2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

73
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep diare Definisi Diare Diare menurut definisi Hippocrates adalah buang air besar den gan frekuensi yang tidak normal (meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek atau cair. (Bagian ilmu kesehatan anak FK !, "##$).Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan %olume, keenceran serta frekuensi lebih dari & kali sehari dan pada neonates lebih dari ' kali sehari dengan tanpa lender darah. (i, *++).Diare dapat juga didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja, atau tinja cair dikeluarkan tiga kali atau lebih p erhari. (-amaiah,*++*).Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain d iluar saluran  pencernaan. (gastiyah, *++&). /adi diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih dari & kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer. 2.1.2. Klasifikasi Diare Klasifikasi diare berdasarkan lama 0aktu diare terdiri dari 1

Upload: gulbud

Post on 25-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 1/73

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep diare

Definisi Diare

Diare menurut definisi Hippocrates adalah buang air besar dengan frekuensi yang

tidak normal (meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek atau cair. (Bagian

ilmu kesehatan anak FK !, "##$).Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja

yang tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan %olume,keenceran serta frekuensi lebih dari & kali sehari dan pada neonates lebih dari ' kali

sehari dengan tanpa lender darah. (i, *++).Diare dapat juga didefinisikan sebagai

suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja, atau tinja

cair dikeluarkan tiga kali atau lebih perhari. (-amaiah,*++*).Diare merupakan salah

satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran

 pencernaan. (gastiyah, *++&). /adi diare adalah buang air besar yang frekuensinya

lebih dari & kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer.

2.1.2. Klasifikasi Diare

Klasifikasi diare berdasarkan lama 0aktu diare terdiri dari 1

Page 2: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 2/73

Page 3: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 3/73

Page 4: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 4/73

Page 5: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 5/73

Page 6: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 6/73

Page 7: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 7/73

Diare akut

Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan

konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya dan

 berlangsung dalam 0aktu kurang dari * minggu.

2enurut Depkes (*++*), diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari

"' hari tanpa diselang3seling berhenti lebih dari * hari. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare

akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu1 (") Diare tanpa dehidrasi,

(*) Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yang hilang *345 dari berat

 badan, (&) Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang berkisar

43$5 dari berat badan, (') Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang

hilang lebih dari $3"+5.

Diare persisten

Diare persisten adalah diare yang berlangsung "43&+ hari, merupakan

kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.

Diare kronik

Diare kronis adalah diare hilang3timbul, atau berlangsung lama dengan

 penyebab non3infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan

metabolisme yang menurun. 6ama diare kronik lebih dari &+ hari. 2enurut

(7uharyono, *++$), diare kronik adalah diare yang bersifat menahun atau

 persisten dan berlangsung * minggu lebih.

Page 8: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 8/73

2.1.3. Etiologi

8tiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu 1

Faktor !nfeksi

". !nfeksi enteral

!nfeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama

diare pada anak. !nfeksi parenteral ini meliputi1 (a) !nfeksi bakteri1 Vibrio, E.coli,

Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya. (b)

!nfeksi %irus1 Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsacie, !oliomyelitis", A#enovirus,

 $otavirus, Astrovirus dan lain3lain. (c) !nfestasi parasite 1 9acing (Ascaris,

%richiuris, Oxyuris, Strongyloi#es), protooa ( Entamoeba histolytica, &iar#ialamblia, %richomonas hominis), jamur (can#i#a albicans).

*. !nfeksi parenteral

!nfeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti

:titis 2edia akut (:2), %onsilo'aringitis,  ronopneumonia, Ense'alitis dan

sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur diba0ah *tahun.

Faktor 2alabsorbsi

Page 9: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 9/73

2alabsorbsi karbohidrat1 disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa),

monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). ;ada bayi dan anak

yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa.

Page 10: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 10/73

2alabsorbsi lemak

2alabsorbsi protein

Faktor makanan1 makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

Faktor psikologis1 rasa takut dan cemas. <alaupun jarang dapat menimbulkan

diare terutama pada anak yang lebih besar.

Faktor ;endidikan

2enurut penelitian, ditemukan bah0a kelompok ibu dengan status pendidikan

76=; ke atas mempunyai kemungkinan ",*4 kali memberikan cairan rehidrasi

oral dengan baik pada balita dibanding dengan kelompok ibu dengan status

 pendidikan 7D ke ba0ah. Diketahui juga bah0a pendidikan merupakan faktor 

yang berpengaruh terhadap morbiditas anak balita. 7emakin tinggi tingkat

 pendidikan orang tua, semakin baik tingkat kesehatan yang diperoleh si anak.

Faktor pekerjaan

yah dan ibu yang bekerja ;ega0ai negeri atau 70asta rata3rata mempunyai

 pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja sebagai

 buruh atau petani. /enis pekerjaan umumnya berkaitan dengan tingkat

 pendidikan dan pendapatan. =etapi ibu yang bekerja harus membiarkan

anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai risiko lebih besar untuk

terpapar dengan penyakit.

Page 11: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 11/73

Faktor umur balita

7ebagian besar diare terjadi pada anak diba0ah usia * tahun. Balita yang

 berumur "*3*' bulan mempunyai resiko terjadi diare *,*& kali dibanding anak 

umur *434# bulan.

Faktor lingkungan

;enyakit diare merupakan merupakan salah satu penyakit yang berbasisi

lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan

tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.

pabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta

 berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui

makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.

Faktor >ii

Diare menyebabkan gii kurang dan memperberat diarenya. :leh karena itu,

 pengobatan dengan makanan baik merupakan komponen utama penyembuhan

diare tersebut. Bayi dan balita yang giinya kurang sebagian besar meninggal

karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi. Faktor gii

dilihat berdasarkan status gii yaitu baik ? "++3#+, kurang ? @#+3A+, buruk ?@A+ dengan BB per =B.

Faktor sosial ekonomi masyarakat

Page 12: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 12/73

7osial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor3faktor

 penyebab diare. Kebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari

Page 13: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 13/73

keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak 

mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi

Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum

yang tidak dimasak dapat juga terjadi secara se0aktu mandi dan berkumur.

Kontak kuman pada kotoran dapat berlangsung ditularkan pada orang lain

apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan kemulut dipakai

untuk memegang makanan. Kontaminasi alat3alat makan dan dapur. Bakteri

yang terdapat pada saluran pencernaan adalah bakteri

 Etamoeba colli, salmonella, sigella. Dan %irusnya yaitu Enterovirus, rota

virus, serta parasite yaitu cacing ( Ascaris, %richuris), dan jamur (Can#i#a

albian).

Faktor terhadap 6aktosa (susu kalemg)

=idak memberikan 7! secara penuh '3 bulan pada pertama kehidupan. ;ada

 bayi yang tidak diberi 7! resiko untuk menderita diare lebih besar daripada

 bayi yang diberi 7! penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga

lebih besar. 2enggunakan botol susu ini memudahkan pencemaran olehkuman sehingga menyebabkan diare. Dalam 7! mengandung antibody yang

dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti Sigella

#an V. Cholerae.

Page 14: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 14/73

2.1.. Patogenesis

2ekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah1

>angguan osmotik

kibat terdapatnya makanan atau at yang tidak dapat diserap akan menyebabkan

tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan

elektrolit kedalam rongga usus. !si rongga usus yang berlebihan ini akan

merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2ukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat dile0ati air dan elektrolit

dengan cepat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan cairan

ekstraseluler. Diare terjadi jika bahan yang secara osmotic dan sulit diserap. Bahantersebut berupa larutan isotonik dan hipertonik. 6arutan isotonik, air dan bahan

yang larut didalamnya akan le0at tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare. Bila

substansi yang diabsorbsi berupa larutan hipertonik, air, dan elektronik akan pindah

dari cairan ekstraseluler kedalam lumen usus sampai osmolaritas dari usus sama

dengan cairan ekstraseluler dan darah,sehingga terjadi pula diare.

>angguan sekresi

kibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi

 peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare

timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. kibat rangsangan mediator

abnormal misalnya enterotoksin,

Page 15: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 15/73

menyebabkan %illi gagal mengabsorbsi natrium, sedangkan sekresi

klorida disel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hal ini

menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus.

!si rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus mengeluarkannya

sehingga timbul diare.

Diare mengakibatkan terjadinya1 (") Kehilangan air dan elektrolit serta

gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik danhypokalemia. (*) >angguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan

hipo%olemik atau prarenjatan sebagai akibat diare dengan atau tanpa

disertai dengan muntah, perpusi jaringan berkurang sehingga hipoksia dan

asidosismetabolik bertambah berat, kesadaran menurun dan bila tak cepat

diobati penderita dapat meninggal. (&) >angguan gii yang terjadi akibat

keluarnya cairan yang berlebihan karena diare dan muntah. Kadang3

kadang orang tuanya menghentikan pemberian makanan karena takut

 bertambahnya muntah dan diare pada anak atau bila makanan tetap

diberikan dalam bentuk diencerkan. Hipoglikemia akan sering terjadi

 pada anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi atau bayi dengan

gagal bertambah berat badan, sehingga akibat hipoglikemia dapat terjadi

edema otak yang dapat menyebabkan kejang dan koma (7uharyono,

*++$).

Page 16: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 16/73

>angguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk

menyerap makanan, sehingga timbul diare. 7ebaliknya bila peristaltic usus menurun

akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat

menimbulkan diare pula.

;atogenesis diare akut adalah1 (a) 2asuknya jasad renik yang msih hidup kedalam

usus halus setelah berhasil mele0ati rintangan asam lambung. (b) /asad renik

tersebut berkembang biak (multiplikasi) didalam usus halus. (c) :leh jasad renik

dikeluarkan toksin (toksin Diaregenik).

(d) kibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan

diare.

;atogenesis Diare kronis1 6ebih kompleks dan faktor3faktor yang menimbulkannya

ialah infeksi bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lain3lain.

2.1.!. Patofisiologi

>astroenteritis akut (Diare) adalah masuknya irus ( $otavirus, A#enovirus enteritis), bakteri atau toksin (Salmonella. E. colli), dan parasit ( iar#ia, )ambia).

Beberapa mikroorganisme pathogen ini me nyebabkan infeksi pada sel3sel,

memproduksi enterotoksin atau cytotoksin ;enyebab dimana merusak sel3sel, atau

melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut. ;enularan gastroenteritis bisa

melalui fekal oral dari satu klien ke klien lainnya. Beberapa

Page 17: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 17/73

kasus ditemui penyebaran pathogen dikarenakan makanan dan minuman yang

terkontaminasi.

2ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan

yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus

meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi

rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). 7elain itu menimbulkan gangguan

sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkatkemudian terjadi diare. >angguan motilitas usus yang mengakibatkan

hiperperistaltik dan hipoperistaltik. kibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan

air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis

metabolik dan hypokalemia), gangguan gii (intake kurang, output berlebih),

hipoglikemia dan gangguan sirkulasi.

7ebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi1 (a) Kehilangan air dan

elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam3 basa (asidosis metabolik, hypokalemia dan sebagainya). (b) >angguan gii sebagai

akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah). (c)

Hipoglikemia, (d) >angguan sirkulasi darah.

2.1.". #anifestasi Klinis

2ula3mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya

meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. =inja cair 

dan mungkin disertai lendir dan atau darah. <arna tinja makin lama berubah

menjadi kehijau3hijauan karena tercampur dengan empedu. nus dan daerah

Page 18: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 18/73

sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam

sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak

dapat diabsorbsi usus selama diare. >ejala muntah dapat terjadi sebelum atau

sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau

akibat gangguan keseimbangan asam3basa dan elektrolit. Bila penderita telah

 banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi makin tampak.

Berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun3ubun membesar

menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.

Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasiringan, sedang, dan berat, sedangkan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi

menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik, dan hipertonik. (2ansjoer, *++#)

Ta$le 2.1

Penent%an Dera&at De'idrasi ()*

Tanda

De'idrasi

De'idrasi

No

dan

Page 19: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 19/73

De'idrasi Berat

+ingan

Sedang

,e&ala

2engantuk, lemas,

Page 20: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 20/73

"

Keadaan

7adar,

>elisah,

anggota gerak dingin,

 berkeringat, kebiruan,

mum

gelisah, haus

mengantuk 

mungkin koma, tidak 

Page 21: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 21/73

sadar.

*

Denyut

 ormal

9epat dan

9epat, haus, kadang3

kurang dari

lemah "*+3

kadang tak teraba,

nadi

Page 22: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 22/73

"*+Cmenit

"'+Cmenit

kurang dari "'+Cmenit

&

;ernafasan

 ormal

Dalam,

Dalam dan cepat

mungkin cepat

Page 23: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 23/73

'

bun3

7angat cekung

 ormal

9ekung

ubun besar 

Page 24: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 24/73

Page 25: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 25/73

No

Tanda

De'idrasi

De'idrasi

dan

De'idrasi Berat

+ingan

Sedang

,e&ala

Page 26: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 26/73

4

Kelopak 

 ormal

9ekung

7angat cekung

mata

Page 27: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 27/73

,

ir mata

da

=idak ada

7angat kering

A

7elaput

6embab

Kering

7angat kering

lendir 

Page 28: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 28/73

;ada

 pencubitan

$

8lastisitas

kulit secara

6ambat

Page 29: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 29/73

7angat lambat (lebih

kulit

elastis

dari * detik)

kembali

secara normal

Page 30: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 30/73

#

ir seni

0arnanya

 ormal

Berkurang

=idak kencing

tua

Page 31: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 31/73

2.1.-. Epideiologi

;enyebab diare ditinjau dari host, agent  dan environment , yang diuraikan sebagai

 berikut1

 Host

2enurut <idjaja (*++'), bah0a host yaitu diare lebih banyak terjadi pada balita,

dimana daya tahan tubuh yang lemahCmenurun system pencernaan dalam hal ini

adalah lambung tidak dapat menghancurkan makanan dengan baik dan kuman tidak

dapat dilumpuhkan dan betah tinggal di dalam lambung, sehingga mudah bagi

kuman untuk menginfeksi saluran pencernaan. /ika terjadi hal demikian, akan

timbul berbagai macam penyakit termasuk diare.

Page 32: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 32/73

 Agent

gent merupakan penyebab terjadinya diare, sangatlah jelas yang disebabkan

oleh faktor infeksi karena faktor kuman, malabsorbsi dan faktor makanan.

spek yang paling banyak terjadi diare pada balita yaitu infeksi kuman

e.colli, salmonella, vibrio chorela (kolera) dan serangan bakteri lain yang

 jumlahnya berlebih dan patogenik (memanfaatkan kesempatan ketika kondisi

lemah) pseu#omonas. (<idjaja, *++').

 Environment

Faktor lingkungan sangat menentukan dalam hubungan interaksi antara

 penjamu (host) dengan faktor agent. 6ingkungan dapat dibagi menjadi dua

 bagian utama yaitu lingkungan biologis (flora dan fauna disekitar manusia)

yang bersifat biotik1 mikroorganisme penyebab penyakit, reser%oir penyakitinfeksi (binatang, tumbuhan), %ector pemba0a penyakit, tumbuhan dan

 binatang pemba0a sumber bahan makanan, obat, dan lainnya. Dan juga

lingkungan fisik, yang bersifat abiotic1 yaitu udara, keadaan tanah, geografi,

air dan at kimia. Keadaaan lingkungan yang sehat dapat ditunjang oleh

sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan dan kebiasaan

masyarakat untuk ;erilaku Hidup Bersih dan 7ehat (;HB7). ;encemaran

lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan agent yang berdampak pada

host (penjamu) sehingga mudah untuk timbul berbagai macam penyakit,

termasuk diare.

Page 33: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 33/73

2.1./. 0ara Pen%laran

2enurut junadi, purna0an dkk, (*++*), bah0a penularan penyakit diare pada balita

 biasanya melalui jalur fecal oral terutama karena1 (") 2enelan makanan yang

terkontaminasi (makanan sapihan dan air). (*) Beberapa faktor yang berkaitan

dengan peningkatan kuman perut 1 (a) =idak memadainya penyediaan air bersih, (b)

kekurangan sarana kebersihan dan pencemaran air oleh tinja, (c) penyiapan dan

 penyimpanan makanan tidak secara semestinya.9ara penularan penyakit diareadalah ir (*ater borne #isease), makanan ( 'oo# borne #isease), dan susu (mil

borne #isease). 2enurut Budiarto (*++*) bah0a secara umum faktor resiko diare

 pada de0asa yang sangat berpengaruh terjadinya penyakit diare yaitu faktor

lingkungan (tersedianya air bersih, jamban keluarga, pembuangan sampah,

 pembuangan air limbah), perilaku hidup bersih dan sehat, kekebalan tubuh, infeksi

saluran pencernaan, alergi, malabsorbsi, keracunan, imunodefisiensi, serta sebab3

sebab lain. 7edangkan menurut 7utono (*++$) bah0a pada balita faktor resiko

terjadinya diare selain faktor intrinsic dan ekstrinsik juga sangat dipengaruhi oleh

 perilaku ibu dan pengasuh balita karena balita masih belum bisa menjaga dirinya

sendiri dan sangat bergantung pada lingkungannya. Dengan demikian apabila ibu

 balita atau ibu pengasuh balita tidak bisa mengasuh balita dengan baik dan sehat

maka kejadian diare pada balita tidak dapat dihindari. Diakui bah0a faktor3faktor

 penyebab timbulnya diare tidak berdiri sendiri, tetapi sangat kompleks dan sangat

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan satu sama lain, misalnya faktor

gii, sanitasi lingkungan,

Page 34: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 34/73

keadaan social ekonomi, keadaan social budaya, serta faktor lainnya. ntuk

terjadinya diare sangat dipengaruhi oleh kerentanan tubuh, pemaparan terhadap air

yang tercemar, system pencernaan serta faktor infeksi itu sendiri. Kerentanan tubuh

sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, status gii, perumahan padat dan

kemiskinan.

2.1.. Penega'an Diare

;engobatan diare dengan upaya rehidrasi oral, angka kesakitan bayi dan anak balita

yang disebabkan diare makin lama makin menurun. 2enurut 7uharti (*++A), bah0a

kesakitan diare masih tetap tinggi ialah sekitar '++ per "+++ kelahiran hidup. 7alah

satu jalan pintas yang sangat ampuh untuk menurunkan angka kesakitan suatu

 penyakit infeksi baik oleh %irus maupun bakteri. ntuk dapat membuat %aksin

secara baik, efisien, dan efektif diperlukan pengetahuan mengenai mekanisme

kekebalan tubuh pada umumnya terutama kekebalan saluran pencernaan makanan.

;emberian 7!

7! adalah makanan paling baik untuk bayi, komponen at makanan tersedia dalam

 bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap secara optimal oleh bayi.

7! saja sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan sampai umur '3 bulan, tidak

ada makanan lain yang dibutuhkan selama masa ini. 2enurut 7upariasa dkk (*++*),

 bah0a 7! adalah makanan bayi yang paling alamiah, sesuai dengan kebutuhan gii

 bayi dan mempunyai nilai proteksi yang tidak bisa ditiru oleh pabrik susu

Page 35: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 35/73

manapun. =etapi pada pertengahan abad ke3"$ berbagai pernyataan

 penggunaan air susu binatang belum mengalami berbagai modifikasi. ;ada

 permulaan abad ke3*+ sudah dimulai produksi secara masal susu kaleng yang

 berasal dari air susu sapi sebagai pengganti 7!. 7! steril berbeda dengan

sumber susu lain, susu formula, atau cairan lain disiapkan dengan air atau

 bahan3bahan yang terkontaminasi dalam botol yang kotor. ;emberian 7! saja

tanpa cairan atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan

anak dari bahaya bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare.

Keadaan ini disebut disusui secara penuh. 2enurut 7ulastri (*++#), bah0a bayi3bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur '3 bulan,

setelah bulan dari kehidupannya, pemberian 7! harus diteruskan sambil

ditambahkan dengan makanan lain (proses menyapih). 7! mempunyai

khasiat pre%entif secara imunologik dengan adanya antibody dan at3at lain

yang dikandungnya, 7! turut memberikan perlindungan terhadap diare. ;ada

 bayi yang baru lahir, pemberian 7! secara penuh mempunyai daya lindung

' lebih besar terhadap diare daripada pemberian 7! yang disertai dengan

susu botol.

2akanan pendamping 7!

;emberian makanan pendamping 7! adalah saat bayi secara bertahap mulai

dibiasakan dengan makanan orang de0asa. 2enurut 7upariasa dkk (*++*)

 bah0a pda masa tersebut merupakan masa yang berbahaya bagi

Page 36: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 36/73

 bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping 7! dapat menyebabkan

meningkatnya resiko terjadinya diare ataupun penyakit lain yang

menyebabkan kematian. ;erilaku pemberian makanan pendamping 7! yang

 baik meliputi perhatian terhadap kapan, apa, dan bagaimana makanan

 pendamping 7! diberikan. ntuk itu menurut 7hulman dkk (*++') bah0a

ada beberapa saran yang dapat meningkatkan cara pemberian makanan

 pendamping 7! yang lebih baik, yaitu (") perkenalkan makanan lunak, ketika

anak berumur '3 bulan tetapi teruskan pemberian 7!. =ambahkan macam

makanan se0aktu anak berumur bulan atau lebih. Berikan makanan lebihsering (' sehari), setelah anak berumur " tahun, berikan semua makanan

yang dimasak dengan baik, ' 3 sehari, teruskan pemberian 7! bila

mungkin. (*) =ambahkan minyak, lemak, gula, kedalam nasiCbubur dan biji3

 bijian untuk energy. =ambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, kacang3

kacangan, buah3buahan dan sayuran ber0arna hijau kedalam makanannya. (&)

9uci tangan sebelum menyiapkan makanan dan menyuapi anak, suapi anak

dengan sendok yang bersih. (') 2asak atau rebus makanan dengan benar,

simpan sisanya pada tempat yang dingin dan panaskan dengan benar sebelum

diberikan kepada anak.

;erilaku Hidup Bersih dan 7ehat

2enurut Departemen Kesehatan -! (*++*) bah0a untuk melakukan pola

 perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan beberapa penilaian antara

Page 37: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 37/73

lain adalah (") penimbangan balita. pabila ada balita pertanyaannya adalah apakah

sudah ditimbang secara teratur keposyandu minimal $ kali setahun, (*) >ii,

anggota keluarga makan dengan gii seimbang, (&) ir bersih, keluarga

menggunakan air bersih (;2, sumur) untuk keperluan sehari3hari, (') /amban

keluarga, keluarga buang air besar dijambanC<9 yang memenuhi syarat kesehatan,

(4) ir yang diminum dimasak terlebih dahulu, () 2andi menggunakan sabun

mandi, (A) 7elalu cuci tangan sebelum makan dengan menggunakan sabun, ($)

;encucian peralatan menggunakan sabun, (#) 6imbah, ("+) =erhadap faktor bibit

 penyakit yaitu (a) 2embrantas sumber penularan penyakit, baik dengan mengobati penderita maupun carrier atau dengan meniadakan reser%oir penyakit, (b) 2encegah

terjadinya penyebaran kuman, baik ditempat umum maupun dilingkungan rumah,

(c) 2eningkatkan taraf hidup rakyat, sehingga dapat memperbaiki dan memelihara

kesehatan, (d) =erhadap faktor lingkungan, mengubah atau mempengaruhi faktor

lingkungan hidup sehingga faktor3faktor yang tidak baik dapat dia0asi sedemikian

rupa sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.

2.1.1. Penatalaksaan

;rinsip penatalaksanaan diare menurut -! antara lain dengan rehidrasi, nutrisi,

medikamentosa, (a) Dehidrasi, diare cair membutuhkan pengganti cairan dan

elektrolit tanpa melihat etiologinya. /umlah cairan yang diberi harus sama dengan

 jumlah yang telah hilang melalui diare dan atau muntah, ditambah

Page 38: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 38/73

dengan banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin, pernafasan, dan

ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang

masih terus berlangsung. /umlah ini tergantung pada derajat dehidrasi serta berat

masing3masing anak atau golongan umur, (b) utrisi. 2akanan harus diteruskan

 bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindari efek buruk pada status gii.

gar pemberian diet pada anak dengan diare akut dapat memenuhi tujuannya,

serta memperhatikan faktor yang mempengaruhi gii anak, maka diperlukan

 persyaratan diet sebagai berikut yakni pasien segera diberikan makanan oral

setelah rehidrasi yakni *' jam pertama, makanan cukup energy dan protein,makanan tidak merangsang, makanan diberikan bertahap mulai dengan yang

mudah dicerna, makanan diberikan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.

;emberian 7! diutamakan pada bayi, pemberian cairan dan elektrolit sesuai

kebutuhan, pemberian %itamin dan mineral dalam jumlah yang cukup, (c)

2edikamentosa. ntobiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin,

obat3obat anti diare meliputi antimotilitas seperti loperami#, #i'enosilat, o#ein,

opium, a#sorben seperti norit, aolin, attapulgit, anti muntah termasuk  

 prometa+in dan loropoma+in.

Berdasarkan derajat dehidrasi maka terapi pada penderita diare dibagi menjadi

tiga yaitu rencana pengobatan , B, dan 9 yang diuraikan sebagai berikut1

Page 39: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 39/73

-encana pengobatan

-encana pengobatan digunakan untuk mengatasi diare tanpa dehidrasi,

meneruskan terapi diare dirumah, memberikan terapi a0al bila anak terkena

diare lagi. 9airan rumah tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan cair, air 

matang. >unakanlah larutan untuk anak seperti dijelaskan dalam tabel berikut1

Ta$el 2.2

ke$%t%'an *ralit Per Kelopok U%r

U%r

3 &a. perta.a ata% tidak 'a%s

Selan&%tn4a tiap kali

5Ta'%n6

ata% sa.pai tidak gelisa' lagi

enret

@"

" E gelas

E gelas

Page 40: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 40/73

"34

& gelas

" gelas

4

>elas

' >elas

-encana pengobatan B

Digunakan untuk mengatasi diare dengan derajat dehidrasi ringan dan sedang

dengan cara & jam pertama diberikan A4mlCkg BB, berat badan anak tidak

diketahui, berikan oralit paling sedikit sesuai tabel berikut1

Ta$el 2.3

J%la' *ralit 4ang di$erikan pada 3 &a pertaa

mur 

@" =ahun

Page 41: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 41/73

" G 4 =ahun

4 tahun

/umlah oralit

&++

++

"*++

Berikan anak yang menginginkan lebih banyak oralit, dorong juga ibu untuk

meneruskan 7!. Bayi kurang dari bulan yang tidak mendapatkan 7!,

 berikan juga "++3*++ml air masak. 7etelah &3' jam, nilai kembali

Page 42: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 42/73

anak menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana , B, dan 9 untuk

melanjutkan.

-encana pengobatan 9

-encana pengobatan 9 digunakan untuk mengatasi diare dengan derajat berat.

;ertama3tama berikan cairan intra%ena, nilai setelah & jam. /ika keadaan anak sudah

cukup baik maka berikan oralit. 7etelah "3& jam berikutnya nilai ulang anak dan

 pilihlah rencana pengobatan yang sesuai.

2.1.11. Peeriksaan 7a$oratori%

;emeriksaan laboratorium dari diare adalah1

;emeriksaan tinja

2akroskopis dan mikroskopis

 pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest , bila diduga

terdapat intoleransi gula.

Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.

Page 43: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 43/73

;emeriksaan gangguan keseimbangan asam3basa dalam darah, dengan menentukan

 pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah

menurut 7=-; (bila memungkinkan).

;emeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.

;emeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam

serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).

Page 44: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 44/73

;emeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasite

secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

Penanganan Diare

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam penanggulangan diare adalah masalah

kehilangan cairan yang berlebihan (dehidrasi). Dehidrasi ini bila tidak segera diatasi

dapat memba0a bahaya terutama bagi balita dan anak3anak. Bagi penderita diare

ringan diberikan oralit, tetapi bila dehidrasi berat maka perlu dibantu dengan cairan

intra%ena atau infus. Hal yang tidak kalah penting dalam menanggulangi kehilangan

cairan tubuh adalah pemberian makanan kembali

(re'ee#ing" sebab selama diare pemasukan makanan akan sangat kurang karena akan

kehilangan nafsu makan dan kehilangan makanan secara langsung melalui tinja atau

muntah dan peningkatan metabolisme selama sakit. (sitorus, *++$).

2.1.13. Koplikasi

7ebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi

 berbagai macam komplikasi seperti1

Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotoni, isotonic atau hipertoni ).

-enjatan hipovolemi  

Page 45: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 45/73

Hypokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia,

 perubahan pada elektrokardiogram).

Hipoglikemia.

Page 46: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 46/73

!ntoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enim lactase karena kerusakan

%ili mukosa usus halus.

Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.

2alnutrisi energy protein, karena selain diare dan muntah penderita juga mengalami

kelaparan.

2.2. Konsep Balita

Balita adalah anak dengan usia diba0ah 4 tahun dengan karakteristik pertumbuhan

yakni pertumbuhan cepat pada usia +3" tahun dimana umur 4 bulan BB naik * BB

lahir dan & BB lahir pada umur " tahun dan menjadi ' pada umur * tahun.

;ertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih * kgCtahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (7oetjiningsih, *++").

Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata ba0ah lima tahun. !stilah

ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan kelompok usia

tersendiri yang menjadi sasaran program K! (Kesehatan !bu dan nak) di lingkup

Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat

 pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. ;eriode tumbuh kembang anak

adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akanmempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas,

kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan

landasan perkembangan berikutnya (supartini, *++').

Page 47: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 47/73

Ba0ah 6ima =ahun atau sering disingkat sebagai balita, merupakan salah satu

 periode usia manusia setelah bayi sebelum anak a0al. -entang usia balita

dimulai dari satu sampai dengan lima tahun, atau bisa digunakan perhitungan

 bulan yaitu usia "*3+ bulan. ;eriode usia ini disebut juga sebagai usia

 prasekolah (<ikipedia, *++#). sebagai berikut1

;erkembangan fisik

Di a0al balita, pertambahan berat badan Balita merupakan singkatan ba0ah lima

tahun, satu periode usia manusia dengan rentang usia dua hingga lima tahun, ada

 juga yang menyebut dengan periode usia prasekolah. ;ada fase ini anak

 berkembang dengan sangat pesat (9hoirunisa, *++# 1 "+). ;ada periode ini, balita

memiliki ciri khas perkembangan menurun disebabkan banyaknya energi untuk

 bergerak.

;erkembangan ;sikologi

Dari sisi psikomotor, balita mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion),

seperti berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam,

melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan

mempertahankan rentang atensi. ;ada akhir periode balita kemampuan motorik

halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, menggambar,

menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya

menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit

serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali

sepatu. Dari sisi

Page 48: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 48/73

kognitif, pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Kemampuan bahasa

 balita tumbuh dengan pesat. ;ada periode a0al balita yaitu usia dua tahun

kosa kata rata3rata balita adalah 4+ kata, pada usia lima tahun telah menjadi

diatas "+++ kosa kata. ;ada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan

kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari

 bahasa ibunya (9hoirunisa, *++# 1 "+).

Komunikasi pada balita

Karakteristik anak usia balita (terutama anak usia diba0ah & tahun atau todler)

sangat egosentris. 7elain itu, anak juga mempunyai perasaan takut pada

ketidaktahuannya sehingga anak perlu diberi tahu tentang apa yang akan

terjadi pada dirinya.

spek bahasa, anak belum mampu berbicara secara fasih, oleh karena itu, saatmenjelaskan, gunakan kata yang sederhana, singkat, dan gunakan istilah yang

dikenalnya. ;osisi tubuh yang baik saat berbicara pada anak adalah jongkok,

duduk di kursi kecil, atau berlutut sehingga pandangan mata kita akan sejajar

dengannya. 7atu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan

kemampuan dalam berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa

yang telah dicapainya atau ditunjukkannya terhadap orang tuanya (7upartini,

*++').

Page 49: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 49/73

2.3. Tin&a%an U% Tentang 8aktor9faktor :ang Ber'%$%ngan Dengan

Ke&adian Diare Ak%t Pada Balita

Faktor3faktor yang berhubungan yaitu

Faktor lingkungan

7ejak pertengahan abad ke3"4 para ahli kedokteran telah menyebutkan bah0a tingkat

kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. 2enurut model segitiga

epidemiologi, suatu penyakit timbul akibat beroperasinya faktor agen, host  dan

lingkungan. 2enurut model roda timbulnya penyakit sangat tergantung dari

lingkungan (2ukono, "##4). Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat

 penting terhadap timbulnya berbagai penyakit tertentu, sehingga untuk memberantas penyakit menular diperlukan upaya perbaikan lingkungan (=risnanta, "##4). 2elalui

faktor lingkungan, seseorang yang keadaan fisik atau daya tahannya terhadap

 penyakit kurang, akan mudah terserang penyakit (7lamet, "##'). ;enyakit3penyakit

tersebut seperti diare, kholera, campak, demam berdarah dengue, difteri, pertusis,

malaria, influena, hepatitis, tifus dan lain3lain yang dapat ditelusuri determinan3

determinan lingkungannya (oerolandra, "###).

7alah satu penyebab diare adalah faktor lingkungan dimana terdapatnya air danmakanan yang tidak sehat sehingga menimbulkan diare. 7umber dari pencemaran air

 biasanya kotoran dalam air bekas cucian atau bekas mandi atau kurangnya kakus

yang baik. ir yang

Page 50: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 50/73

diperoleh dari perusahaan air minum negara maupun air bersih karena

dia0asi terus menerus. =etapi jika sumber air milik kita sendiri misalnya

sumur dilingkungan rumah atau aliran air yang le0at didekat rumah

 biasanya mudah tercemar. ;enyebab melalui air atau makanan dari orang

keorang atau kontak langsung dari tinja dapat menyebabkan timbulnya

diare selain faktor3faktor yang mempengaruhi terjadi penularan

diantaranya air bersih, fasilitas sanitasi dan kebiasaan yang tidak sehat.

;ada faktor lingkungan ini meliputi1 a. 7umber air 

ir adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia, bahkan hampir

A+5 tubuh manusia mengandung air. ir dipakai untuk keperluan makan,

minum, mandi, dan pemenuhan kebutuhan yang lain, maka untuk

keperluan tersebut <H: menetapkan kebutuhan per orang per hari untuk

hidup sehat + liter. 7elain dari peranan air sebagai kebutuhan pokok

manusia, juga dapat berperan besar dalam penularan beberapa penyakitmenular termasuk diare.

7umber air yang digunakan masyarakat adalah air permukaaan yang

merupakan air sungai, dan danau. ir tanah yang tergantung

kedalamannya bisa disebut air tanah dangkal atau air tanah dalam. 7yarat

air minum ditentukan oleh syarat fisik, kimia dan bakteriologis. 7yarat

fisik yakni, air tidak ber0arna, tidak berasa, tidak berbau, jernih dengan

suhu sebaiknya di ba0ah suhu udara

Page 51: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 51/73

sehingga terasa nyaman. 7yarat kimia yakni, air tidak mengandung at

kimia atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan misalnya 9:*, H*7,

 H'. 7yarat bakteriologis yakni, air tidak mengandung bakteri E. coli 

yang melampaui batas yang ditentukan, kurang dari setiap "++ cc air.

;ada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. 7umber3

sumber air ini antara lain 1 air hujan, mata air, air sumur dangkal, air

sumur dalam, air sungai danau.

ntuk mencegah terjadinya diare maka air bersih harus diambil dari

sumber yang terlindungi atau tidak terkontaminasi. 7umber air bersih

harus jauh dari kandang ternak dan kakus paling sedikit "+ meter dari

sumber air. ir harus ditampung dalam 0adah yang bersih dan untuk

minum harus dimasak. 2asyarakat yang terjangkau oleh penyediaan

air bersih mempunyai resiko menderita diare lebih kecil bila

dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih.

 b. =empat pembuangan kotoran manusia (tinja)

Kotoran manusia C tinja adalah semua benda atau at yang tidak

dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh seperti

tinja, air seni dan 9:*. ;embuangan tinja merupakan bagian penting

dari kesehatan lingkungan. pembuangan tinja yang tidak tepat dapat

 berpengaruh langsung terhadap insiden penyakit tertentu yang

 penularannya melalui tinja antara lain penyakit diare. 2asalah

Page 52: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 52/73

 pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok karena

kotoran manusia adalah sumber penyebaran penyakit yang

multikompleks. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja

manusia antara lain 1 tipus, diare, disentri, kolera, bermacam3

macam cacing seperti cacing gelang, kremi, tambang, pita,

 schistosomiasis.

Keluarga yang tidak memiliki jamban harus membuat jamban dankeluarga harus membuang air besar dijamban. /amban harus dijaga

dengan mencucinya dengan teratur, jika tidak ada jamban maka

anggota keluarga harus membuang air besar jauh dari rumah, jalan,

dan daerah anak bermain dan paling kurang "+ meter dari air bersih.

ntuk menjaga kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka

 pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik. 7uatu

 jamban memenuhi syarat kesehatan apabila memenuhi syarat

kesehatan tidak mengotori permukaan tanah, tidak mengotori air

 permukaan, tidak mengotori air tanah, kotoran tidak boleh terbuka

sehingga dapat dipergunakan oleh lalat untuk bertelur atau

 berkembang biak, kakus harus terlindung atau tertutup,

 pembuatannya mudah dan murah (otoatmodjo, *++&). =empat

 pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan

meningkatkan resiko terjadinya diare berdarah pada anak balita

sebesar dua kali lipat dibandingkan keluarga yang mempunyai

Page 53: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 53/73

kebiasaan membuang tinjanya yang memenuhi syarat sanitasi

(<ibo0o, *++&). 2enurut hasil penelitian !rianto, bah0a anak

 balita berasal dari keluarga yang menggunakan jamban (kasus)

yang dilengkapi dengan tangki septik, pre%alensi diare A,'5 terjadi

dikota dan A,*5 didesa. 7edangkan keluarga yang menggunakan

kakus tanpa tangki septik "*,"5 diare terjadi dikota dan $,#5

didesa. Kejadian diare tertinggi terdapat pada keluarga yang

mempergunakan sungai sebagai tempat pembuangan tinja, yaitu

"A,+5 dikota dan "*,A5 didesa. Bangunan kakus yang memenuhisyarat kesehatan terdiri dari 1 rumah kakus, lantai kakus, sebaiknya

semen, slab, closet  tempat feses masuk, pit sumur penampungan

feses atau cubluk, bidang resapan, bangunan jamban ditempatkan

 pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan

 bau, disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih.

/enis kakus antara lain (otoatmodjo, *++&) 1 (a)  !it privy

(cubluk), 6ubang dengan diameter $+3"*+ cm sedalam *,43$ m.

Dinding diperkuat dengan batu3bata, hanya dapat dibuat di tanah

atau dengan air tanah dalam. (b) Angsatrine, Closet nya berbentuk

leher angsa sehingga selalu terisi air. Fungsinya sebagai sumbat

sehingga bau busuk tidak keluar. (c) ore# hole latrine, 7eperti

cubluk, hanya ukurannya kecil, karena untuk sementara. /ika penuh

dapat meluap sehingga mengotori air permukaan. (d) Overhung 

Page 54: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 54/73

latrine, -umah kakusnya dibuat di atas kolam, selokan, kali, ra0a dan

lain3lain. Feses dapat mengotori air permukaan. (e) /amban cempung,

kakus ( !it )atrine ), /amban cemplung kurang sempurna karena tanpa

rumah jamban dan tanpa tutup. 7ehingga serangga mudah masuk dan

 berbau, dan jika musim hujan tiba maka jamban akan penuh oleh air.

Dalamnya kakus ",43& meter, jarak dari sumber air minum sekurang3

kurangnya "4 meter. (f) /amban empang ikan ( 'ishpon# latrine),

/amban ini dibangun di atas empang ikan. Di dalam sistem ini terjadi

daur ulang, yakni tinja dapat dimakan ikan, ikan dimakan orang danselanjutnya orang mengeluarkan tinja yang dimakan, demikian

seterusnya.

c. ;embuangan sampah

7ampah adalah semua at atau benda yang sudah tidak terpakai baik

yang berasal dari rumah tangga atau hasil proses industri. /enis3 jenissampah antara lain, yakni sampah an3organik, adalah sampah yang

umumnya tidak dapat membusuk, misalnya1 logamCbesi, pecahan

gelas, plastik. 7ampah organik, adalah sampah yang pada umumnya

dapat membusuk, misalnya 1 sisa makanan, daun3daunan, buah3

 buahan. 9ara pengolahan sampah antara lain sebagai berikut1

(otoatmodjo, *++&).

Page 55: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 55/73

". ;engumpulan dan pengangkutan sampah

;engumpulan sampah diperlukan tempat sampah yang terbuat dari

 bahan yang mudah dibersihkan, tidak mudah rusak, harus tertutup

rapat, ditempatkan di luar rumah. ;engangkutan dilakukan oleh dinas

 pengelola sampah ke tempat pembuangan akhir (=;).

*. ;emusnahan dan pengelolaan sampah

Dilakukan dengan berbagai cara yakni, ditanam ()an#'ill", dibakar

( nceneration", dijadikan pupuk (Composting".

d. 6ingkungan ;erumahan

Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan

keadaan higiene dan sanitasi lingkungan. dapun syarat3syarat rumah

yang sehat ditinjau dari %entilasi, cahaya, luas bangunan rumah,

Fasilitas3fasilitas di dalam rumah sehat sebagai berikut 1 (otoatmodjo,

*++&). (") entilasi, Fungsi %entilasi adalah untuk menjaga agar aliran

udara di dalam rumah tersebut tetap segar dan untuk membebaskan

udara ruangan dari bakteri3bakteri, terutama bakteri patogen.. 6uas

%entilasi kurang lebih "43*+ 5 dari luas lantai rumah. (*) 9ahaya,-umah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, kurangnya cahaya

yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari

disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat baik

untuk hidup dan

Page 56: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 56/73

 berkembangnya bibit penyakit. ;enerangan yang cukup baik siang

maupun malam "++3*++ lu. (&) 6uas bangun rumah, 6uas bangunan

yang optimum adalah apabila dapat menyediakan *,43& m* untuk tiap

orang. /ika luas bangunan tidak sebanding dengan jumlah penghuni

maka menyebabkan kurangnya konsumsi :*, sehingga jika salah satu

 penghuni menderita penyakit infeksi maka akan mempermudah

 penularan kepada anggota keluarga lain. (') Fasilitas3fasilitas dalam

rumah sehat, -umah yang sehat harus memiliki fasilitas seperti penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan

sampah, pembuangan air limbah, fasilitas dapur, ruang berkumpul

keluarga, gudang, kandang ternak.

e. ir 6imbah

ir limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah

tangga, industri dan pada umumnya mengandung bahan atau at yang

membahayakan. 7esuai dengan at yang terkandung di dalam air

limbah, maka limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan

menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup

antara lain limbah sebagai media penyebaran berbagai penyakit

terutama kolera, diare, typus, media berkembangbiaknya

mikroorganisme patogen, tempat berkembangbiaknya nyamuk,

menimbulkan bau yang tidak enak serta pemandangan yang tidak

sedap, sebagai sumber pencemaran air permukaan tanah dan

Page 57: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 57/73

lingkungan hidup lainnya, mengurangi produkti%itas manusia, karena bekerja

tidak nyaman (otoatmodjo, *++&).

saha untuk mencegah atau mengurangi akibat buruk tersebut diperlukan

kondisi, persyaratan dan upaya sehingga air limbah tersebut tidak

mengkontaminasi sumber air minum, tidak mencemari permukaan tanah, tidak 

mencemari air mandi, air sungai, tidak dihinggapi serangga, tikus dan tidak

menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit dan %ektor, tidak terbukakena udara luar sehingga baunya tidak mengganggu.

Faktor pengetahuan ibu

;engalaman atau pengetahuan yang dimiliki seorang ibu merupakan faktor

yang sangat berperan dalam menginterpretasikan suatu rangsangan yang

diperoleh. ;engalaman masa lalu akan menyebabkan terjadinya perbedaandalam interpretasi, sebelum seseorang mengadobsi perilaku baru, harus tahu

terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau

keluarganya (otoatmodjo, *++4).

;engetahuan dan sikap ibu sangat berpengaruh dalam terjadinya diare pada

anak balita. Bila pengetahuan ibu baik, ibu akan mengetahui cara mera0at

anak yang menderita diare dirumah dan berobat atau merujuk kesarana

kesehatan. ;engetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

 perilaku seseorang. ;engetahuan berpengaruh terhadap praktik, baik secara

langsung maupun tidak langsung, melalui perantara

Page 58: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 58/73

sikap. ;raktik seseorang dibentuk oleh interaksi indi%idu dengan

lingkungan, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap terhadap

objek. Dengan demikian, ibu yang kurang baik sikapnya dalam

 penatalaksanaan diare tidak mendukung praktik ibu dalam

 penatalaksanaan diare.

;ada faktor ;engetahuan ibu ini meliputi1 a. mur 

7emakin lanjut usia seseorang semakin meningkat pula kede0asaan

tehnisnya, demikian pula psikologis serta menunjukan kematangan ji0a.

sia yang semakin meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan

kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, berfikir rasional,

mengendalikan emosi, dan bertoleransi terhadap pandangan orang lain,

sehingga berpengaruh terhadap peningkatan moti%asinya.

 b. ;endidikan

;endidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan

sikap dan bentuk3bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia

hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan

yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga

ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

kemampuan indi%idu yang optimum (!hsan, "##A). =ingginya angka

Page 59: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 59/73

kesakitan dan kematian karena diare di !ndonesia disebabkan oleh

faktor kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gii,

kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dan perilaku

masyarakat yang secara langsung ataupun tidak langsung

mempengaruhi keadaan penyakit diare (Depkes -!, "##4).

Hasil penelitian didapatkan bah0a kelompok ibu dengan tingkat

 pendidikan 76=; keatas, mempunyai kemungkinan ", kali lebih baikdalam memberikan cairan rehidrasi pada balita, bila dibandingkan

dengan kelompok ibu yang tingkat pendidikannya 7D keba0ah.

;enelitian <ibo0o dkk (*++*), menunjukan bah0a *&,$5 kejadian

diare pada anak balita yang ibunya memiliki tingkat pengetahuan

tentang diare dengan kategori kurang. Berdasarkan tingkat pendidikan

ibu, balita yang memiliki ibu dengan pendidikan rendah (76= ba0ah)

lebih berisiko menderita diare daripada balita dengan ibu

 berpendidikan tinggi.

c. Kebiasaan ibu mencuci tangan

Diare merupakan salah satu penyakit yang penularannya berkaitan

dengan penerapan peilaku hidup bersih dan sehat. 7ebagian besar

kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur oral . kuman3

kuman tersebut ditularkan dengan perantara air atau bahan yang

tercemar tinja yang mengandung mikroorganisme patogen dengan

melalui air minum. ;ada penularan seperti ini,

Page 60: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 60/73

tangan memegang peranan penting, karena le0at tangan yang tidak

 bersih makanan atau minuman tercemar kuman penyakit masuk

ketubuh manusia.

;emutusan rantai penularan penyakit seperti ini sangat berhubungan

dengan penyediaan fasilitas yang dapat menghalangi pencemaran

sumber perantara oleh tinja serta menghalangi masuknya sumber

 perantara tersebut kedalam tubuh melalui mulut. Kebiasaanmencuci tangan pakai sabun adalah perilaku sangat penting bagi

upaya mencegah diare. Kebiasaan mencuci tangan diterapakan

setelah buang air besar, setelah menangani tinja anak, sebelum

makan atau memberi makan anak dan sebelum menyiapkan

makanan. Kejadian diare makanan terutama yang berhubungan

langsung dengan makanan anak seperti botol susu, cara menyimpan

makanan serta tempat keluarga membuang tinja anak. Hubungan

kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare dikemukakan oleh

Bokurt et al (*++&) diturki, orang tua yang tidak mempunyai

kebiasaan mencuci tangan sebelum mera0at anak, anak mempunyai

risiko lebih besar terkena diare dan juga mendapatkan adanya

hubungan antara kebiasaan mencuci tangan ibu dengan kejadian

diare pada balita dan anak.

Page 61: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 61/73

Faktor sosial ekonomi masyarakat

Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu tingkat kekurangan materi pada

sejumlah orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku

dalam masyarakat yang bersangkutan. Kemiskinan bukan semata3mata

kekurangan dalam ukuran ekonomi, tapi juga melibatkan kekurangan dalam

ukuran kebudayaan dan keji0aan (7uburratno, *++'). Kemiskinan

 bertanggung ja0ab atas penyakit yang ditemukan pada anak. Hal ini karenakemiskinan mengurangi kapasitas orang tua untuk mendukung pera0atan

kesehatan yang memadai pada anak, cenderung memiliki higiene yang kurang,

miskin diet, miskin pendidikan. 7ehingga anak yang miskin memiliki angka

kematian dan kesakitan yang lebih tinggi untuk hampir semua penyakit.

Frekuensi relatif anak dari orang tua yang berpenghasilan rendah * kali lebih

 besar menyebabkan berat badan lahir rendah (BB6-), & kali lebih tinggi

resiko imunisasi terlambat dan ' kali lebih tinggi menyebabkan kematian anak 

karena penyakit dibanding anak yang orang tuanya berpenghasilan cukup.

(Behrman, "###). ntuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah harus

memiliki informasi atau peta kemiskinan agar dapat membuat kebijakan3

kebijakan yang tepat dalam pengentasan kemiskinan ini, menentukan target

 penduduk miskin sehingga dapat memperbaiki posisi mereka, dan dapat

menge%aluasi program3program yang berkenan dengan penanggulangan

kemiskinan.

Page 62: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 62/73

7osial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor3faktor

 penyebab diare. Kebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari

keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk,

tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan

kesehatan.

Faktor sosial ekonomi masyarakat pada kejadian diare ini di pengaruhi

oleh1

a. ;ekerjaan

2enurut Khomsan (*++'), permasalahan penyakit dia0ali masalah

kesehatan berakar dari kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi

yang belum membaik. ;ermasalahan kesehatan dapat dikendalikan

apabila angka kemiskinan dikurangi serta perlakuan yang adil pada perempuan bisa menjadi salah satu kunci pemecahan masalah kesehatan.

7tatus sosial perempuan akan meningkat apabila mereka mempunyai

 posisi ekonomi yang baik. Hal ini juga disertai dengan mendapatkan

 pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik bagi anak3anaknya. ;ekerjaan

ayah dan ibu dapat dikategorikan sebagai pega0ai negeri dan pega0ai

s0asta memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan

ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh atau petani. Kondisi ini

mempengaruhi ibu dalam mengasuh anaknya, ibu yang bekerja

Page 63: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 63/73

harus membiarkan anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai

resiko lebih besar untuk terjadi diare (>iyantini, *+++).

Faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi

Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum

yang tidak dimasak dapat juga terjadi se0aktu mandi dan berkumur. Kontak

kuman pada kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila

melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut dipakai untuk

memegang makanan. Kontaminasi alat3alat makan dan dapur.

Faktor susunan makanan berpengaruh terhadap terjadinya diare disebabkan

karena kemampuan usus untuk menghadapi kendala yang berupa1

a. ntigen

7usunan makanan mengandung protein yang tidak homolog, sehingga dapat

 berlaku sebagai antigen. 6ebih3lebih pada bayi dimana kondisi kesehatan local

usus belum sempurna sehingga terjadi molekul makro.

 b. :smolaritas

7usunan makanan baik berupa formula susu maupun makanan padat yang

memberikan osmolaritas yang tinggi sehingga dapat menimbulkan diare.

Page 64: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 64/73

c. 2alabsorbsi

Kandungan nutrient makanan yang berupa karbohidrat, lemak, maupun

 protein dapat menimbulkan intoleransi, malabsorbsi, maupun alergi

sehingga terjadi diare pada balita maupun pada anak.

d. 2ekanik 

Kandungan serat yang berlebihan dalam susunan makanan secara

mekanik dapat merusak fungsi mukosa usus sehingga timbul diare.

(otoatmodjo, *++&)

Kerangka Berfikir

Kerangka Toeritis

Faktor !nfeksi 1

Faktor makanan 1

3

!nfeksi enteral

3

2akanan

(bakteri,

%irus,

 basi.

Page 65: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 65/73

 parasite).

3

2akanan

3

!nfeksi parenteral

 beracun.

3

2alabsorbsi

3

lergi

(karbohidrat,

terhadap

lemak, dan

makanan.

 protein).

Diare balita

Page 66: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 66/73

Faktor lingkungan 1

7umber air.

=empat pembuangan tinja.

;embuangan

sampah.

6ingkungan

 perumahan.

ir limbah.

Faktor 

Faktor makanan dan

 pengetahuan ibu 1

Faktor social

minuman yang

3

Page 67: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 67/73

mur 

ekonomi

dikonsumsi 1

masyarakat 1

3

;endidikan

3

ntigen

3

Kebiasaan

3 ;ekerjaan

3

Page 68: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 68/73

:smolaritas

ibu

3

2alabsorbsi

mencuci

3

2ekanik 

tangan

Page 69: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 69/73

2..2. Kerangka Konsep

Bagan Kerangka konsep

-!8B86 !D8;8D8 -!B86 D8;8D8

LINGKUNGAN

PENGETAHUAN IBU

SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT

MAKANAN DAN

KEJADIAN

MINUMAN YANG

DIARE

DIKONSUMSI

Page 70: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 70/73

UMUR BALITA

STATUZ GIZI

LAKTOSA (SUSU KALENG)

Keterangan 1

ariabel !ndependen

ariabel Dependen

Iang diteliti

Page 71: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 71/73

? =idak diteliti

Page 72: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 72/73

2.!. )ipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha1

6ingkungan berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita.

=ingkat ;engetahuan ibu berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita.

7osial ekonomi masyarakat berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita.

2akanan dan minuman yang dikonsumsi berhubungan dengan kejadian diare akut

 pada balita.

Page 73: 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 73/73