bab 1, 2, 3 diare
Post on 24-Feb-2018
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
1/28
BAB 1
PANDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat
yang sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah
satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak.
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 200! diare
adalah penyebab kematian kedua pada anak diba"ah # tahun. $e%ara global
setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian &.#
juta pertahun. 'ada negara berkembang! anakanak usia diba"ah tahun rata
rata mengalami episode diare pertahun. $etiap episodenya diare akan
menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh!
sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO!
200).
'enyakit diare adalah penyakit yang sangat berbahaya dan terjadi
hampir di seluruh daerah geogra*is di dunia dan bisa menyerang seluruh
kelompok usia baik laki+laki maupun perempuan! tetapi penyakit diare dengan
tingkat dehidrasi berat dengan angka kematian paling tinggi banyak terjadi
pada bayi dan balita. Di negara berkembang termasuk ,ndonesia anakanak
menderita diare lebih dari &2 kali per tahun dan hal ini yang menjadi penyebab
kematian sebesar - dari semua penyebab kematian (Depkes /,! 20&0).
'ada tahun 200 diare menduduki urutan ke 2 pada &0 penyakit
terbanyak di ,ndonesia. Data Departemen 1esehatan /, menunjukkan #.0#&
kasus diare sepanjang tahun 200# lalu di &2 proinsi. 3umlah ini meningkat
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
2/28
drastis dibandingkan dengan jumlah pasien diare pada tahun sebelumnya!
yaitu sebanyak &.- orang. Di a"al tahun 200! ter%atat 2. orang di
3akarta yang dira"at di rumah sakit akibat menderita diare. Melihat data
tersebut dan kenyataan bah"a masih banyak kasus diare yang tidak
terlaporkan! Departemen 1esehatan menganggap diare merupakan isu
prioritas kesehatan ditingkat lokal dan nasional karena punya dampak besar
pada kesehatan masyarakat (Depkes /, 2004).
5erdasarkan data dari dinas kesehatan kota batam! diperkirakan kasus
diare terjadi -&& per &000 penduduk! tahun 20&2 jumlah kasus diare adalah
&.06 kasus! di kota batam 2!6- dari jumlah kasus yang diperkirakan
-.66 kasus! penyakit diare yang tertinggi terjadi di 'uskesmas $ei 7ekop
dengan proporsi pada balita sebanyak .6 penderita! dan penyakit diare
yang terendah terdapat di daerah "ilayah kerja 'uskesmas 5ulang yaitu #02
penderita (Dinkes! 20&2).
5erdasarkan data dari 'uskesmas $ei 7ekop ke%amatan $agulung kota
5atam! pada bulan 3anuari sampai bulan 3uni tahun 20&- jumlah penderita
diare yang tertinggi terdapat di kelurahan $agulung kota sebesar &02
penderita! dan yang terke%il terdapat di $ei 5inti sebesar penderita
('uskesmas $ei 7ekop 1e%amatan $agulung 1ota 5atam! 20&-).
Diare dapat berakibat *atal apabila tidak ditangani se%ara serius karena
tubuh balita sebagian besar terdiri dari air! sehingga bila terjadi diare sangat
mudah terkena dehidrasi.
'andangan masyarakat untuk menanggulangi penyakit diare! anak
harus dipuasakan. 3adi usus dikosongkan agar tidak terjadi rangsangan yang
2
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
3/28
menyebabkan anak merasa ingin buang air besar. 3ika anak sudah dalam
keadaan gizi kurang! keadaan gizinya akan menjadi lebih buruk akibat puasa.
Maka puasakan anak saat diare ditambah dengan dehidrasi yang mudah terjadi
pada anak saat diare akan memperburuk keadaan bahkan dapat menyebabkan
kematian (His"ani 200).
'eran ibu dalam melakukan penatalaksanaan terhadap diare diperlukan
suatu pengetahuan! karena pengetahuan merupakan salah satu komponen
*aktor predisposisi yang penting. 'eningkatan pengetahuan tidak selalu
menyebabkan terjadinya perubahan sikap. (8otoatmodjo!$ 2006) $alah satu
pengetahuan ibu yang sangat penting adalah bagaimana penanganan a"al
diare pada anak yaitu dengan men%egah dan mengatasi keadaan dehidrasi.
'emberian %airan pengganti (%airan rehidrasi) baik yang diberikan se%ara oral
(diminumkan) maupun parenteral (melalui in*us) telah berhasil menurunkan
angka kematian akibat dehidrasi pada ribuan anak yang menderita diare.
(,D9, 2004).
5erdasarkan penelitian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang : Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan
penanganan awal diare pada balita di Puskesmas Sei Lekop keamatan
Sagulung!
B. "umusan #asalah
3
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
4/28
5erdasarkan latar belakang yang menjadi permasalahan adalah
bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan penanganan a"al
diare pada balita di 'uskesmas $ei 7ekop tahun 20&-.
$. %u&uan Penelitian
&. ;mum
Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan
penanganan a"al diare pada balita di 'uskesmas $ei 7ekop kota 5atam
tahun 20&-.
2. 1husus
a. ;ntuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu
b. ;ntuk mengetahui distribusi sikap ibu
%. ;ntuk mengetahui penanganan a"al diare pada balita
d. ;ntuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan penanganan
a"al diare
e. ;ntuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan penanganan a"al diare
D. #an'aat Penelitian
&. 'uskesmas $ei 7ekop
;ntuk menambah in*ormasi atau yang akurat guna memberikan
penyuluhan pada masyarakat tentang pengetahuan dan sikap ibu dengan
penanganan a"al diare pada balita di 'uskesmas $ei 7ekop
4
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
5/28
2. ,nstitusi 'endidikan
$ebagai bahan masukan atau ba%aan di perpustakaan untuk
menambah pengetahuan mahasis"a
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
6/28
%(N)AUAN PUS%A*A
A. Pengetahuan1. De'inisi
'engertian menurut 8otoatmodjo (200) adalah hasil dari tahu dan
ini terjadi setelah melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
'engindraan terjadi melalui pan%aindra manusia! yakni indera penglihatan!
pendengaran! pen%iuman! rasa dan raba. $ebagian besar pengetahuan
manusia di peroleh melalui mata dan telinga. 'engetahuan (kognitif)
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behavior).
a. %ingkat Pengetahuan
1+ %ahu ,Know+
=ahu diartikan sebagai suatu materi yang di pelajari
sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan ini dalam mengingat
kembali kepada yang spesi*ik dari seluruh bahan yang di pelajari
atau rangsangan yang telah di terima.
-+. #emahami ,Comprehension+
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan yang
menjelaskan se%ara benar tentang suatu objek yang diketahui dan
dapat menginterprestasikan materi tersebut se%ara benar. Orang
yang telah paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat
menjelaskan! menyebutkan! meyimpulkan! meramalkan! dan
sebagainya terhadap teori yang di pelajari.
+. Aplikasi ,Aplication+
9plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi yang rill
6
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
7/28
(sebenarnya). Misalnya dapat menggunakan statistik dalam
perhitungan hasil penelitian! dapat menggunakan prinsipprinsip
siklus peme%ahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
/+. Analisis ,Analysis+
9nalisis adalah suatu kemampuan untuk menggambarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponenkomponen tapi masih
dalam suatu struktur organisasi tersebut! dan masih ada kaitannya
satu sama lain. 1emampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan! memisahkan!
mengelompokkan! dan sebagainya.
0+. Sintesis ,Syntesis+
$intesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagianbagian dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun *ormulasi baru tadi *ormulasi
*ormulasi yang ada.
+. 23aluasi ,Evaluation+
>aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justi*ikasi< penelitian terhadap suatu materi atau objek. 'enelitian
itu berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri! atau
menggunakan kinerja yang telah ada (8otoatmodjo! 200).
b. 4aktor 5 4aktor 6ang #empengaruhi Pengetahuan
(8otoadmodjo! 200#)
7
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
8/28
a. ;sia
;sia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan daya pikir
seseorang! semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya! sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. 'ada usia madya (umur -0 #0
tahun) indiidu akan lebih berperan akti* dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi
suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua! selain itu
orang usia madya akan lebih banyak menggunakan "aktu untuk
memba%a.
b. 'endidikan
Makin tinggi pendidikan seseorang! maka makin mudah
menerima in*ormasi sehingga makin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki. $ebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilainilai
baru yang diperkenalkan.
%. 'engalaman
Merupakan suatu %ara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan! baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain.
Hal tersebut dilakukan dengan %ara pengulangan kembali
pengalaman yang diperoleh dalam meme%ahkan permasalahan
yang dihadapi. 5ila berhasil orang akan menggunakan %ara tersebut
dan bila gagal tidak akan mengulangi %ara tersebut.
8
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
9/28
d. 1eper%ayaan
1eper%ayaan adalah sikap untuk menerima suatu pernyataan
atau pendirian tanpa menunjukan sikap pro atau anti keper%ayaan
sering diperoleh dari orang tua! kakek atau nenek. $eseorang
menerima keper%ayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu. 1eper%ayaan berkembang
dalam masyarakat yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang
sama. 1eper%ayaan dapat tumbuh bila berulang kali mendapatkan
in*ormasi yang sama.
e. 7ingkungan
7ingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
indiidu! baik lingkungan *isik! biologis! maupun sosial.
7ingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan
kedalam indiidu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini
terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak! yang
akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap indiidu.
B. Sikap
1. Pengertian
$ikap adalah suatu disposisi atau keadaan mental didalam ji"a dan
diri seseorang indiidu untuk bereaksi terhadap lingkungannya (baik
lingkungan manusia atau masyarakat! baik lingkungan alamiah maupun
lingkungan *isiknya). Walaupun berada dalam diri seseorang indiidu!
9
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
10/28
sikap biasanya juga di pengaruhi oleh nilai budaya! dan sering juga
bersumber kepada sistem nilaibudaya. (1oentjaraningrat! 200-).
a. 1arakteristik sikap8otoatmodjo (200-) mengatakan bah"a sikap memiliki -
karakteristik! yaitu:
&). $ikap merupakan ke%enderungan ber*ikir! berpersepsi! dan
bertindak. Dalam hal inil! sikap adalah perputaran dan
pengembangan pemikiran manusia terhadap suatu masalah yang
menjadi dasar orang tersebut untuk bertindak.
2). $ikap mempunyai daya pendorong (motiasi). Dari inilah
manusia memiliki motiasi untuk bertindak dan berubah. $ebagai
%ontoh! jika seseorang tidak setuju terhadap suatu hal! maka dia
akan mengambil tindakan untuk menolak hal tersebut.
). $ikap relati* lebih menetap! di banding emosi dan *ikiran. Dalam
hal ini! sikap dapat digambarkan sebagai karakter manusia yang
tidak mudah berubah.
-). $ikap mengandung aspek penilaian atau ealuatie terhadap
objek. $ikap sangat terpengaruh terhadap penilaian seseorang
terhadap sesuatu. 3ika seseorang pernah mendapatkan suatu
masalah yang sama sebelumnya! maka dia akan menjadikan
masalah terdahulu sebagai a%uan dalam mengambil sikap
terhadap masalah sekarang.
b. =ingkatan $ikap
$epertinya halnya dengan pengetahuan! sikap juga mempunyai tingkat
tingkat berdasarkan intensitasnya! sebagai berikut :
&) Menerima (receiving)
Menerima diartikan bah"a orang (subjek) mau menerima
stimulus yang diberikan (objek) (8otoatmodjo! 20&0).
2) Menanggapi (responding)
10
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
11/28
Menanggapi disini diartikan memberikan ja"aban atau
tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi
(8otoatmodjo! 20&0).
) Menghargai (valuing)
Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan
nilai positi* terhadap objek atau stimulus! dalam arti membahasnya
dengan orang lain! bahkan mengajak atau mempengaruhi atau
menganjurkan orang lain merespon (8otoatmodjo! 20&0).
4) 5ertanggung 3a"ab (responsible)
$ikap yang paling tinggi tingakatnya adalah bertanggung
ja"ab terhadap apa yang telah diyakininya. $eseorang yang telah
mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya! dia harus
berani mengambil resiko bila ada orang lain yang men%emoohkan
atau ada resiko lain (8otoatmodjo! 20&0).
$. Diare
1. De'inisi
Diare adalah buang air besar yang lebih sering! lebih banyak dengan
konsisten yang lebih lembek atau en%er dari biasa ($o*"an! 20&0).
-. 2tiologi
a. ,n*eksi
&) >nternal yaitu in*eksi yang terjadi dalam saluran pen%ernaan dan
merupakan penyebab utama terjadinya diare. ,n*eksi enternal
meliputi:
a) ,n*eksi bakteri :?ibrio! >.%oli! $almonella! $higella
b) ,n*eksi irus : >nteroirus
%) ,n*eksi parasit :@a%ing (=ri%homonas homonis)! dan jamur
(@andida albi%ans).
2) ,n*eksi parenteral yaitu in*eksi dibagian tubuh lain diluar alat
pen%ernaan! seperti Otitis Media 9kut (OM9)! tonsilo*aringitis!
11
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
12/28
bronkopneumonia! ense*alitis dan sebagainya. 1eadaan ini
terutama pada bayi dan anak diba"ah 2 tahun.
b. Aaktor malabsorbsi&) Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa! maltose
dan sukrosa)! monosakarida (intiloransi glukosa! *ruktosa dan
galaktosa)! pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering
(intoleransi laktosa).
2) Malabsorbsi lemak
) Malabsorbsi protein
%. Aaktor makanan! makanan basi! bera%un! alergi terhadap makanan.
d. Aaktor psikologis! rasa takut dan %emas (jarang tetapi dapat terjadi
pada anak yang lebih besar (8gastiyah! 200#).
. Pato'isiologi
Menurut Hidayat (200)! proses terjadinya diare dapat disebabkan
oleh berbagai kemungkinan *aktor diantaranya:
a. Aaktor in*eksi
Aaktor ini dapat dia"ali adanya mikroorganisme (kuman) yang
masuk dalam saluran pen%ernaan yang kemudian berkembang dalam
usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah
permukaan usus. $elanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang
akhirnya mengakibatkan gangguan *ungsi usus dalam absorbsi %airan
dan elektrolit. 9tau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan
menyebabkan system transport akti* dalam usus sehingga sel mukosa
mengalami iritasi yang kemudian sekresi %airan dan elektrolit akan
meningkat.
b. Aaktor malabsorbsi
Merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang
mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi
12
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
13/28
pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan
isi rongga usus sehingga terjadilah diare.
%. Aaktor makananDapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap
dengan baik. $ehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang
mengakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang
kemudian menyebabkan diare.
d. Aaktor psikologis
Dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus
yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat
menyebabkan diare.
Bambar .& $kema
13
Aaktor makananAaktor in*eksi Aaktor
psikologis
Aaktor
malabsorbsi
=oksin tidak
dapat diserap
=ekananan
osmotikmeningkat
Masuk dan
berkembang didalam usus
@emas
'ergeseran air dan
elektrolit ke rongga
usus
Hipersekresi air dan
elektrolit ( isi rongga
usus meningkat)
Hiperperistaltik
menurun kesempatan
usus menyerap
makananDiare
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
14/28
/. Akibat Diare
a. Dehidrasi
'ada diare akut dehidrasi merupakan gejala yang segera terjadi
akibat pengeluaran %airan tinja yang berulangulang Menurut
D,=3>8! ''M C '7' (&) dehidrasi terjadi karena kehilangan
air lebih banyak dari pada pemasukan air. Derajat dehidrasi dapat
dibagi berdasarkan kehilangan berat badan dan gejala klinis.
5erdasarkan kehilangan berat badan! apabila berat air kurang dari #
berat badan! maka dehidrasinya bersi*at ringan dan satu +
satunya gejala dehidrasi yang jelas ialah haus. 5ila de*isit melebihi
# berat badan! penderita mungkin akan sangat haus. Hilangnya
%airan dalam rongga ekstrasel mengakibatkan turgor kulit
berkurang! ubunubun dan mata %ekung! serta mukosa kering.
De*isit %airan #&0 berat badan mengakibatkan dehidrasi sedang!
sedangkan de*isit %airan &0 atau lebih disebut dehidrasi berat
(Dell! &6 dalam $uharyono! 2004). Derajat dehidrasi menurut
kehilangan berat badan! diklasi*ikasikan menjadi tiga! dapat dilihat
dari tabel berikut :
Derajat dehidrasi 'enurunan berat badan
=idak dehidrasi # Dehidrasi ringan sedang #&0
Dehidrasi berat E &0
=abel &. Derajat dehidrasi berdasarkan kehilangan berat badan
Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinisnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
=abel 2. Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinis
'enilaian a b %
1eadaan umum 5aik! sadar Belisah! re"el =idak sadar
14
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
15/28
Mata 8ormal @ekung $angat %ekung
9ir mata 9da =idak ada =idak ada
Mulut 7idah basah kering $angat kering
/asa haus Minum seperti biasa Haus! ingin minum
banyak
Malas minum! tidak
bisa minum
'eriksa turgor kulit 1embali %epat 1embali lambat 1embali sangat
lambat
Hasil pemeriksaan =anpa dehidrasi Dehidrasi
ringan
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
16/28
/. 9den (20&0) bila balita telah banyak kehilangan %airan dan
elektrolit! maka gejala dehidrasi mulai nampak yaitu:
&) Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering2) Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput! mata dan ubunubun
menjadi %ekung ( pada bayi yang berumur kurang dari &4 bulan)
) Dehidrasi berat biasa berakibat *atal! biasanya menyebabkan syok
9. =andatanda dehidrasi umum! yaitu :
&. /asa haus
2. 3arang buang air ke%il
. 1ulit tidak elastis
-. 1epala terasa pusing dan berkunangkunang
#. $embelit dan tidak berkeringat
5. =anda dan gejala dehidrasi berdasarkan tingkatannya (8elson! 2000) :
&. Dehidrasi ringan (kehilangan %airan 2# dari 55 semula)
a. Haus! gelisah
b. Denyut nadi 0&&0 F
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
17/28
. Dehidrasi berat (kehilangan %airan 4 dari 55 semula)
a. 'enurunan kesadaran
b. 7emah! lesu
%. =akikardi
d. Mata %ekung
e. 'engeluaran urine tidak ada
*. Hipotensi
g. 8adi %epat dan halus
h. >kstremitas dingin
. Penatalaksanaan
'enanganan a"al diare pada anak dirumah:
&. 5erikan %airan tambahan
a. 5erikan anak lebih banyak %airan dari pada biasanya untuk
men%egah dehidrasi. Bunakan %airan yang di anjurkan seperti
larutan oralit! makanan yang %air (sup! air tajin) dan kalau tidak
ada %airan tersebut. 'embuatan %airan tambahan sebagai
berikut
a). larutan BaramBula
5ahan terdiri dari & sendok teh gula pasir!seperempat sendok
teh garam dapur dan & gelas (200 ml) air matang. $etelah
diaduk rata pada sebuah gelas diperoleh larutan garamgula
yang siap digunakan.
17
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
18/28
b). 7arutan garam =ajin
5ahan terdiri dari (enam) sendok makan munjung (&00
gram) tepung beras! & (satu) sendok teh (# gram) garam
dapur! 2 (dua) liter air. $etelah dimasak hingga mendidih
akan diperoleh larutan garamtajin yang siap digunakan.
b. 3ika anak menyusui 9$,! harus tetap diberikan.
%. 3ika anak mendapatkan
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
19/28
. 5a"a anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik
sebagai berikut
a. Diare berlangsung lebih dari 2 harib. 5eberapa kali mengeluarkan tinja %air dalam & jam.
%. =inja yang keluar ber"arna kemerahan! artinya ber%ampur
darah.
d. $ering muntahmuntah.
e. =ubuh anak demam hingga lebih dari derajat @el%ius.
*. 9nak haus tapi menolak ketika diminta minum %airan atau air.
g. 1edua mata %ekung ke arah dalam.
h. =ubuh sangat lemas! bahkan sampai tidak memiliki tenaga.
i. $ering mengantuk atau tidak merespons 9nda.
2. *2"AN7*A %28"(
19
'enanganan 9"al Diare:
Memberikan %airan tambahan
9nak tetap diberikan makanan
Memba"a anak ke petugas
kesehatan
'engetahuan
Dan $ikap
dalam
penanganan a"al diare
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
20/28
Bambar 2.& 1erangka =eori
4. Hipotesis
&. 9da hubungan antara pengetahuan ibu dengan penanganan a"al diare
2. 9da hubungan anatar sikap ibu dengan penanganan a"al diare
BAB (((
#2%8D2 P2N2L(%(AN
A. *erangka *onsep
1onsep adalah abstrak yang terbentuk oleh generalisasi dan halhal
khusus. Oleh karena konsep itu merupakan abstrak! maka konsep tidak bisa
langsung diamati atau diukur. 1onsep hanya dapat diamati untuk diukur
20
1arakteristik ,bu:
;sia
'endidikan
'ekerjaan
$umber in*ormasi
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
21/28
melalui konstruksi atau yang lebih dikenal dengan nama ariabel
(8otoatmodjo! 20&0).
9ariabel (ndependen 9ariabel Dependen
B. Hipotesis Statistik
1. Hipotesis Alternati' ,Ha+
Merupakan hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara
ariabel satu dengan ariabel yang lain atau hipotesis yang menyatakan
ada perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok (/iyanto! 20&&).
Gada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan penanganan
a"al diare pada balita
-. Hipotesis Nol ,H:+
Merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara
ariabel satu dengan ariabel yang lain atau hipotesis yang menyatakan
tidak ada perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok. (/iyanto!
20&&). G tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan
penanganan a"al diare pada balita.
$. )enis Penelitian
3enis penelitian ini adalahDeskriptif Analitik yaitu metode penelitian
yang dilakukan dengan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
21
'engetahuan
'enanganan a"al
diare$ikap
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
22/28
deskripsi tentang suatu keadaan se%ara obyekti* serta men%oba menggali
bagaimana dan mengapa *enomena kesehatan itu terjadi (8otoatmodjo! 2002).
D. Lokasi Penelitian dan ;aktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
'enelitian akan dilaksanakan di 'uskesmas $ei 7ekop 1e%amatan
$agulung 1ota 5atam
-. ;aktu Penelitian
'enelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 20&- hingga bulan
8oember 20&-
2. Sub&ek Penelitian
1. Populasi Penelitian
'opulasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang
berobat ke 'uskesmas $ei 7ekop yang berjumlah &02 orang dengan
kriteria sebagai berikut:
a. 1riteria inklusi sebagai berikut :
&) ,bu yang memiliki balita umur tahun
2) ,bu yang bersedia menjadi responden
b. 1riteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
&) =idak dapat berkomunikasi dengan baik
-. Sampel
$ampel yang didapat dengan menggunakan rumus :
n I
N
1+N(d2 )
n I
102
1+102 (0,12 )
22
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
23/28
n I
102
2,03
n I #0!6 (#& responden)
1eterangan :
n I 5esar sampel yang akan diteliti
8 I 5esar populasi penelitian yaitu &02
d I 'enyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang di
inginkan! pada penelitian ini besar nilai d I 0!&I &0.
&I 1onstan
. %eknik Sampling
'engambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
Systematic Random Sampling teknik ini merupakan modi*ikasi dari sampel
random sampling. @aranya adalah membagi jumlah atau anggota populasi
dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. $ampel di ambil dengan
membuat da*tar elemen atau anggota populasi se%ara a%ak antara & sampai
dengan banyaknya anggota populasi. 1emudian membagi jumlah sampel
yang diinginkan! hasilnya sebagai interal adalah J! maka yang terkena
sampel adalah setiap keliapatan dari tersebut (8otoatmodjo! 20&0).
,IN
n
I102
51
I 2
23
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
24/28
1eterangan :
8 I jumlah populasi
n I sampel
, I interalnya
Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen
(nama orang) yang mempunyai kelipatan 2! misalnya 2! -! ! 4! &0! &2
hingga seterusnya sampai men%apai jumlah &02 anggota sampel.
(8otoatmodjo! 20&0)
/. Desain Penelitian
Dalam penelitian cross sectional atau potong silang! ariabel sebab
atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian di ukur
atau dikumpulkan se%ara simultan dalam "aktu yang bersamaan.
0. De'inisi 8perasional
?ariabel De*inisi
operasional
9lat ukur @ara ukur Hasil ukur $kala
ukur
'engetahua
n
1emampuan
seseorang
untuk
mengungkapk
an kembali
apa yang
diketahuinya
1uesioner Menggunaka
n kuesioner
dengan %ara
memberikan
pertanyaan
berbentuk
%he%k list
&).5aik!apab
ila ja"aban
yang benar
E40
2).1urang!a
pabila
ja"aban
Ordinal
24
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
25/28
dalam bentuk
bukti ja"aban
lisan atau
tulisan tentang
penanganan
a"al diare
(8otoatmodjo!
200)
yang benar
antara 40
(>ndah
'urbasari!
200)
$ikap 1e%endrungan
bertindak dari
indiidu!
berupa respon
tertutup
terhadap
stimulus atau
objek tertentu
terhadap
penanganan
a"al diare
($unaryo.2002
)
1uesioner Menggunaka
n kuesioner
dengan %ara
memberikan
pertanyaan
berbentuk
%he%k list
&).Menerima
!apabila
ja"aban
E40
2).tidak
menerima!ap
abila
ja"aban40
(>ndah
'urbasari!
200)
Ordinal
'enanganan
a"al diare
=indakan ibu
dalam
menangani
1uesioner Menggunaka
n kuesioner
dengan %ara
&.baik!
apabila ibu
langsung
ordinal
25
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
26/28
gejala a"al
diare
memberikan
pertanyaan
berbentuk
%he%k list
melakukan
penanganan
a"al diare
2.tidak baik!
apabila
lambat
melakukan
penanganan
a"al diare
. 9ariabel Penelitian
&. ?ariabel penelitian terdiri dari:
a. ?ariabel bebas (independen)
Dalam penelitian ini ariabel bebasnya adalah hubungan
pengetahuan dan sikap
b. ?ariabel terikat (dependen)
Dalam penelitian ini ariabel terikatnya adalah penanganan a"al
diare pada balita di ke%amatan sei lekop
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
27/28
berguna untuk mengetahui hubungan antara dua buah ariabel dan
mengukur kuatnya hubungan antara ariabel yang satu dengan yang
lain (7apau!20&2).
A. )adwal Penelitian
27
-
7/25/2019 bab 1, 2, 3 diare
28/28
8
o1egiatan
5ulan
3ul
i
9gustus $eptember Oktober8oembe
r& 2 - & 2 - & 2 - & 2
& 9%% 3udul
2 'enulisan
'roposal
5ab , C ,,
/eisi
penulisan
5ab , C ,,
- $urei
'endahuluan
# 'enulisan
'roposal
5ab ,,,
/eisi
penulisan
595 ,!,,!,,,
6. $eminar
'roposal
'enelitian. 'engolahan
dan 9nalisa
Data
&. 'enulisan
5ab ,? dan
5ab ?
&&
.
Ainishing
dan /eisi
7aporan
=ugas
9khir
&2
.
$idang
top related