bab ii baru konsentrasi

Upload: widanjaya-made

Post on 10-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    1/37

    8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah

    1. Definisi Anak Usia SekolahAnak usia sekolah merupakan masa yang penuh dengan berbagai aktivitas

    selain itu anak usia sekolah adalah generasi penerus bangsa, kualitas bangsa

    dimasa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini (Berg, 2007).

    2. Definisi Perkembangan Kognitif

    Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan

    saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne dalam jamaris, 2006).

    Perkembangan kognitif adalah suatu proses genetik yaitu suatu proses yang

    didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin

    bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya

    dan makin meningkat pula kemampuannya (Piaget dalam Setiono, 2009).

    3. Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia Sekolah

    Tahap perkembangan Kemampuan kognitif berkaitan dengan kemampuan

    berpikir yang mencakup kemampuan intelektual, mulai dari proses mengenal

    dilanjutkan dengan proses mengingat (menghafal) kemudian memahami dan

    memproses informasi apa yang telah diperoleh. Informasi yang diterima pada saat

    belajar, akan disimpan dalam ranah kognitif, sehingga akan menghasilkan

    pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan kognitif seorang anak berkembang

    sesuai dengan tahapan usianya.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    2/37

    9

    Perkembangan kognitif anak usia sekolah dalam fase operasional konkrit

    (7-11 tahun), Piaget menggunakan istilah operasional konkrit untuk

    menggambarkan kemampuan berpikir pada tahap ini disebut dapat berpikir

    artinya kemampuan anak dapat berpkir secara sitematis, tetapi terbatas pada obyek

    yang merupakan aktivitas konkret (Setiono, 2009) .

    Tahapan operasional konkrit :

    a. PengurutanKemampuan untuk mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk atau ciri

    lainnya.contoh, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya

    dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.

    b. KlasifikasiKemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian

    benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan

    bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam

    rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme

    (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan).

    c. DecenteringAnak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan

    untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap

    cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    3/37

    10

    d. ReversibiliyAnak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat di ubah,

    kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat

    menentukan bahwa 4+4= 8, 8-4=4, jumlah sebelumnya.

    e. KonservasiMemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah

    tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda

    tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama

    banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya

    berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.

    f. Penghilangan sifat EgosentrismeKemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan

    saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukan

    komik yang memperlihatkan siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu

    meninggalkan ruangan, kemudian ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci,

    setelah itu baru siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkret akan

    mengatakan bahwa siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak

    walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh

    ujang.

    4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan PerkembanganAnak Usia Sekolah

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    4/37

    11

    Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan

    sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang

    mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor

    keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor

    lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap

    proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).

    Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

    perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut (Soetjiningsih, 1995) :

    a. Faktor Internal1) Ras/ etnik atau bangsa

    Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor

    herediter ras/ bangsa Indonesia atau sebaliknya.

    2) KeluargaAda kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,

    gemuk atau kurus.

    3) UmurKecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

    pertama kehidupan, dan masa remaja.

    4) Jenis kelaminFungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada

    laki-laki. Akan tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-

    laki akan lebih cepat.

    5) Genetik

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    5/37

    12

    Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak

    yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang

    berpengaruh pada tumbuh kembang anak, contohnya seperti kerdil.

    6) Kelainan KromosomKelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan

    seperti pada sindroma Downs dan sindroma Turners.

    b. Faktor EksternalBerikut ini adalah faktor-faktor eksternal yang berpengaruh pada tumbuh

    kembang anak.

    1) Faktor prenatala) Gizi

    Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan akan

    mempengaruhi pertumbuhan janin.

    b) MekanisPosisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital

    seperti club foot.

    c) Toksin/ zat kimiaBeberapa obat-obatan seperti aminopterin atau Thalidomid dapat

    menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

    d) EndokrinDiabetes Mellitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, dan

    hiperplasia adrenal.

    e) Radiasi

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    6/37

    13

    Paparan radiasi dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada

    janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas

    anggota gerak, kelainan kongenital mata, serta kelainan jantung.

    f) InfeksiInfeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH ( Toksoplasma,

    Rubella, Citomegalo virus, Herpes simpleks). Dapat menyebabkan

    kelainan pada janin seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi

    mental, dan kelainan jantung kongenital

    g) Kelainan imunologiEritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah

    antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel

    darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk ke dalam

    peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang

    selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan krenikterus yang

    akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.

    h) Anoksia embrioAnoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta

    menyebabkan pertumbuhan terganggu.

    i) Psikologi ibuKehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau kekerasan

    mental pada ibu hamil dan lain-lain.

    2) Faktor persalinan

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    7/37

    14

    Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat

    menyebabkan kerusakan jaringan otak.

    3) Faktor pascapersalinana) Gizi

    Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

    b) Penyakit kronis atau kelainan kongenitalTuberkulosis, anemia dan kelainan jantung bawaan mengakibatkan

    retardasi pertumbuhan jasmani.

    c) Lingkungan fisik dan kimiaLingkungan yang sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut

    hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak

    (provider), sanitasi lingkungan yang kurang baik,kurangnya sinar

    matahari, paparan sinar radioaktif dan zat kimia tertentu (Pb, Merkuri,

    rokok dan lain-lain) mempunyai dampak yang negatif terhadap

    pertumbuhan anak.

    d) PsikologisHubungan anak dengan orang sekitarnya. Seseorang anak yang tidak

    dikehendaki oleh orangtuanya atau anak yang selalu merasa tertekan

    akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan

    perkembangannya.

    e) EndokrinGangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan

    menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    8/37

    15

    f) SosioekonomiKemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan serta

    kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, hal tersebut

    menghambat pertumbuhan anak.

    g) Lingkungan pengasuhanPada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi

    tumbuh kembang anak.

    h) StimulasiPerkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya

    stimulasi keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak serta

    keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

    Merupakan salah satu bentuk stimulasi yang dapat mengaktifkan

    kemampuan otak kanan dan kiri pada anak sehingga mampu

    memperbaiki rentang konsentrasi pada anak.

    i) Obat-obatanPemakaian Kortikosteroid jangka panjang akan menghambat

    pertumbuhan demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

    terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi

    hormon pertumbuhan.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    9/37

    16

    B. Konsep Dasar Konsentrasi Belajar1. Pengertian

    Belajar (learning) merupakan proses mendapatkan reaksi-reaksi, sebagai

    hasil dari praktek dan latihan khusus (Chaplin, 1999). Holland (1981) menuliskan

    learning sebagai perubahan di dalam perilaku atau potensi yang dihasilkan dari

    pengalaman. Menurut para ahli psikologi seseorang akan menjadi benar-benar sangat

    pintar ketika berusia 6 tahun; mereka menemukan bahwa prestasi di usia 6 tahun

    menggambarkan 2/3 (two-thirds) dari tingkat kecerdasan orang dewasa (Holland, 1981).

    Menurut DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie (2000) belajar yang paling baik adalah

    saat pikiran terfokus pada masalahnya satu per satu. Kebanyakan siswa perlu belajar cara

    berkonsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam keadaan konsentrasi terfokus

    akan belajar lebih cepat dan lebih mudah.

    Daud (2010) menjelaskan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan

    perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk

    penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai,

    pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.

    Menurut Surya (2009), Konsentrasi belajar adalah pemusatan daya

    pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau

    menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang

    dipelajari. Konsentrasi belajar menurut Slameto (2003), yaitu pemusatan pikiran

    terhadap suata mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang

    tidak berhubungan dengan pelajaran. Sedang menurut Surya (Yanti, 2006),

    adalah pemusatan daya pikiran kepada suatu objek yangdipelajari atau sesuatu

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    10/37

    17

    yang dikerjakan dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada

    hubungannya dengan objek yang dipelajari atau dikerjakan.

    Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan

    konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran seorang siswa terhadap suatu

    mata pelajaran yang dipelajari dengan menyisihkan atau mengesampingkan segala

    hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari atau dikerjakan.

    Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi terfokus dalam belajar merupakan faktor

    utama yang penting untuk diajarkan kepada siswa agar siswa mampu mencapai

    kesuksesan belajar.

    2. Tingkatan konsentrasi belajarMoray (Eysenck, 1984) mengatakan bahwa konsentrasi identik dengan

    perhatian, yaitu kemampuan memilih salah satu stimulus yang ada untuk diproses

    lebih lanjut. Sementara Sugiyanto (Helmi, 1995) mengartikan konsentrasi sebagai

    kemampuan memusatkan pikiran/kemampuan mental dalam peyortiran informasi

    yang tidak dibutuhkan dan memusatkan perhatian hanya pada informasi yang

    dibutuhkan. Konsentrasi juga didefinisikan dengan memberikan perhatian penuh

    (full attention) terhadap suatu hal (Oxford 5 Learners Pocket Dictionary, 1995).

    Dengan demikian, konsentrasi melibatkan atensi (attention) di dalam prosesnya.

    Prinsip utama dari atensi adalah aktivitas individu diarahkan pada sebuah

    obyek dan memberikan porsi yang lebih (give them all) terhadap sebuah hal.

    Atensi memuat beberapa aktivitas, antara lain:

    a. Memfokuskan energy (focusing energy) : Energi individu diarahkan padaobyek yang sedang diperhatikan.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    11/37

    18

    b. Menemukan tujuan (finding excitement in discovery) :Atensi merupakanaktivitas penemuan sebuah jawaban atas masalah yang dihadapi.

    c. Hidup dalam kesadaran (Being much awake) : Atensi menuntut alamkesadaran manusia bekerja secara maksimal untuk menemukan tujuan yang

    diinginkan.

    3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajarAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar antara lain:

    a. UsiaFaktor usia ikut berpengaruh dalam kemampuan konsentrasi individu

    karena kemampuan untuk berkonsentrasi ini ikut tumbuh dan berkembang sesuai

    dengan usia individu. Pada anak-anak perhatiannya lebih mudah terpecah dan

    kurang mampu memusatkan pikiran dibandingkan orang dewasa. Ini disebabkan

    kapasitas kemampuan berkonsentrasi pada anak-anak lebih terbatas bila

    dibandingkan orang dewasa (Wickens dalam Veenstra, 1995).

    b. FisikDi samping atensi, hal yang perlu diperhatikan dalam konsentrasi adalah

    sikap dan kenyamanan posisi secara fisik. Sikap fisik akan menentukan cepat atau

    lambatnya seseorang mengalami kelelahan dalam beraktivitas. Hal ini disebabkan

    di dalam konsentrasi diperlukan ketahanan untuk memusatkan pikiran dan

    perhatian.

    Bjorklund dan Harnischfeger menemukan bahwa kondisi sistem saraf

    memperngaruhi kemampuan individu dalam menyeleksi sejumlah dalam kegiatan

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    12/37

    19

    perhatian. Individu memiliki kemampuan saraf otak yang berbeda dalam

    menyeleksi sejumlah informasi yang ada sehingga turut mempengaruhi

    kemampuan individu dalam memusatkan perhatian. (Veenstra, 1995).

    c. Pengetahuan dan pengalamanTreisman dan Gelade (Anderson, 1995) menjelaskan bahwa faktor

    pengetahuan dan pengalaman turut berperan dalam usaha untuk memusatkan

    perhatian. Individu akan memusatkan perhatian pada objek yang belum bisa

    dikenali polanya sehingga pengetahuan dan pengalaman individu dapat

    memudahkannya untuk berkonsentrasi.

    4. Ciri-ciri anak dengan konsentrasi belajar yang baikCiri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi belajar berkaitan dengan perilaku

    belajar yang meliputi perilaku kognitif, perilaku afektif, dan perilaku psikomotor.

    Karena belajar merupakan aktivitas yang berbeda-beda pada berbagai bahan

    pelajaran, maka perilaku konsentrasi belajar tidak sama pada perilaku belajar

    tersebut. Engkoswara dalam Tabrani (1989:10) menjelaskan klasifikasi perilaku

    belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat

    berkonsentrasi belajar sebagai berikut.

    a. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan,informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini,

    siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan: (1) kesiapan

    pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan, (2) komprehensif

    dalam penafsiran informasi, (3) mengaplikasikan pengetahuan yang

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    13/37

    20

    diperoleh, (4) mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang

    diperoleh.

    b. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Padaperilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai: (1)

    adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu, (2) respon, yaitu

    keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan, (3) mengemukakan suatu

    pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide dan

    sikap seseorang.

    c. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasibelajar dapat ditengarai: (1) adanya gerakan anggota badan yang tepat atau

    sesuai dengan petunjuk guru, (2) komunikasi non verbal seperti ekspresi

    muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti.

    d. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasibelajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan

    baik dan benar.

    Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa yang

    dapat berkonsentrasi belajar tampak pada perhatiannya yang terfokus pada hal

    yang diterangkan guru atau pelajaran yang sedang dipelajari.

    5. Cara mengukur konsentrasi belajarBerikut adalah indikator atau alat mengukur konsentrasi dalam belajar

    yang dikemukakan oleh Super dan Crities, yang dikutip oleh Kuntoro (1986)

    dalam Rachman (2010) bahwaccara untuk mengukur konsentrasi belajar adalah

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    14/37

    21

    sebagai berikut :

    a. Memperhatikan setiap materi pelajaran yang disampai kan gurub. Dapat merespon dan memahami setiap materi pelajaran yang diberikanc. Selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan argumentasi mengenai

    materi pelajaran yang disampaikan guru

    d. Menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diberikan gurue. Kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pelajaran

    Untuk mengukur tingkat konsentrasi belajar siswa, yang terpenting adalah

    mengetahui seberapa jauh individu tersebut menerima, menolak atau menghindari

    setiap pelaksanaan pembelajaran yang menjadi kecenderungannya.

    C. Konsep Dasar Matematika1. Definisi Matematika

    Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

    tekhnologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

    memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang tekhnologi

    informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

    bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

    Untuk menguasai dan mencipta tekhnologi di masa depan diperlukan penguasaan

    matematika yang kuat sejak dini (Risti, 2011)

    Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik

    mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan

    berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan

    bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    15/37

    22

    kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

    bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.

    2. Tujuan Pembelajaran MatematikaMata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

    kemampuan sebagai berikut:

    a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep danmengaplikasikan konsep algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,

    dalam pemecahan masalah

    b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

    menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

    c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

    solusi yang diperoleh

    d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau medialain untuk memperjelas keadaan atau masalah

    e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitumemiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minta dalam mempelajari

    matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

    3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasara. Kelas III, Semester 1

    Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    16/37

    23

    Bilangan 1.1 Menentukan letak bilangan pada

    garis bilangan

    1. Melakukan operasi hitung bilangansampai tiga angka

    1.2 Melakukan penjumlahan danpengurangan tiga angka

    1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya

    bilangan tiga angka dan pembagian

    bilangan tiga angka

    1.4 Melakukan operasi hitung

    campuran

    1.5 Memecahkan masalah perhitungan

    termasuk yang berkaitan dengan uang

    b. Kelas III, Semester 2Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

    Bilangan 2.1 Mengenal pecahan sederhana

    2.Memahami pecahan sederhana dan

    penggunaannya dalam pemecahan

    masalah

    2.2 Membandingkan pecahan

    sederhana

    2.3 Memecahkan masalah yang

    berkaitan dengan pecahan sederhana

    4. Gangguan belajar matematika pada anakMenurut Wood (2005), masalah dapat timbul dala wujud kesulitan

    membedakan angka, simbol-simbol, serta bangun ruang (kemampuan persepsi

    visual yang buruk), tidak sanggup mengingat dalil-dalil matematis (ingatan yang

    buruk), menulis angka yang tidak terbaca atau dalam ukuran kecil (kelemahan

    fungsi motorik), dan tidak memahami makna simbol matematis (pemahaman yang

    lemah terhadap istilah istilah matematis). Bentuk kelemahan lainnya meliputi

    lemahnya kemampuan berpikir abstrak (memecahkan soal soal dan melakukan

    perbandingan) serta metakognisi (mengidentifikasi serta memanfaatkan algoritma

    dalam memecahkan soal-soal matematika).

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    17/37

    24

    C. Konsep Dasar Brain Gymatau Senam otak1. Anatomi dan Fungsi dari Otaka. Otak

    Otak merupakan bagian yang paling mengagumkan dari manusia, dimana

    hampir 98% berisikan jaringan saraf tubuh atau bekisar 10 miliar neuron yang

    menjadi kompleks secara kesatuan fungsional (Guyton & Hall,2007).

    b. SerebrumTerdiri dari dua hemisfer yaitu substansia grisea terdapat pada bagian luar

    dinding serebrum dan substansia alba menutupi dinding serebrum bagian dalam

    Sebagian besar hemisfer serebri (teten sefalon) berisi jaringan sistem saraf pusat

    (ssp). Area inilah yang mengontrol fungsi motorik tertinggi, yaitu terhadap fungsi

    individu dan intelegensia.

    Lobus serebrum antara lain lobus frontal yang terletak pada fossa anterior.

    Area ini mengontrol perilaku individu, membuat keputusan, kepribadian dan

    menahan diri. Lobus parietal (lobus sensori), area ini menginterprestasikan

    sensasi, sensasi rasa yang tidak berpengaruh adalah bau. Lobus parietal mengatur

    individu maupun mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya.

    Lobus temporal berfungsi mengintegrasikan sensasi kecap, bau dan

    pendengaran, memori jangka pendek sangat berhubungan dengan daerah ini.

    Lobus aksipital terletak pada lobus posterior hemisfer serebri. Bagian ini

    bertanggung jawab mengintepretasikan penglihatan.

    c. Dien sefalon

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    18/37

    25

    Fosa bagian tengah atau dien sefalon berisi talamus, hipotalamus dan

    kelenjar hipofisis.

    1) Talamus berada pada salah satu sisi pada sepertiga ventrikel dan aktifitasprimernya sebagai pusat penyambung sensasi bau yang diterima semua impus

    memori, sensasi dan nyeri melalui bagian ini.

    2) Hipotalamus berfungsi mengontrol dan mengatur sistem syaraf autonom.Mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan pengaturan suhu

    tubuh melalui peningkatan vasokontruksi atau vasodilatasi dan

    mempengaruhi sekresi hormonal dengan kelenjar hipofisis, sebagai pusat

    lapar, mengontrol berat badan, mengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif

    dan seksual dan respon emosional (malu, marah, depresi, panik dan takut).

    3) Kelenjar hipofisisHipofisis lobus anterior memproduksi hormon pertumbuhan, hormon

    adrenakortikatropil (Acth), prolaktin, hormon perangsang tiroid (TSH),

    Hormon folikel (FSH) dan luteinizing hormon (LH). Lobus posterior berisi

    hormon antidiuretik (ADH) yang mengatur sekresi dan retensi cairan pada

    ginjal.

    d. Batang otakTerdiri dari otak tengah, pons dan medulla oblongata, otak tengah

    menghubungkan pons dan serebelum dengan hemisfer serebelum. Bagian ini

    berisi jalur sensorik dan motorik dan sebagai pusat refleks pendengaran dan

    penglihatan. Pons terletak di depan serebelum antara otak tengah dan medulla dan

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    19/37

    26

    merupakan jembatan antara bagian serebelum, dan juga antara medulla dan

    serebelum.

    e. Sistem LimbikSistem Limbik merupakan suatu konsep fungsional dan terdiri dari girus

    singuli, girus hipokampus, dan hipokampus. Fungsi utama dari sistem limbik

    berkaitan dengan pengalaman dan ekspresi alam perasaan, perasaan dan emosi,

    terutama reaksi marah, takut, dan emosi yang berhubungan dengan perilaku

    seksual.Sistem limbik turut berrperan dalam ingatan, karena lesi pada hipokampus

    dapat mengakibatkan hilangnya ingatan baru.

    f. SerebelumTerletak pada fossa posterior dan terpisah dari hemisfer serebral, lipatan

    durameter nentorium serebelum. Serebelum mempunyai dua aksi yaitu

    merangsang dan menghambat dan tanggung jawab yang luas terhadap koordinasi

    dan getaran halus. Ditambah mengontrol getaran yang benar, keseimbangan,

    posisi dan mengintegrasikan input sensorik.

    g. Korteks SerebriBagian fungsional kortteks serebri terdiri dari satu lapisan tipis neuron

    dengan tebal 2 sampai 5 mm, yang menutupi permukaan semua lipatan serebrum

    dan mengandung 100 biliun neuron.

    Menurut Guyton & Hall (2007) terdapat beberapa fungsi daerah korteks

    spesifik tertentu antara lain sebagai berikut :

    1) Daerah Asosiasi Sensoris.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    20/37

    27

    Fungsi umum daerah asosiasi sensoris adalah untuk mengadakan

    interpretasi tingkat tinggi dari pengalaman sensoris. Kerusakan daerah asosiasi

    sensoris kemampuan otak untuk menganalisis berbagai sifat pengalaman sensoris.

    2) Fungsi Penafsiran Lobus Temporalis Superior (Daerah WERNICKE)Daerah asosiasi somatik, visual, dan auditorius disebut dengandaerah

    penafsiran semuanya bertemu dalam bagian posterior lobus temporalis superior

    dan didalam bagian anterior girus angularis, tempat lobus temporalis, parietalis,

    dan oksipitalis.

    Tempat pertemuan daerah penafsiran sensoris ini sangat berkembang

    dalam sisi otak dominan. Sembilan dari sepuluh orang hemisfer kiri merupakan

    yang dominan karena pada saat lahir sering area Wernickeotak dari hemisfer kiri

    lebih besar 50 persen daripada yang kanan.

    Bila area Wernicke dihemisfer dominan rusak, maka normalnya seseorang

    akan kehilangan hampir semua fungsi intelektual yang berhubungan dengan

    bahasa atau simbolisasi seperti kesanggupan membaca, kesanggupan melakukan

    kerja secara matematis serta kesanggupan untuk memikirkan problema logis,

    tetapi kesanggupan penafsiran menggunakan region girus angularis dan lobus

    temporalis hemisfer sisi berlawanan tetap dipertahankan.

    3) Daerah PrefrontalDaerah prefrontal merupakan bagian lobus frontalis yang terletak anterior

    terhadap daerah motorik.Daerah ini dianggap sebagai tempat intelek manusia

    lebih tinggi.Efek kerusakan pada daerah ini akan sangat mudah dialihkan

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    21/37

    28

    pikirannya dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengikuti pikiran jangka

    panjang dan rumit.

    2. Definisi Brain gymatau Senam OtakBrain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan

    digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology Foundation, USA untuk

    meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan

    otak. Gerakan - gerakan ini membuat segala macam pelajaran lebih mudah, dan

    terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademis. Educational Kinesiology

    adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas

    umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar

    seluruh potensi seseorang (Dennison, 2008).

    Gerakan-gerakan brain gymatau senam otak adalah suatu sentuhan yang

    bisa merangsang kerja dan berfungsinya otak secara optimal. Yaitu lebih

    mengaktifkan kemampuan otak kanan dan kiri, sehingga kerjasama antara belahan

    otak kanan dan kiri bisa terjalin. Brain gym dapat digunakan untuk membantu

    pelajar untuk lebih siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang konsentrasi,

    meningkatkan fokus, memperbaiki kemampuan berkomunikasi, mengendalikan

    emosi, mengembangkan kemampuan matematika, dll. Itu sebabnya, latihan ini

    cocok untuk siswa terutama dalam menunjang belajarnya di sekolah. Brain gym

    juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa saja.

    Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam

    sehari.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    22/37

    29

    Kata Educational berasal dari kata Latin educare, yang berarti menarik

    keluar. Kinesiology dikutip dari bahasa Yunani kinesis, berarti gerakan dan

    merupakan pelajaran gerakan tubuh manusia. Edu-K adalah suatu sistem yang

    memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas umur, dengan

    menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar sebuah potensi

    seseorang. Konsep daribrain gymadalah:

    1) Belajar merupakan kegiatan alami dan menyenangkan dan terus terjadi

    sepanjang hidup seseorang

    2) Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan

    dalam menghadapi suatu tugas baru

    3) Kita semua mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk tidak

    bergerak. Jadi brain gymadalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk

    mengahadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain

    (Dennison, 200:3).

    Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa brain gymadalah latihan

    gerak tubuh secara sederhana dan menyenangkan yang melibatkan beberapa titik

    yang berkaitan langsung dengan saraf-saraf otak, berfungsi untuk membantu

    pelajar untuk lebih siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang konsentrasi,

    meningkatkan fokus dan daya ingat, memperbaiki kemampuan berkomunikasi,

    mengendalikan emosi, meningkatkan keterampilan matematika siswa,

    membangun harga diri. Dilakukan untuk memudahkan dan membantu kegiatan

    belajar, hambatan-hambatan berpikir, mengurangi stres rasa kebersamaan dan lain

    sebagainya.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    23/37

    30

    3. Mekanisme Kerja Brain GymDennison (2008: 1) mengatakan bahwa otak dibagi ke dalam 3 (tiga)

    fungsi yakni, dimensi lateralis (otak kiri-kanan), dimensi pemfokusan (otak

    depan-belakang), serta dimensi pemusatan (otak atas-bawah). Masing-masing

    dimensi memiliki tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan

    bervariasi, diantaranya:

    a. Dimensi LateralitasTubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi kanan. Sifat ini

    memungkinkan dominasi salah satu sisi misalnya menulis dengan tangan kanan

    atau kiri, dan juga untuk integrasi ke dua sisi tubuh (bilateral integration), yaitu

    untuk menyeberangi garis tengah tubuh untuk bekerja di bidang tengah.

    Ketidakmampuan untuk menyebrangi garis tengah mengakibatkan apa

    yang disebut ketidakmampuan belajar (learning disabled) Seperti sulit menulis

    dan cenderung menulis huruf terbalik dan sulit membaca (disleksia). Beberapa

    gerakan untuk dimensi ini adalah 8 tidur, gajah dan sebagainya.

    b. Dimensi PemfokusanPemfokusan adalah kemampuan menyeberangi garis tengah partisipasi

    yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian belakang

    (occipital) dan depan otak (frontal lobe). Garis tengah partisipasi adalah garis

    bayangan vertikal di tengah tubuh (dilihat dari samping): tergantung partisipasi

    batin pada suatu kegiatan apakah seorang berada di depan atau di belakang garis

    tersebut. Informasi diterima oleh otak bagian belakang (batang otak atau

    brainsterm) yang merekam semua pengalaman, lalu informasi diproses dan

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    24/37

    31

    diteruskan ke otak bagian depan untuk diekspresikan sesuai tuntutan dan

    keinginannya.

    Ketidaklengkapan perkembangan refleks menghasilkan ketidakmampuan

    untuk secara mudah mengekspresikan diri sendiri dan ikut aktif dalam proses

    belajar. Murid yang mengalami fokus kurang (underfokused) disebut kurang

    perhatian, kurang pengertian, terlambat bicara, atau hiperaktif. Sementara,

    sebagian lain adalah anak yang terlalu mengalami fokus lebih (overfokused) dan

    berusaha terlalu keras. Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah burung hantu.

    c. Dimensi PemusatanPemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah antara

    bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian dan bawah otak,

    bagian tengah sistem limbis (midbrain) yang berhubungan dengan informasi

    emosional serta otak besar (cerebrum) untuk berpikir abstrak, apa yang dipelajari

    benar-benar harus dapat dihubungkan dengan perasaan dan memberi arti.

    Ketidakmampuan untuk mempertahankan pemusatan ditandai oleh ketakutan yang

    tak beralasan, cenderung bereaksi berjuang atau melarikan diri, atau

    ketidakmampuan untuk merasakan atau menyatakan emosi. Gerakan yang

    memuat sistem badan menjadi rileks dan membantu menyiapkan murid untuk

    mengolah informasi tanpa pengaruh emosi negatif disebut pemusatan atau

    bertumpu pada dasar yang kokoh. Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah

    tombol bumi, tombol keseimbangan, tombol angkasa, pasang telinga, titik positif

    dan lain-lain.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    25/37

    32

    Setelah seseorang belajar bagaimana mengkoordinasikan gerakan mata,

    tangan dan tubuh mereka, maka dapat disebut kegiatan brain gymsudah mencapai

    tujuannya, dan integrasi menjadi pilhan otomatis. Sebagian orang akan mengakui

    bahwa brain gymsangat membantu dalam waktu singkat untuk mencapai perilaku

    tertentu. Kebanyakan murid secara sadar memilih untuk melakukan gerakan-

    gerakan tersebut secara teratur selama beberapa minggu dan bulan guna

    membantu memperkuat sesuatu yang baru dipelajari. Banyak murid akan kembali

    menggunakan gerakan brain gymyang mereka senangi bila stress atau tantangan

    muncul di dalam hidup mereka (Dennison, 2004:3)

    D. Waktu yang Dibutuhkan dalam Brain gymBrain gymadalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan di

    gunakan oleh para murid di Educational Kinesiology Foundation, California,

    USA untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan

    keseluruhan otak. Brain gym juga sangat praktis, karena bisa dilakukan dimana

    saja, kapan saja oleh siapa saja termasuk bayi. Porsi latihan yang tepat adalah

    sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

    Menurut Tobing (2008) gerakan-gerakan brain gymharus diulang sesering

    mungkin dalam waktu tertentu untuk mendapatkan hasil yang baik.

    Bila melakukan brain gymuntuk kemampuan tertentu, sering dapat langsung

    memperbaiki perilaku atau prestasi. Sebagian orang akan mengakui bahwa

    braingym sangat membantu dalam waktu singkat untuk mencapai perilaku

    tertentu. Kebanyakan murid secara teratur selama beberapa minggu atau bulan

    guna membantu memperkuat sesuatu yang baru dipelajari. Banyak murid akan

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    26/37

    33

    kembali menggunakan gerakan-gerakan rutin brain gymyang mereka senangi bila

    stres atau tantangan muncul di dalam hidup mereka (Dennison, 2008:3).

    E. Batasan Usia dalam Brain GymBrain gym adalah program pelatihan otak yang dikembangkan oleh Paul E.

    Dennison dan gail E. Dennison sejak tahun 1970. Program ini awalnya dirancang

    untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan orang dewasa. Dasar

    pemikiran brain gymadalah belajar merupakan kegiatan alami dan menyenangkan

    dan terus terjadi sepanjang hidup seseorang, kesulitan belajar adalah

    ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas

    baru dan kita semua mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk

    tidak bergerak.

    Brain gym dapat dilakukan oleh orang lanjut usia (lansia). Pada umumnya,

    lansia mengalami penurunan kemampuan otak dan tubuh. Penurunan inilah yang

    membuat lansia mudah sakit, tidak kreatif, tidak bisa bekerja lagi dan mundurnya

    fungsi intelektual berupa mudah lupa atau sampai pada kemunduran yang ditandai

    dengan kepikunan. Meski demikian penurunan ini bisa diperbaiki dengan brain

    gym. Karena brain gymtidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke

    otak, tetapi juga gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya

    otak secara optimal. Yaitu lebih mengaktifkan kemampuan otak kanan dan kiri,

    sehingga kerjasama antara belahan otak kanan dan kiri bisa terjalin. Dengan

    melakukan brain gymkualitas hidup lansia pun akan semakin meningkat.

    Brain gym tidak saja berguna untuk lansia, tetapi juga segala umur.

    Bahkan, brain gym juga merangsang pertumbuhan bayi dan menenangkan anak

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    27/37

    34

    hiperaktif. Karena brain gym merupakan latihan yang serangkai dari gerakan

    tubuh dinamis, yang memungkinkan didapatkannya keseimbangan aktivitas kedua

    belahan otak secara bersama-sama (Ag masykur & Fathani, 2008:124).

    Menurut Oriza, dalam (Kiki, 2006) pada usia pra sekolah (3- 5 th), brain

    gym sudah dapat diterapkan, karena pada usia tersebut anak sudah dapat dilatih

    untuk melakukan gerakan-gerakan brain gym yang pada dasarnya mudah dan

    menyenangkan. Brain gym ini memang sangat tepat untuk diterapkan di masa

    sekolah. Proses pembelajran yang selama ini ada di sekolah biasanya dilakukan

    dengan cara mematri, memaksa, sehingga akibatnya otak menjadi kurang

    terintegrasi dengan baik. Melalui brain gym, pelajar dapat lebih siap untuk

    menerima materi pelajaran baru, meningkatkan kemampuan matematika,

    konsentrasi, meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta mengendalikan

    emosi.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa gerakan-gerakan brain

    gymdapat meningkatkan kemampuan belajar dengan menggunakan keseluruhan

    otak dan bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa batas umur.

    F. Aturan dalam Brain gymMenurut Dennison (2008) dalam melakukan gerakan brain gymtentu saja

    tidak seorang pun dipaksa untuk melakukan gerakan yang dirasakan kurang wajar

    atau kurang menyenangkan. Setiap pelajar sebaiknya melakukan gerakan sebatas

    kemampuannya, didorong, tapi jangan dipaksa.

    Menurut Ag Masykur & Fathani (2008:132) sebelum siswa mulai belajar

    apa pun atau orang dewasa sebelum memulai brain gym, ia harus menjalani

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    28/37

    35

    PACE, PACE adalah empat keadaan yang diperlukan, untuk dapat belajar dan

    berpikir dengan menggunakan seluruh otak. PACE merupakan singkatan dari

    Positif, Aktif, Clear (jelas) dan Energetis. Untuk menjalankan PACE ini, harus

    memulainya dengan energetis(minum air), clear (melakukan pijat saklar otak),

    aktif (melakukan gerakan silang), positif (melakukan kiat rileks) dan dilanjutkan

    dengan gerakan-gerakan senam yang lain :

    a. Minum Air (Drinking Water)Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu 0,3-0,4 liter per

    berat 10 kg Berat badan (BB) sehari, kalau siswa sedang belajar atau seseorang

    sedang melakukan aktivitas pikir. Air mempunyai banyak fungsi dalam badan

    untuk menunjang belajar anak dan orang dewasa. Diantaranya : darah lebih

    banyak menerima zat asam yang diperlukan untuk belajar, melepaskan protein

    untuk belajar hal baru, melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi

    listrik tubuh untuk membawa informasi ke otak, serta mengaktifkan sistem limpa.

    Limpa berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi, hormon dan sebagai saluran

    pembuangan.

    b. Memijat Saklar Otak (Brain Buttons)Cara melakukan gerakan ini, adalah

    1) Letakkan satu tangan di atas pusar, dengan ibu jari dan jari-jari tanganyang lain.

    2) Raba kedua lekukan di antara rusuk tepat di bawah tulang selangka dankira-kira 2-3 cm kiri-kanan dari tulang dada.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    29/37

    36

    3) Pijat daerah ini selama 30 detik sampai 1 menit, sambil melirik mata darikiri ke kanan dan sebaliknya

    Pijatan ini memiliki beberapa manfaat, yakni mengkoordinasi kedua

    belahan otak, mengaktifkan untuk mengirim pesan dari bagian otak kanan ke sisi

    kiri tubuh dan sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen, stimulasi arteri

    karotis untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan aliran energi

    elektromagnetik. Meningkatkan kemampuan akademik dalam hal menyeberang

    garis tengah visual untuk membaca dan untuk visual tubuh, koreksi terbaliknya

    huruf dan angka, memadukan konsonan dan tetap di baris ketika membaca. Dapat

    menyeimbangkan tubuh kiri- kanan, tingkat energi lebih baik, memperbaiki kerja

    sama kedua mata, bisa meringankan stres visual, juling atau pandangan yang terus

    menerus, serta membuat otot tengkuk dan bahu lebih rileks, meringankan

    kelancaran aliran darah (zat asam) ke otak dan meningkatkan keseimbangan

    badan.

    c. Gerakan Silang (Cross Crawl)Dalam latihan silang ini, pelajar menggerakan secara bergantian pasangan

    kaki dan tangan yang berlawanan, seperti pada gerak jalan di tempat. Gerak silang

    mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk

    semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral

    tubuh. Lakukan latihan beberapa kali dalam sehari 2-3 menit. Mulailah dengan

    gerakan pelan, agar dapat diperhatikan bagian tubuh mana yang bergerak dan

    tidak bergerak.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    30/37

    37

    Gerakan silang ,mengaktifkan otak untuk menyeberangi garis tengah

    penglihatan/ pendengaran/kinestetik/ perabaan/ sentuhan, gerakan mata dari kiri

    ke kanan, dan meningkatkan kebersamaan penglihatan kadua mata (binokular)

    (Dennison, 2004:7).

    G. Macam-Macam Gerakan Brain GymGerakan-gerakan brain gym meliputi gerakan menyeberangi garis tengah

    (the midline movements), gerakan meregangkan otot (lengthening aktivities),dan

    gerakan meningkatkan energi dan sikap penguatan (energy exercise and depening

    attitudes). Gerakan-gerakan brain gym yang sederhana dan menyenangkan bisa

    dilakukan pada saat bekerja atau bermain (Dennison, 2008). Gerakan braingym

    untuk mengembangkan kemampuan kognitif matematika antara lain:

    a. Putaran Leher (Neck Rolls)Sambil bernafas dalam-dalam, dan kedua bahu relaks, tundukkan kepala

    agar dagu bersentuhan dengan dada. Pejamkan mata sambil perlahan-lahan dan

    dengan lembut putar-putar kepala dari satu sisi ke sisi yang lain. Kalau ada bagian

    yang tegang, relakskan kepala sambil membuat lingkaran-lingkaran kecil dengan

    hidung dan bernafas dalam-dalam. Lakukan tiga kali gerakan lengkap dari satu

    sisi ke sisi lain atau lebih.

    Gerakan ini bermanfaat untuk: mengaktifkan otak untuk penglihatan

    dengan dua mata secara bersamaan (binokuler), kemampuan membaca dan

    menulis pada bidang tengah, pemusatan (centering), pasang kuda-kuda

    (grounding) dan sistem saraf pusat lebih rileks. Meningkatkan kemampuan

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    31/37

    38

    akademik, dalam hal membaca dengan suara, membaca dalam hati, kemampuan

    belajar sendiri, bicara dan berbahasa serta memperlancar pernafasan.

    b. Burung Hantu ( The Owl)Gerakan ini bisa melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang timbul

    karena stres, khususnya ketika mengangkat buku berat atau ketika

    mengkoordinasikan dengan mata untuk membaca atau kemampuan melihat dekat

    lainnya. Lebih dari itu, gerakan burung hantu melepaskan ketegangan akibat sub-

    vokalisasi selama membaca. Gerakan burung hantu juga memperpanjang otot

    tengkuk dan bahu, dengan mengatur kembali jangkauan gerakannya dan

    peredaran darah ke otak untuk meningkatkan kemampuan fokus, perhatian dan

    ingatan.

    Gerakan burung hantu berfungsi mengaktifkan otak untuk menyeberangi

    garis tengah pendengaran (perhatian pendengaran, persepsi dan ingatan),

    mendengarkan suara sendiri, ingatan jangka pendek dan panjang, bicara dalam

    hati dan kemampuan berfikir, konsentrasi, gerakan sekadik mata yang cukup, dan

    integrasi penglihatan dan pendengaran dengan gerakan keseluruhan tubuh

    (Dennison, 2004:31).

    c.

    Luncuran Gravitasi (the Gravity Glider)

    Duduk dengan nyaman di kursi, silangkan pergelangan kaki dan sedikit

    bengkokan lutut. Buang nafas perlahan-lahan saat membungkukan badan ke

    depan, dengan kepala di arahkan ke bawah. Jangkau sejauh mungkin tanpa

    memaksa diri. Tarik nafas sambil menegakkan badan, akhirnya kepala kembali

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    32/37

    39

    tagak. Lanjutkan gerakan ini selama tiga pernafasan lengkap atau lebih, kemudian

    ganti letak kaki yang disilangkan dan ulangi proses tadi.

    Gerakan ini bermafaat untuk: mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan

    dan koordinasi, centering dan grounding, meningkatkan perhatian penglihatan

    (integrasi otak belakang-depan), pernafasan lebih dalam dan energi meningkat.

    Meningkatkan kemampuan akademik untuk pemahaman waktu membaca, serta

    pemikiran abstrak mengenai pokok tertentu. Menumbuhkan keyakinan dan

    percaya diri, stabilitas, ekspresi diri yang pas, tubuh atas dan bawah bergerak

    sebagai satu kesatuan serta sikap tubuh relaks meski duduk lama.

    H. Manfaat Braingym atau Senam OtakBeberapa aplikasi manfaat dari braingym atau senam otak (as,adi

    Muhammad 2011 ) yaitu :

    a. Mengembangkan Kecakapan MembacaUntuk mengembangkan kecakapan membaca, hendaknya di dukung

    dengan kemampuan menggerakkan kedua mata secara harmonis dari kiri ke

    kanan. Gerakan yang dapat dilakukan, seperti 8 tidur, burung hantu, dan gerakan

    silang atau saklar otak.

    b. Mengembangkan Kemampuan MatematikaKeterampilan matematika dapat ditingkatkan dengan meningkatkan

    kemampuan bekerja dalam media yang multidimensi dan multiarah. Ketrampilan

    matematika lebih mudah diterima murid yang memiliki pengertian ruang, massa,

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    33/37

    40

    jumlah dan perhubungan. Gerakan yang dapat dilakukan adalah burung hantu,

    putaran kepala, luncuran gravitasi.

    c. Mengembangkan Kecerdasan MenulisKeterampilan membaca dan menulis berkembang bersama dan saling

    mempengaruhi. Untuk mengembangkan keterampilan menulis yang perlu

    dikembangkan adalah kemampuan motorik halus, seperti konsentrasi, memahami

    dan membedakan. Gerakan yang dapat dilakukan adalah 8 tidur, menguap

    berenergi atau pompa betis.

    d. Meningkatkan Konsentrasi saat ulangan atau UjianUntuk menghilangkan perasaan gugup, cemas dan bingung sehingga

    informasi yang telah dipelajari atau disimpan di otak pada pusat ingatan jangka

    panjang dapat dipergunakan. Gerakan yang dapat dilakukan seperti, pasang

    telinga dan saklar otak.

    e. Mengaktifkan Otak pada Tiga DimensiSenam otak dapat mengaktifkan otak pada tiga dimensi, yakni literalitas-

    komunikasi, pemfokusan-pemahaman, pemusatan-pengaturan.

    f. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Daya ingat.g.

    Mengembangkan Koordinai seluruh Tubuh.

    h. Meningkatkan Ketajaman Pendengaran.i. Sebagai terapi Gangguan pada Anak.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    34/37

    41

    10. Tujuan Brain Gymatau Senam Otak.Denisson (2009) mengatakan bahwa kegiatan senam otak dibuat untuk

    menstimulasi dimensi lateralis, meringankan dimensi pemfokusan serta

    merelaksasikan dan dimensi pemusatan.

    Menurut Kusumoputro & Sidiarto (2006) senam otak atau gerak latih otak

    dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, pemusatan, perhatian,

    daya ingat dan fungsi eksekutif).

    Berdasarkan paparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa brain gym

    merupakan senam yang dapat memberikan banyak manfaat untuk menstimulasi

    otak kita. Gerakan-gerakan brain gym yang di rancang dengan sederhana dan

    menyenangkan dapat diterapkan kepada semua orang yang belajar, tanpa batas

    umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar

    seluruh potensi seseorang untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan

    akademik. Beberapa gerakan brain gymdirancang khusus untuk membantu dalam

    mengaktifkan otak dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan akademik

    yang kita inginkan dalam waktu singkat.

    D. Pengaruh Brain Gym atau Senam Otak Terhadap Konsentrasi Belajar

    Matematika Anak Usia Sekolah

    Membangun stimulus pada anak, selain makanan, pengasuhan dan

    penyediaan lingkungan yang kaya stimulus tanpa adanya stimulasi yang baik,

    maka perkambangan intelegensi, baik intelektual maupun emosional tidak akan

    berkembang maksimal. Hasil puncak stimulasi lingkungan yang optimal terjadi

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    35/37

    42

    ketika anak berumur 6 tahun, maka dari itu orang tua harus bisa memanfaatkan

    sebaik mungkin dan memberikan stimulasi seoptimal mungkin.

    Brain gym merupakan serangkaian latihan yang berbasis gerakan tubuh

    sederhana. Gerakan-gerakan yang ada di dalamnya memang sengaja di buat

    demikian untuk merangsang otak. Dalam dimensi Lateralis, yang mendapat

    rangsangan adalah otak kiri dan kanan, sedangkan dalam dimensi pemfokusan,

    gerakan senam otak pun berupaya meringankan atau merileksasi otak belakang

    dan bagian otak depan. Sementara itu, pada dimensi pemusatan, gerakan senam

    otak juga merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/ emosional, yakni otak

    tengah(sistem limbik) dan otak besar.

    Berbagai kemampuan kognitif juga berada di berbagai lobus secara khusus

    seperti perhatian atau konsentrasi berada di lobus frontalis (di bagian dahi)

    terutama bagian otak sisi kanan, pusat berbahasa di lobus frontalis dan temporalis

    terutama bagian otak sisi kiri, pusat visuspasial (persepsi dan orientasi) di lobus

    parietal (di bagian atas otak) terutama bagian otak sisi kanan, pusat daya ingat di

    lobus temporalis (di bagian pelipis otak), untuk daya ingat visual (apa yang

    dilihat) di belahan otak sisi kanan.

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    36/37

    43

    E. Kerangka Konsep Penelitian

    Keterangan:

    : variabel di teliti : Variabel tidak diteliti

    Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Brain Gym atau senam otak terhadap

    peningkatan konsentrasi belajar matematika anak usia sekolah

    kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 16 Denpasar

    F. Hipotesis PenelitianHipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang telah

    dirumuskan dengan rencana penelitian (Notoatmojo,2002). Hipotesis nol (H0)

    adalah Hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistic dan interpretasi hasil

    statistic. Hipotesis nol dapat sederhana atau kompleks dan bersifat sebab akibat.

    Sedangkan hipotesis alternative (Ha/H1) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini

    menyatakan adanya hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua variable atau

    Faktor yang mempengaruhikonsentrasi belajar

    1. Usia2. Fisik3. Pengetahuan4. Pengalaman

    Tumbuh Kembang Anak Usia

    Sekolah

    Motorik HalusMotorik Kasar Kognitif Bahasa

    Stimulasi : Braingym

    Konsentrasi Belajar

    Prestasi Belajar

  • 7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi

    37/37

    44

    lebih (Nursalam, 2008). Hipotesis alternatif dari penelitian ini adalah ada

    pengaruh Brain gym terhadap konsentrasi belajar matematika anak usia sekolah

    kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur.