penanganan nyeri dan obat

26
7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 1/26 PENANGANAN NYERI DAN OBAT-OBAT ANALGETIK I. Penanganan Nyeri Farmakologi: gunakan Step-Ladder WHO 1) OAINS efektif untuk nyeri ringan-sedang, opioid efektif untuk nyeri sedang-berat. ) !ulaila" dengan pemberian OAINS # opioid lema" $langka" 1 dan ) dnegan pemberian intermiten $  pro re nata-prn) opioid kuat yang disesuaikan dengan kebutu"an pasien. %) &ika langka" 1 dan kurang efektif # nyeri men'adi sedang-berat, dapat ditingkatkan men'adi langkah 3 $ganti dengan opioid kuat dan prn analgesik dalam kurun (aktu 'am setela" langka" 1). ) *enggunaan opioid "arus dititrasi. Opioid standar yang sering digunakan adala" morfin, kodein. +) &ika pasien memiliki kontraindikasi absolut OAINS, dapat diberikan opioid ringan. ) &ika fase nyeri akut pasien tela" terle(ati, lakukan pengurangan dosis seara berta"ap Intraena: antikonulsan, ketamine, OAINS, opioid Oral: antikonulsan, antidepresan, anti"istamin, an/iolyti, kortikosteroid, anestesi lokal, OAINS, opioid, tramadol. 0ektal $supositoria): parasetamol, aspirin, opioid, fenotiain 2opial: lidokain pat", 3!4A Subkutan: opioid, anestesi lokal 5 1

Upload: ridha-nur-rahma-ariani

Post on 18-Feb-2018

333 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 1/26

PENANGANAN NYERI DAN OBAT-OBAT ANALGETIK 

I. Penanganan Nyeri

Farmakologi: gunakan Step-Ladder WHO

1) OAINS efektif untuk nyeri ringan-sedang, opioid efektif untuk 

nyeri sedang-berat.

) !ulaila" dengan pemberian OAINS # opioid lema" $langka" 1

dan ) dnegan pemberian intermiten $ pro re nata-prn) opioid

kuat yang disesuaikan dengan kebutu"an pasien.

%) &ika langka" 1 dan kurang efektif # nyeri men'adi sedang-berat,

dapat ditingkatkan men'adi langkah 3 $ganti dengan opioid kuat

dan prn analgesik dalam kurun (aktu 'am setela" langka" 1).

) *enggunaan opioid "arus dititrasi. Opioid standar yang sering

digunakan adala" morfin, kodein.

+) &ika pasien memiliki kontraindikasi absolut OAINS, dapat

diberikan opioid ringan.

) &ika fase nyeri akut pasien tela" terle(ati, lakukan pengurangan

dosis seara berta"ap

• Intraena: antikonulsan, ketamine, OAINS, opioid

• Oral: antikonulsan, antidepresan, anti"istamin,

an/iolyti, kortikosteroid, anestesi lokal, OAINS, opioid,

tramadol.

• 0ektal $supositoria): parasetamol, aspirin, opioid,

fenotiain

• 2opial: lidokain pat", 3!4A

• Subkutan: opioid, anestesi lokal5

1

Page 2: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 2/26

3-Step WHO Analgesic Ladder 8

67eterangan:

•  patch fentanyl tidak bole" digunakan untuk nyeri akut karena tidak 

sesuai indikasi dan onset ker'anya lama.

• 8ntuk nyeri kronik: pertimbangkan pemberian terapi analgesik 

ad'uant $misalnya amitriptilin, gabapentin).6Istila":

•  NSAI9: non-steroidal anti-inflammatory drug 

• S#0: slow release

• *0N: ("en reuired

II. Obat-Obat Analgetik 

Analgetik adala" suatu senya(a atau obat yang dipergunakan untuk 

mengurangi rasa sakit atau nyeri. Nyeri timbul akibat ole" berbagai rangsangan

 pada tubu" misalnya rangsangan mekanis, kimia(i dan fisis se"ingga

menimbulkan kerusakan pada 'aringan yang memiu pelepasan mediator nyeri

seperti bradikinin dan prostaglandin yang ak"irnya mengaktiasi reseptor nyeri di

2

Page 3: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 3/26

saraf perifer dan diteruskan ke otak. Seara umum analgetik dibagi dalam dua

golongan, yaitu analgetik non narkotik dan analgetik narkotik $opioid).

. Analgetik N!n Nark!tik 

Analgesik non-narkotika adala" golongan obat analgesik untuk 

meng"ilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. !ekanisme dan tempat ker'a

obat ini berbeda dengan ker'a analgesik narkotika. ;olongan obat ini di samping

 beker'a sebagai analgesik umumnya dapat memberikan efek antipiretik dan

antiinflamasi, se"ingga disebut 'uga obat analgesik-antipiretik dan antiinflamasi.

7ekuatan efek analgesik, antipireti, dan antiinflamasi setiap obat golongan ini

 berbeda-beda. Ada yang efek antiinflamasinya lebi" kuat dari pada efek analgesik 

dan antipiretikanya, se"ingga obat tersebut "anya digunakan sebagai antiinflamasi

atau antirematik $misalnya, fenilbutaon). Ada 'uga yang efek antiinflamasinya

sangat lema" tetapi efek analgesik dan antipiretiknya kuat $misalnya,

asetaminofen#parasetamol). 9i samping itu, sebagian obat ini mempunyai efek 

urikosurik.

;olongan analgesik non-narkotika atau obat analgesik-antipiretik dan

antiinflamasi merupakan kelompok obat yang "eterogen, seara kimia banyak 

yang tidak ber"ubungan $meskipun kebanyakan obat tersebut termasuk asam

organik), tetapi semuanya mempunyai ker'a terapeutik dan efek samping tertentu

yang sama. Aspirin atau asetosal dikenal sebagai prototipe obat golongan

analgesik non-narkotika, se"ingga golongan obat ini disebut 'uga obat menyerupai

aspirin $aspirin-like drugs) atau sering 'uga disebut obat antiinflamasi non-steroid

$non-steroid antiinflammatory drugs).

3

Page 4: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 4/26

Tabel 1. Klasifikasi OAINS

(jam)

Obat analgesik non-narkotika memberikan beberapa efek samping yang

tidak diinginkan. 3fek samping yang paling umum ter'adi adala" pada saluran

 penernaan. Obat ini dapat menyebabkan ulkus pada lambung atau usus, yang

kadang-kadang diikuti dengan pendara"an se"ingga ter'adi anemia. 7erusakan

 pada lambung#usus ini dapat disebabkan paling sedikit ole" dua mekanisme yang

 berbeda, yaitu efek iritasi langsung obat tersebut pada mukosa lambung atau efek 

sistemik melalui peng"ambatan biosintesis prostaglandin dalam lambung.

4

ObatWaktu konsentrasi

puncak (jam)Waktu Paru

!osis Selekti"itas

Salisilat

 Aspirin #$% & 1 #$' ) & * jam +O, 1 - +O, .

!iflunisal . & ' 1. / & 1. jam ta0

 Asam Asetat

In0ometasin 1$% .$% 1. jam +O, 1 +O, .

Sulin0ac / 1' 1. jam ta0

2to0olac 1 3 * & / jam +O, . +O, 1

 Asam antranilic

 Asam mefenamat . & ) ' & ) * jam ta0

Sulfonanili0a

Nimelsuli0e 1 & ' . & % 1. jam +O, . +O, 1

 Asam asetat eteroar4l

!iklofenak . & ' 1 & . / & 1. jam +O, . +O, 1

Ketorolak #$% & 1 % ) & * jam ta0

 Asamar4lpropionat

Ibuprofen 1 & . . * & / jam +O, 1 +O, .

Napro5en . 1) 1. jam +O, 1 +O, .

Ketoprofen 1 & . . *&/ jam ta0

 Asam enolat

Piro5icam ' & % )% & %# (0 +O, 1 +O, .

6elo5icam % & 1# 1% & .# (0 +O, . +O, 1

 Alkanone

Nabumetone ) & % .) 1. & .) jam +O, 1 - +O, .

+o5ib

+eleco5ib . & ' 11 1. & .) jam +O, . +O, 1

2torico5ib . & ' 1% & .. (0 +O, . +O, 1

Page 5: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 5/26

*rostaglandin itu sendiri berfungsi sebagai faktor protektif lambung ter"adap

 pengaru" airan lambung yang bersifat iritatif atau agresif. *rostaglandin

 berfungsi antara lain merangsang sekresi mukus dan bikarbonat yang dapat

melindungi mukosa lambung dari pengaru" asam lambung, memperta"ankan

aliran dara" mukosa, dan berpartisipasi dalam regenerasi dan pertumbu"an sel

epitel.

3fek samping lain yang berkaitan dengan peng"ambatan sistesis

 prostaglandin adala" gangguan pada fungsi platelet, perpan'uangan pendara"an,

dan peruba"an pada fungsi gin'al.

Fungsi platelet terganggu karena golongan obat ini menega" pembentukan

 platelet tromboksan A $2<A), yaitu suatu at agregasi yang poten. 9engan

demikian obat tersebut enerung memperpan'ang (aktu pendara"an. Aspirin

merupakan peng"ambat fungsi platelet yang efektif, se"ingga sering digunakan

untuk penega"an gangguan tromboembolik. Obat ini memberikan efek samping

yang keil ter"adap fungsi gin'al pada orang se"at. 2etapi dapat memperpara"

 penyakit gin'al pada penderita gangguan gin'al karena obat ini dapat mengurangi

aliran dara" ke gin'al dan keepatan filtrasi glomerulus.

" G!l!ngan #al$ilat

Asam asetil salisilat atau asetosal adala" obat golongan aslisilat yang

 paling banyak digunakan. Obat ini selain sebagai prototipe golongan analgesik-

antipiretik dan antiinflamasi, sering digunakan sebagai pembanding dalam menilai

intensitas efek obat se'enis.

E%ek Analge$ik 

5

Page 6: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 6/26

Salisilat meng"ilangkan nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala,

nyeri otot $mialgia), dan nyeri sendi $artralgia). Obat ini meng"ilangkan rasa nyeri

seara perifer melalui peng"ambatan pembentukan prostaglandin di tempat

inflamasi. 2etapi efek langsung ter"adap SS* mungkin 'uga ter'adi dengan

 beker'a pada "ipotalamus. *ada pemakaian 'angka pan'ang, obat ini tidak 

menimbulakan toleransi atau adiksi, dan toksisitasnya lebi" renda" dari pada

analgesik narkotika.

E%ek Anti&iretik 

Obat golongan salisilat dapat menurunkan su"u tubu" dengan epat dan

efektif. 3fek penurunan su"u tubu" ter'adi karena peng"ambatan pembentukan

 prostaglandin pada "ipotalamus. *enurunan panas ini dipermuda" dengan

 bertamba"nya aliran dara" ke perifer dan pembentukan keringat. *ada dosis

toksik, obat ini mempunyai efek piretik yang menyebabkan keringat banyak ke

luar se"ingga menaikan de"idrasi.

E%ek &a'a Perna&a$an

Salisilat merangsang pernapasan seara langsung ataupun tidak langsung.

9osis terapi mempertinggi konsumsi oksigen dan produksi =O $terutama pada

otot rangka). *eningkatan produksi =O  ini merangsang pernapasan. *roduksi

=O  yang bertamba" diimbangi ole" peningkatan entilasi aleoli, se"ingga

 pengeluaran =O melalui aleoli bertamba", dan dengan demikian * =O plasma

tidak beruba". *ada a(al ter'adinya peningkatan entilasi aleoli, pernapasan

lebi" dalam dan frekuensinya sedikit bertamba".

6

Page 7: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 7/26

Salisilat seara langsung 'uga merangsang pusat pernapasan di medula.

>al ini menyebabkan "iperentilasi pada aleoli, yang ditandai ole" pernapasan

yang dalam dan bertamba"nya keepatan bernapas. 9osis tinggi atau

 penggunaan yang lama menyebabkan efek depresi pada medula. 9osis toksik 

menimbulkan paralisis reepirasi pusat dan depresi asomotor.

E%ek &a'a Ke$ei(bangan A$a(-Ba$a

9osis terapi salisilt menyebabkan peruba"an keseimbangan asm-basa dan

komposisi elektrolit. *eruba"an a(al ditun'ukkan ole" ter'adinya alkalosis

 pernfasan. Alkalosis pernafasan terkompensasi#tertanggulangi ole" peningkatan

ekskresi bikarbonat melalui gin'al, yang diikuti ole" ion Na dan 7, se"ingga

 bikarbonat plasma menurun, dan p> dara" kembali ke normal. 7eadaan ini

disebut alkalosis respirasi terkompensasi. *ada dosis toksik, peruba"an asam-basa

dan komposisi elektrolit akan berlan'ut dan menimbulkan asidasis metabolik.

E%ek &a'a Kar'i!)a$kuler

*ada dosis besar salisilat menyebabkan asodilatasi pembulu" perifer 

karena efek langsung ter"adap otot polos 'antung. 9osis toksik mendepresi

sirkulasi seara langsung dan karena paralisis asomotor sentral. *emberian Na

salisilat atau asetosal dosis besar, seperti pada penderita demam reumatik akut,

olume plasma meningkat $sekitar ?@), "ematokrit menurun, dan ura" dan

ker'a 'antung meningkat. 7eadaan ini dapat menyebabkan kegagalan#paya"

 'antung dan edem paru-paru.

E%ek &a'a #aluran Pen*ernaan

7

Page 8: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 8/26

Salisilat dapat menyebabkan gangguan pada saluran penernaan, rasa

mual, dan munta". ;angguan saluran penernaan berupa ulkus#tukak lambung

sampai perdara"an lambung. 7ambu"nya tukak lambung dan perdara"an lambung

dapat ter'adi karena penggunaan salisilat dosis besar seara terus menerus, dan

 'arang ter'adi dengan dosis keil. *erdara"an lambung karena salisilat ter'adi

tanpa disertai rasa nyeri dan dapat menyebabkan anemia defisiensi at besi.

E%ek &a'a +ati

Salisilat dapat menyebabkan "epatotoksik. 3fek toksik ini bergantung pda

dosis, dan biasanya dengan konsentrasi plasma di atas 1+? mg#ml. Indikasi utama

adanya kerusakan pada "ati dili"at dari adanya peningkatan aktiitas enim

$transamininase).

E%ek ,rik!$urik 

3fek salisilat ter"adap eksresi asam urat sangat bergantung pada dosis.

9osis renda" $1- g per "ari) dapat menurunkan ekskresi asam urat dan

meningkatkan konsentrasi asam urat dalam plasma. 9osis sedang $% g per "ari)

 biasanya tidak mempengaru"i ekskresi asam urat. 9osis lebi" besar $ + g per 

"ari) memberikan efek urikosurik $meningkatkan ekskresi asam urat ) dan

menurunkan kadar asam urat dalam plasma.

E%ek &a'a Darah

Astosal dapat memperlama (aktu perdara"an. 3fek ini mungkin

disebabkan ole" asetilasi siklooksigenase platelet dan akibatnya ter'adi

 pengurangan pembentukan tromboksan $2<A). *asien dengan kerusakan "ati

yang para", "ipoprotombinemia, defisiensi it. 7, atau "emofilia "arus

8

Page 9: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 9/26

meng"indari penggunaan asetosal karena peng"ambatan "emostasis platelet dapat

menyebabkan perdara"an.

E%ek terha'a& etab!li$(e

Salisilat pada dosis besar dapat menyebabkan ter'adinya "iperglikemia

$kadar glukosa dalam dara" tinggi) dan glukosuria $kadar glukosa dalam air 

kemi" tinggi). >al ini diduga disebabkan ole" peningkatan epineprin yang

dilepaskan dari medula adrenal. Obat ini 'uga dapat mengurangi lipogenesis

$pembentukan lemak dalam 'aringan).

E%ek &a'a #i$te( En'!krin

 Salisilat dalam dosis besar dapat menyebabkan pelepasan epinep"rin dari

medula adrenal dan menyebabkan ter'adinya "iperglikemiaB dapat merangsang

sekresi steroid ole" korteks adrenal melalui efeknya ter"adap "ipotalamus.

E%ek #a(&ing

*enggunaan salisilat sering menyebabkan gangguan alat penernaan, mual,

munta", gastritis dan ulkus peptikum karena sifatnya yang iritatif. Selain itu dapat

ter'adi alergi yang menyebabkan kulit kemera"an, urtikaria, edem laring, asam

dan anafilaktik $reaksi alergi yang mendadak).

" G!l!ngan Para-A(in!%en!l

2urunan para-aminofenol terdiri atas asetaminofen, fenasetin, dan

asetanilid. 3fek analgesik dan antipiretik asetaminofen dan fenasetin sama kuat

dengan efek asetosal, tetapi efek antiinflamasinya sangat lema". Obat ini tidak 

menyebabkan iritasi pada lambung, dan dianggap paling aman efek sampingnya

ter"adap lambung.

9

Page 10: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 10/26

Asetaminofen dan fenasetin kadang-kadang menyebabkan eriterm

$kemera"an pada kulit) atau urtikaria. !eskipun asetaminofen merupakan

metabolit fenasetin, tanda-tanda dan ge'ala-ge'ala intoksikasi akut ke dua obat

tersebut sangat berbeda. 3fek toksik yang paling serius dari asetaminofen pada

dosis tinggi adala" ter'adinya nekrosis "ati, kadang-kadang 'uga ter'adi nekrosis

tubuli gin'al. 9osis tinggi fenasetin yang diberikan terus-menerus dapat

menyebabkan metemoglobinemia  $adanya metemoglobin dalam dara") dan

anemia hemollitik . 9osis letal fenaseetin tidak ada kaitan dengan kerusakan "ati,

tetapi ber"ubungan dengan  sianosis  $kebiruan kulit C selaput lendir karena

kurangnya oksi"emoglobin dalam kapiler, kadang-kadang karena adanya

metemoglobin dalam dara"), depresi pernafasan dan ardia arrest.

2oksisitas pada "ati $efek "epatotoksik) asetaminofen dapat ter'adi setela"

 pemberian dosis 1?-1+ g $1+?-+? mg#kg). !ekanismenya adala" sebagai berikut:

asetaminofen di dalam "ati dimetabolisme men'adi N-asetil-benokuinoneimin,

yang sangat reaktif. 9osis besar asetaminofen dapat meng"asilkan metabolit

tersebut dalam 'umla" yang ukup, se"ingga dapat mengeluarkan#mengosongkan

glutation dalam "ati. 9alam keadaan ini, reaksi metabolit tersebut dengan gugus

sufridril dalam glutation meningkat dan akibatnya ter'adi nekrosis "ati.

3" G!l!ngan Pira/!l!n

2urunan piraolon terdiri atas fenilbutaon, oksifenbutaon, antipirin,

aminopirin, dipiron, dan apaon. 9alam pemakaian terapeutik, fenilbutaon

merupakan turunan piraolon yang paling penting, sedangkan antipirin, dipiron

dan aminopirin sekarang ini 'arang digunakan.

10

Page 11: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 11/26

3fek antiinflamasi fenilbutaon sama dengn efek salisilat, tetapi

toksisitasnya berbeda, seperti aminopirin, fenilbutaon dapat menyebabkan

agranulositosis $berkurangnya granulosit dalam dara"). 8ntuk nyeri yang bukan

disebabkan ole" reumatik, efek analgesik fenilbutaon lebi" renda" dari pada

efek salisilat. *ada dosis ?? mg per "ari, efek urikosuriknya tidak begitu besar,

mungkin disebabkan ole" sala" satu metabolitnya yang dapat menurunkan

reabsorpsi asam urat pada tubuli gin'al. 7onsentrasi keil dapat meng"ambat

sekresi asam urat dan menyebabkan retensi asam urat. Fenilbutaon dapat

menyebabkan retensi ion Na da =l, diikuti dengan pengurangan olume urin,

se"ingga ter'adi udem.

3fek samping yang tidak diinginkan yang paling sering adala" mual,

munta", rasa tidak enak pada lambung $perut), dan ruam kulit. 3fek samping yang

lebi" serius adala" tukak lambung dengan pendara"an, "epatitis, nefritis $radang

gin'al), anemia, leukopenia $'umla" leukosit dalam dara" berkurang),

agranulositosis, dan trombositopenia. $'umla" trombosit dalam dara" berkurang).

9i amping itu, kadang-kadang ter'adi diare, ertigo, insomnia, euforia, dan udem.

0" analge$ik lain

;olongan obat ini meliputi indometasin, fenoprofen, asam mefenamat, dan

asam flufenamat.

a. In'!(eta$in

- Indometasin dipakai se'ak ta"un 1D% untuk penyakit reumatoid artritis dan

se'enisnya.

- 3fek antiinflamasi dan antipiretiknya kuat sebanding dengan asetosal.

11

Page 12: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 12/26

- 3fek analgesiknya tidak 'elas#sangat lema"

- 3fek antiinflamasinya berdasarkan peng"ambatan pembentukan prostaglandin.

- Obat ini diindikasikan untuk penyakit pirai akut, +? mg % / se"ari, biasanya %-

+ "ari, tidak mempunyai efek urikosurik, 'adi tidak berguna untuk pengobatan

 pirai kronik.

8ntuk penyakit reumatoid artritis dan se'enisnya, + mg -% / se"ari. 9osis

dapat dinaikkan tiap minggu sampai dosis maksimum 1+?-?? mg#"ari.

- *enggunaannya terbatas karena toksisitasnya tinggi.

 E%ek $a(&ing

- ;angguan pada alat penernaan, mis. anoreksia $"ilangnya nafsu makan),

mual, sakit perut, dan ulkus peptikum.

- ;angguan pada SS*: sakit kepala bagian frontal $depan), ertigo $pusing

seperti berputar-putar), depresi, "alusinasi.

- Agranulositosis $'umla" leukosit banyak berkurang), anemia aplastik $tidak 

ada pertumbu"an baru), dan trombositopenia $'unla" trombosit berkurang

dalam dara").

- 3fek alergi: gatal-gatal dan serangan asma.

K!ntrain'ika$i

- Eanita "amil, (anita sedang menyusui, anak diba(a" 1 ta"un, penderita

dengan tukak lambung.

b. 1en!&r!&en

- Suatu deriat asam fenilpropionat

- !empunyai k"asiat seperti aspirin

12

Page 13: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 13/26

- !empunyai efek antinflamasi analgesik dan antipiretik 

- 3fektif untuk reumatoid artritis, mengurangi rasa nyeri, kekakuan sendi dan

 pembengkakan.

- 3fek , g fenopropen seimbang dengan %,D g aspirin se"ari.

- *ada penyakit osteoartritis, g fenopropen sama efektifnya dengan %?? mg

fenilbutaon se"ari.

- !eng"ambat biosisntesis prostaglandin.

E%ek $a(&ing

- ;angguan pada saluran penernaan : mual, konstipasi, munta"-munta", tapi

efeknya lebi" keil dari pada efek asetosal.

- *ada SS*: ngantuk, sakit kepala, pusing dan bingung.

*. Ibu&r!%en

- Suatu deriat asam fenilpropionat

- 7"asiatnya sama dengan fenoprofen

- 3fek sampingnya sama dengan efek fenoprofen, selain itu dapat menurunkan

keta'aman pengli"atan dan kesukaran membedakan (arna.

'. A$a( e%ena(at

- 2idak dian'urkan untuk anak-anak di ba(a" 1 ta"un, karena reakasinya sukar 

diramalkan.

- 9apat digunakan untuk berbagai penyakit reumatik.

- 3fek analgesiknya untuk : nyeri akut atau kronis yang sedang, nyeri kepala,

nyeri otot

- 3fek analgesik tidak lebi" dari asetosal

13

Page 14: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 14/26

- 4ebi" toksik daripada asetosal

e. Pir!2i*a(

- Sala" satu deriat o/iam

- !erupakan obat antiinflamasi yang efektif, "ampir sama potensinya dengan

indometasin, sebagai peng"ambat biosintesis prostaglandin.

- !emberikan efek analgesik dan antipiretik.

- *ada dosis tertentu, ekialen dengan aspirin atau indometasin pada

 penggunaan 'angka pan'ang untuk reumatoid artritis atau osteoartritis.

- 7euntungan utama dari piro/iam adala" (aktu paru"nya pan'ang, se"ingga

 pemberiannya ukup 1 / se"ari.

- !emberikan efek samping pada saluran penernaan, yaitu dapat menyebabkan

iritasi pada lambung dan memperpan'ang (aktu pendara"an.

. Analgetik Nark!tik O&i!i'"

Analgetik narkotik $opioid) merupakan kelompok obat yang memiliki sifat

seperti opium. !eskipun mempeli"atkan berbagai efek farmakologik yang lain,

golongan obat ini digunakan terutama untuk meredakan atau meng"ilangkan rasa

nyeri. 

Opioum yang berasal dari geta" Papaver somniferum mengandung sekitar 

? 'enis alkaloid diantaranya morfin, kodein, tebain, papaerin. Analgetik opioid

terutama digunakan untuk meredakan atau meng"ilangkan nyeri meskipun 'uga

memperli"atkan berbagai efek farmakodinamik yang lain.

Opiat atau yang dikenal sebagai narkotik adala" ba"an yang digunakan

untuk menidurkan atau melegakan rasa sakit, tetapi mempunyai potensi yang

14

Page 15: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 15/26

tinggi untuk menyebabkan ketagi"an. Sebagian dari opiat ,seperti

andu,morfin,"eroin dan kodein diperole" dari geta" bua" popi yang terdapat atau

 berasal dari negara-negara 2imur 2enga" dan Asia.

 *engaru" dari berbagai obat golongan opioid sering dibandingkan dengan

morfin, dan tidak semua obat golongan opioid dipasarkan di Indonesia. Akan

tetapi dengan sediaan yang suda" ada kiranya penangganan nyeri yang

membutu"kan obat opioid dapat dilakukan. 2erbatasnya peredaran obat tersebut

tidak terlepas pada kek"a(atiran ter'adinya penyala"gunaan obat.

Obat-obat opioid yang biasanya digunakan dalam anastesi antara lain

adala" morfin, petidin dan fentanil.1

Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat

seperti opium maupun morfin. !eskipun mempeli"atkan berbagai efek 

farmakologik yang lain, golongan obat ini digunakan terutama untuk meredakan

atau meng"ilangkan rasa nyeri., %

*engaru" dari berbagai obat golongan opioid sering dibandingkan dengan

morfin, dan tidak semua obat golongan opioid yang dipasarkan di Indonesia. Akan

tetapi dengan sediaan yang suda" ada kiranya penangganan nyeri yang

membutu"kan obat opioid dapat dilakukan. 2erbatasnya peredaran obat tersebut

tidak terlepas pada kek"a(atiran ter'adinya penyala"gunaan obat., +

9a"ulu digunakan istila" analgesik narkotik untuk analgesik kuat yang

mirip morfin. Istila" ini berasal dari kata yunani yang berarti stupor. Istila"

narkotik ini tela" lama ditinggalkan 'au" sebelum ditemukannya ligand yang

mirip opioid endogen dan reseptor untuk at ini. 9engan ditemukannya obat yang

 bersifat ampuran agonis dan antagonis opioid yang tidak meniadakan

15

Page 16: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 16/26

ketergantungan fisik akibat morfin maka penggunaan istila" analgesik narkotik 

untuk pengertian farmakologik tidak sesuai lagi.%

" O&i!i'

Opioid adala" semua at baik sintetik atau natural yang dapat berikatan

dengan reseptor morfin. Opioid disebut 'uga sebagai analgesia narkotik yang

sering digunakan dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembeda"an

dan nyeri paska pembeda"an., %

Kla$i%ika$i O&i!'

ang termasuk golongan opioid iala" : $1) obat yang berasal dari opium-

morfin B $) senya(a semisintetik morfin B $%) senya(a sintetik yang berefek 

seperti morfin.%

9i dalam klinik opioid dapat digolongkan men'adi lema" $kodein) dan

kuat $morfin). Akan tetapi pembagian ini sebetulnya lebi" banyak didasarkan pada

efikasi relatifnya, dan bukannya pada potensinya. Opioid kuat mempunyai rentang

efikasi yang lebi" luas, dan dapat menyembu"kan nyeri yang berat lebi" banyak 

dibandingkan dengan opioid lema".  *enggolongan opioid lain adala" opioid

natural $morfin, kodein, paaperin, dan tebain), semisintetik $"eroin, di"idro

morfin#morfinon, deriate tebain) dan sintetik $petidin, fentanil, alfentanil,

sufentanil dan remifentanil).,

7lasifikasi Opioid :

a). Natural opiates alkaloid

- !orfin

- 7odein

- 2"eibaine

- *apaerine

- Nosapine

 b). Semisintetik opioid

- >idromorp"one

- >idroodone

16

Page 17: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 17/26

- O/yodone

- O/ymorp"one

- 9esomorp"one- 9iaetylmorp"ine $"eroin)

- Noimorp"ine

- 9e/rtomet"orp"an

). Sintetik opioid

- Fentanyl

- *etid"ine

- !et"adone

- 2ramadol

- !eperidine

Sedangkan berdasarkan ker'anya pada reseptor opioid maka obat-obat

Opioid dapat digolongkan men'adi B, %,

a) Agonis opoid

!erupakan obat opioid yang menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan

reseptor, tertama pada reseptor m, dan mungkin pada reseptor k onto" B morfin,

 papaeretum, petidin $meperidin, demerol), fentanil, alfentanil, sufentanil,

remifentanil, kodein, alfaprodin.

 b) Antagonis opioid

!erupakan obat opioid yang tidak memiliki aktiitas agonis pada semua reseptor 

dan pada saat bersamaan menega" agonis merangsang reseptor, onto" :

nalokson.

) Agonis-antagonis $ampuran) opioid

!erupakan obat opioid dengan ker'a ampuran, yaitu yang beker'a sebagai agonis

 pada beberapa reseptor dan sebagai antagonis atau agonis lema" pada reseptor 

lain, onto" pentaosin, nabulfin, butarfanol, bufrenorfin.

ekani$(e Ker4a

0eseptor opioid sebenarnya tersebar luas diseluru" 'aringan system saraf 

 pusat, tetapi lebi" terkonsentrasi di otak tenga" yaitu di sistem limbi, t"alamus,

"ipot"alamus orpus striatum, system aktiasi retikuler dan di korda spinalis yaitu

substantia gelatinosa dan di'umpai pula di pleksus saraf usus. !olekul opioid dan

17

Page 18: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 18/26

 polipeptida endogen $metenkefalin, beta-endorfin, dinorfin) berinteraksi dengan

reseptor morfin dan meng"asilkan efek.

0eseptor tempat terikatnya opioid disel otak disebut reseptor opioid dan

dapat diidentifikasikan men'adi + golongan, yaitu antara lain:, %,

G 0eseptor m $mu) :

m-1, analgesia supraspinal, sedasi.

m-, analgesia spinal, depresi nafas, eup"oria, ketergantungan fisik, kekakuan

otot.

G 0eseptor d $delta) : analgesia spinal, epileptogen.

G 0eseptor k $kappa) :

k-1, analgesia spinal.k- tak diketa"ui.

k-% analgesia supraspinal.

G 0eseptor s $sigma) : disforia, "alusinasi, stimulasi 'antung.

G 0eseptor e $epsilon) : respon "ormonal.

Suatu opioid mungkin dapat berinteraksi dengan semua 'enis reseptor akan

tetapi dengan afinitas yang berbeda, dan dapat beker'a sebagai agonis, antagonis,

dan ampuran.%,

Opioid mempunyai persamaan dalam "al pengaru"nya pada reseptor B

karena itu efeknya pada berbagai organ tubu" 'uga mirip. *erbedaan yang ada

menyangkut kuantitas, afinitas pada reseptor dan tentu 'uga kinetik obat yang

 bersangkutan.

Seara umum, efek obat-obat narkotik#opioid antara lain :

a) 3fek sentral :

a. !enurunkan persepsi nyeri dengan stimulasi $pauan) pada reseptor opioid

$efek analgesi). b. *ada dosis terapik normal, tidak mempenga"arui sensasi lain.

. !engurangi aktiitas mental $efek sedatie).

d. !eng"ilangkan konplik dan keemasan $efek transualier).

e. !eningkatkan suasana "ati $efek euforia), (alaupun se'umla" pasien

merasakan sebaliknya $efek disforia).

f. !eng"ambat pusat respirasi dan batuk $efek depresi respirasi dan antitusif).

g. *ada a(alnya menimbulkan mual-munta" $efek emetik), tapi pada ak"irnya

meng"ambat pusat emetik $efek antiemetik).

". !enyebabkan miosis $efek miotik).

18

Page 19: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 19/26

i. !emiu pelepasan "ormon antidiuretika $efek antidiuretika).

 '. !enun'ukkan perkembangan toleransi dan dependensi dengan pemberian dosis

yang berkepan'angan.

 b) 3fek perifer :

a. !enunda pengosongan lambung dengan kontriksi pilorus.

 b. !engurangi motilitas gastrointestinal dan menaikkan tonus $konstipasi spastik).

. 7ontraksi sfingter saluran empedu.

d. !enaikkan tonus otot kandung kening.

e. !enurunkan tonus askuler dan menaikkan resiko reaksi ortostastik.

f. !enaikkan insidensi reaksi kulit, urtikaria dan rasa gatal karena pelepasan

"istamin, dan memiu bronkospasmus pada pasien asma.

" Obat G!l!ngan O&iat Yang ,(u( Digunakan. G!l!ngan Ag!ni$ Kuat 5

a" !r%in

!eskipun morfin dapat dibuat seara sintetik, tetapi seara komersial lebi"

muda" dan menguntungkan, yang dibuat dari ba"an geta" papaer somniferum.

!orfin paling muda" larut dalam air dibandingkan golongan opioid lain dan ker'a

analgesinya ukup pan'ang $long ating)., %

3fek ker'a dari morfin $dan 'uga opioid pada umumnya) relatif selektif,

yakni tidak begitu mempengaru"i unsur sensoris lain, yaitu rasa raba, rasa getar 

$ibrasi), pengli"atan dan pendengaran B ba"kan persepsi nyeripun tidak selalu

"ilang setela" pemberian morfin dosis terapi%,  

3fek analgesi morfin timbul berdasarkan % mekanisme B $1) morfin

meninggikan ambang rangsang nyeri B $) morfin dapat mempengaru"i emosi,

artinya morfin dapat menguba" reaksi yang timbul di korteks serebri pada (aktu

 persepsi nyeri diterima ole" korteks serebri dari t"alamus B $%) morfin

memuda"kan tidur dan pada (aktu tidur ambang rangsang nyeri meningkat.%

1ar(ak!'ina(ik

3fek morfin ter'adi pada susunan syaraf pusat dan organ yang

mengandung otot polos. 3fek morfin pada system syaraf pusat mempunyai dua

sifat yaitu depresi dan stimulasi. 9igolongkan depresi yaitu analgesia, sedasi,

 peruba"an emosi, "ipoentilasi aleolar. Stimulasi termasuk stimulasi

19

Page 20: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 20/26

 parasimpatis, miosis, mual munta", "iper aktif reflek spinal, konulsi dan sekresi

"ormone anti diuretika $A9>)., %, ,

1ar(ak!kinetik

!orfin tidak dapat menembus kulit utu", tetapi dapat menembus kulit

yang luka. !orfin 'uga dapat menembus mukosa. !orfin dapat diabsorsi usus,

tetapi efek analgesik setela" pemberian oral 'au" lebi" renda" daripada efek 

analgesik yang timbul setela" pemberian parenteral dengan dosis yang sama.

!orfin dapat mele(ati sa(ar uri dan mempengaru"i 'anin. 3ksresi morfin

terutama melalui gin'al. Sebagian keil morfin bebas ditemukan dalam tin'a dan

keringat., %, ,

In'ika$i

!orfin dan opioid lain terutama diidentifikasikan untuk meredakan atau

meng"ilangkan nyeri "ebat yang tidak dapat diobati dengan analgesik non-opioid.

4ebi" "ebat nyerinya makin besar dosis yang diperlukan. !orfin sering

diperlukan untuk nyeri yang menyertai B $1) Infark miokard B $) Neoplasma B $%)

7olik renal atau kolik empedu B $) Oklusi akut pembulu" dara" perifer, pulmonal

atau koroner B $+) *erikarditis akut, pleuritis dan pneumotorak spontan B $) Nyeri

akibat trauma misalnya luka bakar, fraktur dan nyeri pasa beda".%

E%ek $a(&ing

3fek samping morfin $dan deriat opioid pada umumnya) meliputi depresi

 pernafasan, nausea, omitus, diines, mental berkabut, disforia, pruritus,

konstipasi kenaikkan tekanan pada traktus bilier, retensi urin, dan "ipotensi., %, , +

D!$i$ 'an $e'iaan

!orfin tersedia dalam tablet, in'eksi, supositoria. !orfin oral dalam

 bentuk larutan diberikan teratur dalam tiap 'am. 9osis an'uran untuk 

meng"ilangkan atau mengurangi nyeri sedang adala" ?,1-?, mg# kg HH. 8ntuk 

20

Page 21: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 21/26

nyeri "ebat pada de(asa 1- mg intraena dan dapat diulang sesuai yamg

diperlukan., %

b" Peti'in

*etidin $ meperidin, demerol) adala" at sintetik yang formulanya sangat berbeda

dengan morfin, tetapi mempunyai efek klinik dan efek samping yang mendekati

sama. Seara kimia petidin adala" etil-1metil-fenilpiperidin--karboksilat.%

1ar(ak!'ina(ik 

!eperidin $petidin) seara farmakologik beker'a sebagai agonis reseptor m

$mu). Seperti "alnya morfin, meperidin $petidin) menimbulkan efek analgesia,

sedasi, euforia, depresi nafas dan efek sentral lainnya. Eaktu paru" petidin adala"

+ 'am. 3fektiitasnya lebi" renda" dibanding morfin, tetapi lei" tinggi dari kodein.

9urasi analgesinya pada penggunaan klinis %-+ 'am. 9ibandingkan dengan

morfin, meperidin lebi" efektif ter"adap nyeri neuropatik. %,

*erbedaan antara petidin $meperidin) dengan morfin sebagai berikut :

1. *etidin lebi" larut dalam lemak dibandingkan dengan morfin yang larut dalam

air.

. !etabolisme ole" "epar lebi" epat dan meng"asilkan normeperidin, asam

meperidinat dan asam normeperidinat. Normeperidin adala" metabolit yang

masi" aktif memiliki sifat konulsi dua kali lipat petidin, tetapi efek 

analgesinya suda" berkurang +?@. 7urang dari 1?@ petidin bentuk asli

ditemukan dalam urin.

%. *etidin bersifat atropin menyebabkan kekeringan mulut, kekaburan pandangan

dan takikardia.

. Seperti morpin ia menyebabkan konstipasi, tetapi efek ter"adap sfingter oddi

lebi" ringan.

+. *etidin ukup efektif untuk meng"ilangkan gemetaran pasa beda" yang tidak 

ada "ubungannya dengan "ipiotermi dengan dosis ?-+ mg i. pada de(asa.

!orfin tidak.

. 4ama ker'a petidin lebi" pendek dibandingkan morfin.

21

Page 22: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 22/26

1ar(ak!kinetik 

Absorbsi meperidin setela" ara pemberian apapun berlangsung baik.

Akan tetapi keepatan absorbsi mungkin tidak teratur setela" suntikan I!. 7adar 

 punak dalam plasma biasanya diapai dalam + menit dan kadar yang diapai

antar indiidu sangat berariasi. Setela" pemberian meperidin I, kadarnya dalam

 plasma menurun seara epat dalam 1- 'am pertama, kemudian penurunan

 berlangsung lebi" lambat. 7urang lebi" ?@ meperidin dalam plasma terikat

 protein. !etabolisme meperidin terutama dalam "ati. *ada manusia meperidin

mengalami "idrolisis men'adi asam meperidinat yang kemudian sebagian

mengalami konyugasi. !eperidin dalam bentuk utu" sangat sedikit ditemukan

dalam urin. Sebanyak 1#% dari satu dosis meperidin ditemukan dalam urin dalam

 bentuk deriat N-demitilasi.

!eperidin dapat menurunkan aliran dara" otak, keepatan metabolik otak,

dan tekanan intra kranial. Herbeda dengan morfin, petidin tidak menunda

 persalinan, akan tetapi dapat masuk kefetus dan menimbulkan depresi respirasi

 pada kela"iran.

In'ika$i

!eperidin "anya digunakan untuk menimbulkan analgesia. *ada beberapa

keadaan klinis, meperidin diindikasikan atas dasar masa ker'anya yang lebi"

 pendek daripada morfin. !eperidin digunakan 'uga untuk menimbulkan analgesia

obstetrik dan sebagai obat preanestetik, untuk menimbulkan analgesia obstetrik 

dibandingkan dengan morfin, meperidin kurang karena menyebabkan depresi

nafas pada 'anin.

D!$i$ 'an $e'iaan

Sediaan yang tersedia adala" tablet +? dan 1?? mg B suntikan 1? mg#ml, +

mg#ml, +? mg#ml, 5+ mg#ml, 1?? mg#ml. B larutan oral +? mg#ml. Sebagian besar 

22

Page 23: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 23/26

 pasien tertolong dengan dosis parenteral 1?? mg. 9osis untuk bayi dan anak B 1-

1,J mg#kg HH.,

E%ek $a(&ing

3fek samping meperidin dan deriat fenilpiperidin yang ringan berupa

 pusing, berkeringat, euforia, mulut kering, mual-munta", perasaan lema",

gangguan pengli"atan, palpitasi, disforia, sinkop dan sedasi.%, ,

*" 1entanil

Fentanil adala" at sintetik seperti petidin dengan kekuatan 1?? / morfin.

Fentanil merupakan opioid sintetik dari kelompok fenilpiperedin. 4ebi" larut

dalam lemak dan lebi" muda" menembus sa(ar 'aringan., %,

1ar(ak!'ina(ik

2urunan fenilpiperidin ini merupakan agonis opioid poten. Sebagai suatu

analgesik, fentanil 5+-1+ kali lebi" potendibandingkan dengan morfin. A(itan

yang epat dan lama aksi yang singkat menerminkan kelarutan lipid yang lebi"

 besar dari fentanil dibandingkan dengan morfin. Fentanil $dan opioid lain)

meningkatkan aksi anestetik lokal pada blok saraf tepi. 7eadaan itu sebagian

disebabkan ole" sifat anestetsi lokal yamg lema" $dosis yang tinggi menekan

"antara saraf) dan efeknya ter"adap reseptor opioid pada terminal saraf tepi.

Fentanil dikombinasikan dengan droperidol untuk menimbulkan

neureptanalgesia.%,

1ar(ak!kinetik

Setela" suntikan intraena ambilan dan distribusinya seara kualitatif 

"ampir sama dengan dengan morfin, tetapi fraksi terbesar dirusak paru ketika

 pertama kali mele(atinya. Fentanil dimetabolisir ole" "ati dengan N-dealkilase

dan "idrosilasidan, sedangkan sisa metabolismenya dikeluarkan le(at urin.

In'ika$i

3fek depresinya lebi" lama dibandingkan efek analgesinya. 9osis 1-% #kg

HH analgesianya "anya berlangsung %? menit, karena itu "anya dipergunakan

23

Page 24: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 24/26

untuk anastesia pembeda"an dan tidak untuk pasa beda". 9osis besar +?-1+?

mg#kg HH digunakan untuk induksi anastesia dan pemeli"araan anastesia dengan

kombinasi bensodioaepam dan in"alasi dosis renda", pada beda" 'antung.

Sediaan yang tersedia adala" suntikan +? mg#ml.,

E%ek $a(&ing

3fek yang tidak disukai iala" kekakuan otot punggung yang sebenarnya

dapat diega" dengan pelumpu" otot. 9osis besar dapat menega" peningkatan

kadar gula, katekolamin plasma, A9>, rennin, aldosteron dan kortisol.

Obat terbaru dari golongan fentanil adala" remifentanil, yang

dimetabolisir ole" esterase plasma nonspesifik, yang meng"asilkan obat dengan

(aktu paru" yang singkat, tidak seperti narkotik lain durasi efeknya relatif tidak 

tergantung dengan durasi infusinya.

. G!l!ngan Ag!ni$-Antag!ni$

a" K!'ein

7odein mempunyai analgesi yang kurang poten disbanding morp"in,

tetapi mempunyai kemkeman'uran peroral yang lebi" tinggi. Obat ini mempunyai

 potensi penyala"gunaan yang lebi" renda" daripada morfin. 7odein sering

digunakan dalam kombinasi aspirin atau asetaminofen.

b" Pr!&!k$i%en

  3fek analgesi : untuk meng"ilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang.

  3fek samping : *ada dosis toksik, akan menimbulkan depresi pernafasan,

konulsi, "alusinasi, dan bingung. *ropoksifen dapat menimbulkan mual,

anoreksia, dan konstipasi.

3. G!l!ngan *a(&uran Ag!ni$-Antag!ni$

a" Penta/!$in

!ekanisme ker'a : beker'a sebagai agonis pada reseptor 7 dan antagonis lema"

 pada reseptor K dan L.

3fek analgetik : menimbulkan analgesia dengan mengaktifkan reseptor di

medulla spinalis dan digunakan untuk meng"ilangkan rasa nyeri sedang.

24

Page 25: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 25/26

3fek samping : dapat menimbulkan peningkatan tekanan dara", "alusinasi,

mimpi buruk, takikardi dan pusing.0. engha(bat $i$te( $er!t!nin

a" Tra(a'!l

!ekanisme ker'a : tramadol beker'a pada system serotonin dimana mekanisme

ker'anya sama dengan reseptor opioid K.

!etabolisme : tramadol di metabolism di "epar ole" enim sitokrom *+

dan di sekresikan ole" gin'al dalam bentuk metaboli aktif se"ingga pada

seseorang yang mengalami gangguan "ati dan gin'al "arus dikurangi dosisnya.

III. Ke$i(&ulan

1. *engaru" dari berbagai obat golongan opioid sering dibandingkan dengan

morfin, dan tidak semua obat golongan opioid yang dipasarkan di Indonesia.

2erbatasnya peredaran obat tersebut tidak terlepas pada kek"a(atiran

ter'adinya penyala"gunaan obat.

. Obat golongan obat yang agonis yang sering digunakan didalam anastesia

antara lain adala" morfin, petidin, fentanil.

%. Opioid adala" semua at baik sintetik atau natural yang dapat berikatan

dengan reseptor morfin, opioid disebut 'uga sebagai analgesia narkotik yang

sering digunakan dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat

 pembeda"an dan nyeri paska pembeda"an.

. Sedangkan berdasarkan ker'anya pada reseptor opioid maka obat-obat opioid

dapat digolongkan men'adi : agonis opioid, antagonis opioid, agonis-antagonis

$ampuran) opioid.

25

Page 26: Penanganan Nyeri Dan Obat

7/23/2019 Penanganan Nyeri Dan Obat

http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-nyeri-dan-obat 26/26

DA1TAR P,#TAKA

1. !u"ardi dan Susilo. Penanggulangan Nyeri Pasca Bedah. Hagian Anestiologi

dan 2erapi Intensif F7-8I. &akarta. 1DJD. "al : 1DD.

. 4atief, S. A, Suryadi, 7. A, dan 9a"lan, !. 0. Petunjuk Praktis Anestesiologi.

3disi II. Hagian Anestesiologi dan 2erapi Intensif F7-8I. &akarta. &uni. ??1.

"al : 55-J%, 11.

%. >. Sard'ono, Santoso dan >adi 0osmiati 9.  Farmakologi dan Terapi. Hagian

Farmakologi F7-8I. &akarta. 1DD+. "al : 1JD-?.

. Samekto Eibo(o dan Abdul ;opur.  Farmakoterapi alam Neuorologi,

*enerbit Salemba !edika. "al : 1%J-1%.

+. Sunatrio S.  !etamin vs Petidin as Analgetic for Tiva with Propofol , !a'ala"

7edokteran Indonesia. ol : . Nomor : +, !ei 1DD. "al : 5J-5D.

. Omorgui, S. Buku "aku #bat-obatan Anastesi. 3disi II. 3;=. &akarta. 1DD5.

"al : ?%-?5.