motivasi dan kinerja perawat
Post on 20-Feb-2018
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 1/109
i
PENGARUH PELATIHAN PENDOKUMENTASIAN ASUHANKEPERAWATAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
Untuk Memenuhi Sebagai PersyaratanDalam Mencapai Derajat Sarjana S-2
Program Studi Ilmu Kesehatan MasyarakatJurusan Ilmu-ilmu Kesehatan
Minat Utama Manajemen Rumah Sakit
Oleh :
Abdul Aziz14698/PS/IKM/04
Kepada
SEKOLAH PASCA SARJANAUNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 2/109
ii
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 3/109
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, November 2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 4/109
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan begitu banyak karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis ini, sebagai salah satu persyaratan dalam mencapai
derajat S-2 pada Program pascasarjana di Megister Manajemen Rumah sakit
Universitas Gadjah Mada.
Penyusunan tesis ini tidak dapat terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak selama penulisan, sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :
1. Sri Werdati, SKM., M.Kes, selaku pembimbing atas bimbingan dan
dorongan yang telah diberikan dari awal hingga selesai penyusunan
tesis ini.
2. dr. Adi Utarini, M.Sc.,MPH,Ph.D, selaku Ketua Minat Utama Megister
Manajemen Rumah Sakit beserta staf, yang telah membantu
memberikan dukungan dan dorongan moril selama perkuliahan hingga
selesai.
3. Direktur RSUD Undata Palu yang telah memberikan izin penelitian.
4. Kepala Bidang Diklit dan Keperawatan serta staf yang telah membantu
dalam penelitian ini
5. Rekan-rekan di Medical Record
6. Rekan-rekan Kelas B Intensif MMM 2004
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 5/109
v
7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu.
Tak lupa pula penulis menghaturkan sembah sujud kepada kedua
orang tua yang telah membesarkan dan menjadikan penulis seperti sekarang
ini. Ucapan terima kasih kepada istri tercinta, Nur Afiat Aziz, serta ketiga
anakku : Sinna Zeina Aziz, Ragdah Audyah Aziz dan Arriqz Abyan Aziz
yang dengan keluguan dan ketegaran hati telah memberikan semangat,
motivasi sehingga tesis ini dapat tersusun.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kirtik dari pembaca,
semoga tesis ini bermanfaat.
Yogyakarta, September 2005
Penulis
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 6/109
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….KATA PENGANTAR .....................................................................DAFTAR ISI ……………………………………………………………DAFTAR TABEL ………………………………………………….......DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………
INTISARI ………………………………………………………………. ABSTRAC .....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………B. Rumusan Masalah…………………………………….C. Keaslian Penelitian……………………………………D. Tujuan Penelitian …………………………………….E. Manfaat Penelitian ……………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelatihan ……….……………………………………...B. Motivasi ………………………………………………...C. Kinerja ………………………………………………….D. Perawat…...…………………………………………….E. Landasan Teori ………………………………………..F. Kerangka Konsep……………………………………...
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………B. Lokasi Penelitian ………………………………………C. Populasi dan sampel ………………………………….D. Materi Penelitian ……………………………………….E. Definisi Operasional ……………………………………F. Instrumen Penelitian …………………………………..G. Analisa Data ..........…………………………………...H. Jalannya Penelitan .....…………………………………
iiiivviviiix
xixii
1889
10
111720293132
3434343535363737
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 7/109
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi Subjek Penelitian....................................B. Hasil Analisa Data....................................................C. Pembahasan ...........................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.............................................................B. Saran......................................................................
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
LAMPIRAN ……………………………………………………………...
404254
6363
64
67
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 8/109
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi tenaga menurut jabatan per Desember
2004
Tabel 2. Komposisi tenaga fungsional keperawatan tahun
2004
Tabel 3. Komposisi tenaga Perawat/Bidan per ruangan
RSUD Undata Palu tahun 2004
Tabel 4. Cakupan pelayanan RSUD Undata tahun 2002-2004
Tabel 5. Karakteristik subjek Menurut jenis kelamin
Tabel 6. Karakteristik subjek Menurut Kelompok Umur
Tabel 7. Karakteristik subjek Menurut Lama Bekerja
Tabel 8. Karakteristik subjek Menurut Status Kepegawaian
Tabel 9. Karakteristik subjek Menurut Status Perkawinan
Tabel 10. Hasil Pre tes dan post tes pelatihan Pendokumen tasian
asuhan keperawatan RSUD Undata Palu, Mei 2005
Tabel 11. Analisa variabel pelatihan terhadap pengetahuan
Tabel 12. Analisa variabel pelatihan terhadap sikap
Tabel 13. Analisa variabel pelatihan terhadap motivasi
Tabel 14. Analisa variabel pengetahuan terhadap kinerja
Tabel 15. Analisa variabel terhadap kinerja sikap
Tabel 16. Analisa variabel terhadap kinerja motivasi
Tabel 17. Hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan Pendokumen
tasian asuhan keperawatan, Seroja, Mei 2005
Tabel 18. Hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan Pendokumen
tasian asuhan keperawatan,Bogenville, Mei 2005
Tabel 19. Hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan Pendokumen
tasian asuhan keperawatan, Mawar,Mei 2005
3
3
4
5
40
41
41
42
42
43
44
45
45
46
46
47
48
49
51
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 9/109
ix
Tabel 20. Rerata hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan
Pendokumentasian asuhan keperawatan ruang
penyakit dalam RSUD Undata Palu 52
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 10/109
x
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Atribut Kinerja 21
Gambar 2. Faktor-faktor Kinerja 32
Gambar 3. Pengaruh pelatihan terhadap Kinerja 33
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 11/109
xi
DAFTAR GRAFIK
Hal.Grafik 1. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang
rawat inap penyakit dalam Seroja RSUD Undata Palu,Juni 2005
Grafik 2. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruangrawat inap penyakit dalam Bogenville RSUD UndataPalu, Juni 2005
Grafik 3. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruangrawat inap penyakit dalam Mawar RSUD Undata Palu,Juni 2005
48
50
51
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 12/109
xii
INTISARI
RSUD Undata Palu adalah Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikandengan kapasitas tempat tidur sebanyak 249 tt. Rumah sakit ini memberikanpelayanan rawat inap, rawat jalan, perawatan intensif, gawat darurat, apotikdan pelayanan penunjang lainnya. Indikator pelayanan pada tahun 2004,BOR 71.49 %, dan jumlah kunjungan pasien yang dirawat sebanyak 13.278orang. Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bukti nyata tentangapa yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien dan merupakan buktihukum bila terjadi penyimpangan dan kelalaian yang dilakukan oleh perawat.Pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata belum lengkap
hanya 50 %, belum dilaksanakannya instrumen A dari Depkes untukmengevaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan.Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatanterhadap motivasi dan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD UndataPalu.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental tanpa kontrol,dengan cara pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan danrancangan pre test-post test group design. Unit analisis ruang rawat inappenyakit dalam dengan staf perawat 64 orang dan tempat tidur sebanyak67 tt. Cara pengambilan data adalah pre dan pos test pada saat pelatihandan dilakukan evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan. Analisisdata dilakukan dengan rumus paired t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna,pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi perawatdalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil observasipendokumentasian asuhan keperawatan pada tiga ruang rawat inap, adapeningkatan rerata yang signifikan antara sebelum dan sesudah pelatihan,pendokumentasian asuhan keperawatan RSUD Undata Palu berada padakategori sedang (SAK Depkes RI, 1997).
Kata kunci : Pelatihan, Motivasi, kinerja, dokumentasi keperawatan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 13/109
xiii
ABSTRACT
Background: The Undata District Palu Hospital as B class and non teachinghospital has 249 beds. This hospital services inpatient, outpatient, intensivecare, pharmacy, and other supporting services. Service indicator in 2004 was71.49% for BOR and number of patients who were cared was 13,278patients. Nursing care documentation was activities in evidence regardingthat was done by nurses to patients and the fact if there was deviation andnegligence that were done by nurses. Nursing care documentation was notcompleted, about 50%, there was not implement A- type of instrumentstandard nursing care for evaluating nursing care documentation.
Objectives: The study aimed to explore the influence of training on nursing
care documentation faced to the nurse’s motivation and performance inInpatient installation.
Method: The method of this study was experimental quasi without controlgroup of nursing documentation training with pre test and post test groupdesign. Analysis unit of the study was internal inpatient ward with 64 nursesand 67 beds. Data were collected by pre and post test on training andevaluation to nursing care documentation and the analyzed data by paired t-test.
Result: The result of the study had improved also showed that there wassignificant influence, after the training to knowledge’s improvement, attitudes,nurse’s motivation and nursing care documentation. Based on observation ofnursing care documentation in three inpatient wards, there were significant inthe middle category at the average between pre and post training in Undatadistrict Hospital Palu.
Keywords: Training, Motivation, Performance, Nursing documentation
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 14/109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya menunjang visi Pemerintah Daerah Yaitu “Terwujudnya
tatanan masyarakat madani melalui otonomi daerah dalam format baru
Sulawesi Tengah”. Seluruh perangkat yang mengelola sektor dan sub sektor
pembangunan harus menjabarkan dalam bentuk operasional sesuai
kewenangannya masing – masing.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata merupakan salah satu
perangkat pemerintah pada sektor kesehatan sebagai Rumah Sakit rujukan
pelayanan kesehatan yang tertinggi di Sulawesi Tengah dalam era
kesenjangan (Globalisasi), disatu pihak dihadapkan pada kekuatan-kekuatan
dan masalah–masalah intern yang ada, sedangkan dilain pihak secara
bersamaan juga dihadapkan pada kondisi lingkungan dengan berbagai faktor
peluang dan tantangan yang senantiasa berkembang dinamis.
Oleh karena itu untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
prima bagi masyarakat perlu disusun visi, misi, dan strategi pengembangan
hasil analisis dari lingkungan internal dan eksternal yang dijabarkan dalam
isu–isu pengembangan yang dapat dijadikan bahan mengendalikan arah dan
mutu pelayanan kesehatan agar visi yang telah ditetapkan dapat terwujud.
Rumah Sakit ini diresmikan pada tanggal 07 Agustus 1972 oleh
Gubernur M. Jassin dan Dirjen Yankes Prof. Dradjat Prawiranegara dengan
surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah
No.59/DITTAP/1972 tanggal 7 Agustus 1972. Kapasitas tempat tidur 50
buah dan Rumah Sakit tersebut diberi nama dengan RSUD Undata (Undata
adalah bahasa Kaili dialek RAI yang berarti “ OBAT KITA SEMUA “).
Pada tanggal 22 Pebruari 1979, diakui sebagai RS kelas C dengan
surat penetapan Menteri Kesehatan No.51/Men.Kes/SK/II/79 tanggal
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 15/109
2
22 Pebruari 1979. Pada tanggal 30 Agustus 1983 RS mengalami musibah
kebakaran yang menghabiskan sebagian bangunan RS. Pada tahun
1984–1986 direhabilitasi kembali ruangan yang rusak dan dibangun pula
gedung baru (Poliklinik/Administrasi, Laboratorium, Rontgen dan 2 buah
ruang perawatan), dengan bantuan biaya dari Pemerintah Pusat dan Daerah,
kapasitas tempat tidur pada saat itu 175 tt.
RSUD Undata adalah Rumah Sakit Pemerintah Daerah Propinsi
Sulawesi Tengah sebagai unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan
berdasarkan SK Gubernur No.59/DH.TAP/1972, yang secara tekhnis
fungsional bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
dan secara taktis operasional kepada Gubernur.
Rumah Sakit Umum Daerah Undata dengan Type B Non Pendidikan
sesuai dengan SK Menkes No.93/Menkes/SK/1995, dan menjadi Badan
Usaha Milik Daerah Propinsi Sulawesi Tengah sesuai dengan Peraturan
Daerah No. 2 Tahun 2003 dengan luas banguan 13.064 M2 ,kapasitas
tempat tidur 249 buah yang memberikan pelayanan melalui Instalasi Rawat
Jalan, Rawat Inap, Instalasi Gawar Darurat, dan menjadi Rumah Sakit pusat
rujukan untuk daerah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
Secara struktural, RSUD Undata Palu dipimpin oleh direktur yang
dibantu oleh kepala bidang, kepala sub bidang dan bagian serta komite
medik dan keperawatan. Jabatan fungsional diisi oleh para dokter umum
spesialis, residen, paramedis dan tenaga kesehatan lainnya. Komposisi
tenaga menurut jabatan adalah sebagai berikut :
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 16/109
3
Tabel 1. Komposisi tenaga menurut jabatan di RSUD Undata PaluTahun 2004
JENIS TENAGA JUMLAH ORANG
1. Direktur 1
2. Kepala Bidang/Bagian 6
3. Kepala Sub Bidang/Bagian 18
4. Komite Medik/Keperawatan 2
5. Dokter Umum 26
6. Dokter Spesialis 22
7. Dokter Gigi 4
8. Residen 20
Jumlah 99
Sumber Data Rekam Medik Tahun 2004
Tabel 2. Komposisi Tenaga Fungsional Keperawatan RSUD Undata PaluTahun 2004
JENIS TENAGA PNS KONTRAK
PEMDA
Perawat/Bidan 159 78
Tenaga Kesehatan lainnya 51 5
Tenaga Administrasi 112 126
Jumlah 322 209
Sumber Data Rekam Medik Tahun 2004
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 17/109
4
Tabel 3. Komposisi tenaga Perawat/Bidan per ruangan RSUD Undata
Palu tahun 2004
PNS Honor Sukarela
Ruangan SPK D III SPK D III SPK D III
Total
Anggrek
Kenanga
FlamboyanTeratai
Aster
Bogenville
Matahari
Catelia
Seroja
K. Bayi
Mawar
ICU/ICCU
KB
OK
IGD
Poliklinik
1
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
6
9
9
68
7
10
8
10
11
7
10
8
8
17
8
14
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
3
55
3
7
4
5
8
10
7
3
4
3
8
1
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
4
55
6
3
4
3
5
-
3
8
5
2
7
7
14
16
1618
16
20
16
18
24
17
20
19
17
22
25
28
Jumlah 159 78 69 306
Sumber Data Rekam Medik Tahun 2004
Fasilitas pelayanan rawat inap terdiri dari beberapa ruang rawat inap
seperti ruang kelas vip (Anggrek), kelas I (Kenanga dan Flamboyan), ruang
penyakit dalam (Seroja dan Bogenville), ruang penyakit dalam syaraf
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 18/109
5
(Mawar), ruang bedah (Teratai), ruang penyakit mata/THT (Aster), dan ruang
kebidanan (Matahari). Fasilitas tempat tidur tahun 2004 untuk kelas vip 13 tt,
kelas I 65 tt, kelas II 39 tt dan kelas III 132 tt jadi jumlah keseluruhan
sebanyak 249 buah tt.
Sedang untuk cakupan pelayanan RSUD Undata pada tahun 2004
seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Cakupan pelayanan RSUD Undata tahun 2002-2004
TahunIndikator
2002 2003 2004
Standar
Kapasitas Tempat tidur 208 208 249
B O R 71.96 80.45 71.49 60-85 %
L O S 4.6 5 5 6-8 hr
B T O 57.27 59.44 53.3 40-50 X
T O I 1.78 1.20 2 1-3 hr
N D R 10.65 11.56 16.12 25/000
G D R 24.25 25.80 32.84 45/000
Jumlah pasien dirawat 11.913 12.370 13.278
Jumlah kunjungan poliklinik 60.780 65.291 70.231
Jumlah kunjungan IGD 13.719 15.474 16.083
Sumber data Rekam Medik tahun 2004
RSUD Undata Palu merupakan Rumah Sakit pusat rujukan se
Sulawesi Tengah dengan jumlah kunjungan pasien rawat inap dan rawat
jalan ada kecenderungan tiap tahun meningkat, sehingga pelayanan yang
harus diberikan tentunya pelayanan yang secara profesional sesuai dengan
visi dan misi Rumah Sakit tersebut.
Menurut Depkes RI (1994), Pelayanan keperawatan mempunyai
peranan penting dalam menentukan baik buruknya pelayanan kesehatan di
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 19/109
6
Rumah Sakit secara keseluruhan. Dalam pemberian asuhan keperawatan
tenaga keperawatan berkeyakinan bahwa manusia merupakan individu unik
yang memiliki kebutuhan bio psiko sosial dan spiritual yang selalu
dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan keperawatan. Tindakan
keperawatan yang dilakukan perlu didokumentasikan/dicatat dan dilaporkan
pada anggota tim keperawatan yang lain. Hal ini dilakukan untuk memvalidasi
kebenaran tindakan dan melindungi perawat dari kelalaian melaksanakan
tugas.
Pendokumentasian asuhan keperawatan sangatlah penting karena
merupakan bukti nyata tentang apa yang telah dilakukan oleh perawat
terhadapa klien, sehingga dapat dijadikan bukti tanggung jawab dan
tanggung gugat serta merupakan bukti hukum bila terjadi penyimpangan atau
kelalaian yang dilakukan oleh perawat. Dokumentasi asuhan keperawatan
merupakan hasil pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan (Depkes RI,1997).
Kenyataan yang terjadi perawat di instalasi rawat inap RSUD Undata
Palu sering melalaikan pencatatan tindakan keperawatan. Pada saat magang
peneliti menerima keluhan dari perawat “kita biasa melakukan tindakan
kepada pasien, lalu pasien lain memanggil sehingga apa yang kita kerjakan
lupa menulisnya lagi“. Hal ini merupakan sikap perawat yang sering
melalaikan pencatatan pada status pasien (Keluhan tgl 03 Desember 2004).
Observasi peneliti pada saat magang tanggal 14 Desember 2004 tentang
sikap dan motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan
keperawatan masih kurang karena tampak adanya perawat lebih memilih
untuk kumpul/ngobrol biasa pada jam–jam tertentu (siang hari).
RSUD Undata sampai saat ini belum pernah mengadakan pelatihan
untuk perawat utamanya pelatihan untuk pendokumentasian asuhan
keperawatan, hal ini menunjukkan belum adanya perhatian tentang pelatihan
yang dapat memberikan suatu penyegaran terhadap pengetahuan, sikap dan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 20/109
7
keterampilan yang memberikan motivasi perawat dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan.
Menurut Sitorus (2005), kasus malpraktik sebenarnya tidak hanya
dilakukan oleh dokter, tapi juga perawat. Namun, kejadian itu sering tidak
disadari pasien. Untuk mencegah malpraktik yang dilakukan perawat
diperlukan supervisi dan dokumentasi asuhan keperawatan.
Untuk itu, Sitorus menilai penting upaya preventif, umpamanya membuat
suasana ruangan yang aman dan mendokumentasi asuhan keperawatan
secara baik.
Bidang keperawatan merupakan bagian yang sangat berperanan atas
kebijakan dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan pada instalasi
rawat inap RSUD Undata Palu, akan tetapi sampai saat ini belum
dilaksanakannya instrumen /tools Model A dari Depkes yang dijadikan alat
bantu untuk mengevaluasi hasil pendokumentasian asuhan keperawatan.
Dari hasil wawancara peneliti dengan Kasub Bidang Pencatatan Pelaporan
dan Rekam Medik mengatakan bahwa status yang masuk
kerekam medik untuk pendokumentasian asuhan keperawatan masih kurang
dan belum lengkap, hanya 50 % lembaran yang terisi.
Dokumentasi keperawatan di RSUD Undata Palu secara keseluruhan
belum dilaksanakan dengan baik dan benar, sementara RSUD Undata
merupakan pusat pelayanan rujukan dari Rumah Sakit kabupaten yang ada
di Sulawesi Tengah. Hal yang sangat penting pula RSUD Undata merupakan
lahan praktek bagi mahasiswa Poltekes yang ada di Sulawesi Tengah.
Dengan demikian selayaknya Rumah Sakit ini memiliki dokumentasi proses
keperawatan, yang dapat menjadi bukti bahwa asuhan keperawatan telah
dilaksanankan dengan baik. Banyak faktor yang menyebabkan
pendokumentasian itu kurang lengkap antara lain adalah kurangnya
sistematika kerja serta dasar ilmiah yang digunakan perawat dalam
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 21/109
8
melaksanakan peran, tugas dan fungsinya. Faktor lain yang juga
berpengaruh yaitu sikap, motivasi, dan lingkungan kerja (Depkes RI, 1994).
Keadaan tersebut diatas menggambarkan mutu dan kemampuan
perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit
masih kurang, hal ini diketahui dari keluhan yang disampaikan pasien dan
keluarganya pada saat dirawat pada instalasi rawat inap RSUD undata Palu.
Hal ini merupakan suatu tantangan bagi perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan pada pasien karena disamping harus melayani
secara profesional juga harus mencatat tindakan keperawatan yang
diberikan.
B. Rumusan Masalah
1. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang belum lengkap
hanya 50 % lembaran yang terisi.
2. Belum dilaksanakannya Instrumen A (standar asuhan keperawatan)
dalam mengevaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan.
3. Sikap dan motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan
keperawatan masih kurang.
4. Adanya keluhan dari perawat tentang pencatatan tindakan keperawatan
pada status pasien yang sering terlupakan.
5. Belum pernah diadakan pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu.
Dari rumusan masalah diatas maka dapatlah dibuat pertanyaan
penelitian yaitu “Apakah ada peningkatan motivasi dan kinerja perawat dalam
penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan setelah diadakan
pelatihan di RSUD Undata palu.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 22/109
9
C. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang pengaruh pelatihan terhadap motivasi dan kinerja
perawat di RSUD Undata belum pernah dilakukan khususnya di instalasi
rawat inap RSUD Undata Palu. Penelitian yang pernah dilakukan di RSUD
Abdul Wahab Syahranie Samarinda oleh Susanto AS (2001), hanya meneliti
hubungan sikap dan motivasi perawat terhadap evaluasi pendokumentasian
asuhan keperawatan.
Hasil dari penelitian tersebut yaitu ada hubungan antara sikap dan
motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan di
instalasi rawat inap RSUD AW.Syahranie Samarinda. Sedangkan peneliti
disini melakukan penelitian tentang pengaruh pelatihan pendokumentasian
asuhan keperawatan terhadap motivasi dan kinerja perawat.
Penelitian yang sejenis pernah dilakukan di RSUD Ternate oleh Fauzi
Almari (2003), Pelatihan dokumentasi keperawatan. Analisisnya adalah
pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat
dalam melaksanakan dokumentasi keperawatan di RSUD Ternate.
Perbedaan antara penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti yaitu
peneliti melakukan analisis pengaruh pelatihan terhadap motivasi dan kinerja
perawat pada pendokumentasian asuhan keperawatan.
Penelitian yang sejenis pernah dilakukan di RSUD Pekan Baru oleh
Ennymary (1999), evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan
hubungannya dengan angka kredit kaitannya dengan jabatan fungsional
tenaga keperawatan. Analisisnya adalah dokumentasi pada buku catatan
perawat hasilnya tidak ada hubungan antara kenaikan pangkat dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 23/109
10
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap motivasi dan kinerja
perawat di instalasi rawat inap RSUD Undata palu.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengevaluasi hasil pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Undata Palu
b. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan terhadap sikap perawat di instalasi rawat inap RSUD
Undata palu.
c. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan terhadap pengetahuan perawat di instalasi rawat inap
RSUD Undata palu.
d. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan terhadap motivasi perawat di instalasi rawat inap
RSUD Undata palu.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perawat RSUD Undata sebagai bahan pertimbangan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan dan sebagai upaya dalam
meningkatkan pengetahuan, sikap, motivasi dan kinerja dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
2. Bagi pihak manajemen keperawatan RSUD Undata Palu penelitian
ini dapat bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
upaya meningkatkan pendokumentasian asuhan keperawatan.
3. Bagi RSUD Undata Palu hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
memperbaiki sistem pengelolaan sumber daya manusia khususnya
tenaga perawat.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 24/109
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelatihan
Menurut Syarif (1991), pelatihan adalah suatu proses untuk membantu
tenaga kerja untuk membentuk, meningkatkan dan mengubah pengetahuan,
keterampilan, sikap dan tingkah lakunya agar dapat mencapai standar
tertentu sesuai dengan apa yang dituntut oleh jabatannya.
Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian
tindak/upaya yang dilakukan dengan sengaja, dalam bentuk pemberian
bantuan kepada tenaga kerja, yang dilakukan oleh tenaga profesional
kepelatihan dalam satuan waktu, yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu, guna
meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu organisasi. Tujuan
pelatihan ialah untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta, yang
menimbulkan perubahan perilaku aspek-aspek kognitif, keterampilan dan
sikap (Hamalik, 2000).
Menurut Depkes (1990) pelatihan adalah suatu upaya sistematis untuk
mengembangkan sumber daya manusia baik perorangan, kelompok maupun
organisasi yang diperlukan untuk tugas waktu sekarang dan untuk
mempersiapkan masa depan serta dapat menanggulangi masalah-masalah
yang timbul di kedua waktu tersebut.
Pelatihan adalah suatu upaya untuk memperbaiki penguasaan
berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan
rutin. Program latihan dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja,
mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja.
Metoda terbaik yang dapat digunakan dalam pelatihan adalah sejauh mana
metoda/teknik tersebut memenuhi faktor-faktor : a). Efektifitas biaya, b). Isi
program yang dikehendaki, c). Kelayakan fasilitas-fasilitas,
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 25/109
12
d). Preferensi dan kemampuan peserta, e). Preferensi dan kemapuan
instruktur atau pelatih, f). Prinsip-prinsip belajar (Handoko, 1999).
Pelatihan atau training adalah kegiatan yang bertujuan untuk
memantapkan efektifitas pelaksanaan program, melalui penyegaran dan
peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan, serta perubahan
perilaku dengan konteks program yang saat ini ataupun untuk program yang
sedang direncanakan. Pada intinya pelatihan adalah proses pembelajaran
kembali akan hal-hal yang telah diketahui sebelumnya, walaupun dengan
tingkat yang minimal dengan tujuan meningkatkan kemampuan, melalui
pemahaman komprehensip (Kirpatrick, 1994).
Kebutuhan pelatihan adalah selisih antara sikap dan keterampilan
yang diminta dengan sikap dan keterampilan yang telah dimiliki, atau selisih
antara prestasi yang diminta dan prestasi yang telah dicapai (Syarif,1991).
Pelatihan bertujuan untuk : a). Meningkatkan kemampuan perorangan
meliputi keterampilan dan sikap dikaitkan dengan pengembangan karirnya,
b). Meningkatkan organisasi yang berkaitan erat dengan
kelancaran/keberhasilan pelaksanaan program kerjanya (Depkes,1990).
Menurut Handoko (1999), tujuan pelatihan bagi karyawan adalah : 1).
Untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dan
permintaan jabatan, 2). Program pelatihan diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang
telah ditetapkan, 3). Meskipun pelatihan memakan waktu dan mahal, tetapi
akan mengurangi perputaran tenaga kerja dan membuat karyawan menjadi
lebih produktif, 4). Membantu karyawan dalam menghindarkan diri dari
keusangan dan melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.
Metode pelatihan meliputi : 1). Classical training atau lebih dikenal
dengan off the job training , yakni pelatihan yang kegiatannya dipusatkan
dalam kelas. Disini para peserta ditarik dari lingkungan kerjanya seperti
Rumah Sakit atau Puskesmas untuk diberi pembekalan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 26/109
13
pengetahuan/teknologi dan ditingkatkan keterampilan serta pembekalan
sikap melalui praktek baik dilaboratorium maupun dilapangan dan,
2). In the system training (kala karya). Dalam kala karya para peserta dilatih
ditempat kerjanya masing-masing. Pembekalan pengetahuan/teknologi dan
keterampilan serta pembekalan sikap diberikan atas kasus-kasus/masalah-
masalah nyata yang ada di tempat kerja (Depkes,1990).
Salah satu unsur yang sangat penting yang mempengaruhi
keberhasilan suatu program pelatihan adalah evaluasi pelatihan. Menurut
Kirkpatrick (1994), ada empat tahap untuk mengevaluasi suatu program
pelatihan, yaitu : 1). Menilai reaksi: pengukuran level ini menunjukkan reaksi
para peserta yang mengikuti proses pelatihan. 2). Mengukur pengetahuan :
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu peningkatan dimana peserta
merubah: (1). Sikap, (2). Pengetahuan, dan
(3). Meningkatnya keterampilan sebagai hasil dari keikutsertaan program. 3).
Mengukur perubahan perilaku : didefinisikan sebagai besarnya perubahan
perilaku yang terjadi akibat menghadiri sutau program pelatihan. 4). Hasil :
sebagai hasil akhir yang terjadi akibat perawat mengikuti pelatihan.
1. Pengetahuan
Proses belajar hakekatnya merupakan suatu proses mencari tahu
dan biasanya dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode
dan konsep baik melalui pendidikan maupun pengetahuan. Hal ini sesuai
dengan pendapat World Health Organization (WHO) yang menyatakan
bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman, pengetahuan juga
dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh orang tua, guru,
teman, buku dan media (WHO,1992).
Dalam bidang keperawatan, pengetahuan yang harus dimiliki oleh
seorang perawat, adalah pengetahuan yang menyangkut dengan prinsip-
prinsip merawat berdasarkan pendekatan proses keperawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 27/109
14
Pendekatan proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu : Tahap
pertama : Pengkajian. Kegiatan tahap ini adalah mengumpulkan data
tentang pasien, yang menyangkut data dasar, data terfokus, data
subjektif, data objektif, mentabulasi data dan menganalisa data. Tahap
Kedua : Menegakkan diagnosis keperawatan, yang terdiri dari diagnosis
actual dan potensial. Terdapat tiga komponen dalam merumuskan
diagnosis keperawatan yaitu : masalah/problem (P), penyebab/etiologi
(E), tanda-tanda dan gejala (S). Tahap ketiga: Menetapkan rencana
asuhan keperawatan. Kegiatan dalam tahap ini adalah, menentukan
urutan prioritas masalah, menetapkan tujuan yang akan dicapai,
menentukan rencana tindakan keperawatan, menentukan kriteria hasil.
Tahap keempat : Melaksanakan tindakan keperawatan. Kegiatan dalam
tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
keperawatan. Tahap Kelima : Mengevaluasi asuhan keperawatan.
Kegiatan dalam tahap ini adalah membandingkan antara tujuan yang
akan dicapai dengan hasil nyata yang dicapai (Doengoes,1998).
2. Sikap
Newcomb (cit. Azwar,2003) salah seorang ahli psikologi sosial,
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum
merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi adalah merupakan
“predisposisi” tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi
terbuka tingkah laku yang terbuka.
Menurut Robbins (cit.Muchlas,2002) sikap (Attitudes), didefinisikan
sebagai pernyataan-pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan
maupun yang tidak menyenangkan, atau penilaian-penilaian mengenai
obyek, manusia atau peristiwa-peristiwa
Menurut Purwanto (1999), sikap adalah pandangan atau perasaan
yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 28/109
15
objek. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, suatu objek.
Tidak ada sikap yang tanpa objek.
Dalam bidang keperawatan, sikap seorang perawat dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, lebih diarahkan pada penerapan kode
etika keperawatan (Ismani,2001).
Kode etika keperawatan menurut Persatuan Perawat Nasional
Indonesia(PPNI,2000), adalah sebagai berikut :
1. Tanggung jawab perawat terhadap klien
a). Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa
berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya
kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b). Perawat dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan,
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga
dan masyarakat.
c). Perawat dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,
keluarga dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai
martabat dan tradisi luhur keperawatan.
d). Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan
masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai
bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas
a). Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat.
b). Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 29/109
16
diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
c). Perawat tidak menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan
norma-norma kemanusiaan.
d). Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik, agama dan kedudukan sosial.
e). Perawat mengutamakan perlidungan dan keselamatan pasien/klien
dalam melaksanakan tugas keperawatannya, serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan, jika menerima atau mengalih tugaskan
tanggung jawab yang ada hubungannya dengan perawatan.
3. Tanggung jawab perawat terhadap sejawat.
a). Perawat memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
b). Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman kepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam
bidang keperawatan.
4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi
a). Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara
sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.
b). Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan, dengan
menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 30/109
17
c). Perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan, serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan
dan pendidikan keperawatan.
d). Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggung jawab perawat terhadap negara
a). Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan
yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan
keperawatan.
b). Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada masyarakat.
B. Motivasi
Menurut Handoko (1999), motivasi adalah keadaan dalam pribadi
sesorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang
merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna
mencapai kepuasan dirinya. Motivasi bukanlah satu-satunya yang
mendukung seseorang melakukan tindakan untuk mencapai tujuan
organisasi selain motivasi adalah faktor nilai pekerjaan, prestasi dan
tanggung jawab (Muchlas, 2002).
Arti mendasar dari motivasi sebagai inisiatif mengarahkan perilaku
sesorang kearah yang optimal. Ada dua faktor lain yang terlibat yaitu
kemampuan seseorang dan pemahamannya terhadap perilaku apa yang
diperlukan untuk mencapai prestasi yang tinggi menurut Moskowits
(cit . Riyadi,1993).
Motivasi dapat didefinisikan sebagai kesiapan khusus sesorang untuk
melakukan atau melanjutkan serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk
mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan. Akan halnya motivasi
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 31/109
18
kerja adalah sesuatu hal yang berasal dari internal individu yang
menimbulkan dorongan atau semangat untuk bekerja keras.
Menurut Barelson dan Steiner (1964), mendefinisikan motivasi sebagai
kondisi internal, kejiwaan dan mental manusia seperti : aneka keinginan,
harapan, kebutuhan, dorongan dan kesukaan yang mendorong individu untuk
berperilaku kerja untuk mencapai kepuasan atau mengurangi
ketidakseimbangan (cit . Ilyas,2002).
Teori Ekspektansi dari Victor Vroom (cit . Muchlas,2002) mengatakan
bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk berperilku/bertindak dengan cara
tertentu tergantung pada kekuatan dari ekspektansi dan tindakan itu akan
segera diikuti oleh sebuah hasil dan tergantung pada adanya daya tarik hasil
tersebut kepada individu yang bersangkutan. Ada tiga variabel yang saling
berpengaruh yaitu :
a). Daya tarik (attractivenes) pentingnya daya tarik hasil yang akan diterima
oleh seorang karyawan setelah selesai menyelesaikan tugas/pekerjaanya.
b). Hubungan prestasi kerja dan pengharapan (performance-reward linkage),
derajat kepercayaan karyawan bahwa prestasi kerja pada tingkat tertentu
akan menuju pada perolehan hasil yang diinginkan.
c). Hubungan usaha dan prestasi kerja (effort-performance
linkage),kemungkinan yang dipersepsikan karyawan bahwa besarnya
uasah yang diperjuangkan akan menuju kepada pencapaian prestasi
kerja.
Menurut Lowler dan Porter (1967) motivasi adalah hasil
interaksi (perkalian) antara nilai dan harapan (cit. As’ad,2003). Jadi apabila
pendokumentasian asuhan keperawatan itu mempunyai nilai untuk
meningkatkan profesi keperawatan, harapannya nilai itu akan terbentuk dan
pengetahuan akan bertambah dengan pelatihan sehingga akan menambah
motivasi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 32/109
19
Model karakteristik pekerjaan dari Hackman dan oldham
(cit . Muchlas,2002), mengatakan bahwa setiap pekerjaan dapat digambarkan
dalam lima dimensi tugas inti yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
1). Variasi keterampilan yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut
memerlukan aktifitas yang berbeda sehingga seorang karyawan dapat
menggunakan sejumlah bakat dan keterampilan yang berbeda.
2). Identitas tugas yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut
memerlukan penyelesaian menyeluruh dan sejumlah tugas yang dapat
diidentifikasi.
3). Kepentingan tugas yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut
memiliki dampak yang berarti buat kehidupan atau pekerjaan orang lain.
4). Otonomi yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut dapat
memberikan kekebasan yang berarti dan kemandirian individu untuk
mengatur waktu pekerjaan dan menentukan prosedur pekerjaan.
5). Umpan balik yaitu suatu tingkatan dimana pelaksanaan aktifitas
pekerjaan memerlukan informasi evaluatif secara langsung dan jelas
tentang efektifitas kerja dari orang yang bersangkutan.
Dari sudut pandang motivasi model ini menyatakan bahwa
penghargaan internal yang diperoleh individu ketika dia belajar dari hasil
kerjanya secara tanggung jawab pribadi ternyata baik bernilai dan berguna
buat orang lain. Yang bersangkutan akan meningkatkan motivasi, prestasi
dan kepuasan kerjanya, menurunkan absen kerja dan pindah kerja.
Hubungan antara dimensi pekerjaan dan hasil kerja biasanya
dipengaruhi atau disesuaikan oleh kekuatan dan pertumbuhan yang
bersangkutan yaitu dimana dia menginginkan terpenuhinya harga diri dan
aktualisasi diri. Jika NPM tinggi, model ini dapat memprediksi bahwa
motivasi, prestasi dan kepuasan kerja akan meningkat sedangkan angka
absen kerja dan pindah kerja akan menurun. Akhirnya dapat dinyatakan
bahwa : 1). Orang yang bertugas pada pekerjaan dengan dimensi dimana
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 33/109
20
tugas inti yang tinggi pada umumnya lebih termotivasi, puas dan produktif. 2).
Dimensi-dimensi pekerjaan ini beroperasi melalui status psikologi dalam
mempengaruhi variabel-variabel keberhasilan kerja dan pribadi.
Berbagai faktor yang telah dijelaskan diatas akan mempengaruhi
terbentuknya motivasi perawat dalam melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini
akan digunakan istilah motivasi, yang diartikan sebagai keadaan dalam
pribadi sesorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada
seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu
perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya (Handoko, 2003). Namun
dalam penelitian ini pembahasan hanya terbatas untuk mengetahui motivasi
perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
C. Kinerja
Menurut Marier (cit. As’ad,2003), bahwa kinerja adalah merupakan
kesuksesan sesorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam buku yang
sama mengutip pendapat Lowler dan Porter (1967), yang menyebutkan
bahwa kinerja atau penampilan kerja adalah Succesful role achievement
yang diperoleh sesorang dari perbuatan-perbuatannya, dengan kata lain
merupakan suatu kesuksesan sesorang dalam melaksanakan pekerjaanya.
Jadi kinerja dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang
menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan atau tugas yang bersangkutan.
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun
kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan
individu maupun kelompok kerja personel. Menurut Gibson (1987),
menyampaikan model teori kinerja dan melakukan analisis terhadap sejumlah
variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Variabel individu
dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan keterampilan, latar
belakang dan demografis. Variabel psikologik terdiri dari sub variabel
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 34/109
21
persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel organisasi
menurut Gibson berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu
(cit. Illyas, 2002).
Salah satu teori tentang kinerja adalah Expectancy Theori. Teori
pertama kali dikemukakan oleh Heider (Cit . As’ad (2003), atribut mengenai
kinerja dirumuskan sebagai berikut :
Gambar 1. Atribut Kinerja (Heider,Cit . As’ad,2003)
Keterangan : P = Performance, M = Motivation, A = Ability (Anderson &
Buitzin, (Cit . As’ad,2003). Menurut teori ini performance (kinerja) adalah hasil
interaksi antar motivasi dengan kemampuan dasar.
Hal ini didukung oleh pendapat Syarif (1991) yang menyatakan bahwa
untuk meningkatkan kinerja tergantung dari :
1). Semangat/kesediaan kerjanya yang sangat dipengaruhi oleh sikap dan
tingkah lakunya, 2). Keterampilan yang sangat dipengaruhi oleh
kemampuannya.
Penilaian kinerja adalah suatu proses untuk mengukur hasil kerja yang
dicapai oleh para pekerja dan dibandingkan terhadap standar tingkat prestasi
yang diminta, guna mengetahui sampai dimana keterampilan telah dicapai,
dan kemudian dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk : 1). Menemukan
kelemahan-kelemahan yang ada, 2). Meneliti dan memperbaiki kelemahan-
kelemahan tersebut, 3). Perencanaan karier,
4). Dasar untuk menemukan penghargaan terhadap prestasi, 5). Sebagai titik
tolak usaha pribadi. Untuk menilai kinerja diperlukan cara-cara yang bisa
dipertanggungjawabkan seperti antara lain dari sudut relevansinya,
reliabilitasnya (dapat dipercaya), serta obyektifitasnya (Syarif, 1991).
P = M X A
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 35/109
22
Menurut Ibrahim (2001), menyatakan tentang indikator kinerja dari
segala persfektif dan dalam pengamatannya indikator kinerja memegang
peranan utama memperbaiki/meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Maksud dari indikator-indikator kinerja mesti seimbang antara kebutuhan
masyarakat dan tanggung jawab profesional dengan inisatif untuk
meningkatkan perbaikan kualitas pelayanan.
Tujuan penilaian kinerja adalah untuk : 1). Membantu tiap karyawan
agar semakin banyak mengerti tentang peranannya dan mengetahui secara
jelas fungsi-fungsinya. 2). Merupakan instrumen dalam membantu tiap
karyawan mengerti kekuatan dan kelemahannya sendiri dalam kaitannya
dengan peranan dan fungsinya didalam perusahaan.
3). Membantu mengenali kebutuhan-kebutuhan akan pengembangan
karyawan setiap karyawan berkenang dengan peran dan fungsi-fungsinya. 4)
Menambah kebersamaan antar karyawan dengan pejabat penyelia sehingga
tiap karyawan senang bekerja dengan penyelianya dan sekaligus
menyumbangkan sebanyak-banyaknya kepada organisasi.
5). Merupakan mekanisme komunikasi yang semakin bertambah antara
karyawan dan penyelianya sehingga tiap karyawan dapat mengetahui
harapan-harapan majikannya dan tiap majikan juga dapat mengetahui
kesulitan-kesulitan para bawahannya serta berusaha mengatasinya, dengan
demikian mereka bersama-sama menyelesaikan tugas.
6). Merupakan instrumen untuk memberikan peluang bagi karyawan untuk
mawas diri dan menetapkan sasaran pribadi sehingga terjadilah
pengembangan yang direncanakan dan dimonitor sendiri. 7). Memegang
peranan dalam membantu setiap karyawan menyerap kebudayaan, norma-
norma dan nilai-nilai organisasi sehingga suatu identitas dan keikatan
keorganisasian dikembangkan diseluruh perusahaan.
8). Membantu mempersiapkan karyawan untuk memegang pekerjaan dari
jenjang yang lebih tinggi dengan cara terus menerus memperkuat
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 36/109
23
perkembangan perilaku dan kualitas yang dibutuhkan bagi posisi-posisi yang
tingkatnya lebih tinggi didalan organisasi. 9). Merupakan instrumen dalan
menciptakan sebuah iklim yang positif dan sehat di dalam organisasi yang
mendorong orang berusaha sekuat tenaga dan merasa senang berbuat
sesuatu. 10). Membantu dalam berbagai keputusan kepegawaian dengan
memberikan data tentang tiap karyawan secara berkala (Rae,1990).
1. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Dokumentasi adalah pekerjaan mencatat atau merekam jalannya
peristiwa dan obyek yang berharga dan penting agar dapat dilihat dan
dikenang dikemudian hari. Dokumentasi keperawatan adalah sistem
pencatatan sekaligus pelaporan semua kegiatan asuhan keperawatan,
sehingga terwujud data yang lengkap, nyata dan tercatat, bukan hanya
tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis kualitas dan kuantitas
pelayanan, dalam memenuhi kebutuhan pasien (Fisbach,1999).
Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan suatu catatan tentang
standar asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan di suatu Rumah Sakit
dan berfungsi untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah
pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit
sudah mengikuti dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam
standar asuhan keperawatan (Depkes RI,1997a). Pendokumentasian asuhan
keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik apabila seorang perawat
mengetahui dan mengaplikasikan teori Proses Keperawatan, Asuhan
Keperawatan dan Standar Asuhan Keperawatan.
Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan kegiatan sehari-
hari yang tidak lepas dari asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.
Pencatatan merupakan salah satu komponen yang penting yang memberikan
sumber kesaksian hukum. Betapapun kemahiran dan keterampilan perawat
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 37/109
24
jika tidak dicatat dengan lengkap, tidak akan membantu dalam tanggung
jawab maupun tanggung gugat (Depkes RI,1994).
Setiap selesai melakukan suatu tindakan perawat harus segera
mencatat secara jelas tindakan yang dilakukan dan respon pasien terhadap
tindakan serta mencantumkan waktu tindakan serta memberikan tanda
tangan. Cara yang tepat mencatat yang diterima secara hukum adalah
sesuai dengan prinsip-prinsip dokumentasi dan standar praktek keperawatan
(Depkes RI,1997a).
Dokumentasi asuhan keperawatan digunakan untuk memantau mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan kemampuan serta
keterampilan tenaga yang memberikan pelayanan tersebut. Pada
pendokumentasian asuhan keperawatan aspek yang dikaji antara lain : data
dasar, identifikasi masalah kesehatan, evaluasi terhadap tujuan keperawatan
yang dicapai serta mengkaji pengetahuan dan keterampilan dari tenaga
pemberi jasa pelayanan. Kenyataan yang sering terjadi dalam pelayanan
keperawataan adalah sehubungan dengan adanya proses asuhan
keperawatan yang belum sesuai dengan standar yang telah disepakati
(Depkes RI,1994).
Dokumentasi keperawatan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat, berkaitan dengan pencatatan dan penyimpanan informasi yang
lengkap dan benar, tentang keadaan pasien selama dirawat. Kegiatan
konsep pendokumentasian meliputi keterampilan berkomunikasi,
keterampilan mendokumentasikan proses keperawatan dan keterampilan
standar dokumentasi (Nursalam,2001).
1. Keterampilan komunikasi
Keterampilan komunikasi yang efektif adalah perawat mampu
mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjalankan apa
yang sudah, sedang, dan yang akan dikerjakan oleh perawat.
2. Dokumentasi Proses Keperawatan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 38/109
25
Perawat memerlukan keterampilan dalam mencatat proses
keperawatan. Pencatatan proses keperawatan memerlukan metode yang
tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis, problem solving , dan
riset lebih lanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian,
identifikasi masalah, perencanaan dan tindakan. Perawat kemudian
mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang
diberikan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga
kesehatan lainnya. Pengkajian ulang dan evaluasi respon klien terhadap
tindakan keperawatan dan tindakan medis, dapat sebagai petunjuk dan
kesinambungan dalam proses keperawatan, dan dapat sebagai petunjuk
adanya perubahan dari setiap tahap.
3. Standar Dokumentasi
Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi untuk memperkuat
pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktik
pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan. Fakta tentang
kemampuan perawat dalam pendokumentasian ditujukan pada keterampilan
menuliskan sesuai standar dokumentasi yang konsisten, pola efektif,
lengkap, dan akurat.
The ANA’s Standard of Clinical Nursing Practice (1991), mengarahkan
proses pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi tentang : Data
pengkajian yang relevan, diagnosa keperawatan, tujuan yang dapat diukur,
rencana keperawatan, intervensi, respon klien, perbaikan dalam diagnosa,
hasil dan rencana (Carpenito L.J,1995).
Fisbach (1991), menggambarkan sepuluh standar tindakan
keperawatan dalam pendokumentasian praktik keperawatan yang merupakan
tanggung jawab perawat. Adapun sepuluh standar keperawatan tersebut
adalah sebagai berikut :
a) Memberikan pelayanan dengan menghargai klien sebagai mahluk hidup.
b) Melindungi hak pasien
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 39/109
26
c) Mempertahankan kompetensi dalam tindakan keperawatan dan mengenal
pasien serta menerima tanggung jawab pribadi terhadap tindakannya.
d) Melindungi pasien jika tindakan dan keselamatannya diakibatkan oleh
orang lain yang tidak kompoten, tidak etis dan ilegal.
e) Menggunakan kemampuan individu sebagai kriteria untuk menerima
tanggung jawab dan tugas limpah, dalam tindakan keperawatan kepada
tenaga kesehatan lainnya.
f) Partisipasi dalam kegiatan riset jika hak responden dilindungi
g) Partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan untuk meningkatkan
standar praktik /pelayanan keperawatan dan pendidikan.
h) Meningkatkan dan mempertahankan kualitas keperawatan tenaga
perawat lainnya dengan partisipasi dalam kegiatan profesi.
i) Mempromosikan kesehatan dengan bekerjasama terhadap masyarakat
dan tenaga kesehatan lainnya. Menolak untuk memberikan persetujuan,
untuk promosi atau menjual produk komersial, pelayanan atau hiburan
lainnya.
Dokumentasi keperawatan sebagai suatu dokumen rahasia, yang
mencatat semua pelayanan keperawatan klien, dapat diartikan sebagai suatu
catatan bisnis dan hukum yang mempunyai banyak manfaat dan
penggunaan. Tujuan utama dari pendokumentasian adalah untuk :
a. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat
kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan,
dan mengevaluasi tindakan.
b. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika. Hal ini juga
menyediakan :
1). Bukti kualitas asuhan keperawatan
2). Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggung jawaban kepada klien.
3). Informasi terhadap perlindungan individu.
4). Bukti aplikasi standar praktek keperawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 40/109
27
5). Sumber informasi statistik untuk standar dan riset keperawatan.
6). Pengurangan biaya informasi.
7). Komunikasi konsep risiko tindakan keperawatan.
8). Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggung jawab
etik dan mempertahankan kerahasiaan informasi klien.
9). Suatu data yang sesuai.
10). Data perencanaan pelayanan kesehatan dimasa akan datang.
Menurut Nursalam (2001), Dokumentasi keperawatan mempunyai
makna penting bila dilihat dari berbagai aspek, seperti :
a. Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi
dan bernilai hukum. Bila terjadi sesuatu masalah (misconduct) yang
berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi
jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan
sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai barang
bukti di pengadilan. Oleh karena itu data harus diidentifikasi secara lengkap,
jelas, obyektif dan ditandatangani oleh tenaga kesehatan (perawat), tanggal,
dan perlunya dihindari adanya penulisan yang dapat menimbulkan
interpretasi yang salah.
b. Jaminan Mutu (Kualitas Pelayanan)
Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat, akan memberi
kemudahan bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien,
dan untuk mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan
seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui
catatan yang akurat. Hal ini akan membantu meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
c. Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat “perekam” terhadap
masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau tenaga kesehatan lain
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 41/109
28
akan bisa melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang
dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.
d. Keuangan
Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua tindakan keperawatan
yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat
dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan
bagi klien.
e. Pendidikan
Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut
kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan yang dapat dipergunakan
sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi
keperawatan.
f. Penelitian
Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai penelitian. Data yang
terdapat didalamnya mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai
bahan atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan.
g. Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana
peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien.
Dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan
pemberian asuhan keperawatan yang diberikan, guna pembinaan dan
pengembangan lebih lanjut. Hal ini selain bermanfaat bagi peningkatan mutu
sendiri, juga bagi individu perawat dalam mencapai tingkat yang lebih tinggi,
(Nursalam,2001).
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah suatu
kegiatan penilaian mutu pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh para
perawat Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan mutu asuhan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 42/109
29
keperawatan dan mengadakan perbaikan bila ada hasil penilaian
menunjukkan bahwa mutu asuhan keperawatan belum optimal.
Manfaat evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah agar
pelayan terhadap semua pasien tetap optimal, memberi kepastian kepada
para pemberi jasa pelayanan kesehatan bahwa mutu pelayanan yang
mereka berikan sudah optimal, meningkatkan pencatatan dalam status
pasien. Evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah suatu
rangkaian kegiatan yang digunakan untuk memantau mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan perawat (Depkes,1994).
D. Perawat
Menurut Kepmenkes Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001, perawat
adalah seorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun luar negeri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan menyebutkan bahwa tenaga keperawatan meliputi perawat
dan bidan.
Menurut Depkes (1999), uraian tugas Pelaksana Perawatan di ruang
rawat inap adalah sebagai berikut :
1). Nama Jabatan : perawat pelaksana diruang rawat inap.
2). Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan di ruang rawat.
3). Persyaratan : Berijazah pendidikan formal keperawatan, semua jenjang
yang disahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.
4). Tanggung Jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana
diruang rawat bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan/Kepala
Instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut : (a). Kebenaran dan ketepatan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 43/109
30
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai standar.
(b). Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan.
5). Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana diruang
rawat mempunyai wewenang sebagai berikut : (a). Meminta informasi dan
petunjuk kepada atasan, (b). Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.
6). Uraian Tugas :(a). Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkunganya,
(b). Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku, (c). Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai, (d). Melakukan pengkajian
keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan, sesuai
batas kewenanngannya, (e). Menyusun rencana keperawatan
sesuai dengan kemampuannya, (f). Melakukan tindakan
keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, antara lain : (1). Melaksanakan tindakan
pengobatan sesuai program pengobatan, (2). Memberikan
penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya.
7). Melatih/membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
8). Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas tinggi,
kolaps, perdarahan, keracunan, henti nafas dan jantung), sesuai protap
yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat/dokter jaga.
9). Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
10).Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 44/109
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 45/109
32
E. Landasan Teori
Menurut Vroom (1964) kinerja adalah hasil interaksi antara motivasi
dan kemampuan dasar. Dengan demikian orang yang tinggi motivasinya
tetapi memiliki kemampuan yang rendah akan menghasilkan kinerja yang
rendah. Begitu pula halnya dengan orang yang sebenarnya berability tinggi
tetapi rendah motivasinya. Atas dasar inilah menurut Vroom, karyawan yang
akan training (dilatih) haruslah orang yang bermotivasi tinggi, sedangkan
karyawan yang perlu dimotivasi adalah mereka yang berkemampuan tinggi.
Sesuai dengan Vroom, pada RSUD Undata Palu, rata-rata perawat
telah berpendidikan D III Perawatan, sehingga mereka telah mempunyai
kemampuan dasar yang cukup. Oleh karena itu perlu adanya penyegaran
untuk pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan menambah
motivasi untuk meningkatkan kinerja dengan jalan diadakan pelatihan. Hal ini
didukung oleh pendapat Syarif (1991) yang menyatakan bahwa faktor-faktor
yang dapat meningkatkan kinerja meliputi sikap, situasi kerja, tingkah laku,
semangat kerja, bakat, pengetahuan, kemampuan serta keterampilan.
Untuk meningkatkan kinerja perawat diperlukan upaya-upaya untuk
meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja, dan salah satu upaya dengan
mengadakan pelatihan asuhan keperawatan bagi perawat, yang akan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap dan tingkah
laku dari perawat yang diharapkan dapat menambah motivasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 46/109
33
Gambar 2. Faktor-faktor kinerja (Syarif,1991)
F. Kerangka Konsep
Yang akan dijadikan variabel independen (bebas) pada penelitan ini
adalah pelatihan dan variabel dependennya (terikat) adalah sikap,
pengetahuan, motivasi dan kinerja, seperti pada kerangka konsep
dibawah ini :
Situasi
Sikap
Bakat
Pengetahuan
Tin kah Laku
Kemampuan
Motivasi kerja
Latihan
Pengalaman
Keterampilan
Kinerja+
+
+
+
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 47/109
34
`
Gambar 3. Pengaruh pelatihan terhadap kinerja
Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep tersebut, dapat disusun hipotesis
penelitian sebagai berikut :
Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan
motivasi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di
instalasi rawat inap RSUD Undata Palu.
Pengetahuan
Motivasi
Pelatihan
Perawat
S i k a p
Evaluasi
pendokumentasianasuhan ke erawatan
Kinerja
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 48/109
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian quasi Eksperimental
tanpa kontrol dengan rancangan Pre test–post test group design. Perlakuan
yang diberikan berupa pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan
terhadap sejumlah responden.
Dari pelatihan yang dilakukan diharapkan terjadi perubahan atau
pengaruh terhadap variabel yang lain. Metode yang dilakukan adalah
ceramah, tanya jawab, diskusi dan latihan. Evaluasi kegiatan tersebut
dilakukan sebanyak tiga kali yaitu Evaluasi pendokumentasian asuhan
keperawatan sebelum pelatihan, Pre test sebelum kegiatan pelatihan, Post
test setelah pelatihan dan melakukan evaluasi pendokumentasian asuhan
keperawatan sebanyak empat minggu.
B. Lokasi Penelitian
Unit analisis penelitian ini adalah ruang rawat inap RSUD Undata Palu.
Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan : a). RSUD
Undata sebagai tempat magang sebelumnya, b). Penerapan instrumen A
dari Depkes belum dijalankan untuk mengevaluasi pendokumentasian
asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua instalasi rawat inap RSUD
Undata Palu. Kemudian peneliti mengambil sampel tiga ruangan rawat inap
penyakit dalam yaitu Ruang Seroja, Bogenville dan Mawar.
Dengan jumlah perawat 64 orang. Sampel ini hasil diskusi dengan
Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala Bidang Diklit RSUD Undata Palu,
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 49/109
36
dengan alasan belum pernah diadakan pelatihan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan ruangan rawat inap tersebut.
D. Materi Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah materi
pelatihan seperti Profesionalisme Keperawatan, Proses Keperawatan sesuai
Standar Asuhan Keperawatan, Dokumentasi Asuhan Keperawatan,
pengenalan Instrumen Evaluasi SAK (A), Latihan Instrumen SAK, Supervisi
dan Bimbingan. Materi pelatihan dibuat atas kerjasama peneliti dengan
dosen Poltekes Sulteng, sedang instrumen kuesioner dan evaluasi
dokumentasi standar asuhan keperawatan yang digunakan adalah milik
Depkes (1997).
E. Definisi Operasional
1. Pengetahuan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah segala
sesuatu yang diketahui perawat, yang berhubungan dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
2. Sikap adalah tanggapan dan reaksi perawat terhadap pendokumentasian
asuhan keperawatan.
3. Motivasi adalah Keadaan yang membuat perawat ingin melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
4. Kinerja perawat adalah kinerja yang dihasilkan oleh pelaksana perawatan
ruang rawat inap yang dinilai dari evaluasi pendokumentasian asuhan
keperawatan.
5. Evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah evaluasi
pencatatan yang dilakukan terhadap setiap pelaksanaan asuhan
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
tindakan, evaluasi dan catatan keperawatan dinilai melalui rekam medik
pasien. Nilai evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan di dapat
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 50/109
37
dari persentase total nilai dibagi jumlah berkas dikalikan jumlah aspek
yang dinilai.
6. Pelatihan asuhan keperawatan adalah kegiatan proses belajar mengajar
yang dilakukan oleh tim pelatih dari Poltekes Sulteng kepada
responden/perawat .
7. Perawat adalah pelaksana perawatan di ruang rawat inap RSUD Undata
Palu.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah materi pelatihan,
kuesioner dan chek list untuk mengevaluasi pendokumentasian asuhan
keperawatan. Materi pelatihan akan dibuat peneliti kerjasama dengan dosen
Poltekes Palu tanpa diuji coba. Kuesioner pengetahuan dan sikap yang
digunakan adalah kuesioner SAK milik Depkes (1997) yang telah dimodifikasi
sebagaimana terlampir.
Kuesioner motivasi perawat mengingat berbagai keterbatasan
pengukuran motivasi dalam penelitian pengukuran yang digunakan adalah
nilai potensial motivasi dari Hackman dan oldham (Cit. Muchlas, 2000), Dan
dimodifikasi sesuai dengan tempat penelitian. Kuesioner ini sebelum
digunakan telah diuji coba validitas dan reliabilitas pada perawat di Rumah
Sakit Anuta Pura Palu.
Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 30 responden perawat di
RSUD Anuta Pura sebanyak 2 (dua) kali dengan responden yang sama. Uji
Validitas dengan korelasi Pearson Product Moment (r). Pada Pengujian
pertama dan kedua terdapat beberapa item yang gugur yaitu pada komponen
pengetahuan, item nomor 10, 12, 14, 16 dan 18, komponen Sikap 13 dan 17,
sedangkan motivasi, item 2, 5, 8, 11, dan 13.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 51/109
38
Setelah diperbaiki dan dicoba kembali hasilnya setiap item
memperoleh skor diatas 0,3 yang berarti cukup valid dan hasil realibilitasnya
rata-rata 0.95 yang berarti cukup tinggi.
Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Kuesioner pengetahuan perawat diukur dengan angket sebanyak 15 item,
dengan interval skor 0 sampai 1, sehingga diperoleh terendah ideal 0 dan
tertinggi ideal 15. Pada kuesioner ini diharapkan perawat memberikan
respon dengan menunjukkan apakah benar atau salah. Nilai berikut dapat
digunakan untuk memberi nilai statemen yang benar nilainya 1 dan salah
nilainya 0, (SAK Depkes,1997).
2. Kuesioner sikap perawat terhadap penerapan dokumentasi asuhan
keperawatan dengan menggunakan angket sebanyak 15 item dengan
skor 1 samapi 4, sehingga diperoleh skor terendah ideal adalah 15 dan
skor tertinggi ideal adalah 60. Pada kuesioner ini perawat diharapkan
memberi respon dengan menjawab statemen. Nilai berikut dapat
digunakan dalam memberi nilai statemen yang positif antara lain : Sangat
Setuju:4, Setuju:3, Tidak Setuju:2, Sangat Tidak
Setuju: 1,(SAK Depkes,1997).
3. Kuesioner motivasi perawat terhadap penerapan dokumetasi asuhan
keperawatan dengan menggunakan angket sebanyak 10 item dengan
skor 0 sampai 1, sehingga diperoleh skor terendah ideal adalah 0 dan
skor tertinggi ideal adalah 10. pada kuesioner ini perawat dharapkan
memberi respon dengan menjawab statemen. Nilai berikut dapat
digunakan dalam memberi nilai statemen yang positif nilainya 1 dan
salah nilainya 0,(NPM, Hackman & Oldham, Cit.Muchlas,2000).
4. Format evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit,
dinilai melalui rekam medis pasien yang dirawat pada saat itu. Dikatakan
sangat rendah bila nilainya 0-19,99, rendah bila nilainya
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 52/109
39
20-39,99, sedang bila nilainya 40-59,99, baik bila nilainya 60-70,99, amat
baik nilainya 80-100, ( SAK Depkes RI,1997).
G. Analisa Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik yaitu
apakah ada pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan
terhadap motivasi dan kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD Undata
Palu, dengan menggunakan uji statistik parametrik, dengan rumus Paired
t – test.
H. Jalannya Penelitian
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan pembuatan
proposal, menyusun kuesioner dan konsultasi dengan pembimbing,
untuk melakukan persiapan ujian proposal. Selanjutnya
menyelesaikan izin yang diperlukan untuk penelitian. Peneliti akan
melakukan uji coba kuesioner pada RSUD Anuta Pura Palu dan
membentuk Tim peneliti dan Pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
b. Tahap Penelitian
Penelitian dilaksanakan di RSUD Undata Palu dari tanggal 09
Mei sampai dengan 09 Juli 2005. Yang menjadi unit analisis penelitian
adalah ruangan rawat inap penyakit dalam sebanyak 3 ruang
perawatan yaitu Seroja, Bogenville dan Mawar dengan staf perawat
sebanyak 64 orang.
Kegiatan pelatihan dimulai pada tanggal 25 sampai 27 Mei
2005 ( selama 3 hari ) yang diawali dengan pre test. Para perawat ini
diberikan pelatihan dan perawat dari ruangan lain menggantikan untuk
memberikan pelayanan perawatan pada pasien selama pelatihan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 53/109
40
berlangsung. Sebelum pelatihan dilaksanakan telah dievaluasi status
rekam medik tentang pendokumentasian asuhan keperawatan.
Pemberian materi dengan metode ceramah, tanya jawab,
diskusi dan latihan. Adapun pokok bahasan yang diberikan dalam
kegiatan pelatihan adalah : Profesionalisme Keperawatan, Proses
Keperawatan sesuai Standar Asuhan Keperawatan, Dokumentasi
Asuhan Keperawatan, pengenalan Instrumen Evaluasi SAK (A),
Latihan Instrumen SAK, Supervisi dan Bimbingan. Seluruh materi yang
diberikan dalam pelatihan dibuat peneliti kerjasama dengan dosen
Poltekes Palu dan dikonsultasikan kepembimbing.
Seluruh kegiatan berlangsung di Aula RSUD Undata Palu,
dengan pemberian materi selama dua hari dan hari ketiga praktek
pendokumentasian asuhan keperawatan. Pada akhir kegiatan
pelatihan akan dievaluasi post test.
Minggu pertama setelah pelatihan dilakukan evaluasi terhadap
status rekam medik, begitu pula dengan minggu II, III dan IV. Dan
selanjutnya data, baik pre test-post tes dan evaluasi
pendokumentasian diolah dan dianalisis.
c. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini, dilakukan dengan langkah-langkah :
1). Editing, memeriksa data dan kesinambungan data.
2). Koding, Mengelompokkan data menurut variabel.
3). Interpretasi, memberikan makna atas data tersebut,
berdasarkan uji statistik parametrik dengan rumus Paired
t-test.
d. Hambatan Penelitian.
Ada beberapa hambatan yang dirasakan dalam penelitian ini
adalah :
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 54/109
41
1). Untuk persiapan pelatihan, peneliti merasa kesulitan dalam
melakukan penyesuaian jadwal pelatihan, karena harus
menyelaraskan jadwal dari tiga pihak, yaitu : pihak pelatih, responden
dan tempat pelatihan.
2). Selama pelatihan ada beberapa responden terpaksa
meninggalkan ruangan pelatihan, karena tidak dapat meninggalkan
pekerjaannya diruangan.
Selain hambatan, terdapat beberapa keterbatasan dan
kelemahan dalam penelitian ini, yaitu :
Pada penelitian ini sampel responden yang dijadikan sampel tidak
berdasarkan kriteria seperti kriteria inklusi tetapi semua staf pada ketiga
ruangan yang dijadikan sampel.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 55/109
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan disajikan dalam bab ini dengan
uraian sebagai berikut : A). Identifikasi Subjek, B). Hasil analisis data, dan
C). Pembahasan.
A. Identifikasi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap 64 orang pelaksana perawatan pada 3
ruang penyakit dalam di RSUD Undata Palu yaitu ruang Seroja, Bogenville,
dan Mawar dengan jenis karakteristik sebagai berikut :
a. Karakteristik subjek menurut Jenis Kelamin
Responden menururt jenis kelamin, dapat disajikan pada tabel berikut
:
Tabel 5, Karakteristik subjek Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki – Laki
Perempuan
12
52
18,75
81,25
Jumlah 64 100
Sumber : Data Primer 2005
Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa, yang menjadi subjek
penelitian ini, ternyata lebih banyak perempuan daripada laki-laki, yaitu laki-
laki 12 orang (18,75%) dan wanita 52 orang (81,25%).
b. Karakteristik subjek menurut Kelompok Umur
Responden menurut kelompok umur pada Rumah Sakit Umum Daerah
Undata Palu, dapat disajikan pada tabel berikut :
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 56/109
43
Tabel 6, Karakteristik subjek menurut Kelompok Umur
Kelompok Umur Jumlah Prosentase
20 – 25 tahun
26 – 30 tahun
31 – 35 tahun
36 tahun Keatas
24
12
8
20
37,5
18,75
12,5
31,25
Jumlah 64 100
Sumber : Data Primer 2005
Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa, subjek penelitian di RSUD
Undata Palu, berumur antara 20 – 25 tahun merupakan jumlah yang
terbanyak , yaitu 24 orang (37,5%), umur 26 – 30 tahun sebanyak 12 orang
(18,75% ), umur 31 – 35 tahun sebanyak 8 orang (12,5%) dan umur 36 tahun
keatas sebanyak 20 orang ( 31,25%).
c. Karakteristik subjek menurut Lama Bekerja
Responden menurut lamanya kerja, dapat disajikan pada tabel berikut
:
Tabel 7, Karakteristik subjek menurut lama bekerja.
Lama Bekerja Jumlah Prosentase
1 – 5 tahun
6 – 10 tahun
11 – 15 tahun
16 – 20 tahun
21 – 25 tahun
20
24
8
8
4
31,25
37,5
12,5
12,5
6,25
Jumlah 64 100
Sumber : Data Primer 2005
Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa lamanya bekerja dari subjek
penelitian di RSUD Undata terbanyak 6 –10 tahun sebanyak 24 orang
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 57/109
44
(37,5%), lama bekerja 1 – 5 tahun sebanyak 20 orang (31,25%), selanjutnya
lama bekerja 11 – 15 tahun 8 orang (12,5%), lama bekerja
16 – 20 tahun sebanyak 8 orang (12,5%),), dan lama bekerja 21 – 25 tahun
sebanyak 4 orang (6,25 %).
d. Karakteristik subjek menurut Status Kepegawaian
Responden menurut status kepegawaian, dapat disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 8, Karakteristik subjek menurut Status kepegawaian.
Status Kepegawaian Jumlah Prosentase
PNS
Honor
Sukarela
31
22
11
48,44
34,38
17,18
Jumlah 64 100
Sumber : Data Primer 2005
Dilihat dari tabel 8, bahwa status kepegawaian dari subjek penelitian
yang terbanyak adalah PNS yaitu 31 (48,44%), Honor sebanyak 22 orang(34,38%) dan sukarela hanya 11 orang (17,18%).
e. Karakteristik subjek menurut Status Perkawinan
Responden menurut status perkawinan, dapat disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 9, Karakteristik subjek menurut status Perkawinan.
Status Perkawinan Jumlah Prosentase
Belum Kawin
Kawin
Janda/duda
22
42
0
34,38
65,62
0
Jumlah 64 100
Sumber : Data Primer 2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 58/109
45
Dari tabel 9, terlihat bahwa subjek penelitian di RSUD Undata palu,
yang terbanyak sudah menikah yaitu 42 orang (65,62%) dan belum menikah
22 (34,38%).
f. Karakteristik subjek menurut Pendidikan
Tingkat Pendidikan dari 64 responden seluruhnya pada penelitian ini
adalah Diploma III/Akper (100%).
B. Hasil Analisis Data
1. Hasil pre tes dan pos tes pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Hasil penelitian pre tes dan pos tes dari variabel pengetahuan, sikap
dan motivasi dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 10. Hasil pre tes dan pos tes Pelatihan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan RSUD Undata Palu, Mei 2005
Pelatihan Pendokumentasian asuhan keperawatan
Pengetahuan Sikap MotivasiStatistik
Skor
Sebelum
Skor
sesudah
Skor
Sebelum
Skor
sesudah
Skor
Sebelum
Skor
sesudah
Tertinggi
Terendah
Rerata
Median
SD
15
11
12,66
13,00
0,96
15
11
13,22
13,00
0,86
49
38
43,92
44,00
2,62
56
39
45,34
45,00
4,06
9
3
6,53
7,00
1,83
9
4
7,56
8,00
1,27
Sumber : Data Primer 2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 59/109
46
a. Pengetahuan
Pengetahuan tentang penerapan dokumentasi asuhan keperawatan
pada penelitian ini, diukur dengan angket sebanyak 15 item, dengan interval
skor 0 sampai 1, sehingga diperoleh terendah 0 dan tertinggi ideal 15.
Berdasarkan tabel 10, diketahui skor pre tes pengetahuan diperoleh skor
tertinggi yang dicapai 15, skor terendah 11, rerata 12,66, median 13,00, dan
standar deviasi 0,96. Sementara hasil pos tes pengetahuan diperoleh skor
tertinggi yang dicapai 15, terendah 11, rerata 13,22, median 13,00, dan
standar deviasi 0,86. Dilihat dari perbedaan skor rerata, maka terdapat
peningkatan sebesar 0,56.
b. Sikap
Untuk mengetahui sikap perawat terhadap penerapan dokumentasi
keperawatan di RSUD Undata Palu diukur dengan menggunakan kuesioner
sebanyak 15 item dengan interval skor 1 sampai dengan 4. Skor terendah
ideal adalah 15 dan skor tertinggi ideal adalah 60.
Berdasarkan tabel 10, terlihat bahwa skor pre tes tertinggi yang
dicapai 49, skor terendah 38, rerata 43,92, median 44,00, dan standar deviasi
2,62. Sementara skor pos tes sikap perawat terhadap dokumentasi
keperawatan memperoleh skor tertinggi yang dicapai 56, terendah 39, rerata
45,34, median 45,00, dan standar deviasi 4,06. Dilihat dari perbedaan rerata
pre tes dan pos tes, terdapat selisih sebesar 1,42. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa setelah pelatihan terdapat perubahan sikap perawat
terhadap penerapan dokumentasi keperawatan di RSUD Undata Palu kearah
yang lebih baik.
c. Motivasi
Motivasi perawat diukur dengan kuesioner sebanyak 10 item, skor
terendah ideal 0 dan skor tertinggi ideal 10. Berdasarkan tabel 10, terlihat
bahwa dari 64 responden yang diuji, hasil pre tes terhadap motivasi perawat
dalam penerapan dokumentasi asuhan keperawatan, memperoleh skor
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 60/109
47
tertinggi yang dicapai 9, skor terendah 3, rerata 6,53, median 7,00, dan
standar deviasi 1,83. Sedangkan hasil pos tes memperoleh skor tertinggi
yang dicapai 9, skor terendah 4, rerata 7,56, median 8,00, dan standar
deviasi 1,27. Dari hasil skor pre tes dan pos tes terdapat selisih sebesar 1,03,
dengan demikian ada peningkatan motivasi.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah : “Ada pengaruh
pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu”.
Hipotesis tersebut adalah hipotesis alternatif (Ha).
Selanjutnya untuk keperluan pengujian hipotesis, diubah menjadi
hipotesis nihil (Ho) menjadi : “Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap
peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu”.
Pada hipotesis tersebut terkandung tiga variabel yang berbeda, yaitu :
pengetahuan, sikap dan motivasi maka pengujian hipotesis dilakukan dengan
uji paired T-Tes.
a. Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan
Tabel 11. Analisis variabel pengetahuan
Variabel
Pengetahuan
Mean SD SE P value N
Pre test
Pos test
12.66
13.22
0.96
0.86
0.12
0.110.001 64
Sumber : Data Primer 2005
Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa dari 64 responden yang diuji,
diperoleh skor pre tes rerata pengetahuan sebesar 12,66, dengan standar
deviasi 0.96 sedangkan pos tes rerata pengetahuan sebesar 13,22 dengan
standar deviasi 0.86, terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 61/109
48
0.56 dengan standar deviasi 1.28. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.001
dengan signifikansi <0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pelatihan mempunyai
pengaruh yang bermakna terhadap peningkatan pengetahuan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
b. Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan sikap
Tabel 12. Analisis Variabel sikap
Variabel
Sikap
Mean SD SE P value N
Pre test
Pos test
43.92
45.34
2.62
4.06
0.33
0.510.022 64
Sumber : Data Primer 2005
Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa hasil uji statistik sikap perawat
terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan, diperoleh skor pre tes
rerata sikap sebesar 43,92 dengan standar deviasi 2.62, sedangkan pos tes
rerata sikap sebesar 45,34 dengan standar deviasi 4.06. terlihat nilai mean
perbedaan pre dan pos test sebesar 1.42 dengan standar deviasi 4.85. hasil
uji statistik didapatkan nilai p=0.022 dengan signifikansi <0,05.Dapat disimpulkan ada pengaruh yang bermakna pelatihan terhadap
peningkatan sikap perawat, dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
di RSUD Undata Palu.
c. Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan motivasi
Tabel 13. Hasil analisis variabel motivasi
Variabel
Motivasi
Mean SD SE P value N
Pre test
Pos test
6.53
7.56
1.83
1.27
0.23
0.160.000 64
Sumber : Data Primer 2005
Hasil pengujian motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan
keperawatan di RSUD Undata Palu, diketahui skor pre tes rerata motivasi
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 62/109
49
sebesar 6,53 dengan standar deviasi 1.83, sedangkan skor pos tes rerata
motivasi sebesar 7,56 dengan standar deviasi 1.27.
Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar 1,03. Hasil uji
statistik didapatkan nilai p=0.000 dengan signifikansi <0,05. Disimpulkan ada
pengaruh yang bermakna pelatihan terhadap peningkatan motivasi perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
d. Pengaruh pengetahuan terhadap peningkatan kinerja
Tabel 14. Analisis variabel pengetahuan
Variabel
pengetahuan
Mean SD SE P value N
Pre test
Post test
23.62
23.18
2.67
2.19
0.39
0.530.545 64
Sumber : Data Primer 2005
Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa 64 responden yang diuji,
diperoleh skor pre test rerata pengetahuan sebesar 23.62, dengan standar
deviasi 2.67 sedangkan pos test rerata pengetahuan sebesar 23.18 dengan
standar deviasi 2.19. Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar0.44 dengan standar deviasi 0.48. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.545
dengan signifikansi >0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tidak ada pengaruh yang
bermakna pengetahuan terhadap peningkatan kinerja perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
e. Pengaruh sikap terhadap peningkatan kinerja
Tabel 15. Analisis variabel sikap
Variabel
sikap
Mean SD SE P value N
Pre test
Post test
23.46
23.55
2.49
2.65
0.42
0.490.884 64
Sumber : Data Primer 2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 63/109
50
Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa 64 responden yang
diuji, diperoleh skor pre test rerata sikap sebesar 23.64, dengan standar
deviasi 2.49 sedangkan pos test rerata sikap sebesar 23.55 dengan standar
deviasi 2.65. Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar 0.09
dengan standar deviasi 0.16. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.884
dengan signifikansi >0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tidak ada
pengaruh yang bermakna sikap terhadap peningkatan kinerja perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
f. Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja
Tabel 16. Analisis variabel sikap
Variabel
motivasi
Mean SD SE P value N
Pre test
Post test
21.41
24.60
1.5
2.29
0.32
0.350.000 64
Sumber : Data Primer 2005
Berdasarkan tabel 14, diketahui bahwa 64 responden yangdiuji, diperoleh skor pre test rerata motivasi sebesar 21.41, dengan standar
deviasi 1.5 sedangkan pos test rerata pengetahuan sebesar 24.60 dengan
standar deviasi 2.29. Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar
3.19 dengan standar deviasi 0.79. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.000
dengan signifikansi <0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh
yang bermakna motivasi terhadap peningkatan kinerja perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
3. Hasil Observasi
a. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhankeperawatan pada ruang Seroja.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 64/109
51
Pada penelitian ini dilakukan observasi pada status pasien yang telah
dirawat lebih dari tiga hari dan status pasien pulang yang belum dikembalikan
ke medical record. Aspek yang dinilai dalam observasi adalah lima komponen
utama dalam asuhan keperawatan yaitu : Pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi
keperawatan.
Tehnik observasi dilakukan dengan cara melihat status pasien yang
telah diintervensi. Adapun hasil observasi adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian
asuhan keperawatan, Ruang Seroja, Mei 2005
Sesudah pelatihan
Aspek yang dinilai
Sebelum
pelatihan Mg I Mg II Mg III Mg IV
Rerata
Sesudah
pelatihan
Pengkajian kep.
Diagnosa Kep.
Perencanaan Kep.Tindakan Kep.
Evaluasi Kep.
50
33.33
34.5425
70.45
64.77
50
34.5425
70.45
61.84
50.87
29.4739.47
57.89
60.71
49.20
27.6140.47
61.90
62.5
51.51
30.9037.5
63.63
62.45
50.39
30.6335.61
63.46
Pencapaian
Rerata42.66 48.95 47.90 47.97 49.20 48.50
Sumber : Data Primer 2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 65/109
52
Grafik 1. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang rawat inap
penyakit dalam Seroja RSUD Undata Palu, Juni 2005
Evaluasi pre dan post pelatihan ruang Seroja
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pre Mg I Mg II Mg III Mg IV Rerata
Post
Pengkajian kep.Diagnosa Kep.Perencanaan Kep.Tindakan Kep.Evaluasi Kep.
Sumber : Data Primer 2005
Hasil observasi pada status pasien sebelum dilaksanakan pelatihan
seperti pada tabel 14 dan grafik 1, ruangan seroja dengan jumlah status yang
diobservasi 22 status pasien dengan hasil tertinggi evaluasi keperawatan
(70.45%), pengkajian keperawatan (50%), perencanaan keperawatan
(34.54%), diagnosa keperawatan (33.33%) dan tindakan keperawatan (25%)
sehingga pencapaian rata-rata 42.66 % yang berarti kategori sedang.
Hasil observasi sesudah pelatihan selama empat minggu berturut
pencapaian rata-rata minggu I dengan observasi status pasien sebanyak 22
termasuk kategori sedang (48.95%), minggu II pencapaian rata-rata dengan
observasi status pasien sebanyak 19 termasuk kategori sedang (47.90%),
minggu III dengan observasi status pasien sebanyak 21 dengan pencapaian
rata-rata kategori sedang (47.97%), pada minggu IV diobservasi status
pasien sebanyak 22 dengan pencapaian rata-rata kategori sedang (49.20%).
Pencapaian rerata setelah dilaksanakan pelatihan 48.50 % (kategori
sedang), dengan kesimpulan ada peningkatan yang signifikan (5.84%)
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 66/109
53
setelah dilaksanakan pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan
pada ruang Seroja.
b. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhankeperawatan pada ruang Bogenville.
Aspek yang dinilai pada observasi untuk mengevaluasi ruang
Bogenville adalah : Pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,
perencanaan, Tindakan Keperawatan dan evaluasi keperawatan, seperti data
berikut ini :
Tabel 18. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian
asuhan keperawatan, Ruang Bogenville, Mei 2005
Sesudah pelatihan
Aspek yang dinilai
Sebelum
pelatihan Mg I Mg II Mg III Mg IV
Rerata
Sesudah
pelatihan
Pengkajian kep.
Diagnosa Kep.
Perencanaan Kep.
Tindakan Kep.
Evaluasi Kep.
50
33.33
24
25
56.66
64.06
50
36.25
43.75
68.75
60.71
45.23
24.28
48.21
53.57
65.90
48.48
36.36
40.90
72.72
61.36
54.54
34.54
43.18
72.72
63.00
49.56
32.85
44.01
66.94Pencapaian
Rata-rata37.79 52.56 46.4 52.87 53.26 51.27
Sumber : Data Primer 2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 67/109
54
Grafik 2. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang rawat inap
penyakit dalam Bogenville RSUD Undata Palu, Juni 2005
Evaluasi pre dan post pelatihan ruang Bogenville
010
20
30
40
50
60
70
80
Pre Mg I Mg II Mg III Mg IV Rerata
Post
Pengkajian kep.Diagnosa Kep.Perencanaan Kep.Tindakan Kep.Evaluasi Kep.
Sumber : Data Primer 2005
Hasil observasi ruangan Bogenville sebelum dilaksanakan pelatihan
dengan jumlah status 15 yang diobservasi, hasil tertinggi evaluasi
keperawatan (56.66%), Pengkajian keperawatan (50%), tindakankeperawatan (25%), perencanaan keperawatan (24%) dan diagnosa
keperawatan (33.33%) sehingga pencapaian rata-rata 37.79% yang berarti
kategori rendah.
Observasi pada ruang Bogenville selama empat minggu berturut-turut
setelah pelatihan, pada minggu I dengan hasil observasi status pasien
sebanyak 16 dengan pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang
(52.56%), minggu II dengan hasil observasi status pasien sebanyak 14,
pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (46.4%), minggu III dengan
hasil observasi status pasien 11, pencapaian rata-rata termasuk kategori
sedang (52.87%), minggu IV dengan hasil observasi status pasien 11,
pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (53.26%). Dengan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 68/109
55
kesimpulan ada peningkatan yang signifikan (13.48 %) setelah diadakan
pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan pada ruang Bogenville.
c. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan pada ruang Mawar.
Aspek yang dinilai pada observasi untuk mengevaluasi ruang
Bogenville adalah : Pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,
perencanaan, Tindakan Keperawatan dan evaluasi keperawatan, seperti data
berikut ini :
Tabel 19. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian
asuhan keperawatan, Ruang mawar, Mei 2005
Sesudah pelatihan
Aspek yang dinilai
Sebelum
pelatihan Mg I Mg II Mg III Mg IV
Rerata
sesudah
pelatihan
Pengkajian kep.
Diagnosa Kep.
Perencanaan Kep.
Tindakan Kep.
Evaluasi Kep.
50
33.33
36.36
25
63.63
50
33.33
36
45
70
50
33.33
31.66
35.41
66.66
50
55.55
24.44
44.44
55.55
35
23.33
25
31.25
47.5
46.25
36.38
29.27
39.02
59.92
Pencapaian
Rata-rata41.66
46.86 43.41 45.99 32.41 42.16
Sumber : Data Primer 2005
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 69/109
56
Grafik 3. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang rawat
inap penyakit dalam Mawar RSUD Undata Palu, Juni 2005
Evaluasi pre dan post pelatihan ruang Mawar
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pre Mg I Mg II Mg III Mg IV Rerata
Post
Pengkajian kep.Diagnosa Kep.Perencanaan Kep.Tindakan Kep.Evaluasi Kep.
Sumber : Data Primer 2005
Ruangan Mawar yang diobservasi sebelum pelatihan sebanyak 11
status pasien, hasil yang tertinggi evaluasi keperawatan (63.63%),
pengkajian keperawtan (50%), perencanaan Keperawatan (36.36%),
diagnosa keperawatan (33.33%), tindakan keperawatan (25%) dan
pencapaian rata-rata 41.66%, yang berarti kategori sedang.
Hasil observasi selama empat minggu berturut-turut setelah pelatihan,
pada minggu I dengan hasil observasi status pasien sebanyak 10,
pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (46.86%), minggu II dengan
hasil observasi status pasien sebanyak 12, pencapaian rata-rata termasuk
kategori sedang (43.41%), minggu III dengan hasil observasi status pasien
sebanyak 9, pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (45.99%),
minggu IV dengan pencapaian rata-rata termasuk kategori rendah (32.41%)
dari hasil observasi status pasien sebanyak 20 status. Dengan demikian
kesimpulan ada peningkatan yang signifikan (0.5%) setelah dilaksanakan
pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan pada ruang Mawar.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 70/109
57
d. Rerata hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan pada tiga ruang rawat inap.
Evaluasi yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pelatihan
pendokumentasian dengan melakukan observasi kepada tiga ruang rawat
penyakit dalam nampak pada tabel dibawah ini :
Tabel 20. Rerata hasil evaluasi pelatihan pendokumentasaian asuhan
keperawatan ruang penyakit dalam RSUD Undata.
Pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan
Ruang Seroja Ruang Bogenville Ruang Mawar Aspek yang
dinilai Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Pengkajian Kep.
Diagnosa Kep.
Perencanaan
Kep.
Tindakan Kep.
Evaluasi Kep.
50
33.33
34.54
25
70.45
62.45
50.39
30.63
35.61
63.46
50
33.33
24
25
56.66
63.00
49.56
32.85
44.01
66.94
50
33.33
36.36
25
63.63
46.25
36.38
29.27
39.02
59.92
Pencapaian
Rerata42.66 48.50 37.79 51.27 41.66 42.16
Sumber : Data Primer 2005
Kesimpulan yang diambil dari hasil observasi pada tabel 17, adalah
pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu
telah dilaksanakan, namun perlu adanya penyempurnaan, hal ini dapat kita
lihat dari dari kelima komponen asuhan keperawatan, komponen tindakan
keperawatan pada evaluasi pre pelatihan yang paling rendah pada ketiga
ruangan (25%). Faktor ini disebabkan sikap perawat yang belum terbiasa
dalam pencatatan dan pelaporan setelah melakukan tindakan keperawatan
dan komitmen yang masih rendah serta belum adanya monitoring dari kepala
ruang sebagai supervisor yang setiap saat melakukan audit keperawatan
utamanya pendokumentasian asuhan keperawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 71/109
58
Hasil evaluasi setelah pelatihan pada ruang Mawar, dari kelima
komponen asuhan keperawatan terdapat komponen yang menurun seperti
pengkajian keperawatan, perencanaan keperawatan, evaluasi keperawatan
dan komponen yang meningkat Diagnosa keperawatan, tindakan
keperawatan. Adanya komponen asuhan keperawatan yang menurun pada
ruang Mawar disebabkan kemungkinan staf perawat rata-rata masih
berpendidikan DIII yang masih dominan mengarah ke tindakan keperawatan
(praktek), sehingga perlu adanya pengembangan sumber daya perawat
dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan serta
pelatihan.
Pada ruang Mawar minggu ke empat terjadi penurunan
pendokumentasaian asuhan keperawatan disebabkan salah satunya karena
ruangan tersebut direhab/renovasi sehingga perawat disibukkan dengan
barang inventaris yang akan dipindahkan keruang lain, disamping tetap
menerima pasien yang akan dirawat, sehingga perhatian tidak terlalu fokus
kepasien pada minggu itu. Artinya kemungkinan pencatatan dan pelaporan
pada saat itu kadang terabaikan, sebaliknya adanya komponen asuhan
keperawatan yang tinggi diakibatkan meningkatnya komitmen perawat
terhadap pencatatan dan pelaporan setelah diadakan pelatihan.
C. Pembahasan
1. Pembahasan Hasil penelitian
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu
diperoleh dari berbagai informasi dan berbagai sumber. Pengetahuan
diperoleh dari pendidikan yang direncanakan dan tersusun secara baik
melalui suatu pelatihan dan pendidikan formal.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 72/109
59
Penelitian ini telah membuktikan bahwa, dengan pelatihan dapat
meningkatkan pengetahuan perawat tentang pendokumentasian asuhan
keperawatan, hal ini dapat kita lihat dari hasil analisis statistik, diketahui nilai
mean pre tes sebesar 12.66 dan pos tes 13.22. Hasil tersebut telah
memberikan gambaran adanya peningkatan sebesar 1.03. Adapun hasil uji
statistik didapatkan nilai sebesar p=0.001 dengan signifikansi <0.05,
sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Namun hasil analisis pengaruh pengetahuan terhadap kinerja seperti
pada hasil uji statistik didapatkan nilai sebesar p=0.545 dengan signifikansi
>0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan
terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di
RSUD Undata Palu.
Meliala (2000), menyebutkan bahwa hasil pengujian statistik terhadap
data kelengkapan rekaman medis, didapatkan peningkatan yang signifikan
dalam kelengkapan rekaman medis, sebelum pelatihan dengan rekaman
medis sesudah pelatihan. Memang tidak dapat disangkal bahwa
pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan bukanlah merupakan materi
yang baru bagi responden, hal ini dapat dilihat dari hasil pre tes, dimana
terdapat responden yang memperoleh nilai tertinggi 15 dari 15 item
pertanyaan.
Purwanto (1999), menyatakan bahwa perubahan-perubahan yang
diperoleh dari suatu proses belajar, dapat berupa sesuatu yang baru yang
segera nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tersembunyi, juga
berupa penyempurnaan terhadap hal-hal yang sudah dipelajari.
b. Sikap
Pelatihan tidak semata-mata meningkatkan pengetahuan, akan tetapi
dapat meningkatakan sikap dan motivasi. Sikap adalah pandangan atau
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 73/109
60
perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap
dari suatu obyek. Tidak ada sikap tanpa obyek.
Menurut Purwanto (1999), bahwa sikap bukan dibawa sejak lahir,
melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam
hubungan dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap
dapat dipelajari dan karena itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang
bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang
mempermudah sikap pada orang itu.
Pada penelitian ini dapat membuktikan bahwa, dengan proses belajar
melalui suatu pelatihan, dapat meningkatkan sikap perawat dalam
pendokumentasian di RSUD Undata Palu. Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis pre tes dan pos tes. Pada pre tes didapat skor terendah 38 dan
tertinggi 49 sedangkan pada pos tes, skor terendah 39 dan tertinggi 56. Pada
hasil uji statistik diketahui mean pre tes 43.92 dan pos tes 45.34, dengan
demikian terdapat peningkatan 1.42. Adapun nilai p=0.022 dengan
signifikansi <0.05. Dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan pelatihan
terhadap peningkatan sikap perawat terhadap pendokumentasian asuhan
keperawatan di RSUD undata Palu.
Namun hasil analisis pengaruh sikap terhadap kinerja seperti pada
hasil uji statistik didapatkan nilai sebesar p=0.884 dengan signifikansi >0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh sikap terhadap
kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD
Undata Palu.
Hal ini sejalan dengan penelitian Almari (2003), yang menyatakan
bahwa adanya perbedaan yang bermakna sikap perawat sebelum dan
sesudah diberi pelatihan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Astuti Dkk
(2002), menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan sikap
para orang tua terhadap reinfeksi cacing pada anak Sekolah Dasar. Namun
demikian terdapat perbedaan dengan penelitian Fuad, Dkk (1999), yang
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 74/109
61
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan tidak membawa pengaruh pada
sikap remaja dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS.
Memang pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut
Muchlas (2002), sikap dibentuk melalui suatu proses belajar, seperti
pengalaman pribadi, orang lain yang dianggap penting, dan proses belajar
sosial serta faktor emosi yang ada dalam diri individu. Perubahan sikap bisa
berupa penambahan, pengalihan dan modifikasi. Artinya ada kemungkinan
satu atau dua komponen sikap itu berubah, tapi komponen yang lain sama.
c. Motivasi
Pendokumentasian asuhan keperawatan tidak hanya membutuhkan
pengetahauan dan sikap, tapi juga motivasi dalam pencatatan dan pelaporan
segala sesuatu tindakan keperawatan. Dalam penelitian ini, dapat
mengungkapkan secara nyata bahwa, pelatihan dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap dan juga motivasi perawat dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
Dari hasil analisis diperoleh skor motivasi sebagai berikut : Skor pre
tes tertinggi yang dicapai adalah 9 dan terendah adalah 3, sedangkan pos
tes, skor tertinggi yang dicapai 9 dan terendah 4. Pada hasil uji statistik mean
pre tes 6.53 dan pos tes 7.56, dengan demikian terdapat peningkatan 1.03.
Adapun nilai p=0.000 dengan signifikansi <0.05, maka dapat disimpulkan ada
pengaruh yang signifikan pelatihan terhadap peningkatan motivasi perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.
Namun hasil analisis pengaruh motivasi terhadap kinerja seperti pada
hasil uji statistik didapatkan nilai sebesar p=0.000 dengan signifikansi <0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja
perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata
Palu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Purwanto (1993), yang melakukan eksperimen peningkatan motivasi
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 75/109
62
berprestasi mahasiswa melalui pelatihan atribusi kausal, dan ternyata
mahasiswa yang mendapatkan pelatihan atribusi kausal menunjukkan tingkat
motivasi berprestasi yang lebih tinggi dibanding mahasiswa yang tidak
mendapatkan pelatihan. Hasil analisis kovarians menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan (f = 268.585, P < 0,01), rerata motivasi berprestasi
mahasiswa yang mendapat pelatihan atribusi kausal lebih tinggi dari rerata
motivasi berprestasi mahasiswa yang tidak mendapat pelatihan atribusi
kausal.
Menurut Vroom (1964), orang yang dimotivasi untuk bekerja bila
mereka : 1). Mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan
mengarahkan ke balas jasa tertentu, 2). Menilai balas jasa sebagai hasil dari
usaha-usaha mereka. Pada pendokumentasian asuhan keperawatan perawat
akan termotivasi dalam melakukan asuhan keperawatan karena semua
tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan dilaporkan
dan dicatat dengan lengkap dalam dokumentasi asuhan keperawatan yang
dapat dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya
keperawatan bagi klien ( aspek Keuangan) yang nantinya akan kembali
sebagai jasa pelayanan bagi perawat tesebut.
d. Pendokumentasian asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil observasi pada ketiga ruang penyakit dalam ada
peningkatan secara signifikan pada setiap ruangan, seperti pada ruang
seroja hasil observasi sebelum pelatihan terdapat rerata 42,66 %, sesudah
pelatihan rerata 48,50 %, ruang Bogenville sebelum pelatihan rerata 42,66 %,
dan sesudah pelatihan rerata 51,27 %, dan ruang Mawar sebelum pelatihan
rerata 41,66 %, dan sesudah pelatihan 42,16%. Namun dari kelima
komponen asuhan keperawatan yang diobservasi pada tiga ruang rawat inap
tersebut masih terdapat komponen yang masuk kategori rendah (< 39,99 %,
SAK Depkes 1997).
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 76/109
63
Pada ruang Mawar hasil observasi pada minggu ke IV, pencapaian
rerata 32,41 % (kategori rendah), ini adalah hasil yang terendah diantara
ruang yang diobservasi selama empat minggu, ada kemungkinan disebabkan
karena ruang ini pada minggu tersebut mulai direhab/renovasi sehingga
kegiatan dan pelayanan terhadap pasien agak terganggu demikian dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan, perawat tidak terlalu fokus pada
pencatatan dan pelaporan, karena perawat sibuk mengatur dan
memindahkan barang inventaris ruang untuk keperluan pelayanan kesehatan
kepada pasien.
Evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum dan
sesudah pelatihan dengan hasil rerata ada peningkatan yang signifikan pada
ketiga ruang perawatan tersebut dan masih berada pada kategori sedang.
Namun pada ruang Bogenville terjadi peningkatan yang cukup tinggi
(13.48%) dibanding ruang perawatan lainnya. Hal ini disebabkan oleh
pengawasan yang dilakukan oleh kepala ruangan sekaligus sebagai
supervisor ruangan yang memberikan motivasi, memungkinkan komunikasi
antar perawat pelaksana dan kepala sehingga konflik mudah diatasi, rapat
koordinasi ruangan setiap awal bulan pada saat pembagian jasa
pelayanan/insentif. Pada saat pelatihan berlangsung peserta dari ketiga
ruangan perawatan tersebut, kehadiran peserta yang terbanyak setiap
harinya adalah dari ruang Bogenville (95 %).
Untuk ruang Seroja dan Mawar, evaluasi pendokumentasian asuhan
keperawatan sebelum dan sesudah pelatihan ada peningkatan (5.84%) dan
(0.5%). Dari kedua ruangan ini pengawasan oleh kepala ruangan sebagai
supervisor masih rendah, tidak ada evaluasi kegiatan pelayanan
keperawatan pada akhir bulan. Pada saat pelatihan berlangsung peserta dari
kedua ruangan tersebut terkadang meninggalkan tempat pelatihan
berlangsung.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 77/109
64
Berdasarkan hasil observasi pendokumentasian asuhan keperawatan
dapat dikatakan bahwa RSUD Undata belum menerapkan standar asuhan
keperawatan dengan baik dan benar. Asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan harus terdokumentasi dengan baik, karena dokumentasi
merupakan salah satu bentuk dari pertanggung jawaban dan pertanggung
gugatan perawat. Dokumentasi keperawatan adalah sistem pencatatan
sekaligus pelaporan semua kegiatan asuhan keperawatan sehingga terwujud
data yang lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tingkat kesakitan pasien
tetapi juga jenis, kualitas dan kuantitas dalam memenuhi kebutuhan pasien
(Fischbach,1991).
Peningkatan dan perbaikan dalam sistem dokumentasi, juga
diungkapkan oleh Nurjannah, Dkk (2001), bahwa perlu adanya
penyempurnaan format pengkajian dan intervensi keperawatan dalam bentuk
chek list agar mempermudah perawat dalam meningkatkan kemampuan
perawatan dalam menentukan masalah keperawatan.
Standar asuhan keperawatan adalah salah satu faktor penentu baik
buruknya mutu dan citra Rumah Sakit, oleh karena kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin
utamanya pendokumentasian asuhan keperawatan. Kehadiran Standar
asuhan keperawatan identik dengan standar profesi keperawatan, berguna
untuk mengukur keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan (Depkes,1997).
2. Pembahasan Metodologis
Pada penelitian ini, pembahasan metodologis dengan masalah yang
peneliti jumpai dilapangan, seperti :
a. Pertama pembentukan tim surveyor untuk mengevaluasi hasil
pendokumentasian asuhan keperawatan yang sangat banyak membuang
waktu untuk melakukan pertemuan dan menyatukan persepsi tentang
chek list yang akan diisi.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 78/109
65
Salah satu kelemahan pada penelitian ini karena peneliti tidak langsung
memantau pada surveyor yang melakukan observasi baik sebelum
maupun sesudah pelatihan. Disamping observasi hanya dilakukan satu
kali sebelum pelatihan dan tiap minggu selama satu bulan sesudah
pelatihan, waktu ini terlalu singkat untuk melakukan evalusai pada
penelitian ini.
b. Pada waktu pelaksanaan pelatihan hanya dilaksanakan selama tiga hari
dengan metode ceramah dan tanya jawab selama dua hari dan hari ketiga
melakukan praktek, sedangkan pemateri pada pelatihan tersebut peneliti
bekerja sama dengan Bidang Diklit dan Poltekes setempat. Seharusnya
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sebagai pemateri/pembicara
pendokumentasian asuhan keperawatan seharusnya peneliti bekerjasama
dengan pihak Rumah sakit untuk mendatangkan pakar atau orang yang
lebih berkompeten pada bidang tersebut.
Walaupun hasil analisis variabel pengetahuan, sikap dan motivasi
sebelum dan sesudah diberi pelatihan ada perbedaan yang bermakna,
tetapi peningkatan pada nilai rerata tidak terlalu menonjol,ada
kemungkinan pelatih tidak memperhatikan hasil pre tes responden, yang
dapat dijadikan sebagai acuan pada saat penyampaian materi pelatihan,
komponen asuhan keperawatan yang masih dianggap kurang oleh
responden sesuai dengan hasil pre tes tersebut.
Hasil observasi pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum
pelatihan pada kategori sedang dan setelah pelatihan tetap berada pada
kategori tersebut, jadi untuk mendapatkan hasil pada kategori baik, waktu
pelatihan perlu ditambah atau dilakukan secara periodik. Pertama
berguna untuk menghadapi akreditasi, kedua sebagai wadah untuk
penyegaran/refreshing karena sebelumnya belum pernah diadakan
pelatihan utamanya pendokumentasian asuhan keperawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 79/109
66
Menurut Kirkpatrik (1994), penilaian program pelatihan dapat
dilakukan dengan empat tahap, sebagai berikut :
1. Reaksi
Pada penelitian ini, pada saat pelatihan akan dilaksanakan peserta
menyambut baik diadakannya pelatihan pendokumentasian asuhan
keperawatan. Walaupun materi ini bukanlah hal yang baru tetapi peserta
menganggap ini adalah suatu penyegaran pengetahuan bagi mereka.
2. Proses Belajar
Pada saat pelatihan berlangsung, peserta aktif dalam melakukan praktek
pembuatan asuhan keperawatan dan mengambil kasus pada ruang
perawatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari ke III pelatihan dan
semua kelompok dapat mempresentasikan asuhan keperawatan yang
mereka buat pada saat itu.
3. Tahap prilaku
Hasil rerata pendokumentasaian asuhan keperawatan pada ketiga ruang
perawatan yang meningkat secara signifikan, telah menunjukkan bahwa
adanya perubahan prilaku perawat kearah yang positif dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan. Peserta pelatihan semakin
menyadari betapa pentingnya melakukan pendokumentasaian asuhan
keperawatan karena berguna sebagai bukti pelayanan keperawatan dan
bukti aspek keuangan yang akan menjadi insentif buat mereka.
4. Tahap Hasil
Pada pre dan post test terdapat peningkatan yang bermakna, ditunjang
dengan hasil rerata evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan
sebelum dan sesudah pelatihan adanya peningkatan. Dari hasil ini dapat
menunjukkan bahwa peserta telah mempunyai motivasi dan komitmen
yang tinggi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Menurut Kirkpatrik program pelatihan dapat dinilai dengan menggunakan
bahasa psikologis seperti kenaikan motivasi, peningkatan komitmen dan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 80/109
67
perubahan prilaku yang mempunyai arti yang sangat dalam bagi
perubahan kinerja.
3. Pembahasan implikasi praktis.
Hasil pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan tentang
pengetahuan, sikap dan motivasi menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna, sehingga perlu adanya peningkatan ketiga variabel tersebut
dengan jalan selalu memberikan kesempatan kepada perawat untuk
mengikuti pendidikan berkelanjutan, pelatihan dan seminar tentang
keperawatan dan khususnya pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan pada ruang rawat inap
RSUD Undata Palu berada pada kategori sedang ( < 59,99, SAK Depkes
1997). Untuk pendokumentasian asuhan keperawatan, bagi pihak
manajemen Rumah Sakit haruslah lebih menekankan kepada kepala
ruangan untuk selalu melakukan supervisi/pemantauan, melakukan audit
keperawatan khususnya pendokumentasian asuhan keperawatan tiap bulan.
Memberikan dukungan kepada perawat dan meningkatkan komitmen dalam
pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang benar dengan jalan
pembinaan oleh kepala ruangan kerjasama pihak Poltekes dalam hal
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Ketiga ruang perawatan penyakit dalam RSUD Undata Palu ini,
mempunyai jumlah tenaga perawat yang paling banyak dibanding ruang
perawatan yang lain sehingga dalam menerapkan model asuhan
keperawatan profesional sangatlah memungkinkan, karena selama ini
manajemen asuhan keperawatan yang diterapkan adalah model asuhan
keperawatan fungsional. Dengan penerapan model asuhan keperawatan
yang profesional diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan motivasi
tenaga perawat dalam pelayanan keperawatan terutama pada
pendokumentasian asuhan keperawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 81/109
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan yang
telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan namun tidak ada
pengaruh pengetahuan terhadap kinerja perawat di RSUD Undata
Palu.2. Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan sikap perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan namun tidak ada pengaruh
sikap terhadap kinerja perawat di RSUD Undata Palu.
3. Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan motivasi perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan namun tidak ada pengaruh
motivasi terhadap kinerja perawat di RSUD Undata Palu.
4. Berdasarkan hasil observasi pendokumentasaian asuhan keperawatan
ada peningkatan setelah pelatihan akan tetapi masih tetap pada kategori
sedang.
B. Saran
1. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan, perlu dilakukan pelatihan bagi pelaksana keperawatan
secara periodik.
2. Perlunya kepala ruangan mengevaluasi kegiatan pendokumentasian
asuhan keperawatan setiap bulan dan melakukan audit keperawatan
pada setiap ruang perawatan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 82/109
69
DAFTAR PUSTAKA
Almari, F. (2003). Pelatiahan Dokumentasi keperawatan di Rumah SakitUmum Ternate. Tesis MMR, Jurusan Ilmu-ilmu KesehatanProgram Studi Ilmu Kesehatan Masyrakat, UGM, Yogyakarta.
As’ad. (2003). Psikologi Industri. Lyberty, Yogyakarta.
Azwar, S. (2003). Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Ed. 2, PustakaPelajar, Yogyakarta.
Carpenito, L.J. (1999). Nursing Care Plans and Documentation. Lippincott,Philadelpia
Departemen Kesehatan R.I. (1990). Pedoman Penentuan Kebutuhan Latihandi Daerah Secara Terpadu. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai,Depkes R.I., Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I. (1994). Pedoman Penerapan ProsesKeperawatan di rumah Sakit. Depkes R.I., Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I. (1997a). Standar Pelayanan Rumah Sakit.Depkes R.I., Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I. (1997b). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. Depkes R.I., Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I. (1999). Pedoman Uraian Tugas TenagaKeperawatan di Rumah Sakit. Depkes R.I., Jakarta.
Ennimay. (1999). Evaluasi Pendokumentasian Asuhan KeperawatanHubungannya dengan Angka Kredit Kaitannya dengan JabatanFungsional Tenaga Keperawatan di RSUD Pekan Baru, Tesis.MMR, UGM, Yogyakarta.
Fischbach,F.T. (1991). Documentation Care Communication, the NursingProcess and Documentation standards. F.A.Davis Company,Philadelpia.
Fuad, C, Radiono,S, Paramastri, I. (1999). Pengaruh Pendidikan SeksualTerhadap Pengetahuan dan sikap Remaja Dalam UpayaPencegahan Penularan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. Madiagama I(3), 30 – 35.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 83/109
70
Hamalik,O. (2000). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen
Pelatihan Ketenagakerjaan, Pendekatan Terpadu. Bumi Aksara,Jakarta.
Handoko,T.H.,(2003). Manajemen : Motivasi,ed.II. BPFE, Yogyakarta.
Handoko,T.H.,(1999). Manajemen Personalia dan Sumber daya manusia.BPFE, Yogyakarta.
Ibrahim,J,E.(2001) Performance Indicators from All Perspektives.International Journal for quality in health care, 19Th , volume 13,Oxford University Press.
Ismani, (2001). Etika Keperawatan. Widya Medika, Jakarta.
Ilyas,Y.,(2002). Kinerja,Teori,Penilaian, dan penelitian.Pusat Kajian EkonomiKesehatan FKMUI,Depok.
Kirkpatrick, L. D., (1994). Evaluation Training Program, The Four Levels. SanFransisco, Berrent-Koehler Publisher.
Kepmenkes RI Nomor 1239/Menkes/SK/IX/2001 Tentang Registrasi danPraktik Perawat.
Marilyn, E & Doenges. (1998). Penerapan Proses Keperawatan dan diagnosaKeperawatan. I Made Kariasa (Alih Bahasa), Kedokteran EGC,Jakarta.
Muchlas,M. (2002). Perilaku Organisasi. MMR, UGM, Yogyakarta.
Meliala,A. (2000). Telaah Rekam Medis sebelum dan sesudah PelatihanPeningkatan Mutu Rekaman Medis Pendidikan Dokter spesialis
Anak di IRNA II, RSUP DR. Sarjito Yogyakarta, Tesis tidakdipublikasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nurjannah, I., Widyawati., & Sunarti (2001). Peningkatan KemampuanPerawat Dalam Menentukan Masalah Keperawatan denganMenggunakan Pedoman Pengkajian dan Penentuan MasalahKeperawatan. Berita Kedokteran Masyarakat XVII (3), 141 – 145.
Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep danPraktek. Salemba Medika,Jakarta.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 84/109
71
Purwanto,H. (1999). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan.
Kedokteran EGC, Jakarta.
Rae,L. (1990). Mengukur Efektifitas Pelatihan. PT. Pustaka BinamanPressindo, Jakarta.
Riyadi,S,.(1993) Motivasi. Buletin Persi No. 42 Th.XI
Sitorus,R,. (2005). Mal Praktek bisa dilakukan Perawat. IKABI HeadlineNews,Kompas(2005Pebruari11).http://www.ikabisurgeon.com/m_inf ormasi.
Susanto, (2001). Evaluasi Pendokumetasian Asuhan Keperawatanhubungannya dengan Sikap dan Motivasi Perawat di Instalasi RawatInap RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda, tesis. MMR, UGM,yogyakarta.
Sugyono, (2004). Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung.
Syarif, R., (1991). Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan. Angkasa,Bandung.
WHO. (1992). Pendidikan Kesehatan, Pedoman pelayanan Kesehatan dasar (terjemahan oleh Ida Bagoes Tjitarso), Penerbit ITB dan UniversitasUdayana, Bandung
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 85/109
72
Lampiran 1
HASIL PENGOLAHAN UJI COBA KUISIONER
1. KUISIONER PENGETAHUAN
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Mean Std Dev Cases
1. P1 .6333 .4901 30.0
2. P2 .5000 .5085 30.0
3. P3 .5000 .5085 30.04. P4 .5000 .5085 30.0
5. P5 .5000 .5085 30.0
6. P6 .5000 .5085 30.0
7. P7 .5000 .5085 30.0
8. P8 .5333 .5074 30.0
9. P9 .5000 .5085 30.0
10. P11 .5000 .5085 30.0
11. P13 .5000 .5085 30.0
12. P15 .5000 .5085 30.0
13. P17 .5000 .5085 30.0
14. P19 .5000 .5085 30.0
15. P20 .5000 .5085 30.0
N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 7.6667 54.8506 7.4061 15
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
P1 7.0333 50.2402 .6290 .9993
P2 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P3 7.1667 47.5920 .9976 .9954P4 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P5 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P6 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P7 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P8 7.1333 47.9816 .9405 .9961
P9 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P11 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P13 7.1667 47.5920 .9976 .9954
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 86/109
73
P15 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P17 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P19 7.1667 47.5920 .9976 .9954
P20 7.1667 47.5920 .9976 .9954
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 15
Alpha = .9960
2. KUISIONER SIKAP
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Mean Std Dev Cases
1. S1 2.5667 1.1351 30.0
2. S2 2.5000 1.1064 30.0
3. S3 2.5667 1.1351 30.0
4. S4 2.5667 1.1351 30.0
5. S5 2.5667 1.1351 30.0
6. S6 2.5333 1.1366 30.0
7. S7 2.5333 1.1366 30.0
8. S8 2.5667 1.1351 30.0
9. S9 2.5667 1.1351 30.0
10. S10 2.5667 1.1351 30.011. S11 2.5667 1.1351 30.0
12. S12 2.5667 1.1351 30.0
13. S14 2.5667 1.1351 30.0
14. S15 2.5667 1.1351 30.0
15. S16 2.5333 1.1366 30.0
N of
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 87/109
74
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 38.3333 278.4368 16.6864 15
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
S1 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S2 35.8333 248.6954 .8172 .9988
S3 35.7667 243.7713 .9416 .9975
S4 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S5 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S6 35.8000 242.1655 .9888 .9970
S7 35.8000 242.1655 .9888 .9970
S8 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S9 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S10 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S11 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S12 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S14 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S15 35.7667 241.9092 .9980 .9969
S16 35.8000 243.0621 .9617 .9973
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 15
Alpha = .9973
3. KUISIONER MOTIVASI
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Mean Std Dev Cases
1. M1 .5000 .5085 30.0
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 88/109
75
2. M3 .5000 .5085 30.0
3. M4 .5000 .5085 30.0
4. M6 .5667 .5040 30.0
5. M7 .5000 .5085 30.06. M9 .5333 .5074 30.0
7. M10 .5000 .5085 30.0
8. M12 .5000 .5085 30.0
9. M14 .5333 .5074 30.0
10. M15 .5333 .5074 30.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 5.1667 17.4540 4.1778 10
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
M1 4.6667 13.5402 .9766 .9323
M3 4.6667 13.5402 .9766 .9323
M4 4.6667 13.5402 .9766 .9323
M6 4.6000 15.3517 .4680 .9547
M7 4.6667 13.5402 .9766 .9323
M9 4.6333 15.6195 .3932 .9579
M10 4.6667 14.9885 .5605 .9509M12 4.6667 13.5402 .9766 .9323
M14 4.6333 14.7920 .6161 .9485
M15 4.6333 13.7575 .9136 .9352
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 10
Alpha = .9470
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 89/109
76
Lampiran 2
Rangkuman hasil pre tes dan pos tes pelatihan dokumentasi keperawatan
di RSUD Undata Palu
Variabel Pengetahuan
Pre tes Pos tes
NO Kegiatan f % f %
1 Pengertian Dokumentasi keperawatan 59 92 64 100
2 Rumusan tujuan . 60 92 64 100
3 Catatan Keperawatan merupakan
dokumen resmi.
55 86 64 100
4 Semua catatan keperawatan bernilai
hukum
56 88 63 98
5 Dokumentasi keperawatan
memudahkan perawatan.
58 90 64 100
6 Dokumentasi keperawatan bukan
sebagai alat komunikasi
55 86 63 98
7 Kriteria rencana tindakan 50 78 61 95
8 Komponen dokumentasi keperawatan. 57 89 61 95
9 Komponen Diagnosa Keperawatan 52 81 64 100
10 Rumusan masalah keperawatan. 54 84 63 98
11 Evaluasi tindakan keperawatan. 51 80 61 95
12 Catatan perkembangan dapat dilihat
dokumentasi.
57 89 63 98
13 Kriteria pengkajian keperawatan. 52 81 64 100
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 90/109
77
14 Kriteria perumusan masalah 54 84 64 100
15 Rumusan diagnosa aktual . 54 84 64 100
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 91/109
78
Variabel Sikap
Pre TesNO PERNYATAAN
SS
%
S
%
TS
%
STS
%
1 Dokumentasi keperawatan dijaga
kerahasiaannya.
43 41 16 0
2 Dokumentasi keperawatan dapat dibuka
dipengadilan jika diminta,
40 48 9 0
3 Dokumentasi keperawatan merupakan bukti
tanggung jawab
38 32 30 0
4 Dokumentasi keperawatan wajib dilaksanakan 10 60 26 4
5 Dokumentasi keperawatan adalah pekerjaan
yang tidak membawa manfaat
23 40 27 10
6 Rasa empati 24 52 20 4
7 Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai
akreditasi.
36 37 20 7
8 Dokumentasi menambah beban kerja. 37 33 17 13
9 Setiap catatan keperawatan perlu
mencantumkan nama.
13 43 27 17
10 Prosedur pengobatan dan perawatan tidak
perlu dijelaskan.
30 30 30 10
11 Pelatihan dokumentasi keperawatan sangat
diperlukan
30 40 20 10
12 Yang tidak melakukan dokumentasi
keperawatan, harus dikenakan sanksi
30 40 20 10
13 Perawat mempunyai otoritas, oleh karenanya 10 23 57 10
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 92/109
79
pasien/keluarganya harus patuh pada perawat
14 Merencanakan tindakan keperawatan
mempertimbangkan budaya pasien.
17 43 23 17
15 Tugas dan kewajiban perawat adalah
mengamati kebutuhan.
24 30 23 23
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 93/109
80
Variabel Sikap
Pos TesNO PERNYATAAN
SS
%
S
%
TS
%
STS
%
1 Dokumentasi keperawatan dijaga
kerahasiaannya.
92 8 0 0
2 Dokumentasi keperawatan dapat dibuka
dipengadilan jika diminta,
77 23 0 0
3 Dokumentasi keperawatan merupakan bukti
tanggung jawab
67 33 0 0
4 Dokumentasi keperawatan wajib
dilaksanakan
62 38 0 0
5 Dokumentasi keperawatan adalah pekerjaan
yang tidak membawa manfaat
60 40 0 0
6 Rasa empati perlu ditampilkan dalam proses
dokumentasi
40 60 0 0
7 Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai
akreditasi.
47 53 0 0
8 Dokumentasi menambah beban kerja. 70 30 0 0
9 Setiap catatan keperawatan perlu
mencantumkan nama.
53 47 0 0
10 Prosedur pengobatan dan perawatan tidak
perlu dijelaskan.
64 36 0 0
11 Pelatihan dokumentasi keperawatan sangat
diperlukan
73 27 0 0
12 Yang tidak melakukan dokumentasi
keperawatan, harus dikenakan sanksi
67 33 0 0
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 94/109
81
13 Perawat mempunyai otoritas, oleh
karenanya pasien/keluarganya harus patuh
pada perawat
67 33 0 0
14 Merencanakan tindakan keperawatan
mempertimbangkan budaya pasien.
73 27 0 0
15 Tugas dan kewajiban perawat adalah
mengamati kebutuhan.
70 30 0 0
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 95/109
82
Variabel Motivasi
Pre Tes Pos Tes
NO PERNYATAAN f % f %
1 Saya menguasai banyak keterampilan
klinis dalam melakukan pekerjaan saya
sehari-hari di RS. 57 89 64 100
2 Menurut saya, saat ini keterampilanasuhan keperawatan yang saya lakukan
sehari-hari di RS cukup bervariasi. 37 58 42 66
3 Saya Memahami dengan jelas uraian
tugas keperawatan yang harus saya
laksanakan di unit kerja saya. 62 97 64 100
4 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
keperawatan sesuai dengan identitas
tugas yang dibebankan. 52 81 62 97
5 Pasien dan teman kerja sangat
membutuhkan kehadiran dan
pertolongan saya. 51 80 51 80
6 Menurut saya asuhan keperawatan saat
ini masih dapat ditingkatkan lagi
peranannya terhadap kepentingan
pelayanan pasien.
62 97 64 100
7 Saya tidak berhak melakukan tugas
keperawatan tertentu karena pekerjaan
saya sangat tergantung pada perintah
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 96/109
83
dokter. 10 16 7 11
8 Menurut saya, tugas–tugas asuhan
keperawatan saat ini masih kurang
mandiri karena banyak tergantung pada
perintah dokter 35 55 54 84
9 Menurut saya umpan balik pekerjaan
perawat yang saya dapatkan saat ini
cukup baik dan adil 25 39 33 52
10 Saya dinilai atasan dapat mengerjakan
tugas keperawatan dengan baik sesuai
tuntutan. 51 80 50 78
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 97/109
84
Lampiran 3
PENGISIAN ANGKET
I. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Status Perkawinan :
Status Kepegawaian :
Lama Bekerja :II. Petunjuk Pengisian Angket.
Berilah tanda v pada jawaban yang menurut anda benar.
Benar (B)
Salah (S)
A. Pengetahuan
NO PERNYATAAN B S
1 Dokumentasi keperawatan adalah kegiatan mencatat
dan menyimpan informasi tentang keadaan pasien
2 Rumusan tujuan mengandung komponen
pasien/subjek, perubahan, perilaku, kondisi pasien atau
kriteria
3 Semua catatan tentang pasien bukan merupakan
dokumen resmi
4 Semua catatan informasi tentang pasien dapat bernilai
hukum
5 Pengkajian dan pencatatan yang lengkap akan
memudahkan perawatan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 98/109
85
6 Dokumentasi keperawatan tidak dapat dijadikan
sebagai alat komunikasi
7 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan
kalimat perintah, terinci dan jelas dan atau melibatkan
pasien/keluarga
8 Kegiatan dokumentasi keperawatan meliputi ;
Pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
9 Diangosa keperawatan mencerminkan PE/PES
10 Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan
masalah pasien.
11 Pencatatan dan pelaporan hasil intervensi
keperawatan, merupakan bagian dari kegiatan evaluasi.
12 Catatan perkembangan pasien dapat dilihat dalam
dokumentasi keperawatan.
13 Kriteria pengkajian keperawatan adalah kelengkapandata, sistematis, aktual dan valid.
14 Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma
dan pola fungsi kehidupan dapat dijadikan sebagai
kriteria perumusan masalah
15 Daignosa keperawatan aktual adalah untuk perumusan
status keadaan yang sudah nyata terjadi.
Berilah tanda v pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat
anda dibawah ini.
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 99/109
86
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
B. Sikap
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Catatan tentang keadaan pasien harus
dijaga kerahasiaannya
2 Catatan keadaan pasien dapat dibuka
dipengadilan, jika diminta suatu kesaksian
3 Dokumentasi keperawatan merupakan bukti
pertanggung jawaban keperawatan
4 Dokumentasi keperawatan merupakan
kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam
praktek keperawatan
5 Dokumentasi keperawatan dipandang
sebagai kegiatan yang tidak membawa
manfaat bagi perawat
6 Rasa empati akan mempercepat proses
keterbukaan pasien dalam mengkaji
masalah kesehatan
7 Anda mempunyai hak memperoleh nilai
akreditasi dari kegiatan dokumentasi
keperawatan.8 Dokumentasi keperawatan merupakan
kegiatan yang menambah beban kerja
pekerjaan perawat.
9 Perlu mencantumkan tanda tangan, pada
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 100/109
87
setiap proses kegiatan keperawatan.
10 Perawat tidak perlu menjelaskan kepada
pasien dan keluarganya tentang prosedur
perawatan dan program terapi dokter.
11 Menurut pendapat anda, pelatihan
dokumentasi keperawatan sangat diperlukan
12 Bagi perawat yang tidak melakukan
dokumentasi keperawatan, harus dikenakan
sanksi
13 Perawat mempunyai otoritas dalam
perawatan, oleh karenanya
pasien/keluarganya harus patuh pada
perawat
14 Saya merasa perlu, dalam merencanakan
tindakan keperawatan mempertimbangkan
latar belakang budaya pasien.
15 Mengamati keadaan bio, psiko, sosiospiritual pasien adalah merupakan tugas
dan kewajiban perawat.
Berilah tanda v pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat
anda.
C. Motivasi
NO PERNYATAAN ya Tidak
A VARIASI KETERAMPILAN
1 Saya menguasai banyak keterampilan klinis
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 101/109
88
dalam melakukan pekerjaan saya sehari-hari
di RS.
2 Menurut saya, saat ini keterampilan asuhan
keperawatan yang saya lakukan sehari-hari
di RS cukup bervariasi.
B IDENTITAS TUGAS
3 Saya Memahami dengan jelas uraian tugas
keperawatan yang harus saya laksanakan di
unit kerja saya.
4 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
keperawatan sesuai dengan identitas tugas
yang dibebankan.
C KEPENTINGAN TUGAS
5 Pasien dan teman kerja sangat
membutuhkan kehadiran dan pertolongan
saya.
6 Menurut saya asuhan keperawatan saat inimasih dapat ditingkatkan lagi peranannya
terhadap kepentingan pelayanan pasien.
D OTONOMI
7 Saya tidak berhak melakukan tugas
keperawatan tertentu karena pekerjaan saya
sangat tergantung pada perintah dokter.
8 Menurut saya, tugas–tugas asuhan
keperawatan saat ini masih kurang mandiri
karena banyak tergantung pada perintah
dokter
E UMPAN BALIK
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 102/109
89
9 Menurut saya umpan balik pekerjaan
perawat yang saya dapatkan saat ini cukup
baik dan adil
10 Saya dinilai atasan dapat mengerjakan tugas
keperawatan dengan baik sesuai tuntutan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 103/109
90
INSTRUMEN EVALUASI DOKUMENTASI PENERAPAN STANDARASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD UNDTA PALU
Petunjuk : Beri tanda “V” bila kegiatan dilakukanBeri tanda “O” bila kegaiatan tidak dilakukan
KODE BERKASPASIENNo. ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
KET.
A. PENGKAJIAN
1 Mencatat data yang dikaji sesuaidengan pedoman pengkajian
2 Data dikelompokkan(bio, psiko,
sosial dan spiritual)3 Data dikaji sejak pasien masuk4 Masalah dirumuskan berdasarkan
kesenjangan antara statuskesehatan dengan norma dan polafungsi kehidupan
B DIAGNOSA
1 Diagnosa keperawatan berdasarkanmasalah yang telah dirumuskan
2 Diagnosa keperawatan berdasarkanPE/PES
3 Merumuskan diagnosa keperawatanaktual/potensial
C PERENCANAAN
1 Berdasarkan Dx. Keperawatan2 Disusun menurut prioritas
3 Rumusan tujuan mengandungkomponen pasien/subyek,perubahan, perilaku, kondisi pasiendan atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu padatujuan dengan kalimat perintah,
terinci dan jelas dan atau melibatkanpasien dan keluarga
5 Rencana tindakan menggambarkanketerlibatan pasien/kelurga
6 Rencana tindakan menggambarkanKerjasama dengan tim kesehatan lain.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 104/109
91
D TINDAKAN
1 Tindakan dilaksanakan mengacu
pada rencana keperawatan2 Perawat mengobservasi respon
pasien terhadap tindakankeperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasilevaluasi
4 Semua tindakan yang telahdilaksanakan dicatat ringkas dan
jelasE EVALUASI
1 Evaluasi mengacu pada tujuan
2 Hasil evaluasi dicatatF CATATAN ASUHAN
KEPERAWATAN
1 Menulis Pada format yang baku
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengantindakan yang dilaksanakan
3 Pencatatan ditulis dengan jelas,ringkas, istilah baku yang benar
4 Setiap melakukan tindakan/kegiatanperawat mencantumkan paraf, nama
jelas, dan tanggal, jam, pada saat
melakukan tindakan5 Berkas catatan keperawatan
disimpan sesuai dengan ketentuanyang berlaku
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 105/109
92
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
Topik : Pelatihan Dokumentasi Asuhan KeperawatanSasaran : Responden (Perawat rawat inap Seroja RSUD Undata)Waktu : Tiga kali pertemuanTempat : Aula RSUD Undata Palu
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU).
Setelah mengikuti pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan,perawat mampu melaksanakan dokumentasi sesuai standar asuhankeperawatan.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan,perawat mampu :1. Memahami profesionalisme keperawatan2. Menjelaskan peran dan fungsi perawat3. Menjelaskan kompetensi keperawatan2. Mengetahui konsep asuhankKeperawatan3. Menjelaskan standar asuhan keperawatan4. Menjelaskan proses keperawatan5. Menjelaskan fungsi proses keperawatan6. Menjelaskan tujuan proses keperawatan7. Menyebutkan pengertian dokumentasi keperawatan8. Menjelaskan tujuan dokumentasi keperawatan9. Mengetahui manfaat dan pentingnya dokumentasi keparawatan10. Melaksanakan dokumentasi pengkajian11. Melaksanakan dokumentasi diagnosa keperawatan12. Melaksanakan dokumentasi perencanaan keperawatan13. Melaksanakan dokumentasi intervensi keperawatan14. Mengetahui instrumen evaluasi SAK model A dari Depkes15. Melaksanakan latihan Instrumen evaluasi SAK16. Terbentuknya supervisi dan pembimbing ruangan untuk
pendokuemtasian asuhan keperawatan
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 106/109
93
MATERI
a. Profesionalisme keperawatanb. Peran dan fungsi perawatc. Kompetensi Keperawatand. Konsep Asuhan Keperawatane. Standar Asuhan keperawatanf. Proses keperawatang. Fungsi proses keperawatanh. Tujuan proses keperawatani. Pengertian dokumentasi keperawatan j. Tujuan dokumentasi keperawatank. Manfaat dan pentingnya dokumentasi keparawatan
l. Dokumentasi pengkajianm. Dokumentasi diagnosa keperawatann. Dokumentasi perencanaan keperawatano. Dokumentasi intervensi keperawatan p. Dokumentasi evaluasi keperawatan.q. Instrumen evaluasi SAK model A dari Depkesr. Latihan Instrumen evaluasi SAKs. Supervisi dan bimbingan
METODE
1. Belajar di Ruangan2. Diskusi3. Praktek/latihan
MEDIA
1. Papan Tulis2. LCD
PELAKSANAAN PELATIHAN
1. Pre test dilakukan pada saat awal pelatihan2. Responden diberi materi diruangan/Aula pada pertemuan I. II dan III3. Setelah pemberian materi dilakukan post test4. Pertemuan ke IV dilakukan diskusi dan latihan pendokumentasian
asuhan keperawatan, pengenalan instrumen evaluasi dokumentasi,dan pembentukan supervisi dan pembimbing ruangan.
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 107/109
94
5. Evaluasi praktek/latihan dokumentasi asuhan keperawatan
EVALUASI
1. Evaluasi Pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum pelatihan2. Pre test dilakukan pada awal pertemuan3. Formatif dilakukan selama proses belajar berlangsung4. Post test segera setelah selesai pelatihan5. Observasi dilakukan pada Minggu I,II,III dan IV
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 108/109
95
JADWAL KEGIATAN PELATIHANPENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI RSUD UNDATA PALU
Hari/Jam Kegiatan Metode
Hari I08.00 s.d 10.00
10.15 s.d 12.15
13.00 s.d 15.00
15.15 s.d 17.15
PembukaanPemberian Materi tentang :
- Mutu Keperawatan
- Profesionalisme KeperawatanSnack
- Etka Keperawatan- Peran dan Fungsi Perawat- Kompetensi Keperawatan
Break (ISOMA)- Konsep Asuhan Keperawatan- Standar Asuhan Keperawatan- Proses Keperawatan
Snack- Fungsi Proses keperawatan- Tujuan Proses Keperawatan
CTJ
Hari II
08.00 s.d 10.00
10.15 s.d 12.15
13.00 s.d 15.00
15.15 s.d 17.15
Pemberian materi tentang :- Pengertian Dokumentasi Keperawatan- Tujuan Dokumentasi Keperawatan- Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi
KeperawatanSnack
- Dokumentasi Pengkajian- Dokumentasi Diagnosis Keperawatan- Dokumentasi Perencanaan Keperawatan
Break (ISOMA)- Dokumentasi Diagnosis Keperawatan
- Dokumentasi Perencanaan KeperawatanSnack- Dokumentasi Intervensi Keperawatan- Dokumentasi Evaluasi Keperawatan
CTJ
DISKUSI
7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 109/109
Hari III08.00 s.d 10.00
10.15 s.d 12.15
13.00 s.d 15.00
15.15 s.d 17.15
Pemberian Materi tentang :- Pengenalan Instrumen Model A dari
Depkes (SAK)- Latihan Pendokumentasian AsuhanKeperawatan
Snack- Latihan Kasus
Break (ISOMA)- Lanjutan Latihan Kasus dan Presentase
Snack- Penutupan Pelatihan
PRAKTEKDI RUANGPERAWATAN
PRESENTASE
Hari IV s/d Juli2005
Observasi ObservasiStatus Pasien
top related