interaksi budaya organisasi dengan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja unit bisnis...

Upload: yos

Post on 15-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    1/14

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    2/14

    Vol.13,No.2, September 2011

    ISSN1411-1438

    ur ru z

    anajemen dan ewirausahaan

    DAFfARISI

    Determinan Struktur Modal: Studi di Asia Tenggara

    W e rn er R ia M u rh ad i

    91-98

    Testing some of Benjamin Graham's Stock Selection Criteria: A Case of the

    FTSEBursa Malaysia EMAS Index from Year2000to 2009

    D esm ond C ha ng

    99-106

    Technical Efficiency of Indonesian Commercial Banks: An Application of Two-

    StageDEA

    T es sa V a nin a S oe ta nto , R ic ky

    107=116

    GARCH-Type Models on the Volatility of Indonesian Cocoa's Spot Price

    Returns

    Saar ce E Is ye Ha ta n e

    117-123

    Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan

    Entrepreneurial Intention : Studi Terhadap Mahasiswa Universitas

    Kristen Satya Wacana, Salatiga

    L ie li S uh ar ii, H a ni S ir in e

    124-134

    Peran Kondisi Pemangku Kepentingan Dalam Keberhasilan Proyek

    H erry P intard i C handra , Indarto , I P uiu A rtam a W iguna , P eter K am ing

    135-150

    Interaksi Budaya Organisasi dengan Sistem Pengendalian Manajemen

    Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur dan Jasa

    Pe ni S aw itr i

    151-161

    Pengaruh Sistem Manajemen Mutu Iso Terhadap Kinerja KaryawanMelalui

    Budaya Kualitas Perusahaan (Studi Kasus PT. Otsuka Indonesia Malang)

    Ha ta ne S emu el, lo ni Z ulk ar na in 162-176

    Factors Influencing Users Satisfaction on E-Learning Systems

    ] o sua Tar igan

    177-188

    Indeks

    Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan diakui sebagai jumal ilmiah nasional terakreditasi

    berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

    Nasional Nomor 65a/DIKTI/Kep/2008 tanggal15 Desember 2008 tentang Hasil Akreditasi

    Jurnal Ilmiah Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Tahun 2008.

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    3/14

    Interaksi Budaya Organisasi dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit

    Bisnis Industri Manufaktur dan

    J

    asa

    Peni Sawitri

    F ak ulta s E ko nom i, U n iv er sita s G u na da n na

    JI . M a rg ion da R aya N o.1 00 D ep ok 164 24

    E-mai l : peni@staff .gunadanna. ac.id

    ABSTRAK

    Peranan Sistem Pengendalian M anajem en (SPM ) sangat signifikan dalam peningkatan kinerja

    perusahaan yang tergan tung pada bentuk m aupun budaya organisasi. P en elitian in i bertu juan un tuk

    m en geta hui peng aruh in teraksi budaya organ isasi deng an proses S istem P eng en dalian M an ajem en (SP M)

    ya ng d ifo ku ska n pa da a la t pen gen da lia n seba ga i a trib ut S PM da n m eka nism e S PM (ya itu eva lua si d an siste m

    urnpan ba lik) terhadap kinerja unit bisn is pada industri m anufaktur dan jasa di Jakarta . P en elitia n in i

    m en gg un aka n m eto de survey ke m an ajer sua tu u nit b isn is, p usa t la ba , a ta u d iv is io n al d alam p eru sa ha an , baik

    m an ufa ktu r m au pun ja sa ya ng terda fta r d i B ursa E fek Ja ka rta . H i po te sis d iu ji d en g an m o d er ate d r eg r es sio n

    ana lys i s dengan m u ltip lic at ive m o de l. H asil penelitian m enun jukkan bahwa budaya organsasi tidak

    m em perku at h ub un ga n a nta ra a tribu t d an m eka nism e S PM den ga n kin erja un it bisn is.

    K ata K un ci: b ud ay a o rg an isa si, a la t p en ge nd alia n, m ek an ism e e va lu as i, m eka nis me sis te m u mp an b alik

    ABSTRACT

    T he ro le o f M a na ge me nt C on tr ol S ys te m is ve ry s ig nific an t in im p ro vin g th e p e rfo rm a nc e-o f com pa n ie s

    th a t d ep en d o n th e sh ap e a n d cu ltu re o f th e o rga n iza tio n . This s tu d y a im s to d e te rm in e th e e ffe c t o f

    in te ra ctio ns o f o rg an iza tio na l c ultu ra l w ith th e p ro ce ss o f m a na ge me nt c on tr ol sy ste ms , fo cu ss ed a t d evic e

    co n tro ls a n d its m echa n ism s su ch a s eva lu a tio n a n d fe edba ck sy s tem to bu s in e ss u n i t p e r fo rm an ce in

    m a nu fa ctu rin g a nd se rvic e in du str ie s in J ak ar ta . D a ta o f th e s tu dy w as c ol le cte d via a m a il su rve y to bu sin es s

    u ni t m a na ge rs w ho h ea din g a s tr ate gic bu sin ess u nit S BU , p ro fit c en te r, o r o f d ivis io na l in m a nu fa ctu rin g

    a n d se rvic e s com pa n ie s w hich lis te d in th e Ja ka r ta S to c k E xch an g e . T he s ta tis tic m eth od u sed to te s t th e

    h yp oth es es is a m u ltip le re gre ss io n m u ltip lic ative m od el. T he re su lts s ho w ed th at c or po ra te c ultu re d oe s n ot

    s tr en gth en th e r ela tio ns hip be tw e en a ttr ibu te s a nd m e ch an is m s o fS P M w ith b us in es s u nit p eifo nn an ce .

    K ey wo rd s: c orp or ate c ultu re , d evic e c on tro ls , e va lu atio n m ec ha nism , th e m ec ha nis m o ffe ed ba ck sy ste ms

    PENDAHULUAN

    Pengendalian manajemen telah menjadi salah

    satu area penting da1am penelitian perilaku orga-

    nisasi, sejalan dengan pertumbuhan tekanan ekonomi,

    iklim industri yang tidak menentu, krisis ekonomi,

    dan keadaan lingkungan ekstemal 1ainnya seperti

    konsumen, tingkat persaingan, pasar, pemasok,

    distributor, sikap masyarakat dan pemerintah. Studi-

    studi yang te1ah ada (Anthony, 1966; Miller

    Friesen, 1982; Govindarajan, 1988; Simon, 1990;

    Fisher, 1998; Syafiuddin, 2001; Tugiman, 2002;

    Wasito dan Ghozali, 2002) menemukan bahwa

    efektivitas pengendalian manajemen yang digunakan

    dalam organisasi berpengaruh Secara signifikan

    terhadap peningkatan kineIja perusahaan.

    Organisasi merupakan suatu unit sosial yang

    dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem

    pengendalian diper1ukan oleh manajemen untuk

    membantu memperlancar pencapaian tujuan organi-

    sasi tersebut. Seperti diungkapkan Anthony

    Govindarajan (1995), sistem pengendalian organisasi

    yang juga biasa disebut sebagai sistem pengendalian

    admini s t ra t ive

    atau birokratis, didesain untuk meng-

    arahkan atau mengatur aktivitas anggota organisasi

    agar sesuai dengan yang dikehendaki oleh pimpinan

    organisasi, Akan tetapi keefektifan suatu sistem

    pengendalian ditentukan antara lain oleh seberapa

    jauh sistem tersebut sesuai dengan karakteristik

    organisasi. Pendekatan kontinjensi ini mengatakan

    bahwa sistem pengendalian akan lebih bisa menun-

    jang pencapaian tujuan organisasi apabila desainnya

    sesuai dengan kondisi lingkungan organisasi

    (Hopwood 1976; Pondeville, 2000). Sebaliknya

    sistem pengenda1ian yang tidak sesuai dengan

    karakteristik organisasi bisa menimbulkan dys func -

    t io n a l b eh a vi or bagi anggota organisasi.

    Sebagaimana Hofstede, Neuijen

    Sanders

    (1990) menemukan bahwa sistem pengendalian akan

    berbeda untuk organisasi yang berbeda terutama bila

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    4/14

    152 JU RNAL M ANA JE ME N D AN K EW IRA USA HAA N, V OL .J 3 ,NO .

    2,

    S EP T EM B ER 20 11 : 151-161

    ditinjau dari kultur organisasional (budaya per-

    usahaan) atau lebih tepatnya ia menunjukkan bahwa

    perbedaan kultur organisasional dipengaruhi oleh

    faktor-faktor organisasional, antara lain: size, tipe

    kepemilikan (swasta-pemerintab), struktur organisasi-

    onal, sistem pengendalian dan profil karyawan.

    Budaya perusahaan yang dominan mempunyai

    pengaruh kuat terhadap anggota organisasi, dengan

    demikian berarti budaya akan mendukung keber-

    hasilan manajemen dalam mengimplementasi strategi

    perusahaan karena budaya perusahaan mengarahkan

    perilaku anggota organisasi dalam mencapai sasaran

    perusahaan dengan cara meningkatkan koordinasi dan

    pengendalian dalam perusahaan (Hofstede et al.,

    1990;Indriantoro, 2000).

    Harrison dan Me Kinnon (1999) menelaah kem-

    bali riset-riset lintas budaya akan sistem pengendalian

    manajemen sejak 1980 melewati 15 tahun terakhir,

    mereka menemukan bahwa riset-riset lintas budaya

    ini tidak menggunakan dimensi budaya menurut hasil

    kerja Hofstede (1980) dalam Harrison Me Kinnon

    (1999) seeara lengkap namun masih memandang

    hanya pada satu atau dua dimensi saja, demikian pula

    melihat sistem pengendalian manajemen hanya pada

    satu atau dua sub sistem atau bagian dari sistem

    pengendalian manajemen. Mereka men gang gap

    bahwa riset budaya dalam sistem pengendalian

    manajemen masih belumlah matang sehingga banyak

    peluang yang bisa dilakukan untuk riset mendatang

    dengan sebaiknya lebih meneoba menggunakan

    metode dari . ilmu-ilmu sosial lainnya seperti

    antropologi, sosiologi dan literatur-literatursejarah.

    Minat peneliti dan industri semakin meningkat

    terhadap peranan budaya organisasi dalam me-

    ningkatkan kinerja organisasi, namun belum ada

    kesepakatan yangjelas tentang arti budaya organisasi.

    Nilai dan kepercayaan dianggap sebagai elemen

    utarna dari pengertian konsep budaya organisasi oleh

    para peneliti (O'Reilly Chatman, 1996; Schein,

    1985 dalam Tepeei, 2001). Banyak peneliti lebih

    memilih definisi ini karena nilai yang dapat diterima

    bersarna oleh anggota organisasi relatif stabil dan

    mampu bertahan dalam interaksi sesarna anggota

    organisasi dengan struktur organisasi dalam mempro-

    duksi pola perilaku anggota organisasi (Chatman,

    1991 dalam Tepeei, 2001).

    Hal tersebut di atas yang memotivasi penelitian

    ini dilakukan dengan memadukan seeara bersama-

    sarna atribut (alat-alat pengendalian) dengan meka-

    nisme (cara) pengendalian yang dilakukan berupa

    evaluasi berdasarkan anggaran dan sistem umpan

    balik sebagai sistem pengendalian manajemen dan

    interaksinya dengan budaya organisasi terhadap

    kinerja unit bisnis. Penelitian ini dilakukan di orga-

    nisasi jasa dan manufaktur dengan alasan kedua

    organisasi ini eukup berbeda dari sisi karakteristik

    budaya dan jenis industri yang dihasilkan. Penelitian

    ini bertujuan mengetahui dampak interaksi budaya

    dengan sistem pengendalian manajemen terhadap

    kinerja unit bisnis di kedua industri ini.

    Sebagaimana fenomena yang diungkapkan di

    atas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat

    dampak interaksi budaya dengan sistempengendalian

    manajemen terhadap kinerja unit bisnis di organisasi

    yang berbeda. Permasalahan dalam penelitian ini

    dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah ada

    pengaruh antara interaksi budaya organisasi dengan

    sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja unit

    bisnis perusahaanjasa danmanufaktur?

    K JI N TEORIT IS

    Otley Berry (1980); Simons (1990); Anthony

    Govindarajan (1995); Dutta (2002) mengemuka-

    kan sistem pengendalian organisasi yang juga biasa

    disebut sebagai sistem pengendalian administratif atau

    birokratis, didesain untuk mengarahkan atau meng-

    atur aktivitas anggota organisasi agar sesuai dengan

    yang dikehendaki oleh pimpinan organisasi.Keber-

    hasilan suatu sistem pengendalian ditentukan antara

    lain oleh seberapa jauh sistem tersebut sesuai dengan

    karakteristik organisasi. Pendekatan kontinjensi me-

    nunjukkan bahwa sistem pengendalian akan lebih

    dapat menunjang peneapaian tujuan organisasi apa-

    bila desainnya sesuai dengan kondisi lingkungan

    organisasi (Hopwood, 1976; Pondeville, 2000). Sistem

    pengendalian yang tidak sesuai dengan karakteristik

    organisasi dapat menimbulkan dy s func t iona l behavi o r

    bagi anggota organisasi.

    Ada banyak konsep dan pendekatan yang di-

    gunakan untuk menjelaskan dan memberikan penger-

    tian mengenai budaya (Hofstede, 1990; Indriantoro,

    2000; Tepeci, 2001; Budiharjo, 2003). Menurut

    Hofstede et al. (1990) budaya merupakankeseluruhan

    pola pemikiran, perasaan dan tindakan dari suatu

    kelompok sosial, yang membedakan dengan kelom-

    poksosial yang lain. Budaya dapat diklasifikasikanke

    dalam berbagai tingkatan, antara lain: nasional,

    daerah, gender, generasi, kelas sosial, organisasional

    atau perusahaan (Hofstede, 1994 dalam Indriantoro,

    2000). Pada tingkat organisasional, budaya merupa-

    kan seperangkat asumsi-asumsi, keyakinan-keyakin-

    an, nilai-nilai dan persepsi yang dimiliki para anggota

    kelompok dalam suatu organisasi yang membentuk

    dan mempengaruhi sikap dan perilaku kelompok

    yang bersangkutan (Indriantoro, 2000). Di samping

    tercermin pada nilai-nilai, budaya organisasionaljuga

    dimanifestasikan pada praktek-praktek organisasio-

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    5/14

    1. Orientasi hasil atau orientasi proses. Orientasi

    hasil ditandai oleh upaya maksimal dalam men-

    capai tujuan dan keberanian menghadapi

    tantangan-tantangan dan mengambil keputusan;

    sedangkan orientasi proses ditandai oleh peng-

    hindaran terhadap resiko dan penggunaan upaya

    yang minimal dalam pencapaian tujuan.

    2. Orientasi orang

    employee

    atau orientasi pe-

    kerjaan. Orientasi orang menekankan pada per-

    masalahan pribadi, keputusan penting dilakukan

    oleh kelompok dan organisasi menekankan perlu-

    nya perhatian pada kesejahteraan karyawan dan

    keluarganya; sedangkan orientasi pekerjaan lebih

    menekankan pada penyelesaian suatu pekerjaan

    dan keputusan penting dilakukan oleh karyawan.

    3. Parochial

    atau

    professional.

    Parochial menekan-

    kan pada perencanaan jangka pendek, peng-

    indahan pada perilaku karyawan di rumah dan di

    kantor, sistem perekrutan yang mengindahkan

    pada kehidupan dan kondisi keluarga calon;

    sedangkan profesional menitikberatkan pada pe-

    rencanaan masa depan, dan tidak mengumsi

    kehidupan pribadi karyawan dan memandang

    sangat penting pada kompetensi dalam perekrutan.

    4. Sistem tertutup atau sistem terbuka, Pada

    sistem tertutup karyawan baru memerlukan waktu

    relatif lama untuk menyesuaikan diri; sedangkan

    pada sistem terbuka mengacu pada keterbukaan

    dalam komunikasi terhadap pihak luar.

    5. Kontrol longgar atau kontrol ketat, pada pe-

    ngendalian longgar efisiensi dan ketepatan waktu

    relatif lebih longgar, sedangkan pengendalian

    ketat lebih menekankan pada ketepatan waktu dan

    efisiensi.

    6. Normative

    atau pragmatis. Normatif menekan-

    kan pada prosedur kendati harus dibayar dengan

    mahal; sedangkan pragmatis lebih menekankan

    pada hasil daripada prosedur dan pemenuhan

    kebutuban pelanggan.

    Saw i t r i : I n te r a k si B uda ya O r gan is a s i d e n gan S i stem P e ng e nda li a n M anajem en 153

    nal, yang membedakan antara satu kelompok organi-

    sasional dengan kelompok organisasional lainnya

    (Kotter Heskett, 1992 dalam Indriantoro, 2000).

    Sedangkan menurut Tepeci (2001), budaya organisasi

    adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh

    anggota-anggota organisasi itu; suatu sistem dan

    makna bersarna. Budaya merupakan norma-norma

    dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota

    organisasi. Setiap anggota akan berperilaku sesuai

    dengan budaya yang berlaku agar diterima di

    lingkungannya.

    Demikian pula halnya dengan Flamholtz (1983)

    yang lebih dulu menganggap bahwa budaya organi-

    sasi sebagai sebuah komponen pengendalian selain

    struktur organisasi dan inti sistem pengendalian. Dia

    mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola dari

    nilai, norma dan kepercayaan yang bersarna-sarna

    dimiliki oleh masing-masing anggota organisasi.

    Pengertian ini akan membantu dalam mempengaruhi

    perilaku setiap anggota organisasi. Bila budaya

    organisasi telah dapat digambarkan maka elemen

    pengendalian lainnya (misal struktur organisasi dan

    inti sistem pengendalian) akan membantu menyebar-

    kan dan menguatkan budaya ini kepada organisasi

    dalam menerapkan strategi, membuat keputusan dan

    mengambil suatu tindakan. Tepeci (2001) dalam

    disertasi penelitiannya juga menggunakan budaya

    organisasi sebagai suatu nilai yang dianut anggota

    organisasi yang akan mempengaruhi produktivitas

    individual sebagai anggota organisasi.

    Rasyid (1998) dalam penelitiannya juga me-

    masukkan faktor budaya sebagai variabel utama

    dalam melihat hubungan saling peran antara akun-

    tansi dan budaya perusahaan di mana akutansi diprak-

    tekan dengan asumsi bahwa akuntansi sebenamya

    adalah sebuah artifek budaya, karenanya tidaklah

    tepat memisahkan keduanya dan kemudian meman-

    dangnya sebagai variabel-variabel yang diteliti.

    Rasyid mencoba menggunakan metode kualitatif

    interpretif yang berakar pada

    s ymbo li c i n te r a ct io n i sm

    dengan menggunakan filosofi antropologi interpertif-

    nya Geertz, berbeda dengan para peneliti akuntansi

    pada umumnya yang cenderung menggunakan

    metode

    hypothe th ico-deduc t ive

    yang berakar pada

    filosofi ihnu posi t iv ism . Dari hasil penelitiannya ia

    menemukan bahwa tidak adanya peran akuntansi di

    lingkungan perusahaan, akuntansi hanyalah merupa-

    kan aktivitas teknis untuk memenuhi persyaratan go

    publ ic

    dari BAPEPAM.

    Dalam penelitian Hofstede e t a l. (1990) me-

    nemukan 6 dimensi budaya organisasi yang lebih

    mengacu pada aktivitasmanajemen yang mencermin-

    kan nilai-nilai karyawan, yaitu sebagai berikut:

    Keenam dimensi ini selalu melekat dalam setiap

    organisasi. Masing-masing organisasi dapat dipasti-

    kan memiliki kecenderungan ke salah satu karak-

    teristik setiap dimensi atau ada kemungkinan meng-

    arab kepada kombinasi dimensi tersebut. Misal ada

    sebuah organisasi yang cenderung memiliki karak-

    teristik dimensi berorientasi pada hasil maka organi-

    sasi ini akan lebih berorientasi pada pekerjaan dan

    bersifat profesional.

    Sebelumnya Hofstede (1980) dalam Indriantoro

    (2000) juga telah membagi budaya kedalam 4 norma

    nilai dari penelitian surveynya terhadap sikap para

    karyawan IBM pada setiap cabangnya di seluruh

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    6/14

    5 JU RNA L M ANA JE ME N D AN K EW IR AU SAH AA N, VOL .13, NO.

    2,

    S EP T EM B ER 20 11 : 151-161

    dunia, y aitu te rd iri d ari: p ow er d is ta nce , in divid ua -

    l is m , ma s c u li ni ty clan u n ce rta in ty a vo id a nc e.

    K edua hasil kerja H ofstede in ilah yang banyak

    dijadikan acuan dasar para peneliti budaya , sebagai-

    m ana H arrison M cKinnon (1999 ) m ereview

    kembali temuan dim ensi H ofstede (1980) dalam

    Indrian toro (2000) yang terdiri dari d im ensi

    p ow e r

    d i s t ance ,

    dimensi

    i nd i v i dua l i sm ,

    dimensi

    unce r t a i n t y

    avo i dance

    c la n d imen s i

    mascu l i n i t y

    da lam penel it ia n -

    nya , m erek a m en gg un aka nn ya dala m m en eliti desa in

    sistem pengendalian m anajem en di budaya yang

    berbeda cro ss cu ltu ra l re sea rch . Putra Naim

    (2000) m en gg un akan dim en si H ofsted e e t a l. 1990

    y an g te rd iri d ari o rie nta si h as il/p ro se s, o ra ng /p ek erja -

    an , p aro ch ia l/p ro fe sio na l, s is tem te rtu tu p/te rb uk a,

    k on tr ollo n gg a r/k eta t c la n d imen si n o nn a tif 7p ra gmati f,

    guna m eneliti hubungan budaya perusahaan deng an

    peran in ten sitas akutan si m an ajem en . M ereka m e-

    nemukan bahwa in fonn asi akun tansi m anajem en

    berperan pada perusahaan dengan in tensitas yang

    berbeda, ha l in i berbeda dengan hasil penelitian

    Rasyid (1998) yang m enyatakan bahwa akun tansi

    m an ajem en tida k berperan di pe rusahaan . Penelit ian

    P utra clan N airn (2000) m enem ukan dalam reran gka

    b u da ya te rte n tu ( dimen si p a ro ch ia l/ pr of es io n al, s is tem

    te rtu tu p/te rb uk a cla n d im en si k on tro l lo ng ga r/k eta t)

    in form asi akun tansi m anajem en diandalkan nam un

    dalam reran gka budaya yang la in kurang diandalkan

    clan tem yata b udaya m em pen garu hi in ten sitas peran

    akut an s i mana jemen .

    Dem ikian pula dalam penelitian in i m eng-

    g un ak an d im e nsi H o fste de e t a l. (19 90) y aitu b udaya

    o rg an isa si d ip an cla ng se ba ga i n ila i cla n k ep ere ay aa n

    yang diterirna bersam a-sam a oleh setiap anggota

    o rg an isa si se hin gg a p erila ku, k eb ia sa an cla n s itu asi

    aktiv itas kerja setiap a ng gota o rg an isasi e en derun g

    me ne errn in ka n o rie nta si b ud ay a o rg an is as in ya . Pene-

    litia n in i m en gg un ak an in stru me nt k ua ntita tif b eru pa

    s ka la lik er t

    7

    poin g una m en jelaskan budaya organ i-

    sa si di m asing -m asing un it bisn is (pusa t laba )

    sebagaim ana juga Sm ith (2002) dalam disertasi

    pen elitia nn ya m em berikan altern atif perba ndin gan

    eara pengukuran budaya organ isasi dengan m eng-

    g un ak an fo rm at sk ala lik ert. F orm at in i p alin g p op ule r

    da lam skala pen gukuran instrum en budaya . Respon-

    den dirn in ta m en ila i budaya organ isasi dengan

    m em ilih a nta ra sa ng at tid ak se tu ju , tid ak s etu ju , netral ,

    s etu ju h in gg a s an ga t s etu ju .

    S iste m p en ge nd alia n te la h d id efin isik an d en ga n

    banyak eara . K on sepnya serin g berhubungan dengan

    keg ia tan m engendalikan atau m engon trol da lam

    m en ja la nk an o pe ra sio na l o rg an isa si (p ro se s k on tro l)

    clan sum ber-sum ber in fon nasi di m an a m en ja di dasar

    bag i keg ia tan m engendalikan tersebut (sistem

    kon tro l). S im ons (1987, 1990, 1991, 199 5) m enyata-

    kan sistem pengendalian m anajem en tidak hanya

    p en tin g u ntu k im ple m en ta si s tra te gi te ta pi ju ga u ntu k

    me rn fo rmu la sik an s tra te gi. D ia m e nd efin is ik an s is tem

    pengendalian m anajem en adalah disusun m ela lui

    prosed ur form al clan m en gg unakan in form asi un tuk

    m emelihara a tau m engubah pola dalam aktivitas

    organ isasi. S istem pengendalian m anajem en (SP M )

    in i seeara um um m eliputi prosedur fo rm al proses

    in fo rma s i u n tu k. p ere ne an aa n, p en ga ng g ara n, p en ge n-

    dalian biaya , pengam atan lingkungan , ana lisa

    p esa in g, p ela po ra n cla n e va lu asi k in erja , p en em pa ta n

    sumber daya clan kompensasi karyawan . S imons

    (19 94) m em bed akan tipe pen gg un aan sistem pen gen -

    dalian m anajem en oleh to p m a n ag er s ke dalam tipe

    diag nostik clan tipe in teraktif P ad a tipe diag no stik,

    sistem pengendalian m anajem en diangg ap sebagai

    fo rm a l fe ed ba c k

    (u m pa n b alik siste m in fo rm as i) y an g

    digunakan un tuk m em onitoring kinerja o rgan isasi.

    P ad a tip e in te ra ktif, to p m a na ge rs s ee ara te ra tu r c la n

    aktif m eliba tk an diri m ereka sen diri k ed ala m s etia p

    p en ga mbila n k ep utu sa n a ta s a ktiv ita s k ary aw an n ya .

    Peran anggaran sebaga i m ekan ism e sistem

    pe ng en dalia n m an ajem en te1ah m en dapat perh atian

    seea ra m endalam di dalam litera tur akun tansi m ana-

    j emen, sebag airnana Flam holtz (1983) clan O tley

    (19 78) m en ga njurkan b ahw a pa da hakekatn ya see ara

    tradisional pen ganggaran adalah suatu m ekan ism e

    pengendalian . O tley (1999 ) m endefin iskan kinerja

    se ba ga i p ero le ha n k eu ntu ng an d ala m su atu p usa t la ba ,

    ukuran kinerja secara keseluruhan m erupakan kom -

    b inasi an tara ukuran outpu t (pendapatan ) dengan

    u ku ra n in pu t (b ia ya ) cla n p en ga ng ga ra n a da la h p ro se s

    m en jaga kedua elem en in i da lam keseimbangan .

    B eberapa pen elitian lebih m en ekan kan pe ran an gg ar-

    a n se ca ra tra disio na l se ba ga i a la t d ia gn ostik (S im on s,

    1990) sem en tara Flam holtz (19 83) m enyebut peran

    a ng ga ra n se ba ga i a nsw er m a ch in e. P era n a ng ga ra n

    sebagai sistem pengendalian te1ah berubah tidak

    han ya sebag ai a la t diag nosa m ela in kan sebag ai m esin

    dia log , pem bela jaran da n p en eiptaan ide-ide org an i-

    sasi, seja lan dengan

    hal

    itu S im on s m en yeb utn ya

    sebagai peran in teraktif Lebih tegas Anthony dan

    Govinda ra jan (2000) m enyebu tkan bahwa sistem

    p en ge nd alia n d ia gn ostik m eru pa ka n siste m in fo rm asi

    form al yang digunakan oleh m anajer un tuk m em o-

    nitor

    ou t c ome s

    o rg an isa si cla n m ela ku ka n tin da ka n

    koreksi a tas penyim pang an dari standar yang te lah

    ditetapkan.

    S iste m p en ge nd alia n m a na je me n d ala m p en eliti-

    a n in i a da la h m e ng ad op si p en elitia n M ille r

    Friessen

    (19 82) akan atribu t a tau a la t-a la t pen gen dalian yan g

    digun akan dalam sistem ya itu an tara la in : (1)

    peng endalian m anajem en dan sistem in form asi yang

    kom prehensif, (2) penggunaan pusa t biaya un tuk

    p en ge nd alia n b ia ya , (3) penggunaan pusa t laba dan

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    7/14

    Saw itri: In te ra ks i Budaya Organ i sas i d engan S istem P engenda l ia n Ma n a jem en

    target laba, (3) pengendalian mutu operasional dengan

    menggunakan sampel, (4) pengendalian biaya dengan

    menetapkan biaya standar dan menganalisis variasi,

    (6) penilaian formal terhadap pegawai. Sebagaimana

    Flamholtz (1983) dan Otley (1978) menganjurkan

    bahwa pada hakekatnya seeara tradisional peng-

    anggaran adalah suatu mekanisme pengendalian,

    maka penelitian ini juga menggunakan evaluasi

    berdasarkan anggaran sebagai salah satu mekanisme

    sistem pengendalian manajemen. Sejalan dengan

    pendapat Daft Macintosh (1984), Langfield-Smith

    (1997), Yasukata

    Kobayashi (2001), bahwa sistem

    pengendalian manajemen adalah diperlukan untuk

    memonitoring dan mengukur aktivitas agar meneapai

    kinerja yang diharapkan dan sistem pengendalian

    manajemen dipandang sebagai sistem pengendalian

    untuk implementasi strategi, maka penelitian ini

    menggunakan sistem umpan balik sebagai salah satu

    mekanisme sistem pengendalian manajemen dengan

    mengetahui seberapa sering penggunaan ukuran

    kinerja aktual sebagai umpan balik. Dengan demikian

    sistem pengendalian manajemen dalam penelitian ini

    terdiri dari tiga komponen utama yaitu (1) atribut atau

    alat pengendalian, (2) evaluasi berdasarkan anggaran

    dan (3) sistem umpan balik,

    Berdasarkan penelaahan literatur-literatur clan

    hasil-hasil penelitian tentang budaya perusahaan dan

    sistrn pengendalian manajemen seperti uraian di atas

    maka dapat dirumuskan hipotesis tentang pengaruh

    interaksi budaya organisasi terhadap hubungan sistem

    . pengendalian manajemen dengan kinerja organisasi

    sebagai berikut.Interaksi budaya organisasi dengan

    salah satu atribut dan mekanisme sistempengendalian

    manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja unit

    bisnisjasa dan manufaktur.

    METODE PENELIT I N

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah metode penelitian observasi dan survey. Popu-

    lasi dalam penelitian ini adalah para manajer tingkat

    menengah atau manajerial yang membawahi divisil

    departemen unit bisnis atau strategic business unit

    (SBU) di lingkungan perusahaan-perusahaan di Indo-

    nesia, dengan pertimbangan bahwa mereka: (1)

    merupakan pelaksana keputusan manajemen puncak

    yang mampu berinteraksi dengan karyawan dan

    manajemen puncak, (2) biasanya mereka terlibat

    langsung dengan kebijakan yang dilaksanakan oleh

    manajemen puncak. Dalam penelitian ini peneliti

    menetapkan rerangka sampe1 adalah manajer Unit

    Bisnis yang ada di perusahaan-perusahaan di Indo-

    nesia yang dipilih secara

    purposive

    yaitu yang

    mempunyai suatu unit bisnis atau strategic business

    unit

    (SBU) terutama yang terdaftar di Bursa Efek

    Jakarta (BEJ) yang diseleksi dari Indonesian Capital

    Market Directory 2004 dan juga perusahaan-per-

    usahaan yang tidak terdaftar namun mempunyai

    SBU lebih dari satu

    Uji pendahuluan

    pretest

    dilakukan kepada para

    manajer yang sedang mengikuti kuliah pada Magister

    Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas

    Gunadarma guna menguji validitas dan reliabilitas

    instrumen penelitian. Pengujian validitas instrument

    penelitian dilakukan dengan eara melihat validasi

    konten terhadap indikator-indikatornya sehingga

    sesuai mengukur konsep yang ingin diukur dengan

    menggunakan uji korelasi Pearson. Uji reliabilitas

    dengan bantuan SPSS mengukur reliabililitas dengan

    uji statistic Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau

    variable dikatakan reliable jika memberikan nilai

    Cronbach Alpha>

    0.60 (Cooper Emory, 1996;

    Nunnally, 1978dalam Govindarajan, 1988).

    Sistem Pengendalian Manajemen dalam pene-

    litian ini mengadaptasi penelitian Miller Friesen

    (1982) mengenai (1) alat-alat pengendalian, Yasukata

    Kobayashi (2001) tentang (2) Sistem umpan balik

    (bagaimana menggunakan ukuran kinerja aktual

    sebagai umpan balik?) serta adaptasi penelitian

    Govindarajan (1988) untuk (3) Mekanisme sistem

    evaluasi anggaran. Pada indikator alat-alat pengen-

    dalian responden diminta untuk menilai frekuensi

    penggunaan alat-alat pengendalian tersebut dalam

    opernsional perusahaan sehari-hari dengan ukuran

    skala likert 7 poin, sedangkan untuk sistem umpan

    balik responden diminta memilih seberapa sering

    penggunaan ukuran kinerja aktual sebagai umpan

    balik dengan skala likert 7 poin (1: tidak pemah

    menggunakan ukuran kinerja aktual; 4: kadang-

    kadang; 7 selalu menggunakannya) dalam memenuhi

    4 item tujuan. Dan untuk mekanisme sistem evaluasi

    anggaran menggunakan instrumen yang dikembang-

    kan oleh Hopwood (1972) dalam Govindarajan

    (1988) dengan skala likert 7 point dari sangat tidak

    setuju hingga sangat setuju pada empat item per-

    nyataan seperti salah satunya saya akan melakukan

    evaluasi terhadap unit saya berdasarkan kemarnpuan

    yang saya miliki untuk tetap sesuai dengan anggaran

    yang telah ditetapkan

    Dimensi budaya perusahaan diukur dengan

    instrumen yang dikembangkan peneliti berdasarkan

    hasil analisis faktor menurut Hofstede et al. 1990

    dan Putra

    Nairn (2000) dengan menambahkan kata

    karakterunit kerja dan menggambarkan unit kerja

    saya pada item-item pertanyaan yang dominan

    menurut Hoftstede et al. (1990). Setiap item pertanya-

    an berisi pemyataan mengenai dimensi budaya

    perusahaan yang mempertentangkan antara orientasi

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    8/14

    156 JU RNA L M A NA JE M E N D AN K EW IR A US A H A AN, VOL .13, NO . SEPTE M BER 2011 : 1 51 -161

    hasil dengan proses (dim ensi 1 ), ori en tasi pada orang

    dengan pekerja an (dim ensi 2), p aro ch ia l d en ga n

    professio na l (dim ensi 3), sistem tertutup dengan

    sistem terbuka (d imensi 4), kon tro llonggar deng an

    kon trol ke ta t (dim ensi 5) dan normative dengan

    pragm atis (d im en si 6). P il ihan jawaban m enggunakan

    uk:ura n sk ala likert 7 poin dari sa ng at tidak setuju (1 )

    hin gg a sangat setuju (7) yang m enun jukkan skala

    rendah (sa tu) un tuk d im ensi yang berorien tasi hasi l,

    o ra n g, p a ro ch ia l, tertutup, k on trollon gg ar dan n orm a-

    tif, sedangkan skala tin gg i (tu ju h) un tuk dim en si yang

    berorien tasi pada proses, pekerjaan , profesiona l,

    terbuka, k on tr ol k eta t d an p ra gm a tis .

    K in erja Un it B isn is da la m pen elitia n in ia da lah

    k in er ja d iv is ildepartem en fun gsiona l a tau sistem unit

    bisn is stra te gi se ca ra k ese lu ru ha n

    overal l

    sehingga

    dihasilkan uk:uran kinerja yang obyektif. Instrumen

    yang digunakan un tuk uk:uran efe ktifita s s is tem u nis

    bisn is diadopsi dari Govindara jan (1988), Govin-

    darajan Fisher (19 90) ya ng terd iri da ri 1 0 d im en si

    kinerja ya itu: re tu rn on in ve s tm e n t (RO ), laba, arus

    kas , pengendalian kas, pengembangan produk barn ,

    volum e pen jua lan , m arke t sh a re , pengembangan

    pasa r, pengembangan sumberdaya m anusia , dan

    uru sa n-urusan politik dan kemasyarakatan . In strumen

    menggun akan skala in te rva l 7 poin dengan skor 1 m e-

    nunjukkan di bawah standa r dan skor 7 m enunjukkan

    di a ta s standar.

    T ekn ik a na lisa da ta y an g pen eliti la kuk an adala h

    m enggunakan

    an a ly si s b iv ar ia te in te r a ct io n a p pr o ac h

    dengan model reg resi) un tuk m enguji h ipotesis

    penelitian . M odel em piris pengu jian h ipotesis in i

    ada lah dependen varia bel ya ng m eru pakan fung si dari

    intcraksi dua variabe l independen . P en dekatan in i

    dia dop si da ri R iyan to (200 1) ya itu:

    Y=a+p,X,+j3zX2+P3X,X2+ e

    d imana:

    Y

    = k in erja u nit b isn is, d iuk ur berdasarkan

    pen jum la ha n skor setia p b utir.

    a , P I> /3 z, P3 =unstandarized koefisien reg resi

    X , dan X , = va ria be l a trib ut d an m ek an ism e siste m

    pengendalian m anajem en (a la t

    peng endalian , eva luasi dan sistem

    umpan batik ) d an variabe l bu da ya

    =interaksi X , dan X

    2

    Persam aan dalam regresi berg anda in i m erupa -

    kan cara yang dapat digunakan un tuk m enguji

    intera k si (Gov in d ar aja n , 1 98 8; R iy an to , 2 00 1). D ala m

    penelitian in i, pendekatan in teraksi bertujuan un tuk

    m enerangkan variasi kin erja un it bisn is dari dua

    in te ra ks i v ar ia be l in de pe nd en y aitu s is tem p en ge nd ali-

    an m anajem en dengan variabel kon tekstua lnya .

    P enerapan secara em piris Govindara jan (1986)

    m enun jukkan efek utam a dari m asing-masing varia -

    bel independen terhadap vari abel dependen tidak

    dapat diinterpretas ikan . Fokusn ya .ada lah pada sign i-

    fikansi dan sifa t pengaru h in teraksi dua vari abel

    in dependen terhadap vari abel dependen yang ada

    dalam pers am aan 3.1 . Jika P3 sign if ikan dan positif

    (P3> 0) menun jukkan bahwa hipo te si s didukung atau

    berarti in teraksi sistem pengendalian m ana jem en

    dengan budaya peru sa haan berp eng aruh positif ter-

    hada p kinerja un it b isn is.

    H SIL PENELIT I N D N PEM H S N

    asil Pengujian Validitas dan Reliabilitas aftar

    Pertanyaan

    (1 )

    H asil u ji m enun jukkan bahwa secara umum

    da ft ar p er tanyaan m erupakan instrum en t yang sangat

    andaV re liabe l

    (a >O .60) dan sahih /v a lid . Ite m-ite m

    pertanyaan yang m engukur m asing -m asing dim ensi

    b ud ay a m en un ju kk an c ro nba ch a lp ha jauh di a tas

    0.60. K oefisien in i m en un jukkan bahwa data pene-

    litia n d ari p ilo t te s t yang d ipero leh dari penggunaan

    instrum en t tersebu t m em punyai konsisten si in ternal

    yang sangat m emadai, sebingg a in strum en t in i andal

    dan layak digunakan un tuk penelitian seben amya,

    tidak perl u ada item pertanyaan yan g dip erba iki atau

    dibuang . Menuru t hasil u ji validitas instrum en t

    budaya perusa haan diperoleh koefisien korelasi yang

    besar dan sign ifikan seca ra sta tistic 0.05 ) de mikia n

    pu 1a ha sil a na lisis fa kto r m en gh asilka n n ila i l oad ing

    fa kto r ra ta -ra ta di a tas 0 .40, w alaupun ada sa tu item

    pertanyaan no 8 yang m engukur d im ensi ke-3 budaya

    perusahaan m em punyai n ila i faktor loading di baw ah

    0.40, m ak a p erta ny aa n-pert anyaan yang m engukur

    kecen derun ga n dim en si b udaya peru sah aa n m ern ilik i

    in strum en t y an g cuk up valid.

    Ite m-ite m p ertanyaan yang m engukur m asing-

    m asing elem en sistem pengendalian m anajem en

    m enunjukkan c ro nba ch a lp ha jauh d i a tas 0.60, ya itu

    an tara la in instrum en t yang m engukur a la t-a la t pe-

    n gen da lia n m em pun ya i n ila i c ro nba ch a lp ha sebesar

    0.7137, item -item pert anyaan yang m engukur meka-

    n ism e sistem evaluasi angg aran m enun jukkan n ila i

    c ro nba ch a lp ha sebesar 0.7907 dan item -item per-

    tanyaan yang m engukur sistem um pan batik m enun -

    jukkan cronbach alpha sebesa r 0.7 159 . Ko efis ie n in i

    m enun jukkan bahwa data pene litian da ri p ilo t te s t

    yang diperoleh dari peng guna an instrum en t tersebut

    m em punyai kon sistensi in terna l yan g san gat m erna -

    da i, sehing ga in strum en t in i andal dan layak digun a-

    k an u ntu k p en elitia n se be na rn ya , tida k p erlu a da ite m

    p erta ny aa n y an g d ip erb aik i a ta u d ib ua ng .

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    9/14

    Sawitri: Interaksi Budaya Organisasi dengan Sistem Pengendalian Manajemen 157

    H a sil u ji va lidita s in stru men sistem p en gen dali -

    an m anajemen dengan menggunakan kore1asi

    p ea rson , terutama yang mengukur ala t- ala t p en g en -

    dalia n d ipero1 eh d ua item pertanyaan (item no 2 dan

    5) yan g m em punya i koefisien kore1asi yang rendah

    yaitu 0.374 dan 0.343 dan tidak sign ifikan secara

    s ta ti s tik (p >0.05) . Kemungkin an h a1 in i terja di ka ren a

    hampir sebag ian bes ar responden dalam pilot test

    b ek erja d i in dustrijasa ya n g b ia sa ny a m em an gja ra ng

    menggunakan pengenda1ian biaya sebagai a1at

    pengenda1iannya. Dengan mem andang bahwa

    p en gg un aa n p usa t bia ya a da 1a h pen tin g seb ag ai sa lah

    sa tu a 1a t pen gen da lia n m aka ked ua item tersebut tetap

    dip erta ha nka n sete1ah diperbaiki ta ta kalimatnya

    d a1 am d afta r p erta nya an pen elitia n in i. D ari kedua uji

    v alid ita s d an r elia bilita s te rh ad ap in strum e n p en elitian

    in i m aka da pa t d ika ta ka n bahw a item -i tem pe rt any aa n

    yang m engukur sistem pengendalian manajemen

    cukupva lid

    S t at is ti k Deskr ip ti f

    K a ra kte ris tik R es po n de n

    Responden penelitian ada1ah 104 manajer

    S tra teg ic Bu sin e ss U n it (SBU). G am ba ra n seca ra

    um um pro:fi1responden dapat ki ta liha t dari ke1om-

    pok usaha tem pat re sp on de n b ek erja ,

    Tabell. Distribusi Frekuensi Kelompok Usaha

    Kelompok Usaha

    Frekuensi

    Persentase

    Jasa Forwarding

    JasaIT

    Jasa Keuangan

    Jasa Konstruksi

    Jasa Pariwisata

    Jasa Perdagangan

    Jasa Supplier

    Manufaktur

    6

    15

    15

    8

    3

    9

    47

    5.4

    13.4

    13.4

    7.1

    2.7

    0.9

    8.0

    42.0

    R era ng ka s arn pe1 pen elitian ini ada1 ah mana je r-

    m anajer un it b isn is da1am lingkungan perusahaan-

    perusahaan di Indonesi a . Sebagaim ana tam pak pada

    Tabe1 1 di a tas, u nit-u nit b isn is d a1 am p en elitia n in i

    berada pada perusahaan-perusahaan yang dike-

    lo mp okka n b erdasarkan jenis usahan ya yaitu: manu-

    faktur dan jasa Tabe1 1 tam pak bah wa p eru sa ha an

    yan g term asuk da1am ke1om pok m an ufaktur sebesa r

    42,0 sedangkan sisanya ada1ah ke1om pok usaha

    jasa yang terdiri dari jasa IT in f o rma t i o n t e chno l o g y

    dan jasa keuangan (perban ka n, a sura nsi, l ea s ing

    masing-masing sebesar 13,4 , jasa konstruksi

    se be sa r 7 ,1 , ja sa p ariw isa ta (p erh ote 1a n,

    t rave l ing

    s eb es ar 2 ,7 , ja sa p erd ag an ga n (to ko

    re ta i l

    sebesar

    0 .9 , jasa supplier sebesar 8 dan jasa f o rward ing

    (a ng ku ta n ka pa 1) se be sa r 5,4 .

    Ja wa ba n R esp on den

    Tabel2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

    Variabel

    Kisaran Kisaran Rata- Deviasi Nilai

    Teoritis aktual rata Standar Tengah

    DIMENSI I

    DIMENSI2

    DIMENSI3

    DIMENSI4

    DIMENSI5

    DIMENSI6

    BUDAYA

    Alat PengendaJian

    Evaluasi berdasar-

    kan Anggaran

    SistemUmpan

    Balik

    3-21 3-21 10.80 4.32 12

    3-21 6-20 12.88 3.50 12

    3-21 8-21 15.13 2.79 12

    3 - 21 7-19 14.06 2.97 12

    3 - 21 6 - 20 12.19 3.27 12

    2 - 14 3 - 14 9.77 2.46 8

    17- 119 47 - 112 74.83 12.30 68

    6-42 21-41 31.36 5.04 24

    4-28 10-28 21.84 3.68 16

    4 - 28 13- 28 21.26 3.46 16

    Berdasark an tabe1 sta tistik deskriptif di a tas

    m em pe rlih atk an u ntu k va riabe1 budaya perusahaan

    hasi1 jawaban responden dari 17 butir pertanyaan

    Hofstede

    e t a l

    (1990) m enun jukkan jawabannya

    berkisar an tara 47 dan 112, sedang kan kisaran teoritis

    s ko r b er kisar an tara 17 dan 119 dengan titik ten ga h

    68 . A da pu n n i1 ai ra ta-ra ta jawaban adalah 74 ,83 yang

    berarti 1ebih ting gi dari ni1ai titik tengah, demiki an

    pu la u ntuk se tiap dimensi budaya hampir sebag ian

    mempunyai n ila i ra ta-ra ta jawaban di a tas n ila i

    tengah, kecuali hanya dim ensi 1 m empunya i n i1ai

    mean sebesar 10,80 di bawah n ila i tengah ya ng

    menunjukkan bahwa budaya peru sahaan dimensi 1

    ce nd eru ng b ero rie nta si p ad a h asil. Dengan dem ikian

    dapat disim pulkan bahw a budaya perusahaan da1am

    p en elitia n in i 1 eb ih cen deru ng bero rie nta si p ada hasi1

    (dim ensi 1 yang m empunyai n i1ai ra ta-ra ta di baw ah

    n i1a i t engah ), pekerjaan , profesiona1, s is tem te rb uka,

    kon tro1 yang keta t dan pr agmatis .Sed angkan per-

    bandin gan an tara k is ara n akt ua1 dengan kisaran teori-

    t is menun j ukkan bahwa ham pir tidak ada un it bisnis

    yang mern iliki budaya perusa haan pada tingkat

    ek strim (re nd ah a ta u tin gg i).

    H a s i1 p e nguku ran va riabe1 sistem pen gen dalia n

    manajemen ya ng terdiri dari a1 at p en ge nd alian ,

    e va 1u as i b er da sark an anggaran dan sistem um pan

    batik m asing-masing m enun jukkan bahwa kisaran

    aktual un tuk tingka t pen ggunaan ala t pengendalia n

    ber kisa r a ntara 21 dan 41 dengan ra ta-ra ta 31,36 jauh

    di a tas n ila i tengahnya, m aka dapat disim pulkan

    bahwa ting kat peng gunaan ala t pen ge nd alia n d ala m

    penelitian in i cenderung tingg i a tau cukup sering

    digunakan. Sedan gkan berdasarkan perban din gan

    a n ta ra k is a ra n aktu al d en ga n kisa ra n teo ritis m en un - .

    jukkan bahwa tidak ada unit bisnis yang m engguna-

    kan ala t pen gendalian pada tingkat ekstrim (sangat

    s erin g a ta u tid ak p em a h).

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    10/14

    158 JURNALMANAJEMENDANKEWlRAUSAHAAN, VOL.J3, NO. SEPTEMBER2011: 151-161

    Hasil pengukuran untuk variabel evaluasi ber-

    dasarkan anggaran menunjukkan bahwa kisaran

    aktual skor jawaban responden berkisar antara 10

    hingga 28 dengan rata rata 21,84 jauh di atas nilai

    tengahnya, maka dapat disimpulkan bahwa responden

    cenderung selalu melakukan proses penilaian atau

    evaluasi atas hasil kerja bagiannya (unit bisnis/pusat

    laba) berdasarkan anggaran. Hal ini konsisten dengan

    hasil pada pengukuran alat pengendalian di mana

    responden sebagai manajer unit bisnis (pusat laba)

    selalu menggunakan alat-alat pengendalian sehingga

    dalam melakukan evaluasi juga akan berdasarkan

    anggaran.

    Hasil pengukuran untuk variabel sistem umpan

    balik menunjukkan bahwa kisaran aktual skorjawab-

    an responden 13 sampai 28 dengan rata-rata 21,26

    yang juga jauh di atas nilai tengah, maka dapat

    disimpulkan bahwa sbu atau pusat laba dalam

    penelitian ini sering atau selalu menggunakan ukuran

    kinerja aktual sebagai umpan balik dalam meng-

    implementasikan, memformulasikan, menguji strategi

    yang dijalankan. Hal inipun konsisten dengan hasil

    kedua elemen sistem pengendalian manajemen lain-

    nya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan

    sistem pengendalian manajemen dalam penelitian ini

    cukup tinggi dan selalu digunakan dalam memastikan

    tercapainya kinerja yang diinginkan.

    Hasil Pengujian Hipotesis

    Dalam penelitian ini, pendekatan interaksi ber-

    tujuan untuk menerangkan variasi kinerja unit bisnis

    dari dua interaksi variabel independen yaitu sistem

    pengendalian manajemen dengan budaya perusahaan.

    Model penelitian ini menyatakan kesesuaian antar

    variabel yang bersyarat dengan atribut atau meka-

    nisme sistem rnanajemen pengendalian akan ber-

    hubungan dengan pencapaian efektivitas (kinetja)

    SBU yang tinggi. Jika kesesuaian digambarkan se-

    bagai interaksi, kemudian model meramalkan bahwa

    dampak atribut dan mekanisme sistem manajemen

    pengendalian adalah lebih tinggi ketika nilai faktor

    kontekstual (kontinjensi)-rtya lebih tinggi, maka

    model penelitian ini akan diuji dengan menjalankan

    suatu analisis regresi dengan interaksi yang me-

    masukkan faktor kontinjensi dengan sistem manaje-

    men pengendalian. Dengan terlebih dahulu melaku-

    kan uji asumsi klasik yang hasilnya menunjukkan

    bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi, tidak terjadi

    heterokedastisitas pada model regresi dan tidak terjadi

    multikolinearitas.

    Tabel 3 menunjukkan hasil analisa regresi

    dengan interaksi budaya perusahaan sebagai variabel

    kontinjensi dengan atribut dan mekanisme sistem

    pengendalian manajemen guna menguji hipotesis,

    bila koefisien interaksi positif dan pO.005), kecuali interaksi budaya

    perusahaan dengan mekanisme sistem evaluasi

    berdasarkan anggaran menunjukkan hasil koefisien

    yang positif dan signifikan (p

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    11/14

    Sawi t r i : In te r ak si B ud aya Org an isa si d engan Si stem P engenda lia n M ana jem en 159

    Hasil temuan di 1apangan ini mendukung

    pendapatRasyid (1998) bahwa tidak terjadi hubungan

    saling peran

    interplay

    antara budaya organisasi

    dengan akuntansi yang dipraktekkan di organisasi

    tersebut,namun budaya perusahaan berfungsi sebagai

    mekanisme pengendalian di mana akuntansi manaje-

    men tidak dipraktekkan da1am perusahaan. Hasil

    regresi berganda da1am penelitian ini juga dapat

    menggambarkan bahwa unit bisnis da1am penelitian

    ini cenderung mempunyai budaya perusahaan yang

    berorientasipada hasi1,pekerjaan, profesiona1, sistem

    terbuka, kontrol ketat dan pragmatis, maka pengguna-

    an atribut (alat pengendalian) dan mekanisme sistem

    umpan balik bukanlah tergantung pada budaya

    perusahaan tersebut, me1ainkanditentukan oleh faktor

    lainnya, karena budaya perusahaan itu sendiri sudah

    dianggap sebagai mekanisme pengendalian sebagai-

    mana dikemukakan pula oleh Flamholtz (1983) yang

    menganggap bahwa budaya organisasi sebagai

    sebuah komponen pengendalian selain struktur

    organisasi dan inti sistem pengendalian.

    Budaya tidaklah berperan dalam menentukan

    alat pengendalian rnaupun mekanisme sistem umpan

    balik, namun berperan da1am meningkatkan efekti-

    vitas eva1uasiberdasarkan anggaran terhadap kinerja

    unit bisnis.Hal ini juga mendukung hasil penelitian

    Poerwati (2002) yang menunjukkan bahwa budaya

    organisasi secara signifikan marnpu bertindak sebagai

    variabel

    moderating

    yang mempengaruhi hubungan

    partisipasi penyusunan anggaran dalam meningkat-

    kan kinerja manajerial. Hasi1 penelitian ini juga

    memperkuat penelitian Chow et al. (1991) dalam Yap

    et al. (1993) yang menemukan bahwa budaya

    cultural individualism dan sistem pengendalian

    manajemen berpengaruh secara signifikan sebagai

    variabel independen terhadap kinerja tetapi tidak

    secara interaksi mempengaruhi kinerja,

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Hasil temuan di lapangan ini menggambarkan

    bahwa bi1aunit bisnis cenderung mempunyai budaya

    perusahaan yang berorientasi pada hasi1, pekerjaan,

    profesional, sistem terbuka, kontro1 ketat dan prag-

    matis, maka penggunaan atribut (a1at pengendalian)

    dan mekanisme sistem umpan balik bukanlah ter-

    gantung pada budaya perusahaan tersebut, me1ainkan

    ditentukan oleh faktor 1ainnya, karena budaya per-

    usahaan itu sendiri sudah dianggap sebagai meka-

    nisme pengendalian.

    Hal ini dapat terjadi karena kecenderungan

    jawaban responden da1ampene1itianini menunjukkan

    ada perbedaan budaya perusahaan secara signifikan

    pada kelompok usaha jasa dengan kelompok usaha

    manufaktur tempat responden bekerja dalam unit

    bisnis perusahaan di kedua ke1ompok tersebut, ter-

    utama dimensi ke dua yaitu beorientasi orang atau

    pekerjaan, dimensi ketiga yaitu parochial atau

    profesional dan dimensi keenam yaitu normative atau

    pragmatis. Namun secara keseluruhan responden

    menilai bahwa budaya perusahaan tempat mereka

    bekerja cenderung berdimensi pada (1) hasi1 yang

    ditandai dengan upaya maksimal dalam mencapai

    tujuan dan keberanian menghadapi berbagai resiko,

    (2) pekerjaan yang ditandai dengan keputusan-

    keputusan penting lebih sering dibuat oleh individu

    (terpusat pada atasan), (3) profesional yang ditandai

    dengan titik berat pada perencanaan masa depan dan

    mementingkan kompetensi dalam pekerjaan, (4)

    terbuka yang ditandai dengan keterbukaan dalam

    komunikasi terhadap pihak luar, (5) kontrol ketat

    yang ditandai dengan ketepatan waktu dan efisiensi

    serta (6) pragmatis yang ditandai dengan penekanan

    pada hasi1daripada prosedur.

    Dengan mempertimbangkan keterbatasan-keter-

    batasan yang ada dalam pene1itian ini seperti peng-

    gunaan instrurnen yang mendasarkan pada persepsi

    jawaban responden me1a1uisurvei dengan kuesioner

    dapat menimbulkan masalah jika persepsi responden

    berbeda dengan keadaan sesungguhnya, sehingga

    kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada

    data yang dikumpulkan me1alui penggunaan instru-

    men secara tertulis, diharapkan penelitian-penelitian

    di masa yang akan datang sebagai implikasi teoritis

    dapat menggunakan metode wawancara langsung

    untuk mengetahui budaya perusahaan, atribut dan

    mekanisme sistem pengendalian yang diterapkan

    perusahaan. Penelitian lanjutan perlu memper-

    timbangkan variabel kontingensi lainnya yang belum

    diuji dalam penelitian ini seperti teknologi informasi

    sebagaimana diketahui salah satu kunci keberhasi1an

    suatu sistem pengendalian manajemen ditentukan ada

    tidaknya dukungan tekno1ogiinformasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anthony, R. N. 1966.

    Management Planning dan

    Control Systems: a Framework for Analysis.

    Boston: Harvard Business School Press.

    Anthony, R. N. Govindarajan, V. 1995.

    Manage-

    ment Control Systems. New York: McGraw-

    Hill.

    Budihardjo, A. 2003. Peranan Budaya Perusahaan:

    Suatu Pendekatan Sisternatik dalam Mengelola

    Perusahaan.

    Prasetya Mulya Management

    Journal,

    8(14): 51-67.

    Cooper, D.R.

    Emory, C.W. 1996. Business

    Research Methods. New York: McGraw-Hill.

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    12/14

    160 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOLl3, NO.

    SEPTEMBER 2011: 151-161

    Daft, R. L. Macintosh, N. B. 1984.The Nature and

    Use of Formal Control Systems for Mana-

    gement Control and Strategy Implementation.

    Jo urn al o f M an ag em en t, 10(1):43-66.

    Dutta, M. 2002.

    M a nag em en t C on tro l S y s tem s.

    New

    Delhi: Chdan and Company Ltd.

    Fisher, J.G. 1998. Contingency Theory, Management

    Control Systems and Finn Outcomes: Past

    Results and Future Directions. Behav io ra l

    R e sea rch in A cco un tin g , 10(Supplement): 47-

    64.

    Flamholtz, E.G. 1983. Accounting, Budgeting and

    Control Systems in Their Organizational Con-

    text: Theoretical dan Empirical Perspectives.

    Ac coun t i n g, O rg an iza t ions da n So c ie ty ,

    8(1):

    153-169.

    Govindarajan, V. 1988. A Contingency Approach to

    Strategy Implementation at the Business-Unit

    Level: Integrating Administrative Mechanisms

    with Strategy. A ca d em y o f M an ag em en t

    J ou rna l , 31(4): 828-851.

    Harrison, G. L. McKinnon J. L. 1999. Cross-

    cultural Research in Management Control

    Systems Design: a Review of the Current State.

    A c coun t ing . O rg an iza t ions an d S o c ie ty ,

    24 5 :

    483-506.

    Hopwood, A. 1972. An Empirical Study the Role of

    Accounting Data in Performance Evaluation.

    Jou rna l o f A c cou n tin g R ese a rch , 2(Supplement):

    156-182.

    Hopwood, A. 1976.A c cou n tin g a H um an Beh aviour .

    New South Wales: Haymarket Publishing

    Limited.

    Hofstede, G. 1978. The Poverty of Management

    Control Philosophy.

    A cad em y o f M a nag em en t

    R e view , 3(3): 450-461.

    Hofstede, G., Neuijen, B., Ohayv, D.D. Sanders, G.

    1990. Measuring Organizational Cultures: A

    Qualitativedan QuantitativeStudyAcross Twenty

    Cases. Adm in i s tra tive S c ien ce Qua r te r ly , 35 2 :

    286-316.

    Indriantoro, N. 1999. Aliran-Aliran Pernikiran Alter-

    natif dalam Akuntansi. Ju rna l E k onom i d an

    B is nis I nd o ne s ia , 14(3): 101-105.

    Indriantoro, N. 2000. Hubungan

    Size

    dan Fungsi

    dengan Kultur Organ iza t iona l Perusahaan

    Manufaktur di Indonesia. Ju rna l E ko nom i d an

    Bisnis

    Indonesia, 15(4):442-452.

    Indriantoro, N. 2000. An Empirical Study ofLocus of

    Control dan Cultural Dimensions asModerating

    Variables of the Effect of Participative Budget-

    ing on Job Performance dan Job Satisfaction.

    J u rn al E kon om i d an Bisn is In do ne s ia , 15(1): 97-

    114.

    Khomsiyah Indriantoro, N. 2000. Metodologi

    Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Pendekatan

    Filsafat llmu.

    Ju rn al B isn is d an A ku nta ns i,

    2 2:

    89-102.

    Langfield-Smith, K. 1997. Management Control

    Systems and Strategy: a Critical Review.

    A ccoun tin g , O rgan iza t ions an d Society, 22(2):

    207-232.

    Miller, D. Friesen, P. 1982. Innovation in

    Concervative dan Entrepreneurial Firms: Two

    Models of Strategic Momentum. S tra teg ic

    Ma n a g em en t Jou rna l,

    3(1): 1-25.

    O'Reilly, C.A. Chatman, J.A. 1996. Culture as

    Social Control: Corporations, Culture and

    Commitment. R ese a rch in O rg an iza t iona l

    Behav io r , 18(5): 157-200.

    Otley, D.T. 1978. Budget Use and Managerial Perfor-

    mance. Jo urn al o f A cco un tin g R es e a r c h , 16(1):

    122-149.

    Otley, D.T. 1999. Performance Management: a

    Framework for Management Control Systems

    Research.

    M a n ag em en t A cco un tin g R esea rch ,

    10(4): 363-382.

    Otley, D.T. Berry, A. 1980. Control, Organizations

    and Accounting.

    A c c ou ntin g, O rg an iza tio ns a nd

    So c ie ty , 5(2): 231-244.

    Poerwati, T. 2002. P en ga ruh P a r t is ip a si P e n yu s un a n

    An g g a ran T erhadap Kinerja Manaj e r ia / :

    Bud a y a O rg an isa s i d a n M otiva s i sebag a i

    Va r i abe l M odera tin g . Simposium Nasional

    Akuntansi V. Semarang: Ikatan Akuntan Indo-

    nesia.

    Pondeville, S.M. 2000. The Control Systems in The

    Environmental Management Framework.Work-

    ing Paper IPA Young Scholars ColloquiumNo.

    13.

    Puspa, D.F. 2000. Dampak Konflik Organisasional-

    Profesional Akuntan Terhadap Kepuasan kerja

    dan Perpindahan Pekerja (Studi Empiris ter-

    hadap Akuntan yang Bekerja pada Organisasi

    Profesional dan Organisasi Non Profesional).

    M e dia E ko no m i, 6(3): 979-991.

    Puspa, D.F.

    Riyanto, B. 1999. Tipe Lingkungan

    Pengendalian Organisasi, Orientasi Profesional,

    Konflik Peran, Kepuasan Kerja dan KineIja:

    Suatu Penelitian Empiris.

    J ur na l R is et

    k u n t a n s j

    Indone s ia , 2(1): 117-135.

    Putra, E. P.

    Nairn, A. 2000. Budaya P e ru sahoon

    da n In ten s ita s P era n A kun ta n s i M ana jem en :

    P en e lit ia n E m pir is P ad a P eru sa ha an -Pen sda :

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    13/14

    Syafruddin, M. 200 1. Pengaruh Moderasi Dinamika

    Lingkungan pada Sistem Kontrol Akuntansi dan

    Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi

    Indonesia, 4(1 ) : 99-110 .

    Tepeci, M. 2001. The Effect of Personal Values,

    Organizational Culture, and Person-Organiza-

    tion Fit on Individual Outcomes in The

    Restaurant Industry. Unpublished dissertation.

    Pennsylvania: The Pennsylvania State Univer-

    sity.

    Tugiman, H. 2002. Pengaruh Auditor Internal, serta

    Faktor-faktor Pendukungnya Terhadap Pening-

    katan Pengendalian Internal dan Kinerja Per-

    usahaan. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indone-

    sia, 6 (1 ): 3 3-48.

    Wasito

    Ghozali, I. 2002. Pengaruh Sistem

    Pengendalian Terhadap Prestasi Kerja: Uji

    Langsung dan Tidak Langsung.

    Jurnal Ekonomi

    danBisnis D i a n Ekonomi , 8(2): 147-172.

    Yap, T.H., Sim, A. 1993. A Cross-Country Com-

    parison of The Relationships Between Strategy,

    Environment and Control System Attributes:

    Singapore and Australia.

    The Indonesian

    Journal of Accounting and Business Society:

    1(1): 27-80.

    Yasukata, K.

    Kobayashi, T. 2001. Performance

    Measurement and Evaluation Systems in View

    of Strategic Management Control: A Survey of

    Management Accounting Practices in Japan.

    Asia Pasific Management Review, 6 (1 ): 53-72.

    Sawar i:

    I n te r ak si B u daya O rg an is as i d eng an S is tem P en gen da lian M an ajem en

    6

    an di Indonesia.

    Simposium Nasional Akuntansi

    ill. Jakarta: IkatanAkuntan Indonesia.

    Rasyid, E.R 1998. Saling Peran

    interplay

    antara

    Akuntansi dan Budaya Perusahaan, Penelitian

    Empiris dengan Metode Interpretif Etnografis.

    Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,

    1(1) :43-66 .

    Riyanto,B.

    2001.

    Alternative Approach to Examining

    a Contingency Model in Accounting Research: a

    Comparison. Jurnal Riset Akuntansi, Mana-

    jemen, Ekonomi, 1(1): 13-32.

    Simons, R 1987. Accounting Control Systems and

    Business Strategy: An Empirical Analysis.

    Accounting, Organizations dan Society, 12 4 :

    357-374.

    Simons, R. 1990. The Role of Management Control

    Systems in Creating Comperative Advantage:

    New Perspectives. Accounting, Organizations

    dan Society,

    15(1/2) : 127-143.

    Simons, R 1991. Strategic Orientation and Top

    Management Attention to Control Systems.

    Strategic Management Journal, 12(1) :49-62 .

    Simons, R

    1994.

    How New Top Managers Use

    Control Systems as Levers of Strategic Renewal.

    StrategicManagement Journal, 15(3) : 169-189.

    Simons, R 1995 .

    Levers of Control: How Managers

    Use Innovative Control Systems to Drive Strate-

    gic Renewal.

    Boston: Harvard Business School

    Press.

  • 7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG

    14/14