elektrotherapi pada nyeri
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
1/8
ELEKTROTHERAPI PADA NYERI BAHU
0leh : Heru Purbo Kuntoro, Dipl. P.T., M. Kes
Sindroma nyeri bahu sangat komplek kalau ditinjau dari penyebab dan spesiikasi jaringan yang
umum apabila struktur jaringan tubuh !muskuloskeletal" mengalami lesi, hampir selalu diikutidengan kerusakan jaringan. Kerusakan suatu jaringan akan berakibat perangsangan terhadap
reseptor nyeri !no#i#eptor" sebagai $deen#e me#hanism%yang berlanjut menjadi proses
peradangan. &amun pada kondisi'lesi tertentu peradangan sangat mengganggu akti(itasungsional )alaupun pada peradangan isiologis proses peradangan diikuti proses penyembuhan
!repair".
Pada kondisi tertentu peradangan dapat menjadi patologis atau kronis sehingga perlu
penanganan yang tepat. Sehingga pada kondisi #edera olah raga akan selalu mun#ul beberapa
gejala berupa:
nyeri
pembengkakan
kerusakan jaringan kolagen dan jaringan lunak
gangguan stabilitas sendi karena kerusakan struktur stabilitator
bahkan gangguan koordinasi karena penurunan ungsi reaksi arthrokinetik
gangguan ungsi
*erikut ini beberapa aktor yang perlu diketahui sebagai penyebab rasa nyeri pada sistem
muskuloskeletal menurut $physiologi#al me#hanisms%
+. &o#i#eptor me#hanism
. &er(e or root #ompression !neuropathi#"
-. Trauma !deaerentation pain"
. /nappropriate un#tion in the #ontrol o mus#le #ontra#tion
. Psy#hosomatis me#hanism
Sering kita lihat, penyebab dan gejala klinis sakit pada otot1otot dan tulang adalah #ampuran dan
beberapa aktor tersebut merupakan akibat dan no#i#eptor pain pada sendi1sendi tulang
http://herdinrusli.wordpress.com/2007/11/30/elektrotherapi-pada-nyeri-bahu/http://herdinrusli.wordpress.com/2007/11/30/elektrotherapi-pada-nyeri-bahu/ -
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
2/8
belakang. 2uga neuropathi# pain dari diskuis hernatus dan reaksi sakit akibat hipertonus rele3
dari otot1 otot tulang belakang. Dalam hal ini kemungkinan juga ada aktor psy#hosomatis.
Muscle Spasme and Pain
4lassii#ation o pain a##ording to pathogeneti# me#hanisms
Nocicepto pain: Spe#iali5ed sensory ner(e endings e3#ited by pathophysiologi#al pro#essese.g. inlamed joint
Neuopat!ic pain: 6erent ner(e ibres be#ome dire#tly responsi(e to stimuli ater damage by
#ompression or biome#hani#al disorders e.g. herniated disk diabeti# polyneurophaty
Dea""eentation pain: &eurons in #entral ner(ous sistem be#ome hypere3#itable ater loss o
output, e.g. root a(ulsion, ner(e transe#tion.
Reacti#e pain: &o#i#eptor e3#itation by dysun#tional motor or symphateti# eerent or rele3me#hanisms, e.g. mus#ular hypertonus sympatheti# algodystrophy
Ps$c!osomatis pain: Psy#hi# and psy#hoso#ial problems aggra(ate e3isting pain or aree3pressed in the language o pain
P!$siolo%ical mec!anism o" pain in t!e musculo&s'eletal s$stem
Nocicepto
Sensory element yang dapat mengirim sinyal ke 4&S akan hal1hal yang berpotensi
membahayakan. Sangat banyak terdapat pada tubuh kita serabut1serabut aerent1nya terdiri dari:
6 delta ibres, yaitu serabut sara dengan myelin yang tipis
4 ibres, serabut sara tanpa selaput myelin
Tidak semua serabut1serabut tersebut berungsi sebagal no#i#eptors, ada juga yang bereaksi
terhadap rangsangan panas atau stimulasi mekanik. Sebaliknya no#i#eptor serabut1serabutsensory besar, seperti 6 6lpha, 6 *eta atau 7roup /, //. Serabut1serabut sensory besar ini
berungsi pada $proprio#eption% dan $motor #ontrol%.
&o#i#eptor sangat peka terhadap rangsangan kimia !#hemi#al stimuli". Pada tubuh kita terdapat
$algesi# #hemi#al substan#e% seperti *radykinine, Potassium ion, Serotonin, Prostaglandin danlain1lain.
Substan#e P, suatu &europeptide yang dilepas dari ujung1ujung sara tepi no#i#epti(e tipe 4,
mengakibatkan peningkatan mikrosirkulasi lokal, ekstra(asasi plasma. 8enomena ini disebut
sebagal $neurogeni# inlammation% yang pada keadaan lanjut menghasilkan no3ius'#hemi#alstimuli, sehingga menimbulkan rasa sakit.
Disregulasi sistem motorik yang menyebabkan rasa sakit. Kita ketahui hipertonus otot dapat
menyebabkan rasa sakit. Pada umumnya otot1otot yang terlibat adalah misalnya pada bahu
-
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
3/8
rotaor #u otot stabilisator bisep bra#hialis, ele(ator s#apula, thermo#leido mastoideus.
&o#i#epti(e stimulus diterima oleh serabut1serabut aerent ke spinal #ord, menghasilkan
kontraksi beberapa otot akibat $spinal motor rele3es%. &o#i#epti(e stimulus ini dapat dijumpai
di beberapa tempat seperti kulit, (is#eral organ, bahkan otot sendiri. 9ele3 itu sendirisebenarnya bermanaat bagi tubuh kita, misalnya $)ithdra)al rele3% merupakan mekanisme
sur(i(al dari organisma.
Disamping ungsi tersebut kita juga sadari bah)a kontraksi otot1otot tadi dapat meningkatkanrasa sakit, melalui stimulasi no#i#eptor di dalam otot dan tendon. Makin sering dan kuat
no#i#eptor tersebut terstimulasi, makin kuat rele3 akti(itas terhadap otot1otot tersebut. Hal ini
akan meningkatkan rasa sakitnya, sehingga menimbulkan keadaan $(i#ious #ir#le% kondisi in
akan diperburuk lagi dengan adanya is#hemia lokal, sebagai akibat dari kontraksi otot yang kuatdan terus menerus atau mikrosirkulasi yang tidak adekuat sebagai, akibat dari disregulasi sistem
simpatik.
Pada situasi ini, modulasi nyeri berada pada tingkat reseptor yang ditandai dengan gejala nyeri
yang hebat, radang, dengan akti(itas tinggi atau rendah. &yeri berdasarkan pada regio lesimisalnya disekitar sendi glenohumeral bagian anterior. Pada situasi berikutnya nyeri dapat
bersiat menyebar apabila akti(asi ungsi sympatis tidak terkontrol atau disebut neuro(egetati(e
disbalan#e seperti terdapat pada gambar.
P!$siolo%ical mec!anisma o" pain in t!e musculo&s'eletal s$stem
Pada gambar terlihat input serabut aerent dari organ (is#eral, kulit, sendi, tendon, otot1otot atau
impulse dari otak yang turun ke spinal dapat mempengaruhi rangsangan !e3#itability" dari 6lpha
dan 7amma motor neuron yang berakibat kontraksi otot !mus#le stines" misalnyameningkatkan input no#i#epti(e dari intratorakal akan meningkatkan tonus otot dari otot yang
mendapat iner(asi somatis thorakal misalnya: inter#ostalis, serratus anterior dan otot yang
melintasi struktur segemen 4 dan 4.
Disamping itu input no#i#epti(e dari sendi kapsul dapat meningkatkan $rele3 e3#itability% daribeberapa otot antagonis yang bersangkutan dengan pergerakan sendi tersebut sehingga hal ini
dapat memblok sendi tersebut disebut juga sebagai neurogeni# blo#k. Pengaruh yang paling
besar berasal dari otak, stress dan emosi dapat mengakibatkan $des#ending e3#itatory path)ay%,sehingga merangsang peningkatan rele3 dari otot1otot postural regio ser(i#al. Pada situasi ini
akti(asi no#i#eptor bersiat spinal menuju supraspinal yang akan menunjukkan nyeri rujukan
pada sistem somatis maupun sympatis perier.
Se#ara somatis neuroisiologis sendi bahu mendapat iner(asi somatis dari segmen #er(i#al , !4 dan 4". Segemen ini juga memberikan distribusi iner(asi ke struktur otot, sendi dan kulit
!lihat skema preganglioner neuron segmental 4, 4 dan segmen Th, Th, Th".
&euroysiologis menunjukkan bah)a segmen 4 dan 4 tidak mempunyai sistem simpatis yang
menginer(asi pembuluh darah pada struktur yang disarai se#ara somatis. ;ntuk memenuhi
-
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
4/8
kebutuhan suplai (askuler maka semua struktur iner(asi somatis dari 4 dan 4 mendapat
#abang persaraan dari sympatis perier yang berasal dari segmen thorakal , !Th, Th".
Thorakal , juga harus bertanggung ja)ab terhadap persaraan somatis dari struktur : otot,
kulit, sendi dan persaraan organ intratorakal dan intraabdominal yaitu : jantung, paru, gaster,osophagus dan hati.
(
se#ara sederhana dapat dipahami bah)a akti(asi no#i#eptor sendi bahu dapat di rujuk ke sistem
somatis akan menghasilkan nyeri rujukan pada struktur otot, sendi, kulit yang mendapat iner(asisegmen somatis 4, 4, misalnya nyeri bahu dapat menimbulkan keluhan nyeri yang hebat pada
otot rhomboideus dan otot rotator #u.
Pada keadaan ini maka spasme otot juga dapat menyebar ke regio lain baik pada struktur otot,
sendi maupun kulit sehingga nyeri bersiat menyebar. !
-
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
5/8
Teori ini menyatakan bah)a elemen utama pada nyeri adalah pola inormasi sensoris.
Pola aksi potensial yang timbul oleh adanya suatu stimulus timbul pada tingkat sara
perier dan stimulus tertentu menimbulkan pola aksi potensial tertentu. Pola aksipotensial untuk nyeri berbeda dengan pola untuk rasa sentuhan.
-. Teori kontrol gerbang !gate #ontrol"
Mel5ak dan >all tahun +? mengemukakan teori kontrol gerbang yang banyak diterima
banyak ahli. Teori ini berkembang dari segi mekanisme neuroisiologi yang menyangkutpengontrolan nyeri dari perier maupun sentral. Konsep dasarnya menggabungkan teori
spesiik dan teori pola ditambah dengan interaksi antara aeren perier dan sistem
modulasi yang berbeda di medulla spinalis !subtansia gelatinosa". Selain itu jugamengemukakan sistem modulasi des#enden !dari pusat ke perier".
Menurut teori ini, aeren terdiri dari dua kelompok serabut, yaitu kelompok yang
berdiameter besar !61beta" dan serabut berdiameter ke#il !61delta dan 4". Keduakelompok aeren ini berinteraksi dengan substansia gelatinosa ini berungsi sebagai
modulator !gerbang kontrol" terhadap 61bera, 61delta dan 4.6pabila subsatansia gelatinosa !S7" akti, gerbang akan menutup. Sebaliknya apabila S7
menurun akti(itasnya, gerbang membuka. 6kti dan tidaknya S7 tergantung padakelompok aeren mana yang terangsang.
6pabila serabut berdiameter besar terangsang, S7 menjadi akti dan gerbang menutup.
/ni berarti bah)a rangsang yang menuju pusat melalui transitting #ell !T1#ell" terhentiatau menurun. Serabut 61beta adalah penghantar rangsang non1no#i#epti(e !bukan nyeri"
misalnya sentuhan, proprio#epti(e.
6pabila kelompok berdiameter ke#il !61delta, 4" terangsang, S7 akan menurunakti(itasnya sehingga gerabang membuka. 61delta dan 4 adalah serabut pemba)a
rangsang no#i#epti(e, sehingga kalau serabut ini terangsang, gerbang akan membuka dan
rangsang nyeri akan diteruskan ke pusat.
Modulasi N$ei
&yeri merupakan gejala yang mendorong seseorang men#ari pertolongan pelayanan kesehatan
termasuk isioterapis. ;ntuk itu, isioterapis perlu memahami mekanisme bagaimana nyeri
tersebut dihilangkan atau dikurangi, dengan kata lain bagaimana memodulasi nyeri.6da beberapa tingkat dalam susunan aeren dimana nyeri dapat dimodulasi.
a( Pada esepto
Pada tingkat ini, sasaran modulasi pada reseptor di perier. Modulasi diperoleh dengan :
+. Menurunkan eksitabilitas reseptor !misalnya dengan pendinginan"
. Menghilangkan aktor perangsang reseptor, misalnya dengan memperlan#ar prosespembuangan melalui peredaran darah.
-. Menurunkan tingkat akti(itas gamma1neuron, misalnya dengan pemanasan
)( Tin%'at spinal
Pada tingkat ini, sasaran modulasi pada subtansia gelatinosa dengan tujuan memberikan inhibisi
-
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
6/8
terhadap transmisi stimulus nyeri. *erdasarkan tori kontrol gerbang oleh Mel5ak dan >all, maka
untuk dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri, S7 harus diaktikan sehingga gerbagn
menutup. ;ntuk dapat menutup gerbang tersebut, perlu ada stimulasi terhadap serabutberdiameter besar !61beta" dengan rangsang non1re#i#epti(e, misalnya dengan:
+. T=&S
. Manipulasi yang lembut
c( Tin%'at supaspinal
Pada tingkat ini kontrol nyeri yang dilakukan oleh peri a@uadu#tal gray matter !P67" di midbrain. P67 mengirim stimulus ke nu#leus raphe magnus !&9M" yang selanjutnya ke tanduk
belakang medulla spinalis !PH4". &9M akan menghambat aeren 61delta. Selain itu &9M juga
juga mema#u timbulnya serotonin. P67 memodulasi nyeri melalui produksi endorphin di PH4dengan perantaraan &9M. Melalui lo#us #eruleus !D pulsa.
Tetapi tentu kita juga akan mengurangi hipertonus otot1otot di lokasi tersebut. Pengobatan untukmegurangi rangsangan !e3#itation" pada interneuronal pool atau pada motor neuron itu sendiri
akan menurunkan akti(itas dari motor neuron tersebut sehingga ketegangan otot !mus#le
tension" juga ikut mengendor.
Metode terapi ini akan lebih tepat menggunakan stimulasi listrik dengan arus listrik rekuensimenengan atau rekuensi. tinggi, misalnya intererensi, S>D dan sebagainya.
4ara untuk menurunkan rangsangan ini dapat diperoleh dengan:
+. Meghambat impulse serabut aerent pemba)a nyeri !no#i#epti(e" atau serabut aerent
tipe /// b ' /A !6 delta. dan 4" melalui serabut aerent tipe //'/// a. Metode ini dapat
-
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
7/8
dilakukan dengan, menggunakan arus intererensi atau diadinamik dengan teknik aplikasi
lokal, regional, segmental ataupun trigger point. !Modulasi Spinal"
. Mengaktikan sistem neuron penghambat !inhibitory neuronal sistem" supraspinal turun
ke sel1sel sensoris !dorsal horn" medulla spinalis interneuronal pool di medulla spinalis.Metode ini dikenal dengan teori $7ate 4ontrol%. !Modulasi Spinal"
-. -. Mengaktikan sistem neuro(egetati
Metode ini dapat menggunakan stimulasi elektris dengan arus rekuensi rendah misalarus 1 dan rekuensi menengah !arus interernsi"". Pada prinsipnya akan merangsang
no#i#epti(e untuk pembebasan substan#e P yang bermanaat sebagai (asodilatator
pembuluh darah perier sehingga akan terjadi perbaikan sistem (askularisasi. Sedangkan
untuk merangsang no#i#eptor dapat menggunakan energi mekanik atau energi elektrikyang dihasilkan oleh ;S atau arus listrik dengan pulsa yang progresi !arus 1, arus
intererensi". Metode aplikasinya dapat dilakukan se#ara kombinasi antara inerensi
dengan ultrasonik guna men#ari titik peka rangsang yang kurang bisa dideteksi denganarus rekuensi rendah atau arus listrik rekuensi menengah saja. 6dapun titik peka
rangsang dapat ditemukan di sepanjang (ertebra yang dikenal dengan istilah $trigger
point%. Kualitas trigger point dapat berupa allodynia, hyperaesthesia dan hyperalgesia.6plikasi akti(asi neuro(egetati(e dapat dilakukan dengan metode segmental somasis
maupun metode segmental sympatis. !Modulasi Supra Spinal"
. Memperbaiki proses peradangan !Modulasi Perier'9e#eptor"
. Pada dasarnya setiap peradangan akan terjadi kerusakan jaringan #ollagen, sehingga
untuk memperbaiki regenerasi jaringan #ollagen perlu mengetahui ase penyembuhan
#edera'lesi jaringan lunak, yang meliputi:a. 8ase kerusakan jaringan
b. 8ase perdarahan#. 8ase peradangan
d. 8ase regenerasi
e. 8ase prolerasi, produksi, remondellingB sembuhPenggunaan arus rekuensi tinggi !;S, S>D" sangat membantu pada setiap asem proses
stimulasi termal1altermal se#ara lokal, regional maupun segmental
Selain itu pada penggunaan ;S dan atau S>D, kita harus selalu memperhatikan
aktualitas dan suatu kondisi.Pada aplikasi elektroterapi, perlu memahami minimal - !tiga" aspek yaitu :
i. 6spek teknis yang berliubungan dengan isika dasar dari alat elektrbterapi yangdigunakan.ii. 6spek spesiikasi jaringan yang hendak diterapi, untuk menentukan indikasi dan
kontra indikasi serta dosis penatalaksanaan terapi.
iii. 6spek pathogenesis dari suatu lesi atau kelainan yang bertujuan untuk menentukandosis terapi.
-
7/23/2019 Elektrotherapi Pada Nyeri
8/8
DA,TAR PUSTAKA
*ekkering 7.=.. =(iiden#e *ased 8yiotherapie hij patienten met Shouder Kla#hten
>etenss#hpplijke onderbou)ing (an de K&781ri#htlijn. &ederlands Tijds#hrit (oor8ysiotherapie. 2aargang ///. 00+.
4ailliet 9.. 4er(i#al C &e#k Pain. -nded. Philadelphia : 86 Da(is 4o. +?+.
De )ol 6.&.. Ender5oek C *ehandeling (an )eke delen :*ohn Stalen (an .isiosby.#om