belajar memaknai.docx

41
7/23/2019 Belajar Memaknai.docx http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 1/41 Belajar Memaknai Urip Mung Mampir Ngombe HOME  TENTANG SAYA  Meta o Register o Log in o Entries RSS o Comments RSS o WordPress!om  Ter"an#ak $i"a!a o Teknologi Pem"akaran Pada PLT% Bat&"ara o Pers#aratan Prod&k $alam Transaksi Bat&"ara o Mengenal CBM 'Coal Bed Met(ane) o Gasi*ikasi Bat&"ara o +nd&stri Bat&"ara +ndonesia, o Standar ASTM %nt&k Analisis Bat&"ara o Mengenal Bat&"ara o Mengenal Tam"ang Bat&"ara Ba-a( Tana( o Trans*er Teknologi dan Pen#elamatan Lingk&ngan o Slagging dan .o&ling,

Upload: tedi-ridola

Post on 18-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 1/41

B e la j a r Mem a kna iUrip Mung Mampir Ngombe

• HOME

 

• TENTANG SAYA

 

Meta

o Register

o Log in

o Entries RSS

o Comments RSS

o WordPress!om

 

Ter"an#ak $i"a!a

o Teknologi Pem"akaran Pada PLT% Bat&"ara

o Pers#aratan Prod&k $alam Transaksi Bat&"ara

o Mengenal CBM 'Coal Bed Met(ane)

o Gasi*ikasi Bat&"ara

o +nd&stri Bat&"ara +ndonesia,

o Standar ASTM %nt&k Analisis Bat&"ara

o Mengenal Bat&"ara

o Mengenal Tam"ang Bat&"ara Ba-a( Tana(

o Trans*er Teknologi dan Pen#elamatan Lingk&ngan

o Slagging dan .o&ling,

Page 2: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 2/41

 

/omentar Terak(ir

muchtar bos kopi onPersyaratan Produk Dalam Trans…

 papavito onPersyaratan Produk Dalam Trans…

 papavito onPersyaratan Produk Dalam Trans…Rahmada Gama P. onSulfur Dalam Batubara

Ian on Persyaratan Produk Dalam Trans…

eko_banyuwangi onPersyaratan Produk Dalam Trans…

small business serve…on TOL dan Kemanusiaan

khairil azwar onTeknologi Pembakaran Pada PLT…

subir on Teknologi Pembakaran Pada PLT…

budi gagah onTeknologi Pembakaran Pada PLT…

 

Tam& Saat +ni

 

Posisi Anda

  Peng&nj&ng

Page 3: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 3/41

 

Tela( $iklik

o 185,932 kali

 

Hari +ni

 

Arsi0

o Mar!( 1231 (1)

Search

Page 4: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 4/41

o $e!em"er 1233 (1)

o 4&l# 1233 (1)

o 4&ne 1233 (4)

o Ma# 1233 (1)

o A0ril 1233 (1)

o .e"r&ar# 1232 (2)

o 4an&ar# 1232 (3)

o $e!em"er 1225 (4)

o No6em"er 1225 (6)

o O!to"er 1225 (3)

o Se0tem"er 1225 (7)

o A&g&st 1225 (5)

o 4&ne 1225 (4)

o Ma# 1225 (2)

o A0ril 1225 (5)

o Mar!( 1225 (19)

 

/ategori

o $&nia Bat&"ara (22)

o $&nia +slam (8)

o $&nia Lain (3)

o $&nia Moti6asi (12)

o $&nia O0ini (21)

o $&nia Teknologi (3)

Page 5: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 5/41

 

Link Energi

o 7 Arsi0 .is!(er7Tro0s!(

o 7 BP

o 7 $OE

o 7 Gasi*i!ation Te!(nologies Co&n!il

o 7 4COAL

o 7 /ementrian ES$M

o 7 Majala( Tam"ang

o 7 Majari Maga8ine

o 7 NE$O

o 7 POWER 

o 7 T(e +nstit&te o* A00lied Energ#9 4a0an

o 7 T(e 4a0an +nstit&te o* Energ# E!onomi!s 'Eneken)

o 7 World Coal +nstit&te

o 7 World Energ# Co&n!il

 

Link +slam

o 7 Bendera As-aja

o 7 E"ook +slam

o

7 .orsan Sala* 

o 7 Hakekat S#i:a(

o 7 +NPAS

o 7 +NS+ST

Page 6: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 6/41

o 7 4&nd& M&(ammad

o 7 /ita" /lasik +slam

o 7 /ons&ltasi %stad8

o 7 M&tiara ;&(&d

o 7 Sark&"

o 7 Singkirkan /e0als&an

o 7 S#ia( +ndonesia

o 7 %mmati

o 7 Warko0 M"a( Lalar

o A<ida( L&r&s

o R&ma( .i<i(

o So**a(

o S&ara M&slim

o %stad8 +dr&s Ramli

 

Link Man&*akt&r

o 7 AP+CS

o 7 +POMS

o 7 Otomoti* 

 

Link Media

o 7 ANTARA Ne-s

o 7 Bisnis +ndonesia

o 7 $etik!om

Page 7: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 7/41

o 7 .akta +lmia(

o 7 GATRA

o 7 Harian S+N$O

o 7 Harian Ter"it

o 7 +ndonesia .inan!e Toda#

o 7 +n6estor Gro&0

o 7 4akarta S(im"&n

o 7 4PNN

o 7 /om0as

o 7 /oran TEMPO

o 7 Majala( SWA

o 7 Majala( Tr&st

o 7 Media +ndonesia

o 7 Oke8one

o 7 Rak#at Merdeka

o 7 Re0&"lika

o 7 Sinar Hara0an

o 7 S&ara Media

o 7 TEMPO +nterakti* 

o 7 T(e +ndonesiaToda#

o 7 T(e 4akarta Post

o 7 =+=Ane-s

 

/om&nitas Blog

Page 8: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 8/41

« +nsin#&r Mie Ca0 Gaja( $&d&k

S&l*&r $alam Bat&"ara »

Teknologi Pem"akaran Pada PLT% Bat&"ara

o!"e# b$ imambu#ira%ar&o on Mar'% 6, 29

Pendahuluan

Klasifikasi kualitas batubara secara umum terbagi 2, yaitu pembagian secara ilmiah dalam hal ini

berdasarkan tingkat pembatubaraaan, dan pembagian berdasarkan tujuan penggunaannya. Berdasarkan

urutan pembatubaraannya, batubara terbagi menjadi batubara muda (brown coal  atau lignite), sub

bituminus, bituminus, dan antrasit. Sedangkan berdasarkan tujuan penggunaannya, batubara terbagi

menjadi batubara uap (steam coal ), batubara kokas (coking coal  atau metallurgical coal ), dan antrasit.

Batubara uap merupakan batubara yang skala penggunaannya paling luas. Berdasarkan metodenya,

pemanfataan batubara uap terdiri dari pemanfaatan secara langsung yaitu batubara yang telah

memenuhi spesifikasi tertentu langsung digunakan setelah melalui proses peremukan (crushing/milling )

terlebih dulu seperti pada P!" batubara, kemudian pemanfaatan dengan memproses terlebih dulu untuk

memudahkan penanganan (handling ) seperti #$% (Coal Water Slurry ), #&% (Coal Oil Mixture), dan

##S (Coal Cartridge System), dan selanjutnya pemanfataan melalui proses kon'ersi seperti gasifikasi

dan pencairan batubara

Pada P!" batubara, bahan bakar yang digunakan adalah batubara uap yang terdiri dari kelas sub

bituminus dan bituminus. ignit juga mulai mendapat tempat sebagai bahan bakar pada P!"

belakangan ini, seiring dengan perkembangan teknologi pembangkitan yang mampu mengakomodasi

batubara berkualitas rendah.

Page 9: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 9/41

ambar . Skema pembangkitan listrik pada P!" batubara

(Sumber* !he #oal +esource, 2-)

Pada P!", batubara dibakar di boiler  menghasilkan panas yang digunakan untuk mengubah air dalam

pipa yang dileatkan di boiler  tersebut menjadi uap, yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan

turbin dan memutar generator. Kinerja pembangkitan listrik pada P!" sangat ditentukan oleh efisiensi

panas pada proses pembakaran batubara tersebut, karena selain berpengaruh pada efisiensi

pembangkitan, juga dapat menurunkan biaya pembangkitan. Kemudian dari segi lingkungan, diketahui

baha jumlah emisi #&2 per satuan kalori dari batubara adalah yang terbanyak bila dibandingkan dengan

bahan bakar fosil lainnya, dengan perbandingan untuk batubara, minyak, dan gas adalah /*-*0. Sehingga

berdasarkan uji coba yang mendapatkan hasil baha kenaikan efisiensi panas sebesar 1 akan dapat

menurunkan emisi #&2 sebesar 2,/1, maka efisiensi panas yang meningkat akan dapat mengurangi

beban lingkungan secara signifikan akibat pembakaran batubara. &leh karena itu, dapat dikatakan baha

teknologi pembakaran (combustion technology ) merupakan tema utama pada upaya peningkatan

efisiensi pemanfaatan batubara secara langsung sekaligus upaya antisipasi isu lingkungan ke depannya.

Pada dasarnya metode pembakaran pada P!" terbagi 0, yaitu pembakaran lapisan tetap (fixed bed

combustion), pembakaran batubara serbuk ( pulverized coal combustion /CC ), dan pembakaran lapisan

mengambang (fluidized bed combustion / !"C ). ambar 0 di baah ini menampilkan jenis jenis boiler

yang digunakan untuk masing masing metode pembakaran.

ambar 2. !ipikal boiler berdasarkan metode pembakaran

(Sumber* 3demitsu Kosan #o., td)

Pembakaran Lapisan Tetap

%etode lapisan tetap menggunakan stoker boiler  untuk proses pembakarannya. Sebagai bahan bakarnya

adalah batubara dengan kadar abu yang tidak terlalu rendah dan berukuran maksimum sekitar 0mm.

Page 10: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 10/41

Selain itu, karena adanya pembatasan sebaran ukuran butiran batubara yang digunakan, maka perlu

dilakukan pengurangan jumlah fine coal  yang ikut tercampur ke dalam batubara tersebut. 4lasan tidak

digunakannya batubara dengan kadar abu yang terlalu rendah adalah karena pada metode pembakaran

ini, batubara dibakar di atas lapisan abu tebal yang terbentuk di atas kisi api (traveling fire grate)

padastoker boiler . Bila kadar abunya sangat sedikit, lapisan abu tidak akan terbentuk di atas kisi tersebut

sehingga pembakaran akan langsung terjadi pada kisi, yang dapat menyebabkan kerusakan yang parah

pada bagian tersebut. &leh karena itu, kadar abu batubara yang disukai untuk tipe boiler ini adalah

sekitar /1. 4dapun tebal minimum lapisan abu yang diperlukan untuk pembakaran adalah /cm.

ambar 0. Stoker Boiler 

(Sumber* 3demitsu Kosan #o., td)

Pada pembakaran dengan stoker  ini, abu hasil pembakaran berupa fly ash jumlahnya sedikit, hanya

sekitar 01 dari keseluruhan. Kemudian dengan upaya seperti pembakaran 5&6 dua tingkat, kadar 5&6

dapat diturunkan hingga sekitar 2/ 0 ppm. Sedangkan untuk menurunkan S&6, masih diperlukan

tambahan fasilitas berupa alat desulfurisasi gas buang.

Pembakaran Batubara Serbuk (Pulverized Coal Combustion/PCC)

Saat ini, kebanyakan P!" terutama yang berkapasitas besar masih menggunakan metode P## pada

pembakaran bahan bakarnya. 7al ini karena sistem P## merupakan teknologi yang sudah terbukti dan

memiliki tingkat kehandalan yang tinggi. "paya perbaikan kinerja P!" ini terutama dilakukan dengan

meningkatkan suhu dan tekanan dari uap yang dihasilkan selama proses pembakaran.

Page 11: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 11/41

Perkembangannya dimulai dari sub critical steam, kemudian super critical steam, serta ultra super critical 

steam ("S#). Sebagai contoh P!" yang menggunakan teknologi "S# adalah pembangkit no. dan 2

milik 89Poer di teluk !achibana, 8epang, yang boilernya masing masing berkapasitas / %$ buatan

Babcock 7itachi. !ekanan uap yang dihasilkan adalah sebesar 2/ %Pa (2/-.:0 kgf;cm2) dan suhunya

mencapai <℃;<℃ (# stage reheat cycle). Perkembangan kondisi uap dan grafik peningkatan

efisiensi pembangkitan pada P## ditunjukkan pada gambar - di di baah ini.

ambar -. Perkembangan kondisi uap P!"

(Sumber* #lean #oal !echnologies in 8apan, 2/)

Pada P##, batubara diremuk dulu dengan menggunakan coal pulverizer  (coal mill ) sampai berukuran

2 mesh (diameter =->m), kemudian bersama sama dengan udara pembakaran disemprotkan ke

boiler untuk dibakar. Pembakaran metode ini sensitif terhadap kualitas batubara yang digunakan,

terutama sifat ketergerusan (grindability ), sifat slagging , sifat fauling , dan kadar air (moisture content ).

Batubara yang disukai untuk boiler  P## adalah yang memiliki sifat ketergerusan dengan 73 ($ardgrove

%rindability &ndex ) di atas - dan kadar air kurang dari 01, serta rasio bahan bakar (fuel ratio) kurang

dari 2. Pembakaran dengan metode P## ini akan menghasilkan abu yang terdiri diri dari clinker

ash sebanyak /1 dan sisanya berupa fly ash.

Page 12: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 12/41

ambar /. P## Boiler 

(Sumber* 3demitsu Kosan #o., td)

Ketika dilakukan pembakaran, senyaa 5itrogen yang ada di dalam batubara akan beroksidasi

membentuk 5&6 yang disebut dengan fuel 5&6, sedangkan 5itrogen pada udara pembakaran akan

mengalami oksidasi suhu tinggi membentuk 5&6 pula yang disebut dengan thermal  5&6. Pada total

emisi 5&6 dalam gas buang, kandungan fuel  5&6 mencapai ? :1. "ntuk mengatasi 5&6 ini,

dilakukan tindakan denitrasi (de95&6) di boiler  saat proses pembakaran berlangsung, dengan

memanfaatkan sifat reduksi 5&6 dalam batubara.

Page 13: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 13/41

ambar <. Proses denitrasi pada boiler P##

(Sumber* #oal Science 7andbook, 2/)

Pada proses pembakaran tersebut, kecepatan injeksi campuran batubara serbuk dan udara ke dalam

boiler dikurangi sehingga pengapian bahan bakar dan pembakaran juga melambat. 7al ini dapat

menurunkan suhu pembakaran, yang berakibat pada menurunnya kadar thermal  5&6.

Selain itu, sebagaimana terlihat pada gambar < di atas, bahan bakar tidak semuanya dimasukkan ke

@ona pembakaran utama, tapi sebagian dimasukkan ke bagian di sebelah atas burner  utama. 5&6 yang

dihasilkan dari pembakara utama selanjutnya dibakar melalui 2 tingkat. Ai @ona reduksi yang merupakan

pembakaran tingkat pertama atau disebut pula pembakaran reduksi (reducing combustion), kandungan

5itrogen dalam bahan bakar akan diubah menjadi 52. Selanjutnya, dilakukan pembakaran tingkat kedua

atau pembakaran oksidasi (oxidizing combustion), berupa pembakaran sempurna di @ona pembakaran

sempurna. Aengan tindakan ini, 5&6 dalam gas buang dapat ditekan hingga mencapai / 2 ppm.

Sedangkan untuk desulfurisasi masih memerlukan peralatan tambahan yaitu alat desulfurisasi gas

buang.

Pembakaran Lapisan Mengambang (Fluidized Bed Combustion/FBC)

Pada pembakaran dengan metode B#, batubara diremuk terlebih dulu dengan

menggunakan crusher  sampai berukuran maksimum 2/mm. !idak seperti pembakaran

menggunakan stoker  yang menempatkan batubara di atas kisi api selama pembakaran atau metode P##

yang menyemprotkan campuran batubara dan udara pada saat pembakaran, butiran batubara dijaga

agar dalam posisi mengambang, dengan cara meleatkan angin berkecepatan tertentu dari bagian

baah boiler . Keseimbangan antara gaya dorong ke atas dari angin dan gaya gra'itasi akan menjaga

butiran batubara tetap dalam posisi mengambang sehingga membentuk lapisan seperti fluida yang selalu

bergerak. Kondisi ini akan menyebabkan pembakaran bahan bakar yang lebih sempurna karena posisi

batubara selalu berubah sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik dan mencukupi untuk

proses pembakaran.

Karena sifat pembakaran yang demikian, maka persyaratan spesifikasi bahan bakar yang akan

digunakan untuk B# tidaklah seketat pada metode pembakaran yang lain. Secara umum, tidak ada

pembatasan yang khusus untuk kadar @at terbang (volatile matter ), rasio bahan bakar (fuel ratio) dan

kadar abu. Bahkan semua jenis batubara termasuk peringkat rendah sekalipun dapat dibakar dengan

baik menggunakan metode B# ini. 7anya saja ketika batubara akan dimasukkan ke boiler , kadar air

yang menempel di permukaannya (free moisture) diharapkan tidak lebih dari -1. Selain kelebihan di

Page 14: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 14/41

atas, nilai tambah dari metode B# adalah alat peremuk batubara yang dipakai tidak terlalu rumit, serta

ukuran boiler  dapat diperkecil dan dibuat kompak.

Bila suhu pembakaran pada P## adalah sekitar - /℃, maka pada B#, suhu pembakaran

berkisar antara ?/ :℃ saja sehingga kadar thermal 5&6 yang timbul dapat ditekan. Selain itu,dengan mekanisme pembakaran 2 tingkat seperti pada P##, kadar 5&6 total dapat lebih dikurangi lagi.

Kemudian, bila alat desulfurisasi masih diperlukan untuk penanganan S&6 pada metode pembakaran

tetap dan P##, maka pada B#, desulfurisasi dapat terjadi bersamaan dengan proses pembakaran

di boiler . 7al ini dilakukan dengan cara mencampur batu kapur (lime stone, #a#&0) dan batubara

kemudian secara bersamaan dimasukkan ke boiler . S&6 yang dihasilkan selama proses pembakaran,

akan bereaksi dengan kapur membentuk gipsum (kalsium sulfat). Selain untuk proses desulfurisasi, batu

kapur juga berfungsi sebagai media untuk fluidized bed  karena sifatnya yang lunak sehingga pipa

pemanas (heat exchanger tube) yang terpasang di dalam boiler  tidak mudah aus.

ambar =. !ipikal boiler B#

(Sumber* #oal Science 7andbook, 2/)

Berdasarkan mekanisme kerja pembakaran, metode B# terbagi 2 yaitu "ubbling  B#

dan Circulating B# (#B#), seperti ditampilkan pada gambar = di atas. Aapat dikatakan

baha "ubbling  B# merupakan prinsip dasar B#, sedangkan #B# merupakan pengembangannya.

Pada #B#, terdapat alat lain yang terpasang pada boiler yaitu cyclone suhu tinggi. Partikel

media fluidized bed yang belum bereaksi dan batubara yang belum terbakar yang ikut terbang bersama

aliran gas buang akan dipisahkan di cyclone ini untuk kemudian dialirkan kembali ke boiler . %elalui

proses sirkulasi ini, ketinggian fluidized bed  dapat terjaga, proses denitrasi dapat berlangsung lebih

optimal, dan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi dapat tercapai. &leh karena itu, selain batubara

Page 15: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 15/41

berkualitas rendah, material seperti biomasa, sludge, plastik bekas, dan ban bekas dapat pula digunakan

sebagai bahan bakar pada #B#. 4dapun abu sisa pembakaran hampir semuanya berupa fly ash yang

mengalir bersama gas buang, dan akan ditangkap lebih dulu dengan menggunakan 'lectric

recipitator  sebelum gas buang keluar ke cerobong asap (stack ).

ambar ?. #B# Boiler 

(Sumber* 3demitsu Kosan #o., td)

Pada B#, bila tekanan di dalam boiler  sama dengan tekanan udara luar, disebut dengan (tmospheric

!"C (4B#), sedangkan bila tekanannya lebih tinggi dari pada tekanan udara luar, sekitar %Pa,

disebut dengan ressurized !"C  (PB#).

aktor tekanan udara pembakaran memberikan pengaruh terhadap perkembangan teknologi B# ini.

"ntuk "ubbling  B# berkembang dari PB# menjadi (dvanced  PB# (49PB#), sedangkan untuk #B#

selanjutnya berkembang menjadi &nternal  #B# (3#B#) dan kemudian ressurized  3#B# (P3#B#).

PFBC 

Pada PB#, selain dihasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan air menjadi uap untuk memutar 

turbin uap, dihasilkan pula gas hasil pembakaran yang memiliki tekanan tinggi yang dapat memutar turbin

gas, sehingga P!" yang menggunakan PB# memiliki efisiensi pembangkitan yang lebih baik

dibandingkan dengan 4B# karena mekanisme kombinasi (combined cycle) ini. 5ilai efisiensi bruto

pembangkitan (gross efficiency ) dapat mencapai -01.

Sesuai dengan prinsip pembakaran pada B#, S&6 yang dihasilkan pada PB# dapat ditekan dengan

mekanisme desulfurisasi bersamaan dengan pembakaran di dalam boiler , sedangkan 5&6 dapat ditekan

dengan pembakaran pada suhu relatif rendah (sekitar ?<℃) dan pembakaran 2 tingkat. Karena gas

hasil pembakaran masih dimanfaatkan lagi dengan mengalirkannya ke turbin gas, maka abu pembakaran

yang ikut mengalir keluar bersama dengan gas tersebut perlu dihilangkan lebih dulu. Pemakaian #!

Page 16: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 16/41

(Ceramic )ube !ilter ) dapat menangkap abu ini secara efektif. Kondisi bertekanan yang menghasilkan

pembakaran yang lebih baik ini secara otomatis akan menurunkan kadar emisi #&2 sehingga dapat

mengurangi beban lingkungan.

ambar :. Prinsip kerja PB#

(Sumber* #oal 5ote, 2)

"ntuk lebih meningkatkan efisiensi panas, unit gasifikasi sebagian ( partial gasifier ) yang menggunakan

teknologi gasifikasi lapisan mengambang (fluidized bed gasification) kemudian ditambahkan pada unit

PB#. Aengan kombinasi teknologi gasifikasi ini maka upaya peningkatan suhu gas pada pintu masuk

(inlet ) turbin gas memungkinkan untuk dilakukan.

Pada proses gasifikasi di partial gasifier  tersebut, kon'ersi karbon yang dicapai adalah sekitar ?/1. 5ilai

ini dapat ditingkatkan menjadi 1 melalui kombinasi dengan pengoksidasi (oxidizer ). Pengembangan

lebih lanjut dari PB# ini dinamakan dengan (dvanced  PB# (49PB#), yang prinsip kerjanya

ditampilkan pada gambar di baah ini. Cfisiensi netto pembangkitan (net efficiency ) yang dihasilkan

pada 49PB# ini sangat tinggi, dapat mencapai -<1.

Page 17: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 17/41

ambar . Prinsip kerja 49PB#

(Sumber* #oal Science 7andbook, 2/)

ICFBC 

Penampang boiler  3#B# ditampilkan pada gambar di baah ini.

ambar . Penampang boiler 3#B#

(Sumber* #oal 5ote, 2)

Seperti terlihat pada gambar, ruang pembakaran utama *primary combustion chamber+ dan ruangpengambilan panas *heat recovery chamber+ dipisahkan oleh dinding penghalang yang terpasang miring.

Kemudian, karena pipa pemanas (heat exchange tube) tidak terpasang langsung pada ruang

pembakaran utama, maka tidak ada kekhaatiran terhadap keausan pipa sehingga pasir silika digunakan

sebagai pengganti batu kapur untuk media B#. Batu kapur masih tetap digunakan sebagai bahan

pereduksi S&6, hanya jumlahnya ditekan sesuai dengan keperluan saja.

Ai bagian baah ruang pembakaran utama terpasang windbox  untuk mengalirkan angin ke boiler ,

dimana angin ber'olume kecil dialirkan melalui bagian tengah untuk menciptakan lapisan bergerak

(moving bed ) yang lemah, dan angin ber'olume besar dialirkan meleati kedua sisi windbox  tersebutuntuk menimbulkan lapisan bergerak yang kuat. Aengan demikian maka pada bagian tengah ruang

pembakaran utama akan terbentuk lapisan bergerak yang turun secara perlahan, sedangkan pada kedua

sisi ruang tersebut, media B# akan terangkat kuat ke atas menuju ke bagian tengah ruang pembakaran

utama dan kemudian turun perlahan lahan, dan kemudian terangkat lagi oleh angin ber'olume besar

dari windbox . Proses ini akan menciptakan aliran berbentuk spiral (spiral flow ) yang terjadi secara

Page 18: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 18/41

kontinyu pada ruang pembakaran utama. %ekanisme aliran spiral dari media B# ini dapat menjaga

suhu lapisan mengambang supaya seragam. Selain itu, karena aliran tersebut bergerak dengan sangat

dinamis, maka pembuangan material yang tidak terbakar juga lebih mudah.

Kemudian, ketika media B# yang terangkat kuat tersebut sampai di bagian atas dinding penghalang,sebagian akan berbalik menuju ke ruang pengambilan panas. Karena pada ruang pengambilan panas

tersebut juga dialirkan angin dari bagian baah, maka pada ruang tersebut akan terbentuk lapisan

bergerak yang turun perlahan juga. 4kibatnya, media B# akan mengalir dari ruang pembakaran utama

menuju ke ruang pengambilan panas kemudian kembali lagi ke ruang pembakaran utama, membentuk

aliran sirkulasi (circulating flow ) di antara kedua ruang tersebut. %enggunakan pipa pemanas yang

terpasang pada ruang pengambilan panas, panas dari ruang pembakaran utama diambil melalui

mekanisme aliran sirkulasi tadi.

Secara umum, perubahan 'olume angin yang dialirkan ke ruang pengambilan panas berbanding lurus

dengan koefisien hantar panas secara keseluruhan. Aengan demikian maka hanya dengan mengatur

'olume angin tersebut, tingkat keterambilan panas serta suhu pada lapisan mengambang dapat dikontrol

dengan baik, sehingga pengaturan beban dapat dilakukan dengan mudah pula.

"ntuk lebih meningkatkan kinerja pembangkitan, proses pada 3#B# kemudian diberi tekanan dengan

cara memasukkan unit 3#B# ke dalam adah bertekanan ( pressurized vessel ), yang selanjutnya

disebut dengan ressurized  3#B# (P3#B#). Aengan mekanisme ini maka selain uap air, akan

dihasilkan pula gas hasil pembakaran bertekanan tinggi yang dapat digunakan untuk memutar turbin gas

sehingga pembangkitan secara kombinasi (combined cycle) dapat diujudkan.

Pembangkitan ombinasi !engan "asi#ikasi Batubara

Peningkatan efisiensi pembangkitan dengan mekanisme kombinasi melalui pemanfaatan gas sintetis

hasil proses gasifikasi seperti pada 49PB#, selanjutnya mengarahkan teknologi pembangkitan untuk

lebih mengintensifkan penggunaan teknologi gasifikasi batubara ke dalam sistem pembangkitan. "paya

ini akhirnya menghasilkan sistem pembangkitan yang disebut dengan I ntegrated

Coal G asification C ombined C ycle (3##).

Karena tulisan ini hanya membahas perkembangan teknologi pembangkitan listrik, maka penjelasan

tentang bagaimana proses gasifikasi batubara berlangsung tidak akan diterangkan disini.

IGCC 

aris besar diagram alir pembangkit listrik sistem 3## ditampilkan pada gambar 2 di baah ini.

Page 19: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 19/41

ambar 2. !ipikal 3##

(Sumber* #lean #oal !echnologies in 8apan, 2/)

Seperti terlihat pada gambar, pada sistem ini terdapat alat gasifikasi (gasifier ) yang digunakan untuk

menghasilkan gas, umumnya bertipe entrained flow . Dang tersedia di pasaran saat ini untuk tipe tersebut

misalnya #he'ron !e6aco (lisensinya sekarang dimiliki C Cnergy), C9as (lisensinya dulu dimiliki Ao,

kemudian Aestec, dan terakhir #onoco Phillips ), dan Shell. Prinsip kerja ketiga alat tersebut adalah

sama, yaitu batubara dan oksigen berkadar tinggi dimasukkan kedalamnya kemudian dilakukan reaksi

berupa oksidasi sebagian ( partial oxidation) untuk menghasilkan gas sintetis (syngas), yang ?/1 lebih

komposisinya terdiri dari 72 dan #&. Karena reaksi berlangsung pada suhu tinggi, abu pada batubara

akan melebur dan membentuk slag  dalam kondisi meleleh (glassy slag ). 4dapun panas yang ditimbulkan

oleh proses gasifikasi dapat digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi, yang selanjutnya

dialirkan ke turbin uap.

&ksigen yang digunakan untuk proses gasifikasi dihasilkan dari fasilitas (ir Separation ,nit  (4S"). "nit

ini berfungsi untuk memisahkan oksigen dari udara melalui mekanisme cryogenic separation,

menghasilkan oksigen berkadar sekitar :/1. Selain oksigen, pada 4S" juga dihasilkan nitrogen yang

digunakan sebagai media inert  untuk feeding  batubara ke gasifier , selain dapat pula digunakan untuk

menurunkan suhu pada combustor  sehingga emisi 5&6 dapat terkontrol.

Pada gas sintetis, selain 72 dan #& juga dihasilkan unsur lain yang tidak ramah lingkungan seperti 7#5,

72S, 570, #&S, uap air raksa, dan char. &leh karena itu, gas harus diproses terlebih dulu untuk

menghilangkan bagian tersebut sebelum dikirim ke turbin gas. as buang dari turbin gas kemudian

mengalir ke $eat -ecovery Steam %enerator (7+S) yang berfungsi mengubah panas dari gas tersebut

menjadi uap air, yang selanjutnya dialirkan menuju turbin uap. Aengan mekanisme seperti ini, efisiensi

netto pembangkitan yang dihasilkan juga jauh melebihi pembangkitan pada sistem biasa (P##) yang

saat ini mendominasi. Selain efisiensi pembangkitan, kelebihan lain 3## adalah sangat rendahnya

kadar emisi polutan yang dihasilkan, fleksibilitas bahan bakar yang dapat digunakan, penggunaan air

Page 20: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 20/41

yang 09-1 lebih rendah dibanding P!" kon'ensional (P##), tingkat penangkapan #&2 yang

signifikan,slag  yang dapat dimanfaatkan untuk material pekerjaan konstruksi, dan lain lain.

Sebagai contoh adalah 5uon 3## yang terletak di Buggenum, Belanda, berkapasitas 2/%$.

Pembangkit ini menghasilkan efisiensi netto sebesar -01 (.ow $eating alue), dengan performansi bakumutu lingkungan yang sangat bagus. Cmisi 5&6 yang dihasilkan sangat rendah yaitu kurang dari ppm,

kemudian efisiensi pembuangan sulfur di atas ::1, tingkat emisi flyash, senyaa klorida dan logam berat

mudah menguap yang bisa dibilang nol, serta air limbah yang bisa diresirkulasi kembali sehingga tidak

ada buangan air limbah ke lingkungan.

Ai samping kelebihan tersebut, terdapat pula kelemahan pada sistem 3## yang dikembangkan saat ini,

misalnya, besarnya kapasitas pembangkitan yang ditentukan berdasarkan banyaknya unit dan model

turbin gas yang akan digunakan. #ontohnya untuk turbin gas C rame =4 yang berkapasitas 2=/%$.

 4pabila 3## akan dioperasikan dengan kapasitas pembangkitan 2=/%$, berarti cukup unit yang

dipasang. Bila 2 unit yang akan digunakan, berarti kapasitas pembangkitan menjadi //%$, dan bila 0

unit maka akan menjadi ?2/%$. Kemudian bila kapasitas pembangkitan yang diinginkan adalah di

baah 2%$, maka model yang dipakai bukan lagi C rame =4, tapi C =4 yang berkapasitas

:=%$. Aemikian pula bila menghendaki kapasitas pembangkitan yang lebih kecil lagi, maka C <4

yang berkapasitas ?/%$ dapat digunakan.

Aengan kombinasi antara model dan banyaknya unit turbin gas yang akan digunakan ini, selain akan

membatasi kapasitas pembangkitan pada 3##, sebenarnya juga akan mempersempit rentang operasi.

%isalnya ketika akan menurunkan beban pada saat operasi puncak, hal itu mesti dilakukan dengan

menurunkan beban pada turbin gas. Penurunan beban turbin gas ini otomatis akan menurunkan efisiensi

pembangkitan dan akibat yang kurang baik pada emisi polutan yang dihasilkan. Kelemahan lain yang

perlu dicermati dari sistem 3## saat ini adalah ongkos pembangkitan per k$

dan operation Emaintenance (& E %) yang lebih mahal, serta availability factor  (4) yang lebih rendah

dibanding P##.

Sejarah 3## dimulai pada tahun := ketika perusahaan S!C4 dari 8erman Barat mengembangan

3## berkapasitas =%$. 8auh setelahnya, proyek demonstration plant  3## bernama Cool

Water  diluncurkan di 4S pada tahun :?-, yang mengoperasikan 3## berkapasitas 2%$ sampai

dengan tahun :?:. Sampai tulisan ini dibuat, sebenarnya belum ada unit 3## yang murni komersial.

Penyebab utamanya adalah in'estasi pembangunannya yang besar, serta teknologi 3## yang belum

terbukti. !eknologi 3## disini maksudnya adalah rangkaian proses dari keseluruhan bangunan (building 

block ) yang membentuk sistem 3## utuh. 7al ini perlu ditekankan karena teknologi dari masing

masing unit pada 3## misalnya gasifier , 7+S, turbin gas, turbin uap, dan yang lainnya merupakan

Page 21: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 21/41

teknologi yang sudah terbukti. Selama perkembangan yang berlangsung sekitar 2 tahun lebih sejak

proyek Cool Water , unit 3## yang beroperasi secara komersial saat ini baik di 4S maupun di Cropa

pada aalnya berstatus demonstration plant . #ontoh beberapa plant  3## tersebut adalah

. !ampa Clectric Polk 2/%$ 3## Poer Station, terletak di lorida, 4S. 3## ini beroperasi sejak September ::< dibaah proyek

!ampa, menggunakan gasifier  dari #he'ron !e6aco (sekarang C

Cnergy). Bahan bakar yang digunakan adalah batubara

dan petroleum coke *petcoke+. %asalah yang dihadapi adalah lebih

rendahnya tingkat kon'ersi karbon dibandingkan dengan nilai yang

direncanakan. Pernah pula terjadi fauling  padagas cooler .

2. $abash +i'er 2<%$ 3## Poer Station, terletak di 3ndiana, 4S.

Beroperasi sejak September ::/ dibaah proyek $abash +i'er,

pembangkit ini menggunakan teknologi gasifikasi dari lobal

Cnergy (saat ini bagian dari #onoco Phillips). Sejak berakhirnya

proyek dari Aepartemen Cnergi 4S (A&C) pada tahun 2, bahan

bakar yang digunakan adalah petcoke 1.

0. 5uon 2/%$ 3## Poer Station, terletak di Buggenum, Belanda.

3## ini bermula dari proyek Aemkolec yang dimulai pada bulan

8anuari ::-. !eknologi yang digunakan adalah dari Shell, yang

bahan bakarnya adalah batubara dicampur dengan biomassa

(sludge dan sampah kayu) untuk lebih mengurangi emisi #&2.

%asalah yang pernah terjadi adalah kebocoran pipa gas cooler  dan

timbulnya fauling  pada gas cooler  ketika campuran sludge sekitar

-9/1.

Page 22: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 22/41

ambar 0. 5uon 3##, Buggenum

(Sumber* !homas #hhoa, Shell as E Poer, 2/)

-. Clcogas 0%$ 3## Poer Station, terletak di Puertollano,

Spanyol. Pembangkit 3## ini beroperasi sejak 8uni ::<

dibaah proyek Puertollano, menggunakan teknologi gasifikasi dari

Prenflo (saat ini bagian dari Shell). Bahan bakarnya berupa

campuran petcoke dan batubara berkadar abu -1 dengan

perbandingan /*/. Ai baah program dari "ni Cropa, plant  ini

direncanakan sebagai tempat untuk proyek pengambilan

#&2 (#&2 recovery ) dan produksi 72.

Aengan mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya efisiensi pembangkitan yang tinggi, faktor ramah

lingkungan, dan teknologi gasifikasi yang sudah terbukti, upaya untuk lebih mengurangi kelemahan 3##

sudah mulai dilakukan.

Selain dari segi biaya, dilakukan pula upaya untuk lebih meningkatkan efisiensi pembangkitan, yaitu

dengan menambahkan sel bahan bakar (fuel cell ) ke dalam sistem 3##. Aengan demikian, akan

terdapat 0 jenis kombinasi pembangkitan pada sistem yang baru ini yaitu turbin gas, turbin uap, dan fuel

cell . %etode pembangkitan ini disebut dengan I ntegrated Coal G asification F uel  C ell Combined

Cycle (3#), yang diagram alirnya ditampilkan pada gambar < di baah ini.

Page 23: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 23/41

ambar -. !ipikal 3#

(Sumber* #lean #oal !echnologies in 8apan, 2/)

Pada sel bahan bakar, pembangkitan listrik dilakukan secara langsung melalui reaksi elektrokimia antara

hidrogen dan oksigen sehingga tingkat kerugian energinya sedikit dan efisiensi pembangkitannya tinggi.

7idrogen tersebut dapat berasal dari gas alam, gas bio, atau gas hasil gasifikasi batubara. Berdasarkan

material yang digunakan untuk elektrolitnya, sel bahan bakar terbagi - yaitu hosphoric0(cid !uel

Cell  (P4#), Molten Carbonate !uel Cell (%##), Solid0Oxide !uel Cell  (S&#), dan roton0'xchange

Membrane !uel Cell  (PC#). Ai baah ini ditampilkan karakteristik dari keempat jenis sel bahan bakar

tersebut.

!abel . Karakteristik Sel Bahan Bakar 

(Sumber* #lean #oal !echnologies in 8apan, 2/)

Aari tabel di atas terlihat baha sel bahan bakar yang sesuai untuk kombinasi pembangkitan dengan

turbin gas adalah S&#, karena reaksinya menghasilkan suhu yang sangat tinggi.

Aibandingkan dengan P##, pembangkitan dengan metode 3# ini secara teoretis mampu mengurangi

emisi #&2 sebesar 01. Kelebihan lainnya adalah tingginya efisiensi pembangkitan yang dapat dicapai

yaitu minimal //1. Aisamping kelebihan tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

sebelum 3# benar benar dapat diaplikasikan secara komersial. Dang pertama adalah urgensi

pematangan teknologi 3##, karena 3# pada dasarnya adalah pengembangan dari 3##. Kemudian,

Page 24: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 24/41

perlunya pengembangan sel bahan bakar yang berefisiensi tinggi tapi murah, untuk mendukung biaya

pembangkitan yang kompetitif ke depannya.

Penutup

Perkembangan teknologi pembakaran pada P!" batubara telah disajikan di atas. Secara umum dapat

dikatakan baha suatu teknologi yang berkembang tidak terlepas dari hal pokok yang disebut 0C,

yaitu 'ngineering  (sisi teknis), 'conomy  (sisi ekonomis), dan 'nvironment  (sisi lingkungan). Pada tahap

aal, faktor 'conomy  mungkin menjadi pertimbangan utama untuk pembangunan fasilitas pembangkitan,

diikuti 'ngineering , dan terakhir 'nvironment . 5amun seiring dengan upaya pengurangan polusi atau

pencemaran lingkungan yang menyebabkan makin ketatnya baku mutu lingkungan, terlihat baha urutan

0C tersebut mulai berubah. aktor 'nvironment  secara perlahan menempati urutan pertama dalam

pertimbangan pengembangan teknologi, kemudian'ngineering , dan terakhir justru 'conomy .

%engambil contoh 3##, adalah ajar bila tahap aal perkembangannya pasti memerlukan biaya yang

besar. 5amun seiring dengan menguatnya isu lingkungan dan matangnya teknologi tersebut, biaya itu

akan menurun dan pada aktu tertentu akan kompetitif terhadap teknologi yang sudah ada. Sebaliknya,

teknologi pembangkitan yang ada, misalnya P## yang saat ini mendominasi, lambat laun akan semakin

mahal untuk mengakomodasi standar mutu lingkungan yang semakin ketat, dan pada akhirnya justru

malah akan membebani dari segi ekonomi. Ai baah ini ditampilkan perbandingan biaya pembangkitan

antara 3## dan P## di 4S selama kurun 2 tahun terakhir, dan prediksinya di masa depan.

ambar /. Perbandingan Biaya Pembangkitan per k$ 3## dan P## di 4S

(Sumber* 8#&4 8ournal, 'ol.0, 8an. 2<)

Aari grafik di atas terlihat baha selama 2 tahun terakhir, biaya pembangkitan untuk P## meningkat

sekitar /1. Peningkatan tersebut diakibatkan oleh penambahan peralatan untuk mengurangi beban

lingkungan, misalnya fasilitas desulfurisasi (A). Sebaliknya, biaya pembangkitan per k$ pada 3##

 justru semakin menurun, dan diharapkan pada tahun 2, nilainya akan sama dengan pada P##, yaitu

sekitar F2.

Page 25: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 25/41

$e#erensi

. 4mick, Phil, Coal %asification !lexibility for !uels 1 roducts,

#onocoPhillips, 2/

2. Baardson, 8ohn 4., Coal to .i2uids3 Shell Coal %asification with

!ischer0)ropsch Synthesis, Baardson Cnergy #, 20.

0. #hhoa, !homas, Shell %asification "usiness in (ction, Shell as E

Poer, 2/.

-. 8#&4, Coal Science $andbook , 8apan #oal Cnergy #enter, 2/.

/. 8#&4, 4CO(. 4ournal ol5 67 8ov5 699: , 8apan #oal Cnergy

#enter, 2/.

<. 8#&4, 4CO(. 4ournal ol5 ;7 4an5 699< , 8apan #oal Cnergy

#enter, 2<.

=. 8#&4, 4CO(. 4ournal ol5 =7 Mar5 699< , 8apan #oal Cnergy

#enter, 2<.

?. %aterial Presentasi, 3demitsu Kosan #o., td, 20.

:. Sekitan no >iso Chishiki , Sekitan Shigen Kaihatsu Kabushiki Kaisha.

. Shigen Cnerugi9 #hou Shigen 5enryou Bu, >o0ru 8o0to 699# 8en

"an, Shigen Sangyou Shinbunsha, 2.

. Sema, !ohru, >aryoku $atsuden Souron, Aenki akkai, 22.

2. $#3, )he Coal -esource, $orld #oal 3nstitute, 2-.

Samarinda, 2<.

bou" "%e!e a#!S(are t(is>

• Share

*oa#ing+++

Page 26: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 26/41

%i! en"r$ -a! po!"e# on Mar'% 6, 29 a" 12.51 M an# i! /ile# un#er $&nia Bat&"ara+

agge#. antrasit, as(, "at&"ara, "it&min&s, "oiler, !oal, !om"&stion, e*isiensi,gasi*i

kasi, GE, idemits&, +GCC, j!oal, kokas, moist&re, 0em"angkitan, PLT%, s&l*&r+ 0ou

'an /ollo- an$ re!pon!e! "o "%i! en"r$ "%roug% "%e RSS 12 /ee#+ 0ou 'an lea6e a

res0onse, or tra!k"a!k /rom $our o-n !i"e+

?1 Res0onses to @Teknologi Pem"akaran PadaPLT% Bat&"ara

1+

Baskoro said

Mar!( 9 1225 at 1>1 PM

%mm++ "%ank bg" $o pak, ilmun$a #a% memberi

penge"a%uan baru bua"ku, $ang lagi bela&ar

"en"ang pembangki" "%ermal+ maka!i%

maka!i%++ .)

Re0l#

2+

 Jaswadi  said

A0ril 3D9 1225 at >DD PM

rim! pak, !emoga menamba% ka!ana%

penge"a%uan !a$a #i pembangki" li!"rik ba"ubara

Re0l#

3+

Page 27: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 27/41

 Ari  said

Ma# 3F9 1225 at 33>2? AM

a% ak, ni'e po!", i&in !ae $a+ "%

Re0l#

4+

Yogi  said

4&ne ?9 1225 at 1> PM

pen&ela!an $ang bagu!, !i!"ema"i! #an

menga!$ikkan+

"rim! pak+

Re0l#

5+

 Indra Jufri  said

4&l# 9 1225 at >2D PM

erima ka!i% ban$ak a"a! re/eren!in$a un"uk

perkembangan ilmu un"uk pemili%an k-ali"a! ba"u

bara "er%a#ap ruang bakar,, !emoga a#a berka%+

"erima ka!i%

Re0l#

6+

Page 28: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 28/41

Belajar Boiler Lagi « Setiap Tempat Adalah Sekolah said

A&g&st 19 1225 at 32>15 AM

le% a!koro pa#a ekno+ inggalkan !ebua%omen"ar mumpung a#a ma!"ern$a boiler $ang

lagi membagi:bagikan ilmun$a "en"ang boiler,

!ekalian menamba% ilmu+ %mm apa $ang

"erpikirkan &ika men#engar ka"a boiler, :mema!ak

air:, $up karena /ung!i u"ama #ari boiler memang

un"uk mema!ak air un"uk meng%a!ilkan uap, "api

 &angan #iba$angkan un"uk ben"uk boiler i"u

!eper"i pan'i+ oiler i"u "er!u!un a"a! pipa:pipa

$ang !ebagai #in#ing ruang bakar, oiler "erbagi

a"a! !i!i air (-a"er -all ) #an !i!i uap ( !"eam

-all)+ Un"uk menge"a%ui perkembangan &eni!

 &eni! boiler ba"ubara, mulai #ari uleri;er, <=

!ampai !uper 'ri"i'al boiler bi!a #ili%a" #i!ini+

Re0l#

o

 Imambudiraharjo said

A&g&st ?29 1225 at >D2 AM

a%, !a$a ini bukan apa:apa ma!+

eberapa "uli!an ""g "ekno !ebenarn$a

%an$a ungkapan 2 %al.

1+ >a$a ingin mener"a-akan #iri !en#iri,

kenapa mau:maun$a #an berani:

beranin$a nuli! ar"ikel !eper"i i"u+ a#a%al,

!a$a "i#ak berke'impung lang!ung #i

bi#ang i"u+

2+ eru! "erang, #engan "uli!an $ang

Page 29: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 29/41

!ea#an$a i"u, !a$a ingin memo"ia!i pi%ak

$ang lebi% berkompe"en un"uk bagi:bagi

ilmun$a+ ?n"a% mereka $ang ma!"er,

#ok"or, pro/e!or, a"au pro/e!ional $ang

ker&a #i in#u!"ri "erkai"+

>emuan$a bermula #ari kepri%a"inan !a$a

un"uk bela&ar ""g !e!ua"u $ang ingin !a$a

ke"a%ui, "api !u!a% men#apa" ar"ikel

populer+ @arapan !a$a bagi para pakar,

mbok $a &angan melulu nuli! ar"ikel $ang

'uma #i"erbi"in #i &urnal:&urnal $ang ki"a

orang a-am ini gak bi!a ak!e!+ alau #iAepang, para pro/e!or "erkenal ban$ak

$ang komi"men bagi:bagi ilmu #engan

nuli! buku ilmia% populer ba%kan u"k

kon!um!i anak >BC >e#angkan bua" para

pro/e!ional, mbok $a &angan mikir #ui"

melulu+ i!!!!

Re0l#

7+

 Aditya said

No6em"er 129 1225 at 1> PM

i&in !ae pak

un"uk menamba% penge"a%uan !a$a $ang beker&a

#i pembangki" li!"rik <= #an berke'impung #i

#unia labora"orium anali!a ba"ubara

"erima ka!i%

Re0l#

Page 30: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 30/41

8+

isa saidMa# 59 1232 at 1>2F PM

"% $a !krip!i gue men$angku" ba"u bara,, "api

bole% gak kirimkan !umber2 #ari gambar $g pk

bua" ke email !a$a ini+

Re0l#

9+

!endy "idyantara said

4&ne 9 1232 at 1>1 PM

i&in 'opa! pakbua" ba%an u&ian ak%ir ma"a kulia%

pen'emaran u#ara %e%e%e%e%e

Re0l#

1+

!a#id  said

O!to"er 3F9 1232 at >? PM

olong #iban"u, un"uk per"an$aan !ebagai

beriku" .

agaimana penggunaan kal!ium ok!i#a D burn

lime D <ao un"uk menangkap >2 #an <2 #i uni"

a"au ala" $ang #i!ebu" =EB (=lue Ea!

Page 31: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 31/41

Be!ul/uri;a"ion Dro!e! eng%ilangan >ul/ur pa#a

ga! uangan)

%ank! a"a! ban"uann$a+

Re0l#

11+

"enda said

O!to"er 159 1232 at > PM

"erima ka!i% paka a"a! pemba%a!ann$a, !anga"

menarik !ekali+ ebe"ulan #i "empa" ker&a !a$a

kami !e#ang mengka&i un"uk pembangunan *U+

Namun bi!aka% bapak men&ela!kan, kelebi%an

a"au kekurangan "eknologi 'ina #an &epangFFF

!e"au !a$a, "eknologi 'ina memang lebi% mura%

#alam ine!"a!i #an gDk-%n$a !anga" "inggi+

beriku" in/orma!i $ang !a$a perole% . Ga"e

'on!ump"ion <= pro#uk <%ina (H2 M) lebi%"inggi #iban#ingkan <= bua"an Aepang, orea

a"au ?ropa+

<%ina I 37 J 39 gDk%

Aepang I 299 gDk%

orea >ela"an I 3 gDk%

K"al$ I 33 gDk%

"erima ka!i% pak a"a! pen'era%ann$a+

Re0l#

o

Page 32: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 32/41

Bayuputra$% said

4an&ar# 139 123? at >?? AM

"eknologi 'ina "u bagu! #i "eknologin$a

pak bila #iban#ing &epang, &au% lebi%mo#ern #an in"er/a'e &uga !anga"2 mu#a%

#imenger"i akan "e"api perala"an mu"un$a

berban#ing "erbalik #engan "eknologin$a+

ma!ala% per/orman'e u#a% gak pelu

#iragukan lagi buk"in$a ki"a #i!ini !elalu

men'apai ?= L8, >B= 3,5

Re0l#

12+

&inaldirusli  said

No6em"er 159 1232 at 33>15 AM

"erima ka!i% ak !anga" berman/aa"

Re0l#

13+

 Arif  said

Mar!( 129 1233 at 3>?? PM

rmk!, #apa" menamba% -a-a!an+

Re0l#

14+

Page 33: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 33/41

'rimana said

Ma# ?39 1233 at >12 PM

!anga" memban"u "ga! ma"kul ba"ubara !a$a

maka!i% $a pak++

Re0l#

15+

(risna said

A&g&st 319 1233 at ?>12 PM

maa/ pak !a$a mau "an$a++apaka% bapak a#a i#e

un"uk inoa!i # boiler ba"ubaraFF

!a$a bu"u% i#e a"aupun kaloa# !o/"'op$ !a$apun

!anga" ber"erima ka!i%C !a$a !e#ang membua"

laporan A "en"ang boiler ba"ubaraC

!ekali lagi,,&ikalau an#a pn$a i#e inoa!i a"au

perbaikan !i!"em # boiler ba"ubara "lg !%are ke

!a$a pakberupa i#e $a pak an#aikan a# $ang

!u#a% &a#i !a$a !anga" ber"erima ka!i% !en" ke

email !a$a pak. krisnaes!a0e#a(oo!om

"rim! a"a! -ak"un$a

Re0l#

16+

ur Ali Said  said

$e!em"er 359 1233 at F> PM

Page 34: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 34/41

!!alamuala$kum++ "rima ka!i% ban$ak ma!

ilmun$a !a$a bi!a n#ak ma! min"a !o/"'op$:n$a

ilmu:ilmu $ang berkai"an #engan oiler a"au *U,

kebe"ulan !a$a /oreman n$a boiler #i <= "an&ung

ba"u &a#i perlu ban$ak:ban$ak memba'a !ebagai

"amba%an -a-a!an, !en" ke email !a$a

ma! .r&nila#a(oo!oid++ !u-un ma!

Re0l#

17+

Long)Bea*h Ss*  said

$e!em"er 359 1231 at 5>D AM

en&ela!an $g 'ukup bagu!, "%ank! ilmun$a+

>uk!e! >elalu

*a$ak un"uk #i MG>

Re0l#

18+

Yanto said

4an&ar# F9 123? at 1>2 PM

'ara men$alakan boiler ba"u bara

Re0l#

19+

Page 35: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 35/41

 Jeanne said

A0ril 139 123? at 31>2 PM

@o-#$ a#min, K &u!" -an"e# "o gie $ou a brie/

%ea#! up"%a" $our 'urren"

UG*. (tt0>IIimam"&dira(arjo-ord0ress+

'omD29D3D6D"eknologi:pembakaran:pa#a:

pl"u:ba"ubaraD i! being /lagge# a! a po"en"iall$

%arm/ul blog in m$ bro-!er opera+

K# %ig%l$ re'ommen# %aing !omeone look in"o

i"+ 0ou 'oul# po!!ibl$ lo!e a lo" o/ i!i"or! #ue "o

"%i! problem+ e!" o/ *u'k+

Re0l#

2+

+ko Yulianto said

Ma# 39 123? at 32>1 AM

Bengan %orma"

Balam ke!empa"an ini,

erkenankan !a$a un"uk #apa" memperkenalkan

peru!a%aan kami #i bi#ang "%ermal !pra$ 'oa"ing

#i -all "ube boiler+

Bi#irikan pa#a "a%un 1996 #i >ingapore #engan

nama =ron"ken "e *"#,

Ban memiliki 'abang #i beberapa Negara !eper"i .

>ingapore, Mala$!ia, Kn#one!ia, %ailan#,

%ilippine!, @ongkong, ai-an,<%ina

Page 36: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 36/41

ami bergerak #i bi#ang !eri'e engineering #ari

a-al pro!e! !ampai ak%ir

Ban %ermal !pra$ 'oa"ing kami pergunakan

un"uk melapi!i permukaan me"al a"aupun un"uk

memperbaiki !%a/" $ang !u#a% au! ( "amba%

#aging) #engan %ampir !emua ma"erial $ang a#a

Mulai #ari ung!"en 'arbi#e, <%rome 'arbi#e,

>"ainle!! >"eel, llo$ !"eel, <erami' #an

!ebagain$a

elebi%an #ari "%ermal !pra$ 'oa"ing #i

ban#ingkan -el#ing a#ala% . "i#ak "erika" #engan

ba!e me"al #an #e/orma!i $ang #i "imbulkan

!anga" !e#iki", !e%ingga ki"a bi!a melakukan

'oa"ing #i %ampir !emua permukaan logam+

a#a "a%un 28, =ron"ken Kn#one!ia #i #irikan

Ban pa#a "a%un 211 kami !u#a% memiliki

-ork!%op !en#iri !elua! 55 Me"er per!egi

Bengan /a!ili"a! #an man po-er berpengalaman

$ang kami miliki, maka kami bergerak #i bi#ang

on !i"e "%ermal !pra$ 'oa"ing #i -all "ube boiler,

enapa -all "ube boiler %aru! #i 'oa"ing F

Bi #alam =<D<=<,

a"ubara $ang !u#a% #i perke'il ukuran$a,

#ima!ukkan #an #i le"akkan #i a"a! be# boiler$ang bia!an$a ber'ampur #engan #ebu ba"ubara,

lime!"one, #an bia!an$a #i 'ampur #engan pa!ir

!ili'a+

Page 37: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 37/41

Ma"erial ba%an bakar $ang bera#a #i be#

ba"ubara, kemu#ian #i 'ampur (urbolen!i)#an

#i#orong ke a"a! ole% angin $ang ber"ekanan

"inggi, !e%ingga memu#a%kan pembakaran ba"u

bara karena a#an$a ge!ekan an"ara lime!"one,

pa!ir #an ba"u bara+

ro!e! pembakaran #i #alam =<D<=< 'oal /ire#

boiler #i !er"ai #engan pro!e! "urbolen!i ba%an

bakar pa#a "empera"ur 9<, !ebagai e/ek

!amping #ari pro!e! ini a#ala% "er&a#in$a abra!i

#an ero!i pa#a -all "ube boiler +

Aika pro!e! abra!i ini #i biarkan maka -all "ube

boiler akan mengalami penipi!an $ang pa#a

ak%irn$a men$ebakan kebo'oran pa#a -all "ube+

@orma" !a$a

?ko 0ulian"o,>

>ale! an# marke"ing

?e'u"ie ?ngineer

=ron"ken Kn#one!ia

Al+ Ga$a >erang m 13, >uka#amai, <ikupa J

angerang Kn#one!ia 1571

%one . O62 21 594 539P O62 21 594 5391

=a'!imile . O62 21 594 5392

<ell %one . O62 81 281 837 577

?mail . eko#tid*rontken!om

eb >i"e . (tt0>II---*rontken!om

Page 38: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 38/41

Re0l#

21+

,at Loss ,a*tor &e#iew  said

4&ne ?9 123? at 5>D PM

Km no- no" po!i"ie "%e pla'e $oure ge""ing $our

in/o, %o-eer goo# "opi'+

K nee#! "o !pen# !ome "ime !"u#$ing more or

/iguring ou" more+

%ank $ou /or /an"a!"i' in/o K -a! looking /or "%i!

in/orma"ion

/or m$ mi!!ion+

Re0l#

22+

+ko Yulianto said

A&g&st 3D9 123? at >?F PM

maa/ pak !a$a i&in !e#iki" 'opa!n$a bua" bikin

blog "erimaka!i%

Re0l#

23+

 Arifin said

4an&ar# 9 123 at 32>25 AM

Page 39: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 39/41

amba% ilmu "en"ang boiler

Re0l#

24+

Sri +lfida said

.e"r&ar# 39 123 at D>1D PM

Mo%on #iberikan Ba/"ar embangki" #i Kn#one!ia

$ang menggunakan <= oiler

Re0l#

o

Budi -agah said

A&g&st 129 123 at ?>2D PM

Ba/"ar pl"u '/b #i in#one!ia .

J *U ara%an *ampung 2Q1 M

:*U !ebalang *ampung 2Q115 M

J *U Nagan Ga$a meulabo% 'e%

J *U *abuan angin !ibolga >umu"

J *U &eran&ang *ombok

J *U amurang mana#o

J *U i#ore maluku

Re0l#

25+

Page 40: Belajar Memaknai.docx

7/23/2019 Belajar Memaknai.docx

http://slidepdf.com/reader/full/belajar-memaknaidocx 40/41

Yadie .os*a said

Mar!( D9 123 at >32 AM

egini blog $ang bagu!, !emua gambar #an "abel

#i 'an"umkan !umber #an "a%unn$a+>umber ar"ikel n$a pun a#a # 'an"umkan,

lan&u"kaan pak, !emoga !uk!e!

!a$a mau nan$a pak, un"uk kegunaan =ine <oal

kira:kira apa $a, !elain un"uk pabrik !emen

"%ank!,

Re0l#

26+

"astewater  said

4&ne 9 123 at 32>?5 AM

on#er/ul !"u#$, no- K /igure# ou" a li""le more

abou" "%i!+

Re0l#

27+

Yusuf  said

4&l# 3F9 123 at 5> PM

!a$a mau min"a #a"a !pe!i/ika!i mill puleri;er

!ama ba"ubara a#a pakF

"erimaka!i%

Re0l#