tinjauan pustaka gin
Post on 25-Feb-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
1/15
BAB IPENDAHULUAN
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak otot polos yang terdiri dari sel-sel jaringan otot
polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan
fibromioma, fibroid ataupun leiomioma merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot
uterus dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma bisa menyebabkan gejala yang luas termasuk
perdarahan menstruasi yang banyak, penekanan pada daerah pelvis, dan disfungsi reproduksi.
Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita. Sering
ditemukan pada wanita usia reproduksi (20-2 !", dimana prevalensi mioma uteri meningkat
lebih dari #0! dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus, yang membuktikan bahwa
banyak wanita yang menderita mioma uteri asimptomatik. $,2
%ejadian mioma uteri lebih tinggi pada usia di atas & tahun, yaitu mendekati angka
'0!. ingginya kejadian mioma uteri antara usia & - 0 tahun, menunjukkan adanya
hubungan mioma uteri dengan estrogen. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi
sebelum menarke, sedangkan setelah menopause hanya kira-kira $0! mioma yang masih
bertumbuh. )i *ndonesia, angka kejadian mioma uteri ditemukan 2,&+-$$, #! dari semua
penderita ginekologi yang dirawat. 2 erihal penyebab pasti terjadinya tumor mioma belum diketahui. entuk tumor bisa
tunggal atau multiple (banyak", umumnya tumbuh didalam otot rahim yang dikenal dengan
intramural mioma. umor mioma ini akan /epat memberikan keluhan, bila mioma tumbuh ke
dalam mukosa rahim, keluhan yang biasa dikeluhkan berupa perdarahan saat siklus dan di
luar siklus haid. Sedangkan pada tipe tumor yang tumbuh di kulit luar rahim yang dikenal
dengan tipe subserosa tidak memberikan keluhan perdarahan, akan tetapi seseorang baru
mengeluh bila tumor membesar yang dengan perabaan di daerah perut dijumpai benjolan
keras, benjolan tersebut kadang sulit digerakkan bila tumor sudah sangat besar. Selain itu,
mioma juga dapat menimbulkan kompresi pada traktus urinarius sehingga terjadi gangguan
berkemih. 2,&
enatalaksanaan mioma uteri dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan
(medisinalis" maupun se/ara operatif. emberian n1 analog merupakan terapi medisinalis
yang bertujuan untuk mengurangi gejala perdarahan yang terjadi dan mengurangi ukuran
mioma. enatalaksanaan operatif terhadap gejala-gejala yang timbul atau adanya pembesaran
massa mioma adalah miomektomi atau histerektomi. $
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
2/15
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. DefinisiMioma uteri adalah tumor jinak miometrium uterus dengan konsistensi padat
kenyal, batas jelas, mempunyai pseudokapsul, tidak nyeri, bisa soliter atau multipel.
umor ini juga dikenal dengan istilah fibromioma uteri, leiomioma uteri, atau uterine
fibroid .& Mioma berwarna lebih pu/at, relatif bulat, kenyal, berdinding li/in, dan apabila
dibelah bagian dalamnya akan menonjol keluar sehingga mengesankan bahwa permukaan
luarnya adalah kapsul. '
B. EpidemiologiMioma uteri terjadi pada 20-2 ! perempuan di usia reproduktif, tetapi oleh faktor
yang tidak diketahui dengan pasti. *nsidensinya &-+ kali lebih banyak pada ras kulit
berwarna dibandingkan dengan ras kulit putih. Mioma uteri belum pernah dilaporkan
terjadi sebelum menarke, sedangkan setelah menopause hanya kira-kira $0! mioma yang
masih bertumbuh. )iperkirakan insiden mioma uteri sekitar 20-&0! dari seluruh wanita.
)i *ndonesia mioma uteri ditemukan pada 2,&+-$$,#! pada semua penderita ginekologi
yang dirawat. umor ini paling sering ditemukan pada wanita umur & -' tahun (kurang
lebih 2 !" dan jarang pada wanita 20 tahun dan wanita post menopause. 3anita yang
sering melahirkan akan lebih sedikit kemungkinan untuk berkembangnya mioma inidibandingkan dengan wanita yang tak pernah hamil atau hanya $ kali hamil. Statistik
menunjukkan 40! mioma uteri berkembang pada wanita yang tak pernah hamil atau
hanya hamil $ kali. revalensi meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras,
kegemukan dan nulipara. &,'
C. EtiologiSampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan
penyakit multifaktorial. )iper/aya bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonalyang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor
mempunyai abnormalitas kromosom lengan $25$&-$ . 6da beberapa faktor yang diduga
kuat sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu 7$. 8mur 7 mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan
sekitar $0! pada wanita berusia lebih dari '0 tahun. umor ini paling sering
memberikan gejala klinis antara & -' tahun.2. aritas 7 lebih sering terjadi pada nulipara atau pada wanita yang relatif
infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakah infertil menyebabkan mioma
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
3/15
uteri atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertil, atau apakah kedua
keadaan ini saling mempengaruhi.&. 9aktor ras dan genetik 7 pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit
hitam, angka kejadiaan mioma uteri tinggi. erlepas dari faktor ras, kejadian tumor
ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga yang menderita mioma.'. 9ungsi ovarium 7 diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan
pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri mun/ul setelah menarke, berkembang
setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause. &
D. Patofisiologienyebab mioma uteri menurut teori onkogenik dibagi menjadi 2 faktor, yaitu
inisiator dan promotor. 9aktor-faktor yang menginisiasi pertumbuhan mioma uteri masih
belum diketahui dengan pasti. )ari penelitian yang menggunakan glucose-6-phosphatase
dihydrogenase diketahui bahwa mioma berasal dari jaringan yang uniseluler.
ransformasi neoplastik dari miometrium menjadi mioma melibatkan mutasi somatik dari
miometrium normal dan interaksi kompleks dari hormon steroid seks dan growth factor
lokal. Mutasi somatik ini merupakan peristiwa awal dalam proses pertumbuhan tumor. $ idak didapatkan bukti bahwa hormon estrogen berperan sebagai penyebab mioma,
namun diketahui estrogen berpengaruh dalam pertumbuhan mioma. Mioma terdiri dari
reseptor estrogen dengan konsistensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan miometrium
sekitarnya, namun konsentrasinya lebih rendah jika dibandingkan dengan endometrium.
ormon progesteron meningkatkan aktivitas mitotik dari mioma pada wanita muda,
namun mekanisme dan faktor pertumbuhan yang terlibat tidak diketahui se/ara pasti.rogesteron memungkinkan pembesaran tumor dengan /ara down-regulation apoptosis
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
4/15
dari tumor. :strogen berperan dalam pembesaran tumor dengan meningkatkan produksi
matriks ekstraseluler. $
;amun, tidak ada bukti yang kuat untuk mengatakan bahwa estrogen menjadi
penyebab mioma. elah diketahui bahwa hormon memang menjadi prekursor
pertumbuhan miomatosa. Mioma tumbuh /epat saat penderita hamil atau terpapar
estrogen dan menge/il atau menghilang setelah menopause. '
E. Klasifikasi ioma Ute!i%lasifikasi mioma dapat berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang terkena. 2,&,'
Lokasi
$.
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
5/15
mengalami infeksi, ulserasi, nekrosis, dan infark. ada beberapa kasus, penderita
akan mengalami anemia dan sepsis karena proses di atas.
%. ioma Int!am"!al
Mioma intramural terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium.%arena pertumbuhan tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan terbentuk
simpai yang mengelilingi tumor. ila di dalam dinding rahim dijumpai banyak
mioma, maka uterus akan mempunyai bentuk yang berbenjol-benjol dengan
konsistensi yang padat. Mioma yang terletak pada dinding depan uterus, dalam
pertumbuhannya akan menekan dan mendorong kandung kemih ke atas, sehingga
dapat menimbulkan keluhan miksi.
)isebut juga sebagai mioma intraepitelial. iasanya multipel apabila masihke/il dan tidak merubah bentuk uterus, tetapi bila besar akan menyebabkan uterus
berbenjol-benjol, uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. Mioma sering
tidak memberikan gejala klinis yang berarti ke/uali rasa tidak enak karena adanya
massa tumor di daerah perut sebelah bawah. %adangkala tumor tumbuh sebagai
mioma subserosa dan kadang-kadang sebagai mioma submukosa. )i dalam otot
rahim dapat besar, padat (jaringan ikat dominan", lunak (jaringan otot rahim
dominan".Se/ara makroskopis terlihat uterus berbenjol-benjol dengan permukaan halus.
ada potongan, tampak tumor berwarna putih dengan struktur mirip potongan
daging ikan. umor berbatas tegas dan berbeda dengan miometrium yang sehat,
sehingga tumor mudah dilepaskan. %onsistensi kenyal, bila terjadi degenerasi kistik
maka konsistensi menjadi lunak. ila terjadi kalsifikasi maka konsistensi menjadi
keras. Se/ara histologik tumor ditandai oleh gambaran kelompok otot polos yang
membentuk pusaran, meniru gambaran kelompok sel otot polos miometrium. 9okus
fibrosis, kalsifikasi, nekrosis iskemik dari sel yang mati. Setelah menopause, sel-sel
otot polos /enderung mengalami atrofi, ada kalanya diganti oleh jaringan ikat. ada
mioma uteri dapat terjadi perubahan sekunder yang sebagian besar bersifat
degenerasi. al ini oleh karena berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma.
erubahan ini terjadi se/ara sekunder dari atrofi postmenopausal, infeksi, perubahan
dalam sirkulasi atau transformasi maligna.
&. ioma S"$se!osa
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
6/15
6pabila mioma tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus yang diliputi oleh serosa. Mioma subserosa dapat tumbuh di
antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligamenter.
?okasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan saja,
dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai.
ertumbuhan ke arah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum dan disebut
sebagai mioma intraligamenter. Mioma yang /ukup besar akan mengisi rongga
peritoneal sebagai suatu massa. erlengketan dengan usus, omentum, atau
mesenterium di sekitarnya menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari
tangkai ke omentum. 6kibatnya tangkai makin menge/il dan terputus, sehingga
mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga
peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai jenis parasitik.
'. ioma Int!aligamente!
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke
ligamentum atau omentum kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga
disebut wondering parasitis fibroid . >arang sekali ditemukan satu ma/am mioma
saja dalam satu uterus. Mioma pada servik dapat menonjol ke dalam satu saluran
servik sehingga ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit.6pabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari bekas otot
polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan ( whorie like pattern " dengan
pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena
pertumbuhan.
(am$a! #. Jenis)Jenis ioma Ute!i
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
7/15
*. (e+ala Klinisampir separuh kasus mioma uteri ditemukan se/ara kebetulan pada pemeriksaan
ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu. ejala klinis hanya ditemukan pada & -
0! penderita mioma. 3alaupun seringkali asimtomatik, gejala yang mungkinditimbulkan sangat bervariasi, seperti metroragia, nyeri, menoragia, hingga infertilitas. '
erbagai keluhan penderita dapat berupa 7
#. Pe!da!a,an A$no!mal Ute!"s $,&,'
erdarahan menjadi manifestasi klinik utama pada mioma dan hal ini terjadi
pada &0! penderita. angguan perdarahan yang terjadi umumnya berupa
hipermenorrhea, menorrhagia dan dapat juga terjadi metrorrhagia. ila perdarahan
terjadi se/ara kronis, maka dapat terjadi anemia defisiensi besi.erdarahan pada mioma submukosa seringkali diakibatkan oleh hambatan
pasokan darah endometrium, tekanan, dan bendungan pembuluh darah di area tumor
(terutama vena", atau ulserasi endometrium di atas tumor. umor bertangkai
seringkali menyebabkan trombosis vena dan nekrosis endometrium akibat tarikan
dari infeksi. )ismenorrhea dapat disebabkan oleh efek penekanan, kompresi,
termasuk hipoksia lokal miometrium.eberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain 7
@ engaruh ovarium sehingga terjadilah hyperplasia endometrium sampai adenokarsinoma endometrium.
@ ermukaan endometrium yang lebih luas daripada biasa.@ 6trofi endometrium di atas mioma submukosum.@ Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma
diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah
yang melaluinya dengan baik.
%. -asa N e!i &,'
Mioma tidak menyebabkan nyeri dalam pada uterus, ke/uali apabila kemudian
terjadi gangguan vaskuler. ;yeri lebih banyak terkait dengan proses degenerasi
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
8/15
akibat oklusi pembuluh darah, infeksi, torsi tangkai mioma, atau kontraksi uterus
sebagai upaya untuk mengeluarkan mioma subserosa dari kavum uteri. ejala akut
abdomen dapat terjadi bila torsi berlanjut dengan terjadinya infark atau degenerasi
merah yang mengiritasi selaput peritoneum, seperti pada peritonitis. Mioma yang
besar dapat menekan rektum sehingga menimbulkan sensasi untuk mengedan. ;yeri
pinggang dapat terjadi pada penderita mioma akibat penekanan pada persyarafan
yang berjalan di atas permukaan tulang pelvis.1asa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan.
ada pengeluaran mioma submukosum yang akan dilahirkan, pertumbuhannya yang
menyempitkan kanalis servikalis dapat menyebabkan juga dismenorrhea.
&. (e+ala dan Tanda Penekanan $,&,'
Mioma intramural sering dikaitkan dengan penekanan terhadap organ sekitar.
arasitik mioma dapat menyebabkan obstruksi saluran /erna dan perlekatannya
dengan omentum dapat menyebabkan strangulasi usus. ila ukuran tumor lebih
besar lagi, akan terjadi penekanan ureter, kandung kemih, dan rektum.angguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. enekanan pada
kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat menyebabkan retensio
urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektumdapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh
limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.
'. Disf"ngsi -ep!od"ksi $,&
6bortus spontan dapat terjadi akibat efek penekanan langsung mioma terhadap
kavum uteri. ubungan antara mioma uteri dengan infertilitas masih belum jelas.
)ilaporkan sebesar 2#-'0! wanita dengan mioma uteri mengalami infertilitas.
Mioma yang terletak di daerah kornu dapat menyebabkan sumbatan dan gangguantransportasi gamet dan embrio akibat terjadinya oklusi tuba bilateral. Mioma uteri
juga dapat menyebabkan gangguan kontraksi ritmik uterus yang sebenarnya
diperlukan untuk motilitas sperma di dalam uterus.*nfertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars
intertisialis tuba, sedangkan mioma submukosum juga memudahkan terjadinya
abortus oleh karena distorsi rongga uterus. erubahan bentuk kavum uteri karena
adanya mioma dapat menyebabkan disfungsi reproduksi. angguan implantasi
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
9/15
embrio dapat terjadi pada keberadaan mioma akibat perubahan histologi
endometrium dimana terjadi atrofi karena kompresi massa tumor.
(. Diagnosis
#. Anamnesis
)alam anamnesis di/ari keluhan utama serta gejala klinis mioma lainnya,
faktor resiko serta kemungkinan komplikasi yang terjadi. &
%. Peme!iksaan *isik
emeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen. Mioma uteri dapat diduga
dengan pemeriksaan luar sebagai tumor yang keras, bentuk yang tidak teratur,
gerakan bebas, dan tidak nyeri. Mioma uteri dapat ditemukan melalui pemeriksaan
bimanual rutin uterus. )iagnosis mioma uteri menjadi jelas bila dijumpai gangguan
kontur uterus. 2,&
&. Peme!iksaan La$o!ato!i"m
emeriksaaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah )arah ?engkap ()?"
terutama untuk men/ari kadar b. emeriksaaan laboratorium lainnya disesuaikan
dengan keluhan pasien. 6nemia merupakan akibat paling sering dari mioma. al ini
disebabkan perdarahan uterus yang berlebihan dan habisnya /adangan =at besi.
%adang-kadang mioma menghasilkan eritropoeitin yang pada beberapa kasusmenyebabkan polisitemia. 6danya hubungan antara polisitemia dengan penyakit
ginjal diduga akibat penekanan mioma terhadap ureter yang menyebabkan
peningkatan tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi pembentukan
eritropoetin ginjal. 2
'. Peme!iksaan Imaging
a. Ult!asonog!afi
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
10/15
8S transabdominal dan transvaginal bermanfaat dalam menetapkan adanya
mioma uteri. 8ltrasonografi transvaginal terutama bermanfaat pada uterus yang
ke/il. 8terus atau massa yang paling besar baik diobservasi melalui
ultrasonografi transabdominal. Mioma uteri se/ara khas menghasilkan gambaran
ultrasonografi yang mendemonstrasikan irregularitas kontur maupun
pembesaran uterus. 6danya kalsifikasi ditandai oleh fokus-fokus hiperekoik
dengan bayangan akustik. )egenerasi kistik ditandai adanya daerah yang
hipoekoik.
$. Histe!oskopi
)engan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya mioma uteri submukosa, jika
tumornya ke/il serta bertangkai. umor tersebut sekaligus dapat diangkat. )apat
digunakan untuk mendeteksi mioma uteri yang tumbuh ke arah kavum uteri
pada pasien infertil.
/. -I 0 agneti/ -esonan/e Imaging1
Sangat akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan lokasi mioma tetapi
jarang diperlukan dan biaya pemeriksaan lebih mahal . ada M1*, mioma
tampak sebagai massa gelap berbatas tegas dan dapat dibedakan dari
miometrium normal. M1* dapat mendeteksi lesi seke/il & mm yang dapat
dilokalisasi dengan jelas, termasuk mioma submukosa. M1* dapat menjadi
alternatif ultrasonografi pada kasus-kasus yang tidak dapat disimpulkan. 2
H. Penatalaksanaanidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah. enanganan mioma uteri
tergantung pada umur, status fertilitas, paritas, lokasi dan ukuran tumor, sehingga
biasanya mioma yang ditangani, yaitu yang membesar se/ara /epat dan bergejala serta
mioma yang diduga menyebabkan infertilitas. Se/ara umum, penanganan mioma uteriterbagi atas penanganan konservatif dan operatif. &
enanganan konservatif bila mioma berukuran ke/il pada pra dan post menopause
tanpa gejala.
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
11/15
dengan jalan mengurangi produksi estrogen dari ovarium. )ari penelitian
didapatkan data bahwa pemberian n1 agonist selama 4 bulan pada pasien
dengan mioma uteri, didapatkan adanya pengurangan volume mioma sebesar ''!.
:fek maksimal pemberian n1 agonist baru terlihat setelah & bulan. ada & bulan
berikutnya, tidak terjadi pengurangan volume mioma se/ara bermakna. $
emberian n1 agonist sebelum dilakukan tindakan pembedahan akan
mengurangi vaskularisasi pada tumor sehingga akan memudahkan tindakan
pembedahan. erapi hormonal lainnya seperti kontrasepsi oral dan preparat
progesteron akan mengurangi gejala perdarahan uterus yang abnormal, namun tidak
dapat mengurangi ukuran mioma. $
%. Te!api Pem$eda,anerapi pembedahan pada mioma uteri dilakukan terhadap mioma yang
menimbulkan gejala. engobatan operatif meliputi miomektomi dan histerektomi.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG dan
American !ociety for Reproducti"e #edicine (A!R# indikasi pembedahan pada
pasien dengan mioma uteri adalah 7a" erdarahan uterus yang tidak berespon terhadap terapi konservatif
b" )ugaan adanya keganasan/" ertumbuhan mioma pada masa menopaused" *nfertilitas karena gangguan pada /avum uteri maupun karena oklusi tubae" ;yeri dan penekanan yang sangat menggangguf" angguan berkemih maupun obstruksi traktus urinariusg" 6nemia akibat perdarahan $
iomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan
uterus. Miomektomi sering dilakukan pada wanita yang ingin mempertahankan
fungsi reproduksinya dan tidak ingin dilakukan histerektomi. )ewasa ini ada
beberapa tindakan untuk melakukan miomektomi berdasarkan ukuran dan lokasidari mioma. indakan miomektomi dapat dilakukan dengan laparotomi,
histereskopi, maupun dengan laparoskopi. $
indakan miomektomi dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum
pada myoma geburt dengan /ara ekstirpasi lewat vagina. engambilan sarang
mioma subserosum dapat mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai. 6pabila
miomektomi ini dikerjakan karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan
akan terjadi kehamilan adalah &0- 0!. $,&
Histe!ektomi
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
12/15
isterektomi adalah tindakan pembedahan untuk pengangkatan uterus.
isterektomi dapat dilakukan dengan & /ara, yaitu dengan pendekatan
perabdominal (laparotomi", pervaginam, dan pada beberapa kasus se/ara
laparoskopi. indakan histerektomi pada mioma uteri sebesar &0! dari seluruh
kasus. indakan histerektomi pada pasien dengan mioma uteri merupakan indikasi
bila didapatkan keluhan menorrhagia, metrorrhagia, keluhan obstruksi pada traktus
urinarius, dan ukuran uterus sebesar usia kehamilan $2-$' minggu. $,&
isterektomi perabdominal dapat dilakukan dengan 2 /ara, yaitu total
abdominal histerektomi ( 6 " dan subtotal abdominal histerektomi (S 6 ".
Masing-masing prosedur histerektomi ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
S 6 dilakukan untuk menghindari risiko operasi yang lebih besar, seperti
perdarahan yang banyak, trauma operasi pada ureter, kandung kemih dan rektum.
;amun dengan melakukan S 6 akan menyisakan serviks, dimana kemungkinan
timbulnya karsinoma serviks dapat terjadi. )engan menyisakan serviks, menurut
penelitian didapatkan data bahwa terjadinya dyspareunia akan lebih rendah
dibandingkan dengan yang menjalani 6 sehingga akan tetap mempertahankan
fungsi seksual. ada 6 , jaringan granulasi yang timbul pada vagina dapat
menjadi sumber timbulnya sekret vagina dan perdarahan pas/a operasi dimana
keadaan ini tidak terjadi pada pasien yang menjalani S 6 . $ indakan histerektomi juga dapat dilakukan melalui pendekatan vagina,
dimana tindakan operasi tidak melalui insisi pada abdomen. isterektomi
pervaginam jarang dilakukan karena uterus harus lebih ke/il dari telor angsa dan
tidak ada perlekatan dengan sekitarnya. Se/ara umum, histerektomi vaginal hampir
seluruhnya merupakan prosedur operasi ekstraperitoneal, dimana peritoneum yang
dibuka sangat minimal sehingga trauma yang mungkin timbul pada usus dapat
diminimalisasi. Selain itu, kemungkinan terjadinya perlengketan paska operasi juga
lebih minimal. Masa penyembuhan pada pasien yang menjalani histerektomi
vaginal lebih /epat dibandingkan dengan yang menjalani histerektomi abdominal. $,&
rosedur histerektomi dengan laparoskopi dapat berupa miolisis. Miolisis per
laparoskopi efektif untuk mengurangi ukuran mioma dan menimbulkan
devaskularisasi mioma sehingga mengurangi gejala yang terjadi. $
.
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
13/15
Besar < 14 mgg Besar > 14 mgg
Tanpa keluhan Dengan keluhan
Konservatif Operatif
Mioma
(am$a! %. Bagan Penatalaksanaan ioma Ute!i
I. Komplikasierubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi sebagian besar bersifat
degenerasi. al ini oleh karena berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma.
erubahan sekunder tersebut, antara lain 7@ At!ofi 7 sesudah menopause ataupun sesudah persalinan, mioma uteri menjadi ke/il.@ Degene!asi ,ialin 7 perubahan ini sering terjadi pada penderita berusia lanjut. umor
kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. erjadi pada mioma yang telah matang
atau DtuaE dimana bagian yang semula aktif tumbuh kemudian terhenti akibat
kehilangan pasokan nutrisi dan berubah warnanya menjadi kekuningan, melunak atau
melebur menjadi /airan gelatin sebagai tanda terjadinya degenerasi hialin.@ Degene!asi kistik 7 dapat meliputi daerah ke/il maupun luas, dimana sebagian dari
mioma menjadi /air, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur berisiagar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga
menyerupai limfangioma. 6danya kompresi atau tekanan fisik pada bagian tersebut
dapat menyebabkan keluarnya /airan kista ke kavum uteri, kavum peritoneum, atau
retroperitoneum.@ Degene!asi mem$at" 0 calcereus degeneration 1 7 terutama terjadi pada wanita
berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. )engan adanya
pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan
memberikan bayangan pada foto rontgen. 8mumnya mengenai mioma subserosa yang
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
14/15
sangat rentan terhadap defisit sirkulasi yang dapat menyebabkan pengendapan
kalsium karbonat dan fosfat di dalam tumor.@ Degene!asi me!a, 0 carneus degeneration 1 7 perubahan ini terjadi pada kehamilan
dan nifas. atogenesis diperkirakan karena suatu nekrosis subakut sebagai gangguan
vaskularisasi. ada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti daging mentah
berwarna merah yang disebabkan oleh pigmen hemosiderin dan hemofusin.
)egenerasi merah tampak khas apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis,
haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada
perabaan. enampilan klinik ini seperti pada putaran tangkai tumor ovarium atau
mioma bertangkai.@ Degene!asi lemak 0miksomatosa1 7 jarang terjadi dan umumnya asimtomatik,
merupakan kelanjutan degenerasi hialin dan kistik.@ Septik 7 defisit sirkulasi dapat menyebabkan mioma mengalami nekrosis di bagian
tengah tumor yang berlanjut dengan infeksi yang ditandai dengan nyeri, kaku dinding
perut, dan demam akut. '
%omplikasi yang terjadi pada mioma uteri 7
a1 Degene!asi (anas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,&2-0,4! dari seluruh
mioma, serta merupakan 0-# ! dari semua sarkoma uterus. %eganasan umumnya
baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus yang telah diangkat. %e/urigaan
akan keganasan uterus apabila mioma uteri /epat membesar dan apabila terjadi
pembesaran sarang mioma dalam menopause.
$1 To!si 0P"ta!an Tangkai1
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut
sehingga mengalami nekrosis. )engan demikian terjadilah sindrom abdomen akut.
>ika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi.
/1 Nek!osis dan Infeksi
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena
gangguan sirkulasi darah padanya. &
LAP2-AN KASUS (INEK2L2(II2 A UTE-I
-
7/25/2019 Tinjauan Pustaka Gin
15/15
*ita Ni!ma List aH#A 3## 3%%
PE BI BIN( 4d!. (ede ade P"na!$a5a6 Sp.2( 0K1
DALA -AN(KA EN(IKUTI KEPANITE-AAN KLINIK AD7A
DI S * KEBIDANAN DAN PEN7AKIT KANDUN(AN*AKULTAS KED2KTE-AN UNI8E-SITAS ATA-A 9-SUP NTBATA-A
%3#:
top related