHEARWALL PADA STRUKTUR

    (STUDI KASUS BENTUK STRUKTUR APARTEMEN PUNCAK BUKIT GOLF)

    Harun al rasjid, dan Bambang Piscesa ST.MT, Ir. Faimun Msc.PhD.Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

    Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

    E-mail: [email protected]

  • 7/25/2019 (15)Paper; Studi Perilaku Bangunan 15 Lantai Menggunakan Metode Nonlinear Time History Analysis Dengan Me

    2/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2

    Tabel 1. Parameter Pemodelan dan Kriteria Numerik Balok

    Nilai diatas merupakan parameter yang dipakai programuntuk pemodelan sendi plastis pada balok.

    Tabel 2. Parameter Pemodelan dan Kriteria Numerik Kolom

    Nilai diatas merupakan parameter yang dipakai program

    untuk pemodelan sendi plastis pada kolom.

    III. METODOLOGI

    Langkah atau alur pengerjaan studi ini meliputi :

    1) Melakukan pemodelan struktur

    2) Melakukan analisa struktur gempa dengan

    respon spektrum

    3) Melakukan analisa penampang struktur

    4) Melakukan cek terhadap kapasitas penampang

    struktur

    5) Melakukan pendetailan tulangan

    6) Input hasil pendetailan pada program

    7)

    Melakukan analisaNLTHA

    Perencanaan dalam tugas akhir ini meliputi [5] :

    Data- data perencanaan

    Dalam perencanaan dimensi portal meliputi:

    - Jumlah tingkat = 15 tingkat- Tinggi tingkat = 2,9 m

    Berat jenis beton = 2400 kg/m

    3

    Mutu beton balok dan pelat = K-350

    (fc=29.05 Mpa)

    untuk kolom = K-400

    (fc=33.2 Mpa)

    Modulus elastisitas beton = 4700 = 25332 Mpa (K-350)= 27081 Mpa (K-400)

    Mutu tulangan baja

    (fy ulir dan polos) = 390 Mpa

    Modulus elastisitas baja = 200000 Mpa

    Gambar 2. Bangunan multi tower

    15 lantai model A

    Gambar 3. Denah multi tower15 lantai model A

    Gambar 4. Bangunan multi tower

    15 lantai model B

    VOID

    LIFT

    VOID

    LIFT

    610250610290550550550550290610250610

    300

    300

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    430

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    300

    300

    300

    300

    300

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    430

    550

    550

    550

    550

    550

    550

    300

    300

    SW A

    SW A

    SW A

    SW A

  • 7/25/2019 (15)Paper; Studi Perilaku Bangunan 15 Lantai Menggunakan Metode Nonlinear Time History Analysis Dengan Me

    3/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3

    Gambar 5. Denah multi tower

    15 lantai model B

    IV. KONTROLDANANALISAKOMPONEN

    STRUKTURAnalisa struktur gempa dengan respon spektrum

    dilakukan dengan beberapa tahap [6] :

    1. Menentukan Kategori Desain Seismik

    Didapatkan kategori D.

    2. Memilih Sistem dan Parameter Struktur

    Dengan kriteria yang ada didapatkan nilai R = 7,

    dan Cd = 5.5

    3. Menentukan Periode Fundamental Struktur

    Ketinggian struktur adalah 2.9 m x 15 lantai dantipe struktur yang digunakan adalah rangka beton

    pemikul momen, jadi berdasarkan tabel diatas

    didapatkan nilai Ta = 0.0466 x (2.9 x 15)0.9

    =

    1.394. Menentukan Koefisien Respons Seismik

    Didapatkan nilainya adalah Cs = 0.0514.5. Menentukan Berat Seismik Struktur

    Berdasarkan perhitungan didapatkan besarnya W

    dari penjumlahan total struktur multi tower 15

    lantai tersebut adalah 755707565 Kg

    6. Menentukan Geser Dasar Seismik

    Geser dasar seismik (V) mempunyai perumusanyaitu : V = CsW

    V = 0.0514 x 755707565/100 = 38843.27 KN

    Kontrol nilai akhir respon spektrum

    Nilai akhir Vdinamik harus lebih besar samadengan 85% V statik. Maka persyaratan tersebut

    dapat dinyatakan sebagai berikut : Vdinamik

    0.85Vstatik [6].

    nilai geser dasar yang diambil dari hasil analisa

    SAP 2000 v.14 tersebut harus memenuhi

    persyaratan kontrol untuk nilai akhir respon

    spektrum. Langkah perhitungannya sebagai

    berikut :

    Kontrol geser dasar multi tower A

    Arah-x

    Vdinamik 0.85Vstatik34468.91 KN 0.85 x 38843.27 KN

    34468.91 KN 33016.8 KN..Ok!

    Arah-y

    Vdinamik 0.85Vstatik

    34901.13 KN 33016.8 KN..Ok!

    Kontrol geser dasar multi tower B

    Arah-x

    Vdinamik 0.85Vstatik34549.81 KN33016.8 KN..Ok!

    Kontrol nilai partisipasi massa

    Kontrol partisipasi massa harus menghasilkan

    sekurang- kurangnya 90 % respon total dariperhitungan respon dinamik [6]. Dibawah iniadalah output parstisipasi massa dari program

    SAP 2000 v.14.

    dilakukan analisa mencapai mode ke-7 dan

    didapatkan nilai yang telah memenuhiperyaratan.

    Kontrol nilai simpangan (drift)

    Untuk kontrol drift dapat dirumuskan sebagai

    berikut [6] :

    I

    Cxed

    x

    Dimana :

    x = defleksi pada lantai ke-x

    Cd = factor pembesaran defleksi (5,5)

    I = factor keutamaan gedung (1)

    SW B

    SW B

    Tabel 3. Geser Dasar Dinamik

    Multi Tower Tipe A

    Tabel 4. Geser Dasar Dinamik

    Multi Tower Tipe B

    Tabel 5. Partisipasi Massa A

    Tabel 6. Partisipasi Massa B

  • 7/25/2019 (15)Paper; Studi Perilaku Bangunan 15 Lantai Menggunakan Metode Nonlinear Time History Analysis Dengan Me

    4/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4

    Gambar 6. Grafik Simpangan

    dari kedua struktur, arah juga nilai simpangan

    tersebut didapatkan nilai simpangan maksimun

    sebesar 14,82 mm yang telah memenuhi

    persyaratan lebih kecil dari 58 mm.

    KontrolDual System

    Kemampuan dari dinding geser dan rangka gedung

    (SRPM) dalam memikul beban lateral akibatgempa dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 7. NilaiDual SystemMulti tower A dan B

    Dari hasil diatas didapatkan nilai memenuhi

    persyaratan rangka (space frame) minimal harus

    mampu memikul 25% dari beban lateral dan

    sisanya dipikul oleh dinding geser (shearwall) [6].

    Dari hasil analisa kapasitas penampang didapatkan [5] :

    Pelat = 140 mm

    Balok utama = 400 x 600

    600 x 900

    Balok tangga = 300 x 450

    Kolom = 700 x 700 mm Shearwall = 300 mm

    V. ANALISANONLINEARTIMEHISTORY.Penskalaan gempa El-Centro dengan respon spektrum

    gempa lokasi merupakan sebuah proses membandingkan

    nilai besaran dari kedua buah gempa tersebut agar

    didapatkan sebuah nilai yang sesuai sebagai input faktor

    skala pada program SAP 2000.

    Gambar 7. Proses penskalaan gempa El-Centro dengan

    Respon Spektrum.

    Luasan grafik time history pada periode 0,2 T 1,5 T

    adalah A = 0,71519. Luasan grafik respon spektrum pada

    periode 0,2 T1,5 T adalah A = 0,7558. Perhitungan faktor

    skala untuk analisa NLTHA adalah :

    Sf= 0568,171519,0

    7558,0

    elcentro

    RSP

    A

    A

    Didapatkan faktor skala 1,0568 atau mendekati 1, digunakan

    skala 1.

    Bangunan multi tower A & B dianalisa dengan NLTHA

    selama durasi 20 detik. Dilakukan pencarian titik pusat

    massa bangunan pada lantai teratas untuk mencari letak

    joint yang terbesar menganalisa beban yang diterimabangunan. Setelah mendapatkan joint tersebut dilakukan

    pembentukan grafik sebagai berikut :

    Multi tower A

    Gambar 8. Grafik simpangan, kecepatan dan

    percepatan A

    SRPM Shear Wall SRPM Shear Wall SRPM Shear Wall SRPM Shear Wall

    1 0.9D + RSPX 45% 55% 44% 56% 44% 56% 44% 56%

    2 0.9D - RSPX 45% 55% 44% 56% 44% 56% 44% 56%

    3 0.9D + RSPY 43% 57% 45% 55% 43% 57% 45% 55%

    4 0.9D - RSPY 43% 57% 45% 55% 43% 57% 45% 55%

    5 1 .2D + 1 L + RSPX 45% 55% 44% 56% 44% 56% 44% 56%

    6 1 .2D + 1 L - RSPX 45% 55% 44% 56% 44% 56% 44% 56%

    7 1 .2D + 1 L + RSPY 43% 57% 45% 55% 43% 57% 45% 55%

    8 1 .2D + 1 L - RSPY 43% 57% 45% 55% 43% 57% 45% 55%

    Multi Tower B

    FX FYKombinasiNo FX FY

    Multi Tower A

    0,0

    0,2

    0,4

    0,6

    0,8

    1,0

    0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0

    El Centro Respon Spektrum

    -0,05

    0

    0,05

    0 10 20 30

    Displacement A

    Displacement A

    -0,2

    0

    0,2

    0 10 20 30

    Velocity A

    Velocity A

    -2

    0

    2

    0 10 20 30

    Acceleration A

    Acceleration A

  • 7/25/2019 (15)Paper; Studi Perilaku Bangunan 15 Lantai Menggunakan Metode Nonlinear Time History Analysis Dengan Me

    5/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5

    Dari grafik diatas didapatkan nilai Displacement

    maximum sebesar 0,0341 m pada detik ke 19,6. Velocity

    maximum sebesar 0,172 m/dt pada detik ke 16,2.

    Accelerationmaximum sebesar 1,654 m/dt2pada detik ke

    17,2

    Gambar 9. Kurva histeresis A

    Dari grafik diatas didapatkan nilai Base Shearmaximum

    sebesar 4,337 x 106kg saat displacement0,0284 m.

    Gambar 10. Grafik simpangan XY model A

    Grafik diatas merupakan hasil pembentukan dari kedua

    buah displacement yang terjadi pada struktur yang diukurpada porosnya yaitu pusat massa bangunan.

    Multi tower B

    Gambar 11. Grafik simpangan, kecepatan dan

    percepatan B

    Dari grafik diatas didapatkan nilai Displacement

    maximum sebesar 0,0337 m pada detik ke 19,6. Velocity

    maximum sebesar 0,1747 m/dt pada detik ke 16,2.

    Accelerationmaximum sebesar 1,709 m/dt2pada detik ke

    15,8.

    Gambar 12. Kurva histeresis B

    Dari grafik diatas didapatkan nilai Base Shearmaximum

    sebesar 3,578 x 106kg saat displacement0,02726 m.

    Gambar 13. Grafik simpangan XY model B

    Grafik diatas merupakan hasil pembentukan dari kedua

    buah displacement yang terjadi pada struktur yang diukur

    pada porosnya yaitu pusat massa bangunan.

    Dari bentuk penggambaran melalui pendekatan dapat

    dihitung besar energinya, yaitu bahwa multi tower A

    mampu menyerap energi lebih besar yaitu 2585.38,

    sedangkan multi tower B mampu menahan sebesar

    2391.45 dalam satuan gaya. Hasil Perhitungannya adalah

    sebagai berikut :

    -6000

    -4000

    -2000

    0

    2000

    4000

    6000

    -0,04 -0,02 0 0,02 0,04

    Kurva Histeresis Model A (Base shear Vs

    Displacement)

    Kurva Histeresis Model A (Base shear Vs Displacement)

    -0,02

    0

    0,02

    -0,04 -0,02 0 0,02 0,04

    Displacement X Vs Y (Model A)

    Displacement X Vs Y (Model A)

    -0,05

    0

    0,05

    0 10 20 30

    Displacement B

    Displacement B

    -0,2

    0

    0,2

    0,4

    0 10 20 30

    Velocity B

    Velocity B

    -2

    0

    2

    0 10 20 30

    Acceleration B

    Acceleration B

    -4000

    -2000

    0

    2000

    4000

    -0,04 -0,02 0 0,02 0,04

    Kurva Histeresis Model B (Base shear Vs

    Displacement)

    Kurva Histeresis Model B (Base shear Vs Displacement)

    -0,02

    0

    0,02

    -0,04 -0,02 0 0,02 0,04

    Displacement X Vs Y (Model B)

    Displacement X Vs Y (Model B)

  • 7/25/2019 (15)Paper; Studi Perilaku Bangunan 15 Lantai Menggunakan Metode Nonlinear Time History Analysis Dengan Me

    6/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 6

    Tabel 8. Hasil Perbandingan Luasan Energi

    Luasan Kurva Muliti Muliti

    tower tower

    Detik A B

    Ke-5 287.4855 290.1459

    Ke-10 482.5367 535.232

    Ke-15 701.5743 550.2454

    Ke-20 1113.788 1015.827

    Total Luasan 2585.385 2391.45

    Perbandingan energi tersebut merupakan hasil

    akhir untuk melengkapi rangkaian nilai-nilai yang

    merupakan bentuk dari perilaku bangunan yang telah

    dianalisa dengan metode NLTHA. Rekapitulasi

    perbandingan dari hasil studi dapat dilihat dalam tabel

    berikut :

    Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Studi

    VI. KESIMPULANDANSARAN

    Pada studi yang telah dilakukan dengan bangunan multi

    tower 15 lantai sebagai objek studi didapatkan beberapa

    hal diantaranya yang menjadi kajian adalah dari segi

    struktural yaitu sebagai berikut :1. Sistem struktur untuk bangunan multi tower

    15 lantai model A dan B ini adalah DualSystem, karena didapatkan nilai persentase43% gaya geser ditahan SRPM dan 57% olehShearwall dari hasil analisa yang telahmemenuhi syarat.

    2. Studi perilaku dari bangunan multi tower 15lantai ini menghasilkan grafik-grafik yangmenggambarkan perilaku sebuah bangunanjika dibebani gempa time history sertadianalisa secara nonlinier. Perhitungan energi

    atau gaya yang berasal dapat diterima strukturbangunan tersebut menunjukan bahwa modelmulti tower A dapat menerima 2585 energilebih optimal dibandingkan dengan multitower B yaitu hanya 2391 (dalam satuangaya). Nilai tersebut adalah besarnya energi

    yang didapatkan dari analisa menggunakanNLTHA ini.

    6.2 Saran

    1. NLTHA dalam proses pengerjaannya masihmemerlukan waktu yang cukup lama, untuk itu

    diperlukan strategi dalam menentukan faktorskala yang tepat, optimasi struktur yang baik,

    juga penggunaan time step yang tepat sesuaiinterval time historyyang digunakan.

    2. Untuk kepentingan studi disarankanmenggunakan bentuk struktur yang tidak rumitagar dapat diolah lebih jauh.

    3. Tidak terjadinya sendi plastis pada hasil studiyang telah dibandingkan dikarenakan faktorskala yang kecil, namun pada beberapapercobaan yang telah ditingkatkan nilai faktor

    skalanya tampak terjadi sendi plastis dibeberapa tempat. Untuk itu masih diperlukanbeberapa studi lanjutan untuk mendapatkanhasil yang lebih lengkap.

    DAFTARPUSTAKA

    [1] Muthukrishnan, Sathyamoorthy. (1998). Nonlinear

    Analysis of Structures. CRC Press LLC. USA.

    [2] Ali, Dzahab. 2010. Verifikasi Strong Column Weak

    Beam Portal Di Desain Dengan SNI 03 -2847

    2002 dan SNI 1726 2002 Dengan Non LinearTime History dan Non Linear Pushover Analysis.

    Depok

    [3]

    Santoso, Ivan Prayudi. 2012. Komparasi KinerjaStruktur Gedung Dengan Ketidakberaturan Offset

    Shear Wall Terhadap Gempa Kuat Berdasarkan

    RSNI 03-1726-201x. Bandung.

    [4] Federal Emergency Management Agency. 2000.

    Prestandard and Commentary For The Seismic

    Rehabilitation of Buildings. Washington D.C.

    [5] Al Rasjid, Harun. 2013. Studi Perilaku Bangunan

    Multi Tower 15 Lantai Menggunakan MetodeNonlinear Time History Analysis Dengan

    Membandingkan Dua Letak Shearwall Pada

    Struktur (Studi Kasus Bentuk Struktur Apartemen

    Puncak Bukit Golf). Surabaya

    [6]

    Badan Standardisasi Nasional. 2010. StandarPerencanaan Ketahanan Gempa untuk StrukturBangunan Gedung dan Non Gedung, RSNI 03-

    1726-201x. Jakarta

    [7] Amelia, Rica. 2011. Perbandingan Analisis Statik

    dan Analisis Dinamik Pada Portal Bertingkat

    Banyak Sesuai SNI 03-1726-2002. Medan.

    [8] Applied Technology Council ATC-40. 1996.

    Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete

    Buildings. California.

    [9] Badan Standardisasi Nasional. 2002. Tata Cara

    Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan

    Gedung, RSNI 03-2847-2002. Bandung.[10]Departemen Pekerjaan Umum. 1983. Peraturan

    Pembebanan Indonesia Untuk Bangunan Gedung

    (PPIUG). Bandung: Yayasan Lembaga

    Penyelidikan Masalah Bangunan.

    [11]Bahtera, Esa. 2010. Analisa Perbandingan

    Simpangan Horisontal Gedung Bertingkat Tinggi

    Pada Shearwall Diagonal Dengan Shearwall

    Searah Sumbu X-Sumbu Y. Surakarta.

    [12]Mander, J.B., M.J.N. Priestley, and R. Park. 1984.

    Theoritical Stress-Strain Model for ConfinedConcrete. Journal of Structural Engineering.

    ASCE. 114 (3). 1804-1826.

    [13]

    Hutasoit, Samuel A.M. 2011.Analisis Time History

    Bangunan Tahan Gempa Dengan Penempatan

    Damper Karet Diantara Bracing dan Balok (Studi

    Literatur). Medan.

    A sat Detik A B sat Detik

    Simpangan 0,0341 m 19,6 0,0337 m 19,6

    Kecepatan 0,172 m/dt 16,2 0,175 m/dt 16,2

    Percepatan 1,654 m/dt2

    17,2 1,709 m/dt2

    15,8

    Energi 0 gaya 20 0 gaya 20

    Bangunan Multi towerPerbandingan perilakubangunan