laporan pkl apotek 2003

Upload: jinkisaragi93

Post on 08-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    1/56

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

    meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk

    menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi

    untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan

    dan/atau upaya kesehatan penunjang. Selain itu, sarana kesehatan dapat juga

    dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan di bidang

    kesehatan. Salah satu sarana kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

    kesehatan masyarakat tersebut adalah apotek.

    Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

    kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

    sebagaimana dimaksud dalam ancasila dan Undang-Undang !asar "egara

    #epublik Indonesia $ahun %&'(. )enurut Undang-Undang *UU+ "o.

    $ahun & tentang kesehatan, upaya kesehatan adalah setiap kegiatan

    dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan

    berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

    masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,

    pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau

    masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan

    pemeliharaan, peningkatan kesehatan *promotif+, pencegahan penyakit

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    2/56

    *pre0entif+, penyembuhan penyakit *kuratif+, dan pemulihan kesehatan

    *rehabilitatif+, yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan

    berkesinambungan, *!1K1S #I. &+.

    embangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua segi

    kehidupan, baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Keberhasilan

    pembangunan di berbagai bidang serta kemajuan ilmu pengetahuan dan

    teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran

    akan hidup sehat. 2al ini mempengaruhi meningkatnya kebutuhan pelayanan

    dan pemerataan yang mencakup tenaga, sarana dan prasarana baik jumlah

    maupun mutu, *!1K1S #I. &+.

    elayanan kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta,

    dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan atau pelayanan kesehatan

    masyarakat. eningkatan kesejahteraan di bidang kesehatan dapat diupayakan

    melalui penyediaan obat-obatan yang bermutu tinggi dengan harga terjangkau

    oleh masyarakat. Untuk itu perlu disusun langkah-langkah khusus antara lain

    menjamin tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang cukup, peningkatan

    distribusi obat secara merata, menjamin kebenaran khasiat obat, keamanan dan

    keabsahan obat yang beredar. 3leh karena itu perlu adanya sarana penunjang

    pelayanan kesehatan, salah satunya adalah apotek, *!1K1S #I. &+.

    )enurut eraturan emerintah "o.(% tahun & tentang pekerjaan

    kefarmasian, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat

    dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. 4potek mempunyai dua

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    3/56

    ruang gerak yaitu lingkup pengabdian kepada masyarakat *non profit oriented+

    dan lingkup bisnis *profit oriented+, dan kedua fungsi tersebut harus berjalan

    bersama. 5erkenaan dengan fungsi yang pertama, 4potek berperan

    menyediakan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya serta memberi

    informasi, konsultasi dan e0aluasi mengenai obat yang dibutuhkan oleh

    masyarakat sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat terwujud. 6ungsi

    yang kedua, sebagai suatu unit usaha yang berhubungan dengan obat serta

    perbekalan farmasi lain sebagai komoditi untuk disalurkan kepada masyarakat

    sehingga 4potek memperoleh pendapatan yang nantinya dikelola untuk

    membuat 4potek tetap dapat bertahan hidup dan berkembang, *!1K1S #I.

    &+.

    4potek dikelola oleh seorang 4poteker engelola 4potek *44+ suatu

    profesi yang berkaitan erat, kompeten dan dibekali pengetahuan khusus

    tentang obat. Seorang 44 harus bertanggung jawab dalam pelayanan

    kefarmasian pada masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan melalui

    pengelolaan dan pemberian informasi penggunaan obat yang rasional,

    sehingga keamanan, efekti0itas, ketepatan dan kerasionalan penggunaan obat

    dapat tercapai, *!1K1S #I. '+.

    elayanan kesehatan mempunyai peranan strategis dalam upaya

    meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. elayanan apotek merupakan

    salah satu pelayanan kesehatan di Indonesia. elayanan apotek saat ini telah

    mengalami perubahan orientasi dari drug oriented menjadi patient oriented

    dengan berasaskan pharmaceutical care. 4danya pergeseran sistem pelayanan

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    4/56

    farmasi, merupakan tantangan bagi apoteker yang mengabdikan ilmunya di

    apotek untuk lebih berperan aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

    Sebagai konsekuensi terhadap perubahan tersebut, apoteker dituntut untuk

    meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat

    melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. 5entuk interaksi tersebut

    antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan

    obat dan mengetahui tujuan akhir terapi sesuai harapan dan terdokumentasi

    dengan baik. )engingat tugas dan tanggung jawab apoteker yang luas dan

    kompleks, maka calon apoteker perlu mendapat bekal dan keterampilan yang

    memadai dan up to date. 2al ini untuk menjaga profesionalitas apoteker oleh

    karenanya kegiatan praktek kerja lapangan diharapkan dapat memperkenalkan

    realita pekerjaan kefarmasian khususnya di apotek, *!1K1S #I. '+.

    !alam dunia kesehatan sadar atau tidak sadar sering terjadi kesalahan

    *!# atau medication errors+ yang dampaknya dapat langsung diderita oleh

    pasien maupun apotek, sehingga tujuan terapi menjadi sering gagal dan paling

    utama adalah kualitas hidup pasien rendah. asien sebagai konsumen berhak

    untuk memperoleh pelayanan kesehatan oleh tenaga profesi kesehatan yang

    baik dan berkualitas.

    enggunaan farmakoterapi melalui apoteker untuk seorang pasien, adalah

    pelayanan jasa yang dilakukan oleh apoteker be rdasarkan ilmu pengetahuan

    kefarmasian. Kewenangan profesi dan diakui secara hukum sebagai produk

    7jasa profesi7 pelayanan yang diberikan apoteker harus memenuhi syarat dan

    standard yang menjamin kebenaran penggunaan farmakoterapi sesuai dengan

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    5/56

    tujuannya melalui proses 865 *cara pelayanan farmasi yang baik+. 865

    *cara pelayanan farmasi yang baik+ adalah suatu pedoman yang dipakai untuk

    menjamin bahwa pelayanan yang diberikan farmasis kepada setiap pasien

    telah memenuhi kualitas yang tepat dan terjamin. !engan adanya 865 akan

    dapat meningkatkan akses pengobatan menjadi aman, tepat, ekonomis dan

    berkualitas, serta menjamin kerasionalan penggunaan obat dan kesembuhan

    pasien.

    5erawal dari sini, kami sebagai mahasiswa farmasi yang nantinya akan

    terjun kedalam dunia kefarmasian dituntut untuk merubah paradigma yang

    lama melekat pada profesi kefarmasian yaitu dari sekedar pendukung dari

    pelayanan praktek kesehatan menjadi salah satu pelaku pelayanan praktek

    kesehatan yang mempunyai kedudukan setara dengan profesi kesehatan

    lainnya, dengan tetap mengedepankan profesionalisme dan kompetensi. 3leh

    karena itu melalui raktek Kerja 9apangan *K9+ di apotek Kimia 6arma ini,

    diharapkan dapat dihasilkan seorang tenaga kefarmasian yang handal dan

    profesional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai 4hli )adya

    6armasi atau sebagai 4sisten apoteker.

    B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

    $ujuan umum raktek Kerja 9apangan di 4potek Kimia 6arma adalah :

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    6/56

    a. )eningkatkan pemahaman calon 4sisten 4poteker tentang peran, fungsi,

    posisi dan tanggung jawab asisten apoteker dalam pelayanan kefarmasian

    di apotek.

    b. )embekali calon asisten apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan

    keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan

    kefarmasian di apotek.

    c. )empersiapkan calon asisten apoteker dalam memasuki dunia kerja

    sebagai tenaga kerja farmasi yang professional dengan gambaran nyata

    tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek.

    C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

    )anfaat raktek Kerja 9apangan di 4potek Kimia 6arma adalah :

    a. )engetahui, memahami tugas dan tanggung jawab asisten apoteker dalam

    mengelola apotek dibawah pengawasan apoteker.

    b. )endapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di

    apotek.

    c. )eningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi asisten apoteker yang

    profesional.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    7/56

    BAB II

    TINJAUAN UMUM APTEK

    A. Ketentuan U!u! Tentang Ap"tek

    )enurut eraturan emerintah #epublik Indonesia "omor (% tahun &

    tentang pekerjaan kefarmasian, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian

    tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Sedangkan menurut

    Kepmenkes #I "omor %;/)1"K1S/SK/I

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    8/56

    pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan

    kesehatan lainnya kepada masyarakat, *!1K1S #I. &+.

    4potek berperan menyediakan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya

    serta memberi informasi, konsultasi dan e0aluasi mengenai obat yang

    dibutuhkan oleh masyarakat sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat

    terwujud. 6ungsi yang kedua, sebagai suatu unit usaha yang berhubungan

    dengan obat serta perbekalan farmasi lain sebagai komoditi untuk disalurkan

    kepada masyarakat sehingga 4potek memperoleh pendapatan yang nantinya

    dikelola untuk membuat 4potek tetap dapat bertahan hidup dan berkembang

    *!1K1S #I. &+.

    B. Tuga# $an %ung#& Ap"tek

    5erdasarkan eraturan emerintah "o. (% $ahun &, tugas dan fungsi

    apotek adalah:

    a. $empat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan

    sumpah jabatan 4poteker.

    b. Sarana yang digunakan untuk melakukan ekerjaan Kefarmasian.

    c. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi

    antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.

    d. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu Sediaan 6armasi, pengamanan,

    pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat,

    pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    9/56

    obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional *!epkes

    #I, &+.

    C. Pen$&r&an Ap"tek

    erubahan tata cara dalam mengurus Surat I=in 4potek ini ditetapkan oleh

    Kepmenkes #I "o.%/)enkes/SK/ang berwenang memberi i=in SI4: Kadinkes Kabupaten/ Kota

    b. >ang berhak memperoleh i=in : 4poteker

    Ketentuan pemberian i=in apotek adalah sebagai berikut :

    %. ermohonan i=in apotek diajukan kepada Kepala !inas Kesehatan

    Kabupaten/Kota.

    . Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya *enam+

    hari kerja setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis

    kepada Kepala 5alai 3) untuk melakukan pemeriksaan setempat

    terhadap kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan.

    . $im !inas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala 5alai 3)

    selambatlambatnya *enam+ hari setelah permintaan bantuan teknis dari

    Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan

    setempat.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    10/56

    '. !alam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat *+ dan *+

    tidak dilaksanakan, apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan

    siap melakukan kegiatan kepada Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota

    setempat dengan tembusan kepada Kepala !inas ropinsi.

    (. !alam jangka waktu % hari kerja setelah diterima laporan hasil

    pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat *+ atau pernyataan dimaksud

    ayat *'+ Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan

    surat i=in.

    . !alam hasil pemeriksaan $im !inas Kesehatan Kabupaten/Kota atau

    Kepala 5alai 3) dimaksud ayat *+ masih belum memenuhi syarat,

    Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu % hari

    kerja mengeluarkan surat penundaan.

    ;. $erhadap surat penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat *+,

    4poteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum

    dipenuhi selambat-lambatnya dalam waktu % *satu+ bulan sejak tanggal

    surat penundaan *!1K1S #I. +.

    )enurut Kep)enKes #I "o.&/)enkes/er/

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    11/56

    b. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan

    pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.

    c. 4potek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di

    luar sediaan farmasi.

    Selanjutnya persyaratan apotek ditetapkan dalam ermenkes #I

    "o.&/)enkes/er/

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    12/56

    Bangunan Ap"tek

    ersyaratan bangunan apotek menurut Kepmenkes "o.;? tahun %&?%

    tentang ersyaratan apotek adalah :

    %. 5angunan apotek mempunyai luas secukupnya sekurang-kurangnya (

    mB terdiri dari ruang tunggu, ruang peracikan dan penyerahan resep,

    ruang administrasi, ruang laboratorium pengujian sederhana, ruang

    penyimpanan obat, tempat pencucian alat, dan jamban *C8+.

    . 5angunan apotek harus memenuhi persyaratan teknis, yaitu :

    %+ !inding harus kuat dan tahan air, permukaan sebelah dalam harus

    rata, tidak mudah mengelupas dan mudah dibersihkan.

    + 9angit-langit harus terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan

    permukaan sebelah dalam berwarna terang.

    + 4tap tidak boleh bocor, terbuat genteng, sirap atau bahan lain

    yang memadai.

    '+ 9antai tidak boleh lembab, terbuat dari ubin atau bahan lain yang

    memadai.

    . 5angunan apotek harus memiliki 0entilasi dan sanitasi yang baik serta

    memenuhi persyaratan higienes lainnya.

    '. 4potek harus memiliki sumber air yang memenuhi persyaratan

    kesehatan.

    (. 4danya penerangan yang cukup sehingga dapat menjamin pelaksanaan

    tugas dan fungsi apotek dengan baik.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    13/56

    . $ersedia alat pemadam kebakaran sekurang-kurangnya dua buah dan

    masih berfungsi dengan baik.

    ;. 4potek harus memasang papan nama pada bagian muka apotek yang

    terbuat dari papan, seng, atau bahan lain yang memadai dengan ukuran

    minimal panjang cm, lebar ' cm dengan tulisan hitam di atas dasar

    putih, tinggi, huruf minimal ( cm dan tebal ( mm *!epkes #I, %&?%@

    2artono, %&&?+. Untuk keperluan papan nama apotek, bagian muka

    terbuat dari seng atau bahan lain yang memadai dan memuat : nama

    apotek, nama 4poteker engelola 4potek, nomor surat i=in apotek,

    alamat apotek, nomor telepon apotek.

    Perlengkapan Ap"tek

    !alam lampiran Kep)enKes #I "o.%/)enKes/SK/

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    14/56

    i. )ortir, garis tengah ( sampai % cm dan % sampai %( cm beserta

    palunya.

    j. Spatel logam, tanduk atau plastik dan porselen.

    k. 8awan penguap porselen, garis tengah ( samapi %( cm.

    l. 5atang pengaduk.

    m. emanas air.

    n. Kompor atau alat pemanas yang sesuai.

    o. anci sesuai dengan kebutuhan.

    . erlengkapan dan alat perbekalan farmasi

    a. 9emari dan rak penyimpanan obat yang jumlahnya disesuaikan

    dengan kebutuhan

    b. 5otol berbagai ukuran.

    c. 9emari pendingin.

    d. 9emari penyimpanan narkotik dan psikotropika yang jumlahnya

    disesuaikan dengan kebutuhan yang harus memenuhi syarat

    sebagai berikut :

    - !ibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat dan

    harus dapat dikunci.

    - !ibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan@

    bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfin,

    petidin dan garam-garamnya serta persediaan narkotika@ bagian

    kedua untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-

    hari.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    15/56

    - 4pabila tempat penyimpanan khusus berupa lemari berukuran

    kurang dari ' < ? < % cm, harus ditempelkan dengan kuat

    pada tembok atau lantai, dengan cara dipaku, disekrup atau

    dengan cara lain yang memadai. Untuk tempat penyimpanan

    khusus racun adalah sebuah lemari yang dapat dikunci dan

    diberi tanda tengkorak.

    . Cadah pengemas dan pembungkus

    a. 1tiket dengan ukuran, jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan.

    b. Cadah pengemas dan pembungkus untuk menyerahkan obat

    dengan jenis dan jumlah yang sesuai

    '. 4lat administrasi

    a. 5lanko pesanan obat

    b. 5lanko kartu stok obat

    c. 5lanko salinan resep

    d. 5lanko faktur dan blanko nota penjualan

    e. 5uku pencatatan narkotika

    f. 5uku pesanan obat narkotika

    g. 6orm laporan obat narkotika

    (. 5uku acuan

    a. 5uku standar yang diwajibkan yakni 6armakope Indonesia edisi

    terbaru.

    b. Kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan

    dengan apotek.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    16/56

    Tenaga Ke#e'atan

    )enurut eraturan emerintah #epublik Indonesia nomor (% tahun

    &, tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan

    kefarmasian, yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.

    $enaga kefarmasian yang bekerja di apotek antara lain :

    %+ 4poteker

    a. 4poteker engelola 4potek *44+

    4poteker engelola 4potek adalah 4poteker yang telah diberi Surat

    I=in 4potek *SI4+.

    b. 4poteker endamping

    4poteker endamping adalah 4poteker yang bekerja di 4potek

    disamping 4poteker engelola 4potek dan/atau menggantikannya

    pada jam-jam tertentu pada hari buka 4potek.

    c. 4poteker engganti

    4poteker engganti adalah 4poteker yang menggantikan 4poteker

    pengelola 4potek selama 4poteker engelola 4potek tersebut tidak

    berada ditempat lebih dari *tiga+ bulan secara terus E menerus, telah

    memiliki Surat Ijin Kerja dan tidak bertindak sebagai 4poteker

    engelola 4potek di 4potek lain.

    + $enaga teknis kefarmasian

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    17/56

    a. 4sisten 4poteker

    4sisten 4poteker adalah mereka yang berdasarkan

    peraturanperundang-undangan yang berlaku berhak melakukan

    pekerjaan kefarmasian sebagai 4sisten 4poteker, *!epkes #I, +.

    tan$ar Pelaanan Kefar!a#&an $& Ap"tek

    !alam menjalankan praktek kefarmasian di apotek, apoteker harus

    menerapkan standart pelayanan kefarmasian. elayanan kefarmasian pada

    saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu

    kepada pelayanan kefarmasian *pharmaceutical care+. Kegiatan pelayanan

    kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai

    komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk

    meningkatkan kualitas hidup dari pasien.

    Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut

    untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku untuk dapat

    melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. 5entuk interaksi tersebut

    antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi, monitoring

    penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan

    terdokumentasi dengan baik. 4poteker harus memahami dan menyadari

    kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan *medication error+ dalam

    proses pelayanan. 3leh sebab itu apoteker dalam menjalankan praktik

    harus sesuai standar yang ada untuk menghindari terjadinya hal tersebut.

    4poteker harus mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    18/56

    dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat yang

    rasional.

    Sebagai upaya agar para apoteker dapat melaksanakan pelayanan

    kefarmasian dengan baik, !itjen >anfar dan 4lkes !epartemen Kesehatan

    bekerja sama dengan Ikatan Sarjana 6armasi Indonesia *IS6I+ menyusun

    standar pelayanan kefarmasian di apotek untuk menjamin mutu pelayanan

    kefarmasian kepada masyarakat *!epkes #I, '+ .

    $ujuan disusunnya standar pelayanan kefarmasian di apotek adalah

    a. Sebagai pedoman praktik apoteker dalam menjalankan profesi.

    b. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional

    c. )elindungi profesi dalam menjalankan praktik kefarmasian.

    tu$& Kelaakan Pen$&r&an Ap"tek

    Studi kelayakan merupakan suatu kajian sebagai bagian dari

    perencanaan yang dilakukan secara menyeluruh mengenai suatu usaha

    dalam proses pengambilan keputusan yang mengandung resiko yang

    belum jelas. )elalui studi kelayakan, berbagai hal yang diperkirakan dapat

    menyebabkan kegagalan sehingga diharapkan dapat diantisipasi sedini

    mungkin.

    Studi kelayakan dalam pendirian apotek meliputi:

    4. Sur0ey dan pemilihan lokasi

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    19/56

    enentuan lokasi apotek merupakan pertimbangan awal yang paling

    penting dan paling menentukan bagi kelangsungan hidup apotek. Untuk

    hidup berkesinambungan, suatu apotek setidaknya memiliki langganan

    yang tetap. 3leh karena itu pemilihan lokasi harus benar-benar

    diperhitungkan sebelum apotekberdiri. !engan kata lain, lokasi apotek

    harus strategis sehingga menjadi pilihan konsumen.

    5eberapa keadaan yang penting untuk dipertimbangkan dalam

    memenuhi kriteria lokasi yang baik antara lain terjaminnya keamanan,

    dekat dengan pemukiman penduduk, ramai, mudah terjangkau, adanya

    tempat pelayanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit, praktek dokter,

    uskesmas, klinik dan daerah perbelanjaan serta keadaan-keadaan lain

    yang menurut pertimbangan dipandang mempunyai nilai tambah. !engan

    lokasi yang demikian diharapkan apotek sebagai tempat usaha dan terus

    bertahan dan meningkatkan pelayanannya.

    5. 4nalisis Keuangan

    4nalisis keuangan diperlukan untuk mengetahui untung rugi suatu

    usaha, mengukur liFuiditas apotek dan mengukur efektifitas penggunaan

    dana. 5eberapa yang hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat

    analisis keuangan:

    %+ )odal minimal.

    )odal minimal adalah modal minimum yang diperlukan untuk

    mendirikan apotek serta melengkapi sarana dan prasarana sebagai

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    20/56

    syarat utnuk memperoleh i=in apotek dan mampu melayani masyarakat

    dengan baik. enggunaan modal minimal antara lain:

    a. engadaan akti0a/harta tetap yaitu harta yang relatif tidak dapat

    diuangkan untuk jangka waktu kurang dari setahun.

    b. engadaan akti0a/harta lancar yaitu harta yang relatif mudah

    diuangkan dalam jangka waktu kurang dari setahun.

    c. 5iaya awal yaitu pengeluaran yang dapat digolongkan sebagai

    biaya yang dikeluarkan pada awal pendirian apotek.

    d. Kas yaitu uang kontan berupa uang tunai ataupun di bank dalam

    bentuk rekening yang sewaktu-waktu dapat digunakan.

    + Sumber modal

    Kesulitan modal merupakan masalah yang sangat sering dijumpai

    bagi seorang apoteker sewaktu akan mendirikan apotek sendiri. Untuk

    itu, seorang apoteker harus mempunyai keberanian dan mau bekerja

    keras untuk mengusahakan modal dari berbagai sumber.

    )odal untuk mendirikan apotek dapat berasal dari modal sendiri

    atau kredit. )odal sendiri merupakan modal yang tidak mempunyai

    jangka waktu pengembalian, misalnya modal milik apoteker sendiri

    atau modal milik keluarga. Sedangkan modal kredit adalah modal

    pinjaman dari pemberi kredit *kreditur+. Sumber-sumber modal kredit

    antara lain adalah bank, teman sejawat, 56 yang pada umumnya

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    21/56

    berupa perbekalan farmasi yang bersifat fast moving. 5erdasarkan

    pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas:

    a. )odal tetap *akti0a tetap+, yaitu modal yang keadaannya relatif tetap

    misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan.

    b. )odal lancar *akti0a lancar+, yaitu modal yang sewaktu-waktu dapat

    berubah misalnya uang tunai *kas/bank+, piutang, perbekalan

    kesehatan/barang dagangan.

    + 4nalisis Impas

    4nalisis impas adalah suatu cara yang digunakan untuk

    mempelajari hubungan antara penjualan, biaya dan laba atau

    keuntungan. 4potek dikatakan mencapai titik impas apabila di dalam

    laporan perhitungan rugi-laba pada periode tertentu, apotek tersebut

    tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. !ari

    analisis titik impas, pengelola apotek dapat mengetahui pada, 0olume

    *jumlah+ penjualan berapakah apotek yang bersangkutan tidak

    menderita kerugian dan tidak memperoleh keuntungan *laba+.

    4nalisis titik impas tentunya dapat dipakai untuk mengetahui pada

    0olume penjualan berapa apotek dapat memperoleh laba atau

    menderita kerugian tertentu. $itik impas dihitung sebagai 0olume

    penjualan dimana total pendapatan menyamai total biaya.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    22/56

    #umus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas

    adalah sebagai berikut :

    $itik impas *51+ G 5$

    % E *5H / enjualan+

    $itik impas *51+ G 5$

    % E *2/ 3mset+

    Keterangan :

    5$ G 5iaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak tergantung

    pada jumlah barang yang terjual.

    5H G 5iaya 0ariabel, yaitu biaya yang besarnya tergantung

    pada jumlah barang yang terjual. Untuk apotek, 5H adalah

    nilai pembelian dari barang yang terjual.

    enjualan G "ilai penjualan dari barang yang terjual *"ilai penjualan

    adalah penjumlahan dari nilai pembelian dengan margin

    keuntungan+.

    2 G 2arga pokok penjualan, yaitu nilai pembelian dari barang

    yang terjual pada kurun waktu tertentu, merupakan hasil

    perhitungan harga pokok dari *persediaan awal pembelian

    barang pada kurun waktu tertentu E persediaan akhir+.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    23/56

    3m=et G "ilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun

    waktu tertentu.

    D. Pen*a+utan I,&n Ap"tek

    Setiap apotek harus berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan )enteri Kesehatan #I

    "o.%/)enkes/SK/

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    24/56

    (. Surat i=in kerja apoteker pengelola apotek dicabut.

    . emilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran

    perundangundangan di bidang obat.

    ;. 4potek tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai apotek *5elladonna

    erdana utra,dkk. %%+.

    elaksanaan pencabutan i=in apotek dapat dilaksanakan setelah

    dikeluarkannya:

    %. eringatan tertulis kepada apoteker pengelola apotek sebanyak kali

    berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing bulan.

    . embekuan i=in apotek untuk jangka waktu selama-lamanya bulan sejak

    dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatan di apotek *5elladonna

    erdana utra,dkk. %%+.

    embekuan i=in apotek dapat dicairkan kembali apabila apotek telah

    membuktikan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan. 2al ini dilakukan setelah Kepala 5alai 3) setempat

    melakukan pemeriksaan *5elladonna erdana utra,dkk. %%+.

    Keputusan pencabutan surat i=in apotek dilakukan oleh Kepala !inas

    Kesehatan atau Kota disampaikan langsung kepada apoteker pengelola apotek

    dengan menggunakan contoh formulir model 4$-%(, tembusan kepada

    menteri dan kepala !inas Kesehatan ro0insi setempat serta Kepala 5alai

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    25/56

    emeriksaan 3bat dan makanan setempat. 4pabila surat i=in apotek dicabut,

    apoteker pengelola apotek atau apoteker pengganti wajib mengamankan

    perbekalan farmasinya. engamanan tersebut dilakukan dengan tata cara

    sebagai berikut:

    %. !ilakukan in0entarisai terhadap seluruh persediaan narkotika, obat keras

    tertentu dan obat lainnya dan seluruh resep yang tersisa di apotek.

    . "arkotika, psikotropika dan resep harus dimasukkan dalam tempat yang

    tertutup dan terkunci.

    . 4poteker pengelola apotek wajib melaporkan kepada Kepala !inas

    Kesehatan Kabupaten atau Kota atau petugas yang diberi wewenang

    tentang penghentian kegiatan disertai laporan in0entaris yang dimaksud di

    atas *5elladonna erdana utra,dkk. %%+.

    E. Pengel"laan u!+er Daa Ap"tek

    a. engelolaan Sumber !aya )anusia

    Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh

    seorang apoteker yang profesional. !alam pengelolaan apotek, apoteker

    senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan

    pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan

    berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai menempatkan

    pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola S!)

    secara efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan membantu memberi

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    26/56

    pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan

    *4nonim, '+.

    b. engelolaan Sediaan 6armasi dan erbekalan Kesehatan 9ainnya

    a. erencanaan

    erencanaan merupakan kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah,

    dan harga dalam rangka pengadaan dengan tujuan mendapatkan jenis

    dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, serta

    menghindari kekosongan obat. !alam perencanaan pengadaan sediaan

    farmasi seperti obat-obatan tersebut maka perlu dilakukan

    pengumpulan data obat-obatan yang akan dipesan. !ata obat-obatan

    tersebut biasanya ditulis dalam buku defecta, yaitu jika barang habis

    atau persediaan menipis berdasarkan jumlah barang yang tersedia pada

    bulan - bulan sebelumnya. !alam membuat perencanaan pengadaan

    sediaan farmasi perlu diperhatikan :

    %+ ola penyakit.

    + Kemampuan masyarakat.

    + 5udaya masyarakat *4nonim, ;+.

    b. engadaan

    embelian perbekalan farmasi didasarkan atas kebutuhan penjualan

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    27/56

    melalui resep dan penjualan bebas. embelian harus direncanakan

    dengan baik untuk mencegah terjadinya kekosongan ataupun

    penumpukan barang sehingga perputaran barang tidak mengalami

    hambatan. *"aiti #ofiya, ?+.

    !alam proses pembelian banyak pertimbangan-pertimbangan yang

    diperlukan untuk menentukan keputusan yang terbaik. Salah satu

    pertimbangan tersebut tentunya adalah 0isi dari farmasis yakni

    pengadaan yang mengarah kepada terjaminnya ketersediaan obat yang

    tepat baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Sebagai contoh,

    misalnya perlu diperhatikan keabsahan sumber, jaminan kualitas,

    pelayanan purna jual, jangka waktu pelayanan dan sebagainya *"aiti

    #ofiya, ?+.

    4potek memperoleh obat dan perbekalan farmasi harus bersumber

    dari pabrik farmasi, pedagang besar farmasi atau apotek lainnya atau

    alat distribusi yang sah. 3batnya harus memenuhi ketentuan wajib

    daftar obat. Surat pesanan obat dan perbekalan kesehatan di bidang

    farmasi lainnya harus ditandatangani oleh 4poteker engelola 4potek

    *44+ dengan mencantumkan nama dan nomor surat i=in kerja. 5ila

    berhalangan diwakili 4poteker endamping atau 4poteker engganti

    *4nief, %&?;+.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    28/56

    c. enyimpanan

    enyimpanan obat bertujuan untuk menjaga kestabilan obat dan

    mencegah terjadinya cemaran dan peruraian, terhindar dari pengaruh

    udara, kelembaban, panas, dan cahaya yang dapat merusak obat

    sehingga kualitas obat atau bahan obat menjadi buruk. *4nief, %&?;+.

    5erdasarkan Keputusan )enteri Kesehatan #epublik Indonesia

    "omor %;/)1"K1S/SK/I

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    29/56

    b. ergunakan ruangan yang tersedia seefisien mungkin baik dari segi

    besar ruangan dan pembagian ruangan.

    c. )emelihara gudang dan peralatannya dengan sebaik mungkin.

    d. )enciptakan suatu sistem yang lebih efektif untuk lebih

    memperlancar arus barang. 5arang yang datang lebih dulu harus

    dikeluarkan lebih dulu *metode 6irst In 6irst 3ut/6I63+ dan obat

    dengan tanggal kadaluarsa lebih dekat harus dikeluarkan lebih dulu

    walaupun oba tersebut datangnya belakangan *metode 6irst

    1Jpired 6irst 3ut/6163+.

    enataan dilakukan dengan memperhatikan efektifitas dan efesiensi

    pelayanan, pembagian farmakologis dan urutan abjad. Keterbatasan

    sering kali bisa disiasati dengan optimalisasi penggunaan ruang yang

    ada serta menyederhanakan alur pelayanan. *"aiti #ofiya, ?+.

    d. 4dministrasi

    !alam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu

    dilaksanakan kegiatan administrasi. 4dministrasi merupakan proses

    pencatatan seluruh kegiatan teknis yang dilakukan oleh suatu

    perusahan. Seperti juga sistem usaha lain, kegiatan pengendalian

    operasional di apotek harus dilakukan secara cermat demi tercapainya

    tertib administrasi dan manajemen yang baik. 4dministrasi sangat

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    30/56

    diperlukan dalam pengelolaan suatu apotek untuk memperoleh sumber

    informasi yang dapat dipercaya dalam rangka pengambilan keputusan

    oleh apoteker pengelola apotek. 3leh sebab itu, diperlukan strategi

    khusus yang terencana dengan mantap sehingga proses pengelolaan

    bisa berjalan dengan baik *"aiti #ofiya, ?+.

    Accounting *pembukuan+ adalah sistem pencatatan transaksi

    dagang dan keuangan serta penganalisaan, pembuktian, dan pembuatan

    laporan. 4dministrasi pembukuan di apotek meliputi:

    %+ 4dministrasi umum

    encatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan

    dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    + 4dministrasi pelayanan

    engarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien,

    pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat *"aiti #ofiya,

    ?+.

    e. Keuangan

    engelolaan keuangan di 4potek dilakukan oleh seorang

    kasir. ada umumnya pengelolaan keuangan bertugas sebagai

    penagihan piutang, pembayaran hutang, maupun pembayaran

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    31/56

    pajak. Secara keseluruhan pengelolaan keuangan yang dilakukan

    meliputi :

    %. 9aporan keuangan 4potek harian

    . 9aporan keuangan resep tunai

    . 9aporan keuangan resep kredit

    '. 9aporan pembayaran faktur

    (. 9aporan penjualan barang

    4nalisis keuangan diperlukan untuk mengetahui untung rugi suatu

    usaha, mengukur liFuiditas apotek dan mengukur efektifitas

    penggunaan dana. 5eberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam

    membuat analisis keuangan:

    %. )odal minimal adalah modal untuk pengadaan sarana dan

    prasarana sebagai syarat untuk memperoleh ijin apotek.

    )odal minimal, meliputi:

    a. 4kti0a tetap yaitu harga yang tidak dapat diuangkan untuk

    jangka waktu kurang dari satu tahun, termasuk didalamnya

    adalah tanah, bangunan, dan barang-barang in0entaris.

    b. 4kti0a lancar yaitu harga yang relati0e mudah diuangkan

    dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. 5erupa sediaan

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    32/56

    farmasi dan barang-barang dagang lain yang diperbolehkan

    dijual di apotek.

    c. 5iaya awal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pendirian

    apotek, seperti sewa gedung, reno0asi untuk mengubah

    penampilan gedung dan lain-lain.

    d. Kas yaitu uang kontan berupa uang tunai ataupun di bank

    dalam bentuk rekening yang sewaktu-waktu dapat digunakan

    *"aiti #ofiya, ?+.

    . Sumber modal

    Kesulitan modal merupakan masalah yang sangat sering

    dijumpai bagi seorang apoteker sewaktu akan mendirikan apotek

    sendiri. Untuk itu, seorang apoteker harus mempunyai keberanian

    dan mau bekerja keras untuk mengusahakan modal dari berbagai

    sumber *"aiti #ofiya, ?+.

    )odal untuk mendirikan apotek dapat berasal dari modal

    sendiri atau kredit. )odal sendiri merupakan modal yang tidak

    mempunyai jangka waktu pengambilan, misalnya modal milik

    apoteker sendiri atau modal milik keluarga. Sedangkan modal

    kredit adalah modal pinjaman dari pemberi kredit *kreditur+.

    Sumber modal kredit antara lain adalah bank, teman sejawat, 56

    yang pada umumnya berupa perbekalan farmasi yang bersifat fast

    mo0ing *"aiti #ofiya, ?+.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    33/56

    5erdasarkan pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas:

    a+ )odal tetap *aki0a tetap+, yaitu modal yang keadaannya relatif

    tetap, misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan.

    b+ )odal lancer *akti0a lancar+, yaitu modal yang sewaktu-waktu

    dapat berubah, misalnya uang tunai *kas/bank+, piutang,

    perbekalan kesehatan/barang dagangan *"aiti #ofiya, ?+.

    4kuntasi keuangan adalah suatu proses pencatatan dan

    pengukuran informasi mengenai pengembangan keuangan suatu

    perusahaan. 9aporan keuangan pada hakikatnya berfungsi sebagai

    pemberi informasi mengenai perubahan-perubahan yang terjadi

    pada unsur-unsur kekayaan *neraca+ yang dimiliki apotek dari

    kondisi neraca awal menjadi neraca akhir sebagai akibat adanya

    kegiatan operasional transaksi jual-beli barang atau jasa selama

    pada kurun waktu tertentu *"aiti #ofiya, ?+.

    5entuk-bentuk laporan keuangan yang ada di apotek umumnya

    terdiri dari tiga bentuk yaitu:

    a+ 9aporan laba-rugi, yaitu laporan yang menggambarkan tentang

    aliran pendapatan da biaya operasional yang dikeluarkan

    selama periode waktu tertentu.

    b+ 9aporan neraca, yaitu laporan yang menggambarkan tentang

    potret kondisi kekayaan apotek pada tanggal tertentu.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    34/56

    c+ 9aporan aliran kas, yaitu laporan yang menggambarkan tentang

    aliran kas yang masuk dan keluar pada periode tertentu *"aiti

    #ofiya, ?+.

    %. Pelaanan Ap"tek K&!&a %ar!a -/

    %. elayanan #esep

    elayanan resep adalah suatu proses pelayanan terhadap permintaan

    tertulis dokter, dokter gigi, dan dokter hewan kepada apoteker untuk

    menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai perundangan yang

    berlaku. elayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker tulis

    dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pengelola

    apotek. !alam hal pasien tidak mampu menebus obat yang dipilih sebagai

    obat alternatif.

    4poteker wajib memberi informasi yang berkaitandengan penggunaan

    obat yang diserahkan kepada pasien. Informasi meliputi cara penggunaan

    obat, dosis dan frekuensi pemakaian, lamanya obat digunakan indikasi,

    kontra indikasi, kemungkinan efek samping dan hal-hal lain yang

    diperhatikan pasien. 4pabila apoteker menganggap dalam resep terdapat

    kekeliruan atau penulisan resep yang tidak tepat, harus diberitahukan

    kepada dokter penulis resep. 5ila karena pertimbangannya dokter tetap

    pada pendiriannya, dokter wajib memberikan tanda tangan atas resep.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    35/56

    rosedur tetap pelayanan resep:

    a. Skrining resep

    %+ )elakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu

    nama dokter, nomor i=in praktek, alamat, tanggal penulisan resep,

    tanda tangan atau para dokter serta nama, alamat, umur, jenis

    kelamin, dan berat badan pasien.

    + )elakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu : bentuk

    sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas,

    cara, dan lama pemberian obat.

    + )engkaji aspek klinis yaitu : adanya alergi, efek samping,

    interaksi kesesuaian *dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus

    lainnya+, membuatkan kartu pengobatan pasien *medication

    record+.

    '+ )engkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila

    diperlukan.

    b. enyiapan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

    %+ )enyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai

    dengan permintaan pada resep.

    + )enghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.

    + )engambil obat dengan menggunakan sarung

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    36/56

    tangan/alat/spatula/sendok.

    '+ )enutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan

    mengembalikan ke tempat semula.

    (+ )eracik obat *timbang, campur, kemas+.

    + )engencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak

    minum.

    ;+ )enyiapkan etiket.

    ?+ )enuliskan nama dan cara pemakaian obat pada etikat sesuai

    dengan permintaan pada resep.

    c. enyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

    %+ )elakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan.

    + )emanggil nama dan nomor tunggu pasien.

    + )emeriksa ulang identitas dan alamat pasien.

    '+ )enyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.

    (+ )embuat salinan resep sesuai denagn resep asli dan diparaf oleh

    apoteker.

    + )enyiapkan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    37/56

    d. elayanan informasi obat

    4poteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan

    mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.

    Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara

    pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan,

    akti0itas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama

    terapi *4nonim, '+.

    rosedur tetap pelayanan informasi obat:

    %+ )emberikan informasi obat kepada pasien berdasarkan resep atau

    kartu pengobatan pasien *medication record+ atau kondisi

    kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis.

    + )elakukan penelusuran literatur bila diperlukan secara sistematis

    untuk memberikan informasi.

    + )enjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti,

    tidak bias, etis, dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.

    '+ )endisplai brosur, leaflet, poster atau majalah kesehatan untuk

    informasi pasien.

    (+ )endokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.

    . romosi dan 1dukasi

    4poteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang ingin

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    38/56

    melakukan upaya pengobatan diri sendiri *swamedikasi+ untuk penyakit

    yang ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus

    berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini. 4poteker ikut membantu

    diseminasi informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet / brosur,

    poster, penyuluhan, dan lain lainnya.

    )enurut eraturan )enteri Kesehatan #epublik Indonesia

    "o.&/)1"K1S/1#/

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    39/56

    b. )enggali informasi dari pasien meliputi:

    %. $empat timbulnya gejala penyakit.

    . Seperti apa rasanya gejala penyakit.

    . Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya.

    '. Sudah berapa lama gejala dirasakan.

    (. 4da tidaknya gejala penyerta.

    c. engobatan yang sebelumnya sudah dilakukan.

    d. )emilihkan obat yang sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan

    ekonomi pasien dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas

    dan obat wajib apotik.

    e. )emberikan informasi tentang obat yang diberikan kepada pasien

    meliputi: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya

    pengobatan, efek samping yang mungkin terjadi, serta hal E hal yang

    harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien dalam

    menunjang pengobatan. 5ila sakit berlanjut /lebih dari hari hubungi

    dokter.

    f. )endokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah

    dilakukan.

    . elayanan #esidensial *2ome 8are+

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    40/56

    !alam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpartisipasi

    secara aktif dalam promosi dan edukasi. 4poteker ikut membantu

    memberikan informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur,

    poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.

    4poteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan

    pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk

    kelompok lansia dan pasien dengan penyakit kronis. Untuk kegiatan ini,

    apoteker harus membuat catatan pengobatan pasien *medication record+

    *5elladonna erdana utra,dkk. %%+. !alam rangka pemberdayaan

    masyarakat, apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan

    edukasi. 4poteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain dengan

    penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.

    '. elayanan 3bat $anpa #esep

    engobatan sendiri adalah tindakan mengobati diri sendiri dengan obat

    tanpa resep *golongan obat bebas dan bebas terbatas+ yang dilakukan

    secara tepat guna dan bertanggung jawab. 2al ini mengandung makna

    bahwa walaupun oleh dan untuk diri sendiri, pengobatan sendiri harus

    dilakukan secara rasional. Ini berarti bahwa tindakan pemilihan dan

    penggunaan produk bersangkutan sepenuhnya merupakan tanggung jawab

    yang rasional bagi para penggunanya. !engan kata lain, seorang pengguna

    dituntut untuk mampu menegakkan diagnosis penyakit yang dideritanya

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    41/56

    dan kemudian memilih produk obat yang paling sesuai kondisinya *2artini

    dan sulasmono, %+.

    emerintah juga turut berperan serta dalam meningkatkan upaya

    pengobatan sendiri dengan mengeluarkan Keputusan )enteri Kesehatan

    "omor '; tahun %&& tentang 3bat Cajib 4potek. 3bat Cajib 4potek

    *3C4+ adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh

    4poteker di apotek *2artini dan Sulasmono, %+. emerintah juga turut

    berperan serta dalam meningkatkan upaya pengobatan sendiri dengan

    mengeluarkan Keputusan )enteri Kesehatan "omor '; tahun %&&

    tentang 3bat Cajib 4potek *3C4+. 3bat Cajib 4potek *3C4+ adalah

    obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh 4poteker di

    4potek.

    4dapun latar belakang dari Keputusan )enteri Kesehatan ini yaitu

    sebagai berikut:

    a. 5ahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong

    dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan dirasa perlu

    ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan seniri

    secara tepat, aman, dan rasional.

    b. 5ahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman, dan

    rasional dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang

    dibutuhkan.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    42/56

    c. Untuk pengobatan sendiri yang sekaligus menjamin penggunaan obat

    secara tepat, aman, dan rasional.

    d. 5ahwa oleh karena itu peran 4poteker di apotek dalam pelayanan

    Komunikasi, Informasi, dan 1dukasi *KI1+ serta pelayanan obat

    kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan

    pengobatan sendiri.

    e. 5ahwa untuk itu perlu ditetapkan Keputusan )enteri Kesehatan

    tentang 3bat Keras yang dapaat diserahkan tanpa resep dokter oleh

    4poteker di 4poteker di apotek.

    3bat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria

    seperti yang tercantum dalam ermenkes "o. &%& tahun %&& tentang

    kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep yakni:

    a. $idak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak

    di bawah usia tahun dan orang tua diatas ( tahun.

    b. engobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memeberikan resiko

    pada kelanjutan penyakit.

    c. enggunaan tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus

    dilakukan oleh tenaga kesehatan.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    43/56

    d. enggunaan diperlukan untuk penyakit yang pre0alensinya tinggi di

    Indonesia.

    e. 3bat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat

    dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

    )enurut keputusan )enteri Kesehatan #I "omor %; tahun ',

    4poteker harus memberikan informasi apabila masyarakat ingin

    mengobati diri sendiri sesuai dengan kewenangannya. ada akti0itas ini

    apotek hendaknya memelihara catatan untuk semua penderita dan nasehat

    serta obat yang diberikan.

    4poteker di apotek dalam melayani pasien yang memerlukan 3C4

    diwajibkan:

    a. )emenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang

    disebutkan dalam 3C4 yang bersangkutan.

    b. )embuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan.

    c. )emberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya,

    kontraindikasi, efek samping, dan lain-lain yang perlu diperhatikan

    oleh pasien.

    enis obat yang termasuk dalam 3C4 tertulis dalam Kepmenkes

    tentang 3C4 %, 3C4 , dan 3C4 . 3bat-obat dalam 3C4 merupakan

    tambahan dari obat yang telah ditetapkan dalam 3C4 % demikian juga

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    44/56

    3C4 merupakan tambahan terhadap 3C4 % dan . 5eberapa obat

    dalam daftar 3C4 % dikeluarkan/ tidak berlaku lagi sebagai 3C4 karena:

    a. 5erubah golongan obatnya dari obat keras ke obat bebas terbatas misal

    5romheksin.

    b. )erupakan psikotropika, karena diberlakukannya UU psikotropika

    yang menyatakan bahwa psikotropika harus diserahkan atas dasar

    resep dokter, maka obat yang semula dalam daftar 3C4 % yang

    mengandung psikotropika menjadi tidak lagi sebagai 3C4 misalnya

    obat golongan antasid sedati0e/spasmodik yang komponennya

    mengandung dia=epam ataupun klordia=epoksid.

    ermenkes "o. &( tahun %&& tentang !aftar erubahan Aolongan

    3bat "o. % sedangkan pencabutan dia=epam dan klordia=epoksid dari

    daftar 3C4 tertuang dalam erubahan golongan obat tersebut tercantum

    dalam ermenkes "o. ?? tahun %&& tentang peredaran psikotropika

    *2artini dan Sulasmono, %+.

    (. elayanan siko L tropika "arkotika

    4potek hanya melayani pembelian narkotika berdasarkan resep dokter

    dengan ketentuan berdasarkan surat edaran 53)

    "o./11/S1/%&;antara lain dinyatakan :

    a+ Sesuai dengan bunyi pasal ; ayat *+ undang-undang no. & tahun%&

    tentang narkotika, apotek dilarang melayani salinan resepyang

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    45/56

    mengandung narkotika, walaupun resep tersebut baru dilayani

    sebagian atau belum dilayani sama sekali.

    b+ Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum dilayani

    sama sekali, apotek boleh membuat salinan resep tetapisalinan resep

    tersebut hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep

    aslinya.

    c+ Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak boleh

    dilayani sama sekali. 3leh karena itu dokter tidak boleh menambah

    tulisan iter pada resep-resep narkotika.

    %. elayanan sikotropika

    a. emesanan psikotropika $ata cara pemesanan obat-obat

    psikotropika sama dengan pemesanan obat lainnya yakni dengan

    surat pemesanan yang sudah ditandatangani oleh 44 yang

    dikirim ke pedagang besar farmasi *56+. emesanan psikotropika

    tidak memerlukan surat pemesanan khusus dan dapat dipesan

    apotek dari 56 atau pabrik obat. enyaluran psikotropika tersebut

    diatur dalam Undang- Undang "o. ( $ahun %&& pasal % ayat*+

    dinyatakan bahwa penyerahan psikotropika oleh apotek hanya

    dapat dilakukan kepada apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas,

    balai pengobatan, dokter dan pelayanan resep. Satu lembar surat

    pesanan psikotropika dapat terdiri dari satu jenis obat psikotropika.

    b. enyimpanan psikotropika

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    46/56

    Sampai ini penyimpanan untuk obat-obatan golongan

    psikotropika belum diatur dengan suatu perundang-undangan.

    "amun karena obat-obatan psikotropika ini cenderung untuk

    disalah gunakan, maka disarankan agar menyimpan obat-obatan

    psikotropika tersebut dalam suatu rak atau lemari khusus yang

    terpisah dengan obat-obat lain, tidak harus dikunci dan membuat

    kartu stok psikotropika.

    c. enyerahan psikotropika

    enyerahan psikotropika oleh apotek hanya dilakukan kepada

    apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter

    dan kepada pasien berdasarkan resep dokter.

    d. elaporan psikotropika

    5erdasarkan UU "o. ( $ahun %&&, pabrik obat, 56, sarana

    penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit,

    puskesmas, balai pengobatan, dokter dan lembaga penelitian dan

    atau lembaga pendidikan, wajib membuat dan menyimpan catatan

    mengenai kegiatan yang berhubungan dengan psikotropika dan

    wajib melaporkannya kepada )enteri Kesehatan secara berkala.

    elaporan psikotropika dilakukan setahun sekali dengan

    ditandatangani oleh 44 dilakukan secara berkala yaitu setiap

    tahun kepada Kepala !inas Kesehatan ropinsi dengan tembusan

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    47/56

    kepada Kepala !inas Kesehatan setempat dan 5adan engawasan

    3bat dan )akanan.

    e. emusnahan sikotropika

    5erdasarkan UU "o. ( $ahun %&& pasal ( tentang

    psikotropika, pemusnahan psikotropika dilakukan bila

    berhubungan dengan tindak pidana, diproduksi tanpa memenuhi

    standar dan persyaratan yang berlaku dan atau tidak dapat

    digunakan dalam proses psikotropika, kadaluarsa atau tidak

    memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan da

    atau untuk kepentingan ilmu pengetahuan. emusnahan

    psikotropika wajib dibuat berita acara dandisaksikan oleh pejabat

    yang ditunjuk dalam waktu ; hari setelahmendapat kepastian.

    5erita acara pemusnahan tersebut memuat :

    %. 2ari, tanggal, bulan dan tahun pemusnahan.

    . "ama pemegang i=in khusus atau apoteker pengelola apotek.

    . "ama seorang saksi dari pemerintah dan seorang saksi lain

    dariapotek tersebut.

    '. "ama dan jumlah psikotropika yang dimusnahkan.

    (. 8ara pemusnahan.

    . $anda tangan penanggung jawab apotek dan saksi-saksi

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    48/56

    *4nonim, %&&+.

    . elayanan "arkotika

    a. emesanan narkotika

    emesanan narkotika hanya dapat dilakukan oleh edagang

    5esar 6armasi *56+ Kimia 6arma. esanan narkotika bagi apotek

    ditandatangani oleh 44 dengan menggunakan surat pesanan

    rangkap empat, dimana tiap jenis pemesanan narkotika

    menggunakan satu surat pesanan yang dilengkapi dengan nomor

    SIK apoteker dan stempel apotek.

    b. enyimpanan narkotika

    "arkotika yang berada di apotek wajib disimpan secara khusus

    sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh )enteri Kesehatan

    dalam UU "o. ( $ahun & pasal %' ayat *%+. 4dapun tata cara

    penyimpanan narkotika diatur dalam Keputusan )enteri Kesehatan

    #I "o. ?/)enkes/per/%&? pasal ( yaitu apotek harus memiliki

    tempat khusus untuk menyimpan narkotika. $empat khusus

    tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

    %+ 2arus seluruhnya terbuat dari kayu atau bahan lain yang kuat.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    49/56

    + 2arus mempunyai kunci ganda yang kuat.

    + !ibagi menjadi bagian, masing-masing bagian dengan kunci

    yang berlainan. 5agian pertama digunakan untuk menyimpan

    morfin, petidin dan garam-garamnya serta persediaan

    narkotika, sedangkan bagian kedua dipergunakan untuk

    menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari.

    '+ 4pabila tempat tersebut berukuran ' J ? J % cm, maka

    lemari tersebut harus dibuat pada tembok dan lantai.

    Selain itu pada pasal eraturan )enteri Kesehatan #I

    "o.?/)enkes/er/I/%&? dinyatakan bahwa:

    %. 4potek harus menyimpan narkotika dalam lemari khusus

    sebagaimana yang dimaksud dalam pasal ( eraturan )enteri

    Kesehatan "o. ?/)enkes/er/%&? dan harus dikunci dengan

    5aik.

    . 9emari khusus tidak boleh dipergunakan untuk menyimpan

    barang lain selain narkotika, kecuali ditentukan oleh )enteri

    Kesehatan.

    . 4nak kunci lemari khusus dikuasai oleh penanggung jawab

    atau pegawai lain yang diberi kuasa.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    50/56

    '. 9emari khusus diletakkan di tempat yang aman dan tidak boleh

    terlihat oleh umum.

    c. elayanan resep mengandung narkotika

    4potek hanya melayani pembelian narkotika berdasarkan resep

    dokter dengan ketentuan berdasarkan surat edaran 53)

    "o./11/S1/%&; antara lain dinyatakan:

    %+ Sesuai dengan bunyi pasal ; ayat *+ undang-undang no. &

    tahun %& tentang narkotika, apotek dilarang melayani salinan

    resep yang mengandung narkotika, walaupun resep tersebut

    baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali.

    + Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum

    dilayani sama sekali, apotek boleh membuat salinan resep

    tetapi salinan resep tersebut hanya boleh dilayani oleh apotek

    yang menyimpan resep aslinya.

    + Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak

    boleh dilayani sama sekali. 3leh karena itu dokter tidak boleh

    menambah tulisan iter pada resep-resep yang mengandung

    narkotika.

    d. elaporan narkotika

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    51/56

    5erdasarkan Undang-Undang "o. ( tahun & asal %' ayat

    *+ dinyatakan bahwa industri farmasi, pedagang besar farmasi,

    sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah

    sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan

    lembaga ilmu pengetahuan wajib membuat, menyampaikan, dan

    menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau

    pengeluaran arkotika yang berada dalam penguasaannya. 9aporan

    tersebut meliputi laporan pemakaian narkotika dan laporan

    pemakaian morfin dan petidin. 9aporan harus di tandatangani oleh

    apoteker pengelola apotek dengan mencantumkan SIK, SI4, nama

    jelas dan stempel apotek, kemudian dikirimkan kepada Kepala

    !inas Kesehatan #epublik Indonesia ropinsi setempat dengan

    tembusan kepada:

    %+ Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota.

    + 5alai 3) setempat.

    + enanggung jawab narkotika $. Kimia 6arma $bk.

    '+ 4rsip.

    9aporan yang ditandatangani oleh 44 meliputi:

    %+ 9aporan penggunaan sediaan jadi narkotika.

    + 9aporan penggunaan bahan baku narkotika.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    52/56

    + 9aporan khusus penggunaan morfin dan petidin.

    9aporan narkotika tersebut dibuat setiap bulannya dan harus

    dikirim selambat-lambatnya tanggal % bulan berikutnya.

    e. emusnahan narkotika

    )enurut eraturan )enteri Kesehatan #I "o.

    ?/)enkes/er/I/%&? asal & disebutkan bahwa pemegang i=in

    khusus dan atau 44 dapat memusnahkan narkotika yang rusak

    atau tidak memenuhi syarat. 5erdasarkan Undang-Undang "o.

    $ahun %&& tentang narkotika disebutkan bahwa pemusnahan

    narkotika dilakukan dalam hal:

    %+ !iproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang

    berlaku dan atau tidak dapat digunakan dalam proses produksi.

    + Kadaluarsa.

    + $idak memenuhi syarat lagi untuk digunakan dalam pelayanan

    kesehatan dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

    '+ 5erkaitan dengan tindak pidana.

    5erdasarkan asal % Undang-Undang "o. $ahun %&&,

    pemusnahan narkotika dilaksanakan oleh pemerintah, orang atau

    badan usaha yang bertanggung jawab atas produksi dan atau

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    53/56

    peredaran narkotika, sarana kesehatan tertentu serta lembaga ilmu

    pengetahuan dengan disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh

    )enteri Kesehatan. elaksanaan pemusnahan narkotika yang rusak

    atau tidak memenuhi persyaratan pada apotek adalah sebagai

    berikut:

    %+ 5agi apotek di tingkat propinsi, pelaksanaan pemusnahan

    disaksikan oleh petugas dari 5alai 3) setempat.

    + 5agi apotek di tingkat Kabupaten/Kota pemusnahan disaksikan

    oleh Kepala !inas Kesehatan $ingkat II. emegang i=in khusus

    atau apoteker pengelola apotek yang memusnahkan narkotika

    harus membuat berita acara pemusnahan paling sedikit

    rangkap. 5erita acara pemusnahan tersebut memuat:

    %. 2ari, tanggal, bulan dan tahun pemusnahan.

    . "ama pemegang i=in khusus atau apoteker pengelola

    apotek.

    . "ama seorang saksi dari pemerintah dan seorang saksi lain

    dari apotek tersebut.

    '. "ama dan jumlah narkotika yang dimusnahkan.

    (. 8ara pemusnahan.

    . $anda tangan penanggung jawab apotek dan saksi-saksi.

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    54/56

    f. elanggaran terhadap ketentuan pengelolaan narkotika

    !alam Undang-Undang "o. ( $ahun & tentang "arkotika,

    disebutkan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan mengenai

    penyimpanan dan pelaporan narkotika dapat dikenai sanksi

    administratif oleh )enteri Kesehatan, yang berupa: teguran,

    peringatan, denda administratif, penghentian sementara kegiatan

    atau pencabutan i=in*?,&+ *5elladonna erdana utra,dkk. %%+.

    0. Perpajakan

    4potek sebagai tempat usaha, sudah pasti harus membayar pajak. ajak

    adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian dari

    kekayaannya atau penghasilannya *hasil pendapatan+ kepada negara menurut

    peraturan perundang- undangan yang ditetapkan oleh pemerintah

    dandipergunakan untuk kepentingan masyarakat, enis-jenis pajak di apoteker

    antara lain :

    %+ ajak yang dipungut oleh daerah yaitu :

    a. ajak #eklame/Iklan *papan nama apotek+

    b. SKI$U *Surat Keterangan I=in $empat Usaha+

    + ajak yang dipungut oleh negara *pemerintah pusat+ yaitu:

    a. ajak 5umi dan 5angunan *55+

    b. ajak enghasilan *h+

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    55/56

    c. ajak ertambahan "ilai *"+

    + ajak enghasilan *h pasal %+

    ajak penghasilan adalah pajak atas gaji, upah, honorarium, imbalan

    jasa dan kenikmatan lain yang dibayarkan kepada orang pribadi, terhutang

    kepada pemberi kerja *majikan, bendaharawan pemerintah dan

    perusahaan+ sehubungan dengan pekerjaan, jabatan dan hubungan kerja

    lainnya yang dilakukan di Indonesia. 5esarnya enghasilan $idak Kena

    ajak *$K+ untuk wajib pajak orang pribadi berdasarkan eraturan

    !irektur enderal ajak "o. Kep- %&/./( mengenai Surat

    emberitahuan $ahunan ajak enghasilan Cajib ajak pasal % tahun

    ( adalah sebagai berikut :

    a. #p %.., untuk Cajib ajak.

    b. #p %.., tambahan untuk Cajib ajak yang kawin.

    c. #p %.., tambahan untuk seorang isteri, yang diberikan

    apabila ada penghasilan isteri yang digabung dengan penghasilan

    suami.

    d. #p %.., tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan

    keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang

  • 7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003

    56/56

    menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak *tiga+ orang untuk

    setiap keluarga.

    '+ ajak enghasilan 5adan *h pasal (+

    ajak penghasilan badan pasal ( adalah pajak yang dipungut dari

    perusahaan atas laba yang diperoleh perusahaan tersebut. enentuan besar

    pajak ini didasarkan pada penghasilan bersih.

    (+ ajak ertambahan "ilai *n+

    )enurut Undang-Undang n tahun %&?' bahwa tarif pajak secara

    umum adalah %M untuk semua 5arang Kena ajak *5K+. n yang

    harus disetor ke kas negara oleh engusaha Kena ajak *K+ merupakan

    selisih dari pajak masukan dengan pajak keluaran.

    ika pajak masukan lebih besar daripada pajak keluaran maka selisih

    merupakan kelebihan pajak yang terhutang dalam masa berikutnya atau

    dapat diminta kembali. $etapi apabila pajak keluaran lebih besar daripada

    pajak masukan maka selisihnya merupakan pajak yang harus disetor ke

    kas "egara selambat-selambatnya tanggal % setiap bulannya dan

    dilaporkan ke kantor pelayanan pajak.