artikel pengetahuan sikap dan perilaku

Upload: eka-putra

Post on 09-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    1/16

    Universitas Kristen Krida Wacana

    ARTIKEL PENELITIAN

    Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai

    anemia defiensi besi di kelurahan Tomang dan Grogol

    periode 16 Januari 2011 4 Februari 2014

    Oleh :

    Augustine Natasha

    Eka Putra

    Mohd. Asrul B. Che Rahim

    Isabella Menon.

    Tugas Akhir Pendidikan Dokter

    FK Universitas Kristen Krida Wacana

    Jakarta

    2014

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    2/16

    Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai anemia defiensi besi di kelurahan

    Tomang dan Grogol periode 16 Januari 2011 4 Februari 2014

    Augustine Natasha, Eka Putra, Mohd. Asrul B. Che Rahim, Isabella Menon.

    Abstrak

    Pada tahun 2007, Riskesdas melaporkan proporsi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah24,5% sedangkan Riskesdas 2013 melaporkan proporsi anemia pada ibu hamil meningkat padaangka 37,1%. Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering ditemui padakehamilan, yaitu 62,3% kasus anemia dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengetahuitingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil trimester ketiga tentang anemia dalamkehamilan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan desain studideskriptif dengan pendekatan cross- sectionalyaitu hubungan antara usia, pendidikan, pendapatankeluarga, jumlah anak, dan antenatal care dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamiltrimester ketiga tentang anemia dalam kehamilan. Subjek penelitian sebanyak 106 orang. Analisisdigunakan adalah uji Chi Square dengan taraf signifikasi 0,05%. Hasil penelitian yang dilakukandi kelurahan Toman dan Grogol pada periode 16 Januari - 4 Febuari 2014, sebagian besar subjek

    berusia 20 sampai 35 tahun (46.2%). Terdapat 73,6 % berada pada tingkat pendidikan rendah,62,2 % memiliki tingkat pendapatan yang rendah, 54.7 % ibu hamil merupakan multipara, dan

    53.8 % memiliki riwayat kunjungan antenatal care sebanyak 3 sampai 6 kali. Terdapat hubunganyang bermakna antara pengetahuan dengan pendidikan, paritas, dan kunjungan antenatal care,serta antara sikap dan perilaku dengan tingkat pendidikan dan paritas. Terdapat pula hubunganantara pengetahuan dengan sikap dan sikap dengan perilaku ibu hamil mengenai anemia defisiensibesi dalam kehamilan. Dengan demikian, dibutuhkan optimalisasi program KIA-KB untuk

    mengintervensi sikap dan perilaku ibu hamil di wilayah Tomang dan Grogol dalam usahamencegah anemia dalam kehamilan.Kata Kunci: ibu hamil, usia, pendidikan, pendapatan keluarga, paritas, antenatal care,pengetahuan, sikap, perilaku, anemia dalam kehamilan.

    Absract

    In 2007, Riskesdas reported that the prevalence of anemia in pregnancy in Indonesia is 24,5 %and the prevalence increase to 37,1% in 2013. Iron deficiency anemia is the most commonanemia in pregnancy, which is 62.3 % of the cases of anemia in pregnancy. This study aims to doa research on the level of knowledge, attitudes, and behavior of pregnant women in regardinganemia and the factors influencing. This study is a descriptive research design study with cross -sectional approach on the relationship between age, education, family income, parity, andantenatal care with the knowledge, attitudes and behaviour of pregnant women regardinganemia. Research subjects were 106 people. The analysis used is the Chi Square test with asignificance level of 0.05 %. Results of research conducted in Kelurahan Tomang and Grogolduring the period of January 16 - February 4 , 2014, the majority of subjects are aged 20 to 35

    years (46.2%). There is 73,6 %subjects with low level of education, 62,2 % had a low level ofincome, 54.7% of pregnant women are multiparous, and 53.8 % had a history of antenatal carevisits as much as 3 to 6 times. There is a significant relationship between knowledge witheducation, parity, and antenatal care visits. There is a significant correlation between attitudeand behavior with level of education and parity. There is a significant relationship betweenknowledge with the attitude and behavior and attitude of pregnant women on iron deficiencyanemia in pregnancy. There is a significant association between maternal attitudes and behaviorregarding iron deficiency anemia in pregnancy. Our suggestion, the KIA-KB program must be

    optimized to interfere the attitude and behavior of pregnant women, in order to battle anemia inpregnancy.Keywords: pregnant women, age, education, family income, parity, antenatal care, knowledge,attitudes, behaviors, anemia in pregnancy.

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    3/16

    Latar Belakang PenelitianCenters for disease control

    mendefinisikan anemia pada kehamilan

    sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11

    g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan

    kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua.Sementara itu, WHO mendefinisikan

    anemia pada kehamilan sebagai kadar

    hemoglobin kurang dari 11g/dl. Anemia

    pada kehamilan disebabkan oleh

    hipervolemia yang menyebabkan

    terjadinya pengenceran darah,

    pertambahan darah tidak sebanding

    dengan pertambahan plasma, kurangnya

    zat besi dalam makanan, dan kebutuhan

    zat besi meningkat. Oleh sebab itu,

    defisiensi besi merupakan penyebabtersering anemia pada kehamilan, dapat

    dilihat melalui 62,3% kasus anemia pada

    kehamilan adalah anemia defisiensi besi.1-3

    Pada tahun 2005 WHO melaporkan

    bahwa prevalensi anemia pada kehamilan

    secara global sebesar 55% dan pada

    umumnya terjadi pada . Berdasarkan data

    yang dikumpulkan World Bank pada tahun

    2005, dilaporkan bahwa prevalensi anemia

    pada kehamilan di Indonesia mencapai

    44,33%. Riskesdas 2007 melaporkan

    proporsi anemia pada ibu hamil di

    Indonesia adalah 24,5% sedangkan

    Riskesdas 2013 melaporkan proporsi

    anemia pada ibu hamil mengalami

    peningkatan menjadi 37,1%. Sementara

    itu, hasil SKRT 2001 melaporkan 40% ibu

    hamil mengalami anemia dan meningkat di

    hasil SKRT 2005 yang melaporkan 50,9%

    ibu hamil mengalami anemia yang

    disebabkan defisiensi besi. HasilSUKERNAS pada tahun 2001 melaporkan

    kejadian anemia pada ibu hamil terbanyak

    di daerah Jawa Bali sebesar 42,1%. DKI

    Jakarta menurut Riskesdas pada tahun

    2007 memiliki prevalensi anemia pada

    kehamilan sebesar 59,1%.3-6

    Salah satu komplikasi anemia pada

    kehamilan jika tidak teratasi dapat

    menyebabkan pendarahan post-partum.

    Sejak Tahun 1970 Departemen Kesehatan

    RI telah melaksanakan suatu programpemberian tablet zat besi pada ibu hamil di

    Puskesmas dan Posyandu secara gratis

    tetapi anemia defisiensi besi pada

    kehamilan tetap banyak ditemukan.7

    Menurut Nugraheni et.al pada

    penelitian pengetahuan, sikap, danperilaku ibu hamil dengan korelasinya

    terhadap anemia pada tahun 2004 yang

    dilakukan di Purworejo, Jawa Tengah,

    diperoleh bahwa ibu-ibu hamil dengan

    pengetahuan rendah lima kali lebih

    berisiko dibanding yang pengetahuannya

    tinggi dan ibu-ibu hamil yang perilakunya

    kurang enam kali lebih berisiko daripada

    yang perilakunya baik. Sementara itu,

    penelitian yang dilakukan oleh Mirzaie, et

    al. pada tahun 2010 tentang kejadian faktorresiko anemia pada wanita hamil di

    Kerman, Iran mendapatkan bahwa faktor-

    faktor resiko yang meliputi paritas,

    konsumsi suplemen zat besi, usia

    memberikan pengaruh yang bermakna

    terhadap kadar hemoglobin responden

    yang menyebabkan terjadinya anemia.8-13

    Sampai saat ini belum ada data

    mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku

    ibu-ibu hamil tentang anemia defisiensi

    besi dalam kehamilan di lingkungan

    kelurahan Tomang dan Grogol. Oleh sebab

    itu peneliti berpendapat perlunya

    dilakukan penelitian mengenai

    pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu-ibu

    hamil tentang anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan dan faktor-faktor yang

    mempengaruhinya.

    Metodologi Penelitian

    Desain penelitian yang digunakan adalahmetode deskriptif cross sectional

    mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku

    ibu hamil mengenai anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan dan faktor-faktor yang

    berhubungan di kelurahan Tomang dan

    kelurahan Grogol, Jakarta Barat. Penelitian

    ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari

    2014 sampai dengan 4 Febuari 2014.

    Pengolahan data menggunakan program

    Statistical Package of Social Science

    (SPSS 16). Data dianalisa secara univariatdan bivariat dilakukan sesuai dengan uji

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    4/16

    Chi-Square dan nilai a =0,05.

    Pengambilan data primer dilakukan

    dengan metode penyebaran kuesioner dan

    data sekunder diperoleh dari laporan

    puskesmas kelurahan Tomang dan Grogol.

    Populasi dan Sampel

    Semua ibu hamil bertempat tinggal di

    kelurahan Tomang dan kelurahan Grogol,

    Jakarta Barat yaitu sebanyak 93 ibu hamil

    tercatat di Kelurahan Tomang dan 29 ibu

    hamil tercatat di kelurahan Grogol. Sampel

    yang diambil adalah sejumlah ibu hamil di

    kelurahan Tomang dan Grogol.

    Kriteria Inklusi

    Ibu hamil bertempat tinggal di wilayahkelurahan Tomang dan Grogol

    Bersedia mengikuti penelitian.Kriteria Eksklusi

    Ibu hamil yang terdaftar di puskesmaskelurahan Tomang dan Grogol masih

    dalam keadaan hamil tetapi saat

    ditemui untuk penelitian kehamilannya

    sudah berakhir baik karena abortus

    ataupun melahirkan, Memiliki gangguan kejiwaan Tidak bersedia mengikuti penelitian.Jumlah dan Besaran SampelSampel yang dikehendaki dipilih dengan

    tehnik pengambilan sampel secara

    stratified random sampling. Seluruh ibu

    hamil yang bertempat tinggal di kelurahan

    Tomang dan Grogol selama periode

    Januari-Febuari 2014 serta memenuhi

    kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkanke dalam penelitian, sehingga besar

    sampel yang diperlukan yaitu sebanyak

    106 orang terpenuhi.

    Langkah-langkah pengambilan sampel:

    Menghubungi kepala kelurahanGrogol dan Tomang yang menjadi daerah

    penelitian untuk melaporkan tujuan

    diadakannya penelitian tersebut dan

    meminta izin untuk mengambil

    sampel/responden.

    Menentukan jumlah sampel darimasing-masing kelurahan dengan proporsi

    sesuai dengan populasi yang tercatat. Dari

    hasil perhitungan terdapat 25 sampel dari

    kelurahan Grogol dan 81 sampel dari

    kelurahan Tomang.

    Pemilihan sample kemudiandilakukan secara random menggunakantabel random hingga jumlah sampel

    minimal terpenuhi.

    Tabel 1. Sebaran Tingkat Pengetahuan,

    Sikap, dan Perilaku terhadap Perilaku Ibu

    Hamil Trimester Ke Tiga Mengenai

    Anemia Defisiensi Besi dalam Kehamilan

    di Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    Periode 16 Januari - 4 Febuari 2014

    Tabel 2. Hubungan Faktor Usia,

    Pendidikan, Penghasilan Keluarga, Paritas,

    dan Ante Natal Care dengan Pengetahuan

    Ibu Hamil Trimester Ke Tiga Mengenai

    Anemia Defisiensi Besi dalam Kehamilan

    di Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    Periode 16 Januari - 4 Febuari 2014

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    5/16

    Tabel 3. Hubungan Faktor Usia,

    Pendidikan, Penghasilan Keluarga, Paritas,

    dan Ante Natal Care dengan Sikap Ibu

    Hamil Trimester Ke Tiga Mengenai

    Anemia Defisiensi Besi dalam Kehamilan

    di Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    Periode 16 Januari - 4 Febuari 2014

    Tabel 4. Hubungan Faktor Usia,

    Pendidikan, Penghasilan Keluarga, Paritas,

    dan Kunjungan Antenatal Care dengan

    Perilaku Ibu Hamil Trimester Ke Tiga

    Mengenai Anemia Defisiensi Besi dalam

    Kehamilan Kelurahan Tomang dan Grogolpada Periode 16 Januari - 4 Febuari 2014

    Tabel 5. Hubungan Faktor Pengetahuan

    dengan Sikap Ibu Hamil Trimester Ke

    Tiga Mengenai Anemia Defisiensi Besi

    dalam Kehamilan Kelurahan Tomang dan

    Grogol pada Periode 16 Januari - 4 Febuari

    2014

    Tabel 6. Hubungan Faktor Pengetahuan

    dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Ke

    Tiga Mengenai Anemia Defisiensi Besi

    dalam Kehamilan Kelurahan Tomang dan

    Grogol pada Periode 16 Januari - 4 Febuari

    2014

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    6/16

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    7/16

    minimal oleh ibu hamil selama kehamilan

    adalah empat kali dalam sembilan bulan

    dan 27.1% menjawab jumlah kunjungan

    minimal adalah tiga kali dalam sembilan

    bulan.

    Pada sebaran sikap, didapatkan

    mayoritas ibu hamil trimester ke tiga di

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari sampai 4 Febuari 2014

    yang dijadikan sampel mempunyai sikap

    kurang.Tingginya presentase sikap yang

    kurang, dikarenakan pengetahuan yang

    masih rendah terhadap anemia defisiensi

    besi dalam kehamilan. Dalam penelitian

    ini kategori sikap yang dinilai meliputi

    aspek minat untuk mengonsumsi suplemen

    tablet besi, pilihan makanan yang tinggi

    zat besi, kewaspadaan terhadap gejala

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan

    baik untuk ibu maupun calon bayi-nya,

    dan terhadap kunjungan antenatal care.

    Pada sebaran perilaku, didapatkan

    mayoritas ibu hamil trimester ke tiga di

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari sampai 4 Febuari 2014

    yang dijadikan sampel mempunyai

    perilaku kurang. Perilaku yang kurang dari

    ibu hamil ini dibentuk dari sikap yang

    kurang. Sikap dan perilaku dibentuk juga

    dari pengetahuan yang kurang sehingga

    terbentuk perilaku yang kurang juga.

    Tabel 2. Faktor yang berhubungan dengan

    pengetahuan ibu hamil di kelurahan

    Grogol dan Tomang, terhadap anemia

    defisiensi besi periode 16 Januari 4

    Februari 2014

    2.1. Hubungan antara umur dengan

    pengetahuan ibu hamil di kelurahan

    Grogol dan Tomang, terhadap anemia

    defisiensi besi periode 16 Januari 4

    Februari 2014

    Pada Tabel 2 mengenai hubungan

    antara variabel umur dengan pengetahuan

    ibu hamil terhadap anemia defiensi besi di

    wilayah kerja puskesmas Grogol dan

    Tomang pada periode 16 Januari 4

    Februari 2014, didapatkan hasil bahwa

    tidak ada hubungan bermakna antara umur

    dan pengetahuan pada kelompok umur

    35 tahun. Hal

    ini di karenakan usia muda atau tua

    seorang ibu tidak mempengaruhi tingkat

    pengetahuan ibu hamil. Pada penelitian

    yang dilakukan sebelumnya oleh

    Nugraheni dimana pada penelitiannya juga

    tidak ditemukan korelasi antara usia

    dengan tingkat pengetahuan ibu hamil.

    2.2 Hubungan antara tingkat pendidikan

    dengan pengetahuan ibu hamil hamil di

    kelurahan Grogol dan Tomang, terhadap

    anemia defisiensi besi periode 16 Januari

    4 Februari 2014

    Pada Tabel 2 dimana

    membandingkan hubungan antara status

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    8/16

    pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil

    di wilayah kerja Puskesmas Grogol dan

    Tomang, terhadap anemia defiensi besi

    periode 16 Januari 4 Februari 2014,

    hasil yang didapat bahwa ada hubungan

    pendidikan terhadap pengetahuan ibu

    tentang anemia defiensi besi. Karena

    didapatkan semakin tinggi pendidikan

    seseorang juga akan memperluas

    pengetahuan orang tersebut. Orang yang

    sudah terbiasa mengikuti pendidikan akan

    lebih mengerti bagaimana mendapatkan

    informasi yang penting dan mengolah

    informasi yang didapat dengan baik.

    Sehingga didapatkan ibu hamil yang

    mempunyai pendidikan lebih tinggi

    mempunyai wawasan tentang anemia

    defisiensi dalam kehamilan yang lebih luas

    dari pada yang berpendidikan rendah.

    2.3. Hubungan antara tingkat

    pendapatan keluarga dengan pengetahuan

    ibu hamil di kelurahan Grogol dan

    Tomang, terhadap anemia defisiensi besi

    periode 16 Januari 4 Februari 2014

    Pada Tabel 2 Hubungan antara

    tingkat pendapatan dengan pengetahuan

    ibu hamil di Kelurahan Grogol dan

    Tomang, terhadap anemia defiensi besi

    periode 16 Januari 4 Februari 2014.

    Pada penelitian ini tidak ada hubungan

    yang bermakna antara tingkat pendapatan

    dengan pengetahuan ibu hamil mengenai

    anemia, karena tingkat pendapatan tidak

    menjamin seorang ibu hamil mempunyai

    akses pengetahuan tentang anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan.

    2.4. Hubungan antara paritas dengan

    pengetahuan ibu hamil di kelurahan

    Grogol dan Tomang, terhadap anemia

    defisiensi besi periode 16 Januari 4

    Februari 2014

    Pada Tabel 2 Hubungan antara

    paritas dengan pengetahuan ibu hamil di

    Kelurahan Grogol dan Tomang, terhadap

    anemia periode 16 Januari 4 Februari

    2014. Pada penelitian ini tampak ada

    hubungan antara paritas dengan

    pengetahuan ibu hamil trimester mengenai

    anemia defiensi besi. Ini menunjukkan

    semakin banyak paritas semakin baik

    pengetahuan ibu hamil tentang anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan karena

    semakin banyaknya pengalaman seorang

    ibu dalam masalah kehamilan.

    2.5. Hubungan antara jumlah kunjungan

    ante natal care dengan pengetahuan ibu

    hamil di kelurahan Grogol dan Tomang,

    terhadap anemia defisiensi besi periode 16

    Januari 4 Februari 2014

    Pada Tabel 2 dimana

    membandingkan hubungan antara status

    pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil

    kelurahan Puskesmas Grogol dan Tomang,

    terhadap anemia defiensi besi periode 16

    Januari 4 Februari 2014, hasil yang

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    9/16

    didapat bahwa ada hubungan yang

    bermakna antara jumlah kunjungan ANC

    terhadap pengetahuan ibu tentang anemia

    defisiensi besi. Karena semakin sering

    seorang ibu hamil melakukan kunjungan

    ante natal care, semakin banyak juga hal

    yang bisa disampaikan oleh petugas

    kesehatan tentang pengetahuan seputar

    kehamilan. Salah satunya masalah dalam

    kehamilan, anemia defisiensi besi.

    Tabel 3. Faktor yang berhubungan dengan

    sikap ibu hamil di kelurahan Grogol dan

    Tomang, terhadap anemia defisiensi besi

    periode 16 Januari 4 Februari 2014

    3.1. Hubungan antara usia dengan sikap

    ibu hamil terhadap anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan di Kelurahan Tomang

    dan Grogol periode 16 Januari 4 Febuari

    2014.

    Pada Tabel 3 mengenai hubungan

    antara variabel usia dengan sikap ibu

    hamil terhadap anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan di Kelurahan Tomang

    dan Grogol periode 16 Januari

    4 Febuari

    2014, didapatkan hasil bahwa perbedaan

    sikap pada kelompok umur < 20 tahun, 20

    tahun sampai 35 tahun, dan > 35 tahun

    tidaklah bermakna, dikarenakan usia tidak

    dapat menjadi jaminan kedewasaan sikap

    seseorang dalam berpikir. Sikap seseorang

    dibentuk dari berbagai macam komponen,

    seperti pengalaman, kebudayaan, lembaga

    pendidikan, agama, media massa, dan lain

    lain.

    3.2. Hubungan antara tingkatpendidikan dengan sikap ibu hamil

    terhadap anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan di Kelurahan Tomang dan

    Grogol periode 16 Januari 4 Febuari

    2014.

    Pada Tabel 3 dimana

    membandingkan hubungan antara tingkat

    pendidikan dengan sikap ibu hamil

    terhadap anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan di Kelurahan Tomang dan

    Grogol periode 16 Januari 4 Febuari

    2014, didapatkan bahwa ada hubungan

    yang bermakna antara tingkat pendidikan

    dengan sikap ibu hamil terhadap anemia

    defisiensi besi. Dikarenakan suatu

    pendidikan mempunyai dampak yang

    besar dalam membentuk suatu sikap.

    Dalam hal ini ibu hamil dengan

    pendidikan yang tinggi akan mempunyai

    sikap yang lebih baik dalam menghadapi

    kehamilannya terutama terhadap masalah

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan.

    3.3. Hubungan antara tingkatpendapatan dengan sikap ibu hamil

    terhadap anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan di Kelurahan Tomang dan

    Grogol periode 16 Januari 4 Febuari

    2014.

    Pada Tabel 3 Hubungan antara

    tingkat pendapatan dengan sikap ibu hamil

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    10/16

    terhadap anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan di Kelurahan Tomang dan

    Grogol periode 16 Januari 4 Febuari

    2014, hasil ini menandakan tidak adanya

    hubungan yang bermakna antara tingkat

    pendapatan dengan sikap ibu hamil

    terhadap anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan. Hal ini dikarenakan bahwa

    tingkat pendapatan ekonomi bukan

    merupakan faktor yang dominan dalam

    terbentuknya sikap seseorang.

    3.4. Hubungan antara paritas dengansikap ibu hamil terhadap anemia defisiensi

    besi dalam kehamilan di Kelurahan

    Tomang dan Grogol periode 16 Januari 4

    Febuari 2014.

    Pada Tabel 3 Hubungan antara

    paritas dengan sikap ibu hamil terhadap

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan di

    Kelurahan Tomang dan Grogol periode 16

    Januari 4 Febuari 2014, didapatkan

    bahwa ada hubungan yang bermakna

    antara paritas dengan sikap ibu hamil

    terhadap anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan. Karena dengan semakin

    banyaknya pengalaman dalam kehamilan

    yang dialami oleh seorang ibu akan

    membentuk sikap yang lebih

    memperhatikan masalah kehamilan seperti

    anemia defisiensi besi. Terutama untuk ibu

    yang sudah pernah mengalami masalah

    seperti melahirkan bayi dengan berat

    badan lahir yang rendah.

    3.5. Hubungan antara Ante-Natal Care(ANC) dengan sikap ibu hamil terhadap

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan di

    Kelurahan Tomang dan Grogol periode 16

    Januari4 Febuari 2014.

    Pada Tabel 3 Hubungan antara

    Ante-Natal Care (ANC) dengan sikap ibu

    hamil terhadap anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan di Kelurahan Tomang

    dan Grogol periode 16 Januari 4 Febuari

    2014, didapatkan bahwa tidak ada

    hubungan antara Ante-Natal Care (ANC)

    dengan sikap ibu hamil terhadap anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan.

    Didapatkan kunjungan ibu hamil untuk

    ANC didapati kurang efektif jika petugas

    kesehatan hanya memberikan

    pengetahuan perihal kehamilan tetapi tidak

    mencoba untuk menggali sikap seorang

    ibu hamil terhadap kehamilannya dan

    memperbaiki sikap tersebut.

    Tabel 4. Faktor yang berhubungan dengan

    perilaku ibu hamil terhadap anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan di

    Kelurahan Tomang dan Grogol periode 16

    Januari4 Febuari 2014.

    4.1. Hubungan antara usia denganPerilaku Ibu Hamil Mengenai Anemia

    Defisiensi Besi dalam Kehamilan

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari

    4 Febuari 2013

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    11/16

    Pada Tabel 4 mengenai hubungan

    antara variabel usia dengan perilaku ibu

    hamil mengenai anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan Kelurahan Tomang dan

    Grogol pada periode 16 Januari 4

    Febuari 2013, didapatkan hasil bahwa

    perbedaan sikap pada kelompok umur 30 tahun tidak

    bermakna. Usia tidak dapat dikaitkan

    dengan perilaku ibu hamil, dimana

    semakin bertambahnya umur tidak

    menyebabkan seorang ibu hamil semakin

    awas atau mempunyai perilaku yang

    semakin baik dalam kehamilan.

    4.2. Hubungan antara tingkatpendidikan dengan Perilaku Ibu Hamil

    Trimester ke Tiga Mengenai Anemia

    Defisiensi Besi dalam Kehamilan

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari4 Febuari 2013.

    Pada Tabel 4 dimana membandingkan

    hubungan antara tingkat pendidikan

    dengan perilaku ibu hamil mengenai

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari

    4 Febuari 2013,

    didapatkan bahwa ada hubungan yang

    bermakna, dimana tingkat pendidikan yang

    rendah diikuti dengan perilaku yang

    kurang juga. Hal ini bertentangan dengan

    penelitian Obasi tentang anemia defisiensi

    besi dalam kehamilan di Nigeria dimana

    dalam penelitiannya Obasi melaporkan

    pendidikan yang tinggi justru prevalensi

    anemianya juga tinggi. Perbedaan hasil ini

    mungkin terjadi karena perbedaan budaya

    dimana di Indonesia, semakin tinggi

    tingkat pendidikan seseorang tersebut akan

    mempunyai perilaku yang semakin baik.

    4.3. Hubungan antara tingkatpendapatan keluarga dengan Perilaku Ibu

    Hamil Mengenai Anemia Defisiensi Besi

    dalam Kehamilan Kelurahan Tomang dan

    Grogol pada periode 16 Januari 4

    Febuari 2013.

    Hubungan antara pendapatan

    dengan perilaku ibu hamil mengenai

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari - 4 Febuari 2013,

    didapatkan bahwa tidak ada hubungan

    yang bermakna antara status pendapatan

    ibu hamil dengan perilaku ibu hamil dalam

    kehamilannya. Hal ini sesuai dengan

    laporan penelitian Obasi dimana ibu hamil

    dengan pendapatan tinggi memiliki

    prevalensi anemia yang tinggi juga karena

    tidak mengalokasikan pendapatannya

    untuk membeli suplemen. Perilaku

    tersebut dapat dipengaruhi oleh kurangnya

    pengetahuan mengenai pentingnya

    suplementasi besi selama kehamilan.

    4.4. Hubungan antara paritasdengan Perilaku Ibu Hamil Mengenai

    Anemia Defisiensi Besi dalam Kehamilan

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    12/16

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari4 Febuari 2013.

    Pada Tabel 4 hubungan antara

    paritas dengan perilaku ibu hamil

    mengenai anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan Kelurahan Tomang dan Grogol

    pada periode 16 Januari 4 Febuari 2013,

    didapatkan bahwa ada hubungan yang

    bermakna antara paritas ibu hamil dengan

    perilaku ibu hamil dalam kehamilannya.

    Karena pada umunya ibu dengan

    kehamilan pertama atau ada riwayat

    abortus tetapi belum pernah melahirkan

    akan lebih awas dan mempunyai perilaku

    yang baik demi menjaga kesehatan

    janinnya dan terhindar dari anemia

    defisiensi besi dan masalah yang bisa

    terjadi. Ini sesuai dengan penyelidikan

    oleh Pouchieu yang menyatakan bahwa

    wanita yang sudah mempunyai anak

    mengonsumsi lebih sedikit suplemen zat

    besi. Perilaku ini mungkin berkaitan

    bahwa mungkin wanita yang telah hamil

    sebelumnya kurang berkonsultasi dengan

    dokter atau bidan pada awal kehamilan

    mereka dan/atau mereka menjadi kurang

    patuh terhadap rekomendasi dokter atau

    bidan.

    4.5. Hubungan kunjungan antenatalcare dengan Perilaku Ibu Hamil Anemia

    Defisiensi Besi dalam Kehamilan

    Kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari

    4 Febuari 2013.

    Pada Tabel 4.5 hubungan antara

    paritas dengan perilaku ibu hamil

    mengenai anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan Kelurahan Tomang dan Grogol

    pada periode 16 Januari 4 Febuari 2013,

    didapatkan bahwa tidak ada hubungan

    yang bermakna antara frekuensi kunjungan

    antenatal care dengan perilaku ibu hamil

    dalam masa kehamilannya. Dalam setiap

    kunjungan antenatal care ibu hamil akan

    mendapat penyuluhan yang diharapkan

    memperluas pengetahuannya tentang

    kehamilan. Semakin tinggi frekuensi

    kunjungan antenatal care diharapkan

    meningkatkan pengetahuan ibu tetapi tidak

    dapat menjamin ibu hamil tersebut

    berperilaku seperti yang dianjurkan,

    seperti menjaga asupan makan yang

    mengandung zat besi agar sang ibu bisa

    terhindar dari anemia karena kurangnya

    zat besi dalam tubuh.

    Tabel 5 Hubungan antara pengetahuan

    dengan sikap ibu hamil mengenai anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan kelurahan

    Tomang dan Grogol pada periode 16

    Januari - 4 Febuari 2013.

    Pada tabel 5 hubungan antara

    pengetahuan dengan sikap ibu hamil

    mengenai anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan kelurahan Tomang dan Grogol

    pada periode 16 Januari - 4 Febuari 2013,

    menunjukkan adanya hubungan yangbermakna antara sikap dengan

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    13/16

    pengetahuan karena faktor dominan

    pembentukan sikap ibu hamil paling

    banyak didasari oleh informasi yang

    diberikan. Pengetahuan dalam penelitian

    ini dinilai dari sudut pandang teori yang

    umum dijelaskan kepada ibu hamil dalam

    kegiatan kunjungan antenatal care. Pada

    tabel tersebut, dapat dilihat bahwa ibu

    dengan pengetahuan yang baik tidak ada

    yang memiliki nilai sikap yang kurang.

    Melalui data tersebut, dapat disimpulkan

    bahwa pengetahuan yang baik pada ibu-

    ibu hamil di kelurahan Tomang dan

    Grogol sudah cukup untuk membentuk

    sikap terhadap kesehatannya sendiri dan

    kesehatan calon bayi dalam

    kandungannya.

    Tabel 6 Hubungan antara pengetahuan

    dengan perilaku ibu hamil mengenai

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan

    kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari - 4 Febuari 2013.

    Pada tabel 6 hubungan antara

    pengetahuan dengan perilaku ibu hamil

    mengenai anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan kelurahan Tomang dan Grogol

    pada periode 16 Januari - 4 Febuari 2013,

    menunjukkan tidak adanya hubungan yang

    bermakna antara pengetahuan dengan

    perilaku mengenai anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan. Pada dasarnya perilaku

    seseorang akan dipengaruhi olehpengetahuannya, sebagai contoh seorang

    ibu hamil dianjurkan untuk rutin memakan

    sayuran hijau dan daging merah. Namun

    dalam penelitian ini tidak didapatkan

    hubungan antara pengetahuan dan perilaku

    karena pada sebagian besar ibu hamil di

    kelurahan Tomang dan Grogol memiliki

    tingkat pendapatan yang rendah. Hal

    tersebut seringkali tidak memungkinkan

    ibu-ibu hamil tersebut untuk melaksanakan

    anjuran yang mereka ketahui untuk

    mencegah maupun mengatasi anemia

    dalam kehamilan seperti membeli sayuran

    hijau maupun membeli daging merah

    secara rutin.

    Tabel 7 Hubungan antara sikap dengan

    perilaku ibu hamil mengenai anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan kelurahan

    Tomang dan Grogol pada periode 16

    Januari - 4 Febuari 2013.

    Pada tabel 7 hubungan antara

    pengetahuan dengan sikap ibu hamil

    mengenai anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan kelurahan Tomang dan Grogol

    pada periode 16 Januari - 4 Febuari

    2013.,menunjukkan adanya hubungan

    yang bermakna antara sikap dengan

    perilaku mengenai anemia defisiensi besi

    dalam kehamilan. Sesuai dengan teori

    dimana sikap membentuk perilaku, dapat

    dilihat ibu hamil yang memiliki sikap yang

    rendah juga memiliki perilaku yang rendah

    juga. Kebalikannya ibu yang mempunyaisikap yang baik dalam kehamilannya akan

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    14/16

    berperilaku lebih banik dalam menjaga

    kehamilannya seperti menjaga asupan

    makanan yang mengandung zat besi

    sehingga dapat mengurangi resiko

    terjadinya anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan

    Kesimpulan dan Saran

    Dari hasil penelitian di atas, dapat

    diambil kesimpulan tentang pengetahuan,

    sikap dan perilaku ibu hamil mengenai

    anemia defisiensi besi dalam kehamilan

    kelurahan Tomang dan Grogol pada

    periode 16 Januari - 4 Febuari 2013.

    adalah sebagai berikut:

    Sebanyak 67% ibu hamil memilikitingkat pengetahuan rendah, 57,6 %

    subyek memiliki tingkatan sikap yang

    rendah dan 68,9 % subyek memiliki

    perilaku rendah mengenai anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan.

    Pada subyek yang diteliti, sebagianbesar subjek berusia 20 sampai 35

    tahun (46.2%). Terdapat 73,6 % berada

    pada tingkat pendidikan rendah, 73,6

    % memiliki tingkat pendapatan yang

    rendah, 54,7 % ibu hamil merupakan

    multipara, dan 53.8 % memiliki

    riwayat kunjungan antenatal care

    sebanyak 3 sampai 6 kali.

    Terdapat hubungan yang bermaknaantara pengetahuan dengan

    pendidikan, paritas, dan kunjungan

    antenatal care, sedangkan hubungan

    antara pengetahuan dengan usia dan

    tingkat penghasilan keluarga tidak

    memiliki hubungan yang bermakna.

    Terdapat hubungan yang bermaknaantara sikap dengan tingkat pendidikan

    dan paritas. Sedangkan tidak terdapat

    hubungan bermakna antara sikap

    dengan usia, pendapatan, dan

    kunjungan antenatal care.

    Terdapat hubungan yang bermaknaantara perilaku dengan tingkat

    pendidikan dan paritas, sedangkan

    tidak terdapat hubungan bermakna

    antara perilaku dengan usia, tingkat

    penghasilan keluarga, dan kunjungan

    antenatal care.

    Terdapat hubungan yang bermaknaantara pengetahuan dengan sikap ibu

    hamil trimester ke tiga mengenai

    anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan.

    Tidak terdapat hubungan yangbermakna antara pengetahuan dengan

    perilaku ibu hamil trimester ke tiga

    mengenai anemia defisiensi besi dalam

    kehamilan.

    Terdapat hubungan yang bermaknaantara sikap dengan perilaku ibu hamil

    trimester ke tiga mengenai anemia

    defisiensi besi dalam kehamilan.

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    15/16

    Saran

    Bagi Puskesmas Tomang, Grogol I,

    Grogol II, dan Grogol III, Kecamatan

    Grogol Pentamburan :

    Agar mengadakan kegiatanpenyuluhan terhadap ibu-ibu hamil,

    wanita usia subur, dan pasangan usia

    subur mengenai anemia dalam

    kehamilan sehingga meningkatkan

    pengetahuan mengenai anemia dalam

    kehamilan, serta membentuk sikap dan

    perilaku yang baik dalam mencegah

    terjadinya anemia dalam kehamilan

    sedini mungkin.

    Agar dalam program antenatal care,bidan atau kader dapat membantu

    menyusun menu makanan ibu hamil

    yang memenuhi kebutuhan zat besiselama kehamilan.

    Agar lebih aktif dalam mengedukasiibu hamil mengenai suplemen yang

    diberikan, terutama untuk cara minum

    tablet besi yang tepat dan pentingnya

    konsumsi suplemen tablet besi untuk

    kehamilannya.

    Bagi para peneliti selanjutnya :

    Diharapkan dapat meneruskanpenelitian ini agar dapat melihat

    kemajuan dan perkembangan tentang

    pengetahuan sikap dan perilaku dari

    ibu hamil mengenai anemia dalam

    kehamilan.

    Diharapkan peneliti selanjutnya untukdapat memanfaatkan data penelitian ini

    sebagai data dasar untuk penelitian

    selanjutnya mengenai anemia dalam

    kehamilan.

    Diharapkan dapat meningkatkanvariasi subjek penelitian, agar hasil

    yang diperoleh dapat secara tepat

    mewakili populasi yang lebih luas dan

    hasilnya dapat digenaralisasikan untuk

    semua usia kehamilan. Diharapkan

    peneliti selanjutnya untuk memperkaya

    dan memvariatifkan variabel dependen

    maupun independen yang mau

    DAFTAR PUSTAKA1. Wiknjosastro H, Saifuddin AB,

    Rachmihadhi T, ed. Ilmu

    Kebidanan Sarwono

    Prawirohardjo. edisi ke-4. Jakarta

    :Yayasan Bina Pustaka Sarwono

    Prawirohardjo; 2010.h.774-81.

    2. Cunningham FG et al. Williamsobstetrics. Edisi ke 23.

    USA:McGraw-Hill;2009.hal.

    .1079-84

    3. World Bank.World developmentindicator table. Diunduh 18 Januari

    2013. Tersedia di

    http://api.worldbank.org/v2/en/cou

    ntry/idn?downloadformat=excel.

  • 7/22/2019 ARTIKEL Pengetahuan sikap dan perilaku

    16/16

    4. Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan.

    Laporan Riskesdas

    2007.Jakarta:Depkes RI;hal.149-

    50.

    5. Hasil Riskesdas 2013 terkaitkesehatan ibu. 9 Desember 2013.

    Diunduh 18 Januari 2014. Tersedia

    di

    https://www.kesehatanibu.go.id/arc

    hives/678

    6. Tim SUKERNAS. Laporan SKRT2001: studi tindak lanjut ibu hamil

    (deskripsi awal dari WH-

    1).Jakarta:Depkes RI;2001.Hal.31

    7. Direktorat Jendral Bina KesehatanMasyarakat. Pedoman pemantauan

    kesehatan ibu dan anak (PWS-

    KIA).Jakarta: Depkes

    RI;2010.hal.1-18.

    8. Obasi IO,Nwachukwu N.PakistanJournal of Biological

    Sciences.2013; 16(20) :1159-1165.

    9. Mirzaie F, et al. Pervalence ofanemia risk factors in pregnant

    women in Kerman, Iran.Iranian

    Journal of Reproductive

    Medicine.2010; 8(2):66-9.

    10.Uche-Nwachi EO, et al. Anaemiain pregnancy: associations with

    parity, abortions and child spacing

    in primary healthcare clinic

    attendees in Trinidad and Tobago.

    Afr Health Sci. 2010 March; 10(1):

    6670.

    11.Nugraheni SA, Dasuk D, Ismail D.Knowledge, attitude, and practice

    of pregnant women in correlation

    with anaemia. 2004. Diunduh 18

    Januari 2014. Tersedia di

    http://www.popline.org/node/2383

    09#sthash.bt9rtcqn.dpuf.

    12.Pouchieu C, et al. Socioeconomic,lifestyle and dietary factors

    associated with dietary supplement

    use during pregnancy. PLoS One

    2013 Agustus;8(8).

    13.Notoatmodjo, S. Ilmu KesehatanMasyarakat : Prinsip-Prinsip Dasar.

    Jakarta: Rineka Cipta; 2003.

    https://www.kesehatanibu.go.id/archives/678https://www.kesehatanibu.go.id/archives/678https://www.kesehatanibu.go.id/archives/678http://search.proquest.com/indexinglinkhandler/sng/au/Obasi,+I+O/$N?accountid=50673http://search.proquest.com/indexinglinkhandler/sng/au/Nwachukwu,+N/$N?accountid=50673http://search.proquest.com/pubidlinkhandler/sng/pubtitle/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/$N/2026742/DocView/1399322903/fulltext/B552799333694058PQ/39?accountid=50673http://search.proquest.com/pubidlinkhandler/sng/pubtitle/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/$N/2026742/DocView/1399322903/fulltext/B552799333694058PQ/39?accountid=50673http://search.proquest.com/pubidlinkhandler/sng/pubtitle/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/$N/2026742/DocView/1399322903/fulltext/B552799333694058PQ/39?accountid=50673http://search.proquest.com/indexingvolumeissuelinkhandler/2026742/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/02013Y10Y15$232013$3b++Vol.+16+$2820$29/16/20?accountid=50673http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Uche-Nwachi%20E%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Uche-Nwachi%20E%5Bauth%5Dhttp://search.proquest.com/indexingvolumeissuelinkhandler/2026742/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/02013Y10Y15$232013$3b++Vol.+16+$2820$29/16/20?accountid=50673http://search.proquest.com/indexingvolumeissuelinkhandler/2026742/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/02013Y10Y15$232013$3b++Vol.+16+$2820$29/16/20?accountid=50673http://search.proquest.com/indexingvolumeissuelinkhandler/2026742/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/02013Y10Y15$232013$3b++Vol.+16+$2820$29/16/20?accountid=50673http://search.proquest.com/indexingvolumeissuelinkhandler/2026742/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/02013Y10Y15$232013$3b++Vol.+16+$2820$29/16/20?accountid=50673http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Uche-Nwachi%20E%5Bauth%5Dhttp://search.proquest.com/indexingvolumeissuelinkhandler/2026742/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/02013Y10Y15$232013$3b++Vol.+16+$2820$29/16/20?accountid=50673http://search.proquest.com/pubidlinkhandler/sng/pubtitle/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/$N/2026742/DocView/1399322903/fulltext/B552799333694058PQ/39?accountid=50673http://search.proquest.com/pubidlinkhandler/sng/pubtitle/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/$N/2026742/DocView/1399322903/fulltext/B552799333694058PQ/39?accountid=50673http://search.proquest.com/pubidlinkhandler/sng/pubtitle/Pakistan+Journal+of+Biological+Sciences/$N/2026742/DocView/1399322903/fulltext/B552799333694058PQ/39?accountid=50673http://search.proquest.com/indexinglinkhandler/sng/au/Nwachukwu,+N/$N?accountid=50673http://search.proquest.com/indexinglinkhandler/sng/au/Obasi,+I+O/$N?accountid=50673https://www.kesehatanibu.go.id/archives/678https://www.kesehatanibu.go.id/archives/678