cedera kepala edit

Upload: mentari

Post on 04-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    1/22

    CEDERA KEPALA

    SINONIM: Trauma kapitis = cedera kepala = head injury = trauma kranioserebral = Traumatic

    Brain Injur2

    DEFINISI

    Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun

    tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif,

    fungsi psikososial baik temporer maupun permanen.

    ETIOLOGI

    Sebagian besar penderita cedera kepala disebabkan oleh kecelakaan lalulintas, berupa

    tabrakan sepeda motor, mobil, sepeda dan penyebrang !alan yang ditabrak. Sisanya disebabkan

    oleh !atuh dari ketinggian, tertimpa benda "misalnya ranting pohon, kayu, dsb#, olahraga, korban

    kekerasan baik benda tumpul maupun ta!am "misalnya golok, parang, batang kayu, palu, dsb#,

    kecelakaan ker!a, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan olahraga, trauma tembak, dan lainlain.

    MEKANISME CEDERA OTAK

    1. Secara Statis (Static Loading

    $edera otak timbul secara lambat, lebih lambat dari %&& milisekon. Tekanan pada kepala

    ter!adi secara lambat namun terus menerus sehingga timbul kerusakan berturutturut mulai

    dari kulit, tengkorak dan !aringan otak. 'eadaan seperti ini sangat !arang ter!adi.

    !. Secara Dina"i# (D$na"ic Loading

    $edera kepala timbul secara cepat, lebih cepat dari %&& milisekon, berbentuk impulsif

    dan ( atau impak.

    Trauma tidak langsung membentur kepala, tetapi ter!adi pada )aktu kepala mendadak

    bergerak atau gerakan kepala berhenti mendadak, contoh : pukulan pada tengkuk atau

    punggung akan menimbulkan gerakan fleksi dan ekstensi dari kepala yang bisa

    menyebabkan cedera otak.

    a. I"%a# (I"%act Loading

    *

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    2/22

    Trauma yang langsung membentur kepala dapat menimbulkan % bentuk impak:

    Konta# & 'entran )angsng (contact in*r$

    Trauma yang langsung mengenai kepala dapat menimbulkan kelainan :

    +okal, seperti fraktur tulang kepala, perdarahan ekstradura dan coup kontusio

    auh "remote effect#, seperti fraktur dasar tengkorak dan fraktur di luar tempat

    trauma

    Memar otak contra coup dan memar otak intermediate disebabkan oleh

    gelombang ke!ut "shock )a-e#, dimana gelombang atau getaran yang

    ditimbulkan oleh pukulan akan diteruskan di dalam !aringan otak.

    Inersia) (Inertia) in*r$

    'arena perbedaan koefisien "massa# antara !aringan otak dengan tulang, maka

    akan ter!adi perbedaan gerak dari kedua !aringan "akselerasi dan deselerasi# yang

    dapat menyebabkan gegar otak, cedera akson difus "diffuse aonal in!ury#,

    perdarahan subdural, memar otak yang berbentuk coup, contra coup, dan

    intermediate.

    PATOFISIOLOGI

    Trauma pada kepala dapat menyebabkan kerusakan pada !aringan otak langsung "primer#

    yang disebabkan oleh efek mekanik dari luar. /erluasan kerusakan dari !aringan otak "sekunder#

    disebabkan oleh berbagai faktor seperti: kerusakan sa)ar darah otak, gangguan aliran darah otak,

    gangguan metabolisme otak, gangguan hormonal, pengeluaran bahanbahan neurotransmitter,

    eritrosit, opioid endogen, reaksi inflamasi dan radikal bebas.

    Kersa#an *aringan ota# a#i'at tra"a )angsng

    %

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    3/22

    'ulit kepala dan tengkorak merupakan unsur pelindung bagi !aringan otak terhadap

    benturan pada kepala. 0ila ter!adi benturan, sebagian tenaga benturan akan diserap atau

    dikurangi oleh unsur pelindung tersebut. Sebagian tenaga benturan dihantarkan ke tengkorak

    yang relatif memiliki elastisitas, yakni tengkorak mampu sedikit melekuk ke arah dalam.

    Tekanan maksimal ter!adi pada saat benturan dan beberapa milidetik kemudian diikuti dengan

    getarangetaran yang berangsur mengecil hingga reda. /ukulan yang lebih kuat akan

    menyebabkan ter!adinya deformitas tengkorak dengan lekukan yang sesuai dengan arah

    datangnya benturan dimana besarnya lekukan sesuai dengan sudut datangnya arah benturan. 0ila

    lekukan melebihi batas toleransi !aringan tengkorak, tengkorak akan mengalami fraktur. 1raktur

    tengkorak dapat berbentuk sebagai garis lurus, impresi ( depresi, diastase sutura atau fraktur

    multiple disertai fraktur dasar tengkorak.

    Me#anis"e #ersa#an ota# %ada cedera ota# da%at di*e)as#an se'agai 'eri#t +

    a. 'erusakan !aringan otak langsung oleh impresi atau depresi tulang tengkorak sehingga timbul

    lesi 2 coup3 "cedera di tempat benturan#.

    b. /erbedaan massa dari !aringan otak dan dari tulang kepala menyebabkan perbedaan

    percepatan getaran berupa akselerasi, deselerasi dan rotasi. 'ekuatan gerak ini dapat

    menimbulkan cedera otak berupa kompresi, peregangan dan pemotongan. 0enturan dari arahsamping akan mengakibatkan ter!adinya gerakan atau gesekan antara massa !aringan otak

    dengan bagian tulang kepala yang menon!ol atau bagianbagian yang keras seperti falk

    dengan tentoriumnya maupun dasar tengkorak dan dapat timbul lesi baik coup maupun contra

    coup. +esi coup berupa kerusakan berseberangan atau !auh dari tempat benturan misalnya di

    dasar tengkoran. 0enturan pada bagian depan "frontal#, otak akan bergerak dari arah antero

    posterior, sebaliknya pada pukulan dari belakang "occipital#, otak bergerak dari arah postero

    anterior sedangkan pukulan di daerah puncak kepala "-erte#, otak bergerak secara -ertikal.

    4erakangerakan tersebut menyebabkan ter!adinya coup dan contra coup.

    c. 0ila ter!adi benturan, akan timbul gelombang ke!ut "shock )a-e# yang akan diteruskan

    melalui massa !aringan otak dan tulang. 4elombang tersebut menimbulkan tekanan pada

    !aringan, dan bila tekanan cukup besar akan menyebabkan ter!adinya kerusakan !aringan otak

    5

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    4/22

    melalui proses pemotongan dan robekan. 'erusakan yang ditimbulkan dapat berupa :

    2Intermediate coup3, contra coup, cedera akson yang difus disertai perdarahan intraserebral.

    d. /erbedaan percepatan akan menimbulkan tekanan positif di tempat benturan dan tekanan

    negatif di tempat yang berla)anan pada saat ter!adi benturan. 'emudian disusul dengan

    proses kebalikannya, yakni ter!adi tekanan negatif di tempat benturan dan tekanan positif di

    tempat yang berla)anan dengan akibat timbulnya gelembung "ka-itasi# yang menimbulkan

    kerusakan pada !aringan otak "lesi coup dan contra coup#.

    KLASIFIKASI

    ,erdasar#an Saat Ter*adin$a

    +esi "kerusakan# yang dapat timbul pada cedera kepala terdiri atas % !enis yaitu lesi

    primer dan lesi sekunder.

    Lesi Pri"er

    +esi primer timbul langsung pada saat ter!adinya trauma, bisa bersifat lokal maupun difus.

    +esi lokal berupa robekan pada kulit kepala, otototot dan tendo pada kepala

    mengalami kontusio, dapat ter!adi perdarahan sub galeal maupun fraktur tulang

    tengkorak. 6emikian !uga dapat ter!adi kontusio !aringan otak.

    +esi difus merupakan cedera aksonal difus dan kerusakan mikro-askular difus.

    Lesi Se#nder

    +esi sekunder timbul beberapa )aktu setelah ter!adi trauma, menyusul kerusakan primer.

    7mumnya disebabkan oleh keadaan iskemihipoksia, edema serebri, -asodilatasi,

    perdarahan subdural, perdarahan epidural, perdarahan subaraknoidal, perdarahan

    intraserebral, dan infeksi.

    ,erdasar#an %ato)ogi+

    'omosio serebri

    'ontusio serebri

    +aserasio serebri

    Ko"osio Cere'ri&Cedera Ke%a)a Ringan

    $edera 'epala 8ingan "$'8# adalah klasifikasi berdasarkan pemeriksaan klinis,

    sedangkan komosio serebri adalah klasifikasi berdasarkan patologi. $'8 dianalogikan sama

    9

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    5/22

    dengan komosio serebri. 6i klinik, klasifikasi $'8 lebih umum dipakai karena memiliki

    beberapa keuntungan yaitu:

    Mempergunakan 4$S yang berguna untuk menilai berat ringannya cedera, penilaiannya

    mudah bagi dokter spesialis, dokter umum, maupun paramedis, dan nilai 4$S dapat

    dipakai sebagai monitoring kondisi pasien

    Menilaiscanningotak, sehingga akurasi adanya kerusakan otak lebih tinggi.

    Kontsio Cere'ri

    6iartikan sebagai kerusakan !aringan otak tanpa disertai robeknya piamater. 'erusakan

    tersebut berupa gabungan antara daerah perdarahan "kerusakan pembuluh darah kecil seperti

    kapiler, -ena, dan arteri#, nekrosis otak dan infark. Terutama melibatkan puncakpuncak gyrus

    karena bagian ini akan bergesekan dengan penon!olan dan lekukan tulang saat ter!adi benturan.

    Terdapat perdarahan kecil disertai edema pada parenkim otak. 6apat timbul perubahan

    patologi pada tempat cedera "coup# atau di tempat yang berla)anan dari cedera "countre-coup#.

    'ontusio intermediate coupterletak diantara lesi coupdan countre coup.

    Cedera Countre-Coup

    +esi kontusio sering berkembang se!alan dengan )aktu, sebabnya antara lain adalahperdarahan yang terus berlangsung, iskemiknekrosis, dan diikuti oleh edema -asogenik.

    Selan!utnya lesi akan mengalami reabsorbsi terhadap eritrosit yang lisis "9;% !am#, disusul

    dengan infiltrasi makrofag "%9 !am < beberapa minggu# dan gliosis aktif yang terus berlangsung

    secara progresif "mulai dari 9 !am#. Secara makroskopik terlihat sebagai lesi kistik kecoklatan.

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    6/22

    4e!ala yang timbul bergantung kepada ukuran dan lokasi kontusio. ika melibatkan lobus

    frontal dan temporal bilateral, disebut >cedera tetrapolar?, memberikan ge!ala TTI' "Tekanan

    Tinggi Intra 'ranial#, tanpa pergeseran garis tengah "midline shift# dan disertai koma atau

    penurunan kesadaran yang progresif. 4ambaran $T scan berupa daerah kecil hiperdens yang

    disertai atau dikelilingi oleh daerah hipodens karena edema dan !aringan otak yang nekrosis.

    Laserasio Cere'ri

    ika kerusakan tersebut disertai dengan robeknya piamater. +aserasi biasanya berkaitan

    dengan adanya perdarahan subarachnoid traumatika, subdural akut, dan intraserebral. +aserasi

    dapat dibedakan atas laserasi langsung dan tidak langsung. +aserasi langsung disebabkan oleh

    luka tembus kepala yang disebabkan oleh benda asing atau penetrasi fragmen fraktur terutama

    pada fraktur depressed terbuka, sedangkan laserasi tak langsung disebabkan oleh deformasi

    !aringan yang hebat akibat dari kekuatan mekanis.

    !.-. ,erdasar#an )o#asi )esi

    +esi diffus

    +esi kerusakan -askuler otak

    +esi fokal

    o 'ontusio dan laserasi serebri

    o @ematoma intrakranial

    @ematoma ekstradural

    @ematoma subdural

    @ematoma intraparenkim

    @ematoma subarakhnoid

    @ematoma intraserebral

    @ematoma intraserebellar.

    Lesi di/sa

    $edera otak ini disebut dengan istilah difus oleh karena secara makroskopis tidak

    ditemukan adanya lesi yang dapat menimbulkan gangguan fungsi neurologik, meskipun pada

    kenyataannya pasien mengalami amnesia atau penurunan kesadaran bahkan sampai koma.

    A

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    7/22

    /enurunan kesadaran dan(atau kelainan neurologik tersebut diatas bukan disebabkan oleh

    karena penekanan ataupun distorsi batang otak oleh massa yang mendesak, tetapi lebih banyak

    disebabkan oleh kerusakan langsung pada batang otak atau !aringan serebrum. /emeriksaan

    patologis telah membuktikan adanya kerusakan pada se!umlah besar akson mulai dari dera!at

    yang ringan berupa regangan sampai dera!at yang lebih berat berupa disrupsi(putusnya akson.

    Manifestasi klinisnya pada umumnya tergantung pada banyak sedikitnya akson yang mengalami

    kerusakan.5

    /ada keadaan yang berat proses akselerasi dan deselerasi !uga menyebabkan kerusakan

    !aringan pembuluh darah, sehingga pada $Tscan sering tampak gambaran bercakbercak

    perdarahan di substansia alba mulai dari subkorteks, korpus kalosum sampai ke batang otak serta

    edema di daerah yang mengalami kerusakan. adi pada $Tscan hanya terlihat kerusakan yangseringkali menyertai kerusakan difus pada akson yang berupa bercakbercak perdarahan yang

    lebih dikenal dengan istilah tissue tear hemorrages.

    Tergantung dari berat ringannya cedera otak difus ini, manifestasi klinisnya dapat berupa:

    1. Cedera A#son Di/s (0Diffuse Axonal Injury 2 DAI

    'eadaan ini ditandai dengan adanya koma yang berlangsung lebih dari A !am.

    /emeriksaan radiologis tidak menun!ukkan adanya lesi fokal baik berupa massa maupun daerah

    yang iskemik. 4ambaran klinis 6BI ditandai dengan koma se!ak ke!adian, suatu keadaan dimana

    penderita secara total tidak sadar terhadap dirinya dan sekelilingnya dan tidak mampu memberi

    reaksi yang berarti terhadap rangsangan dari luar. 'oma disini disebabkan oleh karena kerusakan

    langsung dari akson sehingga dipakai istilah cedera akson difus.

    7ntuk keperluan klinis dan penentuan prognosis, 6BI dibagi men!adi :

    a. 6BI ringan. 6i sini koma berlangsung selama A%9 !am. 0isa disertai defisit neurologik

    dan kognitif yang berlangsung cukup lama sampai permanen. enis ini relatif !arang

    ditemukan.

    ;

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    8/22

    b. 6BI sedang. 'oma berlangsung lebih dari %9 !am tanpa disertai gangguan fungsi

    batang otak. enis inilah yang paling banyak ditemui, terdapat pada 9 C dari semua

    kasus 6BI. 6engan terapi agresif angka kematiannya adalah %& C.

    c. 6BI berat. 'oma berlangsung lebih dari %9 !am dan disertai disfungsi batang otak

    tanpa adanya proses desak ruang yang berarti. Bngka kematiannya mencapai ; C dan

    menyebabkan cacat neurologis yang berat.

    !. Cedera 3as#)ar Di/s (0Diffuse Vaskular Injury 2 D3I

    6itandai dengan perdarahan kecilkecil yang menyebar pada seluruh hemisfer, khususnya

    masa putih daerah lobus frontal, temporal, dan batang otak, biasanya pasien segera meninggal

    dalam beberapa menit.

    Lesi Fo#a)

    4e"ato"a e#stradra)

    +ebih laDim disebut epidural hematoma "E6@#, adalah suatu hematom yang cepat

    terakumulasi di antara duramater dan tabula interna. /aling sering terletak pada daerah temporal

    dan frontal. 0iasanya disebabkan oleh pecahnya arteri meningea media. ika tidak ditangani

    dengan cepat akan menyebabkan kematian.

    4e"ato"a s'dra)

    Ter!adi ketika -ena di antara duramater dan arachnoid "bridging vein) robek. +esi ini

    lebih sering ditemukan daripada E6@. /asien dapat kehilangan kesadaran saat ter!adi cedera.

    4e"ato"a s'ara#5noid

    /aling sering ditemukan pada cedera kepala, umumnya menyertai lesi lain. /erdarahan

    terletak di antara arachnoid dan piamater, mengisi ruang subarachnoid.

    4e"ato"a intrasere'ra)

    Btau lebih dikenal dengan intraserebral hematoma "I$@#, diartikan sebagai hematoma

    yang terbentuk pada !aringan otak "parenkim# sebagai akibat dari adanya robekan pembuluh

    darah. Terutama melibatkan lobus frontal dan temporal "&F& persen#, tetapi dapat !uga

    melibatkan korpus kallosum, batang otak, dan ganglia basalis.

    4e"ato"a intrasere'e))ar

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    9/22

    Merupakan perdarahan yang ter!adi pada serebelum. +esi ini !arang ter!adi pada trauma,

    umumnya merupakan perdarahan spontan. /rinsipnya hampir sama dengan I$@, tetapi secara

    anatomis harus diingat bah)a kompartemen infratentorial lebih sempit dan ada struktur penting

    di depannya, yaitu batang otak.

    . ,erdasar#an dera*at #esadaran 'erdasar#an GCS

    'ategori 4$S 4ambaran 'linik $T Scan Otak

    Mini"a) * /ingsan "#, defisit neurologik "# Normal

    Ringan *5* /ingsan G*& menit, defisit neurologik "# Normal

    Sedang F*% /ingsan H*& menit s(d A !am, defisit

    neurologik "#

    Bbnormal

    ,erat 5 /ingsan H A !am, defisit neurologik "# Bbnormal

    $atatan:

    *. Tu!uan klasifikasi ini untuk pedoman triase di ga)at darurat%. ika abnormalitas $T Scan berupa perdarahan intrakranial, penderita dimasukkan

    klasifikasi trauma kapitis berat

    DIAGNOSIS

    /enegakan diagnosis

    6iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan:

    *. Bnamnesis

    a. Trauma kapitis dengan(tanpa gangguan kesadaran atau dengan inter-al lucid

    b. /erdarahan(otorrhea(rhinorrhea

    c. Bmnesia traumatika "retrograd(anterograd#

    %. @asil pemeriksaan klinis neurologis

    5. 1oto kepala polos, posisi B/, lateral, tangensial

    9. 1oto lain dilakukan atas indikasi termasuk foto ser-ikal

    . $T scan otak: untuk melihat kelainan yang mungkin ter!adi.

    Pe"eri#saan K)inis 6"" dan Nero)ogis

    *. /enilaian kesadaran berdasarkan 4$S

    %. /enilaian fungsi -ital

    5. Otorrhea(rhinorrhea

    9. Ekimosis periorbital bilateral(eyes(hematoma kaca mata

    . Ekimosis mastoid bilateral(0attle?s sign

    A. 4angguan fokal neurologik

    F

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    10/22

    ;. 1ungsi motorik: lateralisasi, kekuatan otot

    . 8efleks tendon, refleks patologis

    F. /emeriksaan fungsi batang otak

    *&. /emeriksaan pupil

    **. 8efleks kornea

    *%. 6oll?s eye phenomenone

    *5. Monitor pola pernafasan

    *9. 4angguan fungsi otonom

    *. 1unduskopi.

    4EMATOMA EPID6RAL

    Tanda diagnostik klinik:

    *. +ucid inter-al "#

    %. 'esadaran makin menurun

    5. +ate hemiparese kontralateral lesi

    9. /upil anisokor

    . 0abinsky "# kontralateral lesi

    A. 1raktur di daerah temporal.

    @ematoma Epidural di 1ossa /osterior

    4e!ala dan tanda klinis:

    *. +ucid inter-al tidak !elas

    %. 1raktur kranii oksipital

    5. 'ehilangan kesadaran cepat

    9. 4angguan cerebellum, batang otak dan pernafasan

    7. /upil isokor

    /enun!ang diagnostik:

    $T scan otak: gambaran hiperdens "perdarahan# di tulang tengkorak dan duramater,umumnya

    daerah temporal, dan tampak bikon-eks

    *&

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    11/22

    CT Scan Hematom Epidural

    4EMATOMA S6,D6RAL

    /erdarahan yang ter!adi di antara duramaterarakhnoid, akibat robeknya >bridging -einJ

    "-ena !embatan#. enis:

    a. Bkut : inter-al lucid & hari

    b. Subakut : inter-al ucid hari beberapa minggu

    c. 'ronik : inter-al lucid H5 bulan

    d.

    @ematoma Subdural Bkut

    4e!ala dan tanda klinis:

    Sakit kepala

    'esadaran menurun

    /enun!ang diagnostik:

    $T scan otak: gambaran hiperdens "perdarahan# diantara duramater dan arakhnoid,

    umumnya karena robekan dari bridging -ein, dan tampak seperti bulan sabit.

    **

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    12/22

    CT Scan Hematom Subdural

    4EMATOMA INTRASERE,RAL

    Bdalah perdarahan parenkim otak, disebabkan karena pecahnya arteri intraserebral mono atau

    multiple.

    CT Scan Intracranial

    FRAKT6R ,ASIS KRANII

    *. Bnterior

    4e!ala dan tanda klinis :

    'eluarnya cairan likuor melalui hidung(rhinorea

    /erdarahan bilateral periorbital ecchymosis/raccoon eye anosmia

    *%

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    13/22

    %. Media

    4e!ala dan tanda klinis

    'eluarnya cairan likuor melalui telinga(otorrhea

    5. /osterior

    4e!ala dan tanda klinis :

    0ilateral mastoid ecchymosis(battle?s sign

    Bilateral Mastoid Ecchymosis/Battles Sign

    /enun!ang diagnostik:

    Memastikan cairan serebrospinal secara sederahan dengann tes halo

    Scaning otak resolusi tinggi dan irisan 5mm "&C #"high resolution and thin section#

    DIFF6SE A8ONAL IN96R: (DAI

    4e!ala dan tanda kllinis : 'oma lama trauma kapitis

    6isfungsi saraf otonom

    6emam tinggi

    /enun!ang diagnostik:

    $T scan otak

    *5

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    14/22

    B)al normal, tidak ada tanda adanya perdarahan, edema, kontusio

    7langan setelah %9 !am, edema otak luas

    PERDARA4AN S6,ARAKNOID TRA6MATIKA

    4e!ala dan tanda klinis:

    'aku kuduk

    Nyeri kepala

    0isa didapati gangguan kesadaran

    /enun!ang diagnostik:

    $T scan otak: perdarahan "hiperdens# diruang subarakhnoid

    CT Scan Subarachnoid Hemorrhage

    Diagnosti# Pasca Pera;atan

    *. Minimal "Simple @ead In!ury#

    4$S *, tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada amnesia pasca trauma "B/T#, tidak

    ada defisit neurologis

    %. Trauma kapitis ringan "Mild @ead In!ury#

    4$S *5*, $T Scan normal, pingsan G 5& menit, tidak ada lesi operatif, ra)at 8SG 9

    !am, amnesia pada trauma "B/T# G * !am

    5. Trauma kapitis sedang "Moderate @ead In!ury#

    4$S F*% dan dira)at H 9 !am, atau

    4$S H *% akan tetapi ada lesi operatif intrakranial atau

    abnormal $T scan, pingsan H5& menit K %9 !am, B/T *%9 !am

    9. Trauma kapitis berat "Se-ere @ead In!ury#

    4$S G F yang menetap dalam 9 !am sesudah trauma, pingsan H %9 !am, B/T H ; hari.

    *9

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    15/22

    PEMERIKSAAN PEN6N9ANG

    La'oratori"

    6arah tepi lengkap

    4ula darah se)aktu

    7reum kreatinin

    Blbumin serum "hari ke*#

    Bnalisa gas darah "Bstrup#

    Elektrolit darah dan elektrolit urin "bila perlu#

    Trombosit, /T, a/TT, fibrinogen "bila dicurigai ada kelainan hematologis#

    Pe"eri#saan Radio)ogi

    1oto kepala B/(+ateral, dan foto leher "bila didapatkan fraktur ser-ikal, kerah leher(

    collar neckyang telah terpasang tidak dilepas#

    1oto anggota gerak, dada, dan abdomen dibuat atas indikasi

    canning otak untuk menentukan luas dan letak lesi intrakranial "edema, kontusio,

    hematoma#

    Nero'e5a

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    16/22

    Tidak ada yang menga)asi dirumah

    +etak rumah !auh atau sulit untuk kembali kerumah sakit

    Tera%i Cedera Ke%a)a Ringan

    Indi#asi ra;at ina% CKR+

    Nilai 4$S G*

    Orientasi ")aktu dan tempat# terganggu, adanya amnesia

    4e!ala sakit kepala, muntah, dan -ertigo

    1raktur tulang kepala

    Tidak ada yang bisa menga)asi dengan baik di rumah

    La"a %era;atan "ini"a) != *a" sa"%ai 5ari> #eca)i ter*adi 5e"ato"a intra#rania)?

    T*an ra;at ina% CKR+

    Mengatasi ge!ala "muntah, sakit kepala, -ertigo#

    Menge-aluasi adanya keluhan "terutama# gangguan fungsi luhur pasca trauma

    berkepan!angan yang akan mempengaruhi kualitas hidup

    Menilai kemungkinan ter!adinya hematoma epidural atau hematoma subdural

    Pe"eri#saan %enn*ang CKR

    +aboratorium: darah tepi lengkap

    1oto kepala B/(lateral, foto ser-ikal kalau perlu

    $T Scan kepala saat masuk dan diulang bila ada hematoma intrakranial dengan ge!ala

    ri)ayat lucide interval, sakit kepala progresif, muntah proyektil, kesadaran menurun, dan

    ge!ala lateralisasi

    Tata )a#sana dan tinda# )an*t

    @ Tirah baring dengan kepala ditinggalkan %&L 5&L, dimana posisi kepala dan dada pada

    satu bidang, lamanya disesuaikan dengan keluhan "sakit kepala, muntah, -ertigo#.

    Mobilisasi bertahap harus dilakukan secepatnya

    @ Simtomatis:

    Bnalgetik "parasetamol, asam mefenamat#, anti -ertigo "beta histin mesilat#, antiemetik

    @ Bntibiotik !ika ada luka "ampicilin 9&& mg#

    @ /era)atan luka

    @ Muntah "#, berikan I16 Na$l &,FC atau 8inger +aktat * kolf(*% !am, untuk mencegah

    dehidrasi

    *A

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    17/22

    6nit ter#ait

    //M bedah saraf bila ada hematoma epidural atau hematom subdural yang perlu

    tindakan bedah.

    Tera%i Cedera Ke%a)a Sedang dan ,erat

    6rtan tinda#an "enrt %rioritas

    8esusitasi !antung paru, dengan tindakan!ir"ay #!)$ Breathing #B)$ dan %irculation #%)

    B: /osisi kepala ekstensi untuk membebaskan !alan nafas dari lidah yang turun ke ba)ah

    0ila perlu pasang pipa orofaring atau pipa endotrakeal

    0ersihkan sisa muntahan, darah, lendir, atau gigi palsu

    Isi lambung dikosongkan melalui pipa nasogastrik untuk menghindari aspirasi

    0: 0erikan oksigen dosis tinggi *&* liter(menit, intermitten

    0ila perlu pakai -entilator

    $: ika ter!adi hipotensi "sistolik G F& mm@g#, cari penyebabnya, oleh faktor ekstrakranial

    berupa hipo-olemi akibat perdarahan luar atau ruptur alat dalam, trauma dada disertai tamponade

    !antung atau pneumotorak dan shock septik.

    Tindakan tata laksana:

    Menghentikan sumber perdarahan

    8estorasi -olume darah dengan cairan isotonik, yaitu Na$l &,FC atau ringer laktat per

    infus

    Mengganti darah yang hilang dengan plasma, hydroyethyl starch atau darah

    Pe"eri#saan /isi# CKS&CK,

    6ilakukan setelah resusitasi B0$, meliputi:

    'esadaran

    Tekanan darah, nadi, dan frekuensi pernapasan

    /upil

    6efisit fokal serebral

    $edera ekstrakranial "dengan konsultasi dan ker!asama tim#

    Setiap hari die-aluasi, setiap perburukan dari salah satu komponen di atas bisa diartikan

    timbulnya kerusakan sekunder

    Pe"eri#saan Penn*ang CKS&CK,

    *;

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    18/22

    +ihat pemeriksaan radiologi dan laboratorium

    Te#anan Intra Krania) "eninggi

    0ila ada fasilitas, untuk mengukur naikturunnya TI' sebaiknya dipasang monitor TI'. TI'

    normal adalah &* mm@g. 6i atas %& mm@g, sudah harus diturunkan dengan cara:

    @iper-entilasi:

    +akukan hiper-entilasi dengan -entilasi terkontrol, sasaran p$O% dipertahankan antara

    5&5 mm@g selama 9 sampai ;% !am, lalu dicoba dilepas dengan mengurangi

    hiper-entilasi, bila TI' naik lagi, hiperbentilasi diteruskan %99 !am. 0ila TI' tidak

    menurun dengan hiper-entilasi periksa gas darah dan lakukan $T Scan ulang

    Terapi diuretik:

    6iuretik osmotik "manitol %&C#

    $ara pemberian:

    0olus &,* g(kg00 dalam 5& menit, dilan!utkan &,%&,g(kg00 setiap A!am,

    selama %99 !am. Monitor osmolalitas serum tidak melebihi 5%& mOsm.

    +oop diuretik "furosemid#

    /emberian bersama manitol memiliki efek sinergik dan memperpan!ang efek

    osmotik serum oleh manitol. 6osis: 9&mg(hari

    Terapi barbiturat

    6iberikan !ika tidak reseponsif terhadap semua !enis terapi di atas.

    $ara pemberian:

    0olus *& mg(kg00 i- selama !am, dilan!utkan %5 mg(kg00(!am selama 5 !am,

    lalu pertahankan pada kadar serum 59 mgC dengan dosis sekitar *mg(kg00(!am.

    Setelah TI' terkontrol G%& mm@g selama %99 !am, dosis diturunkan bertahap

    selama 5 hari.

    /osis tidur

    0agian kepala ditinggikan %&5& dera!at dengan kepala dan dada dalam satu

    bidang.

    Kesei"'angan cairan dan e)e#tro)it

    Saat a)al pemasukan cairan dikurangi untuk mencegah bertambahnya edema serebri

    dengan !umlah cairan *&&%&&& ml(hari parenteral, dapat dipakai cairan kristaloid seperti Na$l

    *

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    19/22

    &,FC atau 8inger laktat, !angan diberikan cairan yang mengandung glukosa. 'eseimbangan

    cairan tercapai bila tekanan darah stabil normal, takikardi kembali normal dan -olume urin 5&

    ml(!am. Setelah 59 hari dimulai makanan peroral melalui pipa nasogastrik. 0ila ter!adi

    gangguan keseimbangan cairan elektrolit "pemberian diuretik, diabetes insipidus, SIB6@#,

    pemasukan cairan harus disesuaikan. /ada keadaan ini perlu dipantau kadar elektrolit, gula

    darah, ureum, kreatinin, dan osmolalitas darah.

    Ntrisi

    'ebutuhan energi ratarata pada $'0 meningkat ratarata 9&C, kebutuhan protein *,%

    g(kg00(hari, lipid *&9&C dari kebutuhan kalori(hari, dan Dinc *% mg(hari

    Selain infus, nutrisi diberikan melalui pipa nasogastrik:

    @ari ke*: berikan glukosa *&C sebanyak *&&ml(%!am

    @ari ke%: berikan susu dengan dosis seperti glukosa

    @ari ke5 dan seterusnya: makanan cair %&&&5&&& kalori per hari disesuaikan dengan

    keseimbangan elektrolit.

    Nero%rote#si

    Bdanya tenggang )aktu antara ter!adinya trauma dan timbulnya kerusakan !aringan saraf

    memberi )aktu bagi kita untuk memberikan neuroprotektor

    Obatobat tersebut antara lain:

    Bntagonis kalsium atau nimodipin "terutama diberikan pada SB@#, sitikolin, dan

    piracetam *% gr(hari yang diberikan selama ; hari.

    Ko"%)i#asi

    @ E%i)e%sie*ang

    Epilepsi yang ter!adi dalam minggu pertama setelah trauma disebut early epilepsy$ dan

    yang ter!adi setelah minggu pertama disebut late eplepsy.

    /rofilaksis dengan anti ke!ang diberikan pada yang berisiko tinggi untuk ter!adinya

    ke!ang pasca $'0, yaitu:

    4$S G*&, kontusio kortikasl, fraktur kompresi tulang tengkorak, @ematom

    Subdural, @ematom Epidural

    @ematom Intracerebral, luka tembus dan ke!ang yang ter!adi dalam kurun )aktu

    G%9 !am pasca cedera

    /engobatan

    *F

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    20/22

    'e!ang pertama: saat ke!ang diberikan diaDepam *& mg i.-, dilan!utkan dengan

    fenitoin %&&mg peroral, dan seterusnya diberikan 59 *&& mg(hari

    /rofilaksis:

    6iberikan fenitoin 59 *&&mg(hari atau karbamaDepin 5%&& mg(hari selama ;

    *& hari.

    @ In/e#si

    /rofilaksis antibiotik diberikan bila ada risiko tinggi infeksi seperti pada fraktur

    tulang terbuka, luka luar, dan fraktur basis kranii.

    Bntibiotik yang diberikan: ampisilin 5* gr(hari i.- selama *& hari

    0ila ada kecurigaan infeksi pada meningen, diberikan antibiotika dengan dosis

    meningitis, misalnya ampisilin 95 gr(hari i.- dan kloramfenikol 9 *,%gr i.- selama *&

    hari. 7ntuk gram negatif meningitis, terapi diberikan selama %* hari atau *& hari setelah

    kultur cairan serebrospinal negatif.

    @ De"a"

    Setiap kenaikan suhu harus dicari dan diatasi penyebabnya. Selain itu dilakukan

    tindakan menurunkan suhu dengan kompres pada kepala, ketiak, dan lipat paha. 6an

    ditambahkan obat antipiretik.

    @ Gastrointestina)

    /ada pasien $'0 sering ditemukan gastritis erosi dan lesi gastroduodenal lain, dengan*F%9C diantaranya akan berdarah. /enderita cedera kepala akan mengalami peningkatan

    rangsang simpatik yang mengakibatkan gangguan fungsi pertahanan mukosa sehingga

    mudah ter!adi erosi. 'eadaan ini dapat dicegah dengan pemberian antasida 5* peroral

    atau bersama @% reseptor bloker yaitu simetidine, ranitidin, atau famotidin yang

    diberikan 5* ampul i.- selama hari, atau&roton &ump Inhibitorseperti omepraDole.

    @ Ede"a %)"on"

    6apat ter!adi pada gangguan fungsi hipotalamus yang mengakibatkan

    penguncupan -ena-ena paru. 6apat dilakukan pemberian hiperosmotika dan pemberian

    diuretika serta oksigen.

    Nerorestorasi &nerore5a'i)itasi

    /asien dengan penurunan kesadaran, program neurorestorasi (neurorehabilitasi dilakukan

    untuk mencegah ulkus dekubitus dengan perubahan posisi berbaring tiap !am,

    %&

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    21/22

    pneumonia ortostatik dengan perubahan posisi berbaring tiap !am, dan ekstermitas

    digerakkan secara pasif.

    /asien sadar, dilakukan pemeriksaan neurologis ulang termasuk pemeriksaan kortikal

    luhur, karena banyak ge!ala sisa berupa gangguan kortikal luhur yang menurunkan

    kualitas hidup pasca cedera kranio serebral.

    Indi#asi o%erasi %enderita tra"a #a%itis

    *. E6@ "epidural hematoma#:

    a. H 9&cc dengan midline shifting pada daerah temporal(frontal(parietal denagn fungsi batang otak

    masih baik.

    b. H5&cc pada daerah fossa posterior dengan tandatanda penekanan batang otak atau hidrosefalus

    denagn fungsi batang otak atau hidrosefalus dengan fungsi batang otak masih baik

    c. E6@ progresif

    d. E6@ tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi operasi

    %. S6@ "subdural hematoma#

    a. S6@ luas "H9&cc(Hmm#dengan 4$S HA, fungsi batang otak masih baik

    b. S6@ tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi operasi.

    c. S6@ dengan edema serebri(kontusio serebri disertai midline shift dengan fungsi batang otak

    masih baik

    5. I$@ "perdarahan intraserebral# pasca trauma

    Indikasi operasi I$@ pasca trauma:

    a. /enurunan kesadaran progresif

    b. @ipertensi dan bradikardi dan tandatanda gangguan nafas "cushing refleks#

    c. /erburukan defisit neurologi fokal

    9. 1raktur impresi melebihi * diploe

    . 1raktur kranii dengan laserasi serebri

    A. 1raktur kranii terbuka "pencegahan infeksi intrakranial#

    ;. Edema serebri berat yang disertai tanda peningkatan TI', dipertimbangkan operasi

    dekompensasi.

    PROGNOSIS

    Skor 4$S penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma kapitis.

    'i((use Injury %T appearance ortality

    %*

  • 7/21/2019 Cedera Kepala Edit

    22/22

    *rade

    I Normal $T Scan F.AC

    II $isterns present. Midline shift G

    mm

    *5,C

    III $isterns compressed( absent.

    Midline shift G mm

    59C

    I Midline shift H mm A,%C

    PENCEGA4AN DAN ED6KASI

    Pang sangat efektif adalah pendidikan masyarakat

    /enggunaan helm penyelamat dan memadai. Bngka kematian 9A&& "*FA%# %9&&

    "*FF%#

    /enggunaan sabuk keamanan **C "*F%#AAC "*FF%#

    /enggunaan kantong udara &.&&& !i)a terselamatkan, 9&.&&& pengemudi terhindar dari

    kerusakan yang serius

    /erilaku pengemudi

    'ecepatan kendaraan.

    %%