etika dan standar pelayanan kefarmasian di apotek

7/23/2019 Etika Dan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

http://slidepdf.com/reader/full/etika-dan-standar-pelayanan-kefarmasian-di-apotek 1/25

ETIKA DAN STANDAR PELAYANAN

KEFARMASIAN DI APOTEK

DISUSUN OLEH :

Adha Oke (13040056

S!"#a N$%$& A"'" (13040053

Y$&" Ya'" (13040050

Y$'" )"d!a*$" (13040051

Y$!" P$+" Le*a%" (1304005,

Se-e*e% I.

D/*e' Pe'a+a%: Mea Sa%"2 MS2 A

Maak$&"ah : E"ka Fa%-a*"

Sek/&ah T"'" Fa%-a*" M$ha--ad"!ah Ta'e%a'

JL.Raya Penda Tigaraksa No. 13- Tangerang

Telp. (021) 59409211

,015



Kaa Pe'a'a%

P!i sykr ke"adira# $llo" %&#. yang #ela" 'eli'pa"kan

eragai 'aa' nik'a# dan karnia-Nya kepada ki#a se'a* se"inggaka'i dapa# 'enyelesaikan 'akala" ini dengan !dl +,#ika dan

%#andar Pelayanan ear'asian/ ini dengan aik sesai dengan &ak#

yang #ela" di#en#kan.

akala" e#ika ar'asi #en#ang ,#ika dan %#andar Pelayanan

ear'asian ini #ela" ka'i ssn sede'ikian rpa #en#nya dengan

an#an eragai 'aa' pi"ak n#k 'e'an# 'enyelesaikan

#an#angan dan "a'a#an sela'a proses pe'a#an 'akala" ini. le"

karena i#* ka'i 'engapkan #eri'a kasi" seesar-esarnya kepada

se'a pi"ak yang #ela" 'e'an# dala' penysnan 'akala" iniseagai sala" sa# syara# s#andar kellsan nilai agi 'a#aklia" e#ika

ar'asi.

Na'n #idak #erlepas dari se'a i#* ka'i 'enyadari a"&a

'asi" anyak kekrangan yang 'endasar pada 'akala" ini. le"

karena i#* ka'i 'engndang para pe'aa n#k 'e'erikan saran

ser#a kri#ik yang dapa# 'e'angn ka'i.

$k"ir ka#a penlis 'eng"arapkan se'oga 'akala" ini dapa#

'e'erikan 'anaa# agi ki#a sekalian.

Tangerang* ei 2015

Penysn

1



2



Da#a% I*"

Kaa Pe'a'a%

"

Da#a% I*"

""

a7 I Pe'dah$&$a'

1

1.1 La#ar elakang

....................................................................... 11.2 R'san asala"

................................................................ 21.3 T!an ....

.............................................................................2

a7 II Pe-7aha*a'

3

2.1 Penger#ian Pelayanan

ear'asian............................................ 32.2 ode ,#ik Pelayanan

ear'asian............................................. 3

2.3 %#andar Pelayanan ear'asian di$po#ek................................ 5

2.4 Penn!ang %#andar Pelayanan ear'asian di

$po#ek..............

a7 III Pe'$$

13

3. 1 esi'plan ................................................................................13

2



3. 2%aran.......................................................................

................... 13

Da#a% P$*aka

"""

3



A I

PENDAHULUAN

11 Laa% e&aka'

$po#ek adala" sa# #e'pa# dilakkannya peker!aan

kear'asian* penyalran sediaan ar'asi* dan perekalan

kese"a#an lainnya kepada 'asyaraka#. Penger#ian ini didasarkan

pada ep#san en#eri ese"a#an Replik ndonesia No.

1332enkes%62002 #en#ang Pera"an a#as Pera#ran

en#eri ese"a#an R No. 922enkesPer61993 #en#ang

e#en#an dan Ta#a 7ara Pe'erian 8in $po#ek.

$po#ek seagai sala" sa# sarana pelayanan kese"a#an perl

'eng#a'akan kepen#ingan 'asyaraka# dan erke&a!ian

'enyediakan* 'enyi'pan dan 'enyera"kan perekalan

ar'asi yang er'# aik dan keasa"annya #er!a'in. $po#ek

dapa# disa"akan ole" le'aga a#a ins#ansi pe'erin#a"

dengan #gas pelayanan kese"a#an di psa# dan daera"*

persa"aan 'ilik negara yang di#n!k ole" pe'erin#a" dan

apo#eker yang #ela" 'engapkan s'pa" ser#a 'e'perole" i8in

dari %k inas ese"a#an se#e'pa#.

Peker!aan kear'asian 'enr# :: ese"a#an No. 3;

Ta"n 2009 yai# 'elip#i pe'a#an #er'ask pengendalian

'# sediaan ar'asi* penga'anan* pengadaan* penyi'panan

dan pendis#risian oa#* pelayanan oa# a#as resep dok#er*

pelayanan inor'asi oa# ser#a penge'angan oa#* a"an oa#

dan oa# #radisional "ars dilakkan ole" #enaga kese"a#an yang

'e'pnyai kea"lian dan ke&enangan sesai dengan ke#en#an

pera#ran perndang-ndangan.

Pelayanan kear'asian 'erpakan pelayanan kese"a#an

yang 'e'pnyai peran pen#ing dala' 'e&!dkan kese"a#an

er'#* di'ana apo#eker seagai agian dari #enaga kese"a#an

1



'e'pnyai #gas dan #anggng !a&a dala' 'e&!dkan

pelayanan kear'asian yang erkali#as. Layanan kear'asian

selain 'en!adi #n##an proesionalis'e !ga dapa# dili"a#

seagai ak#or yang 'enarik 'ina# kons'en #er"adappe'elian oa# di apo#ek. Pelayanan kear'asian

2



'elip#ipena'pilanapo#ek* kera'a"an pe#gas* pelayanan

inor'asi oa#* ke#ersediaan oa#* dan keepa#an pelayanan.

1,R$-$*a' Ma*a&ahakala" ini dissn dengan r'san 'asala" seagai

erik# <

1. $pa penger#ian dari pelayanan kear'asian =

2. agai'ana ara penerapkan kode e#ik yang aik dan enar =

3. $pa sa!a s#andar pelayanan kear'asian di apo#ek =

4. >al-"al apa sa!a yang 'en!adi penn!ang s#andar kear'asian di

apo#ek =

13 T$+$a'

$dapn #!an dari 'akala" ini an#ara lain <

1. a"asis&a di"arapkan dapa# 'e'a"a'i dengan aik #en#ang

e#ika dan s#andar pelayanan kear'asian yang aik dan enar.

2. a"asis&a di"arapkan dapa# 'e'erikan on#o" erpa ?ideo

agai'ana e#ika dan s#andar pelayanan kear'asian yang aikdan enar.

3. a"asis&a di"arapkan dapa# 'enerapkan e#ika dan s#andar

pelayanan kear'asian di ke'dian "ari.

3



4



A II

PEMAHASAN

,1 Pe'e%"a' Pe&a!a'a' Ke#a%-a*"a'Peker!aan kear'asian adala" pe'a#an #er'ask

pengendalian '# sediaan ar'asi* penga'anan* pengadaan*

penyi'panan dan pendis#risi a#a penyalranan oa#*

pengelolaan oa#* pelayanan oa# a#as resep dok#er*

pelayanan inor'asi oa#* ser#a penge'angan oa#* a"an

oa# dan oa# #radisional.Pelayanan kear'asian pada saa# ini #ela" ergeser

orien#asinya dari oa# ke pasien yang 'enga kepada

P"ar'ae#ial 7are. egia#an pelayanan kear'asian yang

se'la "anya eroks pada pengelolaan oa# seagai

ko'odi#i 'en!adi pelayanan yang ko'pre"ensi yang

er#!an n#k 'eningka#kan kali#as "idp dari pasien.%eagai konsekensi pera"an orien#asi #erse#*

apo#eker di#n## n#k 'eningka#kan penge#a"an*

ke#ra'pilan dan perilak agar dapa# 'elaksanakan in#eraksi

langsng dengan pasien.en#k in#eraksi #erse# an#ara lain

adala" 'elaksanakan pe'erian inor'asi* 'oni#oring

penggnaan oa# n#k 'enge#a"i #!an ak"irnya sesai

"arapan dan #erdok'en#asi dengan aik.$po#eker "ars 'e'a"a'i dan 'enyadari ke'ngkinan

#er!adinya kesala"an pengoa#an ('edia#ion error) dala'

proses pelayanan. le" sea i# apo#eker dala' 'en!alankan

prak#ek "ars sesai s#andar. $po#eker "ars 'a'p

erko'nikasi dengan #enaga kese"a#an lainnya dala'

'ene#apkan #erapi n#k 'endkng penggnaan oa# yang

rasional.

,, K/de E"k Pe&a!a'a' Ke#a%-a*"a'

5



Kode etik farmasi, apoteker mempunyai kewajiban-kewajiban, baik secara

umum, kepada pasien, teman sejawat, atau petugas kesehatan yang lain

Kewajiban-kewajiban ini akan terlaksana bila apoteker berada dalam tempat

kerjanya !eraturan pemerintah yang terbaru, !! 51 tahun 2""# tentang

!ekerjaan Kefarmasian, pasal 25 ayat 2 juga mendukung keberadaan apoteker

dalam setiap fasilitas kefarmasian, seperti dalam apotek $alaupunpada

%



sebagian besar dalam pendirian apotek, apoteker bekerjasama dengan

pemodal,dikatakan bahwa pekerjaan kefarmasian sepenuhnya tetap dipegang

oleh apoteker &al ini berarti bahwa i'in apotek diberikan kepada apoteker,

bukanlah kepada pemilik modal maka sudah sepantasnya lah pekerjaan

kefarmasian dilakukan dan merupakan tanggung jawab seorang apoteker

ala' 'elakkan penyera"an perekalan ar'asi (oa#)

kepada kons'en di apo#ek dia#r ole" 2 'aa' kaida" yai#

kaida" e#ika dan kaida" "k'* se"ingga seorang apo#eker

dapa# 'enge#a"i &e&enang dan #anggng !a&a apa sa!a

yang dapa# dili'pa"kan kepadanya dala' pelayanan

kear'asian kepada 'asyaraka#.

@ang 'en!adi dasar kode e#ik pelayanan kear'asiaan agiapo#eker dala' 'elaksanakan ngsinya di apo#ek dapa#

dili"a# dari da sd# yai# <1. a#as keil'an dan &e&enang apo#eker yai# "anya sea#as

'e'a# 'engola"* 'eraik* 'enga" en#k*

'ena'pr* 'enyi'pan dan 'enyera"kan oa# a#a a"an

oa# kepada kons'en.2. Tgas dan #anggng!a&a 'oral apo#eker yai# <

a. eng"or'a#i "ak-"ak kons'en seper#i <• Aa!i 'elayani per'in#aan oa# dari dok#er* dok#er

gigi* dok#er "e&an sesai dengan pera#ran yang

erlak.

• Tidak 'engrangi !'la" oa# ar#inya a"&a apo#eker

i# dilarang n#k 'enyera"kan !'la" oa# yang

#idak sesai dengan yang di'in#a di resep #anpa

adanya perse#!an dari dok#er a#a kons'ennya.

• Tidak 'enyera"kan oa# yang sda" rsak a#a

'ela'pai a#as kadalarsa (expired) ar#inya a"&a

apo#eker dilarang n#k 'enyera"kan oa# yang #idak

lagi 'e'en"i syara# ak yang di#e#apkan ole"

Bar'akope ndonesia.

• Tidak 'enggan#i !enis oa# ar#inya a"&a apo#eker

dilarang n#k 'enyera"kan oa# yang #idak sesai

dengan yang di'in#a di resep a#a 'enggan#i dengan

oa# lain yang ngsi dan isinya sa'a (lain 'erk)

(



#anpa adanya perse#!an dok#er a#a dari

kons'ennya.

)



• Aa!i 'enyi'pan resep 'ini'al sela'a 3 #a"n dan

dapa# 'e'erikan inor'asi ke'ali #en#ang resep

#erse#*apaila kons'en a#a dok#er penlis resep

#erse# 'e'erlkannya.

• Aa!i 'e'erikan inor'asi #en#ang ara dan &ak#

pakai* !'la" pe'akaian dala' se"ari* ara

'enyi'pan oa# di r'a"* eek sa'ping yang

'ngkin akan #er!adi dan ara 'enga#asinya.. eng"or'a#i "ak-"ak proesi lain (dok#er) yai# <

• Tidak 'elakkan diagnosis penyaki#* pengoa#an dan

pera&a#an ar#inya a"&a apo#eker dan pe#gas

apo#ek lainnya #idak 'elakkan sa# diagnosis dan

pengoa#an #er"adap (ge!ala) sa# penyaki# yang

diala'i kons'en. $kan #e#api apaila apo#eker

'e'erikan inor'asi sesai dengan keil'an sesai

#en#ang ngsi oa# dan kons'en 'ene#apkan #idak

'e'eli oa# dan 'engoa#i sendiri penyaki#nya (self

medication)* 'aka apo#eker dan pe#gas apo#ek dapa#

'enyera"kan oa# #erse# sesai dengan e#ika dan

pera#ran yang erlak.

• Tidak 'enggan#i !enis oa# ar#inya a"&a apo#eker

dan pe#gas apo#ek lainnya dilarang 'enggan#i oa#

yang di'in#a diresep dengan oa# lain yang ngsi dan

isinya sa'a (lain 'erk) #anpa adanya perse#!an

dok#ernya.

•

ila dok#er 'enlis dosis oa# yang 'elei"i dosis'aksi'al* 'aka apo#eker dan pe#gas apo#ek lainnya

"ars 'in#a para dok#er dan #anda ser di elakang

!'la" oa#nya seel' oa# #erse# disera"kan

kepada kons'en.

• Tidak 'enangani eek sa'ping yang diala'i ole"

kons'en #anpa perse#!an dok#er.

,3 Sa'da% Pe&a!a'a' Ke#a%-a*"a' d" A/ek

#



%#andar pelayanan kear'asian di apo#ek 'elip#i <

1 Pelayanan Obat Non Resep

!elayanan *bat +on esep merupakan pelayanan kepada pasien

yang ingin melakukan pengobatan sendiri, dikenal dengan swamedikasi

1"



*bat untuk swamedikasi meliputi obat-obat yang dapat digunakan tanpa

resep yang meliputi obat wajib apotek *$./, obat bebas terbatas *0/

dan obat bebas *0/ *bat wajib apotek terdiri dari kelas terapi oral

kontrasepsi, obat saluran cerna, obat mulut serta tenggorokan, obat saluran

nafas, obat yang mempengaruhi sistem neuromuskular, anti parasit dan

obat kulit topikal irjen !*, 1##(/

.poteker dalam melayani *$. diwajibkan memenuhi ketentuan

dan batasan tiap jenis obat per pasien yang tercantum dalam daftar *$. 1

dan *$. 2 $ajib pula membuat catatan pasien serta obat yang

diserahkan .poteker hendaknya memberikan informasi penting tentang

dosis, cara pakai, kontra indikasi, efek samping dan lain-lain yang

perludiperhatikan oleh pasien !ermenkes +o34( tahun 1##" !ermenkes

+o#24 tahun 1##3/

2. Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

.poteker hendaknya mampu menggalang komunikasi dengan

tenaga kesehatan lain, termasuk kepada dokter ermasuk memberi

informasi tentang obat baru atau tentang produk obat yang sudah ditarik

&endaknya aktif mencari masukan tentang keluhan pasien terhadap obat-

obat yang dikonsumsi .poteker mencatat reaksi atau keluhan pasien untuk

dilaporkan ke dokter, dengan cara demikian ikut berpartisipasi dalam

pelaporan efek samping obat 67, 2""3/ Konseling pasien merupakan

bagian dari K8 Kriteria pasien yang memerlukan pelayanan konseling

diantaranya penderita penyakit kronis seperti asma, diabetes,

kardio9askular, penderita yang menerima obat dengan indeks terapi

sempit, pasien lanjut usia, anak-anak, penderita yang sering mengalami

reaksi alergi pada penggunaan obat dan penderita yang tidak patuh dalam

meminum obat Konseling hendaknya dilakukan di ruangan tersendiri yang

dapat terhindar dari macam interupsi antucci, 1##( .6&!, 1##3/

!elayanan konseling dapat dipermudah dengan menyediakan leaflet atau

booklet yang isinya meliputi patofisiologi penyakit dan mekanisme kerja

obat

3. Pelayanan Obat Resep

!elayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker

pengelola apotek .poteker tidak dii'inkan untuk mengganti obat yang

11



ditulis dalam resep dengan obat lain alam hal pasien tidak mampu

menebus obat yang ditulis dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi

dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih terjangkau !ermenkes

+o24 tahun 1##3/ !elayanan resep didahului proses skrining resep yang

meliputi pemeriksaan kelengkapan resep, keabsahan dan tinjauan

kerasionalan obat esep yang lengkap harus ada nama, alamat dan nomor

ijin praktek dokter, tempat dan tanggal resep, tanda : pada bagian kiri

untuk tiap penulisan resep, nama obat dan jumlahnya, kadang-kadang cara

pembuatan atau keterangan lain iter, prn, cito/ yang dibutuhkan, aturan

pakai, nama pasien, serta tanda tangan atau paraf dokter ewi, 1#)5/

injauan kerasionalan obat meliputi pemeriksaan dosis, frekuensi

penberian, adanya medikasi rangkap, interaksi obat, karakteristik penderita

atau kondisi penyakit yang menyebabkan pasien menjadi kontra indikasi

dengan obat yang diberikan $&*, 1#)(/

. Pen!elolaan Obat

Kompetensi penting yang harus dimiliki apoteker dalam bidang

pengelolaan obat meliputi kemampuan merancang, membuat, melakukan

pengelolaan obat di apotek yang efektif dan efesien !enjabaran dari

kompetensi tersebut adalah dengan melakukan seleksi, perencanaan,

penganggaran, pengadaan, produksi, penyimpanan, pengamanan

persediaan, perancangan dan melakukan dispensing serta e9aluasi

penggunaan obat dalam rangka pelayanan kepada pasien yang terintegrasi

dalam asuhan kefarmasian dan jaminan mutu pelayanan 67, 2""3/

,4 Pe'$'+a' Sa'da% Pe&a!a'a' Ke#a%-a*"a'

d" A/ek A Pe'e&/&aa' S$-7e% Da!a1. Pengelolaan sumber daya manusia

6esuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola

oleh seorang apoteker yang ;

!rofesional,

emiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan

yang baik,

engambil keputusan yang tepat,

12



ampu berkomunikasi antar profesi,

enempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner,

Kemampuan mengelola 6 secara efektif,

6elalu belajar sepanjang karier dan

embantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk

meningkatkan pengetahuan

2. Sarana dan Prasarana .potek sebaiknya ;

0erlokasi strategis

!ada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata

apotek

.potek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat

!elayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari

akti9itas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk

menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko

kesalahan penyerahan

asyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh apoteker

untuk memperoleh informasi dan konseling

<ingkungan apotek harus dijaga kebersihannya .potek harus bebas dari

hewan pengerat, serangga

.potek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari

pendingin.

.potek harus memiliki;

uang tunggu yang nyaman bagi pasien

empat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan

brosur:materi informasi

uangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan

meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien uang racikan

empat pencucian alat

13



isamping itu perabotan apotek harus tertata rapi,

lengkap dengan rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain yang

tersusun dengan rapi, terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan dengan temperatur yang

telah ditetapkan

3. Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan lainnya

!engelolaan persediaan farmasi dan perbekalan

kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku

meliputi;

a. Peren"anaan alam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi

perludiperhatikan adalah pola penyakit, kemampuan masyarakat,

budaya masyarakat

b. Pen!adaan

=ntuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka

pengadaan sediaan farmasi harus melalui jalur resmi sesuai peraturan

perundangundangan yang berlaku

". Penyimpanan

*bat:bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik alam hal pengecualian atau darurat dimana isi

dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya

kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah

baru, wadah sekurangkurangnya memuat nama obat, nomor batch

dan tanggal kadaluarsa

6emua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak

dan menjamin kestabilan bahan

4. Administrasi

alam menjalankan pelayanan kefarmasian di

apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi;

a. #dministrasi $mum % !encatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika,

psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

b. #dministrasi Pelayanan % !engarsipan resep, pengarsipan catatan

pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat

14



Pe&a!a'a' 6tandar kefarmasian dalam pelayanan mencakup ; pelayanan resep,

edukasi dan promosi, serta dan pelayanan residensial Home Care/

1. Pelayanan Resep

encakup 6krining resep dan !enyiapan obat

6krining resep meliputi !ersyaratan administratif, kesesuaian

farmasetik, dan pertimbangan klinis 6edangkan penyiapan resep

meliputi !eracikan, pemberian etiket, penyerahan, pemberian

informasi obat, konseling dan monitoring penggunaan obat

a. &krinin! Resep

.poteke rmelakukan skrining resep meliputi ;

') Persyaratan#dministratif %o +ama, 6! dan alamat dokter

o anggal penulisan resep

o anda tangan:paraf dokter penulis resep

o +ama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan

pasien

o >ara pemakaian yang jelas

o nformasi lainnya

2) Kesesuaian farmasetik ; bentuk sediaan, dosis, potensi,

stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian3) Pertimban!an klinis %

.danya alergi, efeksamping, interaksi ,kesesuaian

dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain/ ?ika ada keraguan

terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter

penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan

alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan

setelah pemberitahuan

15



b. Penyiapan obat

') Pera"ikan

erupakan kegiatan menyiapkan menimbang,

mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada

wadahalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat

suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis

dan jumlah obat

2) PemberianEtiket

!enulisan etiket harus jelas dan dapat dibaca *bat

hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang

cocok sehingga terjaga kualitasnya3) Penyeraan Obat

6ebelum obat diserahkan pada pasien harus

dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara

obat dengan resep !enyerahan obat dilakukan oleh apoteker

disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada

pasien

) Informasi Obat

.poteker harus memberikan informasi yang benar,

jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis,

bijaksana, dan terkini nformasi obat pada pasien sekurang-

kurangnya meliputicara pemakaian obat, cara penyimpanan

obat, jangka waktu pengobatan,akti9itas serta makanan dan

minuman yang harus dihindari selama terapi

) Konselin!

.poteker harus memberikan konseling, mengenai

sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatanlainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien

atau yangbersangkutan terhindar dari bahaya

penyalahgunaan atau penggunaan obat yang salah=ntuk

penderita penyakit tertentu seperti kardio9askular, diabetes,

0>,asma dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus

memberikan konseling secara berkelanjutan

1%



*) +onitorin! Pen!!unaan Obat

6etelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker

harus melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama

untuk pasien tertentu seperti kardio9askular, diabetes, 0>,

asma, dan penyakit kronis lainnya

2. Promosi dan Edukasi

alam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker

harus memberikan edukasi apabila masyarakat ingin mengobati diri

sendiri swamedikasi/ untuk penyakit ringan dengan memilihkan

obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif

dalam promosi dan edukasi .poteker ikut membantu diseminasi

informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet :brosur, poster,

penyuluhan, dan lain lainnya

3. Pelayanan Residensial (Home are!

.poteker sebagai care gi9er diharapkan juga dapat

melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah,

khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan

penyakit kronis lainnya =ntuk akti9itas ini apoteker harus

membuat catatan berupa catatan pengobatan medication record/

1(



A III

PENUTUP

3 1 Ke*"-$&a' 6ebagai profesional yang memiliki kode etik keprofesian

yang berperan sebagai ujung tombak dalam rantai pelayanan kesehatan khususnya

obat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, maka sudah

seharusnya farmasis berada di apotek untuk melakukan pekerjaan kefarmasiannya

0ila kompetensi apoteker digunakan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas

dan kewajibannya dalam menjalankan pekerjaankefarmasiaan maka berarti

apoteker telah berperilaku sesuai kode etiknya, yang pada akhirnya kualitas hidup

pasienlah yang akan meningkat

3 ,Sa%a' ala' 'elaksanakan #gas kear'asian

seorang ar'asis "endakla"mengutamakan kepentingan masyarakat dan

menghormati hak asa'i penderita dan melindungi makhluk hidup insani serta

menjaga keselamatan hidup pasien patient safety/ 6erta bersungguh-sungguh

dalam menerapkan kode etik dengan menganggap seorang pasien merupkan

bagian dari anggota keluarga kita

1)



DAFTAR PUSTAKA

• "##p<"ar'ay.logspo#.o'

•

"##ps<sisiia.&ordpress.o'#age#ika-ar'asi • KeputusanMenteriKesehatanNomor

1027/Menkes/SK/I/200!

3

http://hfarmacy.blogspot.com/

https://sisicia.wordpress.com/tag/etika-farmasi/

https://sisicia.wordpress.com/tag/etika-farmasi/

http://hfarmacy.blogspot.com/

etika dan standar pelayanan kefarmasian di apotek

Documents