j urn alan tibi otik fix
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
1/25
ANTIBIOTIK SEBAGAI BAGIAN DARI PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI BERAT AKUT
Indi Trehan, M.D., M.P.H., D.T.M.&H., Hayley S. Goldbach, Sc.B.,Lacey N. LaGrone, M.D., Guthrie J. Meuli, B.S., Richard J. an!, M.D.,
"enneth M. Maleta, M.B., B.S., Ph.D., and Mar# J. Manary, M.D.
ABSTRAK
LATAR BELAKANG
Malnutrisi berat akut berkontribusi untuk 1 juta kematian pada anak setiap tahunnya.
Menambahkan agen antibiotik rutin untuk terapi nutrisi dapat meningkatkan tingkat
pemulihan dan penurunan mortalitas antara anak-anak dengan malnutrisi berat akut dirawat di
masyarakat.
METODE
alam metode a!ak" double-blind" kontrol plasebo ini. Anak-anak di Malawi" usia # sampai
$% bulan" dengan malnutrisi berat akut yang menerima amoksisilin" !e&dinir" atau plasebo
selama ' hari selain makanan terapi siap guna untuk pengobatan rawat jalan malnutrisi berat
akut tanpa komplikasi. (asil utama penelitian ini adalah tingkat pemulihan gi)i dan tingkat
kematian.
HASIL
Sebanyak *'#' anak-anak dengan malnutrisi berat akut diikutkan sebagai sampel penelitian.
alam penelitian yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yang mendapat berturut-turut+
amoksisilin" !e&dinir" dan kelompok plasebo sebesar+ ,,.'" %.%" dan ,$.1 /risiko relati&
kegagalan pengobatan dengan plasebo 0s amoksisilin 1.2*+ !on&iden!e inter0al 34567 %$"
1.8 hingga 1.#,+ risiko relati& dengan plasebo 0s !e&dinir 1.#8+ 497 %$" 1.*'-*.11:.
Tingkat kematian untuk tiga kelompok tersebut sesuai dengan urutan diatas se!ara berturut-
turut+ 8.," 8.1" dan '.8 /risiko relati& kematian dengan plasebo 0s amoksisilin 1.$$+
457 %$" 1.'-*.*8+ risiko relati& dengan plasebo 0s !e&dinir" 1.,+ 457 %$" 1.**-*.#8:. i
antara anak-anak yang men!apai penyembuhan" tingkat kenaikan berat badan meningkat pada
kelompok yang menerima antibiotik. Tidak ada hubungan signi&ikan antara jenis malnutrisi
berat akut dan jenis inter0ensi pada kelompok yang diamati baik untuk tingkat pemulihan gi)i
atau angka kematian.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
2/25
KESIMPULAN
;emberian regimen terapi antibiotik untuk malnutrisi berat akut tanpa komplikasi berkorelasi
dengan peningkatan yang signi&ikan dalam angka pemulihan dan angka kematian /didanai
oleh yayasan (i!key dan lainnya+ 4lini!alTrials.go0 untuk anak dengan malnutrisi" tidak hanya menjadi
sulit" namun juga mahal dan bahkan berbahaya. =ji klinis prospekti& ini dilakukan untuk
menentukan apakah pemberian rutin antibiotik oral sebagai bagian dari penatalaksanaan rawat
jalan pasien malnutrisi berat akut di Malawi berhubungan dengan peningkatan angka
keberhasilan terapi. ;edesaan Malawi merupakan area agraria sub-Sahara A&rika dan dihuni
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
3/25
terutama oleh populasi petani. iperkirakan 11 dari populasi orang dewasa di Malawi
terjangkit human immunode&i!ien!y 0irus /(5?:" dan $2 dari populasi anak mengalami gi)i
buruk /rasio tinggi badan dan umur @-* standar de0iasi:
METODE PENELITIAN
STUDI POPULASI DAN PERSYARATAN
;engambilan sampel berlangsung dari esember *% sampai anuari *11 dan dilakukan di
1, klinik asuh-makan di pedesaan Malawi. Setiap anak mendapat pengukuran berat badan"
tinggi badan" dan lingkar lengan atas. Anak yang berusia % sampai $% bulan dengan edema
/indikasi kwashiorkor:" rasio berat badan dan tinggi badan @-* standar de0iasi /S: /indikasi
dari marasmus:" atau keduanya /marasmus-kwashiorkor: dianggap memenuhi kriteria inklusi
sampel. Setiap anak yang memenuhi syarat diberikan 2 gram R=T> dan diawasi oleh
perawat untuk memastikan bahwa anak adalah sampel yang tepat untuk terapi rawat jalan.
Anak yang dalam kondisi terlalu sakit dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan
sebagai pasien rawat inap. ;emaparan merin!i tentang metode penelitian terdapat pada
lampiran tambahan" dan protokol penelitian keduanya tersedia dalam teks lengkap di situs
internet armasi Anak Rumah Sakit St. Douis. ;embiayaan R=T>
disponsori oleh ;royek ;eanut Butter" Blantyre" Malawi. ;ara peneliti awal hingga terakhir
menjamin akurasi dan kelengkapan data dan analisis yang dilaporkan" serta kebenaran laporan
untuk protokol penelitian.
DESAIN DAN INTERVENSI STUDI
Studi dilakukan se!ara a!ak" double-blind" terkontrol oleh plasebo dengan meninjau status
gi)i dan angka kematian sebagai hasil utama penelitian pada anak dengan malnutrisi berat
akut tanpa komplikasi yang menerima pengobatan sebagai pasien rawat jalan dengan atau
tanpa antibiotik. Semua anak menerima konseling standar dan R=T> yang disediakan sekitar
1'$ kkal per kilogram berat badan per hari.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
4/25
Kelompok pertama diberikan , sampai % miligram /mg: suspensi amoksisilin per kilogram
per hari" dibagi menjadi dua dosis sehari+ kelompok kedua menerima sekitar 18 mg !e&dinir
suspensi per kilogram per hari" dibagi menjadi dua dosis harian. Suspensi *$ mg amoksisilin
per $ ml" dan dosis yang diberikan kepada setiap anak didasarkan pada pembulatan jumlah
yang diberikan oleh ahli &armasi lapangan dengan men!antumkan petanda pada jarum suntik
plastik+ pembulatan serupa juga digunakan untuk obat !e&dinir. Kelompok kontrol menerima
plasebo dua kali sehari. ;engasuh anak diminta untuk memberikan obat disamping pemberian
R=T> selama ' hari awal terapi.
PROSEDUR PENELITIAN
;artisipan dikelompokkan sesuai dengan grup studi oleh pengasuh anak dengan pembagian
menggunakan amplop putih yang berisi satu dari sembilan kode huru& sesuai dengan satu dari
tiga grup perlakuan. Baik pengasuh maupun peneliti yang terlibat dalam pemeriksaan klinis
dan analisis data tidak mengetahui jenis perlakuan inter0enti& yang diberikan. 9bat-obatan
dan plasebo diberikan dalam botol plastik putih" dengan spuit plastik yang diberi label dosis
yang sesuai untuk anak. Setelah dilakukan pembagian jenis perlakuan" perawat
menginstruksikan pengasuh dalam penggunaan spuit dalam pemberian obat-obatan untuk
studi obat" dan juga menginstruksikan metode pengawasan administrasi dosis pertama obat.
Setelah pengasuh anak diberikan instruksi" tiap anak dipulangkan sesuai dengan jenis
pengobatan penelitiannya masing-masing" ditambah dengan persediaan R=T> untuk *
minggu. Bila anak yang menjadi sampel penelitian tinggal serumah dengan anak lain yang
bukan sampel dengan usia sebayanya" yang mungkin berbagi jatah R=T> untuk penelitian
sampel" maka diberikan jatah R=T> lebih agar sampel tidak kekurangan jatah makananannya.
Kelompok anak yang menjadi sampel dijadwalkan untuk pemeriksaan dengan inter0al *
minggu" dimana juga dilakukan pengukuran antropometrik berkala+ pengasuh juga ditanyakan
mengenai riwayat perlakuan studi terhadap anak dan kepatuhan tindakan inter0ensi terhadap
anak.
Anak dengan pitting edema pada kedua kaki atau skor perbandingan berat dan tinggi badan
dibawah -* standar de0iasi /S: setelah dilakukan pemeriksaan tetap dijadikan sampel studi
dan menerima konsultasi gi)i dan diberikan lagi persediaan R=T> untuk * minggu.
Anak dengan kondisi yang menurun se!ara signi&ikan selama penelitian atau masih dalam
keadaan malnutrisi setelah enam kali berkunjung untuk tindakan pemeriksaan" dirujuk untuk
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
5/25
rawat inap. Anak yang tidak datang kembali untuk pemeriksaan didatangi ke rumah oleh
pekerja kesehatan komunitas dan anggota tim penelitian. Anak dianggap sembuhEpulih
apabila tidak lagi ditemukan edema dan skor rasio berat badan dan tinggi badan men!apai F-
*S. Anak yang tidak lagi mau mengikuti penelitian" masih malnutrisi setelah # kali
berkunjung untuk pemeriksaan" masuk tumah sakit untuk rawat inap atas alasan apapun pada
masa penelitian" atau mati" dianggap mengalami gagal pengobatan.
ANALISIS STATISTIK
Tujuan utama penelitian adalah kesembuhan nutrisi dan tingkat mortalitas pada tiga kelompok
penelitian. Setelah dikalkulasi" % sampel anak dari setiap grup mampu memberikan
ketepatan studi sebesar , dengan tingkat alpha sebesar .$ untuk mendeteksi
pengurangan sebesar 8 dari jumlah sampel yang mengalami gagal terapi" dengan estimasi
awal 11+ dan pengurangan lainnya sebesar 2.$ dari tingkat mortalitas" dengan estimasi
awal ,.
Selain itu" satu sub kelompok penelitian yang tidak dikelompokkan diteliti untuk menilai
interaksi antara tipe malnutrisi berat akut dengan jenis perlakuan inter0ensi yang diterima"
dengan tujuan utama penelitian yang sama. 5nteraksi ini dinilai menggunakan metode regresi
logistik multiple dengan karakteristik dasar yang berkorelasi signi&ikan terhadap hasil akhir
uji analisis uni0ariat.
(asil sekunder yang juga dinilai meliputi peningkatan berat badan" peningkatan tinggi badan"
ada tidaknya hubungan antibiotik yang digunakan dengan e&ek samping yang ditemukan" dan
masa pemulihan. Analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengobati" dan semua uji dilakukan
memperhatikan kepentingan peneliti dan kepentingan sampel. (asil dikotomis dinilai dengan
uji !hi-sGuare dan uji >isher+ 0ariabel kontinyu dibandingkan dengan rerata T-test dan uji
analisis 0arian. Rasio risiko relati& bagi ketiga kelompok inter0enti& juga diproses dengan
komputer" dan uji Kaplan-Meier untuk masa pemulihan dan waktu kematian juga dihitung
sebagai persiapan.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
6/25
HASIL
STUDI POPULASITotal dari 2*1* anak dengan gi)i buruk berat akut diidenti&ikasi mulai dari bulan esember
tahun *% hingga anuari *11+ setelah dilakukan eksklusi terhadap kandidat sampel
tersebut" studi dilakukan dengan menggunakan *'#' anak sebagai sampel /Hambar S1 pada
lampiran:. Anak yang diikutkan sebagai sampel yang kemudian dibagi dalam tiga grup uji
memiliki karakteristik yang serupa /Tabel 1" and Tabel S1 pada lampiran:.
$ Plu%'inu% (alue% are 'ean% )SD. Ba%eline characteri%tic% *ere %i'ilar a'on! the !rou+% ece+t a% noted.-RT denote%
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
7/25
antiretro(iral thera+y, HI hu'an i''unode/ciency (iru%, and P0P Pneumocystis jiroveci +neu'onia.1 P23.34 5or the co'+ari%on *ith ce5dinir.
STUDI INTERVENSI DAN EFEK SAMPING
%*8 anak dimasukkan se!ara a!ak dalam grup yang menerima antibiotik amoIi!illin" %*2 ke
dalam grup yang menerima !e&dinir" dan %* sisanya dimasukkan dalam grup yang menerima
plasebo. %, pengasuh dari sampel anak melaporkan bahwa anak menerima regimen
perlakuan studi selama ' hari se!ara lengkap /Tabel S* pada lampiran:.
Tidak ada kasus alergi berat maupun kasus ana&ilaksis yang teridenti&ikasi dari kelompok
sampel. ilaporkan tiga kejadian timbulnya e&ek samping yang diasumsikan sebagai e&ek
samping dari obat7 lesi papular general pada anak yang menerima amoIi!illin" sariawan padaanak yang menerima !e&dinir" dan diare berdarah yang sembuh sendiri se!ara spontan
walaupun pengobatan dengan !e&dinir tetap diteruskan. Anak yang menerima plasebo
mengalami kejadian batuk dan diare yang tinggi pada pemeriksaan pertama dibanding dengan
kelompok anak yang menerima antibiotik+ pengasuh kelompok anak yang menerima
amoIi!illin melaporkan kejadian batuk paling jarang" sedangkan pengasuh kelompok anak
yang menerima !e&dinir paling jarang melaporkan kejadian diare /Tabel S* pada lampiran:.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
8/25
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
9/25
PEMULIHAN NUTRISI DAN TINGKAT MORTALITAS
Se!ara garis besar" ,,.2 anak yang dijadikan sampel studi sembuh dari malnutrisi berat akut
/Tabel *:. Anak dengan malnutrisi jenis marasmus-kwashiorkor lebih jarang sembuh dan
memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan malnutrisi jenis
marasmus" atau kwashiorkor saja.
;roporsi anak yang sembuh se!ara signi&ikan lebih rendah pada anak-anak yang menerima
plasebo dibandingkan dengan anak yang menerima amoIi!illin /2.# lebih rendah+
!on&iden!e inter0al 34567 %$" .# hingga #.': atau !e&dinir /$., lebih rendah" 457 %$" *.,
hingga ,.':. Kematian dihitung pada proporsi terbesar anak yang tidak mendapat kesembuhan
pada setiap grup studi dan untuk setiap tipe malnutrisi berat akut.
Tingkat mortalitas keseluruhan sebesar $.8" namun se!ara signi&ikan lebih tinggi pada anak
yang menerima plasebo dibandingkan anak yang menerima amoIi!illin /risiko relati&" 1.$$+
457 %$" 1.' hingga *.*8: atau !e&dinir /risiko relati&" 1.,+ 457 %$" 1.** hingga *.#8:.
Tidak ada perbedaan signi&ikan penyebab kematian yang didapat dari autopsi 0erbal
/in0estigasi terstruktur pada sebuah kejadian yang berakhir dengan kematian: pada ketiga
grup studi /Tabel S2 pada lampiran:.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
10/25
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
11/25
Calaupun angka estimasi kesembuhan nutrisi lebih tinggi dibandingkan angka kematian pada
kelompok anak yang menerima !e&dinir dibandingkan dengan anak yang menerima
amoIi!illin" perbedaan ini ternyata tidak signi&ikan /; .** untuk tingkat kesembuhan dan ;
.$2 untuk angka kematian" perbandingan antara amoIi!illin dan !e&dinir menggunakan
regresi logistik:. Angka kesembuhan lebih tinggi dan angka mortalitas lebih rendah pada anak
yang menerima antibiotik dibandingkan anak yang menerima pla!ebo" pada sejumlah
karakteristik dasar penelitian /Hambar S* pada lampiran:.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
12/25
HASIL SEKUNDER
Anak dengan marasmus-kwashiorkor se!ara signi&ikan sembuh lebih lambatdibandingkan
anak dengan kwashiorkor saja atau marasmus saja /Tabel 2:. Analisis keberlangsungan hidup
Kaplan-Meier untuk semua sampel anak pada studi menunjukkan masa pemulihan yang lebih
!epat pada kelompok perlakuan !e&dinir dibandingkan grup perlakuan amoIi!illin maupunplasebo" dan lebih singkat pada grup perlakuan amoIi!illin dibandingkan grup perlakuan
pla!ebo /Hambar 1A:. Begitu juga masa keberlangsungan hidup" lebih tinggi pada kelompok
anak yang menerima antibiotik dibandingkan yang menerima plasebo /Hambar 1B:.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
13/25
;eningkatan berat badan dari masa pembagian kelompok studi hingga pemeriksaan kedua
se!ara signi&ikan lebih tinggi pada anak yang menerima !e&dinir dibandingkan yang
menerima plasebo. Kelompok anak yang menerima antibiotik baik !e&dinir maupun
amoIi!illin juga menunjukkan peningkatan besar lingkar lengan atas dibandingkan anak yang
menerima plasebo.
KARAKTERISTIK DASAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN
ibandingkan dengan anak yang tidak sembuh" anak yang mendapat kesembuhan se!ara
signi&ikan lebih tua dan tinggal bersama ayah /ayah masih hidup dan tinggal di rumah: /Tabel
S8 pada lampiran:. ;ada anak dengan marasmus atau marasmus-kwashiorkor" anak dengan
lingkar lengan atas dan skor rasio berat badan-tinggi badan pada masa pengambilan sampel
lebih rentan mengalami gagal pengobatan atau kematian. Anak dengan skor rasio tinggi
badan-usia yang rendah juga lebih sulit men!apai kesembuhan. Calaupun hanya ,'8 dari
*'#$ anak /21.#: telah diuji untuk (5?" anak yang diketahui (5?-seropositi&" terutama yang
tidak mendapat terapi anti retro0iral" memiliki risiko gagal terapi dan kematian yang paling
tinggi. Hejala in&eksi akut dan na&su makan yang rendah dari masa pengambilan sampel dan
pemeriksaan pertama /Tabel S$ pada lampiran: diduga berpengaruh terhadap peningkatan
risiko kejadian gagal pengobatan.
Regresi logistik multiple untuk karakteristik dasar dan karakteristik inter0ensi yang
dihubungkan dengan penyembuhan nutrisional menunjukkan bahwa pada anak dengan usia
lebih muda" dengan marasmus-kwashiorkor" gangguan tumbuh kembang yang lebih berat"
paparan atau in&eksi (5?" dan penyakit dengan gejala batuk sebelum pengambilan sampel
berhubungan dengan risiko gagal pengobatan /Tabel 8:. >aktor-&aktor ini terbukti memiliki
hubungan signi&ikan dengan meningkatnya risiko kematian+ selain itu" laporan dari pengasuh
anak mengenai na&su makan yang baik dari sampel pada masa pengambilan awal sampel
berkorelasi se!ara signi&ikan terhadap penurunan risiko kematian. =ntuk hasil analisis
uni0ariat" pemberian amoIi!illin atau !e&dinir memiliki korelasi yang kuat terhadap hasil
yang didapat" walaupun tidak ada perbedaan yang signi&ikan baik untuk pemberian
amoIi!illin maupun !e&dinir. 5nteraksi antara tipe malnutrisi berat akut dan tipe inter0ensi
yang diberikan terbukti tidak signi&ikan /; .%, untuk kesembuhan nutrisional dan ; .8$
untuk kematian:
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
14/25
DISKUSI
Calaupun perbaikan kondisi kesehatan sudah sering di!apai dari penatalaksanaan sederhanakasus malnutrisi berat akut dalam beberapa dekade terakhir menggunakan R=T>" angka
kematian yang didapat masih me!apai lebih dari 1 juta anak per tahun. 9leh karena angka
insiden yang masih tinggi pada kasus malnutrisi berat akut" angka kematian anak akibat
penyakit ini juga masih tinggi" walaupun pada penderita sudah diberikan penatalaksanaan
terkini yang terbaik. alam uji a!ak double-blind menggunakan kontrol plasebo ini"
ditemukan bahwa tambahan rutin amoIi!illin atau !e&dinir sebagai terapi pasien rawat jalan
dengan malnutrisi berat akut berhubungan dengan perbaikan angka pemulihan dan tingkat
mortalitas dan juga peningkatan signi&ikan berat badan serta lingkar lengan atas.
;engurangan sebesar *8.8 /457 %$" 8.1 hingga 8.8: pada angka kegagalan terapi didapat
pada pemberian amoIi!illin sebagai terapi rutin dan pengurangan sebesar 2,.% didapat saat
terapi dilakukan dengan !e&dinir /Tabel *:.
Selain itu" pengurangan sebesar 2$.# /457 %$" #.% hingga $$.8: pada tingkat mortalitas
ditemukan pada kelompok amoIi!illin" dan reduksi 88.2 /457 %$" 1,. hingga #*.*: pada
kelompok !e&dinir. (asil sekunder /Tabel 2: juga konsisten dengan temuan-temuan ini"
dengan waktu masa pemulihan paling singkat dan peningkatan berat badan serta lingkar
lengan atas pada anak yang mendapatkan terapi dengan !e&dinir" dan paling lambat pada
kelompok anak yang menerima plasebo.
;enelitian ini dilakukan pada area rural dengan iklim sub-Sahara di A&rika" dengan populasi
petani yang stabil dan beban persediaan pangan serta in&eksi (5? dan A5S yang tinggi"
sehingga hasil yang didapat belum tentu dapat diaplikasikan pada populasi lain.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
15/25
Selama penelitian" diberlakukan strategi agresi& untuk menentukan status klinis dari anak
yang tidak mengikuti pemeriksaan. (ampir semua anak yang berhasil ditemui sudah mati atau
terlalu sakit sehingga perlu dirawat di rumah sakit. (al ini disebabkan oleh lokasi penelitian
yang dilakukan pada tempat dengan persentase kematian yang lebih tinggi dibandingkan
dengan lokasi penelitian sebelumnya yang dilakukan di Malawi" dimana anak yang menjadi
sampel dan tidak mengikuti keseluruhan program penelitian tidak lagi diikutkan sebagai
sampel penelitian.
AmoIi!illin yang digunakan pada penelitian ini didapatkan seharga *.#' dolar per anak" dan
!e&dinir seharga '.,$ dolar" dimana kedua harga ini mungkin bisa didapatkan lebih murah bila
dibeli dalam jumlah lebih besar. Sebagai perbandingan" biaya yang digunakan untuk
pembelian R=T> seharga kurang lebih $ dolar untuk tiap terapi. ;engasuh anak melaporkan
ketaatan terapi yang sangat baik dan tidak melaporkan adanya kesulitan dalam pemberian
pengobatan. ;ada kelompok anak yang mendapat antibiotik" tingkat kejadian e&ek samping
yang umum /terutama diare: lebih rendah dibandingkan pada anak yang mendapat plasebo
/Tabel S* pada lampiran:. Beberapa orang mungkin berspekulasi bahwa hal ini menunjukkan
mekanisme potensial dari e&ekti0itas tindakan teraupetik antibiotik pada malnutrisi
/!ontohnya antara lain seperti menurunkan tingkat kejadian pneumonia bakterial dan
menyembuhkan diare pada anak dengan imunitas yang rendah:.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
16/25
Anak yang mengikuti penelitian ini menderita penyakit malnutrisi berat akut tanpa
komplikasi" sebagaimana halnya dengan anak-anak pada umumnya yang dirawat dengan
penyakit malnutrisi" yaitu malnutrisi dengan na&su makan yang baik pada masa pengambilan
sampel dan tidak menunjukkan gejala klinis dari sepsis. Sebagian ke!il anak yang tidak
memenuhi kriteria ini dipindahkan ke bagian rawat inap. ;ertahanan mukosa /baik pernapasan
maupun pen!ernaan: diketahui menurun pada daerah dengan sumber daya terbatas seperti di
Malawi" terutama pada anak dengan gi)i buruk ;enelitian bakteremia pada anak dengan gi)i
buruk menunjukkan bahwa in&eksi in0asi& bakteri berat disebabkan oleh translokasi dari
permukaan mukosa yang rentan terhadap in&eksi. 9leh karena itu" walaupun anak-anak ini
tidak se!ara spesi&ik menunjukkan tanda sepsis pada masa pengambilan sampel" antibiotik
tetap e&ekti& dalam menurunkan kejadian memberatnya komplikasi-komplikasi ini pada masa
terapi nutrisional.
Calaupun peningkatan resistensi obat antimikroba pada negara berkembang tidak bisa
dia!uhkan" dan terdapat peningkatan timbulnya resistensi bakteri yang tinggi pada anak
dengan gi)i buruk" penggunaan antibiotik diper!aya sebagai suatu pertimbangan tindakan
yang serius ditinjau dari keuntungan yang menunjang penyembuhan status nutrisional dan
penurunan angka kematian pada populasi spesi&ik yang beresiko tinggi ini.
(asil yang didapatkan menunjukkan bahwa anak dengan malnutrisi berat akut tanpa
komplikasi yang memenuhi kriteria terapi rawat jalan tetap beresiko mengalami in&eksi
bakteri yang berat" sehingga inklusi rutin antibiotik sebagai bagian dari terapi nutrisi sangat
disarankan. ;enelitian prospekti& dengan metode a!ak double-blind dengan kontrol plasebo
ini menunjukkan tidak ada keuntungan dari terapi rutin amoIi!illin. (asil dari penelitian
sebelumnya mungkin disebabkan oleh berbagai perbedaan karakteristik dasar dari anak
sebagai sampel" yang menerima antibiotik dan yang tidak menerima antibiotik" dan mungkin
juga dibiaskan oleh &aktor lain yang belum diidenti&ikasi pada implementasi dari protokol
pemberian makanan antara kedua grup tersebut. ;enelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk
menge0aluasi hasil jangka panjang dari penggunaan antibiotik se!ara rutin pada anak dengan
malnutrisi berat akut tanpa komplikasi dan untuk menentukan de&inisi yang lebih baik untuk
setiap kondisi risiko tinggi.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
17/25
A>TAR ;=STAKA
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
18/25
1. Bla!k R" Allen D(" Bhutta JA" et al. Maternal and !hild undernutrition7 global
and regional eIposures and health !onseGuen!es. Dan!et *,+2'17*82-#.
2. Bhutta JA" Ahmed T" Bla!k R" et al. Chat works 5nter0entions &or maternal
and !hild undernutrition and sur0i0al. Dan!et *,+2'1781'-8.
3. Management o& se0ere malnutrition7 a manual &or physi!ians and other seniorhealth workers. Hene0a7 Corld (ealth 9rgani)ation" 1%%%.
4. 4ommunity-based management o& se0ere a!ute malnutrition7 a joint statement
o& the Corld (ealth 9rgani)ation" Corld >ood ;rogramme" the =nited riedland 5R. Ba!teraemia in se0erely malnourished !hildren. Ann Trop ;aediatr
1%%*+1*7822-8.
7. ohnson AC" 9sinusi K" Aderele C5" Adeyemi-oro >A. Ba!terial aetiology o& a!ute lower
respiratory in&e!tions in pres!hool
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
19/25
16.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
20/25
31. 9akley " Reinking " Sandige (" et al. A ready-to-use therapeuti! &ood !ontaining
1 milk is less e&&e!ti0e than one with *$ milk in the treatment o& se0erely malnourished
!hildren.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
21/25
Evidence Based Medicine/BM: adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-
bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. alam prakteknya"
BM memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah
terkini yang paling dapat diper!aya.
;raktik BM terdiri atas lima langkah. Kelima langkah BM itu dikenal dengan sebutan $A7
Asking" A!Guiring" Appraising" Applying" Assessing. /Tabel 1:
;ada kegiatanjurnal readingini" penulis telah mendapatkan jurnal yang hendak ditelaah yaitu
A"#$%$$'( )( P)*# &+ #,- M)")-/-"# &+ S-0-*- A'#- M)"#*$#$&"
urnal ini telah menjawab pertanyaan dasar telaah jurnal" yaitu7
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
22/25
P Menambahkan agen antibiotik rutin untuk terapi nutrisi dapat meningkatkan
tingkat pemulihan dan penurunan mortalitas antara anak-anak dengan malnutrisi berat
akut dirawat di masyarakat.
I Semua anak menerima konseling standar dan R=T> yang disediakan sekitar
1'$ kkal per kilogram berat badan per hari. Kelompok pertama diberikan , sampai
% miligram /mg: suspensi amoksisilin per kilogram per hari" dibagi menjadi dua dosis
sehari+ kelompok kedua menerima sekitar 18 mg !e&dinir suspensi per kilogram per
hari" dibagi menjadi dua dosis harian.
! AmoIi!illin ?s 4e&dinir" pada tingkat kematian tidak e&ekti& / p "$':
O alam uji a!ak double-blind menggunakan kontrol plasebo ini" ditemukan
bahwa tambahan rutin amoIi!illin atau !e&dinir sebagai terapi pasien rawat jalan
dengan malnutrisi berat akut berhubungan dengan perbaikan angka pemulihan dan
tingkat mortalitas dan juga peningkatan signi&ikan berat badan serta lingkar lengan
atas.
BM merupakan praktik penggunaan bukti riset terbaik yang tersedia /best available
evidence:. Tetapi tidak semua sumber bukti memberikan kualitas bukti yang sama" karenanya
perlulah dilakukan suatu penilaian se!ara kritis /critical appraisal: terhadap bukti-bukti
tersebut berdasarkan validitas" iportance" and applicability. ;enilaian inilah yang
merupakan langkah ketiga dalam melakukan BM. Berikut penjelasan dari tiga komponen
dasar critical appraisal7
?alidity7 apakah temuan benarBukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari
desain studi" !ara peneliti memilih subjekE sampel pasien penelitian dan !ara mengukur
0ariabel. Semakin tinggi hierarki desain studi maka semakin 0alid pula hasil penelitian.
Telaah jurnal se!ara umum menggunakan penilaian Struktur dan 5si Makalah" yang terdiri
dari penilaian atas judul makalah" pengarang dan institusi" abstrak" pendahuluan" metode"
hasil" diskusi" u!apan terima kasih" dan da&tar pustaka.
I/&*#)"'- apakah temuan penting /signi&ikansi statistik dan signi&ikansi klinis 5ni
dilihat dari kemampuan se!ara substanti& dan konsisten mengurangi risiko terjadinya hasil
buruk /bad outcoe:" atau meningkatkan probabilitas terjadinya hasil baik /good
outcoe:.
A$')%$$# apakah temuan bisa diterapkan pada pasien saya Seberapa e&ekti& dan
e&isien kah temuan studi ini terhadap pasien
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
23/25
Berikut adalah hasil yang penulis dapatkan dari jurnal dengan metode ?5A7
V esainnya merupakanCase Control study Sehingga merupakan sumber data yang
0alid mengingat 4ase 4ontrol Study menduduki posisi 0aliditas barisan atas.
Selanjutnya dilakukan telaah jurnal menggunakan 4he!k Dist =mum ;enilaian Struktur dan
5si Makalah. (asilnya adalah sebagai berikut7
a: udul urnal
!ntibiotics as "art o# the Manageent o# Severe !cute Malnutritionudul jurnal
menunjukkan isi dari jurnal tersebut" sehingga judul jurnal ini dapat dikategorikan tepat"
padat dan jelas. udul jurnal tersebut tidak terlalu panjang ataupun terlalu pendek. 5ni
merupakan daya tarik tersendiri bagi pemba!a untuk memilih jurnal tersebut.
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
24/25
;endahuluan tidak lebih dari 1 halaman. Setiap pernyataan memiliki sumber yang jelas" hal
ini dibuktikan dengan adanya#ootnoteyang merujuk ke da&tar pustaka. Sehingga memiliki
bukti yang kuat.
e: Metode
;ada awal penulisan metode" disebutkan desain" tempat dan waktu penelitian" begitu pula
populasi sumber yang dipilih.
&: (asil
;enulisan hasil didukung dengan adanya tabel deskripsi subjek penelitian dan hasil dari
skrining serta diperjelas dengan adanya gambar-gambar yang mendukung penjelasan dan
tabel. Tabel menjelaskan lebih ringkas mengenai paragra&-paragra& pada hasil. idalamnya
melingkupi perbandingan karakteristik subjek" deskripsi ringkas sampel yang loss to
#ollo%&up" jumlah sampel yang diteliti" hasil yang di!apai /outcoe'dengan perbedaanrisiko komparati&" risiko relati& dan kualitas bukti yang ditemukan. (utcoedijelaskan per
poin dan masing-masing poin dijelaskan mengenai hasil uji statistiknya baik risiko relati&"
!on&iden!e inter0al" dan signi&i!an!y. ;ada hasil jurnal in juga ditemukan outcoe lainnya
yang tidak diren!anakan. Se!ara umum tabel sesuai dengan naskah penjelasan hasil
sehingga sangat in&ormati&.
g: iskusi
;ada diskusi dibahas mengenai semua hal yang ada pada hasil dan menghubungkannya
dengan hipotesis. Kesimpulan didasarkan pada data yang didapatkan dan ditambahkan
dengan hasil tambahan.
h: =!apan Terima Kasih
=!apan terimakasih ditujukan pada orang yang tepat dan dinyatakan sewajarnya.
i: a&tar ;ustaka
a&tar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal yang baku. Semua #ootnote pada
naskah dijelaskan di da&tar pustaka. Semua#ootnotemerujuk pada sumber yang jelas.
I Temuan pada jurnal ini sangat penting untuk mengetahui e&ek pemberian antibiotik
terhadap peningkatan perbaikan dan angka mortalitas pada malnutrisi berat akut.
A Temuan di jurnal ini sangat berman&aat dalam menyelesaikan permasalahan klinik
pasien malnutrisi berat akut.
ari jurnal ini saya menemukan bahwa tambahan rutin amoIi!illin atau !e&dinir sebagai
terapi pasien rawat jalan dengan malnutrisi berat akut berhubungan dengan perbaikan angka
-
7/25/2019 j Urn Alan Tibi Otik Fix
25/25
pemulihan dan tingkat mortalitas dan juga peningkatan signi&ikan berat badan serta lingkar
lengan atas dibandingkan dengan pemberian pla!ebo.