di ekosistem persawahan

4
Di ek osistem persawahan, artropoda predator merupak an musuh alami yang  paling berperan dalam menekan populasi hama pada tanaman padi. Menurut Wiedenmann & Smith (1997); Wissinger (1997); Herlinda & Effendy (2003). Artropoda predator memiliki kemampuan untuk beradaptasi di ekosistem efemeral. Lahan pinggir di sekitar pertanaman padi dapat berfungsi sebagai tempat berlindung dan sumber musuh alami bagi pertanaman padi musim  berikutnya. Dengan demikian, musuh ala mi pada ekosistem tersebut tetap eksis dan berperan dalam menekan po pulasi hama padi. Lahan pinggir bervegetasi liar menyediakan mangsa/inang bagi musuh alami, menyediakan sumber pakan (nektar, embun madu dan serbuk sari) bagi imago serangga predator atau  parasitoid, sebagai tempat berlindung (refuges), dan sebagai “jembatan musuh alami” yang menghubungkan dua musim tanam padi (Herlinda 2007).  Habitat musuh alami hama pad i tidak hany a pertanaman padi tetapi juga habitat  bukan pertanaman (uncrop habitats), seperti tumbuhan liar yang tumbuh di  pinggir atau sekitar pertanaman padi. Dengan demikian, bila pertanaman padi tidak ada karena pemanenan atau kondisinya tidak sesuai bagi musuh alami oleh adanya aplikasi pestisida, maka vegetasi liar tersebut dapat sebagai penampung (sinks) musuh alami dari pertanaman. Pada musim berikutny a vegetasi itu dapat menjadi sumber (sources) musuh alami.

Upload: fadli-nasution

Post on 10-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Di Ekosistem Persawahan

7/22/2019 Di Ekosistem Persawahan

http://slidepdf.com/reader/full/di-ekosistem-persawahan 1/4

Di ekosistem persawahan, artropoda predator merupakan musuh alami yang

 paling berperan dalam menekan populasi hama pada tanaman padi. Menurut

Wiedenmann & Smith (1997); Wissinger (1997); Herlinda & Effendy (2003).

Artropoda predator memiliki kemampuan untuk beradaptasi di ekosistem

efemeral. Lahan pinggir di sekitar pertanaman padi dapat berfungsi sebagai

tempat berlindung dan sumber musuh alami bagi pertanaman padi musim

 berikutnya. Dengan demikian, musuh alami pada ekosistem tersebut tetap eksis

dan berperan dalam menekan populasi hama padi. Lahan pinggir bervegetasi liar

menyediakan mangsa/inang bagi musuh alami, menyediakan sumber pakan

(nektar, embun madu dan serbuk sari) bagi imago serangga predator atau

 parasitoid, sebagai tempat berlindung (refuges), dan sebagai “jembatan musuh

alami” yang menghubungkan dua musim tanam padi (Herlinda 2007). 

Habitat musuh alami hama padi tidak hanya pertanaman padi tetapi juga habitat

 bukan pertanaman (uncrop habitats), seperti tumbuhan liar yang tumbuh di

 pinggir atau sekitar pertanaman padi. Dengan demikian, bila pertanaman padi

tidak ada karena pemanenan atau kondisinya tidak sesuai bagi musuh alami oleh

adanya aplikasi pestisida, maka vegetasi liar tersebut dapat sebagai penampung

(sinks) musuh alami dari pertanaman. Pada musim berikutnya vegetasi itu dapat

menjadi sumber (sources) musuh alami.

Page 2: Di Ekosistem Persawahan

7/22/2019 Di Ekosistem Persawahan

http://slidepdf.com/reader/full/di-ekosistem-persawahan 2/4

Wereng Batang Coklat ( Nilaparvata lugens) atau disebut juga Wereng Coklat

merupakan salah satu hama tanaman padi yang paling berbahaya dan sulit

dibasmi. Bersama beberapa jenis wereng lainnya seperti wereng hijau

( Nephotettix spp.) dan wereng punggung putih (Sogatella furcifera), wereng

 batang coklat telah banyak merugikan petani padi bahkan mengakibatkan puso

dan gagal panen.

Wereng batang coklat, sebagaimana jenis wereng lainnya, menjadi parasit dengan

menghisap cairan tumbuhan sehingga mengakibatkan perkembangan tumbuhan

menjadi terganggu bahkan mati. Selain itu, wereng batang coklat ( Nilaparvata

lugens) juga menjadi vektor (organisme penyebar penyakit) bagi penularan

sejumlah penyakit tumbuhan yang diakibatkan virus serta menyebabkan tungro.

Ciri ciri tanaman padi yang diserang hama wereng batang cokelat adalah

warnanya berubah menjadi kekuningan, pertumbuhan terhambat dan tanaman

menjadi kerdil. Pada serangan yang parah keseluruhan tanaman padi menjadi

kering dan mati, perkembangan akar merana dan bagian bawah tanaman yang

terserang menjadi terlapisi oleh jamur.

Hama wereng batang coklat hidup pada pangkal batang padi. Binatang ini

mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang dimulai dari telur (selama 7-10

hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago (18-28 hari). Saat menjadi nimfa dan imago

inilah wereng batang coklat menghisap cairan dari batang padi.

Hama Padi yang Sulit Dibasmi. Wereng menjadi hama padi yang paling

 berbahaya dan paling sulit dikendalikan apalagi dibasmi. Sulitnya memberantashama padi ini lantaran wereng batang coklat mempunyai daya perkembangbiakan

yang cepat dan cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

Tidak jarang, hama wereng batang coklat ( Nilaparvata lugens) tahan terhadap

 berbagai insektisida dan pestisida, sehingga sering kali para petani memberikan

dosis pestisida yang berlipat ganda bahkan dengan mengoplos beberapa merk

 pestisida sekaligus. Dan semua usaha pengendalian dan pengobatan dengan

Page 3: Di Ekosistem Persawahan

7/22/2019 Di Ekosistem Persawahan

http://slidepdf.com/reader/full/di-ekosistem-persawahan 3/4

menggunakan pestisida itu tidak pernah berhasil tuntas membasmi wereng batang

coklat.

Penggunaan varietas bibit padi yang tahan

hama juga tidak dapat bertahan lama dan

terus menerus. Sekali dua kali musim

tanam memang varietas padi tahan

wereng mampu melawan, namun untuk

selanjutnya varietas tersebutpun musti

takluk oleh wereng batang coklat

( Nilaparvata lugens).

Musuh Alami Wereng Sirna. Dalam

kondisi normal, alam selalu mampu

menjaga keseimbangan. Keseimbangan alam selalu menjaga agar tidak pernah ada

sebuah spesies yang membludak populasi karena kan dikendalikan oleh spesies

lainnya.

Kumbang Karabid (Ophionea nigrofasciata)

Klasifikasi kumbang karabid

Kingdom : Anmalia

Filum : Arthropoda

Page 4: Di Ekosistem Persawahan

7/22/2019 Di Ekosistem Persawahan

http://slidepdf.com/reader/full/di-ekosistem-persawahan 4/4

Kelas : Insecta

Ordo : Coleoptera

Famili : Carabidae

Genus : Ophionea

Spesies : Ophionea nigrofasciata S

Predator ini aktif mencari mangsa pada siang hari dan dapat berenang. Jenis

mangsanya adalah wereng coklat, wereng hijau, hama putih, wereng zig-zag,

wereng punggung putih, ulat bulu, ulat jengkal dan penggerek batang padi.

Tempat hidupnya di pangkal batang atau di tanah yang tidak berair. Predator ini

mempunyai ukuran panjang tubuh 8 mm dengan ciri-ciri tubuh mengkilat, kulit

halus, kepala dan perut bagian tengah berwarna hitam kebiru-biruan. Atau

mulutnya bertipe mengunyah. Rentang hidupnya 15 hari dan jumlah telur yang

dihasilkan oleh seekor betina adalah 45 butir.

Shepard,BM; Barion, AT; Litsinger, JA. 1987. Friends of The Rice Farmer-

Helpful Insects, Spiders, and Pathogens. International Rice Research Institute

(IRRI)