its-paper-25875-2105100080-paper

Upload: yuni

Post on 26-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ITS-paper-25875-2105100080-Paper

    1/5

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

    AbstrakPada dunia otomotif, konsumsi energi paling besaryaitu pada pengereman. Dimana ketika sebuah kendaraan masihmelaju dengan kecepatan tertentu, disaat pengereman justrukendaraan melambat atau berhenti. Pada perancangan inidilakukan perancangan Elektrik Energy Recovery System(EERS) pada sepeda listrik. nya ialah untuk menambahkapasitas accu dan membantu mengurangi kecepatan saatmelaju pada kemiringan jalan dan ketinggian tertentu. Untukpengurangan kecepatannya di variasikan menjadi 30%, 40%

    dan 50%. Untuk energi yang digunakan nantinya divariasimenjadi 20km/jam, 30 km/jam,dan 40 km/jam

    Kata Kunci Sepeda Listrik, Pengereman, Energy potensial,

    Energy RecoveryPENDAHULUAN

    INYAK bumi merupakan sumber daya alam yang tidak

    dapat diperbaharui. Karena jumlahnya yang terbatas

    maka sekarang ini ilmu pendidikan mencari cara lain untuk

    menciptakan penghasil energi. Adapun ditinjau lebih jauh,

    penggunaan energy minyak bumi masih lebih mahal dari

    penggunaan energy listrik, selanjutnya seiring dengan

    berkembangnya teknologi otomotif yang begitu pesat saat ini,

    maka tercipta teknologi EERS (Elektrik Energi Recovery

    system). Teknologi ini berupa perangkat yang berfungsi

    sebagai pengganti salah satu piranti pengereman dan

    dimanfaatkan untuk mengisi tegangan ulang pada kendaraan..

    Prinsipnya teknologi EERS ini mengganti energy

    mekanik yang terbuang saat pengereman menjadi energy

    listrik yang disimpan pada baterai, Selain itu piranti ini

    berfungsi mengoptimalkan waktu yang dipakai untukpengisian tegangan pada baterai. Dengan piranti yang

    digunakan pada kendaraan ini diharapkan mendapatkan nilai

    efisiensi yang mendekati 100%. Efisiensi ini berkaitan dengan

    waktu yang dibutuhkan untuk pengereman sesuai dengan

    kondisi riil. Selanjutnya pada tugas akhir ini akan dianalisa

    dan dikembangkan teknologi EERS pada sepeda listrik yang

    bertujuan untuk menyimpan energy yang terbuang saatpengereman pada kondisi riil.

    I. METODEPENELITIAN

    Perancangan EERS ini terlebih dahulu mempelajari

    tentang prinsip kerja dari teknologi KERS dan sepeda listrik.

    KERS merupakan pemanen Energi yang digunakan untuk

    menghasilkan energi kinetic. Dimana energi tersebut

    digunakan untuk akselerasi awal. Untuk sepeda listrik sendiri

    menggunakan sepeda listrik yang ada di pasaran. Kendaraan

    tersebut digunakan untuk mengetahui tata letak dan posisi

    yang tepat untuk perancangan disain EERS. Dengan

    mempelajari design awal milik VEDC Malang. Maka dari

    design tersebut ditemukan beberapa kekurangan yang harus

    diperbaiki. Seperti; [1]masih banyaknya slip, [2] posisi dan

    tata letak yang kurang ergonomis. Setelah mempelajari

    literature-literatur diatas maka dapat dicari energi. Metode

    eksperimen yang dilakukan dengan cara mencari jalan dengan

    permukaan miring. Pengukuran jarak dan kemiringan jugadilakukan guna mengetahui nilai ketinggian. Dari nilai

    ketinggian dan masa pada kendaraan didapat nilai energipotensial. energi kinetic dicari dengan menggunakan

    kecepatan dan massa kendaraan. Kecepatan kendaraan

    tersebut dapat dicari menggunakan speedo meter. Untuk dapat

    mengetahui energi listrik yang diserap maka energi potensial

    yang didapat dikurangi dengan energi kinetik. Pengurangan

    kecepatan juga dilakukan dengan memasukkan beberapa

    variasi pengereman yaitu; 30%, 40%, dan 50%. Tujuan dari

    pengurangan kecepatan ini untuk mengetahui perubahan

    energi kinetic menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi

    listrik yang didapat digunakan untuk berjalan dengan beberapakecepatan variasi 20km/jam, 30km/jam, dan 40km/jam selama

    satu jam. Jalan yang ditempuh nantinya merupakan jalan datar

    dan tanpa hambatan.

    II. HASILDANPEMBAHASAN

    Hasil dari percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan

    nilai ketinggian dapat dilihat pada tabel no. 1Tabel 1.

    no Jarak

    (m)

    Sudut Berat

    (kg)

    Pengendara

    (kg)

    Kecepatan

    (km/jam)

    1 31 7 98 60 28

    2 31 7 98 60 303 31 7 98 60 27

    4 18.24 13 98 60 30

    5 18.24 13 98 60 31

    6 31 13 98 60 34

    7 31 13 98 60 40

    Setelah nilai dari jarak, sudut, dan kecepatan diketahui.Maka dapat dicari nilai ketinggian dengan menggunakan

    rumus berikut:

    Perancangan Electric Energy Recovery System

    Pada Sepeda Listrik

    Andhika Iffasalam dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc PhD

    Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

    E-mail: [email protected]

    M

  • 7/25/2019 ITS-paper-25875-2105100080-Paper

    2/5

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 2

    h = r. sin (sudut)

    = 31 m. sin 13

    h = 6,97 m

    Energi potensial menggunakan perhitungan rumussebagai berikut:

    EP = m. g. h

    = 158 kg. 9.8 m /s2. 6,97m

    = 10792.35 kg.m2/s2

    = 10792.35 joule

    Sedangkan untuk energi kinetik yang didapat secara

    simulasi diolah menggunakan rumus (2.4):

    EK = . m. v2

    = . 158 kg. (40km/jam)2

    = . 158kg. (11.11m/s)

    Untuk kecepatan teori dapat digunakan rumus energi

    kinetic dan potensial, dimana:

    EP = EK

    m. g. h = . m . v

    2

    = 9751.14 Nm= 9751.14 joule

    Tabel 2

    2

    g.h = . v2v2 = 2.g.h

    v2 = 2. 9,8 m/s2.6.97m

    v = 11.688 m/sDimana nlai dari kecepatan riil lebih kecil dari kecepatan

    yang dicari secara teoritis. Hal itu berarti ada sebagian energi

    kinetic yang berubah menjadi energi yang tidak terpakai.

    Untuk mengetahui besaran energi tersebut maka:

    EL= m. g. h . m.(v*)2

    EL = 10792.35 kg.m2/s2 9751.14 kg.m2/s

    Dari tabel diketahui nilai kemiringan, ketinggian, massa,

    dan kecepatan awal. Kemudian nilai kecepatan awal yang adadikurangi nilai 30 persen. Untuk mencari nilai energi listrikyang diserap maka perhitungan yang dilakukan adalah:

    EL

    2

    EL = 1041.21 Nm

    EL = 0.289225 Wh (Watt-Hour)

    Salah satu syarat untuk mendapatkan nilai transformasi

    energi yang besar maka: [1] nilai h harus lebih besar [2] nilai v

    atau kecepatan harus lebih kecil. Dalam hal ini kecepatankendaraan diperlambat atau dikurangi. besarnya pengurangan

    kecepatan kendaraan tersebut adalah 30% seperti pada tabel

    berikut:Tabel 3

    1= m. g. h . m.(v*)2

    EL1= 158kg. 9.8m/s2. 3,72m . 158kg.(5,444m/s)2

    EL1= 5760.048 kg.m2/s2 2341.72 kg.m2/s2

    EL1= 3418.33 kg.m2/s2

    EL1= 3418.33 jouleEL1= 0.949613 watt-hour

  • 7/25/2019 ITS-paper-25875-2105100080-Paper

    3/5

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 3

    Nilai tersebut merupakan energi yang dihasilkan dari

    penurunan dengan jarak 31 meter. Kemiringan 7 derajat dan

    kecepatan yang dikurangi 30%. Untuk mengetahui

    penggunaan energinya dengan variasi kecepatan 20km/jam,

    30km/jam,dan 40km/jam. Maka contohkan perhitungan

    sebagai berikut:

    EK20= .m.v2

    EK20= . 158kg. (5.55m/s)2

    EK20= 2433.298 kg. m

    2/s2

    Jika kendaraan digunakan selama 1 jam berarti: 0.676 watt-

    hour. Sedangkan untuk penggunaan kendaraan pada kecepatan

    30 km/jam, perhitungan penggunaan energinya adalah sebagai

    berikut:

    EK30= .m.v2

    EK30= . 158kg. (8.33m/s)2

    EK30= 5481.7 kg. m2/s2

    Jadi energi dibutuhkan selama 1 jam berjalan adalah:

    1.5228 watt-hour. Jika kendaraan dengan bobot yang sama

    dijalankan dengan kecepatan 40 km/jam maka dengan

    menggunakan persamaan dari (2.4) didapat perhitungan

    sebagai berikut:

    EK40= .m.v2

    EK40= . 158kg. (11,11m/s)2

    EK40= 5751.1 kg. m2/s

    Sedangkan untuk 30km/jam didapat jarak tempuh dan lama

    waktu sebagai berikut:

    2

    Jadi energi yang dibutuhkan selama satu jam menjadi:

    2.7089 watt-hour

    Untuk mengetahui lama waktu pengisian yang dibutuhkan

    untuk perjalanan 20km/jam selama satu jam perjalanan tanpa

    hambatan maka:

    Jika kecepatannya diubah menjadi fungsi jarak

    maka:

    Untuk penggunaan kecepatan 40km/jam maka didapat

    perhitungan:

    Roda gigi dimulai penghitungan mulai dari roda belakang,

    penghubung, dan gearbox. Terlebih dahulu diketahui

    kecepatan maksimal pada kendaraan guna perhitungan putaran

    roda.

    V = 40 km/jam . 1jam/3600s . 1.103

    Dari putaran gir belakang ditransfer menuju gir depan

    dengan perhitungan sebagai berikut:

    Gir depan : 33 mata

    Gir belakang : 20 mata

    /1kmV = 11.11 m /s

    R =16/2 inchi

    Gambar 1 gir belakang dan depan

    Putaran tersebut menghasilkan 348.11rpm. dari putaran

    348 rpm ditransfer menggunakan gir dan rantai Menggunakan

    12

    N2

  • 7/25/2019 ITS-paper-25875-2105100080-Paper

    4/5

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 4

    ukuran gir dengan ukuran yang sama. Dari putaran tersebut

    dinaikkan lagi putarannya menggunakan gearbox dengan

    persamaan sebagai berikut:

    348 rpm dengan velocity rasio 3

    Maka dengan jumlah gigi 60 mata

    Dan yang digerakkan 20 mata

    Nt1 60 = 16 x d

    d = 3.75 inch= 93.75 mm

    = P x d

    Gambar 2 gigi rasio 1 dan 2

    Setelah putaran masuk pada rasio pertama dan keluar pada

    gigi rasio kedua dengan kecepatan 1044 rpm. Karena putaran

    belum memenuhi putaran maka dinaikkan lagi menggunakan

    rasio 3 dan 4 dengan perhitungan sebagai berikut:

    Gambar 3 gir 3 dan gir 4

    Tegan gan maksimal yang terjadi akibat pembebanan pada

    profil gigi cycloiddan tegangan maksimal yang terjadi pada

    profil gigi involutekemudian diplot menjadi suatu grafik.

    Gambar 4 gearbox dan alternator

    Dari design tersebut nantinya akan di aplikasikan ke dalam

    gear box sepeda listrik. Hal ini bertujuan untuk penerapannya

    yang sesuai:

    gambar 5 aplikasi girbox pada sepeda listrik

    Dimensi penerapan girbox memiliki ukuran dimensi sebagai

    berikut:

    Panjang : 22.6cm

    Lebar dengan alternator : 22.8cmTinggi : 12.5cm

    Sehingga, volume total ruang yang dibutuhkan untuk

    meletakkan perangkat ini adalah:

    Panjang* lebar* tinggi= volume perangkat

    22.6* 22.8* 12.5= 6441cm3:

    Dimana batasan dari ruang yang disediakan: 27000cm3.

    Maka masih tersisa ruang : 20559cm3.

    Untuk pemilihan komponen pendukung mengikuti dengan

    kemampuan dan ukuran bentuk komponen agar tetap kompak

    pada saat pemasangan. Untuk akumulator menggunakan:

    Untuk penambahan accu atau batterai, masih menggunakan

    tipe dan spesifikasi dari bawaan sepeda listrik. Akan tetapipenambahan yang dilakukan tidak sebanyak penggunaan dari

    aslinya yang berjumlah empat buah. Penjumlahan aki hanya

    berjumlah satu dengan spesifikasi sebagai berikut:

    Ukuran;

    P*L*T : 12cm*8.5cm*12.5cm

    Type : kering

    Tegangan :12 volt

    Arus :12 ampere

    3

    4

    12

  • 7/25/2019 ITS-paper-25875-2105100080-Paper

    5/5

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 5

    gambar 6 akumulator

    Alternator yang digunakan merupakan alternator milik

    mobil. Arus yang dihasilkan tidak merusak battrai atau accu,

    maka digunakan alternator dengan spesifikasi berikut:

    Ukuran;

    Diameter : 12cm

    Panjang : 11.5cm

    Tegangan : 12 volt

    Arus : 55 ampere

    gambar 7 akumulator

    III.

    KESIMPULAN

    Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa dengan

    mengurangi kecepatan 30% dari kecepatan awal 28 km/jam

    menjadi 19.6 km/jam maka energi yang dapat diserap adalah

    3418.33 joule-meter. Jarak tersebut didapat dari jarak 31

    meter. untuk menggunakan kendaraan pada perkotaan dengan

    kecepatan untuk rancangan girboxnya didapat gir rantai

    ukuran 20-33 dengan gir penghubung 20 mata, gir rasio 1 dan

    2 berukuran 60 dan 20. Untuk gir rasio 3 dan 4 berukuran 60

    dan 20. Untuk desain perangkat gearbox EERS didapat

    dimensi 22.6cm x 22.8 x 12.5 =6441 cm3

    DAFTARPUSTAKA

    .

    [1] Nyoman sutantra, sampurno B.,Teknologi Otomotif,edisi kedua, Surabaya, Desember 2009.

    [2] Briggs&Stratton. Alternator Spesifications, june 2011

    [3] Deutchman, D. Aaron, Machine Design, Collier MacmillanInternational Editions, Newyork 1975.

    [4]

    Wulandari, Diah. Studi Pemanfaatan Teknologi Kinetic Eenergy

    Recovery System Pada Sepeda Motor Untuk Meningkatkan Akselerasi,

    thesis Jurusan Teknik Mesin S-2 FTI-ITS, 2010.

    [5] Zuhal.Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Gramedia,

    Jakarta, 1988.[6] Wibowo.Rancang Bangun Sistem Transmisi Pada Sepeda Motor,non

    degree Teknik Mesin D-3 FTI ITS, 2010.

    [7] Irasari, Puji.Experiment And Analysis of Car Alternator For WindTurbine Application, Journal of Mechatronics, Electrical Power, and

    Vehicular Technology, Vol. 02, no 1, 2011