bab vi administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. aminudin
TRANSCRIPT
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 1/13
BAB VI ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN
A. Pengertian dan konsep administrasi pendidikan
1. Pengertian administrasi pendidikan
Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan dengan meninjaunya dari berbagai
aspeknya.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengetian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan,
penilaian.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adlah
keseluruhan yang terdiri dari bagian itu berinterksi dalam suatu untuk merubah menjadi
keluaran
Keempat , administrsi pendidikan juga dapat dilihat dari segi memanjemen jika administrasi
dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju pad usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-
sumber yang ada dalam mencapai tujaun pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkandan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi
pendidikan di lihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan
bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu apakah ia dapat melaksanakan tut wuri
handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodho dalam pencapaian tujuan
pendidikan.
Keenam, administrsi pendididkan juga dapa dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita
tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok oranga bukanlah
pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam masalah dan
ia haru memecahkan masalah itu.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat
diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita
maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
Kedelapan, administrasi seringkali di artika dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan
ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat menyatat, mendokumentasikan
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 2/13
kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan
laporan.
. !ungsi Administrasi pendidikan
Pada dasrnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui
serangkaian usaha itu "#ongenecker,1$%&'. (leh karena itu fungsi administrasi pendidikan
dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
1. )ujuan pendidikan menengah
)ujuan institusional sekolah menengah adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan
pendidikan nasional. *i dalam ++* 1$& pasal 1 ayat , disebutkan bahwa/ 0pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan
undang-undang republik ndonesia 2omor tahun 1$3$.
*alam peraturan pemerintah tersebut dinyatakan bahwa tujuan pendidikan menengah
adalah/ "a'. 4eningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian5 dan "b'. 4eningkatkan kemampuan siswa sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timba balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam sekitarnya.
. Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan menengah
Agar kegiatan dala komponen administrasi endidikan menengah dapat berjalan dengan
baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang
merupakan daur "siklus', mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara
garis besar pada bagian terdahulu.
6. #ingkup bidang garapan administrasi pendidikan menengah
Sekolah merupakan bentuk organisasi pendidikan. Seperti yang dijelaskan organisasi
diartikan sebagai wadah dari kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber, disamping sumber yang
ada diluar dirinya, seperti uang, material, dan waktu.
ila diamati lebih lanjut ada beberapa hal penting yang menjadi ciri organisasi sekolah,
termasuk pendidikan menengah. 6iri itu adalah /
a' Adanya interaksi "saling mempengaruhi' antara berbagai unsur sekolah. nteraksi itu
mempunyai tujuan, pola, dan aturan. 7ang dimaksud tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai
sekolah melalui kerja sama antar unsur itu.
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 3/13
b' Adanya kegiatan. Kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah sangat banyak. +ntuk mudahnya
kegiatan ini dapat ditinjau dari dua dimensi yaitu dimensi pengajaran dan dimensi
pengelolaan.
*. Peranan guru dalam administrasi pendidikan
)ugas utama guru adalah mengelola proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan
tertentu. *idalam peraturan pemerintah nomor 3 tahun 1$$, pasal 8 disebutkan bahwa /
0tenaga pendidikan yang akan ditugaskan utnuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan
dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru9. ni
berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan kegiatan administrasi disekolah, guru
perlu secara sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jika karier
yang ditempuhnya nanti adalah menjadi pengawas, kepala sekolah atau pengelola satuan
pendidikan yang lain.
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 4/13
1. Pengertian Sikap dan Kinera Pr!"e#i!na$ G%r%
1.1 Pengertian Sikap Pr!"e#i!na$ G%r%
:uru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila
dapat menunjukkan sikap yang baik sehingga dapat dijadikan panutan bagi lingkungannya,
yaitu cara guru meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi arahan
dan dorongan kepada anak didiknya dan cara guru berpakaian, berbicara, bergaul baik dengan
siswa, sesama guru, serta anggota masyarakat.
4enurut ;algito "dalam *eden, 811', sikap adalah gambaran kepribadian seseorang
yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu
objek, sedangkan erkowit< "dalam *eden, 811' mendefinisikan 0sikap seseorang pada
suatu objek adalah perasaan atau emosi, dan faktor kedua adalah respon atau kecenderungan
untuk bereaksi9. Sebagai reaksi, maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu
senang "like' atau tidak senang "dislike', menurut dan melaksanakan atau menghindari
sesuatu.
:uru sebagai suatu profesi dalam +ndang-+ndang 2omor 1& )ahun 88 Pasal 1 ayat
"1' tentang guru dan dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan menge=aluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. #ebih lanjut, Sagala "dalam *eden, 811', menegaskan bahwa, guru yang
memenuhi standar adalah guru yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan
memahami benar apa yang harus dilakukan, baik ketika di dalam maupun di luar kelas.*ari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, guru yang profesional adalah guru
yang kompeten menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. +ntuk
memahami beratnya profesi guru karena harus memiliki keahlian ganda berupa keahlian
dalam bidang pendidikan dan keahlian dalam bidang studi yang diajarkan, maka Kellough
"dalam *eden, 811' mengemukakan profesionalisme guru antara lain sebagai berikut.
1. 4enguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang diajarkan.
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 5/13
. :uru merupakan anggota aktif organisasi profesi guru, membaca jurnal profesional,
melakukan dialog sesama guru, mengembangkan kemahiran metodologi, membina siswa dan
materi pelajaran.
. 4emahami proses belajar dalam arti siswa memahami tujuan belajar, harapan-harapan, dan
prosedur yang terjadi di kelas.
&. 4engetahui cara dan tempat memperoleh pengetahuan.
. 4elaksanakan perilaku sesuai sesuai model yang diinginkan di depan kelas.
%. 4emiliki sikap terbuka terhadap perubahan, berani mengambil resiko, dan siap bertanggung
jawab.
>. 4engorganisasikan kelas dan merencanakan pembelajaran secara cermat.
;alaupun segala perilaku guru selalu diperhatikan masyarakat, tetapi yang akan dibicarakan
dalam bagian ini adalah khusus perilaku guru yang berhubungan dengan profesinya. ?al ini
berhubungan dengan pola tingkah laku dalam memahami, menghayati serta mengamalkan
sikap kemampuan dan sikap profesionalnya. Pola tingkah laku guru yang berhubungan
dengan itu akan dibicarakan sesuai dengan sasarannya.
1.& Pengertian Kinera Pr!"e#i!na$ G%r%
Kinerja profesional terdiri dari dua kata, yaitu kinerja dan profesional. stilah kinerja
sering diidentikkan dengan istilah prestasi. stilah kinerja atau prestasi merupakan pengalih
bahasaan dari kata nggris @ performance. )erdapat beberapa pengertian mengenai kinerja
dalam +tami "811', yaitu sebagai berikut.
1. 4angkunegara mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
. Sulistiyani dan Bosidah menyatakan kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan,
usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
. ernandin dan Bussell mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta waktu.
erdasarkan pendapat para ahli tersebut, definisi kinerja sebagai hasil kerja yang
dicapai oleh indi=idu yang disesuaikan dengan peran atau tugas indi=idu tersebut dalam suatu
organisasi pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau
standar tertentu dari organisasi di mana indi=idu tersebut bekerja.
Sedangkan profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 6/13
tertentu yang menurut keahlian, yang dimiliknya yang merupakan jalan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dari apa yang berupa perkerjaanya.
*engan demikian, kinerja profesional merupakan hasil kerja yang dicapai oleh
indi=idu dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya
pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar
tertentu dari organisasi di mana indi=idu tersebut bekerja.
&.& Sikap Pr!"e#i!na$ G%r%
&.&.1 Sa#aran Sikap Pr!"e#i!na$ G%r%
Secara umum, sikap profesional seorang guru dilihat dari faktor luar. Akan tetapi,
hal tersebut belum mencerminkan seberapa baik potensi yang dimiliki guru sebagai seorang
tenaga pendidik. 4enurut PP 2o. >& )ahun 883 pasal 1.1 )entang :uru dan ++. 2o. 1&
)ahun 88 pasal 1.1 )entang :uru dan *osen, guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
menge=aluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi "++. 2o. 1& )ahun 88 )entang :uru dan *osen pasal 1.&'. :uru sebagai pendidik
professional dituntut untuk selalu menjadi teladan bagi masyarakat di sekelilingnya. erikut
dijelaskan tujuh sikap profesional guru "dalam Ady, 88$'.
1. Sikap Pada Perat%ran
Pada butir sembilan Kode Ctik :uru ndonsia disebutkan bahwa guru melaksanakan
segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Kebijaksanaan pendidikan di
negara kita dipegang oleh *epartemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui ketentuan-
ketentuan dan peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh aparatur dan abdi negara.
:uru mutlak merupakan unsur aparatur dan abdi negara. Karena itu guru harusDmengetahui
dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan. Setiap guru di ndonesia wajib
tunduk dan taat terhadap kebijaksanaan dan peraturan yang ditetapkan dalam bidang
pendidikan, baik yang dikeluarkan oleh *epdikbud maupun departemen lainnya yang
berwenang mengatur pendidikan. Kode Ctik :uru ndonesia memiliki peranan penting agar
hal ini dapat terlaksana.
&. Sikap Ter'adap Organi#a#i Pr!"e#i
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 7/13
*alam ++. 2o 1& )ahun 88 pasal >.1.i disebutkan bahwa guru harus memiliki
organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan
tugas keprofesionalan guru. Sedangkan dalam Pasal &1. dipaparkan bahwa guru wajib
menjadi anggota organisasi profesi. ni berarti setiap guru di ndonesia harus tergabung dalam
suatu organisasi yang berfungsi sebagai wadah usaha untuk membawakan misi dan
memantapkan profesi guru. *i ndonesia organisasi ini disebut dengan Persatuan :uru
Bepublik ndonesia "P:B'.
*alam Kode DCtik :uru ndonesia butir delapan disebutkan bahwa guru secara
bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi P:B sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian. ni makin menegaskan bahwa setiap guru di ndonesia harus
tergabung dalam P:B dan berkewajiban serta bertanggung jawabuntuk menjalankan,
membina, memelihara, dan memajukan P:B sebagai organisasi profesi, baik sebagai
pengurus ataupun sebagai anggota. ?al ini dipertegas dalam dasar keenam kode etik guru
bahwa guru secara pribadi maupun bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
martabat profesinya. Peningkatan mutu profesi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
penataran, lokakarya, pendidikan lanjutan, pendidikan dalam jabatan, studi perbandingan, dan
berbagai kegiatan akademik lainnya. Eadi kegiatan pembinaan profesi tidak hanya terbatas
pada pendidikan prajabatan atau pendidikan lanjutan di perguruan tinggi saja, melainkan
dapat juga dilakukan setelah lulus dari pendidikan prajabatan ataupun dalam melaksanakan
jabatan.
(. Sikap Ter'adap Te)an Sea*at
*alam ayat Kode Ctik :uru disebutkan bahwa guru memelihara hubungan
seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. ni berarti sebagai berikut.
a. :uru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan
kerjanya.
b. :uru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya.
*alam hal ini ditunjukkan bahwa betapa pentingnya hubungan yang harmonis untuk
menciptakan rasa persaudaraan yang kuat di antara sesama anggota profesi khususnya di
lingkungan kerja yaitu sekolah, guru hendaknya menunjukkan suatu sikap yang ingin bekerja
sama, menghargai, pengertian, dan rasa tanggung jawab kepada sesama personel sekolah.
Sikap ini diharapkan akan memunculkan suatu rasa senasib sepenanggungan, menyadari
kepentingan bersama, dan tidak mementingkan kepentingan sendiri dengan mengorbankan
kepentingan orang lain, sehingga kemajuan sekolah pada khususnya dan kemajuan
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 8/13
pendidikan pada umumnya dapat terlaksana. Sikap ini hendaknya juga dilaksanakan dalam
pergaulan yang lebih luas yaitu sesama guru dari sekolah lain.
+. Sikap Ter'adap Anak Didik
*alam Kode Ctik :uru ndonesia disebutkan bahwa guru berbakti membimbing
peserta didik untuk membentuk manusia ndonesia seutuhnya berjiwa Pancasila9. *asar ini
mengandung beberapa prinsip yang harus dipahami seorang guru dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari, yakni/ tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing, dan prinsip
pembentukan manusia ndonesia yang seutuhnya.
)ujuan Pendidikan 2asional sesuai dengan ++. 2o. F1$3$ yaitu membentuk
manusia ndonesia seutuhnya berjiwa Pancasila. Prinsip yang lain adalah membimbing
peserta didik, bukan mengajar, atau mendidik saja. Pengertian membimbing seperti yang
dikemukakan oleh Ki ?ajar *ewantara yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun
karso, dan tut wuri handayani. Kalimat ini mengindikasikan bahwa pendidikkan harus
memberi contoh, harus dapat memberikan pengaruh, dan harus dapat mengendalikan peserta
didik.
Prinsip manusia seutuhnya dalam kode etik ini memandang manusia sebagai
kesatuan yang bulat dan utuh, baik jasmani maupun rohani, tidak hanya berilmu tinggi tetapi
juga bermoral tinggi pula. *alam mendidik guru tidak hanya mengutamakan aspek
intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan seluruh pribadi peserta
didik, baik jasmani, rohani, sosial, maupun yang lainnya sesuai dengan hakikat pendidikan.
,. Sikap Te)pat Kera
+ntuk menyukseskan proses pembelajaran guru harus bisa menciptakan suasana
kerja yang baik, dalam hal ini adalah suasana sekolah. *alam kode etik dituliskan bahwa
guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar. (leh sebab itu, guru harus aktif mengusahakan suasana baik itu dengan
berbagai cara, baik dengan penggunaan metode yang sesuai, maupun dengan penyediaan alat
belajar yang cukup, serta pengaturan organisasi kelas yang mantap, ataupun pendekatan lain
yang diperlukan.
Selain itu untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran guru juga harus
mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama perangkat sekolah, orang tua
siswa, dan juga masyarakat. ?al ini dapat diwujudkan dengan mengundang orang tua
sewaktu pengambilan rapor, membentuk P dan lain- lain.
-. Sikap Ter'adap Pe)i)pin
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 9/13
Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun yang lebih
besar, guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. *ari
organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari cabang, daerah, sampai ke pusat. egitu
juga sebagai anggota keluarga besar depdikbud, ada pembagian pengawasan mulai dari
kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya sampai kementeri pendidikan dan kebudayaan.
Kerja sama juga dapat diberikan dalam bentuk usulan dan kritik yang membangun demi
pencapaian tujuan yang telah digariskan bersama dan kemajuan organisasi. (leh karena itu,
dapat disimpulkan sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif dan loyal terhadap
pimpinan.
. Sikap Ter'adap pekeraan
*alam undang-undang 2o.1& )ahun 88 pasal > ayat 1, tentang guru dan dosen,
disebutkan profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsi psebagai berikut.
a. 4emiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
b. 4emiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak
mulia
?al ini berarti seorang guru sebagai pendidik harus benar-benar berkomimen dalam
memajukan pendidikan. :uru harus mampu melaksanakan tugasnya dan melayani pesrta
didik dengan baik. Agar dapat memberikan layanan yang memuaskan masyarakat, guru harus
selalu dapat menyesuaikan kemampuan dengan keinginan masyarakat, dalam hal ini peserta
didik dan para orang tuanya. Keinginan dan permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan
teknologi. (leh karena itu, guru selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
*alam butir keenam, guru dituntut secara pribadi maupun kelompok untuk
meningkatkan mutu dan martabat profesinya. :uru sebagaimana juga dengan profesi lainnya,
tidak mungkin dapat meningkatkan mutu dan martabat profesinya bila guru itu tidak
meningkatkan atau menambah pengetahuan dan keterampilannya, karena ilmu dan
pengetahuan yang menunjang profesi itu selalu berkembang sesuai dengan kemajuan <aman.
erdasarkan pasal > ayat 1, disebutkan guru sebagai tenaga pendidik memiliki kesempatan
untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
+ntuk meningkatkan mutu profesi, guru dapat melakukan secara formal maupun informal.
Secara formal, guru dapat mengikuti berbagai pendidikan lanjutan atau kursus yang sesuai
dengan bidang tugas, keinginan dan waktunya. Pada umumnya, bagi guru yang telah
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 10/13
berstatus sebagai P2S, pemerintah memberikan dukungan anggaran yang digunakan untuk
meningkatkan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru " Pasal 1 Ayat 1 '.
Secara informal, guru dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui media
massa ataupun membaca buku teks dan pengetahuan lainnya.
&.&.& Penge)/angan Sikap Pr!"e#i!na$
*alam rangka meningkatkan mutu, baik mutu profesional maupun layanannya, guru harus
meningkatkan sikap profesionalnya. ni berarti bahwa ketujuh sasaran penyikapan yang telah
dibicarakan harus selalu dipupuk dan dikembangkan. ?al tersebut dapat dilakukan baik
dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas "dalam jabatan', yaitu sebadai berikut
"dalam Soetjipto dan Kosasi, Baflis. 1$$&'.
1. Pengembangan Sikap selama Pendidikan Prajabatan
*alam pendidikan prajabatan calon guru dididik dalam berbagai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya nanti. Karena tugasnya yang bersifat unik,
guru selalu menjadi panutan bagi siswanya, dan bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. (leh
karena itu, guru bersikap terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi perhatian siswa
dan masyarakat.
Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi harus dibina
sejak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru. erbagai usaha,
latihan, contoh-contoh, aplikasi penerapan ilmu, keterampilan, serta sikap profesional yang
dirancang dan dilaksanakan selama calon guru berada dalam pendidikan prajabatan. Sering
juga pembentukan sikap tertentu terjadi sebagai hasil sampingan "by product ' dari
pengetahuan yang diperoleh calon guru. Sikap teliti dan disiplin, misalnya dapat terbentuk
sebagai hasil sampingan dari hasil belajar matematika yang benar, karena belajar matematika
selalu menuntut ketelitian dan kedisiplinan penggunaan aturan dan prosedur yang telah
ditentukan. Sementara itu tentu saja pembentukan sikap dapat diberikan dengan memberikan
pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan khusus yang direncanakan, sebagaimana halnya
mempelajari Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila "P&' yang diberikan kepada
seluruh siswa sejak dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
. Pengembangan Sikap Selama dalam Eabatan
Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan
pendidikan prajabatan. anyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan sikap
profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru. Seperti telah disebut,
peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran
lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya, ataupun secara informal melalui media
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 11/13
massa tele=isi, radio, koran, dan majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap
profesional keguruan.
&.( Kinera Pr!"e#i!na$ G%r%
(.1 Pendidik #e/agai Pr!"e#i
*i ndonesia, beberapa profesi masih pada taraf sedang berkembang, termasuk
profesi pendidik. *alam praktek di lapangan, tidak semua okupasi didukung dengan
kemampuan profesi, karena kondisi pasar tenaga kerja, belum dirumuskannya standar profesi,
lemahnya organisasi dalam mengontrol pengisian okupasi, dan penerapan pengetahuan dan
keterampilan yang lebih dikontrol oleh profesi lain. Kondisi semacam ini akan semakin
berbahaya apabila dibiarkan karena tidak ada kepastian kemampuan minimal yang harus
dipenuhi dalam mengisi okupasi, jeleknya layanan publik, dan biasanya cenderung
berdampak kepada penyalahgunaan kewenangan "malpraktek'.
4enurut Saudagar dan drus "88$/ 3>-33', suatu jabatan dapat termasuk kategori profesi
apabila memenuhi setidak-tidaknya lima syarat, yaitu sebagai berikut.
1. *idasarkan atas sosok ilmu pengetahuan teoretik "body of theoretical knowledge' yang
disepakati bersama.
. Komitmen untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam praktek secara otonom
dan berkekuatan monopoli.
. Adanya kode etik profesi sebagai instrumen untuk memonitor tingkat ketaatan anggotanya dan
sistem sanksi yang perlu diterapkan.
&. Adanya organisasi profesi yang mengembangkan, menjaga, dan melindungi profesi.
. Sistem sertifikasi bagi indi=idu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat
menjalankan profesi tersebut.
+ndang-undang 2omor 8 tahun 88 tentang Sistem Pendidikan, jelas membedakan antara
pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik dipastikan merupakan tenaga profesional, yaitu
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembibingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Karena sebagai tenaga professional, pendidik harus memiliki
kualifikasi minimal dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajarnya. )idak
semua tenaga kependidikan merupakan jabatan yang memerlukan keahlian profesional,
karena termasuk dalam pengertian ini adalah tenaga administrasi dan penyelenggara
pendidikan.
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 12/13
&.(.& Peningkatan Kinera Pr!"e#i!na$ G%r%
1. Ak%nta/i$ita# P%/$ik
(tonomi pengelolaan sekolah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
pemerintah, dan stakeholder lainnya, seperti dana yang diterima, kualitas S*4 guru, dansumber daya lainnya harus diimbangi dengan meningkatnya tanggung jawab sosial terhadap
institusi.
(tonomi dalam pengelolaan guru seharusnya lebih fleksibel. Kompensasi yang
diterima guru seharusnya tidak mengacu pada sistem kompensasi P2S, tetapi didasarkan
pada prestasi kerja dalam kurun waktu guru mempertahankan kinerja prima.
&. Penge)/angan T!ta$ 0%a$it Manage)ent da$a) Pendidikan
mplementasi Total Quality Management (TQM) di bidang pendidikan secara
fungsional dalam struktur organisasi lembaga pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
a. Quality control, yang diperankan oleh guru sebagai lini depan pelaksanaan proses
pembelajaran.
b Quality assurance, yang dijalankan oleh para pemimpin menengah.
c Quality management , yang merupakan tanggung jawab pucuk pimpinan.
)G4 sebagai roh peningkatan mutu dalam pendidikan ada lima unsur, yaitu sebagai
berikut.
a. Quality first, semua pikiran dan yindakan pengelola pendidikan harus memprioritaskan mutu.
b. !takeholders"in, semua tindakan pengelola pendidikan ditujukan kepada kepentingan
stakeholders.
c. The ne#t process is our stakeholders, target utama dari proses pendidikan adalah kepuasan
pengguna akhir.
d. !peak with data, setiap kebijakan atau keputusan dalam pengelolaan pendidikan harus
berdasarkan hasil data yang teruji kebenarannya.
e. $pstream management , semua pengambilan keputusan dalam proses pendidikan dilakukan
secara partisipatif.
(. Penge)/angan Pr!"e#i!na$i#)e G%r%
lmu pendidikan sebagai roh pengembangan profesi pendidikan mengkaji dan
memberikan pemahaman cara tugas dan fungsi, serta perilaku pendidik yang professional
dalam menciptakan suasana layanan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan.
+. K!)peten#i dan Ketera)pi$an Pr!"e#i!na$ G%r%
7/24/2019 Bab Vi Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan. aminudin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan-aminudin 13/13
Kompetensi merupakan kemampuan personal yang diperlukan pada suatu profesi
tertentu yang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Secara professional,
kompetensi guru mengandung dua bidang kajian pokok, yaitu kompetensi akademik dan
kompetensi etika profesi atau perilaku profesi.
Secara operasional, keterampilan perilaku profesi keguruan terwujud dalam bentuk
tindakan atau perilaku pendidik dalam berkomunikasi dengan peserta didik, baik berupa kata-
kata maupun dalam bentuk bahasa tubuh. 4enurut ;idana "88/1$' Ada beberapa
keterampilan perilaku professional keguruan dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai
berikut.
a. Keterampilan bertanya
b. Keterampilan membimbing
c. Keterampilan menjelaskan
d. Keterampilan merangkum
e. Keterampilan memoti=asi
f. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
g. Keterampilan 4engelola kelas
h. Keterampilan memberi rangsangan "stimulus'
i. Keterampilan memberi penguatan
Setiap tindakan yang ditampilkan oleh pendidik atau guru merupakan cermin peserta
didik dan konsekuensinya dapat berdampak positif atau negatif dalam pembentukan
kepribadian dan perilaku peserta didik. (leh karena itu, penerapan beberapa keterampilan
perilaku professional keguruan perlu dilandasi nilai-nilai etika profesi yang selalu
mengedepankan nilai dan martabat peserta didik.