4. bab i_bab iii sgd 28.doc

Upload: nur-indah-febriyanti

Post on 10-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Manusia membutuhkan makan untuk bertahan hidup. Selain untuk bertahan hidup,

    makanan juga berfungsi memenuhi kebutuhan-kebutuhan tubuh akan zat-zat seperti

    karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan zat-zat lain. Namun, di zaman yang sudah

    modern ini justru banyak orang yang tidak dapat memenuhi zat-zat tersebut.

    Protein yang berasal dari kataprotosatauproteosyang berarti pertama atau utama.

    Protein berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita

    memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hean dan tumbuhan. !ika kita tidak

    mendapat asupan protein yang "ukup dari makanan tersebut, maka kita akan mengalami

    kondisi malnutrisi energi protein.

    #eragam masalah malnutrisi banyak ditemukan pada anak-anak. Se"ara umum,

    kurang gizi adalah salah satu istilah dari penyakit KKP, yaitu penyakit yag diakibatkan

    kekurangan energi dan protein. KKP dapat juga diartikan sebagai keadaan kurang gizi yang

    disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga

    tidak memenuhi $ngka Ke"ukupan %izi &$K%'. #ergantung pada derajat kekurangan energy

    protein yang terjadi, maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda. Penyakit KKP ringan

    sering diistilahkan dengan kurang gizi.

    Kurang kalori protein &KKP' adalah suatu penyakit gangguan gizi yang di

    karenakan adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi

    pada defisiensi protein maupun energi.

    Setidaknya ada ( faktor yang melatar belakangi KKP ,yaitu ) masalah so"ial ekonomi,

    biologi, dan lingkungan.

    1

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    2/25

    *ipid adalah salah satu kelompok senyaa organik yang terdapat dalam tumbuhan,

    hean atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. +ntuk

    memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyaa yang termasuk

    lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat

    baha lemak dan senyaa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan

    kedalam satu kelompok yang disebut lipid.

    islipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan

    atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan

    kadar kolesterol total, kolesterol **, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol *

    &Sunita, //('. islipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar ** kolesterol

    dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat disertai penurunan kadar *

    kolesterol &$ndry artono, ///'. islipidemia dalam proses terjadinya aterosklerosis

    semuanya memiliki peran yang penting dan sangat berkaitan satu dengan yang lain, sehingga

    tidak mungkin dibahas sendiri-sendiri.

    1.2 Rumusan Masalah

    0. $pa efenisi islipidemia dan Kurang kalori protein 1

    . $pa saja bagian dari islipidemia dan Kurang kalori protein 1

    2. $pa fa"tor resiko terjadinya islipidemia dan Kurang kalori protein 1

    (. $pa yang menyebabkan terjadinya islipidemia dan Kurang kalori protein 1

    3. #agaimana proses terjadinya islipidemia dan Kurang kalori protein 1

    4. $pa tanda dan gejala pada pasien islipidemia dan Kurang kalori protein 1

    5. #agaimana "ara menegakkan diagnose pada pasien islipidemia dan Kurang kalori

    protein 1

    6. $pa terapi yang digunakan untuk pngobatan pada pasien islipidemia dan Kurang kalori

    protein 1

    7. $pa akibat lanjutan yang diakibatkan oleh islipidemia dan Kurang kalori protein 1

    2

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    3/25

    1.3 Tujuan

    8ujuan umum )

    +ntuk memenuhi tugas mata kuliah ormon dan metabolisme pada kasus penyakit

    gangguan metabolisme &islipidemia dan Kurang Kalori Protein '

    8ujuan khusus )

    Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar )

    0. $gar mahasisa dapat mengetahui pengertian islipidemia dan KKP. $gar mahasisa dapat mengetahui Klasifikasi islipidemia dan KKP

    2. $gar mahasisa dapat mengetahui faktor resiko islipidemia dan KKP

    (. $gar mahasisa dapat mengetahui etiologi islipidemia dan KKP

    3. $gar mahasisa dapat mengetahui patofisiologi islipidemia dan KKP

    4. $gar mahasisa dapat mengetahui gambaran klinis islipidemia dan KKP

    5. $gar mahasisa dapat mengetahui penatalaksanaan pada pasien islipidemia dan

    KKP

    6. $gar mahasisa dapat mengetahui Komplikasi islipidemia dan KKP

    3

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    4/25

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1 D!sl!"!#em!a

    2.1.1 De$en!s!

    islipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan

    atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah

    kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol **, dan trigliserida serta penurunan kadar

    kolesterol * &Sunita, //('. islipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan

    kadar ** kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat disertai

    penurunan kadar * kolesterol &$ndry artono, ///'. islipidemia dalam proses

    terjadinya aterosklerosis semuanya memiliki peran yang penting dan sangat berkaitan satu

    dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibahas sendiri-sendiri.

    islipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan

    maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama

    adalah kenaikan kadar kolesterol total &9(/mg:dl', kolesterol **&904/ mg:dl',

    kenaikan kadar trigliserida &9// mg:dl' serta penurunan kadar * &;(/ mg:dl'. alam

    proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat

    kaitannya satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibi"arakan sendiri-sendiri.

    Klasifikasi rentang fraksi lipid dapat dilihat pada tabel di baah ini.

    2.1.2 %las!$!kas!

    Klasifikasi dislipidemia berdasarkan patogenesis penyakit adalah sebagai berikut)

    4

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    5/25

    a' D!sl!"!#em!a Pr!mer

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    6/25

    Kelenjar tiroid yang kurang aktif

    Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat

    sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuanganlemak dari darah pada setiap orang memiliki ke"epatan yang berbeda. Seseorang bisa makan

    sejumlah besar lemak heani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari //

    mg:d*, sedangkan yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah

    memiliki kadar kolesterol total dibaah 4/ mg:d*. Perbedaan ini tampaknya bersifat

    genetik dan se"ara luas berhubungan dengan perbedaan ke"epatan masuk dan keluarnya

    lipoprotein dari aliran darah.

    2.1.( Et!'l'g!

    alam batasan ilmiah, dislipidemia terjadi akibat adanya akumulasi kolestrol dan

    lipid pada dinding pembuluh darah. islipidemia merupakan masalah yang "ukup penting

    karena termasuk faktor resiko utama penyakit jantung koroner. Penelitian mendukung

    bahaa dislipidemia memiliki lebih dari asatu penyebab. >aktor geneti", pola makan,

    gaya hidup, obesitas dan faktor lain.

    a. &akt'r genet!k

    islipidemia "enderung terjadi dalam keluarga, mendukung baha hal itu

    mungkin memiliki suatu penyebab geneti". alam dunia medis dislipidemia yang

    diturunkan familial dislipidemia &>'. Penyebab penyakit ini adalah adanya mutasi yang

    terjadi pada reseptor kolestrol **. @eseptor ** merupakan reseptor sel perukaan yang

    berfungsi untuk mempertahankan homeostasis kolestrol.

    ). &akt'r "'la makanSalah satu fa"tor yang paling berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya

    penimbunan zat lemak ini adalah gaya hidup, khususnya pola makan. Penyakit jantung

    kerap diidentikan dengan penyakit akibat B hidup enakC, yaitu terlalu banyak

    mengkonsumsi makanan mengandung lemak dan kolestrol. al ini semakin menjadi

    dengan kian membudayanya konsumsi makanan siap saji junk food aktudalam kurun

    aktu satu de"ade ini.

    *emak jenuh berbahaya bagi tubuh karena merangsang hati untuk memproduksi

    banyak kolesterol yang juga berperan akan mun"ul penyakit jantung. Karena kolestrol

    6

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    7/25

    yang mengendap lama-lama akan menghambat aliran darah dan oksigen sehingga

    mengganggu metabolisme otot jantung.

    *. &akt'r ')es!tas

    Abesitas digunakan untuk memahami batasan sederhana dari kelebihan berat

    badan yang dihasilkan dari makan terlalu banyak dan aktifitas terlalu sedikit. Abesitas

    merupakan hasil interaksi kompleks antara fa"tor-faktor geneti", perilaku dan lingkungan

    menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energy.

    Arang dengan obesitas maka didalam tubuhnya "enderung akan banyak timbunan

    lemak yang berlebih, dan timbulnya lemak yang ada dalam tubuh ini akan menyebabkan

    penyempitan pada pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini kemudian akan

    dapat meningkatkan kadar kolestrol total dan ** kolestrol.

    #. &akt'r ke)!asan mer'k'k

    #eberapa situs kesehatan disebutkan baha zat-zat kimia yang terkandung dalam

    rokok, terutama nikotin dapat menurunkan kadar kolestrol baik &*' dan meningkatkan

    kadar kolestrol buruk &**' dalam darah. Pada kebanyakan orang yang merokok

    ditemukan baha kadar *nya rendah. #erarti kadar pembentukan kolestrol baik yang

    bertugas membaa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu, sementara

    kebalikannya justru terjadi pada kadar ** nya.

    e. %urang keteraturan )er'lahraga.

    $ktifitas yang efektif dapat menurunkan kadar kolestrol yaitu berupa olahraga

    teratur yang dilakukan minimal tiga kali seminggu masing-masing dengan lama aktu

    antara kurang lebih (3 menit. Alahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang melibatkan

    otot-otot besar tubuh seperti paha, lengan atas serta pinggul,seperti senam, aerobi", jalan

    kaki, berenang, jogging, atau bersepeda.

    2.1.+ Pat'$!s!'l'g!

    ,alur Meta)'l!sme Eks'gen

    Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserida dan kolesterol. Selain

    kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang

    diekstresi bersama empedu ke usus halus. #aik lemak di usus halus yang berasal dari

    makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. 8rigliserida dan

    kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus.

    7

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    8/25

    8rigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol.

    i dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedang

    kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya

    bersama dengan fosfolipid dan apoloprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal

    dengan kilomikron.

    Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus

    torasikus akan masuk ke dalam aliran darah. 8rigliserida dalam kilomikron akan

    mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi

    asam lemak bebas free tatty a"id &>>$' non-esterified fatty a"id &ND>$'. $sam lemak

    bebas dapat disimpan sebagai trigliserid kembali dijaringan lemak &adiposa', tetapi bila

    terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk

    pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar trigliserid

    akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan dibaa ke

    hati &$nonim /0/'.

    ,alur Meta)'l!sme En#'gen

    8rigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati disekresi ke dalam sirkulasi

    sebagai lipoprotein #0//. alam sirkulasi, triglisirid di ?** akan mengalami hidrolisis

    oleh enzim lipoprotein lipase &*P*', adan ?** berubah menjadi E* yang juga akan

    mengalami hidrolisis dan berubah menjadi **. Sebagian dari ?**, E* dan **

    akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati. ** adalah lipoprotein yang paling

    banyak mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol di ** akan dibaa ke hati dan

    jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adreal, testis, dan ovarium yang

    mempunyai reseptor untuk kolesterolF **. Sebagian lagi dari kolesterol F ** akan

    mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor seavebger F $ &S@-$' di makrofag dan

    akan menjadi sel busa &foam "ell'.

    Makin banyak kadar kolesterol-** dalam plasma makin banyak yang akan

    mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. !umlah kolesterol yang akan

    teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung di **. #eberapa keadaan

    mempengaruhi tingkat oksidasi seperti)

    8

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    9/25

    Meningkatnya jumlah ** seperti pada sindrom metaboli" dan diabetes militus.

    Kadar kolesterol F *, makin tinggi kadar * maka * bersifat protektif

    terhadap oksidasi ** &$nonim /0/'.

    !alur @everse =holesterol 8ransport

    * dilepaskan sebagai partikel ke"il miskin kolesterol yang mengandung

    apoliprotein &apo' $, =, dan D dan disebut *nas"ent.

    * nas"ent berasal dari usushalus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan

    mengandung apoliprotein $0. * nas"ent akan mendekati makrofag untuk

    mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol dari

    makrofag. * nese"ant berubah menjadi * deasa yang berbentuk bulat. $gar

    dapat diambil oleh * nes"ent , kolesterol &kolesterol bebas' dibagian dalam dari

    mikrofag harus dibaa kepermukaan membran sel mekrofag oleh suatu transporter

    yang disebut adenosine triphosphate-binding "assette transporter-0 atau disingkat

    $#=-0.

    Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol bebas

    akan diesterfikasi menjadi kolesterol ester enzim le"ithin "holes-trol

    a"yltransferase &*=$8'. Selanjutnya sebagian kolesterol ester yang dibaa oleh

    * akan mengambil dua jalur. !alur pertama ialah ke hati dan ditangkap oleh

    s"avenger re"eptor "lass # type 0 dikenal denganS@-#0. !alur kedua dari ?**

    dan E* dengan bantuan "holesterol ester transfer protein &=D8P'. engan

    demikian fungsi * sebagai BpenyiapC kolesterol dari makrofag mempunyai

    dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur tidak langsung melalui ?** danE*

    untuk membaa kolesterol kembali ke hati &$nonim /0/'.

    2.1.- am)aran %l!n!s

    8anda dan gejala dislipidemia tidak terlihat, oleh karena itu untuk mengetahui

    adanya tanda dislipidemia harus dilakukan pemeriksaan laboratorium. +ntuk menilai

    apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya harus menga"u pada

    pedoman umum yang telah disepakati dan digunakan diseluruh dunia yaitu pedoman dari

    9

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    10/25

    N=DP $8P EEE &National "holesterol Ddu"ation Program, $dult Panel 8reatment EEE',

    yang antara lain menetapkan baha )

    0. T'tal %'lester'l /

    o Nilai Normal ; // mg:dl

    o Perbatasan tinggi // F 27 mg:d

    o 8inggi 9 (/ mg:dl

    . LDL %'lester'l /

    o Aptimal ; 0// mg:dl

    o Mendekati optimal 0// F 07 mg:dl

    o Perbatasan tinggi 02/ F 037 mg:dl

    o 8inggi 04/ F 067 mg:dl

    o Sangat tinggi 9 07/ mg:dl

    2. HDL %'lester'l /

    o @endah ; (/ mg:dl

    o 8inggi 4/ mg:dl

    (. Tr!gl!ser!#a

    o Normal ; 03/ mg:dl

    o Perbatasan tinggi 03/ -077 mg:dl

    o 8inggi // F (77 mg:dl

    o Sangat tinggi 9 (77 mg:dl

    2.1.0 D!agn'sa

    10

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    11/25

    Pe#'man %l!n!s %a#ar

    $ngka patokan kadar lipid yang memerlukan pengelolaan, penting dikaitkan

    dengan terjadinya komplikasi kardiovaskuler. ari berbagai penelitian jangka panjang di

    negara-negara barat, yang dikaitkan dengan besarnya resiko untuk terjadinya PK? ,

    dikenal patokan kadar kolesterol total sbb)

    a' Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman &desirable' adalah ; // mg:dl

    b' Kadar yang sudah mulai meningkat dan harus diaspadai untuk mulai dikendalikan

    &bordeline high' adalah //-27 mg:dl

    "' Kadar yang tinggi dan berbahaya bagi pasien &high' adalah 9 (/ mg:dl

    +ntuk trigliserida besarnya pengaruh terhadap kemungkinan terjadinya

    komplikasi kardiovaskuler belum disepakati benar. ND=P &National Cholesterol

    Education Program' tidak memasukkan kadar trigliserida dalam anjuran pengelolaan

    lipid mereka. Sebaliknya kelompok kontinental memasukkan juga faktor trigliserida

    dalam algoritma yang mereka anjurkan, dilandasi oleh penelitian mereka di Dropa &studi

    Pro"am dan studi Paris'.

    Pemer!ksaan La)'rat'r!um

    Pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan

    diagnosis dislipidemia. Parameter yang diperiksa meliputi kadar kolesterol total,

    kolesterol **, kolesterol * dan trigliserid.

    a. Persiapan

    Sebaiknya subjek dalam keadaan metabolik stabil, tidak ada perubahan berat

    badan, pola makan, kebiasaan merokok, olahraga, minum kopi:alkohol dalam

    minggu terahir sebelum diperiksa, tidak ada sakit berat atau operasi dalam bulanterakhir.

    8idak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam minggu terakhir.

    #ila hal tersebut tidak memungkinkan, pemeriksaan tetap dilakukan tetapi, dengan

    disertai "atatan.

    b. Pengambilan bahan pemeriksaan

    Pengambilan bahan dilakukan setelah puasa 0-04 jam & boleh minum air putih'.Sebelum bahan diambil subyek duduk selama 3 menit.

    11

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    12/25

    Pengambilan bahan dilakukan dengan melakukan bendungan vena seminimal

    mungkin.

    #ahan yang diambil adalah serum.

    ". $nalis

    $nalis kolesterol total dan trigliserida dilakukan dengan metode ensimatik

    $nalis kolesterol * dan Kol-** dilakukan dengan metode presipitasi dan

    ensimatik. Kadar kolesterol ** sebaiknya diukur se"ara langsung, atau dapat

    juga dihitung menggunakan rumus >riedeaid kalau kadar trigliserida ; (//

    mg:d, sbb)

    2.1. Penatalaksanaan

    0. Peren"anaan terapi diet

    Pada pasien dislipidemia harus diterapkan diet seimbang yang mengandung semua

    nutrient dalam jumlah yang memadai.

    a. 8ujuan diet yang diberikan untuk pasien dengan kondisi dislipidemia)

    0' Menurunkan berat badan bila terjadi kegemukan.

    ' Mengubah jenis dan asupan lemak makanan.

    2' Menurunkan asupan kolesterol makanan.

    (' Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karboidrat

    sederhana.

    b. Syarat diet yang diberikan)

    0' Dnergi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik.

    ' *emak sedang, ;2/G dari kebutuhan enegi total.

    2' Protein "ukup, yaitu 0/-/G dari kebutuhan total.

    (' Karbohidrat sedanng, yaitu 3/-4/G dari kebutuhan total.

    3' Serat tinggi, terutama yang larut air.

    4' =ukup vitamin dan mineral &Sunita, //('

    . Entervensi gizi

    Entervensi gizi biasa dilakukan dengan memberikan edukasi gizi yang melibatkan

    alih pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi pada pasien. Pengetahuan gizi

    12

    %a#ar k'l. LDL %'l.T'tal k'l.HDL 14+ tr!gl!ser!#a

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    13/25

    merupakan pen"apaian pada Status gizi yang baik dan sangat penting bagi kesehatan dan

    kesejahteraan bagi setiap orang.

    2. Pengelolaan penderita dislipidemia

    a. +mum

    Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya non farmakologis yang

    meliputi modifikasi diet, latihan jasmani, serta pengelolaan berat badan. 8ujuan terapi

    diet adalah menurunkan resiko penyakit jantung koroner dengan mengurangi asupan

    lemak jenuh dan kolesterol serta mengembalikan keseimbangan kalori, sekaligus

    memperbaiki nutrisi. Perbaikan keseimbangan kalori biasanya memerlukan peningkatan

    penggunaan energi melalui kegiatan jasmani serta pembatasan asupan kalori &Haspadji,

    //5'

    b. +paya non farmakologis

    8erapi diet

    imulai dengan menilai pola makan pasien, mengidentifikasi makanan yang

    mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol serta seberapa sering keduanya

    dikonsumsi.

    *atihan jasmani

    ari beberapa penelitian diketahui baha latihan fisik dapat meningkatkan kadar

    *, menurunkan trigliserida, menurunkan ** dan menurunkan berat badan.

    >armakologis

    $pabila terapi non farmakologi tidak berhasil maka, dapatdiberikan berma"am-

    ma"am obatan &$nar bahri, //('.

    8ujuan dari pengelolaan dislipidemia dalam jangka pendek adalah untuk

    mengontrol kadar ** dan * dalam darah, dan menghilangkan keluhan maupun

    gejala yang terjadi pada penderita dislipidemia. 8ujuan jangka panjang untuk men"egah

    terjadinya jantung koroner. =ara penanganannya dengan menormalkan kadar kolesterol

    ** dan * dalam darah.

    2.1.5 %'m"l!kas!

    13

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    14/25

    $pabila dislipidemia tidak segera diatasi, maka dapat terjadi berbagai ma"am

    komplikasi, antara lain)

    0. $therosklerosis

    . Penyakit jantung koroner

    2. Penyakit serebrovaskular seperti strok

    (. Kelainan pembuluh darah tubuh lainnya

    3. Pankreatitis akut

    2.2 %urang %al'r! Pr'te!n

    2.2.1 De$en!s!

    Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang

    mendapat masukan makanan yang "ukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang

    dalam aktu yang "ukup lama.

    Kurang kalori protein &KKP' adalah suatu penyakit gangguan gizi yang

    dikarenakan adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada

    defisiensi protein maupun energi.Kashiorkor adalah suatu sindroma klinik yang timbul sebagai suatu akibat

    adanya kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori yang kurang dari yang

    dibutuhkan ehrman dan ?aughan'.

    Marasmus adalah penyakit yang timbul karena kekurangan energi &kalori'

    sedangkan kebutuhan protein relatif "ukup.

    Marasmus merupakan gambaran KKP dengan defisiensi energi yang

    ekstrem.Marasmik F kashiorkor merupakan kelainan gizi yang menunjukkan gejala

    klinis "ampuran antara marasmus dan kashiorkor.

    Marasmik F kashiorkor merupakan malnutrisi pada pasien yang telah mengalami

    kehilangan berat badan lebih dari 0/G, penurunan "adangan lemak dan protein serta

    kemunduran fungsi fisiologi. &%raham *. ill, ///'.

    2.2.2 %las!$!kas!

    14

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    15/25

    Se"ara klinis, KKP dapat dibagikan kepada tiga tipe yaitu, kashiorkor,

    marasmus, dan marasmik-kashiorkor. Marasmus terjadi karena pengambilan energi

    yang tidak "ukup sementara kashiorkor terjadi terutamanya karena pengambilan protein

    yang tidak "ukup. Sementara tipe marasmik kashiorkor yaitu gabungan diantara gejala

    marasmus dan kashiorkor &Kleigmen et al, //5'.

    Marasmus

    Marasmus terjadi karena pengambilan energi yang tidak "ukup. Pada penderita

    yang menderita marasmus, pertumbuhannya akan berkurang atau terhenti, sering berjaga

    pada aktu malam, mengalami konstipasi atau diare. iare pada penderita marasmus

    akan terlihat berupa ber"ak hijau tua yang terdiri dari sedikit lendir dan sedikit tinja.

    %angguan pada kulit adalah tugor kulit akan menghilang dan penderita terlihat

    keriput. $pabila gejala bertambah berat lemak pada

    bagian pipi akan menghilang dan penderita

    terlihat seperti ajah seorang tua. ?ena

    superfisialis akan terlihat jelas, ubun-ubun besar

    "ekung, tulang pipi dan dagu menonjol dan mata

    tampak besar dan dalam. Perut tampak

    membun"it atau "ekung dengan gambaran usus yang

    jelas dan tampak atropi &assan et al, //3'.

    %6ash!'rk'r

    Kashiorkor terjadi terutamanya karena

    pengambilan protein yang tidak "ukup. Pada

    penderita yang menderita kashiorkor, anak akan mengalami gangguan pertumbuhan,

    perubahan mental yaitu pada biasanya penderita "engeng dan pada stadium lanjut menjadi

    apatis dan sebagian besar penderita ditemukan edema. Selain itu, pederita akan

    mengalami gejala gastrointestinal yaitu anoreksia dan diare. al ini mungkin karena

    gangguan fungsi hati, pankreas dan usus. @ambut kepala penderita kashiorkor senang

    di"abut tanpa rasa sakit &assan et al, //3'.

    Pada penderita stadium lanjut, rambut akan terlihat kusam, kering, halus, jarang

    dan berarna putih. Kulit menjadi kering dengan menunjukkan garis-garis yang lebih

    mendalam dan lebar. terjadi perubahan kulit yang khas yaitu crazy pavement dermatosis

    yang merupakan ber"ak-ber"ak putih atau merah muda dengan tepi hitam dan ditemukan

    15

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    16/25

    pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan dan disertai kelembapan. Pada perabaan

    hati ditemukan hati membesar, kenyal, permukaan li"in, dan pinggiran tajam. $nemia

    ringan juga ditemukan dan terjadinya kelainan kimia yaitu kadar albumin serum yang

    rendah dan kadar globulin yang normal atau sedikit meninggi &assan et al, //3'.

    2.2.3 Et!'l'g!

    Se"ara umum, masalah KKP disebabkan oleh beberapa fa"tor, yang paling

    dominan adalah tanggung jaab negara terhadap rakyatnya karena bagaimana pun KKP

    tidak akan terjadi bila kesejahteraan rakyat terpenuhi.

    #erikut beberapa faktor penyebabnya )

    0. >aktor sosial.

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    17/25

    4. 8ingkat pendidikan orang tua khususnya ibu mempengaruhi pola pengasuhan balita.

    Para ibu kurang mengerti makanan apa saja yang seharusnya menjadi asupan untuk

    anak-anak mereka.

    5. Kurangnya pelayanan kesehatan, terutama imunisasi.Emunisasi yang merupakan

    bagian dari system imun mempengaruhi tingkat kesehatan bayi dan anak-anak.

    2.2.( Pat'$!s!'l'g!

    Patofisiologi gizi buruk pada balita adalah anak sulit makan atau anorexia bisa

    terjadi karena penyakit akibat defisiensi gizi, psikologik seperti suasana makan,

    pengaturan makanan dan lingkungan. @ambut mudah rontok dikarenakan kekurangan

    protein, vitamin $, vitamin = dan vitamin D. Karena keempat elemen ini merupakan

    nutrisi yang penting bagi rambut. Pasien juga mengalami rabun senja. @abun senja terjadi

    karena defisiensi vitamin $ dan protein. Pada retina ada sel batang dan sel keru"ut. Sel

    batang lebih hanya bisa membedakan "ahaya terang dan gelap. Sel batang atau rodopsin

    ini terbentuk dari vitamin $ dan suatu protein. !ika "ahaya terang mengenai sel rodopsin,

    maka sel tersebut akan terurai. Sel tersebut akan mengumpul lagi pada "ahaya yang gelap.

    Enilah yang disebut adaptasi rodopsin. $daptasi ini butuh aktu. !adi, rabun senja terjadi

    karena kegagalan atau kemunduran adaptasi rodopsin.

    8urgor atau elastisitas kulit jelek karena sel kekurangan air &dehidrasi'. @eflek

    patella negatif terjadi karena kekurangan aktin myosin pada tendon patella dan degenerasi

    saraf motorik akibat dari kekurangn protein, =u dan Mg seperti gangguan

    neurotransmitter. Sedangkan, hepatomegali terjadi karena kekurangan protein. !ika terjadi

    kekurangan protein, maka terjadi penurunan pembentukan lipoprotein. al ini membuat

    penurunan * dan **. Karena penurunan * dan **, maka lemak yang ada di

    hepar sulit ditransport ke jaringan-jaringan, pada akhirnya penumpukan lemak di hepar.

    8anda khas pada penderita kashiorkor adalah pitting edema. Pitting edema

    adalah edema yang jika ditekan, sulit kembali seperti semula.Pitting edema disebabkan

    oleh kurangnya protein, sehingga tekanan onkotik intravaskular menurun. !ika hal ini

    terjadi, maka terjadi ekstravasasi plasma ke intertisial. Plasma masuk ke intertisial, tidak

    ke intrasel, karena pada penderita kashiorkor tidak ada kompensansi dari ginjal untuk

    reabsorpsi natrium. Padahal natrium berfungsi menjaga keseimbangan "airan tubuh. Padapenderita kashiorkor, selain defisiensi protein juga defisiensi multinutrien. Ketika

    17

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    18/25

    ditekan, maka plasma pada intertisial lari ke daerah sekitarnya karena tidak terfiksasi oleh

    membran sel dan mengembalikannya membutuhkan aktu yang lama karena posisi sel

    yang rapat. Ddema biasanya terjadi pada ekstremitas baah karena pengaruh gaya

    gravitasi, tekanan hidrostatik dan onkotik &Sadea, //6'.

    Sedangkan menurut Nelson &//5', penyebab utama marasmus adalah kurang

    kalori protein yang dapat terjadi karena ) diet yang tidak "ukup, kebiasaan makan yang

    tidak tepat seperti hubungan orang tua dengan anak terganggu, karena kelainan metabolik

    atau malformasi kongenital. Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara

    kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan ada beberapa faktor

    lain pada diri anak sendiri yang dibaa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap

    terjadinya marasmus.

    2.2.+ am)aran %l!n!s

    $da 2 ma"am tipe %izi buruk, yaitu )

    0. 8ipe Kashiorkor, dengan tanda-tanda dan gejala adalah sebagai berikut)

    a' 8ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh

    tubuh.

    b' Perubahan Status mental

    "' @ambut tipis kemerahan seperti arna rambut jagung, mudah di"abut tanpa rasa

    sakit, rontok

    d' Hajah membulat dan sembab

    e' Pandangan mata sayu

    f' Pembesaran hati

    g' Kelainan kulit berupa ber"ak merah muda yang meluas dan berubah arna

    menjadi "oklat kehitaman dan terkelupas

    h' %angguan pertumbuhan badan. #erat dan panjang badan anak tidak dapat

    men"apai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.

    18

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    19/25

    i' Perubahan aspek kejiaan, yaitu anak kelihatan memelas, "engeng, lemah dan

    tidak ada selera makan.

    j' Atot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik alaupun masih

    tampak adanya lapisan lemak di baah kulit.

    . 8ipe Marasmus, dengan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut)

    a' 8ampak sangat kurus

    b' =engeng, reel

    "' Kulit keriput

    d' Perut "ekung

    e' $nak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sangat jelas

    sekali apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat. #erat badan anak

    kurang dari 4/G dari berat badan seharusnya menurut umur.

    f' Hajah anak tampak seperti muka orang tua. !adi berlaanan dengan tanda yang

    tampak pada kashiorkor. Pada penderita marasmus, muka anak tampak keriput

    dan "ekung sebagaimana layaknya ajah seorang yang telah berusia lanjut. Aleh

    karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak seolah-olah terlalu besar jika

    dibandingkan dengan badannya.

    g' Pada penderita marasmus biasanya ditemukan juga tanda-tanda defisiensi gizi

    yang lain seperti kekurangan vitamin =, vitamin $, dan zat besi serta sering juga

    anak menderita diare.

    2. 8ipe, Marasmik-Kashiorkor

    Merupakan gabungan beberapa gejala klinik Kashiorkor F Marasmus

    Penyakit Penyerta : Penyulit pada $nak %izi #uruk seperti yang sudah dijelaskan

    sebelumnya, anak yang berada dalam status gizi buruk, umumnya sangat rentan

    19

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    20/25

    terhadap penyakit. Seperti lingkaran setan, penyakit-penyakit tersebut justru

    menambah rendahnya status gizi anak. Penyakit-penyakit tersebut adalah)

    a' ESP$

    b' iare persisten

    "' =a"ingan

    d' 8uberkulosis

    e' Malaria

    f' E? : $ES

    2.2.- D!agn'sa

    %ambaran klinis, biokimiai, dan fisiologi KKP bervariasi dari orang ke orang

    dan bergantung pada )

    0. Keparahan KKP

    . +sia penderita

    2. $da atau tidaknya kekurangan zat gizi lain

    (. Keberadaan penyakit penyerta

    3. Kekurangan yang dominan energi atau kah protein

    Keparahan KKP diukur dengan menggunakan parameter $ntroprometrik, Karena

    tanda dan gejala klinis serta hasil pemeriksaan laboratorium biasannya tidak

    menunjukkan perubahan terke"uali jika penyakit ini telah sedemikian CparahC .

    Klasifikasi serta lamanya penyakit yang telah berlangsung juga ditentukan se"ara

    antropometris . riayat pangan bermanfaat terutama dalam mengukur status gizi anan-

    anak .defisit energi dan protein derajat ringan sampai sedang di nilai terutama dengan

    riayat dan kebiasan pangan perorangan atau masyarakat , serta keter sediaan pangan itu

    sendiri.karakeristik klinis dan biokimiai berguna untuk pemastian diagnosis KKP

    berat .parameter yang ajib di periksa pada pendeita KKP ter"antum dalam C anamesis

    dan pemeiksaan fisik KKP pada anak C.

    20

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    21/25

    Pen!la!an tatus !7!

    Antr'"'metr!

    Pengukuran antropometri paling sering digunakan untuk mengukur gangguan

    tumbuh kembang. $ntropometri digunakan se"ara meluas karena "ukup praktis dengan

    pendekatan non- invasif dalam mengukur status nutrisi individu atau masyarakat. +kuran

    antropometri adalah berupa penimbangan berat badan #', tinggi badan &8#', lingkar

    lengan atas &*E*$', lingkaran kepala dan lapisan lemak baah kulit yang menggunakan

    ukuran dan standar tertentu. Endeks antropometri yang paling sering digunakan ialah

    ##:+, 8#:+ dan ##:8# &=ogill #., //2'.

    Endeks ##:+ dapat digunakan untuk mengenal pasti masalah berat badan rendah

    menurut umur yang spesifik. Kelebihan ##:+ adalah dapat mengenal pasti masalah

    malnutrisi baik akut dan:atau kronik, alaupun indeks ##:+ tidak dapat membedakan

    samada penderita menderita malnutrisi akut atau kronik. Endeks 8#:+ dapat digunakan

    untuk mengenal pasti masalah malnutrisi yang kronik. +ntuk anak baah dua tahun,

    istilah panjang badan-umur digunakan sementara istilah 8#:+ digunakan untuk anak dua

    tahun dan ke atas. 8#:+ yang rendah menandakan tumbuh kembang yang terbantut.

    Endeks ##:8# digunakan untuk mengenal pasti samada malnutrisi yang dialami adalah

    akut ataupun baru saat ini. ##:8# berguna untuk mengukur efek malnutrisi jangka

    pendek samada karena penyakit ataupun perubahan pola makan &=ogill #., //2'.

    Parameter keparahan dan klasifikasi KDP dapat diukur dengan menggunakan

    indikator antropometri. Endikator berat badan terhadap tinggi badan #:8#' dapat

    digunakan sebagai petunjuk dalam penentuan status gizi sekarang dan tinggi badan

    terhadap usia &8#:+' digunakan sebagai petunjuk tentang keadaan gizi masa lampau.

    epartemen Kesehatan @E &///', berdasarkan 8emu Pakar %izi di #ogor tanggal 07-/

    !anuari dan di Semarang tanggal (-4 Mei tahun ///, merekomendasikan baku HA-

    N=S untuk digunakan sebagai baku antropometis di Endonesia. &$risman, /0/'.

    Keparahan KDP dapat dilihat pada tabel .20 dari setiap indiator yaitu ##:+, 8#:+ dan

    ##:8# &$risman, /0/'.

    2.2.0 Penatalaksanaan

    a. Prinsip pengobatan MDP adalah)

    21

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    22/25

    0. Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologik tinggi,

    tinggi kalori, "ukup "airan, vitamin dan mineral.

    . Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah di"erna dan diserap.

    2. Makanan diberikan se"ara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat

    rendah. Protein yang diperlukan 2-( gr:kg:hari, dankalori 04/-053 kalori.

    (. $ntibiotik diberikan jika anak terdapat penyakit penyerta.

    3. 8indak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadap

    keluarga.

    b. alam keadaan dehidrasi dan asidosis pedoman pemberian "airan parenteral

    adalah sebagai berikut)

    0. !umlah "airan adalah // ml:kg##:hari untuk kashiorkor atau marasmus

    kashiorkor, dan 3/ ml:kg ##:hari untuk marasmus.

    . !enis "airan yang dipilah adalah arro-glukosa dengan kadar glukosa dinaikkan

    menjadi 0/G bila terdapat hipoglikemia.

    2. =ara pemberiannya adalah sebanyak 4/ ml:kg ## diberikan dalam (-6 jam pertama,

    kemudian sisanya diberikan dalam aktu 04-/ jam berikutnya.

    Makanan tinggi energy tinggi protein &8D8P' diolah dengan kandungan protein

    yang dianjurkan adalah 2,/-3,/ gr:kg ## dan jumlah kalori 03/-// kkal:kg ## sehari.

    $samfolat diberikan per oral dengan variasi dosis antara 2I3 mg:hari pada anak

    ke"il dan 2I03 mg:hari pada anak besar. Kebutuhan kalium dipenuhi dengan pemberian

    K=* oral sebanyak 53-03/mg:kg ##:hari &ekuivalen dengan 0- mDJ:kg ##:hari' bila

    terdapat tanda hipokalemia diberikan K=l se"ara intravena dengan dosis intramus"ular

    atau intravena dalam bentuk larutan M%-sulfat 3/G sebanyak /,(-/,3 mDJ:kg##:hari

    selama (-3 hari pertama peraatan.

    2.2. %'m"l!kas!

    22

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    23/25

    Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.

    Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kashiorkor pada anak-anak

    di baah lima tahun. $kibat dari kashiorkor dan marasmus sendiri, yaitu)

    0. %angguan pertumbuhan dan perkembangan

    . Mudah terkena penyakit

    2. #erkurangnya daya pikir

    (. Penurunan fungsi otak

    3. Ketidakseimbangan "airan elektrolit

    4. #erkurangnya daya tahan tubuh

    5. #ila tidak segera diobati berakhir dengan kematian

    23

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    24/25

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 %es!m"ulan

    Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi, menderita penyakit

    infeksi, "a"at baaan, dan menderita penyakit kanker. Ketersediaan pangan rumah tangga,

    perilaku, pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor-faktor lain selain faktor kesehatan, tetapi

    juga merupakan Masalah +tama %izi buruk adalah Kemiskinan, Pendidikan rendah,

    Ketersediaan pangan dan kesempatan kerja.

    Aleh karena itu, untuk mengastasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektor. Pada

    malnutrisi sedang dan ringan pengobatan dilakukan dengan memberikan makanan yang

    bergizi, dengan menu yang seimbang, mengandung karbohidrat dan protein dalam jumlah

    yang "ukup. Perlu juga di"ari dan diobati penyakit lain yang dapat menyebabkan gangguan

    pertumbuhan pada anak &misalnya penyakit "a"ing, diare, dll'. $nak dengan keadaanmalnutrisi berat sering berada dalam keadaan darurat karena itu sebaiknya dibaa ke rumah

    sakit untuk pengobatan.

    islipidemia adalah keadaan dimana terjadi gangguan dalam metabolisme lipid bisa

    disebabkan karena gaya hidup yang salah ataupun karena pengaruh lain sehingga

    menyebabkan terjadinya peningkatan kadar ** kolesterol dalam darah atau trigliserida

    dalam darah yang dapat disertai penurunan kadar * kolesterol &$ndry artono, ///'.

    islipidemia diklasifikasikan menjadi , yaitu islipidemia primer dan islipidemia

    sekunder. islipidemia primer yaitu kelainan penyakit genetik dan baaan yang dapat

    menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah, dan ispilidemia sekunder disebabkan oleh

    suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, nefrotik

    syndroma, kehamilan, anoreksia nervosa, dan penyakit hati obstruktif. . >aktor yang

    24

  • 7/22/2019 4. BAB I_BAB III SGD 28.doc

    25/25

    mempengaruhi tingginya kadar lipid adalah faktor genetik, pola makan, obesitas, kebiasaan

    merokok, kurang berolahraga dan merokok.

    Penyakit $kibat islipidemia antara lain aterosklerosis, hipertensi, Klaudikasio

    intermitten, Penyakit jantung koroner &P!K' dan stroke.

    3.2 aran

    Ketidakseriusan pemerintah terlihat jelas ketika penanganan kasus gizi buruk

    terlambat seharusnya penanganan pelayanan kesehatan dilakukan disaat penderita gizi buruk

    belum men"apai tahap membahayakan. Setelah kasus gizi buruk merebak barulah pemerintah

    melakukan tindakan & serius '. Keseriusan pemerintah tidak ada artinya apabila tidak

    didukung masyarakat itu sendiri. Sebab, perilaku masyarakat yang sudah membudaya selama

    ini adalah, anak-anak yang menderita penyakit kurang mendapatkan perhatian orang tua.

    $nak-anak itu hanya diberi makan seadanya, tanpa peduli akan kadar gizi dalam makanan

    yang diberikan. $palagi kalau persediaan pangan keluarga sudah menipis. 8anpa data dan

    informasi yang "ermat dan lengkap sebaiknya jangan terlalu "epat menyimpulkan baha

    adanya gizi buruk identik dengan kemiskinan.