dasar-dasar moral kul vi

Upload: michellsy

Post on 08-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dasar-dasar Moral (Mata Kuliah Moral)

TRANSCRIPT

  • Dasar-dasar MoralOrang yang baik atau bermoral itu yang bagaimana?

  • PengantarMoral: kebaikan manusia sebagai manusia. Kebaikan manusia/moralitas seseorang dapat diukur dengan memperhatikan 2 segi pokok yakni: segi batiniah dan segi lahiriahOrang yg baik, memiliki sikap batin atau hati yang baik serta senantiasa berbuat kebaikan.Sikap batin/hati seseorang tidak dapat di lihat. Dalamnya laut dapat diukur, tapi dalamnya hati siapa yang tahu?

  • PengantarPenilaian moral seseorang: hanya dapat diukur dengan memperhatikan kedua segi secara bersamaan. Seseorang yang memiliki sikap batin yang baik, akan tampak dalam perbuatan/mewarnai sikap/perilaku/tindakanya.Tapi masalahnya: dengan cara itu, kita hanya menilai seseorang dengan perlakunya yang tampak/ lewat perbuatan lahiriahnya. Sementara itu, hatinya kita hanya mengira2 sebagai orang baik.

  • Ukuan MoralAda banyak orang yang berbuat bertenangan dengan sikap batinnya. Hatinya tidak baik, tetapi berpura-pura jadi orang baik. Atau hatinya baik tetapi demi rasa aman, dia harus ikut arus. Ada ketidak berdayaan melawan arus. (ustad, pendeta/pastor di kampung maling).Yang dapat mengenal hati seseorang hanyalah Tuhan dan orang itu. Seseorang dapat menduga dgn ebih tepat apakah ia hatinya baik atau tidak. Dibutuhkan kejujuran dan bantuan org lain. Penilaian sahabat/orang lain sangat membantu untuk menilai diri secara objektif.

  • Ukuran MoralManakah ukuran yang tepat yang dapat kita pakai untuk menilai kebaikan manusia itu?Ada dua ukuran yang berbeda: ukuran yang ada dalam hati kita danukuran yang dipakai orang lain waktu menlai kita. Dalam hati kita ada ukuran subjektif sedang dari org lainada ukuran yang lebih objektif/umum. Tapi mungkin seorang sahabat akan menilai kita secara subjekif.

  • Ukuran MoralDlm kaitan dengan penilaian kita: lalu kita mengenal istilah hati nurani dan normaHati nurani nurani menyediakan ukuran subjektif, norma ukuran objektif. Hati nurani membisikkan kepada saya/kita mana yang benar. Sedangkan norma memberitahukan kepada semua orang mana yang benar itu.

  • Ukuran MoralHubungan keduanya: Norma diberitahukan kedaku supaya aku memahami kebaikan dan hidup sesuai kebaikan itu; tetapi hati nuraniku itulah yang akan mengatakan dengan lebih tegas kepadaku tentang kebaikan yang harus kukejar/kulakukanKita menerima ribuaan norma dari ortu, guru, tetangga, sahabat, lingkungan, mass media dan sebagainya. Namun dalam bertindak, kita tidak mungkin mempertimbangkan ratusan norma itu.

  • Ukuran MoralMaka yg akhirnya yang menentukan tindakanku adalah bisikan hati nuraniku sendiri yang secara sayub-sayub memberitahukan kepadaku/kepada kita manakah tindakan yang sepantasnya kita lakukan.Tapi sayang: hati nurani dapat keliru, tumpul, bahkan buta sebagai akibat dari keterbatasan kita sebagai makhluk ciptaan yang tak sempurna.

  • Ukuran MoralKarena itu, disamping kita tunduk pada hati bisikan nurani kita sendiri, kita juga harus berusaha agar hati nurani kita memberikan bisikan yang benar. Karena itu kita perlu belajar norma. Norma bisa keliru dalam perumusan, tetap pada dasarnya norma penting untuk membantu hati nurani dalam mencari kebaikan moral.

  • Ukuran MoralNorma ibaratnya rambu2 lalulintas . Dengan belajar norma, hati nuani terus dibantu untuk memahami kebaikan. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga dengan norma-norma yang ketat, hati nuraninya akan memaham dan menghayati kebaikan dalam hidpnya. Hati nuraninya tajam/tidak mati.Sedangkan anak yang dibesarkan tanpa norma, kelak akan hidup juga sebagai orang yang tidak tahu norma.

  • Ukuran MoralSeseorang harus menghindarkan tindakan yang hanya berdsarkan norma yang dianjurkan, terutama bila norma itu bertentangan dengan hati nuraniku. Semakin dewasa seseorang, orang tersebut akan semakin mampu mendengar bisikan nuraninya sendiri dan sekaligus semakin bersedia menyelidiki norma-norma yang dajarkan/ditawarkan.

  • MACAM-MACAM NORMASejak kita lahir: rbuan norma telah ditawarkan/diberitahukan/diajarkan kepada kita: ada norma dari ortu, lingkungan/masyarakat.Norma dari ortu: sejak dari kecil kita diberitahu bahwa untuk berpakaian harus sesuai dengan jenis kelamin, berterima kasih bila menerima sesuatu, menerima dan memberi dengan tangan kanan, dsb.

  • Ukuran MoralNorma dari masyarakat: dari sana kita diajarkan norma yang lebih luas, yg melum disampaikan ortu. Sopan-santu dalam pergaulan dengan masyarakat umum/lingkungan kita hidup.Kita belajar norma dari sekolah: kita diajari disiplin waktu, tekun dsDi sekolah kita belajar untuk bekerjasama

  • Ukuran MoralDari Agama: mengajarkan norma-norma yang mengikat hati nurani. Norma-norma itu dipahami dan diyakini bahwa norma-norma itu diwahyukan sendir oleh Allah melalui para nabi.Dari umat beragama kita belajar norma ketakwaan kepada Tuhan