essay indonesia di mata barat
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
1/9
UJIAN TENGAH SEMESTER ISBD
ESSAY MENGENAI FILM DOKUMENTER
INDONESIA DI MATA BARAT: THE RULERS OF THE WORLD
oleh :
Rizki Siti Noviani (12312241043)
Pendidikan IPA A 2012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
2/9
Essay Film Dokumenter The Rulers of The World
Sejak berakhirnya perang dingin, dunia telah dilanda oleh suatu arus perubahan
yang bersifat global. Perubahan demi perubahan, akan terus berlanjut dalam abad
21. Pada mulanya wujud perubahan tersebut sangat nampak dalam perkembangan
sistem informasi dan transportasi dengan fenomena dapat mempersingkat jarak
dalam melakukan hubungan antar wilayah atau antar negara baik dalam arti ruang
maupun waktu (Didin S. Damanhuri, 2008).
Dalam film Indonesia di Mata Barat (The Rulers of The World) dceritakan
tentang dampak globalisasi di Indonesia, terutama dalam bidang ekonomi. Film ini
lebih menyoroti dampak adanya globalisasai di Indonesia. Dampak globalisasi yang
disororti dalam film ini dimulai dengan berkembangnya sektor industri. Banyak
perusahaan-perusahaan dengan merk terkenal dan harga produk-produk yang dijual
mahal-mahal, tanpa disadari dan diketahui bahwasanya proses produksinya banyak
dilakukan di negara-negara berkembang atau negara-negara miskin. Pemilihan
tempat produksi tersebut didasarkan pada biaya upah pekerja yang murah, sehingga
keuntungan yang didapat perusahaan akan sangat besar.
Menurut Rowland B.F. Pasaribu, globalisasi berarti suatu proses yang
mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak
lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dari pengertian tersebut
berarti bahwa segala sesuatu dapat masuk ke suatu negara tanpa adanya
pembatasan, baik dalam hal ekonomi, sosial, informasi, teknologi ataupun budaya.
Batas-batas yang mengikat dalam pengertian globalisasi tersebut mengandung
makna bahwa, semua negara anggota harus menghapuskan bea masuk (tarif)
barang ataupun jasa serta larangan ataupun pembatasan jumlah impor. Sebagai
contoh dampak globalisasi adalah adanya internet, dengan hanya duduk diam di
satu tempat (di depan media elektronik seperti laptop, komputer, atau HP) kita dapat
memperoleh informasi dari berbagai negara yang jauh tanpa ada batasan tempat
maupun waktu, sehingga batas wilayah pun menjadi tidak nampak lagi. Jika kita
tinjau dari bidang ekonomi, semua produk barang maupun jasa dapat masuk ke
suatu negara dengan bebas sebebas-bebasnya. Jika ditinjau dari aspek teknologi,
banyak teknologi yang sudah dikembangkan dan tersebar luas di dunia. Sebagai
contoh barang-barang elektronik rumah tangga seperti setrika, dimana dulu kita
menggunakan setrika yang berbahan bakar arang, namun sekarang dengan sangat
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
3/9
pesatnya perkembangan teknologi dunia terciptalah setrika listrik. selain setrika
listrik masih banyak lagi produk teknologi yang beredar luas di dunia, dan
kemudahan persebaran itu tidaklah lepas dari adanya globalisasi. Dampak
globalisasi tidak hanya sampai distu saja, budaya pun dapat masuk kesuatu negara
dengan bebas karena adanya dukungan informasi yang tidak terbatas. Contoh
globalisasi budaya di Indonesia misalnya banyak yang mengadopsi budaya-budaya
barat dalam kegiatan-kegiatan mereka, seperti upacara pernikahan, trand-trand
fashion, adanya perayaan hari-hari tertentu, dan lain sebagainya. Bebasnya arus
globalisasi yang terjadi tersebut membuat persaingan antar negara akan semakin
ketat. Sehingga, semua negara anggota globalisasi harus menyiapkan SDM yang
lebih baik supaya dapat menghadapi arus globalisasi yang terjadi. Didin S.
Damanhuri menyebutkan bahwa bagi sebagian negara (terutama negara industri
maju) globalisasi telah mendatangkan berkah, namun bagi sebagian besar negara
lainnya (terutama sebagian besar negara sedang berkembang) belum banyak
mendatangkan manfaat, bahkan tidak sedikit menimbulkan bencana baik berupa
makin membengkaknya kemiskinan dan pengangguran serta menajamnya
ketimpangan.
Dengan dibebaskannya bea masuk (tarif) antar negara, membuat produsen
produk-produk mahal (perusahaan-perusahaan besar) dapat dengan leluasa
memilih negara tempat mereka memproduksi barang yang akan dijual. Dalam film
The Rulers of The World juga disebutkan, bagi para penganut globalisasi
mempercayai bahwa hanya dengan globalisasi yang dapat menyatukan manusia
dari segala ras dan yang dapat meratakan kemakmuran (memberantas kemiskinan).
Namun pada kenyataannya bertentangan dengan apa yang terjadi seperti yang telah
dialami di Indonesia, perusahaan-perusahaan besar memilih negara Indonesia yang
masih dalam kelompok negara berkembang dengan jumlah pengangguran yang
banyak sebagai sasaran tempat produksi. Pada dasarnya hal tersebut memberi
manfaat bagi negara Indonesia, yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat
Indonesia dan mengurangi jumlah pengangguran. Tetapi, tanpa kita sadari bahwa
yang menjadi tujuan mereka adalah upah buruh yang dapat dibayar dengan harga
rendah. Mereka tidak protes ataupun memberontak saat hanya diberikan upah rata-
rata 9000 rupiah per harinya (sekitar 1 dollar), karena mereka sangat membutuhkan
uang tersebut.
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
4/9
Dalam film tersebut juga diceritakan tidak sedikiti rakyat Indonesia yang menjadi
buruh pabrik-pabrik terkenal dengan upah yang sangat rendah jika dibandingkan
dengan harga jual produk-produk pabrik tersebut saat sudah siap jual. Para pekerja
pun rela menerima upah yang rendah tersebut karena keterbatasan ekonomi yang
mereka alami. Dalam film tersebut disebutkan para buruh hanya menerima upah 500
rupiah untuk pembuatan 1 buah celana tinju yang dijual dengan harga 112 ribu
rupiah dan 5000 rupiah untuk pembuatan 1 pasang sepatu olahraga yang dijual
dengan harga 1,4 juta rupiah. Kondisi tersebut sangatlah memprihatinkan,
globalisasi yang sebenarnya memberi peluang untuk memakmurkan negara justru
malah menekan ekonomi negaranya sendiri.
Menurut UU No. 22 tahun 1957 (tentang penyelesaian perselisihan perburuhan),
penegrtian buruh adalah mereka yang bekerja pada majikan dan menerima upah.
Sedangkan menurut ILO, buruh adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/
badan hukum dan mendapatkan upah sebagai imbalan atas jerih payahnya
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan padanya (Grendi Hendrastomo, 2010).
Dengan kata lain, semua orang yang tidak memiliki alat produksi dan bekerja pada
pemilik alat produksi disebut buruh. Namun pada kenyataannya, buruh lebih banyak
dikonotasikan sebagai pekerja-pekerja pabrik. Padahal jika ditelaah lebih dalam
pada pengertian buruh, pegawai-pegawai kantor, pegawai negeri sipil, pegawai
bank, dan lain sebagainya termasuk kedalam golongan buruh. Tetapi oleh
pemerintah pun istilah-istilah tersebut disamarkan supaya dapat terlihat berbeda,
sehingga istilah-istilah tersebut cenderung dipetak-petakkan. Berdasarkan
pengertian tersebut, seharusnya perusahaan-perusahaan besar yang disebutkan
dalam film The Rulers of The World tidak semestinya berlaku seenaknya dengan
hanya membayar atau menggaji buruh dengan upah yang rendah. Dilihat dari selisih
nilai jual dan upah yang diberikan untuk pekerja (buruh), jumlahnya sangatlah besar.
Sehingga jika perusahaan meningkatkan nilai upah buruh, hal tersebut tidak akan
banyak berpengaruh pada perusahaan. Karena perusahaan akan tetap memperoleh
untung dalam jumlah yang tidak sedikit. Disamping itu, pemerintah seharusnya juga
melindungi buruh-buruh yang ada di Indonesia. karena jumlah buruh yang sangat
besar, sehingga menjadi salah satu kekuatan utama dalam menentukan wajah
masyarakat Indonesia secara keseluruhan dan buruh juga yang menggerakkan
sektor enonomi bawah yang notabene memiliki kontribusi luar biasa dalam
perekonomian Indonesia serta menjadi penyeimbang bahkan penyelamar neraca
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
5/9
pertumbuhan ekonomi negara sehingga menampakkan hasil yang membanggakan
Grendi Hendrastomo, 2010).
Lebih memprihatinkan lagi, para pekerja buruh dalam pabrik yang diteliti dalam
film tersebut mempekerjakan buruh mereka selama 12 jam. Bahkan, ketika pesanan
produk harus selesai dengan deadline yang singkat, para pekerja buruh tersebut
dapat bekerja lembur dan terus berdiri sepanjang mereka berkerja. Selain para
pekerja buruh dipekerjakan dalam waktu yang panjang (12 jam bahkan lebih),
mereka juga dipekerjakan dalam ruangan dengan suhu sekitar 40oC. Para pekerja
(buruh) juga tidak mengetahui kode etik perusahaan. Jangankan kode etik
perusahaan, peraturan perusahaan pun para pekerja (buruh) tidak pernah diberi
tahu.
Kode etik bagi suatu perusahaan merupakan hal yang penting untuk diterapkan,
hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan perusahaan. Kode etik yaitu
norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan
tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Sedangkan menurut
UU No.8 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, kode etik profesi adalah pedoman
sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan dari kode etik profesi antara lain untuk menjunjung tinggi
martabat profesi, untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, untuk
meningkatkan pengabdian para anggota profesi, untuk meningkatkan mutu profesi,
untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, untuk meningkatkan layanan diatas
keuntungan pribadi, untuk mempunyai organisai profesional yang kuat dan terjalin
erat, serta untuk menentukan baku standarnya sendiri. Sedangkan fungsi dari kode
etik profesi antara lain memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan, sebagai sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan, dan mencegah campur tangan pihak
luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. (R. Rizal
Isnanto, 2009)
Berdasarkan pengertian, tujuan dan fungsi dari kode etik profesi tersebut terlihat
bahwa betapa pentingnya kode etik untuk diketahui oleh semua pihak yang bekerja
dalam suatu perusahaan tidak terkecuali buruh. Meskipun buruh tergolong dalam
pekerja bawahan, namun mereka tentunya tetap harus mengetahui kode etik
perusahaan supaya produk yang mereka hasilkan nantinya dapat semaksimal
mungkin. Selain itu, mereka juga akan mengetahui aturan-aturan apa saja yang
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
6/9
harus mereka patuhi ketika sedang bekerja untuk menghindari resiko-resiko yang
tidak diinginkan. Tidak hanya kode etik, para pekerja buruh seharusnya juga
diberitahu atau diinformasikan mengenai peraturan perusahaan. Hal tersebut
bertujuan supaya selama mereka bekerja, dapat sesuai dengan keinginan
perusahaan dan konsumen akan terpuaskan. Pengetahuan buruh mengenai kode
etik dan peraturan perusahaan juga bertujuan supaya buruh mengerti (paham betul)
akan hak dan tanggungjawab mereka, sehingga ketika mereka merasa hak mereka
belum terpenuhi secara optimal dapat melakukan refleksi diri terlebih dahulu, apakah
kewajiban mereka sudah dijalankan sepenuhnya atau belum. Sehingga dengan
begitu akan memberikan kenyamanan bagi semua pekerja perusahaan (dari petinggi
perusahaan hingga buruh).
Menurut ketua buruh Indonesia dalam film The Rulers of The World, hukum di
Indonesia yang mengatur tentang kode etik juga lemah. Menurut beliau,
menerapkan kode etik di Indonesia sudah tidak berguna karena pemerintahnya pun
sudah menegluh. Mereka pasrah dengan banyaknya buruh murah di Indonesia, dan
justru hal tersebut digunakan untuk menarik investor asing. Hal ini harusnya perlu
dicermati lagi. Perlu diperhatikan bahwa buruh di Indonesia juga anggota dari warga
negara Indonesia yang memiliki hak untuk dilindungi sama seperti warga negara
yang lainnya.
Suatu hal yang cukup mencengangkan hadir dalam film Indonesia di Mata
Barat (The Rulers of The World) ini. Sebuah kenyataan yang terungkapkan bahwa
awal mula yang membuka pintu masuk globalisasi di Indonesia adalah Presiden
yang banyak dibanggakan oleh orang-orang terlebih orang-orang tua jaman dulu,
yaitu Presiden Soeharto. Tidak disangka, Presiden Soeharto dulu pernah berada
dibalik pembunuhan sekitar 1 juta orang yang dianggap sebagai orang komunis
dengan bantuan Amerika dan Inggris. Presiden Soeharto juga yang mengijinkan
WTO dan IMF bisa masuk ke Indonesia setelah sebelumnya dilarang oleh Presiden
Soekarno, karena Presiden Soekarno adalah orang yang sangat percaya akan
kemandirian ekonomi rakyatnya. Masuknya IMF ke Indonesia menjadikan Indonesia
harus membayar Upeti terbesar Asia. Karena pengaruh kekuasaan Presiden
Soeharto itu pula terbuka pintu bagi negara-negara barat masuk ke Indonesia dan
bisa menguasai sumber mineral, pasar serta buruh yang murah.
IMF (International Monetary Fund) adalah suatu lembaga sentral dari sistem
moneter internasional- yaitu sistem pembayaran dan nilai tukar internasional
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
7/9
diantara mata-mata uang nasional yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan
bisnis diantara negara-negara di dunia. IMF bertujuan untuk mencegah krisis dalam
sistem tersebut dengan mendorong negara-negara supaya melaksanakan kebijakan
ekonomi yang baik. Selain itu, IMF juga merupakan suatu dana yang dapat
dimanfaatkan oleh anggota yang memerlukan pembiayaan sementara untuk
menyelesaikan masalah neraca pembayaran (Anonim, 2003).
Globalisasi ini berada di bawah naungan WTO (World Trade Organization), yaitu
suatu rezim internasional yang mengawasi aturan perdagangan internasional,
termasuk di dalamnya kebijakan perjanjian perdagangan bebas, penyelesaian
sengketa perdagangan antar anggota dan sebagai forum negosiasi negara anggota.
Tujuan didirikannya WTO sendiri adalah untuk membantu negara anggota
melakukan perdagangan dengan lancar dan sebebas mungkin, sehingga slogan
borderlessyang diusung globalisasi dapat terwujud dan terlaksana. Peraturan dan
perjanjian yang diterapkan merupakan hasil negosiasi antara negara-negara
anggota, sehingga negara-negara anggota tersebut mempunyai kontrak yang
mengikat untuk menjaga kebijakan perdagangan bebas yang telah disepakati
bersama (Dewi Andita Sari,dkk, 2012). Globalisasi berdasarkan versi WTO ini
sebenarnya adalah globalisasi yang berbahaya, bukannya meringankan masalah-
masalah negara tetapi justru malah memperburuk keadaan (Didin S. Damanhuri,
2008). Mengapa hal ini dapat terjadi? Karena, saat suatu negara sedang dalam
keadaan yang terpuruk atau sedang keadaan krisis. Maka negara lain yang berakal
licik akan memanfaatkan keadaan tersebut untuk kepentingan negaranya sendiri
dengan cara yang halus. Seolah-olah mereka membantu negara yang sedang krisis
tersebut, tetapi disisi lain justru mereka menikam dari belakang dan hanya
mengambil keuntungan untuk kepentingan mereka sendiri.
Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang dapat
meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia-nya supaya dapat
memperbaiki sektor perekonomian Indonesia. Hal ini dapat diwujudkan dengan
memperhatikan sektor pendidikan. Banyak masyarakat di Indonesia yang
sebenarnya ingin menikmati bangku sekolah, namun karena keterbatasan biaya
keinginan mereka harus kandas dan harus putus sekolah hingga kehidupan mereka
menjadi tidak jelas. Pemerintah hendaknya juga meningkatkan penghargaan bagi
pemuda Indonesia yang cerdas supaya mereka tidak memilih bekerja di negara lain
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
8/9
dan memajukan negara lain dan justru negaranya sendiri keadaannya malah
memprihatinkan.
Dari hal-hal tersebut tampak bahwa globalisasi tidak memeratakan kemakmuran
(memberantas atau mengurangi kemiskinan), namun menambah kemiskinan.
Negara yang sudah kaya akan menjadi semakin kaya, dan negara miskin akan
menjadi sangat miskin. Seharusnya dampak-dampak dari globalisasai ini ditinjau
lebih lanjut lagi supaya tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, namun benar-
benar dapat menguntungkan semua pihak (terutama negara anggota). Sehingga
globalisasi benar-benar memberikan dampak yang baik bagi semua negara anggota,
semua negara anggota dapat merasakan kenyamanan yang berasal dari adanya
globalisasi.
-
7/24/2019 Essay Indonesia Di Mata Barat
9/9
DAFTRA PUSTAKA
Anonim. 2003. Apakah Dana Moneter Internasional itu?.Diunduh dari alamat situshttp://www.imf.org/external/pubs/ft/exrp/what/IND/whati.pdf
Dewi Andita Sari, dkk. 2012. Analisis Pengaruh kebiajakan Free Trade WTO
terhadap terciptanya Ketimpangan Ekonomi Global: Studi Kasus
Perbandingan Perekonomian India dengan Amerika Serikat. Diunduh dari
alamat situshttp://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdf
Didin S, Damanhuri. 2008. Indonesia, Globalisasi Perekonomian & Kejahatan
Ekonomi Internasional. Diunduh dari alamat situs
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad
=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadar
ma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI
%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNG
TFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A& bvm=bv.77880786,d.dGY
Grendi Hendrastomo. 2010. Menakar Kesejahteraan Buruh: Memperjuangkan
Kesejahteraan Buruh diantara Kepentingan Negara dan Korporasi. Diunduh
dari alamat situs
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132318574/Menakar%20kesejahteraa
n%20buruh.pdf
R. Rizal Isnanto. 2009. Buku Ajar Etika Profesi.Diunduh dari alamat situshttp://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf
Rowland B.F. Pasaribu. TT. Globalisasi dan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Diunduh dari alamat situs
https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/14-globalisasi-dan-
pembangunan-ekonomi-indonesia.pdf
http://www.imf.org/external/pubs/ft/exrp/what/IND/whati.pdfhttp://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdfhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132318574/Menakar%20kesejahteraan%20buruh.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132318574/Menakar%20kesejahteraan%20buruh.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdfhttps://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/14-globalisasi-dan-pembangunan-ekonomi-indonesia.pdfhttps://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/14-globalisasi-dan-pembangunan-ekonomi-indonesia.pdfhttps://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/14-globalisasi-dan-pembangunan-ekonomi-indonesia.pdfhttps://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/14-globalisasi-dan-pembangunan-ekonomi-indonesia.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132318574/Menakar%20kesejahteraan%20buruh.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132318574/Menakar%20kesejahteraan%20buruh.pdfhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fmukhyi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F9120%2FINDONESIA%2C%2BGLOBALISASI%2BPEREKONOMIAN%2B%2526%2BKEJAHATAN%2BKONOMI%2BINTERNASIONAL.pdf&ei=Gp9IVJavM4i1mwXujYL4Aw&usg=AFQjCNGTFCdtZGfqRhOBrkDDF0RRiga3A&%20bvm=bv.77880786,d.dGYhttp://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok7.pdfhttp://www.imf.org/external/pubs/ft/exrp/what/IND/whati.pdf